BAB II URAIAN TEORITIS. telah mengenal proses penyampaian pernyataan dengan bahasa isyarat, bahasa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II URAIAN TEORITIS. telah mengenal proses penyampaian pernyataan dengan bahasa isyarat, bahasa"

Transkripsi

1 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi Kehadiran komunikasi menurut perjalanan sejarah sama tuanya dengan umur peradaban manusia di permukaan bumi ini. Pada zaman pra sejarah manusia telah mengenal proses penyampaian pernyataan dengan bahasa isyarat, bahasa lisan, gambar-gambar dan berbagai jenis gendering (drum) dan alat penabuh lainnya yang pada wujudnya dimaksudkan untuk menyampaikan suatu pesan komunikasi atau message. Perkembangan kegiatan komunikasi itu sendiri sejak permulaan sejarah hingga sekarang ini, secara sistematis selalu diiringi dengan kemajuan yang dicapai manusia. Semakin maju peradaban hidup manusia, maka semakin maju pula kegiatan komunikasi tersebut. Kegiatan tersebut selalu berorientasi pada pola kehidupan manusia tersebut. Perkembangannya terus bergeser sesuai dengan bergesernya pola hidup dan tatanan kehidupan dari manusia saat itu pula. Pada awal permulaan sejarah terlihat pergeseran kegiatan komunikasi secara cepat beradaptasi. Yakni mulai sejak Johan Gutenberg pada tahun 1450

2 menemukan mesin cetak, Claude Chappe dengan sistem telegraph tahun 1973, Alexander Graham Bell dengan penemuan telephone tahun 1876 dan Guglielmo Marconi di tahun 1896 menemukan gelombang elektronik untuk pemancar radio. Hadirnya penemuan-penemuan baru ini merubah kegiatan komunikasi manusia, yang sesuai dengan perkembangan zaman. Kegiatan komunikasi tidak pernah tertinggal di belakang peradaban manusia, selalu seiring dan sejalan sampai kapan pun juga (Suwardi, 2007: 7). Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Dengan komunikasi, seseorang dapat menyampaikan informasi, ide ataupun pemikiran, pengetahuan, konsep dan lain-lain kepada oranglain secara timbal-balik, baik sebagai penyampai (komunikator) maupun sebagai penerima pesan (komunikan). Secara epistimologis istilah kata komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa latin yakni communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama dalam arti kata ini bisa diinterpretasikan dengan pemaknaannya adalah sama makna. Jadi secara sederhana, dalam proses komunikasi yang terjadi adalah bermuara pada usaha untuk mendapatkan kesamaan makna atau pemahaman pada subjek yang melakukan proses komunikasi tersebut. Komunikasi sendiri adalah sebuah kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup. Tak hanya manusia, binatang juga melakukan proses komunikasi diantar sesamanya, dengan bahasanya sendiri. Dr. Everett Kleinjan menyatakan bahwa komunikasi adalah bagian kekal dari kehidupan manusia

3 seperti halnya bernafas, sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi. Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannnya dan hasratnya kepada orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat (nonverbal), kemudian disusun dengan kemampuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bahasa verbal. Sementara itu sifat dasar manusia yaitu keingintahuan yang sangat kuat dalam diri manusia tentang berbagai kejadian dan fenomena di dunia ini, mendorong manusia untuk terus-menerus mengumpulkan, saling menukar dan mengendalikan informasi juga menjadi tonggak penting manusia untuk melakukan komunikasi. Harold D. Laswell, sarjana ilmu politik yang meminati kajian ilmu komunmikasi menyebutkan tiga alasan yang mendasar penyebab mengapa manusia perlu berkomunikasi. Tiga alasan tersebut adalah : a. Hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannnya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui peluang-peluang yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindari pada hal yang mengancam dirinya. b. Upaya manusia untuk bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Proses kelanjutan masyarakat tergantung pada bagaimana masyarakat bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, tidak hanya pada alam namun pada kelompok masyarakat dan manusia yang lain sehingga mampu mencapai suasana yang harmonis.

4 c. Upaya manusia untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Suatu masyarakat yang ingin mempertahankan keberadaannya wajib dan dituntut untuk melakukan pertukaran nilai, prilaku dan peranan. Sehingga kelangsungan transformasi nilai dapat berkembang dari waktu ke waktu. Sejak tahun empat puluhan atau tepatnya era , defenisi-defenisi mengenai komunikasi telah banyak diungkap, ketika itu para ahli di Amerika Serikat mulai merasakan kebutuhan akan Science of Communication, di antaranya adalah Carl L. Hovland, seorang sarjana psikologi yang menaruh perhatian pada perubahan sikap. Menurutnya, ilmu komunikasi adalah suatu usaha yang sistematis untuk merumuskan secara tegas azas-azas dan dasar azas-azas tersebut disampaikan informasi serta dibentuk pendapat dan sikap (a systematic attempt to formulate in rigorous fashion the principles by which information is transmitted and opinions and attitudes are formed). Adapun mengenai komunikasinya sendiri, Hovland merumuskan sebagai proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang lain (komunikate) ( Amir Purba, Dkk, 2006: 29). Berdasarkan uraian yang ada, khususnya dalam membicarakan pengertian komunikasi, maka dapat diikhtisarkan: e. Komunikasi berasal dari Bahasa Latin, Communis yang berarti sama. Maksudnya bila seseorang menyampaikan pesan komunikasi

5 kepada orang lain maka terlebih dahulu harus menyadarkan persamaan lambang dengan orang yang dituju sebagai sasaran komunikasi. f. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan komunikasi dari seseorang atau sekelompok kepada seseorang atau sekelompok lain. g. Kegiatan komunikasi meliputi komponen-komponen seperti sumber, pesan, saluran, penerima, gangguan, proses penyampaian, arus balik dan efek. h. Kegiatan komunikasi meliputi komunikasi intra individu, antar individu, kelompok kecil, public speaking, komunikasi massa maupun komunikasi antar kebudayaan (Suwardi, 2007: 11). Dari defenisi tersebut, dapat kita ketahui bahwa ilmu komunikasi mempelajari dan meneliti perubahan sikap dan pendapat yang diakibatkan oleh informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Berdasarkan tujuannya, komunikasi bertujuan untuk mengubah sikap, opini, prilaku dan masyarakat. Sedangkan fungsi dari komunikasi adalah menginformasikan, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Unsur-unsur dalam komunikasi merupakan bagian yang sangat penting dan saling melengkapi satu sama lain, dalam sebuah rangkaian sistem yang memungkinkan berlangsungnya suatu aktifitas komunikasi. Aktifitas komunikasi sebagai suatu proses memiliki berbagai defenisi yang beraneka ragam, mulai dari

6 yang sederhana sampai yang lebih kompleks. Adapun unsur-unsur tersebut terdiri dari: a. Sumber komunikasi( Communicator) Penerima (Communicant) Sumber (komunikator) dalam sebuah aktifitas komunikasi adalah seseorang atau sekelompok orang, yang pada awalnya memulai pembicaraan dan selanjutnya menjadi setiap orang yang sedang berbicara ketika memberikan respon. Sedangkan penerima (komunikaan), adalah orang yang sedang menerima pesan. Dalam hal ini, keduanya akan bergantian fungsi atau berubah fungsi sesuai dengan peranannya masing-masing. Oleh karena itu, sumber sebagai komunikator dan penerima sebagai komunikan, merupakan satu kesatuan dari dua istilah yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses komunikasi. b. Encoding-Decoding Dalam proses komunikasi encoding-decoding merupakan dua fungsi yang berbeda, namun tidak dapat dipisahkan satu sama lain sebab keduanya diperankan oleh komunikator dan komunikan. Sebagai komunikator akan melakukan fungsi encode (encoding) dan pada saat itu disebut sebagai encoder, sedangkan komunikan melakukan fungsi decode (decoding) yang disebut sebagai decoder. c. Pesan (Message)

7 Pesan (Message) adalah kata verbal tertulis (written) maupun lisan (spoken), isyarat (gestural), gambar (pictorial) maupun lambanglambang lainnya yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dan dapat dimengerti oleh komunikan. d. Saluran (Channel) Saluran (channel) adalah media yang dipergunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan. Komunikasi menggunakan alat atau sarana sebagai saluran, disebabkan komunikan sebagai sasaran dalam komunikasi berada dalam jarak yang jauh dari komunikator. Oleh sebab itu, pesan berupa lambang-lambang yang menggunakan saluran primer memerlukan alat bantu saluran sekunder. Seperti telepon, surat, televisi, majalah, surat kabar, internet, (untuk pesan yang bersifat umum). Selain dikarenakan oleh jarak kebutuhan akan media ini, juga diperlukan untuk menjangkau khalayak sasaran dalam jumlah yang banyak dan menyebar di berbagai tempat. Berdasarkan karakteristik saluran-saluran tersebut dapat dikelompokkan ke dalam space (ruang), time (waktu), serta space (ruang) dan time (waktu). e. Umpan Balik (Feedback) Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan kembali kepada sumbernya. Oleh karena itu, memiliki arti yang sangat penting

8 yang akan menentukan kontinuitas serta keberhasilan komunikasi tersebut. Umpan balik dapat berasal dari diri sendiri, dan dapat pula bersumber dari oranglain. Selain itu umpan balik juga bias bersifat positif, dan bisa pula bersifat negatif. Umpan balik positif adalah respon atau tanggapan yang diterima, baik berupa pesan verbal maupun nonverbal sesuai dengan yang diharapkan oleh komunikator yang mengakibatkan komunikasi terus berlanjut. Sedangkan umpan balik negatif adalah tanggapan yang diberikan oleh komunikan, berupa pesan-pesan yang tidak sesuai dengan harapan komunikator dan dapat mengganggu kelangsungan proses komunikasi selanjutnya. f. Efek (effect) Efek dalam komunikasi adalah hasil yang dicapai dari sebuah proses komunikasi, yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dampak atau hasil dari kegiatan komunikasi yang membawa konsekuensi perubahan, misalnya dalam aspek kognitif seperti terjadinya peningkatan pengetahuan, kemampuan, intelektual yang semakin baik, wawasan yang semakin luas, meningkatnya kemampuan menganalisis atau melakukan evaluasi dan sebagainya. ( Amir Purba, Dkk, 2006: 29) 2.2 Komunikasi Antar Pribadi Kehidupan manusia ditandai dengan pergaulan di antara manusia dalam keluarga, lingkungan masyarakat sekolah, tempat kerja, organisasi sosial dan

9 sebagainya. Semuanya ditunjukkan tidak saja pada derajat suatu pergaulan, frekuensi bertemu, jenis relasi, mutu dari interaksi-interaksi diantara mereka tetapi juga terletak pada seberapa jauh keterlibatan di antara mereka satu dengan yang lainnya, saling mempengaruhi. Orang menamakan peristiwa seperti dilukiskan di atas sebagai suatu peristiwa komunikasi. Menurut Schramm (1974) diantara manusia yang bergaul, mereka saling berbagi informasi, gagasan dan sikap. Demikain pula menurut Merrill dan Lownstein (1971) terjadi penyesuaian pikiran, penciptaan perangkat simbol bersama dalam pikiran para peserta, singkatnya suatu pengertian. Dan menurut Theodorson (1969) komunikasi adalah pengalihan informasi dari satu orang atau kelompok kepada orang lain, terutama dengan menggunakan simbol. Proses pengaruh mempengaruhi ini merupakan suatu proses bersifat psikologis dan karenanya juga, merupakan permulaan dari ikatan psikologis antar manusia yang memiliki suatu pribadi dan memberikan peluang bakal terbentuknya suatu kebersamaan dalam kelompok yang tidak lain merupakan tanda adanya proses sosial (Liliweri, 1991:11). Secara umum, komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi. Pengertian proses mengacu pada perubahan dan tindakan (action) yang berlangsung terus-menerus. Komunikasi antar pribadi juga merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik. Sedangkan makna, yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam proses tersebut, adalah kesamaan pemahaman

10 di antara orang-orang yang berkomunikasi terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi. Di balik pengertian ini sebenarnya terdapat sejumlah karakteristik yang menentukan kegiatan dapat disebut komunikasi antar pribadi. Judy C. Pearson (1983) menyebutkan enam karakteristik komunikasi antar pribadi, yaitu: a. Komunikasi antar pribadi diimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman berangkat dari dalam diri kita, artinya dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita. b. Komunikasi antar pribadi bersifat transaksional. Anggapan ini mengacu pada tindakkan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak menyampaikan dan menerima pesan. c. Komunikasi antar pribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi. Maksudnya komunikasi antar pribadi tidak hanya berkenaan dengan isi pesan yang dipertukarkan, tetapi juga melibatkan siapa partner komunikasi kita dan bagaimana hubungan kita dengan partner tersebut. d. Komunikasi antar pribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi e. Komunikasi antar pribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan yang lainnya (interdependen) dalam proses komunikasi.

11 f. Komunikasi antar pribadi tidak dapat diubah maupun di ulang. Jika salah mengucapkan sesuatu kepada partner komunikasi kita, mungkin kita dapat minta maaf dan diberi maaf, tetapi itu tidak berarti menghapus apa yang pernah kita ucapkan (Sendjaja, 2005:21). Komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial, di mana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana di ungkapkan oleh De Vito (1976) bahwa, komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seorang dan diterima oleh orang yang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. Efenndy (1986b) mengungkapkan bahwa, pada komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi ini dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau prilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis, berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung. Komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga, pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator mengetahui pasti apakah komunikasinya itu positif atau negatif, berhasil atau tidak. Jika tidak, ia dapat memberikan kesempatan kepada komunikasi untuk bertanya seluas-luasnya. Pendapat lain dari Dean C. Barnlund (1968) mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antar dua orang, atau tiga orang atau mungkin empat orang, yang terjadi secara sangat spontan dan tidak berstruktur.

12 Menurut Rogers dalam Depari (1988) mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut, yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Juga Tan (1981) mengemukakan bahwa interpersonal communication (komunikasi antar pribadi) adalah komunikasi tatap muka antara dua atau lebih orang. De Vito (1976) mengemukakan suatu komunikasi antar pribadi mengandung ciri-ciri, yaitu: Keterbukaan (openes), empati (empathy), dukungan (supportiveness), rasa positif (positivness), dan kesamaan ( equality). Menurut Evert M. Rogers dalam Depari (1988) ada beberapa ciri komunikasi yang menggunakan saluran antar pribadi adalah: a. Arus pesan yang cenderung dua arah; b. Konteks komunikasinya tatap muka; c. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi; d. Kemampuan mengatasi tingkat selektifitas (terutama selective exposure ) yang tinggi; e. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat; f. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Komunikasi antar pribadi biasanya terjadi secara spontan dan sambil lalu;

13 b. Komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu; c. Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas yang jelas; d. Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang tidak disengaja; e. Komunikasi antar pribadi seringkali berlangsung berbalas-balasan; f. Komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit melibatakan hubungan dua orang dengan suasana yang bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan; g. Komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak suskses jika tidak membuahkan hasil; h. Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang bermakna Klinger (1977) mengemukakan bahwa, hubungan-hubungan dengan orang lain, ternyata mempengaruhi kita. Kita tergantung terhadap orang-orang yang lain karena, mereka juga berusaha mempengaruhi kita melalui pengertian yang diberikannya. Informasi yang dibaginya, semangat yang disumbangkannya, dan masih banyak lagi pengaruh lainnya yang menerpa kita. Semuanya membentuk pengetahuan, menguatkan perasaan dan barangkali juga meneguhkan prilaku manusia. Keinginan berkomunikasi antar pribadi disebabkan karena dorongan

14 pemenuhan kebutuhan yang belum, tidak dimiliki seseorang sebelumnya atau belum layak dihadapannya. Jadi adanya motif-motif tertentu yang dikandung oleh setiap manusia dalam pemenuhan kebutuhan. Menurut Gerungen (1986) motif merupakan suatu pengertian yang meliputi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongandorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Jadi motifmotif itu memberi tujuan dan arah tingkah laku (Liliweri, 1991). 2.3 S-O-R (Sistem Organism Response) S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Teori ini mula-mula dikemukakan oleh para psikolog seperti Parliv, Shiner, dan Hull. Teori ini dilandasi suatu anggapan bahwa, organisme menghasilkan prilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Dalam proses perubahan sikap, maka sikap komunikan akan dapat berubah jika stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi dari apa yang pernah dialaminya. Teori S-O-R ini yang semula berasal dari psikologi yang kemudian menjadi teori komunikasi. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian pesan dan reaksi komunikan (Effendy, 1990 :254). Jadi unsur-unsur dalam teori S-O-R adalah: a. Stimulus (S) : Pesan b. Organism (O) : Komunikan c. Response (R) : Efek

15 Dalam teori ini objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi yang mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Menurut stimulus respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku maupun kognitif pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari : e. Stimulus (rangsangan) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif. f. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. g. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap).

16 h. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku). Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah how, bukan what atau why. Dalam perubahan sikap, tampak bahwa sikap yang dapat berubah hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Hovland, Janis, dan Kelley mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting yaitu, d. Perhatian e. Pengertian f. Penerimaan Stimulus Organisme: d. Perhatian e. Pengertian f. Penerimaan Response (Perubahan Sikap) Gambar 3 Model S-O-R

17 Bagan diatas menunjukkan bahwa, perubahan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya, komunikan mengerti setelah komunikan menerimanya dan mengolahnya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy, 1990: 254). 2.4 Komunikasi Keluarga Dalam pengertian psikologis, (Soelaeman, 1994) keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama, dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, dan saling memperhatikan. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial, dalam interaksi dengan kelompoknya. Dalam keluarga yang sesungguhnya, komunikasi merupakan sesuatu yang harus dibina, sehingga anggota keluarga merasakan ikatan yang dalam serta saling membutuhkan. Keluarga juga merupakan kelompok primer yang paling penting dalam masyarakat, yang terbentuk dari hubungan laki-laki dan perempuan, untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Keluarga dalam bentuk yang murni merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.

18 Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah keluarga, yang merupakan cara seorang anggota keluarga untuk berinteraksi dengan anggota lainnya, sekaligus sebagai wadah dalam membentuk dan mengembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan sebagai pegangan hidup. Agar komunikasi dan hubungan timbal balik dapat terpelihara dengan baik, maka hubungan timbal balik dalam keluarga harus menggambarkan kaitan yang sangat kuat sebagai berikut: f. Hubungan suami-istri berdasarkan cinta kasih. g. Hubungan orangtua dengan anak didasarkan kasih-sayang. h. Hubungan orangtua dengan anak remaja berdasarkan kasih sabar. i. Hubungan antara anak didasarkan atas kasih sesama. j. Komunikasi dalam keluarga akan memberikan rasa aman dan bahagia bila berlandaskan kasih sayang (Gunarsa, 2002:13). Setiap individu dilahirkan, tumbuh, dan berkembang di dalam keluarga. Peranan individu ditentukan adat istiadat, norma-norma, dan nilai-nilai, serta bahasa yang ada pada keluarga itu melalui proses sosialisasi dan internalisasi. Keluarga sebagai kelompok perantara pertama yang mengenalkan nilai-nilai budaya kepada si anak. Disinilah anak mengalami hubungan sosial dan disiplin pertama yang dikenakan kepadanya dalam kehidupan sosial. Menurut Koentjaraningrat (1990), fungsi pokok keluarga ada dua, yaitu:

19 a. Sebagai kelompok dimana individu pada dasranya dapat menikmati bantuan utama dari sesamanya serta keamanan dalam hidupnya, b. Sebagai kelompok dimana individu waktu ia sebagai anak-anak masih belum berdaya, mendapat pengasuhan permulaan dari pendidikannya (Posman, 1998: 51) Perlu disadari bahwa ada banyak jenis keluarga. Ada keluarga kecil dan besar, keluarga miskin dan kaya, keluarga di desa dan di kota, keluarga yang harmonis dan kurang harmonis, dan seterusnya. Salah satu funsi keluarga yaitu sebagai sarana pewarisan budaya bagi individu, seperti: cara-cara pelamaran, hukum perkawinan, pola adat menetap, sistem kekerabatan, dan sebagainya. Halhal yang didapat seorang anak sebagai anggota keluarga adalah sebagai berikut: a. Keagamaan: keluarga harus mampu menjadi wahana yang pertama dan utama untuk membawa seluruh anggotanya melaksanakan Ketuhanan Yang Maha Esa. b. Kebudayaan: keluarga dikembangkan menjadi wahana untuk melestarikan budaya nasional yang luhur dan bermartabat. c. Kasih sayang: keluarga dikembangkan menjadi wahana pertama dan utama untuk menumbuhkan kasih sayang sesama anggota. d. Perlindungan: keluarga dikembangkan menjadi pelindung yang utama dan kokoh dalam memberikan kebenaran dan keteladanan kepada anak-anak.

20 e. Reproduksi: keluarga menjadi pengatur dan pembina reproduksi keturunan secara sehat dan berencana, sehingga anak-anak berkualitas prima. f. Pendidikan: keluarga sebagai sekolah dan guru yang pertama dan utama dalam mengantarkan anak-anak untuk mandiri dan panutan. g. Ekonomi: keluarga menyiapkan dirinya untuk menjadi suatu unit yang mandiri dan sanggup meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin. h. Pemeliharaan lingkungan: keluarga siap dan sanggup untuk memelihara kelestarian lingkungannya untuk memberikan yang terbaik kepada anak cucu pada mas ayang akan datang. (Posman, 1998: 61) Dilihat dari pengertian di atas bahwa kata-kata, sikap tubuh, intonasi suara dan tindakan, mengandung maksud mengajarkan, mempengaruhi, dan memberikan pengertian. Sedangkan tujuan pokok dari komunikasi ini adalah memelihara interaksi antara satu anggota lainnya sehingga tercipta komunikais yang efektif. Komunikasi dalam keluarga juga dapat diartikan sebagai kesiapan membicarakan dengan terbuka setiap hal dalam keluarga, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Juga siap menyelesaikan masalah-masalah dalam keluarga dengan pembicaraan yang di jalani dalam kesabaran dan kejujuran serta keterbukaan.

21 Terlihat dengan jelas bahwa dalam keluarga adalah pasti membicarakan hal-hal yang terjadi pada setiap individu, komunikasi yang dijalin merupakan komunikasi yang dapat memberikan suatu hal yang dapat diberikan kepada setiap anggota keluarga lainnya. Dengan adanya komunikasi, permasalahan yang terjadi di antara anggota keluarga dapat dibicarakan dengan mengambil solusi terbaik. Suasana kekeluargaan dan kelancaran berkomunikasi antara anggota keluarga dapat tercapai apabila setiap anggota keluarga menyadari dan menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing sambil menikmati haknya sebagai anggota keluarga (Gunarsa, 2002:13). 2.5 Bahasa Verbal dalam Konteks Komunikasi Antar Budaya Bahasa juga merupakan sarana dalam melakukan pergaulan manusia dalam komunikasinya. Jadi bahasa merupakan komponen budaya yang sangat penting yang mempengaruhi penerimaan dan perilaku manusia, perasaan dan kecendrungan manusia untuk bertindak mengatasi dunia sekeliling. Dengan kata lain bahasa mempengaruhi kesadaran, aktivitas, dan gagasan manusia, menentukan benar atau salah, moral atau tidak bermoral, dan baik atau buruk. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang multilingua dan multicultural. Masing-masing suku bangsa menggunakan bahasa daerahnya sebagai alat komunikasi. Bahasa daerah dengan pendukung terbesar adalah bahasa Jawa dengan jumlah pemakai sekitar 50 juta, yang kedua adalah bahasa Sunda dengan jumlah pemakai sekitar 20 juta orang, yang ketiga adalah bahasa daerah Madura.

22 Bahasa daerah yang wilayah penyebarannya serta penggunaanya paling luas hampir meliputi semua bandar dan pusat-pusat perdagangan di Nusantara adalah bahasa Melayu. Sejak zaman Sriwijaya bahasa ini yang dalam bentuknya bercampur bahasa Sansekerta, telah menjadi bahasa resmi dan bahasa prasasti di Kerajaan Sriwijaya. Kemudian penyebaran bahsa Melayu diperkuat oleh kekuasaan kerajaan Malaka pada abad ke- 15, Kerajaan Aceh pada zaman Sultan Iskandar Muda pada abad ke- 17. Bahasa Melayu sejak abad ke-16 dan 17 telah berkembang menjadi bahasa pergaulan dan bahasa perdagangan atau bahasa perantara (lingua franca) hampir di seluruh pantai dan kepulauan Nusantara serta sebagian Asia tenggara. Dalam kaitan dengan ilmu komunikasi, kita menempatkan kata verbal untuk menunjukkan pesan-pesan (massage) yang dikirimkan atau yang diterima dalam bentuk kata-kata, baik lisan (oral, vocal) maupun tulisan (written, visual). Secara etimologis, kata verbal dari bahasa verb (bahasa latin) yang berarti word (kata). Word merupakan terjemahan dari bahasa Yunani, rhema, yang berarti sesuatu yang digunakan untuk menggambarkan tindakan, eksistensi, kejadian atau peristiwa, atau sesuatu yang digunakan sebagai pembantu atau penghubung sebuah predikat. Kata verbal sendiri berasal dari bahasa Latin, verbalis, verebum yang sering pula dimaksudkan dengan berarti atau bermakna melalui kata, atau yang berkaitan dengan kata yang digunakan untuk menerangkan fakta, ide, atau tindakan yang lebih sering berbentuk percakapan lisan daripada tulisan.

23 Kita juga mengenal istilah verbalisme, artinya pernyataan verbal, pernyataan dalam bentuk satu kata atau lebih kata, atau sebuah frase kata-kata. Sedangkan verbalist mengacu pada seseorang yang sangat mengutamakan katakata verbal dalam menjelaskan segala sesuatu. Bahasa dapat membantu kita untuk memiliki kemampuan memahami dan menggunakn simbol, khususnya simbol verbal dalam pemikiran dan berkomunikasi. Sebuah simbol adalah representasi dari sesuatu, misalnya gambar buah apel adalah wakil dari gagasan bernama apel. Dengan cara yang sama, kata apel adalah sebuah simbol. Kemampuan berbicara adalah salah satu aspek dari belajar berbahasa, meskipun hal itu kadang kala kurang penting, namun kemampuan itu harus diajarkan agar kita dapat memahami dan menginterpretasi simbol-simbol bahasa yang telah disosialisasikan dan kita internalisasi. Oleh karena itu, maka belajar berbahasa sama dengan belajar berkomunikasi untuk meningkatkan kemampuan individu dalam menyampaikan ide/pikiran dalam makna-makna tertentu secara efektif dan spontan. Ada dua pandangan yang mempengaruhi defenisi bahasa. Pertama, pandangan bahwa bahasa merupakan pernyataan tentang kesadaran yang luar biasa tentang diri sosial (social self). Kedua, pandangan bahwa bahasa merupakan gambaran tentang seluruh sistem pemikiran manusia. Dua defenisi itu sangat berbeda satu sama lain, dan gagal membuat gambaran yang tepat tentang bahasa. Menurut Social Self Defenition, bahasa adalah sistem komunikasi manusia dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Sedangkan menurut Whole

24 System Defenotion, bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks intersubjektif. Banyak diantara kita menggunakan bahasa dalam pengertian sebuah kesadaran sosial karena kita selalu memikirkan bagaimana menepatkan penggunaan bahasa yang didasarkan pada kemampuan konseptual dalam konteks sosial. Dari cara pandang Social Self itulah kita perlu menghayati betapa pentingnya kesadaran sosial itu. Dalam kaitaanya dengan komunikasi maka defenisi pertama Social Self mempunyai kekuatan masa depan, terutama jika dikaitkan dalam situasi sosial tertentu. Tanpa memperhatikan konteks sosial, bahasa apapun tidak akan ada artinya. Perspektif kedua dari defenisi bahasa memusatkan perhatian pada tiga pusat kesadaran pikiran manusia, yakni diri sosial, diri penggerrak syaraf, dan diri trasendental, komunikasi tanpa transmisi informasi. Bahasa adalah medium kesadaran, tidak sekedar mengalihkan infprmasi. Bahasa menyatakan kesadaran dalam konteks sosial. Inilah media yang paling baik untuk menyatakan sruktur kesadaran, kepercayaan, maupun peta kesadaran. Oleh karena itu, banyak orang yang menyatakan bahwa bahasa menyatakan pikiran, dan bahkan prosedur pengujian struktur berpikir tentang sesuatu. Dengan demikian, ada hubungan yang erat antara bahasa dengan kesadaran, seperti dalam pernyataan kita berbicara dengan akal melalui bahasa. Lewat bahasa kita mengetahui mental orang lain yang berekspresi dengan kata-

25 kata (emosi). Manusia tanpa bahasa, mentalnya kurang lengkap (Liliweri, 2003: 134). Meskipun pemakai bahasa daerah dalam lingkup kecil, namun karena bahasa daerah adalah salah satu penjelmaan dan bagian dari suatu bentuk kebudayaan, betapapun sederhananya, tentu berharga untuk diketahui dan dipelajari demi perkembangan ilmu bahasa dan kebudayaan Indonesia secara keseluruhan dan utuh. Dalam suatu bahasa tentu akan terdapat rumusan nilai-nilai kehidupan masyarakat pendukungnya, seperti adat istiadat, nilai kerohanian, kesusilaan, tata cara kehidupan, alam pikiran, atau sikap pandangan hidup dan sebagainya yang meliputi segala aspek maupun inspirasi kebudayaan masyarakat pendukungnya. Manfaat dari mempelajari bahasa daerah antar lain: a. Menemukan warisan peninggalan budaya masa lampau, yang ternyata mengandung nilai-nilai kehidupan yang luhur b. Mengetahui bentuk-bentuk kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh Indonesia c. Budaya dan bahasa daerah mengandung nilai kehidupan klasik yang murni dan merupakan dasar-dasar kepribadian bangsa d. Dalam pertumbuhan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara, banyak mengambil dan menyerap kata-kata yang berasal dari bahasa daerah (Waridah Q, dkk, 2003: 94)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan. Segala kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok masyarakat mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Rakhmat (1992) menjelaskan bahwa komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Thoha (1983) selanjutnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi dirasakan diberbagai bidang kehidupan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi adalah sebuah kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup. Tak hanya manusia, binatang juga melakukan proses komunikasi diantara sesamanya, dengan

Lebih terperinci

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S Komunikasi Interpersonal?? Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut manusia memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Menurut Effendy (2009: 5), komunikasi adalah aktivitas makhluk sosial. Dalam praktik komunikasi

Lebih terperinci

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Komunikasi 1. Definisi Komunikasi Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communication, yang akar katanya adalah communis, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Peneliti ingin mengambil tema tentang budaya komunikasi di organisasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk dikaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1 Persepsi 1.1 Defenisi Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan yang dialaminya (Suliswati, 2005). Persepsi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI KOMUNIKATOR PESAN SALURAN KOMUNIKATE EFEK EFEK AFEKSI EFEK KONASI UMPAN BALIK POSITIF NETRAL NEGATIF 1 KOMUNIKASI SUATU PROSES DI MANA SUATU GAGASAN DIALIHKAN DARI SUMBER

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perkembangan Sosial 2.1.1 Pengertian Perkembangan Sosial Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar. Pada dasarnya, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai

Lebih terperinci

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi Fakultas 05FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM 1. PROSES KOMUNIKASI Salah satu prinsip komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan

Lebih terperinci

KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN

KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN Keterampilan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Melalui komunikasi individu akan merasakan kepuasan, kesenangan atau

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan aktivitas makhluk sosial. Menurut Carl I. Hovland (dalam Effendy, 2006: 10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Dalam praktik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Pengertian Komunikasi Manusia tercipta sebagai mahkluk social yang tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui sebuah komunikasi

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 PSIKOLOGI KOMUNIKASI oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KOMUNIKASI

KONSEP DASAR KOMUNIKASI KONSEP DASAR KOMUNIKASI Komunikasi adalah kebutuhan dasar manusia untuk saling berinteraksi. Melalui komunikasi kita dapat memperoleh kepuasan psikologis seperti terpenuhinya perasaan cinta, perhatian

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas 03FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi MARCOMM Ruang Lingkup Komunikasi Dalam memahami ruang lingkup komunikasi sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang berkembang pesat ini, dunia pekerjaan dituntut menciptakan kinerja para pegawai yang baik

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya 15 BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Komunikasi Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA Indah Wahyu Utami, S.T., M.Si. 1, Margaretha Evi Yuliana, S.S, M.Si Teknik Informatika 1, Sistem Informasi 2 STMIK Duta Bangsa Surakarta

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI

PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI BY : NURJANAH, M.SI MEMAHAMI PSIKOLOGI KOMUNIKASI Tujuan Pembelajaran: Mampu menjelaskan sejarah komunikasi dan psikologi komunikasi Mampu menguraikan lingkup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian bersifat deskriptif, yaitu untuk memperoleh deskripsi mengenai Peranan komunikasi antar pribadi antara pengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dapat dikatakan dengan melakukan komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.

KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb. KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.Sa anin Padang) SKRIPSI Oleh YUKE IRZANI BP. 0810862017 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi, manusia dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak ada satu orang manusia yang tidak pernah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dan menjalankan seluruh aktivitasnya sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi maupun masyarakat. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant 1. Definisi Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant Komunikasi interpersonal (interpersonal communication)

Lebih terperinci

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Luas Lingkup Komunikasi Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Untuk Apa Kita Berkomunikasi? (Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi) Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling membutuhkan dan saling berinteraksi. Dalam interaksi antar manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Long Distance Relationship adalah suatu hubungan dimana para pasangan yang menjalaninya dipisahkan oleh jarak yang membuat mereka tidak dapat saling bertemu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor, diantaranya adalah faktor kesehatan, gizi, dan mental atau psikologis, dimana faktor-faktor tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan 6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pernikahan 2.1.1. Pengertian Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan adalah nikah,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi dalam bahasa Ingris adalah communication, berasal dari kata commonicatio atau dari kata comunis yang berarti sama atau sama maknanya

Lebih terperinci

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST BENTUK KOMUNIKASI By : Lastry. P, SST 1. KOMUNIKASI INTRAPERSONAL Komunikasi yang terjadi dalam diri individu. Berfungsi : 1. Untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, mamahami dan mengendalikan diri,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Proses Komunikasi 2.1.1 Pengertian Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya sehingga dapat menciptakan suatu

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Pengertian etika dasar - metode etika - kebebasan dan tanggung jawab Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi http://www.mercubuana.ac.id Dosen: Indrajani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh manusia untuk saling berinteraksi atau berhubungan baik dengan manusia lainnya. Komunikasi sangat erat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi timbal-balik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Memulai suatu hubungan atau

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi adalah salah satu kunci dari kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Menurut kerlinger, teori ini adalah himpunan konstruksi (konsep), definisi proposi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala yang menjabarkan relasi

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Model-Model Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Broadcasting 07 Abstract Modul ini membahas pengertian dan funsi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI Modul ke: KOMUNIKASI MASSA Pengertian Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Radityo Muhamad, MA Program Studi ILMU KOMUNIKASI Pengertian Komunikasi KOMUNIKASI Istilah komunikasi yang dalam bahasa Inggris dikenal

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 02 Dr. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi Sebagai Proses Interaksi Heri Budianto,M.Si Program Studi PUBLIC RELATIONS KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Setiap manusia pasti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Berdasarkan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat satu dan dua maka Negara Indonesia menjamin kebebasan berserikat dan berkeyakinan. Bahwa agama Katolik adalah salah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia hidup di bumi dengan berbagai macam budaya dan kepercayaan serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa dalam kehidupan kita sehari-hari banyak dipengaruhi dan dibentuk oleh komunikasi. Apa yang kita ketahui, maknai, pahami, bahkan yang kita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana mahasiswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana mahasiswa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PBL (Problem Based Learning) 1. Definisi PBL PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana mahasiswa dihadapkan pada masalah autentik (nyata) sehingga diharapkan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) 2.1.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi Menurut Joseph De Vito, dalam bukunya The Interpersonal Communication

Lebih terperinci

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kemampuan keterampilan dan sikap. Seseorang dapat belajar dari pengalaman sendiri maupun pengalaman

Lebih terperinci

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK Komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses, misalnya seorang komunikator menyampaikan pesan berupa lambang-lambang yang mengandung arti, lewat saluran tertentu

Lebih terperinci

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti Komunikasi & Konseling dalam Praktik Kebidanan Apa itu Komunikasi? Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1.KOMUNIKASI Berikut ini beberapa pendapat menutut para ahli mengenai pengertian komunikasi diantaranya : menurut Barnlund komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia

Lebih terperinci

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Tiga konseptualisasi komunikasi 1. Komunikasi sebagai tindakah satu-arah Penyampaian pesan Co: Seseorang bercerita mengenai suatu masalah. Menurut Michael Burgoon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan mendasar seseorang untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya dengan komunikasi. Komunikasi juga merupakan bentuk penyampaian pesan dari seseorang kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai definisi yaitu sebuah transmisi sebuah pesan dari sumber kepada penerima, lebih dari 50 tahun konsep komunikasi dikemukakan olehn Harold Lasswell,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang

Lebih terperinci

TEKNIK MELOBBY & PERSUASI

TEKNIK MELOBBY & PERSUASI TEKNIK MELOBBY & PERSUASI Makalah ini disamkan dihadapan peserta pengkaderan DPD Golkar DIY di Kaliurang O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350 JURUSAN KURUKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Kelompok Menurut beberapa ahli, terdapat beberapa definisi komunikasi. Menurut Mulyana (2002: 54) mengatakan bahwa komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris, yaitu, communication berasal dari kata Latin communication dan bersumber dari kata communis yang berarti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pengetahuan Komunikasi Notoatmodjo (2012) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan. Pikiran dan perasaan akan terwujud apabila manusia menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan 95 BAB IV PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah disajikan berkenaan dengan pola komunikasi antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan pembahasan atau analisis terhadap apa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat unik dengan berbagai keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Hakikat komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyiar radio, presenter TV, negosiator dan masih banyak lagi.

BAB I PENDAHULUAN. penyiar radio, presenter TV, negosiator dan masih banyak lagi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi tak akan pernah terlepas dari kehidupan manusia selamanya, komunikasi digunakan sebagai media penyampaian pesan dari individu ke individu maupun kelompok

Lebih terperinci

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Dewi Ma rufah H 0106006 KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Komunikasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan hubungan

Lebih terperinci