BAB. III PROSES DAN METODE PENELITIAN. A. Dasar Pemilihan Desa Pecuk Sebagai daerah Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB. III PROSES DAN METODE PENELITIAN. A. Dasar Pemilihan Desa Pecuk Sebagai daerah Penelitian"

Transkripsi

1 BAB. III PROSES DAN METODE PENELITIAN A. Dasar Pemilihan Desa Pecuk Sebagai daerah Penelitian Pernyataan ini adalah awal dari rangkaian penelitian yang akan dilakukan, mengingat lokasi penelitian sangat menentukan proses dan hasil yang akan dicapai. Tentunya menentukan lokasi penelitian tidak serta-merta memenuhi kriteria tertentu dari metode penelitian, tetapi juga harus memiliki pertimbangan dan argumentasi yang kuat terhadap pemilihan lokasi penelitian. Lokasi penelitian adalah di Desa Pecuk, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak. Ada lima pertimbangan sehingga Desa Pecuk dipilih sebagai lokasi penelitian, yaitu: 1. Pertimbangan adanya status gizi balita yang relatif baik pada daerah-daerah dengan lingkungan yang rentan terhadap gizi, seperti hasil penelitian Handayani (2008), tentang pemetaan daerah ber-gap antara status gizi balita dan lingkungannya. Dalam penelitian tersebut lingkungan rentan gizi dikategorikan seperti pada Tabel 3.1. Sedangkan daerah bergap antara status gizi balita dan lingkungannya adalah daerah yang mempunyai kesenjangan antara keadaan status gizinya dengan keadaan lingkungannya. Dalam hal ini status gizi di daerah tersebut relatif baik tetapi mempunyai lingkungan yang rentan terhadap gizi. Pemetaan yang dihasilkan didasarkan pada data prosentase status gizi balita dan data lingkungan (Lampiran 2). Prosentase balita dengan status gizi baik, yang berada lebih dari rata-rata ditingkat Kabupaten Demak tahun 2008, berada di wilayah kerja Puskesmas Mranggen I, 77

2 Mranggen III, Karangawen I, Karangawen II, Guntur II, Demak I, Karanganyar II, Mijen I, Mijen II dan Puskesmas Wedung I (Lampiran 2). Tabel 3.1: Kategori lingkungan rentan gizi Kategori daerah Hasil penilaian lingkungan rentan gizi yang ada 1 (rentan) Pendapatan, ketersediaan pangan 2 (cukup rentan) Pendapatan, ketersediaan pangan ditambah salah satu dari pendidikan atau besarnya keluarga 3 (sangat rentan) Pendapatan, ketersediaan pangan, pendidikan dan besarnya keluarga Sumber: Handayani, 2008 Keterangan: Rentan pendapatan: berdasarkan data prosentase banyaknya keluarga pra sejahtera yang lebih tinggi dari prosentase di Kabupaten yang bersangkutan. Rentan ketersediaan pangan: berdasarkan data rawan pangan yaitu daerah dengan gizi buruk lebih dari 0,05 % (Profil Kesehatan Kabupaten Demak, 2007) Rentan pendidikan: s/d lulus SD lebih besar dari prosentase di Kabupaten yang bersangkutan (berdasarkaan pertimbangan kurikulum SD atau pengetahuan yang didapat dari pendidikan SD) Rentan besarnya keluarga: rata-rata populasi per rumah tangga lebih besar dari 4 (standar keluarga dari BKKBN) 78 Sedangkan lingkungan yang rentan gizi di Kabupaten Demak tahun 2007 adalah sebagai berikut: Kategori 1 (rentan), dimana di wilayah tersebut terdapat lingkungan rentan berupa rentan pendapatan dan rentan ketersediaan pangan, yaitu di: a. Kecamatan Guntur, wilayah Puskesmas Guntur I b. Kecamatan Mijen, wilayah Puskesmas Mijen II Kategori 2 (cukup rentan), dimana wilayah tersebut terdapat lingkungan rentan berupa rentan pendapatan dan rentan ketersediaan pangan ditambah salah satu

3 berupa rentan pendidikan atau besarnya keluarga, yaitu di: a. Kec. Karangawen, wilayah Puskesmas Karangawen I b. Kec. Wonosalam, wilayah Puskesmas Wonosalam I c. Kec. Wonosalam, wilayah Puskesmas Wonosalam II d. Kec. Mijen, wilayah Puskesmas Mijen I e. Kec. Wedung, wilayah Puskesmas Wedung II (Lampiran 2) Hasil peta daerah ber gap antara status gizi dan lingkungannya di Kabupaten Demak terdapat di 3 wilayah puskesmas yaitu Puskesmas Karangawen I, Mijen II dan Mijen I (Gambar 3.1). 2. Pertimbangan bahwa Desa Pecuk mempunyai gambaran yang dapat mewakili wilayah puskesmas Mijen II sebagai daerah dengan status gizi relatif baik dan mempunyai lingkungan yang rentan gizi. Hal ini disimpulkan berdasarkan verivikasi yang dilakukan melalui observasi dan data yang ada dilapangan. 3. Pertimbangan adanya potensi-potensi lain, seperti sosiokultural yang belum dinilai, yang berkaitan dengan gambaran status gizi yang relatif baik di Desa Pecuk. 79

4 Gambar 3.1 : Peta daerah ber gap antara status gizi dan lingkungannya di Kabupaten Demak Sumber: Handayani,

5 4. Pertimbangan yang berkaitan dengan adanya akses dari Bidan yang bertanggung jawab di bidang gizi Puskesmas Mijen II yang juga mempunyai wilayah tanggung jawab di Desa Pecuk, sehingga membantu mempermudah mandapatkan data sesuai dengan yang dibutuhkan. 5. Serta pertimbangan adanya sistem pencatatan dan dokumentasi yang relatif baik, yang dapat dibuktikan dengan tersusunnya lebih cepat Profil Kesehatan Kabupaten Demak tahun 2008, yang dapat membantu kelancaran penelitian. B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini membutuhkan pemahaman yang holistik mengenai aspek sosiokultural dalam mendukung status gizi balita di masyarakat Desa Pecuk. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sehingga didapatkan kompleksitas dan eksplorasi yang mendalam yang berkaitan dengan berbagai kondisi, situasi dan fenomena realitas sosiokulural yang berupa sistem budaya dan sistem sosial yang berhubungan dengan status gizi balita di masyarakat Desa Pecuk. Strategi yang digunakan pada penelitian ini adalah strategi penelitian lapangan studi kasus, yang dilakukan di Desa Pecuk, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang merupakan daerah dengan lingkungan rentan gizi. Fokus pada penelitian ini berupa aspek sosiokultural yang terdiri dari: (1) sistem budaya, yang merupakan kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai, norma, kepercayaan, kebiasaan, tradisi, mitos dan (2) sistem sosial yang merupakan komplek aktivitas serta tindakan yang berpola dari manusia dalam masyarakat, yang dapat berupa keakraban sosial (kohesi sosial) serta kelembagaan atau organisasi kemasyarakatan yang berkaitan dengan pola asuh gizi yang pada akhirnya akan mempengaruhi status gizi balita pada masyarakat. Data yang 81

6 dikumpulkan berupa data kualitatif dan data kuantitatif, sehingga instrumen dalam penelitian ini adalah penulis sendiri beserta satu orang anggota tim peneliti, kuesioner, food recall dan instrumen pendukung berupa pedoman observasi, wawancara dan FGD. Informan awal, yang terdiri dari kepala desa, kepala puskesmas, bidan desa, kader posyandu maupun keluarga balita ditentukan berdasar kriteria sebagai berikut: 1. Untuk Kepala Desa Pecuk, Kepala Puskesmas Mijen II, Bidan Desa Pecuk, dan Kader Posyandu adalah yang masih aktif, atau yang dinilai mengetahui keadaan Desa Pecuk. 2. Sedangkan untuk informan dari keluarga balita mempunyai syarat-syarat: a. Keluarga yang mempunyai balita yang berumur 1 sampai 5 tahun dengan status gizi baik, mempunyai lingkungan yang rentan gizi yaitu merupakan keluarga dengan rentan pendapatan atau termasuk dalam keluarga prasejahtera dan rentan ketersediaan pangan yang sesuai dengan kriteria penelitian Handayani (2008). b. Bertempat tinggal di Desa Pecuk sejak balita tersebut lahir sampai dengan penelitian ini berlangsung. c. Informan keluarga balita dapat terdiri dari Bapak, Ibu, Nenek, Kakek atau pembantu/pengasuh balita. Sehubungan Kepala Desa Pecuk pada saat penelitian berlangsung masih dijabat oleh Pejabat dari Kecamatan Mijen (Kepala Seksi Pemerintahan) sebagai yang melaksanakan tugas, maka sebagai informan yang mengetahui dan menguasai keadaan Desa Pecuk adalah H. Abdullah Mukti, yang mempunyai kedudukan sebagai Sekretaris Desa Pecuk yang sudah menjabat selama kurang lebih 38 tahun serta dianggap sebagai keturunan dari pendiri Desa Pecuk yang juga sebagai 82

7 juru kunci makam pendiri Desa Pecuk. Informan yang merupakan Kepala puskesmas Mijen II adalah dr. Abdurahman, sedangkan informan Bidan Desa Pecuk adalah Bidan Tantri, yang kemudian memberikan masukan dan bersama-sama menentukan informan yang mewakili kader posyandu yang aktif yaitu Ibu Hasunah, dengan pertimbangan: 1. Merupakan kader yang aktif 2. Mempunyai kedudukan sebagai sekretaris Posyandu Desa Pecuk, sehingga mempermudah pengambilan data baik dari dokumen maupun membantu pengambilan data dilapangan yang diperlukan 3. Mempunyai waktu dan bersedia untuk membantu penelitian 4. Mempunyai tempat tinggal di jalan utama Desa Pecuk sehingga mempermudah akses komunikasi Informan keluarga balita ditentukan berdasarkan rekomendasi dari Bidan Desa dan Kader Posyandu yang sangat mengetahui keadaan balita di wilayah kerjanya. Data yang berkaitan dengan umur, status gizi dan lingkungan balita di rujuk dari data buku laporan posyandu. Hasil yang didapat tersebut kemudian diverivikasi dilapangan sehingga semua syarat informan bagi keluarga balita terpenuhi, dan sebagai tahap awal kemudian ditentukan 5 keluarga balita. Informan keluarga balita terdiri dari ibu balita, nenek balita dan pengasuh balita. Dari informan tahap awal yang berjumlah 9 orang ini kemudian ditentukan informan selanjutnya dengan teknik snowball sampling yang dipertimbangkan akan memberikan data yang lebih lengkap, sehingga jumlah informan akan semakin besar sampai tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti. Jumlah akhir dari informan adalah sebanyak 15 orang, dengan penambahan pada 4 keluarga balita dan 2 orang kader posyandu. 83

8 Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi, dilakukakan untuk mengamati pola asuh gizi terutama yang berkaitan dengan aspek sosiokultural, yang terdiri dari: (1) sistem budaya, yang merupakan kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai, norma, kepercayaan, kebiasaan, tradisi, mitos dan (2) sistem sosial yang merupakan komplek aktivitas serta tindakan yang berpola dari manusia dalam masyarakat, yang dapat berupa keakraban sosial (kohesi sosial) serta kelembagaan atau organisasi kemasyarakatan. Observasi juga mengamati langsung keadaan kesehatan lingkungan, penyediaan makanan bagi anak terutama bagi balitanya, dan pengamatan keadaan status gizi balita, serta gambaran status ekonomi atau pendapatan keluarga. 2. Wawancara, di fokuskan pada aspek sosiokultural yang berupa: (1) sistem budaya, yang terdiri dari nilai, norma, kepercayaan, kebiasaan, tradisi, mitos dan (2) sistem sosial yang dapat berupa keakraban sosial/kohesi dan kelembagaan atau organisasi kemasyarakatan. Selain itu juga dilakukan pengembangan berdasarkan hasil pengamatan serta memungkinkan untuk muncul fokus baru dalam perjalanan pengambilan data dilapangan. 3. FGD, dilakukan terhadap dua kelompok, yaitu: (1) kelompok pengarah/penanggung jawab bidang kesehatan/kader kesehatan, yang terdiri dari perangkat desa (1 orang), wakil dari puskesmas Mijen II (2 orang), kader kesehatan (3 orang) dan (2) kelompok keluarga balita yang berjumlah 9 orang. FGD dilakukan untuk membantu mendapatkan informasi yang lebih akurat. 4. Pengisian kuesioner, dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif yang berupa hasil pemantauan pemeriksaan status gizi selama penelitian dilakukan, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anak maupun 84

9 data kuantitatif yang berkaitan dengan sistem budaya dan sistem sosial. Pengisian food recall dilakukan pada informan keluarga balita yang berjumlah 5 orang selama 3 hari berturut-turut. 5. Studi dokumentasi, diperlukan untuk mendapatkan informasi secara menyeluruh atau maksimal. Studi dokumentasi yang diambil berupa tulisan dan foto tentang sejarah dan budaya Desa Pecuk, laporan-laporan tertulis dari Posyandu, dan laporan tentang gizi dari Puskesmas Mijen II. 6. Keabsahan data, diusahakan dengan cara-cara sebagai berikut: a. Mengadakan pengamatan yang dilakukan selama 6 bulan atau sampai didapatkan data jenuh b. Menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi c. Mengadakan diskusi dengan Pembimbing dan teman sejawat d. Selalu melakukan check atas hasil pengamatan dan wawancara yang didapat kepada beberapa informan lainnya e. Berusaha mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan balita yang ada di Desa Pecuk, untuk mengadakan pengamatan dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dari perilaku yang mengarah pada status gizi balita, misalnya ikut dalam kegiatan Posyandu f. Analisa kasus negatif, adalah mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang kebanyakan telah ditemukan, untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih tepat dari data-data yang ditemukan. Sedangkan untuk data kuantitatif populasinya adalah balita di Desa Pecuk, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak yang berjumlah 218 balita. Teknik pengambilan sampel 85

10 menggunakan total sampling (Sarwono, 2006), dimana data yang dibutuhkan diambil dari seluruh balita yang ada di Desa Pecuk pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus Data kuantitatif sebagian besar merupakan data sekunder yang didapat dari buku besar posyandu dan kemudian dilengkapi dengan data primer. Data tersebut berupa data : 1. Jumlah balita di Desa Pecuk 2. Jumlah balita yang berkunjung ke posyandu 3. Status gizi balita pada saat pengambilan data penelitian berlangsung (Mei - Agustus 2009) 4. Pendidikan ibu balita 5. Pekerjaan ibu balita 6. Pendapatan keluarga 7. Pendapatan keluarga perkapita 8. jumlah anak dalam keluarga 9. Pola konsumsi makanan balita yang berupa Tingkat Kecukupan Protein (TKP), Tingkat Kecukupan Energi (TKE). Penentuan lingkungan rentan gizi pada awalnya yang didapat dari hasil penelitian Handayani (2008), ditentukan tingkat pendapatan berdasarkan pada data tingkat keluarga sejahtera. Pertimbangan penentuan berdasarkan indikator keluarga sejahtera mencakup tentang asupan makanan, syarat rumah sehat dan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga. Penilaian tersebut dianggap relevan dengan lingkungan yang berkaitan dengan status gizi. Saat perjalanan penelitian ini, kemudian dilakukan verivikasi data berkaitan dengan pemilihan Desa Pecuk sebagai daerah Rentan gizi berdasarkan data tingkat rata-rata pendapatan keluarga per bulan dan per kapita di Desa Pecuk. Penentuan status gizi yang berupa data sekunder, diambil dari buku besar posyandu berdasarkan pengukuran berat badan per umur, seperti yang dimunculkan pada Tab 5.1. tentang data status gizi bulan Mei sampai dengan Agustus

11 Pengukuran ini lebih menggambarkan status gizi balita saat ini, tetapi mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru. Peneliti berusaha mendapatkan data status gizi yang lebih peka yang menggambarkan tingkat perkembangan tubuh yang seimbang, dengan pengukuran berdasarkan berat badan per tinggi badan. Pengukuran dilakukan pada saat kegiatan posyandu yang dibantu oleh kader, seperti yang dimunculkan pada Tabel 4.2. tentang data status gizi balita bulan Agustus Teknik analisa data menggunakan model analisis dari Miles and Huberman (Basrowi, 2008), yaitu mencakup tiga kegiatan yang bersamaan yang terdiri dari reduksi data, penyajian (display) data dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Masing-masing kegiatan adalah: 1. Reduksi data, merupakan suatu bentuk analisis yang menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data. 2. Penyajian data, dimaksud untuk menemukan suatu makna dari data-data yang telah diperoleh yang disusun secara sistematik dari bentuk yang komplek menjadi sederhana, yang dapat berbentuk teks naratif, grafik, bagan dan matrik. 3. Penarikan kesimpulan, merupakan analisis yang dilakukan selama pengumpulan data dan sesudah pengumpulan data, yang digunakan untuk menarik kesimpulan sehingga dapat menemukan pola tentang peristiwa yang terjadi. Pengumpulan data dan analisis data merupakan proses siklus yang interaktif, dimana peneliti harus selalu siap bergerak diantara empat sumbu kumparan selama pengumpulan data dengan gerak bolak balik diantara kegiatan reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. 87

12 Gambar 3.2: Bagan Langkah Analisis Data (Model Analisis Miles and Huberman) Sumber: Sugiyono 2008 C. Tahapan Penelitian dan Proses Pengambilan Data Tahapan-tahapan dalam proses penelitian dimulai sejak proposal ini mulai disusun yaitu bulan April Tahap awal penelitian, penulis mengajukan surat ijin sebagai bagian dari proses administrasi akademik kepada program Studi Pascasarjana. Surat ijin ini dimaksudkan untuk melegitimasi penelitian yang akan dilakukan. Mengingat ijin penelitian sangat diperlukan untuk diusulkan kepada Institusi tempat pelaksanaan penelitian, terkait dengan kegiatan yang dilakukan. Ijin ini dimaksudkan agar pada saat penelitian dilakukan, penulis tidak akan mengalami kendala-kendala administrasi dan atau pertimbangan-pertimbangan stabilitas sosial dan keamanan di lokasi penelitian. Dengan bekal ijin sebagai bentuk legitimasi formal terhadap kegiatan penelitian yang diperoleh baik itu berasal dari Program Studi Pascasarjana, Pemerintah Kabupaten Demak melalui Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, Pemerintah Kecamatan Mijen dan Pemerintahan Desa Pecuk, dan oleh karena berkaitan dengan 88

13 kesehatan maka ijin juga dimintakan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dan Puskesmas Mijen II dimana Desa Pecuk berada diwilayah kerjanya, sehingga terdapat dukungan formal untuk kemudian akan melakukan tahapan-tahapan penelitian selanjutnya, termasuk proses pengambilan data. Proses pengambilan data diawali dengan penyusunan pedoman yang berkaitan dengan observasi dan wawancara serta penyusunan instrumen kuesioner, yang terdiri dari tahapantahapan sebagai berikut: Tahap pertama, pengambilan data dimulai dengan mengadakan observasi yang berguna untuk: 1) menentukan arah pertanyaan yang mendalam, 2) memperoleh pandangan yang holistik (menyeluruh), 3) menemukan hal-hal yang sedianya tidak terungkapkan oleh informan dalam wawancara karena bersifat sensitif, 4) memahami langsung keadaan yang ada dilapangan (Sugiyono, 2008; Glesne, 1999). Pada tahap observasi ini penulis menggunakan jenis observasi non partisipasi, dimana dalam hal ini peneliti hanya melakukan satu fungsi yaitu pengamatan. Peneliti mencatat, menganalisis dan selanjutnya dapat membuat kesimpulan dari apa yang di observasi (Maleong, 2000; Bosrowi, 2008). Pengamatan juga dilakukan secara tidak terstruktur, dimana pedoman observasi yang dibuat hanya berupa rambu-rambu pengamatan. Hal-hal yang diamati tidak terbatas pada kisi-kisi pedoman pengamatan tetapi seluruh aktivitas yang dilihat dilapangan dan sesuai dengan tujuan penelitian menjadi perhatian peneliti (Bosrowi, 2008). Pada saat pengamatan, peneliti dibantu oleh seorang kader posyandu sebagai pendamping, mengingat peneliti merupakan orang baru atau belum dikenal oleh masyarakat Desa Pecuk, dan dibantu juga oleh satu orang karangtaruna, sebagai penunjuk jalan pada saat pengambilan data sampai dengan penelitian ini selesai dilakukan. Pengambilan data observasi awal dilakukan selama tiga hari, dengan masingmasing selang waktu dua hari, dengan maksud mendapatkan ide 89

14 atau masukan tentang pengamatan berdasarkan dari hasil observasi sebelumnya. Data yang didapat pada saat observasi ini adalah data-data tentang: 1) gambaran status gizi balita, 2) gambaran kesehatan lingkungan keluarga, 3) gambaran status ekonomi/pendapatan keluarga, 4) gambaran sistem budaya yang berkaitan dengan gambaran pola asuh gizi balita dan 5) gambaran sistem sosial. Tahap kedua, adalah melakukan wawancara (interviu). Bentuk wawancara yang dilakukan adalah wawancara tak berstruktur, dimana pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono 2008). Diharapkan dengan bentuk wawancara seperti ini peneliti akan mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan mendapatkan teori baru yang ada di lapangan (Lampiran 5). Pada tahap ini sekaligus dilakukan pengisian data kuesioner. Secara terperinci maka proses pada tahap kedua ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara awal, dilakukan kepada sekretaris desa, sehingga didapat data tentang sejarah Desa Pecuk, karakter penduduk desa, model keakraban sosial dan kelembagaan atau organisasi kemasyarakatan yang berkaitan dengan status gizi yang ada di masyarakat Desa Pecuk. 2. Wawancara dengan Kepala Puskesmas Mijen II, dimana Desa Pecuk termasuk dalam wilayah kerjanya. Wawancara berkaitan dengan penilaian atau pendapat kepala puskesmas tentang sistem budaya dan sistem sosial yang ada di masyarakat Desa Pecuk yang berkaitan dengan pola asuh gizi, termasuk juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi status gizi balita di daerahnya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hal baru yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan oleh peneliti. Pada akhir wawancara dengan Kepala Puskesmas Mijen II ini kemudian diperkenalkan sekaligus ditugaskan Bidan Desa Pecuk untuk membantu peneliti. 90

15 3. Wawancara dengan Bidan Desa Pecuk, yang merupakan petugas kesehatan yang paling menguasai masalah-masalah kesehatan yang ada di daerah tugasnya. Wawancara dilakukan beberapa kali, termasuk penentuan informan kader posyandu dan 5 keluarga balita yang ditetapkan berdasarkan saran dari bidan desa dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh peneliti. Wawancara dengan bidan desa menghasilkan data yang berkaitan dengan penilaian atau pendapat bidan desa tentang sistem budaya dan sistem sosial yang ada di masyarakat Desa Pecuk yang berkaitan dengan pola asuh gizi. Data wawancara dari bidan desa ini juga diperlukan untuk melakukan verivikasi guna menentukan kesimpulan dari data-data yang didapat sebelumnya dan juga nantinya dengan data yang berasal dari keluarga balita. Selain itu informan bidan desa diperlukan untuk mendapatkan: (1) data-data kuantitatif yang berasal dari Puskesmas Mijen II, yang berupa data yang berkaitan dengan profil kesehatan di Desa Pecuk yaitu mengenai data derajat kesehatan, keadaan lingkungan, keadaan perilaku masyarakat, keadaan pelayanan kesehatan dan data status gizi balita di Desa Pecuk serta, (2) mengkoordinir pengambilan data kuantitatif dari kader kesehatan yang merupakan hasil pemeriksaan di posyandu, yang terdiri dari data pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anak dan hasil penimbangan pada bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus Wawancara dengan kader posyandu, berkaitan dengan sistem budaya dan sistem sosial yang ada di masyarakat Desa Pecuk yang berhubungan dengan pola asuh gizi balita. Kader posyandu juga dimanfaatkan sebagai anggota penelitian untuk membantu mendapatkan data-data kuantitatif. Jumlah kader posyandu dari satu orang ibu, kemudian dikembangkan menjadi 3 orang ibu, guna 91

16 melengkapi data yang dibutuhkan dan melakukan verivikasi untuk menyimpulkan data-data sebelumnya. 5. Wawancara dengan keluarga balita, jumlah keluarga balita yang ditetapkan sebagai informan pada tahap awal sebanyak 5 keluarga balita dengan gizi baik. Informan dari keluarga balita terdiri dari ibu balita, nenek balita dan pengasuh balita. Dalam satu keluarga balita informan ada yang terdiri dari ibu balita sebagai informan utama yang dilengkapi nenek balita sebagai informan kedua (pelengkap). Ada juga keluarga balita dengan informan utama adalah pengasuh balita sedangkan informan pelengkapnya ibu balita. Hal ini tergantung dari peran pengasuhan balita yang paling dominan di dalam keluarga tersebut. Wawancara yang dilakukan mendapatkan data tentang sistem budaya yang berupa kepercayaan, norma, nilai-nilai, mitos, kebiasaan-kebiasaan dan tradisi, serta data tentang sistem sosial yang berkaitan dengan keakraban sosial dan kelembagaan/organisasi kemasyarakatan, juga data tentang pola asuh gizi balita. Berdasarkan data awal yang didapat dari 5 keluarga balita, kemudian informan dikembangkan lagi dengan teknik snow ball sampling, sehingga didapat 4 informan lagi dari keluarga balita, guna melengkapi data yang dibutuhkan. Selain melakukan wawancara terhadap keluarga balita, peneliti juga sekaligus melakukan observasi, yang dilakukan untuk memperkuat hasil observasi awal dan untuk dapat menyimpulkan hasil dari wawancara. Tahap ketiga, adalah melakukan FGD dengan dua kelompok secara terpisah, yaitu kelompok pengarah/penanggung jawab bidang kesehatan dan kader kesehatan serta kelompok lainnya yang merupakan kelompok keluarga balita, yang bertempat di Balai Desa Pecuk. 92

17 Tahap ke empat, adalah pengambilan data food recall pada lima informan balita yang berumur 1 2 tahun. Recall dicatat dengan pengarahan peneliti untuk makanan yang telah dikonsumsi selama tiga hari berturut-turut yang telah dilampaui (3 x 24 jam). Selain melakukan wawancara dan observasi, maka proses pengambilan data juga ditentukan pula oleh peralatan pendukung di lapangan yang patut menjadi perhatian. Peralatan pendukung penelitian lapangan yang digunakan adalah buku pendukung wawancara dalam bentuk catatan hasil observasi dan wawancara, kamera, video dan voice recorder. Hal ini dimaksudkan untuk merekam seluruh pembicaraan (rekaman proses) informan kunci dan melakukan dokumentasi terhadap seluruh hasil pengamatan dan pembicaraan tersebut. 93

18 94

BAB IX PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IX PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IX PENUTUP A. Kesimpulan Desa Pecuk, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah merupakan daerah dengan lingkungan rentan giz, karena pendapatan masyarakatnya yang relatif rendah, pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena metode merupakan salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek atau sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

BAB III METODE PENELITIAN. instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah (sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan penelitian yang dilakukan dalam konteks alami. Penelitian kualitatif bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah (sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu di SLB-D Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) yang berlokasi di Jalan Mustang nomor 46 Bandung. Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian yang berguna untuk memandu seorang peneliti dalam suatu penelitian yang berguna untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini didesain dengan penelitian kualitatif, yaitu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan metode analitis. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2010, hlm. 4) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Menurut Cresswell

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif (mixed method). Model penelitian yang digunakan yaitu model

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif (mixed method). Model penelitian yang digunakan yaitu model 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang didahului dengan penelitian kuantitatif (mixed method). Model penelitian yang digunakan yaitu model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Terbanggi Besar yang terletak di Jalan Ahmad Yani Poncowati, Kecamatan Terbanggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian mengenai Evaluasi Program education expo SMA Karangturi Semarang tahun 2014 ini merupakan penelitian evaluatif CIPP dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian, analisis data dan pengecekan keabsahan data.

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian, analisis data dan pengecekan keabsahan data. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dimaksud disini adalah teknik atau cara yang ditempuh dalam mencapai tujuan penelitian yang meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jelas tentang cara, proses dan level partisipasi masyarakat dalam pengawasan

BAB III METODE PENELITIAN. jelas tentang cara, proses dan level partisipasi masyarakat dalam pengawasan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran secara jelas tentang cara, proses dan level partisipasi masyarakat dalam pengawasan pelayanan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi, metode penelitian

Lebih terperinci

Multiple Intelligence di TK Sunshine Kalasan Sleman" termasuk jenis penelitian

Multiple Intelligence di TK Sunshine Kalasan Sleman termasuk jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu berdasarkan pendekatan analisisnya dan metode yang digunakan. Apabila ditinjau dari pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas Perhubungan dalam memperpanjang izin trayek angkutan kota di Kota Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat penelitian mengenai fenomena perempuan pengangkut garam di Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak khususnya di pangkalan KUB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan oleh penulis adalah melalui pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama negeri yang berada di Kabupaten Magelang yaitu SMP N 1 Mungkid, SMP N 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Tylor (Molenong, 2007:4),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Beberapa permasalahan telah dikemukakan di depan, dan untuk menjawabnya dibutuhkan metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) enis penelitian, (2) subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan proses yang dilakukan secara bertahap, yakni dari perencanaan dan perancangan penelitian, menentukan fokus penelitian, waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan suatu fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang mendeskripsikan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang mendeskripsikan tentang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang mendeskripsikan tentang penggunaaan metode hypnoteaching dalam kegiatan ekstrakurikuler seni tari Remo di SDN Dampit

Lebih terperinci

BAB V STATUS GIZI BALITA DAN LINGKUNGAN RENTAN GIZI DI DESA PECUK. A. Gambaran Status Gizi Baik Balita di Desa Pecuk

BAB V STATUS GIZI BALITA DAN LINGKUNGAN RENTAN GIZI DI DESA PECUK. A. Gambaran Status Gizi Baik Balita di Desa Pecuk BAB V STATUS GIZI BALITA DAN LINGKUNGAN RENTAN GIZI DI DESA PECUK A. Gambaran Status Baik Balita di Desa Pecuk Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PENELITIAN. pelaksanaan program green school dalam menanamkan pendidikan karakter

BAB III METODE DAN PENELITIAN. pelaksanaan program green school dalam menanamkan pendidikan karakter BAB III METODE DAN PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian ada dua macam yaitu Pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. lazim dipakai dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenoligis.

METODE PENELITIAN. lazim dipakai dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenoligis. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif. Oleh karena itu tehnik pengumpulan data banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Kulango Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran resiliensi pada istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dengan menggunakan kajian fenomenologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Pendekatan 1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian atau skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, maka metode penelitian pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Arikunto, (Saptiah,2008:53) studi kasus adalah penelitian yang dilakukan secara intensif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN Setiap kegiatan penelitian sejak awal harus ditentukan dengan jelas pendekatan apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu peneliti terjun kelapangan untuk memperoleh data. Penelitian dilakukan di MI Imaduddin

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dikarenakan yang menjadi sasaran peneliti adalah organisasi yang rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dalam melakukan penelitian ini, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk menggambarkan lebih jauh mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2014:1) penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Rancanumpang, Gedebage. Bandung. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yaitu masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang dimkasud adalah kegiatan penelitian yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Metode survey dilakukan untuk menggambarkan karakteristik dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengefektifkan penulisan skripsi, maka peneliti menetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengefektifkan penulisan skripsi, maka peneliti menetapkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Untuk mengefektifkan penulisan skripsi, maka peneliti menetapkan waktu penelitian agar langkah dalam penulisan skripsi ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bekasi lebih tepatnya di Kampung Galian Kumejing Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode dan teknik tertentu dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. metode dan teknik tertentu dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematik untuk mengumpulkan, mengolah dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif denganmetode studi kasus. Nasution (2003: 5) menyatakan bahwa: Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif (menggambarkan) dengan pendekatan kualitatif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2012:35) metode

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Creswell (2008, hlm 53) menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif paling cocok dilakukan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan fenomena/kejadian

Lebih terperinci

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui eksistensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini ingin mengetahui kreativitas siswa dalam memahami bangun datar kelas VII MTs Al Ghozali Panjerejo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Penelitian yang mengambil data dari kunjungan lapangan yang berupa hasil wawancara dengan para narasumber terkait

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60).

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60). BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah proses aktivitas yang terdiri dari rangkaian langkahlangkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk memudahkan seorang penulis dalam memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3) BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III tentang Metodologi Penelitian ini penulis akan membahas tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3) Prosedur Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C Jl. Ir.

BAB III METODE PENELITIAN. Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C Jl. Ir. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lembaga pengelola wakaf Dompet Dhuafa` Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C 28 29 Jl. Ir. H.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metodologi sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif digunakan untuk memahami fenomena yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lembaga amil zakat Baitul Maal Hidayatullah (BMH) yang bertempat di Jalan Sidomakmur 15, Mulyoagung, Dau, Kabupaten Malang, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Kegiatan penelitian mengenai pola asuh Asrama Aster dalam mengembangkan kemandirian belajar disabilitas PSBN Wyata Guna Bandung dilaksanakan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis 65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis dengan didukung metode penelitian kualitatif. Alasan mengapa dipilihnya metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif atau penelitian kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode-metode yang

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode-metode yang 40 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di daerah Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Creswell (2009) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan manusia untuk memahami dunia melalui pengalaman langsung. 1

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan manusia untuk memahami dunia melalui pengalaman langsung. 1 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini adalah studi fenomenologi, peneliti mengamati secara langsung peristiwa yang terjadi di lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan kualitatif ini merupakan suatu cara

Lebih terperinci

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada orang tua yang mengikutsertakan anak usia dini dalam kegiatan pembelajaran di Kelompok Bermain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bab ini berkaitan erat dengan metode penelitian yang akan digunakan selama penelitian, meliputi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran dan peran peneliti di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci