PENGATURAN TEGANGAN PADA AUTOTRAFO 3 PHASA BERBASIS MIKROKONTROLLER (SOFTWARE)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGATURAN TEGANGAN PADA AUTOTRAFO 3 PHASA BERBASIS MIKROKONTROLLER (SOFTWARE)"

Transkripsi

1 PEGATURA TEGAGA PADA AUTOTRAFO 3 PHASA BERBASIS MIKROKOTROLLER (SOFTWARE) Indhana Sudiharto, ST.MT 1, Ir. Suryono, MT 2, M.Abdul Aziz Al Haqim 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Elektro Industri Politeknik Elektronika egeri Surabaya - ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Sumber dari PL sering mengalami gangguan, seperti over voltage dan under voltage, gangguan tersebut jika dibiarkan akan merusak alat-alat listrik yang ada. Masalah tersebut dapat ditangani oleh autotrafo. Autotrafo memiliki fungsi untuk menstabilkan tegangan sehingga tegangan keluaran tetap stabil meskipun terjadi gangguan. Dan untuk menggerakkan autotrafo masih menggunakan tangan manual. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan alat untuk menggerakkan dan mengontrol autotrafo, sehingga dapat menaikkan dan menurunkan tegangan untuk menstabilkan tegangan keluaran secara otomatis. Untuk mendapatkan sistem yang bekerja secara otomatis, maka diperlukan mikrokontroler sebagai pengontrol alat tersebut. Sistem ini dirancang dengan menggunakan sensor tegangan untuk mengetahui tegangan keluaran dari autotrafo. Untuk menggerakan autotrafo digunakan motor dc yang digabungkan dengan gear box dan akan bergerak kekanan atau kekiri sesuai pembacaan sensor tegangan yang berdasarkan pada setpoint tegangan yaitu 380 volt. Sensor arus hanya digunakan sebagai pengaman sistem, dan hasil pembacaan dari sensor arus berpengaruh pada mikrokontroler untuk mematikan kontaktor. Respon yang dihasilkan dari alat ini dari tegangan dari input yang kurang atau lebih dari 380 volt sampai 380 volt sekitar 9 detik. ilai rata-rata % error pada nilai tegangan dan arus cukup kecil untuk nilai tegangan sebesar 0,54 % dan arus sebesar 4%. Kata kunci : Mikrokontroler, LCD, 4x4. 1. Pendahululan Autotrafo merupakan trafo yang dapat diatur tegangan outputnya dengan cara memutar tuas ke kanan atau kiri untuk mendapatkan tegangan yang diinginkan. Untuk saat ini hal itu masih banyak dilakukan secara manual (dengan tangan). Oleh karena itu, kita mencoba untuk membuat kontrol secara otomatis agar Autotrafo dapat menyesuaikan tegangan output sesuai dengan set point yang diinginkan. Dalam hal ini kita mencoba memanfaatkan putaran dari motor dc yang akan dikendalikan oleh mikrokontroller untuk menggerakan tuas dari Autotrafo yang juga sudah dikopel dengan gearbox. Jadi apabila sensor mensensing tegangan yang tidak sesuai dengan set point maka motor akan berputar untuk memutar tuas Autotrafo. Sehingga supply ke beban tetap sesuai dengan set point. Dan dipasang sensor arus sebagai pengaman sistem. Pada projek ini mengatur motor dc yang dikopel dengan gearbox untuk mengerakkan Autotrafo. Dalam hal ini mikrokontroller akan berfungsi sebagai pengatur kerja dari motor dc untuk menggerakkan Autotrafo. Dalam permasalahan ini mendorong penulis untuk membuat suatu control otomatis untuk menstabilkan tegangan keluaran dari Autotrafo dengan menggunakan mikrokontroller dan dilengkapi LCD untuk memudahkan saat memonitoring tegangan keluaran. Dan memasang untuk memasukkan input yang diinginkan. 2. Konfigurasi Sistem Secara umum proyek akhir ini membahas tentang cara pemrograman alat sehingga dapat digunakan untuk mengatur keluaran yang tersambung dengan mikrokontroler. Hal ini dapat dilihat pada desain sistem secara keseluruhan seperti Gambar 1. jala-jala 380 volt Driver kontaktor Kontaktor Mikrokontroller AT-MEGA 16 ADC0 ADC1 Sensor arus nominal Gambar 1 Perencanaan sistem 2.1 Sistem Mikrokontroler Autotrafo 3 phasa Sensor tegangan Bagian yang digunakan untuk mengatur proses kerja masukan dan keluaran pada proyek akhir ini adalah mikrokontroler. Untuk itu perencanaan bagaian ini harus dibuat dengan baik Perencanaan Minimum System LCD Keypad Motor DC Driver motor DC jala-jala Beban Dalam membuat rangkaian mikrokontroler memerlukan pemahaman mengenai sistem minimum dari mikrokontroler yang akan dirancang itu sendiri. Sistem rangkaian yang dirancang diusahakan menggunakan rangkaian yang seringkas mungkin dan dengan pengkabelan yang baik, karena rangkaian tersebut bekerja pada frekwensi yang relatif tinggi. Mikrokontroler ATMega16[1] mempunyai rangkaian eksternal yang relatif sedikit dibanding dengan mikrokontoler yang lain seperti pada Gambar volt Rectifier

2 Rangkaian eksternal yang dibutuhkan hanya berupa rangkaian : 1. Clock generator CPU. 2. Automatic power up reset. 3. Regulator dan noise filter berupa kapasitor untuk menstabilkan referensi ADC. 4. Interfacing ke rangkaian luar (tergantung kebutuhan pemakai). Secara umum IC keluarga AVR memiliki kelebihan pada siklus kerja yaitu dibutuhkan 1 clock untuk setiap siklus kerja serta mudah dalam hal pemrograman karena menggunakan bahasa C yaitu bahasa tingkat menengah. AVR ATmega16 memiliki pin reset aktif low sehingga untuk menggunakannya (mengembalikan ke kondisi awal) dengan cara menghubungkan dengan ground (negatif power supply) atau pin reset dipaksa 0. Kapasitor digunakan untuk memberi arus sementara pada AVR serta resistor digunakan sebagai pembagi tegangan, sehingga tegangan yang masuk lebih kecil dari tegangan sumber. 2.2 Perencanaan Input dan Output Penggunaan port masukan dan keluaran Mikrokontroler ATmega16 yang memiliki 4 buah port 8 bit yaitu Port A digunakan sebagai ADC internal sebanyak 2 chanel, Port B untuk input dari, Port C digunakan untuk antarmuka dengan LCD, dan Port D sebagai output dari mikrokontroler. Untuk lebih jelas dari perencanaan input output dari mikrokontroler ATmega16 ini dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1 Perencanaan input output Gambar 2 Rangkaian mikrokontroler AVR ATmega16. Mikrokontroller ATmega16 memiliki osilator internal (on chip oscillator) yang dapat digunakan sebagai sumber clock bagi CPU. Jika mengunakan osilator internal diperlukan sebuah kristal antara pin xtal-1 dan xtal-2 dan kapasitor ke ground seperti gambar XX. Untuk kristalnya dapat digunakan frekuensi dari 0 sampai 16 MHz. Sedangkan untuk kapasitor menggunakan 33 pf. Pin xtal-1 terletak pada pin 13, berfungsi sebagai input bagi inverting oscillator amplifier. Pin xtal-2 terletak pada pin 12, berfungsi sebagai output inverting oscillator amplifier. Rangkaian osilator cristal ditunjukkan pada gambar 3. Gambar 3 Rangkaian osilator kristal. Mikrokontroller AVR ATmega16, dalam standart oprasionalnya memerlukan sebuah rangkaian reset yang berfungsi untuk mengembalikan kekondisi awal. Rangkaian reset ini terdiri dari sebuah kapasitor dan resistor. Kapasitor yang digunakan adalah kapasitor polar (electrolit condensator elco ) dengan kapasitansi 10 μf serta resistor yang digunakan sekitar 10 KΩ. Rangkaian Automatic Power Up Reset ditunjukkan pada gambar 4. PORTA.0 PORTA.1 PORTB PORTC PORTD.0 PORTD.1 PORTD.2 PORTD.3 PORTD.4 PORTD.5 PORT Keterangan Sensor tegangan Sensor arus Keypad 4x4 LCD 20x4 Motor putar kiri Motor putar kanan Kontaktor L_run L_stop L_disturbance 2.3 Perencanaan Perangkat Lunak Suatu perencanaan perangkat lunak disusun guna untuk mendukung perangkat keras yang telah dibuat dengan bahasa pemrograman C. Pada bagian ini menjelaskan rutin-rutin penting dari keseluruhan perangkat lunak yang dibuat. Pembuatan program untuk mikrokontroler dilakukan menggunakan software CodeVision AVR C Compiler Program Utama Langkah awal program adalah inisialisasi masukan dan keluaran yang digunakan, juga inisialisasi port A sebagai ADC yang diaktifkan. Pada gambar 5 adalah gambar flowchart sistem. Gambar 4 Rangkaian Automatic Power Up Reset.

3 B B start IISIALISASI Input Setv=Input Setv>400 Tampilkan nilai Input Arus Set I=Input Set I>15 Tampilkan nilai Arus Input Vmax Setvmax=Input Setvmax> 10 % Tampilkan nilai Vmax A A Vin max=400v Iin max=15 A Vmax= 10 % Pada sistem ini, harus memasukkan terlebih dahulu beberapa masukan yang nantinya akan diproses yaitu tegangan, arus, vmax. Setelah 3 dari masukkan tersebut dimasukkan sistem mulai berjalan. Pembacaan dari sensor tegangan sangat penting dari sistem ini, karena dari hasil pembacaan sensor tegangan tersebut akan menentukan kondisi putaran motor. Kondisi putaran motor ada 3 yaitu : 1. Motor berputar kekanan. 2. Motor berputar kekiri. 3. Motor berhenti. Motor akan berputar kekanan ketika tegangan yang dibaca oleh mikrokontroler lebih besar dari set tegangan yang dimasukkan. Motor akan berputar kekiri ketika tegangan yang dibaca oleh mikrokontroler lebih kecil dari set tegangan yang dimasukkan. Pada saat tegangan yang dibaca mikrokontroler sama dengan set tegangan, maka motor akan berhenti. Karena pembacaan dari mikrokontroler naik turun, maka dibuat sebuah dead band yang berfungsi untuk melebarkan nilai set tegangan. Ketika tidak di beri dead band motor akan selalu bergerak mengikuti pembacaan dari setpoint. Hasil deadband berasal dari perhitungan : kanan=(0.008*setv) + setv; kiri= setv - (0.008*setv); nilai set point akan dikalikan dengan 0.01 dan hasilnya akan ditambahkan atau dikurangkan melebarkan nilai setpoint. Contoh : set point tegangan setv = 380 volt maka; Input Toleransi Set toleransi=input Settoleransi> 10 Data adc dikonversi ke nilai tegangan Data adc dikonversi ke nilai arus vmax=setvmax*setv/100 vmax1=setv+vmax toleransi=(set toleransi/1000) deadband=toleransi*setv kanan=(deadband)+setv kiri= setv-(deadband) V>kanan Tampilkan nilai Toleransi Toleransi = 10 Motor Putar kanan kanan = (0.008*setv)+setv = (0.008*380)+380 = volt Kiri = setv - (0.008*setv) = (0.008*380) = volt Jadi, ketika tegangan yang dibaca lebih dari volt maka motor akan berputar kekanan (autotrafo yang dikopel dengan motor akan mengurangi tegangannya) dan ketika tegangan yang dibaca lebih dari volt maka motor akan berputar kekiri (autotrafo yang dikopel dengan motor akan menambah tegangannya). Dan apabila tegangan yang dibaca antara volt dan volt maka motor akan berhenti. V>kiri Motor berhenti V>=vmax1 a>seta Kontaktor off terjadi gangguan Periksa Sistem Anda Motor Putar kiri Gambar 5 flowchart sistem Untuk sensor arus hanya pembacaan dari adc. Pada sistem ini berfungsi sebagai pengaman arus nominal, agar sistem ini aman dari arus berlebih. ilai Vmax berupa prosentase oleh karena itu dikonversikan terlebih dahulu ke nilai tegangan. Konversi Vmax sebagai berikut : Contoh : setv=380 volt; Vmax=10% Vmax = setvmax*setv/100 = 10 * 380/100 = 38 volt Jadi nilai tegangan 10% dari tegangan 380 volt bernilai 38 volt. Setelah mendapatkan nilai vmax yang sudah berupa nilai tegangan, kemudian

4 ditambahkan dengan nilai setpoint dengan perumusan sebagai berikut : Vmax1 = setv + vmax = = 418 volt Hasil dari vmax1 dan arus akan berpengaruh pada kontaktor. Dari sistem ini terdapat 2 kondisi mengamankan sistem, yaitu: 1. Saat nilai arus yang dibaca mikro lebih besar dari nilai set arus (a>seta). 2. Saat tegangan yang dibaca mikro lebih besar dari hasil prosentase vmax yang dikalikan dengan set tegangan kemudian ditambahkan dengan set tegangan (V>= Vmax1). Dari 2 kondisi diatas, mikrokontroler akan memberi perintah kepada kontaktor untuk off. Jadi sistem ini akan aman dan terhindar dari over current dan over voltage. 3. Pengujian dan analisa 3.1 Pengujian Mikrokontroler Pada bagian ini, pengujian dilakukan untuk mengetahui baik atau tidak kinerja mikrokontroler mulai dari pengujian port masukan keluaran hingga yang dibutuhkan untuk antarmuka sensor adalah ADC internal mikrokontroler ATmega Pengujian Minimum System Mengetahui apakah minimum system mikrokontroler ATmega16 bekerja dengan baik, untuk itu dilakukan pengujian rangkaian osilator kristal dan port masukan keluaran yang dimiliki oleh mikrokontroler ATmega16. Gambar 6 adalah menunjukkan rangkaian minimum system ATmega16. Peralatan yang digunakan untuk pengujian mikrokontroler : 1. Rangkaian minimum system mikrokontroller. 2. DC Power Suppy 5 Volt. 3. Modul LED. 4. Kabel secukupnya. 5. Seperangkat downloader AVR ATMega Sebuah laptop beserta software Code Vision AVR C Compiler. Gambar 6 Minimum system mikrokontroler. Untuk pengujian port masukan keluaran mikrokontroler menggunakan led sebagi tampilan dengan menggunakan listing program sebagai berikut : #include <mega16.h> #include <delay.h> void main(void) PORTA=0x00; DDRA=0xFF; PORTB=0x00; DDRB=0xFF; PORTC=0x00; DDRC=0xFF; PORTD=0x00; DDRD=0xFF; while(1) PORTA=0xff; PORTB=0xff; PORTC=0xff; PORTD=0xff; delay_ms(1000); PORTA=0x00; PORTB=0x00; PORTC=0x00; PORTD=0x00; delay_ms(1000); Port A, B, C, D mati selama 1 detik Port A, B, C, D menyala selama 1 detik Setelah listing program di-download ke mikrokontroler, maka tampilan LED pada port A, port B, port C, dan port D menyala besamaan selama 1 detik kemudian mati selama 1 detik dan begitu seterusnya. Dari hasil tersebut dapat dianalisa bahwa minimum system dan port mikrokontroler ATMega16 dapat berfungsi dengan baik dan dapat diisi program untuk aplikasi pada sensor tegangan, sensor arus, kontaktor, dan motor dc Pengujian ADC internal Pengujian program untuk perangkat antarmuka merupakan langkah awal sebelum pengujian alat secara keseluruhan. Pada bagian ini yang dilakukan adalah pengujian terhadap ADC mikrokontroler AVR ATmega 16 dengan menggunakan output 10 bit. Sebagai masukan ADC, menggunakan PortA pin 0 karena pada port ini mengijinkan untuk masukan analog dengan batas minimum ground dan maksimum Vref. referensi yang digunakan adalah tegangan pada pin Aref yang telah di-couple dengan kapasitor secara eksternal untuk mengurangi derau. Pada ADC ini menggunakan pin 0 maka scan dilakukan pada channel 0 dengan catatan sinyal masukan ADC tidak melebihi tegangan referensi. Pada ADC menggunakan tegangan referensi (Vref) sebesar 5 Vdc atau sama dengan Vcc dan menggunakan resolusi 10 bit. Sedangkan untuk dapat mengetahui nilai digital hasil konversi yang diterima oleh mikrokontroler dapat menggunakan persamaan dibawah ini : ADC= *1024 Keterangan : ADC = kode digital. VI = analog yang masuk ke pin ADC. VREF = referensi.

5 Tujuan pengujian untuk mencoba program pengambilan data melalui ADC dan ketepatan pembacaan ADC. Ketepatan pembacaan ADC dipengaruhi waktu sampling pengambilan data dan resolusi yang dipakai serta derau yang masih ada pada Vref. Seperti terlihat pada Tabel 2 di bawah ini, nilai prosentase error yang terjadi antara 0 sampai dengan prosentase error maksimum yaitu sebesar 3,32 %. Sedangkan untuk nilai rata-rata error ADC untuk keseluruhan pengujian adalah sebesar 1,169 %. lcd_putsf(" Arus = A"); lcd_gotoxy(0,3); lcd_putsf("vmax = %"); delay_ms(2000); ; Setelah program pengujian LCD di download ke minimum system, maka pada layar LCD akan menghasilkan tampilan seperti pada gambar 7. Tabel 2 Hasil pengujian ADC internal mikrokontroler. tegangan Hasil konversi o analog Desimal Desimal %error (volt) (teori) (praktek) ,5 102,4 99 3,32 3 1,0 204, ,83 4 1,5 307, ,69 5 2,0 409, ,61 6 2, ,78 7 3,0 614, ,07 8 3,5 716, ,25 9 4,0 819, , ,5 921, , , , Pengujian LCD Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah LCD masih berfungsi dengan baik atau tidak. Cara pengujian yaitu dengan membuat program seperti listing program dibawah ini. Jika berfungsi akan menampilkan tulisan Setting Input pada baris 1 dan akan menampilkan tulisan = V pada baris ke 2, pada baris ke 3 akan muncul "Arus = A" dan pada baris terakir akan muncul "Vmax = %" pada LCD seperti Gambar 7 Port mikrokontroler yang disambungkan dengan LCD ini adalah PORTC sesuai konfigurasi pada bab perencananaan. Listing program pengujian LCD : #include <mega16.h> #asm.equ lcd_port=0x15 ;PORTC #endasm #include <lcd.h> #include <delay.h> void main(void) lcd_init(20); while(1) lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf(" Setting Input "); lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf(" = V"); lcd_gotoxy(0,2); Gambar 7 Pengujian LCD. Dari percobaan yang dilakukan, LCD 20x4 dapat berfunsgsi dengan baik dan dapat menampilkan huruf atau angka yang diinginkan. 3.3 Pengujian integrasi dan LCD Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah LCD dan dapat berinteraksi. Pada harus terlebih dahulu di scanning untuk memastikan tombol yang ditekan sesuai dengan yang tampil di LCD. Dibawah ini adalah listing program untuk scanning : #include <delay.h> unsigned char () unsigned char tombol_yg_ditekan='$'; DDRB=0x0f; PORTB=0b ; if (PIB.4==0) tombol_yg_ditekan='a'; else if (PIB.5==0) tombol_yg_ditekan='#'; else if (PIB.6==0) tombol_yg_ditekan='0'; else if (PIB.7==0) tombol_yg_ditekan='*'; PORTB=0b ; if (PIB.4==0) tombol_yg_ditekan='d'; else if (PIB.5==0) tombol_yg_ditekan='9'; else if (PIB.6==0) tombol_yg_ditekan='8'; else if (PIB.7==0) tombol_yg_ditekan='7'; PORTB=0b ; if (PIB.4==0) tombol_yg_ditekan='c'; else if (PIB.5==0) tombol_yg_ditekan='6'; else if (PIB.6==0) tombol_yg_ditekan='5'; else if (PIB.7==0) tombol_yg_ditekan='4'; PORTB=0b ; if (PIB.4==0) tombol_yg_ditekan='b'; else if (PIB.5==0) tombol_yg_ditekan='3'; else if (PIB.6==0) tombol_yg_ditekan='2'; else if (PIB.7==0) tombol_yg_ditekan='1'; delay_ms(10); return tombol_yg_ditekan;

6 Setelah huruf/angka yang muncul pada LCD sama dengan ketika tombol ditekan, ditambahkan program untuk lebih menarik. Listing program LCD dan lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf(" Setting Input "); lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf(" = V"); for(tekan=0;tekan<=98;tekan++) ulang: key=(); if(key=='$') // jika tidak ada tombol ditekan goto ulang; Lcd_putchar(key); Pas[tekan]=key; Delay_ms(500); Setelah program pengujian LCD dan di download ke minimum system, pada ditekan tombol 3, 8, dan 0. Maka pada layar LCD akan menghasilkan tampilan seperti pada gambar 8. berputar ke arah kiri untuk menaikkan tegangan agar sesuai dengan setpoint. Ketika telah mencapai 380 volt maka motor secara otomatis akan berhenti. Dan ketika melebihi 380 volt motor akan berputar kekanan untuk menurunkan tegangan, itu bisa dilihat pada tegangan 400 volt motor berputar kekanan. Untuk pengaruh dari nilai Vmax, kontaktor off ketika nilai tegangan melebihi dari nilai 418 volt. Perhitungan dari nilai Vmax bisa dilihat dibawah ini. Vmax = setvmax*setv/100 = 10 * 380/100 = 38 volt Vmax1 = setv + vmax = = 418 volt Untuk pengujian arusnya, rangkaian diseri ampere meter kemudian diseri dengan resistance variable. Ketika melebihi dari nilai set arus sebesar 5 ampere maka kontaktor akan memutus tegangan yang masuk kedalam sistem. Hal tersebut bisa dilihat pada tabel 4. Tabel 3 Kondisi motor berdasarkan sensor tegangan. Gambar 8 Integrasi dan LCD. 3.4 Pengujian Sistem Pada pengujian ini semua bagian komponen penyusun dari sistem seperti hardware dan software diintegrasikan menjadi satu. Tujuan dari pengujian sistem secara keseluruhan adalah untuk mengetahui apakah alat ini sudah dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Peralatan yang digunakan untuk pengujian antara lain: a. autotrafo 3 fasa b. Kabel secukupnya. c. Resistance Load. Langkah kerjanya: a. Download program pada minimum system ATmega 16. b. Integrasikan minimum sistem tersebut dengan rangkaian hardware. c. Kemudian masukkan set tegangan, arus dan Vmax. d. Kemudian ubah ubah tegangannya dan lihat pergerakan motor. e. Sambungkan dengan resistance load untuk mengecek arus. Masukkan setting input : 1. = 380 volt 2. Arus = 5 ampere 3. Vmax = 10 % Dari tabel 3 dapat dilihat ketka kondisi tegangan dibawah dari 380 volt maka motor akan Output (volt) Tampilan pada LCD (Volt) %error Kondisi Motor motor putar kiri 20,42 20,645 1,10 motor putar kiri 39,5 40,526 2,60 motor putar kiri 60,2 61,026 1,37 motor putar kiri 100,2 100,976 0,77 motor putar kiri ,5 0,42 motor putar kiri 140,2 140,476 0,20 motor putar kiri ,476 0,30 motor putar kiri 200, ,35 motor putar kiri 220,1 220,983 0,40 motor putar kiri 240,8 241,526 0,30 motor putar kiri ,513 0,20 motor putar kiri 280,1 281,432 0,48 motor putar kiri ,976 0,33 motor putar kiri 320, ,12 motor putar kiri 340, ,24 motor putar kiri ,6 0,45 motor putar kiri 381, ,31 motor berhenti ,25 motor putar kanan

7 Tabel 4 Pengaman sistem berdasarkan pembacaan arus. Arus Pembacaan Kondisi no input LCD %error Kontaktor (ampere) (ampere) 1 0,0 0,00 0 O 2 0,5 0,46 8,7 O 3 1,0 0,94 6,4 O 4 1,5 1,49 0,7 O 5 2,0 2,03 1,5 O 6 2,5 2,59 3,5 O 7 3,0 3,15 4,8 O 8 3,5 3,73 6,2 O 9 4,0 4,25 5,9 O 10 4,5 4,72 4,7 O 11 5,0 5,12 2,3 OFF 4. Kesimpulan Dari proyek akhir yang berjudul Pengaturan Pada Autotrafo 3 Phasa Berbasis Mikrokontroler yang khusunya membahas software, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. ilai rata-rata % error pada nilai tegangan dan arus cukup kecil untuk nilai tegangan sebesar 0,54 % dan arus sebesar 4%. 2. Perlu adanya deadband agar motor tidak selalu berubah ketika sudah mencapai nilai dari set point. Toleransi maksimumnya sekitar Mengamankan sistem diambil dari pembacaan sensor arus, dan Vmax yang diproses dari tegangan 380 volt dan prosentase Vmax yang tidak lebih dari 10 %. 4. Autotrafo dapat menaikkan dan menurunkan tegangan secara otomatis setelah dikontrol oleh mikrolkontroler. 5. Respon yang dihasilkan dari alat ini dari tegangan dari input yang kurang atau lebih dari 380 volt sampai 380 volt sekitar 9 detik. 6. DAFTAR PUSTAKA [1]Kadir, Abdul. Pemrograman dasar Turbo C untuk IBM PC. ogyakarta : Penerbit Andi [2]Wandhana Lingga, Mikrokontrollr AVR seri ATmega 16,Andi ogyakarta,2006 [3]Data sheet 4 x 4 er%20bab7%20keypad.htm [4] Data sheet LCD 16 x 2 aparan-lcd-16x2.html

Robot Dengan Kendali Cahaya

Robot Dengan Kendali Cahaya Robot Dengan Kendali Cahaya Nama : Andrie Hermawan NPM : 20110758 Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing : Dr.Ridha Iskandar,SSI,MM UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI 2013

Lebih terperinci

Robot Light Follower With LCD Berbasis AtMega 8535

Robot Light Follower With LCD Berbasis AtMega 8535 Robot Light Follower With LCD Berbasis AtMega 8535 Nama : Juantadi Angga S NPM : 23110795 Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing : Jalinas, SKom,MM UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA Setia Graha (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Penggunaan beban-beban reaktif dalam suatu sistem tenaga listrik akan

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor.

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor. BAB III PEMBUATAN ALAT 3.1 Spesifikasi Alat 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor. 2. karena berupa miniatur maka motor DC yand dipakai hanya menggunakan motor DC dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan perancangan komponen secara tepat dan akurat. Tahap perancangan sangat penting dilakukan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut. Sampel Air Sensor TDS Modul Sensor Program Mikrokontroller ATMega16

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 37 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1. Tujuan Setelah tahap perancangan hingga terciptanya sebuah alat maka tahap selanjutnya adalah pengukuran dan pengujian. Langkah ini ditempuh agar dapat diketahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri PENGATURAN TEGANGAN PADA AUTOTRAFO 3 PHASA BERBASIS MIKROKONTROLER Nurandi Triarsunu ¹, Indhana Sudiharto ², Suryono 3 1 Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5 BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Rangkaian Catu Daya Rangkaian ini berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Masalah Rotating Display adalah alat untuk menampilkan informasi berupa tulisan bergerak dengan menggunakan motor DC. Hal ini berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. a Batasan masalah pembuatan tugas akhir ini adalah terbatas pada sistem kontrol bagaimana solar cell selalu menghadap kearah datangnya sinar matahari, analisa dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik sebagai penunjang seperti IC ATmega 16, selain

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR 1 BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Berikut ini adalah diagram blok sistem rancang bangun alat pengontrol volume air dan aerator pada kolam budidaya udang menggunakan mikrokontroler. Sensor Utrasonik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Mekanis Sistem Sistem mekanis yang penulis buat menggunakan bahan plat logam yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control sehingga diharapkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

OHMMETER DIGITAL BERBASIS MICROCONTROLLER

OHMMETER DIGITAL BERBASIS MICROCONTROLLER OHMMETER DIGITAL BERBASIS MICROCONTROLLER DISUSUN OLEH : ZULVA TRI DIANTI (7308.030.055) ZENDY KURNIA WIDARTO (7308.030.056) DOSEN : EPYK SUNARNO, SST,MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI POLITEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 Isa Hamdan 1), Slamet Winardi 2) 1) Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2) Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Blok Diagram Hot Plate Program LCD TOMBOL SUHU MIKROKON TROLER DRIVER HEATER HEATER START/ RESET AVR ATMega 8535 Gambar 3.1. Blok Diagram Hot Plate Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 27 BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Sistem Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari satu atau lebih komponen yang memiliki satuam kerja tersendiri dan setiap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Sistem pendeteksi asap rokok adalah suatu alat yang berkerja dengan cara mendeteksi keberadaan asap rokok dalam ruangan. Dalam rangkaian

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pemberian Pakan Ikan Otomatis Berdasarkan Pilihan Waktu. DISUSUN OLEH : : Sagileorus Rahayu Alilludin NPM :

Rancang Bangun Alat Pemberian Pakan Ikan Otomatis Berdasarkan Pilihan Waktu. DISUSUN OLEH : : Sagileorus Rahayu Alilludin NPM : Rancang Bangun Alat Pemberian Pakan Ikan Otomatis Berdasarkan Pilihan Waktu DISUSUN OLEH : Nama : Sagileorus Rahayu Alilludin NPM : 42109739 Kelas : 3DC01 Latar Belakang Tidak teraturnya pemberian pakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer disusun oleh : MERIZKY ALFAN ADHI HIDAYAT AZZA LAZUARDI JA FAR JUNAIDI 31780 31924

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap pengujian sistem dilakukan dengan tujuan adalah untuk mengetahui hasil dari perancangan yang telah dibuat pada Bab 3. Pengujian sistem ini terdiri dari beberapa tahapan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Blog Diagram Blog Diagram Input : inputan pada blog input adalah sensor LM35 yang dihubungkan pada port PA.0 pada kaki IC 40.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN 34 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. Hasil Dalam Bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Program pengujian disimulasikan di suatu sistem yang sesuai. Pengujian

Lebih terperinci

MANAJEMEN ENERGI LISTRIK UNTUK PENCAHAYAAN RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

MANAJEMEN ENERGI LISTRIK UNTUK PENCAHAYAAN RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 MANAJEMEN ENERGI LISTRIK UNTUK PENCAHAYAAN RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Latar Belakang Ruangan disistem perumahan akan menjadi ruangan yang sehat apanbila memenuhi beberapa persyaratan diantaranya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam merancang alat ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam perancangan alat pendeteksi pelanggaran garis putih pada Traffict Light ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT A. Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Terdiri dari dua tahap perancangan, antara

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat.

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengkombinasikan antara pengontrolan motor dengan PWM, dengan sensor proximity dengan ADC. 2. Mahasiswa dapat membuat program robot

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Diagram Mekanik 1. Tampak Depan dan Belakang Gambar 3.1 Tampilan Depan dan Belakang Keterangan gambar : = tombol start = tombol up = tombol down = tombol stop

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dirancang sebelumnya akan dibahas pada bab ini. Tahap implementasi merupakan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dirancang sebelumnya akan dibahas pada bab ini. Tahap implementasi merupakan BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pembahasan mengenai proses implementasi dan pengujian alat yang telah dirancang sebelumnya akan dibahas pada bab ini. Tahap implementasi merupakan penerapan perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI. BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega8 LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI. BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega8 LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega8 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Diploma III

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Dalam Bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Program pengujian disimulasikan di suatu sistem yang sesuai. Pengujian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X Pada bab ini akan dibahas mengenai diagram alir pembuatan sistem kendali meja kerja mesin frais dalam arah sumbu-x, rangkaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang

Lebih terperinci

Pengenalan CodeVisionAVR

Pengenalan CodeVisionAVR Pengenalan CodeVisionAVR Hendawan Soebhakti Oktober 2009 Sub Pokok Bahasan Pengenalan CodeVision Menampilkan Data Ke Port Output Membaca Data Dari Port Input 2 CodeVisionAVR C Compiler CodeVisionAVR C

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan perangkat keras adalah studi kepustakaan berupa data-data literatur dari masing-masing komponen, informasi dari internet dan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan pembuatan alat ini, karena dari diagram

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroller ATMega 8535 Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini menggunakan arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing) yang artinya proses

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Blok Diagram adalah alur kerja sistem secara sederhana yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Blok Diagram adalah alur kerja sistem secara sederhana yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Blok Diagram Blok Diagram adalah alur kerja sistem secara sederhana yang bertujuan untuk menerangkan cara kerja sistem tersebut secara garis besar berupa gambar dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini: 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini: Sensor infrared Mikrokontroler Atmega 8535 Driver UV Driver dryer Lampu UV Dryer Sensor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan mengenai sistem instrumen alat ukur kelembaban, dapat dilihat dalam bentuk Blok diagram berikut: Power Supply 5Vdc Sensor Kelembaban HCZ-H6 Non Inverting Amplifier

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pada dasarnya setiap konsumen pasti menginginkan kenyamanan, khususnya dalam menggunakan fasilitas umum. Misalnya dalam menggunakan fasili

PENDAHULUAN Pada dasarnya setiap konsumen pasti menginginkan kenyamanan, khususnya dalam menggunakan fasilitas umum. Misalnya dalam menggunakan fasili RANCANG BANGUN ALAT MONITORING PARKIR NIRKABEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 ABTRAKSI Area parkir merupakan kebutuhan bagi semua orang yang memiliki kendaraan, oleh karena itu disetiap tempat-tempat

Lebih terperinci

AUTOMATISASI PERBAIKAN FAKTOR DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega32

AUTOMATISASI PERBAIKAN FAKTOR DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega32 AUTOMATISASI PERBAIKAN FAKTOR DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega32 Hendra Gunawan 067002088 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Nilai faktor daya yang rendah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan.perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

Petunjuk Dasar Pemrograman Mikrokontroller dengan Module. IW-16 USB Mikrokontroller AVR ATmega 16

Petunjuk Dasar Pemrograman Mikrokontroller dengan Module. IW-16 USB Mikrokontroller AVR ATmega 16 Petunjuk Dasar Pemrograman Mikrokontroller dengan Module IW-16 USB Mikrokontroller AVR ATmega 16 Sebelum masuk ke pemrograman diperlukan pemahaman tentang modul yang digunakan. Pertama akan dijelaskan

Lebih terperinci