BAB IV ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN DAKWAH DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT. A. Pelaksanaan Dakwah Racana Walisongo di Desa Binaan Dukuh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN DAKWAH DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT. A. Pelaksanaan Dakwah Racana Walisongo di Desa Binaan Dukuh"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN DAKWAH DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT A. Pelaksanaan Dakwah Racana Walisongo di Desa Binaan Dukuh Jamalsari Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang Dakwah merupakan suatu kewajiban yang diberikan kepada tiap-tiap Muslim dan Muslimat (Natsir, 109: 200). Agar dakwah dapat berjalan dengan baik dan lancar serta mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan, maka pelaksanaan dakwah hendaklah dilakukan secara terkoordinir dan dalam barisan-barisan yang teratur rapi (Q.S As-Shaf:4) atau dengan istilah lain adalah dengan menerapkan manajemen yang baik. Karena dengan begitu tujuan dakwah akan tercapai. Tujuan dakwah Islam adalah untuk mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat (Saleh, 21: 1993) dan untuk mencapai kesejahteraan bagi masyarakat. Program dakwah pada sebuah lembaga dakwah mengupayakan agar terjadinya transformasi pengetahuan dan pemikiran untuk mengembangkan masyarakat. Masyarakat yang telah mempunyai pemikiran dan pengetahuan yang cukup maju akan semakin mudah menerima masukanmasukan dari luar yang bertujuan untuk kebaikan masyarakat. Karena dengan pemikiran dan pengetahuan yang dimiliki mereka dapat berfikir dan mampu untuk melaksanakan apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan masyarakatnya, terutama untuk mengatasi persoalan-persoalan dakwah yang 128

2 129 semakin kompleks. Maka disinilah letak keberhasilan dakwah dengan model pengembangan masyarakat. Pengembangan masyarakat sebagai salah satu alternatif pemecahan terhadap problem yang dihadapi masyarakat. Mengembangkan masyarakat untuk dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya akan membiasakan mereka untuk berfikir kritis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat dimana mereka berada. Fenomena yang terjadi dimasyarakat, yang diatasi dengan cara mengembangkan masyarakat harus dapat merubah problem-problem yang dihadapi, menjadi suatu pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak. Perubahan pada masyarakat menunjukkan bahwa dalam suatu kehidupan manusia tidaklah statis dan beku, melainkan cenderung kearah perkembangan yang dinamis dan mengandung perubahan-perubahan. Perubahan itu tidak ada barang baru atau hanya barang lama dalam bentuk baru atau perpaduan antara satu ide dengan ide yang telah ada pada masyarakat. Tetapi perlu dicermati lagi bahwa suatu perubahan tersebut dapat berupa pengembangan masyarakat untuk pengembangan dan perbaikan. Didalam suatu masyarakat bila ada hal yang baik dapat dikembangkan menjadi yang lebih baik lagi, seperti kegiatan keagamaan yang telah dilakukan dalam masyarakat perlu dikembangkan agar dapat menambah rasa iman dan taqwa kepada Allah SWT. Sedangkan apabila ada hal yang kurang baik dapat dihilangkan atau diperbaiki, seperti adanya perjudian, kenakalan remaja dan

3 130 lain sebagainya harus dapat dibasmi dari kehidupan masyarakat dengan mengadakan kegiatan yang lebih bermanfaat. Kegiatan positif yang bernuansakan keagamaan akan mendorong terutama bagi para pemuda dan masyarakat pada umumnya untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik di masyarakat. Karena dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif secara otomatis menghindari kegiatan negatif. Oleh karena itu Racana Walisongo merupakan suatu institusi yang berada dibawah naungan IAIN Walisongo diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan pada masyarakat. Perguruan Tinggi hendaknya tidak bekerja sendiri, tetapi harus menjangkau masyarakat dan bekerjasama menyiapkan mahasiswa untuk mengaplikasikan pemahamannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan yang telah diterima dengan penuh pengabdian serta memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat dengan mengadakan kegiatan keagamaan dalam bentuk pengabdian pada masyarakat. Pengabdian masyarakat merupakan salah satu misi penting suatu perguruan tinggi dalam menyiapkan mahasiswa agar siap terjun di masyarakat dimana dia berada. Demikian juga yang dilakukan oleh Racana Walisongo dalam mencetak kader-kader bangsa yang penuh dengan semangat berbhakti kepada masyarakat. Racana Walisongo merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang mempunyai desa binaan, ini merupakan suatu nilai tersendiri karena tidak semua UKM di IAIN Walisongo yang mempunyai desa binaan.

4 131 Institusi yang menaunginya yaitu IAIN Walisongo memang sudah selayaknya memberikan nilai lebih terhadap keberadaannya. Dari sini dapat dilihat adanya keterkaitan antara lembaga dakwah dengan masyarakat. Melalui dakwah terbentuklah kepribadian masyarakat. Dakwah diharapkan membentuk manusia sosial, yang dapat bergaul dengan sesama manusia dengan segala keadaan yang berbeda-beda. Sedangkan tiap masyarakat dapat meneruskan kebudayaannya dengan beberapa perubahan melalui dakwah dalam pengembangan masyarakat. Memberikan masukan dan saran yang diperlukan kedalam suatu masyarakat oleh suatu lembaga dakwah dengan cara mendampingi masyarakat untuk maju merupakan suatu cara bagaimana mengembangkan masyarakat supaya sadar akan hak dan tanggungjawab mereka bersama. Pemberian saran dan ide-ide yang diberikan oleh Racana Walisongo misalnya tentang pendirian Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ), pengadaan air bersih, merenovasi mushola, merupakan masukan-masukan yang disampaikan kepada tokoh masyarakat yang selanjutnya masyarakatlah yang akan menjalankan dan meneruskan program tersebut. Tanggungjawab terhadap kewajiban untuk melaksanakan dakwah merupakan tugas bersama, tidak hanya seorang da i atau ulama tetapi masyarakat umum sekalipun ikut mempunyai andil dalam melaksanakan kewajiban untuk berdakwah. Oleh karena itu pelaksanaan dakwah yang dilaksanakan dengan pengembangan masyarakat bukan masyarakat yang menjadi obyek dakwah tetapi kondisi sosio-kultural masyarakat (Ali Aziz,

5 132 dkk, 19: 2005) adalah yang lebih tepat untuk dijadikan sasaran dakwah. Dengan kata lain yang menjadi obyek dakwah bukanlah orangnya tetapi tingkah laku dan kebiasaan-kebiasaan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dari penjelasan tersebut telah terlihat bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara obyek dan subyek dakwah. Secara lahiriah seseorang disebut sebagai subyek dakwah disisi lain perilaku mereka sehari-hari merupakan obyek dakwah yang lebih fokus menjadi sasaran dakwah. Racana Walisongo sebagai pelaksana dakwah yang bekerjasama dengan masyarakat dalam mengembangkan masyarakat Dukuh Jamalsari diharapkan mampu menggali potensi yang dimiliki masyarakat dengan segala kemampuan dan kemauan mereka untuk diarahkan kepada kemaslahatan dan kebaikan masyarakat. Kehidupan masyarakat yang mempunyai pengetahuan tentang agama yang sangat kurang akan membuka kemungkinan terjadinya kesalah fahaman terhadap pemahaman agama. Melihat kondisi masyarakat yang demikian, maka dakwah merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi. Dakwah secara kontinyu atau berkesinambungan akan lebih dirasakan hasilnya dari pada dakwah yang hanya dilakukan sekali waktu dan tidak ada tindak lanjutnya. Sebagaimana yang telah dilaksanakan oleh Racana Walisongo bahwa dengan metode kontinyuitas dan berkesinambungan merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mengembangkan masyarakat. Pembinaan yang dilakukan oleh Racana Walisongo hanyalah

6 133 sebagai pemprofokasi masyarakat untuk melestarikan dan meningkatkan pelaksanaan ajaran agama Islam. Ajaran agama Islam yang disampaikan dalam pengajian-pengajian bapak-bapak maupun ibu-ibu atau pada waktu kultum dibulan Ramadhan oleh anggota Racana Walisongo harus dipersiapkan sebelumnya, karena dengan mempersiapkan materi yang akan disampaikan itu merupakan langkah yang tepat untuk menyebarkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang ajaran agama Islam. Anggota Racana Walisongo yang terjun langsung ke desa binaan tidak boleh merasa dirinya adalah sebagai seorang ulama yang penuh dengan ilmu pengetahuan keagamaan. Penyampai ajaran Islam yang dilakukan oleh Racana Walisongo merupakan sarana untuk senantiasa melatih dirinya agar pada suatu saat di terjunkan pada suatu masyarakat dimana dia berada sudah benar-benar siap dengan kondisi masyarakat yang dihadapi. Kasus-kasus yang terjadi pada saat anggota Racana Walisongo mengadakan pembinaan merupakan suatu hal yang masih dapat dimaklumi karena pada dasarnya mereka adalah seorang mahasiswa yang masih kuliah yang masih dalam taraf belajar untuk bermasyarakat. Anggapan tentang menggurui masyarakat oleh anggota Racana Walisongo harus dihilangkan. Terkait dengan unsur-unsur dakwah yang digunakan oleh Racana Walisongo dalam pengembangan masyarakat yang meliputi da i, materi dakwah dan mad u sebagaimana yang akan dijelaskan sebagai berikut:

7 Da i (pelaksana dakwah) Seorang da i dalam konteks ini yaitu dakwah dengan menggunakan pendekatan kelembagaan, maka yang disebut sebagai da i adalah organisasi yang mampu untuk melaksanakan dakwah. Sebagaimana yang harus dimiliki dan dilakukan oleh seorang pelaksana dakwah harus bisa mencerminkan sebagai sosok seorang pemimpin Islam yang bertugas untuk menyebarkan ajaran agama Islam dan mampu meneladani Rasulullah SAW sebagai pembawa dan penyebar agama Islam di muka bumi ini. 2. Mad u Obyek dakwah yang menjadi sasaran dakwah dalam pengembangan masyarakat sebagaimana yang telah diterangkan diatas adalah kondisi sosio-kultural masyarakat. Karena pada dasarnya yang melakukan dakwah adalah adanya suatu lembaga yang bergabung dan terjun langsung ke masyarakat dengan mengembangkan masyarakat itu sendiri. Menjadikan kondisi sosial dan kebudayaan atau kebiasaan seharihari mereka merupakan langkah jitu yang diambil guna merubah perilaku mereka sehari-hari, yang tidak baik menjadi lebih baik dan yang sudah baik menjadi lebih baik lagi. 3. Materi Dakwah Isi dari apa yang disampaikan oleh seorang da i adalah materi dakwah atau dalam bahasa Arab disebut dengan ma adatu ad dakwah adalah semua bahan atau sumber yang digunakan oleh seorang da i dalam

8 135 menyampaikan dakwah untuk mencapai tujuan dakwah. Mempersiapkan materi yang akan digunakan merupakan suatu kebutuhan yang tidak boleh terlupakan terutama bagi pelaksana dakwah. Karena dakwah yang menggunakan model pendekatan pengembangan masyarakat yang paling tepat dalam penyiapan materi adalah seluruh masyarakat selalu pro aktif untuk mencari dan mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk diaplikasikan kedalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu sarana yang efektif dan efisien untuk membina dan mengembangkan masyarakat adalah dengan melaksanakan dakwah secara benar, tepat dan akurat, (Munir, 13-14: 2006) berdaya guna dan berhasil guna. Hal ini dapat pula disebut dengan dakwah pada masyarakat dengan pendekatan mengembangkan masyarakat dengan cara yang berkesinambungan. Hal ini telah dilakukan oleh Racana Walisongo dalam upaya pengembangan masyarakat dengan memberikan pembinaan dibidang keagamaan seperti: Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ), kegiatan tahlilan dan pengajian-pengajian dalam memperingati Hari Besar Islam (PHBI). Kehidupan beragama masyarakat Dukuh Jamalsari semakin berkembang dengan baik setelah diadakan pembinaan, hal ini dibuktikan dengan kegiatan keagamaan yang ada semakin bervariasi dan semakin tampaknya kesadaran masyarakat untuk menjalankan ajaran agama Islam. Adapun kegiatan keagamaan yang ada pada saat ini, baik yang sudah ada dengan diadakan perubahan ataupun yang baru adalah sebagai berikut:

9 Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) mempunyai tujuan selain untuk membaca al-qur an dengan baik dan benar (tartil) juga untuk menambah nilai moral, etika / akhlak agama kepada anak. Pada saatnya nanti generasi penerus ini bisa menjadi penerus atau insan yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia serta bisa menjadikan Islam sebagai way of life dalam dirinya. Hanya saja secara keseluruhan selain menekankan pada pembentukan moral keagamaan, proses pengajaran di Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) perlu diselingi dengan permainan atau hiburan yang sarat dengan nilai-nilai Islam. Tentunya hal tersebut memerlukan administrasi atau penjadwalan serapi mungkin. Inilah yang perlu diperhatikan oleh pengelola Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) pada umumnya dan bagi Racana Walisongo sebagai penyelenggara desa binaan pada khususnya. Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) diharapkan dapat memberantas buta huruf Al-Qur an sejak dini. Karena pada kenyataannya para pemuda dan orang tua di masyarakat sekarang ini masih banyak yang belum bisa membaca dan menulis Arab dengan benar. Hal ini terbukti dengan keadaan yang ada di Dukuh Jamalasri yaitu dengan aktifitas tahlilan dan yasinan dilakukan dengan hafalan dan hanya sebagian kecil yang bisa membaca dengan baik.

10 Grup Rebana Untuk mengaktifkan para remaja dalam kegiatan yang bernuansa religius adalah dengan memberikan kegiatan yang bersifat hiburan, karena mereka menyukai hal-hal yang simpel dan ringan. Salah satunya dengan kegiatan latihan rebana. Permainan rebana mempunyai unsur keislaman yang sangat luhur, serta melestarikan kebudayaan Islam karena permainan rebana sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. 3. Tahlilan Kegiatan tahlilan dilaksanakan oleh bapak-bapak dan ibu-ibu dengan tempat dan waktu yang terpisah agar lebih intensif dan dapat terkoordinir dengan baik. Tahlilan tidak hanya membaca kalimat althoyyibah, melainkan dirangkai dengan ayat-ayat Al-Qur an dan do a-do a serta ditambah dengan ceramah keagamaan dengan tujuan saling mengingatkan dalam meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT. 4. Pengajian Bentuk pengajian yang ada di Dukuh Jamalsari untuk memperingati Hari Besar Islam seperti peringatan Isra Mi raj, Maulid Nabi Muhammad SAW dan lain sebagainya. Pengajian umum ini dilaksanakan pada waktu tertentu yaitu ketika memperingati Hari Besar Islam dalam bentuk dakwah atau tabligh yang ditujukan bagi masyarakat umum yaitu orang tua, pemuda dan anak-anak baik laki-laki maupun perempuan. Pengajian ini berdurasi sekitar 2 sampai 3 jam saja yang

11 138 bertujuan menambah pengetahuan tentang agama Islam dan mengetahui sejarah Islam sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Pengajian dan tahlilan dapat disebut juga dengan majlis ta lim. Yang dimaksud dengan majlis ta lim sendiri adalah sarana dakwah dan tabligh yang Islami yang berperan pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai dengan tuntutan ajaran agama Islam. Maka dari itu pengajian dan tahlilan juga termasuk didalamnya karena sebagai bentuk aktifitas keagamaan dengan tujuan pengembangan kehidupan beragama bagi umat Islam dan mencerminkan masyarakat yang beragama. Kehidupan beragama di Dukuh Jamalsari dapat dikatakan telah mengalami kemajuan setelah diadakan pengembangan masyarakat yaitu berupa pembinaan dalam bidang keagamaan oleh Racana Walisongo. Hal ini membuktikan bahwa Racana Walisongo telah memberikan sumbangan yang berarti bagi pengembangan masyarakat yang menjadi salah satu tanggung jawab Perguruan Tinggi tidak terkecuali IAIN Walisongo Semarang. B. Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dakwah Racana Walisongo dalam Pengembangan Masyarakat. Anggota Racana Walisongo dan sekaligus sebagai mahasiswa IAIN Walisongo berusaha memadukan antara kedua misi penting yaitu Tri Darma Perguruan Tinggi dan Tri Bina Pramuka Pandega dalam melaksanakan segala aktivitasnya. Dari sinilah Racana Walisongo mencoba dan berusaha

12 139 semaksimal mungkin untuk mewujudkannya dengan mengadakan pembinaan di Dukuh Jamalsari Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang dalam bidang keagamaan. Pembinaan ini bersifat pengembangan masyarakat dengan mengembangkan sesuatu yang sudah ada dan yang belum ada menjadi ada. Sebab pengembangan masyarakat pada umumnya difokuskan pada pencarian solusi atas permasalahan yang ada dalam masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebenarnya masyarakat Dukuh Jamalsari sudah termasuk masyarakat yang cukup tinggi tingkat keberagamaannya karena telah ada berbagai kegiatan keagamaan yang dilaksanakan. Namun permasalahannya adalah tentang pemahaman agama yang dimiliki masyarakat masih awam sehingga kesadaran untuk melaksanakannya juga kurang serta keberadaan non muslim yang sedikit banyak mempengaruhi kehidupan beragama masyarakat. Maka dari itu diperlukan pengembangan agar menjadi masyarakat muslim yang benar-benar muslim. Islam sendiri adalah agama yang membawa misi rahmatan lil alamin, oleh karena itu ajarannya banyak yang toleran atau penuh dengan tenggang rasa, mendorong kebebasan berfikir dan berpendapat, serta menyerukan persaudaraan, saling bantu dan saling memperhatikan kepentingan masingmasing dan saling cinta kasih di antara sesama manusia. Islam juga memerintahkan kaum muslim untuk menjalin hubungan yang baik dengan non muslim, hidup berdampingan secara damai.

13 140 Upaya pengembangan yang paling utama dilakukan adalah mengfungsikan kembali tempat ibadah sebagai pusat kegiatan keagamaan. Seperti halnya di Dukuh Jamalsari, sarana dan prasarana Mushola Baitul Muttaqin sebelum diadakan pembinaan oleh Racana Walisongo keadaannya sangat memprihatinkan sehingga kegiatan keagamaan yang dilakukan kurang maksimal. Padahal mushola merupakan cermin dari tingkat kehidupan beragama disetiap masyarakat muslim. Mushola yang sarat akan kegiatan keagamaan seperti sholat berjama ah, pengajian-pengajian dan lain sebagainya, dapat dikatakan bahwa tingkat keagamaan masyarakat tersebut sudah baik. Walaupun hal tersebut tidak menjamin tingkat keagamaan setiap individu, karena tingkat keimanan dan ketaqwaan individu hanya Allah SWT yang mengetahui. Pemahaman terhadap ilmu agama yang terbatas dan juga tidak adanya sarana pendidikan keagamaan akan mengakibatkan kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan bersifat monoton dan tidak bervariasi, misalnya tahlilan dan pengajian umum. Kegiatan ini diikuti oleh orang tua dan masyarakat umum. Kagiatan-kegiatan keagamaan yang telah terlaksana di desa binaan Dukuh Jamalasari Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang tidak telepas dari pengelolaan dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Racana Walisongo bersama-sama dengan masyarakat berusaha agar pelaksanaan kegiatan keagamaan sebagai sarana dalam meningkatkan pemahaman terhadap ajaran Islam. Untuk merealisasikan itu semuanya

14 141 diperlukan penerapan manajemen yang meliputi pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi manajemen yang digunakan secara aplikatif oleh Racana Walisongo dalam mengembangkan masyarakat desa binaan adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning) Semua kegiatan, apapun bentuk dan tujuannya, hanya dapat berjalan secara efektif dan efisien, apabila sebelumnya sudah dipersiapkan dan direncanakan terlebih dahulu dengan matang (Saleh, 2005: 82). Racana Walisongo dalam melakukan pembinaan baik dalam mengelola desa binaan maupun dalam melaksanakan program-programnya yang mencakup segi-segi yang sangat universal sesuai dengan salah satu sifat yang dimiliki oleh Gerakan Pramuka. Perencanaan dak wah dalam pengembangan masyarakat akan mendukung terselenggaranya dakwah agar berjalan secara lebih terarah dan teratur rapi. Hal ini bisa terjadi, sebab dengan pemikiran secara masak mengenai hal-hal apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, maka dapat dipertimbangkan kegiatan-kegiatan apa yang perlu mendapatkan prioritas untuk didahulukan dan kegiatan mana yang harus dikemudiankan. Perencanaan yang digunakan dalam pelaksanaan dakwah dalam pengembangan masyarakat terbagi manjadi dua yaitu yang dilakukan oleh lembaga (organisasi) sebagai pelaksana program pembinaan dan masyarakat sendiri sebagai obyek dan sekaligus sebagai pelaksana. Proses

15 142 perencanaan yang dilakukan oleh anggota Racana Walisongo adalah sebagai upaya untuk menyiapkan suatu kebijakan yang akan diberikan kepada masyarakat dalam rangka mengembangkan mereka. Hal ini dimulai oleh Dewan Racana Walisongo dan dilanjutkan dengan rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh reka kerja / tim instruktur (kepanitiaan) yang telah ditunjuk. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat pendelegasian tugas dan wewenang dari Dewan Racana kepada kepanitiaan yang telah dibentuk. 2. Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian dilakukan dengan cara pembagian tugas yang berbeda-beda akan tetapi menuju pada satu titik arah. Tindakan ini dilakukan agar anggota dalam suatu organisasi dapat bekerja dengan baik dan memiliki rasa kerjasama serta tanggungjawab. Pembagian kerja secara optimal dilakukan adalah untuk menjaga agar beban yang di pikul dalam menjalankan suatu gerakan dakwah dapat diemban bersama dalam suatu organisasi yang utuh dan menghindari kumulasi (pembebanan pekerjaan hanya pada satu orang saja). Racana Walisongo dalam melaksanakan pengorganisasian dakwah yang dilakukan dalam mengembangkan masyarakat, dengan cara mengkoordinasikan terlebih dahulu diantara pengurus Dewan Racana dengan menunjuk seorang ketua, sekretaris dan bendahara untuk suatu kegiatan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya tiga panitia harian inilah yang akan mempersiapkan pelaksanaan kagiatan dengan didampingi oleh Dewan yang bertugas dalam hal pendampingan

16 143 yaitu seorang Dewan Bidang Sosial Keagamaan dibawah koordinasi Wakil Ketua Dewan Racana dan Wakil Sekretaris Dewan Racana. 3. Pelaksanaan (actuating) Penggerakan dakwah akan sangat menuntut pengorbanan para pelaksana dakwah untuk melakukan kegiatan-kegiatan dakwah. Hal ini hanya mungkin bilamana pimpinan dakwah mampu memimpin, memotivasi, membimbing, mengkoordinir (Munir, 2006: 140) dan menjalin pengertian diantara mereka serta selalu meningkatkan kemampuan dan keahlian mereka. Adanya kemampuan tersebut sangat penting artinya bagi proses dakwah. Proses dakwah yang dilakukan oleh suatu organisasi kepada suatu masyarakat bukan hal yang mudah, semudah membalikkan telapak tangan, tetapi harus disertai dengan tahap demi tahap pendekatan kepada masyarakat sebagai obyek dakwah. Pendekatan secara kekeluargaan ternyata suatu metode pendekatan yang ampuh untuk meyakinkan masyarakat dan menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap dakwah yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan masyarakat. Dakwah yang dilakukan dengan cara bekerjasama dengan masyarakat untuk mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan. Kegiatan semisal pelaksanaan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) merupakan salah satu sarana untuk memberikan pemahaman-pemahaman yang baik tentang pandangan hidup dan kehidupan di dunia ini.

17 144 Pelaksanaan kegiatan yang diprogramkan oleh Racana Walisongo dalam pengembangan masyarakat akan lebih terfokus pada pelaksanaan ini. Karena dengan terjun langsung di masyarakat secara tidak langsung telah memberikan motivasi kepada masyarakat untuk tetap menjalankan syari at Islam secara benar. Hal ini dapat diidentifikasi dengan adanya kegiatan yang diselenggarakan oleh Racana Walisongo masyarakat semakin bersemangat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan dakwah yang dilakukan oleh Racana Walisongo tidak hanya sekedar menyelenggarakan kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), akan tetapi lebih dari itu juga yang tidak kalah penting pengaruhnya terhadap keberhasilan dakwah adalah dengan dakwah secara kekeluargaan dengan cara bersilaturahim kepada tokoh-tokoh masyarakat. Bagitu besar manfaat dari silaturahim yang dilakukan oleh Racana Walisongo, karena dengan demikian anggota Racana Walisongo dapat sedikit demi sedikit memberikan masukan dan saran-saran seperlunya demi kebaikan masyarakat. Salah satu contoh masukan-masukan yang diberikan oleh Racana Walisongo adalah dalam pengadaan air bersih. Tujuan dari pengadaan air bersih adalah sebagai salah satu sarana agar masyarakat menjadi mudah mendapatkan air untuk kebutuhan mereka, terutama kebutuhan air untuk berwudhu. Pengadaan air bersih semuanya ditindak lanjuti oleh masyarakat tentang pengusahaannya, maka masyarakat akan dengan mudah untuk mendapatkan air terutama untuk beribadah.

18 Evaluasi dan pengendalian (evaluating) Dakwah dapat dikatakan sukses apabila tugas-tugas yang telah diserahkan kepada pelaksana dakwah itu benar-benar dilaksanakan serta pelaksanaannya sesuai dengan rencana dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan (Saleh, 1977: 136). Untuk mengukur seberapa besar keberhasilan dan kegagalan yang telah di perbuat dalam melaksanakan risalah dakwah, maka dalam suatu lembaga sangat diperlukan adanya evaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh Racana Walisongo dilaksanakan pada saat rapat bulanan. Evaluasi bukanlah suatu alat untuk saling menjatuhkan dan melemahkan, melainkan sebagai alat untuk meneliti dan mempelajari tentang fenomena-fenomena yang terjadi selama pelaksanaan dakwah. Suatu kesalahan yang sangat fatal apabila evaluasi digunakan untuk mencari kesalahan-kesalahan yang di lakukan yang bertujuan untuk mengucilkan seseorang. Tetapi yang seharusnya adalah evaluasi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakankebijakan dimasa mendatang agar pelaksanaan dakwah dapat berjalan lebih baik. Untuk mendapatkan bahan evaluasi dalam palaksanaan dakwah tidak hanya dengan mengamati para pelaksana dakwah, akan tetapi yang lebih penting adalah efek dari dakwah yang diakhibatkan dari pelaksanaan dakwah tersebut terhadap masyarakat. Apabila masyarakat semakin maju dan berkembang menunjukkan bahwa program pengembangan dapat

19 146 dikatakan berhasil dan apabila masyarakat semakin terpuruk maka program pengembangan dikatakan tidak berhasil. Peranan seorang tokoh masyarakat untuk mengevalusi pelaksanaan dakwah yang dilakukan oleh lembaga dakwah juga merupakan evaluasi yang sangat berharga. Karena dengan memperhatikan respon masyarakat termasuk bagian dari bahan evaluasi untuk kebaikan dimasa mendatang. Sistem evaluasi bisa berupa laporan secara tertulis maupun secara lisan oleh seorang penanggungjawab pelaksana kegiatan. Evaluasi yang dilakukan pada waktu pelaksanaan kegiatan atau yang disebut dengan brifing sewaktu-waktu untuk mengetahui perkembangan sementara selama proses berlangsung. Mengadakan suatu forum dalam suatu kegiatan selama kegiatan berlangsung akan sangat tepat manakala pelaksanaan dakwah ternyata tidak sesuai dengan perhitungan yang telah direncanakan. Sehingga dengan forum tersebut akan mencari pemecahan terhadap fenomena aktual yeng terjadi dan segera diadakan tindakan improfisasi terhadap pelaksanaan kegiatan. Fungsi-fungsi manajemen tersebut secara umum menurut pendapat George R Terry diatas lazim pada setiap organisasi terdapat pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut. Demikian juga di Racana Walisongo fungsi manajemen yang digunakan meliputi planning, organizing, actuating, kontroling, dalam pelaksanaannya selalu terdapat hubungan berkesinambungan antara satu fungsi dengan fungsi lain. Karena fungsi manajemen yang satu dengan fungsi manajemen yang lainnya akan saling

20 147 mendukung dan tidak bisa hanya berjalan sendiri-sendiri. Apabila digambarkan hubungan antar fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut: PERENCANAAN PENGAWASAN PENGORGANISASIAN PENGGERAKAN Dari diagram tersebut terlihat bahwa keterkaitan antara satu fungsi manajemen dengan fungsi manajemen yang lainnya. Sehingga terjadi kompleksitas dan saling ketergantungan antara satu fungsi manajemen dengan fungsi manajemen yang lainnya. Keterangan tersebut merupakan gambaran sistem pelaksanaan fungsi manajemen yang diterapkan pada setiap organisasi dan khususnya pada Racana Walisongo sistem itu juga dapat berjalan dengan baik, walaupun dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan-kekurangan dan ketidak sempurnaan pelaksanaan fungsi manajemen tersebut. Diantara kekurangankekurangan tersebut adalah kurangnya acuan yang digunakan dalam merumuskan suatu kebijakan pada fungsi-fungsi manajemen yang digunakan. Salah satu faktor penyebab kegagalan palaksanaan dakwah adalah dengan ketidak sempurnaan pelaksanaan fungsi manajemen satu dengan yang lain.

21 148 Artinya terjadi ketidak sinkronan antara satu fungsi manajemen dengan fungsi manajemen yang lainnya.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KEAGAMAAN JAMAAH DI MASJID JAMI DARUS SYUKUR NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KEAGAMAAN JAMAAH DI MASJID JAMI DARUS SYUKUR NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KEAGAMAAN JAMAAH DI MASJID JAMI DARUS SYUKUR NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Penerapan Fungsi Manajemen Dakwah di Masjid Jami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Menurut Shaleh A. Rasyad (1993:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa yang paling menentukan masa depan karena masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa pentingnya masa-masa ini maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom 1. Remaja melakukan penyimpangan karena kurangnya pengetahuan agama. Akhlak remaja adalah tingkah laku

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah ilmu seni mengunakan sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu di peperangan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY Metode merupakan suatu hal penting yang harus ada di dalam suatu pelaksanaan kegiatan untuk memberikan kemudahan dan keserasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang memotivasi umatnya untuk selalu aktif menjalankan dan mengembangkan dakwah islamiyah. Keberadaan dakwah mempunyai

Lebih terperinci

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak maupun memanggil umat manusia untuk beriman serta taat kepada Allah Swt, serta sejalan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH FORUM KOMUNIKASI REMAJA ROMANSA. melakukan analisis terhadap metode dakwah yang dilakukan oleh ROMANSA di

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH FORUM KOMUNIKASI REMAJA ROMANSA. melakukan analisis terhadap metode dakwah yang dilakukan oleh ROMANSA di BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH FORUM KOMUNIKASI REMAJA ROMANSA Setelah penulis jabarkan mengenai landasan teori dalam bab dau dan obyek serta hasil penelitian dalam bab tiga. Dalam bagian ini penulis akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA ANNUAL CONFERENCE ON ISLAMIC STUDIES VIII TANGGAL 3 NOVEMBER 2008 DI PALEMBANG

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA ANNUAL CONFERENCE ON ISLAMIC STUDIES VIII TANGGAL 3 NOVEMBER 2008 DI PALEMBANG SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA ANNUAL CONFERENCE ON ISLAMIC STUDIES VIII TANGGAL 3 NOVEMBER 2008 DI PALEMBANG Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yth. Gubernur Sumatera Selatan; Yth. Ketua DPRD

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN DAKWAH DI RUMAH SAKIT ISLAM PATI TAHUN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN DAKWAH DI RUMAH SAKIT ISLAM PATI TAHUN BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN DAKWAH DI RUMAH SAKIT ISLAM PATI TAHUN 2013-2014 4.1.Analisis Terhadap Pengelolaan Dakwah di Rumah Sakit Islam Pati Tahun 2013-2014 Rumah Sakit Islam Pati sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraan hidup material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling memerlukan adanya bantuan dari orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dituntut untuk saling

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Pada bab ini, penulis akan menganalisis kebijakan pemerintah kelurahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat agar mau menerima sekaligus

Lebih terperinci

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH 68 BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH A. Model Komunikasi Dakwah yang Digunakan Da i dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PIMPINAN ANAK CABANG MUSLIAMAT NU TODANAN BLORATAHUN 2014

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PIMPINAN ANAK CABANG MUSLIAMAT NU TODANAN BLORATAHUN 2014 90 BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PIMPINAN ANAK CABANG MUSLIAMAT NU TODANAN BLORATAHUN 2014 A. Analisis Tentang Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Dakwah di Pimpinan Anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara dengan jumlah penganut agama Islam terbesar didunia. Dengan perkiraan 90% dari jumlah total penduduk Indonesia. Islam telah lama mewarnai perjalanan

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHMI DENGAN PARA PESERTA MUSABAQAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON m mm] NOMOR 47 TAHUN 2016 SERI E20 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 47 TAHUN 2016 T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab suci yang merupakan sumber utama ajaran islam dan menjadi petunjuk kehidupan manusia karena isinya mencakup segala pokok ajaran agama

Lebih terperinci

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera BUPATI BURU Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera Alhamdulillahirabil alamin, wabihi nasta inu ala umuriddunia waddin, wasalatu wasalammu ala asrafil ambiyai walmursalim wa ala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, sangat banyak kebiasaan yang berlangsung otomatis dalam bertingkah laku. Oleh karena itu pembinaan kehidupan beragama melalui proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai rakhmat bagi seluruh alam, Islam

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW, 1432 HIJRIAH DIMASDJID AGUNG DARUSSALAM PALU MINGGU, 20 PEBRUARI 2011

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW, 1432 HIJRIAH DIMASDJID AGUNG DARUSSALAM PALU MINGGU, 20 PEBRUARI 2011 GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW, 1432 HIJRIAH DIMASDJID AGUNG DARUSSALAM PALU MINGGU, 20 PEBRUARI 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, YANG

Lebih terperinci

SITI MEGAWATI NIM:

SITI MEGAWATI NIM: PROFIL TOKOH AGAMA ISLAM SEBAGAI TAULADAN BAGI MASYARAKAT MENURUT PANDANGAN MASYARAKAT GAMPONG BLANG SKRIPSI Diajukan Oleh SITI MEGAWATI NIM: 211001355 Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah culture transition (transisi kebudayaan) yang bersifat dinamis kearah suatu perubahan secara continue (berkelanjutan), maka pendidikan dianggap

Lebih terperinci

BAB V PEMBERDAYAAN PENDERITA KUSTA

BAB V PEMBERDAYAAN PENDERITA KUSTA 66 BAB V PEMBERDAYAAN PENDERITA KUSTA A. Pemberdayaan Perempuan Penderita Kusta Pemberdayaan perempuan adalah gerakan yang dimaksud untuk memberi kemungkinan menjadi yang terbaik untuk perempuan, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan. melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat

BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan. melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan bagian yang sangat penting di dalam Islam, karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan masyarakat merupakan aktifitas dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG 121 BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG A. Analisis Planning Manajemen Dakwah dalam Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan akhlak sangat penting ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, agar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui pembahasan dan analisis dari bab I sampai bab IV, maka ada beberapa hal yang sekiranya perlu penulis tekankan untuk menjadi kesimpulan dalam skripsi ini, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dalam bahasa Arab guna menjelaskan jalan hidup yang membawa kemaslahatan bagi umat manusia

Lebih terperinci

Implementasi Pengelolaan dan Sistem Perkuliahan di IAIN SU untuk Menciptakan Mahasiswa yang Bertaqwa, Intelektual, dan Profesional

Implementasi Pengelolaan dan Sistem Perkuliahan di IAIN SU untuk Menciptakan Mahasiswa yang Bertaqwa, Intelektual, dan Profesional Implementasi Pengelolaan dan Sistem Perkuliahan di IAIN SU untuk Menciptakan Mahasiswa yang Bertaqwa, Intelektual, dan Profesional Oleh Dr. Siti Halimah, M.Pd. Disampaikan pada acara seminar dan tadabur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, diriwayatkan secara mutawatir, membacanya ibadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia merupakan agama penutup, sekaligus sebagai penyempurna agama samawi terdahulu. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masjid adalah sebagai pusat kegiatan keagamaan dan keberadaannya tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah menjadi institusi terpenting

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA REMAJA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN MELALUI KEGIATAN SHALAWAT JAM IYYAH SIMTUDURAR DI DESA JREBENGKEMBANG KECAMATAN

BAB IV ANALISIS UPAYA REMAJA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN MELALUI KEGIATAN SHALAWAT JAM IYYAH SIMTUDURAR DI DESA JREBENGKEMBANG KECAMATAN BAB IV ANALISIS UPAYA REMAJA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN MELALUI KEGIATAN SHALAWAT JAM IYYAH SIMTUDURAR DI DESA JREBENGKEMBANG KECAMATAN KARANGDADAP KABIPATEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Remaja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 86 BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 4.1. Analisis Pelaksanaan Pengajian Tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya Kec.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Secara Umum Konsep pendidikan yang Islami menurut Mohammad Natsir menjelaskan bahwa asas pendidikan Islam adalah tauhid. Ajaran tauhid manifestasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Sebuah perubahan apapun bentuknya, senantiasa akan mengacu

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Sebuah perubahan apapun bentuknya, senantiasa akan mengacu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kajian tentang pendidikan adalah sebuah kajian yang tidak pernah selesai untuk dibahas. Sebuah perubahan apapun bentuknya, senantiasa akan mengacu pada pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan- Nya.. Dalam menanamkan keyakinan

Lebih terperinci

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H WALIKOTA BLITAR SAMBUTAN WALIKOTA BLITAR PADA ACARA PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H SENIN, 11 JUNI 2012 Assalamu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam adalah nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Islam berisi seperangkat ajaran tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Dakwah adalah suatu proses penyampaian (tabligh) pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan tujuan agar orang lain

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW, 1432 HIJRIAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH DI PALU KAMIS, 17 PEBRUARI 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kualitas sumber daya manusia yang berkarakter bukan hanya dilihat dari prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi. Modul ke: Kesalehan Sosial Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Secara bahasa makna kesalehan sosial adalah kebaikan atau keharmonisan dalam hidup bersama, berkelompok baik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Secara fitrah manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling bergantung satu sama lain. Dengan fitrah tersebut, maka manusia akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan ajaran yang diberikan kepada manusia untuk dijadikan dasar dan pedoman hidup di dunia. Ajaran ini diturunkan untuk dilaksanakan di tengah-tengah kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG BACA TULIS AL QUR AN BAGI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi dalam era globalisasi sekarang ini telah membawa perubahan-perubahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agama yang rahmatan lil alamin. Konsekuensinya adalah agama Islam harus

BAB I PENDAHULUAN. agama yang rahmatan lil alamin. Konsekuensinya adalah agama Islam harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan sebuah agama yang diturunkan oleh Allah SWT sebagai agama yang rahmatan lil alamin. Konsekuensinya adalah agama Islam harus mengatur seluk

Lebih terperinci

pada diri mereka sehingga mudah menguasai bahasa yang dipelajari baik secara aktif maupun pasif. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya

pada diri mereka sehingga mudah menguasai bahasa yang dipelajari baik secara aktif maupun pasif. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ma had Walisongo Semarang merupakan unsur penunjang pendidikan di lingkungan UIN Walisongo yang bersifat komplementer. Ma had tidak memberikan gelar khusus, akan tetapi

Lebih terperinci

METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA PERKOTAAN (Studi Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang)

METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA PERKOTAAN (Studi Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang) METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA PERKOTAAN (Studi Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk mengislamkan umat Islam dan umat lain yang bersentuhan langsung dengan kehidupan dan tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali ditempuh adalah melalui ajakan, seruan atau himbauan yang

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali ditempuh adalah melalui ajakan, seruan atau himbauan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedatangan Islam ke muka bumi telah membawa perubahan yang sangat signifikan, dari tatanan masyarakat jahiliyah menuju masyarakat yang sejahtera yang berakhlakul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SIARAN MIMBAR AGAMA ISLAM TVRI STASIUN PUSAT JAKARTA. A. Analisis Materi Siaran Mimbar Agama Islam TVRI Stasiun Pusat

BAB IV ANALISIS SIARAN MIMBAR AGAMA ISLAM TVRI STASIUN PUSAT JAKARTA. A. Analisis Materi Siaran Mimbar Agama Islam TVRI Stasiun Pusat BAB IV ANALISIS SIARAN MIMBAR AGAMA ISLAM TVRI STASIUN PUSAT JAKARTA A. Analisis Materi Siaran Mimbar Agama Islam TVRI Stasiun Pusat Jakarta Dakwah merupakan suatu kegiatan untuk melaksanakan transformasi

Lebih terperinci

BAB VII REFLEKSI MEMBANGUN KESADARAN PEMUDA DARI KESENJANGAN DAN HILANGNYA PERAN DALAM DESA. 1. Membangun Kesadaran Pemuda Menjadi Agen

BAB VII REFLEKSI MEMBANGUN KESADARAN PEMUDA DARI KESENJANGAN DAN HILANGNYA PERAN DALAM DESA. 1. Membangun Kesadaran Pemuda Menjadi Agen 104 BAB VII REFLEKSI MEMBANGUN KESADARAN PEMUDA DARI KESENJANGAN DAN HILANGNYA PERAN DALAM DESA A. Refleksi Teoritis 1. Membangun Kesadaran Pemuda Menjadi Agen Problem yang dialami pemuda desa Banjar adalah

Lebih terperinci

Para Hadirin yang saya hormati, Pemimpin adalah orang yang diberi wewenang untuk mengelola organisasi dalam rangka mencapai tujuan tertentu, dan

Para Hadirin yang saya hormati, Pemimpin adalah orang yang diberi wewenang untuk mengelola organisasi dalam rangka mencapai tujuan tertentu, dan SAMBUTAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXII, DIKLAT MANAJEMEN KUA, DIKLAT TEKNIS KEHUMASAN DAN DIKLAT KOMPETENSI PENYULUH AGAMA SE-KALIMANTAN SELATAN, TENGAH, TIMUR DAN UTARA TANGGAL 18 JULI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan setiap manusia untuk memiliki suatu pengetahuan tertentu. Peranan dari pendidikan adalah untuk mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah agama yang sangat menekankan umatnya untuk menuntut ilmu, tidak terkecuali tua muda, laki-laki maupun perempuan, semua diisyaratkan untuk mencari ilmu.

Lebih terperinci

BAB I. mengandung nilai-nilai rahmatan lil alamin, artinya ajarannya bersifat universal,

BAB I. mengandung nilai-nilai rahmatan lil alamin, artinya ajarannya bersifat universal, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam, merupakan satu-satunya ajaran agama yang hakekatnya adalah untuk keselamatan umat manusia. Hal ini dibuktikan dalam konteks ajarannya yang mengandung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA

BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA 55 BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA SEMARANG SERTA FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBATNYA A. Analisis penerapan fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan Berpijak dari uraian di atas, baik dari landasan teori maupun dari

BAB V PENUTUP Kesimpulan Berpijak dari uraian di atas, baik dari landasan teori maupun dari BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berpijak dari uraian di atas, baik dari landasan teori maupun dari hasil penelitian yang penulis laksanakan dan telah diadakan pembahasan sepenuhnya, maka dapat diambil sebuah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu hal penting yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, banyak peristiwa-peristiwa menyimpang yang terjadi di kalangan pelajar, mulai dari tawuran, seks bebas, pembunuhan, sekelompok pemuda-pemuda yang berbuat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dakwah merupakan rangkaian kegiatan pembinaan kepada masyarakat yang harus dilaksanakan secara terus-menerus, profesional dan berkesinambungan. Dakwah harus mampu

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Ingatan atau memori merupakan salah satu aspek dalam kognisi yang melibatkan otak dalam proses pengambilan informasinya. Saat melakukan aktivitas sehari-hari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat di kota-kota sampai ke pelosok-pelosok desa. Masjid mudah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat di kota-kota sampai ke pelosok-pelosok desa. Masjid mudah 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Masjid merupakan pusat kegiatan kaum muslimin. Dari sanalah seharusnya kaum muslimin merancang masa depannya, baik dari segi din (agama), ekonomi, politik,

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG TANGGAL 7 JUNI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Akhlaq Sosial Islami Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Abstraksi Akhlak memiliki pengertian yang sangat luas. Standar

Lebih terperinci

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR Majelis ta lim sebagai lembaga pendidikan non formal, sebagai lembaga da wah islam mempunyai peran strategis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG 77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada

( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada 130 BAB V ANALISA ATAS PANDANGAN SHAIKH MUHAMMAD AL-GHAZAli> memang tidak akan mungkin dilupakan dalam dunia pemikiran Islam. Karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi perilaku anak yang semakin hilangnya nilai-nilai karakter bangsa. Hilangnya nilai-nilai karakter bangsa

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. FORUM TAKMIR MASJID SE-DESA MUNCAR

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. FORUM TAKMIR MASJID SE-DESA MUNCAR 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. FORUM TAKMIR MASJID SE-DESA MUNCAR TANGGAL 7 MEI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan

Lebih terperinci

PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Dr. Sukring, M.Pd.I. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA-TULIS AL-QUR`AN BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu mengadakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pada rumusan masalah, paparan data, dan temuan hasil penelitian, maka di bawah ini akan disimpulkan beberapa hal, yaitu: 1. Pengembangan Kurikulum Diversifikasi Muatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an sebagai Kitab Suci umat Islam merupakan kumpulan firman Allah (kalam Allah) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. sedang bentuk kata kerja atau fi ilnya adalah da a yad u yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. sedang bentuk kata kerja atau fi ilnya adalah da a yad u yang berarti 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyampaikan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia. Islam sebagai agama sebenarnya

Lebih terperinci

Oleh : Muflihah Istiqomah S BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang cepat untuk menghimpun informasi baru yang dibutuhkan sebagai

Oleh : Muflihah Istiqomah S BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang cepat untuk menghimpun informasi baru yang dibutuhkan sebagai 1 Penerapan strategi belajar PQ4R untuk peningkatan minat baca Al-Qur an dan prestasi siswa di SMP Negeri I Bulu kabupaten Sukoharjo ( Penelitian Tindakan Kelas ) Oleh : Muflihah Istiqomah S 810907017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitan Pendidikan merupakan bahasan penting dalam setiap insan. Keberadaannya dianggap suatu hal yang mendasar dan pokok dalam setiap kehidupan manusia. Kerap kali pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah sub mata pelajaran pada jenjang pendidikan menengah yang membahas ajaran Agama Islam dalam segi aqidah dan akhlak. Mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan diselenggarakan dalam rangka mengembangkan pengetahuan, potensi, akal dan perkembangan diri manuisa, baik itu melalui jalur pendidikan formal,

Lebih terperinci

BAB IV ANALIS TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS

BAB IV ANALIS TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS BAB IV ANALIS TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS A. Analisis Pelaksanaan Pendidikan keagamaan di Desa Prambatan Kidul Orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah Muhammad bin Abdullah melalui Malaikat Jibril as dengan lafal-lafal yang berbahasa Arab dan maknanya

Lebih terperinci

WALI KOTA BLITAR. SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA SHOLAT IDUL ADHA 1433 H TANGGAL 10 DZULHIJAH 1433 HIJRIAH Assalamu alaikum wr. Wb.

WALI KOTA BLITAR. SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA SHOLAT IDUL ADHA 1433 H TANGGAL 10 DZULHIJAH 1433 HIJRIAH Assalamu alaikum wr. Wb. WALI KOTA BLITAR SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA SHOLAT IDUL ADHA 1433 H TANGGAL 10 DZULHIJAH 1433 HIJRIAH Assalamu alaikum wr. Wb. YANG SAYA HORMATI, PARA ALIM ULAMA, BAPAK KYAI DAN IBU NYAI SERTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memahami pendidikan Islam tidak semudah mengurai kata Islam dan pendidikan, karena selain sebagai predikat, Islam juga merupakan satu substansi dan subjek penting

Lebih terperinci