Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita Asam Urat Di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara
|
|
- Hartanti Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita Asam Urat Di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara Hidayaturrofiah 1, Yunani 2, Witri Hastuti STIKes Karya Husada Semarang yunani.sururi@yahoo.com ABSTRACT Background : The disease gout is a very painful type of arthritis caused by a buildup of crystals in the joints, caused by high levels of uric acid in the body. WHO data in the world of gout, there were 1,000 men aged years of whom 15 suffered from gout. In Indonesia in 2012 as much as 24.3% in men and 11.7% in women. Treatment of gout is usually done with the consumption of drugs, diet foods and traditional means such as herbs or bruise. In September 2013 interview on 10 people aged over 40 years suffer from gout 4 people complaining. Treatment is carried out by the health center for treatment. In general, the method of cupping is not well known in our society. Objective : determine the effect of cupping therapy on levels of uric acid in the first sub-district health centers Rivet Rivet Jepara regency. Method : a descriptive analytic study design. Pre-experimental research design with one group pre test and post test design. Sample of men who suffer from gout in the first sub-district health centers Keling Keling Jepara district in March 2014 by 30 respondents. Statistical tests using the t test Test. Result : The results of uric acid levels prior to the cupping therapy in sub-district health centers Rivet Rivet I Jepara district average of 9.42, uric acid levels after cupping therapy in sub-district health centers Rivet Rivet I Jepara district average of 9.11, There is an effect cupping therapy on levels of uric acid in the first sub-district health centers Keling Keling Jepara regency (p value 0.000). Advised : Respondents are expected to maintain a healthy and uric acid levels checked regularly and perform preventive therapy increase in uric acid levels with regular, respondents chose cupping therapy is recommended as an alternative treatment other than medical drugs.. Keywords : cupping therapy, uric acid levels ABSTRAK Latar belakang : Penyakit gout adalah jenis artritis yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada persendian, akibat tingginya kadar asam urat di dalam tubuh. Data WHO di dunia penyakit gout tercatat sebanyak 1000 pria berusia tahun 15 orang diantaranya menderita gout. Di Indonesia tahun 2012 sebanyak 24,3% pada laki-laki dan 11,7% pada perempuan. Pengobatan asam urat biasanya dilakukan dengan komsumsi obat-obatan, diet makanan dan cara tradisional seperti herbal atau bekam. Pada bulan September 2013 wawancara
2 pada 10 warga yang berumur diatas 40 tahun 4 orang mengeluh menderita gout. Pengobatan yang dilakukan dengan berobat ke Puskesmas. Secara umum, metode bekam ini belum cukup dikenal di masyarakat kita. Tujuan penelitian : mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam urat di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Metode penelitian : Desain penelitian deskriptif analitik. Rancangan penelitian pre-eksperimen dengan one group pre test and post test design. Sampel laki-laki yang menderita asam urat di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara pada bulan Maret 2014 sebanyak 30 responden. Uji statistic menggunakan uji t Test. Hasil : Hasil penelitian kadar asam urat sebelum dilakukan terapi bekam di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara rata-rata 9,42, kadar asam urat sesudah dilakukan terapi bekam di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara rata-rata 9,11, Ada pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam urat di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara (p value 0,000). Saran : Responden diharapkan menjaga kesehatan dan memeriksakan kadar asam urat secara teratur dan melakukan terapi pencegahan naiknya kadar asam urat dengan rutin, responden disarankan memilih terapi bekam sebagai alternative pengobatan selain obat medis. Kata Kunci : Terapi bekam, Kadar asam uratdaftar pustaka 21 ( PENDAHULUAN Penyakit gout adalah jenis artritis yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada persendian, akibat tingginya kadar asam urat di dalam tubuh. Sendi-sendi yang diserang terutama adalah jari-jari kaki, lutut, tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku. Selain nyeri, penyakit asam urat juga dapat membuat persendian membengkak, meradang, panas dan kaku sehingga penderita tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya dan penderita tidak dapat berobat dikarenakan ekonomi yang kurang. (Yolianingsih, 2010). Data WHO di dunia penyakit gout tercatat sebanyak 1000 pria berusia tahun 15 orang diantaranya menderita gout. Para ahli mengatakan 1 diantara 100 orang beresiko mengidap penyakit gout tersebut. Kejadian gout di Indonesia terus meningkat dan bertambah banyak. Pada tahun 2012 adalah sebesar 24,3% pada laki-laki dan 11,7% pada perempuan menderita gout. Sedangkan di Jawa Tengah pada tahun 2012 diantara 4683 orang berusia tahun yang diteliti 0,8% menderita gout. Sedangkan di Jepara jumlah penderita pastinya belum diketahui ( 2013). Sebanyak 90% penyakit gout disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal membuang asam urat secara tuntas dari tubuh melalui air seni (Firly, 2007). Pengobatan asam urat biasanya dilakukan dengan komsumsi obat-obatan, diet makanan dan cara tradisional seperti herbal atau bekam. Bekam dalam bahasa melayu disebut bekam, dalam bahasa Jawa disebut cantuk atau kop. Di Sumbawa dan sekitarnya disebut tangkik atau batangkik, dalam bahasa Arab disebut hijamah, dalam bahasa Inggris disebut blood cupping atau blood letting atau cupping therapy atau blood cupping therapy atau cupping therapeutic, dalam bahasa Mandarin disebut pa hou kuan. Di Indonesia dikenal dengan sebutan bekam. Bekam
3 merupakan sebuah metode yang sudah cukup lama digunakan di daerah Cina atau sekelompok Orang Arab dalam mengatasi berbagai keluhan kesehatan, seperti nyeri, pusing, bahkan dipercaya dapat mengatasi AIDS, hepatitis dan gangguan fungsi kardiovaskuler termasuk penyakit gout (Subiyanto, 2008). Metode ini merupakan pilihan bagi individu yang menyukai terapi yang mendatangkan kesembuhan dengan biaya yang mudah dijangkau. Terlebih lagi dengan biaya pengobatan rumah sakit yang kian hari semakin mahal (Fatahillah, 2007). Bekam hanya mengambil darah perifer untuk berbagai jenis pengobatan penyakit. Perbedaan dari setiap jenis penyakit hanya pada titik-titik yang menjadi incaran pengambilan darah. Kebanyakan darah yang diambil yakni di daerah tengkuk, kaki, dan punggung (Nashr, 2005). Studi pendahuluan di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara pada bulan September 2013 peneliti mengadakan wawancara pada 10 warga yang berumur diatas 40 tahun tentang penyakit yang diderita dan cara pengobatannya. Ditemukan fenomena 4 orang mengeluh menderita gout setelah memeriksakan kadar asam urat di Puskesmas, 2 hipertensi, 1 kolestrol dan 3 tidak menderita penyakit apapun. Pengobatan yang dilakukan dengan berobat ke Puskesmas. Secara umum, metode bekam ini belum cukup dikenal di masyarakat kita (Nilawati, 2008). Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Terapi Bekam terhadap Kadar Asam Urat pada Penderita Asam Urat di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut Apakah ada pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam urat pada Penderita Asam Urat di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara? TINJAUAN PUSTAKA Asam Urat a. Definisi asam urat Asam urat merupakan sebutan orang awam untuk rematik pirai (gout artritis). Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler terbanyak yang menyerang penduduk Indonesia. Penyakit ini merupakan gangguan metabolik karena asam urat (uric acid) menumpuk dalam jaringan tubuh, yang kemudian dibuang melalui urin. Pada kondisi gout, terdapat timbunan atau defosit kristal asam urat didalam persendian (Wijayakusuma, 2006). b. Patofisiologi Hiperurisemia (konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar dari 7,0 mg/dl) dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Peningkatan atau penurunan kadar asam urat serum yang mendadak mengakibatkan serangan gout. Apabila kristal urat mengendap dalam sebuah sendi, maka selanjutnya respon inflamasi akan terjadi dan serangan gout pun dimulai. Apabila serangan terjadi berulang-ulang, mengakibatkan penumpukan kristal natrium urat yang dinamakan tofus akan mengendap dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan, dan telinga (Smeltzer & Bare, 2001). Pada kristal monosodium urat yang ditemukan tersebut dengan imunoglobulin yang berupa IgG. Selanjutnya imunoglobulin yang berupa IgG akan meningkat fagositosis kristal dengan demikian akan memperlihatkan aktivitas imunologik (Smeltzer & Bare, 2001). c. Manifestasi klinis Pada manifestasi sindrom gout mencakup atritis gout yang akut (serangan rekuren inflamasi artikuler dan periartikuler yang berat), tofus (endapan kristal yang menumpuk dalam jaringan artikuler, jaringan oseus, jaringan lunak serta kartilago), nefropati gout (gangguan ginjal) dan pembentukkan batu asam urat dalam traktus urinarius. Ada empat stadium penyakit gout yang dikenal : hiperurisemia asimtomatik, arthritis gout yang kronis, gout interkritikal dan gout tofeseus yang kronik (Enggram, 1998). d. Jenis asam urat Menurut (Ahmad, 2011) jenis asam urat yaitu : 1) Gout primer Pada gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya
4 produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh. 2) Gout sekunder Pada gout sekunder disebabkan antara antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat juga akan meningkat apabila adanya penyakit darah ( penyakit sumsum tulang, polisetemia), mengonsumsi alkohol, dan penyebab lainnya adalah faktor obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigiserin yang tinggi. e. Penyebab asam urat Menurut (Ahmad, 2011) penyebab asam urat yaitu : Faktor dari luar Penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan atau faktor dari luar. Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi dan konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi. Faktor dari dalam Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya proses penyimpangan metabolis- me yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia diatas 40 tahun atau manula beresiko besar terkena asam urat. Selain itu, asam urat bisa disebabkan oleh penyakit darah, penyakit sumsum tulang dan polisitemia, konsumsi obat obatan, alkohol, obesitas, diabetes mellitus juga bisa menyebabkan asam urat. f. Tahap Perkembangan Penyakit Asam Urat Menurut (Wijayakusuma, 2006) ada 4 tahap penyakit gout yaitu : 1) Asimptomatik Pada tahap ini, meskipun kadar asam urat dalam darah meningkat, tetapi tidak menimbulkan gejala. 2) Akut Serangan pertama mendadak dan memuncak, menyebabkan rasa nyeri yang hebat pada sendi yang terkena. Biasanya, disertai tanda peradangan, seperti pembengkakan sendi, panas, dan tampak kemerahan. 3) Interkritikal Merupakan masa bebas dari gejala sakit diantara dua serangan gout akut. Banyak penderita yang mengalami serangan kedua dalam 6 bulan sampai 2 tahun. Serangan yang tertunda tersebut dapat terjadi karena tidak diobati secara terus menerus. 4) Kronis Jika gout tidak dirawat secara baik, akhirnya akan menjadi kronis. Pada kondisi ini, rasa nyeri disendi berlangsung secara terus menerus serta terdapat timbunan kristal asam urat yang banyak didalam jaringan lunak, tulang rawan, selaput diantara tulang dan rendo, timbunan asam urat tersebut membentuk tofus. adapun radang kronik dan endapan asam urat, membuat persendian susah digerakan. g. Tanda dan gejala Gejala lain adalah suhu badan menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu makan berkurang, dan jantung berdebar. Serangan pertama gout pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki. Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti tumit, lutut dan siku. Dalam kasus encok kronis, dapat timbul tofus (tophus), yaitu endapan seperti kapur pada kulit yang membentuk tonjolan yang menandai pengendapan kristal asam urat (Wijayakusuma, 2006). h. kadar normal asam urat Kadar asam urat normal menurut tes enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada teknik biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia. Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 7 mg/dl dan pada perempuan 2,5 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia (Suherman, 2010). i. Pencegahan Asam Urat Untuk pencegahan asam urat, dokter biasanya menyarankan diit rendah purin dan memberikan obat obatan seperti obat anti inflamasi dan allopurinol. Diit yang efektif sangat penting untuk menghindari komplikasi dan mengurangi biaya pengobatan, pengaturan
5 diit sebaiknya dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl ( Ahmad, 2011). j. Pengukuran Kadar Asam Urat Alat Point Of Care Test Alat yang digunakan pada Point Of care Test. Satu set alat POCT terdiri dari : 1. Blood Uric Acid Meter, merupakan alat pengukur asam urat yang mempunyai layar untuk menampilkan hasil pemeriksaan. 2. Blood Uric Acid Test Strip, merupakan strip untuk setiap kali pemeriksaan,terdapat zona untuk meletakkan spesimen, yang dipasangkan pada alat pengukur / blood uric acid meter. 3. Lancing Device and lancet, alat / jarum untuk mengambil spesimen. 4. Terapi Bekam a. Pengertian Pengobatan alternatif dengan metode bekam, bukanlah hal baru di kalangan masyarakat Indonesia. Pengobatan itu bahkan telah dipraktikkan ribuan tahun lalu dari Timur Tengah hingga ke daratan Cina. Bekam mempunyai beberapa sebutan, seperti: canduk, canthuk, kop, atau mambakan. Di eropa disebut cupping dan fire bottle. Dalam bahasa mandarin disebut Pa Hou Kuan. Dalam bahasa arab disebut hijamah, dari kata al-hijmu yang berarti pekerjaan, yaitu membekam. Al-Hajjam berarti ahli bekam. Maka secara bahasa, bekam berarti menghisap. Menurut istilah, bekam berarti peristiwa penghisapan kulit, penyayatan dan mengelurkan darahnya dari permukaan kulit, yang kemudian ditampung di dalam gelas (Umar, 2008) b. Manfaat terapi bekam 1) Manfaat dari bekam kering a) Mengatasi masalah masuk angin b) Menghilangkan rasa sakit pada paru-paru yang kronis c) Menahan derasnya darah haid dan hidung mimisan d) Meringankan rasa sakit dan mengurangi penumpukan darah e) Melenturkan otot-otot yang tegang f) Radang urat saraf dan radang sumsum tulang belakang g) Pembekakan liver 2) Manfaat bekam basah a) Membersihkan darah dari racun-racun sisa makanan dan dapat meningkatkan aktifitas saraf tulang belakang (vertebra). b) Mengatasi tekanan darah yang tidak normal dan pengapuran pada pembuluh darah (arteriosklerosis). c) Menajamkan penglihatan dan membantu dalam pengobatan mata. d) Mengatasi gangguan kulit e) Mengobati masuk angin, darah tinggi, kolesterol, stroke, jantung dan asam urat. f) Mengobati sakit pinggang, liver, sakit kepala, sakit mata, impotensi, sinusitis, wasir dan maag. c. Manfaat terapi bekam. Saat ini bekam bisa dengan bekam basah, bekam kering, bekam seluncur dan bekam tarik (Fatahillah, 2006). Macam-macam bekam: 1) Bekam kering (Dry Cupping) merupakan bekam yang tidak di ikuti dengan pengeluaran darah. Ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan nyeri pada urat-urat punggung, paha, perut dan lainlain. Bekam kering ini cocok untuk orang yang tidak tahan suntikan jarum, sayatan pisau dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitamhitaman selama 3 hari. (Umar, 2008). 2) Bekam basah dilakukan bekam kering dulu, kemudian permukaan kulit disayat dengan pisau bedah, lalu disekitarnya dihisap dengan alat cupping set, hand pump, atau tabungan lain untuk mengeluarkan darah dari dalam tubuh (Umar, 2008). 3) Bekam meluncur merupakan pengganti kerokan yang dapat membahayakan kulit Karena dapat merusak pori-pori. Bekam meluncur dapat bermanfaat untuk membuang angin pada tubuh, melemaskan otot-otot dan melancarkan peredaran darah (Fatahillah, 2006).
6 4) Bekam tarik, metode ini untuk menghilangkan rasa nyeri atau penat dibagian dahi, kening dan bagian yang pegal-pegal (Fatahillah, 2006). d. Peralatan bekam Alat bekam pada dasarnya terdiri dari tiga macam alat yakni: 1) Alat untuk menghisap kulit, jaringan kulit, dan darah. Alat ini bisa terbuat dari gelas, kaca, kayu, besi, tembaga, kaleng, gelas minum, tanduk binatang, tabung bambo, dan lain sebagainya (Umar, 2008). 2) Alat untuk mengeluarkan darah Alat yang dipakai menyayat adalah skapel, jarum, pisau bedah, atau lancet. Semuanya harus steril agar tidak menularkan penyakit (Umar, 2008). 3) Peralatan dan obat penunjang Alat penunjang untuk membantu pengobatan bekam adalah: duk kain yang berlubang ditengahnya, sarung tangan, mangkok/cawan, tempat sampah, meja dan kursi. Sedangkan bahan-bahan dan obat-obatan yang dipakai berupa kasa, kapas, betadin, detol, sabun, zalf, alkohol, spiritus, minyak zaitun, dan lain-lain (Umar, 2008). e. Cara bekam yang efektif Membekam tidak hanya sekedar meletakkan gelas penghisap pada permukaan kulit, lalu menarik pelatuk sehingga kulit terhisap. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah yang sistematis sehingga bekam bisa memberikan kesembuhan yang lebih baik (Umar, 2008) f. Prinsip memilih titik bekam Pada prinsipnya bekam harus memenuhi kriteria dibawah ini: 1) Memilih sedikit mungkin daerah yang dibekam, sehingga rasa nyeri yang ditimbulkan oleh bekas luka bekam tidak terlalu banyak. 2) Menghindari daerah-daerah kosmetika, seperti wajah karena bisa meninggalkan bekas luka. 3) Sedikit mungkin memakai gelas, sehingga lebih efisien. Memakai gelas yang banyak belum tentu lebih baik disbanding gelas sedikit. Satu gelas asalkan efektif dan tepat pada titik dan sesuai patofisiologi penyakitnya, lebih baik dari sepuluh gelas (sepuluh titik) yang penempatannya tidak memakai teori patofisiologi penyakit. 4) Sedikit titik, namun bisa mengobati banyak penyakit. Beberapa penyakit menimbulkan keluhan lebih dari satu, sehingga ada yang membekam di semua keluhan (Umar, 2008 g. Tinjauan fisiologi titik bekam Penentuan titik bekam merupakan hal yang pokok dalam terapi bekam. Terapi bekam menggunakan mekanisme jaringan dan prinsip perwakilan. Jadi tidak semua bagian tubuh dilukai untuk mengeluarkan darah. Terdapat 3 bagian utama (Majid, 2009) 1) Titik 1, berada pada pertemuan leher dengan dua bahu. Titik ini mewakili organ-organ bagian atas. Dapat memperbaiki sirkulasi darah menuju otak sehingga sangat efektif bagi orang yang mengalami pusing, migrant, dan sulit tidur (insomnia). 2) Titik 2 dan 3 berada pada posisi searah paru-paru, jantung, dan hati. Dapat mengeluarkan gas toksik yang berada di paru, mengeluarkan pathogen yang terdapat di hati dan juga membantu kelancaran peredaran darah menuju jantung. Gas toksik mudah sekali masuk kedalam tubuh melalui berbagai mekanisme dan akan terakumulasi di paru. Jika berlangsung dalam waktu yang lama, tubuh akan mengalami kerusakan akibat kontaminasi di atas kadar ambang batas. 3) Titik 4 dan 5, mewakili organ-organ dalam tubuh berfungsi untuk produksi darah, yaitu hati dan sumsum tulang belakang dan sangat efektif untuk meningkatkan daya imun (daya tahan tubuh). 4) Titik 6 dan 7, titik-titik yang mewakili wilayah tubuh bagian tengah hingga bawah, yaitu saluran pencernaan dan ginjal. Lama atau durasi cupping yang dianjurkan adalah 4 menit pada setiap titik.
7 i. Tehnik bekam Terapi bekam menggunakan tiga prinsip utama, yaitu penghisapan kulit, penyayatan, dan pengeluaran darah. Secara umum, bekam mempunyai beberapa teknik yang meliputi: 1) Teknik menghisap udara dan menarik kuloit dengan meliputi: Teknik pelemparan api kedalam tabung 2) Teknik menghisap udara dan menarik kulit tidak dengan api, tetapi dengan penghisap udara yaitu menggunakan tabung/pompa penghisap 3) Teknik lanjutan (teknik manipulasi) setelah dilakukan penghisapan kulit, baik dengan apai maupun tidak dengan api 4) Teknik pengeluaran darah (Caranya dengan menusuk kulit) 5) Teknik bekam tanpa mengeluarkan darah, disebut hijamah jaaffah (bekam kering). B. Pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam urat Menurut Amani (2004) mekanisme kerja terapi bekam terjadi di bawah kulit dan otot yang terdapat banyak titik saraf. Titik-titik ini saling berhubungan antara organ tubuh satu dengan lainnya sehigga bekam dilakukan tidak selalu pada bagian tubuh yang sakit namun pada titik simpul saraf terkait (Sutomo, 2008). Efek bekam terhadap kadar asam urat: 1. Bekam bisa mengeluarkan kristal asam urat dari persendian dan jaringan di sekitarnya, sehingga rasa nyeri berkurang dan tidak terjadi peradangan, warna merah, atau pembengkakan pada persendian. Jika semua gejala ini benar-benar ada, ia akan berkurang secara bertahap. 2. Bekam, melalui zat nitrit oksida (NO) berfungsi mengurangi pembengkakan sendi yang sakit. 3. Bekam mengandung zat prostaglandin dari tempat yang sakit sehingga mengurangi rasa sakit. 4. Bekam memicu sekresi zat endorfin dan enkefalin di dalam tubuh yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami. 5. Bekam meredakan rasa nyeri dengan Gate Control Theory. 6. Jika ada masalah lain di dalam tubuh, yang menjadi penyebab terjadinya gout, seperti sakit ginjal, maka terapi bekam membantu meningkatkan kemampuan kerja ginjal dalam mengeluarkan Kristal asam urat di dalam urin. METODOLOGI PENELITIAN jenis penelitian kuantitatif, berjenis deskriptif analitik. Rancangan penelitian preeksperimen dengan one group pre test and post test design adalah rancangan penelitian yang menggunakan satu kelompok subyek dengan cara melakukan pengukuran sebelum dan setelah perlakuan terapi bekam Adapun kriteria responden - responden adalah : Kriteria inklusi : a. Usia responden tahun yang menderita asam urat b. Berjenis kelamin laki-laki c. Bersedia menjadi responden Kriteria Eksklusi : a. Responden yang menderita hipertensi b. Responden yang tidak di tempat saat penelitian berlangsung Desain penelitian deskriptif analitik. Rancangan penelitian pre-eksperimen dengan one group pre test and post test design. Sampel laki-laki yang menderita asam urat di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara pada bulan Maret 2014 sebanyak 30 responden. Uji statistic menggunakan uji t Test. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara pada bulan Juni 2013 pada 28 responden. Hasil penelitian ini meliputi dua bagian yaitu analisis univariat dan analisis bivariat. 1. Analisis Univariat Tabel 4.1 Rata-rata kadar asam urat sebelum dilakukan terapi bekam di Puskesmas Keling I
8 Kecamatan Keling Kabupaten Jepara, tahun 2014 variabel N Mea n Kadar asam urat Media n 2 8 9,42 9,20 SD 1,36 4 Minmax 7,40-12,20 Kadar asam urat 2. Analisis Bivariat 2 8 9,12 8,95 1,34 7 Tabel 4.2 Rata-rata kadar asam urat sesudah dilakukan terapi bekam di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara, tahun 2014 variabel N Mea n Media n SD Minmax 7,00-12,00 a. Tabel 4.3. Uji normalitas data kadar asam urat di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara, tahun 2014 Variable P value Sebelum.325 Sesudah.451 b. Tabel 4.4 Pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam urat di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara, tahun 2014 Hasil penelitian dati tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari uji t paired T-test didapatkan selisih penurunan kadar asam urat sebelum dan sesudah terapi bekam rata rata sebesar dengan SD dengan p-value = 0,000 (<0,05). menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan kadar asam urat sebelum dan sesudah diberikan terapi bekam pada responden. PEMBAHASAN 1. Analisis Univariat a. Kadar asam urat sebelum dilakukan terapi bekam di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Hasil penelitian menunjukkan kadar asam urat sebelum dilakukan terapi bekam rata-rata 9,42 mg/dl. Kadar asam urat rata-rata yang didapatkan pada responden sebelum dilakukan terapi bekam melebihi nilai normal. Kadar asam urat pada penelitian ini melebihi 7 mg/dl. Penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan atau faktor dari luar. Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi dan konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi. Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya proses penyimpangan metabolisme yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia diatas 40 tahun atau manula beresiko besar terkena asam urat. Selain itu, asam urat bisa disebabkan oleh penyakit darah, penyakit sumsum tulang dan polisitemia, konsumsi obat obatan, alkohol, obesitas, diabetes mellitus juga bisa menyebabkan asam urat. b. Kadar asam urat sesudah dilakukan terapi bekam di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Hasil penelitian menunjukkan kadar asam urat sesudah dilakukan terapi bekam rata-rata 9,11 mg/dl. Kadar asam urat setelah dilakukan terapi bekam rata-rata mengalami penurunan yang nilai kadar asam uratnya lebih rendah dari kadar asam urat sebelum terapi bekam. Hal tersebut sesuai dengan Yudhowibowo (2011), Mengatakan bahwa pengobatan Kadar asam urat Sebelum bekam Sesudah bekam N Mean SD P value ,304 0,160 0,000 asam urat dapat diatasi dengan obat-obatan atau farmakologis, dan non farmakologis, diantara pengobatan non farmakologis adalah dengan terapi bekam. Bekam bisa mengeluarkan kristal asam urat dari persendian dan jaringan di sekitarnya,
9 sehingga rasa nyeri berkurang dan tidak terjadi peradangan, warna merah, atau pembengkakan pada persendian. Jika semua gejala ini benar-benar ada, ia akan berkurang secara bertahap. 2. Analisa Bivariat Pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam urat di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam urat di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara (p=0,000). Hal ini juga ditunjukkan dengan hasil rata-rata kadar asam urat sebelum dan sesudah dilakukan bekam ada nilai selisih 0,304. Adanya selisih ini menunjukkan adanya pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kadar asam urat. Terapi bekam dapat menurunkan kadar asam urat karena dengan bekam zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dapat dikeluarkan. Hijamah (bekam) di lakukan pada titik Kaahil (tengkuk), kedua bahu dan daerah punggung setinggi ginjal kanan dan kiri hal ini dimaksudkan untuk membuang toksin dan hasil metabolit lain (asam urat, kolesterol, dll) yang sudah rusak dan menjadi sampah yang merusak bagi tubuh. Selain itu juga bertujuan untuk memperbaiki fungsi ginjal sehingga dapat memetabolisme dan membuang kelebihan asam urat dengan lebih baik. Bekam malalui zat nitrit oksida (NO) berfungsi mengurangi pembengkakan sendi yang sakit dan membuang zat prostaglandin dari tempat yang sakit sehingga akan mengurangi rasa sakit, bekam juga memicu sekresi zat endorfin dan enkefalin di dalam tubuh yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami. Bekam meredakan rasa nyeri dengan Gate Control Theory, jika ada masalah lain di dalam tubuh, yang menjadi penyebab terjadinya gout, seperti sakit ginjal, maka terapi bekam membantu meningkatkan kemampuan kerja ginjal dalam mengeluarkan kristal asam urat dalam urine. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini tidak memperhatikan obat yang dikomsumsi oleh responden sehingga dapat terjadi penurunan kadar asam urat itu disebabkan karena obat yang sering dikonsumsi tersebut. Kesimpulan Kadar asam urat sebelum dilakukan terapi bekam pada responden di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara rata-rata 9,42. Kadar asam urat sesudah dilakukan terapi bekam pada responden di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara rata-rata 9,11. Ada pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam urat pada responden di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten Jepara (p value 0,000) Saran Responden diharapkan menjaga kesehatan dan memeriksakan kadar asam urat secara teratur dan melakukan terapi pencegahan naiknya kadar asam urat dengan rutin, responden disarankan memilih terapi bekam sebagai alternative pengobatan selain obat medis. Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti faktor lain tentang manfaat dari terapi bekam, seperti terapi bekam berpengaruh dalam penurunan tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah. DAFTAR PUSTAKA Achmad Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Dian Rakyat Ahmad Keampuhan Bekam. Jakarta: Quitum Media Azwar, S Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Enggram Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, volume 2. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta : EGC.
10 Fatahillah Keampuhan Bekam: Pencegahan dan. Penyembuhan Penyakit ala Rasulullah. Jakarta: Qultum Media. Hidayat Manfaat Bekam. Tersedia di: at-bekam.html Hidayat, A.A Metodelogi Penelitian Kebidanan dan Tekhnis. Jakarta: Selemba Medika. Notoatmodjo, S Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipt
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat 1. Definisi Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout artritis). Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler terbanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia. Seperti yang diungkapkan oleh Hill (2003),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN Pengobatan alternatif/pengobatan tradisional semakin banyak diminati oleh masyarakat. Selain di Indonesia, pengobatan alternatif juga banyak diminati oleh masyarakat di
Lebih terperincidalam tubuh dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. b. Seseorang
PENDAHULUAN Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout artritis). Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler terbanyak yang menyerang penduduk indonesia. Penyakit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hiperurisemia telah dikenal sejak abad ke-5 SM. Penyakit ini lebih banyak menyerang pria daripada perempuan, karena pria memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi daripada perempuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga penyakit banyak muncul pada lansia. Selain itu masalah degeneratif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Penyakit Hiperurisemia 1. Pengertian Penyakit Hiperurisemia Penyakit hiperurisemian adalah jenis rematik yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan
Lebih terperinci2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi pola hidup tidak sehat telah mendorong terjadinya berbagai penyakit yang mempengaruhi metabolisme tubuh. Penyakit akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tubuh dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan. retina mata, ginjal, jantung, serta persendian (Shetty et al., 2011).
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Asam urat merupakan produk akhir dari katabolisme adenin dan guanin yang berasal dari pemecahan nukleotida purin. Asam urat ini dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk
Lebih terperinciMANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI
Manifestasi Asam Urat pada Lansia di Puskesmas Kota Wilayah Selatan Jurnal Kota STIKES Kediri Selvia David Vol. Richard, 10, No.1, Karmiatun Juli 2017 MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTA
Lebih terperinciPENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan
PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengandung purin juga bisa menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asam urat adalah hasil produksi oleh tubuh, sehingga keberadaanya bisa normal dalam darah dan urin. Akan tetapi sisa dari metabolisme protein makanan yang mengandung
Lebih terperincisalah satunya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tepat tentang pola makan yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit asam urat atau biasa dikebal sebagai gout merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam urat merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belatang kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, sehingga tingkat yang diwakili oleh angka harapan hidup menjadi indikator yang akan selalu digunakan
Lebih terperinciAdelima C R Simamora Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan. Abstrak
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU LANSIA TERHADAP PENCEGAHAN PENINGKATAN ASAM URAT DI POSKESDES DESA PARULOHAN KECAMATAN LINTONGNIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2016 Adelima C R Simamora Jurusan
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi
EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI Sukarmin STIKES Muhammadiyah Kudus Email: maskarmin@yahoo.com Abstrak Di Indonesia, asam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidayah, (2006) memaparkan bahwa Indonesia merupakan negara. berkembang, yang menjadikan penduduknya mengalami perubahan gaya hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Hidayah, (2006) memaparkan bahwa Indonesia merupakan negara berkembang, yang menjadikan penduduknya mengalami perubahan gaya hidup yang menjurus ke westernisasi. Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Artritis gout merupakan suatu penyakit peradangan pada persendian yang dapat diakibatkan oleh gangguan metabolisme (peningkatan produksi) maupun gangguan ekskresi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang melebihi 140/90 mmhg yang dikonfirmasikan pada berbagai kesempatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Hipertensi merupakan tekanan yang tinggi dalam arteri dengan tingkat yang melebihi 140/90 mmhg yang dikonfirmasikan pada berbagai kesempatan (Gardner, 2007). Sementara
Lebih terperinciANAMNESIS. dengan anamnesis yang benar.
PENDAHULUAN Gout sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu gutta (tetesan) karena dipercaya bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi. Kini, asam urat bisa
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Meike N. R. Toding*, Budi T. Ratag*, Odi R. Pinontoan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar 7,28% dan pada tahun 2020 menjadi sebesar 11,43% (Maryam, 2008). Semakin seseorang bertambah usia maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang, umumnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis tidak ditularkan dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang, umumnya berkembang lama (Riskesdas,
Lebih terperinciSintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).
I. Memahami dan menjelaskan gout arthritis 1.1.Memahami dan menjelaskan definisi gout arthritis Arthritis gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi Kristal asam urat pada jaringan
Lebih terperinciZat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.
PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWATAN LANSIA Apa Itu ASAM URAT...?? Nilai normal asam urat : Pria 3,4 7 mg/dl Wanita 2,4 5,7 mg/dl Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein
Lebih terperinciPENGARUH REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DI DESA MALANGGATEN KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR
KOSALA JIK. Vol. 4 No. 1 Maret 2016 PENGARUH REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DI DESA MALANGGATEN KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR Ditya Yankusuma S. 1, Pradita Putri 2
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi RSUD dr. Moewardi adalah rumah sakit umum milik pemerintah Propinsi Jawa Tengah. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Seseorang dapat di katakan hiperurisemia apabila kadar asam urat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian. Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit stroke, infark miokard akut dan penyakit jantung koroner (PJK) di Indonesia sampai sekarang masih menempati posisi pertama sebagai penyakit penyebab kematian.
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ARTRITIS GOUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ARTRITIS GOUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE 2012-2014 Darrel Ash - Shadiq Putra, 2015. Pembimbing I : Budi Liem, dr., M.Med dan Pembimbing II : July Ivone, dr.,mkk.,mpd.ked
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun beberapa aspek patofisiologi dari hiperurisemia tetap belum dipahami dengan baik. Selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat,
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Usila atau usia lanjut merupakan kelompok yang rentan yang selalu ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat, dan negara. Melihat kenyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat stress yang dialami. Tekanan darah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah arterial abnormal yang berlangsung terus-menerus (Brashers, 2007). Hipertensi adalah peningkatan tekanan
Lebih terperinciPERBEDAAN EFEKTIFITAS BEKAM BASAH DAN KERING DALAM MENURUNKAN KADAR ASAM URAT DARAH PADA PENDERITA ASAM URAT (GOUT)
PERBEDAAN EFEKTIFITAS BEKAM BASAH DAN KERING DALAM MENURUNKAN KADAR ASAM URAT DARAH PADA PENDERITA ASAM URAT (GOUT) Dian Nurafifah, S.Si.T., M.Kes () Dadang Kusbiantoro, S.Kep., Ns., M.Si () Prodi DIII
Lebih terperincipenyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya
BAB 1 PENDAHULUAN Banyak penyakit yang terjadi pada tubuh manusia, selalu disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri terutama merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh yang menandakan terjadinya kerusakan
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK ASUPAN EMPING GORENG (PRODUK OLAHAN MELINJO Gnetum Gnemon ) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH LAKI-LAKI DEWASA
ABSTRAK EFEK ASUPAN EMPING GORENG (PRODUK OLAHAN MELINJO Gnetum Gnemon ) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH LAKI-LAKI DEWASA Ni Luh Putu Ayu Dewi W., 2009.Pembimbing Utama : Budi Liem, dr., M.Med Pembimbing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada manusia. Ginjal mempunyai peran penting dalam mempertahankan kestabilan tubuh. Ginjal memiliki fungsi yaitu mempertahankan keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga kematian. Proses menua berlangsung secara alamiah dalam tubuh yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses menua (aging process) adalah akumulasi secara progresif dari berbagai perubahan patofisiologi organ tubuh yang berlangsung seiring dengan berlalunya waktu dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatancase control, yaitu suatu penelitian (survei) analitik yang
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah rancangan analitik dengan pendekatancase control, yaitu suatu penelitian (survei) analitik yang menyangkut bagaimana
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA KETUA: TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom Ns. Emira Apriyeni, S.kep PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mempertahankan volume, komposisi dan distribusi cairan tubuh merupakan fungsi esensial untuk kesejahteraan, yang berarti keselamatan dari seluruh makhluk hidup.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Puskesmas Pabelan Kabupaten Semarang
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut WHO pada tahun 2000 terjadi 52% kematian yang disebabkan oleh
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO pada tahun 2000 terjadi 52% kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular. Terjadinya transisi epidemiologi ini disebabkan oleh terjadinya perubahan
Lebih terperinciManfaat Minum Air Putih
Manfaat Minum Air Putih "Teman-teman, mungkin banyak dari kita yang malas minum air putih...padahal manfaatnya banyak banget...yuks kita kupas manfaatnya!" Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu mengalami peningkat setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Berdasarkan
Lebih terperinciDIABETES UNTUK AWAM. Desember 2012
DIABETES UNTUK AWAM Desember 2012 Apa itu Tubuh Manusia? Tubuh manusia seperti mesin yang komplex Glukosa adalah bahan bakar dari tubuh manusia Bagaimana tubuh kita menggunakan glukosa? Glukosa digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari segi ilmu kimia kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kolesterol merupakan salah satu kata yang sering diucapkan oleh masyarakat umum terutama bila menyangkut masalah kesehatan, biasanya dengan konotasi yang negatif. Sesungguhnya
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
ABSTRAK GAMBARAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Renny Anggraeni, 2011 Pembimbing I : Adrian Suhendra, dr., Sp.PK., M.Kes Pembimbing II : Budi Widyarto,dr.,M.H. Asam urat telah
Lebih terperinciEFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID
EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Saat ini Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan penanganan yang tepat dan
Lebih terperinciPENCEGAHAN DENGAN KADAR ASAM URAT PADA MASYARAKAT DUSUN DEMANGAN WEDOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA
PENCEGAHAN DENGAN KADAR ASAM URAT PADA MASYARAKAT DUSUN DEMANGAN WEDOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA Mitra Agus Telaumbanua, Adi Sucipto *), Siti Fadlilah Progam Studi S1 Ilmu Keperawatan, Fakultas
Lebih terperinciManfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll
Manfaat Terapi Ozon Sebagai Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer untuk berbagai penyakit. Penyakit yang banyak diderita seperti diabetes, kanker, stroke, dll. Keterangan Rinci tentang manfaat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit Sindrom Metabolik Upaya pemeliharaan kesehatan meliputi aspekaspek promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif secara tidak
Lebih terperinciLampiran materi MYALGIA (NYERI OTOT) 1. Pengertian myalgia 2. Jenis Myalgia Fibromyalgia
Lampiran materi MYALGIA (NYERI OTOT) 1. Pengertian Myalgia adalah nyeri otot yang merupakan gejala dari banyak penyakit dan gangguan pada tubuh. Penyebab umum myalgia adalah penggunaan otot yang salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes adalah suatu penyakit kronis yang terjadi akibat kurangnya produksi insulin oleh pankreas atau keadaan dimana tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi
Lebih terperinciTHALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010
THALASEMIA A. DEFINISI Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari). Akibatnya penderita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai waktu dan umur (Irianto, 2014). Penyakit degeneratif. dan tulang salah satunya adalah asam urat (Tapan, 2005).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dewasa ini penyakit tidak menular kurang lebih mempunyai kesamaan dengan beberapa sebutan lainnya seperti salah satunya penyakit degeneratif (Bustan, 2007). Disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari 7,0 mg/dl pada laki-laki dan lebih dari 5,7 mg/dl darah pada wanita (Soeroso dan Algristian,
Lebih terperinciPENGARUH RENDAM AIR GARAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PENDERITA GOUT DI DESA KAUMAN KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR
122 JuKe Vol. 1 No. 2, Juli - Desember 2017 PENGARUH RENDAM AIR GARAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PENDERITA GOUT DI DESA KAUMAN KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR (The Influence Of Salt Water
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi diet tinggi lemak dan fruktosa di masyarakat saat ini mulai meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya konsumsi junk food dan
Lebih terperinciDr. jitron. Orang yang mau hidup sehat Orang yang bebadan lemah dan berpenyakit Orang yang menginjak usia paruh baya
THERAPY ELEKTROSTATIK Dr. jitron Bagaimana fungsi mesin Terapi Elektrostatik? Mesin terapi elektrostatik berfungsi karena adanya ion negative yang rendah dalam tubuh kita, Nutrisi-nutrisi yang tidak dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesakitan yang tinggi. Hipertensi sering disebut the silent killer karena hipertensi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Hipertensi sering disebut the silent killer karena hipertensi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang. berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut Usia (Lansia).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pemerintah dalam pembangunan kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai hal yang menyusahkan, bahkan membahayakan jiwa. Namun di era
BAB 1 PENDAHULUAN 1.I. LATAR BELAKANG Penyakit hipertensi termasuk penyakit yang banyak diderita orang tanpa mereka sendiri mengetahuinya. Penyakit hipertensi dapat mengakibatkan berbagai hal yang menyusahkan,
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS Topik Sub Topik : Nyeri sendi degeneratif (Osteoartritis) : Pengertian Osteoartritis, Penyebab osteoarthritis, Tanda-tanda nyeri sendi (osteoartritis), Cara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin atau degradasi asam nukleat dari sisa makanan yang kita konsumsi. 1 Kadar normal asam urat untuk wanita adalah 6,0 mg/dl
Lebih terperinciMengapa disebut sebagai flu babi?
Flu H1N1 Apa itu flu H1N1 (Flu babi)? Flu H1N1 (seringkali disebut dengan flu babi) merupakan virus influenza baru yang menyebabkan sakit pada manusia. Virus ini menyebar dari orang ke orang, diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kronik adalah suatu kondisi dimana terjadi keterbatasan pada kemampuan fisik, psikologis atau kognitif dalam melakukan fungsi harian atau kondisi yang memerlukan
Lebih terperinciWa Ode Yuliastri 1* STIKES Mandala Waluya Kendari, Indonesia *
EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP PENURUNAN NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RUMBIA KABUPATEN BOMBANA Wa Ode Yuliastri 1* STIKES Mandala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan zaman membawa dampak yang sangat berarti bagi perkembangan dunia, tidak terkecuali yang terjadi pada perkembangan di dunia kesehatan. Sejalan
Lebih terperinciSISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan
Lebih terperinciPenyumbatan Pembuluh Darah
Penyumbatan Pembuluh Darah Penyumbatan pada syaraf otak dikarenakan adanya plak pada pembuluh darah. Plak pada pembuluh darah diakibatkan oleh: 1. Kadar kolesterol total dan LDL tinggi. Selain asupan makanan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota Yogyakarta. RS Jogja terletak di
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Yogyakarta atau Rumah Sakit Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta bertambah baiknya kondisi sosial ekonomi menyebabkan semakin meningkatnya umur harapan hidup (life
Lebih terperinciObat Diabetes Paling Ampuh
Obat diabetes paling ampuh merupakan hal yang paling dicari oleh orang-orang penderita diabetes mellitus. Beragam obat diabetes pun banyak ditawarkan di publik. Baik obat herbal diabetes rumahan yang dapat
Lebih terperinciPENGETAHUAN PENDERITA GOUT ARTRITIS TENTANG TERAPI OLAHRAGA GOUT ARTRITIS
PENGETAHUAN PENDERITA GOUT ARTRITIS TENTANG TERAPI OLAHRAGA GOUT ARTRITIS Reni Nur Indasari Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Penyakit asam urat atau radang sendi sudah dikenal sejak zaman
Lebih terperinciABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GASTRITIS TERHADAP PENGGUNAAN TERAPI KOMBINASI RANITIDIN DAN ANTASIDA DI PUSKESMAS S. PARMAN BANJARMASIN
ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GASTRITIS TERHADAP PENGGUNAAN TERAPI KOMBINASI RANITIDIN DAN ANTASIDA DI PUSKESMAS S. PARMAN BANJARMASIN Deisy Octaviani 1 ;Ratih Pratiwi Sari 2 ;Soraya 3 Gastritis merupakan
Lebih terperinciPenyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio
Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,
Lebih terperinciA. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
BAB 3 Etika dan Moral dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi B. Menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja C. Undang-Undang
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH KONSUMSI PUTIH TELUR, IKAN NILA, DAN PROTEIN KEDELAI OLAHAN TERHADAP KADAR ASAM URAT DALAM DARAH
ABSTRAK PENGARUH KONSUMSI PUTIH TELUR, IKAN NILA, DAN PROTEIN KEDELAI OLAHAN TERHADAP KADAR ASAM URAT DALAM DARAH Katherine Hermanto, 2009 Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah penyimpangan progresif, fungsi ginjal yang tidak dapat pulih dimana kemampuan tubuh untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2000, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa dari statistik kematian didunia, 57 juta kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN OBESITAS DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH DI DUSUN PILANGGADUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH DI DUSUN PILANGGADUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN Pipit Choirum Fitriyah, Farida Juanita, Arfian Mudayan.......ABSTRAK....... Artritis pirai merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jantung Koroner 1. Definisi Jantung Koroner Jantung koroner adalah suatu penyakit kelainan yang disebabkan oleh penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes Mellitus (DM) di dunia. Angka ini diprediksikan akan bertambah menjadi 333 juta orang pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus adalah kondisi kronis yang disebabkan oleh kurangnya atau tidak tersedianya insulin dalam tubuh. Karakteristik dari gejala klinis intoleransi glukosa
Lebih terperinciVol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERUREMIA DI RUMAH SEHAT KHAIRA BANGKINANG
PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERUREMIA DI RUMAH SEHAT KHAIRA BANGKINANG Neneng Fitria Ningsih, Nurfajrin Afriana Dosen Prodi Sarjana Keperawatan FIK Universitas Pahlawan
Lebih terperinciMengenal Penyakit Kelainan Darah
Mengenal Penyakit Kelainan Darah Ilustrasi penyakit kelainan darah Anemia sel sabit merupakan penyakit kelainan darah yang serius. Disebut sel sabit karena bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik progresif, dengan manifestasi gangguan metabolisme glukosa dan lipid, disertai oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, serta kanker dan Diabetes Melitus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tahap kehidupan yang pasti dialami oleh setiap wanita adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang wajar yang ditandai dengan berhentinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi menjadi salah satu prioritas masalah kesehatan di Indonesia maupun di seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang berlangsung
Lebih terperinciKORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM URAT DALAM URINE. Tadjuddin Naid, Ita Ayuningsih Mas ud, Kus Haryono
As-Syifaa Vol 06 (01) : Hal. 56-60, Juli 2014 ISSN : 2085-4714 KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM URAT DALAM URINE Tadjuddin Naid, Ita Ayuningsih Mas ud, Kus Haryono Fakultas Farmasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2004, dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang diakibatkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat membentuk pribadi yang kuat (Abednego, 2013:24) namun menerapkan pola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari baik waktu sekarang maupun waktu yang akan datang, karena kesehatan dapat membentuk
Lebih terperinciLampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :
Lampiran 1 PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM : 1401100002 NO KEGIATAN PENELITIAN 1. Tahap Persiapan A. Penentuan Judul B. Mencari Literatur C. Studi Pendahuluan D. Menyusun
Lebih terperinciJl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap * Kata Kunci : Terapi Steam Sauna, Penurunan Kadar Gula Darah, DM tipe 2
PENGARUH TERAPI STEAM SAUNA TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUKATEJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2013 Effect Of Steam Sauna Therapy
Lebih terperinci