PETA SOSIAL DESA BANJARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETA SOSIAL DESA BANJARAN"

Transkripsi

1 PETA SOSIAL DESA BANJARAN Lokasi Desa Banjaran adalah sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Pemalang terletak antara garis Lintang Selatan dan garis Wilayah Desa Banjaran sebelah Barat berbatasan dengan Desa Banjardawa (ibukota Kecamatan Taman), sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pedurungan, sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pedurungan, dan sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Jebed. Secara topografi Desa Banjaran terbagi menjadi dua oleh sebuah sungai (Kali Waluh). Sebagian besar swilayah Desa Banjaran terletak di sebelah barat sungai, sedang wilayah di sebelah timur sungai dinamakan Dukuh Kranan. Sebuah jembatan besi menghubungkan antara Dukuh Kranan dengan induk desa. Selain Dukuh Kranan, persawahan penduduk juga terletak di sebelah timur Kali Waluh. Prasarana transportasi berupa jalan aspal yang menghubungkan Desa Banjaran dengan Desa Lainnya masih dalam keadaan baik, sedangkan sarana transportasi umum yang ada hanya angkutan desa huruf I, dan becak. Selebihnya masyarakat menggunakan kendaraan pribadi, yaitu sepeda, sepeda motor, dan mobil. Waktu tempuh menuju lokasi & sarana vital dari Desa Banjaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4. Waktu Tempuh Menuju Lokasi & Sarana Vital dari Desa Banjaran No Orbitasi Jarak Waktu Tempuh Ke Ibukota Kecamatan Ke Ibukota Kabupaten Ke Pasar Ke Puskesmas Ke RSUD Dr.M.Ashari 0,5 Km 6 Km 0,7 Km 0,5 Km 6 Km Sumber : diolah dari Profil Desa Banjaran 2004 & Observasi Catatan : Waktu diukur berdasarkan kecepatan sepeda motor 40 km/jam 0,75 menit 9 menit 1,05 menit 0,75 menit 9 menit

2 45 Semua lokasi tersebut berada di luar Desa Banjaran. Puskesmas, Pasar, maupun ibukota kecamatan berada di Desa Banjardawa, yang berbatasan dengan Desa Banjaran sebelah barat, sedangkan ibukota kabupaten, dan RSUD Dr.M.Ashari di wilayah Kecamatan Pemalang. Pada umumnya masyarakat mengendarai kendaraan pribadi dan becak untuk mencapai lokasi orbitasi tersebut, sebab angkutan kota huruf I hanya melewati ibukota kabupaten dengan jalan memutar, sehingga waktu yang ditempuh menjadi lebih lama. Bis kecil (tuyul) dan colt juga bisa digunakan masyarakat untuk mencapai iibukota kabupaten, namun masyarakat baru bisa mendapati tuyul dan colt tersebut di Desa Banjardawa. Berdasarkan tabel orbitasi tersebut dapat dilihat bahwa Desa Banjaran termasuk desa yang dekat dengan pusat pemerintahan kecamatan dan kabupaten. Akan tetapi banyak penduduk Desa Banjaran yang miskin, hal ini menunjukkan bahwa lokasi yang dekat dengan pusat pemerintahan tidak menjamin penduduk Desa Banjaran hidup sejahtera. Kependudukan Penduduk Desa Banjaran pada bulan Oktober 2004 tercatat berjumlah jiwa, terdiri dari laki-laki dan perempuan, dengan kepala keluarga. Penduduk yang beragama Islam berjumlah orang, dan Katholik 13 orang. Tingkat kepadatan penduduknya adalah 128,06 jiwa per ha Agama yang dipeluk sebagian besar penduduk adalah agama Islam, sedang pemeluk agama Katholik hanya berjumlah 13 orang. Kehidupan beragama berjalan normal, setiap waktu sholat akan terdengar adzan dari dua buah masjid dan 13 musholla, namun jumlah penduduk yang sholat sangat sedikit, hal tersebut terlihat dari ruang musholla dan masjid yang banyak tersisa pada pelaksanaan sholat. Masjid menjadi penuh hanya pada pelaksanaan sholat Jum at, demikian juga dengan musholla menjadi lebih banyak jamaahnya pada malam Jum at dan hari Jum at. Nilai-nilai yang ada dalam Agama Islam belum sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan ketidakkonsistenannya jumlah penduduk yang sholat di masjid/musholla. Bukti selanjutnya adalah tidak dilunasinya pinjaman dari kas tahlilan dan pinjaman dari program bantuan pemerintah, padahal Islam sangat

3 46 mengecam pemeluknya yang tidak melunasi hutang. Etos kerja keras, disiplin, strategi dagang yang terbaik yang diajarkan Islam juga belum sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat. Pembinaan mental spiritual masyarakat memang saat ini dirasa sangat kurang, bahkan pihak pengurus Masjid tidak mengadakan program pengajian. Namun demikian beberapa kelompok tahlilan dan jamaah musholla sudah memulai untuk mengadakan pembinaan mental spiritual. Namun pembinaan tersebut baru sebatas ritual ibadah, seperti tata cara sholat, dan puasa. Adapun aspek kehidupan lainnya belum banyak disentuh, padahal Islam mengatur pemeluknya dalam semua aspek kehidupan, seperti dalam bidang ekonomi berupa keutamaan bekerja keras, jujur dalam mencari nafkah, sekaligus bidang ekonomi sosial berupa kewajiban memberikan santunan kepada orang miskin bagi mereka yang kaya, larangan untuk bersifat tamak, dan lain-lain. Komposisi penduduk Desa Banjaran berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 5. Komposisi Penduduk Desa Banjaran Usia (tahun) Laki-Laki Perempuan Jumlah (L+P) Persentase (%) , , , , ,11 Jumlah Sumber : Profil Desa Banjaran 2004 Berdasarkan wawancara dan hasil observasi, terjadi pengurangan yang besar pada usia tahun. Secara defacto jumlah pemuda sangat sedikit, hal itu disebabkan setelah para pemuda lulus SMA atau sudah merasa mempunyai kewajiban mencari nakah akan migrasi ke kota-kota besar terutama untuk bekerja. Mereka mencari nafkah ke luar kota karena potensi yang ada di Desa Banjaran dirasa tidak dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi mereka. Tingkat pendidikan penduduk Desa Banjaran sebagai berikut:

4 47 Tabel 6. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Banjaran NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH (JIWA) PERSENTASE 1 Tidak Sekolah 224 3,9 2 Belum Sekolah 506 8,7 3 Tidak Tamat SD ,2 4 Tamat SD ,1 5 Tamat SLTP ,9 6 Tamat SLTA ,97 7 Diploma ,5 8 S1 40 0,7 9 S2 2 0,03 JUMLAH Sumber: Profil Desa Banjaran 2004 diolah. Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan penduduk masih rendah. Jumlah penduduk berpendidikan SLTA ke atas hanya 882 jiwa, atau 15,2%, sedangkan 76,06% hanya lulus SLTP ke bawah. Tingkat pendidikan yang rendah tersebut merupakan salah satu indikator kemiskinan yang terjadi di Desa Banjaran. Sistem Ekonomi Mata pencaharian penduduk melibatkan cara untuk memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan Profil Desa Banjaran mata pencaharian penduduk cukup beragam, namun terdapat mata pencaharian mayoritas, yaitu adalah buruh/swasta sebanyak 1307 orang. Buruh/swasta yang dimaksud adalah penduduk yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, tukang rongsok, kuli bangunan, tukang becak, sopir, tukang listrik dan orangorang yang bekerja serabutan. Mata pencaharian penduduk secara lengkap dapat dilihat pada grafik berikut :

5 48 Gambar 4.Mata Pencaharian Penduduk Pedagang Montir Petani Pengrajin Buruh Tani 105 Pegawai Negeri 1307 Buruh/Swasta Jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh begitu besar mencapai 53,35% dari penduduk yang bekerja, sementara jika ditambah dengan buruh tani mencapai 66%. Besarnya jumlah buruh maupun buruh tani tersebut dapat menggambarkan banyaknya kemiskinan yang terjadi pada penduduk Desa Banjaran. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat, terjadi kecenderungan untuk meninggalkan mata pencaharian sebagai petani/buruh tani. Hal ini disebabkan karena hasil pertanian yang dinilai tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut antara lain tergambar dalam jawaban Pak Ai (35 th) berikut : Masyarakat sekarang banyak yang meninggalkan pertanian, karena hasilnya tidak dapat menutupi modal untuk bertani, apalagi sekarang ini harga-harga pupuk mahal, sedangkan harga beras sendiri segini-segini aja. Ditambah lagi hama tikus yang melanda sawah Desa Banjaran ini,menambah parahnya kondisi pertanian. Terjadi pergeseran kecenderungan dalam mata pencaharian penduduk, yaitu mata pencaharian sebagai buruh/swasta, bagi penduduk yang telah mempunyai rumah dan berkeluarga di Desa Banjaran, sedangkan sebagian besar pemuda pergi ke kota besar terutama untuk bekerja. Pemuda yang tersisa adalah pemuda yang masih duduk di bangku sekolah, pemuda pengangguran, dan sedikit pemuda yang bekerja. Tingkat kesejahteraan masyarakat berdasarkan pola konsumsi dan kepemilikan BKKBN mengkategorikan rumah tangga dalam masyarakat Desa Banjaran sebagai berikut :

6 49 Tabel 7. Tingkat Kemiskinan Penduduk Desa Banjaran Kategori Keluarga Jumlah(KK) Persentase (%) Prasejahtera ,35 Sejahtera ,20 Sejahtera ,08 Seahtera ,19 Sejahtera 3 Pus ,18 Jumlah Rumah tangga prasejahtera dan sejahtera 1 dikategorikan sebagai rumah tangga miskin dengan karakteristik pendapatan keluarga habis untuk keperluan konsumsi keluarga. Berdasarkan data tersebut jumlah rumah tangga miskin mencapai 1015 rumah tangga, atau 55,56%. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang cukup besar, karena separuh lebih penduduk berada dalam kategori miskin. Rumah tidak dapat digunakan sebagai tanda kesejahteraan penduduk, sebab penduduk mempunyai perilaku untuk mentereng yaitu tampil melebihi kondisi mereka yang sesungguhnya. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat dan aparat desa, serta observasi lapangan, potensi alam yang bersifat ekonomis di Desa Banjaran sangat sedikit. Kurangnya potensi alam tersebut menjadikan banyaknya penduduk yang bekerja sebagai buruh. Banyaknya penduduk yang bermata pencaharian sebagai buruh dan buruh tani menjadi jawaban yang logis kenapa data desa menunjukkan tingkat kemiskinan yang cukup besar terjadi di masyarakat. Struktur Komunitas Pelapisan sosial masyarakat Desa Banjaran didasarkan pada faktor ekonomi, dan status. Berdasarkan wawancara dengan aparat desa dan masyarakat, karakteristik pelapisan sosial di Desa Banjaran adalah sebagai berikut : 1. Kemampuannya 2. Sikap dan tingkah lakunya 3. Kepemimpinannya 4. Aktifitasnya dalam kegiatan kemasyarakatan

7 50 Berdasarkan karakteristik tersebut, lapisan sosial yang ada di Desa Banjaran adalah Pertama, tokoh agama yaitu kyai/ulama sebagai orang yang ahli dalam bidang agama. Kedua, tokoh masyarat yaitu orang yang aktif dalam kegiatan masyarakat, sering memberikan saran dan nasehat kepada masyarakat.ketiga, masyarakat biasa. Pemimpin formal dalam masyarakat adalah Kepala Desa. Penilaian masyarakat terhadap Kepala Desa cenderung kurang baik, bahkan aparat desa pun cenderung menilai buruk Kepala Desa. Hal itu dibuktikan dari hasil wawancara. Penilaian buruk tersebut karena kepentingan pribadi Kepala Desa yang lebih dominan pada saat memerintah, sehingga banyak program desa yang tidak tercapai. Pemimpin informal pada masyarakat Desa Banjaran adalah kyai, dan orang yang dituakan dalam masyarakat (tokoh masyarakat). Masyarakat Desa Banjaran patuh kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, dengan mempertimbangkan apa yang disampaikan oleh lapisan tersebut, jika perkataan tersebut baik dan mempunyai alasan yang kuat maka masyarakat akan mematuhinya. Masyarakat juga mempertimbangkan kemampuan, sikap, kepemimpinan, dan aktivitasnya dalam masyarakat. Seorang kyai sekalipun tidak akan dipatuhi oleh masyarakat apabila berbuat kurang baik, atau perilakunya tidak sesuai dengan apa yang dikatakannya. Berdasarkan wawancara, penduduk kaya di Desa Banjaran tidak disegani karena kekayaannya, meskipun kekayaan juga mencerminkan kemampuannya di bidang ekonomi. Penduduk kaya hanya dianggap masyarakat biasa apabila tidak dilengkapi oleh karakteristik pelapisan sosial lainnya, sehingga terjadi seorang tukang listrik memberikan nasehat kepada seorang penduduk kaya. Hal tersebut sesuai dengan perkataan Pak AK (43 th) berikut : Wong sugih ora mesti dihormati wan. Anggere sugih tapi wonge ora bener nyong wani nglarui. Malah tau aku arep ngamplengi anake wong sugih sing lagi mendem. Bapane marani aku, tapi malah tak larui sisan. (artinya: orang kaya tidak selalu dihormati wan. Jika kaya tapi tidak benar saya berani untuk mengingatkan. Bahkan saya pernah mau menampar anak orang kaya yang sedang mabuk. Bapaknya mendatangi saya, tapi sekalian saya nasehati.) Jejaring sosial pada masyarakat Desa Banjaran berdasarkan kedekatan rumah, dan keakraban hubungan. Pengorganisasian masyarakat berdasarkan gom (dusun), RT, dan jamaah musholla, seperti tahlilan tiap gom, arisan RT, rukun kematian gom, maupun jamaah musholla. Tokoh agama banyak berpengaruh pada kelompok tahlilan dan jamaah musholla, sedangkan tokoh masyarakat berpengaruh pada arisan RT dan

8 51 kehidupan sehari-hari. Akan tetapi tingkat kepatuhan masyarakat masih dipengaruhi oleh kepentingan masyarakat, materi pembicaraan tokoh, dan konsistensi tokoh terhadap pembicaraan tersebut. Organisasi dan Kelembagaan Terdapat beragam lembaga yang berperan sebagai dinamisator dalam kehidupan masyarakat Desa Banjaran. Organisaisi dan kelembagaan tersebut berupa organisasi pemerintah, organisasi ekonomi dan serta kelembagaan masyarakat. Organisasi pemerintah yang ada berupa Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa, sedangkan organisasi ekonomi berupa koperasi simpan pinjam. Organisasi dan kelembagaan masyarakat secara lebih terinci sebagai berikut : Tabel.8. Organisasi dan Kelembagaan di Desa Banjaran NO Lembaga Nama Jumlah 1 Kemasyarakatan agama Tahlilan Bapak Tahlilan Ibu Kenceran Kelompok Barzanzi 6 buah 6 buah 1 buah 2 buah Jamaah (musholla) Masjid Musholla 13 buah 2 buah 2 Pendidikan Madrasah TPQ 1 buah 1 buah Sumber : Profil Desa Banjaran 2004, observasi, dan wawancara. Kegiatan utama lembaga kemasyarakatan agama adalah kegiatan agama, namun demikian terdapat beberapa kegiatan yang bersifat ekonomi dan merupakan jaminan sosial. Di dalam kelompok Tahlilan Ibu, anggota wajib memberikan iuran yang sekaligus sebagai arisan, selain itu dikumpulkan pula sumbangan sukarela sebagai

9 52 kas yang selanjutnya akan digunakan untuk membesuk anggota yang sakit, melahirkan, atau meninggal. Kelompok tahlilan merupakan kelembagaan masyarakat yang sudah mengarah pada organisasi. Kelompok tahlilan mempunyai struktur kepengurusan,mempunyai sumber dana tetap, dan mempunyai aturan-aturan. Demikian pula dengan kenceran, kelompok Barzanzi, jamaah musholla, dan masjid. Lembaga pendidikan baik TPQ maupun madrasah merupakan kelembagaan yang sudah berbentuk organisasi lengkap dengan peraturan tertulisnya. Kelompok-kelompok tahlilan yang berkembang bukanlah kelompok yang berfungsi untuk tahlilan kematian. Kelompok tersebut dilaksanakan pada hari yang ditentukan oleh keputusan musyawarah anggota, meskipun biasanya dilaksanakan pada malam Jumat. Karena hari Jumat adalah hari besar di antara hari-hari lain bagi umat Islam, sedangkan orang yang melaksanakan tahlilan kematian hanya berdasarkan undangan dari pihak yang berduka. Prasarana peribadatan hanya ada untuk pemeluk agama Islam. Prasarana tersebut terdiri dari dua buah masjid, dan 13 musholla. Masjid Mujtahidin merupakan masjid utama yang berlokasi tepat di sebelah Balai Desa, sebagian besar penduduk menggunakan masjid tersebut untuk melaksanakan Sholat Jum at kecuali bagi penduduk dukuh Kranan melaksanakan Sholat Jum at di masjid Desa Pedurungan. Masjid kedua adalah Masjid Semampir yang terletak perbatasan Desa Banjaran dan Desa Pedurungan bagian Barat. Ketiga belas musholla tersebar pada tiap-tiap gom (dusun), rata-rata dua buah musholla tiap gom. Semua tempat peribadatan tersebut berjalan aktif, kumandang adzan akan terdengar sahut-menyahut jika waktu sholat telah tiba. Setelah adzan sebelum iqomat akan terdengar puji-pujian. Hal tersebut membawa nuansa religius yang kental, lebih-lebih saat bulan suci Ramadhan, selepas sholat tarawih akan terdengar pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur an. Peran masjid dan musholla masih hanya sebatas untuk ritual ibadah mahdoh (yaitu sholat) saja, sedangkan fungsi lainnya baik ekonomi maupun sosial belum dijalankan sebagaimana ketentuan dalam ajaran Islam. Namun demikian sudah ada embrio mengarah ke tujuan tersebut, misalnya pada saat kepengurusan sebelum periode ini melaksanakan kegiatan pengumpulan zakat fitrah bagi penduduk yang mampu yang selanjutnya dibagikan kepada penduduk yang tidak mampu.

10 53 Norma yang ada pada masyarakat adalah budaya dan agama. Terdapat akulturasi antara budaya dengan ajaran agama khususnya Agama Islam. Kegiatan tahlilan kematian merupakan salah satu bentuk akulturasi tersebut. Inti kegiatan tahlilan berupa rangkaian dzikir. Namun Islam tidak mengenal kegiatan tahlilan tahlilan kematian. Budaya mendak, nyatus, nyewu merupakan budaya yang berasal dari Agama Hindu, sedangkan dzikir memang dianjurkan di dalam Islam, namun berkumpul, dzikir, dan pemberian sekotak makanan dari keluarga berduka kepada orang yang bertahlilan, dan penentuan hari-hari tahlilan berdasarkan hari kematian tidak ada dalam ajaran Islam. Norma Agama Islam yang ada pada masyarakat belum dilaksanakan sepenuhnya. Masyarakat masih belum menerapkan Islam dalam kehidupan sehariharinya. Masih adanya masyarakat yang suka minuman keras, tidak mau melunasi hutang, dan jumlah jamaah sholat yang tidak maksimal merupakan beberapa bukti yang nampak pada masyarakat Desa Banjaran. Sumberdaya Lokal Sumberdaya merupakan potensi yang dapat menopang kelangsungan hidup manusia. Sumberdaya lokal berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan ekosistemnya. Ekosistem sendiri terdiri dari makhluk hidup termasuk manusia dan makhluk tak hidup (alam), sehingga sumberdaya lokal Desa Banjaran berkaitan dengan hubungan antara penduduk Desa Banjaran dengan alam dan makhluk hidup yang ada di Desa Banjaran. Berdasarkan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, sumberdaya alam Desa Banjaran sangat sedikit. Hanya ada lahan persawahan di bagian Timur Desa Banjaran seluas 45,799 ha yang dimiliki oleh 163 petani. Kurangnya ketertarikan penduduk untuk bertani karena dinilai prospek yang kurang cerah menyebabkan lahan persawahan dinilai tidak potensial oleh penduduk. Sumberdaya potensial yang ada di Desa Banjaran adalah interaksi antar penduduk yang dilandasi oleh norma agama Islam yang dipeluknya. Masyarakat rela untuk mengeluarkan tenaga dan hartanya untuk kepentingan agamanya, sehingga Masjid dan Musholla di Desa Banjaran di bangun dengan swadaya oleh penduduk Desa Banjaran. Agama Islam mewajibkan pemeluknya yang kaya untuk berzakat, yaitu

11 54 menyerahkan sebagian hartanya untuk dibagikan kepada pihak yang berhak menerimanya, termasuk orang miskin. Selain itu ada ketentuan infak dan shodaqoh berupa pemberian sebagian harta secara sukarela di luar zakat untuk diberikan kepada pihak yang berhak menerimanya. Hanya saja belum ada lembaga yang mengelola zakat, infak dan shodaqoh tersebut. Norma dalam Agama Islam yang dipeluk oleh 99,77% penduduk Desa Banjaran juga merupakan potensi yang dapat menghasilkan solusi bagi masalah yang ada jika dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kewajiban untuk jujur, mencari ilmu, berbuat baik, peduli pada sesama manusia, larangan berbuat semena-mena baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan, dan lain-lain yang diajarkan oleh Islam merupakan aspek-aspek yang ada pada pengetahuan kontemporer saat ini. Untuk kegiatan dzikir masyarakat Desa Banjaran membentuk kelompokkelompok, seperti kelompok tahlilan, barzanzi, dan kenceran. Di dalam kelompok tahlilan terdapat embrio jaminan sosial bagi masyarakat, yaitu dengan dikumpulkannya iuran wajib dan iuran sukarela dalam kegiatan tersebut yang selanjutnya digunakan untuk membesuk anggota yang sakit, kecelakaan, diberikan kepada keluarga dari anggota yang meninggal, dan kapada anggota yang melahirkan. Kelembagaan agama tersebut yang sudah mengarah ke organisasi tersebut dapat menjadi sarana penguatan kapasitas lainnya, seperti kapasitas sumberdaya manusia maupun kapasitas kelembagaan itu sendiri. Penguatan kapasitas lainnya tersebut dapat dilakukan melalui kelembagaan agama, karena norma yang melandasi kelembagaan tersebut bersifat komprehensif, yaitu mencakup semua aspek kehidupan, baik idiologi, sosial, maupun ekonomi. Potensi budaya yang sudah turun temurun juga ada pada penduduk Desa Banjaran. Potensi tersebut bersifat kegotong royongan. Salah satu bentuknya adalah kegiatan sinoman atau sambatan, yaitu kegiatan membantu secara sukarela penduduk yang mempunyai hajat. Bahkan dalam pengurusan jenazah ditemukan pula sifat gotong royong, hal tersebut dibuktikan dengan adanya istilah rukun kematian. Yaitu kegiatan pengumpulan dana secara berkala yang selanjutnya akan diserahkan kepada keluarga jenazah, selain dana penduduk juga menyumbang tenaga, baik untuk mengangkat maupun membawa jenazah. Sedangkan pengurusan upacara kematian bisanya diserahkan kepada Lebe.

12 55 Masalah Kesejahteraan Sosial Dua masalah sosial terbesar yang ada di Desa Banjaran adalah masalah kemiskinan, dan penerapan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kedua masalah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kemiskinan Masalah kemiskinan merupakan masalah yang dirasakan oleh 55,55% penduduk Desa Banjaran. Kemiskinan tersebut timbul karena berbagai faktor, yaitu : a. Pendidikan, jumlah penduduk berpendidikan SMP kebawah sebesar 76,06%, sedangkan penduduk berpendidikan SMA ke atas hanya sebesar 15,2%. Tingkat pendidikan penduduk yang rendah menjadi salah satu penambah tingginya kemiskinan di Desa Banjaran di samping adanya faktor lain yang akan disebutkan di bawah (poin b dan c), namun ada faktor yang menyebabkan berkurangnya kemiskinan yaitu bagi warga desa yang berurbanisasi dan memberikan sebagian penghasilannya kepada keluarganya di desa. b. Terbatasnya sumberdaya alam, Desa Banjaran hanya mempunyai lahan persawahan sebagai sumber daya alam. Luas sawah hanya 45,799 ha yang dimiliki oleh 163 petani. Keterbatasan tersebut menyebabkan masyarakat tidak dapat mempunyai sumber mata pencaharian dari alam, kecuali sebagai buruh tani. Kecenderungan masyarakat untuk meninggalkan pertanian menyebabkan sumberdaya alam semakin tidak potensial. c. Modal, keterbatasan modal baik modal manusia, modal finansial, modal fisik, maupun modal alam,dan kurangnya akses masyarakat terhadap modal menyebabkan masyarakat tidak dapat mengembangkan kehidupan ekonominya. 2. Penerapan Agama Islam dalam Kehidupan Sehari-hari Umat Islam bukan hanya diwajibkan untuk sholat saja, tetapi dalam kehidupan sehari-hari sikap, dan tingkah laku umat Islam harus sesuai dengan ajaran Agama Islam. Penduduk Desa Banjaran mempunyai masalah dalam penerapan ajaran Agama Islam. Banyak masyarakat yang belum menerapkan ajaran Agama Islam secara komprehensif. Hal tersebut sesuai dengan jawaban Bu Dy (55 th) berikut ketika menjawab pertanyaan penulis tentang bagaimana bekerja secara Islami:

13 56 Wah mboten ngertos niku mas, kulo ngertose namung sholat. Kagem ngaos mawo kula taksih sinau. Sakniki mending kula sinau ngaos, wingi-wingi kula dereng saged ngaos.(artinya: wah tidak tahu mas, saya tahunya Cuma sholat. Sekarang lebih baik kaena sudah belajar mengaji, sebelumnya saya tidak bisa mengaji). Pengajianpengajian yang berisi tentang kehidupan secara lebih komprehensif juga belum dilaksanakan, sebagaimana perkataan Pak MB (45 th) berikut : Memang, untuk pengajian masih berkisar pada ibadah saja. Untuk materi bekerja, ekonomi, dan lainnya itu masih belum. Untuk ibadah saja masyarkat masih harus sering diingatkan. Memang benar ucapan Pak MB tersebut, karena berdasarkan pengamatan penulis, masyarakat yang melaksanakan sholat berjamaah di Musholla Khoirus Subban masih sangat sedikit (hanya 1 sampe 2 baris). Bahkan pada saat sholat subuh bisa hanya 2 orang jamaah laki-laki dan 5 jamaah wanita.

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER 4.1. Keadaan Umum Lokasi Desa Cibaregbeg masuk wilayah Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, yang merupakan tipologi desa dataran rendah dengan luas

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI FISIK DAN SOSIAL KELURAHAN PAKEMBARAN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL PROPINSI JAWA TENGAH

BAB IV KONDISI FISIK DAN SOSIAL KELURAHAN PAKEMBARAN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL PROPINSI JAWA TENGAH BAB IV KONDISI FISIK DAN SOSIAL KELURAHAN PAKEMBARAN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL PROPINSI JAWA TENGAH 4.1. Kondisi Geografis Kelurahan Pakembaran Di Kecamatan Slawi terdapat 5 Kelurahan dan 5 Desa.

Lebih terperinci

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN 35 PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN Lokasi Kelurahan Cipageran merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Adapun orbitasi, jarak dan waktu tempuh dengan pusat-pusat

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI

BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI Desa Babakan Pari berada di ketinggian 600 m dpl, luas wilayah desa 212.535 ha adalah bagian dari wilayah administrasi Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN 67 KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN Kepemimpinan Kepemimpinan di dalam kelembagaan musholla yang dimaksud adalah gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pengurus Musholla Khoirus Subban. Gaya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didirikan pada akhir abad ke-18, berdasarkan hasil mufakat Tokoh Adat pada saat

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didirikan pada akhir abad ke-18, berdasarkan hasil mufakat Tokoh Adat pada saat IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bandar Dalam adalah salah satu desa tua di Kecamatan Sidomulyo yang didirikan pada akhir abad ke-18, berdasarkan hasil mufakat Tokoh Adat pada saat itu,

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak geografis, luas wilayah dan kependudukan Desa Petaonan merupakan

Lebih terperinci

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda 31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km, V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif, Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa di

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif, Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa di BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Secara administratif, Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Kedungwuni, yang terletak di sebelah utara Kecamatan Kedungwuni

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR 33 BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR A. Letak Geografis Berdirinya desa pujud pada tahun ± 1901, dimana desa ini di sebelah barat berbatasan dengan desa kasangbangsawan,

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Desa Bantarjo merupakan salah satu pedukuhan yang berada di Desa Banguncipto Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo Yogykarata, luas wilayah 96.5 ha,

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga

Lebih terperinci

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di 40 IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 4,47 km beribukota di Kampung Gedung Aji yang berjarak 36 km dari Ibu Kota Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat 28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

PETA SOSIAL DESA CURUG

PETA SOSIAL DESA CURUG PETA SOSIAL DESA CURUG Lokasi Desa Curug merupakan salah satu dari 10 desa yang berada dibawah wilayah administratif Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Letak fisik desa sangat

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN 46 BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN Gambar 3 Peta Kabupaten S idoarjo Gambar 4 Peta Lokasi TPST Janti Berseri 47 A. Kondisi Geografis Letak geografis Desa Janti terletak di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK 25 BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK A. Kondisi Geografis Desa Klampok Secara geografis letak wilayah Desa Klampok khususnya sangatlah strategis dan menguntungkan karena berada pada perbatasan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah 52 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Pagelaran Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah Ripah Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. Desa Pagelaran

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Desa penelitian ini merupakan salah satu desa di Kabupaten Banyumas. Luas wilayah desa ini sebesar 155,125 ha didominasi oleh hamparan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Benai terletak antara 0000-10 00 LS dan 1010 02-1010 55 BT dengan luas wilayah 249,36 km2 atau sekitar 3,26% dari keseluruhan luas Kabupaten

Lebih terperinci

b. Tanah kering No Tanah Kering Luas 1 Pekarangan / Bangunan 25,717

b. Tanah kering No Tanah Kering Luas 1 Pekarangan / Bangunan 25,717 BAB III PRAKTIK PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA DI DESA WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG A. Gambaran Umum Desa Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten Batang 1. Deskripsi Wilayah Desa Wanar termasuk

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan, IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Tirta Makmur merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa Tirta Makmur ini

Lebih terperinci

PETA SOSIAL DESA BANJARARUM

PETA SOSIAL DESA BANJARARUM PETA SOSIAL DESA BANJARARUM Gambaran Lokasi Desa Banjararum merupakan satu dari empat desa yang berada di wilayah Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI WILAYAH Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini juga diperoleh dengan mengacu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan 1. Kondisi Geografis Desa Sedayulawas memiliki luas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Dataran Tinggi Dieng kurang lebih berada di ketinggian 2093 meter dari permukaan laut dan dikelilingi oleh perbukitan. Wilayah Dieng masuk ke

Lebih terperinci

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN BAB III PELAKSANAAN AKAD UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Tanjung merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU 4.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Lokasi Penelitia Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar yang menurut beberapa tokoh masyarakat desa dikenal karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Punduh Sari merupakan bagian dari wilayah administratif di Kecamatan Manyaran

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN 42 BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Titik Lokasi penelitian ini berada di wilayah Kabupaten Lamongan, dengan luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 atau

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Desa Wayang yaitu 271,673 Ha yang terdiri dari:

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Desa Wayang yaitu 271,673 Ha yang terdiri dari: BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profil Desa Wayang 1. Kondisi Geografis Desa Wayang merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Luas Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO 4. 1. Kondisi Geografis 4.1.1. Batas Administrasi Desa Polobogo termasuk dalam wilayah administrasi kecamatan Getasan, kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan 24 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Desa Merak Belantung

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG A. Gambaran Umum Wilayah 1. Letak Geografis Desa Bitung jaya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cikupa kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun mojosantren bila dilihat dari sudut geografis termasuk pada klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Deskripsi Desa Muliorejo Desa Muliorejo merupakan salah satu desa / kelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN 23 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN A. Keadaan Umum Kelurahan Banyurip Kelurahan Banyurip adalah satu Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah 10 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Kesuma Nama Kesuma dulunya namanya adalah Kalam Pasir yang dulunya terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah berkunjung

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN A. Sejarah Desa Sumberagung Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan Desa Sumberagung merupakan desa terbesar sekecamatan

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Keadaan Umum Desa Sukomalo 1. Tata letak Desa Sukomalo Desa Sukomalo merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Geografis Desa Tanjung Medan Desa Tanjung Medan merupakan salah satu desa diantara desa yang berada di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Adapun

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

BAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL BAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL A. Monografi dan Demografi Desa Sriwulan Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal 1. Monografi

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang II. KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN Kabupaten Brebes terletak di sepanjang pantai utara Laut Jawa, merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Tengah, memanjang keselatan berbatasan dengan wilayah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo. 23 BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR A. Sejarah Singkat Desa Gumingsir Berdasarkan catatan yang disusun oleh penilik kebudayaan kecamatan Pagentan kabupaten Banjarnegara (Karno, 1992:39) asal mula desa Gumingsir

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN A. Lokasi Penelitian 1. Monografi dan Demografi Desa Ringinharjo Pada Bulan Maret 2012 a. Monografi Desa Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK A. Gambaran Umum Desa Masaran Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang BAB II PROFIL DESA KASIKAN A. Kondisi Geografi dan Demokrafi Desa kasikan adalah salah satu desa diantara beberapa desa yang terletak di Kecamatan Tapung Hulu lebih kurang 35 Km dari pusat kecamatan lebih

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG A. Letak dan Sejarah Desa. Letak Desa Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatea Selatan. Luas areal

Lebih terperinci

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Gambaran Umum Desa Sepacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan 1. Letak Lokasi Desa Sepacar

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1 BAB II DESA BERINGIN JAYA A. Geografis Desa Beringin Jaya secara geografis terletak di Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi, dengan luas daerah 35 km 2. Desa Beringin Jaya berbatasan langsung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Sail Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dalam konteks merupakan wilayah kerja lurah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 93 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Sumberejo Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang Desa Sumberejo Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang secara geografis merupakan wilayah yang

Lebih terperinci

ANALISA KAPASITAS MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

ANALISA KAPASITAS MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN 73 ANALISA KAPASITAS MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN Kapasitas musholla meliputi faktor kepemimpinan, proses perencanaan program, pelaksanaan program, alokasi sumber daya, dan hubungan dengan pihak luar. Kapasitas

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari

Lebih terperinci

BAB I PROFIL WILAYAH

BAB I PROFIL WILAYAH BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah 1. Dusun a. Data Geografis 1) Lokasi, Nama dan Luas Padukuhan Padukuhan Pudak terletak di perbukitan yang terletak pada 324 meter di atas permukaan laut. Terdiri

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

PETA SOSIAL KOMUNITAS

PETA SOSIAL KOMUNITAS PETA SOSIAL KOMUNITAS Pada kegiatan Praktek Lapangan 1 telah dilakukan di Desa Tonjong, penulis telah melakukan pemetaan sosial dan masalah sosial yang penting dan sangat dirasakan oleh masyarakat sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu. Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu. Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN, minimal survei dua kali. Sehingga dapat dijadikan

Lebih terperinci

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH 59 VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH 6.1. Curahan Tenaga Kerja Rumahtangga Petani Lahan Sawah Alokasi waktu kerja dalam kegiatan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik melalui wawancara, curah

Lebih terperinci

BAB IV SELAYANG PANDANG DESA PARAKAN. Kecamatan Trenggalek. Desa ini berdekatan dengan alun-alun kota atau pusat

BAB IV SELAYANG PANDANG DESA PARAKAN. Kecamatan Trenggalek. Desa ini berdekatan dengan alun-alun kota atau pusat BAB IV SELAYANG PANDANG DESA PARAKAN A. Letak Geografis Desa Parakan Desa Parakan adalah desa yang terletak di Kabupaten Trengagalek Kecamatan Trenggalek. Desa ini berdekatan dengan alun-alun kota atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survei dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Kembang Desa Nglegi, baik melalui wawancara, curah pendapat,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten 47 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten Pringsewu terletak pada 140 0 42 0-105 0 8 0 BT dan

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL KELURAHAN KUMPULREJO

BAB IV PROFIL KELURAHAN KUMPULREJO BAB IV PROFIL KELURAHAN KUMPULREJO Dalam bab ini akan di jabarkan mengenai gambaran umum Kelurahan Kumpulrejo Kota Salatiga dan gambaran perempuan miskin yang ada di Kelurahan Kumpulrejo. 4.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat

BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG A. Kondisi Geografis Desa Rendeng Secara Administrasi Desa Rendeng terletak sekitar 1 Km dari Kecamatan Malo, kurang lebih 18 Km dari Kabupaten Bojonegoro,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI

GAMBARAN UMUM LOKASI 23 GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini menjelaskan keadaan lokasi penelitian yang terdiri dari kondisi geografis, demografi, pendidikan dan mata pencaharian, agama, lingkungan dan kesehatan, potensi wisata, pembangunan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK A. Kondisi Geografis Kondisi geografis penelitian di Desa Margamulya yang penulis akan utarakan dalam Bab II ini, yaitu hasil observasi dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Secara geografis Desa Simpang Gaung merupakan desa yang termasuk ke dalam pemerintahan Kecamatan Gaung Kabupaten Inhil. penduduk Desa Simpang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode LXI divisi I kelompok B unit 3

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode LXI divisi I kelompok B unit 3 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode LXI divisi I kelompok B unit 3 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2016-2017, berlokasi di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DESA CIARUTEUN ILIR, KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR

GAMBARAN UMUM DESA CIARUTEUN ILIR, KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR 27 GAMBARAN UMUM DESA CIARUTEUN ILIR, KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR Kondisi Geografis Secara geografis, Desa Ciauteun Ilir terletak di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung) 38 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Geografis. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung) yang terletak di Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah

Lebih terperinci

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa 17 BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN A. Sejarah Perkembangan Desa Koto Perambahan Desa Koto Perambahan adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat,

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji Desa Sungai Keranji merupakan desa yang berada Di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Makarti merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Makarti merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan 46 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Makarti Desa Makarti merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa ini terdiri dari

Lebih terperinci