Panduan Wisata Edukasi Kelautan Kualitas Air Laut

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Panduan Wisata Edukasi Kelautan Kualitas Air Laut"

Transkripsi

1

2 Corry Corvianawatie UPT Loka Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Oseanografi Pulau Pari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

3 Penulis : Corry Corvianawatie Editor : Triyono Desain sampul dan tata letak : Michael Andikawan Silalahi Cetakan Pertama : Desember 2015 Penerbit : UPT Loka Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Oseanografi Pulau Pari LIPI Jalan Raden Saleh No.43 Cikini Jakarta Pusat Telp Fax Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.

4 KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya, UPT Loka Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Oseanografi Pulau Pari dapat menyelesaikan Buku bagi siswa SMP/SMA. Kami telah menyusun empat serial buku yang meliputi Panduan, Lamun, Mangrove, dan Makro Alga. Keempat seri buku tersebut disusun dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, serta berisi panduan kegiatan-kegiatan yang menarik seperti pengamatan, percobaan, praktik lapangan, dan permainan interaktif. Dalam Buku Panduan peserta diajak untuk memahami suhu, salinitas, ph air laut yang meliputi definisinya, cara pengukuran, variasinya terhadap ruang dan waktu, serta dampak dari perubahannya terhadap lingkungan. Besar harapan kami agar buku ini dapat bermanfaat bagi siswa-siswi SMP/ SMA yang memiliki minat belajar di bidang kelautan. Jakarta, November 2015 Kepala UPT LPKSDMO Pulau Pari LIPI Triyono, S. P., M. Si. i

5 DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... Bab 1. Suhu Air Laut 1.1 Pengukuran suhu air laut a Distribusi vertikal suhu air laut b Distribusi horizontal suhu permukaan laut Dampak kenaikan suhu permukaan laut... Bab 2. Salinitas Air Laut 2.1 Pengukuran salinitas air laut Distribusi vertikal dan horizontal salinitas air laut Dampak perubahan salinitas air laut... Bab 3. Keasaman (ph) Air Laut 3.1 Karakteristik dan pengukuran ph air laut Variasi ph air laut terhadap waktu Efek ocean acidification... Evaluasi... Daftar Pustaka... i ii ii

6 SUHU AIR LAUT TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta mengetahui karakter suhu air laut dan mampu melakukan pengukuran suhu air laut. Peserta memahami profil vertikal suhu air laut, profil horizontal suhu permukaan laut dunia. Peserta mampu menerapkan pengetahuan dasar suhu air laut dalam kaitannya dengan fenomena coral bleaching. 1.1 Pengukuran suhu air laut Suhu air laut menyatakan derajat panas air laut. Satuan dari suhu air laut secara umum dinyatakan dalam derajat Celcius. Suhu air laut dapat diukur menggunakan termometer. Cara kerja termometer yaitu air laut menghantarkan panas/kalor ke dalam cairan yang berada di dalam termometer. Cairan yang digunakan dalam termometer umumnya yaitu alkohol atau raksa. Kalor yang ditransfer oleh air laut Metode Pembelajaran: Praktik Lapangan Alat dan Bahan: 1. Termometer 2. Air laut 3. Lembar kerja pengamatan 4. Alat tulis 5. Jam tangan Metode: Cara mengukur suhu permukaan laut adalah dengan mencelupkan secara langsung termometer ke permukaan air laut dan menunggu hingga penunjuk nilai di termometer sudah tidak bergerak lagi. Cara lainnya yaitu dengan mengambil contoh air laut dalam gelas kemudian mengukurnya menggunakan termometer. akan menyebabkan cairan tersebut memuai (karena pemanasan) atau menyusut (karena pendinginan). Pemuaian alkohol atau raksa akan ditandai dengan cairan yang bergerak naik melalui tabung kapiler termometer. Sebaliknya penyusutan alkohol atau raksa akan ditandai dengan cairan yang bergerak turun. Setelah selesai membaca nilai suhu permukaan laut kemudian nilainya dituliskan ke dalam lembar kerja pengukuran. Parameter lain yang perlu dicatat dalam lembar kerja yaitu lokasi dan waktu pengukuran. 1

7 a. Gambar 1. (a) Termometer (b) Termometer dicelupkan ke dalam air laut. Panas air laut ditransfer ke dalam alkohol di dalam thermometer (cairan berwarna merah). Panas dari laut membuat alkohol memuai dan naik ke atas melalui tabung kecil di dalam termometer. b. Lembar Kerja Pengamatan Suhu Air Laut No Waktu Lokasi Suhu ( ) 2

8 1.2.a Distribusi vertikal suhu air laut Suhu air laut nilainya berbeda-beda dari permukaan hingga dasar. Suhu air laut di permukaan akan lebih hangat dibandingkan suhu air laut di dasar perairan. Sebagai contoh, di Samudera Hindia yang memiliki kedalaman hingga >2000m, suhu di permukaannya sekitar C sedangkan suhu air laut di dasar bisa mencapai 4 C. Adanya perbedaan suhu air laut di lapisan permukaan dan dasar disebabkan oleh sinar atau energi panas matahari yang tidak dapat menembus hingga ke dasar. Oleh karena itu suhu paling tinggi berada di permukaan dan secara berangsur suhunya berkurang seiring dengan bertambahnya kedalaman. Metode Pembelajaran: Percobaan Alat dan Bahan: 1. Wadah/baskom bening 2. Heater/pemanas/lampu 3. Air 4. Termometer 5. Penggaris 6. Lembar kerja pengamatan 7. Alat tulis Gambar 2. Contoh gambar distribusi vertikal suhu air laut dari kedalaman 0 hingga 6000 meter 1. lampu belajar matahari air laut air laut dalam gelas Metode: Air dimasukkan ke dalam wadah bening. Selanjutnya pemanas diletakkan di dekat permukaan air selama kurang lebih menit. Setelah menit, dilakukan pengukuran suhu air laut di permukaan, tengah, dan dasar baskom. Hasil pengukuran kedalaman dan suhu air laut ditulis di dalam lembar kerja pengukuran. Output: Peserta dapat memahami adanya variasi suhu air laut secara vertikal akibat keterbatasan sinar/energi panas matahari untuk mencapai lapisan dasar. 3

9 No Kedalaman (cm) Suhu ( ) 4

10 1.2.b Distribusi horizontal suhu permukaan laut Rentang nilai suhu permukaan laut di Indonesia adalah derajat Celcius. Nilai suhu permukaan laut rata-rata tahunan antara satu perairan dengan perairan yang lain dapat berbeda. Perbedaan suhu permukaan laut ini disebabkan oleh perbedaan penerimaan sinar matahari. Contohnya, suhu permukaan laut di wilayah Indonesia akan berbeda dengan suhu permukaan laut di wilayah Australia. Gambar 3 menunjukkan bahwa suhu air laut di wilayah katulistiwa (lintang 0 ) lebih hangat daripada suhu air laut di lintang yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan wilayah khatulistiwa mendapatkan penyinaran matahari yang lebih besar daripada daerah kutub. Gambar 3. Rata-rata suhu permukaan laut di dunia 2 5

11 Metode Pembelajaran: Games Interaktif Alat dan Bahan: 1. Kertas gambar yang berisi kontur suhu air laut. 2. Krayon Metode: Peserta dalam tim (3-5 orang) diminta memberikan warna pada setiap nilai kontur suhu yang tertera di dalam gambar. Suhu permukaan laut yang paling tinggi diberi warna merah sedangkan suhu permukaan laut yang paling rendah diberi warna biru. Gradasi warna antara merah hingga biru berurutan sebagai berikut: merah-oranye-kuning-hijau-biru. Output: Setelah peta suhu permukaan laut selesai diberi warna, masing-masing tim diminta menjelaskan maksud dari peta tersebut. Peserta diharapkan dapat memahami dan menjelaskan maksud dari gambar tersebut yang meliputi: a. Variasi suhu terhadap lintang b. Variasi suhu terhadap bujur 6

12 Lembar Kerja 7

13 1.3 Dampak kenaikan suhu permukaan laut Fenomena perubahan iklim yang diakibatkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (CO 2 ) dapat menyebabkan peningkatan suhu permukaan laut. Salah satu biota laut yang dapat terganggu menjadi putih karena kehilangan biota simbionnya yaitu alga jenis zooxanthellae. Proses keluarnya zooxanthellae dari karang disebut pemutihan atau bleaching. Apabila suhu permukaan laut terus naik, pertumbuhannya karena perubahan suhu lama kelaman karang tersebut akan mati. permukaan laut adalah karang. Kenaikan suhu Sebaliknya apabila suhu permukaan menurun, ada permukaan laut dapat menyebabkan karang yang sebelumnya memiliki warna yang beragam berubah kemungkinan karang yang mengalami pemutihan tersebut dapat sehat kembali. Metode Pembelajaran: Games Interaktif Alat dan Bahan: 1. Materi video coral bleaching Metode: Peserta diajak menonton video yang berisi tentang kenaikan suhu pemrukaan laut dan dampaknya terhadap pemutihan karang. Output: Peserta memahami dampak kenaikan suhu permukaan laut terhadap pemutihan karang. Health Coral Karang dan alga zooxanthellae saling bersimbiosis. Alga ini merupakan sumber penghasil makanan utama bagi karang dan penghasil warna karang. Stressed Coral Meningkatnya suhu permukaan laut menyebabkan alga mulai meninggalkan karang. Bleached Coral Peningkatan suhu air laut menyebabkan alga zooxanthellae melepaskan diri dari polip karang sehingga karang menjadi putih. Dead Coral Suhu yang terus meningkat menyebabkan karang lama- kelamaan akan mati karena tidak mendapatkan makanan dari alga. Recovering Coral Karang yang mengalami bleaching dapat pulih kembali apabila suhu air laut kembali turun. Sehingga alga-alga akan kembali bersimbiosis dengan karang dan karang kembali sehat. Gambar 4. Proses terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) 3 dan pemulihan karang (recovering coral) 4 8

14 SALINITAS AIR LAUT TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Peserta mengetahui karakter salinitas air laut dan mampu melakukan pengukuran salinitas air laut. 2. Peserta memahami profil vertikal salinitas air laut, profil horizontal salinitas permukaan laut dunia 3. Peserta mampu menerapkan pengetahuan dasar salinitas air laut dalam kaitannya terhadap metabolisme biota laut. 2.1 Pengukuran salinitas air laut Salinitas air laut adalah suatu satuan yang menyatakan tingkat keasinan atau kadar garam dalam air laut. Jumlah kadar garam dalam air laut dinyatakan dalam gram garam dalam 1 kilogram air laut. Satuan dari salinitas dinyatakan dalam bentuk permil ( ), part per thousand (ppt), atau practical salinity unit (psu). Adapun unsur-unsur yang menyusun garam terdiri dari Chlor (Cl-), Sodium (Na+), dan unsur-unsur minor lainnya seperti Sulfat, Magnesium, Kalsium, Kalium, dll. Sumber-sumber dari garam yang larut dalam air laut yaitu adanya proses pelapukan batuan dan gas-gas yang keluar dari punggung samudera dan gunung api bawah laut. Metode Pembelajaran: Praktik Lapangan Alat dan Bahan: Salinometer/refraktometer Air laut Air tawar Alat tulis Lembar kerja pengamatan Jam tangan Metode: Pengukuran salinitas dilakukan dengan cara meneteskan air ke dalam refraktometer. Setelah itu kita meneropong refraktometer dan membaca angka yang tertera di dalam refraktometer. Sebelumnya tidak lupa lokasi dan waktu pengamatan dituliskan ke dalam lembar kerja. 9

15 Gambar 5. Pengukuran salinitas air laut dilakukan dengan refraktometer 5. Apabila air tawar dimasukkan ke dalam refraktometer maka akan terlihat nilai nol (0). Sedangkan apabila air laut dimasukkan ke dalam refraktometer maka nilainya akan berubah sesuai dengan kandungan garam pada air laut tersebut. 10

16 Lembar Kerja Pengamatan Salinitas Air Laut No Waktu Lokasi Salinitas ( ) 11

17 2.2 Distribusi vertikal dan horizontal salinitas air laut Salinitas air laut memiliki nilai yang berbeda-beda baik secara vertikal (terhadap bertambahnya kedalaman) maupun secara horizontal. Nilai salinitas air laut membesar seiring dengan bertambahnya kedalaman. Di permukaan laut salinitas banyak dipengaruhi oleh curah hujan, penguapan, dan masukan air dari sungai. Curah hujan dan masukan air dari sungai menyebabkan bertambahnya air tawar yang masuk ke dalam laut. Curah hujan dan masukan air sungai yang tinggi dapat menyebabkan nilai salinitas di permukaan menurun. Sebaliknya penguapan air laut di permukaan menyebabkan bertambahnya nilai salinitas di permukaan. Selain bervariasi secara vertikal, salinitas air laut juga bervariasi secara horizontal. Salinitas permukaan laut di dunia bervariasi terhadap lintang. Variasi ini disebabkan oleh perbedaan antara jumlah penguapan dan curah hujan. Di daerah tropis nilai curah hujan lebih besar daripada penguapan. Sedangkan di daerah subtropics nilai curah hujan lebih kecil daripada penguapan. Kondisi ini menyebabkan salinitas air laut di daerah tropis lebih kecil daripada salinitas air laut di wilayah subtropis. Gambar 6. Contoh gambar distribusi horizontal salinitas permukaan laut 6. Gambar 7. Contoh gambar distribusi vertikal salinitas air laut 7. 12

18 Metode Pembelajaran: Games interaktif Alat dan Bahan: 1. Kertas gambar yang berisi peta dunia kontur nilai salinitas 2. Krayon 3. Penanda penguapan (evaporasi) dan curah hujan (presipitasi) Metode: Peserta dalam bentuk kelompok (3-5 orang) diminta memberikan warna pada setiap nilai kontur salinitas yang tertera di dalam gambar. Salinitas air laut yang paling tinggi diberi warna merah sedangkan salintas air laut yang paling rendah diberi warna biru. Gradasi warna antara merah hingga biru berurutan sebagai berikut: merah-oranye-kuning-hijau-biru. Selanjutnya pada hasil gambar distribusi horizontal salinitas, peserta diminta meletakkan penanda penguapan dan curah hujan di atas laut. Peserta diminta menentukan daerah dimana (1) Penguapan lebih besar daripada curah hujan dan (2) Penguapan lebih kecil daripada curah hujan. Setelah peserta menyelesaikan gambar salinitas permukaan laut tersebut, peserta diminta menjelaskan maksud dari gambar yang tersusun. Ouput: Peserta dapat memahami distribusi vertikal dan horizontal air laut serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 13

19 Lembar Kerja Penguapan: Curah Hujan: 14

20 2.3 Dampak perubahan salinitas air laut Perubahan salinitas adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi kehidupan organisme di laut. Hal ini dikarenakan proses osmosis, yaitu kemampuan air untuk masuk dan keluar dari sel hidup, sebagai respon dari konsentrasi suatu zat, hingga tercapai suatu kesetimbangan. Beberapa jenis hewan seperti alga tidak memiliki mekanisme untuk mengontrol osmosis. Apabila salinitas air laut naik drastis, maka proses osmosis akan menyebabkan air yang berada di dalam sel alga keluar ke laut. Hal ini menyebabkan sel alga mengalami dehidrasi (kekurangan air). Sebaliknya, apabila salinitas air laut berkurang drastis, maka proses osmosis akan menyebabkan air yang berada dari laut masuk ke dalam sel alga, sehingga sel alga akan kelebihan air. Berbeda dengan ikan, cairan dalam tubuhnya memiliki kadar garam yang lebih rendah daripada air laut. Oleh karena itu ikan selalu kehilangan air yang keluar dari dalam tubuhnya karena proses osmosis dan terancam mengalami dehidrasi. Untuk mengatasinya, ia secara terus menerus meminum air laut dan mengeluarkan garam melalui insangnya. Gambar 8. Contoh proses osmosis pada air yang salinitasnya turun secara drastis, salinitas yang naik secara drastis, dan salinitas yang konstan 8. Metode Pembelajaran: Video Alat dan Bahan: 1. Materi video osmosis pada biota laut Metode: Peserta akan diajak menonton video yang menjelaskan pengaruh perubahan salinitas terhadap kehidupan biota laut 15

21 16

22 Keasaman (ph) AIR LAUT TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta mengetahui karakter fisik ph air laut dan mampu melakukan pengukuran ph air laut. Peserta memahami variasi ph air laut terhadap waktu. Peserta mampu menerapkan pengetahuan dasar ph air laut dalam kaitannya dengan fenomena ocean acidification. 3.1 Karakteristik dan pengukuran ph air laut ph adalah suatu satuan yang menyatakan tingkat keasaman. Tingkat keasaman (ph) secara umum dibagi menjadi 3 yaitu asam, netral, dan basa. Beberapa contoh cairan yang bersifat asam antara lain asam klorida (HCl), jus lemon, jeruk, anggur, jus tomat, minuman bersoda, urin. Selanjutnya cairan yang bersifat netral yaitu air murni, sedangkan cairan yang bersifat basa antara lain air laut, pengembang makanan (baking soda), larutan ammonia, dan air sabun. Adapun rentang nilai ph dibagi menjadi 0 hingga <7 untuk zat bersifat asam, ph=7 untuk zat bersifat basa, dan ph>7 hingga 14 untuk zat bersifat basa. 17

23 Gambar 9. Contoh cairan dan nilai ph nya 9 18

24 Metode Pembelajaran: Percobaan Alat dan Bahan: 1. Air laut 2. Air tawar 3. Air stroberi 4. Air sabun Metode: Peserta (dalam tim) diminta mencoba satu-persatu 5 cairan yang sudah disediakan. Setelah itu peserta diminta mengurutkan cairan dari yang paling asam hingga cairan yang paling basa. Urutan cairan yang sudah ditentukan oleh peserta kemudian dicatat ke dalam lembar kerja. Setelah itu peserta diminta melakukan pengukuran langsung ph masingmasing cairan menggunakan kertas lakmus. 5. Air susu 6. Air nanas 7. Kertas lakmun 8. Alat tulis Cara pengukurannya yaitu kertas lakmus dicelupkan ke dalam cairan dan ditunggu beberapa menit hingga kertas berubah warna. Setelah itu, warna kertas lakmus dicocokkan kembali dengan nilai standar untuk mengetahui nilai ph. Pengukuran dengan menggunakan kertas lakmus ini berfungsi untuk menkonfirmasi urutan yang sudah dibuat oleh peserta. Ouput: Peserta mengetahui karakteristik keasaman air laut dan mengetahui perbedaan antara keasamaan air laut dan cairan-cairan lainnya. 3.2 Variasi ph air laut terhadap waktu Secara umum ph air laut tidak memiliki variasi yang cukup besar terhadap waktu. ph air laut nilainya cenderung konstan dari waktu ke waktu. Adapun faktor yang mempengaruhi nilai ph air laut salah satunya yaitu kandungan CO2 yang diserap oleh air laut. Penambahan karbondioksida ke dalam laut dapat menyebabkan penurunan nilai ph. Apabila nilai ph air laut turun, artinya air laut akan semakin asam. Metode Pembelajaran: Video Alat dan Bahan: 1. Materi video Metode: Peserta diajak menonton video tentang perubahan ph air laut dan proses pengasaman air laut dari waktu ke waktu. Output: Peserta memahami proses pengasaman atau penurunan ph air laut. 19

25 3.3 Efek ocean acidification Pengasaman air laut atau penurunan ph air laut memiliki beberapa dampak bagi biota-biota laut, terutama yaitu hewan-hewan yang bercangkang. Cangkang dari biota-biota laut umumnya tersusun dari kalsium karbonat. Apabila terjadi penurunan ph air laut maka akan terbentuk reaksi antara kalsium karbonat dengan hydrogen yang menyebabkan CaCO3 terlarut dalam air. Akibatnya yaitu cangkang dari biota biota laut akan mengalami pengikisan. Metode Pembelajaran: Pengamatan Alat dan Bahan: 1. Cangkang kerang di dalam air (ph=8) 2. Cangkang kerang di dalam air (ph=7) 3. Cangkang kerang di dalam air (ph=5) Metode: Peserta diajak mengamati perubahan yang terjadi pada kerang yang hidup di dalam air dengan ph=8, ph=7, dan ph=5. Peserta diminta menjelaskan dampak pengasaman ph terhadap cangkang kerang. Ouput: Peserta memahami dampak dari pengasaman laut terhadap biota-biota laut. 20

26 EVALUASI Bagaimana cara mengukur suhu permukaan laut? Bagaimana cara mengukur salinitas permukaan laut? Bagaimana cara mengukur ph air laut? Faktor apa yang mempengaruhi perbedaan suhu permukaan laut antara lokasi satu dengan lokasi yang lain? 5. Faktor apa yang mempengaruhi perbedaan salinitas permukaan laut antara lokasi satu dengan lokasi yang lain? 6. Faktor apa yang menyebabkan pengasaman air laut? 21

27 DAFTAR PUSTAKA c-measure-for-global-climate-change-174.php pentad_sst.71_00.total.gif cruiserep/402cruisereport.htm

hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan intensitas

hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan intensitas 2.3 suhu 2.3.1 Pengertian Suhu Suhu merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan organisme di lautan. Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme maupun perkembangbiakan dari organisme-organisme tersebut.

Lebih terperinci

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67 BAB VI REAKSI KIMIA Pada bab ini akan dipelajari tentang: 1. Ciri-ciri reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. 2. Pengelompokan materi kimia berdasarkan sifat keasamannya.

Lebih terperinci

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai SUHU DAN SALINITAS. Oleh. Nama : NIM :

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai SUHU DAN SALINITAS. Oleh. Nama : NIM : Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. 2. 3. Nilai SUHU DAN SALINITAS Nama : NIM : Oleh JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015 MODUL 3. SUHU DAN SALINITAS

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-6 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN HUBUNGAN SUHU DAN SALINITAS PERAIRAN TERHADAP DPI ASEP HAMZAH

PERTEMUAN KE-6 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN HUBUNGAN SUHU DAN SALINITAS PERAIRAN TERHADAP DPI ASEP HAMZAH PERTEMUAN KE-6 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN HUBUNGAN SUHU DAN SALINITAS PERAIRAN TERHADAP DPI ASEP HAMZAH Hidup ikan Dipengaruhi lingkungan suhu, salinitas, oksigen terlarut, klorofil, zat hara (nutrien)

Lebih terperinci

Horizontal. Kedalaman. Laut. Lintang. Permukaan. Suhu. Temperatur. Vertikal

Horizontal. Kedalaman. Laut. Lintang. Permukaan. Suhu. Temperatur. Vertikal Temperatur Air Laut Dalam oseanografi dikenal dua istilah untuk menentukan temperatur air laut yaitu temperatur insitu (selanjutnya disebut sebagai temperatur saja) dan temperatur potensial. Temperatur

Lebih terperinci

Suhu rata rata permukaan laut

Suhu rata rata permukaan laut Oseanografi Fisis 2 Sifat Fisis & Kimiawi Air Laut Suhu Laut Suhu rata rata permukaan laut Distribusi vertikal Suhu Mixed layer Deep layer Distribusi vertikal Suhu Mixed Layer di Equator lebih tipis dibandingkan

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur. KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda

Lebih terperinci

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam Asam Basa dan Garam Asam Basa dan Garam A Sifat Asam, Basa, dan Garam 1. Sifat asam Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya rasa masam dalam buah-buahan tersebut disebabkan karena

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM. PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo ( ) UNIVERSITAS SAM RATULANGI

LAPORAN PRAKTIKUM. PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo ( ) UNIVERSITAS SAM RATULANGI LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo (15051103040) UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN 2015 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Setelah melakukan kegiatan di LKS ini kalian mampu mengetahui cara mengukur tingkat derajat keasaman suatu zat.

Setelah melakukan kegiatan di LKS ini kalian mampu mengetahui cara mengukur tingkat derajat keasaman suatu zat. 1 Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan kegiatan di LKS ini kalian mampu mengetahui cara mengukur tingkat derajat keasaman suatu zat. 2 Asam, Basa dan Garam Ketika mencicipi bahan makanan seperti jeruk

Lebih terperinci

Ensiklopedi: 27 dan 342. Asam, basa dan garam. dikelompokkan berdasarkan. Alat ukur

Ensiklopedi: 27 dan 342. Asam, basa dan garam. dikelompokkan berdasarkan. Alat ukur BAB 2 ASAM, BASA DAN GARAM Ensiklopedi: 27 dan 342 Kompetensi Dasar: Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. Melakukan percobaan sederhana

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SOAL LATIHAN MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEMESTER 2 BANK SOAL PAKET 1 SMP Nama Guru Pelajaran Nama Kelas : : : : 1. Alat ukur waktu yang paling teliti adalah. a. arloji b. jam atom c. stopwatch

Lebih terperinci

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan. Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam SILABUS Standar Kompetensi : 1. Memahami ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan

Lebih terperinci

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1 SOAL LATIHAN (PREDIKSI UN 2013) Pilihlah jawaban yang benar. 1. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Alat ukur 1 Berat kg Neraca 2 Panjang meter Mistar 3 Suhu celcius Termometer 4 Waktu sekon Arloji

Lebih terperinci

9/16/2013 PENGANTAR OSEANOGRAFI III

9/16/2013 PENGANTAR OSEANOGRAFI III PENGANTAR OSEANOGRAFI III SALINITAS Salinitas menunjukkan banyaknya (gram) zat-zat terlarut dalam (satu) kilogram air laut, dimana dianggap semua karbonat telah diubah menjadi oksida dan unsur Bromida

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang dan Masalah yang dikaji (Statement of the Problem) I.1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang dan Masalah yang dikaji (Statement of the Problem) I.1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang dan Masalah yang dikaji (Statement of the Problem) I.1.1. Latar belakang Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem terbesar kedua setelah hutan bakau dimana kesatuannya

Lebih terperinci

Suhu, Cahaya dan Warna Laut. Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221)

Suhu, Cahaya dan Warna Laut. Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221) Suhu, Cahaya dan Warna Laut Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221) Suhu Bersama dengan salinitas dan densitas, suhu merupakan sifat air laut yang penting dan mempengaruhi pergerakan masa air di laut

Lebih terperinci

ASAM, BASA DAN GARAM

ASAM, BASA DAN GARAM ASAM, BASA DAN GARAM Larutan terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Dalam suatu larutan, jumlah pelarut lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut. Penggolongan larutan dapat juga

Lebih terperinci

b. Mengubah Warna Indikator Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan.

b. Mengubah Warna Indikator Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan. ASAM DAN BASA A. Asam Apa yang kamu ketahui tentang asam? Asam berkaitan dengan salah satu tanggapan indra pengecap kita terhadap suatu rasa masam. Kata asam berasal dari bahasa Latin, yaitu acidus yang

Lebih terperinci

tujuh1asam - - ASAM BASA GARAM - - Asam Basa Garam 7202 Kimia Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

tujuh1asam - - ASAM BASA GARAM - - Asam Basa Garam 7202 Kimia Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila. - - ASAM BASA GARAM - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh1asam Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION By Djadjat Tisnadjaja 1 Jenis analisis Analisis makro Kuantitas zat 0,5 1 g Volume yang dipakai sekitar 20 ml Analisis semimikro Kuatitas zat sekitar 0,05 g Volume

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN SEMESTER

LATIHAN ULANGAN SEMESTER LATIHAN ULANGAN SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Besaran pokok beserta Satuan Internasional yang benar adalah. a. massa ons b. panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Secara alami CO 2 mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan makhluk hidup. Tumbuhan sebagai salah satu makhluk hidup di bumi memerlukan makanannya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan BAB III METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan Penyegar, Unit Pelayanan Terpadu Pengunjian dan Sertifikasi Mutu Barang (UPT. PSMB) Medan yang bertempat

Lebih terperinci

TUGAS PAPER KIMIA DASAR KESETIMBANGAN ION

TUGAS PAPER KIMIA DASAR KESETIMBANGAN ION TUGAS PAPER KIMIA DASAR KESETIMBANGAN ION OLEH : Ni Kadek Pridayanti (P07134014001) Putu Rina Widhiasih (P07134014002) Putu Nikita Febriyanti (P07134014003) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Pengertian 2 Global warming atau pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global permukaan bumi telah 0,74 ± 0,18 C (1,33 ±

Lebih terperinci

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering tidak menyadari mengapa es

Lebih terperinci

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN BAB 3 14 Variasi Suhu Udara Harian Pemanasan Siang Hari Pemanasan permukaan bumi pada pagi hari secara konduksi juga memanaskan udara di atasnya. Semakin siang, terjadi perbedaan suhu yang besar antara

Lebih terperinci

Cara menggunakan ph meter digital

Cara menggunakan ph meter digital Cara menggunakan ph meter digital ph meter adalah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur ph (keasaman atau alkalinitas) dari cairan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur ph zat

Lebih terperinci

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Variasi Suhu Udara Harian Bagaimana Suhu Lingkungan Diatur? Data Suhu Udara Suhu Udara dan Rasa Nyaman Pengukuran Suhu Udara Variasi Suhu Udara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Umum Air Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian,

Lebih terperinci

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! Soal Suhu dan Kalor Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1.1 termometer air panas Sebuah gelas yang berisi air panas kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air dingin. Pada

Lebih terperinci

ASAM, BASA, DAN GARAM

ASAM, BASA, DAN GARAM ASAM, BASA, DAN GARAM Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar : Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat A. Sifat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN Disusun oleh Nama : Cinderi Maura Restu NPM : 10060312009 Shift / kelompok : 1 / 2 Tanggal Praktikum : 29 Oktober 2012 Tanggal Laporan :

Lebih terperinci

BAB I SUHU Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

BAB I SUHU Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : BAB I SUHU 1 Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : Mengemukakan alasan mengapa indra peraba tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu Membuat termometer sederhana berskala berdasarkan sifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisa dan Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR A. Pengertian Suhu Suhu atau temperature adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Pengukuran suhu didasarkan pada keadaan fisis zat (

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada penelitian Identifikasi Boraks pada Jajanan Cenil dilakukan dengan 2 metode yaitu pengujian menggunakan kertas kurkumin dan pengujian menggunakan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja... SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.4 1. ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja... Klorofil Kloroplas Hormon Enzim Salah satu faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

02. TEMPERATURE TUJUAN PRAKTIKUM

02. TEMPERATURE TUJUAN PRAKTIKUM 02. TEMPERATURE TUJUAN PRAKTIKUM - Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana sebaran vertikal suhu - Mahasiswa dapat mengetahui peranan temperatur dalam sirkulasi termohaline - PENDAHULUAN Dalam oseanografi

Lebih terperinci

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013 UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013 Standar Kompetensi Lulusan : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. Indikator : Siswa dapat meramalkan harga ph suatu

Lebih terperinci

9/15/2013 OSEANOGRAFI FISIKA III

9/15/2013 OSEANOGRAFI FISIKA III OSEANOGRAFI FISIKA III SALINITAS Salinitas menunjukkan banyaknya (gram) zat-zat terlarut dalam (satu) kilogram air laut, dimana dianggap semua karbonat telah diubah menjadi oksida dan unsur Bromida (Br),

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia Kelas : 7 Waktu : 09.30-11.00 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1. Isikan

Lebih terperinci

MATERI POKOK 2: SUHU TERMOMETER KONVERSI SUHU Celcius (C) Reamur (R) Fahreinheit (F) Kelvin (K) F (+32) F (-32)

MATERI POKOK 2: SUHU TERMOMETER KONVERSI SUHU Celcius (C) Reamur (R) Fahreinheit (F) Kelvin (K) F (+32) F (-32) PENDALAMAN MATERI KELAS VII SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN: IPA TERPADU MATERI POKOK 1: BESARAN DAN SATUAN BESARAN Pak Andy menimbang massa sebuah balok terukur 100 kg. Besaran= Massa Nilai= 100 Satuan=

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan selalu terbawa arus karena memiliki kemampuan renang yang terbatas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan selalu terbawa arus karena memiliki kemampuan renang yang terbatas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PLANKTON Plankton merupakan kelompok organisme yang hidup dalam kolom air dan selalu terbawa arus karena memiliki kemampuan renang yang terbatas (Wickstead 1965: 15; Sachlan

Lebih terperinci

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda?

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? SUHU DAN PERUBAHAN A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? Kalian tentunya pernah mandi menggunakan air hangat, bukan? Untuk mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air panas.

Lebih terperinci

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,! SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,! 1. Salah satu bentuk energi yang dapat berpindah karena ada perbedaan suhu disebut...

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN SEMESTER

LATIHAN ULANGAN SEMESTER LATIHAN ULANGAN SEMESTER A. 1. b. panjang m besaran pokok ada 7, yaitu No. Besaran Pokok Satuan SI 1. Panjang meter 2. Massa kilogram. Waktu detik 4. Suhu Kelvin. Kuat arus listrik ampere 6. Intensitas

Lebih terperinci

PENENTUAN KUALITAS AIR

PENENTUAN KUALITAS AIR PENENTUAN KUALITAS AIR Analisis air Mengetahui sifat fisik dan Kimia air Air minum Rumah tangga pertanian industri Jenis zat yang dianalisis berlainan (pemilihan parameter yang tepat) Kendala analisis

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Mata Pelajaran : IPA Kelas : VII (Tujuh) Hari, tanggal : Kamis, 8 Januari 2009 Waktu : 90 menit PETUNJUK UMUM:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bumi merupakan satu-satunya tempat tinggal bagi makhluk hidup. Pelestarian lingkungan dilapisan bumi sangat mempengaruhi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Suhu

Lebih terperinci

aptudika.web.ugm.ac.id

aptudika.web.ugm.ac.id aptudika.web.ugm.ac.id 41. Siklus hidrologi berperan serta dalam merubah bentuk permukaan bumi melalui proses: A. presipitasi dan evaporasi B. evaporasi dan transpirasi C. transpirasi dan infiltrasi D.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan, temuan penelitian, dan pembahasannya. Hasil penelitian yang diperoleh disajikan dalam

Lebih terperinci

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,! SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,! 1. Pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama

Lebih terperinci

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON Air merupakan salah satu bahan pokok dalam proses pembuatan beton, peranan air sebagai bahan untuk membuat beton dapat menentukan mutu campuran beton. 4.1 Persyaratan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 11 BAB VIII LARUTAN ASAM DAN BASA Asam dan basa sudah dikenal sejak dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti

Lebih terperinci

DAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR

DAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR DAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR Daur Air/H 2 O (daur/siklus hidrologi) 1. Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air 2. Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang menguap (evaporasi) karena panas

Lebih terperinci

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta Lampiran 3 95 INTRUKSI 1. Setiap siswa harus membaca penuntun praktikum ini dengan seksama. 2. Setelah alat dan bahan siap tersedia, laksanakanlah percobaan menurut prosedur percobaan. 3. Setelah melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi,

Lebih terperinci

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Sumber: James Mapple, Chemistry an Enquiry-Based Approach Pengukuran ph selama titrasi akan lebih akurat dengan menggunakan alat ph-meter. TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM Standar Kompetensi Lulusan Siswa mampu mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. Materi :

Lebih terperinci

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan. Global Warming Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 C (1.33 ± 0.32 F)

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30 %, dan kadar gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan

Lebih terperinci

Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya 1. Faktor Genetik : Faktor dalam yang sifatnya turun temurun + 2. Faktor lingkungan: - Tanah - Air - Lingkungan - udara (iklim) Iklim-------- sifat/peradaban

Lebih terperinci

5/4/2015. Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

5/4/2015. Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya 1. Faktor Genetik : Faktor dalam yang sifatnya turun temurun + 2. Faktor lingkungan: - Tanah - Air - Lingkungan - udara (iklim) Iklim-------- sifat/peradaban

Lebih terperinci

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C)

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C) Pengaruh Kadar Gas Co 2 Pada Fotosintesis Tumbuhan yang mempunyai klorofil dapat mengalami proses fotosintesis yaitu proses pengubahan energi sinar matahari menjadi energi kimia dengan terbentuknya senyawa

Lebih terperinci

Global Warming. Kelompok 10

Global Warming. Kelompok 10 Global Warming Kelompok 10 Apa itu Global Warming Global warming adalah fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (green house effect) yang disebabkan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 9 BAB X AIR Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) 6844576 Banyumas 53171 ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 Mata Pelajaran : Kimia

Lebih terperinci

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO Hasrianti 1, Nurasia 2 Universitas Cokroaminoto Palopo 1,2 hasriantychemyst@gmail.com

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jaring, bambu, pelampung, hand refraktometer,

Lebih terperinci

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011

Lebih terperinci

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN I. JUDUL PERCOBAAN : TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Membuat dan

Lebih terperinci

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION 1. Latar Belakang Kesadahan didefinisikan sebagai kemampuan air dalam mengkonsumsi sejumlah sabun secara berlebihan serta mengakibatkan pengerakan pada pemanas

Lebih terperinci

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Contoh soal kalibrasi termometer 1. Pipa kaca tak berskala berisi alkohol hendak dijadikan termometer. Tinggi kolom alkohol ketika ujung bawah pipa kaca dimasukkan

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. kaca, dan air. Suhu merupakan faktor eksternal yang akan mempengaruhi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. kaca, dan air. Suhu merupakan faktor eksternal yang akan mempengaruhi 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Coba Lapang Paremeter suhu yang diukur pada penelitian ini meliputi suhu lingkungan, kaca, dan air. Suhu merupakan faktor eksternal yang akan mempengaruhi produktivitas

Lebih terperinci

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan AIR Sumber Air 1. Air laut 2. Air tawar a. Air hujan b. Air permukaan Impurities (Pengotor) air permukaan akan sangat tergantung kepada lingkungannya, seperti - Peptisida - Herbisida - Limbah industry

Lebih terperinci

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA Asam merupakan zat yang yang mengion dalam air menghasilkan ion H + dan basa merupakan zat yang mengion dalam air menghasilkan ion OH -. ASAM Asam

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN JENIS PLAT PENYERAP KACA DAN PAPAN MIKA TERHADAP KUALITAS DAN KUANTITAS AIR MINUM PADA PROSES DESTILASI ENERGI TENAGA SURYA

PENGARUH PERBEDAAN JENIS PLAT PENYERAP KACA DAN PAPAN MIKA TERHADAP KUALITAS DAN KUANTITAS AIR MINUM PADA PROSES DESTILASI ENERGI TENAGA SURYA PENGARUH PERBEDAAN JENIS PLAT PENYERAP KACA DAN PAPAN MIKA TERHADAP KUALITAS DAN KUANTITAS AIR MINUM PADA PROSES DESTILASI ENERGI TENAGA SURYA Adhie Wisnu Pratama 1*, Juli Nurdiana 2, Ika Meicahayanti

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10 1. Akhir-akhir ini suhu bumi semakin panas dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena efek rumah kaca. Faktor yang mengakibatkan semakin

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN 2.1. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian A. Materi 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan yaitu bibit Sargassum polycystum (Lampiran 3), sampel air laut, kertas Whatman no.1, HCL 1N,

Lebih terperinci

AIR LAUT 1. Salinitas Air Laut

AIR LAUT 1. Salinitas Air Laut AIR LAUT Air adalah zat pelarut yang bersifat sangat berdaya guna, yang mampu melarutkan zat-zat lain dalam jumlah yang lebih besar dari pada zat cair lain. Sifat ini dapat dilihat dari banyaknya unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.

Lebih terperinci

DAERAH PERAIRAN YANG SUBUR. Riza Rahman Hakim, S.Pi

DAERAH PERAIRAN YANG SUBUR. Riza Rahman Hakim, S.Pi DAERAH PERAIRAN YANG SUBUR Riza Rahman Hakim, S.Pi Ciri-ciri daerah perairan yang subur 1. Daerah konvergensi - Daerah perairan tempat pertemuan dua masa air berupa pertemuan dua arus yang kuat. - Perbedaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu penelitian 1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit S. duplicatum, sampel air laut, kertas whatman no.1, HCL 1N, Phenolpthaelin,

Lebih terperinci

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA Pengelolaan lingkungan diperlukan agar lingkungan dapat terus menyediakan kondisi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Lingkungan abiotis terdiri dari atmosfer,

Lebih terperinci

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM Standar Kompetensi Lulusan Siswa mampu mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. Materi : ph Larutan Indikator : Siswa dapat meramalkan

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 ) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Asam dan Basa Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 ) Windy Saputra ( XI

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini, data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Penyajian grafik dilakukan berdasarkan variabel konsentrasi terhadap kedalaman dan disajikan untuk

Lebih terperinci

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic) PENGELOLAAN KUALITAS AIR DALAM KEGIATAN PEMBENIHAN IKAN DAN UDANG Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic) DISSOLVED OXYGEN (DO) Oksigen terlarut ( DO ) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang

Lebih terperinci

Penentuan Kesadahan Dalam Air

Penentuan Kesadahan Dalam Air Penentuan Kesadahan Dalam Air I. Tujuan 1. Dapat menentukan secara kualitatif dan kuantitatif kation (Ca²+,Mg²+) 2. Dapat membuat larutan an melakukan pengenceran II. Latar Belakang Teori Semua makhluk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN GLOBAL WARMING - BIODIVERSITAS MAF - BIOLOGI UNAIR 1 DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP BIODIVERSITAS DAN EKOSISTEM

PENDAHULUAN GLOBAL WARMING - BIODIVERSITAS MAF - BIOLOGI UNAIR 1 DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP BIODIVERSITAS DAN EKOSISTEM GLOBAL WARMING - BIODIVERSITAS PENDAHULUAN DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP BIODIVERSITAS DAN EKOSISTEM Drs. MOCH. AFFANDI, M.Si. FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA - SURABAYA Beberapa

Lebih terperinci

KISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL SMP PERGURUAN CIKINI TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018 KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI INDIKATOR SOAL

KISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL SMP PERGURUAN CIKINI TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018 KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI INDIKATOR SOAL KISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL SMP PERGURUAN CIKINI TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018 Kurikulum : Kurikulum 2013 Mata Pelajaran : IPA Kelas : VII (Tujuh) Jumlah Soal : 45 Soal (40 pilihan ganda, 5 soal

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan

Lebih terperinci

EVALUASI PEMBELAJARAN KIMIA. Soal-Soal untuk Penilaian Keterampilan Proses

EVALUASI PEMBELAJARAN KIMIA. Soal-Soal untuk Penilaian Keterampilan Proses EVALUASI PEMBELAJARAN KIMIA Soal-Soal untuk Penilaian Keterampilan Proses 1 Mengapa Keterampilan Proses Perlu dinilai? Salah satu butir Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMA terkait mata pelajaran kimia

Lebih terperinci

PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN. Nama Guru : Windi Agustine NIM : : SMP N 1 Kota Mungkid Tahun Pelajaran : 2016/ 2017

PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN. Nama Guru : Windi Agustine NIM : : SMP N 1 Kota Mungkid Tahun Pelajaran : 2016/ 2017 PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas : VII Nama Guru : Windi Agustine NIM : 13312241026 Sekolah : SMP N 1 Kota Mungkid Tahun Pelajaran : 2016/

Lebih terperinci

Gambar 1. Diagram TS

Gambar 1. Diagram TS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Massa Air 4.1.1 Diagram TS Massa Air di Selat Lombok diketahui berasal dari Samudra Pasifik. Hal ini dibuktikan dengan diagram TS di 5 titik stasiun

Lebih terperinci