BAB V STRUKTUR SISTEM BUS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V STRUKTUR SISTEM BUS"

Transkripsi

1 BAB V STRUKTUR SISTEM BUS Bus adalah jalur fisik yang menghubungkan antara unit-unit fungsional di dalam komputer, dan antara komputer dengan dunia luar. Sistem bus menyediakan fasilitas jalur lintasan untuk perintah, alamat, dan data dari unit kontrol ke seluruh unit dalam komputer. Perancangan bus mempunyai efek yang sangat penting pada unjuk kerja komputer. Karakteristik bus seperti kecepatan, jumlah bit, dan aturan transmisi informasi memerankan peranan yang kritis dalam perancangan setiap sistem komputer. Universitas Gadjah Mada 1

2 V.1 Transfer Informasi pada Bus Salah satu contoh sistem bus pada komputer sederhana diperlihatkan pada Gambar 5.1. lsyarat dari unit kontrol akan menentukan baik arch aliran informasi maupun register spesifik yang digunakan. Sistem clock berfungsi mensinkronkan transfer in formasi aktual antara register pengirim, bus dan register penerima. Gambar 5.2 Diagram logika transfer data dari register ke bus register. Gambar 5.2 merupakan perluasan dari Gambar 5.1, yang terdiri atas register instruksi (IR), memory data register (MDR) dan sistem bus. Gambar ini memperlihatkan salah satu alternati f implementasi dari pewaktuan dan untai kontrol minimum yang diperlukan untuk transfer data dari MDR ke IR. Diagram pewaktuan transfer data antar bus diperlihatkan pada Gambar 5.3. Langkah-langkah yang diperlukan untuk melengkapi proses transfer data dari MDR ke IR adalah sebagai berikut : 1. Pilih MDR untuk keluaran (keluaran MDR). 2. Letakkan data ke dalam bus (write bus). 3. Pilih IR untuk masukan (input IR). 4. Baca data dari bus (read bus). Karena beberapa register yang berbeda dapat dihubungkan ke bus, maka untuk mencegah terjadinya kerancuan dalam transfer data maka digunakan penyangga tiga keadaan (tristate buffer) untuk mentransmisikan isi register ke bus. Universitas Gadjah Mada 2

3 Gambar 5.3 Diagram pewaktuan transfer data dari register ke bus register. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa sistem bus cukup sederhana, terdiri atas himpunan jalur yang dilewati informasi dari satu register ke register yang lain. Unit kontrol akan mengkoordinasikan seluruh proses tansfer dan membangkitkan semua isyarat pewaktuan dan kontrol yang diperlukan. Terdapat beberapa masalah penting dengan sistem bus sederhana ini. Pertama, sistem ini dapat menjadi tidak efisien untuk beberapa oeprasi. Misalnya untuk operasi menulis ke memori. Untuk mengeksekusi operasi penulisan ke memori, unit kontrol harus 1. Mentransfer alamat memori ke MAR (Memory Address Register). 2. Mentransfer data dari register lain ke MDR. 3. Meminta satu operasi penulisan memori. Operasi ini akan memanggil dua runtun operasi dengan pewaktuan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5.3.Dalam perancangan suatu sistem komputer dengan kecepatan tinggi, operasi di ataas tidak akan dapat diterima. Masalah kedua dengan sistem bus sederhana ini adalah bahwa seluruh isyarat kontrol dan pewaktuan hares datang dari unit kontrol. Hal ini mungkin tidak terlihat sebagai suatu masalah, tetapi akan menimbulkan masalah jika terdapat unit lain seperti piranti I/O yang juga memerlukan inisialisasi transfer. Universitas Gadjah Mada 3

4 V.2 Sistem Bus dengan Jalur Data, Alamat, dan Kontrol Contoh sistem bus dengan jalur data, alamat, dan kontrol diperlihatkan pada Gambar 5.4. Misal diinginkan untuk menulis isi dari akumulator ke memori utama pada lokasi yang dinyatakan oleh register alamat efektif EAR (Effecetive Address Register), maka langkah-langkah transfer yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1. Pilih EAR dan letakkan keluarannya ke bus alamat, dan pilih akumulator untuk menyimpan keluaran dari bus data. 2. Letakkan alamat ke bus data (tulis alamat bus) dan letakkan data pada bus data (tulis bus data). 3. Pilih MAR untuk menerima keluaran bus alamat (Input MAR) dan pilih MDR untuk menerima keluaran dari bus data (baca bus data). 4. Baca alamat bus alamat (baca bus alamat) dan baca data dari bus data (baca bus data). 5. Tulis ini MDR ke memori pada lokasi yang ditentukan oleh MAR (tulis memori). Gambar 5.5 memperlihatkan pewaktuan untuk isyarat-isyarat di atas. Dari gambar tersebut terlihat bahwa beberapa operasi dilakukan secara serentak (paralel) pada dua bus. Bus ini beroperasi lebih cepat dari pada konfigurasi bus tunggal karena mempunyai baik jalur data maupun jalur alamat. Universitas Gadjah Mada 4

5 Gambar 5.5 Transfer paralel pada bus data dan bus alamat. Gambar 5.6 berikut ini memperlihatkan arsitektur sistem bus pada komputer IBM. Kompleksitas dari logika kontrol bus bergantung pada jumlah translasi yang diperlukan antara sistem bus dan pin-pin pada CPU, kebutuhan sistem pewaktuan, apakah menyertakan manajemen interupsi (interupt) atau tidak, dan ukuran sistem secara keseluruhan. Jika suatu komponen sistem selain CPU dapat mengambil alih kendali sistem bus, maka seluruh alamat dan jalur data dan hampir seluruh jalur kendali harus mampu untuk secara logika tidak terhubung dengan CPU atau logika kontrol bus, yaitu hampir semua pin yang terhubung ke bus dapat dibuat dalam keadaan impedans tinggi (high impedans). Umumnya untai yang mengemudikan pin-pin pada keping CPU tunggal emmpunyai kemampuan pengendalian yang sangat terbatas dan hanya dapat dihubungkan pada beberapa antarmuka (interface) saja. Untuk sistem kecil atau sederhana (small system), beberapa atau semua pin kontrol CPU dpat digunakan secara langsung dan logika jabattangan (hand shaking) dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Demikian pula pencrima kendali untuk jalur data dan alamat tidak diperlukan. Akan tetapi sistem yang mempunyai beberapa antarmuka akan tetap memerlukan kendali bus dan untai penerima atau disebut jugs penyangga (buffer) yang dihubungkan ke bus untuk menjaga kualitas isyarat. Universitas Gadjah Mada 5

6 Universitas Gadjah Mada 6

7 Pewaktuan isyarat didalam CPU dan logika kontrol bus dikendalikan oleh clock. Siklus bus dan aktivitas CPU dikendalikan oleh grup pulsa clock. Jumlah clock yang pasti, atau siklus didalam siklus bus sangat bervariasi. Transaksi masukan suatu CPU akan dilakukan dengan mengeluarkan alamat data selama siklus clock pertama, yang menandakan bahwa proses Baca akan terjadi selama siklus clock kedua, menunggu sejumlah siklus clock dari piranti yang dialamati untuk meletakkan data pada jalur data, memasukkan data, dan memberi tanda piranti bahwa proses transfer telah lengkap selama siklus clock terakhir. V.3 Konfigurasi Dasar 8088/8086 Agar sedapat mungkin beradaptasi dengan berbagai situasi maka baik prosesor 8088 maupun 8086 menyediakan dua mode operasi, yaitu mode minimum dan mode maksimum.. Mode minimum digunakan untuk sistem sederhana dengan prosesor tunggal, yaitu sistem dimana 8088/8086 akan membangkitkan seluruh isyarat kendali bus yang diperlukan secara langsung (dengan demikian akan meminimumkan kendali bus yang diperlukan). Mode maksimum digunakan untuk sistem medium sampai besar, yang sering menggunakan dua prosesor atau lebih. Pada mode ini 8088/8086 akan meng-encode isyarat kendali bus kedalam 3-bit status, dan menggunakan pin kendali sisanya untuk menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk mendukung konfigurasi prosesor ganda. Diagram pin prosesor 8088 dan 8086 diperlihatkan pada Gambar 5.7. Pin 33 (MN/MX) yang menentukan pilihan konfigurasi. Jika pin ini dihubungkan ke tanah (ground), maka prosesor akan berada dalam konfigurasi mode maksimum, dan jika dihubungkan ke +5 volt, maka akan beroperasi dalam mode minimum. Pada kedua jenis prosesor ini isyarat alamat dan data akan dimultipleks, dan keduanya mempunyai 20 pin alamat dengan isyarat alamat dan status dimultipleks pada 4 pin alamat bobot terbesar. Akan tetapi karena 8088 hanya dapat mentransfer 8 bit pada setiap saat, maka hanya delapan hit dari pin-pin yang digunakan untuk data, sedangkan pada 8086 adalah 16 bit. Pada 8086 pin 34(BHE) akan menentukan apakah transfer dilakukan pada AD8 sampai AD 15 atau tidak. Nilai 0 pada pin ini akan menyebabkan transfer data dilakukan dengan menggunakan ADO sampai AD 15 atau 16-bit, selainnya hanya menggunakan ADO sampai AD7. Bersama dengan BHE dan isyarat AO akan menunjukkan pada antarmuka yang terhubung ke bus bagaimana data muncul pada bus. Empat kombinasi yang mungkin didefinisikan seperti pada tabel di bawah ini. Universitas Gadjah Mada 7

8 Tabel 5.1 Empat Kemungkinan Kombinasi Transfer Data. Operasi BHE A0 Pin data yang digunakan Baca/tulis kata pada alamat genap Baca/tulis byte pada alamat genap Baca/tulis byte pada alamat ganjil Baca/tulis kata pada alamat ganjil 0 0 AD 15 - ADO 1 0 AD7 - ADO 0 1 AD15 - AD8 0 1 AD15-AD8 (Siklus bus pertama : letakkan byte data bobot terkecil pada AD 15 - ADO) 1 0 AD7 - ADO (Siklus bus selanjutnya : letakkan byte data bobot terbesar pada AD7 - ADO) V.3.1 Mode Minimum Perancangan sistem dengan konfigurasi mode minimum dilakukan dengan menghubungkan pin MN/MX dengan + 5 volt. Definisi dari pin 24 sampai 31 diperlihatkan pada Tabel 5.2, dan gambar diagram kotak konfigurasi mode minimum diperlihatkan pada Gambar 5.7. Tabel 5.2 Defmisi Pin untuk Mode Minimum. Pin Simbol IniOut 3-state Keterangan 24 INTA 0-3 Untuk menerima permintaan interupsi. Terdiri atas dua pulsa menuju dalam dua siklus bus yang berurutan. 25 ALE 0 Mengeluarkan suatu pulsa pada awal siklus bus dan menunjukkan alamat sudah tersedia pada pin-pin alamat. 26 DEN 0-3 Mempunyai keluaran selama bagian lanjut dari siklus bus dan berguna memberi untuk informasi pengirim bahwa CPU siap mengirim dan 27 DT/R 0-3 Menunjukkan apakah pengirim sedang mengirim atau menerima 28 M/ data. Membedakan transfer memori terhadap transfer i/o. Untuk transfer memori bernilai 1 29 WR 0-3 Jika 0 menunjukkan bahwa sedang melakukan operasi tulis. Digunakan dengan pin bersama 28 (M/I0) dan 32 (RD) untuk menentukan jenis transfer. Universitas Gadjah Mada 8

9 30 HLDA 0 Mengeluarkan bus grant ke pengirim utama. Pin-pin dengan keadaan dijadikan impedans tinggi sementara HLDA = I. 31 HOLD 1 Menerima permintaan bus dari bus utama. 8088/8086 tidak mengambil dari bus sampai kendali isyarat ini non-aktif. Alamat harus di-latch karena hanya tersedia selama bagian pertama siklus bus. Untuk memberi isyarat bahwa alamat telah siap untuk di-latch, maka pin 25 yaitu ALE (address latch enable) dibuat "1". Pada urnumnya proses latching dilakukan dengan menggunakan IC Intel 8282, yang merupakan 8 bit latch. Untuk pengalamatan 16 bit dibutuhkan 2 buah IC 8282 sedangkan untuk pengalamatan 20 bit penuh membutuhkan 3 buah IC. Universitas Gadjah Mada 9

10 Dalam sistem 8086, BHE juga harus di-latch. Untuk sistem kecil 8088 yang hanya mempunyai memori 64 kbyte, hanya diperlukan dua buah IC Isyarat pada pin STB akan me-latch bit-bit yang digunakan pada jalur data input D17 - D10. Oleh karena itu SIB dihubungkan ke pin ALE 8086 dan D17 - D10 dihubungkan ke kedelapan jalur datanya. Suatu isyarat aktif rendah pada OE akan meng-enable keluaran latch D07 D00, dan isyarat "1" akan emnyebabkan keluaran dalam kondisi impedans tinggi. Pada sistem prosesor tunggal 8086/8088 yang tidak mempunyai kendali DMA, pin ini dibumikan (grounded). Gambar 5.8 Aplikasi IC latch Jika sistem mempunyai beberapa antarmuka. maka pengirim dan penerima yang pada sistem kecil dengan board tunggal mungkin tidak diperlukan, akan diperlukan untuk jalur data. IC Intel yang mengimplementasikan pengirim dan penerima seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5.7, adalah IC 8286, yang terdiri atas 16 elemen tiga keadaan (tristate), delapan penerima dan delapan pengirim. Untuk 8088 hanya diperlukan 1 buah 8286 untuk melayani seluruh jalur data, tetapi untuk sistem 8086 diperlukan dua buah. Gambar 5.9 memperlihatkan bagaimana hubungan 8286 dengan sistem prosesor 8088 serta untai internal dari Universitas Gadjah Mada 10

11 Gambar 5.9 Hubungan 8286 dengan sistem serta untai. internalnya. Pin output Enable (OE) menentukan apakan data diijinkan untuk melewati 8286, dan pin Transmisi (T) mengendalikan arah aliran data. Jika OE = 1, data tidak dilewatkan oleh Jika OE = 0 dan T = 1, akan membuat A7 - AO menjadi input, sedang jika T = 0 menyebabkan B7 - BO yang menjadi input. Dalam sistem yang berbasis 8086/8088 pin OE akan dihubungkan ke pin DEN, yang akan aktif rendah saat prosesor melakukan operasi masukan/keluaran (I/O). Komponen ketiga selain prosesor pada Gambar 5.7 adalah pembangkit clock 8284A, yang diperlihatkan pada Gambar Selain mencatu runtun pulsa dengan frekuensi yang konstan, juga menghasilkan isyarat synchronizes ready (RDY), yang mengindikasikan bahwa suatu antarmuka siap untuk melakukan transfer, dan isyarat reset (RES) yang akan menginisialisasi sistem dari awal, seiring dengan pulsa clock. Sumber frekuensi yang diberikan pada 8284A dapat berasal dari suatu pembangkit pulsa yang dihubungkan ke pin EFI atau suatu osilator yang dihubungkan ke Xlmdan X2. Jika masukan F/C adalah 1, maka masukan EFI sebagai sumbernya, selainnya maka sumber frekuensinya adalah osilator. Clock keluaran adalah sepertiga dari frekuensi masukannya. Universitas Gadjah Mada 11

12 Gambar 5.10 Pembangkit clock 8284A. V.3.2 Mode Maksimum Prosesor akan berada pada mode maksimum jika pin MN/MX dibumikan. Konfigurasi mode maksimum diperlihatkan pada Gambar 5.11, dan definisi dari pin 24 sampai 31 diperlihatkan pada Tabel 5.3. Dari Gambar 5.11 terlihat jelas perbedaan utama antara konfigurasi maksimum dan minimum, yaitu perlunya tambahan untai untuk menterjemahkan isyarat kontrol. Unit ini digunakan untuk mengubah status bit SO, S 1, dan S2 kedalam isyarat transfer I/O dan memori yang diperlukan untuk transfer data langsung, dan untuk mengendalikan IC latch 8282 dan IC transceiver Fungsi ini biasanya diimplementasikan dengan sebuah IC kendali bus Pada sistem maksimum dapat juga disertakan suatu piranti pengatur interupsi. Bit status SO, Sl, dan S2 menentukan jenis transfer yang akan dilakukan dan jika digunakan dengan kendali bus 8288, maka tidak diperlkukan lagi isyarat M/TO, WR, INTA, ALE, DT/R, dan DEN pada pin 24 sampai 29 seperti pada saat prosesor beroperasi pada konfigurasi mode minimum. Kecuali pada kondisi Si = SO = 1, S2 = 0, menunjukkan transfer data antara antarmuka I/O dan CPU, dan S2 = 1 mengimplementasikan transfer memori. Bit S1 menentukan bentuk operasi masukan dan keluaran. Pin QS0 dan QS1 digunakan untuk mengijinkan sistem eksternal melihat status dari urutan instruksi prosesor, sehingga dapat menentukan insttruksi apa yang sedang dieksekusi, dan pin LOCK mengindikasikan bahwa instruksi dengan awalan LOCK sedang dieksekusi dan bus tidak sedang digunakan oleh kendali potensial yang lain. Pinpin ini hanya diperlukan dalam sistem dengan prosesor jamak (multi processor). Universitas Gadjah Mada 12

13 Gambar 5.11 Konfigurasi Mode Maksimum. Pin HOLD dan HOLDA menjadi pin RQ/GTO dan RQ/GT1. Baik permintaan bus (bus request) maupun bus grant dapat diberikan melalui pin ini. Keduanya mempunyai isyarat yang sama kecuali jika permintaan datang pada kedua pin pada saat yang sama, maka isyarat situ pada RQ/GTO mempunyai prioritas yang lebih tinggi. Isyarat permintaan terdiri alas pulsa negatif yang datang sebelum mulainya siklus bus. Grant merupakan pulsa negatif yang muncul pada awal siklus bus, dengan tujuan : 1. Transfer bus sebelumnya bukan byte rendah dari suatu kata yang menuju atau dari a1amat ganjil untuk CPU Untuk 8088 tanpa memperhatikan alamat, isyarat grant tidak akan dikirim sampai byte kedua dari suatu kata diakses. 2. Pulsa pertama dari interupt acknowledge tidak muncul selama siklus bus sebelumnya. Universitas Gadjah Mada 13

14 3. Instruksi dengan awalan LOCK tidak sedang dieksekusi. Tabel 5.3 Definisi pin-pin pada mode maksimum. Pin Simbol In/Out 3-State Keterangan 24, 25 QS1, QS0 0 Menunjukkan status dari urutan instruksi. Status ini aktivitas dalam urutan (queue) selama siklus clock 26, 27, 28 SO, SI, S2 0-3 sebelumnya. Menunjukkan jenis trsnfer yang terjadi pada siklus bus : S2 S1 S Interupt acknowledge Baca port I/O Tubs port I/O Halt Pengambilan instruksi Baca memori Tulis memori Tidak aktif (pasif) 29 LOCK 0-3 Menunjukkan bus tidak melepaskan kendali ke master bus lain. yang Diaktifkan oleh instruksi LOCK dan dipertahankan akhir dari instruksi berikutnya. Juga akan aktif selama dan antara dua pulsa INTA. 30 RQ/GT1 I/O Untuk memasukkan permintaan bus dan mengeluarkan 31 RQ/GTO I/O bus Sama grant seperti RQ/GT1 Kecuali permintaan pada RQ/GT) mempunyai priooritas yang lebih tinggi. Jika ditemukan kondisi 1 atau 2, maka grant tidak akan diberikan sampai sklus bus selanjutnya, dan jika kondisi 3 tidak ditemukan, grant akan menanti sampai instruksi penguncian lengkap. Sebagai tanggapan dari grant, pin-pin tip keadaan akan berada dalam kondisi impedans tinggi dan siklus bus selanjutnya akan diberikan ke kendali yang meminta. Prosesor secara efektif tidak akan terhubung dengan sistem bus sampai kendali emngirimkan pulsa kedua ke prosesor melalui pin RQ/GT. Universitas Gadjah Mada 14

15 Gambar 5.12 Hubungan kendali bus 8288 pada sistem komputer. Rangkaian kendali bus pada mode maksimum diperlihatkan pada Gambar Pin SO, S I, dan S2 digunakan untuk menerima bit status dari pin yang sama pada prosesor 8086/8088. Input CLK memungkinkan aktivitas kendali bus dapat disinkronkan dengan prosesor. Fungsi dari pin-pin keluarannya adalah sebagai berikut : Universitas Gadjah Mada 15

16 Gambar 5.13 Diagram pewaktuan sistem mode maksimum. INTA, menghasilkan dua pulsa interupt acknowledgment ke kendali interupsi prioritas, atau piranti pengirim interupsi jika SO = sl = S2 = 0. IORC (I/O read command), akan menginstruksikan suatu antarmuka I/O untuk meletakkan data yang terdapat pada port yang teralamati ke bus data. IOWC (I/O write command), akan menginstruksikan suatu antarmuka I/O untuk menerima data dari bus data dan meletakkan data tersebut kedalam port yang teralamati. MRDC (memory read command), akan menginstruksikan memori untuk meletakkan isi dari lokasi alamat yang dimaksud ke bus data. Universitas Gadjah Mada 16

17 MWTC ( memory write command), akan menginstruksikan memori untuk menerima data dari bus data dan meletakkan data tersebut ke lokasi alamat memori yang dimaksud. Isyarat-isyarat di atas aktif rendah dan dikelaurakan selama pertengahan bagian siklus bus. Hanya salah satu dari keempat isyarat yang dikeluarkan dalam satu siklus bus. Diagram pewaktuan balk kondisi transfer data msukan inaupun keluaran untuk sistem dengan mode maksimum diperlihatkan pada Gambar Bit SO, S 1, dan S2 diset pada awal siklus bus. Setelah mendeteksi perubahan pada kondisi SO = S1 = S2 = 1, kendali bus 8288 akan mengeluarkan pulsa pada pin ALE dan menggunakan isyarat yang sesuai ke pin DT/R selama T i. Saat T 1, 8288 akan menset DEN = 1 untuk meng-enable transceiver dan dari masukannya akan mengaktifkan MRDC atau IORC. Isyarat ini akan dipertahankan sampai T 4. untuk keluaran AMWC atau AIOWC diaktifkan dari 12 sampai T 4 dan MWTC atau IOWC diaktifkan dari T 3 sampai T 4. Bit status SO, S1, dan S2 akan tetap aktif sampai T 3 dan menjadi pasif (semua berharga 1) selama T 3 dan T 4. Masukan READY tidak diaktifkan sebelum mulainya T 3. Keadaan tunggu (wait state) akan disisipkan antara T 3 dan T 4. V.4 Struktur interupsi Struktur interupsi pada sistem berbasis 8086 didasarkan pada tabel vektor interupsi yang disimpan pada lokasi memori sampai 003FF seperti yang diperlihatkan pada Gambar Setiap vektor terdiri atas empat byte. Dua byte pertama merupakan alamat PC yang baru, dan dua byte berikutnya adalah alamat register CS yang baru. Gabungan dari dua alamat ini akan membentuk alamat 20 bit dari suatu rutin pelayanan interupsi. Tabel vektor interupsi mempunyai kapasitas sampai 256 vektor interupsi. Universitas Gadjah Mada 17

18 Gambar 5.14 Penunjukkan alamat rutin pelayanan interupsi dari tabel vektor interupsi. Setiap vektor interupasi mempunyai nomor, yang jika dikalikan empat (digeser 2 bit ke kiri) akan menghasilkan alamat absolut vektor interupsi dalam tabel. Struktur interupsi 8086 memungkinkan kita untuk menentukan alamat awal lokasi memori tempat rutin pelayanan inteurpsi mempunyai tiga jenis interupsi, yaitu : interupsi yang sudah terdefinisi yang dapat diakses oleh fungsi-fungsi khusus dalam 8086, interupsi perangkat keras yang didefinisikan oleh pengguna, dan interupsi perangkat lunak. Interupsi yang sudah terdefinisi dapat diakses melalui perangkat keras dan/atau perangkat lunak. Universitas Gadjah Mada 18

19 V.4.1 Interupsi yang Terdefinisi Pada interupsi ini nomor interupsi dan vektornya telah didefinisikan pada Sistem Operasi. Oleh karena itu saat ada permintaan interupsi, 8086 secara otomatis akan menuju ke masukan tabel vektor. Permintaan interup ini dapat dilakukan secara perangkat keras, yang dilakukan oleh logika eksternal dan perangkat lunak yang dilakukan melalui urutan eksekusi transaksi. Interupsi yang sudah didefinisikan ini mempunyai nomor 0 sampai 31, yang lima diantaranya adalah : Interupsi 0 - Pembagian dengan nol. Interupsi ini akan aktif jika hasil eksekusi suatu pembagian melebihi dari nilai atau panjang bit yang telah ditentukan. Interupsi ini termasuk jenis yang tidak dapat dihalangi (non maskable). Permintaan interupsi ini merupakan bagian dari logika eksekusi instruksi pembagian standar. Interupsi 1 - Langkah tunggal. Interupsi ini akan muncul satu instruksi sesudah TF (bendera trap) dalam program status word diset. Instruksi ini digunakan untuk mengeksekusi program perlangkah. Setiap kali mengeksekusi instruksi program, interupsi akan diaktifkan. Untuk inisialisasinya, pertama simpan (push) isi dari PSW ke dalam stack, kemudian set bit trap flag didalam PSW yang tersimpan pada ujung stak daan keluarkan kembali ke PSW. Permintaan interupsi langkah tunggal akan muncul mengikuti eksekusi instruksi selanjutnya. Untuk kembali dari rutin pelayanan interupsi langkah tunggal digunakan instruksi IRET. Saat kembali akan menyimpan bit-bit bendera, termasuk TF dan mengijinkan interupsi TF lainnya muncul pada instruksi selanjutnya. Interupsi 2 - NM! (Non-Maskable Interupt). Merupakan interupsi perangkat keras dengan prioritas tertinggi. Intterupsi ini tidak dapat dihalangi, dan biasanya digunakan untuk keadaan kritis seperti kegagalan daya (tegangan catu daya terlalu rendah), atau pewaktuan sistem tidak terkendali. Interupsi 3 - Interupsi satu byte. Merupakan insterupsi perangkat lunak yang dibangkitkan dengan mengeksekusi instruksi permintaan interupsi khusus yang terdiri atas kode obyek satu bayte. Instruksi intcrupsi digunakan untuk menset titik patah (break point) dalam perangkat lunak program debug. Interupsi ini tidal( dapat dihalangi. Interupsi 4 - Interupsi Overflow Permintaan interupsi ini akan muncul jika benders overflow (OF) dalam PSW diset, dan instruksi INTO dieksekusi. lnstruksi INTO memungkinkan 8086 untuk menuju ke rutin pelayanan kesalahan karena overflow. Interupsi ini tidak dapat dihalangi. Universitas Gadjah Mada 19

20 V.4.2 Interupsi yang dapat didefinisikan Interupsi ini dapat didefinisikan sendiri oleh pemrogram. Pemrogram dapat menentukan alamat rutin pelayanan interupsi serta membuat program rutin pelayanan interupsinya. Permintaan interupsi ini dapat dilakukan secara perangkat keras maupun dengan perangkat lunak. Interupsi ini mempunyai prioritas yang lebih rendah dari pada interupsi yang terdefinisi. Interupsi perangkat lunak yang dapat didefinisikan Kita dapat membangkitkan interupsi perangkat lunak dengan mengeksekusi instruksi interupsi dua byte INT nn. Byte pertama dari kode obyek adalah kode operasi (op code) INT, dan byte berikutnya (nn) merupakan nomor interupsi yang akan dieksekusi. Interupsi INT tidak dapat dihalangi. Instruksi ini sering digunakan untuk pemanggilan program dinamis. Lokasi program yang dipanggil dalam memori tidak diketahui oleh program pemanggilnya, akan tetapi saat program yang dipanggil dimuat kedalam memori, alamat eksekusinya akan dimuat kedalam vektor interupsinya. Program yang dipanggil harus dikembalikan dengan instruksi IRET. Interupsi perangkat keras yang dapat didefinisikan Interupsi perangkat keras ini dilakukan melalui pin INTR dari Interupsi ini dapat dihalangi dengan bit IF (interupt flag) dari PSW. Selama periode terakhir dari setiap eksekusi instruksi, kondisi dari pin INTR akan Dari pembahasan di atas terdapat tiga jenis interupsi, yaitu NMI, single step, dan software interupt. Semuanya mempunyai prioritas diatas interupsi eksternal yang dapat didefinisikan, yang dilakukan melalui pin INTR. Diantara ketiganya, jika dua diantaranya muncul bersamaan maka single stepping mempunyai prioritas tertinggi diikuti oleh NMI, dan software traps mempunyai prioritas terendah. Tetapi jika ketiga interupsi tersebut diminta bersamaan, maka NMI yang mempunyai prioritas tertinggi, diikuti oleh software traps dan single stepping yang mempunyai prioritas terendah. Karena single stepping dapat mempunyai prioritas yang lebih tinggi atau lebih rendah dari NMI, maka rutin pelayanan interupsi untuk single stepping harus memeriksa apakah eksekusinya diikuti oleh interupsi NMI atau tidak. Jika diikuti oleh interupsi NMI dan diinginkan untuk melayani NMI segera, maka rutin pelayanan interupsi single stepping harus mengandung suatu logika untuk men-disable dirinya sendiri. Logika program ini akan memeriksa alamat rutin pelayanan interupsi pada puncak stack, dan selama mendeteksi alamat rutin pelayanan interupsi NMI, makaa yang diperlukan hanya kembali, dan mengijinkan rutin NMI untuk dieksekusi. Rutin NMI akan kembali ke program yang dijalankan dengan single stepped dan single stepping secara otomatis akan di-enable kembali dengan menyimpan status benders selama kembali. Universitas Gadjah Mada 20

21 V.4.3 Konfigurasi Sistem interupsi Sistem interupsi pada PC dengan prosesor 8086 ditangani oleh suatu kendali manajemen interupsi yang biasanya menggunakan IC 8259A. kendali prioritas interupsi 8259A dapat menangani permintaan interupsi eksternal jamak yang diodefinisikan oleh pemrogram melalui INTR, yang beroperasi dibawah Jika 8259A dibuat bertingkat (cascade), maka dengan konfigurasi master/slave akan dapat menangani sampai 643 interupsi dalam sistem tunggal. Gambar 5.15 memperlihtakan sistem 8086 dengan mode maksimum. Pada gambar di bawah terlihat 8259A master pada bus yang dimultipleks, dengan beberapa 8259A slave tarnbahan pada sistem bus tersangga (buffered). Konfigurasi ini memperlihatkan beberapa karakteristik unik dari antarmuka sistem mode maksimum. Jika 8259A master menerima interupsi dari campuran 8259A slave dan piranti interupsi lainnya, maka slave harus menyediakan nomor interupsi untuk piranti yang terhubung dengannya, sementara master harus menyediakan nomor interupsi untuk piranti yang terhubung langsung ke masukan interupsinya. Master dapat menentukan jika suatu interupsi sedang diterima langsung dari pianti pemanggil atau dari 8259A slave master menggunakan informasi ini untuk meng-enable atau men-disable transceiver bus data melalui fungsi NAND dari DEN atau EN. Keluaran EN adalah normal tinggi sehingga 8086 dapat mengendalikan transceiver bus. Untuk memilih slave yang tepat saat melayani interupsi slave. maka master harus memberikan suatu alamat cascade (CAS) ke slave. Universitas Gadjah Mada 21

22 Universitas Gadjah Mada 22

Pertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088

Pertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088 Pertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088 Gambar 6-1. Pin-Out dan Fungsi Pin Intel 8088 GND A14 A13 A12 A11 A10 A9 A8 AD7 AD6 AD5 AD4 AD3 AD2 AD1 AD0 NMI INTR CLK GND 1 40 2 39 3 38 4 37 5 36 6

Lebih terperinci

BAB VI INPUT OUTPUT. Universitas Gadjah Mada 1

BAB VI INPUT OUTPUT. Universitas Gadjah Mada 1 BAB VI INPUT OUTPUT Unit input/output memberi CPU kemampuan untuk berkomunikasi dengan peripherals. Terdapat beberapa alasan diperlukannya unit I/O, diantaranya adalah : 1. Besar tegangan dan arus isyarat

Lebih terperinci

8086/88 Device Specifications

8086/88 Device Specifications 8086/88 Device Specifications DIP (Dual In-Line Packages). 1. 8086: 16-bit microprocessor dengan 16-bit data bus 2. 8088: 16-bit microprocessor dengan 8-bit data bus. Level Tegangan 5V : 1. 8086: membutuhkan

Lebih terperinci

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 1. Bagan Dasar µp 8088 PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 Gambar 1. Bagan Dasar µp 8088 Elemen didalam mikroprosesor adalah : CU (Control Unit) adalah manajer dari semua unit. CU mengatur keselarasan kerja

Lebih terperinci

TEORI MIKROPROSESOR 8088

TEORI MIKROPROSESOR 8088 TEORI MIKROPROSESOR 8088 I. MIKROPROSESOR 8088 Mikroprosesor 8088 mulai diperkenalkan oleh Intel Corporation pada tahun 1978. Mikroprosesor ini mengawali sejarah perkembangan mikroprosesor Intel selanjutnya,

Lebih terperinci

TI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O

TI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O TI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O Aditya Legowo Pra Utomo 2B 08501039 Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer

Lebih terperinci

SINYAL INTERUPSI. 1. Latar Belakang

SINYAL INTERUPSI. 1. Latar Belakang SINYAL INTERUPSI 1. Latar Belakang Sistem komputer tidak akan berguna tanpa adanya peralatan input dan output. Operasioperasi I/O diperoleh melalui sejumlah perangkat eksternal yang menyediakan alat untuk

Lebih terperinci

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Mikrokontroler 89C51 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 Kbytes Flash Programmable Memory. Arsitektur 89C51 ditunjukkan pada gambar 2. Accumulator

Lebih terperinci

KOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

KOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia KOMPONEN INTERFACING Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas tujuan perkuliahan, komponen komponen input/output

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-8 Unit I/O (Unit Masukan dan Keluaran)

Pertemuan Ke-8 Unit I/O (Unit Masukan dan Keluaran) Pertemuan Ke-8 Unit I/O (Unit Masukan dan Keluaran) Sistem komputer memiliki tiga komponen utama, yaitu : CPU, memori (primer dan sekunder), dan peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti printer,

Lebih terperinci

Mikroprosesor dan Antarmuka JNT - ITTELKOM. Interrupt. Oleh: Junartho Halomoan LOGO

Mikroprosesor dan Antarmuka JNT - ITTELKOM. Interrupt. Oleh: Junartho Halomoan LOGO Mikroprosesor dan Antarmuka Interrupt Oleh: Junartho Halomoan (juned_new@yahoo.com) LOGO Definisi Interrupt [1] Interupsi adalah upaya untuk mengalihkan perhatian μp Intel 8088 dari program yg sedang dikerjakan

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DIGITAL PIC 8259

ELEKTRONIKA DIGITAL PIC 8259 ELEKTRONIKA DIGITAL PIC 8259 Pendahuluan Ada 2 cara melayani sinyal trigger dari piranti luar: Interupsi Polling Interupsi: subrutin dijalankan jika ada trigger dari luar piranti Polling: μp menanyakan

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Definisi Komputer Komputer merupakan mesin elektronik yang memiliki kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan yang rumit secara cepat terhadap data-data menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

Pertemuan 10 DASAR ANTAR MUKA I/O

Pertemuan 10 DASAR ANTAR MUKA I/O Pertemuan DASAR ANTAR MUKA I/O TEKNIK PENGALAMATAN I/O Terdapat dua metode dasar untuk mengalamati I/O, yaitu : I/O Terisolasi (Isolated I/O) Prosesor memisahkan antara ruang alamat untuk memori dengan

Lebih terperinci

JUN - ITTELKOM. Interrupt. Definisi Interrupt [1]

JUN - ITTELKOM. Interrupt. Definisi Interrupt [1] Mikroprosesor dan Antarmuka Interrupt Definisi Interrupt [1] Oleh: Junartho Halomoan (juned_new@yahoo.com) LOGO Interupsi adalah upaya untuk mengalihkan perhatian μp Intel 8088 dari program yg sedang dikerjakan

Lebih terperinci

: Ahmad Sadili : Teknik Komputer (Reg) Tugas Mata Kuliah Mikroprosesor. Mikroprosesor Zilog Z80

: Ahmad Sadili : Teknik Komputer (Reg) Tugas Mata Kuliah Mikroprosesor. Mikroprosesor Zilog Z80 Nama Jurusan : Ahmad Sadili : Teknik Komputer (Reg) Tugas Mata Kuliah Mikroprosesor Mikroprosesor Zilog Z80 Mikroprosesor Zilog Z80 dikembangkan oleh Zilog Inc. dan mulai dipasarkan pada tahun 1976. Z80

Lebih terperinci

Pertemuan ke - 12 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST

Pertemuan ke - 12 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST Pertemuan ke - 12 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Tujuan Menjelaskan system komputer unit masukkan/keluaran

Lebih terperinci

Mikroprosessor & Antarmuka

Mikroprosessor & Antarmuka Mikroprosessor & Antarmuka } Sinyal input } Fungsi: meminta pelayanan prosesor } Kerja gabungan antara h/w dan s/w dikarenakan up untuk kaki INTR dan NMI } NMI = non maskable interrupt à tidak bisa dihalangi

Lebih terperinci

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut. Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O dan port serial. Selain itu

Lebih terperinci

INPUT / OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar

INPUT / OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar INPUT / OUTPUT Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar I/O terdiri : - Piranti l/o (peripheral) - Pengendali I/O (device controller) - Perangkat lunak Proses transfer

Lebih terperinci

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar INPUT/OUTPUT Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar I/O terdiri : - Piranti l/o (peripheral) - Pengendali I/O (device controller) - Perangkat lunak Proses transfer

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse Input Output Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse Output: Menampilkan data Contoh: Monitor, printer Unit Input/Output dalam bekerja memerlukan sinyal kontrol

Lebih terperinci

P10 Media I/O Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P10 Media I/O Universitas Mercu Buana Yogyakarta P10 Media I/O Universitas Mercu Buana Yogyakarta A. Sidiq P. 1 Sistem Komputer Komponen utama sistem komputer : CPU Memory (Primary & Secondary) I/O Devices Ex : I Keyboard, Mouse, Modem Ex : O Monitor,

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088. Sistem Komputer Universitas Gunadarma SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088 Sistem Komputer Universitas Gunadarma Pin Luar Beserta Fungsinya Skema Pin keluaran (lihat Gbr. 8-1) Gambar skema kedua jenis mikroprosesor 40 pin pada Dual in Line

Lebih terperinci

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar INPUT/OUTPUT Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar I/O terdiri : - Piranti l/o (peripheral) - Pengendali I/O (device controller) - Perangkat lunak Proses transfer

Lebih terperinci

Sistem Komputer. Tiga komponen utama : CPU

Sistem Komputer. Tiga komponen utama : CPU PERTEMUAN Tiga komponen utama : CPU Sistem Komputer Memori (primer dan sekunder) Peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti printer, monitor, keyboard, mouse, dan modem 1 Modul I/O Merupakan peralatan

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER AT89S52

MIKROKONTROLER AT89S52 MIKROKONTROLER AT89S52 Mikrokontroler adalah mikroprosessor yang dirancang khusus untuk aplikasi kontrol, dan dilengkapi dengan ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu chip. AT89S52 adalah salah satu anggota

Lebih terperinci

I/O Interface. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

I/O Interface. Sistem Komputer Universitas Gunadarma I/O Interface Sistem Komputer Universitas Gunadarma I/O Port Address Decoding I/O port address decoding = memory address decoding Perbedaan utama antara memori decoding dan isolated I/O decoding adalah

Lebih terperinci

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 Mikrokontroler MCS-51 memiliki 2 jenis port input/output, yaitu port I/O parallel dan port I/O serial. Port I/O parallel sebanyak 4 buah dengan nama P0,P1,P2

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3.

Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. PERTEMUAN 1. Organisasi Processor #1 Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. Fetch Data = mengambil data

Lebih terperinci

KONFIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

KONFIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia KONIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro PTK Universitas Pendidikan Indonesia 1. Konfigurasi Pengelompokan pin pin dari mikroprosesor Z80 dapat dilihat

Lebih terperinci

ORGANISASI KOMPUTER ORGANISASI INPUT/OUTPUT MATA KULIAH:

ORGANISASI KOMPUTER ORGANISASI INPUT/OUTPUT MATA KULIAH: MATA KULIAH: 1 ORGANISASI KOMPUTER ORGANISASI INPUT/OUTPUT PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2011 2 CREATED

Lebih terperinci

BAB II KOMPONEN SISTEM KOMPUTER

BAB II KOMPONEN SISTEM KOMPUTER BAB II KOMPONEN SISTEM KOMPUTER II.1 Keterkaitan Perangkat Keras dengan Perangkat Lunak Komputer merupakan piranti komputasi canggih, yang dapat mengerjakan hampir semua pekerjaan di berbagai disiplin

Lebih terperinci

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse Input Output Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse Output: Menampilkan data Contoh: Monitor, printer Unit Input/Output dalam bekerja memerlukan sinyal kontrol

Lebih terperinci

MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL

MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL Perguruan Tinggi Mitra Lampung MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL 8086 Erwin Ardianto, S.T FLAG REGISTER 8086 memiliki flag register dengan panjang16-bit. Dari 16-bit itu terdapat 9 bendera

Lebih terperinci

JUN - ITTELKOM. INTERRUPT. DEFINISI INTERRUPT [1]

JUN - ITTELKOM. INTERRUPT. DEFINISI INTERRUPT [1] - ITTEL. ITERRUPT. DEFIISI ITERRUPT [1] ikroprosesor dan Antarmuka Interrupt LOGO Oleh: Junartho Halomoan (juned_new@yahoo.com) Definisi Interrupt [1] Interupsi adalah upaya untuk mengalihkan perhatian

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Presentasi AOK. Input/Output Terprogram, Intterupt Driven dan DMA. (Direct Memory Access)

Rangkuman Materi Presentasi AOK. Input/Output Terprogram, Intterupt Driven dan DMA. (Direct Memory Access) Rangkuman Materi Presentasi AOK Input/Output Terprogram, Intterupt Driven dan DMA (Direct Memory Access) I/O Terprogram Pada I/O terprogam adalah adanya data yang saling ditukar antara CPU dan modul I/O.

Lebih terperinci

MAKALAH. Mikroprosesor Zilog Z80 DI SUSUN OLEH: M.RIZAL PAHLEPI SAIFANNUR FIZATUL VUZA HERU RINALDI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

MAKALAH. Mikroprosesor Zilog Z80 DI SUSUN OLEH: M.RIZAL PAHLEPI SAIFANNUR FIZATUL VUZA HERU RINALDI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL MAKALAH Mikroprosesor Zilog Z80 DI SUSUN OLEH: M.RIZAL PAHLEPI SAIFANNUR FIZATUL VUZA HERU RINALDI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 2012 1 Daftar isi

Lebih terperinci

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 OPERATION SYSTEM Nama : Dian Fahrizal Nim : 110170096 Unit : A3 Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 Mikroprosesor 8086/8088 memiliki 4 register yang masing-masingnya terdiri dari

Lebih terperinci

1 Tinjau Ulang Sistem Komputer

1 Tinjau Ulang Sistem Komputer 1 Tinjau Ulang Sistem Komputer Overview Sebelum memulai mempelajari sistem operasi penting bagi kita untuk mengetahui komponen-komponen yang menjadi bagian dari sebuah sistem komputer disertai cara kerjanya.

Lebih terperinci

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

Konsep dan Cara Kerja Port I/O Konsep dan Cara Kerja Port I/O Pertemuan 3 Algoritma dan Pemrograman 2A Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2015 Parallel Port Programming Port

Lebih terperinci

Pengantar Hardware: Sistem Bus pada Komputer. Hanif Fakhrurroja, MT

Pengantar Hardware: Sistem Bus pada Komputer. Hanif Fakhrurroja, MT Pengantar Hardware: Sistem Bus pada Komputer Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Sistem Bus Penghubung bagi keseluruhan komponen komputer dalam menjalankan

Lebih terperinci

Interkoneksi CPU-Memory-IO

Interkoneksi CPU-Memory-IO Interkoneksi CPU-Memory-IO Organisasi Sistem Komputer Priyanto E-mail : priyanto@uny.ac.id Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNY 2015 System

Lebih terperinci

ORGANISASI KOMPUTER DASAR

ORGANISASI KOMPUTER DASAR ORGANISASI KOMPUTER DASAR A. KOMPONEN SISTEM Sebuah komputer moderen/digital dengan program yang tersimpan di dalamnya merupakan sebuah system yang memanipulasi dan memproses informasi menurut kumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 UNIT KONTROL. Universitas Gadjah Mada 1

BAB 3 UNIT KONTROL. Universitas Gadjah Mada 1 BAB 3 UNIT KONTROL Unit kontrol bertanggung jawab atas terbentuknya operasi yang sesuai dengan instruksi yang terdapat pada program. Eksekusi instruksi dilakukan satu persatu, dimulai dari awal program,

Lebih terperinci

Sistem Mikroprosessor

Sistem Mikroprosessor Sistem Mikroprosessor Agung Prasetyo,ST. Jurusan Teknik Elektro Akademi Teknologi Warga Surakarta Sistem yang berbasis microprosessor: Juga biasa di sebut microcomputer adalah suatu rangkaian digital yang

Lebih terperinci

Pertemuan ke 14 Sistem Bus Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST

Pertemuan ke 14 Sistem Bus Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST Pertemuan ke 14 Sistem Bus Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Tujuan Menjelaskan struktur antar hubungan Menjelaskan bus antar

Lebih terperinci

ORGANISASI INTERNAL PROSESOR Oleh: Priyanto

ORGANISASI INTERNAL PROSESOR Oleh: Priyanto ORGANISASI INTERNAL PROSESOR Oleh: Priyanto Setiap prosesor memiliki beberapa perbedaan dan keistimewaan, tetapi organisasi dasarnya terdiri dari arithmatic/logic unit (ALU), register dan control unit

Lebih terperinci

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer ELEKTRONIKA DIGITAL TEORI ANTARMUKA Sistem Komputer Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Komponen komputer dihubungkan oleh bus. Ada tiga bus dalam sistem komputer Alamat

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only) 1. Operasi Serial Port mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 A. Pendahuluan Mikrokontroler merupakan lompatan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. Mikrokontroler diciptakan tidak semata-mata hanya memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

I/O dan Struktur Memori

I/O dan Struktur Memori I/O dan Struktur Memori Mikrokontroler 89C51 adalah mikrokontroler dengan arsitektur MCS51 seperti 8031 dengan memori Flash PEROM (Programmable and Erasable Read Only Memory) DESKRIPSI PIN Nomor Pin Nama

Lebih terperinci

JAWABAN ORGANISASI KOMPUTER 7 Agustus 2004

JAWABAN ORGANISASI KOMPUTER 7 Agustus 2004 JAWABAN ORGANISASI KOMPUTER 7 Agustus 2004 1. Jelaskan maksud dari konsep Stored Program Computer serta sebutkan unit-unit yang harus ada serta fungsinya sampai pada level register. Memor utama menyimpan

Lebih terperinci

Komponen-komponen Komputer

Komponen-komponen Komputer PERTEMUAN II Komponen-komponen Komputer Komponen CPU Register Register yang terdapat dalam CPU, yaitu : MAR (Memory Address Register) Menentukan alamat di dalam memori yang akan diakses untuk operasi Read/Write

Lebih terperinci

Mikroprosesor. Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor. INTEL 8086 Generasi Awal Prosesor PENTIUM. Arsitektur Mikroprosesor 1

Mikroprosesor. Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor. INTEL 8086 Generasi Awal Prosesor PENTIUM. Arsitektur Mikroprosesor 1 Mikroprosesor Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor Generasi Awal Prosesor PENTIUM Arsitektur Mikroprosesor 1 20 bit Arsitektur Mikroprosesor 16 bit Register Antrian (FIFO) Arsitektur Mikroprosesor 2 Prosesor

Lebih terperinci

Ujian Akhir Sistem Mikroprocessor EE-2623

Ujian Akhir Sistem Mikroprocessor EE-2623 Ujian Akhir Sistem Mikroprocessor EE-2623 Nama : Rabu 7 Juni 2006 Waktu : 90 Menit NIM : Dosen : Team (no cheating, no book, no note, no additional paper, no calculator) Soal terdiri dari 20 soal pilihan

Lebih terperinci

Perangkat Keras Masukan/Keluaran. Kelompok : Intan Sari H. H. Z Verra Mukty

Perangkat Keras Masukan/Keluaran. Kelompok : Intan Sari H. H. Z Verra Mukty Perangkat Keras Masukan/Keluaran Kelompok 118-43: Intan Sari H. H. Z 1204000459 Verra Mukty 1204000874 Sekilas Contoh perangkat M/K Pembagian perangkat M/K secara umum Komponen-komponen M/K Penanganan

Lebih terperinci

STRUKTUR CPU. Arsitektur Komputer

STRUKTUR CPU. Arsitektur Komputer STRUKTUR CPU Arsitektur Komputer Tujuan Mengerti struktur dan fungsi CPU yaitu dapat melakukan Fetch instruksi, interpreter instruksi, Fetch data, eksekusi, dan menyimpan kembali. serta struktur dari register,

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051 1.1. Organisasi Memori Semua divais 8051 mempunyai ruang alamat yang terpisah untuk memori program dan memori data, seperti yang ditunjukkan pada gambar1.1. dan gambar 1.2. Pemisahan secara logika dari

Lebih terperinci

PERTEMUAN. 1. Organisasi Processor. 2. Organisasi Register

PERTEMUAN. 1. Organisasi Processor. 2. Organisasi Register PERTEMUAN. Organisasi Processor Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah ::.. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. 3. Fetch Data = mengambil

Lebih terperinci

Sistem komputer. Tiga komponen utama :

Sistem komputer. Tiga komponen utama : Sistem komputer Tiga komponen utama : CPU, Memori (primer dan sekunder) Peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti printer, monitor, keyboard, mouse, dan modem Latar Belakang I/O Input / Output:

Lebih terperinci

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana BAGIAN 1 Tujuan Pembelajaran Umum: 1. Mahasiswa trampil memprogram Port sebagai Input dan Output sederhana menggunakan bahasa pemrograman assembly Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Mahasiswa memahami Konstruksi

Lebih terperinci

BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088

BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088 BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088 Tujuan Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu: a. Memahami konfigurasi pin 8088 b. Mengidentifikasi blok arsitektur internal 8088 c. Menjelaskan fungsi register yang

Lebih terperinci

Organisasi Komputer & Organisiasi Prosesor

Organisasi Komputer & Organisiasi Prosesor Organisasi Komputer & Organisiasi Prosesor Organisasi Sistem Komputer Priyanto E-mail : priyanto@uny.ac.id Mobile: 0811282609 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika

Lebih terperinci

SISTEM INTERUPSI MIKROKONTROLER ATMEL

SISTEM INTERUPSI MIKROKONTROLER ATMEL Lab Elektronika Industri Mikrokontroler 1 I. INTERUPSI SISTEM INTERUPSI MIKROKONTROLER ATMEL Interupsi adalah pengubahan urutan pelaksanaan program karena adanya suatu kejadian atau instruksi yang perlu

Lebih terperinci

Struktur Fungsi CPU. Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 03 --

Struktur Fungsi CPU. Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 03 -- Struktur Fungsi CPU Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 03 -- This presentation is revised by @hazlindaaziz, STMIK, 2014 Main Material: Acknowledgement

Lebih terperinci

PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER

PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER Pendahuluan Pada dasarnya mikrokontroler bukanlah ilmu pengetahuan yang baru, tetapi adalah hasil pengembang dalam teknologi elektronika. Jika dasar pengetahuan

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) Sebuah mesin tipe von neumann

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) Sebuah mesin tipe von neumann CENTRL PROCESSING UNIT (CPU) rsitektur dasar mesin tipe von neumann menjadi kerangka referensi pada komputer digital umum (general-purpose) modern. 3 bagian fundamental tersebut adalah: Data bus Data bus

Lebih terperinci

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809 ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809 ADC0809 ADC0809 adalah IC pengubah tegangan analog menjadi digital dengan masukan berupa 8 kanal input yang dapat dipilih. IC ADC0809 dapat melakukan proses konversi

Lebih terperinci

TRANSFER DATA PARALEL DAN ANTARMUKA DIGITAL

TRANSFER DATA PARALEL DAN ANTARMUKA DIGITAL TRANSFER DATA PARALEL DAN ANTARMUKA DIGITAL Salah satu fungsi dari mikroprosesor adalah untuk melakukan pemprosesan terhadap data, baik berupa operasi matematik maupun operasi logika. Data tersebut merupakan

Lebih terperinci

MIKROPROSESOR & MIKROKOMPUTER

MIKROPROSESOR & MIKROKOMPUTER MIKROPROSESOR & MIKROKOMPUTER Sub bab Manajemen Proses Pertemuan 3 Perkembangan Mikroprosesor 8086/8088 Pendahuluan Setiap komputer yang kita gunakan didalamnya pasti terdapat mikroprosesor. Mikroprosesor,

Lebih terperinci

Interfacing i8088 dengan Memori

Interfacing i8088 dengan Memori Interfacing i8088 dengan Memori Memori harus tersedia pada suatu sistem mikroprosesor, baik untuk menyimpan program maupun untuk menyimpan data. Tergantung dari kebutuhan, memori yg dapat digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM MIKROPROSESOR

BAB III. SISTEM MIKROPROSESOR BAB III. SISTEM MIKROPROSESOR ARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80 Keluarga CPU Z80 merupakan generasi keempat dari perkembangan teknologi mikroprosesor tnpa kecuali daya komputasi, dan mikroprosesor Z80 ini merupakan

Lebih terperinci

SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC

SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC PROGRAMMABLE PERIPHERAL INTERFACE (PPI) 8255 IC 8255 adalah sebuah antarmuka yang dapat menggerakkan piranti/peralatan/peripheral berbentuk Integrated Circuit

Lebih terperinci

Chapter 6 Input/Output

Chapter 6 Input/Output Chapter 6 Input/Output Masalah-masalah Input/Output Periferal yang bervariasi Pengiriman jumlah data yang berbeda Dengan kecepatan yang berbeda Dalam format yang berbeda Semua periferal I/O berkecepatan

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 6 Organisasi Komputer CPU dan Sistem Bus Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Agenda Pertemuan 6 1 CPU 2 Sistem Bus Pendahuluan Video CPU CPU

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU)

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) CENTRL PROCESSING UNIT (CPU) rsitektur dasar mesin tipe von neumann menjadi kerangka referensi pada komputer digital umum (general-purpose) modern. 3 bagian fundamental tersebut adalah: Data bus Data bus

Lebih terperinci

Mikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury

Mikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury Mikroprosesor Pertemuan 8 By: Augury augury@pribadiraharja.com Sinyal pada Mode Maksimum Status siklus bus Status siklus bus ( S0, S1, S2 ) Sinyal ini merupakan keluaran yang akan diberikan oleh IC lain

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya 10 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Sensor TGS 2610 2.1.1 Gambaran umum Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran gas. Sensor ini merupakan suatu semikonduktor oksida-logam,

Lebih terperinci

Oleh: 1. Singgih Gunawan Setyadi ( ) 2. Handung Kusjayanto ( ) 3. Wahyu Isnawan ( )

Oleh: 1. Singgih Gunawan Setyadi ( ) 2. Handung Kusjayanto ( ) 3. Wahyu Isnawan ( ) Oleh: 1. Singgih Gunawan Setyadi (10222059) 2. Handung Kusjayanto (11111005) 3. Wahyu Isnawan (11111049) CPU Merupakan komponen terpenting dari sistem komputer sebagai pengolah data berdasarkan instruksi

Lebih terperinci

MICROPROCESSOR. Published by. imeldaflorensia91

MICROPROCESSOR. Published by. imeldaflorensia91 MICROPROCESSOR Arsitektur Komputer Microprosessor Mikroprosesor atau CPU adalah otak pengendali utama semua operasi dalam sistem komputer. Mikroprosesor mengambil instruksi biner dari memori, menerjemahkannya

Lebih terperinci

Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller. TTH2D3 Mikroprosesor

Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller. TTH2D3 Mikroprosesor Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller TTH2D3 Mikroprosesor Organisasi berkaitan dengan fungsi dan desain bagian-bagian sistem komputer digital yang menerima, menyimpan dan mengolah informasi.

Lebih terperinci

Simple As Possible (SAP) - 1. Abdul Syukur

Simple As Possible (SAP) - 1. Abdul Syukur Simple As Possible (SAP) - 1 Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 053740514 Perangkat Pembangun Pencacah Program (Program Counter) Register Masukan & Memory Address Register

Lebih terperinci

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009 Mikrokontroler AVR Hendawan Soebhakti 2009 Tujuan Mampu menjelaskan arsitektur mikrokontroler ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian minimum sistem ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian downloader ATMega 8535

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

Sistem Bus. (Pertemuan ke-10) Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom. (INTERKONEKSI antar BAGIAN UTAMA KOMPUTER)

Sistem Bus. (Pertemuan ke-10) Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom. (INTERKONEKSI antar BAGIAN UTAMA KOMPUTER) Sistem Bus (INTERKONEKSI antar BAGIAN UTAMA KOMPUTER) (Pertemuan ke-10) Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Endro Ariyanto Maret 2015 Struktur Komputer Interkoneksi Sistem

Lebih terperinci

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER Memory Program Memory dan Data Memory Memory yang terdapat pada Mikrokontroler 89C51 dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu program memory (memori program) dan data

Lebih terperinci

PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER SISTEM INPUT OUTPUT

PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER SISTEM INPUT OUTPUT PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER SISTEM INPUT OUTPUT EXTERNAL DEVICE Pembacaan di sisi manusia (screen, printer, keyboard) Pembacaan disisi mesin (monitoring, control) Komunikasi (modem, NIC)

Lebih terperinci

COUNTER TIMER CIRCUIT (CTC) Z80

COUNTER TIMER CIRCUIT (CTC) Z80 COUNTER TIMER CIRCUIT (CTC) Z80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Counter Timer Circuit (CTC) Z80 adalah komponen LSI yang dapat diprogram dan

Lebih terperinci

3. ALU. Tugas utama adalah melakukan semua perhitungan aritmatika dan melakukan keputusan dari suatu operasi logika.

3. ALU. Tugas utama adalah melakukan semua perhitungan aritmatika dan melakukan keputusan dari suatu operasi logika. SRI SUPATMI,S.KOM 3. ALU Tugas utama adalah melakukan semua perhitungan aritmatika dan melakukan keputusan dari suatu operasi logika. 4. I/O Interconection Input-Output (/O) Interconection merupakan sistem

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Organisasi Komputer II. Struktur & Fungsi CPU (I)

Pertemuan 2 Organisasi Komputer II. Struktur & Fungsi CPU (I) Pertemuan 2 Organisasi Komputer II Struktur & Fungsi CPU (I) 1 Menjelaskan tentang komponen utama CPU dan Fungsi CPU Membahas struktur dan fungsi internal prosesor, organisasi ALU, control unit dan register

Lebih terperinci

Organisasi & Arsitektur Komputer

Organisasi & Arsitektur Komputer Organisasi & Arsitektur Komputer 1 Unit Input - Output Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Eko Budi Setiawan mail@ekobudisetiawan.com www.ekobudisetiawan.com Teknik Informatika - UNIKOM 2013 Flash Back 2 Pengertian

Lebih terperinci