BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pendekatan kualitatif dipilih karena penelitian ini ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang mekanisme pembiayaan riset dan pola kerja sama alih teknologi hasil riset di instansi pemerintah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum. Pendekatan kualitatifmemungkinkan peneliti untuk menangkap, mengungkap dan memahami subjek penelitian dari kerangka berpikirnya sendiri, sehingga dalam pendekatan ini cenderung mendeskripsikan data secara apa adanya dan tanpa manipulasi (Taylor&Bogdan, 1984, Creswell, 1994, Neuman, 1997, Sutopo, 2006). Sementara pilihan desain studi kasus karena penelitian ini mengangkat persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pembiayaan riset di unit-unit analisis, yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Balai Pengujian Teknologi Polimer (BPTP), dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Fokus kajian ini menggali substansi masalah penelitian secara menyeluruh di balik fakta yang ada terkait dengan persoalan pembiayaan riset dan pola kerja sama alih teknologi hasil riset di unit analisis sebagai bagian dari peristiwa, situasi, proses, program, dan kegiatan kontemporer (Stake, 1995; Creswell, 1998 dan 2002; Hancock dan Algozzine, 2006 ). Desain penelitian kualitatif dengan model studi kasus dijelaskan dalam bagan di bawah ini. MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

2 Gambar 3.1. Desain Penelitian Studi Kasus (Yin, 2009) MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

3 94 Berdasarkan bagan di atas dapat diperjelas bahwa setiap aktivitas penelitian berangkat dari suatu konsep yang jelas yang diperkuat dengan teori tertentu. Dalam penelitian ini, mekanisme pembiayaan riset dan implementasi hasil riset menjadi penting untuk mendorong tersusunnya rumusan kebijakan tentang manajemen pembiayaan dan implementasi hasil riset. Selanjutnya dilakukan pemilihan kasus dan disain prototipe kasus yang difokuskan pada instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU yang dilanjutkan dengan penyelengaraan kajian kasus yang diperkuat dengan teori-teori dan terus berjalan sampai pada penemuan model agar dapat dimplementasikan sebagai kebijakan baru dalam mekanisme pembiayaan riset dan pola kerja sama alih teknologi dan komersialisasi hasil riset. B. Partisipan dan Tempat Penelitian (The Actors and Location) Partisipan penelitian mencakup semua pihak yang terlibat langsung dalam manajemen biaya riset pada unit analisis yang telah ditentukan tanpa membedakan jenis kelamin, laki-laki atau perempuan. Penentuan subjek penelitian melalui seorang informan utamaterdiri ataspemimpin instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU, Pejabat Keuangan dan Pengelola Teknis. Informan kunci dalam kajian manajemen pembiayaan riset dan pola kerja sama alih teknologi dan komersialisasi hasil riset di UNS dan UPI meliputi : a) Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan/Ketua LPPM dan b) Pejabat Pembuat Komitmen. Selain itu, agar data yang diperoleh semakin akurat maka subjek penelitian juga mencakup para pengelola teknis di masing-masing unit analisis meliputi: a) Petugas teknis pembuat SPM, b) Penguji SPP dan SPM, c) Tim monev anggaran, d)bendahara Pengeluaran, e) Bendahara Pengeluaran Pembantu, f) Petugas administrasi keuangan, e) Periset, dan f) Mitra riset. Jaringan informasi yang diberikan subjek penelitian dikembangkan dengan teknik snow ball. Artinya peneliti akan melakukan penggalian data MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

4 sedikit demi sedikit yang semakin lama semakin mendalam. Dengan cara demikian diharapkan dapat diperoleh gambaran lengkap tentang manajemen MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

5 96 pembiayan riset dan pola kerja sama alih teknologi dan komersialisasi hasil riset. Dalam menentukan lokasi penelitian, peneliti melakukan dua tahapan.pertama, peneliti mengidentifikasi satuan instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU yang mengelola pembiayaan riset yang berada di kementerian/lembaga negara. Kedua, setelah melalui beberapa kali pengamatan dan penelusuran pustaka, maka ditetapkan empat instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU, yaitu perguruan tinggi negeri yang berstatus BLU, yaitu UNS, perguruan tinggi yang berstatus PTN-BH, yaitu UPI, lembaga BLU yang melakukan rekayasa produk dan pengelola dana riset, yaitu BPTP,dan lembaga BLU yang melaksanakan pendanaan riset, yaitulpdp. Berdasarkan observasi awal, UNS memiliki lembaga riset yang kuat dan aktivitas riset yang berkembang dengan baik. UNS juga memiliki produk riset yang sedang dalam proses komersialisasi. Untuk pembanding dengan UNS, peneliti memilih UPI. Sebagai PTN Badan Hukum, secara regulasi UPI diizinkan untuk melakukan komersialisasi riset secara optimal. Pola pengelolaan keuangan yang berbeda di UPI secara regulasi mampu mengatasi permasalahan pembiayaan dan belanja institusi yang tidak bisa dilakukan oleh PTN-BLU. Oleh karena itu, sangat menarik apabila permasalahan pembiayaan riset dan komersialisasi hasil riset dilakukan di dua perguruan tinggi tersebut. Tempat penelitian selanjutnya adalah BPTP mewakili lembaga pemerintah non-ptn yang menerapkan BLU karena aktivitas riset/rekayasa produkyang menjadi salah satu tugas pokoknya, disamping tugas lain yaitu pengujian, pendidikan dan pelatihan. Selain itu, BPTP juga menjadi pusat penelitian pemerintah yang memiliki kewenangan untuk melakukan komersialisasi hasil riset. Lokasi penelitian terakhir adalah LPDP. Lembaga pengelola dana ini dipilih sebagai lembaga ini memiliki kewenangan yang sangat besar untuk memberikan dana bagi lembaga-lembaga penerima hibah sampai dengan tahap komersialisasi hasil riset. Saat ini, beberapa hasil riset di MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

6 LPDP diarahkan untuk dikomersialisasikan atau menjadi basis rumusan kebijakan pemerintah. C. Pengumpulan Data Peneliti menggunakan teknik in-depth open ended interview, observasi partisipasi, dan penelusuran dokumen. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, dilakukan pengumpulan data primer. Data primer diambil dengan menggunakan teknik observasi. Peneliti dalam beberapa waktu berada di lokasi penelitian dan mengamati langsung mekanisme tata kelola riset termasuk pembiayaan riset yang menjadi fokus penelitian. Berbagai aktivitas informan yang mencakup penyusunan program kerja riset, rapat penentuan anggaran, mekanisme seleksi proposal riset, pleno penentuan judul riset yang didanai, monitoring kegiatan riset, review hasil riset serta implementasi hasil riset untuk pembangunan dan sebagainya secara teliti diikuti oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti melakukan in-depth open ended interview (wawancara terbuka) dengan para pejabat yang memiliki kewenangan dengan PK BLU untuk memperkuat data yang diperoleh. Peneliti menggunakan teknik snow ball dalam melakukan wawancara dengan subjek penelitian (informan). Data awal tentang berbagai kebijakan yang menjadi dasar legalitas keberadaan PK-BLU termasuk berbagai ketentuan persyaratan keberadaan PK BLU beserta struktur organisasi dan kewenangannya yang berkiatan dengan persoalan riset menjadi kunci utama aktivitas penggalian data melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Selanjutnya wawancara dikembangkan pada informan yang mewakili karakteristik pengelola PK BLU bidang riset. Pada tahap kedua, peneliti melakukan crosscheck data primer yang telah diperoleh dengan berbagai literaturyang berkaitan dengan tata kelola pembiayaan riset. Langkah ini ditempuh untuk mengetahui reaksi pustaka(suswandari, 2008) tentang manajemen pembiayaan riset pada instansi pemerintah yang menerapkan PK BLU terhadap berbagai fenomena yang ditemukan. Tahap ini dilakukan dengan aktivitas studi literature berbagai riset yang ada sebelumnya. Pada tahap ketiga, peneliti MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

7 mengkonfirmasi data yang telah dilengkapi dengan studi lietratur. Dan pada tahap inilah peneliti berupaya untuk dapat mengintegrasikan seluruh fenomena yang ditemukan melalui tahapan analisis studi kasus yang dikembangkan oleh Yin (2009). D. Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasi dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan berbagai bentuk uraian dasar sehingga dapat diperoleh suatu tema yang ada dalam data tersebut (Bogdan&Biklen, 1982; Patton, 1990; Yin, 2009). Data yang diperoleh dalam setiap unit analisis di penelitian ini, selanjutnya dianalisis dengan model analisis interaktif. Skema analisis interaktif model Miles dan Huberman dapat dicermati dalam bagan di bawah ini (Sugiyono, 2005). Gambar 3.2. Model Skema Analisis Interaktif (Sugiyono, 2005) Berdasarkan bagan di atas, terdapat empat langkah besar yang harus dilakukan, mulai dari koleksi data, display (penyajian) data, reduksi data dan verifikasi data. Dalam penelitian ini, data-data yang diperoleh dari unit analisis (UNS, UPI, BPTP, dan LPDP) selanjutnya dianalisis dengan menggunakan tiga langkah utama yaitu koleksi data, reduksi data, dan display (penyajian data). Proses ini kemudian diakhiri dengan penarikan kesimpulan secara bersama-sama. Lebih jelasnya, alur analisis data dalam penelitian ini akan melalui proses sebagai berikut: a) memasukkan informasi ke dalam daftar yang berbeda sesuai dengan fokus penelitian yang diajukan b) MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

8 membuat matrik kategori sesuai dengan fokus, c) menciptakan perangkat analisis data yang disebut flow chart untuk memeriksa data yang diperoleh secara lebih terperinci, d) mentabulasi data yang sudah mulai mengerucut, dan e) memasukkan informasi dari data yang diperoleh ke dalam urutan yang lebih kronologis. E. Validitas Penelitian Teknik validitas penelitian menggunakan teknik triangulasi. Teknik ini berupaya untuk memperoleh data yang berkualitas sehingga interpretasi atas data tersebut lebih akurat (Fraenkel dan Wallen, 2003; Sutopo, 2006). Teknik Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Triangulasi Sumber atau Data dan Triangulasi Metode (Sutopo, 2006). Triangulasi sumber atau data mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Sedangkan triangulasi metode dilakukan seorang peneliti dengan cara mengumpulkan data sejenis tetapi dengan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda dan diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya. Triangulasi sumber dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengecekan data antara satu sumber dengan sumber lainnya, misalnya ketika peneliti hendak menggali informasi tentang alih teknologi hasil riset, peneliti tidak hanya mengajukan pertanyaan ini kepada informan A, tetapi juga informan B, dan informan C. Hal ini sebagai upaya untuk memperoleh informasi yang akurat dan kredibel. Demikian juga dengan kegiatan observasi, misalnya terkait dengan alih teknologi hasil riset, maka peneliti tidak hanya melakukan observasi di unit analisis, tetapi juga mitra riset yaitu perusahaan. Triangulasi metode dilakukan dengan melakukan pengecekan terhadap informasi atau data yang diperoleh dengan metode wawancara (in-depth interview) dengan informasi yang diperoleh dari observasi dan penelusuran dokumen. Dalam penelitian ini, ketika peneliti hendak menelusuri tentang komersialisasi hasil riset, peneliti tidak hanya berpedoman pada hasil MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

9 wawancara dengan kepala lembaga riset atau kepala balai, tetapi juga dari dokumen kerjasama atau dokumen lain yang dimiliki oleh lembaga penelitian tersebut. Melalui aktivitas ini, peneliti dapat memperoleh data yang lebih akurat, karena informasi tidak hanya diperoleh dari wawancara langsung tetapi juga ada dokumen fisik yang melandasinya. F. Alur Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan mengacu kepada tahap-tahap yang sudah disusun dalam alur penelitian di bawah ini. Gambar 3.3. Alur penelitian(sumber: Satori dan Komariah, 2009:83) MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

10 Penelaahan Paradigma dan Pengkajian Data Pendukung Tidak Studi Pustaka Literatur Penetapan Fokus Kajian Menetapkan Fokus dan Lokasi Pra Survey Pengembangan Unit Analisis dan Subunit Analisis Ya Pengembangan Instrumen atau PedomanPengambilan Data Sesuai dengan Teknik Penelitian Eksplorasi Pengumpulan dan Pengambilan Data dari Research Site Pengolahan Data Penelitian: 1. Reduksi Data, 2. Display Data, 3. Pemeriksaan Data, dan 4. Analisis Data Triangulasi TriangulasiFi eld Note FGD Deskripsi, Pembahasan, dan Analisis Data serta Temuan Penelitian Periksa Keabsahan Data Laporan Penelitian Penelitian ini dimulai dengan tahap persiapan. Pada tahap ini peneliti melakukan studi pustaka, mencermati perkembangan wacana tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui berita pada media masa, diskusi dengan teman sejawat dan sebagainya, serta penentuan unit analisis penelitian yang sesuai dengan fokus penelitian yang diajukan. Kegiatan ini telah dilakukan pada beberapa instansi pemerintah yang menerapkan PK- BLU yang ada dan yang dominan dalam pengelolaan pembiayaan riset. Setelah itu, pada tahap kedua dilakukan observasi lapangan. Kegiatan observasi dilakukan selama beberapa kali yang diawali dengan mencermati MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

11 berbagai kebijakan dan dasar legalitas serta tugas dan fungsi unit analisis, yang dilanjutkan untuk menemukan profil informan yang diharapkan dapat menjadi kunci informasi utama dalam penggalian data yang diharapkan. Dari aktivitas ini peneliti mencoba untuk menyusun fokus penelitian dalam bentuk kisi-kisi sebagai panduan kegiatan penelitian meskipun tidak baku. Berdasarkan kisi-kisi tersebut, peneliti mulai melakukan pengumpulan data dan sekaligus melakukan analisis. Peneliti melakukan analisis data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam kepada informan kunci yang ditetapkan. MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

12 103 Tabel 3.1. Kisi-kisi Penelitian No Sasaran Penelitian Masalah Penelitian Dimensi Penelitian Aspek Penelitian Instrumen Stakeholder 1 Perguruan Tinggi: Mekanisme Pembiayaan riset pada Dokumen Wakil Rektor a. Univ. pembiayaan riset pada PK-BLU Perguruan Bidang Sebelas Maret (UNS) b. Univ. Pendidikan perguruan tinggi (PTN- BLU dan PTN-BH) Tinggi Negeri AdministrasiK euangan, Pejabat Pembuat Bandung Komitmen, (UPI) Ketua LPPM, Petugas teknis a. Dasar legalitas b. Kebijakan/regulasi yang berlaku c. Pedoman penentuan standar pembiayaan riset d. Perencanaan riset di perguruan tinggi (Renstra PT, pedoman riset ) e. Prosedur penetapan biaya riset f. Komponen pembiayaan riset g. Kriteria proposal riset h. Prosedur seleksi proposal (kriteria reviewer, prosedur penetapan reviewer) i. Pedoman pengelolaan pembiayan riset j. Pedoman monitoring dan evaluasi k. Pedoman pelaporan kegiatan riset pembuat SPM, Penguji SPP dan SPM, Tim monev anggaran, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu, Petugas

13 104 No Sasaran Penelitian Masalah Penelitian Dimensi Penelitian Aspek Penelitian Instrumen Stakeholder Administrasi Keuangan dan Periset. 2. PKBLU instansi pemerintah a. Balai Pengujian Teknologi Polimer (BPTP) b. Lembaga Pola kerja sama antara lembaga pemberi dana, lembaga periset, dan mitra industri. Mekanisme pembiayaan riset pada instansi pemerintah yang menerapkan PK BLU Pembiayaan riset pada PK BLU Perguruan tinggi negeri. Pembiayaan riset pada instansi pemerintah PK BLU. a. Perencanaan kebutuhan riset b. Pengelolaan alih teknologi hasil riset c. Komersialisasi hasil riset d. Pengelolaan dampak komersialisasi hasil k riset a. Dasar legalitas b. Kebijakan/regulasi yang berlaku c. Pedoman penentuan standar pembiayaan riset d. Perencanaan riset di (Renstra lembaga, pedoman riset ) Dokumen Wakil Rektor Dokumen Bidang AdministrasiK euangan, Keua LPPM, Pejabat Pembuat Komitmen, Periset, mitra riset. dan Kepala Balai,Direktur LPDP, Kepala Divisi, serta staf yang berkaitan dengan aktivitas penelitian, dan

14 105 No Sasaran Penelitian Masalah Penelitian Dimensi Penelitian Aspek Penelitian Instrumen Stakeholder Pengelola Dana e. Prosedur penetapan biaya riset periset/ Pendidikan f. Komponen pembiayaan riset perkayasa. (LPDP) Pola kerja sama dengan lembaga pemberi dana, periset, dan mitra, Pembiayaan riset pada instansi pemerintah PK BLU. g. Kriteria proposal riset h. Prosedur seleksi proposal (kriteria reviewer, prosedur penetapan reviewer) i. Pedoman pengelolaan pembiayan riset j. Pedoman monitoring dan evaluasi Pedoman pelaporan kegiatan riset. a. Perencanaan kebutuhan riset b. Pengelolaan alih teknologi hasil riset c. Komersialaisasi hasil riset d. Pengelolaan dampak komersialisasi hasil riset Dokumen Kepala Balai, Direktur LPDP,serta staf yang berkaitan dengan aktivitas penelitian, dan periset/

15 106 No Sasaran Penelitian Masalah Penelitian Dimensi Penelitian Aspek Penelitian Instrumen Stakeholder perkayasadan lembaga mitra.

16 107 Tabel 3.2 Operasionalisasi Konsep DIMENSI VARIABEL INDIKATOR UKURAN/TINGKAT KESULITAN Mekanisme pembiayaan riset 1. Rencana biaya riset. 2. Standar dan komponen biaya riset. 3. Kriteria proposal riset. 4. Pengelolaan biaya riset. 5. Monitoring, evaluasi pelaporan penggunaan biaya 1. Kebijakan keuangan negara, target kinerja riset, alokasi biaya riset, kebutuhan riset. 2. Kebijakan standar satuan biaya riset, kebutuhan riset, hubungan biaya dan produk/kebijakan (cost-output relationship). 3. Kualitas riset, luaran riset, kemutakhiran, dan rekam jejak riset. 4. Rekomendasi Reviewer, keputusan direksi/pimpinan organisasi pemberi dana riset, kebijakan internal lembaga riset, kebijakan internal mitra industri. 5. Tingkat kinerja riset, tingkat kesiapan teknologi, tingkat akuntabilitas Sedang Sedang Sedang Mudah Sulit

17 108 DIMENSI VARIABEL INDIKATOR UKURAN/TINGKAT KESULITAN riset. pengelolaan biaya riset. Mekanisme kerja sama alih teknologi hasil riset 1. Perencanaan kebutuhan riset 2. Pengelolaan alih teknologi hasil riset 3. Komersialisasi hasil riset 4. Pengelolaan dampak komersialisasi hasil riset. 1. Kebutuhan industri, kebutuhan masyarakat, inovasi nasional, daya saing bangsa. 2. Kebjakan HKI, kebijakan PNBP, kebijakan internal lembaga periset, kebijakan organisasi pemberi dana riset. 3. Kebutuhan industri, kebutuhan masyarakat, ketahanan produk nasional, inovasi nasional, daya saing bangsa. 4. Kebijakan PNBP, kebijakan royalti, kebijakan internal lembaga periset, kebijakan organisasi pemberi dana riset. Sulit Sedang Sulit Sulit

18 109 Tabel 3.3 Matriks Pengumpulan Data TUJUAN DATA PRIMER INDEPTH OBSERVASI SURVEI Mencari data Alat: Tidak diperlulan Alat: tentang mekanisme Pedoman wawancara Kuesioner pembiayaan riset pada instansi Substansi: Substansi: pemerintah yang Seluruh informasi yang Persepsi tentang mekanisme nenerapkan PK- terkait dengan mekanisme pembiayaan riset di instansi BLU pembiayaan riset di pemerintah yang menerapkan instansi pemerintah yang PK-BLU, meliputi menerapkan PK-BLU, perencanaan biaya riset, meliputi perencanaan penentuan standar dan biaya riset, penentuan komponen biaya riset, kriteria standar dan komponen proposal riset, pengelolaan biaya riset, kriteria biaya riset, monitoring, proposal riset, pengelolaan evaluasi, dan pelaporan biaya riset, monitoring, penggunaan biaya riset. evaluasi, dan pelaporan penggunaan biaya riset. DATA SEKUNDER Substansi: Data penunjang terkait dengan mekanisme pembiayaan riset di instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU, meliputi perencanaan biaya riset, penentuan standar dan komponen biaya riset, kriteria proposal riset, pengelolaan biaya riset, monitoring, evaluasi, dan pelaporan penggunaan

19 110 TUJUAN DATA PRIMER INDEPTH OBSERVASI SURVEI Informan: Sumber: 1. Pejabat pengelola dana 1. Lembaga Periet; riset yang menerapkan 2. Kelompok Periset; PK-BLU (LPDP, 3. Mitra industri; dan BPTP, UPI, dan UNS); 4. Reviewer. 2. Pejabat dan staf di lingkungan UPI dan UNS: Wakil rektor Bidang Administrasi Keuangan, Ketua LPPM, Pejabat Pengelola Keuangan, Staf Pengelola Keuangan; 3. Periset di lingkungan DATA SEKUNDER biaya riset. Sumber: 1. Instansi pemerintah yang menerapkan PK- BLU bidang pendanaan riset (LPDP, BPTP, UPI, UNS); 2. Mitra Riset

20 111 TUJUAN DATA PRIMER INDEPTH OBSERVASI SURVEI UPI dan UNS DATA SEKUNDER 4. Pejabat dan staf di LPDP: Direktur, Pejabat Pengelola keuangan, Kepala Divisi, Analis Dana Riset, Evaluator dana Riset, Staf Pengelola Keuangan, serta Periset dan Reviewer RISPRO; 5. Nara sumber riset yang relevan. Pemilihan informan: Purposive dan bersifat snowball Sampel: Purposive sampling

21 112 TUJUAN Mencari data tentang pola kerja sama antara pemberi dana, kelompok periset, dan mitra riset dalam perencanaan kebutuhan riset, pengelolaan alih teknologi hasil riset, komersialisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak komersialisasi DATA PRIMER INDEPTH OBSERVASI SURVEI Alat: Alat: Alat: Pedoman wawancara Pedoman observasi dan Kuesioner foto kegiatan/dokumentasi Cara kerja: Substansi: Seluruh informasi yang terkait dengan kerja sama antara pemberi dana, kelompok periset, dan mitra riset dalam perencanaan kebutuhan riset, pengelolaan alih teknologi hasil riset, Catat dan foto kegiatan, kejadian, dan bukti fisik. Substansi: Informasi lain yang relevan dengan pengelolaan alih teknologi hasil riset, komersialaisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak komersialaisasi hasil riset. Substansi: Persepsi tentang kerja sama antara pemberi dana, kelompok periset, dan mitra riset dalam perencanaan kebutuhan riset, pengelolaan alih teknologi hasil riset, komersialisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak DATA SEKUNDER Substansi: Data penunjang terkait dengan kerja sama antara pemberi dana, kelompok periset, dan mitra riset dalam perencanaan kebutuhan riset, pengelolaan alih teknologi hasil riset,

22 113 TUJUAN hasil riset. DATA PRIMER INDEPTH OBSERVASI SURVEI komersialaisasi hasil riset, komersialisasi hasil riset dari dan pengelolaan dampak lembaga pemberi dana riset, komersialisasi hasil riset. institusi Periset, Periset, dan mitra industri. Informan: Sumber: Sumber: 1. Pejabat pengelola 1. Lembaga periset; 1. Lembaga Periset; dana riset yang 2. Mitra industri. 2. Kelompok Periset; menerapkan PK-BLU 3. Mitra industri; (LPDP, BPTP, UPI, 4. Reviewer; dan dan UNS); 5. Nara sumber riset yang 2. Pejabat dan staf di relevan. lingkungan UPI dan UNS: Wakil rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Ketua LPPM, Pejabat DATA SEKUNDER komersialisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak komersialisasi hasil riset. Sumber: 1. Instansi pemerintah yang menerapkan PK- BLU bidang pendanaan riset (LPDP, BPTP, UPI dan UNS); 2. Mitra industri

23 114 TUJUAN DATA PRIMER INDEPTH OBSERVASI SURVEI Pengelola Keuangan, Staf Pengelola Keuangan; 3. Periset di lingkungan UPI dan UNS 4. Pejabat dan staf di LPDP: Direktur, Pejabat Pengelola keuangan, Kepala Divisi, Analis Dana Riset, Evaluator dana Riset, Staf Pengelola Keuangan, serta Periset dan Reviewer RISPRO; 5. Nara sumber riset DATA SEKUNDER

24 115 TUJUAN DATA PRIMER INDEPTH OBSERVASI SURVEI yang relevan. Pemilihan informan: Purposive dan bersifat snowball Sampel: Purposive sampling Sampel: Purposive sampling DATA SEKUNDER

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI 278 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan temuan lapangan yang sudah dijelaskan di Bab IV, disimpulkan bahwa instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU belum menetapkan seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode untuk mengeksplorasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 146 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMPN 11 dan SMPN 36 Kota Bandung. PemilPihan ini didasarkan atas keberhasilan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian mengenai Evaluasi Program education expo SMA Karangturi Semarang tahun 2014 ini merupakan penelitian evaluatif CIPP dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif digunakan untuk memahami fenomena yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis 65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis dengan didukung metode penelitian kualitatif. Alasan mengapa dipilihnya metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting. 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bertujuan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya eksperimen). Obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian dan Unit Analisis Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yang mengacu pada rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan BAB III METODE PENELITIAN A. BENTUK PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 24 BAB 3 METODE PENELITIAN Secara umum bab ini menjelaskan metode yang digunakan peneliti dalam keseluruhan proses penelitian. Di sini akan diuraikan metode yang digunakan dalam penelitian mulai dari jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Pendapat Surakhmad (1980) Penelitian merupakan : kegiatan ilmiah guna menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang dilakukan secara metodologis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif untuk menjelaskan mengenai efektivitas program peningkatan kualitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan mengambil lokasi penelitian di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan pemilihan lokasi ini dikarenakan Unit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dikarenakan yang menjadi sasaran peneliti adalah organisasi yang rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai dengan Mei 2016 di kelas XI dengan sampel kelas XI IPS 4 SMA Negeri 6 Surakarta di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan dikaji yaitu tentang implementasi strategi Dishubkominfo Kota Surakarta dalam mengatasi kemacetan lalu lintas, maka jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 yang beralamatkan di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan objek penelitian novel Pukat Karya Tere Liye. Tidak ada pembatasan khusus tentang tempat penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu Februari sampai dengan Maret Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu Februari sampai dengan Maret Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian lapangan ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu Februari sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil lokasi penelitian di SMA N 7 Surakart. Lokasi dari SMA N 7 Surakarta terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sebagai awalan dalam bahasan ini, terlebih dahulu akan diulas tentang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Menurut kamus Oxford Advanced Leaner s Dictionary of Current English istilah research, yang berarti melakukan penyelidikan dalam aturan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Keberhasilan dari suatu penelitian, salah satunya ditentukan oleh pendekatan penelitian yang digunakan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada sekolah Negeri yang terdiri dari SMA Negeri 1, SMA 2, SMA Negeri 3 dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada sekolah Negeri yang terdiri dari SMA Negeri 1, SMA 2, SMA Negeri 3 dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat/lokasi dan waktu penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA se-kota Gorontalo. Peneliti lebih terfokus pada sekolah Negeri yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono (2012: 15) mengemukakan bahwa:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian 54 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan guna mendapatkan jawaban atas rumusan masalah yang dikaji. Penelitian yang dilakukan memerlukan suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 5 bulan, yaitu bulan Januari hingga Mei 2015. Kemudian penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Purwodadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini didesain dengan penelitian kualitatif, yaitu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SMA Negeri 4 Surakarta, yang beralamatkan di Jalan LU Adi Sucipto No 1, Kecamatan Banjarsari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Pesawahan yang beralamat di Jalan Ikan Kakap No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Metode survey dilakukan untuk menggambarkan karakteristik dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif. Sugiyono (2011)

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif. Sugiyono (2011) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif. Sugiyono (2011) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas Perhubungan dalam memperpanjang izin trayek angkutan kota di Kota Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif dipilih karena peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Creswell (2009) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Pantai Depok yang letaknya masih satu kompleks dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak melalui permainan tradisional ini dilakukan di Kampoeng Dolanan Nusantara. Kampoeng

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di Universitas Sebelas Maret yang berlokasi di Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan Solo. Telepon: 0271-654311. Adapun pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Studi Kasus tentang Perilaku Gay dan Alternatif Penanganannya (Penelitian Kasus terhadap Tiga Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB. III PROSES DAN METODE PENELITIAN. A. Dasar Pemilihan Desa Pecuk Sebagai daerah Penelitian

BAB. III PROSES DAN METODE PENELITIAN. A. Dasar Pemilihan Desa Pecuk Sebagai daerah Penelitian BAB. III PROSES DAN METODE PENELITIAN A. Dasar Pemilihan Desa Pecuk Sebagai daerah Penelitian Pernyataan ini adalah awal dari rangkaian penelitian yang akan dilakukan, mengingat lokasi penelitian sangat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian implementasi pembelajaran Pendidikan Antikorupsi sebagai faktor pendukung Pendidikan Kewarganegaraan seyogyanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut Bugdon dan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut Bugdon dan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam (Tohirin, 2012:2), penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini karakter yang paling di tekankan adalah pada proses, maka jenis penelitian yang tepat adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Geyer yang terletak di Jalan Purwodadi-Solo Km 15 Geyer, Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat faktual secara sistematis dan akurat. Sebagaimana dinyatakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat faktual secara sistematis dan akurat. Sebagaimana dinyatakan oleh BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif artinya bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu situasi yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong (2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan oleh penulis adalah melalui pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat beberapa hal yang perlu dijelaskan dalam kaitannya dengan metodologi dan prosedur yang digunakan dalam penelitian,

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016. 41 BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016. Objek penelitian ini adalah novel Bait-Bait Multazam karya Abidah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Tylor (Molenong, 2007:4),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Rancanumpang, Gedebage. Bandung. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yaitu masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono (2014, hlm. 15) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Penertiban Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, kecamatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian harus benar-benar dipertimbangkan sehingga dapat diperoleh data yang dibutuhkan dan tercapainya tujuan penelitian itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tabel 3.1. Rincian Waktu dan Tahap Penelitian Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tabel 3.1. Rincian Waktu dan Tahap Penelitian Waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data berupa dokumen, yaitu data dari dialog-dialog dalam naskah drama Ayahku Pulang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di daerah Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Moh. Nazir (1988: 63) yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas tentang (1) Pendekatan dan Rancang Penelitian, (2) Kehadiran Peneliti, (3) Sumber Data Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan Data, (5) Analisis Data,

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, maka penelitian ini menggunakan

BAB III. METODE PENELITIAN. Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, maka penelitian ini menggunakan BAB III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelayanan pengujian kendaraan bermotor dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Perhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Sejalan dengan maksud penelitian yaitu untuk mendeskripsikan strategi jemput bola yang digunakan oleh 24 Mobile Spa dalam meraih calon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 1994) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Sremo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Lokasi tersebut dipilih sebagai lokasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan serangkaian kegiatan ilmiah yang berfungsi untuk mencari kebenaran yang objektif terhadap suatu peristiwa, dimana kegiatan itu dilakukan secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif artinya data yang diperoleh akan dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena metode merupakan salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek atau sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif berarti mengumpulkan data bukan berupa angkaangka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif kualitatif, karena dalam mengkaji permasalahan, peneliti tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan fenomena sosial yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan fenomena sosial yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian jenis ini dimaksudkan sebagai suatu cara yang tidak menggunakan prosedur statistik atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif evaluatif, di mana dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan fakta-fakta yang ditemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Secara umum metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan tindakan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Mulyana menjelaskan bahwa Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Mulyana menjelaskan bahwa Penelitian kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Mulyana menjelaskan bahwa Penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, selain itu juga merupakan suatu usaha yang sistemastis dan terorganisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, maka metode penelitian pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan dibahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan penelitian, dan teknik analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Interaksi sosial orang dengan HIV/AIDS dalam pemudaran stigma diteliti dengan pendeketan kualitatif. Pendeketan ini dipilih karena aspek interaksi dalam

Lebih terperinci