JURNAL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI WEBSITE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI WEBSITE"

Transkripsi

1 JURNAL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI WEBSITE (Studi Analisis Isi Tentang Berita Mengenai Pesan Kegiatan CSR PT Unilever Indonesia Tbk Melalui Website Perusahaan Periode ) Disusun Oleh: NINDA ISWARA D Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

2 KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI WEBSITE (Studi Analisis Isi Tentang Berita Mengenai Pesan Kegiatan CSR PT Unilever Indonesia Tbk Melalui Website Perusahaan Periode ) Ninda Iswara Sofiah Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Article number 66 in Limited Liability Company Law clearly stated that report of activities of PT, and reporting CSR activities. PT Unilever Indonesia Tbk is one of the big companies that are already doing a lot of CSR activities in several sectors of life. By means of the company's website, PT Unilever Indonesia Tbk communicates their CSR activities as a form of accountability to the stakeholders. This research is aimed to find out the tendency of the messages from news about CSR activities from PT Unilever Indonesia Tbk which presenting on company s website in the period of This research is a quantitative research using a content analysis technique in the messages from news about CSR activities from PT Unilever Indonesia Tbk which is presenting on the company s website in the period of The sampling used in this research is a census system that is used all of the population as the respondents. The tendency of the message is dividing into three indicators, which is CSR base principle, CSR program, and CSR theme. The result revealed that the messages from news about Corporate Social Responsibility (CSR) activities viewed from basic principle of 3P (profit, people, planet), it turns the principle of people superior to the principle of profit and planet, especially in the sector of health with a percentage of 54,5%. Besides, the CSR activities by PT Unilever Indonesia Tbk using Corporate Social Marketing (CSM) programmed is tend to be higher than other types of programs, such as Cause Promotions, Cause Related Marketing (CRM), Corporate Philanthropy, Community Volunteering, and Socially Responsible Business Practice. That is mean, the CSR activities undertaken at most through campaigns, especially in the 1

3 field of public health which amounted to 61,5% compared to other themes such as social services, education, the environment, and agriculture. Keywords: corporate social responsibility, CSR communication, company s websites. Pendahuluan Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya mempunyai kewajiban secara ekonomis saja, tetapi juga kewajiban yang bersifat etis. Tidak hanya terfokus pada keuntungan yang diperoleh, suatu perusahaan juga harus memikirkan kesejahteraan karyawan dan masyarakat sebagai tujuan utama suatu perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kewajiban etis suatu perusahaan yang juga harus dipenuhi. Hal tersebut seperti tercantum dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Isi pasal 74 dalam UU tersebut menyebutkan bahwa; Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, Rusdianto (2013: 4). Kemunculan UU No. 40 Tahun 2007 ini tidak langsung berjalan dengan mulus. Kontroversi pun bermunculan sejak kebijakan tersebut ditetapkan. Beberapa perusahaan atau kalangan bisnis tertentu berpendapat bahwa pelaksanaan CSR seharusnya dilakukan secara sukarela dan bukan kewajiban. Kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tentu saja harus dikomunikasikan atau dipertanggungjawabkan kepada publik. Publik maupun stakeholder harus tahu kegiatan CSR apa saja yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan, praktik CSR tidak akan bermanfaat jika tidak banyak publik yang mengetahui bahwa perusahaan tersebut telah menjalankan program CSR. Dalam pengomunikasian kegiatan CSR ada beberapa bentuk yang sering digunakan, diantaranya yakni laporan tahunan atau laporan berkelanjutan, majalah internal, artikel, pemberitaan media, dan lain-lain. Peraturan-peraturan mengenai CSR selain diatur dalam Pasal 74 UUPT juga diatur di dalam Pasal 15 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang 2

4 Penanaman Modal ( UUPM ). Pada UUPM, resiko hukum bagi Perseroan yang tidak melaksanakan CSR diatur dalam Pasal 34 UUPM yaitu dikenakan sanksi administratif berupaperingatan tertulis; pembatasan kegiatan; pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal. Sedangkan, dalam UUPT ketentuan sanksi bagi Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban CSR tidak diatur secara spesifik, melainkan diserahkan dan dikenai sanksi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang terkait, yaitu dikenai segala bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan tersebut. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. PT Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang memiliki banyak kegiatan CSR yang melibatkan para pemangku kepentingannya. Salah satu media yang digunakan oleh Unilever untuk mengomunikasikan kegiatan CSR mereka yakni website. Website merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk menampilkan klaim informasi terkait aktivitas suatu perusahaan. Unilever sebagai salah satu perusahaan besar sudah mendapatkan banyak penghargaan dari berbagai kategori, beberapa diantaranya yakni Best Corporate Social Responsibility dari Finance Asia di tahun 2011, 2011 Indonesian Millennium Development Gold Award dari pemerintah Indonesia untuk program pemberdayaan kaum perempuan yang diterima di tahun 2012, Anugrah Business Review Award 2007 (Business Review Magazine) yang menempatkan Unilever Indonesia kedalam peringkat pertama kategori Korporasi Terbaik; Kinerja Keuangan Terbaik; Program Kepedulian/CSR Terbaik; Sistem Manajemen K3; Mutu dan Lingkungan Terbaik; Sekuritas Perusahaan Terbaik. Dari uraian permasalahan diatas, PT Unilever Indonesia Tbk sebagai salah satu dari lima perusahaan publik terbaik versi Indonesian Finance Review (IFR) dan sudah memperoleh banyak penghargaan, menjadi pertimbangan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap berita yang memuat pesan mengenai apa saja kegiatan CSR yang sudah dilakukan oleh PT Unilever Indonesia Tbk. 3

5 Rumusan Masalah Apa kecenderungan isi pesan dalam berita mengenai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Unilever Indonesia Tbk yang terpresentasi dalam website perusahaan periode ? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan isi pesan dalam berita mengenai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Unilever Indonesia Tbk yang terpresentasi dalam website perusahaan periode ? Tinjauan Pustaka a. Corporate Social Responsibility Pengertian terkini yang menjadi landasan pelaksanaan perusahaan adalah pengertian CSR dari ISO dalam Rusdianto (2013: 7). Perilaku CSR adalah tanggung jawab suatu organisasi atas dampak dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan melalui perilaku transparan dan etis, yang: konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; memperhatikan kepentingan dari para stakeholder; sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional; terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik kegiatan, produk maupun jasa. Dalam menjalankan kegiatan CSR, Kotler dan Lee dalam Solihin (2009), dalam Rahman (2011) ( klasifikasi-csr-menurut-jenis-program.html), memberikan enam alternatif program CSR yang dapat dipilih perusahaan, yakni: 1) Cause promotion 2) Cause related marketing (CRM) 3) Corporate social marketing (CSM) 4

6 4) Corporate philanthropy 5) Community volunteering 6) Socially responsible business practice John Elkington dalam bukunya yang berjudul Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21 st Century Business (1998) dalam Rusdianto (2013: 3), mengemas CSR dalam fokus 3P yakni profit, planet dan people. b. Komunikasi Corporate Social Responsibility Program tanggung jawab sosial atau CSR wajib dibuat dan dilaksanakan oleh semua perusahaan terkait dengan undang-undang yang sudah ditentukan. Untuk memperoleh kepercayaan dari publik melalui program CSRnya, suatu perusahaan tentu saja harus mengomunikasikannya dengan para stakeholders secara efektif. Hal ini dikarenakan, kunci keberhasilan aktivitas CSR dan memainkan peranan penting dalam membangun kekuatan merek (brand power). Komunikasi CSR merupakan proses pengomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Seperti dijelaskan Mette Morsing (2006) dalam Rusdianto (2013: 21), komunikasi CSR merupakan komunikasi yang dirancang dan didistribusikan oleh perusahaan tentang aktivitas CSR. c. Teori Stakeholder Perusahaan dalam menjalankan aktivitas CSR sebaiknya mengombinasikan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh masyarakat. Hal ini berarti, kegiatan CSR yang dilakukan oleh suatu perusahaan hendaknya memberikan keuntungan ekonomis yang dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan bisnis mereka dalam jangka panjang dan juga memberikan dampak yang 5

7 menguntungkan bagi masyarakat atau para pemangku kepentingan yang lainnya. Selain itu, teori stakeholder berpandangan bahwa keberadaan perusahaan tidak hanya untuk memaksimumkan kekayaan pemilik perusahaan atau pemegang saham, namun juga untuk melayani kepentingan stakeholders perusahaan tersebut, seperti para karyawan, pemasok, pemerintah, dan masyarakat (Rusdianto, 2013: 8). d. Website World Wide Web atau yang juga dikenal dengan www atau web merupakan salah satu fitur utama internet yang salah satu karakter sekaligus kelebihannya adalah potensi interaktivitasnya. Severin & Tankard (2005) dalam jurnal Andre Rahmanto (2010) yang berjudul Wacana Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Website Perusahaan, mendefinisikan interaktivitas sebagai tingkatan dimana pada proses komunikasi para partisipan memiliki kontrol terhadap peran, dan dapat bertukar peran, dalam dialog mutual mereka. Menurutnya, kata kunci interaktivitas adalah adanya kesempatan komunikasi dua arah yang ditawarkan oleh website. Dalam praktiknya, informasi CSR yang diungkapkan perusahaan melalui website umumnya mengenai program-program CSR, keterlibatan masyarakat, penghargaan yang pernah diterima, dan informasi lainnya. Mengomunikasikan CSR kepada stakeholder akan memberikan manfaat kepada citra perusahaan dan idealnya, memberikan akses kepada stakeholder untuk dapat melakukan verifikasi dan memberi masukan atau kritik bagi pengembangan program kedepan (Wilcox, 2006; Tanaya, 2004) dalam Rusdianto (2013: 80). Publikasi juga bertujuan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas perusahaan (Amahorseya, 2007) dalam Rusdianto (2013: 80). Oleh karena itu, mengomunikasikan inisiatif CSR tidak hanya dapat dilakukan melalui laporan tahunan dan media tradisional, melainkan juga media baru, seperti melalui website, dalam Rusdianto (2013: 80). 6

8 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi kuantitatif, dengan obyek penelitian adalah berita yang diunggah oleh PT Unilever Indonesia kedalam website perusahaan periode Data diperoleh dengan mengumpulkan berita yang diunggah oleh PT Unilever Indonesia dalam website perusahaan periode dengan memberikan kode-kode tertentu dalam proses pengumpulan data pada lembar koding yang digunakan. Analisis data terdiri dari perumusan masalah, penarikan sampel, membuat alat ukur (koding), pengumpulan data, dan terakhir menganalisis data. Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data yang mencakup kegiatan mengkode (coding). Sajian dan Analisis Data A. Sajian Data Berita Mengenai Isi Pesan Kegiatan CSR PT Unilever Indonesia Tabel 1. Tahun Pelaksanaan Kegiatan CSR No Tahun Frekuensi Persentase % % % Jumlah % Sumber : Hasil Koding Peneliti Dalam penelitian ini, pada tahun 2012, berita mengenai PT Unilever Indonesia melaksanakan kegiatan CSR sebanyak 7 kegiatan dengan persentase 28%. Di tahun 2013 ada 8 kegiatan dengan persentase 32%. Sedangkan ditahun 7

9 2014 ada 10 kegiatan dengan persentase 40% dan total ada 25 berita mengenai kegiatan CSR periode Tabel 2. Prinsip Dasar CSR No Prinsip dasar CSR Frekuensi Persentase 1. Profit 0 0% 2. People 22 84,6% 3. Planet 4 15,4% Jumlah % Sumber : Hasil Koding Peneliti Dalam penelitian ini tidak ditemukan berita mengenai kegiatan CSR yang menggunakan prinsip dasar CSR profit yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia periode Selain itu, ditemukan 22 berita mengenai kegiatan CSR dengan persentase 84,6% untuk kegiatan dengan prinsip people dan ada 4 berita mengenai kegiatan CSR menggunakan prinsip dasar planet dengan persentase 15,4% dari total frekuensi 26. 8

10 Tabel 3. Program CSR No Program CSR Frekuensi Persentase 1. Cause promotions 0 0% 2. Cause related marketing (CRM) 1 4% 3. Cause social marketing (CSM) 13 52% 4. Corporate philanthropy 2 8% 5. Community volunteering 7 28% 6. Socially responsible business practice (community development) 2 8% Sumber : Hasil Koding Peneliti Jumlah % Dalam tabel tersebut tidak ditemukan berita mengenai kegiatan CSR yang masuk kedalam program cause promotions. Selain itu, dalam tabel tersebut ditemukan 1 berita mengenai kegiatan CSR yang masuk kedalam program cause related marketing (CRM) dengan persentase 4%, sedangkan program cause social marketing (CSM) merupakan berita dengan program CSR yang paling banyak dilakukan oleh PT Unilever Indonesia yakni 13 kegiatan dengan persentase 52%. Kemudian 2 berita mengenai kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia yang masuk kedalam program corporate philanthropy dengan persentase 8%, community volunteering ditemukan 7 kegiatan dengan persentase 28%, dan 2 berita mengenai kegiatan CSR dengan persentase 8% menggunakan program socially responsible business practice (community development). 9

11 Tabel 4. Tema Kegiatan CSR No Tema kegiatan CSR Frekuensi Persentase 1. Pelayanan sosial 7 21,9% 2. Pendidikan 5 15,6% 3. Kesehatan 12 37,5% 4. Lingkungan 7 21,9% 5. Pertanian 1 3,1% Jumlah % Sumber : Hasil Koding Peneliti Dalam tabel tersebut ditemukan 7 berita mengenai kegiatan CSR yang bertema pelayanan sosial dengan persentase 21,9%, 5 berita mengenai kegiatan CSR yang bertema pendidikan dengan persentase 15,6%, tema kesehatan ada 12 kegiatan dengan persentase 37,5%, tema lingkungan ada 7 kegiatan dengan persentase 21,9%, tema pertanian ada 1 kegiatan dengan persentase 3,1% dari total frekuensi

12 B. Analisis Hasil Perhitungan Berita Mengenai Isi Pesan Kegiatan CSR PT Unilever Indonesia 1. Tabulasi Silang Berita Mengenai Isi Pesan Kegiatan CSR Antara Prinsip Dasar CSR dengan Tema Kegiatan CSR Tabel 5. Tabulasi Silang Berita Mengenai Isi Pesan Kegiatan CSR Antara Prinsip Dasar CSR dengan Tema Kegiatan CSR Prinsip dasar CSR No Tema kegiatan CSR Profit People Planet Jumlah F % F % F % 1. Pelayanan sosial , Pendidikan , Kesehatan , Lingkungan , Pertanian , Jumlah Sumber: Hasil Koding Peneliti Dari hasil analisis yang dilakukan, peneliti menggunakan multiple response. Hal ini dikarenakan, dalam satu berita mengenai kegiatan CSR mengandung lebih dari satu prinsip dasar atau tema kegiatan. Berdasarkan hasil tabulasi silang antara prinsip dasar CSR dengan tema kegiatan CSR seperti terlihat pada tabel, diketahui bahwa berita mengenai pesan kegiatan CSR dengan prinsip dasar people dengan tema pelayanan sosial ada 7 kegiatan atau 31,8%. Untuk tema pendidikan ada 5 kegiatan atau 22,7%, tema 11

13 kesehatan 12 kegiatan atau 54,5%, tema lingkungan 4 kegiatan atau 18,2%, dan tema pertanian 1 kegiatan atau 4,5% dari total 22 berita mengenai pesan kegiatan CSR dengan prinsip dasar CSR people. Sedangkan berita yang memuat pesan mengenai isi kegiatan CSR menggunakan prinsip dasar CSR planet dengan tema lingkungan ada 4 kegiatan atau 100%. Kemudian, berdasarkan hasil analisis tabulasi silang berita mengenai pesan kegiatan CSR antara prinsip dasar CSR dengan tema kegiatan CSR yang paling banyak dilakukan oleh PT Unilever Indonesia adalah kegiatan CSR menggunakan prinsip dasar people dengan tema kesehatan yakni ada 12 kegiatan atau 54,5% dari total 22 berita mengenai pesan kegiatan dengan prinsip dasar people. Dan untuk keseluruhan kegiatan ada 48% dari total 25 berita mengenai pesan kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia. 12

14 Tabel 6. Tabulasi Silang Berita Mengenai Isi Pesan Kegiatan CSR Antara Program CSR dengan Tema Kegiatan CSR Program CSR No Tema kegiatan CSR Cause promotion s Cause related marketing (CRM) Cause social marketing (CSM) Corporate philantrop y Communit y volunteeri ng Socially responsibl e business practice Jumlah F % F % F % F % F % F % 1 Pelayanan sosial , , Pendidikan , , Kesehatan , , Lingkungan , , Pertanian Jumlah

15 Dari hasil analisis yang dilakukan, peneliti menggunakan multiple response. Hal ini dikarenakan, dalam satu berita mengenai pesan kegiatan CSR mengandung lebih dari satu tema kegiatan. Berdasarkan hasil tabulasi silang berita mengenai pesan antara program CSR dengan tema kegiatan CSR seperti terlihat pada tabel, diketahui bahwa tidak ada berita mengenai pesan kegiatan CSR yang menggunakan program cause promotions. Selanjutnya, berita mengenai kegiatan CSR menggunakan program CSR cause related marketing (CRM) dengan tema pelayanan sosial ada 1 kegiatan atau 50% dari total 1 berita mengenai pesan kegiatan dengan program tersebut. Sedangkan berita mengenai kegitan CSR menggunakan program CSR cause social marketing (CSM) dengan tema pelayanan sosial ada 2 kegiatan atau 15,4%. Untuk tema pendidikan ada 3 kegiatan atau 23,1%, tema kesehatan ada 8 kegiatan atau 61,5%, dan tema lingkungan ada 2 kegiatan atau 15,4% dari total 13 berita mengenai pesan kegiatan CSR dengan program cause social marketing (CSM). Berita mengenai pesan kegiatan CSR menggunakan program CSR corporate philanthropy dengan tema kesehatan ada 1 kegiatan atau 50% dan 1 kegiatan atau 50% dengan tema lingkungan dari total 2 berita mengenai pesan kegiatan CSR dengan program tersebut. Berita mengenai pesan kegiatan CSR menggunakan program CSR community volunteering dengan tema pelayanan sosial ada 4 kegiatan atau 57,1% dan juga 2 kegiatan atau 28,6% bertemakan pendidikan. Untuk tema kesehatan ada 3 kegiatan atau 42,9%, tema lingkungan 3 kegiatan atau 42,9% dari total 7 berita mengenai pesan kegiatan CSR dengan program community volunteering. Terakhir, berita mengenai pesan kegiatan CSR menggunakan program CSR socially responsible business practice (community development) dengan tema lingkungan dan pertanian masing-masing ada 1 kegiatan atau 50% dari total 2 berita mengenai pesan kegiatan dengan program socially responsible business practice (community development). Kemudian, berdasarkan hasil analisis tabulasi silang antara berita mengenai pesan kegiatan CSR menggunakan program CSR dengan tema kegiatan CSR yang paling banyak dilakukan oleh PT Unilever Indonesia 14

16 adalah kegiatan CSR menggunakan program cause social marketing (CSM) dengan tema kesehatan yakni ada 8 kegiatan atau 61,5% dari total 13 kegiatan dengan program cause social marketing (CSM). Dan untuk keseluruhan kegiatan ada 32% dari total 25 berita mengenai pesan kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia. Dari pemaparan di atas, dapat dilihat bahwa kecenderungan isi pesan berita mengenai kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia periode yang terpresentasi kedalam website perusahaan yakni menggunakan prinsip dasar CSR people dan program corporate social marketing (CSM) dengan tema kesehatan. Hasil yang diperoleh dari penelitian di atas sesuai dengan pemahaman Teori Stakeholder. Hal ini dikarenakan teori ini menjelaskan bahwa perusahaan harus menggeser orientasi pragmatisnya, yang awalnya berorientasi pada keuntungan semata dan hubungan jangka pendek harus diubah menjadi hubungan yang bersifat jangka panjang (Rusdianto, 2013: 56). Dari hasil tersebut, isi pesan berita mengenai kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia periode yang terpresentasi kedalam website perusahaan banyak yang berorientasi pada kepedulian dan kesejahteraan masyarakat dibandingkan untuk mencari keuntungan perusahaan semata. Dapat dilihat dari hasil di atas, tidak ada berita mengenai kegiatan CSR yang menggunakan prinsip dasar profit. Kesimpulan Berita mengenai pesan kegiatan CSR yang terpresentasi kedalam website perusahaan maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia yang terpresentasi kedalam website perusahaan periode yakni, bahwa kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dilihat dari prinsip dasar 3P (profit, people, planet) ternyata prinsip people lebih unggul dari prinsip profit dan planet. Hal ini berarti bahwa PT Unilever Indonesia sangat memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama dibidang kesehatan dengan persentase 54,5%. 15

17 Data selanjutnya menunjukkan bahwa, kepedulian PT Unilever Indonesia terhadap lingkungan atau prinsip planet masih kurang yakni hanya 15,4%. Sementara itu, fakta lain menunjukkan bahwa prinsip profit memiliki persentase yang paling rendah yakni 0% yang berarti tidak ada kegiatan CSR yang memakai prinsip dasar profit. Hal tersebut dikarenakan, dalam menjalankan prinsip CSR, PT Unilever Indonesia tidak hanya mementingkan keuntungan perusahaan semata, namun juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat serta memperhatikan lingkungan dan keberlanjutan keanekaragaman hayati. Dari hasil penelitian, juga dapat disimpulkan bahwa berita mengenai pesan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan PT Unilever Indonesia menggunakan program Cause Social Marketing (CSM) cenderung tinggi dibandingkan dengan jenis program yang lainnya, seperti Cause Promotions, Cause Related Marketing (CRM), Corporate Philanthropy, Community Volunteering, dan Socially Responsible Business Practice. Hal ini berarti, kegiatan CSR yang dilakukan paling banyak melalui kampanye terutama dibidang kesehatan masyarakat yakni sebesar 61,5% dibandingkan dengan tema yang lainnya seperti pelayanan sosial, pendidikan, lingkungan, dan pertanian. Selain itu, kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia sudah sesuai dengan prinsip-prinsip Unilever Sustainable Living Plan (USLP), yang merupakan roadmap Unilever dalam mewujudkan visi pertumbuhan berkelanjutan. Unilever memiliki anggapan bahwa serangkaian aktivitas CSR sama pentingnya dengan operasional bisnis dalam mewujudkan misi menciptakan masa depan yang lebih cerah, membantu masyarakat merasa lebih nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan, dan menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan yang akan membuat perbedaan. Selain itu, program CSR PT Unilever Indonesia sudah selaras dengan tiga pilar dalam USLP yakni, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat; mengurangi dampak lingkungan; dan meningkatkan sumber penghidupan. 16

18 Saran Dari hasil penelitian tersebut, peneliti ingin memberikan saran secara keseluruhan bagi penelitian selanjutnya dan PT Unilever Indonesia, yakni, Unilever sebaiknya menambah kegiatan dengan tema pendidikan, lingkungan, pertanian atau pun menambah tema baru yakni ekonomi produktif. Penelitian ini hanya melihat kecenderungan berita mengenai pesan kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia yang terpresentasi kedalam website perusahaan periode dengan menggunakan metode analisis isi. Metode analisis isi hanya melihat isi permukaannya saja atau dengan kata lain, penulis hanya melihat dari pemberitaan yang ada pada website saja. Oleh karena itu, diharapkan ada penelitian selanjutnya yang bisa melihat kegiatan CSR yang dilakukan suatu perusahaan secara lebih mendalam melalui metode indepth interview atau dapat langsung dikroscek keperusahaan yang bersangkutan. Daftar Pustaka Rahmanto, Andre Wacana Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Website Perusahaan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Komunikasi Massa. Diunduh pada 7 Mei 2015 Rahmatullah, Trianita Kurniati Panduan Praktis Pengelolaan CSR. Yogyakarta: Samudra Biru. Rusdianto, Ujang CSR Communications A Framework for PR Practitioners. Yogyakarta: Graha Ilmu. 17

KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI WEBSITE 2014) Oleh: NINDA ISWARA D SKRIPSI

KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI WEBSITE 2014) Oleh: NINDA ISWARA D SKRIPSI KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI WEBSITE (Studi Analisis Isi Tentang Berita Mengenai Pesan Kegiatan CSR PT Unilever Indonesia Tbk Melalui Website Perusahaan www.unilever.co.id Periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan suatu wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana CSR tersebut digunakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial atau yang biasa disebut dengan CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya transportasi darat, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih senantiasa bertahan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan jangka panjang. Tujuan sosial lebih mengarah ke tujuan sebuah perusahaan dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya mempunyai kewajiban secara ekonomis saja, tetapi juga kewajiban yang bersifat etis. Tidak hanya terfokus pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan perekonomian dan masyarkat luas, sehingga suatu perusahaan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada tahun 2013 salah satu brand dari perusahaan Unilever Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada tahun 2013 salah satu brand dari perusahaan Unilever Indonesia yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2013 salah satu brand dari perusahaan Unilever Indonesia yaitu Wipol melaksanakan sebuah program baru yang diberi nama Aksi Anti Kuman Wipol. Wipol merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggunakan dana yang ada dari para pemilik modal dan besarnya return

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggunakan dana yang ada dari para pemilik modal dan besarnya return BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan yang dibangun pada dasarnya memiliki tujuan dan salah satu hal yang menjadi tujuan tersebut adalah efektivitas kinerja perusahaan. Keefektifan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

CSR (Corporet Social Responsibility) WAWONG DWI RATMINAH UPN VETERAN YOGYAKARTA

CSR (Corporet Social Responsibility) WAWONG DWI RATMINAH UPN VETERAN YOGYAKARTA CSR (Corporet Social Responsibility) WAWONG DWI RATMINAH UPN VETERAN YOGYAKARTA Corporate Social Responsibility ( CSR ) dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikontrol dan diupayakan cara yang tepat untuk mengatasinya.

BAB I PENDAHULUAN. dikontrol dan diupayakan cara yang tepat untuk mengatasinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, kesadaran suatu perusahaan dalam mengungkapkan tanggung jawab sosial sudah semakin membaik. Keberadaan suatu perusahaan tidak terlepas dari lingkungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motivasi utama setiap perusahaan atau industri atau bisnis adalah meningkatkan keuntungan. Logika ekonomi neoklasik adalah bahwa dengan meningkatnya keuntungan dan kemakmuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi telah mempengaruhi beberapa aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang paling signifikan perubahannya adalah

Lebih terperinci

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian Konseptualisasi CSR Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Indah Widowati, MP. Eko Murdiyanto, SP., M.Si. Pertemuan-1 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UPN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada. umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada. umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan perusahaan yang pesat. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan bisnis semakin berkembang dari tahun ke tahun sesuai dengan perkembangan teknologi dunia yang semakin canggih. Salah satu kegiatan bisnis yang terus berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang memiliki tujuan. Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan telah menjadi isu perkembangan utama perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar perusahaan, terutama di Indonesia saat ini masih fokus untuk mengungkapkan laporan keuangan yang berkaitan dengan kinerja keuangan saja. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin masih kurang populer di kalangan pelaku bisnis di Indonesia. Namun, tidak berlaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, laporan keuangan digunakan sebagai salah satu sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai kinerja perusahaan, dan

Lebih terperinci

Corporate Social Responsibility PPMJ

Corporate Social Responsibility PPMJ Corporate Social Responsibility PPMJ Latar Belakang Rangkaian Tragedi Lingkungan dan Kemanusiaan : Minamata (Jepang), Bhopal (India), Chernobhyl (Uni soviet), Shell (Nigeria), Grasberg (Indonesia), Ok

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJP) atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kemampuan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan CSR merupakan bagian dari kebijakan bisnis Trans TV, dan merupakan bentuk komitmen manajemen yang dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Satu terobosan besar perkembangan gema tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang terkenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu entitas bisnis, sebuah perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Tujuan tersebut terkadang menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan dewasa ini telah banyak dirasakan dampak paham ekonomi kapitalis. Banyak perusahaan yang dalam kegiatannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memerhatikan dua aspek penting selain keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memerhatikan dua aspek penting selain keuntungan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah untuk menghasilkan laba dan pertumbuhan usaha. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, perusahaan dituntut untuk memerhatikan dua aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan-perusahaan di Indonesia pada saat ini semakin tumbuh dan berkembang, baik di dalam jumlah maupun jenis usaha yang dijalankan. Pada umumnya, tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah sistem, dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak dapat berdiri sendiri. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat membawa pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan bisnis yang sangat pesat akhir-akhir ini membuat banyak perubahan pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Perubahan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak dapat berdiri sendiri. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat membawa pengaruh

Lebih terperinci

CSR Communications A Framwork for PR Practitioners/

CSR Communications A Framwork for PR Practitioners/ CSR Communications A Framwork for PR Practitioners Oleh : Ujang Rusdianto Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39).

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sering dipandang sebagai pedang bermata dua, perusahaan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar, namun di sisi lain perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu atau lebih unit-unit usaha yang disebut pabrik. Perusahaan merupakan suatu lembaga

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi mendorong sejumlah perusahaan untuk memperluas jangkauan dengan memasarkan produk atau jasanya ke berbagai negara secara global. Alasan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya selalu berusaha untuk memaksimalkan laba untuk mempertahankan keberlangsungannya. Dalam upaya memaksimalkan laba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk menghalalkan segala cara untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan meraih keuntungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disahkan 20 Juli 2007 menandai babak baru pengaturan CSR di negeri ini.

BAB I PENDAHULUAN. disahkan 20 Juli 2007 menandai babak baru pengaturan CSR di negeri ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikemukakan H. R. Bowen (1953), muncul sebagai akibat karakter perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi adalah sesuatu hal yang pasti. Perkembangan teknologi semakin lama semakin berkembang dengan pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya disingkat CSR) banyak dibahas. Perusahaan di dunia maupun di Indonesia juga semakin banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya tujuan suatu perusahaan berdiri adalah untuk memperoleh laba (profit) yang sebesar-besarnya. Beberapa indikator keberhasilan perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan sekarang ini, perusahaan tidak lagi berhadapan pada tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran perusahaan sebagai bagian dari masyarakat seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan dituntut untuk memberikan kontribusinya dalam

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak sosial yang ditimbulkan perusahaan dari proses produksinya. Selain proses produksi yang digunakan perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) diselenggarakan sejak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) diselenggarakan sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) diselenggarakan sejak tahun 2005 oleh National Center for Sustainability Reporting (NCSR). ISRA adalah penghargaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai tanggung jawab bukan hanya kepada pemegang saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga kepada lingkungan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir seluruh perusahaan yang ada di setiap negara berlomba-lomba untuk menjalankan bisnisnya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan tentunya berfokus pada laba yang dihasilkan. Tetapi dengan berkembangnya dunia usaha, perusahaan tidak bisa

Lebih terperinci

PERANAN AKUNTANSI SOSIALTERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PT. MITRA PINASTHIKA MUSTIKA DI SURABAYA

PERANAN AKUNTANSI SOSIALTERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PT. MITRA PINASTHIKA MUSTIKA DI SURABAYA PERANAN AKUNTANSI SOSIALTERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PT. MITRA PINASTHIKA MUSTIKA DI SURABAYA Alvian Muhabsa Putra, Masyhad, Arif Rachman Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan didirikan dengan tujuan utama yaitu untuk mencari keuntungan, profit atau laba. Kemudian dalam tujuan ekonomisnya, perusahaan memiliki tanggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengungkapan informasi oleh perusahaan merupakan hal yang penting khususnya bagi para investor. Pengungkapan informasi tersebut disajikan perusahaan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaporan merupakan komponen penting dalam setiap kegiatan, baik sebagai media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring bagi perusahaan terbuka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal sebagai Corporate

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal sebagai Corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) dalam zaman sekarang ini sudah menjadi fenomena global.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan dituntut bertindak secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan dituntut bertindak secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan dituntut bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan memiliki komitmen untuk berkontribusi dalam peningkatan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Banyak badan usaha yang membangun usaha kecil menengah yang memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan memegang peranan yang penting karena perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Corporate Social Responsibility (CSR) 2.1.1. Pengertian CSR Definisi Corporate Social Responsibility yang biasanya disingkat CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu aktor ekonomi dalam satu wilayah, baik itu wilayah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negara. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia usaha tidak hanya memperhatikan informasi laporan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting lainnya yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara investor dengan perusahaan yang dilakukan melalui perdagangan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. antara investor dengan perusahaan yang dilakukan melalui perdagangan instrumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat. Bisnis investasi akan menjadi semakin kompleks dan diikuti dengan tingkat persaingan yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Corporate

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Corporate BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Corporate social responsibility (CSR) kini telah menjadi suatu trend yang berhembus kencang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang memiliki keanekaragaman dalam hal adat istiadat, bahasa, kepercayaan, norma, dan nilai budaya lainnya. Tidak hanya dalam hal budaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era yang sekarang ini, sektor bisnis di Indonesia mulai berkembang. Tentu saja kebanyakan dari mereka masih memfokuskan tujuan utamanya pada pencarian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. Keberlanjutan perusahaan (corporate sustainability) akan terjamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjaga eksistensinya, perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan resiprokal (timbal balik) antara

Lebih terperinci

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan teknologi, sosial ekonomi, budaya pada abad 18 ditandai dengan donimasi mesin sebagai alat produksi. Revolusi ini melahirkan industri dan kapitalisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini studi tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) semakin

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini studi tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini studi tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) semakin populer dalam dunia bisnis di Indonesia, di mana fenomena ini dipicu dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor, kreditor, dan pemerintah adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi, baik perorangan yang menjalankan perusahaan maupun badan-badan usaha, baik yang mempunyai kedudukan sebagai badan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah wacana yang menjadikan perusahaan tidak hanya berkewajiban atau beroperasi untuk pemegang saham (shareholders)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan pasar, perusahaan harus secara serius dan terbuka memperhatikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini, menyebabkan banyak sekali perusahaan yang melakukan segala cara agar dapat menekan biaya produksi serendah-rendahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan yang berkelanjutan yang memiliki sikap ketidakperdulian terhadap lingkungan ini sudah tidak relevan lagi. Reorientasi pembangunan yang telah memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang muncul dalam kegiatan usahanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian orang menganggap organisasi sebagai suatu objek yang menyenangkan dan menarik. Tujuan utama organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sejalan dengan semakin berkembangnya industrialisasi yang selanjutnya juga turut

BAB 1 PENDAHULUAN. sejalan dengan semakin berkembangnya industrialisasi yang selanjutnya juga turut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peradaban masyarakat yang semakin tahun semakin meningkat mendorong perubahan pola pikir masyarakat untuk dapat hidup dengan lebih baik. Hal tersebut, sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bisnis. Para stakeholders seperti investor, pemerintah, dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bisnis. Para stakeholders seperti investor, pemerintah, dan masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, informasi memegang peranan penting dalam segala aspek, termasuk bisnis. Para stakeholders seperti investor, pemerintah, dan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat banyaknya perusahaan menjadi semakin berkembang, maka pada saat itu pula kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat terjadi, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya (Novianty, 2011). Padahal di sisi lain perusahaan juga membawa

BAB I PENDAHULUAN. budaya (Novianty, 2011). Padahal di sisi lain perusahaan juga membawa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak orang menganggap bahwa perusahaan dapat meningkatkan kesejahterahaan masyarakat. Mulai dari menyediakan lapangan kerja, memproduksi barang yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah dari Teori Kepraktek, Gema Insani, Jakarta, 2001, hlm. 25 2

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah dari Teori Kepraktek, Gema Insani, Jakarta, 2001, hlm. 25 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya bank-bank syari ah dinegara-negara islam berpengaruh keindonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah sebagai pilar ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input), BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja menjadi barang dan jasa (output) bagi pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup popular di Indonesia dalam beberapa tahun ini. Banyak perusahaan yang mulai antusias dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian media. Namun, tentunya media tidak bisa meliput setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian media. Namun, tentunya media tidak bisa meliput setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu pemangku kepentingan dalam perusahaan. Keberadaan media tentu membawa dampak bagi perusahaan, baik yang bersifat positif maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Sudah lama kita ketahui bahwa tujuan umum dari sebuah usaha didirikan adalah untuk mencari keuntungan atau laba, laba sendiri merupakan hasil yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap lingkungan dan stakeholder,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Indonesia, idealnya disertai dengan peningkatan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial yang ada di sekitarnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu entitas yang di dalamnya terdapat sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Profitabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan tujuan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, perusahaan atau business merupakan suatu organisasi atau lembaga dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan baku dan tenaga kerja dikelola

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Sinyal Pengungkapan sustainability report bertujuan untuk menyediakan informasi tambahan mengenai kegiatan perusahaan

Lebih terperinci