PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL PENGGUNAAN DANA HIBAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL PENGGUNAAN DANA HIBAH"

Transkripsi

1 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL PENGGUNAAN DANA HIBAH PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR (PROGRAM PKP-SPM DIKDAS) Draft 15 April 2014

2 KATA PENGANTAR Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Landasan Hukum... 2 BAB II PROGRAM DAN KEGIATAN IMPLEMENTASI PROGRAM PKP-SPM DIKDAS Program Rencana Kegiatan... 3 BAB III FORMAT PROPOSAL Kerangka Proposal Penjelasan Kerangka Proposal Halaman Muka dan Lembar Pengesahan Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Pendahuluan Profil Pendidikan Kab./Kota Kebijakan dan Program Kerja Pemerinta Daerah Penilaian Kondisi Awal SPM (MSS Status Quo Assessment) Rencana Komprehensif & Rencana Tahunan BAB IV TAHAPAN PENYUSUNAN DAN PROSES PERSETUJUAN PROPOSAL Penyusunan Rencana Komprehensif dan Rencana Tahunan Penyusunan Dokumen Proposal Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman ii

4 BAB V PENUTUP Lampiran -1: Format Rencana Komprehensif Penggunaan Hibah Lampiran -2: Format Rencana tahunan Penggunaan Hibah Lampiran-3 : Format Rencana Kegiatan Detail Lampiran-4 : Format Data Sekolah Lampiran-5 : Format Data Siswa Lampiran-6 : Format Data Guru Lampiran-7 : Format Profil Anggaran Pendidikan Lampiran-8: Komponen Biaya Kegiatan dari dana hibah Lampiran-9: Acuan Substansi Rencana Kegiatan Detil Lampiran-10 : Acuan Substansi Rencana Kegiatan Detil Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman iii

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SPM Pendidikan Dasar telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota. Permendikbud Nomor 23/2013 (beserta lampirannya) memuat penjelasan secara rinci mengenai pengertian, metoda pengukuran indikator, analisis kebutuhan biaya pemenuhan SPM, dan langkahlangkah untuk menuangkannya ke dalam dokumen perencanaan daerah. Dalam rangka implementasi Permendiknas dan Permendikbud tersebut, maka diperlukan pengembangan kapasitas untuk penerapan SPM Dikdas. Terkait hal tersebut Uni Eropa telah berkomitmen menyediakan dana hibah sebesar 37,3 juta dalam bentuk Program Pengembangan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (Program PKP-SPM DIKDAS). Untuk menjamin penggunaan dana hibah yang diberikan kepada pemerintah daerah terpilih mencapai sasaran sebagaimana tujuan dari Program PKP-SPM DIKDAS, maka diperlukan perencanaan secara tepat sasaran dan tepat waktu. Oleh karena itu perlu disiapkan suatu dokumen proposal yang berisi tentang rencana kegiatan yang konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggungjawabkan. Penyiapan proposal ini sebagaimana yang dipersyaratkan juga dalam dokumen ADB Technical Assistance Report: Republic of Indonesia: Minimum Service Standards Capacity Development Program (Project Number: Capacity Development Technical Assistance (CDTA), March 2013, dimana proposal ini merupakan bagian dari rencana umum pencapaian SPM (Overall MSSs plans) yang harus disiapkan berdasarkan hasil Penilaian Kondisi Awal SPM (MSSs Status Quo Assessement). Sebagaimana yang tercantum dalam dokumen Panduan Administrasi Program (PAP) Program PKP- SPM Dikdas bahwa setelah penandatanganan Persetujuan Penerusan Hibah (PPH) maka selanjutnya Bupati/Walikota berkewajiban untuk membentuk dan menetapkan Tim Pengelola Tingkat Kabupaten/Kota yang terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Teknis. Salah satu tugas tim teknis kabupaten/kota adalah menyusun proposal penggunaan dana hibah yang telah ditandatangani persetujuannya, dimana sesuai dokumen PAP kegiatan ini akan dibantu oleh Konsultan Manajemen Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 1

6 tingkat Kabupaten/Kota. Dalam rangka mempermudah tim teknis kabupaten/kota menyusun proposal penggunaan dana hibah tersebut maka perlu disusun Petunjuk Teknis (Juknis) penyusunan proposal penggunaan dana hibah. 1.2 Tujuan Tujuan dari penyusunan Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Program Pengembangan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (Program PKP- SPM Dikdas) adalah untuk memberi acuan kepada Tim Teknis Kabupaten/Kota penerima dana Hibah dalam menyusun proposal penggunaan dana hibah tersebut 1.3 Landasan Hukum Landasan Hukum penyusunan Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Program Pengembangan Kapasitas Penerapan SPM Pendidikan Dasar (Program PKP-SPM Dikdas) adalah sebagai berikut, 1) ADB Technical Assistance Report: Republic of Indonesia: Minimum Service Standards Capacity Development Program (Project Number: Capacity Development Technical Assistance (CDTA), March ) Dokumen Persetujuan Hibah (Grant Agreement) 3) Peraturan Menteri Keuangan No.188/PMK.07/2012 Tentang Hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah 4) Panduan Administrasi Program (PAP) Program Pengembangan Kapasitas Penerapan SPM Pendidikan Dasar (Program PKP-SPM Dikdas) 5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2013 tentang Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota. 6) Financing Agreement antara Pemerintah Indonesia dengan Uni Eropa 7) Peraturan Menteri Keuangan No. 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap. 8) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-22/PB/2013 tentang Ketentuan lebih lanjut pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap. Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 2

7 BAB II PROGRAM DAN KEGIATAN IMPLEMENTASI PROGRAM PKP-SPM DIKDAS 2.1 Program Sebagaimana yang tercantum dalam PAP Program PKP-SPM Dikdas bahwa tujuan dari program ini adalah memperkuat kapasitas pengelola pendidikan di tingkat kabupaten/kota/satuan pendidikan terpilih dalam melakukan perencanaan, penganggaran serta pengelolaan layanan-layanan pendidikan, sesuai dengan standar pelayanan minimal pendidikan dasar. Dimana output yang diharapkan meliputi : Meningkatnya kapasitas pengelola pendidikan di tingkat kabupaten/kota dan manajemen di tingkat sekolah/madrasah dalam pencapaian SPM. Meningkatnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat (misalnya Komite Sekolah/Madrasah, Dewan Pendidikan dan LSM peduli pendidikan, Kalangan dunia usaha dan dunia industri) dan pemangku kepentingan bidang pendidikan terhadap SPM sektor pendidikan, serta mendorong partisipasi masyarakat yang lebih besar untuk memastikan bahwa sekolah/madrasah dan pemerintah daerah bertanggung jawab terhadap pemenuhan SPM. Meningkatnya pengintegrasian strategi pemenuhan SPM yang lebih efektif ke dalam berbagai program dan kebijakan sektor pendidikan terkait. Untuk tercapainya tujuan dan output yang diharapkan maka diperlukan program-program sebagai berikut, 1) Program peningkatan kapasitas pengelola pendidikan di tingkat kabupaten/kota dalam pencapaian SPM 2) Program peningkatan kapasitas manajemen di tingkat sekolah/madrasah dalam pencapaian SPM dan pemangku kepentingan bidang pendidikan terhadap SPM sektor pendidikan 3) Program peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat 4) Program peningkatan integrasi strategi pemenuhan SPM yang lebih efektif 2.2 Rencana Kegiatan Dalam rangka pelaksanaan empat program tersebut maka diperlukan rencana kegiatan yang diterjemahkan dalam Rencana Komprehensif (RK) dan Rencana Tahunan (RT). Rencana Komprehensif (RK) sebagaimana yang tercantum dalam PMK 188/2012 adalah dokumen yang Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 3

8 memuat rincian kegiatan dan besaran pendanaan selama jangka waktu pelaksanaan hibah, dimana jangka waktu pelaksanaan hibah untuk Program PKP SPM Dikdas adalah tahun 2015 dan tahun Adapun Rencana Tahunan (RT) adalah dokumen yang memuat rincian kegiatan dan besaran pendanaan selama satu tahun. Kegiatan yang disusun dalam RK dan RT harus mengacu pada aturanaturaan penggunaan dana hibah sebagaimana yang tercantum dalam Bab II PAP, dimana dana hibah hanya boleh digunakan untuk kegiatan serta aturan alokasi tahun 2015 dan 2016 sebagaimana yang dapat dilihat pada Tabel-1 Tabel-1 Penggunaan Dana Hibah Selama Tahun 2015 dan 2016 Komponen Kegiatan Tahun 2015 Tahun Sekretariat (Pembelian ATK, penggandaan dan pengiriman laporan,biaya telephon/fax dll). 2. Rapat koordinasi antar instansi terkait untuk persiapan pelaksanaan program, evaluasi program dan penyusunan laporan. 3. Sosialisasi tentang SPM kepada pemangku kepentingan bidang pendidikan tingkat kabupaten/kota. 4. Pelatihan Pengukuran dan Analisis Pencapaian SPM kepada Tim Teknis SPM Kab/Kota 5. Pelatihan kepada kepala sekolah/madrasah, guru (KKG/MGMP/KKM) dan pengawas terkait dengan SPM. Maksimum 2% Maksimum 2% Maksimum 5% Maksimum 5% Wajib dilakukan Wajib dilakukan Wajib dilakukan secara bertahap. Tidak wajib (jika masih diperlukan) Jika diperlukan Lanjutan dari tahun 2015 (jika diperlukan) 6. Sosialisasi SPM kepada masyarakat Wajib dilakukan Wajib dilakukan 7. Pengumpulan dan pengolahan data hasil pengukuran SPM. Pembiayaan sharing dengan dana pendamping dan/atau sumber dana lain selain dana hibah. 8. Seminar/workshop analisis penyusunan Roadmap SPM berdasarkan hasil pengukuran SPM Wajib dilakukan terhadap sekolah/madrasah yang belum disurvei tahun 2014, baik dari program ini maupun program lain. Wajib Dilakukan Wajib dilakukan kepada seluruh sekolah/madrasah. Wajib Dilakukan 9. Monitoring ke sekolah/madrasah. Maksimum 7% Maksimum 7% Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 4

9 Berdasarkan program-program tersebut diatas serta berdasarkan kegiatan-kegiatan yang diperbolehkan dibiayai dari dana hibah, maka dalam Juknis ini ditampilkan Program, Kegiatan dan Komponen Kegiatan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RK dan RT oleh Kabupaten/Kota. Program, Kegiatan dan Komponen Kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel-2. Tabel-2 : Program dan Kegiatan Implementasi Program PKP-SPM Dikdas No. Program, Kegiatan, Komponen Kegiatan 1 Program peningkatan kapasitas pengelola pendidikan di tingkat kabupaten/kota 1.1 Sosialisasi 1) Sosialisasi SPM pada seluruh pemangku kepentingan bidang pendidikan tingkat Kab./Kota 2) Sosialisasi SPM pada seluruh pemangku kepentingan bidang pendidikan tingkat kecamatan 1.2 Lokakarya/Workshop 1) Analisis penyusunan Roadmap SPM berdasarkan hasil pengukuran SPM 1.3 Pelatihan 1) Pelatihan Pengukuran dan Analisis Pencapaian SPM kepada Tim Teknis SPM Kab/Kota 2) Pelatihan TOT Pengukuran dan Analisis Pencapaian SPM untuk fasilitator daerah 1.4 Pengumpulan dan Analisa Data 1) Pengumpulan dan pengolahan data hasil pengukuran SPM 1.5 Rapat Koordinasi 1) Rapat koordinasi antar instansi terkait untuk persiapan pelaksanaan program PKP-SPM DIKDAS 2) Rapat evaluasi terhadap pelaksanaan dan Penyusunan Laporan Program PKP-SPM DIKDAS 1.6 Monitoring ke sekolah/madrasah 1.7 Sekretariat 1) Pembelian ATK, penggandaan dan pengiriman laporan,biaya telephon/fax dll. 2 Program peningkatan kapasitas manajemen di tingkat sekolah/madrasah 2.1 Pelatihan Dana Hibah V V Dana Pendamping Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 5

10 1) Pelatihan Pengawas dan kepada kepala sekolah/madrasah terkait dengan SPM 2) Pelatihan kepada guru (KKG/MGMP/KKM) terkait dengan SPM. 3 Program peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat 3.1 Sosialisasi 1) Sosialisasi SPM untuk Komite Sekolah 2) Sosialisasi bagi Dewan Pendidikan 3) Sosialisasi dunia usaha/ industri dan organisasi peduli pendidikan 4 Program peningkatan integrasi SPM yang lebih efektif V 4.1 Lokakarya 1) Lokakarya pengintegrasian kebijakan pemenuhan SPM ke dalam Renstra dan Renja Dinas Pendidikan 2) Lokakarya pengintegrasian kebijakan pemenuhan SPM ke dalam Perencanaan dan Penganggaran Pemda 5 Program Penunjang V 1) Pengadaan kantor dan peralatan kantor/sekretariat program 2) Operasional sekretariat dan pengadaan barang-barang untuk sekretariat 3) Perjalanan dinas dalam dan luar daerah 4) Honorarium sebagai narasumber dalam rangka rapat koordinasi, workshop, rapat rutin 5) Honorarium tim pengelola program 6) Monitoring dan evaluasi/pendampingan ke sekolah/madrasah 7) Pengadaan barang lainnya dan/atau kegiatan pendukung lainnya yang disetujui oleh pengambil keputusan di tingkat kabupaten/kota. V Penentuan jumlah kegiatan disesuaikan dengan kondisi dan standar biaya masing-masing kab./kota serta disesuaikan dengan pagu Hibah yang ada. Juga dalam pemilihan kegiatan yang akan dibiayai dari dana hibah kabupaten/kota, Tim Penyusun Proposal benar-benar harus memperhatikan komponen biaya yang boleh dan tidak boleh dibiayai dari dana hibah. Komponen yang tidak boleh dibiayai dari dana hibah dapat dibiayai dari dana sumber APBD (Dana Pendamping). Adapun acuan dalam Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 6

11 penetapan komponen biaya yang dapat dibiayai dana hibah secara umum telah disampaikan di dokumen PAP bagian Bab II. Namun secara rincinya dapat dilihat pada Lampiran-9 dan Lampiran-10 Juknis ini. Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 7

12 BAB III FORMAT PROPOSAL 3.1 Kerangka Proposal Format proposal penggunaan dana hibah Program PKP-SPM DIKDAS disusun dengan menggunakan kerangka proposal yang ada pada Petunjuk Teknis ini. Namun demikian jika diperlukan dapat menambah bab atau sub-bab sesuai dengan keperluan masing-masing. Secara umum kerangka proposal terdiri dari Halaman Muka, Lembar Pengesahan, Daftar Isi, Batang Tubuh dan Lampiranlampiran. Selengkapnya isi daripada kerangka proposal tersebut dapat dilihat pada Gambar-1 Gambar-1 : Kerangka Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman Muka Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Landasan Hukum 2. Profil Pendidikan Kab./Kota 2.1 Gambaran Umum Daerah 2.2 Data Statistik Sekolah 2.3 Profil Pemangku Kepentingan Bidang Pendidikan 2.4 Profil Anggaran Pendidikan 2.5 Profil Regulasi Pendidikan 3. Kebijakan dan Program Kerja Pemda 4. Hasil Analisis Penilaian Kondisi Awal SPM (SPM Status Quo Assesment) 4.1 Analisis 27 Indikator Pencapaian SPM-Dikdas 4.2 Hasil Focus Group Discussion (FGD) 4.3 Rencana Umum Program Pengembangan Kapasitas Pencapaian SPM 5. Rencana Komprehensif & Rencana Tahunan 5.1 Rencana Komprehensif 5.2 Rencana Tahunan 6. Penutup Lampiran-Lamiran Lampiran-1 : Tabel Hasil Perhitung Indikator Pencapaian SPM (Score Card) Lampiran-2 : Tabel Rencana Kegiatan Komprehensif Lampiran-3 : Tabel Rencana Kegiatan Tahunan Lampiran-4 : Tabel Rencana Kegiatan Detil Lampiran-5 : Tabel Data Sekolah Lampiran-6 : Tabel Data Siswa Lampiran-7 : Tabel Data Guru Lampiran-8 : Tabel Profil Anggaran Pendidikan Lampiran-9 : Tabel Perhitungan Estimasi Anggaran Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 8

13 3.2 Penjelasan Kerangka Proposal Halaman Muka dan Lembar Pengesahan Halaman muka (cover) setidaknya memuat informasi tentang nama Kabupaten/Kota beserta lambang daerah, Judul dokumen, Tahun pembuatan dokumen. Untuk keseragaman, diharapkan judul dokumen adalah sebagai berikut, RENCANA PENGEMBANGAN KAPASITAS PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR (PROGRAM PKP-SPM DIKDAS) Lembar Pengesahan Lembar pengesahan berisi pernyataan dari kepala SKPD bahwa dokumen proposal telah disetujui Kata Pengantar Sudah jelas Daftar Isi Sudah jelas Pendahuluan Bab pendahuluan setidaknya berisi tiga hal sebagai berikut, Latar belakang penyusunan proposal Tujuan penyusunan proposal Pihak yang terlibat dalam penyusunan proposal Dasar hukum Profil Pendidikan Kab./Kota Dalam sub-bab Profil Pendidikan Kab./Kota berisi tentang gambaran umum daerah,visi dan misi pendidikan, data statistik sekolah, profil anggaran pendidik dan profil regulasi pendiidikan yang selengkapnya akan diuraikan sebagai berikut, Gambaran Umum Daerah Gambaran umum daerah setidaknya menggambarkan secara singkat terkait dengan a) Keadaan geografis meliputi Topografi dan Batas administrasi, b) Keadaan penduduk yang meliputi Penduduk perkecamatan dan Penduduk berdasarkan umur. Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 9

14 Visi dan Misi Pendidikan Menguraikan tentang Visi dan Misi pendidikan berdasarkan peraturan/keputusan yang ada Data Statistik Sekolah Data statistik menggambarkan tentang data sekolah, data siswa, profil anggaran pendidikan, profil regulasi pendidikan di tingkat kabupaten/kota a) Data sekolah, Data sekolah meliputi data sekolah per kecamatan yang meliputi data SD,MI, SMP,MTs. Untuk lebih jelasnya format data sekolah dapat dilihat pada Lampiran... b) Data Siswa Data siswa menggambarkan jumlah siswa per tingkat sekolah per kecamatan. Untuk lebih jelasnya format data sekolah dapat dilihat pada Lampiran... Profil Pemangku Kepentingan Bidang Pendidikan Profil pemangku kepentingan bidang pendidikan menggambarkan kapasitas ( baik kuantitas dan kualitas) pemangku kepentingan bidang pendidikan saat ini yang meliputi : Jumlah guru SD,MI, SMP, MTs per kecamatan, tingkat pendidikan, dll Jumlah personil dan tingkat pendidikan di jajaran dinas pendidikan Jumlah LSM peduli pendidikan, dll Profil Anggaran Pendidikan Profil Anggaran Pendidikan menggambarkan jumlah anggaran dan realisasi yang dialokasikan untuk sektor pendidikan selama tiga tahun terakhir yang tercantum dalam APBD Profil Regulasi Pendidikan Profil Regulasi Pendidikan menggambarkan regulasi/peraturan daerah dalam sektor pendidikan yang telah ditetapkan Kebijakan dan Program Kerja Pemerinta Daerah Kebijakan dan program kerja Pemerintah Daerah (Pemda) menginformasikan tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Kabupaten/Kota yang terkait dengan SPM Penilaian Kondisi Awal SPM (MSS Status Quo Assessment) a) Hasil Survey Penilaian Kondisi Awal SPM Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 10

15 Pada bagian ini akan menampilkan rangkuman hasil perhitungan 27 Indikator Pencapaian SPM beserta analisis kesenjangan-nya. Adapun hasil perhitungan lengkap setiap indikator pencapaiannya yang tertuang dalam bentuk SQA Score Card akan menjadi lampiran dari dokumen proposal. b) Focus Group Disscusion Berdasarkan hasil analisis 27 Indikator Pencapaian SPM dalam bentuk SQA Score Card tersebut, selanjutnya diadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang secara umum membahas isue terkait dengan kesenjangan yang ditemukan dalam survey (mengapa kesenjangan itu terjadi, apa penyebabnya dan bagaimana solusi mengurangi bahkan menghilangkan kesenjangan tersebut). Oleh karena itu pada sub-bab ini diuraikan siapa yang terlibat dalam kegiatan FGD, bagaimana kegiatan itu berlangsung serta isue-isue apa yang dibahas. Namun demikian dalam kondisi tertentu antara kegiatan survey penilaian awal kondisi dan kegiatan FGD dapat dilakukan secara paralel. c. Rencana Umum Program Pengembangan Kapasitas Pencapaian SPM Hasil akhir dari kegiatan FGD ini adalah usulan solusi mengurangi bahkan menghilangkan kesenjangan tersebut. Selanjutnya disusun program pengembangan kapasitas apa untuk menjembatani kegiatan pencapaian SPM. Oleh karena itu pada sub-bab ini berisi tentang uraian terkait dengan usulan solusi mengurangi bahkan menghilangkan kesenjangan tersebut serta rencana umum program pengembangan kapasitas yang tertuang dalam Rencana Umum Program Pengembangan Kapasitas Pencapaian SPM (RUPPKP-SPM) Rencana Komprehensif & Rencana Tahunan a) Pemilihan Rencana Kegiatan Pada sub-bab ini menggambarkan uraian singkat tentang latar belakang dan proses pemilihan kegiatan yang akan masuk dalam Rencana Komprehensif dan Rencana Tahunan. Juga diuraikan terkait asumsi-asumsi yang digunakan dalam penghitungan anggaran kegiatan masing-masing. Uraian lengkap tentang dasar pertimbangan/justifikasi, tujuan, peserta/sasaran, hasil yang diharapkan serta strategi pencapaian masing-masing kegiatan ditampilkan dalam bagian lampiran-3 : Rencana Kegiatan Detil. b) Rencana Komprehensif dan Rencana Tahunan Pada sub-bab ini menggambarkan tentang rangkuman program dan kegiatan beserta anggaran yang ada dalam Rencana Komprehensif dan Rencana Tahunan. Adapun tabel lengkap Rencana Komprehensif dan Rencana Tahunan serta Rencana Kegiatan Detil disampaikan dalam bagian Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 11

16 lampiran dokumen proposal. Format Rencana Komprehensif dan Rencana Tahunan serta Rencana Kegiatan Detil dapat dilihat pada Lampiran-1, Lampiran-2 dan Lampiran-3 Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 12

17 BAB IV TAHAPAN PENYUSUNAN DAN PROSES PERSETUJUAN PROPOSAL Tahap persiapan ini meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan tim yang terlibat langsung dalam penyusunan proposal, penyiapan dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan seperti data profil pendidikan, hasil dari Status Quo Assessment (Hasil analisis 27 Indikator pencapaian SPM/Score Card, Hasil FGD, Rencana umum program pengembangan kapasitas pencapaian SPM), dan data pendukung lain yang diperlukan Penyusunan Rencana Komprehensif dan Rencana Tahunan Berdasarkan Rencana Umum Program Pengembangan Kapasitas Pencapaian SPM, dan berdasarkan acuan-acuan kegiatan sebagaimana yang telah disampaikan pada Bab-2 Juknis ini, maka selanjutnya dilakukan pemilihan kegiatan beserta perhitungan anggarannya dengan tetap memperhatikan pagu dana hibah yang tersedia. Kegiatan yang terpilih tersebut akan menjadi bahan dalam menyusun Rencana Komprehensif, Rencana Tahunan dan Rencana Kegiatan Detil. Dalam menghitung estimasi anggaran terhadap kegiatan yang telah terpilih tersebut disediakan tempalate dalam bentuk file Excel. Komponen biaya yang digunakan dalam perhitungan estimasi anggaran rencana kegiatan yang secara garis besar mengikuti aturan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Tabel-2.2 dalam PAP. Adapun dalam situasi dan kondisi bagaimana komponen biaya dialokasikan baik dalam hal honorarium, perjalanan dinas, sewa tempat dan lain-lain menggunakan acuan sebagaimana yang dapat dilihat pada Lampiran-8 dan Lampiran-9. Penetapan komponen biaya dalam Lampiran-8 dan Lampiran-9 mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan No. 113/PMK.05/2012 dan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-22/PB/ Penyusunan Dokumen Proposal Setelah kedua tahapan tersebut selesai maka tahap berikutnya adalah penyusunan dokumen proposal, dimana format baku proposal sebagaimana yang telah diuraian pada bab sebelumnya. Pada tahap ini juga hal-hal yang terkait dengan administrasi akan disiapkan seperti penyiapan surat pengantar pengiriman proposal dari Kepala SKPD ke Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud untuk direview. Setelah dokumen proposal selesai, maka proses selanjutnya adalah sebagaimana digambarkan dalam bagan alir yang dapat dilihat pada Gambar-2 Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 13

18 Adapun susunan dokumen yang dikirim ke Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud melalui Tim Teknis Pusat adalah sebagai berikut, Surat pengantar permintaan mereview proposal penggunaan dana hibah kepada Dirjen Pendidikan Dasar Kemdikbud Tabel Rencana Komprehensif yang ditandatangani Kepala SKPD Tabel Rencana Tahunan yang ditandatangani Kepala SKPD Dokumen Proposal Gambar 2 : Bagan Alir Proses Penyusunan & Persetujuan Proposal Kabupaten/Kota Kementerian Keuangan (PA) Dirjen Perimbangan Keuangan cq Direktur Pembiayaan dan Kapasitas Daerah sebagai KPA 6 DIPA 5 Dirjen DIKDAS (EA) 3 Tim Teknis Pusat dibantu Konsultan OMT mereview Hal yang direview : - Kesesuaian kategori kegiatan dgn pedoman yang berlaku - Kesesuaian biaya dg Pagu - Kelengkapan dokumen pendukung Tim Pengarah Kabu/Kota 2 3 Tim Teknis Kab./Kota dibantu Konsultan DAT menyusun DPA 1 Isi proposal : - Rencana Komprehensif (RK) - Rencana Tahunan (RT) - Rencana Kegiatan 1 4 Penjelasan : Hasil Status Quo Assesem Data Pendidikan, Data penduduk, Data Regulasi Pendidikan, dll 1. Tim Teknis Kab./Kota dibantu Konsultan DAT menyiapkan dokumen proposal. Dokumen proposal yang telah tersusun kemudian dilaporkan ke Tim Pengarah Kab./Kota untuk disetujui Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 14

19 2. Setelah Tim Pengarah Kab./Kota menyetujui lalu Tim Teknis Kab./Kota mengirim dokumen ke Tim Teknis Pusat untuk direview 3. Tim Teknis Pusat dibantu konsultan OMT mereview dokumen proposal yang diajukan oleh Tim Teknis Kab./Kota kemudian mengirim ke Dirjen Dikdas Kemdikbud untuk diteruskan ke Dirjen Perimbangan Keuangan. Selain daripada itu Tim Teknis Pusat juga memberitahu Tim Teknik Kab./Kota perihal hasil review 4. Ketika hasil review dinyatakan bahwa dokumen memenuhi persyaratan, maka selanjutnya Tim Teknis memproses dokumen proposal tersebut supaya masuk kedalam DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) 5. Dirjen Dikdas Kemdikbud selanjutnya meneruskan dokumen yang telah direview ke Dirjen Perimbangan Keuangan cq. Direktur Pembiayaan dan Kapasitas Daerah untuk selanjutnya melakukan penganggaran proposal penggunaan dana hibah tersebut ke dalam DIPA Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 15

20 BAB V PENUTUP Petunjuk teknis ini sebagaimana yang telah disampaikan, merupakan pedoman yang digunakan sebagai acuan dalam menyiapkan proposal penggunaan dana hibah bagi Tim Teknis Kabupaten/Kota. Namun demikian dalam implementasinya tidak harus sama persis dalam artian masih ada ruang untuk menambahkan hal-hal yang dirasa perlu dalam rangka menghasilkan dokumen proposal yang lebih baik. Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 16

21 LAMPIRAN 1 FORMAT RENCANA KOMPREHENSIF PENGGUNAAN HIBAH PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS PENERAPAN SPM PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN TAHUN 2016 PPH : NO Tanggal No Program,Kegiatan TOTAL PENGGUNAAN DANA Hibah Dana Pendamping Hibah Dana Pendamping Hibah Dana Pendamping =3+5 8=4+6 9=7+8 Jumlah Jumlah Keterangan : Kolom-1 Kolom-2 Kolom-3 Kolom-4 Kolom-5 Kolom-6 Kolom 7,8,9 = Sudah jelas = Berisikan Program, Sub-Program dan kegiatanya yang telah dipilih untuk didanai dana dari Hibah Program PKP-SPM Dikdas. Kegiatan dipilih dari pilihan yang telah ada berdasarkan hasil Status Qua Assesement dan informasi lain yang terkait dengan kondisi eksisting pendidikan dan isu-isu yang mengemuka. = Jumlah dana hibah yang dianggarkan untuk kegiatan yang dipilih pada tahun pertama implementasi kegiatan yang didanai dari dana Hibah = Jumlah dana pendamping yang dianggarkan untuk kegiatan yang dipilih pada tahun pertama implementasi kegiatan yang didanai dari dana Hibah = Jumlah dana hibah yang dianggarkan untuk kegiatan yang dipilih pada tahun kedua implementasi kegiatan yang didanai dari dana Hibah = Jumlah dana pendamping yang dianggarkan untuk kegiatan yang dipilih pada tahun kedua implementasi kegiatan yang didanai dari dana Hibah = Sudah jelas Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 17

22 LAMPIRAN 2 FORMAT RENCANA TAHUNAN PENGGUNAAN HIBAH PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS PENERAPAN SPM PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2015 PPH : NO Tanggal Nilai (Rp.) No Program, Uraian Kegiatan Keterangan Hibah Dana Pendamping Jumlah =3+4 6 Jumlah Keterangan : Kolom-1 Kolom-2 Kolom-3 Kolom-4 Kolom-5 Kolom-6 = Sudah jelas = Berisikan Program, Sub-Program dan kegiatanya yang telah dipilih untuk didanai dana dari Hibah Program PKP-SPM Dikdas. Kegiatan dipilih dari pilihan yang telah ada berdasarkan hasil Status Quo Assesment dan informasi lain yang terkait dengan kondisi eksisting pendidikan dan isu-isu yang mengemuka. = Jumlah dana hibah yang dianggarkan untuk kegiatan yang dipilih pada tahun implementasi kegiatan yang didanai dari dana Hibah = Jumlah dana pendamping yang dianggarkan untuk kegiatan yang dipilih pada tahun implementasi kegiatan yang didanai dari dana Hibah = Sudah jelas = Berisi informasi yang perlu ditambahkan untuk memberi informasi tambahan yang diperlukan Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 18

23 Lampiran-3 : Format Rencana Kegiatan Detail PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS PENERAPAN SPM PENDIDIKAN DASAR TAHUN PPH : NO Tanggal RENCANA KEGIATAN DETAIL PROGRAM PKP-SPM DIKDAS Kab./Kota : Program Kegiatan Komponen Kegiatan Tahun Pelaksanaan 1) Dasar/Pertimbangan pemilihan kegiatan 2) Tujuan 3) Sasaran/Unsur Peserta 4) Hasil yang Diharapkan 5) Startegi Pencapaian 6) Tempat Kegiatan 7) Rencana Pembiayaan Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 19

24 Lampiran-4 : Format Data Sekolah PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS PENERAPAN SPM PENDIDIKAN DASAR TAHUN PPH : NO Tanggal No. Kecamatan Jumlah Sekolah SD MI SMP MA Keterangan Jumlah Lampiran-5 : Format Data Siswa PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS PENERAPAN SPM PENDIDIKAN DASAR TAHUN PPH : NO Tanggal No. Kecamatan Jumlah Siswa SD MI SMP MA Keterangan Jumlah Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 20

25 Lampiran-6 : Format Data Guru PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS PENERAPAN SPM PENDIDIKAN DASAR TAHUN PPH : NO Tanggal No. Kecamatan Jumlah Guru SD MI SMP MA Keterangan Jumlah Lampiran-7 : Format Profil Anggaran Pendidikan No. Program/Kegiatan Jumlah Anggaran (Rp.000) Keterangan Jumlah Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 21

26 Lampiran-8 KOMPONEN BIAYA KEGIATAN DARI DANA HIBAH DIDALAM KANTOR PENYELENGGARA (RUANG RAPAT/AULA/SERBA GUNA) No Kegiatan DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM Sosialisasi/Lokakarya (Workshop)/Pelatihan/Ka mpanye Publik ATK Peng gand aan Mater i Sewa Ruanga n Honora rium 1) Konsumsi 2) Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 22 Komponenl Biaya Uang Saku Rapat 3) Uang Transpo rt 4) Perjalanan Dinas Uang Harian Biaya Penginapa n 5) a. Peserta - - b. Nara Sumber - - c. Panitia/Operator d. Tempat - e. Administrasi & Operasional 1.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data a. Tim Pengolah Data b. Tempat - c. Administrasi & Operasional

27 1.3 Rapat Koordinasi a. Peserta - - b. Panitia/Operator c. Tempat - d. Administrasi & Operasional 1.4 Pelaporan a. Tim b. Tempat - c. Administrasi & Operasional DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM Sosialisasi/Lokakarya (Workshop)/Pelatihan/Ka mpanye Publik a. Peserta b. Nara Sumber c. Panitia/Operator d. Tempat - e. Administrasi & Operasional 2.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data a. Tim Pengolah Data b. Tempat - c. Administrasi & Operasional 2.3 Pelaporan Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 23

28 a. Tim b. Tempat - c. Administrasi & Operasional 2.4 Rapat Koordinasi a. Peserta b. Panitia/Operator c. Tempat - d. Administrasi & Operasional Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 24

29 Lampiran-9 KOMPONEN BIAYA KEGIATAN DARI DANA HIBAH DILUAR KANTOR PENYELENGGARA (HOTEL/TEMPAT LAIN) Komponenl Biaya No. 1 Kegiatan DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM ATK Pengg andaan Materi Sewa Ruanga n Hono rariu m 1) Kons umsi 2) Paket Fullbo ard Uang Saku 3) Paket Fullday/H alfday Perjalanan Dinas Uang Transp ort 4) Uang Harian Biaya Penginapan 1.1 Sosialisasi/Lokakarya (Workshop)/Pelatihan/Kam panye Publik a. Peserta - 5a) 6a) b. Nara Sumber 5a) 6a) c. Panitia/Operator - 5a) 6a) d. Tempat e. Administrasi & Operasional 1.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data a. Tim Pengolah Data - 5a) 6a) b. Tempat Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 25

30 c. Administrasi & Operasional 1.3 Rapat Koordinasi a. Peserta - 5a) 6a) b. Panitia/Operator - 5a) 6a) c. Tempat d. Administrasi & Operasional 1.4 Pelaporan a. Tim - 5a) 6a) b. Tempat c. Administrasi & Operasional 1.5 Monitoring dan evaluasi a. Tim b) 6b) b. Administrasi & Operasional DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM Sosialisasi/Lokakarya (Workshop)/Pelatihan/Kam panye Publik a. Peserta b. Nara Sumber - - c. Panitia/Operator d. Tempat e. Administrasi & Operasional Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 26

31 2.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data a. Tim Pengolah Data b. Tempat c. Administrasi & Operasional 2.3 Rapat Koordinasi a. Peserta b. Panitia/Operator c. Tempat d. Administrasi & Operasional 2.4 Pelaporan a. Tim b. Tempat c. Administrasi & Operasional 2.5 Monitoring dan evaluasi a. Tim b) - b. Administrasi & Operasional Catatan : 1) Diberikan untuk narasumber dari luar program PK-SPM Dikdas (diluar Executing Agency dan Implementing Unit PK-SPM Dikdas) 2) Biaya konsumsi tidak diberikan kepada peserta/panitia secara langsung 3) Uang saku diberikan selama mengikuti kegiatan 4) Uang Transpor diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin. 5a) Uang Harian diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan 5b) Uang Harian diberikan selama mengadakan perjalanan dinas Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 27

32 6a) Biaya Penginapan diberikan apabila memerlukan waktu untuk menginap 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan/atau 1 (satu) hari pada saat kepulangan 6b) Jika tidak menginap diberikan 30% dari tarif hotel sesuai peraturan. - Konsultan DAT tidak diperbolehkan mendapatkan honorarium, uang saku, uang transport, uang penginapan, selama implementasi kegiatan penggunaan dana hibah Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 28

33 Lampiran-10 : Acuan Substansi Rencana Kegiatan Detil No. Program, Kegiatan, Komponen Kegiatan Dasar Pertimbangan Tujuan Peserta/Sasaran 1 Program peningkatan kapasitas pengelola pendidikan di tingkat kabupaten/kota 1.1 Sosialisasi 1) Sosialisasi SPM pada seluruh pemangku kepentingan bidang pendidikan tingkat Kab./Kota 2) Sosialisasi SPM pada seluruh pemangku kepentingan bidang pendidikan tingkat kecamatan 1.2 Lokakarya/Workshop 1) Analisis penyusunan Roadmap SPM berdasarkan hasil pengukuran SPM Untuk memberi pemahaman tentang SPM Dikdas Untuk memberi pemahaman tentang SPM Dikdas Untuk menyusun Roadmap pencapaian SPM Dikdas Dinas Pendidikan, Kantor Kemenag,Bapped a,bkd, Dinas/Badan Pengelolaan keuangan Daerah, Sekda, DPRD Kepala UPTD, Pengawas dan Pemangku kepentingan bidang pendidikan Dinas Pendidikan, Kantor Kemenag,Bapped a,bkd, Dinas/Badan Pengelolaan keuangan Daerah, Hasil yang Diharapkan Pemahaman yang sama atas SPM Dikdas Pemahaman yang sama atas SPM Dikdas Roadmap pencapaian SPM Dikdas Startegi Pencapaian Pemaparan konsep SPM dan Diskusi Pemaparan konsep SPM dan Diskusi Pemaparan Hasil rumusan kebijakan pemenuhan SPM, Diskusi Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 29

34 Sekda, DPRD, Dewan Pendidikan, DUDI, Organisasi Peduli Pendidikan 1.3 Pelatihan 1) Pelatihan Pengukuran dan Analisis Pencapaian SPM kepada Tim Teknis SPM Kab/Kota Untuk meningkatkan kemampuan dalam implementasi SPM Dikdas Tim Teknis Kab./Kota Tim Teknis mampu mengimplement asikan SPM Dikdas Pemaparan konsep SPM, Diskusi, Simulasi 2) Pelatihan TOT Pengukuran dan Analisis Pencapaian SPM untuk fasilitator daerah Untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka fasilitasi implementasi SPM Dikdas Fasilitator daerah : Jajaran Dinas Pendidikan, Kantor Kemenag, Pengawas yang kompeten Fasilitator daerah mampu memfasilitasi implementasi SPM Dikdas Pemaparan konsep SPM, Diskusi, Simulasi 1.4 Pengumpulan dan Analisa Data 1) Pengumpulan dan pengolahan data hasil pengukuran SPM 1.5 Rapat Koordinasi Untuk memperoleh data tingkat pencapaian SPM Dikdas Tim analisis data SPM Dikdas Dinas Pendidikan Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 30 Diperoleh data tingkat pencapaian SPM Dikdas Pengumpula n data, Input data, Analisas Data SPM Dikdas 1) Rapat koordinasi antar Mengkoordinasikan Dinas Pendidikan, Terkoordinirnya Diskusi

35 instansi terkait untuk persiapan pelaksanaan program PKP-SPM DIKDAS persiapan pelaksanaan Program PKP-SPM DIKDAS Kantor Kemenag,Bapped a,bkd, Dinas/Badan Pengelolaan keuangan Daerah, Sekda, DPRD pelaksanaan Program PKP- SPM DIKDAS 2) Rapat evaluasi terhadap pelaksanaan dan Penyusunan Laporan Program PKP-SPM DIKDAS Mengevaluasi pelaksanaan dan penyusunan Laporan Program PKP-SPM DIKDAS Dinas Pendidikan, Kantor Kemenag,Bapped a,bkd, Dinas/Badan Pengelolaan keuangan Daerah, Sekda, DPRD Teridentifikasi tingkat ketercapaian pelaksanaan Program PKP- SPM DIKDAS dan Tersusunnya Laporan kegiatan Diskusi 1.6 Monitoring ke sekolah/madrasah Untuk memonitor dan mengevaluasi ketercapaian pelaksanaan kegiatan yang menggunakan dana hibah di tingkat satuan pendidikans Dinas PendidikanPenga was Sekolah Terpantaunya pencapaian SPM di tingkat satuan pendidikan Kunjungan ke Satuan Pendidikan 1.7 Sekretariat 1) Pembelian ATK, penggandaan dan pengiriman laporan,biaya Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 31

36 telephon/fax dll. 2 Program peningkatan kapasitas manajemen di tingkat sekolah/madrasah 2.1 Pelatihan 1) Pelatihan Pengawas dan kepada kepala sekolah/madrasah terkait dengan SPM Untuk meningkatkan kemampuan dalam pendataan dan implementasi SPM Dikdas Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah Kepala Sekolah mampu melakukan pendataan dan mengimplement asikan SPM Dikdas untuk tingkat satuan pendidikan Pemaparan konsep dan pendataan SPM, Diskusi 2) Pelatihan kepada guru (KKG/MGMP/KKM) terkait dengan SPM. Untuk meningkatkan kemampuan dalam pendataan dan implementasi SPM Dikdas Guru (KKG/MGMP/KKM ) Guru (KKG/MGMP/KK M) mampu melakukan pendataan dan mengimplement asikan SPM Dikdas untuk tingkat satuan pendidikan Pemaparan konsep dan pendataan SPM, Diskusi 3 Program peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 32

37 3.1 Sosialisasi 1) Sosialisasi SPM untuk Komite Sekolah Pemahaman yang sama atas SPM Dikdas Komite Sekolah Pemahaman yang sama atas SPM Dikdas Pemaparan konsep dan pendataan SPM, Diskusi 2) Sosialisasi bagi Dewan Pendidikan Pemahaman yang sama atas SPM Dikdas Dewan Pendidikan Pemahaman yang sama atas SPM Dikdas Pemaparan konsep dan pendataan SPM, Diskusi 3) Sosialisasi dunia usaha/ industri dan organisasi peduli pendidikan Pemahaman yang sama atas SPM Dikdas Dunia usaha/ industri dan organisasi peduli pendidikan Pemahaman yang sama atas SPM Dikdas Pemaparan konsep dan pendataan SPM, Diskusi 4 Program peningkatan integrasi SPM yang lebih efektif 4.1 Lokakarya 1) Lokarya pengintegrasian kebijakan pemenuhan SPM kedalam Renstra dan Renja Dinas Pendidikan Menghasilkan dokumen Renstra dan Renja Dinas Pendidikan berbasis SPM Dikdas Jajaran Dinas Pendidikan Dokumen Renstra dan Renja Dinas Pendidikan berbasis SPM Dikdas Pemaparan hasil rumusan kebijakan dan Roadmap SPM Dikdas, Diskusi 2) Lokarya pengintegrasian kebijakan pemenuhan Menghasilkan dokumen Dinas Pendidikan, Kantor Dokumen Perencanaan Pemaparan hasil Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 33

38 SPM kedalam Perencanaan dan Penganggaran Pemda Perencanaan dan Penganggaran berbasis SPM Dikdas Kemenag,Bapped a,bkd, Dinas/Badan Pengelolaan keuangan Daerah, Sekda, DPRD dan Penganggaran berbasis SPM Dikdas rumusan kebijakan dan Roadmap SPM Dikdas, Diskusi 5 Program Penunjang Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal Penggunaan Dana Hibah Halaman 34

MODUL K_2 KATA PENGANTAR

MODUL K_2 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM Dikdas) adalah salah satu tolak ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar. Sebagaimana telah diatur di dalam Peraturan Peraturan Menteri Pendidikan

Lebih terperinci

MODUL K_1 KATA PENGANTAR

MODUL K_1 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM Dikdas) adalah salah satu tolak ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar. Sebagaimana telah diatur di dalam Peraturan Peraturan Menteri Pendidikan

Lebih terperinci

PENGINTEGRASIAN SPM DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KABUPATEN/KOTA

PENGINTEGRASIAN SPM DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KABUPATEN/KOTA SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PANDUAN ADMINISTRASI PROGRAM (PAP)

PANDUAN ADMINISTRASI PROGRAM (PAP) PANDUAN ADMINISTRASI PROGRAM (PAP) PROGRAMPENGEMBANGAN KAPASITAS PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR (PROGRAM PKP-SPM DIKDAS) Project Administration Manual(PAM) (Basic EducationMinimum

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL RENCANA KERJA 2017 Rancangan Akhir Rencana Kerja KATA PENGANTAR Bidang kependudukan merupakan salah satu hal pokok dan penting

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

Buku Panduan. Panduan Pelaksanaan Program. Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi

Buku Panduan. Panduan Pelaksanaan Program. Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi Buku Panduan Panduan Pelaksanaan Program Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2018 Hal 1

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. No.418, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 /PMK.07/2009 TENTANG

Lebih terperinci

SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH

SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH 1. PENGERTIAN ANGGARAN 2. FUNGSI ANGGARAN 3. PRINSIP PRINSIP ANGGARAN PEMERINTAH 4. KARAKTERISTIK DAN SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH 5. ANGGARAN BERBASIS KINERJA (ABK) 6. STANDAR

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

-1- PETUNJUK TEKNIS PERENCANAAN PEMBIAYAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA I.

-1- PETUNJUK TEKNIS PERENCANAAN PEMBIAYAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA I. -1- LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65/Permentan/OT.140/12/2010 TANGGAL : 22 Desember 2010 PETUNJUK TEKNIS PERENCANAAN PEMBIAYAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2018 KEMENPU-PR. DAK Infrastruktur PU-PR. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2017 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil

Lebih terperinci

Program Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

Program Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 Program Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kita sampaikan ke hadirat Allah SWT

Lebih terperinci

Bab I : Pendahuluan I Latar Belakang

Bab I : Pendahuluan I Latar Belakang 1 Bab : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Belajar dari pengalaman kegagalan berbagai daerah dalam mengelola pembangunan khususnya yang berkaitan dengan dampak negatif dari pembangunan yang kurang peduli terhadap

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KETENTUAN LEBIH LANJUT PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI MALUKU TENGGARA SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU

Lebih terperinci

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

Rencana Kerja (RENJA ) 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang - Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) yang telah dijabarkan secara teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja- SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1989, 2014 KEMENDAG. Pemerintahan. Dekonsentrasi. Gubernur. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/M-DAG/PER/12/2014 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2017 PEMERINTAHAN. Pembangunan. Nasional. Perencanaan. Penganggaran. Sinkronisasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6056) PERATURAN

Lebih terperinci

2016, No Penunjang Subbidang Sarpras Kesehatan Tahun Anggaran 2016 perlu disesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum; c. bahwa berdasar p

2016, No Penunjang Subbidang Sarpras Kesehatan Tahun Anggaran 2016 perlu disesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum; c. bahwa berdasar p No.1272, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Dana Alokasi Khusus. Penggunaan. Juknis. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja adalah dokumen perencanaan untuk periode satu tahun,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN SISTEM E-MONITORING SERAPAN ANGGARAN UNTUK PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA -1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN KONSINYERING DI KEMENTERIAN RISET DAN

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan yang erat dengan kemiskinan, tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, perilaku hidup bersih dan sehat,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1351, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DIPA. Penerusan Pinjaman. Penyusunan. Pengesahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 243/PMK.02/2012/ TENTANG PENYUSUNAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.239, 2014 KEMENDAG. Dekonsentrasi. Perdagangan. Gubernur. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/M-DAG/PER/12/2013 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

2013, No

2013, No 2013, No.834 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL, KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR KEP.3/M.PPN/HK/01/2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG, Menimbang : a. bahwa agar pelaksanaan

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti adalah pembangunan sanitasi yang ditetapkan untuk memecahkan permasalahan sanitasi seperti yang tertera

Lebih terperinci

KUALIFIKASI TENAGA AHLI PERENCANAAN PERUMAHAN (TAPP) PROVINSI JAWA TENGAH

KUALIFIKASI TENAGA AHLI PERENCANAAN PERUMAHAN (TAPP) PROVINSI JAWA TENGAH LAMPIRAN I KUALIFIKASI TENAGA AHLI PERENCANAAN PERUMAHAN (TAPP) PROVINSI JAWA TENGAH 1. Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan (Kode TAPP 01); Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan harus memenuhi syarat sebagai

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2016 di Sekolah Dasar

PETUNJUK TEKNIS Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2016 di Sekolah Dasar PETUNJUK TEKNIS Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2016 di Sekolah Dasar DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; SALINAN Menimbang PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN DAN PENETAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Tahun Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 2011

KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Tahun Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 2011 KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Tahun 2011 Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 2011 1 Pokok Bahasan A B Sekilas Program BOS Kebijakan Perubahan Mekanisme Penyaluran Dana BOS Tahun

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS DAN WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI DENGAN

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Penyusunan rancangan Rencana Kerja SKPD merupakan tahap awal dari proses perencanaan.

BAB I. PENDAHULUAN. Penyusunan rancangan Rencana Kerja SKPD merupakan tahap awal dari proses perencanaan. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk periode satu (1) tahun, yang memuat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.931, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana. Keistimewaan. Yogyakarta. Tata Cara Pengalokasian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103/PMK.07/2013 TENTANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. Kementerian Keuangan Republik Indonesia

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. Kementerian Keuangan Republik Indonesia KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat INTEGRITAS Jenderal PROFESIONALISME Perimbangan Keuangan SINERGI PELAYANAN

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

2015, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1995, 2015 KEMENDAG. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. Tahun Anggaran 2016. Pelimpahan. Gubernur. PERATURAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109/M-DAG/PER/12/2015 TENTANG

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT GUBERNUR SULAWESI BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGANGGARAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT,

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016 Created on 10/3/2016 at 9:8:38 Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi target pembangunan sektor sanitasi, yang meliputi pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan persampahan, dan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA DAN TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presid

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presid BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1263, 2015 KEMENKEU. Pendanaan. Rehabilitasi. Rekontruksi. Pasca Bencana. Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah. Hibah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan

Lebih terperinci

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 015 TENTANG STANDAR BELANJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PENGARUSUTAMAAN GENDER Strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui kebijakan dan program

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA, Menimbang :

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi kota (SSK) Kabupaten Karanganyar adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BOLAANG MONGONDOW

BUPATI BOLAANG MONGONDOW AA BUPATI BOLAANG MONGONDOW KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW NOMOR 167 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW BUPATI BOLAANG MONGONDOW, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA BADAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS (RENJA SKPD) TAHUN 2015 HIDUP MUARA BELITI 2014 i DAFTAR ISI Kulit Muka Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB. I PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN SEKRETARIS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 88.4/ /KEP/35.07.04/20 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI TERPADU PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN DAN PENETAPAN CAPAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pembangunan secara efektif, efisien, dan memiliki sasaran yang tepat maka diperlukan proses perencanaan untuk menjamin tercapainya

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD),

Lebih terperinci

MONITORING SEKOLAH OLEH PEMERINTAH DAERAH (MSPD)

MONITORING SEKOLAH OLEH PEMERINTAH DAERAH (MSPD) SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN TEKNIS MONITORING SEKOLAH OLEH PEMERINTAH DAERAH (MSPD) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KEMENTERIAN AGAMA 2010 MUTU ADALAH TANGGUNG JAWAB BERSAMA (QUALITY IS EVERYBODY

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169/PMK.07/2008 TENTANG TATA CARA PENYALURAN HIBAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169/PMK.07/2008 TENTANG TATA CARA PENYALURAN HIBAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH MENTERI KEUANGAN, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169/PMK.07/2008 TENTANG TATA CARA PENYALURAN HIBAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169/PMK.07/2008 TENTANG TATA CARA PENYALURAN HIBAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN CAMAT DAU KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/35.07.22/2017 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG TAHUN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN Banjarbaru, 10 Mei 2016 Kepada Yth. Sdr. Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di - tempat SURAT EDARAN NOMOR: 050/ 350 /PMP/Bappeda/2016. TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1344, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pemerintahan. Pelimpahan. Penugasan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENYEDIAAN PERALATAN, BAHAN, DAN KELENGKAPAN LAINNYA UNTUK LKS TAHUN 2016

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENYEDIAAN PERALATAN, BAHAN, DAN KELENGKAPAN LAINNYA UNTUK LKS TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci