FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS SPONTAN DI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
|
|
- Sudomo Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS SPONTAN DI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Ni Luh Dina Pariani*), Sri Wahyuni**), Richa Yuswantina***) *) Alumnus Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK Abortus merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Pendekatan etiologi merupakan cara terbaik dalam upaya menurunkan mortalitas dan morbiditas akibat abortus yang dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko diantaranya usia ibu, jarak kehamilan, paritas dan riwayat abortus sebelumnya. Jenis penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan case control. Penelitian ini menggunakan total sampling untuk kasus dan sistematik sampling untuk kontrol. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan chi-square. Hasil penelitian di RSUD Ungaran menunjukkan, hubungan usia dengan kejadian abortus p value = 0,0001 dan OR=3,451, jarak kehamilan dengan kejadian abortus didapat p value = 0,007 dan OR =2,709, paritas dengan kejadian abortus p value = 0,0001 dan OR= 0,305, riwayat abortus p value = 0,0001 OR yaitu 6,516. Kesimpulannya ada hubungan antara usia dengan kejadian abortus spontan, usia ibu memiliki peluang 3,451 kali terhadap kejadian abortus di RSUD Ungaran. Ada hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian abortus spontan, jarak kehamilan yang dimiliki oleh ibu memiliki peluang 2,709 kali terhadap kejadian abortus. Ada hubungan antara paritas dengan kejadian abortus spontan dan paritas yang dimiliki oleh ibu memiliki peluang 0,305kali terhadap kejadian abortus. Ada hubungan antara riwayat abortus dengan kejadian abortus spontan, riwayat abortus sebelumnya yang dimiliki oleh ibu memiliki tingkat risiko 6,516 terhadap kejadian abortus. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan ibu hamil mampu mempersiapkan diri dengan baik agar faktor risiko tidak menyebabkan kejadian abortus dan meminimalkan terjadinya kefatalan. Kata Kunci : Abortus spontan, Umur, Jarak Kehamilan, Paritas
2 ABSTRACT Abortion is one of the causes of maternal death. Ethiological approach is the best way in reducing mortality and morbidity due to abortion influenced by a number of risk factors including maternal age, range of pregnancy, parity and history of previous abortion. Based on the results of Preliminary Study in Ungaran Hospital ifnurcasing in the last 3 years spontaneous abortion. This study aimeg to determine the risk factors associated with the incidence of spontaneous abortion in hospital Ungaran Semarang Regency. This research used analytical correlation using case control approach. This study used total sampling for cases and systematic sampling for controls. Analysis of the data in this study used the chi-square The results of research in Ungaran hospitals show, the relationship of age with the incidence of abortion p value = and OR = 3.451, spacing pregnancies by abortion obtained p value = and OR = 2.709, parity with abortion p value = and OR = 0,305, history of abortion by abortion p value = and OR= In conclusion there was a correlation between age and the incidence of spontaneous abortion, where maternal age had times chance to get abortion in Ungaran Hospital. There was a correlation between the range of pregnancy with spontaneous abortion, range of pregnancy owned by the mother had the times chance to get abortion. There was a correlation between parity with spontaneous abortion and parity owned by the mother had 0,305times chance to get abortion. There was a correlation between abortion history with spontaneous abortion, history of abortion previously owned by the mother had the risk level of to get abortion. The results of this study do expect pregnant women to be able to prepare well so that the risk factors not cause abortion and minimize the occurrence of fatalities. Keywords : Spontaneous abortion, age, range of pregnancies, parity PENDAHULUAN Angka kematian dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan sistem pelayanan kesehatan suatu negara. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah indikator di bidang kesehatan obstetri. Sekitar 800 wanita meninggal setiap harinya dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Hampir seluruh kematian maternal terjadi di negara berkembang dengan tingkat mortalitas yang lebih tinggi di area pedesaan dan komunitas miskin dan berpendidikan rendah (WHO, 2012). Masalah kesehatan ibu merupakan masalah yang perlu mendapatkan prioritas utama, karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia mendatang. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), serta lambatnya penurunan angka kematian ibu, menunjukkan bahwa pelayanan KIA sangat mendesak untuk ditingkatkan baik dari segi jangkauan maupun kwalitas pelayanan (Manuaba, 2010). Kejadian abortus di Indonesia setiap tahun terjadi 2 juta kasus. Ini artinya terdapat 43 kasus abortus per 100 kelahiran hidup. Angka kejadian abortus sukar ditentukan karena abortus provokatus banyak yang tidak dilaporkan, kecuali bila sudah terjadi komplikasi. Abortus spontan dan tidak jelas umur kehamilannya, hanya sedikit memberikan gejala atau tanda sehingga biasanya ibu tidak melapor atau berobat (Prawirohardjo, 2010). Berdasarkan Studi Pendahuluan, dari data Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran jumlah pasien yang mengalami abortus spontan pada tahun 2013 adalah 128 kasus, dan pada tahun 2014 berjumlah 132 kasus. Data ini menunjukkan ada kecendrungan 2 Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus Spontan Di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang
3 peningkatan angka kejadian abortus dari 2 tahun terakhir di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang. Dengan melihat kecenderungan peningkatan angka kejadian abortus di RSUD Ungaran dalam 2 tahun terakhir maka penelititertarik untuk menggambarkan karakteristik ibu yang mengalami abortus. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah faktor resiko apa saja yang berhubungan dengan kejadian abortus spontan di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang? Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian abortus spontan di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sebagai dasar untuk memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang faktor umur ibu, jarak kehamilan, paritas, dan riwayat abortus pada ibu untuk mengantisipasi terjadinya abortus serta ibu hamil diharapkan mampu mempersiapkan diri dengan baik agar resiko yang ada tidak menjadikan fatal. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan casecontrol, yaitu pendekatan dengan studi retrospektif. Penelitian ini dilakukan di RSUD Ungaran pada bulan Juli 2015 dengan populasi yang digunakan yaitu semua ibu hamil. Sampel pada penelitian ini ada 111 sampel kasus (ibu yang mengalami abortus) dan 111 sampel kontrol (ibu yang tidak mengalami abortus). Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling untuk sampel kasus dan teknik simple random sampling untuk sampel kontrol dengan menggunakan data sekunder atau data rekam medik. Analisis data yang digunakan adalah analisa univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan statistik korelasi dengan menggunakan Chi Square. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Univariat Usia pada kelompok kasus dan kontrol di RSUD Ungaran tahun 2014 Tabel 1 Gambaran Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia pada Kelompok Kasus dan Kontrol Di RSUD Ungaran Tahun 2014 Kasus Kontrol Usia f % f % 57 51, ,42 Tidak 54 48, ,58 Hasil penelitian ini menunjukkan persentase usia beresiko pada kelompok kasus lebih besar 51,35% (57 responden) dari kelompok kontrol 23,42% (26 responden). Berdasarkan penelitian ini persentase usia berisiko yang mengalami abortus spontan lebih tinggi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya usia menikah remaja. Menikah dengan usia muda dan menikah dengan usia tua mempengaruhi usia ketika hamil. Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah (2013) persentase usia menikah tahun sebesar 37,13% dan yang menikah pada usia tahun 39%. Meskipun demikian di Jawa Tengah masih relatif banyak perempuan yang menikah pada usia dibawah 16 tahun yaitu sebanyak 13,75%. Usia menikah remaja putri akan berpengaruh terhadap usia saat hamil, jika kehamilan dengan umur muda tidak dipersiapkan dengan baik baik dari ibu dan kondisi sosial lingkungannya, maka kondisi ini akan berpeluang menjadi faktor risiko terjadinya abortus. Penelitian ini didukung oleh teori yang disampaikan oleh Nugroho (2012) kehamilan, pranikah dan aborsi dipengaruhi oleh perubahan tren prilaku seksual remaja. Perubahan tersebut antara lain usia menarche yang lebih muda, Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus Spontan Di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang 3
4 sehingga meningkatkan peluang prilaku seksual lebih dini, dan resiko konsepsi meningkat bila seksual aktif.kehamilan pada remaja akan memiliki resiko obstetri. Jarak kehamilan pada kelompok kasus dan kontrol di RSUD Ungaran tahun 2014 Tabel 2 Gambaran Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jarak Kehamilan pada Kelompok Kasus dan Kontrol Di RSUD Ungaran Tahun 2014 Jarak Kasus Kontrol Kehamilan f % f % 69 62, ,14 Tidak 42 37, ,86 Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 1.2 gambaran distribusi responden berdasarkan jarak kehamilan terhadap kejadian abortus spontan di RSUD Ungaran menunjukkan jumlah jarak kehamilan beresiko pada kelompok kasus lebih besar dari kelompok kontrol 62,16% (69 responden) > 44,14% (49 responden). Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Beberapa faktor tersebut antara lain faktor peran pendamping (suami) dan karakteristik masyarakat. Faktor peran pendamping (suami) dalam kehamilan dengan jarak <2 tahun dimaksud adalah suami yang kurang terkendali dalam berhubungan seksual. Contohnya pada perempuan yang masih menyusui, jika menyusui tidak eksklusif dan peran pendamping (suami) yang tidak terkendali dalam melakukan hubungan seksual, hal ini akan mempengaruhi jarak kehamilan perempuan dengan anak sebelumnya. Salah satu faktor yang juga sangat berpengaruh adalah perkembangan informasi yang ada tidak selamanya sejalan dengan pola pikir masyarakat yang masih memegang adat istiadat, budaya, dan mitos menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan. Adanya mitos seperti pengaruh kontrasepsi (KB) dapat menyebabkan tidak mempunyai anak atau akan lama mempunyai anak mempengaruhi pola bereproduksi perempuan didaerah Jawa. Walaupun sudah banyak sosialisasi yang dilakukan pemerintah stigma masyarakat tentang memakai alat kontrasepsi masih negatif. Hal ini menjadi salah satu faktor predisposisi jarak kehamilan perempuan di jawa relatif tinggi pada kelompok berisiko (<1 dan >5 tahun). Hal ini didukung oleh teori yang disampaikan oleh Notoatmodjo (2010) salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pengetahuan adalah lingkungan. Lingkungan ini adalah kondisi disekitar manusia yang akan mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam proses adopsi perilaku, perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca indera manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba dengan sendiri. Pengetahuan yang dimiliki seseorang akan membentuk sikap dan prilaku. Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap dan prilaku seseorang adalah pengaruh orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. Paritas pada kelompok kasus dan kontrol di RSUD Ungaran tahun 2014 Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada tabel 1.3 di bawah ini tentang gambaran distribusi responden berdasarkan paritas terhadap kejadian abortus spontan di RSUD Ungaran 4 Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus Spontan Di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang
5 menunjukkan jumlah paritas beresiko pada kelompok kasus lebih kecil dari kelompok kontrol 36,03% (40 responden) > 64,86% (72 responden). Tabel 3 Gambaran Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas pada Kelompok Kasus dan Kontrol Di RSUD Ungaran Tahun 2014 Kasus Kontrol Paritas f % f % 40 36, ,86 Tidak 71 63, ,14 Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa faktor yang menyebabkan faktor risiko paritas dapat menyebabkan abortus spontan, salah satunya adalah kurangnya pengetahuan ibu yang menyebabkan kegagalan dari kontrasepsi. Kurangnya pengetahuan ibu yang menyebabkan kegagalan salah satunya akibat dari, prilaku ibu yang tidak komitmen dan konsisten dalam memakai obat kontrasepsi. Kurangnya pengetahuan ibu contohnya adalah pada pemakaian alat kontrasepsi, dimana menurut petunjuk ketika menstruasi seorang akseptor kontrasepsi alat didalam rahim (IUD) wajib diperiksa benangnya didalam vagina. Namun kecenderungan ibu mengabaikan himbauan tersebut sehingga berpeluang terjadi kehamilan dengan IUD masih didalam rahim. Perilaku ibu yang tidak komitmen dan konsisten dalam memakai jenis kontrasepsi hormonal seperti suntik dan pil, contohnya ibu yang lupa tanggal untuk suntik dan lupa minum pil KB. Kondisi seperti ini dapat berpeluang terjadinya kehamilan diluar rencana sehingga berpengaruh terjadinya abortus saat kehamilan. Riwayat abortus sebelumnya pada kelompok kasus dan kontrol di RSUD Ungaran tahun 2014 Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada tabel 1.3 di bawah ini tentang gambaran distribusi responden berdasarkan paritas terhadap kejadian abortus spontan di RSUD Ungaran menunjukkan jumlah paritas beresiko pada kelompok kasus lebih kecil dari kelompok kontrol 50,45% (56 responden) > 13,51% (15 responden). Tabel 4 Gambaran Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat Abortus Sebelumnya pada Kelompok Kasus dan Kontrol Di RSUD Ungaran Tahun 2014 Riwayat Kasus Kontrol Abortus f % f % Pernah 56 50, ,51 Tidak 55 49, ,49 Pernah Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa faktor yang yang mempengaruhi faktor risiko riwayat abortus sebelumnya menyebabkan abortus spontan, diantaranya adalah prilaku ibu hamil dan gaya hidup (pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi). Ketika seorang perempuan sudah pernah mengalami abortus spontan, ketika kehamilan berikutnya harus mempersiapkan dan memelihara kondisi fisik dengan baik, mengendalikan aktifitas yang berisiko seperti berjalan menaiki tangga, mengangkat benda-benda yang berat, tidak merokok dan menghindari lingkungan yang terkontaminasi asap rokok, tidak minum-minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein yang tinggi. Pola hidup seperti pemilihan menu makanan yang kurang beragam dan tidak sehat seperti kebiasaan menambahkan bahan pengawet dan atau penyedap rasa yang berlebihan pada makanan dapat mempengaruhi kondisi otot rahim karena nutrisi yang tidak optimal. Hal ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Prawirohardjo bahwa kejadian abortus meningkat pada wanita yang memiliki riwayat abortus sebelumnya. Setelah satu kali mengalami abortus spontan memiliki risiko 15% untuk mengalami keguguran lagi, sedangkan bila Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus Spontan Di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang 5
6 pernah dua kali risikonya meningkat sebesar 25%. Bivariat Hubungan usia dengan kejadian abortus spontan di RSUD Ungaran Tabel 5 Hubungan Usia dengan Kejadian Abortus Spontan Di RSUD Ungaran tahun 2014 Usia Kasus Kontrol P f % f % value OR 57 51, ,42 0,001 3,451 Tidak 54 48, ,58 Hasil uji statistik chi square didapatkan p value = 0,0001 ( p < 0,05) artinya dapat disimpulkan ada hubungan antara usia dengan kejadian abortus spontan dan dari hasil analisis diperoleh nilai OR yaitu 3,451, angka ini menunjukkan usia ibu <20 dan >35 tahun memiliki risiko 3,451 kali mengalami abortus spontan dibandingkan responden yang berusia tahun. Berdasarkan teori Usia seseorang dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya. Bila wanita tersebut hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan untuk mengalami komplikasi dibanding wanita yang hamil dibawah usia reproduksi ataupun di atas usia reproduksi (Marmi, 2011). Menurut teori Cunningham (2012) pada usia 35 tahun atau lebih kesehatan ibu sudah menurun. Abortus spontan yang secara klinis terdeteksi meningkat dari 12% pada wanita berusia kurang dari 20 tahun dan menjadi 26% pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Adanya hubungan usia ibu dengan kejadian abortus didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putri Nurvita Rochmawati (2013) dengan hasil pengaruh usia terhadap abortus nampak bahwa usia <20 tahun dan >35 tahun yang paling banyak mengalami abortus yaitu sebesar 143 responden (52,3%) dan yang berusia tahun yang mengalami abortus sebanyak 51 responden (13,7%). Hasil pengujian Chi-Square pengaruh usia terhadap terjadinya abortus diperoleh x 2 hitung sebesar 107,882 dimana 107,882 > 3,84 (df=1) dan diperoleh p-value = 0,000 pada tingkat signifikansi 5% (0,0001<0,05) sehingga H0 ditolak sehingga kesimpulannya terdapat pengaruh yang signifikan usia terhadap kejadian abortus. Menurut peneliti terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian abortus spontan. Trauma karena aktivitas yang berlebihan dapat menjadi salah satu faktor akibat pengalaman seseorang yang mempengaruhi prilaku ibu hamil. Dalam proses kehamilan tidak hanya kondisi fisik yang harus disiapkan dengan baik namun kondisi psikologi, kesiapan mental dan material akan sangat mempengaruhi keberlangsungan sebuah proses kehamilan. Menurut Notoatmodjo (2010) faktorfaktor yang mempengaruhi sikap salah satunya adalah faktor emosional. Faktor emosional kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor dari faktor internal seseorang usia, dan tingkat pendidikan akan mempengaruhi sikap seseorang dalam penerimaan informasi. Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus spontan di RSUD Ungaran Tabel 6 Hubungan Jarak Kehamilan dengan Kejadian Abortus Spontan di RSUD Ungaran Jarak Kasus Kontrol P Kehamilan f % f % value OR 69 62, ,14 0,007 2,709 Tidak 42 37, ,86 Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dari jumlah sampel 222 yang terdiri atas 111 sampel kasus dan 111 sampel kontrol, pada tabel 4.6 diatas menunjukkan persentase jarak kehamilan beresiko pada kelompok kasus lebih besar 6 Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus Spontan Di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang
7 dari kelompok kontrol. Hasil uji statistik chi square didapatkan p value = 0,007 (p < 0,05) artinya dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara jarak kehamilan ibu dengan kejadian abortus dan dari hasil analisis diperoleh nilai OR yaitu 2,709 artinya jarak kehamilan <2 dan >5 tahun yang dimiliki oleh ibu memiliki peluang 2,709 kali mengalami abortus spontan. Adanya hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian abortus didukung dengan adanya penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putri Nurvita Rochmawati (2013) di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pengaruh interval kehamilan terhadap abortus mayoritas terjadi pada ibu yang jarak kehamilannya <2 tahun yaitu sebanyak 138 responden dari 194, sedangkan interval kehamilan yang 2 tahun ada sebanyak 56 responden dari 194 responden yang mengalami abortus. Dari pengujian Chi-Square pengaruh interval kehamilan terhadap terjadinya abortus diperoleh nilai x 2 hitung sebesar 93,709 dimana 93,709 > 3,84 (df=1) dan diperoleh p-value = 0,000 pada tingkat signifikansi 5% (0,000<0,05) sehingga kesimpulannya terdapat pengaruh yang signifikan interval kehamilan terhadap terjadinya abortus. Hubungan paritas dengan kejadian abortus spontan di RSUD Ungaran Tabel 7 Hubungan Paritas dengan Kejadian Abortus Spontan di RSUD Ungaran Paritas Kasus Kontrol P f % f % value OR 40 36, ,86 0,001 0,305 Tidak 71 63, ,14 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan persentase paritas beresiko pada kelompok kasus lebih kecil dari kelompok kontrol. Hasil uji statistik chi square didapatkan p value = 0,0001 (p<0,05) artinya dapat disimpulkan ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian abortus dan dari hasil analisis diperoleh nilai OR yaitu 0,305 artinya paritas yang dimiliki oleh ibu memiliki peluang tingkat risiko 0,305 kali mengalami abortus spontan. Menurut Notoatmodjo (2010) salah satu faktor yang mempengaruhi sikap dan prilaku seseorang adalah karena adanya pengaruh orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. Faktor yang juga sangat berpengaruh kaitannya terhadap mitos-mitos di masyarakat yang mempengaruhi prilaku adalah pengaruh kebudayaan. Kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individuindividu masyarakat asuhannya. Hubungan riwayat abortus sebelumnya dengan kejadian abortus spontan di RSUD Ungaran Tabel 8 Hubungan Riwayat Abortus Sebelumnya dengan Kejadian Abortus Spontan di RSUD Ungaran Riwayat Abortus Sebelumnya Kasus Kontrol f % f % P value OR Pernah Tidak Pernah Total Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.8 menunjukkan jumlah responden yang memiliki riwayat abortus pada kelompok kasus lebih besar dari kelompok kontrol 50,45% (56 responden) > 13,51% (15 responden) dari hasil uji statistik didapatkan p value = 0,0001 (p < 0,05) artinya dapat disimpulkan ada hubungan antara jarak Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus Spontan Di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang 7
8 kehamilan ibu dengan kejadian abortus dan dari hasil analisis diperoleh nilai OR yaitu 6,516 artinya riwayat abortus sebelumnya yang dimiliki oleh ibu memiliki peluang 6,516 kali mengalami abortus spontan. Adanya hubungan riwayat abortus dengan kejadian abortus didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Silmi (2013) hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,009 maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian abortus antara pasien yang memiliki riwayat abortus sebelumnya dengan pasien yang tidak memiliki riwayat abortus sebelumnya (ada hubungan yang signifikan antara riwayat abortus sebelumnya dengan kejadian abortus). Dari hasil analisis diperoleh nilai OR = 2,188, artinya ibu yang memiliki riwayat abortus mempunyai peluang 2,188 kali ntuk mengalami abortus. Berdasarkan teori penanganan pada kasus abortus spontan dapat dilakukan dengan beberapa tindakan yaitu, kuretase sampai pada histerektomi. Komplikasi dari tindakan kuretase adalah akan memberikan perubahan pada permeabilitas otot dinding rahim yang akan mempengaruhi kemampuan desidua basalis saat menerima implantasi embrio pada kehamilan selanjutnya. Kondisi endometrium setelah tindakan kuretase dapat berpotensi menyebabkan keguguran spontan. Sebelum tindakan kuretase dilakukan akan disuntikkan beberapa obat yang akan mempengaruhi kondisi rahim dan kondisi serviks (otot segmen bawah rahim). Akibat dari rahim yang sudah pernah dikuretase dan akibat dari otot serviks yang mendapatkan rangsangan untuk tetap terbuka saat kuretase akan meningkatkan resiko terjadinya inkompetensia serviks atau ketidakmampuan otot serviks menahan beban kehamilan. Kondisi ini akan meningkatkan peluang terjadinya abortus pada kehamilan selanjutnya jika tidak diantisipasi dengan mengurangi aktivitas ibu yang berlebihan dan memelihara kondisi fisik dan psikologis ibu. Hal ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Prawirohardjo bahwa kejadian abortus meningkat pada wanita yang memiliki riwayat abortus sebelumnya. Setelah satu kali mengalami abortus spontan memiliki risiko 15% untuk mengalami keguguran lagi, sedangkan bila pernah dua kali risikonya meningkat sebesar 25%. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Baba et al (2010) di Osaka, Jepang yang mendapatkan bahwa terdapat peningkatan risiko abortus pada wanita yang memiliki riwayat abortus sebelumnya yang dibuktikan dengan hasil OR sebesar 1,98 pada wanita dengan riwayat abortus sebanyak 1 kali, OR sebesar 2,36 pada wanita yang memiliki 2 kali riwayat abortus dan OR = 8,73 pada wanita yang pernah mengalami 3 atau lebih abortus sebelumnya. KESIMPULAN Ada hubungan antara usia dengan kejadian abortus spontan di RSUD Ungaran yang ditunjukkan dengan hasil uji statistik didapat p value = 0,0001 (p < 0,05) dan dari hasil analisis diperoleh nilai OR yaitu 3,451, angka ini menunjukkan usia ibu berisiko (<20 dan >35 tahun) memiliki peluang 3,451 kali mengalami abortus spontan di RSUD Ungaran. Ada hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian abortus spontan di RSUD Ungaran yang ditunjukkan dengan hasil uji statistik chi square didapatkan p value = 0,007 (p < 0,05) dan dari hasil analisis diperoleh nilai OR yaitu 2,709 artinya jarak kehamilan berisiko (<2 dan >5 tahun) yang dimiliki oleh ibu memiliki peluang 2,709 kali mengalami abortus spontan di RSUD Ungaran Ada hubungan antara paritas dengan kejadian abortus spontan di RSUD Ungaran yang ditunjukkan dengan hasil uji statistik chi square didapatkan p value = 0,0001 (p < 0,05) dan dari hasil analisis diperoleh nilai OR yaitu 0,05 artinya paritas (primipara dan grandemultipara) 8 Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus Spontan Di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang
9 yang dimiliki oleh ibu memiliki peluang 0,305 kali terhadap kejadian abortus di RSUD Ungaran. Ada hubungan antara riwayat abortus dengan kejadian abortus spontan di RSUD Ungaran yang ditunjukkan dengan hasil uji statistik chi square didapatkan p value = 0,0001 (p < 0,05) dan dari hasil analisis diperoleh nilai OR yaitu 6,516 artinya riwayat abortus sebelumnya yang dimiliki oleh ibu memiliki peluang 6,516 kali mengalami kejadian abortus di RSUD Ungaran. SARAN Diharapkan ibu hamil mampu mempersiapkan diri dengan baik agar faktor resiko yang ada tidak menyebabkan abortus terjadi dan meminimalkan terjadinya kefatalan. Ibu hamil dapat menjaga dan memenuhi asupan nutrisi mengkonsumsi jenis makanan yang beragam dengan pola seimbang, rendah garam, dan hindari makanan yang mengandung bahan pengawet. DAFTAR PUSTAKA [1] Baba S, Noda H, Nakayama M, et al.(2010). Risk Factor of Early Spontaneous Abortion Among Japanese : a Matched Case-Control Study. Human Reproduction Desember 14 ; Vol 26, No.2 pp [2] BKKBN. (2014). Ratio usia menikah penduduk di Provinsi Jawa Tengah Tahun Semarang : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) [3] Cuningham. (2012). Obstetri Williams. Jakarta : EGC [4] Manuaba, IB. Gede. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC [5] Nugroho, Taufan. (2012). Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Nuha Medika [6] Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, [7] Prawirohardjo,Sarwono. (2010). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP [8] Rahmani, Silmi Risani. (2014). Faktor-Faktor Resiko Kejadian Abortus di RS Prikasih Jakarta Selatan Tahun Skripsi. Jakarta : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. [9] World Health Organization. (2014). Trend in Maternal Mortality : 1990 to Swiverland: World Health Organization. [10] Marmi, dkk Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus Spontan Di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang 9
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN Khotijah, Tri Anasari, Amik Khosidah Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Prodi D3 Kebidanan Email : dindaamik@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciFaktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011
Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011 Factor on occurrence of premature rupture of membranes at Mother Maternity General Hospital Rokan Hulu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETUS DI RSB UMMI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015
HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETUS DI RSB UMMI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015 Antika Putri 1 Marlina 2 Ulfah Jamil 3 Intisari Abortus merupakan penghentian kehamilan
Lebih terperinciRelationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012
Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012 Tirta A, Dewiarti AN, Wahyuni A Medical Faculty of Lampung University Abstract
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Bersalin di Ruangan Camar II RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2014
1 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Bersalin di Ruangan Camar II RSUD Arifin Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Bersalin di Ruangan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG Sri Rahayu Universitas Singaperbangsa Karawang 1,2 Jl. HS Ronggowaluyo Teluk Jambe
Lebih terperinciHubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015
Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu Relationship Age and Parity With Abortion In Hospital Rokan Hulu Eka Yuli Handayani* *Dosen Prodi D III Kebidanan Universitas
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS. La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari.
ANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS Abstract: La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari ali_imran@gmail.com his article is to determine the risk factors
Lebih terperinciPopy Handayani, Fitria Primi Astuti, S.SiT., M.Kes, Cahyaningrum, S.SiT Program Studi DIII Kebidanan
Popy Handayani, Fitria Primi Astuti, S.SiT., M.Kes, Cahyaningrum, S.SiT Program Studi DIII Kebidanan ABSTRAK Abortus merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal di seluruh dunia. Faktor
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2012-2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Wahyuni Kartika Sari 201410104317 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN
PENELITIAN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN Diana Metti* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Insiden atau kejadian plasenta previa di dunia adalah
Lebih terperinciHUBUNGAN UMUR DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN UMUR DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Winda Ricika 201410104318 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIKJENJANG D
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUNGKID KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 ABSTRACT
HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUNGKID KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 Yustina Ananti 1, Muh. Hanafi 2, CH.Sri Susilowati 3 1 STIKes Guna Bangsa Yogyakarta, 2
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH Liza Salawati Abstrak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas
Lebih terperinciKARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RSUD dr. H SOEWONDO KENDAL
KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RSUD dr. H SOEWONDO KENDAL Rinayati 1), Litta Noor Pratiwi 2), Widya Mariyana 3) 1 Prodi D3 Kebidanan, Stikes Widya Husada Semarang email:rinayati82@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) merupakan suatu deklarasi hasil kesepakatan kepala-kepala negara dan perwakilan dari 191 negara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Lebih terperinciABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU Yeyen Gumayesty Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru Jl. Mustafa Sari No 5 Tangkerang Selatan
Lebih terperinciHUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012
HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012 Rosmeri Bukit Akademi Kebidanan Dharma Husada Pekan Baru Korespondensi penulis :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka kematian dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan sistem pelayanan kesehatan suatu negara. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah indikator di bidang kesehatan
Lebih terperinciTRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA
HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA PARITY RELATIONSHIP WITH ANXIETY LEVEL TRIMESTER PREGNANT WOMEN AT III IN HEALTH TEGALREJO YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indikator kesejahteraan suatu bangsa menurut World Health Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian saat persalinan. Pada tahun 2006 WHO
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA DAN ANEMIA TERHADAP KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD UNGARAN PADA BULAN MEI 2014 MEI 2015
HUBUNGAN USIA DAN ANEMIA TERHADAP KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD UNGARAN PADA BULAN MEI 2014 MEI 2015 Mulya Cunda Ratu Reso *), Nova Hasani F. **), Zumrotul Choiriyah ***) *) Alumnus Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD
HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD dr. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA PERIODE BULAN JANUARI MARET TAHUN 2015 AI KURNIASARI MA 0712001 ABSTRAK
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Novita Dewi Iswandari 1, Mohdari 2, Maulida Putri* 1 Dosen, Stikes Sari Mulia
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: VINA ANGGRAINI 201310104210 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciOleh : Eti Wati ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG PADA PUS DI DESA KANCANA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Eti Wati ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Rizki Trida Mustika 201210104324 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA
PENELITIAN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi*, Mardiana Zakir** WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali
Lebih terperinciYulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
1 Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Factors of The
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG ARTIKEL APRILIA MEGAWATI NIM A010
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG ARTIKEL Oleh APRILIA MEGAWATI NIM.030215A010 PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUO
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2009
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2009 Teti Herawati, Rosyati Pastuty, Desi Setyawati Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciFaktor Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Perlengketan Plasenta (Retensio Placenta)
Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Perlengketan Plasenta (Retensio Placenta) di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih: Sebuah Studi Kasus Kontrol Fenny Apriana Permatasari 1), Sarah Handayani
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciHUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG ABSTRAK TAHUN 2016 Lismiati Akademi Kebidanan Wira Buana herry.sakha@gmail.com
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : SALSABIL ZATIL ALWAN AL HAZMI 201410104256 PROGRAM
Lebih terperinciGAMBARAN UMUR IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS DI RSUD SALATIGA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI
GAMBARAN UMUR IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS DI RSUD SALATIGA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Nuraini 201210104182 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN
ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Yeti Yuwansyah Penggunaan alat kontrasepsi sangat
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Retno Wulandari dan Artika Fristi Firnawati Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciAbortus Spontan pada Pernikahan Usia Dini
Abortus Spontan pada Pernikahan Usia Dini Andrian dan Kuntoro Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UNAIR Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Alamat korespondensi: Andrian E-mail:
Lebih terperinciVOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:
JURNAL ILMU KESEHATAN AISYAH STIKES AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: 2502-4825 E-ISSN: 2502-9495 KECEMASAN DALAM MENJELANG PERSALINAN DITINJAU DARI PARITAS, USIA DAN
Lebih terperinciDini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11
E-Jurnal Obstretika Vol. 1 No. 1 Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Dengan Kejadian Preeklamsi Dini Dwi Jayani * Bambang Kuntarto ** * AKBID La Tansa Mashiro, Rangkasbitung ** STIKes Faletehan, Serang Article
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ENNY ANGGRAENY 201210201017
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO MATERNAL KEJADIAN ABORTUS (Studi Kasus di RSUD Dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal) Maternal Risk Factors for Abortion
FAKTOR RISIKO MATERNAL KEJADIAN ABORTUS (Studi Kasus di RSUD Dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal) Maternal Risk Factors for Abortion Natiqotul Fatkhiyah 1), Kodijah 2), Tri Agustina Hadiningsih 3) 1),2),3)
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011) Dhina Novi Ariana 1, Sayono 2, Erna Kusumawati 3 1. Fakultas Ilmu
Lebih terperinciPENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.
PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA. Muthiah Rissa Pratiwi, S.S.T. Abstrak Kanker leher rahim adalah kanker
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009
HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009 Wiwin Rohmawati 1), Aisyiana Sari Karlita 2) Abstrak : Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, terutama
Lebih terperinciAnalisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur Analysis of Factors Associated with Low Visits (K4) Pregnant Women in Health Center Bambu
Lebih terperinciAbstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)
Hubungan antara pendampingan..( Abd. Halim, Fajar, Nur) HUBUNGAN ANTARA PENDAMPING PERSALINAN, UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN DI KLINIK KESEHATAN IBU
Lebih terperinciKARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH
KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH Supiati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan Abstract: Age, Parity, Incidence of LBW. One indicator
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Laela Yusriana 1610104358 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS
Lebih terperinciFAKTOR DOMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS IMMINENS
FAKTOR DOMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS IMMINENS Hamidah, Siti Masitoh Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III Jl. Arteri JORR Jatiwarna Kec. Pondok Melati - Bekasi Email
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011
ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011 Dhany Saptari C., 2012, Pembimbing 1: Dani, dr., M.Kes. Pembimbing 2: Rimonta F. Gunanegara,
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN IBU AKIBAT PRE EKLAMSI/EKLAMSI DI RSUD INDRAMAYU TAHUN 2013
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN IBU AKIBAT PRE EKLAMSI/EKLAMSI DI RSUD INDRAMAYU TAHUN 2013 Lily Yulaikhah, Dewi Eka Stia Murni, Nanda Yansih Putri Prodi Kebidanan, STIKes Indramayu
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN ABORTUS DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014
ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN ABORTUS DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014 Anthony Gunawan, 2016 Pembimbing I : Laella K. Liana, dr.,sp.pa, MKes. Pembimbing II : Hendra
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RSUD KELET KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RSUD KELET KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH Dwi NurAini 1), Priharyanti Wulandari ), Nurul Muna Shofaria 3) 1,) Dosen Program Studi S1 ilmu
Lebih terperinciUSIA DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD DOKTER RUBINI MEMPAWAH
USIA DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD DOKTER RUBINI MEMPAWAH Eka Santy Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Pontianak, Jl. Dr Soedarso Pontianak e-mail: eka.santy06@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010 SYAFNELI, SST SRI MASYUNI DAULAY ABSTRAK Perdarahan setelah anak lahir melebihi 500 ml yang merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDES OF PREGENENT WOMENTOWARD RISK 4T IN THE WORKING AREA PUSKESMAS
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH
PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH Endah Purwaningsih 1), Saifudin Zukhri 2), Atikah Rachmawati 3) STIKES Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka kematian ibu (Kemenkes RI, 2015). AKI
Lebih terperinciProsiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan
Prosiding SNaPP011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:089-358 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN ABORTUS INKOMPLIT DENGAN FAKTOR RISIKO PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT PINDAD BANDUNG PERIODE
ABSTRAK HUBUNGAN ABORTUS INKOMPLIT DENGAN FAKTOR RISIKO PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT PINDAD BANDUNG PERIODE 2013-2014 Gabriel Yange, 2015. Pembimbing 1 : dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp.OG. Pembimbing 2
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PEMERINTAH ACEH TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PEMERINTAH ACEH TAHUN 2013 Netti Osma Mahasiswi Universitas U Budiyah Indonesia Latar
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Poin ke 5 dalam Milenium Development Goals (MDG) adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Poin ke 5 dalam Milenium Development Goals (MDG) adalah meningkatkan kesehatan ibu, salah satu upaya yang dilakukan adalah menurunkan angka kematian ibu. Angka kematian
Lebih terperinciVolume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN :
PENGARUH LEAFLET TENTANG KONSUMSI SUSU FORMULA TERHADAP KEMAUAN MINUM SUSU FORMULA PADA IBU BERSALIN KALA I DI RSU PKU SAMPANGAN SURAKARTA Effect of Leaflet About Consumption of Formula Milk on Willingness
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013
JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 1, Februari 2015: 13-17 HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Sunarsih (1), Priska Susanaria
Lebih terperinciGASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )
GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 (633-646) HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PRIA TENTANG KELUARGA BERENCANA DENGAN PERILAKU PRIA DALAM BERPARTISIPASI MENGGUNAKAN METODE KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA
Lebih terperinciKARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI
KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI Esti Nugraheny, Wuri Khlaudi Prabandani Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan, Bantul e-mail : entharababy@gmail.com Abstrak: Karakteristik Ibu
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015
UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015 PUTU AYU PEGGY ARISTYA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS
Lebih terperinciFAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAN IMPLANT (Studi pada akseptor KB Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya 2014)
FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAN IMPLANT (Studi pada akseptor KB Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya 2014) Mega Puspawibawa Siti Novianti dan Lilik Hidayanti Mahasiswa
Lebih terperinciLiva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Factors That Cause Colostrum Giving Women In The Postpartum Camar I Arifin Achmad Province Riau *Dosen STIKes Hangtuah Pekanbaru,
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DUSUN GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN USIA PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DUSUN GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Agustin Putri Pertiwi 201210104275 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciFAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : DWI DESYANTI 1610104161 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK DIPLOMA
Lebih terperinciGAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014
GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014 OLEH : DEBY MEITIA SANDY Dosen Tetap Pada Program Studi KebidananSTIK Bina Husada Palembang
Lebih terperinciVOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:
JURNAL ILMU KESEHATAN AISYAH STIKES AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: 2502-4825 E-ISSN: 2502-9495 KEJADIAN HIPEREMISIS GRAVIDARUM DITINJAU DARI JARAK KEHAMILAN DAN PARITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI Dian Pratitis, Kamidah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DI PUSKESMAS POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Lebih terperinciVolume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KB KONDOM DI DESA BANGSALAN KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI The Relationship Between The Knowledge Level And Men s Participation In Family
Lebih terperinciHUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK
JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 3, Oktober 2015: 116-120 HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Neneng Siti Lathifah(¹), Nurul
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Ravika Chandrawati Universitas Malahayati Email: ravikachandra89@gmail.com Abstrack: Risk Factors
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG Dessy Yunita Dewi Program Studi DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN KEPATUHAN AKSEPTOR KB PIL DENGAN KEGAGALAN KONTRASEPSI PIL DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Helmi Yenie* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Prevalensi kegagalan KB pil di
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Desi Maritaning Astuti 1610104430 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciHUBUNGAN UMUR, PARITAS DAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA. Abstrak
HUBUNGAN UMUR, PARITAS DAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin Akademi Kebidanan Martapura e-mail : viraflov@yahoo.com ISSN :086-3454 Anggrita
Lebih terperinciHUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN
HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN Sri Wahyuni 1, Nurul Ayu Safitri 2 Abstrak : Pre eklamsia adalah suatu sindrom klinik dalam kehamilan usia lebih
Lebih terperinciUSIA DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL
USIA DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL Dinaria* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id Pendahuluan : Di dunia terjadi 20 juta
Lebih terperinciTrisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KELUHAN FISIOLOGIS MASA KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN FREKUENSI ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS KARTIYEM KULON PROGO 1 Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati
Lebih terperinciABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA
ABSTRAK HUBUNGAN KEMATIAN IBU MELAHIRKAN DENGAN FAKTOR RISIKO DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG-NUSA TENGARA TIMUR PERIODE 2012-2014 Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO AKSEPTOR KB HORMONAL TERHADAP KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN. Sri Wahyuni
FAKTOR RISIKO AKSEPTOR KB HORMONAL TERHADAP KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Sri Wahyuni Stikes Muhammadiyah Klaten Sunan_puan @yahoo.com ABSTRAK Kanker payudara merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA SEKSUAL IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN
HUBUNGAN POLA SEKSUAL IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Lisda Handayani 1, Rizqy Amelia 1 Eliya Sumarni * 1 Dosen, Akademi Kebidanan Sari
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI NEONATORUM DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 ABSTRAK
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI NEONATORUM DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 Siti Nur Hidayati*), Rosalina**), Yuliaji Siswanto***) *) Alumnus Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017 PENDAHULUAN Angka kematian bayi merupakan indikator
Lebih terperinciKARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO
KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO Enny Yuliaswati STIKES Aisyiyah Surakarta e-mail: qis_yuliaswati@yahoo.co.id ABSTRAK Latar belakang: Data WHO menunjukan 25% kematian
Lebih terperinciGAMBARAN KEHAMILAN DENGAN FAKTOR RISIKO 4T DI PUSKESMAS CICANGKANGGIRANG KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2014
GAMBARAN KEHAMILAN DENGAN FAKTOR RISIKO 4T DI PUSKESMAS CICANGKANGGIRANG KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2014 Siti Aznan Nurmala, Program Studi Kebidanan (D-3) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad
Lebih terperinciABSTRAK. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kehamilan Usia Dini Di Desa Swadaya Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Tahun 2015
ABSTRAK Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kehamilan Usia Dini Di Desa Swadaya Bone Tahun 2015 Yunita 1, Esse Puji Pawenrusi 1, Hamzah Tasa 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar,
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013
HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013 Erlinawati 1, Nurdal Putri 2 ¹Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ² Alumni Mahasiswa
Lebih terperinciHubungan Faktor Risiko Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Payudara
Hubungan Faktor Risiko Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Atania Rachma Anindita, 1 Sri Mulya 2 1 Mahasiswa Program studi D III Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)DI KELURAHAN CAMPANG RAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014
JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 3, Oktober 2015: 110-115 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)DI KELURAHAN CAMPANG RAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 Sunarsih
Lebih terperinci