RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KAB. HSS TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KAB. HSS TAHUN"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KAB. HSS TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

2

3 KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahim, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun yang memuat VISI dan MISI Bappeda Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun kedepan. Kami berharap Rencana Strategis ini dapat berguna bagi pihakpihak yang berkompeten sehingga dapat menjadi gambaran secara umum tentang pelaksanaan tugas-tugas Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kami menyadari bahwa Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih banyak yang perlu disempurnakan sehingga diharapkan masukan dan saran yang konstruktif dalam menyempurnakan Rencana Strategis ini dimasa yang akan datang. Dan akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian penyusunan Rencana Strategis ini. Semoga Allah S.W.T selalu meridhoi segala upaya kita dalam mengabdi bagi kepentingan masyarakat, Daerah dan Negara. Kandangan, Desember 2015 Drs. H. Iwan Friady, M.AP Pembina Utama Muda NIP Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS i

4 D A F T A R I S I Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A Latar Belakang B... Dasar Hukum... 2 C Maksud dan Tujuan. 4 D Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD... 8 A Tugas dan Fungsi Struktur SKPD... 8 B Sumber... Daya SKPD C Kinerja Pelayanan Bappeda 27 D Tantangan dan Peluang SKPD BAB III ISU- ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN \ FUNGSI OTONOMI DAERAH A Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD B Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah C Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga D Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah E Identifikasi Permasalahan bersadarkan tugas dan fungsi pelayanan D Penentuan isu-isu strategis 56 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI dan KEBIJAKAN Visi dan Misi SKPD Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Daerah BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN A. Program dan Kegiatan Bappeda Kab. HSS Indikator Program dan Kegiatan BAB VI PENUTUP Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS ii

5 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Hasil Kinerja Renstra SKPD Lampiran II Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD Bappeda Kab. HSS Lampiran III Bagan Struktur Bappeda Kab. Hulu Sungai Selatan Lampiran Peta 1 Lampiran Peta 2 Lampiran Peta 3 Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Hulu Sungai Selatan Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Rencana Kawasan Strategis Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS iii

6 D A F T A R T A B E L Halaman 1. Tabel 2.1 Sumber Daya Aparatur Bappeda Tabel 2.2 Sumber Daya Aparatur Sekretariat Tabel 2.3 Sumber Daya Aparatur Ekonomi Tabel 2.4 Sumber Daya Aparatur Bidang Sosial Budaya Tabel 2.5 Sumber Daya Aparatur Bidang Fisik dan Prasarana Tabel 2.6 Sumber Daya Aparatur Bidang P2Litbang Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda Tahun Anggaran Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap Visi, Misi dan Program Bupati Tabel 3.2 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan sasaran Renstra Kementerian / Lembaga Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan telaahan Rencana Tata Ruang Tabel 3.4 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan pada Renstra Bappeda Tahun Tabel 6.1 Indikator Kinerja Bappeda Kab. HSS yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kab. HSS Tahun Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS iv

7 BAB BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangannya, berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah sesuai dinamika pembangunan. Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra), dengan koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Dokumen Rencana Strategis (Renstra) berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta dengan memperhatikan RPJM Nasional. Berdasarkan hal tersebut maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah bersama-sama dengan para pejabat struktural dan Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

8 staf Daerah menyusun Rencana Strategis Tahun yang merupakan dokumen perencanaan lima tahunan Daerah yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di bidang Perencanaan daerah berdasarkan kondisi dan potensi daerah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 1.2 Dasar Hukum Penyusunan 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lemaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pegelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);; 5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lemabaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) ; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

9 Pembangunan Jangka Panjang Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupatern/Kabupaten; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diatur beberapa kali, diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan nomor 11 tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun ; Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

10 17. Peraturan Bupati Nomor 35 tahun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja unsur-unsur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan 18. Surat Keputusan Bupati Hulu Sungai Selatan Nomor 387 tentang Pengesahan Rencana Stategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun ; 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud Maksud penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun adalah : - Memberikan pedoman dan arah bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya terkait perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah, monitoring, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan kegiatan selama periode tahun Memberikan pedoman kepada para pemangku kepentigan tentang rencana kerja Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam mengkoordinasikan dan mengintegritaskan perencanaan pembangunan didaerah. - Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan terutama terkait monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan. - Menjadi kerangka dasar dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah guna menunjang pencapaian target Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

11 kinerja pembangunan daerah terutama pada penyusunan Rencana Kerja (Renja) yang bersifat tahunan Tujuan Tujuan penyusunan dokumen Rencana Strategic (Rentra) Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun adalah : - Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelayanan masyarakat serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja Bappeda Kab. Hulu Sungai Selatan sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi dan tujuan pembangunan. - Mengembangkan kerangka pemikiran kreatif dengan sikap dan tindakan yang proaktif yang berorientasi pada keberhasilan secarasistemik dimasa mendatang. - Meningkatkan komunikasi antara pemangku kepentingan dalam pelayanan terkait perencanaan pembangunan daerah. 1.4 Sistematika Penulisan Adapun Sistematika Penulisan adalah Ringkasan dari Keseluruhan Uraian Rancangan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. HSS Tahun adalah sebagai berikut : BAB I BAB II Pendahuluan Dalam Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Dasar Hukum, Maksud dan Tujuan serta dilengkapi dengan Sistematika Penulisan. Gambaran Umum Pelayanan Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

12 Bab ini menguraikan Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya Bappeda Kab. Hulu Sungai Selatan serta membahas tentang Tantangan dan Peluang Pelayanan SKPD. BAB III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Bapeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan Bab ini menguraikan tentang Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda Kab. HSS, Telaah Visi, Misi dan Program RPJMD, Telaah Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi, Telaah Rencana Tata Cara Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Strategis serta Penentuan Isu-isu Strategis. BAB IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan Bab ini menguraikan Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda Kab. Hulu Sungai Selatan dan membahas tentang Strategis dan Kebijakan. BAB V Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif Pada Bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif BAB VI Indikator Kinerja Skpd Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

13 BAB VII Penutup Pada Bab ini di uraikan kaidah-kaidah untuk melaksanakan dokumen Renstra Bappeda Kab. HSS tahun Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

14 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Tugas Pokok dan Fungsi Pembentukan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Bappeda Kab. HSS) didasarkan pada Peraturan Bupati Nomor 35 tahun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja unsur-unsur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Tugas pokok Bappeda adalah membantu Bupati dalam mendukung penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan daerah di bidang ekonomi, sosial budaya, fisik dan prasarana dan bidang pengendalian, pelaporan, penelitian dan pengembangan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Uraian tugas Bappeda tersebut dapat dirinci sebagai berikut : 1. Menetapkan kebijakan teknis di Bidang Ekonomi, Sosial Budaya, Fisik dan Prasarana dan Pengendalian, Pelaporan Penelitian dan Pengembangan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; 2. Menetapkan program kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai kebijakan teknis badan ; 3. Melaksanakan koordinasi pembinaan, dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan ekonomi ; Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

15 4. Melaksanakan koordinasi pembinaan, dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan sosial budaya ; 5. Melaksanakan koordinasi pembinaan, dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan fisik dan prasarana ; 6. Melaksanakan koordinasi pembinaan, dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan pengendalian, pelaporan, penelitian dan pengembangan ; 7. Mengendalikan pengolahan kesekretariatan ; 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas. Dalam menyelenggarakan Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi Sebagai berikut : 1. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Ekonomi, Sosial Budaya, Fiisik dan Prasarana serta Pengendalian, Pelaporan, Penelitian dan Pengembangan berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesusi dengan peraturan perundang-undangan ; 2. Pembinaan, Pengawasan dan Evaluasi Penyelenggaraan Kegiatan Ekonomi ; 3. Pembinaan, Pengawasan dan Evaluasi Penyelenggaraan Kegiatan Sosial Budaya ; 4. Pembinaan, Pengawasan dan Evaluasi Penyelenggaraan Kegiatan Fisik dan Prasarana ; 5. Pembinaan, Pengawasan dan Evaluasi Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian, Pelaporan, Penelitian dan Pengembangan ; Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

16 6. Pengelolaan Urusan Kesekretariatan Struktur Organisasi Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2008 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 5) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 2). Unsur-unsur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari : 1. Bagian Sekretariat. 2. Bidang Ekonomi. 3. Bidang Sosial dan Budaya. 4. Bidang Fisik dan Prasarana. 5. Bidang Pengendalian, Pelaporan dan Penelitian Pengembangan. Sedangkan menurut Peraturan Bupati Hulu Sungai Selatan Nomor 035 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Unsur-unsur Organisasi Badan Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

17 Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah sebagaimana berikut ini : 1. Sekretariat Bagian Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum,kepegawaian dan keuangan dengan uraian tugasnya meliputi : a. menyusun program, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan rencana kerja badan; b. menyusun program, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan sarana prasarana kerja, urusan rumah tangga, kehumasan dan surat menyurat; c. menyusun program, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian; d. menyusun program, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana anggaran dan pengelolaan administrasi keuangan; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya. Sekretariat terdiri dari : 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 2) Sub Bagian Perencanaan. 3) Sub Bagian Keuangan. 1 ) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian : Mempunyai tugas menyelenggarakan urusan surat-menyurat, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan, keprotokolan, perjalanan Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

18 dinas dan kehumasan serta pengelolaan administrasi kepegawaian dan ketatalaksanaan dengan uraian tugasnya meliputi : a) melaksanakan kegiatan surat menyurat, penataan, penyelamatan dan pemeliharaan arsip, pengetikan dan penggandaan; b) menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan Rencana Tahunan Barang Unit (RTBU) sesuai usulan masing-masing bidang; c) menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, distribusi dan penghapusan barang; d) melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan Dinas, pelayanan akomodasi tamu, hubungan masyarakat dan keprotokolan; e) melaksanakan pengelolaan urusan keamanan dan kebersihan lingkungan kantor; f) menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan pegawai (bezetting formasi); g) menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai; h) menyiapkan bahan dan menyusun rencana mutasi kepegawaian meliputi pengusulan pengangkatan dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan, pemberhentian, pensiun dan cuti; i) menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan pegawai meliputi pembinaan disiplin, pengawasan melekat, kesejahteraan, Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

19 pemberian tanda jasa/penghargaan dan kedudukan hukum pegawai; j) menyiapkan bahan dan mengelola tata usaha kepegawaian meliputi DUK, dokumentasi berkas kepegawaian dan rekapitulasi absensi; k) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang tugas. 2) Sub Bagian Perencanaan : Mempunyai tugas menyelenggarakan urusan penyusunan program dan rencana kerja Badan serta pelaporan pelaksanaan kegiatan Badan dengan uraian tugasnya meliputi : a) menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan penyusunan program Badan; b) melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data yang berhubungan dengan bidang; c) melakukan kerjasama dengan unit kerja dan instansi terkait dalam rangka penyusunan rencana kerja Badan, baik rencana kerja tahunan, jangka menengah maupun jangka panjang; d) menyusun laporan kegiatan sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan bahan masukan bagi atasan; e) menyiapkan bahan dan menyusun konsep laporan kegiatan Badan, baik laporan rutin maupun laporan insidentil; f) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan bidang tugas. 3) Sub Bagian Keuangan : Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

20 Mempunyai Tugas menyusun rencana anggaran pengelolaan administrasi keuangan dan pertanggung jawaban keuangan, dengan uraian tugasnya meliputi : a) menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk juknis anggaran dan pengelolaan administrasi keuangan; b) menyiapkan bahan dan menyusun rencana anggaran belanja langsung dan tidak langsung, rencana penerimaan dan pendapatan badan; c) melaksanakan kerjasama penyusunan rencana anggaran dan rencana penerimaan dan pendapatan; d) menyiapkan bahan bahan pengesahan dokumen anggaran; e) menyiapkan bahan dan pengelolaan administrasi keuangan; f) menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi realisasi anggaran; g) menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan dan penyimpanan dokumen keuangan; h) menyiapkan bahan dan mengusulkan pejabat pengelolaan perbendaharaan; i) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang tugasnya. 2. Bidang Ekonomi Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan koordinasi perencanaan pembangunan ekonomi, uraian tugasnya adalah : Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

21 a. menyusun program pembinaan dan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang pertanian, perindustrian, perdagangan, koperasi dan pengembangan usaha kecil menengah; b. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di bidang pertanian, perindustrian, perdagangan, koperasi dan pengembangan usaha kecil menengah; c. koordinasi dengan instansi terkait dalam perencanaan pembangunan Daerah di bidang ekonomi; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas. Bidang Ekonomi, terdiri dari : 1) Sub Bidang Pertanian, Sumber Daya Alam dan Energi; 2) Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Penanaman Modal dan UKM. 1) Sub Bidang Pertanian, Sumber Daya Alam dan Energi : Mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi perencanaan pembangunan Pertanian, Sumber Daya Alam dan Energi, dengan uraian tugasnya meliputi : a) menghimpun, mengolah dan menyajikan data pertanian, Sumber Daya Alam dan Energi; b) menyiapkan dan menyusun bahan pembinaan, petunjuk operasional pertanian, Sumber Daya Alam dan Energi; c) menyiapkan bahan dan menyusun perencanaan kegiatan pertanian, Sumber Daya Alam dan Energi; Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

22 d) melaksanakan evaluasi dan pelaporan serta memelihara arsip kegiatan pertanian, Sumber Daya Alam dan Energi; e) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. 2) Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Penanaman Modal dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah): Mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi perencanaan pembangunan Perindustrian, Perdagangan, Penanaman Modal dan UKM, dengan uraian tugasnya meliputi: a) menghimpun, mengolah dan menyajikan data Perindustrian, Perdagangan, Penanaman Modal dan UKM; b) menyiapkan dan menyusun bahan pembinaan, petunjuk operasional Perindustrian, Perdagangan, Penanaman Modal dan UKM; c) menyiapkan bahan dan menyusun perencanaan kegiatan Perindustrian, Perdagangan, Penanaman Modal dan UKM; d) melaksanakan evaluasi dan pelaporan serta memelihara arsip kegiatan Perindustrian, Perdagangan, Penanaman Modal dan UKM; e) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ekonomi sesuai bidang tugas. 3. Bidang Sosial Budaya Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan koordinasi perencanaan Pembangunan Sosial Budaya, dengan uraian tugasnya meliputi : Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

23 a. menyusun program pembinaan dan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang Kesejahteraan Sosial, Pembinaan Mental Spritual, Pendidikan, Kependudukan dan KB, Kebudayaan dan Pariwisata serta Transmigrasi; b. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di bidang Kesejahteraan Sosial, Pembinaan Mental Spritual, Pendidikan, Kependudukan dan KB, Kebudayaan dan Pariwisata serta Transmigrasi; c. koordinasi dengan instansi terkait dalam perencanaan pembangunan Daerah di bidang Sosial Budaya; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas. Bidang Sosial Budaya, terdiri dari : 1) Sub Bidang Sosial. 2) Sub Bidang Sumber Daya Manusia dan Budaya. 1) Sub Bidang Sosial : Mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi perencanaan Pembangunan Sosial, dengan uraian tugasnya meliputi : a) menghimpun, mengolah dan menyajikan data Kesejahteraan Rakyat, Kesehatan, Penanggulangan Bencana, Mental Spritual, dan Catatan Sipil, Transmigrasi; b) menyiapkan dan menyusun bahan pembinaan, petunjuk operasional Kesejahteraan Rakyat, Kesehatan, Penangulangan Bencana, Mental Spritual, dan Catatan Sipil, Transmigrasi; Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

24 c) menyiapkan bahan dan menyusun perencanaan kegiatan Kesejahteraan Rakyat, Kesehatan, Penanggulangan Bencana, Mental Spritual, dan Catatan Sipil, Transmigrasi; d) melaksanakan evaluasi dan pelaporan serta memelihara arsip kegiatan Kesejahteraan Rakyat, Kesehatan, Penangulangan Bencana, Mental Spritual, dan Catatan Sipil, Transmigrasi; e) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. 2) Sub Bidang Sumber Daya Manusia dan Budaya : Mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi perencanaan pembangunan Sumber Daya Manusia dan Budaya, dengan uraian tugasnya meliputi : a) menghimpun, mengolah dan menyajikan data Pendidikan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan serta Kebudayaan dan Pariwisata; b) menyiapkan dan menyusun bahan pembinaan, petunjuk operasional Pendidikan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan serta Kebudayaan dan Pariwisata; c) menyiapkan bahan dan menyusun perencanaan kegiatan Pendidikan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan serta Kebudayaan dan Pariwisata; d) melaksanakan evaluasi dan pelaporan serta memelihara arsip kegiatan Pendidikan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan serta Kebudayaan dan Pariwisata; Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

25 e) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. 4. Bidang Fisik dan Prasarana Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan koordinasi perencanaan sarana dan prasarana, tata ruang, sumber daya alam dan lingkungan hidup, dengan uraian tugasnya meliputi : a. Menyusun program pembinaan dan koordinasi perencanaan pembangunan, tata ruang yang bersifat lintas sektoral dan tata guna tanah serta sumber daya alam dan lingkungan hidup; b. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di bidang pengairan dan perhubungan, tata ruang yang bersifat lintas sektoral dan tata guna tanah serta sumber daya alam dan lingkungan hidup; c. Koordinasi dengan instansi terkait dalam perencanaan pembangunan Daerah di bidang fisik dan prasarana; d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas. Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari : 1) Sub Bidang Sarana dan Prasarana. 2) Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. 1) Sub Bidang Sarana dan Prasarana : Mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi perencanaan sarana dan prasarana, dengan uraian tugasnya meliputi : Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

26 a) menghimpun, mengolah dan menyajikan data pengairan, perhubungan meliputi jalan, jembatan, bangunan dan gedung; b) menyiapkan dan menyusun bahan pembinaan, petunjuk operasional di bidang pengairan, jalan, jembatan, bangunan dan gedung; c) menyiapkan bahan perencanaan kegiatan sub bidang sarana dan prasarana; d) melaksanakan evaluasi dan memelihata arsip kegiatan; e) menyiapkan bahan hubungan kerjasama dengan unit kerja/instansi terkait dalam kegiatan yang berhubungan dengan bidang tugas; f) melakukan dan mengkoordinasikan penyusunan program tahunan di bidang pengairan dalam rangka pelaksanaan rencana pembangunan daerah ataupun proyek-proyek yang diusulkan kepada program Pemerintah Propinsi atau yang diusulkan ke dalam Program Pembangunan Nasional; g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Fisik dan Prasarana sesuai bidang tugas. 2) Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup : Mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi perencanaan pembangunan tata ruang, sumber daya alam dan lingkungan hidup, dengan uraian tugasnya meliputi : a) menghimpun, mengolah dan menyajikan data kegiatan tata ruang, tata guna tanah sumber daya alam dan lingkungan hidup; Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

27 b) menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk operasional yang berhubungan dengan tata ruang, tata guna tanah sumber daya alam dan lingkungan hidup ; c) melakukan inventarisasi permasalahan di bidang tata ruang, tata guna tanah sumber daya alam dan lingkungan hidup; d) mempersiapkan bahan perencanaan kegiatan pendataan, monitoring, evaluasi dan pelaporan serta memelihara arsip kegiatan yang berhubungan dengan tata ruang yang bersifat lintas sektoral, tata guna tanah dan lingkungan hidup; e) menyiapkan bahan kegiatan perencanaan tata ruang yang bersifat lintas sektoral; f) melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan program tahunan di bidang pengairan dalam rangka pelaksanaan rencana pembangunan Daerah ataupun proyek-proyek yang diusulkan kepada program Pemerintah Provinsi atau yang diusulkan ke dalam Program Pembangunan Nasional; g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Fisik dan Prasarana sesuai bidang tugas. 5. Bidang Pengendalian, Pelaporan, Penelitian dan Pengembangan Mempunyai tugas melaksanakan Pembinaan, Koordinasi, Pengendalian, Penelitian dan Pengembangan Perencanaan Pembangunan, Pendataan, Monitoring dan Evaluasi, dengan uraian tugasnya meliputi : a. menyusun program, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data; Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

28 b. menyusun program, mengatur dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan daerah serta mengawasi terlaksananya program penelitian pengembangan perencanaan pembangunan daerah; c. menyusun program, mengatur dan mengawasi terlaksananya pengumpulan data-data pelaksanaan pembangunan daerah serta menyiapkan penyusunan laporan; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas. Bidang Penyusunan Program terdiri dari : 1) Sub Bidang Pengendalian dan Pelaporan. 2) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan. 1) Sub Bidang Pengendalian dan Pelaporan : Mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dalam rangka pengendalian, monitoring dan evaluasi sebagai bahan laporan hasil-hasil perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dengan uraian tugasnya meliputi : a) menghimpun, mengolah dan menyajikan data kegiatan penelitian dan pengembangan; b) menyiapkan bahan perencanaan kegiatan pendataan, monitoring, evaluasi dan pelaporan serta pemeliharaan dokumen dan arsip; c) melaksanakan evaluasi dan pelaporan serta memelihara arsip kegiatan penelitian dan pengembangan serta menyiapkan bahan hubungan kerjasama dengan unit kerja/instansi terkait; Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

29 d) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyusunan Program sesuai bidang tugas. 2) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan : Mempunyai tugas melaksanakan Pembinaan, Koordinasi, Pengendalian, Penelitian dan Pengembangan Perencanaan Pembangunan, Pendataan, Monitoring dan Evaluasi, dengan uraian tugasnya meliputi : a) menghimpun, mengolah dan menyajikan data kegiatan penelitian dan pengembangan; b) menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk operasional kegiatan penelitian dan pengembangan; c) melaksanakan evaluasi dan pelaporan serta memelihara dokumen kegiatan penelitian dan pengembangan serta menyiapkan bahan hubungan kerjasama dengan unit kerja/instansi terkait; d) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Tabel 2.1 Struktur Organisasi Bappeda Kab. Hulu Sungai Selatan (lihat lampiran) Sumber Daya Sumber Daya Manusia Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan di dukung oleh sumber daya aparatur sebagaimana tabel berikut : Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

30 Tabel 2.2 Sumber Daya Aparatur Bappeda Kab. HSS Kualifikasi Pendidikan SD SLTP SLTA D I /D III D IV S-1 S-2 S-3 Jumlah Kualifikasi Pangkat dan Golongan Golongan I Golongan II Golongan III Golongan Jumlah IV Struktural Eselon Eselon Eselon Eselon Fungsional Jumlah Jumlah I II III IV Di rinci lebih lanjut sumber daya aparatur di masing-masing bidang seperti tabel berikut : Tabel 2.3 Sumber Daya Aparatur Pada Sekretariat (Termasuk Kepala SKPD) Kualifikasi Pendidikan SD SLTP SLTA D I /D III D IV S-1 S-2 S-3 Jumlah Kualifikasi Pangkat dan Golongan Golongan I Golongan II Golongan III Golongan Jumlah IV Struktural Eselon Eselon Eselon Eselon Fungsional Jumlah Jumlah I II III IV Tabel 2.4 Sumber Daya Aparatur Pada Bidang Ekonomi Kualifikasi Pendidikan SD SLTP SLTA D I /D III D IV S-1 S-2 S-3 Jumlah Kualifikasi Pangkat dan Golongan Golongan I Golongan II Golongan III Golologan Jumlah Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

31 Eselon I Struktural Eselon II Eselon III Eselon IV Jumlah IV Fungsional Jumlah Tabel 2.5 Sumber Daya Aparatur Pada Bidang Sosial Budaya Kualifikasi Pendidikan SD SLTP SLTA D I /D III D IV S-1 S-2 S-3 Jumlah Kualifikasi Pangkat dan Golongan Golongan I Golongan II Golongan III Golongan Jumlah IV Struktural Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Jumlah Fungsional Jumlah Tabel 2.6 Sumber Daya Aparatur Pada Bidang Fisik Dan Prasarana Kualifikasi Pendidikan SD SLTP SLTA D I /D III D IV S-1 S-2 S-3 Jumlah Kualifikasi Pangkat dan Golongan Golongan I Golongan II Golongan III Golongan Jumlah IV Struktural Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Jumlah Fungsional Jumlah Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

32 Tabel 2.7 Sumber Daya Aparatur Pada Bidang Bidang Pengendalian, Pelaporan, Penelitian Dan Pengembangan Kualifikasi Pendidikan SD SLTP SLTA D I /D III D IV S-1 S-2 S-3 Jumlah Kualifikasi Pangkat dan Golongan Golongan I Golongan II Golongan III Golongan Jumlah IV Struktural Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Jumlah Fungsional Jumlah Sarana dan Prasarana Sedangkan sarana dan prasarana kerja yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tupoksi adalah sebagai berikut : Gedung kantor yang terdiri dari : Aula/ruang rapat 2 lokal yakni a. Ruang Mandapai dengan fasilitas AC dan dapat menampung 150 orang b. Aula Rapat Lantai Dasar yang menampung peserta dengan skala kecil kurang lebih 25 orang. Aula/Ruang tersebut dapat digunakan untuk rapat-rapat skala besar maupun untuk pelaksanaan seminar dan ruangan-ruangan kantor lainnya yang memadai dan representative untuk mendukung kelancaran operasional Bappeda. Fasilitas perkantoran relatif telah tersedia dan memadai, seperti: - Meubeleir Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

33 - Komputer, yang mampu mendukung kegiatan administrasi maupun teknis perencanaan - Fasilitas Telekomunikasi - Dan lain-lain Kendaraan Dinas yang mendukung kegiatan operasional. - Kenderaan dinas roda 4 sebanyak 1 (satu) buah - Kenderaan dinas roda 2 sebanyak 9 (sembilan) buah 2.3 Kinerja Pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bappeda sebagaimana Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Bappeda merupakan unsur perencana penyelengaraan pemerintah daerah, secara garis besar pelayanan yang diberikan yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. Pelayanan di bidang perencanaan pembangunan daerah ditunjukkan melalui penyediaan dokumen perencanaan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mekanisme perencanaan pembangunan daerah ke depan dituntut untuk semakin mengedepankan Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

34 pendekatan perencanaan pembangunan partisipatif (participatory planning). Mengacu pada Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tersebut, Sistem Perencanaan Pembangunan mencakup 5 (lima) pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu : 1) politik; 2) teknokratik; 3) partisipatif; 4) atas-bawah (top-down); dan 5) bawah-atas (bottom-up). Berdasarkan pendekatan politik, setelah dilakukan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung dan damai. Pendekatan ini memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan programprogram pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Kepada Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. Bappeda selaku institusi perencana menyiapkan dokumen RPJM Daerah sebagai penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan dan program prioritas daerah, yang kemudian akan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Melalui pendekatan teknokratik, Bappeda melakukan kajian atau studi perencanaan sebagai dasar atau arahan dalam perencanaan pembangunan seperti RPJPD, RPJMD, penyusunan dokumen tata ruang, Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

35 dan lain-lain. Perencanaan dengan pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Keterlibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan setiap tahun baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan, dan desa yang lebih dikenal dengan Musrenbang Daerah. Pendekatan Top Down-Bottom Up dilakukan menurut jenjang pemerintahan. Perencanaan dari bawah ke atas (bottom up) merupakan pendekatan perencanaan yang mengikuti kebutuhan nyata, sementara dari atas ke bawah (top down) menerapkan penjabaran rencana induk ke dalam rencana rinci. Rencana rinci yang berada di bawah adalah penjabaran rencana induk yang berada diatas. Proses berjenjang diharapkan dapat mempertajam analisis di berbagai tingkat musyawarah perencanaan pembangunan. Dengan demikian, perencanaan dari atas ke bawah memberikan gambaran tentang perkiraan dan kemungkinan yang ada dan diinformasikan secara berjenjang sehingga proses perencanaan dari bawah ke atas diharapkan sejalan dengan dari atas ke bawah, begitu pula sebaliknya, perencanaan dari atas ke bawah juga harus memperhatikan Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

36 perencanaan dari bawah ke atas yang merupakan identifikasi kebutuhan riil masyarakat. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah disusun dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah. Perencanaan pembangunan daerah dimaksud, disusun oleh pemerintahan daerah sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Penyusunan perencanaan pembangunan daerah juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Perencanaan pembangunan daerah terdiri dari 4 (empat) tahapan yakni; 1) penyusunan rencana; 2) penetapan rencana; 3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan 4) evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan ini diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap satu rencana untuk ditetapkan yang terdiri dari empat (4) langkah. Langkah pertama adalah penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur. Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

37 Langkah kedua, masing masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan. Langkah ketiga adalah melibatkan masyarakat (stakeholders) dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan. Langkah keempat adalah penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.ntahap berikutnya adalah penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah, sedangkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selanjutnya Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

38 pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit), dan dampak (impact). Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap Perangkat Daerah berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang merupakan dan/atau terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya. Bappeda Kab. Hulu Sungai Selatan sendiri memberikan pelayanan sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi yang ditetapkan Kepala Daerah melalui melalui 1) monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan yang bersumber dari dana APBN, DAK dan APBD 2) menyusun dokumen penelitian, 3) menyusun data statistik daerah sebagai penyedia informasi perencanaan pembangunan, 4) melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan (MUSRENBANG) tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten, 5) menyusun dokumen perencanaan, 6) mengadakan sosialisasi dan diseminasi produk perencanaan (jangka panjang, menengah, tahunan, penataan ruang dan teknis) dan 7) Koordinasi Pemanfatan Ruang, 8) Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 9) Koordinasi PNPM PISEW dan PAMSIMAS Pencapaian Kinerja Pelayanan Pada lima tahun terakhir, pada umumnya kualitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah terus menerus mengalami peningkatan. Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

39 Beberapa indikator yang menyebabkan adanya peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tersebut adalah : 1) Meningkatnya intensitas keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan antara lain: masyarakat, DPRD, LSM, organisasi profesi, perguruan tinggi, dan sektor swasta; 2) Meningkatnya kualitas sistem perencanaan dengan terselenggaranya mekanisme perencanaan partisipatif; 3) Terselenggaranya forum SKPD dan gabungan SKPD; 4) Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan dengan mekanisme penyusunan anggaran; 5) Meningkatnya intensitas pendampingan perencanaan di tingkat kabupaten oleh Bappeda dan SKPD terkait. Peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tidak lepas dari meningkatnya kapasitas kelembagaan Bappeda meliputi kapasitas SDM, sarana dan prasarana serta sistem perencanaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, meliputi: 1) Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal dan diklat fungsional; 2) Tersedianya hasil-hasil kajian perencanaan, meliputi: master plan, RTRW, data base, dan kajian sektor lainnya sebagai pendukung perencanaan; 3) Fasilitasi berbagai forum multi stakeholders di bidang perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan lainnya; Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

40 4) Meningkatnya koordinasi perencanaan intern yang mantap, sinergis, dan terpadu antara lain melalui Focussed Group Discussion (FGD); 5) Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi. Evaluasi capaian hasil renstra Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan periode sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat beberapa keberhasilan antara lain seperti dalam Tabel 2.8 (rincian pada lampiran) : Tabel 2.8 Keberhasilan Pencapaian Target Indikator Kinerja Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun NO Uraian Tahun Pelaksanaan 1 Penyusunan dan penetapan 2012 Perda Nomor... Tahun... tentang RPJPD Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2 Penyusunan dokumen RKPD, KUA, PPAS, PPA, RKA, dan Renja 3 Penyusunan dan penetapan 2013 Perda Nomor 11 Tahun 2013 tentang RPJMD Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun Fasilitasi penyusunan Renstra SKPD 5 Penyusunan Masterplan Ket Masterplan Pendidikan 2010 Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

41 Masterplan Pembangunan Ekonomi Daerah Masterplan Penanggulangan Kemiskinan Penyusunan Indikator dan Pemetaan Daerah Rawan Pangan Penyusunan Masterplan Minapolitan Penyusunan Perencanaan Investasi Janka Menengah Daerah Penyusunan Evaluasi dan Pengembangan Program Rumah Layak Huni Penyusunan Agrowisata di Kecamatan Daha Barat Penyusunan Pemanfaatan DAM Amandit 6 Perencanaan Tata Ruang Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kandangan dan Pengembangan Pusat Ekonomi Sungai Terpadu Wilayah Daha Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Tata Ruang Penyusunan Hasil Kajian Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

42 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kajian tentang Dampak Lingkungan Kajian Pengembangan Wilayah Pemerintahan Kecamatan Daha Utara dan Kecamatan Kandangan 8 Penyusunan Data Statistik Penyusunan Buku PDRB Kabupaten Penyusunan Buku PDRB Kecamatan Penyusunan Buku Kabupaten dan Kecamatan Dalam Angka Penyusunan Buku IPM Penyusunan Standar Satuan Harga 9 Penyelenggaraan Musrenbang RPJPD Penyelenggaraan Musrenbang RKPD Sedangkan hasil kinerja Renstra Bappeda Kab. HSS periode sebelumnya ( ) dapat dicerminkan melalui pelaksaan program dan kegiatan sebagaimana tabel pada lampiran I renstra strategis ini. Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

43 Pada Aspek Pendanaan, pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode perencanaan sebelumnya yang dituangkan dalam tabel 2.7 berikut ini : Tabel 2.9 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD BAPPEDA Kab. HSS (Rp. Juta) Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Belanja Langsung 2.025, , , , , , , , , ,72 82,92% 79,57% 89,60% 87,64% 80,98% 23,28% 13,06% Belanja Tidak Langsung 1.723, , , , , , , , , ,82 97,53% 91,46% 94,26% 67,53% 64,95% 18,60% 3,53% Total 3.748, , , , , , , , , , Jenis Pelayanan Jenis pelayanan yang diberikan oleh Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatandalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah mempersiapkan rumusan kebijakan teknis perencanaan, mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah baik dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah di tingkat Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan maupun dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi DIY, memberikan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat/lembaga dalam bidang perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

44 Secara rinci jenis pelayanan yang diberikan Bappeda adalah pemberian informasi dan pemikiran strategis berbasis perencanaan yang meliputi : 1. Koordinasi penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang terpadu dan terukur ; 2. Penyelenggaraan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah ; 3. Penjaringan aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah ; 4. Peningkatan kompetensi SDM aparatur perencana ; 5. Memfasilitasi keterpaduan dan keserasian perencanaan pembangunan secara vertikal yakni antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, maupun horizontal yakni antar SKPD ; 6. Meningkatkan mekanisme kerja perencanaan secara sinergi, transparan dan terkoordinasi ; 7. Memberikan informasi potensi pembangunan dan data serta informasi pembangunan Kelompok sasaran Berdasarkan aspek pelayanan yang diberikan Bappeda, maka yang menjadi target pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya yaitu : 1. Unsur Pimpinan (Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah) dalam hal memberikan pemikiran strategis di bidang perencanaan. 2. SKPD dalam hal penyediaan panduan program dan kegiatan serta fasilitasi sinkronisasi dan integrasi program. Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

45 3. Pemangku kepentingan dalam hal menjaring aspirasi dan partisipasi dalam perencanaan pembangunan serta penyediaan informasi pembangunan. Tabel 2.10 Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran NO JENIS LAYANAN KELOMPOK SASARAN 1 Pemikiran strategis di bidang perencanaan 2 Penyediaan panduan program dan kegiatan serta fasilitasi sinkronisasi dan integritasi program 3 Penjaringan aspirasi dan partisipasi dalam perencanaan pembangunan 4 Penyediaan data dan informasi pembangunan Unsur Pimpinan (Bupati, Wakil Bupati, Sekda) SKPD Pemangku kepentingan (masyarakat, LSM, Swasta, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Pemerintah) Pemangku kepentingan (masyarakat, LSM, Swasta, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Pemerintah) 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Eksistensi Bappeda sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi perencanaan pembangunan daerah memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya pencapaian tujuan sistem perencanaan pembangunan yang diisyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu ; a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

46 b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi, baik antar daerah, antar ruang, antar fungsi, antar waktu, maupun antara Pusat dan Daerah; c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; e. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,berkeadilan, dan berkelanjutan. Mengacu pada hal tersebut di atas, pelaksanaan tugas Bappeda mengerucut menjadi 4 peran yang saling terkait, yaitu peran sebagai: (1) pengambil kebijakan/keputusan teknis dibidang perencanaan: - penyusunan rencana pembangunan daerah, baik jangka panjang (RPJPD), jangka menengah (RPJMD), maupun tahunan (RKPD) - penganggaran, yaitu penyusunan alokasi pendanaan (indikatif) sebagai bahan penyusunan RAPBD bersama DPKKD - pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan - pengambilan keputusan dalam penanganan permasalahan yang mendesak dan berskala besar sesuai penugasan. (2) Think tank - pengkajian kebijakan di bidang perencanaan pembangunan dan kebijakan lainnya - kerjasama dengan perguruan tinggi dan organisasi profesi. (3) Koordinator Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

47 - Koordinasi dan perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan - Koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan perencanaan pencarian sumbersumber pembiayaan dari provinsi dan pusat - Koordinasi kegiatan strategi penanganan permasalahan mendesak dan berskala besar, sesuai penugasan (4) administrator - pengelolaan dokumen perencanaan - penyusunan dan pengelolaan laporan hasil pemantauan dan evaluai terhadap pelaksanaan rencana pembangunan - pembinaan dan pelayanan administrasi umum Dalam kurun waktu lima tahun ke depan pengembangan pelayanan Bappeda harus mengacu pada 4 peran tersebut. Perencanaan pembangunan daerah ke depan ditujukan untuk mewujudkan lembaga perencanaan pembangunan yang mampu melaksanakan perencanaan pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan. Terkait dengan hal tersebut pelayanan di Bappeda harus dapat menjawab peluang dan tantangan yang muncul: 1. Tuntutan dan aspirasi semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang semuanya harus ditampung dan diperhatikan; 2. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi 3. Munculnya berbagai kebijakan nasional yang berdampak pada perubahan kebijakan daerah secara mendadak sehingga menyebabkan inkonsistensi perencanaan pembangunan di daerah; Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

48 4. Terdapatnya pertentangan/ketidaksesuaian antara peraturan perundangan yang mengatur sistem perencanaan pembangunan dengan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan sehingga berdampak terhadap mekanisme perencanaan pembangunan daerah; 5. Perubahan paradigma perencanaan pembangunan yang menuntut perencana sebagai fasilitator dan mediator dalam menata inisiatif masyarakat. Untuk dapat menjawab tantangan dan peluang tersebut, dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang dimiliki, Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan diharapkan responsif, kreatif dan inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan tantangan untuk mewujudkan perencanaan berkualitas. Pendekatan yang diambil adalah melalui perencanaan partisipatif yang diawali dengan meningkatkan kualitas perencanaan teknokratik melalui peningkatan kapasitas dan komitmen SDM perencanaan, memantapkan kelembagaan perencanaan di tingkat basis, serta koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan. Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

49 Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

50 BAB III BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Terbitnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), telah merubah pola perencanaan yang ada dari shopping list ke working plan. Dimana satuan kerja perangkat daerah menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan perencanaan yang disusun merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik, proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom up dan top down. Keterpaduan proses perencanaan ini diharapkan akan lebih banyak dapat menampung aspirasi masyarakat yang selama ini seolah-olah hanya sebagai pelengkap dalam proses perencanaan. Indikasi dari persoalan tersebut adalah kecilnya realisasi dari usulan yang disampaikan masyarakat melalui musyawarah perencanaan pembangunan yang dapat tertampung dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah selama ini. Guna mendukung kondisi yang diinginkan, kemampuan teknis perencanaan perlu ditingkatkan, sehingga dapat mendorong berkembangnya aspirasi masyarakat dan mengusulkannya dalam bentuk program dan kegiatan yang memang benar-benar dibutuhkan untuk Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

51 membawa kearah yang lebih baik lagi, bukan sekedar kegiatan yang diinginkan seperti kebanyakan usulan selama ini Kondisi tersebut diatas sangat erat kaitannya dengan keberadaan institusi perencana dalam hal ini Bappeda yang membantu Kepala Daerah dalam Perencanaan Pembangunan Daerah, sehingga semakin profesional dalam bidang tugasnya. Untuk itu kualitas aparatur, sikap aparatur sangatlah menentukan dalam mewujudkan good governance. Pada kondisi saat ini peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan belum secara signifikan diikuti oleh peningkatan kualitas produk perencanaan. Hal ini disebabkan adanya beberapa tantangan dan permasalahan pokok antara lain: 1. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme perencanaan; 2. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis yang menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat pada tumbuhnya perilaku melanggar (shortcutting); 3. Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan sering tidak tepat waktu/tidak sesuai jadwal yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan proses dan mekanismenya yang membutuhkan siklus waktu yang panjang dalam rangkaian kegiatan yang berurutan; 4. Kompetensi SDM perencana belum optimal; 5. Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data pembangunan yang tersusun secara sistematis dan akurat, teknologi informasi dan Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

52 komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian perencanaan pembangunan; 6. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi programprogram pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan; 7. Belum lengkapnya Standard Operating Procedure (SOP) perencanaan, alat-alat praktis analisis kelayakan kegiatan yang kredibel; 8. Belum meratanya kapasitas analitik SDM perencana. 3.2 Visi Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah V I S I : Terwujudnya Kabupaten Hulu Sungai Selatan Yang Sejahtera, Agamis Dan Produktif Pemahaman terhadap visi di atas ada 3 (tiga) keadaan yang dicita- citakan, yaitu: 1. Terciptanya keadaan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang sejahtera yang ditandai dengan meningkatnya kualitas sumberdaya manusia, meningkatnya kesempatan berusaha, meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat, meningkatnya daya beli masyarakat, meningkatnya keberdayaan masyarakat dalam kehidupan sosial. 2. Terciptanya keadaan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang agamis yang ditandai dengan suasana kondusif dan religius yang sudah menjadi ciri dan identitas masyarakat Hulu Sungai Selatan selama ini. Oleh karenanya sangat penting untuk menjaga Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

53 dan mempertahankan nilai- nilai keagamaan yang menjadi ciri masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 3. Terciptanya keadaan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang Produktif yang ditandai dengan antara lain meningkatnya kualitas layanan publik pada sektor pemerintahan, meningkatnya efisiensi dan efektifitas penggunaan keuangan, meningkatnya kemandirian daerah, meningkatnya efisiensi ekonomi masyarakat sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah. M I S I : Guna mewujudkan visi sebagaimana yang telah disampaikan Bupati dan Wakil Bupati pada saat kampanye, maka ditetapkan misi yang merupakan rumusan umum mengenai upaya- upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut. Adapun misi pembangunan yang harus dilaksanakan dalam RPJMD tahun adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan Kehidupan Beragama 1.1. Melaksanakan nilai- nilai agamis dalam kehidupan sehari- hari Dalam misi ini pembangunan daerah dilaksanakan dengan: Meningkatkan dukungan fasilitas pelaksanaan nilai-nilai agamis dalam kehidupan sehari-hari. Meningkatkan pelaksanaan kehidupan beragama yang berkualitas dan lebih religius. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga keagamaan dalam kehidupan beragama. Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

54 2. Meningkatkan Dan Mengembangkan Potensi Daerah. Dalam misi ini dengan meningkatkan dan mengembangkan potensi daerah, maka pembangunan daerah dilaksanakan dengan: 2.1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani, meliputi: Tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani, terdiri dari bidang pemerintahan dan bidang hukum Kualitas sumber daya manusia ini terdiri dari layanan pendidikan, layanan kesehatan, Pemasyarakatan dan peningkatan prestasi pada bidang olah raga, seni dan budaya Mengembangkan potensi masyarakat berbasis pertanian secara luas, industri kecil, dan pariwisata, meliputi: Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Perikanan, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan. Sektor Pariwisata dan Industri Pariwisata Sektor Industri Kecil dan Menengah 3. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah. Dalam misi ini pembangunan daerah dilaksanakan dengan: Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

55 3.1. Membangun semangat dan mewujudkan tingkat produktivitas dan kinerja dan menggali sumber- sumber pendapatan daerah, meliputi: Peningkatan Pendapatan Daerah (Pendapatan Asli Daerah, Perimbangan dan Penerimaan Sah lainnya) Perekonomian Masyarakat (Sektor Industri, Sektor Perdagangan dan Jasa, Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Koperasi Koperasi ) 3.2. Meningkatkan Infrastruktur yang Berkualitas, Penataan Ruang dan Pengembangan Kawasan Pembangunan Meningkatkan ketersediaan dan kualitas Infrastruktur Meningkatan kualitas kawasan Permukiman, ketersediaan Fasilitas Transportasi dan Fasilitas Umum lainnya Penataan Tata Ruang dan Lingkungan Meningkatkan Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang ramah lingkungan Pengembangan Kawasan Pembangunan dan Kawasan Agropolitan. 4. Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Dan Informatika. Dalam misi ini dengan memanfaatkan teknologi dan informatika Pembangunan daerah dilaksanakan dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi serta informatika. Pengembangan dan pemanfaatan Iptek dalam upaya menumbuhkembangkan kapasitas produksi. Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

56 Selanjutnya dikemukakan apa saja tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan terkait dengan Visi dan Misi Bupati Hulu Sungai Selatan Tahun Dipaparkan juga apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Bappeda Kab. HSS yang dapat mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi Bupati HSS. Secara sederhana dapat disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan Visi : Terwujudnya Kabupaten Hulu Sungai Selatan Yang Sejahtera, Agamis Dan Produktif No Misi dan Program Permasalahan Faktor KDH dan Wakil KDH terpilih Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meningkatkan Dan Mengembangkan Potensi Daerah. Program perencanaan pembangunan daerah Koordinasi perencanaan SKPD optimal. Jumlah belum memadai Pemanfaatan antar belum personil referensi data dan informasi masih rendah. Pemanfaatan sarana dan prasarana kerja belum optimal. Perubahan regulasi menjadi kendala dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Kurangnya partisipasi SKPD belum seimbang dengan tugas. Kurangnya pemahaman data beban pembangunan Penguasaan pemanfaatan sarana dan prasarana masih rendah Terbatasnya informasi Adanya visi dan misi yang menunjang perencanaan pembangunan Dukungan sumber manusia potensial kualitatif Ketersediaan dokumen perencanaan sebagai referensi pengambilan kebijakan daya yang dan Dukungan sarana prasarana yang memadai Tersedianya regulasi pendukung Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

57 4 TeRenstra Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Berdasarkan Renstra Bappenas maka Visi dan Misi Kementerian PPN/Bappenas Misi - Menyusun rencana pembangunan nasional yang berkualitas - Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan nasional, kajian dan evaluasi kebijakan yang berkualitas terhadap permasalahan pembangunan, sebagai masukan bagi proses perencanaan berikutnya dan atau untuk perumusan kebijakan pembangunan di berbagai bidang - Melakukan koordinasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas Kementerian PPN/Bappenas. Sasaran yang ingin dicapai pada perencanaan jangka menengah adalah : Sasaran Strategis dari Tujuan Pertama: Terwujudnya rencana pembangunan jangka menengah nasional dan tahunan (RPJMN dan RKP) yang berkualitas, Berdasarkan hal tersebut diatas, maka faktorfaktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini. Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

58 Tabel 3.2 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Sebagai Faktor Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Terwujudnya rencana pembangunan jangka menengah nasional dan tahunan (RPJMN dan RKP) yang berkualitas perencanaan belum optimal Kurangnya personil perencana Kurangnya partisipasi SKPD Adanya visi dan misi yang menunjang perencanaan pembangunan 5 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Penataan ruang wilayah Kabupaten Sleman bertujuan untuk mengembangkan struktur dan pola ruang Kabupaten Sleman agar mampu mendukung perkembangan pariwisata, pendidikan, pertanian, industri kecil dan menengah, serta sebagai tempat hunian yang nyaman dalam rangka mewujudkan masyarakat Sleman yang sejahtera, demokratis, dan berdaya saing dengan tetap menjaga kelestarian fungsi lingkungan. Bappeda sesuai dengan tugas dan fungsinya berkewajiban mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul di bidang penataan ruang dan lingkungan hidup. Melalui program dan kegiatan yang ada dilakukan penyusunan dokumen tata ruang dan dokumen perencanaan yang terkait dengan lingkungan hidup yang akan menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan daerah. Tujuan penataan ruang tersebut selanjutnya dijabarkan dalam Kebijakan Umum Penataan Ruang, Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

59 Rencana Struktur Ruang, Rencana Pola Ruang dan penetapan Kawasan Strategis. Selanjutnya dibawah ini akan diuraikan faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan disajikan dalam tabel 3.3. Tabel 3.3. Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi SKPD Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Faktor Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) Layanan yang ada pada Bappeda pada prinsifnya hanya berbentuk koordinasi, penyediaan data-data dan dokumen perencanaan, sehingga tidak ada yang merubah fungsi lahan dan merubah pola ruang kabupaten Hulu Sungai Selatan Koordinasi perencanaan antar SKPD belum optimal. Kurangnya personil perencana Kurangnya partisipasi SKPD Adanya visi dan misi yang menunjang perencanaan pembangunan 5.1. Kebijakan Rencana Struktur Ruang HSS (Peta terlampir) Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang meliputi 11 (sebelas) kecamatan wilayahnya terbagi-bagi dalam kawasan perkotaan dan perdesaan. Kawasan perkotaan dan pedesaan di tandai oleh intensitas kegiatan. Kawasan perkotaan umumnya memiliki intensitas kegiatan yang tinggi dengan jenis kegiatan yang bervariasi dan heterogen. Sedangkan kawasan perdesaan merupakan kawasan yang memiliki kegiatan homogen dengan intensitas kegiatan tinggi pada sektor pertanian. Untuk lebih Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

60 jelasnya penetapan kawasan perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini : Tabel 3.4 Kawasan Perkotaan dan Perdesaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan No Kawasan Perkotaan Desa/Kelurahan pada Kawasan Perkotaan A Kawasan perkotaan sedang Kandangan Kota 1 KANDANGAN Kandangan Utara Kandangan Barat B Kawasan perkotaan kecil Padang Batung 2 PADANG BATUNG Tabihi Loksado 3 LOKSADO Lumpangi Telaga Langsat 4 TELAGA LANGSAT Mandala Angkinang 5 ANGKINANG Bakarung Tawia Jambu Hilir Gambar Luar 6 KANDANGAN Tibung Raya Balutin Sungai Raya Selatan Sungai Raya Utara 7 SUNGAI RAYA Telaga Bidadari Batang Kulur Kiri Simpur 8 SIMPUR Wasah Hilir Kalumpang 9 KALUMPANG Sirih Tumbukan Banyu 10 DAHA SELATAN Baruh Jaya Tambak Bitin 11 DAHA UTARA Pakan Dalam Hakurung Bajayau 12 DAHA BARAT Siang Gantung Bajayau Lama 5.2 Kebijakan Pola Ruang HSS ( Peta terlampir) 1.Kebijakan pengembangan kawasan lindung 2. Kebijakan Rencana Kawasan Budaya Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

61 5.3 Kebijakan Rencana Kawasan Strategis HSS ( Peta terlampir) 1. Kawasan Strategis untuk Kepentingfan Pertumbuhan Ekonomi ; 2. Kawasan Strategis untuk Kepentingan Sosial Budaya ; 3. Kawasan Strategis Penyelematan Lingkungan Hidup 6 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Berdasarkan gambaran pelayanan SKPD pada Bab II, Kajian terhadap Visi Misi Kabupaten terpilih, Kajian terhadap Renstra K/L, Kajian terhadap RTRW, maka berikut adalah permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan didasarkan pada hasil analisa kondisi internal maupun eksternal dan disajikan pada tabel 3.4 berikut ini : Tabel 3.5 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) Permasalahan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) Dukungan terhadap VISI dan Misi Kepala Daerah - Kurang otimalnya partisipasi SKPD belum dengan tugas. seimbang beban Kurangnya pemahaman data pembangunan Penguasaan pemanfaatan sarana dan Adanya visi dan misi yang menunjang perencanaan pembangunan Dukungan sumber daya manusia yang potensial dan kualitatif Ketersediaan dokumen perencanaan sebagai referensi pengambilan kebijakan Dukungan sarana prasarana yang Koordinasi perencanaan SKPD optimal. antar belum Jumlah personil belum memadai Pemanfaatan referensi data dan informasi masih rendah. Pemanfaatan sarana dan prasarana kerja belum optimal. Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

62 prasarana masih rendah Terbatasnya informasi memadai Tersedianya regulasi pendukung Perubahan regulasi menjadi kendala dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan 7 Penentuan Isu-isu Strategis Berdasarkan pada gambaran pelayanan SKPD; visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, sasaran jangka menengah pada Renstra K/L, implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan identifikasi masalah tersebut diatas, selanjutnya diidentifikasi isu strategis sebagai berikut: 1. Peningkatan Koordinasi perencanaan antar SKPD 2. Peningkatan Pemanfaatan referensi data dan informasi 3. Optimalisasi Pemanfaatan sarana dan prasarana kerja 4. Konsistensi regulasi dan kebijakan pembangunan Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

63 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI SKPD VISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, untuk mewujudkan satu sasaran yang mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Visi bukan merupakan jargon dan atau motto. Visi hendaknya dirumuskan secara singkat dan padat, namun tidak tertutup kemungkinan rumusan visi tersebut dilengkapi dengan uraian singkat yang menjelaskan maksud kata, kalimat dan atau anak kalimat. Bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan visi disusun dengan cara mempertimbangkan sintesa kondisi umum Bappeda dan arah pembangunan yang telah berlaku secara resmi dan sah secara hukum dalam baik RPJP Daerah maupun RPJMD Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Perumusan visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan juga harus dapat mencerminkan gambaran tentang fungsi dan peran dalam konteks pembangunan daerah/wilayah yang bersangkutan. Fungsi daerah dalam perumusan visi perlu diperhatikan agar kegiatan pembangunan yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut dapat membuat kehidupan internal daerah berlangsung efektif. Sementara itu peran harus mengarah Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

64 pada penciptaan kegiatan daerah yang memiliki pengaruh dan turut mendukung kemajuan daerah dalam konstelasi wilayah yang lebih luas. Beberapa langkah yang dilakukan dalam penyusunan visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan antara lain mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk merumuskan visi, termasuk informasi normatif, berupa RPJMD Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang sudah disusun. Hasil rumusan visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk jangka waktu 5 tahun mendatang adalah: TERWUJUDNYA PERENCANAAN YANG SINERGIS DAN BERKESINAMBUNGAN Adapun makna yang terkandung pada visi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sinergi yaitu Suatu keadaan ketika semua sumber daya dapat bekerjasama secara harmonis, terarah dan tertuju pada sasaran yang akan dicapai dalam perencanaan pembangunan di masa yang akan datang. 2. Berkesinambungan yaitu Perencanaan sebagai satu mata rantai dari sistem yang berkelanjutan pada jenjang waktu yang direncanakan MISI Sesuai dengan visi tersebut di atas, misi yang diemban oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan selama periode 5 tahun mendatang adalah: Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

65 1. Meningkatkan Kualitas Kelembagaan dan Sumber Daya Aparatur Perencana 2. Meningkatkan koordinasi, Integrasi dan Sinergi Penyusunan perencanaan pembangunan daerah 3. Menyediakan Data dan Informasi Perencanaan yang berkualitas dan berkesinambungan Nilai-Nilai Organisasi Nilai-nilai yang diyakini oleh Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan maupun menumbuhkan motivasi dalam rangka untuk mencapai visi dan misi diatas adalah sebagai berikut : 1. Profesional dimaksudkan bahwa dalam setiap pengambilan keputusan dituntut persyaratan kerja kompetensi, integritas dan responsibilitas. 2. Kehati-hatian (due care) dimaksudkan bahwa dalam pengambilan keputusan selalu didasarkan pada pertimbangan kehati-hatian (risk taking). 3. Transparansi dimaksudkan bahwa dalam pengambilan keputusan (penetapan visi dan misi) selalu mendasarkan diri pada kebebasan dan keterbukaan informasi dan kemanfaatannya. 4. Demokrasi: Menjunjung tinggi kebebasan mengeluarkan pendapat dalam kehidupan masyarakat. 5. Partisipasi: Setiap warga memiliki suara yang sama dalam pembuatan keputusan, baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya. 6. Akuntabilitas: Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta dan masyarakat (civil society) bertanggungjawab kepada publik dan lembaga- lembaga pemangku kepentingan (stakeholders). 7. Desentralisasi: Penyerahan sebagian wewenang kabupaten kepada pemerintah di bawahnya. Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

66 8. Keadilan: Sikap dan tindakan seorang aparatur yang memperlakukan orang lain sesuai dengan fungsi, peran dan tanggungjawabnya dan memperhatikan hak dan kewajiban masyarakat. 9. Integritas: Kepribadian yang dilandasi unsur kejujuran, keberanian, kebijaksanaan, dan pertanggungjawaban sehingga menimbulkan kepercayaan dan rasa hormat. 10. Tanggung jawab: Kesediaan menanggung sesuatu, yaitu bila salah wajib memperbaikinya atau berani dituntut atau diperkarakan. 11. Kemandirian: Sifat, watak, dan tindakan yang jelas dan tidak bergantung pada pihak lain. 12. Disiplin: Sikap yang selalu taat kepada aturan, norma dan prinsipprinsip tertentu. 13. Kerjasama: Komitmen diantara anggota organisasi untuk saling mendukung satu sama lain, menghindari ego sektoral yang mementingkan bagian organisasinya sendiri. 14. Kesetaraan: Semua bagian organisasi akan bekerja sesuai dengan fungsi masing-masing dengan tetap memperhatikan pencapaian hasil akhir bagi organisasi secara keseluruhan. 15. Kebersamaan dalam keragaman: Sikap dan perilaku yang secara bersama-sama pada suatu ruang atau waktu yang sama menunjukkan tingkah laku secara spontan demi kepentingan dan tujuan yang sama. 4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD TUJUAN Tujuan adalah suatu (apa) yang akan dicapai dan dihasilkan pada jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi. Bappeda dalam perencanaan 5 (lima) tahun mendatang mempunyai orientasi pada upaya peningkatan disegala aspek bidang pendukung perencanaan pembangunan yaitu : Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

67 1) Meningkat dan Optimalnya Sarana dan Prasarana Perencanaan 2) Meningkatnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah Yang Dinamis dan Terpadu 3) Meningkatnya Sistem Pendataan/Informasi/Data Statistik dan Kualitas Aparatur Perencana Yang Terampil Serta Profesional Dalam Mendukung Perencanaan Daerah. Tabel 4.1 MISI DAN TUJUAN MISI Meningkatkan kualitas kelembagaan dan sumber daya aparatur perencana Meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinergi penyusunan perencanaan pembangunan daerah Menyediakan data dan informasi perencanaan yang berkualitas dan berkesinambungan TUJUAN Meningkat dan Optimalnya Sarana dan Prasarana Perencanaan Meningkatnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah Yang Dinamis dan Terpadu Meningkatnya Sistem Pendataan/Informasi/Data Statistik dan Kualitas Aparatur Perencana Yang Terampil Serta Profesional Dalam Mendukung Perencanaan Daerah SASARAN Sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategik dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja. Adapun sasaran Jangka menengah Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai berikut : Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

68 1) Meningkatnya Kualitas Pelayan ; 2) Terlaksananya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah Yang Dinamis dan Terpadu ; 3) Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan Tersedianya Sistem Pendataan/Informasi/Data Statistik Yang Akurat dan Uptodate, serta meningkatnya kualitas aparatur perencana Yang Terampil dan Profesional. Secara ringkas hubungan tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat digambarkan seperti pada tabel berikut: Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD NO. TUJUAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN TARGET KINERJA SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE Meningkatkan kualitas kelembagaan dan sumber daya aparatur perencana 2 Meningkatkan kualitas dan konsistensi perencanaan pembangunan daerah Indeks Kepuasan Masyarakat Persentase kesesuaian Program RKPD dengan KUA PPAS 81% Meningkatnya Kualitas Pelayanan 100% Kualitas Perencanaan Pembangunan Daeah dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran Indeks Kepuasan Masyarakat Persentase kesesuaian Program RKPD dengan KUA PPAS 77% 78% 79% 80% 81% 80% 85% 90% 95% 100% persentase renstra dengan kualitas baik 75% persentase renstra dengan kualitas baik 55% 60% 65% 70% 75% persentase wilayah yang sesuai dengan peruntukannya 95% persentase wilayah yang sesuai dengan peruntukannya 75% 80% 85% 95% 95% 3 Meningkatnya kualitas data/informasi dan Pengendalian pembangunan Persentase program prioritas dengan capaian hasil kinerja minimal 95% Peningkatan kualitas data/informasi dan Pengendalian Persentase program prioritas dengan capaian hasil kinerja minimal 70% 75% 80% 85% 95% Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

69 daerah 80% pembangunan daerah 80% persentase kelengkapan data yang tersedia 95% persentase kelengkapan data yang tersedia 70% 75% 80% 85% 95% 4.3. Strategi dan Kebijakan Strategi Strategi adalah cara yang ditempuh dalam rangka pencapaian visi dan misi. Strategi Bappeda Kab. Hulu Sungai Selatan dalam mengaktualisasikan perencanaan pembangunan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan secara komprehensif guna mewujudkan visi dan misi adalah sebagai berikut : 1) Peningkatan kemampuan teknis dan strategis Sumber Daya Manusia Perencana dan Pengembangan Mekanisme Kerja ; 2) Membangun koordinasi dan kerjasama lintas SKPD, lintas Pemerintahan dan lintas stakeholders lainnya untuk meningkatkan kualitas dokumen perencanaan dan pengendalian/evaluasi kebijakan pembangunan; 3) Penyediaan dan pemutakhiran data dan informasi bahan perencanaan pembangunan yang akurat dan cepat dengan Mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi dan pengembangan manajemen pengelolaan data dan informasi. Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

70 4.3.2 Kebijakan Pengertian kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh SKPD untuk mencapai tujuan, kebijakan yang akan dilaksanakan Bappeda Kab. HSS adalah : 1) Peningkatan kemampuan teknis dan strategis Sumber Daya Manusia Perencana dengan Membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana institusi perencanaan ; 2) Mendorong peningkatan kualitas perencanaan dan pengendalian/evaluasi kebijakan pembangunan ; 3) Membangun dan mengembangkan data dan informasi perencanaan, pengendalian, evaluasi dan tata ruang secara periodik dan berkelanjutan dengan Peningkatan kualitas data pembangunan melalui pengembangan dan penyempurnaan sistem informasi serta pemantapan manajemen pengelolaan data. Secara ringkas hubungan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Bappeda Kab. Hulu Sungai Selatan dapat disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Pada Rancangan Renstra Bappeda Kab. HSS tahun VISI : TERWUJUDNYA PERENCANAAN YANG SINERGIS DAN BERKESINAMBUNGAN MISI I : Peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya aparatur perencana Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan kualitas kelembagaan dan sumber daya aparatur perencana Meningkatnya Kualitas Pelayanan Meningkatkan potensi dan kompetensi Sumber Daya Manusia Perencana dan Pengembangan kapasitas Peningkatan kemampuan teknis dan strategis Sumber Daya Manusia Perencana dengan Membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

71 mekanisme kerja institusi perencanaan Misi II : Meningkatkan koordinasi, Integrasi dan Sinergi Penyusunan perencanaan pembangunan daerah Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan kualitas dan Kualitas Perencanaan Membangun koordinasi dan Mendorong peningkatan kualitas konsistensi Pembangunan kerjasama lintas perencanaan dan perencanaan Daeah dan SKPD, lintas pengendalian/evaluasi pembangunan konsistensi antara Pemerintahan dan kebijakan daerah perencanaan dan lintas stakeholders pembangunan penganggaran lainnya untuk meningkatkan kualitas dokumen perencanaan dan pengendalian/evalu asi kebijakan pembangunan MISI III : Menyediakan Data dan Informasi Perencanaan yang berkualitas dan berkesinambungan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatnya kualitas data/informasi dan Pengendalian pembangunan daerah Peningkatan kualitas data/informasi dan Pengendalian pembangunan daerah Penyediaan dan pemutakhiran data dan informasi bahan perencanaan pembangunan yang akurat dan cepat dengan Mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi dan pengembangan manajemen pengelolaan data dan informasi Membangun dan mengembangkan data dan informasi perencanaan, pengendalian, evaluasi dan tata ruang secara periodik dan berkelanjutan dengan Peningkatan kualitas data pembangunan melalui pengembangan dan penyempurnaan sistem informasi serta pemantapan manajemen pengelolaan data Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

72 BAB V PROGRAM PROGRAM DAN KEGIATAN Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Hulu Sungai Selatan dijabarkan lebih lanjut kedalam sejumlah program, didalam setiap program terdapat sejumlah kegiatan yang merupakan operasionalisasi/penjabaran lebih lanjut dari program sebagai arah dan pencapaian tujuan dan sasaran strategik yang memberikan kontribusi bagi pencapaian misi dan visi Badan Perencanaan Pembangunan Periode Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka mencapai setiap tujuan dan sasaran strateginya, maka langkah operasionalnya harus dituangkan kedalam program dan kegiatan indikatif yang mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan mempertibangkan tugas dan fungsi dari Bappeda 5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Program Pelayanan Admintrasi Perkantoran - Penyediaan Jasa Surat Menyurat - Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya air dan Listrik - Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional - Penyediaan Alat Tulis Kantor - Penyediaan barang cetakan dan penggandaan - Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor - Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor - Penyediaan bahan bacaan Rencana Strategis Bappeda Kab. HSS

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 I-1 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2006-2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan regional, juga bermakna sebagai pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 LAKIP BAPPEDA 2015

BAB I PENDAHULUAN I - 1 LAKIP BAPPEDA 2015 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS Mesin Pemotong Rumput RENCANA KERJA 2015 iii KATA PENGANTAR Perubahan paradigma sistim perencanaan berimplikasi pada proses perencanaan yang cukup panjang,

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN III) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 14 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG Menimbang : a. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 BAB 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembangunan daerah yang selama ini dilaksanakan di Kabupaten Subang telah memberikan hasil yang positif di berbagai segi kehidupan masyarakat. Namum demikian,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BREBES TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PROGRAM, DAN KEGIATAN

PROGRAM, DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang disingkat RPJMD sebagaimana amanat Pasal 264 ayat (1) Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 6 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah, yang disusun melalui 4 pendekatan, yaitu: Pendekatan Teknokratis

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam penyelenggaraan pembangunan perlu disusun beberapa dokumen yang dijadikan pedoman pelaksanaan sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A ) PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) 2011 2016 ( B A P P E D A ) LUWUK, 2011 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, SALINAN BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DAN AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Rencana Strategis 6 BAB I PENDAHULUAN.. Latar belakang Secara konseptual dan teknokratis, proses pembangunan dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan utama pembangunan yang ditetapkan yaitu mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Pusat memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk melakukan serangkaian

Lebih terperinci

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN -1- Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Tanggal : 09 Desember 2010 Nomor : 12 Tahun 2010 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2005 2025 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Pentingnya perencanaan karena untuk menyesuaikan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Rencana Kerja Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 54 TAHUN 2008 TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2008 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Bintan Tahun I-1

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Bintan Tahun I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Raba - Bima, Januari 2013 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BIMA. DRS. MUKHTAR, MH Pembina Tk.I/IVb

KATA PENGANTAR. Raba - Bima, Januari 2013 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BIMA. DRS. MUKHTAR, MH Pembina Tk.I/IVb RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BIMA 2013-2018 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR P uji syukur kami ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2010 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS 216-221 RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 221 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 ii Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim Assalamu

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 Lampiran I : Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 33 Tahun 2012 Tanggal : 28 Juni 2012 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan

Lebih terperinci

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN - 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N Lampiran : Peraturan Bupati Semarang Nomor : 46 Tahun 2013 Tanggal : 30 Mei 2013 BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI Tanggal : 26 Nopember 2010 Nomor : 6 Tahun 2010 Tentang : TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci