PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA PT. TELKOM WITEL JATIM TIMUR (JEMBER) SKRIPSI. Oleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA PT. TELKOM WITEL JATIM TIMUR (JEMBER) SKRIPSI. Oleh"

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA PT. TELKOM WITEL JATIM TIMUR (JEMBER) SKRIPSI Oleh IYANG SRI ANANDARI ANWAR NIM JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2013

2 PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA PT. TELKOM WITEL JATIM TIMUR (JEMBER) SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Studi Akuntansi (S1) dan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Oleh IYANG SRI ANANDARI ANWAR NIM JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2013 i

3 PERSEMBAHAN Bissmillahirrahmannirrahim Segala Puji dan syukur Kepada Allah SWT yang telah menuntun dan memberikan petunjuk kepadaku, tempatku bergantung dan memohon pertolongan. Alhamdulillah, dengan segala kerendahan hati, saya persembahkan skripsiku ini sebagai bentuk tanggung jawab, bakti, dan ungkapan terima kasihku kepada: 1. Allah SWT penciptaku, pelindungku dan sang pemberi keajaiban dalam hidupku. 2. Nabi Muhammad SAW, Rasul junjunganku. 3. Ayahanda dan ibunda tercinta (Moch. Chairul Anwar dan Sri Sundari) terima kasih untuk semua cinta kasih sayang, air mata, senyum serta kepercayaan dan segala yang telah kalian berikan kepadaku. 4. Adik-adikku Dimas Akbar Nandiansyah dan Gilang Akbar Nandiansyah, yang selalu memberi warna dan semangat dalam hidupku. Semoga kita selalu bisa membahagiakan ayah dan ibu. 5. Keluarga besar di Jember, Malang maupun di Surabaya, terima kasih atas cinta kasih sayang, doa, semangat, dan berbagai inspirasi. 6. Guru-guruku dari SD hingga Perguruan tinggi. Terima kasih telah memberikan ilmu serta membimbing dengan penuh kesabaran 7. Sahabat-sahabatku Nailur Maulida, Riyatik Emalia, Siti Alqomah, Ginanti Enggar, Dwi Retno, dan Feni Kurniawati. Terima kasih untuk doa, dukungan, keceriaan dan semangat yang kalian berikan. 8. Teman-Teman satu angkatan Akuntansi 2008, terima kasih atas kekompakan dan kebersamaannya. 9. Almamater Fakultas Ekonomi Universitas Jember. ii

4 MOTTO Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan (Al Nasyrah : 6) Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ( Ar Ra d ayat: 11 ) Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu Sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Al-Baqarah : 153) Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan; tapi lihatlah sekitar Anda dengan kesadaran (James Bodett) Orang-orang yang berhasil di dunia ini adalah orang-orang yang bangun dan mencari situasi yang mereka inginkan dan, jika tidak dapat menemukannya mereka menciptakannya (George Bernard Shaw) iii

5

6 SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA PT. TELKOM WITEL JATIM TIMUR (JEMBER) Oleh IYANG SRI ANANDARI ANWAR Pembimbing: Dosen Pembimbing I : Yosefa Sayekti, SE, M.Com, Ak Dosen Pembimbing II : Drs. Sudarno, M.Si, Ak v

7

8

9

10 PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA PT. TELKOM WITEL JATIM TIMUR (JEMBER) Iyang Sri Anandari Anwar Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap prestasi kerja. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 responden. Data diperoleh dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sebanyak 31 kuesioner yang dikirim dan 30 kuesioner yang kembali. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan metode regresi sederhana dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Kata Kunci : Akuntansi Pertanggungjawaban, Prestasi Kerja ix

11 THE INFLUENCE OF IMPLEMENTATION OF RESPONSIBILITY ACCOUNTING ON THE JOB PERFORMANCE IN PT. TELKOM WITEL JATIM TIMUR (JEMBER) Iyang Sri Anandari Anwar Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Jember ABSTRACT This study aimed to test the influence of the implementation of responsibility accounting on the job performance. This research is used 30 samples of respondents. Data obtained by the method of purposive sampling. The data was collected using a questionnaire. A total of 31 questionnaires were sent and 30 questionnaires were returned. Research hypotesis were tasted using simple regression method with help of SPSS (Statistical Product and Service Solution). Based on the results of this research, it can be concluded that the implementation of responsibility accounting effect significantly to the job performance. Keywords: Responsibility Accounting, Job Performance x

12 PRAKATA Bismillahirrahmanirrahim... Segala puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Prestasi Kerja Pada PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember) Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, baik itu berupa dorongan, nasehat, saran maupun kritik yang sangat membantu. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Moehammad Fathorrazi, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Jember. 2. Bapak Dr. Alwan Sri Kustono, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember 3. Bapak Dr. Ahmad Roziq, SE, MM., Ak., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember. 4. Ibu Yosefa Sayekti, SE, M.Com, Ak., selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, kritik, dan pengarahan dengan penuh kesabaran dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Bapak Drs. Sudarno, M.Si, Ak., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahannya dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Ibu Dra. Ririn Irmadariyani M.Si, Ak., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing selama menjadi mahasiswa. 7. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember yang dengan ikhlas memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember. 8. Seluruh Staf Karyawan di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Jember. xi

13 9. Ibu Farida Hasan yang selalu sabar membantu mahasiswa akuntansi. 10. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan senang hati dan tangan terbuka penulis menerima saran dan kritik yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan tambahan pengetahuan bagi yang membacanya. Jember, 08 Oktober 2013 Iyang Sri Anandari Anwar xii

14 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSEMBAHAN... ii HALAMAN MOTTO... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PEMBIMBINGAN... v HALAMAN PERSETUJUAN... vi HALAMAN PENGESAHAAN... vii HALAMAN LEMBAR REVISI... viii HALAMAN ABSTRAK... ix HALAMAN ABSTRACT... x HALAMAN PRAKATA... xi HALAMAN DAFTAR ISI... xiii HALAMAN DAFTAR TABEL... xvii HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xviii HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 5 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Akuntansi Pertanggungjawaban... 6 xiii

15 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Pertanggungjawaban Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjawaban Syarat Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Hubungan Pusat Pertanggungjawaban dengan Struktur Organisasi Prestasi Kerja Pengertian Prestasi Kerja Penilaian Prestasi Kerja Metode Penilaian Prestasi Kerja Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Laporan Pertanggungjawaban dalam Penilaian Prestasi Kerja Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual Pengembangan Hipotesis Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Prestasi Kerja BAB 3. METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Populasi dan Sampel Penelitian Metode Pengumpulan Data Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Independen Variabel Dependen xiv

16 3.5 Metode Analisis Data Statistik Deskriptif Uji Kualitas Data Uji Asumsi Klasik Uji Hipotesis Analisis Regresi Sederhana Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji t Kerangka Pemecahan Masalah BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Gambaran Umum Penelitian Analisis Deskriptif Analisis Data Statistik Deskriptif Uji Kualitas Data Uji Asumsi Klasik Uji Hipotesis Analisis Regresi Sederhana Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji t Pembahasan Hasil Penelitian: Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Prestasi Kerja BAB 5. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Kesimpulan Keterbatasan xv

17 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS xvi

18 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 4.1 Jumlah Karyawan PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember) Sampel Penelitian Rincian Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner Rekapitulasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Rekapitulasi Responden Berdasarkan Usia Rekapitulasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Rekapitulasi Responden Berdasarkan Masa Kerja Rekapitulasi Responden Berdasarkan Jabatan Statistik Deskriptif Hasil Uji Validitas Variabel Akuntansi Pertanggungjawaban Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Kerja Hasil Uji Reliabilitas Hasil Uji Normalitas Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Sederhana Koefisien Determinasi xvii

19 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Diagram Masukan-Proses-Keluaran Pusat Pertanggungjawaban Organisasi Fungsional Organisasi Unit Bisnis (Divisional) Kerangka Konseptual Kerangka Pemecahan Masalah Hasil Uji Heteroskedastisitas Data xviii

20 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Kuesioner Penelitian Rekapitulasi Data Kuesioner Statistik Diskriptif Hasil Uji Validitas Variabel Independen Hasil Uji Validitas Variabel Dependen Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independen Hasil Uji Reliabilitas Variabel Dependen Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Heroskedastisitas Hasil Analisis Regresi Sederhana Struktur Organisasi PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember) xix

21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang pada dasarnya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana diketahui tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimum, melayani dan meningkatkan kepuasan konsumen, mencapai pertumbuhan yang pesat serta menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, sebuah perusahaan memerlukan sesuatu pedoman yang berupa struktur organisasi. Di dalam struktur organisasi meliputi tugas, wewenang dan tanggung jawab bagi masing-masing bagian organisasi secara jelas dan tepat (Handayani, 2010). Pada proses yang berskala kecil dan sedikit aktivitas dan sederhana, pada umumnya pimpinan perusahaan dapat mengendalikan semua aktivitas dan permasalahan yang dihadapinya. Namun dengan bertambah besarnya perusahaan, maka pimpinan tidak mungkin dapat mengendalikan secara menyeluruh aktivitas dan masalah yang timbul dalam perusahaan (Muharam, 2011). Untuk itu pimpinan harus mengadakan pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang sangat penting ke tingkat pimpinan di bawahnya (para pelaksana) dalam pengambilan keputusan sehingga masalah yang ada dapat ditangani lebih baik dan cermat. Dengan adanya pendelegasian tugas dan wewenang akan timbul berbagai tingkat tanggungjawab dan wewenang dalam suatu perusahaan, oleh karenanya perlu menerapkan akuntansi pertanggungjawaban (Lestari, 2011). Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan sifat dan kegiatan perusahaan dengan tujuan agar masing-masing unit organisasi dapat mempertanggungjawabkan hasil kegiatan unit yang berada di bawah pengawasannya (Sriwidodo, 2010). Menurut sistem ini, unit- 1

22 2 unit yang ada dalam organisasi dibagi menjadi 4 pusat pertanggungjawaban yaitu pusat biaya, pusat laba, pusat pendapatan, dan pusat. Suatu pusat pertanggungjawaban dibentuk untuk mencapai salah satu atau beberapa tujuan yang secara individual serasi, selaras dan seimbang dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. Keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini membentuk jejang hirarki dalam organisasi investasi (Hansen dan Mowen, 2005). Setiap pusat pertanggungjawaban mempunyai manajer yang bertanggung jawab atas kegiatan yang terjadi di dalam pusat yang dipimpinnya dan secara periodik manajer tersebut akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada pimpinan perusahaan (Sriwidodo, 2010). Pelaksanaan pertanggungjawaban ini harus dilakukan secara objektif karena menjadi salah satu penentu kebijakan perusahaan di masa depan. pelaporan pertanggungjawaban juga berfungsi sebagai salah satu alat penilaian kinerja atau prestasi terhadap para manajer tingkat bawah. Penilaian prestasi kerja yang telah dilaksanakan adalah dengan membandingkan realisasi pelaksanaan dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. adanya tolok ukur penilaian prestasi akan mendorong dan memotivasi para pelaksana pada pencapaian tujuan perusahaan (Muharam, 2011). Beberapa peneliti terkait dengan penerapan akuntansi pertanggungjawaban pernah dilakukan sebelumnya. Suwandi (2008) melakukan penelitian dengan judul Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Prestasi Manajer. Penelitian dilakukan pada PT. X yang bergerak di bidang industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban terdapat hubungan yang nyata dengan penilaian prestasi manajer. Dalam hal ini perusahaan yang sudah menyusun laporan biaya yang disesuaikan dengan tingkakan manajemen yang ada dan menunjukkan kepada siapa laporan itu disajikan, sehingga laporan biaya tersebut digunakan untuk mengukur prestasi setiap pusat pertanggungjawaban. Viyanti dan Tin (2010) melakukan penelitian dengan judul Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Terhadap Penilaian

23 3 Prestasi Kerja. Penelitian dilakukan pada PT. X yang terletak di Jalan Komplek Ilir Barat Permai Palembang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian manajemen sangat berperan terhadap penilaian prestasi kerja pada PT. X. Rena (2012) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajerial. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang diukur melalui lima kriteria yaitu: struktur organisasi, anggaran, penggolongan biaya, penyusunan kode rekening, dan sistem pelaporan biaya memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini pada dasarnya merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Viyanti dan Tin (2010). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel dependen yaitu peneliti menggunakan penilaian prestasi kerja karena prestasi kerja berpengaruh pada kondisi perusahaan, semakin bagus prestasi kerja karyawan maka semakin bagus pula perusahaan tersebut berkembang sehingga dapat tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dengan meningkatnya laba. Serta obyek penelitian ini adalah PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember). PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau PT. Telkom adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi dan penyedia jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. PT. Telkom merupakan salah satu BUMN yang memiliki kegiatan operasional yang cukup kompleks. Mengingat bahwa perusahaan ini sudah sedemikian besar, untuk meningkatkan daya saingnya PT. Telkom mengembangkan desain organisasi yang fleksibel dan desentralistis sehingga meningkatkan divisidivisi untuk lebih cepat dalam menjalankan usahanya. Seperti halnya pada PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember) (Kusmiati, 2006). Dengan semakin banyaknya divisi atau dikenal dengan pusat-pusat pertanggungjawaban pada PT. Telkom, akuntansi pertanggungjawaban sangat

24 4 dibutuhkan oleh manajer untuk membantu kegiatan perusahaan, karena akuntansi pertanggungjawaban sebagai pengambil keputusan terhadap seluruh kegiatan perusahaan dan sebagai penilai kinerja manajer tingkat bawah sampai manajer tingkat atas (Permanasari, 2004). Dari uraian di atas, peneliti memandang bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan hal yang penting untuk diterapkan karena dapat menunjang pencapaian tujuan umum perusahaan dan membantu pihak manajemen dalam menyusun kebijaksanaan perusahaan dimasa yang akan datang dan akuntansi pertanggungjawaban mempunyai peranan dalam menilai prestasi manajemen, maka perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana keberadaan dan penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember). Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai akuntansi pertanggungjawaban dengan judul: Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Prestasi Kerja Pada PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh terhadap prestasi kerja pada PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember)? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap prestasi kerja.

25 5 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Bagi penulis, dapat mengetahui masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan serta mengetahui sampai sejauh mana penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh terhadap prestasi kerja. 2. Bagi perusahaan, dapat membantu para pengambil keputusan untuk meningkatkan kualitas proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi dengan menerapkan akuntansi pertanggungjawaban serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Bagi dunia akademisi, dapat memperoleh gambaran dan menjadi sumber informasi yang ada hubungannya dengan akuntansi pertanggungjawaban, serta dapat menjadi penambah wawasan mengenai prestasi kerja serta dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Akuntansi Pertanggungjawaban Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka (Hansen dan Mowen, 2005:116). Menurut Rudianto (2006:293) akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang mengakui berbagai pusat-pusat tanggung jawab pada keseluruhan organisasi itu dan mencerminkan rencana dan tindakan dan setiap pusat tanggung jawab itu dengan menetapkan penghasilan dan biaya tertentu bagi pusat yang memiliki tanggung jawab yang bersangkutan. Adapun akuntansi pertanggungjawaban yang dikemukakan Prawironegoro dan Purwati (2008:83) yaitu: akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem dalam menyusun strategi, kebijakan, program kerja, anggaran dan melaksanakannya, serta evaluasi kinerja manajemen harus menetukan sistem pemberian tanggung jawab, sistem anggaran, sistem pengukuran kinerja dan sistem memberi imbalan kepada setiap manajer. Menurut Ikhsan (2009:57) akuntansi pertanggungjawaban adalah jawaban akuntansi manajemen terhadap pengetahuan-pengetahuan umum, dimana kegagalankegagalan bisnis dapat diefektifkan dengan cara mengendalikan tanggung jawab orang-orang untuk membawanya ke luar operasionalisasi. Sehingga berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat dilihat bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan bagian yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan suatu perusahaan dan dapat disimpulkan suatu perusahaan tidak dapat mengikuti perkembangan perekonomian tanpa penerapan akuntansi manajemen yang 6

27 7 baik di perusahaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat manajer beserta pihakpihak internal lainnya mempengaruhi hasil-hasil yang akan didapat pada masa yang akan datang. Akuntansi pertanggungjawaban juga berperan dalam menyediakan informasi akuntansi pertanggungjawaban bagi penyusunan perencanaan aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya kepada bebagai aktivitas yang direncanakan serta digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja seseorang dan/atau suatu departemen dari setiap pusat pertanggungjawaban dalam pencapaian tujuan perusahaan. Halim dan Supomo (2005:10-11) mengemukakan tiga konsep dasar mengenai akuntansi pertanggungjawaban sebagai berikut: 1. Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan atas penggolongan tanggung jawab manajemen atau departemen pada setiap tindakan dalam suatu organisasi dengan tujuan membentuk anggaran bagi setiap departemen. Individu yang mengepalai pusat pertanggungjawaban harus bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan biaya-biaya dari kegiatannya. Konsep ini menekankan perlunya penggolongan biaya menurut biaya yang dapat atau tidak dapat dikendalikan pada departemen (kecuali biaya tetap) merupakan yang dapat dikendalikan oleh para manajer departemen tersebut. 2. Titik awal dari sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban terletak pada bagian organisasi dimana ruang lingkup dan wewenang telah ditentukan. Wewenang mendasari pertanggungjawaban biaya-biaya tertentu dengan pertimbangan dan kerjasama antara penyedia, kepala depertemen atau manajer. Biaya tersebut diajukan dalam anggaran departemen. 3. Setiap anggaran harus jelas menunjukkan biaya-biaya yang dapat dikendalikan oleh orang bersangkutan. Bagan perkiraan harus disesuaikan supaya dapat dilakukan pencatatan atas biaya-biaya yang dapat dikendalikan atau di pertanggungjawabkan dalam kerangka kerja yang tercakup dalam wewenang.

28 8 4. Penggolongan biaya harus dapat dikendalikan oleh seorang manajer pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan. 5. Sistem akuntansi pertanggungjawaban biaya yang disesuaikan dengan struktur organisasi. 6. Sistem pelaporan biaya kepada setiap manajer yang bertanggung jawab telah memenuhi syarat dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban Didalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada suatu perusahaan, terlebih dahulu harus diketahui apa yang menjadi tujuan dari akuntansi pertanggungjawaban itu sendiri. Adapun tujuan akuntansi pertanggungjawaban menurut Hongren dan Datar (2005): Akuntansi pertanggungjawaban memberikan sarana-sarana dasar untuk mengadakan evaluasi atas kemampuan setiap manajer. Akibatnya, selain menyebabkan pimpinan tertinggi mendapatkan informasi, akuntansi pertanggungjawaban juga membantu memberikan rangsangan (insentif) bagi setiap manajer melalui pelaporan prestasi kerja (permormance report). Menurut Hansen dan Mowen (2005:229) mengemukakan bahwa: Tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah mempengaruhi perilaku dalam cara tertentu sehingga seseorang atau kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk mencapai tujuan bersama. Berdasarkan tujuan-tujuan yang dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa akuntansi pertanggungjawaban bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para manajer divisi dalam menjalankan dan merencanakan aktivitas perusahaan yang berguna sebagai dasar penilaian yang sewajarnya terhadap para manajer divisi tersebut dan evaluasi hasil kerja suatu pusat pertanggungjawaban untuk meningkatkan operasi-operasi perusahaan di waktu yang akan datang. Menurut Hansen dan Mowen (2005:118) menyatakan manfaat penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam suatu perusahaan adalah:

29 9 1. Untuk penyusunan anggaran Informasi akuntansi pertanggungjawaban bermanfaat untuk memperjelas peran seorang manajer sebab dalam penyusunan anggaran, ditetapkan siapa atau pihak mana yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan perusahaan, juga ditetapkan sumber daya yang disediakan bagi pemegang tanggung jawab tersebut. 2. Sebagai penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban Penilaian kinerja merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka miliki dalam organisasi. Manajer pusat pertanggungjawaban akan diberi wewenang dalam menjalankan tanggung jawab dan pencapaian sasaran yang diberikan oleh manajemen puncak. Pada akhir periode yang telah ditentukan, manajer pusat pertanggungjawaban harus melaporkan pertanggungjawaban atas kinerja mereka selama periode tersebut. Dengan adanya tanggung jawab dan sasaran yang jelas, maka kinerja manajer akan lebih mudah dinilai. 3. Sebagai pemotivator manajer Akuntansi pertanggungjawaban dapat digunakan untuk memotivasi manajer dalam melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan atau prestasi yang tidak memuaskan. Dalam akuntansi pertanggungjawaban, sistem yang digunakan untuk memotivasi manajer yaitu penghargaan dan hukuman Pusat Pertanggungjawaban (Responsibility Center) Dalam akuntansi pertanggungjawaban, menempatkan informasi akuntansi atas dasar ukuran setiap unit dalam sebuah organisasi yang beroperasi di bawah kendali dan otoritas seorang manajer yang bertanggung jawab dengan cara menelusuri dan memandang biaya untuk unit organisasi dari sudut pandang individual. Setiap unit organisasi tersebut merupakan pusat pertanggungjawaban (Siagian. 2005).

30 10 Pengertian pusat pertanggungjawaban menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: Anthony dan Govindaraja (2009:171) menyatakan bahwa Pusat pertanggungjawaban merupakan unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan. Menurut Hongren dan Datar (2005:233) Pusat pertanggungjawaban adalah bagian, segmen, atau sub unit dari organisasi yang manajernya bertanggungjawab atas sekumpulan aktivitas tertentu. Sedangkan menurut Hansen dan Mowen (2005:560) Pusat pertanggungjawaban (responsibility center) merupakan suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggung jawab terhadap serangkaian kegiatankegiatan tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pusat pertanggungjawaban pada dasarnya diciptakan untuk mencapai sasaran tertentu. Sasaran-sasaran dari setiap pusat pertanggungjawaban haruslah selaras dan seimbang dalam usaha untuk pencapaian sasaran umum perusahaan Pusat pertanggungjawaban dibentuk untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Tujuan suatu pusat pertanggungjawaban secara individual diharapkan dapat membantu pencapaian tujuan organisasi sebagai suatu keseluruhan. Esensi pusat pertanggungjawaban dapat dilihat melalui diagram berikut ini: Pusat Pertanggungjawaban Masukan (input) Sumber data yang digunakan, diukur dari biayanya Proses (Pengerjaan) Modal (Aktiva/Investasi) Keluaran (output) barang dan jasa Gambar 2.1 Diagram Masukan-Proses-Keluaran Pusat Pertanggungjawaban Sumber : Supriyono (2005:22)

31 11 Suatu pusat pertanggungjawaban menggunakan masukan (input), yaitu melalui sumber daya yang ada di dalam organisasi, misalnya bahan baku, jasa tenaga kerja, dan berbagai macam barang atau jasa lainnya. Input pusat pertanggungjawaban yang dipakai diukur dengan biaya. Pengertian biaya disini adalah sebuah ukuran dalam bentuk uang bagi sejumlah sumber daya yang digunkan oleh sebuah pusat pertanggungjawaban. Input ini lalu diproses atau dikerjakan dengan menggunakan modal atau investasi yang ditanamkan ke dalam aktiva lancar (modal kerja) dan aktiva tetap. Dari pengolahan tersebut, pusat pertanggungjawaban menghasilkan keluaran (output) berupa barang (jika berwujud) dan jasa (jika tidak berwujud). Keluaran suatu pusat pertanggungjawaban mungkin bisa saja dijual kepada pihak lain, dikonsumsi atau sebagai input bagi pusat pertanggungjawaban yang lainnya atau sebagai output organisasi secara keseluruhan (Siagian. 2005). Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pusat pertanggungjawaban merupakan unit organisasi yang bertanggungjawab atas serangkaian kegiatan tertentu yang menyebabkan terjadinya biaya, perolehan pendapatan atau investasi. Suatu pusat pertanggungjawaban dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan dengan mengelompokkan organisasi ke dalam pusat-pusat pertanggungjawaban, wewenang dan tanggung jawab setiap personil perusahaan dari jenjang teratas sampai jenjang terendah (Zein, 2009) Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjawaban Menurut Hansen dan Mowen (2005:116), Ada 4 pusat pertanggungjawaban yaitu pusat biaya, pusat laba, pusat pendapatan, dan pusat investasi. 1. Pusat Biaya (Cost Centre) Pusat biaya adalah suatu pusat pertanggungjawaban dimana manajer bertanggung jawab untuk mengendalikan biaya yang terjadi di unit tersebut, dan tidak bertanggung jawab dari segi keuangan, untuk laba maupun investasi

32 12 dari unitnya. Pusat biaya tidak memiliki tanggung jawab untuk memperoleh penghasilan. Dalam pusat biaya seorang manajer diserahi tanggung jawab untuk mengendalikan biaya yang dikeluarkan dan otoritas untuk mengambil keputusan-keputusan yang mempengaruhi biaya tersebut. Kemampuan dalam mengendalikan biaya sesuai rencana merupakan ukuran kinerja manajer pusat biaya. 2. Pusat Pendapatan (Revenue Centre) Menurut Adisaputro dan Anggarini (2007:21) pusat pendapatan adalah suatu pusat pertanggungjawaban dimana manajer bertanggung jawab untuk mengendalikan pendapatan yang terfokus pada tugas atas timbulnya penghasilan, baik dari penjualan barang ataupun jasa. Suatu pusat pendapatan dapat terdiri atas pusat pendapatan kecil-kecil berupa segmen jenis produk tertentu atau konsumen tertentu. Dalam pusat pendapatan tidak berarti tidak ada pengeluaran biaya sama sekali, namun biaya yang terjadi umumnya tidak menunjang secara langsung terhadap prestasi yang dicapai. Kinerja manajer pusat pendapatan diukur dengan cara menganalisis selisih pendapatan. Selisih pendapatan adalah perbedaan antara anggaran pendapatan dengan realisasinya. Selisih pendapatan dianalisis untuk mengetahui penyebab timbulnya selisih tersebut. 3. Pusat Laba (Profit Centre) Menurut Adisaputro dan Anggarini (2007:21) pusat laba adalah suatu pusat pertanggungjawaban dimana manajer dinilai atau tanggung jawabnya untuk mengendalikan penghasilan, biaya, dan laba yang terjadi di unit tersebut. Pusat laba umumnya terdapat pada organisasi yang dibagi-bagi berdasarkan divisi-divisi penghasil laba (organisasi divisional). Organisasi divisional biasanya ditetapkan pada perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam produk atau jasa. Dalam hal ini manajer divisi menetapkan harga jual,

33 13 strategi pemasaran dan kebijakan produksi. Pusat pertanggungjawaban ini bertanggung jawab terhadap laba yakni selisih antara penghasilan dan biaya. 4. Pusat Investasi (Investment Centre) Menurut Adisaputro dan Anggarini (2007:21) pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban yang setingkat lebih tinggi dibanding pusat laba. Dalam suatu pusat investasi, manajer dinilai kinerjanya atau tanggung jawabnya terhadap biaya, pendapatan, laba dan jumlah sumber dana yang diinvestasikan dalam harta yang digunakan oleh pusat pertanggungjawaban tersebut. Perencanaan dan pengendalian difokuskan pada pengembalian investasi yang dihasilkan oleh pusat pertanggungjawaban tersebut. Ukuran pusat investasi yang paling umum digunakan adalah Return On Investment (ROI). ROI merupakan persentasi dan semakin besar persentasi tersebut, semakin baik ROI-nya. Adapun alat pengukur kinerja lainnya adalah Economic Value Added (EVA). Dibandingkan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban yang lain pusat investasi merupakan pusat pertanggungjawaban yang paling luas cakupannya. Organisasi secara keseluruhan menggambarkan sebagai pusat investasi dengan direktur dan wakil direktur-direktur pelaksana sebagai manajemen pusat investasi. Mereka mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar dibanding manajer-manajer yang lain. Mereka bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian aktivitas perusahaan. Keputusannya yang berkenaan dengan besar kecilnya perusahaan menentukan jumlah investasi yang menjadi tanggung jawabnya Syarat Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sistem akuntansi pertanggungjawaban tidak dapat begitu saja diterapkan oleh setiap perusahaan, karena untuk menerapkan hal tersebut harus memenuhi beberapa syarat-syarat tertentu. Syarat diperlukannya penerapan akuntansi

34 14 pertanggungjawaban dalam perusahaan adalah organisasi yang terdiri dari pusat-pusat pertanggungjawaban dan terdapat desentralisasi adalah organisasi dimana pengambilan keputusan tidak terbatas pada sejumlah kecil eksekutif saja tetapi tersebar di seluruh organisasi, dengan manajer di berbagai tingkatan mengambil keputusan yang menyangkut tanggung jawabnya (Daniel, 2011). Penerapan akuntansi pertanggungjawaban akan lebih efisien dan efektif digunakan pada perusahaan yang memiliki struktur organisasi yang baik dan job descripton yang jelas untuk masing-masing departemen. Untuk dapat diterapkannya akuntansi pertanggungjawaban yang memadai ada lima syarat yang harus dipenuhi Menurut Mulyadi (2001:381) yaitu: a. Struktur organisasi Dalam akuntansi pertanggungjawaban struktur organisasi harus menggambarkan aliran tanggung jawab, wewenang, dan posisi yang jelas untuk setiap unit kerja dari setiap tingkat manajemen selain itu harus menggambarkan pembagian tugas dengan jelas pula. Dimana organisasi disusun sedemikian rupa sehingga wewenang dan tanggung jawab tiap pimpinan jelas. Dengan demikian wewenang mengalir dari tingkat manajemen atas ke bawah, sedangkan tanggung jawab adalah sebaliknya. b. Anggaran Dalam akuntansi pertanggungjawaban setiap pusat pertanggungjawaban harus ikut serta dalam penyusunan anggaran karena anggaran merupakan gambaran rencana kerja para manajer yang akan dilaksanakan dan sebagai dasar dalam penilaian kerjanya. Diikut sertakannya semua manajer dalam penyusunannya. c. Penggolongan biaya Karena tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu bagian dapat dikendalikan oleh manajer, maka hanya biaya-biaya terkendalikan yang harus dipertanggungjawabkan olehnya. Pemisahan biaya ke dalam biaya

35 15 terkendalikan dan biaya tak terkendalikan perlu dilakukan dalam akuntansi pertanggungjawaban. 1. Biaya terkendalikan adalah biaya yang dapat secara langsung dipengaruhi oleh manajer dalam jangka waktu tertentu. 2. Biaya tidak terkendalikan adalah biaya yang tidak memerlukan keputusan dan pertimbangan manajer karena hal ini dapat mempengaruhi biaya karena biaya ini diabaikan. d. Sistem akuntansi Terdapatnya susunan kode rekening perusahaan yang dikaitkan dengan kewenangan pengendalian pusat pertanggungjawaban. Oleh karena biaya yang terjadi akan dikumpulkan untuk setiap tingkatan manajer maka biaya harus digolongkan dan diberi kode sesuai dengan tingkatan manajemen yang terdapat dalam struktur organisasi. Setiap tingkatan manajemen merupakan pusat biaya dan akan dibebani dengan biaya yang terjadi didalamnya yang dipisahkan antara biaya terkendalikan dan biaya tidak terkendalikan. Kode perkiraan diperlukan untuk mengklasifikasikan perkiraan-perkiraan baik dalam neraca maupun dalam laporan rugi laba. e. Sistem pelaporan biaya Bagian akuntansi biaya setiap bulannya membuat laporan pertanggungjawaban untuk tiap-tiap pusat biaya. Setip bulan dibuat rekapitulasi biaya atas dasar total biaya bulan lalu, yang tercantum dalam kartu biaya. Atas dasar rekapitulasi biaya disajikan laporan pertanggungjawaban biaya. Isi dari laporan pertanggungjawaban disesuaikan dengan tingkatan manajemen yang akan menerimanya. Untuk tingkatan manajemen yang terendah disajikan jenis biaya, sedangkan untuk tiap manajemen diatasnya disajikan total biaya tiap pusat biaya yang dibawahnya ditambah dengan biaya-biaya yang terkendalikan dan terjadi biayanya sendiri.

36 16 Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa pada prinsipnya konsep pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban itu adalah menekankan pada tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari setiap bagian serta membuat pusat-pusat pertanggungjawaban terhadap masing-masing bagian. Penerapan syarat-syarat tersebut berbeda antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya, tergantung pada jenis perusahaan, ukuran perusahaan, dan jumlah operasi ataupun faktor-faktor khusus yang menjadi ciri perusahaan (Lestari, 2011) Hubungan Pusat Pertanggungjawaban dengan Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi dalam suatu organisasi. Akuntansi pertanggungjawaban menganggap bahwa pengendalian operasi dapat meningkat dengan cara menciptakan jaringan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan cara menciptakan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan struktur formal perusahaan. Pusat pertanggungjawaban dapat menjadi alat yang efektif untuk mengendalikan perusahaan, jika struktur organisasi yang melandasinya disusun secara rasional (Siagian, 2005). Menurut Sofyandi dan Garniwa (2007:14) struktur organisasi adalah pola formal bagaimana orang dan pekerjaan dikelompokkan. Struktur organisasi merupakan kerangka hubungan antar satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas dan wewenang yang masing-masing mempunyai peran tertentu dalam kesatuan yang utuh. Pusat pertanggungjawaban merupakan dasar untuk seluruh sistem akuntansi pertanggungjawaban, oleh karena itu kerangka pusat pertanggungjawaban harus dirancang secara seksama. Struktur organisasi merupakan syarat utama yang harus dipenuhi dalam menerapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban dan penentuan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi. Menurut Supriyono (2005) terdapat dua

37 17 tipe struktur organisasi yang berkaitan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban, yaitu: 1. Organisasi Fungsional Organisasi fungsional merupakan bentuk organisasi yang biasanya dipakai oleh perusahaan besar yang ditandai dengan adanya jumlah karyawan yang besar, spesialisasi kerja yang tinggi, wilayah kerja luas, serta komando yang tidak lagi berada pada satu tangan pimpinan. Pusat-pusat pertanggungjawaban digambarkan dalam pembagian fungsi organisasi yaitu fungsi produksi, fungsi penjualan (pemasaran) dan fungsi administrasi. Pusat Investasi Direktur Fungsi Produksi Fungsi Penjualan & Pemasaran Fungsi Administrasi & Umum Pusat Biaya Pusat Pendapatan Sumber : Supriyono (2005:16) Gambar 2.2 Organisasi Fungsional 2. Organisasi Divisional Dalam organisasi divisional, pembagian organisasi didasarkan pada divisidivisi dan setiap divisi bertanggung jawab bagi seluruh fungsi yang ada dalam produksi dan pemasaran sebuah produk. Para kepala divisi bertanggung jawab hanya untuk divisi masing-masing. Pada setiap divisi terdiri dari fungsi penjualan yang merupakan pusat pendapatan, fungsi produksi/pembelian dan administrasi merupakan pusat biaya dan manajer perusahaan merupakan pusat investasi.

38 18 Berdasarkan gambar di bawah dapat disimpulkan bahwa pusat pertanggungjawaban terbesar adalah pusat investasi, setelah itu pusat laba selanjutnya pusat pendapatan dan yang terakhir adalah pusat biaya. Direktur Pusat Investasi Divisi A Divisi B Divisi C Pusat Laba Fungsi Penjualan Fungsi Penjualan Fungsi Penjualan Pusat Pendapatan Fungsi Produksi/ Pembelian Fungsi Produksi/ Pembelian Fungsi Produksi/ Pembelian Pusat Biaya Fungsi Administrasi Fungsi Administrasi Fungsi Administrasi Pusat Biaya Sumber : Supriyono (2005:17) Gambar 2.3 Organisasi Unit Bisnis (Divisional) Dalam hubungannya dengan pusat pertanggungjawaban, struktur organisasi harus dianalisis untuk mengetahui kemungkinana adanya kelemahan dalam pendelegasian wewenang. Jaringan pusat pertanggungjawaban dapat menjadi alat yang efektif untuk mengendalikan organisasi jika struktur organisasi yang melandasinya disusun secara rasional. Struktur organisasi yang sesuai dengan konsep akuntansi pertanggungjawaban adalah struktur yang memberikan peluang bagi bawahan untuk menjalankan otonomi (desentralisasi) dan yang memisahkan dengan jelas wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada. Kondisi demikian merupakan kebutuhan pokok pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban sebagai realisasi adanya pusat-pusat pertanggungjawaban (Zein, 2009).

39 Prestasi Kerja Pengertian Prestasi Kerja Prestasi kerja menunjukkan kinerja individual tenaga kerja tersebut. Jika prestasi kerja karyawan dalam suatu perusahaan meningkat, maka meningkat pula prestasi perusahaan tersebut. Menurut Hasibuan (2007:94) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai karyawan dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta ketetapan waktu. Prestasi kerja dipengaruhi oleh tiga faktor yakni kemampuan dan minat seseorang karyawan, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran, serta tingkat motivasi seorang karyawan. Menurut Yuli (2005:89) prestasi kerja merupakan hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan Samsudin (2006:156) mengungkapkan prestasi kerja sebagai berikut, A general term applied to part or all of the conduct or activities of an organization over period of time, often with reference to some standard such as past projected cost, an efficiency base, management responsibility or accountability, or the like. (Artinya, prestasi kerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai oleh seseorang, unit, atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja merupakan hasil atau pencapaian kinerja yang dilakukan oleh karyawan selama melaksanakan tugas dan tanggung jawabanya. Prestasi kerja merupakan hal yang harus diperhatikan perusahaan karena umpan balik (feed back) kepada karyawan atas pelaksanaan kerja mereka memungkinkan karyawan tersebut lebih termotivasi untuk menjalankan tugas-tugasnya yang pada akhirnya akan membawa keuntungan bagi perusahaan (Lubis, 2008).

40 Penilaian Prestasi Kerja Prestasi kerja karyawan dapat diketahui melalui hasil penilaian prestasi kerja (Performance Appraisal). Penilaian prestasi kerja pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna mengembangkan suatu perusahaan secara efektif dan efisien, maka pelaksanaan penilaian prestasi di dalam suatu perusahaan sangat penting. Karena dengan penilaian prestasi pihak manajemen dapat mengetahui tindakantindakan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawannya tersebut. Menurut Sirait (2006:91) penilaian prestasi kerja adalah proses penilaian yang dilakukan oleh organisasi terhadap karyawannya secara sistematik dan formal berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Penilaian pelaksanan pekerjaan perlu dilakukan secara formal berdasarkan serangkaian kriteria yang ditetapkan secara rasional serta diterapkan secara objektif serta didokumentasikan secara sistematik. Malthis dan Jackson (2006:382) menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan. Berdasarkan definisi dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja merupakan suatu proses mengevaluasi kemampuan kerja dari para karyawan dengan cara yang seobjektif mungkin, serta menggunakan standar kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian prestasi kerja mutlak harus diperhatikan oleh seorang manajer perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang dipimpinnya, karena penilaian prestasi menyangkut hasil yang diberikan oleh karyawan kepada perusahaan yang pada akhirnya merupakan hasil dari perusahaan itu secara keseluruhan disamping itu juga memberikan manfaat yang besar bagi penyempurnaan manajemen perusahaan (Musyayyadah, 2006).

41 Metode Penilaian Prestasi Kerja Setiap perusahaan perlu melakukan penilaian prestasi kerja agar dapat diketahui karyawan-karyawan mana yang menunjukkan presatsi yang baik, untuk itu diperlukan metode yang akan dipilih. Menurut Utomo dan Sugiarto (2007:76), metode untuk penilaian prestasi kerja ada dua yaitu: 1. Metode yang berorientasi masa lalu (Past- Oriented Method) Metode ini menilai prestasi yang sudah terjadi dimasa lalu dan tidak dapat merubah apa yang sudah terjadi. Tetapi dengan adanya penilaian terhadap apa yang sudah terjadi dimasa lalu itu, karyawan diharapkan mendapat uman balik mengenai usaha mereka dan diharapkan kepada perbaikan prestasi kerja dan mempengaruhi untuk lebih meningkatkan prestasi mereka. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam metode ini yaitu: a. Skala rata-rata (rating scale) merupakan metode yang banyak digunakan untuk mengukur karakteristik tertentu untuk menilai karyawan, kemudian membentuk tingkatan pada berbagai karakteristik yang dinilai. b. Metode checklist merupakan metode penilaian prestasi kerja dengan cara member tanda ( ) pada uraian perilaku negatif atau positif karyawan yang namanya tertera dalam daftar. c. Metode esei yaitu penilai menuliskan sejumlah pertanyaan terbuka yang dalam beberapa kategori pertanyaan yang terbuka. d. Metode pencatatan kejadian kritis (critical insident method) merupakan penilaian prestasi kerja yang menggunakan pendekatan dengan menggunakan catatan-catatan yang menggambarkan perilaku karyawan yang sangat baik atau sangat buruk. e. Metode wawancara yaitu menggunakan wawancara ini agar karyawan mengetahui posisi dan bagaimana cara kerja mereka.

42 22 2. Metode yang berorientasi masa akan datang (Future-Oriented Method) Metode ini memfokuskan pada penampilan kerja yang akan dating melalui penilaian potensi kerja atau dengan mengatur sasaran prestasi kerja karyawan dimasa datang namun tetap tidak bisa menentukan dengan pasti apa yang akan terjadi dimasa akan datang. Teknik yang digunakan dalam metode ini yaitu: a. Penilaian diri (self-appraisal) merupakan metode yang menekankan adanya penilaian yang dilakukan karyawan terhadap diri sendiri dengan tujuan melihat potensi yang dapat dikembangkan dari diri mereka. b. Penilaian psikologis (psychological appraisal) yaitu penilaiaan yang dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam, tes psikologi diskusi, review terhadap hasil evaluasi pekerjaan karyawan. c. Pendekatan Management By Objective (MBO) merupakan sistem yang menggambarkan kajian tentang target yang hendak dicapai berdasarkan kesepakatan antara supervisor dan bawahannya. d. Pusat penilaian (assessment center) merupakan lembaga pusat penilaian prestasi kerja, dimana lembaga tersebut berfungsi melakukan penilaian prestasi kerja antara karyawan suatu perusahaan Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Penilaian prestasi kerja harus memiliki indikator tertentu mengenai sifat dan karakteristik kerja karyawan yang dapat diukur (measureable). Mangkunegara (2007:67) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu: 1. Kualitas kerja yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan oleh perusahaan. 2. Kuantitas kerja yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3. Konsistensi karyawan yaitu kemampuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.

43 23 4. Kerja sama yaitu kemampuan dan kesediaan untuk bekerja sama dengan karyawan lain secara vertikal atau horizontal di dalam maupun di luar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik. 5. Sikap karyawan yaitu kemampuan dalam menaati peraturan dan loyalitas karyawan dalam melaksanakan pekerjaan. Seluruh ukuran penilaian prestasi kerja diatas adalah segala hal yang dapat menjadi ukuran tinggi rendahmya prestasi seorang karyawan. Seorang karyawan dikatakan berprestasi jika ia mau mencapai segala hal yang terdapat di dalam faktorfaktor prestasi kerja yang ada Laporan Pertanggungjawaban dalam Penilaian Prestasi Kerja Dalam penilaian prestasi kerja, diperlukan sistem pelaporan yang dapat memantau kinerja masing-masing pusat pertanggungjawaban. Untuk itu sangat penting untuk menetapkan sejak awal tentang informasi apa yang perlu dilaporkan, mekanisme pelaporan dan bagaimana sistem pelaporan perusahaan disusun untuk kepentingan pihak luar maupun untuk kepentingan pihak dalam. Pada sejumlah perusahaan di Indonesia, sistem pelaporan ini banyak menimbulkan persoalan. Kurangnya komitmen atasan terhadap pentingnya laporan tertulis merupakan salah satu kendala yang sering kali menghambat berjalannya sistem pelaporan tanggung jawab (Viyanti dan Tin, 2010). 2.2 Penelitian Terdahulu Putri (2005) melakukan penelitian dengan judul Hubungan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Kinerja Manajer Pusat Investasi (Survei pada Perusahaan Bengkel di Bandung) bertujuan untuk mengetahui kememadaiannya penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan bengkel di Bandung dan mengetahui hubungan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat investasi. Perusahaan bengkel di Bandung merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbengkelan yang menyediakan sparepats dan menjual jasa.

44 24 Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang memadai dengan kinerja manajer pusat investasi. Suwandi (2008) melakukan penelitian dengan judul Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Prestasi Manajer. Penelitian dilakukan pada PT. X yang bergerak di bidang industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban terdapat hubungan yang nyata dengan penilaian prestasi manajer. Dalam hal ini perusahaan yang sudah menyusun laporan biaya yang disesuaikan dengan tingkakan manajemen yang ada dan menunjukkan kepada siapa laporan itu disajikan, sehingga laporan biaya tersebut digunakan untuk mengukur prestasi setiap pusat pertanggungjawaban. Viyanti dan Tin (2010) melakukan penelitian dengan judul Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Terhadap Penilaian Prestasi Kerja bertujuan untuk mengetahui peranan sistem akuntansi pertanggungjawaban, menganalisis pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban, dan menganalisis sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat digunakan untuk menilai prestasi kerja. Penelitian dilakukan pada PT. X yang terletak di Jalan Komplek Ilir Barat Permai Palembang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian manajemen sangat berperanatau berpengaruh terhadap penilaian prestasi kerja pada PT. X. Rena (2012) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajerial. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang diukur melalui lima kriteria yaitu: struktur organisasi, anggaran, penggolongan biaya, penyusunan kode rekening, dan sistem pelaporan biaya memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya tentang pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja, maka

45 25 peneliti mengungkapkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. 2.3 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual menggambarkan secara spesifik pola piker hubungan antar variabel-variabel di dalam sebuah penelitian. Berdasarkan uraian dari tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, maka penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu akuntansi pertanggungjawaban dan variabel dependen yaitu prestasi kerja. Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban (X) Prestasi Kerja (Y) Gambar 2.4 Kerangka Konseptual 2.4 Pengembangan Hipotesis Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Prestasi Kerja Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. Idealnya sistem akuntansi pertanggungjawaban mencerminkan dan mendukung struktur dari sebuah organisasi, yang mana secara umum sebuah perusahaan diatur menurut garis-garis pertanggungjawaban. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa syarat untuk dapat menerapkan

46 26 akuntansi pertanggungjawaban, antara lain: struktur organisasi, anggaran, penggolongan biaya, penyusunan kode rekening perusahaan, dan sistem pelaporan biaya (Lestari, 2011). Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban, informasi akuntansi merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi karena informasi tersebut selalu dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki oleh tiap-tiap manajer yang ada dalam organisasi (Rena, 2012). Setiap manajer harus bertanggung jawab atas kegiatan yang terjadi di dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya dan secara periodik manajer tersebut akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada pimpinan perusahaan (Sriwidodo, 2010). Pelaksanaan pertanggungjawaban ini harus dilakukan secara objektif karena menjadi salah satu penentu kebijakan perusahaan di masa depan. Pelaporan pertanggungjawaban juga berfungsi sebagai salah satu alat penilaian kinerja atau prestasi terhadap para manajer tingkat bawah. Penilaian prestasi kerja yang telah dilaksanakan adalah dengan membandingkan realisasi pelaksanaan dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Adanya tolok ukur penilaian prestasi akan mendorong dan memotivasi para pelaksana pada pencapaian tujuan perusahaan (Muharam, 2011). Berdasarkan analisis ini, antara akuntansi pertanggungjawaban dengan prestasi kerja terdapat hubungan yang erat. Sehingga bila akuntansi pertanggungjawaban dijalankan dengan baik dan lengkap, maka akan mempermudah dalam menilai prestasi kerja manajer setiap departemen yaitu dengan membandingkan selisih (variance) dengan anggaran yang ditetapkan. Dengan adanya hubungan antara akuntansi pertanggungjawaban dengan prestasi kerja, maka variabel-variabel yang terkandung dalam akuntansi pertanggungjawaban yaitu struktur organisasi, anggaran biaya, penggolongan biaya, penyusunan kode rekening, dan sistem pelaporan biaya yang ditetapkan dan laporan pertanggungjawaban juga mempunyai hubungan dengan prestasi kerja (Suwandi, 2008).

47 27 Dari hasil penelitian Viyanti dan Tin (2010) tentang akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian manajemen terhadap penilaian prestasi kerja, dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian manajemen sangat berperan terhadap penilaian prestasi kerja pada PT. X. Penelitian Suwandi (2008) tentang peranan akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat penilaian prestasi manajer, dengan memperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang nyata atau berpengaruh antara akuntansi pertanggungjawaban dengan prestasi kerja. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dapat dinyatakan sebagai berikut: H : Penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh terhadap prestasi kerja.

48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari responden dan diperoleh melalui survei responden untuk menjawab penelitian. Metode survei sendiri merupakan teknik pemberian kuesioner, dimana kuesioner disampaikan dan dikumpulkan secara langsung dari responden untuk memberikan penjelasan seperlunya mengenai pertanyaan yang ada dalam kuesioner (Indriantororo dan Supomo, 2008). 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantororo dan Supomo, 2008:115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember). Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007:73). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti (Sugiyono, 2007). Adapun kriteria untuk sampel yang dijadikan responden, antara lain: 1. Berstatus sebagai karyawan tetap dan aktif (tidak cuti pada saat penelitian) pada PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember)). 2. Karyawan yang bertindak selaku manajer, asisten manajer dan officer dengan pertimbangan mereka merupakan pihak-pihak yang dapat memberikan informasi dan mengetahui masalah tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban. 28

49 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode survey, dengan menggunakan teknik kuesioner yang merupakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian, yang diberikan langsung kepada responden (Indriantororo dan Supomo, 2008). Kuesioner yang dibagikan terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama berisikan pertanyaan mengenai identitas responden, bagian kedua berisi pertanyaan mengenai penerapan akuntansi pertanggungjawaban, bagian ketiga berisikan pertanyaan mengenai prestasi kerja. 3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Independen Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (Indriantororo dan Supomo, 2008:63). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel independennya adalah akuntansi pertanggungjawaban (X). Menurut Rudianto (2006:293) akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang mengakui berbagai pusat pusat tanggung jawab pada keseluruhan organisasi itu dan mencerminkan rencana dan tindakan dan setiap pusat tanggung jawab itu dengan menetapkan penghasilan dan biaya tertentu bagi pusat yang memiliki tanggung jawab yang bersangkutan. Pengukuran untuk variabel ini menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Mulyadi (2001) yaitu: struktur organisasi, anggaran, serta sistem akuntansi dan pelaporan biaya. Setiap responden diminta untuk mengisi 24 poin pernyataan dan secara keseluruhan sebagaimana terlampir dalam Lampiran 1 yang diukur menggunakan skala Likert 5 poin. Poin pernyataan pada kuesioner ini pernah digunakan oleh peneliti terdahulu yaitu: Putri (2005), Lestari (2011). Rincian pengukuran Skala Likert dalam penelitian ini yaitu skor 5 (SS = Sangat Setuju), skor

50 30 4 (S = Setuju), skor 3 (N = Netral), skor 2 (TS = Tidak Setuju) dan skor 1 (STS = Sangat Tidak Setuju) Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen Indriantororo dan Supomo, 2008:63). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel dependennya adalah prestasi kerja (Y). Menurut Hasibuan (2007:94) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta ketetapan waktu. Pengukuran untuk variabel ini menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Mangkunegara (2007:67) yaitu: kualitas kerja, kuantitas kerja, konsistensi karyawan, kerja sama, dan sikap karyawan. Setiap responden diminta untuk mengisi 9 poin pernyataan dan secara keseluruhan sebagaimana terlampir dalam Lampiran 1 yang diukur menggunakan skala Likert 5 poin. Poin pernyataan pada kuesioner ini pernah digunakan oleh peneliti terdahulu yaitu: Rizkia (2010), Apandi (2012). Rincian pengukuran Skala Likert dalam penelitian ini yaitu skor 5 (SS = Sangat Setuju), skor 4 (S = Setuju), skor 3 (RR = Ragu-Ragu), skor 2 (TS = Tidak Setuju) dan skor 1 (STS = Sangat Tidak Setuju). 3.5 Metode Analisis Data Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterprestsikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan tabel. Statistik deskriptif umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan data demografi responden (jika ada). Ukuran yang digunakan dalam deskripsi antara

51 31 lain berupa: frekuensi, tandensi, sentral, (rata-rata, median, modus), disperse (deviasi standar varian) dan koefisien korelasi antar variabel penelitian (Indrianto dan Supomo, 2008) Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu data adalah r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5% atau 0,05. Bila r hitung lebih besar dari r tabel maka alat ukur tersebut memenuhi kriteria valid. Bila r hitung lebih kecil dari r tabel maka alat ukur tersebut tidak memenuhi kriteria valid (Ghozali, 2006). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini uji reliabilitas data yaitu dengan menggunakan metode Cronbach Alpha. Suatu instrument atau variabel dinyatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60 (Ghozali, 2006) Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji kenormalan distribusi data untuk menghindari bias dan atau mengetahui apakah data yang dijadikan sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

52 32 One Sample Kolmogrov-Smirnov Test, dengan kriteria pengujian sebagai berikut (Ghozali, 2006): Jika p < 0,05 maka distribusi data tidak normal Jika p > 0,05 maka distribusi data normal b. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak heterokedastisitas (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini heterokedastisitas dilakukan dengan analisis grafik. Kriteria analisis menurut Ghozhali (2006) adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, titik-titik yang membentuk suatu pola (bergelombang, melebar, dan menyempit) maka terjadi heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar dari atas ke bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 3.6 Uji Hipotesis Analisis Regresi Sederhana Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi sederhana. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan 95% atau α = 5%. Untuk menguji hipotesis yang digunakan dengan analisis regresi sederhana dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Y = a + bx Dimana: Y : Prestasi Kerja a : Konstanta

53 33 b x : Koefisien : Akuntansi pertanggungjawaban Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengansatu. Apabila nilai R 2 semakin kecil, maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen rendah. Apabila nilai R 2 mendekatai satu, maka variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Pada pengujian ini besarnya koefisien determinasi (R 2 ) yang merupakan koefisien yang menunjukkan besarnya presentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% (Ghozali, 2006:15) Uji t Uji t digunakan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun ketentuan penerimaan atau penolakan pengujian ini yaitu apabila angka signifikan kurang dari 0,05 maka hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak. Pengujian hipotesis juga dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara t hitung dengan t tabel dengan ketentuan: a. - Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak (ada pengaruh yang signifikan). - Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima (tidak ada pengaruh yang signifikan). b. Berdasarkan dasar signifikansi, kriterianya adalah: - Jika signifikansi > 0,05 maka H o diterima. - Jika signifikansi <0,05 maka H o ditolak.

54 Kerangka Pemecahan Masalah Berdasarkan uraian pendahuluan, tinjauan pustaka, dan metode penelitian, berikut ini digambarkan kerangka pemecahan masalah penelitian : START Pengumpulan Data (Kuesioner) Variabel Independen Akuntansi Pertanggungjawaban (X) Variabel Dependen Prestasi Kerja (Y) Statistik Deskriptif Uji Kualitas Data Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Sederhana Uji t Hasil Kesimpulan SELESAI Gambar 3.1 Kerangka Pemacahan Masalah

55 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut dengan Telkom Indonesia atau telkom saja berdiri pada tanggal 23 Oktober 1856 yang merupakan perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta ( Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (53,6%), dan 46,4% dimiliki Publik, Bank of New York, dan Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Sejak era New Telkom pada tahun 2012 PT. Telekomunikasi Indonesia dibagi menjadi 62 Wilayah Telekomunikasi. Salah satu wilayahnya adalah Wilayah Telekomunikasi Jatim Timur yang pusatnya berada di Jember sehingga bisa juga disebut Wilayah Telekomunikasi Jember atau Witel Jember. PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember) terletak di Jl. Gajah Mada No Jember, berdiri sejak 18 Desember Witel Jember salah satu dari 62 Witel di PT. Telekomunikasidi Indonesia yang bertanggung jawab terhadap pelayanan jasa 36 telekomunikasi untuk umum di Wilayah Jatim Timur ( Witel Jember yang juga disebut Witel Jatim Timur bertanggung jawab terhadap layanan telekomunikasi di tiga Kabupaten antara lain Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Banyuwangi ( 35

56 Gambaran Umum Penelitian Analisis Deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Manajer, Manajer Kandatel, Asisten Manajer dan Officer/Staf yang bekerja di PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember). Jumlah keseluruhan karyawan PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember) dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Jumlah Karyawan PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember) No. Keterangan Jumlah General Manajer Manajer Asisten Manajer Officer/Staf Jumlah 185 Sumber: PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember), Mei 2013 Dari jumlah karyawan di atas, penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Sampel Penelitian No. Keterangan Jumlah Populasi Berstatus sebagai karyawan tidak tetap dan tidak aktif Karyawan yang tidak dapat memberikan informasi tentang penerapan akuntansi pertanggungjawban: Manajer Asisten Manajer Officer 185 (80) (5) (14) (55) Jumlah Sampel 31

57 37 Penyebaran kuesioner dalam penelitian ini dilakukan melalui dua cara, yaitu secara langsung pada masing-masing responden dan secara tidak langsung melalui kepala bidang/staf yang ditunjuk. Pemberian secara langsung kepada masing-masing responden dilakukan dengan tujuan agar kuesioner benar-benar diterima oleh masingmasing responden. Sedangkan pemberian secara tidak langsung dilakukan karena mengikuti prosedur yang ada pada perusahaan yang bersangkutan atau karena responden yang dimaksud tidak berada di tempat. Kuesioner diisi oleh manajer, asisten manajer dan officer/staf yang dapat memberikan informasi tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang berjumlah 31 orang. Dari 31 kuesioner yang disebarkan kepada perusahaan, hanya 30 kuesioner yang diisi dan kembali utuh. Dan sebanyak 1 kuesioner tidak dikembalikan dikarenakan responden yang bersangkutan sedang keluar kota. Jadi kuesioner yang dapat dijadikan data untuk diolah selanjutnya berjumlah 30 kuesioner. Adapun hasil dari penyebaran kuesioner yang dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Rincian Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner No. Keterangan Total 1. Kuesioner yang dibagikan Kuesioner yang kembali Kuesioner yang tidak kembali 1 4. Kuesioner yang dapat diolah 30 Tingkat kuesioner yang dapat diolah 97% Sumber : Data primer diolah Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden sebagai obyek penelitian, dapat diperoleh karakteristik umum yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lama bekerja dan jabatan. Pengklasifikasian responden berdasarkan karakteristik umum tersebut diperoleh untuk memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai obyek penelitian. Data yang berhasil dihimpun dari 30 responden tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut :

58 38 Tabel 4.4 Rekapitulasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-Laki Perempuan ,7% 23,3% TOTAL % Sumber : Data primer diolah Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah laki-laki sebesar 77,4% dari keseluruhan jumlah responden. Sedangkan jumlah responden perempuan sebesar 23,3%. Tabel 4.5 Rekapitulasi Responden Berdasarkan Usia Usia Responden Jumlah Persentase tahun tahun tahun % 73,3% 6,7% TOTAL % Sumber : Data primer diolah Berdasarkan tabel 4.5 di atas, usia responden yang diteliti paling banyak berusia 45 hingga 54 tahun yaitu sebanyak 22 orang (73,3%), kemudian diikuti oleh yang usia 35 hingga 44 tahun sebanyak 6 orang(20%) dan berusia 55 hingga 64 tahun sebanyak 2 orang (6,7%). Tabel 4.6 Rekapitulasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Jumlah Persentase D3 S1 S2 S % 73,3% 16,7% 0% TOTAL % Sumber : Data primer diolah

59 39 Berdasarkan tabel 4.6 di atas, kategori tingkat pendidikan dari 30 responden yang telah diteliti diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan S1 yaitu sebesar 73,3% dari total keseluruhan responden, diikuti 16,7% dari total keseluruhan responden memiliki tingkat pendidikan S2, tingkat pendidikan D3 sebanyak 10% dari total keseluruhan responden, dan tidak ada responden yang memiliki tingkat pendidikan S-3. Tabel 4.7 Rekapitulasi Responden Berdasarkan Masa Kerja Lama Bekerja Jumlah Persentase 10 tahun tahun 21 tahun ,7% 50% 13,3% TOTAL % Sumber : Data primer diolah Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui lama bekerja responden di PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember). Lama bekerja responden yang diteliti lebih banyak yang bekerja sekitar 11 hingga 20 tahun yaitu sebanyak 15 orang (50%), kemudian diikuti responden yang bekerja selama kurang dari sama dengan 10 tahun sebanyak 11 orang (36,7%), serta responden yang bekerja selama lebih dari sama dengan sebanyak 4 orang (13,3%). Tabel 4.8 Rekapitulasi Responden Berdasarkan Jabatan Jabatan Jumlah Persentase Manajer Asisten Manajer Officer/Staf ,3% 6,7% 80% TOTAL % Berdasarkan tabel diatas, responden yang menduduki jabatan Manajer sebanyak 4 orang (13,3%), sedangkan yang menduduki jabatan Asisten Manajer

60 40 sebanyak 2 orang (6,7%) dan yang menduduki jabatan Officer/Staf sebanyak 24 orang (80%). 4.3 Analisis Data Statistik Deskriptif Deskripsi variabel penelitian digunakan sebagai informasi awal dalam menganalisis hasil jawaban responden. Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari variabel independen maupun variabel dependen. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuntansi pertanggungjawaban dan prestasi kerja. Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif dari data yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Std. Variabel N Minimum Maximum Mean Deviasi Akuntansi Pertanggungjawaban ,43 7,573 Prestasi Kerja ,70 4,956 Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa pada variabel akuntansi pertanggungjawaban dari jawaban responden diperoleh rata-rata (mean) sebesar 95,43 artinya banyak responden yang menjawab setuju atas pernyataan dari kuesioner yang terkait akuntansi pertanggungjawaban dengan standar deviasi 7,573. Nilai terendah dari variabel akuntansi pertanggujawaban sebesar 76 menunjukkan bahwa ada responden yang menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan dalam kuesioner yang terkait dengan akuntansi pertanggujawaban dan nilai tertinggi sebesar 109 menunjukkan bahwa terdapat responden yang menjawab sangat setuju atas pertanyaan dalam kuesioner yang terkait dengan akuntansi pertanggujawaban.

61 41 Pada variabel prestasi kerja dari jawaban responden diperoleh rata-rata (mean) sebesar 33,70 artinya banyak responden yang menjawab setuju atas pertannyaan dalam kuesioner yang terkait dengan prestasi kerja dengan standar deviasi 4,956. Nilai terendah dari variabel prestasi kerja sebesar 19 menunjukkan bahwa terdapat responden yang menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan dalam kuesioner yang terkait dengan prestasi kerja dan nilai tertinggi sebesar 41 menunjukkan bahwa ada beberapa responden yang menjawab sangat setuju atas pertanyaan dalam kuesioner yang terkait dengan prestasi kerja. 4.4 Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun memiliki validitas atau tidak, dan hasilnya ditunjukkan oleh suatu indeks yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan metode yang secara umum dipakai yaitu dengan mengkorelasikan antara skor individu yang diperoleh masingmasing item atau butir dengan menggunakan Pearson Product Moment. Kriteria yang diterapkan untuk mengukur valid tidaknya suatu data adalah r hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari r tabel (nilai kritis) maka dapat dikatakan valid (Ghozali, 2006). Uji validitas data menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 13.0 for Windows. Hasil uji validitas masing-masing item pada variabel akuntansi pertanggungjawaban dan prestasi kerja disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Akuntansi Pertanggungjawaban Item n r hitung r tabel Sig. Keterangan X ,540 0, Valid X ,485 0,361 0,007 Valid X ,427 0,361 0,019 Valid X ,631 0,361 0,000 Valid

62 42 Item n r hitung r tabel Sig. Keterangan X ,411 0,361 0,024 Valid X ,401 0,361 0,028 Valid X ,500 0,361 0,005 Valid X ,415 0,361 0,023 Valid X ,637 0,361 0,000 Valid X ,584 0,361 0,001 Valid X ,412 0,361 0,024 Valid X ,509 0,361 0,004 Valid X ,657 0,361 0,000 Valid X ,421 0,361 0,021 Valid X ,381 0,361 0,038 Valid X ,424 0,361 0,019 Valid X ,592 0,361 0,001 Valid X ,567 0,361 0,001 Valid X ,476 0,361 0,008 Valid X ,412 0,361 0,024 Valid X ,465 0,361 0,010 Valid X ,401 0,361 0,028 Valid X ,455 0,361 0,012 Valid X ,385 0,361 0,036 Valid Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel 4.10 di atas, diperoleh kisaran nilai korelasi (r hitung ) masingmasing item pertanyaan pada variabel akuntansi pertanggungjawaban antara 0,381 sampai dengan 0,657, sedangkan nilai r tabel 5% sebesar 0,361, maka menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan mempunyai nilai korelasi lebih besar dari nilai r tabel. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing item pertanyaan pada variabel akuntansi pertanggungjawaban adalah valid.

63 43 Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Kerja Item n r hitung r tabel Sig. Keterangan Y ,684 0,361 0,000 Valid Y ,745 0,361 0,000 Valid Y ,734 0,361 0,000 Valid Y ,827 0,361 0,000 Valid Y ,614 0,361 0,000 Valid Y ,750 0,361 0,000 Valid Y ,668 0,361 0,000 Valid Y ,716 0,361 0,000 Valid Y ,665 0,361 0,000 Valid Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan tabel 4.11 di atas, diperoleh kisaran nilai korelasi (r hitung ) masingmasing item pertanyaan pada variabel prestasi kerja antara 0,614 sampai dengan 0,827, sedangkan nilai r tabel 5% sebesar 0,361, maka menunjukkan bahwa semua item pertanyaan mempunyai nilai korelasi lebih besar dari nilai r tabel. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing butir pertanyaan pada variabel prestasi kerja adalah valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Alpha-Cronbach. Jika nilai Alpha makin tinggi dari 0,6 pada suatu variabel (konstruk) dikatakan tingkat reliabilitas pengukuran instrumen tersebut makin baik atau sempurna (Ghozali, 2006:41). Hasil pengujian reliabilitas data dengan menggunakan metode Alfa-Cronbach terhadap variabel-variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan kinerja karyawan disajikan pada tabel sebagai berikut :

64 44 Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Alfa-Cronbach Keterangan Akuntansi Pertanggungjawaban (X) 0,732 Reliabel Prestasi Kerja (Y) 0,771 Reliabel Sumber : Lampiran 7 dan 8 Berdasarkan tabel 4.12 di atas, diperoleh nilai Alfa-Cronbach pada variabel akuntansi pertanggungjawaban sebesar 0,732 dan variabel prestasi kerja sebesar 0,771. Nilai Alfa-Cronbach masing-masing variabel lebih besar dari 0,6 sehingga data dikatakan reliabel jika kriteria indeks korelasi (α) lebih dari 0,600, maka variabel penelitian dikatakan reliabel. 4.4 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap masing-masing variabel penelitian diperoleh nilai Z variabel akuntansi pertanggungjawaban sebesar 0,970 dengan nilai signifikansi sebesar 0,303, sedangkan nilai Z variabel prestasi kerja sebesar 0,970 dengan nilai signifikansi sebesar 0,303. Hasil tersebut disajikan pada tabel di bawah. N Normal Parameters a,b Most Extreme Diff erences Sumber : Lampiran 8 Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Tabel 4.13 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data. Mean Std. Dev iation Absolute Positive Negative Ak. pertanggung Prestasi jawaban (X) kerja (Y) ,43 33,70 7,573 4,956,177,177,119,121 -,177 -,177,970,970,303,303 Nilai signifikansi variabel akuntansi pertanggungjawaban sebesar 0,303 dan variabel prestasi kerja sebesar 0,303 lebih besar dari α (0,05), sehingga menunjukkan

65 Regression Studentized Residual 45 bahwa data-data yang didapat dalam penelitian ini menyebar menurut distribusi normal. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regrasi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, atau disebut homokedastisitas, atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2006;69). Untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan mengunakan grafik scatterplot. Hasil pengujiannya dapat dinyatakan sebagai berikut: Scatterplot Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedesitas Data Dependent Variable: Prestasi kerja (Y) Regression Standardized Predicted Value 2 Sumber: Lampiran 9 Dari grafik Scaterplot Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik yang ada pada persamaan regresi sederhana model kedua tidak membentuk pola yang teratur dan jelas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada persamaan regresi model pertama tidak terjadi heterokedastisitas.

66 Uji Hipotesis Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel akuntansi pertanggungjawaban (X) terhadap prestasi kerja (Y). Pengolahan data dengan menggunakan bantuan paket statistik SPSS Release 13.0 for Windows. Berdasarkan hasil perhitungan, akan diperoleh hasil analisis sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel Bebas Akuntansi pertanggungjawaban (X) R R² Adj R 2 Sumber : Lampiran 10 Koefisien Regresi Penyajian Hipotesis t Sign. t hitung t tabel 0,295 2,674 2,048 0,451 0,012 = 0,451 = 0,203 = 0,175 F ratio Signifikansi Konstanta = 7,149 = 0,012 = 5,535 Berdasarkan analisis regresi sederhana yang ditampilkan pada tabel 4.14, maka dapat dihasilkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 5, ,295x Persamaan regresi yang dapat diinterprestasikan sebagai berikut : a. Konstanta 5,535 menunjukkan bahwa jika nilai akuntansi pertanggungjawaban dianggap constant maka prestasi kerja sebesar 5,535. b. Koefisien 0,295 menunjukkan jika akuntansi pertanggungjawaban meningkat sebesar satu-satuan, maka prestasi kerja akan meningkat sebesar 0,295 sebaliknya jika akuntansi pertanggungjawaban menurun sebesar satu-satuan maka prestasi kerja akan menurun sebesar 0,295.

67 Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Model 1 Sumber : Lampiran 10 Tabel 4.15 Koefisien Determinasi Model Summary Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate,451 a,203,175 4,502 a. Predictors: (Constant), Ak. pertanggungjawaban (X) Berdasarkan tabel 4.15 di atas, nilai R menunjukkan angka sebesar 0,451 yang berarti hubungan korelasi secara bersama-sama antara variabel independen dan variabel dependen kuat karena R lebih besar dari 0,05 dan pengujian yang dilakukan dengan melihat R square diperoleh nilai 0,203, yang berarti bahwa variabel bebas akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh terhadap variabel prestasi kerja sebesar 20,3%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 79,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini Uji t Pengujian ini digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh dari variabel bebas yaitu Akuntansi Pertanggungjawaban (X) secara parsial terhadap variabel terikat yaotu Prestasi Kerja (Y). Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Apabila signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

68 48 2. Apabila signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. 3. Signifikansi yang diharapkan adalah α = 5% Berdasarkan tabel 4.14, maka pengujian hipotesis secara parsial untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah pengujian hipotesis variabel akuntansi pertanggungjawaban memiliki t hitung 2,674 dengan tingkat signifikansi 0,012. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (2,674 > 2,048) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Akuntansi Pertanggungjawaban berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja. 4.7 Pembahasan Hasil Penelitian: Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Prestasi Kerja Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan, menunjukkan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh terhadap prestasi kerja. Penelitian ini mendukung teori Hansen dan Mowen (2005:116) yang menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanan dan realisasinya. Dengan adanya penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam perusahaan, tanggung jawab penuh yang diberikan kepada karyawan dapat menjadi dorongan bagi para karyawan untuk mengarahkan bakat dan kemampuan mereka sehingga prestasi kerja yang dihasilkan akan meningkat. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji t untuk mencari pengaruh variabel akuntansi pertanggungjawaban terhadap prestasi kerja diketahui bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,012 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H 0 ditolak yang berarti bahwa akuntansi pertanggungjawaban

69 49 berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya akuntansi pertanggungjawaban maka akan berpengaruh terhadap prrestasi kerja. Besarnya pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap prestasi kerja dapat diketahui dari nilai koefisien regresi sebesar 5,535. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suwandi (2008) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara akuntansi pertanggungjawaban yang nyata dengan prestasi manajer. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Viyanti dan Tin (2010) yang menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh terhadap prestasi kerja. Pernyataan tersebut juga memperkuat bahwa akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan dengan baik di dalam perusahaan dapat mempengaruhi prestasi kerja para karyawan.

70 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah, penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2005), Viyanti dan Tin (2010) dan Rena (2012). Hai ini disebabkan karena besarnya nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,674 > 2,048) dan signifikan sebesar 0,012. Ini membuktikan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Dengan demikian semakin besar penerapan akuntansi pertanggungjawaban maka akan semakin meningkatkan prestasi kerja. Dimana hasil analisis ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lestari (2011) bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial yang mungkin dipengaruhi oleh adanya perbedaan responden yang diteliti, waktu dan wilayah penelitian. Sehingga aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalan lingkunganlingkungan yang berbeda, organisasi-organisasi yang berbeda pula tujuan, ukuran dan struktur organisasi, serta orang-orang yang ada di dalam atau diluar organisasi dapat menghasilkan hasil yang berbeda pula. 5.2 Keterbatasan Dalam penelitian ini, peneliti menyadari masih terdapat keterbatasan, diantaranya adalah : 1. Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data, maka dibutuhkan kejujuran responden dalam menjawab poin-poin pertanyaan kuesioner tersebut. Apabila kemungkinan ada responden yang tidak menjawab 50

71 51 dengan serius atau dengan tidak jujur atau karena faktor-faktor kesibukan dalam pekerjaan, maka hal tersebut diluar kontrol peneliti. 2. Responden dalam penelitian ini untuk level manajer dan asisten manajer masih kurang. 3. Lingkup penelitian ini hanya terbatas pada satu unit objek saja, yakni pada PT. Telkom Witel Jatim Timur di Jember yang bergerak pada bidang jasa dan penyedia jaringan telekomunikasi sehingga hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi untuk instansi atau perusahaan lain. 4. Variabel yang digunakan untuk mempengaruhi prestasi kerja dalam penelitian ini hanya akuntansi pertanggungjawaban saja, padahal masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi prestasi kerja. 5.3 Saran Adapun saran dari peneliti berkaitan dengan beberapa keterbatasan diatas, antara lain: 1. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya menggantungkan dari hasil kuesioner, tetapi juga melakukan wawancara mendalam kepada setiap responden sehingga memperolah data yang lebih akurat sekaligus untuk meningkatkan kualitas hasil olah data. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan responden untuk level manajer dan asisten manajer dengan sebanyak mungkin sesuai dengan pusat pertanggungjawaban agar lebih mengetahui perbedaan dari hasil penelitian. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengunakan perusahaan lain sebagai obyek penelitian atau menggunakan perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama namun berbeda wilayah di kota besar lainnya seperti Surabaya, Malang, Bandung, dan lain sebagainya. Sehingga hasil penelitian lebih memungkinkan untuk dapat disimpulkan secara umum.

72 52 4. Penelitian selanjutnya hendaklah mengembangkan lebih jauh model ini dengan menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi prestasi kerja. Misalnya seperti : komitmen organisasi, partisipasi anggaran, kecukupan anggaran ataupun variabel lainnya.

73 DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan dan Anggarini, Yunita Anggaran Bisnis. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit UPP STIMYKPN Anthony, Robert N. dan Govindaraja, Vijay Sistem Pengendalian Manajemen. Jilid I. Jakarta: Salemba Empat. Daniel Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi. Palembang: STIE MUSI. Ghozali, Imam Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Handayani, Rika Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengendalian Biaya (Studi Kasus Pada PT. Pelabuhan Indonesia I). Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Halim, Abdul dan Supomo, Bambang Akuntansi Manejemen. Edisi Pertama. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta: BPFE-UGM. Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen Management Accounting : Akuntansi Manajemen. Edisi Ketujuh. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Hasibuan, Malayu SP Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Hongren, Charles T dan Datar Pengantar Akuntansi Manajemen, Terjemahan Moh. Badjuri dsn Drs. Kusnedi, Edisi VI. Jakarta: PT Salemba Empat. Ikhsan, Arfan Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa. Yogyakarta: Graha Ilmu. Indrianto, Nur dan Supomo, Bambang Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Kusmiati, Imas Pengaruh Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajer Pusat Biaya (Suatu Studi Pada PT. PINDAD (Persero)). Skripsi. Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

74 Lestari, Yovita, R.R Pengaruh Penarapan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Manufaktur. Skripsi. Palembang: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi MUSI. Lubis, Winny, N. A Peranan Pengembangan Karyawan terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Hotel Antares Medan. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Malthis, Robert L. dan Jackson, John H Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarata: Salemba Empat. Mangkunegara, Anwar, Prabu Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muharam, Regi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya Dan Penilaian Prestasi Kerja. [20 Februari 2013]. Mulyadi, Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Musyayadah Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Kebijakan Promosi Pada Kantor Bupati Deli Serdang. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Permanasari, Olivia Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilai Kinerja Manajer Pusat Biaya Pada PT. Telkom Kandatel Medan. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Prawironegoro, Darsono dan Purwati, Ari Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua. Mitra Wacana Media. Jakarta. Putri, Diana Hubungan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Efektivitas Pengendalian Biaya (Survei pada Perusahaan Bengkel di Bandung). Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama. Rena Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi. Palembang: STIE MUSI.

75 Rudianto Akuntansi Manajemen : Infomasi Untuk Pengambilan Keputusan Manajemen. Jakarta: PT. Grasindo. Samsudin, Sadili Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Pustaka Setia. Siagian, Dewi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Suatu Alat Pengawasan Manajemen Terhadap Biaya Produksi Pada PTPN II (Persero) Tanjung Morawa. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Sirait, Justine T Memahami Aspek-Aspek Pengolaan Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo. Sofyandi, Herman dan Gaeniwa, Ari Perilaku Organisasional. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sriwidodo, Untung Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Prestasi Kerja. Jurnal Akuntansi Dan Siatem Teknologi Informasi Vol. 8, No. 1, April 2010: Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Supriyono, R. A., Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Revisi. Buku 2. Yogyakarta: BPFE-UGM. Suwandi Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Prestasi Kerja. Jurnal Logos Vol. 6, No.1, Juli 2008: Gresik. Utomo, Hastho Joko Nur dan Sugiarto, Meilan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ardhana Media. Viyanti dan Tin, Se Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Terhadap Prestasi Kerja. Jurnal Ilmiah Akuntansi Tahun ke-1, No. 3. Yuli, Sri Budi Cantika, Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UMM Press.

76 Lampiran 1 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JEMBER Lampiran Perihal : Kuesioner penelitian : Permohonan bantuan pengisian kuesioner penelitian Yth Responden, Dengan hormat, Sehubungan dengan tugas akhir program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jember, peneliti bermaksud untuk menyusun skripsi dengan judul: Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Prestasi Kerja Pada PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember). Peneliti menyadari sepenuhnya, kehadiran kuesioner ini sedikit banyak akan mengganggu aktivitas Bapak/Ibu yang sangat padat. Namun demikian dengan segala kerendahan hati peneliti memohon kiranya Bapak/Ibu dapat berpartisipasi dalam pengisian daftar pertanyaan berdasarkan keadaan yang sebenar-benarnya. Kerahasian mengenai identitas, data dan jawaban kuesioner ini akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian. Akhirnya saya mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu yang telah berkenaan meluangkan waktu untuk mengisi daftar pernyataan ini. Hormat saya, Iyang Sri Anandari Anwar NIM

77 IDENTITAS RESPONDEN Nama : (Boleh diisi atau tidak) Jenis Kelamin : Pria Wanita Umur :. Tahun Jabatan :. Bidang/Bagian :. Masa Jabatan : < 1 Thn 1 Thn-5 Thn >5 Thn Pendidikan Terakhir : S3 S2 S1 Diploma Lain-lain PETUNJUK PENGISIAN 1. Pada pertanyaan kuesioner, Bapak/Ibu diharapkan menjawab dengan memberikan tanda check list ( ) pada salah satu pilihan mulai dari 1 sampai 5 sesuai dengan pengalaman anda. 2. Isilah semua nomor pertanyaan dalam kuesioner ini dan jangan ada yang terlewatkan. 3. Tidak ada penilaian benar atau salah atas jawaban yang dipilih. 4. Jawaban yang diberikan tidak akan mempengaruhi penilaian pihak perusahaan kepada Bapak/Ibu dan identitasnya menjadi rahasia yang diketahui oleh peneliti. 5. Atas kesedian dan kerjasama Bapak/Ibu dalam pengisian pertanyaan atau kuesioner ini, saya ucapkan banyak terima kasih.

78 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN (Variabel X) (Mulyadi dalam Trisnawati, 2006) Keterangan: 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) 4 : Setuju (S) 2 : Tidak Setuju (TS) 5 : Sangat Setuju (SS) 3 : Netral (N) NO. PERNYATAAN STS TS N (1) (2) (3) Struktur Organisasi Dalam struktur organisasi di perusahaan Anda 1. sudah ditentukan dengan jelas batas-batas wewenang dan tanggung jawab dari masingmasing pimpinan. Adanya penggolongan para karyawan ke 2. dalam unit-unit organisasi yang didasarkan pada keahlian dari para karyawannya. Dalam pelaksanaan prosedur kerja, semua 3. karyawan hanya melakukan tugas dan tanggung jawabnya sendiri. Sebagai pimpinan Anda harus mengetahui 4. dengan jelas pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang diemban. 5. Pada waktu jam kerja tidak ada komunikasi antara manajer dengan bawahan. 6. Di perusahaan Anda terdapat job description yang menunjukkan hubungan supervise, S (4) SS (5)

79 hubungan struktur dan hubungan pelaporan. Anggaran Sistem anggaran biaya yang berlaku 7. digunakan sebagai alat pengendalian biaya. Anggaran disusun sesuai dengan tingkatan 8. manajemen dalam organisasi. Menurut Anda anggaran merupakan alat yang baik untuk mengkoordinasikan semua sumber 9. daya perusahaan untuk mencapai target/tujuan tertentu. Setiap manajer pusat pertanggungjawaban 10. berperan serta dalam menyusun anggaran pada bidang yang dipimpin. Setiap penyimpangan anggaran yang terjadi 11. pada suatu bidang tidak dilaporkan pada manajer diatasnya. Dalam pelaksanaan anggaran koordinasi antar 12. bagian tidak dilaksanakan. Setiap penyimpangan harus dilakukan 13. analisis. Dengan dilakukan pemisahaan biaya menjadi biaya terkendali dan biaya tak terkendali 14. memudahkan Anda dalam menyusun dan melaksanakan anggaran pada masing-masing pusat pertanggungjawaban. Sistem Akuntansi Biaya Dan Pelaporan Biaya Laporan keuangan di perusahaan Anda 15. dievaluasi secara rutin setiap bulannya.

80 Prosedur pencatatan biaya-biaya pada masingmasing bagian harus sesuai dengan prosedur akuntansi pertanggungjawaban yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pengalokasian biaya tiap pusat pertanggungjawaban harus dilaksanakan dengan dasar dan metode yang tepat. Semua rekening yang ada di perusahaan diklasifikasikan dan diberi kode sesuai dengan pusat pertanggungjawaban masing-masing. Sistem pengkodean harus dapat mengidentifikasikan biaya-biaya menurut pihak-pihak yang bertanggung jawab. Laporan keuangan di perusahaan Anda dievaluasi oleh orang yang berwenang di perusahaan Anda. Informasi keuangan dilaporkan menurut manajer yang bertanggungjawab atas terjadinya informasi tersebut. Dalam pembuatan laporan keuangan menggunakan metode yang berubah-ubah. Laporan bulanan di perusahaan Anda selalu selesai (terbit) tepat waktu setiap bulannya. Dalam membuat suatu perencanaan biaya, rencana biaya tersebut harus direalisasikan.

81 PRESTASI KERJA (Variabel Y) (Mangkunegara dalam Rizkia 2010) Keterangan: 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) 4 : Setuju (S) 2 : Tidak Setuju (TS) 5 : Sangat Setuju (SS) 3 : Ragu-Ragu (RR) NO. PERNYATAAN STS TS RR S (1) (2) (3) (4) Kualitas Kerja 1. Anda melakukan pekerjaan dengan akurat dan jarang membuat kesalahan. Anda melakukan pekerjaan dengan 2. mengutamakan hasil pekerjaan yang bermutu dan sesuai dengan peraturan yang ada. Kuantitas Kerja 3. Anda dapat menyelesaikan beban kerja tanpa harus dibantu karyawan lain. Anda mampu menangani beban kerja 4. sebagaimana yang ditugaskan perusahaan kepada karyawan. Konsistensi Karyawan 5. Anda mengerjakan pekerjaan tepat pada sasarannya. 6. Anda tidak menunda-nunda pekerjaan. 7. Anda memiliki inisiatif yang berguna SS (5)

82 untuk membantu penyelesaian pekerjaan yang lebih baik. Kerja Sama Anda mampu bekerja sama yang baik 8. dengan atasan dan rekan sesama karyawan. Sikap Karyawan Anda memiliki semangat kerja yang tinggi 9. untuk mengejar target pekerjaan yang diperintahkan oleh atasan.

83 Lampiran 2 Rekapitulasi Data Kuesioner No Akuntansi Pertanggungjawaban (X) i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21 i22 i23 i

84

85 NO Prestasi Kerja (Y) i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i

86 Lampiran 3 Statistik Diskriptif Descriptive Statistics Ak. pertanggungjawaban (X) Prestasi kerja (Y) N Mean Std. Dev iation Minimum Maximum 30 95,43 7, ,70 4,

87 Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Variabel Independen Hasil Uji Variabel Akuntansi Pertanggungjawaban (X) X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X 1 -,096 -,026,571** -,147,319,540**,614,890,001,437,086, ,096 1,504**,303,583** -,051,485**,614,005,103,001,790, ,026,504** 1,136,366*,147,427*,890,005,473,046,439, ,571**,303,136 1,049,124,631**,001,103,473,795,513, ,147,583**,366*,049 1,004,411*,437,001,046,795,981, ,319 -,051,147,124,004 1,401*,086,790,439,513,981, ,540**,485**,427*,631**,411*,401* 1,002,007,019,000,024, X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X 1,381*,485**,385* -,279,419*,500**,038,007,036,136,021, ,381* 1,262,261,047,333,415*,038,161,163,804,073, ,485**,262 1,157,135,522**,637**,007,161,409,478,003, ,385*,261,157 1,222,214,584**,036,163,409,238,257, ,279,047,135,222 1,280,412*,136,804,478,238,133, ,419*,333,522**,214,280 1,509**,021,073,003,257,133, ,500**,415*,637**,584**,412*,509** 1,005,023,000,001,024,

88 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X 1,475**,325,328,415*,656**,657**,008,079,077,023,000, ,475** 1,531**,040,123,538**,421*,008,003,834,518,002, ,325,531** 1,268,101,303,381*,079,003,152,594,103, ,328,040,268 1,426*,195,424*,077,834,152,019,302, ,415*,123,101,426* 1,252,592**,023,518,594,019,179, ,656**,538**,303,195,252 1,567**,000,002,103,302,179, ,657**,421*,381*,424*,592**,567** 1,000,021,038,019,001, X.19 X.20 X.21 X.22 X.23 X.24 X Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations X.19 X.20 X.21 X.22 X.23 X.24 X 1,259,525**,223,451*,138,476**,167,003,236,012,466, ,259 1,245 -,164,126,200,412*,167,192,386,508,288, ,525**,245 1,282,123,131,465**,003,192,132,516,491, ,223 -,164,282 1,031,333,401*,236,386,132,871,072, ,451*,126,123,031 1,404*,455*,012,508,516,871,027, ,138,200,131,333,404* 1,385*,466,288,491,072,027, ,476**,412*,465**,401*,455*,385* 1,008,024,010,028,012,

89 Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Variabel Dependen Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Kerja (Y) Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y 1,380*,269,660**,106,581**,684**,038,151,000,577,001, ,380* 1,643**,546**,572**,560**,745**,038,000,002,001,001, ,269,643** 1,538**,617**,335,734**,151,000,002,000,071, ,660**,546**,538** 1,298,595**,827**,000,002,002,109,001, ,106,572**,617**,298 1,383*,614**,577,001,000,109,037, ,581**,560**,335,595**,383* 1,750**,001,001,071,001,037, ,684**,745**,734**,827**,614**,750** 1,000,000,000,000,000, Y.7 Y.8 Y.9 Y Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Correlations **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Y.7 Y.8 Y.9 Y 1,290,957**,668**,120,000, ,290 1,280,716**,120,133, ,957**,280 1,665**,000,133, ,668**,716**,665** 1,000,000,

90 Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independen Hasil Uji Reliabilitas Variabel Akuntansi Pertanggungjawaban (X) Cases Case Processing Summary Valid Excluded a Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. N % ,0 0, ,0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items,732, Item Statistics X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21 X.22 X.23 X.24 X Mean Std. Dev iation N 4,37, ,37, ,87 1, ,17, ,23, ,13, ,43, ,33, ,27, ,60 1, ,47, ,87, ,83, ,20, ,43, ,27, ,47, ,93, ,37, ,47, ,83, ,90, ,43, ,20, ,43 7, Summary Item Statistics Mean Minimum Maximum Range Maximum / Minimum Variance N of Items Item Means 7,635 1,900 95,433 93,533 50, , The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

91 Lampiran 7 Hasil Uji Realibilitas Variabel Dependen Hasil Uji Realibilitas Variabel Prestasi Kerja (Y) Cases Case Processing Summary Valid Excluded a Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. N % ,0 0, ,0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items,771, Item Statistics Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y Mean Std. Dev iation N 3,27, ,77, ,90, ,93, ,67, ,83, ,57, ,17, ,60, ,70 4, Summary Item Statistics Mean Minimum Maximum Range Maximum / Minimum Variance N of Items Item Means 6,740 3,267 33,700 30,433 10,316 89, The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

92 Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas Descriptive Statistics Ak. pertanggungjawaban (X) Prestasi kerja (Y) N Mean Std. Dev iation Minimum Maximum 30 95,43 7, ,70 4, One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Diff erences Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data. Mean Std. Dev iation Absolute Positive Negative Ak. pertanggung Prestasi jawaban (X) kerja (Y) ,43 33,70 7,573 4,956,177,177,119,121 -,177 -,177,970,970,303,303

93 Regression Studentized Residual Lampiran 9 Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot Dependent Variable: Prestasi kerja (Y) Regression Standardized Predicted Value 2

94 Lampiran 10 Hasil Analisis Regresi Sederhana Model 1 Variables Entered/Removed b Variables Variables Entered Removed Method Ak. pertanggungjawaban (X) a. Enter a. All requested v ariables entered. b. Dependent Variable: Prestasi kerja (Y) Model 1 Model Summary Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate,451 a,203,175 4,502 a. Predictors: (Constant), Ak. pertanggungjawaban (X) Model 1 Regression Residual Total ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 144, ,877 7,149,012 a 567, , , a. Predictors: (Constant), Ak. pertanggungjawaban (X) b. Dependent Variable: Prestasi kerja (Y) Model 1 (Constant) Ak. pertanggungjawaban (X) a. Dependent Variable: Prestasi kerja (Y) Coefficients a Unstandardized Coeff icients Standardized Coeff icients B Std. Error Beta t Sig. 5,535 10,566,524,604,295,110,451 2,674,012

95 Struktur Organisasi PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember) Lampiran 11 General Manajer Witel Jatim Timur (Jember) (Mohammad Zulkifri) Manajer Area Jember Ass Man Enterprise Service Area 3 Manajer Commerce Telkom Flexi Jember Ass Man Sales Ass Man Customer Care Manajer Access Area Jember Ass Man Corporate Access Ass Man Provisioning & Public Access Ass Man Maintenanse & Data Management Ass Man Fault Handling Manajer HR Jatim Timur (Jember) Manajer CS Area Jember Ass Man Direct Channel Jember Ass Man Modem Channel Jember Ass Man Customer Care Jember Ass Man Service Support Jember Manajer Payment & Ct Witel Jatim Timur (Jember) Manajer Wireless Brodband Area Jember Ass Man Wireless Brodband Operation Ass Man Network Support Ass Man Delivery & Customer Care Manajer FIN Service Witel Jatim Timur (Jember) Manajer Infratel Area Jember Ass Man O & M Multimedia Ass Man O & M Switching Ass Man Logistic & Administration Ass Man O & M Civil & ME (CME) Ass Man O & M Transmisi SKSO/ SKKL KANDATEL Banyuwangi KANDATEL Bondowoso KANDATEL Situbondo Officer Officer Officer Officer Officer Officer Officer Officer Officer Sumber: PT. Telkom Witel Jatim Timur (Jember)

96

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen dan ditentukan melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen dan ditentukan melalui BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Pertanggungjawaban 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban menurut Hansen dan Mowen yang diahlibahasakan oleh Deny Arnos Kwary (2009:229)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. The American Accounting Association (AAA) memberikan definisi akuntansi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. The American Accounting Association (AAA) memberikan definisi akuntansi BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Akuntansi 1. Definisi Akuntansi The American Accounting Association (AAA) memberikan definisi akuntansi sebagai berikut (Belkaoui, 2000:15): Accounting

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) SKRIPSI Oleh : ADITYA PRIMA NUGRAHA NIM. 080810391060

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Dwi Aningtyas Pangestuti NIM

SKRIPSI. Oleh: Dwi Aningtyas Pangestuti NIM PENGARUH SUMBER DAYA, INFORMASI, ORIENTASI TUJUAN, DAN PENGUKURAN KINERJA SEBAGAI ASPEK RASIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA ( Studi Empiris pada Universitas Jember) SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN SISTEM INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN SISTEM INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN SISTEM INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Bagian Keuangan PT. Pertani Banyuwangi) Oleh : TONY WIRAWAN NIM. 080810391009

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN ORGANISASI, DUKUNGAN TOP MANAJEMEN, PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENGARUH UKURAN ORGANISASI, DUKUNGAN TOP MANAJEMEN, PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGARUH UKURAN ORGANISASI, DUKUNGAN TOP MANAJEMEN, PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Karyawan Bank Perkreditan Rakyat Sekaresidenan Besuki) SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Perusahaan Kuningan Sampurna Kecamatan Juwana Kabupaten Pati) Diajukan Oleh : ELVA

Lebih terperinci

PENGARUH ETIKA KERJA, KOMITMEN ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL

PENGARUH ETIKA KERJA, KOMITMEN ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL PENGARUH ETIKA KERJA, KOMITMEN ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) CABANG JEMBER SKRIPSI Oleh : Ditto Setya Febrianto 090810301046

Lebih terperinci

(Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Se Kabupaten Kudus) MOHAMAD RIDWAN. Diajukan Oleh : NIM

(Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Se Kabupaten Kudus) MOHAMAD RIDWAN. Diajukan Oleh : NIM PENGARUH PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA (STUDI EMPIRIS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN BONDOWOSO )

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA (STUDI EMPIRIS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN BONDOWOSO ) ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA (STUDI EMPIRIS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN BONDOWOSO ) SKRIPSI Oleh Shofiyah As Adiyah NIM. 050810391194 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengendalian Manajemen Pengendalian pada umumnya adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Jember) The Influence

Lebih terperinci

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRESS KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI ( Studi Kasus di Universitas Muria Kudus )

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRESS KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI ( Studi Kasus di Universitas Muria Kudus ) PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRESS KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI ( Studi Kasus di Universitas Muria Kudus ) Diajukan oleh : ANITA OKTAVIANA NIM. 2008-12-057 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat. Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat. Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI (STUDI KASUS UNIVERSITAS MURIA KUDUS) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Probolinggo)

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Probolinggo) PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Probolinggo) PROPOSAL SKRIPSI oleh : Ida Nurhayati 080810391122 JURUSAN

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada PT. PLN (Persero) Udiklat Pandaan) SKRIPSI Oleh Nurul Sakinah

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2014

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2014 1 PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN TERHADAP KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KINERJA MANAJERIAL PADA ADIRA MULTI FINANCE CABANG PATI Skripsi ini diajukan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Empiris Pada Satuan

Lebih terperinci

PENGARUH UNSUR-UNSUR DALAM SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA KARYAWAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IX JEMBER

PENGARUH UNSUR-UNSUR DALAM SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA KARYAWAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IX JEMBER PENGARUH UNSUR-UNSUR DALAM SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA KARYAWAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IX JEMBER SKRIPSI Oleh: Realita Purnama 070810391024 JURUSAN

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERDASARKAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL (DSN) DAN PENYAJIAN LAPORAN SESUAI DENGAN PSAK NO

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERDASARKAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL (DSN) DAN PENYAJIAN LAPORAN SESUAI DENGAN PSAK NO ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERDASARKAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL (DSN) DAN PENYAJIAN LAPORAN SESUAI DENGAN PSAK NO. 59 DAN 105 PADA BANK BPD SYARIAH YOGYAKARTA (Studi Kasus Pada BPD Syariah Yogyakarta)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

Lebih terperinci

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Kudus ) Diajukan Oleh: IDA LUKMANA

Lebih terperinci

MUHAMMAD LATIFUL HUDA

MUHAMMAD LATIFUL HUDA FAKTOR-FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI DALAM IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (STUDI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PENGARUH FEAR, ANTICIPATIONN DAN COMPUTER ATTITUDE TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

PENGARUH FEAR, ANTICIPATIONN DAN COMPUTER ATTITUDE TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER PENGARUH FEAR, ANTICIPATIONN DAN COMPUTER ATTITUDE TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Perum Perhutani KBM-IK Cepu) Diajukan Oleh : BAMBANG SUHARNO

Lebih terperinci

KEPERCAYAAN, IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PENYUSUNAN, KULTUR ORGANISASIONAL TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN PATI

KEPERCAYAAN, IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PENYUSUNAN, KULTUR ORGANISASIONAL TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN PATI KEPERCAYAAN, IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PENYUSUNAN, KULTUR ORGANISASIONAL TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN PATI Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK ATAS E- FILING

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK ATAS E- FILING PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK ATAS E- FILING TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN INTENSITAS PERILAKU PENGGUNAAN E- FILING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang

Lebih terperinci

PENGARUH NET PROFIT MARGIN

PENGARUH NET PROFIT MARGIN PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS) DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH REPUTASI AUDITOR, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILKAN MANAJERIAL DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PERATAAN LABA

ANALISIS PENGARUH REPUTASI AUDITOR, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILKAN MANAJERIAL DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PERATAAN LABA ANALISIS PENGARUH REPUTASI AUDITOR, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILKAN MANAJERIAL DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PERATAAN LABA (Studi Empiris Pada Industri Non Keuangan yang List di BEI) SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH BAGI HASIL DANA PIHAK KETIGA TERHADAP DANA SYIRKAH TEMPORER PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI. Disusun oleh: Laelatu Zakiya

PENGARUH BAGI HASIL DANA PIHAK KETIGA TERHADAP DANA SYIRKAH TEMPORER PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI. Disusun oleh: Laelatu Zakiya PENGARUH BAGI HASIL DANA PIHAK KETIGA TERHADAP DANA SYIRKAH TEMPORER PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh :

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EARNING POWER, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, dan KEPEMILIKAN ASING TERHADAP MANAJEMEN LABA SKRIPSI. Oleh: Dedi Setiawan

ANALISIS PENGARUH EARNING POWER, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, dan KEPEMILIKAN ASING TERHADAP MANAJEMEN LABA SKRIPSI. Oleh: Dedi Setiawan ANALISIS PENGARUH EARNING POWER, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, dan KEPEMILIKAN ASING TERHADAP MANAJEMEN LABA SKRIPSI Oleh: Dedi Setiawan 090810301263 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP TURNOVER INTENTION MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT AVILA PRIMA INTRA MAKMUR BANYUWANGI

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP TURNOVER INTENTION MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT AVILA PRIMA INTRA MAKMUR BANYUWANGI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP TURNOVER INTENTION MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT AVILA PRIMA INTRA MAKMUR BANYUWANGI THE INFLUENCE OF ORGANIZATIONAL CULTURE AND MOTIVATION TO

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT MANAJERIAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA (STUDI PADA PURA GROUP PERSERO)

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT MANAJERIAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA (STUDI PADA PURA GROUP PERSERO) PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT MANAJERIAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA (STUDI PADA PURA GROUP PERSERO) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

MUHAMAD ARIF NIM

MUHAMAD ARIF NIM ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DENGAN FAKTOR UMUR SEBAGAI PEMODERASI (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur PT DJARUM di

Lebih terperinci

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Survey pada PT.PLN Persero Surakarta) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TINGKAT DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TINGKAT DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TINGKAT DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada PT. Bank Central Asia, Tbk Kanwil II)

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PERTUMBUHAN ASET TERHADAP STRUKTUR MODAL

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PERTUMBUHAN ASET TERHADAP STRUKTUR MODAL PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PERTUMBUHAN ASET TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA BANK UMUM SYARIAH

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA BANK UMUM SYARIAH PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA BANK UMUM SYARIAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN DESENTRALISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN DESENTRALISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL PENGARUH MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN DESENTRALISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNING TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNING TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Oleh: AKHMAD SULTHON NIM. 060810301260 S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MEDIASI KOMITMEN ORGANISASI DAN KECUKUPAN ANGGARAN (Studi Empiris pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pati ) Skripsi ini diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, PEKERJAAN,ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA KANTOR PARIWISATA KABUPATEN JEMBER

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, PEKERJAAN,ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA KANTOR PARIWISATA KABUPATEN JEMBER PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, PEKERJAAN,ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA KANTOR PARIWISATA KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Elmi Vita Hasanah NIM 070810201193 JURUSAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar. Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar. Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA, SISTEM PENGHARGAAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus pada Perusahaan Batik Danar Hadi) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

PENGARUH CAR, NPL, NPM, ROA DAN LDR TERHADAP PERUBAHAN LABA BANK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH CAR, NPL, NPM, ROA DAN LDR TERHADAP PERUBAHAN LABA BANK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA U NIVERSITAS JEMBER PENGARUH CAR, NPL, NPM, ROA DAN LDR TERHADAP PERUBAHAN LABA BANK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA The Effect of CAR, NPL, NPM, ROA and LDR on Bank Profit Margin Listed in Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH LABA BERSIH DAN KOMPONEN-KOMPONEN AKRUAL DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG (STUDI

PENGARUH LABA BERSIH DAN KOMPONEN-KOMPONEN AKRUAL DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG (STUDI PENGARUH LABA BERSIH DAN KOMPONEN-KOMPONEN AKRUAL DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE TAHUN 2011-2015) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Agung Priyo Wibowo NIM

SKRIPSI. Oleh Agung Priyo Wibowo NIM ANALISIS PENGARUH BEBERAPA VARIABEL FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DAN LEMBAGA KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Oleh Agung Priyo Wibowo NIM 060810301286

Lebih terperinci

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu

Lebih terperinci

PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA

PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

RENENDYA PUTRI A NIM.

RENENDYA PUTRI A NIM. PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, MOTIVASI, KOMPENSASI, JOB RELEVAN INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO SKRIPSI Oleh RENENDYA PUTRI A NIM.

Lebih terperinci

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LOCUS OF CONTROL

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LOCUS OF CONTROL PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN SENJANGAN ANGGARAN (Survei Pada Hotel Berbintang di Jawa Tengah) Diajukan Oleh:

Lebih terperinci

PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT

PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris di Pemerintah Kota Surakarta dan Pemerintah Kabupaten Wonogiri

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP DIMENSI KUALITAS LAYANAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk SKRIPSI

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP DIMENSI KUALITAS LAYANAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk SKRIPSI ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP DIMENSI KUALITAS LAYANAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk SKRIPSI Oleh ERVINA NIM 080810201067 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ENI SHOFIANI. Diajukan Oleh: NIM

ENI SHOFIANI. Diajukan Oleh: NIM PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL, ASIMETRI INFORMASI, IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE, KESESUAIAN KOMPENSASI DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) AKUNTANSI (Studi

Lebih terperinci

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM (Studi pada UMKM Industri Jenang di Kabupaten Kudus)

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH TEKANAN KETAATAN, SENIORITAS AUDITOR, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, PENGALAMAN AUDITOR, DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGMENT (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SEMARANG) Skripsi ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - Teori Pada perusahaan yang sederhana pemimpin perusahaan dapat mengambil keputusan dan dapat mengawasi kegiatan perusahaan seorang diri. Dengan semakin besar dan berkembangnya

Lebih terperinci

PENGARUH KESADARAN, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM

PENGARUH KESADARAN, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM PENGARUH KESADARAN, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM KOTA KUDUS Diajukan Oleh : DWI PRASETYA

Lebih terperinci

ALFIANA DWI ASTUTI B

ALFIANA DWI ASTUTI B PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN KEPERCAYAAN PADA JASA PENGIRIMAN JNE DAN TIKI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN ONLINE SHOP (STUDI PADA MAHASISWA FEB UMS) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas san Syarat-syarat

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PEMBIAYAAN IJARAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA KANTOR CABANG JEMBER SKRIPSI. Oleh Dicky Rusandi NIM

PENERAPAN AKUNTANSI PEMBIAYAAN IJARAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA KANTOR CABANG JEMBER SKRIPSI. Oleh Dicky Rusandi NIM PENERAPAN AKUNTANSI PEMBIAYAAN IJARAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA KANTOR CABANG JEMBER SKRIPSI Oleh Dicky Rusandi NIM 080810391094 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2014 i PENERAPAN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Influence of Management Controlling System on Manager Performance Improvement (Case Study of Perkebunan Nusantara Limited in Bandung)

ABSTRACT. Influence of Management Controlling System on Manager Performance Improvement (Case Study of Perkebunan Nusantara Limited in Bandung) ABSTRACT Influence of Management Controlling System on Manager Performance Improvement (Case Study of Perkebunan Nusantara Limited in Bandung) Research is aimed at identifying the influence of management

Lebih terperinci

PENGARUH PELAKSANAAN STANDAR UMUM APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KINERJA AUDITOR INSPEKTORAT PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PELAKSANAAN STANDAR UMUM APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KINERJA AUDITOR INSPEKTORAT PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PELAKSANAAN STANDAR UMUM APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KINERJA AUDITOR INSPEKTORAT PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Auditor Inspektorat di Lingkungan Pemerintah Daerah Se Eks

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM INFORMASI, PENGANGGARAN, PELAPORAN DAN ANALISIS TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYA

PENGARUH SISTEM INFORMASI, PENGANGGARAN, PELAPORAN DAN ANALISIS TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYA PENGARUH SISTEM INFORMASI, PENGANGGARAN, PELAPORAN DAN ANALISIS TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (SURVEI PADA RS NIRMALA SURI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (SURVEI PADA RS NIRMALA SURI) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (SURVEI PADA RS NIRMALA SURI) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

(Studi Empiris Mahasiswa dan Mahasiswi S1 pada Perguruan Tinggi Se-Karisidenan Pati ) Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

(Studi Empiris Mahasiswa dan Mahasiswi S1 pada Perguruan Tinggi Se-Karisidenan Pati ) Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, NILAI INTRINSIK, PENGHASILAN, KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PROFESI AKUNTAN PAJAK SERTA PERTIMBANGAN PASAR KERJA TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER DI BIDANG PERPAJAKAN

Lebih terperinci

PENGARUH MUATAN ETIKA DAN KEPUASAN PILIHAN PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI ETIKA MAHASISWA

PENGARUH MUATAN ETIKA DAN KEPUASAN PILIHAN PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI ETIKA MAHASISWA PENGARUH MUATAN ETIKA DAN KEPUASAN PILIHAN PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI ETIKA MAHASISWA (Studi Empiris Mahasiswa dan Mahasiswi S1 pada Perguruan Tinggi Se Eks-Karisidenan Pati

Lebih terperinci

PENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. FAST FOOD INDONESIA, TBK, DI SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. FAST FOOD INDONESIA, TBK, DI SURABAYA SKRIPSI PENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. FAST FOOD INDONESIA, TBK, DI SURABAYA SKRIPSI Oleh : HARIS HARIYANTO 0513010093/FE/EA FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PARTISIPASI PEGAWAI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada SD, SMP, SMA Negeri Se-Kabupaten Pati)

PARTISIPASI PEGAWAI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada SD, SMP, SMA Negeri Se-Kabupaten Pati) PARTISIPASI PEGAWAI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada SD, SMP, SMA Negeri Se-Kabupaten Pati) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan strata

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN SIKAP AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN SIKAP AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI i PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN SIKAP AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Kudus) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIJAKAN SUNSET POLICY TERHADAP FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK

PENGARUH KEBIJAKAN SUNSET POLICY TERHADAP FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK PENGARUH KEBIJAKAN SUNSET POLICY TERHADAP FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK (Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah KPP Pratama Jember) SKRIPSI Oleh Christina Susanti

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Prestasi Kerja (Studi Kasus pada PT Samafitro Bandung)

Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Prestasi Kerja (Studi Kasus pada PT Samafitro Bandung) Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Prestasi Kerja (Studi Kasus pada PT Samafitro Bandung) 1 Casty Widiana Fadila, 2 Rini Lestari, 3 Epi Fitriah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Jannatul Laily Poetry NIM

SKRIPSI. Oleh. Jannatul Laily Poetry NIM ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN YAYASAN PENDIDIKAN SWASTA DALAM MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris pada Yayasan Pendidikan Swasta di Kabupaten Jember) SKRIPSI Oleh Jannatul

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: MUHSINATUL MILLAH NIM

Diajukan Oleh: MUHSINATUL MILLAH NIM PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH, DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN (STUDI

Lebih terperinci

(STUDY EMPIRIS : WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KUDUS)

(STUDY EMPIRIS : WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KUDUS) PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG KUALITAS PELAYANAN FISKUS, PELAKSANAAN SENSUS PAJAK NASIONAL (SPN), SOSIALISASI PERPAJAKAN, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN KONDISI KEUANGAN

Lebih terperinci

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, GAYA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus)

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, GAYA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus) PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, GAYA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (SI) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (SI) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DEBT COVENANT, GROWTH OPPORTUNITIES, RISIKO LITIGASI DAN PAJAK TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI 2010-2013)

Lebih terperinci

Diajukan oleh : SYAIFUL ROKHMAN NIM

Diajukan oleh : SYAIFUL ROKHMAN NIM PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, PENGETAHUAN MANAJER AKUNTANSI, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris pada Hotel Berbintang

Lebih terperinci

RETNO DWI LESTARI JARMIATI NIM:

RETNO DWI LESTARI JARMIATI NIM: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA PENDIDIKAN TINGGI AKUNTANSI DENGAN PERILAKU BELAJAR SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi pada Universitas

Lebih terperinci

Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer

Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Bina Dharma Palembang) Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI diajukan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Gaya. kepemimpinan sebagai variabel moderating dalam hubungan antara

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Gaya. kepemimpinan sebagai variabel moderating dalam hubungan antara KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Berbagai rumusan mengenai akuntansi pertanggungjawaban menurut pendapat

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Each responsibility center have manager in charge

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. GAGAK HITAM BONDOWOSO

ANALISIS PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. GAGAK HITAM BONDOWOSO 1 ANALISIS PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. GAGAK HITAM BONDOWOSO SKRIPSI Oleh : Septi Fransiska NIM. 080810301018 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban dan Motivasi. Terhadap Prestasi Kerja Pada PT.Citra Mandiri Multi Finance. Oleh : Olga Rizky Herlintyas

Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban dan Motivasi. Terhadap Prestasi Kerja Pada PT.Citra Mandiri Multi Finance. Oleh : Olga Rizky Herlintyas Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Pada PT.Citra Mandiri Multi Finance Oleh : Olga Rizky Herlintyas B12.2011.01910 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP SOCIAL COMPETENCE, SELF EFFICACY DAN KINERJA PERAWAT RS dr. SOEBANDI JEMBER

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP SOCIAL COMPETENCE, SELF EFFICACY DAN KINERJA PERAWAT RS dr. SOEBANDI JEMBER PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP SOCIAL COMPETENCE, SELF EFFICACY DAN KINERJA PERAWAT RS dr. SOEBANDI JEMBER THE INFLUENCE OF TRANFORMATIONAL LEADERSHIP ON SOCIAL COMPETENCE, SELF EFFICACY

Lebih terperinci

(Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kecamatan Se-Kabupaten Kudus)

(Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kecamatan Se-Kabupaten Kudus) PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, MOTIVASI KERJA DAN KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi pada Satuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI Lembar Persetujuan / Pengesahan... ii PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI... iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL MELALUI KOMITMEN ORGANISASI, JOB RELEVANT INFORMATION

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL MELALUI KOMITMEN ORGANISASI, JOB RELEVANT INFORMATION PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL MELALUI KOMITMEN ORGANISASI, JOB RELEVANT INFORMATION DAN BUDGET EMPHASIS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SE-EKS KARISIDENAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI AKUNTANSI PADA PT

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI AKUNTANSI PADA PT PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. POS INDONESIA PERSERO (Studi Empiris pada Kantor Pos Besar Se-Jawa

Lebih terperinci

(Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

(Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK BERKARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK (Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN JOB RELEVANT INFORMATION TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN JOB RELEVANT INFORMATION TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN JOB RELEVANT INFORMATION TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris Pada SKPD-SKPD Kabupaten Jember) Skripsi Oleh MUHAMMAD

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Dian Tri Hapsari NIM

SKRIPSI. Oleh : Dian Tri Hapsari NIM U NIVERSITAS JEMBER PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANGAN, KOMPETENSI APARATUR PEMERINTAH DAERAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini persaingan yang dihadapi oleh perusahaan semakin berat. Hal ini seiring makin berkembangnya teknologi dan informasi sehingga setiap perusahaan

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

Lebih terperinci

ROHMAWATI NIM

ROHMAWATI NIM PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAN PENYAJIAN NERACA TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ( Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Kudus ) Skripsi ini

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat. Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan. Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat. Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan. Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi PENGARUH KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH, PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH, SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (STUDI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (SI) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (SI) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS, GROWTH OPPORTUNITIES, RISIKO LITIGASI, TINGKAT KESULITAN EKONOMI, STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KONTRAK HUTANG TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Kasus

Lebih terperinci