POLA ASUH ANAK DAN PERNIKAHAN USIA DINI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POLA ASUH ANAK DAN PERNIKAHAN USIA DINI"

Transkripsi

1 POLA ASUH ANAK DAN PERNIKAHAN USIA DINI Erni Dwi Widyana, Afnani Toyibah, Luh Putu Mega Esa Prani Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Besar Ijen No 77C Malang Abstract: The early married couple often have difficulty in parenting because to lack of knowledge and experience about parenting and child development. The purpose of this study is to determine the differences in parenting between early married couples with adult married couple. The research uses a comparative analytic research design with cross sectional approach. The population are 75 of early married couples and 179 of adults married couples with a sample are the 41 of adults married couples and 41 of early married couples. The sampling technique is Proportional Random Sampling. Research instrument used a questionnaire. Data analysis used Chi Square. The results showed from 41 early married couples almost all (95.1%) applied permissive parenting, and the small part (4.9%) applied democratic parenting, while all of (100%) the adults married couples applied democratic parenting. Based on testing with statistical test Chi Square obtained at with p value = This means H0 is rejected that there are the differences in parenting between early married couple with adult married couple. Keywords: parenting, early married Abstrak: Pasangan yang menikah pada usia dini sering mengalami kesulitan dalam mengasuh anak karena kurangnya pengetahuan serta pengalaman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan pola asuh anak antara pasangan yang menikah usia dini dengan pasangan yang menikah usia dewasa penuh di wilayah kerja Puskesmas Wagir Malang. Desain penelitian ini adalah analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 75 pasangan usia dini dan 179 pasangan usia dewasa penuh dengan sampel sebanyak 41 pasangan usia dini dan 41 pasangan usia dewasa penuh. Teknik sampling proporsional random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Teknik analisa dengan menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan dari 41 pasangan usia dini hampir seluruhnya (95,1%) menerapkan pola asuh permisif, dan sebagian kecil (4,9%) menerapkan pola asuh demokratis, sedangkan seluruh (100%) pasangan usia dewasa penuh menerapkan pola asuh demokratis. Berdasarkan uji statistik Chi Square diperoleh sebesar 70,607 dengan p value = 0,001 maka Ho ditolak, berarti ada perbedaan pola asuh anak antara pasangan yang menikah usia dini dengan pasangan yang menikah usia dewasa penuh. Kata Kunci: pola asuh, pernikahan dini PENDAHULUAN Pernikahan dini merupakan ikatan pernikahan yang dilakukan pada pasangan yang berusia kurang dari 21 tahun, menurut perspektif hukum dalam UU pernikahan tahun 1974 pasal 6 ayat 2 ditetapkan bahwa untuk melangsungkan pernikahan harus mencapai umur 21 tahun, sebelum umur tersebut harus dengan persetujuan orang tua. Pernikahan pada usia dini lebih memberikan dampak negatif dalam kehidupan berumah tangga atau bermasyarakat. Secara psikologis kedua pasangan yang melakukan pernikahan usia dini kurang siap untuk menjalani suatu kehidupan berumah tangga dan mengasuh anak. Pernikahan usia dini lebih sering terjadi di daerah pedesaan dari pada di perkotaan. Rendahnya tingkat pendidikan, status ekonomi yang rendah, dan adat di lingkungan masyarakat merupakan suatu faktor pencetus dilakukannya pernikahan usia dini (Noorkasiani dkk, 2009). ISSN

2 JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 4, NO. 1, APRIL 2015: Berdasarkan Survei Data Kependudukan Indonesia (SDKI) 2007, di beberapa daerah didapatkan bahwa sepertiga dari jumlah pernikahan terdata dilakukan oleh pasangan usia dibawah 16 tahun. Jumlah kasus pernikahan dini di Indonesia mencapai 50 juta penduduk dengan rata-rata usia pernikahan 19 tahun. Kejadian pernikahan usia dini di Jawa Timur 39,43%, Kalimantan Selatan 35,48%, Jambi 30,63%, dan Jawa Barat 36% (Juspin et al, 2009). Analisis survei penduduk antar sensus dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKN) tahun 2007 didapatkan angka pernikahan di perkotaan lebih rendah dibandingkan di pedesaan. Pernikahan usia dini untuk kelompok usia tahun di pedesaan sebesar 5,28% sedang di perkotaan sebesar 11,8%. Hal ini menunjukkan bahwa wanita usia muda di pedesaan lebih banyak melakukan pernikahan usia muda (Fadlyana & Larasaty, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2013 di UPTD Puskesmas Wagir, dari 7 desa di kecamatan Wagir terdapat 75 pasangan suami istri yang menikah di usia 20 tahun ke bawah. Sebanyak 1,3% yang menikah usia 15 tahun, sebesar 6,67% pasangan yang menikah usia 16 tahun, sebesar 9,3% pasangan suami istri yang menikah usia 17 tahun, sebanyak 20% yang menikah usia 18 tahun, sebanyak 17,3% yang menikah usia 19 tahun, dan sebanyak 45,3% yang menikah usia 20 tahun. Rata-rata usia saat pernikahannya yaitu 18 tahun. Peran orang tua sangat besar artinya bagi perkembangan psikologis anak-anaknya dalam proses pendewasaan. Tidak jarang akibatnya merugikan perkembangan fisik dan mental anaknya. Perlakuan salah pada anak (Child Abuse) dapat terjadi. Child Abuse (CA) dapat terjadi di semua lingkungan masyarakat. Pada masyarakat menengah ke bawah lebih sering karena kemiskinan, pada masyarakat menengah keatas karena ambisi orang tua yang menginginkan anaknya untuk selalu menjadi yang terbaik. Penyebab secara umum adalah degradasi moral, kesalahan pola asuh, paparan media, tingat ekonomi dan pendidikan yang rendah (Astuti & Yudianto, 2010). Terdapat beberapa jenis pola asuh yang bisa diterapkan orang tua yaitu pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif. Ketiga jenis pola asuh tersebut memiliki masing-masing ciri tersendiri. Pola asuh otoriter bersifat mutlak atau absolute, pola asuh demokratis bersifat tegas dan tetap menghormati kebebasan anak, sedangkan pola asuh permisif bersifat memberikan kebebasan kepada anak sesuai dengan keinginannya. Pada pasangan usia dini, ketidaksiapan secara psikologis untuk menjalani suatu rumah tangga dan mendalami peran sebagai orang tua memungkinkan mereka mengalami kesulitan dalam mengasuh anak dan kemungkinan terjadi kesalahan dalam mengasuh anak mereka. Tidak jarang anak dari pasangan usia dini diasuh oleh anggota keluarga lain karena mereka masih menikmati masa muda dan ada yang melanjutkan pendidikan. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perbedaan pola asuh anak antara pasangan yang menikah usia dini dengan pasangan yang menikah usia dewasa penuh. Tujuan khususnya adalah: 1) mengidentifikasi pola asuh anak pada pasangan yang menikah usia dini, 2) mengidentifikasi pola asuh anak pada pasangan yang menikah usia dewasa penuh, 3) menganalisa perbedaan pola asuh anak antara pasangan yang menikah usia dini dengan pasangan yang menikah usia dewasa penuh. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah penelitian analitik komparatif. Proses pengumpulan data secara cross sectional yaitu mengukur pola asuh anak pada pasangan usia dini dan usia dewasa penuh yang dilakukan pada saat itu dengan hasil yang diperoleh secara bersamaan. Populasi dalam penelitian ini semua pasangan yang menikah pada usia dini sebanyak 75 orang dan semua pasangan yang menikah usia dewasa penuh sebanyak 179 orang di wilayah Puskesmas Wagir Kabupaten Malang. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional random sampling, setelah diketahui proporsi jumlah subjek perwilayah kemudian dilakukan simple random sampling. Jumlah sampel sebanyak 41 orang 34 ISSN

3 pasangan yang menikah usia dini dan 41 orang pasangan yang menikah usia dewasa penuh. Variabel bebas pada penelitian ini adalah pernikahan usia dini dan pernikahan usia dewasa penuh sedangkan variabel terikatnya adalah pola asuh anak. Kriteria inklusinya adalah pasangan suami istri yang bersedia menjadi responden, pasangan suami istri yang memiliki satu anak, anak berusia 1 5 tahun, jarak usia pernikahan dengan pengambilan data tidak lebih dari 5 tahun. Sedangkan kriteria eksklusi nya pasangan suami istri yang telah bercerai, anak yang tidak diasuh oleh orang tuanya. Instrumen yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tentang pola asuh yang terdiri dari 30 pertanyaan yang terdiri dari 3 pilihan jawaban yaitu A tentang pola asuh otoriter, B tentang pola asuh demokratis, C tentang pola asuh permisif. Pada penyusunannya, telah dibuat kisi-kisi penyusunan instrument berdasarkan indikator dari variabel penelitian kemudian dilanjutkan dengan penulisan butir-butir instrumen. Klasifikasi pola asuh tersebut berdasarkan kategori: jika jawaban A >10 merupakan pola asuh otoriter, jika jawaban B >10 merupakan pola asuh demokratis dan jika jawaban C >10 merupakan pola asuh permisif. Penelitian ini dilaksanakan di Desa wilayah kerja Puskesmas Wagir yang terdiri dari 8 Desa yaitu Desa Sumbersuko, Pandan Landung, Jedong, Parangargo, Siti Rejo, Sukodadi, Sidorahayu, Pandan rejo. Pada tanggal 29 Mei sampai 27 Juni Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan Chi Square. Hipotesis satatistik yang diuji adalah Ada perbedaan pola asuh anak antara pasangan yang menikah usia dini dengan pasangan yang menikah usia dewasa penuh. Kesimpulan: H 1 diterima jika p-value < 0,05 ( = 0,05 ), dan H 1 ditolak jika p-value > 0,05 ( = 0,05). HASIL PENELITIAN Karakteristik responden berdasarkan jenis pendidikan dapat terlihat bahwa pada pasangan usia dini sebagian besar (75,6%) memiliki pendidikan SMP, sedangkan pada pasangan usia dewasa sebagian besar (51,2%) memiliki pendidikan SMA dan sebagian kecil (2,4%) memiliki pendidikan SD. Berdasarkan kriteria usia saat pernikahan didapatkan bahwa sebagian besar (51,2%) pasangan usia dini menikah pada usia tahun, dan sebagian kecil (2,4%) yang menikah pada usia tahun (Tabel 1). Tabel 1. Distribusi frekuensi umur pasangan usia dini saat menikah Umur (tahun ) Tabel 2. Distribusi frekuensi pasangan usia dini berdasarkan umur sekarang Umur (tahun ) Tabel 4. Distribusi frekuensi pasangan usia dewasa penuh berdasarkan umur saat menikah Umur (tahun) Tabel 5. Distribusi frekeunsi pasangan usia dewasa penuh berdasarkan umur sekarang Um ur (tahun ) ISSN

4 JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 4, NO. 1, APRIL 2015: Tabel 6. Karakteristik pola asuh anak pada pasangan usia dini Pola Asuh Otoriter - - Demokratis 2 4,9 Permisif 39 95,1 Tabel 7. Karakteristik pola asuh anak pada pasangan usia dewasa penuh Pola Asuh Otoriter - - Demokratis Permisif - - Tabel 8. Perbedaan pola asuh anak antara pasangan usia dini dengan pasangan usia dewasa penuh Usia saat Menikah Pola Asuh Usia Usia % dini dewasa % Otoriter Demokratis 2 4, Permisif 39 95,1 - - Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa saat ini hampir setengah (43,9%) pasangan usia dini berumur tahun, dan sebagian kecil (7,3%) berumur tahun. Responden berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa hampir setengah (46,3%) pasangan usia dewasa penuh menikah pada umur tahun, dan sebagian kecil (2,4%) yang menikah pada umur tahun. Pada usia sekarang, berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa saat ini hampir setengah (41,5%) pasangan usia dewasa penuh berumur tahun, dan sebagian kecil (2,4%) yang berumur tahun dan tahun. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hampir pola asuh permisif dan sebagian kecil (4,9%) menerapkan pola asuh demokratis (Tabel 5). Pada Tabel 6 dinyatakan bahwa seluruh (100%) pasangan usia dewasa penuh menerapkan pola asuh demokratis dan tidak satupun (0%) pasangan usia dewasa penuh yang menerapkan pola asuh otoriter ataupun permisif. Berdasarkan Tabel 7, terlihat bahwa hampir pola asuh permisif dan sebagian kecil (4,9%) menerapkan pola asuh demokratis, sedangkan seluruh (100%) pasangan usia dewasa penuh menerapkan pola asuh demokratis. Pengujian dengan uji statistik Chi Square diperoleh 70,607 dengan p value = 0,001 sedangkan = 0,05 (p value < 0,05) maka H 0 ditolak, berarti ada perbedaan pola asuh anak antara pasangan yang menikah usia dini dengan pasangan yang menikah usia dewasa penuh. PEMBAHASAN Pola asuh permisif merupakan pola asuh yang lebih menonjolkan kasih sayang orang tua kepada anaknya tanpa memberikan batasan ataupun tuntutan kepada anak. Orang tua cenderung lebih mengikuti segala permintaan anak tanpa mengajarkan suatu kedisiplinan, kemandirian, ataupun nilai-nilai positif maupun negatif dan tidak memberikan penjelasan kepada anak. Dampak dari pola asuh ini yaitu kelak anak akan menjadi manja, dan cenderung suka memaksakan kehendak. Menurut Noe man (2012) menyatakan bahwa pola asuh permisif merupakan pengasuhan yang lebih mengedepankan kasih sayang, tetapi tidak memberi batasan berupa tuntutan. Orang tua yang permisif cenderung sangat toleran, lembut, dan tidak menuntut anak untuk berprilaku mandiri, atau bertanggung jawab. Anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini memiliki kemampuan yang rendah untuk mengontrol diri dan cenderung menuntut setiap keinginan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden dengan usia dini saat menikah menerapkan pola asuh permisif terhadap anaknya (95,1%). Pasangan usia dini menikah pada usia tahun sebanyak (51,2%), dan sebagian kecil (2,4%) yang menikah pada usia tahun. Umur sangat menentukan kematangan seseorang baik secara fisik maupun psikologis. Menjalani peran dalam kehidupan berumah tangga memerlukan kesiapan diri secara fisik maupun mental untuk mampu menjalankan kewajiban 36 ISSN

5 tersebut dengan baik. Mengasuh anak untuk mewujudkan karakteristik atau kepribadian anak yang baik membutuhkan suatu keterampilan dan pengendalian diri yang baik pula dari para orang tua. Pada usia muda, kecenderungan sifat remaja masih melekat ataupun kedewasaan masih kurang. Seseorang dengan usia muda masih sulit melepaskan diri dari sifatnya saat remaja dan masih bersifat kurang dewasa sehingga kestabilan emosional dan kemandirian sebagai orang tua dan untuk mengasuh anak masih kurang. Usia muda untuk menikah juga membatasi kesempatan seseorang untuk bergaul dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya sehingga akan menyulitkan para orang tua untuk beradaptasi dengan peran sebagai orang tua sehingga tidak jarang para pasangan usia dini mengalami kesulitan dalam mengasuh anak. Pasangan usia dini berada pada rentang usia dibawah 21 tahun, yang mana pada saat ini belum dianggap matang secara psiklogis maupun fisik. Pada usia kurang dari 21 tahun pasangan ini memiliki emosional yang kurang stabil sehingga mereka memiliki kemungkinan lebih besar untuk sulit mengendalikan diri dan menjalani kewajiban dalam hidup berumah tangga dan mengasuh anak. Tidak jarang ditemukan pada pasangan usia muda masih banyak bergantung pada orang tua mereka yang menunjukkan bahwa tingkat kemandirian dan kesiapan masih kurang untuk menjalani peran dan kewajiban sebagai orang dewasa sehingga kurang memahami dalam mendidik ataupun mengasuh anak. Supartini (2004) menjelaskan apabila terlalu muda untuk menjadi orang tua maka kemungkinan besar tidak dapat menjalankan peran tersebut secara optimal karena diperlukan kekuatan fisik dan psikososial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh pasangan usia dewasa penuh (100%) menerapkan pola asuh demokratis dalam mengasuh anak. Anak telah diasuh mulai sejak balita untuk diberikan stimulus positif oleh orang tuanya, sehingga orang tua ikut berperan aktif dalam proses perkembangan anaknya. Para pasangan usia dewasa penuh mulai memperkenalkan suatu kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemandirian kepada anaknya sejak dini. Menurut Surbakti (2009) menyatakan bahwa pola asuh demokratis atau authoritative merupakan pola asuh yang mendorong anak untuk menjadi mandiri tetapi tetap memberikan batasanbatasan atau aturan serta mengontrol perilaku anak. Pasangan usia dewasa menikah pada umur tahun sebanyak (46,3%), dan sebagian kecil (2,4%) yang menikah pada umur tahun sedangkan usia saat ini hampir setengah (41,5%) pasangan usia dewasa penuh berumur tahun. Hal ini menujukkan bertambahnya usia ibu saat ini dan dasar untuk menuju jenjang pernikahan adalah usia dewasa penuh maka akan membuat ibu lebih siap dan mampu untuk menjalankan kewajiban pengasuhan anak. Umur merupakan suatu periode terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan baru. Bertambahnya umur seseorang, bertambah pula pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Kematangan umur seseorang akan mempengaruhi kematangan psikologis seseorang dan mempermudah seseorang untuk menjalani peran dalam kehidupan salah satunya adalah peran menjadi orang tua dan mengasuh anak. Seorang wanita dikatakan dewasa jika telah menginjak usia 21 tahun keatas. Kedewasaan seseorang dikaitkan dengan kematangan psikologis ditunjang dengan pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama kehidupannya sehingga akan membantu kesiapan seseorang untuk menjalani peran sebagai orang tua. Hal ini akan mempermudah pasangan usia dewasa untuk beradaptasi dan mengasuh anak. Kematangan psikologis yang dimiliki para pasangan usia dewasa akan meminimalisir ketidakstabilan emosional dalam menjalani perannya sehingga para pasangan usia dewasa akan mampu mengarahkan pola asuh anaknya untuk membentuk kepribadian anak yang baik berdasarkan pemahamannya tentang cara mengasuh anak dan pasangan usia dewasa akan lebih mampu memberikan stimulus-stimulus serta lebih berperan aktif dalam mengasuh anaknya. Menurut Verawati (2013), kedewasaan ibu secara psikologis sangat penting karena akan berpengaruh terhadap pola asuh anak, yaitu ibu lebih mampu berperan aktif dan mampu ISSN

6 JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 4, NO. 1, APRIL 2015: memberikan stimulus-stimulus kepada anak untuk mengembangkan kemampuan dasar yang dimilikinya. Usia 21 tahun keatas dikatakan telah memasuki masa dewasa dan telah dianggap memiliki kematangan baik dari segi fisik maupun psikologis. Pasangan usia dewasa memiliki kematangan emosional yang lebih stabil dibandingkan pasangan usia dini karena mereka memiliki pengalaman yang lebih banyak serta lebih lama bisa mempersiapkan diri untuk menjalani peran sesungguhnya pada masa dewasa salah satunya untuk menjalani peran pengasuhan anak. Kematangan psikologis pasangan usia dewasa akan membantu mengarahkan emosional mereka dalam mendidik anak, sehingga mereka akan lebih mampu untuk mengontrol pola pengasuhan anak sehingga akan terwujud kepribadian anak yang lebih baik. Menurut Verawati (2013) kedewasaan ibu secara fisik maupun mental sangat penting, karena hal ini akan berpengaruh terhadap pola asuh dan perkembangan anak kelak dikemudian hari. Peran aktif seorang ibu terhadap perkembangan anak-anaknya sangat diperlukan terutama pada saat mereka masih balita untuk mengembangkan kemampuan dasar yang dimilikinya. Bertambahnya umur pasangan usia dini hingga menginjak umur 21 tahun merupakan suatu proses pendewasaan diri sesuai dengan tanggung jawabnya. Namun mereka tidak bisa sepenuhnya berubah melainkan memerlukan proses yang lebih lama karena pada awalnya mereka menuju ke jenjang pernikahan pada usia muda dengan sedikit pengetahuan serta pengalaman, sehingga mereka bisa menemui kesulitan dalam menentukan pengasuhan pada anaknya. Kedewasaan seseorang dikaitkan dengan kematangan psikologis ditunjang dengan pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama kehidupannya sehingga akan membantu kesiapan seseorang untuk menjalani peran sebagai orang tua. Dariyono (2004) menyatakan bahwa kehidupan psikososial usia dewasa semakin kompleks dibandingkan dengan usia remaja karena selain bekerja, akan memasuki kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara anak-anak. Supartini (2010) menyatakan apabila terlalu muda tidak dapat menjalankan peran tersebut secara optimal karena diperlukan kekuatan fisik dan psikososial. Menurut Verawati (2013) kedewasaan ibu secara fisik maupun mental sangat penting, karena hal ini akan berpengaruh terhadap pola asuh dan perkembangan anak kelak di kemudian hari. Seiring dengan bertambahnya usia maka akan bertambah pula pengalaman yang dimiliki pasangan ini. Hal ini akan sangat membantu pasangan usia dewasa dalam mengasuh anak. Mereka akan memiliki gambaran tentang pola perkembangan anak, serta jenis perkembangan anak disetiap usianya. Hasil penelitian menyatakan bahwa hampir pola asuh permisif, dan sebagian kecil (4,9%) menerapkan pola asuh demokratis sedangkan seluruh (100%) pasangan usia dewasa penuh menerapkan pola asuh demokratis. Pola asuh permisif yang diterapkan oleh pasangan usia dini dalam mendidik dan membesarkan anaknya merupakan jenis pola asuh yang lebih mengedepankan kasih sayang, tetapi tidak memberi batasan tuntutan. Pasangan usia dini memiliki keterbatasan dalam pemahaman tentang cara mengasuh anak, sehingga akan mengalami kesulitan dalam mengarahkan jenis pengasuhan anak. Mereka cenderung memiliki kekhawatiran yang berlebihan tentang anaknya sehingga cenderung memenuhi segala permintaan anaknya ataupun memanjakan anaknya sesuai kemampuannya. Pemberian stimulus dari para pasangan usia dini akan lebih sedikit kepada anaknya karena mereka kurang mengetahui tentang pola perkembangan anak sesuai usianya. Menurut Noe man (2012) orang tua yang permisif biasanya sangat toleran, lembut, dan tidak menuntut anak untuk berprilaku matang, mandiri, atau bertanggung jawab. Menurut Verawati (2013) menyatakan bahwa sering tidak disadari oleh sebagian kalangan dari dampak pernikahan usia dini adalah bagaimana mendidik anak dengan pola asuh yang tepat karena masih banyak ditemui orang tua sebagai sosok permisif yang merupakan akibat dari ketidak stabilan emosionalnya. Berbeda halnya dengan pasangan usia dewasa yang 38 ISSN

7 menerapkan pola asuh demokratis. Pasangan usia dewasa akan mulai memberikan stimulus positif dalam mengasuh anak saat anak masih berusia balita dan selalu mengikuti setiap perubahan perkembangannya. Sejak balita anaknya mulai diajarkan suatu kemandirian, tanggung jawab, serta tindakan yang bersifat positif maupun negatif melalui stimulus sehingga anak bisa diarahkan menuju kepribadian yang positif. Pola asuh demokratis yang diterapkan oleh pasangan ini merupakan pola asuh yang bersifat menghargai keinginan ataupun pendapat anak, namun tetap memberikan tuntutan kepada anak. Menurut Surbakti (2009) menyatakan bahwa pola asuh demokratis atau authoritative merupakan pola asuh yang mendorong anak untuk menjadi mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan atau aturan serta mengontrol perilaku anak. PENUTUP Kesimpulan dari penelitian yaitu hampir pola asuh permisif dalam mengasuh anak dan sebagian kecil (4,9%) yang menerapkan pola asuh demokratis, seluruh pasangan usia dewasa penuh (100%) menerapkan pola asuh demokratis dalam mengasuh anak, berdasarkan uji statistik dengan Chi Square diperoleh 70,607 dengan p value = 0,001 sedangkan = 0,05 (p value < 0,05) maka H 0 ditolak berarti ada perbedaan pola asuh anak antara pasangan usia dini dengan pasangan usia dewasa penuh di Wilayah Kerja Puskesmas Wagir Kabupaten Malang tahun Dengan adanya penelitian ini diharapkan bagi para calon orang tua, ataupun para remaja pranikah disarankan menunggu usia 21 tahun untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan untuk menyiapkan diri secara fisik maupun psikologis. Bagi para orang tua diharapkan mampu menentukan pola asuh yang tepat untuk anaknya yaitu orang tua bisa menentukan pola asuh sesuai dengan situasi dalam mendidik anak karena ketiga jenis pola asuh tersebut saling berkaitan dan memilik keuntungan serta kelemahan masingmasing. Bagi tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan penyuluhan kepada para orang tua tentang berbagai pola asuh yang bisa diterapkan dalam mendidik anak beserta keuntungan dan kelebihannya masing-masing. Para orang tua bisa dilibatkan pada program Bina Keluarga Balita yang ada di Puskesmas. DAFTAR PUSTAKA Astuti, Eny & Yudianto, Ahmad Child Abuse yang Berakhir Kematian. Jurnal Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Halaman Fadlyana,E & Larasaty, S Pernikahan Usia Dini dan Permasalahannya. Jurnal Seri Pediatri. Volume 11 No. 2; Halaman Juspin, Landung, Mochtar Thaha, Ridwan Abdullah, Andi Zulkifli Study Kasus Kebiasaan Pernikahan Usia Dini pada Masyarakat Kecamatan Sanggalangi Kabupaten Tana Toraja. Jurnal MKMI. Volume 5; Halaman Noorkasiani. Heryati, Rita Ismail Sosiologi Keperawatan.Jakarta: EGC. Noe man, Rani Razak Amazing Parenting. Jakarta: Noura Books. Septiari, Bety Bea Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua.Yogyakarta: Nuh Media. Surbakti, E.B Kenalilah Anak Remaja Anda. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Supartini, Yupi Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC. Verawati Nikah Muda, Didik Anak Tak Maksimal. DispForm.aspx?ID=129&ContentTypeId=0x01003DC ABABC04B DA364423DE April ISSN

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Retno Palupi Yonni STIKes Surya Mitra Husada Kediri e-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dilahirkan ke dunia dengan misi menjalankan kehidupan sesuai dengan kodrat ilahi yakni tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, setiap orang harus

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016 Artikel Publikasi: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011). 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam proses perkembangannya, manusia untuk meneruskan jenisnya membutuhkan pasangan hidup yang dapat memberikan keturunan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Pernikahan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG 1 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Ela 1) Roni Yuliwar 2) Novita Dewi 3) 1,3) Program Studi Ilmu Keperawatan.

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SDLB YPLB BANJARMASIN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SDLB YPLB BANJARMASIN HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SDLB YPLB BANJARMASIN Relationship of a Pattern of Foster Parents to the Level of Independence of the Son of Mental

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN DILUAR NIKAH PADA REMAJA DI KECAMATAN RANDUDONGKAL TAHUN 2013

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN DILUAR NIKAH PADA REMAJA DI KECAMATAN RANDUDONGKAL TAHUN 2013 HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN DILUAR NIKAH PADA REMAJA DI KECAMATAN RANDUDONGKAL TAHUN 2013 THE RELATIONSHIP OF PARENTING TO OUTSIDE MARRIAGE PREGNANCY AT ADOLESCENT IN THE RANDUDONGKAL

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG Heni Dwi Windarwati*, Asti Melani A*, Rika Yustita*

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh memperihatinkan, berbagai survey mengindikasikan bahwa praktik seks pranikah di kalangan remaja semakin

Lebih terperinci

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANAK DENGAN DAN TANPA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU SERUNI TLOGOMAS ABSTRAK

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANAK DENGAN DAN TANPA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU SERUNI TLOGOMAS ABSTRAK PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANAK DENGAN DAN TANPA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI () USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU SERUNI TLOGOMAS Ervina R. Duran 1), Rona Sari Mahaji Putri 2), Susmini 3) 1) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PENGGUNAAN DIAPER PADA ANAK USIA TODDLER (Suatu Penelitian Di Taman Kanak-Kanak PAUD Kecamatan Tilong Kabila

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN Anggrita Sari 1, RR Dwi Sogi Sri Redjeki 2, Rizky Puteri Anggarani 2 1 Akademi Kebidanan Sari

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRA SEKOLAH DI TK AL-ABIDIN BANYUANYAR SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRA SEKOLAH DI TK AL-ABIDIN BANYUANYAR SURAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRA SEKOLAH DI TK AL-ABIDIN BANYUANYAR SURAKARTA Ratna Indriati 1, Uun Puput Puspitasari 2 Abstract The task of

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA THE RELATIONSHIP OF MOTHER S KNOWLEDGE TOWARDS STIMULATION OF TALKING AND LANGUAGE TO TODDLER

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO Oleh : Endang Dwi Ningsih 1 Ratna Indriati 2 Jumiati 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pernikahan dini dapat didefinisikan sebagai sebuah pernikahan yang mengikat pria dan wanita yang masih remaja sebagai suami istri. Lazimnya sebuah pernikahan dilakukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR WASTE HANDLING CORRELATION WITH THE OCCURRENCE OF DIARRHEA ON TODDLER WORKING AREA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mana merupakan wujud cinta kasih sayang kedua orang tua. Orang tua harus membantu merangsang anak

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA ABSTRACT Chusnul Chotimah Dosen Prodi D3 Kebidanan Politeknik Kebidanan Bhakti

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN JURNAL KESEHATAN TERPADU () : 25-29 ISSN : 2549-8479 TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN *Ni Putu Eny Sulistyadewi (), dan Dylla Hanggaeni

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AFRI KRISTIANA DEWI 201210201078 PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PDHI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PDHI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PDHI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA Karya Tulis Ilmiah Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PERBEDAAN KESIAPAN MERAWAT BAYI PADA IBU YANG HAMIL SETELAH MENIKAH DENGAN YANG HAMIL SEBELUM MENIKAH DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN KESIAPAN MERAWAT BAYI PADA IBU YANG HAMIL SETELAH MENIKAH DENGAN YANG HAMIL SEBELUM MENIKAH DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN KESIAPAN MERAWAT BAYI PADA IBU YANG HAMIL SETELAH MENIKAH DENGAN YANG HAMIL SEBELUM MENIKAH DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NADZIROTUN ARIF FATHONAH NIM 201310104253

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELURAHAN TLOGOMAS, KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELURAHAN TLOGOMAS, KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG ABSTRAK HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELURAHAN TLOGOMAS, KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG Vinsensia Kewa 1), Ni Luh Putu Eka Sudiwati 2), Vita Maryah Ardiyani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan pasangan hidup yang dapat memberikan keturunan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Perkawinan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER Ela 1), Roni Yuliwar 2), Novita Dewi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengasuhan anak, dilakukan orang tua dengan menggunakan pola asuh

BAB I PENDAHULUAN. Pengasuhan anak, dilakukan orang tua dengan menggunakan pola asuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengasuhan anak, dilakukan orang tua dengan menggunakan pola asuh tertentu. Penggunaan pola asuh ini memberikan sumbangan dalam mewarnai perkembangan terhadap

Lebih terperinci

Edu Geography 5 (3) (2017) Edu Geography.

Edu Geography 5 (3) (2017) Edu Geography. Edu Geography 5 (3) (2017) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo Persepsi Remaja Tentang Pernikahan Dini Di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Miftakhul Hadi,

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo Oleh : SUNANDAR NIM : 13631371 PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017 Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 251-089 e-issn : 258-1398 Vol. 2, No 2 Februari 2017 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA WELAS ASIH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan yang terjadi pada remaja melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dimana remaja menjadi labil

Lebih terperinci

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Sosialisasi Remaja di SMA Negeri 15 Medan

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Sosialisasi Remaja di SMA Negeri 15 Medan Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Sosialisasi Remaja di SMA Negeri 15 Medan SKRIPSI Dewi Sartika Panjaitan 081101030 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA (Survei Pada Ibu Usia Kurang 20 tahun di Desa Wonoharjo Wilayah Kerja Puskesmas Pangandaran Kabupaten Ciamis) Susi Aprilyanti 1) Nur Lina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan sangat cepat. Perubahan yang terjadi dalam bidang teknologi, informasi dan juga ledakan populasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (usia tahun) berjumlah sekitar 43 juta jiwa atau 19,61 persen dari jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. (usia tahun) berjumlah sekitar 43 juta jiwa atau 19,61 persen dari jumlah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang WHO (2005) menyatakan sekitar seperlima penduduk dunia adalah remaja berusia 10-19 tahun, dan 900 juta berada di negara berkembang. Berdasarkan data Departemen Kesehatan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH REMAJA DI SMPN 19 WILAYAH KERJA PUSKESMAS AUR DURI KOTA JAMBI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH REMAJA DI SMPN 19 WILAYAH KERJA PUSKESMAS AUR DURI KOTA JAMBI Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat Vol.1 No.2 Edisi November ISSN 2580-0590 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH REMAJA DI SMPN 19 WILAYAH KERJA PUSKESMAS

Lebih terperinci

POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN)

POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN) Dunia Keperawatan, Volume 5, Nomor 1, Maret 217: 61-67 POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN) Zuraida Mulqiah, Eka Santi, Dhian Ririn Lestari Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU Yusari Asih* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Yusariasih@gmail.com Masa balita adalah masa keemasan (golden

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI NI KOMANG SITITI NIRMALA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN USIA MUDA DI DESA SARIBUDOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN USIA MUDA DI DESA SARIBUDOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA TAHUN 2016 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN USIA MUDA DI DESA SARIBUDOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA TAHUN 2016 Wiwik Dwi Arianti Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan Abstrak Pernikahan usia muda merupakan pernikahan

Lebih terperinci

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KB KONDOM DI DESA BANGSALAN KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI The Relationship Between The Knowledge Level And Men s Participation In Family

Lebih terperinci

POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN

POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN Susi Yanti*, Siti Zahara Nasution** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI UNIVERSITAS UDAYANA PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG TRIAD KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (KRR) PADA SEKOLAH DENGAN PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) DAN TANPA PIK-R DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO Andesia Maliana Akademi Kebidanan Gemilang Husada andesia.maliana@yahoo.com

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KESESUAIAN HARAPAN ORANG TUA DENGAN DIRI DALAM PILIHAN STUDI LANJUT DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS XII DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Dita Dityas Hariyanto NIM 092310101015

Lebih terperinci

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) HUBUNGAN PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN ANGKATAN 2012 Manis Lestari 1), Joko Wiyono 2), Yanti

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENCOBA MEROKOK PADA REMAJA PUTRA DI SMA NEGERI 1 SELEMADEG

SKRIPSI HUBUNGAN TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENCOBA MEROKOK PADA REMAJA PUTRA DI SMA NEGERI 1 SELEMADEG SKRIPSI HUBUNGAN TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENCOBA MEROKOK PADA REMAJA PUTRA DI SMA NEGERI 1 SELEMADEG OLEH: NI MADE SETIA DEWI NIM. 1102105048 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI Rhea Auliya Anggareni 1, Fitri Hartanto 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan (Luthfiyah,

BAB I PENDAHULUAN. insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan (Luthfiyah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan dini merupakan institusi agung untuk mengikat dua insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan (Luthfiyah, 2008:56). Pola pikir zaman primitif dengan

Lebih terperinci

Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni

Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni Pernikahan Dini Ditinjau Dari Sudut Pandang Sosial Dan Pendidikan Oleh: Abstrak Pernikahan merupakan suatu kegiatan yang yang merubah suatu hal yang haram menjadi halal dengan syarat sah sebuah pernikahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik secara biologis, psikologis maupun secara sosial. Batasan usia

BAB I PENDAHULUAN. baik secara biologis, psikologis maupun secara sosial. Batasan usia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan merupakan peristiwa penting dalam kehidupan. Dengan pernikahan, seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara biologis, psikologis maupun secara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Antara Pola Asuh Orang

KATA PENGANTAR. dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Antara Pola Asuh Orang KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kehadirat Illahi Robbi atas segala rahmat, taufik serta hidayah-nya yang telah diberikan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI KARYA TULIS IMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Heldayanti Sirenden R1116037 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban Correlated between Education in Playgroup with Childern Emotional Growth in Hidayah Kindergarten

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bukan merupakan hal yang tabu ketika terdapat fenomena pernikahan dini yang masih terjadi dewasa ini, pernikahan dini yang awal mulanya terjadi karena proses kultural

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 18 tahun. Di Indonesia BPS (2008) mencatat bahwa sekitar 34,5% anak perempuan

BAB I PENDAHULUAN. 18 tahun. Di Indonesia BPS (2008) mencatat bahwa sekitar 34,5% anak perempuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan anak merupakan praktik yang tersebar luas didunia. UNICEF (2010) mencatat bahwa sekitar 60% anak perempuan di dunia menikah di bawah usia 18 tahun. Di Indonesia

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Tri Nataliswati, Ganif Djuwadi 2, 2) Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Email: trinataliswati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN FAKTOR POSTNATAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI WILAYAH LAMPUNG UTARA Ricca Dini Lestari*, Nora Isa Tri Novadela* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang e-mail

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK KESATRIAN PURWOKERTO TAHUN 2011/2012

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK KESATRIAN PURWOKERTO TAHUN 2011/2012 PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK KESATRIAN PURWOKERTO TAHUN 2011/2012 THE EFFECT OF PARENTING PARENTS OF STUDENTS DISCIPLINE IN CLASS XI SMK KESATRIAN PURWOKERTO

Lebih terperinci

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DENGAN PENGGUNAAN BUKU KIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KECAMATAN WANEA MANADO Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PERSONAL ANAK USIA PRASEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PERSONAL ANAK USIA PRASEKOLAH HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PERSONAL ANAK USIA PRASEKOLAH THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENTING WITH PERSONAL SOCIAL DEVELOPMENT IN PRESCHOOLER Sukma Amperiana, Akademi

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018 HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA Tita Restu Yuliasri, Retno Anjar Sari Akademi Kebidanan Ummi Khasanah email : tita_dheta@yahoo.com Abstrak :Hubungan Tingkat

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Gusti Evi Zaidati 1, Deni Suryanto 2 1 Akademi Kebidanan Banjarbaru, Kalimantan Selatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Gambaran umum pernikahan usia dini di Jawa Barat menurut Kepala seksi advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Santoso (dalam BKKBN) mengatakan,

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL 32 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL Tri Budi Rahayu 1 1 Stikes Guna Bangsa Yogyakarta,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Istilah pubertas juga istilah dari adolescent yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA 18 24 BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Dede Kendi 1), Atti Yudiernawati 2), Neni Maemunah 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB. PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB. SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Arum Yuliasari 201310104148

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Anastasia Merciana Handayani 1), Ni Luh Putu Eka S.

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL Emmy Isnaini *) Vivi Yosafianti, P** ),, Shobirun ***) *) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kejahatan dan dibiarkan seperti binatang, ia akan celaka dan binasa.

BAB I PENDAHULUAN. pada kejahatan dan dibiarkan seperti binatang, ia akan celaka dan binasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanah Allah SWT yang harus dijaga dan dibina, hatinya yang suci adalah permata yang sangat mahal harganya. Jika dibiasakan pada kejahatan dan

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN PADA SALAH SATU DESA DI WILAYAH LAMPUNG TIMUR Damayanti*, Siti Fatonah* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1

Lebih terperinci

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : AHMAD NASRULLOH J

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : AHMAD NASRULLOH J HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DALAM BER-KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI KOTA SURAKARTA Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA- SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA- SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA- SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO Danang Danu Suseno Irdawati, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med ABSTRAK Membentuk sikap mandiri pada anak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak 25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 2, Juli 2016

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 2, Juli 2016 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL (PERCAYA DIRI) REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO Endang Pertiwi Hendro Bidjuni Vandri Kallo Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE

Lebih terperinci

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup

Lebih terperinci

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015 HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Yuyun Elitasari 201410104324

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO Fitri Wulandani Suikromo 1), Ardiansa Tucunan 1), Christian Tilaar

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN HUSBAND S SUPPORT WITH FREQUENCY OF PUERPERIAL REPEATED VISITATION IN

Lebih terperinci

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI Perilaku sosial ( personal sosial) merupakan salah satu kategori perkembangan anak toddler yang berhubungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat derajat Self-Disclosure pada pasangan suami istri yang telah menikah 0-5 tahun di Gereja X Bandung. Penelitian ini menggunakan desain

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Ranti Lestari 1, Budiman 2 1.Dosen Akademi Kebidanan Cianjur Email : Ranti

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pola Asuh 1.1 Definisi Pengasuhan adalah kegiatan kompleks yang mencakup berbagai tingkah laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh anak (Darling,

Lebih terperinci

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANYUMAS RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Siswa SMA Negeri 1 Bandung terhadap Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS Tahun 2016 Relationship Between Knowledge

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Remaja 2.1.1 Definisi Remaja Masa remaja adalah periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan biologis, kognitif, dan

Lebih terperinci

PENGARUH PERNIKAHAN DINI TERHADAP TERJADINYA PARTUS LAMA EFFECT OF EARLY MARRIAGE OF OCCURRENCE PARTUS

PENGARUH PERNIKAHAN DINI TERHADAP TERJADINYA PARTUS LAMA EFFECT OF EARLY MARRIAGE OF OCCURRENCE PARTUS PENGARUH PERNIKAHAN DINI TERHADAP TERJADINYA PARTUS LAMA EFFECT OF EARLY MARRIAGE OF OCCURRENCE PARTUS Nur Hidayati, Juni Setiawan Akademi Kebidanan Ibrahimy Sukorejo Situbondo Email : nurhidayati@akbidibrahimy.ac.id

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI ALKOHOL PADA ANAK USIA REMAJA DI DESA BULUDE SELATAN KABUPATEN TALAUD

HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI ALKOHOL PADA ANAK USIA REMAJA DI DESA BULUDE SELATAN KABUPATEN TALAUD HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI ALKOHOL PADA ANAK USIA REMAJA DI DESA BULUDE SELATAN KABUPATEN TALAUD Ana Stevi Udampo Franly Onibala Yolanda B. Bataha Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang umumnya mulai berpikir untuk berumah tangga dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. orang umumnya mulai berpikir untuk berumah tangga dan memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menikah di dalam masyarakat kadang masih menjadi tolak ukur kedewasaan. Setelah memiliki pekerjaan mapan dan penghasilan sendiri, orang umumnya mulai berpikir

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN Di Desa Prajegan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo Oleh : PIPIT WIDYA ANGGRAINI NIM 12631271

Lebih terperinci