PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Saccharomyces cerevisiae PADA FERMENTASI ETANOL LIMBAH KULIT PISANG RAJA (Musa paradisiaca cv.raja)

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR (SB ) PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Saccharomyces cerevisiae PADA FERMENTASI ETANOL LIMBAH KULIT PISANG RAJA (Musa paradisiaca cv.raja) IDYA RACHMAWATI Dosen Pembimbing N. D. Kuswytasari, S.Si.,M.Si. Nurul Jadid, S.Si., M.Sc.

2 Pisang merupakan tanaman tropis yang tumbuh subur di Indonesia Produksi tahun 2007 adalah 95,35 ribu ton. Nilai konsumsi adalah 82,07 ribu ton/ kapita/ tahun. Kulit (1/3) Pisang Raja Buah (2/3) Glukosa ETANOL Saccharomyces cerevisiae Variasi Konsentrasi : 0%; 12,5%;15% & 17,5%

3 Apakah konsentrasi inokulum Saccharomyces cerevisiae dan waktu fermentasi berpengaruh terhadap kadar etanol yang dihasilkan pada fermentasi limbah kulit pisang raja (Musa paradisiaca cv. Raja)? 1. Medium yang digunakan pada fermentasi etanol adalah limbah kulit pisang raja. 2. Inokulum yang digunakan pada fermentasi etanol adalah Saccharomyces cerevisiae. 3. Variasi inokulum yang digunakan pada fermentasi etanol adalah 0%; 12,5%: 15% dan 17,5% (v/v).

4 Mengetahui pengaruh konsentrasi inokulum Saccharomyces cerevisiae dan waktu fermentasi terhadap kadar etanol yang dihasilkan pada fermentasi limbah kulit pisang raja (Musa paradisiaca cv. Raja). Diharapkan dapat menjadi panduan dalam membuat etanol pada skala industri rumah tangga dan mendapatkan bahan baku alternatif penghasil etanol.

5 Flow chart Kerja Sub kultur S.cerevisiae Pembuatan Ekstrak Kulit Pisang Raja Medium M.paradisiaca cv. Raja Kurva Pertumbuhan Fermentasi Starter ph Fermentasi Kadar Etanol Jumlah Sel Gula Reduksi

6 Penentuan Umur Starter (Saccharomyces cerevisiae) Kurva pertumbuhan Fase Lag / Adaptasi (Jam ke- 0 sampai 5) Fase Log / Eksponensial (Jam ke- 5 sampai 15) umur starter Doubling time Fase Stasioner (Jam ke- 15 sampai 19) Fase Kematian (Jam ke-19 sampai 24) Tengah-tengah Fase Log Jam ke-10

7 Penentuan Konsentrasi Inokulum S.cerevisiae Inokulum mempunyai peranan penting dalam menunjang keberhasilan fermentasi. Inokulum merupakan mikroorganisme yang diinokulasikan pada medium fermentasi. Keunggulan inokulum S. cerevisiae : - mampu tumbuh cepat dan kuat - mampu menghasilkan produk dalam jangka waktu pendek. - mampu melindungi diri dari kontaminan (Wibowo, 1990). Variasi Konsentrasi Inokulum (S. cerevisiae) : (0%; 12,5%; 15% & 17,5%)

8 Tabel 4.1. Nilai Rata-Rata Kadar Etanol dalam Hasil Fermentasi M. Paradisiaca cv. Raja dengan inokulum S. cerevisiae Konsentrasi Inokulum (%) Kadar etanol (%) pada hari ke kontrol 0,0 a 0,20 a 0,37 a 0,50 a 0,57 a 0,50 a 0,48 a 0,41 a 0,34 a 12,5 0,0 a 1,29 b 3,26 c 6,27 d 8,10 e 8,94 f 9,07 f 9,10 f 8,31 e 15 0,0 a 2,10 b 3,79 c 6,89 d 9,39 g 9,82 i 9,92 i 9,94 i 9,46 g 17,5 0,0 a 2,80 b 3,75 c 7,10 d 9,70 h 9,82 i 9,84 i 9,86 i 9,24 g Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada setiap kolom dan baris menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji Tukey pada selang kepercayaan 95 %. Berdasarkan hasil uji Anova yang dilanjutkan dengan uji Tukey dengan selang kepercayaan 95 % dapat dilihat bahwa konsentrasi inokulum S. cerevisiae, memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar etanol (Lampiran 6).

9 Tabel 4.1. Nilai Rata-Rata Gula Reduksi Awal dan Akhir pada Fermentasi Limbah Kulit Pisang Raja (M. Paradisiaca cv. Raja) No. Konsentrasi Inokulum (%) Gula Reduksi Awal (%) Gula Reduksi Akhir (%) Konversi (%) 1. Kontrol 9,95 8,10 18, ,5 % 9,90 0,53 94, % 9,97 0,40 95, ,5 % 9,85 0,30 96,95 Konsentrasi gula reduksi menentukan kadar etanol yang dihasilkan. secara umum terjadi penurunan kadar gula reduksi selama proses fermentasi.

10 Grafik Rerata Kadar Etanol Hasil Fermentasi Fe rme ntasi Etanol Kadar Etanol kontrol 12.50% 15% 17.50% Hari ke Pada semua medium (hari ke-0) : - Kadar etanol tidak ada Pada Kontrol (hari ke-1 sampai ke-7) : - Kadar etanol tidak berbeda secara signifikan (0,20-0,57% v/v). Pada Perlakuan Konsentrasi Inokulum (hari ke-1 sampai ke-7) : - Peningkatan kadar etanol. Pada Semua Medium (Hari ke-8) - Penurunan kadar etanol. Kadar etanol tertinggi diperoleh pada hari ke-7 fermentasi yaitu 9,94% dengan konsentrasi inokulum 15%.

11 Grafik Rerata Jumlah sel Hasil Fermentasi Pada semua medium (hari ke-0) : - Jumlah sel ada Pada Kontrol (hari ke-1 sampai ke-7) : - Jumlah sel lebih sedikit dibandingkan pada perlakuan, kecuali pada hari ke-4 & 5. Pada Perlakuan Konsentrasi Inokulum (hari ke-1 sampai ke-7) : - Peningkatan jumlah sel (kecuali pada konsentrasi 15%, hari ke-6). Pada Semua Medium (Hari ke-8) - Penurunan jumlah sel (kecuali pada konsentrasi 12,5% & 15%).

12 Grafik Rerata ph Hasil Fermentasi Pada semua medium (hari ke-0) : - ph sama Pada Kontrol (hari ke-1 sampai ke-7) : - Penurunan ph. Pada Perlakuan Konsentrasi Inokulum (hari ke-1 sampai ke-7) : - Peningkatan ph (kecuali pada konsentrasi 15%, hari ke-7). Pada Semua Medium (Hari ke-8) - Penurunan ph (kecuali pada konsentrasi 15%).

13 Kesimpulan & Saran Kesimpulan Semakin tinggi konsentrasi inokulum Saccharomyces cerevisiae maka semakin tinggi kadar etanolnya hingga konsentrasi 15%. Semakin lama waktu fermentasi maka semakin tinggi kadar etanolnya hingga hari ke-7 fermentasi. Kadar etanol tertinggi 9,94% diperoleh pada konsentrasi 15% dengan waktu fermentasi 7 hari. Saran Sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang fermentasi etanol limbah kulit pisang raja (Musa paradisiaca cv. Raja) dengan konsentrasi inokulum Saccharomyces cerevisiae yang berbeda hingga diperoleh kadar etanol diatas 10% pada skala industri rumah tangga.

14