PENDUKUNG PENDUKUNG WISATA. Potret Sisikmelik Kabupaten Pekalongan

Transkripsi

1 8 PENDUKUNG PENDUKUNG WISATA Potret Sisikmelik 197

2 MAU MENGINAP DI MANA? Hotel Merlin berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Wiradesa. BAGI para wisatawan yang singgah di Kabupaten Pekalongan, setidaknya bisa memilih hotel atau tempat menginap yang nyaman. Ada beberapa hotel sebagai tempat istirahat yang ada di Kota Santri tersebut, yakni: Hotel Marlin, Jalan Ahmad Yani No, 25, Wiradesa. Fasilitas kamar; Standard, Deluxe. Tarif; dari Rp 370 ribu hingga Rp 480 ribu. Fasilitas lain; lengkap. Hotel Dian Citra, Jalan Mayjen S. Parman No. 69 Wiradesa,. Fasiltas kamar; Suite, Deluxe, Superior, Moderate, Bussines, dan Standard. Tarif; dari Rp 130 ribu hingga Rp 450 ribu. Fasilitas lain; restorant, ruang rapat, ruang karaoke, dan tempat parkir. Villa Linggoasri, lokasi; objek Wisata Linggoasri, Kecamatan Kajen. Fasiltas; Villa & Café Linggoasri Hotel Bata Merah, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Wiradesa,. Fasilitas kamar; Standard AC. Tarif; Rp 110 ribu. Fasilitas lain; tempat parkir. Hotel Victoria Indah, Jalan Raya Linggoasri, Kajen,. Fasilitas kamar; Standard. Tarif Rp 60 ribu. Fasilitas lain; tempat parkir. Hotel Linggo Indah, Kompleks Wisata Linggoasri Pekalongan. Fasilitas kamar; Ekonomi. Tarif Rp 60 ribu. Fasilitas lain; restorant dan tempat parkir. Hotel Sachid Jaya, Jalan Raya Tirto No. 17. Fasilitas kamar; Standard AC, Standard Fan-TV, Standard Fan, Ekonomi. Tarif dari Rp 50 ribu hingga Rp 135 ribu. Fasilitas lain; tempat parkir. 198 Potret Sisikmelik

3 Lalu, di Mana Memilih Resto? Rumah Makan Barokah yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Wiradesa. JIKA menyebut makanan khas di Kabupaten Pekalongan, tentu jawabannya adalah Nasi Megono, Garang Asam, Soto Tauto, Pindang Tetel, dan lainnya. Nah, sejumlah makanan khas Kota Santri itu, setidaknya bisa dinikmati oleh para wisatawan di banyak resto atau rumah makan. Bahkan di kedai-kedai tenda (warung PKL) dengan mudah bisa dijumpai. Ada sejumlah resto yang menyebar di penjuru dengan menu masakan khasnya. Berikut resto-resto atau rumah makan-rumah makan tersebut. Rumah Makan Ayam Goreng Dradjat, Jalan Raya Wiradesa, Kecamatan Wiradesa, Rumah Makan Barokah, Jalan Raya Wiradesa, Kecamatan Wiradesa, Rumah Makan Bu Nani, Jalan Raya Pacar Tirto, Kecamatan Tirto, Rumah Makan Subali, Jalan Raya Pacar Tirto, Kecamatan Tirto, Rumah Makan Cita Rasa, Jalan Raya Pekuncen, Kecamatan JREPRO INTERNET Rumah Makan Ayam Goreng Pak Drajat yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Wiradesa. Wiradesa, Rumah Makan Sederhana, Jalan Raya Pekuncen, Kecamatan Wiradesa, Rumah Makan Mbok Berek, Jalan Raya Pacar Tirto, Kecamatan Tirto, Rumah Makan Na im, Desa Kebonagung, Kecamatan Kajen, Rumah Makan Sederhana, Jalan Diponegoro, Kajen, dan Rumah Makan Pindang Tetel, Kelurahan Sapugarut, Kecamatan Buaran. Potret Sisikmelik 199

4 ANGKUTAN KOTA DAN AKAP Sarana transportasi berupa bus sedang tengah menunggu penumpang di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Wiradesa. SARANA transportasi, berupa angkutan umum, baik yang memiliki trayek dalam kota maupun antarkota atau antarprovinsi, memang sangat perlu diketahui oleh para wisatawan. Itulah sebabnya, sarana Angkutan Angkutan umum berupa mikrolet sedang melintas di kawasan Karanganyar. Kota (Angkot), angkutan umum AKAP (Antar- Kota Antar-Provinsi) sangat membantu kelancaran perjalanan bagi para wisatawan. Berikut trayek atau rute jenis angkot, bus sedang, dan bus besar yang ada di Kabupaten Pekalongan. Jenis angkutan umum: Mikrolet. Rute; A: Bandar-Pandansari-Warungasem-Grogolan (Pekalongan) PP, B: Batang-Terminal Pekalongan PP, C: Kajen-Kedungwuni-Pekalongan PP, D: Kajen-Wiradesa-Pekalongan PP, E: Boum-THR PP, F: Slamaran-THR PP. Jenis angkutan umum: Bus sedang. Rute: Terminal Pekalongan-Comal-Pemalang-Moga PP, Terminal Bandar-Terminal Peka longan PP, Terminal Pekalongan-Limpung-Sukorejo PP, Terminal Pekalongan-Kajen-Dien PP. Jenis angkutan umum: Bus besar. Rute: Pekalongan-Tegal-Cirebon, Pekalongan-Jakar ta, Pekalongan-Semarang-Solo, Pekalongan-Surabaya. 200 Potret Sisikmelik

5 NAIK BECAK ATAU GELINDING Jenis becak yang banyak dijumpai di kawasan Wiradesa dan Kedungwuni. ALAT angkutan tradisional, seperti becak, memang masih banyak dijumpai di beberapa kota di Indonesia. Tak kecuali di wilayah, becak merupakan sarana transportasi tradisional yang sampai sekarang masih digemari masyarakat. Sebagai angkutan tanpa mesin kendaraan roda tiga becak di Kota Santri itu banyak dijumpai mangkal di pasar-pasar atau di tempat-tempat keramaian. Nah, jenis becak yang ada di antara becak asal Wiradesa dan becak dari Kesesi, memunyai bentuk yang beda. Becak asal Wiradesa bentuknya lebih gemuk dan sadel pengayuhkan ada di depan selebor belakang. Pedal remnya memakai injakan kaki, dan di bagian bodi selebor depan agak menggelembung. Sedangkan model becak di wilayah Kesesi, bentuknya agak ramping. Sadel pengayuhnya ada di atas selebor belakang dan pedal remnya memakai tangan. Becak di Wiradesa ini agak mirip dengan becak yang ada di Kota Semarang. Sementara becak di Kesesi sama mirip dengan becak di wilayah Kota Tegal, kata Wagiman, 54 tahun, salah Bentuk becak di Kesesi lebih ramping dan sadelnya berada di atas slebor belakang. Potret Sisikmelik 201

6 Gelinding adalah kendaraan sejenis dokar atau andong. Kendaraan yang dihela kuda ini masih menjadi angkutan favorit masyarakat. seorang pengemudi becak asal Desa Wiradesa, Kecamatan Wiradesa. Menurut Wagiman, yang biasa mangkal di Pasar Wiradesa itu, untuk ongkos naik becak masih tergolong murah. Ya, dari tiga ribu rupiah hingga lima ribu rupiah sekali angkut. Ongkos ini memang sangat bergantung dari jarak tempuhnya, papar Wagiman. Selain becak yang masih menjadi alat transportasi tradisional, ada juga angkutan yang bernama gelinding. Lantas apa itu angkutan gelinding? Angkutan gelinding, memang tak ubahnya dengan dokar, sado, bendi, andong, atau delman. Bagi warga Kabu paten Pekalongan, angkutan yang ditarik oleh kuda ini memang disebut gelinding. Sebutan gelinding itu, barangkali karena roda sebanyak dua buah menggunakan ban mobil yang bisa menggelinding. Kalau soal angkos naik gelinding memang sangat murah. Sekali angkut hanya seribu rupiah sampai tiga ribu rupiah, Itu, dilihat dari jauh dekatnya rute yang dilalui, kata Taryono, 54 tahun, penghela gelinding dari Desa Pecakaran, Kecamatan Wonokerto, itu. 202 Potret Sisikmelik