NOTA KEUANGAN RANCANGAN PERUBAHAN APBD KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NOTA KEUANGAN RANCANGAN PERUBAHAN APBD KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN"

Transkripsi

1

2 NOTA KEUANGAN RANCANGAN PERUBAHAN APBD KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah suatu rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU No. 17 Tahun 2003 pasal 1 butir 8 tentang Keuangan Negara. Semua Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah harus dicatat dan dikelola dalam APBD. Penerimaan dan pengeluaran daerah tersebut adalah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas desentralisasi. Sedangkan penerimaan dan pengeluaran yang berkaitan dengan pelaksanaan Dekonsentrasi atau Tugas Pembantuan tidak dicatat dalam APBD. APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam satu tahun anggaran. APBD merupakan rencana pelaksanaan semua Pendapatan Daerah dan semua Belanja Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi dalam tahun anggaran tertentu. Pemungutan semua penerimaan Daerah bertujuan untuk memenuhi target yang ditetapkan dalam APBD. Demikian pula semua pengeluaran daerah dan ikatan yang membebani daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dilakukan sesuai jumlah dan sasaran yang ditetapkan dalam APBD. Karena APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah, maka APBD menjadi dasar pula bagi kegiatan pengendalian, pemeriksaan dan pengawasan keuangan daerah. Tahun anggaran APBD sama dengan tahun anggaran APBN yaitu mulai 1 Januari dan berakhir tanggal 31 Desember tahun yang bersangkutan. Sehingga pengelolaan, pengendalian, dan pengawasan keuangan daerah dapat dilaksanakan berdasarkan kerangka waktu tersebut. APBD disusun dengan pendekatan kinerja yaitu suatu sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau output dari perencanaan alokasi biaya atau input yang ditetapkan. Jumlah pendapatan yang dianggarkan dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat tercapai untuk setiap sumber pendapatan. Pendapatan dapat 2

3 direalisasikan melebihi jumlah anggaran yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan belanja, jumlah belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis belanja. Jadi, realisasi belanja tidak boleh melebihi jumlah anggaran belanja yang telah ditetapkan. Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup. Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban APBD apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut. APBD terdiri dari anggaran pendapatan dan pembiayaan, pendapatan terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan penerimaan lainlain. Bagian dana perimbangan, yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus, kemudian pendapatan yang sah seperti dana hibah atau dana darurat. Pembiayaan yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahuntahun anggaran berikutnya. Sejalan dengan hal tersebut, maka pengelolaan Keuangan mulai penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban APBD Kabupaten Kapuas Hulu mengacu pada ketentuan tersebut dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, Sedangkan khusus untuk penyusunan APBD Tahun Anggaran 2016 diatur tersendiri dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri. Oleh karena itu, maka Nota Keuangan Tahun Anggaran 2016 disusun dengan sistematika sebagai berikut : 1.1. U M U M Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2016 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2015 tanggal 30 Desember 2015, sedangkan untuk Pedoman pelaksanaannya ditetapkan Peraturan Bupati Kapuas Hulu 3

4 Nomor 38 Tahun 2015 tanggal 30 Desember 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran Penyusunan Perubahan APBD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2016 berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2016 yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2015 serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2016 dan Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, serta masih mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun Walaupun APBD Tahun Anggaran 2016 telah diupayakan untuk disusun secara cermat, namun dalam tataran pelaksanaannya perlunya dilaksanakan perubahan terhadap APBD Tahun Anggaran Perlunya Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 disebabkan oleh beberapa hal yang antara lain : Pertama : Adanya Sisa lebih Perhitungan Anggaran tahun lalu sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015; Kedua : Kondisi Keuangan Negara yang tidak stabil yang menyebabkan bebarapa target pendapatan yang bersumber dari dana transfer berupa Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi harus dilakukan penyesuaian; Ketiga : Adanya Perubahan Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 38 Tahun 2016 tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2016, yang dilakukan untuk menampung tambahan Penerimaan Daerah yang berasal dari Bantuan Keuangan dari Provinsi Kalimantan Barat yang belum dianggarkan 4

5 oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dalam APBD Murni Tahun 2016, serta beberapa penggeseran berupa perbaikan (ralat) redaksi kegiatan maupun belanja yang diusulkan oleh SKPD; Keempat : Adanya beberapa kebutuhan yang dinilai sangat prioritas dan mendesak untuk dilaksanakan akan tetapi anggarannya belum cukup atau belum tersedia dalam APBD Murni Tahun Anggaran 2016 seperti penyesuaian belanja gaji dan tunjangan yang diakibatkan ada kebijakan dari Pemerintah Pusat untuk membayar Tunjangan Hari Raya bagi Pegawai Negeri Sipil dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Akumulasi dari berbagai faktor di atas menyebabkan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu perlu segera mengambil langkah-langkah persiapan penyusunan Perubahan APBD Tahun Anggaran Perubahan APBD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2016 pada hakekatnya bukan merupakan perubahan kebijakan anggaran daerah yang telah disepakati dalam APBD murni Tahun Anggaran 2016 akan tetapi lebih mengarah kepada penguatan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dituangkan dalam Arah dan Kebijakan Umum Tahun Anggaran DESKRIPSI MENGENAI APBD TAHUN ANGGARAN 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2016 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2015 dengan komposisi sebagai berikut : A. Pendapatan Daerah... Rp ,00 B. Belanja Daerah... Rp ,00 Defisit Rp. ( ,00) C. Pembiayaan : Penerimaan Rp ,73 Pengeluaran Rp ,73 Pembiayaan Netto Rp ,00) 5

6 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 dimulai dengan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2016 yang telah berjalan lebih dari 7 (tujuh) bulan, yaitu pada periode bulan Januari sampai dengan akhir bulan Juli Dalam bidang pendapatan, dilakukan evaluasi / rasionalisasi berupa penambahan dan pengurangan terhadap rencana pendapatan, baik yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan Pemerintah Pusat serta Pembiayaan yang dianggarkan dalam APBD (murni) Tahun Anggaran 2016, yang mana khusus untuk dana perimbangan berupa Dana Bagi Hasil (DBH) akan disesuaikan dengan besaran perkiraan alokasi atau alokasi sementara yang telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia. Evaluasi terhadap rencana pendapatan bertujuan agar tercapai optimalisasi dalam pencapaian target pendapatan Daerah yang dapat dicapai sampai akhir Tahun Anggaran Pada sisi anggaran belanja, dilaksanakan evaluasi terhadap penganggaran dan realisasi Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung yang telah dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran Terhadap usulan-usulan tambahan anggaran Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung sebagaimana termuat dalam Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, telah pula dilaksanakan pembahasan secara intensif dengan mengacu kepada pencapaian tujuan program pembangunan Daerah, peningkatan kinerja birokrasi dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya untuk menyelenggarakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. 6

7 1.3. LANDASAN PENYUSUNAN Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 disusun dengan berlandaskan kepada : a. Peraturan Pemerintah Nomor : 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ; b. Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 Tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2016; c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dan yang terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 sebagaimana teah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2016; e. Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 88 /BPKAD/2016, Penetapan Alokasi Dana Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan Bantuan Keuangan kepada Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Provinsi Kalimantan Tahun Anggaran 2016; f. Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 407/DISPENDA/2016 tentang Penetapan Bagi Hasil Pajak Rokok Provinsi Kalimantan Barat kepada Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat Triwulan I Tahun Anggaran 2016; g. Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 421/DISPENDA/2016 tentang Penetapan Kurang Setor Bagi Hasil Pajak Rokok Provinsi Kalimantan Barat kepada Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat Triwulan IV Tahun Anggaran 2015; h. Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 156/DISPENDA/2016 tentang Penetapan Rencana Bagi Hasil Pajak Provinsi Kalimantan Barat kepada Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2016; 7

8 i. Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 157/DISPENDA/2016 tentang Penetapan Selisih Kurang Salur dan Selisih Lebih Salur Bagi Hasil Pajak Provinsi Kalimantan Barat kepada Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2015; j. Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 219/DISPENDA/2016 tentang Penetapan Bagi Hasil Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga Tahun Anggaran 2015epada Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat; k. Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Nomor : 24 Tahun 2015 tentang APBD Tahun Anggaran 2016; l. Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran

9 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN NOTA KEUANGAN Sistematika Penulisan Nota Keuangan meliputi : Bab I Pendahuluan 1.1 Umum 1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Nota Keuangan. 1.3 Landasan Hukum Penyusunan Nota Keuangan. 1.4 Sistimatik Penulisan Nota Keuangan. Bab II Kondisi dan Kebijakan Anggaran Pendapatan Daerah 2.1 Kondisi Umum Pendapatan Daerah 2.2 Permasalahan Utama Pendapatan Daerah 2.3 Estimasi Pendapatan Daerah 2.4 Kebijakan Umum Pendapatan Daerah Bab III Kondisi dan Kebijakan Anggaran Belanja Daerah 3.1 Kondisi Umum Belanja Daerah 3.2 Permasalahan Utama Belanja Daerah 3.3 Kebijakan Umum Belanja Daerah 3.4 Prioritas dan Plafon Anggaran Belanja Daerah Bab IV Kondisi dan Kebijakan Anggaran Pembiayaan 4.1 Kondisi Umum Pembiayaan 4.2 Permasalahan Utama Pembiayaan 4.3 Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah Bab V Program dan Kegiatan Memuat penjelasan ruang lingkup target dan sasaran program dan kegiatan APBD menurut penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Bab VI Penutup. 9

10 BAB II KONDISI DAN KEBIJAKAN ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH 2.1. Kondisi Umum Pendapatan Daerah Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum penerimaannya. a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari PAD memperhatikan Kondisi perekonomian yang terjadi pada tahuntahun sebelumnya, perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 dan realisasi penerimaan PAD tahun sebelumnya, serta ketentuan peraturan perundang-undangan terkait, Tidak memberatkan masyarakat dan dunia usaha. Peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, sehingga dilarang menganggarkan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah yang peraturan daerahnya bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan/atau telah dibatalkan. b. Dana Perimbangan Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari dana perimbangan berpedoman pada Peraturan Presiden tentang Rincian APBN Tahun Anggaran c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah memperhatikan hal-hal sebagai Berikut : Alokasi dana penyesuaian dianggarkan sebagai pendapatan daerah pada kelompok Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah sepanjang telah ditetapkan dalam Peraturan tentang Dana Penyesuaian Tahun Anggaran 2016; 10

11 Penganggaran pendapatan kabupaten/kota yang bersumber dari bagi hasil pajak yang diterima dari pemerintah provinsi didasarkan pada alokasi belanja bagi hasil pajak dari pemerintah provinsi Tahun Anggaran 2016; Pendapatan daerah yang bersumber dari bantuan keuangan, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus yang diterima dari pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota lainnya dianggarkan dalam APBD penerima bantuan, sepanjang sudah dianggarkan dalam APBD pemberi bantuan; Penganggaran penerimaan hibah yang bersumber dari APBN, pemerintah daerah lainnya atau sumbangan pihak ketiga, baik dari badan, lembaga, organisasi swasta dalam negeri/luar negeri, kelompok masyarakat maupun perorangan yang tidak mengikat dan tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan kewajiban pihak ketiga atau pemberi sumbangan, dianggarkan dalam APBD setelah adanya kepastian penerimaan dimaksud. Realisasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2016 berdasarkan realisasi APBD Semester I Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2016 menunjukan perkembangan realisasi pendapatan sebagai berikut : 1. Pendapatan Asli Daerah Rp ,85 a. Pajak Daerah... Rp ,78 b. Retribusi Daerah... Rp ,57 c. Hasil Pengelolaan Kekayaan- Daerah yang dipisahkan Rp ,00 d. Lain-lain PAD yang sah Rp ,50 2. Bagian Dana Perimbangan Rp ,00 a. Bagi Hasil Pajak dan Bagi- Hasil Bukan Pajak Rp ,00 b. Dana Alokasi Umum... Rp ,00 c. Dana Alokasi Khusus... Rp ,00 11

12 3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah. Rp ,00 a. Bagi Hasil Pajak Provinsi Rp ,00 b. Dana Penyesuaian dan - Otonomi Daerah Rp ,00 c. Bantuan Keuangan Rp ,00 Provinsi Jumlah Pendapatan Rp , Permasalahan Utama Pendapatan Daerah Permasalahan pendapatan daerah masih bersifat umum, yaitu belum bisa dimaksimalkan semua potensi Pendapatan Asli Daerah yang ada, serta masih dominannya ketergantungan terhadap pendapatan yang berasal dari pusat Estimasi Pendapatan Daerah a. Bagian Pendapatan Asli Daerah. Dalam APBD murni Tahun Anggaran 2016, Bagian Pendapatan Asli Daerah dianggarkan sebesar Rp ,00. Pada rancangan perubahan anggaran ini diperkirakan bertambah sebesar Rp ,65 atau naik 5,23% sehingga menjadi sebesar Rp ,65 Bertambahnya anggaran pendapatan asli daerah tersebut akibat adanya penyesuaian baik penambahan maupun pengurangan beberapa jenis Pendapatan Asli Daerah, seperti : 1) Hasil Pajak Daerah, yang pada APBD Murni 2015 dianggarkan sebesar Rp ,00 di perubahan APBD ini berkurang sebesar (Rp ,00) menjadi sebesar Rp ,00, pengurangan ini disebabkan oleh tidak tercapainya target pendapatan yang berasal dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) terutama dari sektor perkebunan yang semula dianggarkan sebesar Rp ,00 dalam perubahan ini di sesuaikan targetnya menjadi Rp ,00, sedangkan dari objek pajak lainnya mengalami penambahan dan pengurangan yang tidak terlalu signifikan. 12

13 2) Retribusi Daerah pada APBD Murni 2016 untuk Pendapatan Retribusi Daerah secara keseluruhan ditargetkan sebesar Rp ,00 pada perubahan APBD ini di lakukan penambahan sebesar Rp ,00 sehingga menjadi sebesar Rp ,00, penyesuaian pada jenis pendapatan ini adalah penambahan dari Retribusi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas yang semula dianggarkan sebesar Rp ,00 bertambah sebesar Rp ,00 sehingga menjadi Rp ,00, namun dari objek retribusi yang lain mengalami pengurangan akibat tidak tercapainya target pendapatan seperti Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yang semula dianggarkan sebesar Rp ,00 berkurang sebesar (Rp ,00) menjadi sebesar Rp ,00, sedangkan dari objek retribusi yang lainnya juga mengalami penyesuaian berupa penambahan dan pengurangan yang tidak terlalu besar. 3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dianggarkan sebesar Rp ,00, dalam perubahan APBD ini dilakukan penyesuaian sebesar Rp ,00, sehingga menjadi sebesar Rp ,00 sesuai dengan hasil penerimaan daerah atas Penyertaan Modal kepada PT. Bank Kalbar. 4) Penerimaan yang berasal dari Lain-lain PAD yang sah, semula ditargetkan sebesar Rp ,00, dalam perubahan APBD ini bertambah sebesar Rp ,65, sehingga menjadi sebesar Rp ,65. Penambahan terbesar pada jenis Pendapatan Asli Daerah ini adalah pada Pendapatan Lain-lain sebesar Rp ,65, yang merupakan merupakan pendapatan yang berasal dari pengembalian / penyetoran dana tahun sebelumnya seperti pengembalian dari KPU, Panwaslu, Kepolisian atas sisa dana Pilkada, serta pengembalian atau setoran lainnya yang masuk ke kas daerah. Selain itu terdapat juga penerimaan yang berasal dari PT. Taspen berupa hutang gaji dan hasil dari penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan. 13

14 Gambaran Perkembangan realisasi Pendapatan Asli Daerah 2 Tahun Terakhir adalah sebagai berikut : Uraian Pajak Daerah , ,61 Retribusi Daerah , ,05 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Lain-lain PAD yang sah , , , ,86 b. Bagian Dana Perimbangan Dana Perimbangan untuk Tahun Anggaran 2016 semula dianggarkan sebesar Rp ,00 dalam rancangan perubahan bertambah sebesar Rp ,00 sehingga menjadi Rp ,00 Penyesuaian target pendapatan Dana Perimbangan tersebut disebabkan adanya dari perubahan Peraturan Presiden Republik Indonesia tentang APBN-P Tahun Anggaran 2016, sebagai berikut : a. Dana bagi hasil pajak / bagi hasil bukan pajak yang semula dianggarkan sebesar Rp ,00 berkurang sebesar (Rp ,00 sehingga menjadi Sebesar Rp ,00. Penyesuaian Dana bagi hasil pajak / bagi hasil bukan pajak dalam Rancangan Perubahan APBD TA disebabkan oleh dua hal yaitu : 1). Adanya Perubahan Alokasi sebagai mana tercantum dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia tentang rincian APBN Ta dan APBN-P Tahun Anggaran 2016 sebagai berikut : 14

15 (Peppres 137 Tahun 2015 ) (Peppres 66 Tahun 2015 ) Bertambah / (Berkurang) RINCIAN Rp. Rp. Rp. Bagi Rata Daerah , ,00 ( ,00) Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan a. Migas , ,00 ( ,00) b. Non Migas , ,00 ( ,00) Biaya Pemungutan Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan a.migas , ,00 ( ,00) b.non Migas , ,00 ( ,00) Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perkebunan , ,00 ( ,00) Biaya Pemungutan Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan , ,00 ( ,00) Sektor Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perhutanan , ,00 ( ,00) Biaya Pemungutan Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan , ,00 ( ,00) Sektor Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan Pasal 25 dan , , ,00 Pasal 29 (PPh WPOPDN) Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal , ,00 ( ,00) Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan , ,00 - Bagi Hasil dari Dana Reboisasi , ,00 ( ,00) Bagi Hasil dari Pertambangan Umum - Iuran Tetap , ,00 ( ,00) Bagi Hasil dari Pertambangan Umum - Royalti , ,00 ( ,00) Bagi Hasil dari Pungutan Hasil perikanan , ,00 - JUMLAH , ,00 ( ,00) 2) Adanya pemotongan Penyaluran atas lebih salur DBH SDA Tahun Anggaran 2014 sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor : 259/PMK.07/2015 tentang Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Aggaran 2014 serta Peraturan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Nomor : Per-4/PK/2016 tentang Tata Cara Pemotongan atas Lebih Bayar Dana Bagi Hasil Pada Tahun 2016, dengan rincian : 15

16 No Uraian Kurang Salur Lebih Salur 1. PSDH Rp ,00-2. DR Rp ,00-3 Iuran Tetap - Rp ,00 4 Royalti - Rp ,00 Jumlah Rp ,00 Rp ,00 Jumlah yang akan di Potong Rp ,00 b. Dana Alokasi Umum (DAU) yang semula dianggarkan sebesar Rp ,00 tidak mengalami perubahan. c. Dana Alokasi Khusus (DAK) yang semula dianggarkan sebesar Rp ,00 bertambah sebesar Rp ,00, dengan rincian sebagai berikut : DAK Reguler RINCIAN (Perpres 137 Tahun 2015 ) (Perpres 66 Tahun 2016 ) Bertambah / (Berkurang) Rp. Rp. Rp. DAK Bidang Infrastruktur Jalan , ,00 ( ,00) DAK Bidang Infrastruktur Air Minum , ,00 - DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi , ,00 - DAK Bidang Keluarga Berencana , ,00 - DAK Bidang Kehutanan , ,00 - DAK Bidang Kesehatan a. DAK Bidang Kesehatan - Pelayanan Dasar , ,00 ( ,00) b. DAK Bidang Kesehatan - Pelayanan Farmasi , ,00 - c. DAK Bidang Kesehatan - Pelayanan Rujukan , , ,00 DAK Bidang Kelautan dan Perikanan , ,00 - DAK Bidang Lingkungan Hidup , ,00 - DAK Bidang Pertanian , ,00 - DAK Bidang Pendidikan - SD , ,00 - DAK Bidang Pedagangan , ,00 - DAK Perhubungan , ,00 DAK Transportasi Perdesaan , ,00 DAK - IPD DAK IPD , ,00 DAK Tambahan Afirmasi DAK Tambahan - Infrastruktur Jalan , ,00 - DAK Tambahan - Infrastruktur Irigasi , ,00 - DAK Tambahan - Infrastruktur Air Minum , ,00 - DAK Tambahan - Infrastruktur Sanitasi , ,00 - DAK Tambahan - Infrastruktur Perdesaan , ,00-16

17 DAK Non Fisik a. Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD , ,00 - b. Tunjangan Profesi Guru PNSD , ,00 - c. Tambahan Penghasilan Guru PNSD , ,00 - Bantuan Operasional d. Kesehatan , ,00 - e. Akreditasi Puskesmas , ,00 f. Jaminan Persalinan , ,00 ( ,00) g. Bantuan Operasional KB , ,00 - JUMLAH , , ,00 Jika dilihat dan dibandingkan jumlah alokasi yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu berdasarkan kedua PERPRES yang ada memang terdapat kenaikan alokasi sebesar Rp ,00, namun apabila dilihat dari masing-masing sub bidang yang ada terdapat salah satu sub bidang yang mengalami kenaikan yaitu DAK Bidang Kesehatan - Pelayanan Rujukan yang bertambah sebesar Rp ,00 yang ditetapkan untuk Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Semitau, sedangkan DAK Fisik lainnya mengalami pengurangan/pemotongan sebagaimana Surat Edaran Menteri Keuangan RI Nomor : SE-10/MK.07/2016, tanggal 4 April Selain itu untuk DAK Non Fisik Jaminan Persalinan juga mengalami pengurangan sebesar Rp ,00. Akibat pemotongan atau pengurangan beberapa sub bidang DAK tersebut baik DAK Fisik maupun DAK Non Fisik harus dilakukan penyesuaian belanja dan paket pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya dalam APBD Murni Gambaran Perkembangan Realisasi Dana Perimbangan 2 Tahun Terakhir adalah sebagai berikut : Uraian Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak , ,00 Bagi Hasil SDA , ,00 DAU , ,00 DAK , ,00 17

18 c. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah Semula dianggarkan sebesar Rp ,00 dalam rancangan perubahan bertambah sebesar Rp ,80 menjadi sebesar Rp ,8 dengan jenis pendapatan yang mengalami perubahan sebagai berikut : 1). Penyesuaian kembali Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi Tahun Anggaran 2016, yang semula hanya dianggarkan sebesar Rp ,00 pada Perubahan APBD TA disesuaikan dengan beberapa Keputusan Gubernur Kalimantan Barat tentang Bagi Hasil Pajak Provinsi, seperti : a. Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 156/DISPENDA/2016 tentang Penetapan Rencana Bagi Hasil Pajak Provinsi Kalimantan Barat kepada Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2016, dengan rincian : URAIAN Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan Bermotor Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan Diatas Air Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan diatas air Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Bagi Hasil dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan ANGGARAN SEMULA SESUAI KEPGUB BERTAMBAH/ (BERKURANG) Rp. Rp. Rp , ,00 ( ,00) , , , , ,00 ( ,00) , ,00 (23.533,00) , ,00 ( ,00) , , ,00 JUMLAH , ,00 ( ,00) b. Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 157/DISPENDA/2016 tentang Penetapan Selisih Kurang Salur dan Selisih Lebih Salur Bagi Hasil Pajak Provinsi Kalimantan Barat kepada Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2015, dengan rincian : 18

19 URAIAN SESUAI KEPGUB Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan Bermotor ,00 Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan Diatas Air ,00 Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ,00 Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan diatas air ,00 Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor ,00 Bagi Hasil dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan ,00 JUMLAH ,00 Selisih Lebih Salur Bagi Hasil Pajak Provinsi Tahun Anggaran 2015 ini digunakan untuk menutupi defisit yang terjadi akibat dari Rencana Rp. Bagi Hasil Pajak Provinsi Kalimantan Barat kepada Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2016 dengan yang telah dianggarkan dalam APBD Murni Penempatannya dalam Perubahan APBD akan ditampung dalam akun penerimaan piutang daerah lainnya dalam kelompok Penerimaan Pembiayaan. c. Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 407/DISPENDA/2016 tentang Penetapan Bagi Hasil Pajak Rokok Provinsi Kalimantan Barat kepada Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat Triwulan I Tahun Anggaran 2016, dengan rincian : URAIAN DANA PAJAK ROKOK UNTUK KESEHATAN DAN PENEGAKAN HUKUM DANA PAJAK ROKOK UNTUK PEMBANGUNAN LAINNYA JUMLAH Rp. Rp. Rp. Pajak Rokok Triwulan I , , ,00 d. Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 421/DISPENDA/2016 tentang Penetapan Kurang Setor Bagi Hasil Pajak Rokok Provinsi Kalimantan Barat kepada Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat Triwulan IV Tahun Anggaran 2015, dengan rincian : URAIAN Kurang Salur Pajak Rokok Triwulan IV Tahun 2015 DANA PAJAK ROKOK UNTUK KESEHATAN DAN PENEGAKAN HUKUM DANA PAJAK ROKOK UNTUK PEMBANGUNAN LAINNYA JUMLAH Rp. Rp. Rp , , ,00 19

20 e. Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 219/DISPENDA/2016 tentang Penetapan Bagi Hasil Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga Tahun Anggaran 2015 kepada Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat, dengan rincian : URAIAN SESUAI KEPGUB Rp. Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga Tahun Anggaran ,80 2). Dana penyesuaian dari pemerintah pusat semula dianggarkan sebesar Rp ,00 yang merupakan Dana Desa yang berasal dari APBN, dalam Perubahan APBD dana tersebut tidak mengalami perubahan. 3). Bantuan Keuangan dari Provinsi Kalimantan Barat yang dalam APBD Murni Tahun Anggaran 2016 belum dianggarkan, namun sesuai dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 88/BPKAD/2016, tanggal 27 Januari 2016, tentang Penetapan Alokasi Dana Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan Bantuan Keuangan kepada Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan Keputusan tersebut Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu memperoleh alokasi dana sebesar Rp ,00, dengan rincian : a. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten / Kota sebesar Rp ,00 b. Bantuan Keuangan Kecamatan sebesar Rp ,00, c. Bantuan Keuangan Kelurahan dan Desa sebesar Rp ,00, Dari uraian dan penjelasan tersebut di atas maka Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan Tahun Anggaran 2016 rencananya mengalami penyesuaian sebagai berikut : a. Anggaran Pendapatan semula...rp ,00 b. Bertambah sebesar...rp ,45 Jlh Pendapatan stl perubahan...rp ,45 20

21 Gambaran Perkembangan realisasi Lain-Lain Pendapatan yang sah 2 Tahun terakhir adalah sebagai berikut : Uraian Pendapatan Hibah , ,10 Bagi Hasil Pajak Provinsi , ,00 Dana Penyesuaian , ,00 Bantuan Keuangan dari Provinsi , , Kebijakan Umum Pendapatan Daerah Dalam perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 Kebijakan Pendapatan daerah yang diambil yaitu melakukan penyesuaian terhadap pendapatan-pendapatan yang telah dianggarkan baik Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan maupun Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Penyesuaian tersebut dilakukan berdasarkan rencana alokasi dana yang tercantum dalam Peraturan perundang-undangan yang ada serta melakukan perhitungan rencana pendapatan berdasarkan realisasi pendapatan yang telah diterima. Dalam Perhitungan Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 ini, dapat dijelaskan bahwa pendapatan daerah secara keseluruhan bertambah sebesar Rp ,45, namun hal tersebut merupakan penerimaan daerah yang sudah ada peruntukkannya seperti penambahan pada DAK dan Bantuan Keuangan Provinsi, sedangkan pada jenis dan objek penerimaan daerah lainnya banyak yang tidak sesuai target yang telah direncanakan. 21

22 BAB III KONDISI DAN KEBIJAKAN ANGGARAN BELANJA DAERAH 3.1. Kondisi Umum Belanja Daerah Belanja Daerah yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2016 secara keseluruhan sebesar Rp ,00, yang terdiri dari : Belanja Tidak Langsung sebesar Rp ,00 Belanja Langsung sebesar Rp ,00 Realisasi pelaksanaan penyerapan Belanja Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2016 berdasarkan realisasi APBD Semester I Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2016 menunjukan perkembangan realisasi penyerapan belanja sebagai berikut : 1. Belanja Tidak Langsung... Rp ,00 a. Belanja Pegawai Rp ,00 b. Belanja Hibah Rp ,00 c. Belanja Bantuan Sosial Rp ,00 d. Belanja Bant. Keuangan Rp ,00 e. Belanja Tidak Terduga Rp ,00 2. Belanja Langsung...Rp ,00 a. Belanja Pegawai Rp ,00 b. Belanja Barang dan Jasa Rp ,00 c. Belanja Modal Rp ,00 Jumlah Belanja..... Rp , Permasalahan Utama Belanja Daerah Permasalahan Belanja secara umum masih besarnya komposisi belanja tidak langsung dan kecenderungan yang semakin bertambah setiap tahun, hal tersebut disebabkan penambahan jumlah pegawai, adanya kebijakan kenaikan gaji dan tunjangan, serta peningkatan belanja tidak langsung lainnya Kebijakan Umum Belanja Daerah Belanja daerah yang dianggarkan dalam APBD baik murni maupun perubahan, telah diupayakan mempedomani hal-hal sebagai berikut : 22

23 1) Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau Kabupaten/Kota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan. 2) Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. 3) Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran. 4) Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggung jawabnya. Peningkatan alokasi anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terukur yang diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Prioritas dan Plafon Anggaran Belanja Daerah Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2016 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2015 tanggal 30 Desember 2015 sebesar Rp ,00 pada Rancangan Perubahan bertambah sebesar Rp ,38 sehingga menjadi Rp ,38 atau meningkat 7,92%, dengan rincian sebagai berikut : 1) Belanja Tidak Langsung Belanja Tidak Langsung semula dianggarkan sebesar Rp ,00,00 bertambah sebesar Rp ,39 sehingga menjadi Rp ,39. Perubahan Belanja Tidak Langsung ini antara lain dikarenakan : 23

24 a) Penyesuaian kembali Gaji dan Tunjangan pada APBD Murni 2016 yang disebabkan adanya kebijakan Pemerintah Pusat seperti pemberian Gaji 13 dan THR bagi PNSD serta adanya mutasi pegawai antar SKPD, penyesuaian Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian serta Iuran Asuransi Kesehatan, serta menganggarkan kembali sisa dana Tunjangan Profesi Guru PNSD dan Tambahan Penghasilan Guru PNSD yang ada di Kas Daerah untuk membayar Tunjangan Profesi Guru PNSD dan Tambahan Penghasilan Guru PNSD Tahun Anggaran 2016, yang mana untuk alokasi tahun anggaran 2016 dihentikan penyalurannya sebagaimana Surat Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementeruan Keuangan Republik Indonesia Nomor : S-579/PK/2016, Tanggal 16 Agustus 2016, tentang Penyampaia Informasi kepada Daerah tentang Penghentian Penyaluran Dana Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan TA b) Pengeseran Belanja DAK Non Fisik berupa Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD sebesar Rp ,00 ke Belanja Hibah untuk PAUD Swasta sedangkan untuk PAUD Negeri dianggarkan dalam program dan kegiatan di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, sebagaimana Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI Nomor : 905/501/SJ, tanggal 17 Februari c) Penambahan yang bersumber dari Dana Bantuan Keuangan Provinsi Tahun Anggaran 2016 antara lain : Bantuan keuangan kepada desa dengan total penambahan sebesar Rp ,00, yang mana masing-masing desa mendapatkan alokasi sebesar R ,00. 2) Belanja Langsung Belanja Langsung semula dianggarkan sebesar Rp ,00 bertambah sebesar Rp ,99 sehingga menjadi Rp ,99 atau naik sebesar 13,04 %, antara lain dikarenakan : perubahan belanja langsung ini a. adanya penyesuaian berupa pengurangan belanja pegawai sebesar (Rp ,00); 24

25 b. adanya penambahan belanja barang dan jasa sebesar Rp ,80, antara lain dikarenakan : - Kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari dana bantuan keuangan Provinsi Kalimantan Barat, dengan rincian sebagai berikut : 1) Kegiatan Pembinaan kemasyarakatan sebesar Rp ,00 untuk masing-masing Kecamatan, sedangkan untuk Kelurahan sebesar Rp ,00 2) Kegiatan di dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Peternakan dengan rincian : a. Pengembangan Holtikultura OPTD Kelansin sebesar Rp ,00 b. Pengembangan Ternak Itik Kec. Putussibau Selatan sebesar Rp ,00 c. Operasi Pemeliharaan Jaringan Irigasi / Rawa Desa Nanga Menarin Kec. Mentebah sebesar Rp ,00 - Penganggaran kembali sisa dana kegiatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) milik Pemda Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp ,00 serta Penyesuaian Dana JKN Tahun Anggaran Kegiatan-kegiatan dalam rangka Penanganan Rabies antara lain seperti : Pengendalian dan Pemberantasan Panyakit Rabies bertambah sebesar Rp ,00 dari anggaran semula yang telah dianggarkan sebesar Rp ,00 pada Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Peternakan. - Penambahan dari usulan SKPD yang berasal dari penggeseran anggaran. c. Adanya penambahan belanja modal sebesar Rp ,19, yang antara lain dikarenakan : - Penambahan Alokasi DAK Reguler Bidang Kesehatan Pelayanan Rujukan yang semula sebesar Rp ,00 (sesuai Perpres 137 Tahun 2015) bertambah sebesar Rp ,00, sehingga 25

26 menjadi sebesar Rp ,00 (sesuai Perpres 66 Tahun 2016); - Kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari Dana Bantuan Keuangan Provinsi Kalimantan Barat, dengan rincian sebagai berikut : 1) Dianggarkan pada SKPD Dinas Bina Marga dan Pengairan dengan kegiatan berupa : a. Jalan Nanga Payang - Landau Kaloi (Batu Tiga) sebesar Rp ,00 2) Dianggarkan pada SKPD Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dengan kegiatan berupa : a. Peningkatan Jalan Tubuk Layang-Engkerengas- Kejering-Lintas Jongkong Kecamatan Selimbau, Jongkong sebesar Rp ,00 b. Peningkatan Jalan Na. Lot Puak Enturin Lintas Selatan Kec. Seberuang, Hulu Gurung sebesar Rp ,00 c. Jalan Ulak Pauk Pala Pintas Sebesar Rp ,00 d. Pembangunan Jalan HTI Lubuk Mantuk Nanga Tubuk Kec. Kalis Sebesar Rp ,00 e. Pembangunan Jembatan Rangka Baja Sungai Mendalam Desa Datah Dian Kec. Putussibau Utara Sebesar Rp ,00 f. Pipanisasi Air Bersih Perdesaan Desa Tani Makmur Kec. Hulu Gurung Kab. Kapuas Hulusebesar Rp ,00 g. Rehabilitasi Gertak Kayu Jalan Prabu Anom Dilaga Desa Bunut Hilir Kec. Bunut Hilir Kab. Kapuas Hulu Sebesar Rp ,00 h. Rehabilitasi Gertak Kayu Jalan Dusun Tempurau Desa Tempurau Kec. Selimbau Kab. Kapuas Hulu sebesar Rp ,00 i. Pembangunan Gertak Kayu Gg. H. M. Umar Kell. Putussibau Selatan Kab. Kapuas Hulu sebesar Rp ,00 26

27 j. Peningkatan Jalan Simp Trans Sayut-Sui Umbin- Nanga Sarai Kecamatan Putussibau Selatan, Kalis sebesar Rp ,00 k. Pembangunan Gertak Kayu Desa Pala Pintas Semulung Kec. Embaloh Hilir Kab. Kapuas Hulu Sebesar Rp ,00 l. Pembangunan Jalan Peninjau Lubuk Bandung - Mangin (Lanjutan) Kec. Batang Lupar Sebesar Rp ,00 m. Pembangunan Jalan Nanga Kalis Samarantau Nanga Sebintang Kec. Kalis sebesar Rp ,00 - Penambahan dari usulan SKPD yang berasal dari penggeseran anggaran. 27

28 BAB IV KONDISI DAN KEBIJAKAN ANGGARAN PEMBIAYAAN DAERAH 4.1. Kondisi Umum Pembiayaan Daerah Pembiayaan disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Dalam APBD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2016 Pembiayaan Daerah dirinci sebagai berikut : - Penerimaan Pembiayaan Daerah Rp ,73 - Pengeluaran Pembiayaan Daerah Rp ,73 Sedangkan dalam perubahan APBD mengalami penyesuaian sebagai berikut : - Penerimaan Pembiayan Daerah bertambah sebesar Rp ,20 - Pengeluaran Pembiayaan Daerah berkurang sebesar (Rp ,73) 4.2. Permasalahan Utama Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah dalam APBD Kabupaten Kapuas Hulu masih relatif besar. Hal itu disebabkan masih terdapat pelampauan target pendapatan dan penghermatan belanja yang berasal dari kegiatankegiatan yang tidak selesai atau tidak dilaksanakan sampai berakhirnya tahun anggaran Kebijakan Pembiayaan Belanja Daerah a. Penerimaan Pembiayaan berupa SiLPA semula dianggarkan sebesar Rp ,73 bertambah sebesar Rp ,20 sehingga menjadi Rp ,93 atau meningkat 44,96 %. Adapun Penerimaan Pembiayaan tersebut terdiri dari : 1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA) dengan rincian : Pelampauan Target Pendapatan sebesar Rp ,39, dengan rincian : 28

29 1. Pelampauan Penerimaan PAD sebesar Rp ,29; 2. Tidak terealisasinya Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam sebesar Rp. ( ,00); 3. Tidak terealisasinya Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. ( ,00); 4. Pelampauan Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi akibat perhitungan kurang salur tahun sebelumnya sebesar Rp ,00; 5. Pelampauan Lain-lain Pendapatan yang sah yang berasal dari bagi hasil penerimaan sumbangan phak ketiga sebesar Rp ,10 Penghematan Belanja sebesar Rp ,54, dengan rincian : 1. Penghematan belanja pegawai (tidak langsung dan langsung) sebesar Rp ,54; 2. Penghematan belanja barang dan jasa sebesar Rp ,00; 3. Penghematan belanja modal sebesar Rp ,00; 4. Penghematan belanja hibah sebesar Rp ,00; 5. Penghematan belanja bantuan sosial sebesar Rp ,00; 6. Penghematan belanja bantuan keuangan sebesar Rp ,00; 7. Penghematan belanja tidak terduga sebesar Rp ,00; Penghematan Pengeluaran Pembiayaan sebesar Rp ,00, dengan rincian : 1. Tidak terealiasinya pembayaran hutang pihak ketiga (Retensi) sebesar Rp ,00 yang diakibatkan tidak adanya usulan pencairan oleh pihak yang bersangkutan. 29

30 2. Penerimaan Piutang Daerah sebesar Rp ,00 yang berasal Selisih Lebih Salur Bagi Hasil Pajak Provinsi Kalimantan Barat kepada Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2015 sebagaimana Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 157/DISPENDA/2016. Bertambahnya penerimaan pembiayaan tersebut yaitu pada sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran b. Pengeluaran Pembiayaan semula dianggarkan sebesar Rp ,00, pada rancangan perubahan berkurang sebesar (Rp ,73) sehingga menjadi Rp ,000,00 deengan rincian pengurangan : - Penundaan Pembayaran utang dana reboisasi kepada Pemerintah Pusat sebesar Rp ,73. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan akibat tidak tercapainya target pendapatan 30

31 BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN Mengenai Alokasi dan distribusi Rencana Perubahan Anggaran Belanja Daerah berdasarkan Urusan Pemerintahan dan Organisasi, dapat dilihat pada tabel berikut : RANCANGAN PERUBAHAN ANGGARAN BELANJA DAERAH BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN ORGANISASI No URUSAN / SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ANGGARAN SEBELUM PERUBAHAN (Rp.) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN (Rp.) BERTAMBAH (BERKURANG) (Rp.) % =(4-3) 6 1 PENDIDIKAN Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga , , ,00 7,38 - Belanja Tidak langsung , , ,00 - Belanja Langsung , ,00 ( ,00) KESEHATAN 2 Dinas Kesehatan , , ,19 30,27 - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00) - Belanja Langsung , , ,19 3 RSUD dr. A. Diponegoro Putussibau , , ,00 17,03 - Belanja Tidak langsung , , ,00 - Belanja Langsung , , , PEKERJAAN UMUM Dinas Bina Marga dan Pengairan , ,00 ( ,00) (3,14) - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00) - Belanja Langsung , ,00 ( ,00) Dinas Cipta Karya dan Tata , , ,00 68,58 Ruang - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00) - Belanja Langsung , , ,00 PERENCANAAN PEMBANGUNAN Badan Perencanaan Pembangunan Daerah , ,00 ( ,00) (1,49) - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00) - Belanja Langsung , ,00 0,00 BIDANG PERHUBUNGAN Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi , , ,00 0,64 - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00) - Belanja Langsung , , ,00 31

32 =(4-3) 6 LINGKUNGAN HIDUP 8 Kantor Lingkungan Hidup , ,00 ( ,00) (1,15) - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00) - Belanja Langsung , ,00 0, KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil , , ,00 2,55 - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00 ) - Belanja Langsung , , ,00 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB , , ,00 11,79 - Belanja Tidak langsung , , ,00 - Belanja Langsung , , ,00 KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi , ,00 ( ,00) (1,22) - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00) - Belanja Langsung , , ,00 PENANAMAN MODAL Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu , ,00 ( ,00 ) (0,48) - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00) - Belanja Langsung , ,00 0,00 KEBUDAYAAN Dinas Kebudayaan dan Pariwisata , ,00 ( ,00) (2,90) - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00 ) - Belanja Langsung , , ,00 KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI 14 Satuan Polisi Pamong Praja , ,00 ( ,00) (1,95) - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00) - Belanja Langsung , ,00 0,00 OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN 15 DPRD , ,00 ( ,00) (5,65) - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00) 16 Kepala Daerah dan Wakil Kepala , ,00 ( ,00) (7,28) Daerah - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00) 17 Sekretariat Daerah , ,00 ( ,00) (0,28) - Belanja Tidak langsung , ,00 ( ,00) - Belanja Langsung , , ,00 32

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD 3.1.1.1. Sumber Pendapatan Daerah Sumber pendapatan daerah terdiri

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA.

BUPATI KAPUAS HULU SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA. BUPATI KAPUAS HULU PIDATO JAWABAN / PENJELASAN BUPATI KAPUAS HULU TERHADAP PEMANDANGAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU TERHADAP RANCANGAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1 Kondisi Pendapatan Daerah Pendapatan daerah terdiri dari tiga kelompok, yaitu Pendapatan Asli

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN

CAPAIAN KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN CAPAIAN KINERJA Pengelolaan keuangan daerah sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan Undang Undang Nomor

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat:

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA PENJABARAN APBD

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA PENJABARAN APBD Lampiran II Penjabaran APBD 2017 Nomor : 37 Tahun 2016 Tanggal : 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN Urusan Pemerintahan :. 0 URUSAN PEMERINTAHAN FUNGSI PENUNJANG

Lebih terperinci

- 4 - URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN I. Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah dengan Kebijakan Pemerintah

- 4 - URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN I. Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah dengan Kebijakan Pemerintah - 4 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT,

Lebih terperinci

Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam

Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam SALINAN BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1469, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Anggaran. Transfer. Pelaksanaan. Pertanggungjawaban. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183/PMK.07/2013 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

3.2.1 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan

3.2.1 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1 Kebijakan pengelolaan keuangan daerah Provinsi Jambi yang tergambar dalam pelaksanaan APBD merupakan instrumen dalam menjamin terciptanya disiplin dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman BAB III PENUTUP... 13

DAFTAR ISI. Halaman BAB III PENUTUP... 13 DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK... 1 1.2. Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK... 2 1.3. Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan pemerintahan daerah terdiri dari

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Struktur P-APBD TA. 2014

Struktur P-APBD TA. 2014 SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 Dalam rangka transparansi dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI NOMOR TANGGAL : : 93 TAHUN 2016 29 DESEMBER 2016 PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 4.02. - KEUANGAN : Halaman

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH.

UNDANG-UNDANG TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH. RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2013 PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 SALINAN NOMOR 3/A, 2010 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 SALINAN WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BOGOR PENJABARAN APBD

PEMERINTAH KOTA BOGOR PENJABARAN APBD PEMERINTAH KOTA BOGOR PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017 Urusan Pemerintahan :. 0 Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Keuangan Organisasi :. 0. 01 BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Sub Unit

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 t

2017, No Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 t No.825, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. APBD TA 2018. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN NOMOR 1/A, 2010 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang :

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2011 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PIDATO BUPATI KAPUAS HULU

PIDATO BUPATI KAPUAS HULU PIDATO BUPATI KAPUAS HULU PADA ACARA PENGANTAR NOTA KEUANGAN RANCANGAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN ANGGARAN 2016 PUTUSSIBAU, 7 SEPTEMBER 2016 BUPATI KAPUAS

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 2 SERI A TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA CIREBON TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 9 2011 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 6 SERI A TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 6 SERI A TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 6 SERI A TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA CIREBON TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN NOMOR 21/2014 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang :

Lebih terperinci

REALISASI PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015

REALISASI PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 1 REALISASI PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 U R A I A N TARGET JUMLAH PERUBAHAN 2015 S/D BULAN INI % ( Rp ) ( Rp ) 1 2 3 4 PENDAPATAN DAERAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 75 TAHUN 2017 2017 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang

Lebih terperinci

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 2013 PERDA KOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 13 HLM, LD No. 23 ABSTRAK : -

Lebih terperinci

BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK

BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK 63 BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK A. Konsep Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Menurut Freedman dalam anggaran

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 SALINAN BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA PENJABARAN APBD

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA PENJABARAN APBD Lampiran II PERATURAN BUPATI Nomor : 33 Tahun 2015 Tanggal : 11 December 2015 PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN Urusan Pemerintahan : 1. 20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2011 SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2013 T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2013 T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2013 T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Bali

Pemerintah Provinsi Bali BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintah dan kemampuan pendapatan daerah yang memiliki fungsi sebagai

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN ANGGARAN 2009

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kupang, Februari 2014 KEPALA BAPPEDA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR,

Kata Pengantar. Kupang, Februari 2014 KEPALA BAPPEDA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, Kata Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena atas penyertaan-nya maka penyusunan Buku Statistik Kinerja Keuangan Provinsi NTT Beserta SKPD 2009-2013 ini dapat diselesaikan. Dalam era

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 1 2009 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 165/PMK.07/2012 TENTANG PENGALOKASIAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 165/PMK.07/2012 TENTANG PENGALOKASIAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 of 41 1/31/2013 12:38 PM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.07/2012 TENTANG PENGALOKASIAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 10 TAHUN 2014 T E N T A N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH 5.1 PENDANAAN Rencana alokasi pendanaan untuk Percepatan Pembangunan Daerah pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2009 memberikan kerangka anggaran yang diperlukan

Lebih terperinci

tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta Dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah

tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta Dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (RKA - PPKD)

RENCANA KERJA ANGGARAN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (RKA - PPKD) PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG RENCANA KERJA ANGGARAN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (RKA - PPKD) TAHUN ANGGARAN 07 PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH: a. NAMA : Dra. Hj. SUHARTINI KAPTIATI b. NIP : 964005

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN PIMPINAN DPRD KABUPATEN DEMAK NOMOR : 06/PIMP.DPRD/2015 TENTANG PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI GARUT RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG NOMOR 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep, Konstruk, Variable Penelitian 2.1.1 Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah, pendapatan

Lebih terperinci

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR Urusan Pemerintahan 1 - URUSAN WAJIB 1.20 - Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, 1.20.05 - BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR 15.090.246.60 5.844.854.40

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Kebijakan pengelolaan keuangan daerah Provinsi Jambi yang tergambar dalam pelaksanaan APBD merupakan instrumen dalam menjamin terciptanya disiplin dalam

Lebih terperinci

BAB II ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

BAB II ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) BAB II ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) I. PRINSIP PENYUSUNAN APBD Prinsip Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2016 sebagai berikut: 1. Sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 WALIKOTA MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TAHUN 2011 NO NOMOR PERBUP TENTANG HAL 1 1 TAHUN 2011 PENGELUARAN KAS MENDAHULUI

DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TAHUN 2011 NO NOMOR PERBUP TENTANG HAL 1 1 TAHUN 2011 PENGELUARAN KAS MENDAHULUI DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TAHUN 2011 NO NOMOR PERBUP TENTANG HAL 1 1 TAHUN 2011 PENGELUARAN KAS MENDAHULUI PENETAPAN APBD TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK BELAJAR PEMILUKADA DAN BELAJAR YANG BERSIFAT

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU SALINAN PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1278, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Anggaran. Transfer. Daerah. Pengalokasian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.07/2013 TENTANG PENGALOKASIAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 30 2007 SERI A R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2007

Lebih terperinci

Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta Dan Kabupaten Subang

Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta Dan Kabupaten Subang SALINAN BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2016

Lebih terperinci

PENJABARAN PERUBAHAN APBD

PENJABARAN PERUBAHAN APBD Lampiran II PERBUP PERUBAHAN APBD 2013 Nomor : 38 TAHUN 2013 Tanggal : 10 Oktober 2013 PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PENJABARAN PERUBAHAN APBD TAHUN ANGGARAN 2013 Urusan Pemerintahan : 1.20 Urusan Wajib

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

KOTA NOMOR SERI : A TENTANG APBD, a. bahwa. pelaksanaan. Menimbang. antar. perubahan APBD (APBD) yang

KOTA NOMOR SERI : A TENTANG APBD, a. bahwa. pelaksanaan. Menimbang. antar. perubahan APBD (APBD) yang LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 12 2011 PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 12 TAHUN 2011 12 TAHUN 2011 SERI : A TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARANN 2011 DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya kebijakan ekonomi daerah yang mengatur hubungan pemerintah

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya kebijakan ekonomi daerah yang mengatur hubungan pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahirnya kebijakan ekonomi daerah yang mengatur hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Kebijakan pemerintah Indonesia tentang otonomi daerah secara efektif

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 SALINAN BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

Lebih terperinci

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2013 B U P A T I P U R W O R E J O PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2015

URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2015 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 9 2015 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 09 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI PAMEKASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI PAMEKASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 SALINAN WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH

DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH Oleh: DR. MOCH ARDIAN N. Direktur Fasilitasi Dana Perimbangan dan Pinjaman Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH 2018 1 2 KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 9 2009 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURANDAERAH KOTABATU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURANDAERAH KOTABATU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURANDAERAH KOTABATU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU,

Lebih terperinci

SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH

SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH MAKALAH SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH Untuk memenuhi tugas kelompok presentasi mata kuliah Sistem Informas Akuntnasi Sektor Publik KELAS CA Fanditama Akbar Nugraha 115020307111029 Rendy Fadlan Putra

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 SALINAN NOMOR 2/A, 2011 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

TAR== LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

TAR== LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG NOMOR 3 TAR== LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

REALISASI APBD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 TRIWULAN I

REALISASI APBD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 TRIWULAN I REALISASI APBD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 TRIWULAN I APBD Murni TA. 2013 Ditetapkan dengan Perda Nomor : 14 Tahun 2012 Tanggal 13 Desember 2012 Ttg APBD TA. 2013 dan Pergub Nomor 29

Lebih terperinci