PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. JASA RAHARJA (Persero) PERWAKILAN PEMATANGSIANTAR SKRIPSI MINOR D I S U S U N.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. JASA RAHARJA (Persero) PERWAKILAN PEMATANGSIANTAR SKRIPSI MINOR D I S U S U N."

Transkripsi

1 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STUDI DIPLOMA-III FAKULTAS EKONOMI MEDAN PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. JASA RAHARJA (Persero) PERWAKILAN PEMATANGSIANTAR SKRIPSI MINOR D I S U S U N Oleh : SRI DEWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

2 2 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT Tuhan yang maha kuasa, karena dengan izin dan ridhonyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini dengan judul Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Pematang Siantar. Adapun tujuan penulisan skripsi minor ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi minor ini masih jauh dari sempurna dan memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal penyajian materi maupun bahasa penyampaiannya. Oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukan bagi penulis. Akhirnya penulis berharap skripsi minor ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembacanya dan dapat dijadikan bahan pembanding bagi rekan-rekan yang mengadakan penelitian yang sama dengan judul skripsi ini. Medan, Mei 2008 Penulis, ( Sri Dewi ) i

3 3 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis telah banyak mendapat pendidikan, bimbingan dan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak dalam penulisan skripsi minor ini. Oleh sebab itu pada kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Mhd. Simba Sembiring, SE, selaku Ka. Sub. Bag. Pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan begitu banyak waktu, bimbingan, petunjuk dan nasehat dalam menyelesaikan skripsi minor ini.. 5. Bapak H. Nurman SE, selaku Pimpinan PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Pematang Siantar, Bang Pahala Hendra Hutabarat SE, sebagai bagian Administrasi dan keuangan, Bapak Sumariadi SE, sebagai bagian pelayanan dan operasional dan Ibu Wiwik sebagai kasir pada PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Pematang Siantar, serta seluruh Karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Pematang Siantar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi minor ini. ii

4 4 Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang begitu besar dan tak terhingga kepada : 1. Teristimewa buat Kedua Orang Tua Penulis yang penulis cintai dan sayangi, Ayahanda Rahmat dan Ibunda Haryati. Kalian menjadi inspirasi dan sandaran hidupku, Yang telah banyak memberikan semangat dan dukungannya, membantu penulis baik moril maupun materil, terutama do a yang tidak pernah hentinya kepada penulis serta segala sesuatu yang tak terhingga. 2. Buat Abang penulis M. Putra P, dedek ucapkan trimakasih yang sebesarbesarnya atas do anya, bantuannya baik moril maupun materil, nasehatnya, selalu mengingatkan agar bersifat sabar dalam menjalani hari-hari ini, kasih sayangnya, khususnya semangat dan dukungan yang tiada hentinya kepada penulis serta waktunya dan apapun yang tak dapat penulis sebutkan. walaupun kata terimakasih itu mungkin tak terbalaskan dengan apapun. Semoga apa yang abang berikan dan lakukan tuk dedek dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya, buat abang sabar dan semangat ya dalam mengerjakan skripsinya, moga cepat nyusul wisudanya amien. 3. Buat seluruh keluarga besar penulis yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu, makasi banget buat dukungan dan semangatnya serta do a yang tiada hentinya kepada penulis khususnya buat (alm) Kakek Muhari akhirnya wie wisuda juga kek alhamdulillah amien, serta Kakek H. Saimin wiriadiharja dan Nenek HJ. Rusmini wiriadiharja. iii

5 5 4. Buat Manda dan Keluarga ribuan terimakasih penulis ucapkan, begitu banyak membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini dengan baik. 5. Sobat penulis Deva Resmetri, Natalia Sinaga, Nova Rina, Indri N Ginting, Ismuaina, Sukma mei, Putri muliani s, Yulia, Elisa julianti, Oftaulina, Nina C dan Nina B, Dani, Dawi dan Desi Susanti. Juga untuk teman-teman DIII Akuntansi yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu. Serta teman-teman kost penulis Socrates. Terimakasih atas dukungan dan semangatnya kepada penulis. Penulis kembali mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya. iv

6 6 DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar... Daftar isi... i v BAB I : PENDAHULUAN... 1 A. Alasan Pemilihan Judul... 1 B. Perumusan Masalah... 2 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3 D. Metode Penelitian... 4 E. Sistematika Pembahasan... 6 BAB II : PT. JASA RAHARJA (Persero) PERWAKILAN PEMATANG SIANTAR... 7 A. Sejarah Singkat Perusahaan... 7 B. Struktur Organisasi Perusahaan C. Aktivitas Perusahaan D. Pusat Akuntansi Pertanggungjawaban E. Pusat Pertanggungjawaban Pusat Biaya F. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dan Tujuannya BAB III : ANALISA DAN EVALUASI A. Analisa dan Evaluasi Terhadap Pusat Akun tansi Pertanggung v

7 7 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban Tujuan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Pertanggungjawaban B. Analisa dan Evaluasi Terhadap Pusat Pertanggungjawaban - Pusat Biaya C. Analisa dan Evaluasi Terhadap Laporan Yang Dihasilkan Dari Proses Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA lampiran vi

8 8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Struktur Organisasi Perusahaan PT. Jasa Raharja (Persero) Pusat. Lampiran 2 : Struktur Organisasi Perusahaan PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Tingkat I/II. Lampiran 3 : Laporan Hasil Usaha (LHU) PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Pematang Siantar.

9 1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menuntut tenaga kerja yang terampil dan berkualitas tinggi yang dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Walaupun perekonomian pada saat ini mengalami penurunan yang sangat drastis diseluruh sektor akibat adanya krisis ekonomi, terlebih lagi pada saat ini kondisi politik yang tidak tentu dan masalah sosial yang tidak ada hentinya. Organisasi modern dewasa ini memerlukan suatu pendelegasian terhadap pengambilan keputusan serta tanggung jawab dalam menjalankan aktivitasnya. Dalam hal ini peranan Akuntansi Manajemen semakin dibutuhkan terutama dalam mendisain Sistem Akuntansi terhadap suatu organisasi. Sistem Akuntansi yang digunakan oleh suatu organisasi yang harus didesain sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan laporan aktivitas organisasi yang berfungsi untuk mengevaluasi seberapa baik para manager dapat menjalankan rencana organisasi sesuai dengan yang telah ditetapkan. Adapun sistem Akuntansi yang khusus didesain ini disebut Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban. Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban ini merupakan suatu penerapan akuntansi yang menghasilkan laporan akuntansi untuk setiap tingkatan manajemen dalam suatu organisasi. Penerapan ini terutama ditujukan sebagai alat untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan biaya-biaya dari setiap Manager Pusat Pertanggung Jawaban.

10 2 Pusat Pertanggung Jawaban merupakan unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab. Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban dapat terlaksana dengan baik apabila struktur organisasi perusahaan tersebut telah tersusun secara baik, karena dari struktur organisasi perusahaan dapat terlihat bagaimana pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang ada pada perusahaan tersebut. Sebaliknya, apabila struktur organisasi perusahaan belum baik, maka akan sulit untuk menerapkan Akuntansi Pertanggung Jawaban terutama terhadap pusat-pusat biaya yang sering disalahgunakan oleh manajemen yang tidak bertanggung jawab. Dari beberapa uraian diatas Penulis dapat mengungkapkan masalah yang terjadi diperusahaan ini adalah perusahaan kurang menerapkan Akuntansi pertanggung jawaban dengan baik dan efektif. Maka dari itu penulis dapat menyimpulkan dan mendapat gambaran bahwa akuntansi pertanggung jawaban bukan bertujuan mencari siapa yang dipersalahkan, tetapi sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja masing masing pusat pertanggung jawaban dan menyiapkan rencana matang untuk perbaikan kedepan. Maka dengan pertimbangan tersebut penulis merasa tertarik untuk memilih judul Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban Pada PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Pematang Siantar B. Perumusan Masalah Sebelum diadakan penulisan terhadap data-data yang diperoleh melalui prosedur ilmiah terlebih dahulu ditentukan masalah yang dihadapi dalam

11 3 perusahaan. Sebagaimana diketahui bahwa ilmu akuntansi sangat berperan dalam organisasi sebagai alat ukur prestasi pusat-pusat pertanggung jawaban dan masalah akuntansi pertanggung jawaban itu adalah sangat luas, maka penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah perusahaan Menerapkan Akuntansi Pertanggung Jawaban secara baik dan efektif? 2. Apakah sistem pelaporan Akuntansi Pertanggung Jawaban dijadikan sebagai alat atau pengendalian dalam perusahaan? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui apa perusahaan Menerapkan Akuntansi Pertanggung Jawaban secara baik dan efektif. 2. Mengetahui apa sistem pelaporan Akuntansi Pertanggung Jawaban dijadikan sebagai alat atau pengendalian dalam perusahaan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis a. Mengetahui sejauh mana Akuntansi pertanggung Jawaban dalam perusahaan. b. Sebagai bahan masukan dalam membandingkan teori-teori yang selama ini diterima pada perkuliahan dengan kenyataan yang dihadapi dilapangan.

12 4 2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam perusahaan dengan menggunakan Akuntansi Pertanggung Jawaban. 3. Bagi Lembaga Pendidikan Dapat dipergunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi yang memerlukan penulisan dan penelitian dimasa yang akan datang. D. Metode Penelitian Untuk memperoleh data dan keterangan dalam penulisan paper ini serta membahas masalah yang ditemui, penulis menggunakan metode pengumpulan data yang biasa dipergunakan dalam menyelesaikan suatu penulisan ilmiah yaitu : 1. Sumber Data a. Data Primer Yaitu data yang dikumpulkan pada saat melakukan penelitian dan merupakan data yang harus diolah lebih lanjut oleh peneliti dimana data tersebut diperoleh dari perusahaan. b. Data Sekunder Yaitu data yang diambil langsung dari perusahaan atau sumber lain yang merupakan hasil pengolahan sebagai bahan pendukung dalam penulisan paper ini. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Penelitian Lapangan (field Reseach)

13 5 Yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan mengamati langsung lapangan PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Pematang Siantar, sebagai objek penelitian. Data yang dihasilkan merupakan data primer. 1. Observasi Yaitu suatu studi yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatata terhadap tiap fenomena yang menjadi subjek penelitian. 2. Interview Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara wawancara langsung atau Tanya jawab dengan bagian umum atau personalia dan bagian akuntansi. b. Penelitian Perpustakaan (Library Research) Yaitu menghimpun data teoritis sehubungan dengan masalah perubahan melalui buku pelajaran dan media cetak lainnya yang merupakan sumber data sekunder. 3. Analisa Data Metode analisa yang dipakai dalam penulisan paper ini adalah metode deskriftif yaitu dengan mengumpulkan dan menyusun data serta menganalisa, mengklasifikasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

14 6 E. Sistematika Pembahasan Untuk memperoleh pembahasan, pada bagian ini akan mebguraikan sistematika pembahasan yang akan ditempatkan dalam penulisan paper nantinya. Pembahasan setiap permasalahan ditulis dalam beberapa sub bagian. Adapun sistematika pembahasan paper ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan alasan penulis dalam pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II : PT. JASA RAHARJA (Persero) PERWAKILAN PEMATANG SIANTAR Dalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, Penerapan akuntansi pertanggung jawaban pada perusahaan. BAB III : ANALISA DAN EVALUASI Dalam bab ini penulis mengadakan analisa dan mengevaluasi pembahasan terhadap struktur organisasi, pembahasan terhadap sistem pelaporan pusat pertanggung jawaban. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis akan mencoba mengambil kesimpulan dari hasil analisa pembahasan dan memberikan cara yang berguna untuk menunjang kemajuan yang akan datang.

15 7 BAB II PT. JASA RAHARJA (Persero) PERWAKILAN PEMATANG SIANTAR A. Sejarah Singkat Perusahaan Berdirinya PT. Jasa Raharja (Persero) pada hakekatnya tidak terlepas dari adanya peristiwa pengambilalihan atau nasionalisasi perusahaan perusahaan milik Belanda di Indonesia, yang tahapan perkembangannya dibagi sebagai berikut : 1. Tahap Pertama Perkembangan Perusahaan Asuransi yang dinasionalisasi (Peraturan Pemerintah No. 3/1960 Juncto Pengumuman Menteri Keuangan No /BUMN II tanggal 09 februari 1960 berlaku surut sampai Desember 1957) sebagai berikut : Tabel 2-1 Perkembangan Perusahaan Asuransi Nama sebelum dinasionalisasi Nama baru Fa. Blom & Van Der Aa Perusahaan Asuransi Kerugian Fa. Beukouw & Mijnssen Negara (PAKN) Fa. Sluijters & Co Ika Bhakti Nv. Assurantie Maatschappij Djakarta Nv. Assurantie Kantoor Langeveldt Schroder Nv. Assurantie Kantoor OWJ Schlencker Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) Ika Dharma Perusahaan Asuransi Kerugian Nv. Kantor Asuransi Kali Besar Negara (PAKN) Ika Mulia PT. Maskapai Asuransi Arah Baru Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) Ika Sakti Sumber : PT. Jasa Raharja Perwakilan Pematang Siantar

16 8 2. Tahap Kedua Pengumuman Menteri Keuangan No /BUMN II tanggal 31 Desember 1960 dengan efektif berlaku mulai 1 Januari 1961 mengenai penggabungan empat Perusahaan Ika tersebut menjadi Perusahaan Asuransi Kerugian Negara Ika Karya sebagai berikut : Tabel 2-2 Penggabungan Empat Perusahaan Asuransi Nama Sebelum Penggabungan Nama Setelah Penggabungan PAKN Ika Bhakti PAKN Ika Dharma Perusahaan Asuransi Kerugian (PAKN) PAKN Ika Mulia Ika Karya PAKN Ika Sakti Sumber : PT. Jasa Raharja Perwakilan Pematang Siantar Selanjutnya dengan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1961 tanggal 24 maret 1961 berlaku surut mulai tanggal 1 januari 1961, Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) Ika Karya berubah nama menjadi Perusahaan Negara Asuransi Kerugian (PNAK) Eka Karya. 3. Tahap Ketiga Pemerintah melakukan peleburan seluruh kekayaan dan segala hutang dan piutang PNAK Eka Karya sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1965 per 1 januari 1965 dibentuk dengan badan hokum baru dengan nama Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja dengan tugas khusus yaitu :

17 9 a. Mengelola pelaksanaan Undang Undang No. 33/1964 yo. Peraturan Pemerintah No. 17/1965 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang. b. Mengelola pelaksanaan Undang Undang No. 34 tahun 1964 juncto peraturan pemerintah No. 18/1965 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Perkembangan selanjutnya, Jasa Raharja mengalami beberapa perubahan status, yaitu : a. Perubahan status Jasa Raharja dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan Umum (Perum) dilakukan sejak tanggal 18 November 1970, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI no. kep-750/mk/iv/ii/1970. Langkah tersebut sebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya undang Undang No. 9 tahun 1969 tentang Bentuk Bentuk Badan Usaha Negara. b. Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1980 kembali merubah status Jasa Raharja dialihkan dari Perum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). c. Pendirian PT. (Persero) Jasa Raharja adalah berdasarkan Akta Notaris imas fatimah, SH No. 49 tahun 1981, tanggal 28 februari 1981 juncto no. 214 tahun 1984 dan juncto No. 36 tahun 1985.

18 10 Tabel 2-3 Kedudukan PT Jasa Raharja Sebagai Pengelola Sebagai Badan Usaha Milik Negara Program Asuransi Sosial PT Jasa Raharja berada dibawah Direktorat Asuransi DitJen Lembaga Keuangan Departemen Keuangan yang berfungsi sebagai Regulator PT Jasa raharja berada di bawah kantor Meneg BUMN yang bertugas melakukan pembinaan terhadap BUMN, antara lain industri Asuransi di Indonesia yang yang berkaitan dengan : mengawasi/memonitor jalannya Perusahaan, diantaranya : n Pemenuhan solvabilitas minimum 120 % n Pelaksanaan investasi nkepatuhan terhadap ketentuan yang berkaitan dengan lingkup bisnis n Pelayanan kepada nasabah n RUPS tentang pengesahan rencana kerja dan anggaran perusahaan n RUPS tentang pengesahan laporan keuangan n Hal-hal lain yang berkaitan dengan perseroan Sumber : PT. Jasa Raharja Perwakilan Pematang Siantar B. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran secara sistematis yang menunjukkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab dan tugas yang berbeda beda dalam organisasi. Pengorganisasian berguna untuk mempersatukan orang orang dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebelum menguraikan struktur organisasi PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Pematang Siantar, Penulis terlebih dahulu akan menguraikan struktur organisasi PT. Jasa Raharja secara global. Adapun struktur organisasi PT. Jasa Raharja (Persero) menganut sistem departemensasi yaitu dengan mengadakan pembagian bidang-bidang pada beberapa bagian, sedangkan operasionalnya dianut sistem Branch Office (Kantor Cabang) dengan prinsip sentralisasi manajemen. PT. Jasa Raharja (Persero) memiliki Komisaris Utama dan Direksi.

19 11 Komisaris utama terdiri dari satu orang, anggota Komisaris dua orang dan satu orang Sekretaris Jenderal. Selanjutnya organisasi ini dipimpin oleh satu Dewan Direksi yang terdiri dari Direktur Utama (Dirut) sebagai pimpinan tertinggi dan tiga orang Direktur yaitu : Direktur Operasional, Direktur Keuangan, serta Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia. Dalam operasionalnya PT. Jasa Raharja (Persero) yang berpusat di Jakarta memiliki cabang-cabang yang dibagi dalam dua tipe A dan B, yang mana pembagian cabang dalam berbagai tipe atas dasar jumlah pendapatan. Cabangcabang tersebut adalah sebagai berkut : Tipe A : Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Palembang, Ujung Pandang, Denpasar. Tipe B : Banda Aceh, Padang, Pekan Baru, Bandar Lampung, Banjar Masin, Manado, Pontianak, Yogyakarta, Ambon, Balikpapan, Jayapura, Jambi. Dalam perkembangannya hingga saat ini PT. Jasa Raharja (Persero) telah memiliki 20 cabang yang tersebar diseluruh Indonesia. Cabang merupakan Underwriting Office yany otonom, dimana seluruh kegiatan perasuransian mulai dari penutupan asuransi sampai penyelesaian klaim dilaksanakan oleh cabang. Sama seperti kantor pusat PT. Jasa Raharja (Perwakilan) cabang Medan dipimpin oleh seorang kepala cabang dan membawahi kepala bagian yaitu : Kepala bagian Pelayanan, Kepala bagian Keuangan, serta kepala bagian Umum dan Sumber Daya Manusia. Masing-masing kepala bagian memiliki wewenang untuk mengatur bidang-bidang masing-masing dan dalam hal khusus meminta

20 12 persetujuan dari kepala cabang. Untuk membantu tugas-tugas kepala bagian, maka dibentuk subbagian yang bertanggung jawab kepada bagian masing-masing. Demikian juga kepala sub bagian akan dibantu oleh pelaksana-pelaksana. Dalam operasionalnya kantor cabang akan membawahi beberapa kantor perwakilan. Kantor perwakilan tersebut ialah sebagai berikut : a. Kantor Perwakilan Tebing Tinggi b. Kantor Perwakilan Khusus Putri Hijau c. Kantor Perwakilan Kabanjahe d. Kantor Perwakilan Kisaran e. Kantor Perwakilan Pematang Siantar f. Kantor Perwakilan Padang Sidempuan Kantor perwakilan akan melaksanakan tugas-tugas operasi didaerah masingmasing. Kantor perwakilan melaksanakan penagihan dari nasabah sampai pembayaran klaim asumsi kepada nasabah. Semua kegiatan usaha dapat dilakukan oleh kantor perwakilan. Dalam kegiatan usahanya kantor perwakilan dibantu beberapa kantor (samsat). Dalam hal ini kantor perwakilan menempatkan pegawainya di kantor bersama samsat. Kantor bersama samsat tidak secara kaseluruhan bertanggung jawab kepada kantor perwakilan, karena dikantor bersama tersebut terdapat tiga instansi yang melaksanakan kegiatan di dalam satu atap, yaitu Dispenda, Polisi, dan PT. Jasa Raharja (Persero) sehingga pegawai PT. Jasa Raharja yang ada di Samsat langsung bertanggung jawab pada kepala perwakilan. Struktur organisasi PT. Jasa

21 13 Raharja (Persero) Perwakilan Pematang Siantar dengan wilayah kerja Propinsi Sumatera Utara. Dibawah ini akan dijelaskan secara umum uraian jabatan (Job Description) dari struktur organisasi PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Pematang Siantar yaitu : a. Kepala Perwakilan Pimpinan tertinggi di dalam perusahaan Perwakilan Pematang Siantar dipegang oleh kepala Perwakilan sebagai pelaksana tugas dan wewenang yang dilimpahkan pimpinan kantor pusat secara khusus tugas-tugas pokok dari kepala Perwakilan adalah sebagai berikut : 1. Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan serta pengawasan sumber daya manusia di lingkungan perwakilan tingkat satu yang dipimpinnya. 2. Bertanggung Jawab atas pelaksanaan seluruh bidang usaha Jasa Raharja di lingkungan Perwakilan yang dipimpinnya. 3. Bertanggung jawab atas terciptanya citra baik jasa raharja di lingkungan Perwakilan tingkat satu. 4. Bertanggung jawab atas terselenggaranya laporan kegiatan perwakilan tingkat satu untuk kantor pusat. b. Bagian Klaim Kepala bagian klaim dibantu dua orang kepala sub bagian, masing-masing sub bagian penelitian klaim dan sub bagian administrasi dan penyelesaian klaim, dengan tugas pokok sebagai berikut :

22 14 1. Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan serta pengamanan sumber daya dalam dan lingkungan unit kerja yang dipimpinnya. 2. Bertanggung jawab atas pelayanan klaim UU No. 33 dan 34 tahun 1964 di cabang tingkat satu. 3. Memastikan kelancaran pembinaan kegiatan santunan di kantor-kantor cabang dan perwakilan. 4. Memastikan terselenggaranya penilaian kegiatan santunan di kantorkantor cabang dan perwakilan. 5. Memimpin pembinaan serta memberikan petunjuk yang diperlukan kepada kantor-kantor cabang dan perwakilan sehubungan dengan kegiatan pelayanan santunan, baik melalui surat atau dengan cara kunjungan on the spot. 6. Mengendalikan pelaksanaan santunan yang direasuransikan. c. Bagian Keuangan Kepala bagian keuangan di Bantu oleh dua orang kepala sub bagian, masingmasing kepala sub bagian keuangan dan kepala sub bagian akuntansi dengan tugas pokok sebagai berikut : 1. Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan serta pengamanan sumber daya dalam dan dilingkungan unit pekerjaan yang dipimpinnya. 2. Bertanggung jawab atas administrasi keuangan dan kelancaran penerimaan dan pengeluaran uang di kantor cabang.

23 15 3. Bertanggung jawab atas kelancaran penyusunan rencana kerja dan anggaran di kantor cabang. Pengendalian Anggaran di Kantor Pusat dan Cabang : 1. Memimpin pemantauan penggunaan anggaran di kantor-kantor cabang. 2. Mengevaluasi efisiensi penggunaan biaya. 3. Menginformasikan kepada Direksi mengenai realisasi Anggaran dan Belanja Perusahaan. 4. Mengingatkan cabang-cabang dan kantor pusat mengenai pencapaian target yang belum memenuhi batas minimumnya serta penggunaan biayabiaya yang akan /telah melampaui anggaran yang ditetapkan. d. Kantor Perwakilan Kantor cabang Medan dalam operasionalnya di Sumatera Utara membawahi enam kantor perwakilan. Masing-masing kantor perwakilan dipimpin oleh seorang kepala perwakilan dengan tugas pokok sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan serta pengamanan sumber daya dalam dan di lingkungan unit kerja yang dipimpinnya. b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan bidang usaha UU No. 34 tahun 1964 di daerah perwakilan. c. Membina kerja sama dan hubungan baik dengan mitra usaha/relasi/rekanan. d. Bertanggung jawab atas pelaporan kegiatan perwakilan ke kantor cabang. e. Mengendalikan pengelolaan keuangan di kantor Perwakilan. f. Mengendalikan pembayaran dana santunan/klaim di kantor perwakilan.

24 16 C. Aktivitas Perusahaan PT. Jasa Raharja (Persero) dibentuk oleh pemerintah dengan tugas pokok melaksanakan dan mengelola dua undang-undang masing-masing : a. Undang-undang No. 33 tahun 1964 tentang dan pertanggungan wajib kecelakaan penumpang dan peraturan pemerintah No. 17 tahun b. Undang-undang N0. 34 tahun 1964 tentang dana kecelakaan lalu lintas jalan dengan peraturan pemerintah No. 18 tahun Kegiatan pokok perusahaan melalui kedua ketentuan perundang-undangan tersebut di atas adalah : 1. Memberikan dana santunan bagi para korban atau ahli waris korban kecelakaan penumpang umum maupun korban atau ahli waris korban kecelakaan lalu lintas jalan yang terjamin berdasarkan kedua ketentuan tersebut diatas yang dapat dilakukan di setiap kantor jasa raharja setempat. Prosedur Santunan : a. Cara Memperoleh Santunan - Menghubungi kantor Jasa Raharja terdekat. - Mengisi formulir pengajuan dengan melampirkan : hketerangan kecelakaan Lalu Lintas dari Kepolisian dan atau dari instansi berwenang lainnya. hketerangan kesehatan dari dokter / RS yang merawat. hktp / Identitas korban / ahli waris korban.

25 17 hformulir pengajuan diberikan Jasa Raharja secara cuma cuma. b. Bukti Lain Yang Diperlukan - Dalam Hal Korban Luka Luka, dengan melampirkan : hkuitansi biaya perawatan dan pengobatan yang asli dan sah. - Dalam Hal Korban Meninggal Dunia, melampirkan : hsurat kartu keluarga / surat nikah (bagi yang sudah menikah). c. Ketentuan Lain Yang Diperlukan - Jenis Santunan hsantunan berupa penggantian biaya rawatan dan pengobatan (sesuai ketentuan). hsantunan Kematian. hsantunan Cacat Tetap. - Ahli Waris hjanda atau Dudanya yang sah. hanak anaknya yang sah. horang tuanya yang sah. - Kadaluarsa hhak santunan menjadi gugutr / kadaluarsa jika : Permintaan diajukan dalam waktu lebih 6 bulan setelah terjadinya kecelakaan dan tidak dilakukan penagihan dalam waktu 3 bulan setelah hak dimaksud disetujui oleh jasa raharja. 3. Menghimpun dana dari para penumpang kendaraan-kendaraan bermotor umum di darat, laut dan di udara berupa iuran wajib serta menghimpun

26 18 dana dari para pemilik kendaraan bermotor diatas 50 CC berupa sumbangan wajib. Pengumpulan dana tersebut diperuntukkan sebagai pengganti kerugian bagi para korban kecelakaan serta sebagai dana pembangunan nasional. Adapun jenis santunan angkutan umum serta tarif sumbangan dana kecelakaan lalu lintas jalan dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 2-4 Jenis Santunan Angkutan Umum Jenis Transportasi Darat, Laut dan Udara Keterangan hmeninggal dunia hcacat tetap (maksimal) Besarnya Santunan Rp ,-Rp ,- Rp ,-rp ,- hbiaya rawatan (maksimal) hbiaya penguburan Rp ,-Rp ,- Rp ,-Rp ,- Sumber : Beranda Profil Perusahaan PT. Jasa Raharja

27 19 Table 2-5 Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) Golong an Jenis Kendaraan SWDKLLJ Jumlah A isepeda Motor 50cc kebawah imobil ambulance imobil jenazah imobil pemadam kebakaran B itraktor ibuldozer iforklift imobil Derek iexcavator icrane C1 isepeda motor diatas 50cc s/d 250cc isepeda kumbang diatas 50cc s/d 250cc iscooter diatas 50cc s/d 250cc ikendaraan bermotor roda tiga C2 isepeda motor diatas 250cc iscooter DP ipick up/mobil barang s/d 2.400cc isedan ijeep imobil penumpang bukan angkutan umum DU imobil penumpang angkutan umum s/d 1.600cc EP ibus dan Microbus bukan angkutan umum EU ibus dan Microbus angkutan umum diatas 1.600cc imobil penumpang angkutan umum lainnya diatas 1.600cc F itruck imobil tangki imobil gandengan imobil barang diatas 2.400cc itruck Container Sumber : Beranda Profil perusahaan PT. Jasa Raharja

28 20 Korban yang Berhak Atas Santunan yaitu : hsetiap penumpang sah dari alat angkutan penumpang umum yang mengalami kecelakaan diri, yang di akibatkan oleh penggunaan alat angkutan umum, selama penumpang yang bersangkutan berada dalam angkutan tersebut, yaitu saat naik dari tempat pemberangkatan sampai turun ditempat tujuan. hjaminan Ganda Kendaraan bermotor umum (bis) berada dalam kapal ferry, apabila kapal ferry di maksud mengalami kecelakaan, kepada penumpang bis yang menjadi korban diberikan jaminan ganda penumpang mobil plat hitam. Bagi penumpang mobil plat hitam yang mendapat izin resmi sebagai alat angkutan penumpang umum, seperti antara lain mobil pariwisata, mobil sewa dan lain-lain, terjamin oleh UU No. 33 jo PP no. 17/1965. hkorban yang mayatnya tidak ditemukan Penyelesaian santunan bagi korban yang mayatnya tidak ditemukan dan atau hilang didasarkan kepada Putusan Pengadilan Negeri. htabrakan Dua atau Lebih Kendaraan Bermotor Apabila dalam laporan hasil pemeriksaan kepolisian dinyatakan bahwa pengemudi yang mengalami kecelakaan merupakan penyebab terjadinya kecelakaan, maka baik pengemudi maupun penumpang kendaraan tersebut tidak terjamin dalam UU No. 34/1964 jo PP no 18/1965. Apabila dalam kesimpulan hasil pemeriksaan pihak kepolisian belum diketahui pihak-pihak pengemudi yang menjadi penyebab kecelakaan dan atau dapat

29 21 disamakan kedua pengemudinya sama-sama sebagai penyebab terjadinya kecelakaan, pada prinsipnya sesuai dengan ketentuan UU No 34/1964 jo PP No 18/1965 santunan belum dapat diserahkan atau ditangguhkan sambil menunggu Putusan Hakim / Putusan Pengadilan. hkasus Tabrak Lari Terlebih dahulu dilakukan penelitian atas kebenaran kasus terjadinya. Dll. Pengecualian hdalam hal kecelakaan penumpang umum atau lalu lintas jalan - Jika korban atau ahli warisnya telah memperoleh jaminan berdasarkan UU No 33 atau 34/ Bunuh diri, percobaan bunuh diri atau sesuatu kesengajaan lain pada pihak korban atau ahli waris. - Kecelakaan akibat dari sebab yang langsung atau tidak langsung mempunyai hubungan dengan, bencana, perang atau sesuatu keadaan perang lainnya, penyerbuan musuh, sekalipun Indonesia tidak termasuk dalam negara-negara yang turut berperang, pendudukan atau perang saudara, perbuatan terror, kerusuhan atau kekacauan yang bersifat politik atau bersifat lain. Dll. Pengutipan atau pengumpulan iuran wajib maupun sumbangan wajib tersebut dilakukan di : 1. Kantor-kantor Jasa Raharja Setempat 2. Kantor-kantor Samsat

30 22 3. Tempat-tempat Pengujian Kendaraan D. Pusat Akuntansi Pertangung Jawaban Perusahaan dalam hal ini telah merancang struktur organisasi sedemikian rupa yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Batas wewenang dan tanggung jawab secara jelas telah digambarkan pada struktur organisasinya. Selain itu perusahaan telah membagi-bagi bidang tugas berdasarkan divisi/departemen yang dalam hal ini perusahaan menggunakan istilah bagian, dan masing-masing bagian dipimpin oleh kepala bagian yang bertanggung jawab kepada manajer yang membawahinya. Pendepartementasian yang dilakukan dalam perusahaan ini sekaligus menggambarkan pusat-pusat pertanggung jawaban yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan struktur pengendalian manajemen pusat pertangung jawaban diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Pusat Pendapatan (Revenue Center) Pusat pendapatan merupakan bagian suatu organisasi yang manajernya bertanggung jawab utama atas pendapatan yang disebut dengan pendapatan underwriting. Pendapatan underwriting adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas pokok perusahaan asuransi. Adapun komponen-komponen pendapatan underwriting (premi tanggungan sendiri) terdiri dari : Premi bruto dikurangi premi reasuransi dan dikurangi/ditambah : kenaikan/penurunan premi yang belum pendapatan. Pendapatan dalam perusahaan ini berasal dari iuran wajib dan sumbangan wajib.

31 23 2. Pusat Biaya (Cost Center) Pusat biaya adalah suatu pusat pertangungjawaban atau suatu unit organisasi yang prestasi manajernya dimulai atas dasar biaya dalam pusat pertanggung jawaban yang dipimpinnya. Seorang manajer pusat biaya terutama bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi untuk mendapatkan, memelihara dan menyelesaikan kerugian suatu pertanggung jawaban. 3. Pusat Laba (Profit Center) Pusat laba merupakan suatu unit organisasi yang manajernya bertanggung jawab atas pendapatan dan biaya-biaya. Dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan, sangat penting bagi suatu perusahaan untuk mengetahui terlebih dahulu tujuan dan keuntungan apa yang diperoleh dari penerapan akuntansi pertanggung jawaban tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa masing-masing tingkat manajemen atasannya. Oleh sebab itu, maka tiap tingkatan manajemennya yang dipercayakan terhadap seseorang yang bertanggung jawab, hendaknya mereka dapat bertindak secara baik menurut rencana kerja yang telah ada. Dengan adanya suatu tanggung jawab dari setiap manajer berarti dalam hal ini tujuan perusahaan akan semakin menunjukkan dampak positif dan berguna. Adapun kegunaan yang diperoleh perusahaan dengan pembuatan laporan pertanggung jawaban adalah sebagai berikut : a. Karyawan akan bekerja dengan lebih efektif dan efisien kerena mereka mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan dinilai.

32 24 b. Dapat segera dilakukan tindakan efektif terhadap peristiwa yang lalu yang telah dinilai. c. Penyimpangan yang terjadi dari anggaran yang ditetapkan dapat dihubungkan dengan tanggung jawab pribadi yang bersangkutan. d. Pelaksanaan kegiatan dapat dibandingkan dengan standar terbaik. e. Informasi yang penting disajikan secara khusus. g. Pengawasan berjalan dengan berdaya guna. E. Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Biaya Pusat biaya (Cost center) adalah unit organisasi yang bertanggung jawab atas biaya-biaya yang terjadi pada unit organisasi tersebut pada suatu periode tertentu akan dilaporkan dengan membandingkannya pada budget yang telah ditetapkan sebelumnya. Mengingat kajian penulis terfokus kepada masalah penerapan akuntansi pertanggung jawaban, maka selanjutnya penulia hanya akan memfokuskan pembahasan dalam aspek anggaran sebagai pengawasan biaya akuntansi pertanggungjawaban biaya. Departementalisasi biaya yang akan dilakukan perusahaan pada intinya adalah mengelompokkan biaya menurut tempat terjadinya biaya tersebut untuk dapat lebih meneliti lanjut mengenai penerapan biaya berdasarkan akuntansi pertanggungjawaban, maka terlebih dahulu harus dijabarkan adalah pembagian biaya yang dilakukan oleh perusahaan yang dikaitkan dengan departemendepartemen tersebut diatas.

33 25 Departementalisasi (bagian) biaya ini kemudian akan mambagi jenis-jenis biaya yang ada kedalam dua klasifikasi, yaitu : 1. Biaya Underwriting Adalah Biaya yang dihubungkan langsung dengan pendapatan usaha. 2. Biaya Non Underwriting Adalah Biaya yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan pendapatan. Biaya Underwriting adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi untuk mendapat, memelihara dan menyelesaikan kerugian suatu pertanggungan. Beban yang termasuk dalam kelompok ini harus dilaporkan dalam periode diakuinya pendapatan, yaitu : a. Biaya Klaim Biaya klaim adalah biaya ganti rugi yang dibayarkan kepada tertanggung atau perusahaan asuransi sehubungan dengan telah terjadinya kerugian. b. Biaya Operasional Biaya operasional adalah biaya-biaya yang dibutuhkan perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Biaya non underwriting adalah biaya yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan pendapatan usaha asuransi yang mana pengakuannya pada periode terjadinya, mengingat biaya tersebut mamberikan manfaat pada periode berjalan atau karena biaya tersebut sudah tidak memberikan manfaat untuk masamasa mendatang.

34 26 Biaya Non Underwriting ini terdiri dari : a. Biaya Pegawai Biaya pegawai adalah biaya yang dikeluarkan untuk menggaji para pegawai perusahaan. b. Biaya Umum dan Administrasi Biaya umum dan administrasi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan dan kebutuhan kantor, misalnya : biaya listrik dan biaya telepon. Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut harus dipertanggung jawabkan oleh masing-masing unit-unit organisasi itu melalui laporan bulanan yang akan diperbandingkan dengan anggaran yang telah disusun untuk masing-masing unit organisasi melalui sistem informasi biaya yang berhubungan erat dengan pembagian wewenang, sehingga setiap manajer dapat dianggap bertanggungjawab atas biaya yang terjadi pada departemennya. Suatu sistem informasi yang terpadu dan terkoordinasi hanya akan menyediakan informasi yang benar-benar diperlukan oleh setiap manajer apabila didesign sebaik mungkin. Salah satu informasi biaya yang diperlukan oleh setiap manajer adalah anggaran biaya yang harus disusun sesuai dengan anggaran biaya yang berada di bawah tanggung jawabnya masing-masing. Tujuan dari pada anggaran biaya ini adalah sebagai alat untuk mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan ini merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai dan akan mengevaluasi prestasi kerja serta mengadakan tindakan perbaikan apabila perlu.

35 27 Untuk tujuan pegawasan biaya, anggaran biaya hendaknya disusun sesuai dengan tingkat manajemen dalam organisasi. F. Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban dan Tujuannya Setiap organisasi perlu menyediakan suatu sistem pengendalian manajemen di dalam melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Tanpa adanya pengendalian organisasi tersebut akan kehilangan arah dan tujuannya, serta meninggalkan prinsip-prinsip utama di dalam pengambilan keputusan sebaliknya dengan adanya pengendalian, maka para manajer akan mengarahkan perhatiannya pada tujuan organisasi, memonitor kinerja yang telah dicapai dan membuat perubahan untuk mencapai suatu tingkatan persesuaian yang diinginkan antara hasil yang dicapai dengan apa yang direncanakan. Akuntansi membantu manajemen menyajikan data yang ada hubungannya dengan hasil dan biaya untuk digunakan sebagai ukuran kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan tanggung jawab yang telah ditetapkan. Untuk tujuan laporan bagi manajemen, pertanggung jawaban atas biaya lebih ditekankan dalam pencatatan dan pemisahan biaya tiap-tiap unit, divisi-divisi. Bagian-bagian maupun sub bagian dalam perusahaan. Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban yang diterapkan dalam organisasi yang membagi-bagikan bidang pertanggung jawaban secara jelas dan tegas melalui bidang pertanggung jawaban yang menyusun anggaran biaya penghasilan masing-masing dengan memperhatikan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

36 28 Sehubungan dengan itu informasi akuntansi yang akan dilaporkan diperoleh dari siklus akuntansi yang berawal dari transaksi sampai dengan laporan keuangan. Sehubungan dengan pembahasan tentang pusat biaya, adapun informasi mengenai gambaran proses pencatatan biaya yang dilakukan oleh perusahaan sebagai berikut : 1. Semua transaksi yang terjadi berkenaan dengan pembiayaan di departemendepartemen tersebut di atas, pertama-tama harus mempunyai bukti-bukti asli transaksi, kwitansi, BKM, BKK, dan bukti setoran bank. Pada pengeluaran uang tunai, harus mempunyai bukti berupa kwitansi dan kas bon debet. Sebagai contoh : pengeluaran klaim atas kecelakaan dan bukti pengeluaran kas lainnya adalah pembayaran gaji yaitu harus mempunyai daftar gaji dan daftar nama-nama karyawan. Bukti-bukti ini nantinya akan menjadi dasar pencatatan akuntansi. 2. Pencatatan data akuntansi untuk operation department dan department lain. Semuanya dilakukan oleh Finance and Accounting Department. 3. Setiap transaksi yang menyangkut biaya dan juga penghasilan dari semua departmen senantiasa harus dilaporkan kepada finance and accounting department (melalui tembusan/copy formulir bukti asli), sehingga data biaya dari semua depatemen tersebut dapat diproses secara EDP (Electonic Data Prossesing), untuk nanti dapat menyajikan laporan keuangan dan performance report dari masing-masing departemen. Misalnya di departemen keuangan untuk memproses data terdapat 3 buah komputer yang menjadi alat pertanggung jawaban.

37 29 Akhir dari kegiatan ini menghasilkan laporan sebagai akuntansi pertanggung jawaban. Laporan pertanggungjawaban (performance report) adalah merupakan alat bagi suatu organisasi untuk mempertanggungjawabkan operasi/perusahaan. Laporan ini sangat berguna bagi atasan untuk mengetahui sujauh mana kegiatan pekerjaan di departemen pusat pertanggungjawaban telah dilaksanakan. Biasanya laporan ini disajikan secara periodik. Dari hasil penelitian yang dilakukan, seluruh seksi menyajikan laporan pertanggungjawabannya secara rutin sebulan sekali. Bentuk laporan tersebut disesuaikan dengan tingkat manajemen yang menyajikan laporan pertanggungjawaban tersebut. Sebagai output (hasil) dari sistem akuntansi yang dilakukan dalam perusahaan adalah dengan diterbitkannya Laporan Hasil Usaha (LHU) yang disusun setiap bulan. Dimana semua pendapatan dan pengeluaran dicatat secara terperinci dengan menambahkan atau mengurangkannya. Seperti seluruh pendapatan, biaya, sumbangan, gaji, tunjangan, pendidikan dan pelatihan, asuransi, dan lain-lain sehingga menghasilkan Laporan Hasil Usaha (LHU) sebagai laporan keuangannya. Sementara laporan keuangan yang lengkap seperti : neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan lain-lain dilakukan dikantor pusat yang merupakan gabungan dari semua kantor cabang. Maka dari itu PT. Jasa Raharja Perwakilan Pematang Siantar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PT. Jasa Raharja Cabang maupun Pusat.

38 30 Penyusunan LHU di mulai dengan bukti asli kwitansi, BKM dan BKK dan bukti setor bank yang merupakan dokumen input dalam pemrosesan data secara komputerisasi. Selanjutnya atas bukti asli akan dimasukkan kedalam harian kas dan diproses secara kronologis kedalam komputer. Harian kas ini akan menjadi dasar penyusunan LHU. Adapun tujuan akuntansi pertanggungjawaban yang telah diterapkan oleh perusahaan ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi akuntansi sesuai pusatpusat pertanggungjawaban masing-masing. b. Menentukan batas-batas wewenang dan tanggung jawab setiap pimpinan pusat pertanggungjawaban di dalam struktur organisasi. c. Untuk pengawasan biaya dan sekaligus mengukur kinerja masing-masing pimpinan pusat pertanggungjawaban berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban.

39 31 BAB III ANALISA DAN EVALUASI Pada bab II, Penulis telah mengulas bagaimana penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam praktek perusahaan. Terlihat dari struktur organisasi yang ada pada PT. Jasa Raharja, maka penulis menilai dalam praktek akuntansi pertanggungjawaban dapat diterapkan, karena menurut teori yang akan dijelaskan dalam bab ini bahwa yang menjadi syarat dalam menerapkan akuntansi pertanggungjawaban adalah struktur organisasi yang memadai, yang menggambarkan pemisahan fungsi dan tanggung jawab serta pendelegasian wewenang dengan jelas akan menciptakan kegiatan yang harmonis diantara pelaksana operasi perusahaan. Dalam bab ini penulis mencoba membandingkan antara hasil penelitian tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan teori yang akan dijelaskan juga pada bab ini. Adapun pembahasan yang penulis lakukan adalah : A. Analisa dan Evaluasi Terhadap Pusat Pertanggungjawaban B. Analisa dan Evaluasi Terhadap Pusat Pertanggungjawaban Pusat Biaya C. Analisa dan Evaluasi Terhadap Laporan Yang Dihasilkan Dari Proses Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban. A. Analisa dan Evaluasi Terhadap Pusat Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi Pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan merupakan suatu sistem dalam akuntansi yang berkaitan dan disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi.

40 32 Istilah Akuntansi Pertanggungjawaban ini mengarah pada proses akuntansi yang menjelaskan bagaimana baiknya manajer pusat pertanggungjawaban mengatur pekerjaan yang langsung dibawah pengawasannya dan merupakan tanggung jawabnya. Akuntansi Pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan pelaporan biaya dan penghasilan dilakukan sesuai dengan bidang pertanggungjawaban atau kelompok yang bertanggung jawab terhadap penyimpangan dari biaya dan penghasilan yang dianggarkan. Dalam pengertian akuntansi pertanggungjawaban ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa penulis/ahli, yaitu sebagai berikut : Menurut Don. R. Hansen dan Maryanne Mowen (2000 : 27) Akuntansi Pertanggungjawaban merupakan suatu sistem yang mengukur hasil setiap pusat pertanggungjawaban dan membandingkan hasil-hasil tersebut dan hasil yang diharapkan atau dianggarkan. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2000 : 107) Akuntansi Pertanggungjawaban adalah suatu sistem dimana setiap bagian diatur dalam suatu unit pertanggungjawaban dan sistem pencatatan ditetapkan melaporkan prestasi masing-masing bagian (bagian yang dimaksud adalah pusat pertanggungjawaban). Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu proses untuk mendesain suatu organisasi ke dalam pusat-pusat pertanggungjawaban dan mendelegasikan wewenang pada

41 33 setiap manajer yang bertanggung jawab atas pusat-pusat pertanggung jawaban tersebut. Proses selanjutnya adalah merancang anggaran untuk tiap pusat pertanggungjawaban, menyajikan laporan prestasi kerja dan setiap pusat pertanggung jawaban atas kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya. Jadi dapat diartikan Akuntansi pertanggungjawaban merupakan pengumpulan biaya untuk kepentingan biaya dengan cara menggolongkan, mencatat dan meringkas biaya dalam hubungannya dalam tingkat manajer yang bertanggung jawab. Dari uraian di atas dapat diperoleh gambaran bahwa akuntansi bukan bertujuan mencari siapa yang dipersalahkan tetapi, sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja masing-masing pusat pertanggungjawaban dan menyiapkan rencana yang mendatang untuk perbaikan kedepan. 2. Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui terlebih dahulu tujuan dan manfaat yang diperoleh dari penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban tersebut. Masing-masing tingkat manajemen harus menyajikan bentuk laporan pertanggungjawaban kepada manajemen yang ada diatasnya. Dengan adanya suatu tanggung jawab dari setiap manajer, berarti tujuan perusahaan akan semakin menunjukkan dampak positif yang berguna. Adapun manfaat dari akuntansi pertanggungjawaban adalah : a. Menyusun Anggaran Dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan dan ditetapkan pula

42 34 sumber ekonomi yang disediakan bagi pemegang tanggung jawab tersebut, yang diukur dengan satuan moneter standar yang berupa informasi akuntan. Penyusunan anggaran dilakukan untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi akuntansi menurut pusat-pusat pertanggungjawaban. Yang mengukur berbagai sumber ekonomi yang disediakan bagi setiap manajer yang bertanggungjawab dalam usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam tahun anggaran. b. Menilai Prestasi Manajer Akuntansi Pertanggungjawaban penting dalam proses perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi, kaena dapat menekankan hubungan antara informasi dengan jasa yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Pengendalian dapat dilakukan biaya tersebut menurut manajemen yang bertanggung jawab sehingga jelas batas-batas wewenang dan tanggung jawab setiap pemimpin pusat pertanggungjawaban. Di dalam struktur organisasi perusahaan. Dengan demikian informasi yang ada melalui akuntansi pertanggung jawaban dapat mencerminkan nilai yang dibuat oleh setiap manajer di dalam menggunakan perusahaan. Selain itu manfaat dari akuntansi pertanggungjawaban ini juga dapat sebagai pengawasan biaya dan sekaligus mengukur kinerja masingmasing pimpinan pusat pertanggung jawaban. c. Motivasi Manajer Motivasi adalah sesuatu yang digunakan untuk mendorong timbulnya prakarsa seseorang untuk melakukan tindakan secara baik dan bertujuan dan merupakan suatu sistem untuk dapat digunakan sebagai sistem pengawasan yang

43 35 berhubungan dengan organisasi dan tanggung jawab setiap pimpinan unit-unit dalam organisai sekaligus sebagai alat pengukur prestasi kerja. 3. Tujuan Akuntansi Pertanggungjawaban Adapun tujuan dari akuntansi pertanggungjawaban adalah : a. Untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi akuntansi menurut pusatpusat pertanggungjawaban. b. Menentukan batas-batas wewenang dan tanggungjawab setiap pimpinan pusat pertanggungjawaban di dalam struktur organisasi. c. Untuk pengurusan biaya dan sekaligus untuk mengukur kinerja masingmasing pimpinan pusat pertanggungjawaban berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban. 4. Pusat Pertanggungjawaban Istilah pusat pertanggungjawaban dimaksudkan untuk menunjukkan unit-unit organisasi yang mempergunakan berbagai sumber daya atau masukan untuk menghasilkan suatu keluaran (output), dimana terdapat seorang manajer yang bertanggungjawab. Berbagai sumber daya (masukan) yang digunakan dinyatakan dalam bentuk biaya, keluaran yang dihasilkan biasanya diukur dalam bentuk pendapatan. Menurut Hansen dan Mowenn (2000 : 46) pengertian pusat pertanggungjawaban adalah sebagai berikut : Pusat pertanggungjawaban (Responsibility center) merupakan suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggungjawab terhadap pengertian kegiatan tertentu.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa pengambil alihan atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Milik Belanda

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. peristiwa pengambil alihan atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. peristiwa pengambil alihan atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan 1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Jasa Raharja 1. Sejarah Singkat PT. Jasa Raharja Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa pengambil alihan atau

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT Jasa Raharja (Persero) Berikut ini akan dijelaskan tentang sejarah, visi dan misi, logo, unit

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT Jasa Raharja (Persero) Berikut ini akan dijelaskan tentang sejarah, visi dan misi, logo, unit BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT Jasa Raharja (Persero) Berikut ini akan dijelaskan tentang sejarah, visi dan misi, logo, unit kerja dan tugas pokok kepala bagian PT Jasa Raharja (Persero).

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Usaha Milik Negara (BUMN) yang beralamat di Jl. Jend. Gatot Subroto No.142

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Usaha Milik Negara (BUMN) yang beralamat di Jl. Jend. Gatot Subroto No.142 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. JASA RAHARJA (Persero) Medan Cabang Sumatera Utara adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beralamat di Jl. Jend. Gatot Subroto No.142 Km. 5,1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekarang ini menuntut tenaga kerja yang terampil dan berkualitas tinggi yang dapat melaksanakan tugasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola dasar pembangunan nasional meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga pembangunan seluruh rakyat Indonesia.

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DIVISI PELAYANAN KLAIM PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DIVISI PELAYANAN KLAIM PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 APLIKASI PENGOLAHAN DATA DIVISI PELAYANAN KLAIM PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Yan Handel Jurusan Manajemen Informatika POLITEKNIK PalComTech

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder runtun

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder runtun III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder runtun waktu (time series), yang diperoleh atau bersumber dari data publikasi (annual

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Sumber

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Sumber III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah korban /atau ahli waris yang mengurus

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG BESAR SANTUNAN DAN SUMBANGAN WAJIB DANA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG BESAR SANTUNAN DAN SUMBANGAN WAJIB DANA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG BESAR SANTUNAN DAN SUMBANGAN WAJIB DANA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.279, 2017 KEMENKEU. SWDKLLJ. Besar Santunan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PMK.010/2017 TENTANG BESAR SANTUNAN DAN SUMBANGAN WAJIB

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1964 TENTANG DANA KECELAKAAN LALU-LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1964 TENTANG DANA KECELAKAAN LALU-LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1964 TENTANG DANA KECELAKAAN LALU-LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a bahwa berhubung dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, sebagai

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PENDAPATAN, KEUANGAN, DAN ASSET DAERAH KABUPATEN SAMOSIR.

TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PENDAPATAN, KEUANGAN, DAN ASSET DAERAH KABUPATEN SAMOSIR. 1 TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PENDAPATAN, KEUANGAN, DAN ASSET DAERAH KABUPATEN SAMOSIR oleh: PETRA MARIA SIMBOLON 062102035 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ARGA PERMANA PUTRA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ARGA PERMANA PUTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Diajukan oleh : ARGA PERMANA PUTRA

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. JASA RAHARJA (PERSERO) MEDAN. diundangkannya Undang-Undang No.86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. JASA RAHARJA (PERSERO) MEDAN. diundangkannya Undang-Undang No.86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. JASA RAHARJA (PERSERO) MEDAN A. SEJARAH PT. JASA RAHARJA Berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari kebijakan pemerintah untuk melakukan nasionalisasi terhadap Perusahaan-Perusahaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan pembahasan pada bab IV, maka penulis akan mencoba. menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan pembahasan pada bab IV, maka penulis akan mencoba. menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpulan Setelah menguraikan pembahasan pada bab IV, maka penulis akan mencoba menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Ketika mengalami kecelakaan dan ingin melakukan pengajuan

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) Perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya antara akuntansi komersial dan fiskal menimbulkan perbedaan dalam menghitung besarnya

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG BESAR SANTUNAN DAN IURAN WAJIB DANA PERTANGGUNGAN WAJIB KECELAKAAN PENUMPANG ALAT ANGKUTAN PENUMPANG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengendalian Manajemen Pengendalian pada umumnya adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat ketempat lainnya dengan cepat. Hampir tidak ada lagi tempat-tempat yang

BAB I PENDAHULUAN. tempat ketempat lainnya dengan cepat. Hampir tidak ada lagi tempat-tempat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya perkembangan zaman, maka meningkat pula segala kegiatan manusia untuk memenuhi keperluannya. Salah satu diantaranya adalah kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia di sektor produktif

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia di sektor produktif BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia di sektor produktif seperti akses dan infrastruktur jalan, berbanding lurus dengan tingkat pertumbuhan kendaraan.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN ( PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP PERPUSTAKAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH : PUTRI SARTIKA TANJUNG

TUGAS AKHIR. PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN ( PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP PERPUSTAKAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH : PUTRI SARTIKA TANJUNG TUGAS AKHIR PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN ( PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP PERPUSTAKAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH : PUTRI SARTIKA TANJUNG 082102071 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian dalam suatu rumah tangga membutuhkan sumbersumber penerimaan untuk membiayai segala keperluan rumah tangga. Sama hal nya dengan pajak yang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam melakukan aktifitas atau kegiatan sehari-hari. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam melakukan aktifitas atau kegiatan sehari-hari. Tanpa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi perlu menyediakan suatu sistem pengendalian manajemen dalam melakukan aktifitas atau kegiatan sehari-hari. Tanpa adanya pengendalian, organisasi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN A. SEJARAH SINGKAT PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan Perturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 dengan akte Notaris Imas Fatimah

Lebih terperinci

PELAKSANAAN ASURANSI SOSIAL PADA PT JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG MEDAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PENUMPANG DALAM LALU LINTAS PENGANGKUTAN DARAT

PELAKSANAAN ASURANSI SOSIAL PADA PT JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG MEDAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PENUMPANG DALAM LALU LINTAS PENGANGKUTAN DARAT PELAKSANAAN ASURANSI SOSIAL PADA PT JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG MEDAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PENUMPANG DALAM LALU LINTAS PENGANGKUTAN DARAT SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

I. PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, ditegaskan bahwa salah satu tujuan yang harus diwujudkan oleh negara adalah meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI TERHADAP KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) PERWAKILAN TINGKAT I MEDAN

PROSEDUR PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI TERHADAP KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) PERWAKILAN TINGKAT I MEDAN 1 PROSEDUR PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI TERHADAP KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) PERWAKILAN TINGKAT I MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

DRAFT SKRIPSI. Oleh : Nama : Tuti Auliawati NIM : Departemen : Akuntansi

DRAFT SKRIPSI. Oleh : Nama : Tuti Auliawati NIM : Departemen : Akuntansi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S1 EKSTENSI MEDAN DRAFT SKRIPSI PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor, fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya merupakan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT KARANA LINE CABANG MEDAN

TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT KARANA LINE CABANG MEDAN TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT KARANA LINE CABANG MEDAN O l e h : KEKE KAMICA BR MUNTHE 062102052 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. Oleh: FITRIA NURANDITA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. Oleh: FITRIA NURANDITA TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN Oleh: FITRIA NURANDITA 122102151 PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan manusia, alat transportasi terdiri dari berbagai macam yaitu alat transportasi darat,

Lebih terperinci

S K R I P S I PERANAN SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENGUKURAN KINERJA DAN PENGENDALIAN BIAYA PUSAT BIAYA PADA PT

S K R I P S I PERANAN SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENGUKURAN KINERJA DAN PENGENDALIAN BIAYA PUSAT BIAYA PADA PT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN S K R I P S I PERANAN SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENGUKURAN KINERJA DAN PENGENDALIAN BIAYA PUSAT BIAYA PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III

Lebih terperinci

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN 7 BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Singkat PT Taspen adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang asuransi yang meliputi, Tabungan Hari Tua (THT) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas

BAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak daerah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) memegang peranan penting dalam rangka membiayai urusan rumah tangga daerah, baik dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA ASURANSI KERUGIAN EKA KARYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA ASURANSI KERUGIAN EKA KARYA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA ASURANSI KERUGIAN EKA KARYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perlu segera melaksanakan Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor,

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor, fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya merupakan beberapa

Lebih terperinci

SISTEM PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS PENGADAAN BARANG PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SISTEM PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS PENGADAAN BARANG PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1 TUGAS AKHIR SISTEM PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS PENGADAAN BARANG PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Oleh : RINI HANDAYANI 072102122 PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum PT. Jasa Raharja (Persero) Pada tahun 1960 Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari kebijakan pemerintah untuk melakukan nasionalisasi terhadap

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KAS PADA PT PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh: DIANA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KAS PADA PT PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh: DIANA i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KAS PADA PT PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan Oleh: DIANA 112101043 Guna

Lebih terperinci

PERENCANAAN BISNIS KERIPIK KENTANG TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh FREDY A GINTING DIPLOMA III KEUANGAN

PERENCANAAN BISNIS KERIPIK KENTANG TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh FREDY A GINTING DIPLOMA III KEUANGAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN PERENCANAAN BISNIS KERIPIK KENTANG TUGAS AKHIR Diajukan Oleh FREDY A GINTING 092101096 DIPLOMA III KEUANGAN Guna Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENYALURAN KREDIT MIKRO. PADA PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) Tbk CABANG MIKRO BANKING UNIT USU M E D A N SKRIPSI MINOR.

ANALISIS SISTEM PENYALURAN KREDIT MIKRO. PADA PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) Tbk CABANG MIKRO BANKING UNIT USU M E D A N SKRIPSI MINOR. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALISIS SISTEM PENYALURAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) Tbk CABANG MIKRO BANKING UNIT USU M E D A N SKRIPSI MINOR

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA PROSEDUR AKUNTANSI PENGUTIPAN DANA ASURANSI KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN SESUAI DENGAN UU 34 TH 64. JO PP NO 18 TH 65 PADA PT JASA RAHARJA (PERSERO) PERWAKILAN JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor

Lebih terperinci

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk 15 BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan, yaitu suatu unit kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikelola dengan baik. Disamping itu, perusahaan asuransi juga padat dengan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikelola dengan baik. Disamping itu, perusahaan asuransi juga padat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi asuransi kerugian memiliki sifat dan karakteristik tersendiri dengan jenis usaha di bidang jasa pada umumnya. Usaha asuransi mengambil alih resiko dari pihak

Lebih terperinci

SISTEM PENGAWASAN INTERN ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM JAMKRINDO MEDAN SKRIPSI. Diajukan Oleh :

SISTEM PENGAWASAN INTERN ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM JAMKRINDO MEDAN SKRIPSI. Diajukan Oleh : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN SISTEM PENGAWASAN INTERN ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM JAMKRINDO MEDAN SKRIPSI Diajukan Oleh : DEWI NOVITA SAFITRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan ilmu pengetahuan secara pesat membuat perusahaan semakin mudah dalam melakukan aktivitas perusahaan. Dampak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG T E R M I N A L DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun penjualan secara kredit. Pada dasarnya perusahaan lebih menyukai penjualan

BAB I PENDAHULUAN. maupun penjualan secara kredit. Pada dasarnya perusahaan lebih menyukai penjualan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya perusahaan bertujuan menghasilkan laba dalam mempertahankan usahanya. Salah satu kegiatan operasional tersebut adalah penjualan baik berbentuk tunai

Lebih terperinci

SISTEM PEMBELIAN PADA PT. METRO MEDAN

SISTEM PEMBELIAN PADA PT. METRO MEDAN SISTEM PEMBELIAN PADA PT. METRO MEDAN TUGAS AKHIR Disusun Oleh : SAMAITA BR PANDIA 062102093 D-III AKUNTANSI Program Diploma III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 LEMBAR PERSETUJUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan organisasi yang didirikan oleh beberapa orang yang bekerjasama melaksanakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang semakin pesat telah mempengaruhi dunia usaha terutama dalam bidang jasa. Dalam hal ini perusahaan jasa semakin dirasakan manfaatnya

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN FAMILY IN CARE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN FAMILY IN CARE Family In Care merupakan produk asuransi kecelakaan yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Family In Care. Harap dibaca dan dipelajari

Lebih terperinci

BAB X ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI DAN ABRI

BAB X ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI DAN ABRI BAB X ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI DAN ABRI Pegawai negeri maupun meliter Republik Indonesia telah lama mengikuti program jaminan sosial, bahkan untuk program pensiun sudah diadakan sejak zaman Hindia

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.36 Tentang Akuntansi Asuransi Jiwa.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM III

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM III UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM III FUNGSI ANGGARAN BIAYA OPERASI SEBAGAI ALAT PENGAWASAN PADA PT. SUCOFINDO (PERSERO) MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : Nama : Hydri Anggih Nim : 062101149

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SISTEM ADMINISTRASI PPH PASAL 21 PEGAWAI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SISTEM ADMINISTRASI PPH PASAL 21 PEGAWAI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR SISTEM ADMINISTRASI PPH PASAL 21 PEGAWAI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Oleh : JULIA SARTIKA DEWI SITOMPUL 082101139 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa Retribusi Pengujian

Lebih terperinci

b. Akte Notaris Imah Fatimah.S.H Nomor 66 tanggal 9 Februari 1984,

b. Akte Notaris Imah Fatimah.S.H Nomor 66 tanggal 9 Februari 1984, BAB III METODOLOGIPENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perikanan Samudera Besar didirikan pada tanggal 12 Mei 1972. Kantor pusat berada di Jakarta dan hingga saat ini

Lebih terperinci

EVALUASI PROSES PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN. PELAPORAN PPh PASAL 23/26 PADA PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE. Abstrak

EVALUASI PROSES PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN. PELAPORAN PPh PASAL 23/26 PADA PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE. Abstrak EVALUASI PROSES PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPh PASAL 23/26 PADA PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE Abstrak Sebagai warga Negara Indonesia yang baik perusahaan harus melaksanakan kewajiban perpajakan

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKTIVA TETAP MILIK FAKULTAS EKONOMI USU TUGAS AKHIR

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKTIVA TETAP MILIK FAKULTAS EKONOMI USU TUGAS AKHIR PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKTIVA TETAP MILIK FAKULTAS EKONOMI USU TUGAS AKHIR OLEH : DEDY INDRA BIN HASAN BASRI 072102021 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Gambaran Umum PT Asuransi Jiwasraya Surakarta

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Gambaran Umum PT Asuransi Jiwasraya Surakarta BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Gambaran Umum PT Asuransi Jiwasraya Surakarta 1. Profil Perusahaan (Sejarah Singkat Perusahaan) PT Asuransi Jiwasraya Kantor Asuransi Jiwasraya dibangun dari sejarah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin kesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin kesinambungan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Secara umum, tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin kesinambungan usaha (continue),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang didirikan dengan maksud untuk melaksanakan segala kegiatan ekonomi untuk memperoleh laba dengan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. dimulai sebelum tahun 1972, dimana Direksi Bank Indonesia dalam upaya memberikan

BAB III OBYEK PENELITIAN. dimulai sebelum tahun 1972, dimana Direksi Bank Indonesia dalam upaya memberikan BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Perusahaan Awal pendirian Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKKBI) dimulai sebelum tahun 1972, dimana Direksi Bank Indonesia dalam upaya memberikan kesejahteraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Undang-Undang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh : AMALIA NAPITUPULU

TUGAS AKHIR PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh : AMALIA NAPITUPULU TUGAS AKHIR PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Oleh : AMALIA NAPITUPULU 092102022 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang BAB II GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

Lebih terperinci

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar Proses Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Penilaian Sebelum Penendatanganan Monitoring Atas Pembiayaan Persetujuan

Lebih terperinci

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Menyadari bahwa kesehatan adalah sesuatu yang paling berharga bagi manusia, sehingga mendorong untuk segera menyediakan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang namanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) maka kita harus mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. yang namanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) maka kita harus mempelajari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan era globalisasi dunia dan saat ini kita telah memasuki yang namanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) maka kita harus mempelajari tentang dunia perpajakan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR. BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA I MEDAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA I MEDAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA I MEDAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III KETENTUAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI PADA PT. ASURANSI JIWA BUMI ASIH JAYA SURABAYA

BAB III KETENTUAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI PADA PT. ASURANSI JIWA BUMI ASIH JAYA SURABAYA BAB III KETENTUAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI PADA PT. ASURANSI JIWA BUMI ASIH JAYA SURABAYA A. Gambaran Umum PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Surabaya 1. Sejarah Berdirinya.

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN LABA RUGI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) MEDIA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO)

TUGAS AKHIR PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN LABA RUGI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) MEDIA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) TUGAS AKHIR PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN LABA RUGI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) MEDIA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH : VENNY YOCHANA GULTOM

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DI KABUPATEN CILACAP

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DI KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa Retribusi Terminal

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENGAWASAN INTERNAL PENGELUARAN KAS PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH:

TUGAS AKHIR PENGAWASAN INTERNAL PENGELUARAN KAS PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH: TUGAS AKHIR PENGAWASAN INTERNAL PENGELUARAN KAS PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH: Rika Irawati 072102106 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam perjalanan sejarahnya, angkutan kereta api di tanah air membuktikan peranannya yang berarti pada sektor perhubungan disamping menunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hakikat mendasar dari prinsip kebijakan otonomi daerah sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, adalah

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG . BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA, DAN KOMUNIKASI KABUPATEN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 22 TAHUN 2011 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 22 TAHUN 2011 TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 22 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANAN MANAJER PADA BAGIAN SDM DALAM MENINGKATKAN KOORDINASI KERJA DI PPKS MEDAN OLEH : JULI PURNAMA DEWI

TUGAS AKHIR PERANAN MANAJER PADA BAGIAN SDM DALAM MENINGKATKAN KOORDINASI KERJA DI PPKS MEDAN OLEH : JULI PURNAMA DEWI TUGAS AKHIR PERANAN MANAJER PADA BAGIAN SDM DALAM MENINGKATKAN KOORDINASI KERJA DI PPKS MEDAN OLEH : JULI PURNAMA DEWI 092103038 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN F A K U L T A S E K O N O M I

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan

I. PENDAHULUAN. Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan pelayanan yang berfokus pada masyarakat. Pelayanan yang berfokus pada pelanggan ini akan berhasil

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG PANJANG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. dengan jumlah dana yang disepakati. PT.Alam Laut Sejahtera berdiri pada tahun

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. dengan jumlah dana yang disepakati. PT.Alam Laut Sejahtera berdiri pada tahun BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Alam Laut Sejahtera didirikan atas keinginan beberapa pengusaha dengan jumlah dana yang disepakati. PT.Alam Laut Sejahtera berdiri pada tahun

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Harapan Indah Sentosa berdiri pada tahun 2003 beralamat di Jalan Tegal Sari Komplek Villa Mas Permai Blok A No. 15 Pekanbaru berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BANK SUMUT KANTOR CABANG BINJAI. Oleh : DEDEK HANDRIANI

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BANK SUMUT KANTOR CABANG BINJAI. Oleh : DEDEK HANDRIANI TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BANK SUMUT KANTOR CABANG BINJAI Oleh : DEDEK HANDRIANI 112102124 PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI SIMEULUE,

QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI SIMEULUE, 1 QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI SIMEULUE, Menimbang : Mengingat: a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci