Dukungan Sosiolinguistik Terhadap Penerjemahan
|
|
- Yuliani Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Dukungan Sosiolinguistik Terhadap Penerjemahan Purwani Indri Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjend Sujono Humardani No. 1 Jombor Sukoharjo, kode pos Telpon: , fax: Abstrak Kebutuhan manusia untuk saling berinteraksi sesamanya merupakan kebutuhan hakiki yang harus selalu dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan bahasa sebagai alat komunikasi manusia yang paling sempurna. Bahasa selalu digunakan dan dikaitkan dengan masyarakat penuturnya, untuk itulah sosiolinguistik lahir dengan memberikan banyak kontribusi di dalamnya. Salah satu dukungan yang nyata adalah dalam bidang penerjemahan. Penerjemahan sebagai kegiatan yang menjembatani 2 (dua) masyarakat yang berbeda sistem bahasanya diharapkan mampu mengalihkan pesan secara tepat. Pengalihan pesan ini tentu saja tidak lepas dari unsur-unsur yang ada dalam masyarakat penutur maupun petutur. Kata-kata Kunci : Sosiolinguistik, Penerjemahan, Penutur, Petutur Pendahuluan Manusia lahir dan berkembang di muka bumi ini dengan membawa sifat dasar akan kebutuhan yang hakiki, yakni berkomunikasi. Sejak zaman dahulu kala, manusia sudah mengenal kegiatan komunikasi, meskipun dengan cara yang amat sederhana. Dengan berkomunikasi, manusia dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta dapat berinteraksi dengan sesamanya. Di dalam berkomunikasi dengan orang lain, dibutuhkan suatu alat yang dapat digunakan dan dipaharni dengan baik oleh manusia. Alat komunikasi yang dimaksud adalah bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama atau alat interaksi bagi manusia karena dibandingkan dengan alat-alat komunikasi yang lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik dan paling sempurna (Chaer, 2004:11). Pada prinsipnya bahasa merupakan sarana komunikasi. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan informasi kepada orang lain. Selain itu dan yang paling penting, bahasa merupakan alat untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Di dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kenyataan seseorang berinteraksi dengan orang lain bukan semata-mata karena ingin menyampaikan informasi, mamun yang lebih penting lagi karena orang tersebut ingin menjalin hubungan dengan orang tersebut (Trudgill, 1977: 14). Suatu contoh ketika seorang mahasiswa bertemu dengan dosennya, dia akan menyapa dengan mengucapkan Selamat siang, Pak/Bu. Hal seperti ini bukan berarti mahasiswa tersebut ingin menyampaikan informasi bahwa hari sudah siang, akan tetapi mahasiswa ini lebih ingin menjalin hubungan dengan dosennya sesuai dengan norma dan budaya yang ada di dalam masyarakatnya. Proses mempelajari bahasa tidak terlepas dari penggunaan bahasa itu sendiri di 92
2 No.1 / Volume 19 / 2010 dalam konteks masyarakat, yaitu bagaimana bahasa tersebut digunakan oleh penuturnya di dalam kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan. Lebih jauh, peradaban manusia yang semakin modern sangat memungkinkan manusia untuk berhubungan dengan manusia yang lain tanpa mengenal batas, ruang, dan waktu. Masyarakat di suatu daerah tertentu dapat berkornunikasi dengan masyarakat tertentu lainnya di belahan bumi yang lain. Dalam kondisi seperti ini tentu saja dibutuhkan bahasa yang dapat dipahami kedua belah pihak. Namun demikian, hambatan semacam ini sering terjadi karena terbatasnya kemampuan manusia dalam memahami seluruh bahasa yang ada. Keadaan ini memunculkan suatu bidang ilmu lain yang disebut sebagai penerjemahan. Penerjemahan diharapkan dapat menjembatani permasalahan yang muncul akibat perbedaan dua bahasa yang berbeda. Sukses tidaknya pekerjaan penerjemahan tidak semata-mata tergantung pada kemampuan seorang penerjemah, namun juga didukung faktor-faktor lain, misalnya pengetahuan tentang bahasa itu sendiri, budaya yang melingkupi masyarakatnya dan lain-lain. Tulisan ini akan menguraikan tentang 2 (dua) hal utama, yakni tentang sosiolinguistik dan penerjemahan. Kedua, hal tersebut bukanlah masalah yang berdiri sendiri-sendiri, namun bila dikaji lebih mendalam akan dapat dilihat hubungan atau keterkaitan antara keduanya. Dalam pembahasan yang lebih khusus akan dijelaskan mengenai dukungan sosiolinguistik terhadap bidang penerjemahan. Sosiolinguistik A. Pengertian Sosiolinguistik Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang memiliki kaitan yang sangat erat. Sebagian besar perkembangan sosiolinguistik ini terjadi pada akhir tahun 1960-an dan sekitar awal tahun 1970-an, sehingga sosiolinguistik merupakan salah satu disiplin ilmu yang masih baru. Namun demikian, bukan berarti penemuan ilmu sosiolinguistik ini terjadi pada tahun-tahun tersebut. Studi tentang dialek telah dilaksanakan jauh sebelumnya. Hal yang baru adalah perhatian atau minat yang semakin luas terhadap ilmu sosiolinguistik dan realisasinya yang banyak memberikan pencerahan baik di dalam sifat-sifat bahasa maupun sifat-sifat masyarakat (Hudson, 1980: 1). Untuk dapat memahami dengan lebih baik apa sosiolinguistik, berikut ini disampaikan beberapa definisi sosiolinguistik dari beberapa pakar. Hudson (1980: 1) mengatakan, sociolinguistics as the study of language in relation to society. Sementara itu, Fishman (1972) dalam Chaer (2004: 2) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai, 'the study of characteristics of language varieties, the characteristics of their function's and the characteristics of their speaker as these three constantly interact, change and change one another within a speech community. Hickerson (1980) dalam Chaer (2004: 4-5) mengatakan, Sosiolinguistik merupakan sub bidang linguistik yang memfokuskan penelitian pada variasi ujaran serta mengkajinya dalam suatu konteks sosial. Sosiolinguistik meneliti korelasi antara faktor-faktor sosial itu dengan variasi bahasa. Dari beberapa definisi yang telah disampaikan di atas, secara ringkas dapat dikatakan sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Bell (1976: 17), '... that sociolinguistics attempts to make correlations between linguistic and social structure... Sosiolinguistik melihat bahasa tidak sebagai bahasa, namun melihat bahasa sebagai sarana interaksi atau 93
3 komunikasi dalam masyarakat manusia. 1. Masalah-masalah dalam Sosiolinguistik Telah disinggung di muka bahwa hubungan bahasa dengan masyarakat adalah bahan kajian utama dalam ilmu sosiolinguistik. Sosiolinguistik lebih menekankan pada perincian penggunaan bahasa yang sebenarnya, seperti deskripsi pola-pola pemakaian bahasa/dialek dalam budaya tertentu, pilihan pemakaian bahasa/dialek tertentu yang dilakukan penutur, topik, dan latar pembicaraan. Dalam kajian yang lebih luas, sosiolinguistik dapat mempelajari variasi-variasi bahasa seperti dialek dan idiolek yang melibatkan kelas-kelas sosial dalam masyarakat, tingkat dan jenis pendidikan, usia, jenis kelamin, suku/etnis, dan lain-lain. Berpijak dari masalah utama tersebut, dapat dijabarkan beberapa masalah dalam sosiolinguistik adalah: (a). Identitas sosial dari penutur, dapat berupa anggota keluarga, sahabat, atasan dan bawahan, guru, murid, tetangga, dan sebagainya. Identitas penutur dapat mempengaruhi pilihan kode dalam bertutur. (b). Identitas sosial dari pendengar, dapat berupa anggota keluarga, sahabat, atasan dan bawahan, guru, murid, tetangga, dan sebagainya. Identitas pendengar dapat mempengaruhi pilihan kode dalam bertutur. Identitas sosial pendengar ini harus dilihat dari pihak penutur.(c). Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi, dapat berupa ruang keluarga, mesjid, lapangan sepak bola, pasar, ruang perpustakaan, dan lain-lain. Tempat peristiwa tutur terjadi dapat mempengaruhi pilihan kode dan gaya dalam bertutur. Contoh: Di ruang perpustakaan, orang akan berbicara berbisik-bisik atau dengan suara perlahan, namun tidak demikian dengan orang yang berbicara di lapangan sepak bola.(d). Analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial, berupa deskripsi pola-pola dialek-dialek sosial itu, baik yang berlaku pada masa tertentu atau yang berlaku pada masa yang tidak terbatas. (e). Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur terhadap perilaku bentuk-bentuk ujaran, maksudnya setiap penutur tentunya memiliki kelas sosial tertentu di dalam masyarakat, yang dengan kelas sosialnya tersebut penutur dapat memiliki penilaian sendiri terhadap bentuk-bentuk perilaku ujaran yang berlangsung. (f). Tingkat variasi dan ragam linguistik maksudnya bahasa menjadi sangat bervariasi dikarenakan masyarakat tutur yang heterogen, banyaknya fungsi sosial dan politik bahasa serta adanya tingkat kesempurnaan kode. (g). Penerapan praktis dari penelitian linguistik, merupakan topik yang membicarakan kegunaan penelitian sosiolinguistik untuk mengatasi masalah-masalah praktis dalam masyarakat. Sebagai contoh, mengatasi konflik sosial akibat konflik bahasa. (Chaer, 2004: 5-6) Dari beberapa masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik sangat bermanfaat dalam kehidupan praktis karena bahasa sebagai alat komunikasi verbal manusia mempunyai aturan-aturan tertentu. Dengan kata lain, dalam penggunaannya sosiolinguistik memberikan pengetahuan bagaimana cara menggunakan bahasa dalam aspek atau segi sosial tertentu, seperti yang dikemukakan oleh Fishman (1967) dalam Chaer (2004: 7), bahwa yang dipersoalkan dalam sosiolinguistik adalah, who speak, what language, to whom, when, and to what end. 2. Hubungan Sosiolinguistik dengan Linguistik Dikaji dari maknanya, sosiolinguistik merupakan sub bagian dari linguistik. Namun demikian, pembahasan mengenai keduanya merupakan 2 (dua) hal yang sangat berbeda. Linguistik membahas mengenai aturan-aturan atau kaidah suatu bahasa, sementara sosiolinguistik berada dalam ranah aturan-aturan yang berhubungan dengan 94
4 No.1 / Volume 19 / 2010 masyarakat. Sebagai contoh, cara alternatif dalam mengekspresikan hal-hal yang sama yang dipilih oleh kelompok sosial yang berbeda (Hudson, 1980: 3). Secara konkret contoh tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: seseorang bersuku Jawa dari masyarakat daerah Jawa Tengah, ketika menggunakan kata mangan/ maem untuk mengistilahkan makan, ketika mengatakan bangun dari tidur menggunakan kata 'tangi'. Namun bagi orang suku Jawa dari masyarakat daerah Jawa Timur akan menggunakan kata 'mbadog' untuk istilah makan tersebut. Pendapat di atas bagi kelompok lain nampaknya tidak sepenuhnya bisa diterima. Masih di dalam buku dan halaman yang sama, dikatakan oleh kelompok ini karena ujaran secara nyata merupakan perilaku sosial (social behaviour), maka untuk mempelajari ujaran tersebut tanpa referensi mengenai masyarakat tertentu itu, hanyalah merupakan perilaku permukaan saja (tanpa menghubungkan perilaku seseorang dengan orang lain). Hal ini bisa ditegaskan karena ujaran memiliki fungsi sosial, baik sebagai alat komunikasi dan juga alat identifikasi kelompok sosial. Dengan demikian, jelas bahwa sosiolinguistik mempunyai hubungan yang nyata dengan linguistik. Suatu ujaran tidak akan mempunyai makna apapun tanpa dikaitkan dengan konteks sosial suatu masyarakat. 3. Interaksi Bahasa dan Kehidupan Sosial Bahasa mempunyai peran sentral dalam melibatkan manusia untuk berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Interaksi manusia dalam masyarakat memungkinkan penggunaan beragam bahasa yang berbeda-beda. Perbedaan ujaran suatu bahasa memunculkan masalah dalam berbagai sektor kehidupan; pendidikan, perkembangan nasional, dan komunikasi antar budaya. Hal ini bisa terjadi karena belum adanya agreement mengenai model deskripsi bahasa dalam interaksi dengan kehidupan sosial. Hubungan keakraban sosial atau bahkan jarak sosial bisa ditandai dengan switching antara bahasa-bahasa yang berbeda, antara variasi dialek, atau antara kata ganti yang ada dalam dialek tersebut. (Hymes, 1973: 30). Teori umum mengenai interaksi bahasa dan kehidupan sosial ini harus mencakup berbagai hubungan antara makna-makna linguistik dan makna sosial dalam komunitas tertentu merupakan problem nyata, di antaranya menyampaikan cara berbicara sebagai salah satu di antara seperangkat bentuk-bentuk simbol di dalam masyarakat. Penerjemahan 1. Penerjemahan sebagai salah satu Kajian Ilmu Bahasa Dewasa ini perkembangan ilmu penerjemahan semakin banyak diminati oleh banyak orang dari berbagai disiplin ilmu. Majunya bidang teknologi dan ilmu pengetahuan di beberapa negara maju mendorong negara-negara lain untuk mempelajari ataupun mengadopsi kemajuan tersebut. Hal ini menjadi suatu kendala bagi negara-- negara tertentu yang secara kebetulan tidak menggunakan bahasa yang sama dengan bahasa dari negara yang dimaksud. Dalam keadaan seperti ini, dibutuhkan seorang mediator (penerjemah) yang dapat menjembatani perbedaan dua bahasa tersebut. Di Indonesia, banyaknya buku-buku terjemahan yang tersedia sekarang ini dan banyaknya film-film impor yang ditayangkan merupakan suatu fenomena lain yang menunjukkan bahwa penerjemahan memang sangat diminati oleh banyak orang. 95
5 Penerjemahan dianggap sebagai salah satu kajian ilmu bahasa karena di dalam penerjemahan mengungkap struktur intern suatu bahasa. Menurut Chaer (2004: 1), yang dimaksud dengan struktur intem bahasa meliputi struktur fonologis, struktur morfologis, atau struktur sintaksisnya. Pengkajian secara internal ini hanya menggunakan teori dan prosedur linguistik saja. Beberapa pakar mendefinisikan penerjemahan sebagai berikut : (a)"translating consists of reproducing in the receptor 10-Iguage the closest natural equivalent of the source language message, first in terms of meaning, secondly in terms ofstyle " (Nida and Taber, 1982: 12). (b)."translation as the replacement of texture material in one language (SL) by equivalent textual material in another language (TL) (Catford, 1965: 10). (c). "translation as the transfer of meaning from one set to another set of language signs" (Lawendowski (1978) dalam Shuttleworth and Cowie, 1997: 182). Dilihat dari maknanya, penerjemahan merupakan suatu proses yang sangat rumit yang terjadi di dalam otak manusia (dikenal sebagai proses kognitif), dan dari beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa di dalam penerjemahan melibatkan berbagai unsur bahasa. Unsur bahasa tersebut bisa dalam tataran kata, kalimat, bahkan lebih luas lagi dalam tataran teks. Dengan demikian, tepatlah kiranya dikatakan bahwa penerjemahan menjadi salah satu kajian ilmu bahasa. 2. Peran Penerjemahan dalam Masyarakat Di era globalisasi yang sernakin kompetitif, menuntut manusia sebagai pelaku di dalamnya membekali diri dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan. Kemampuan seseorang dalam menerima bahasa asing (dalam hal ini bahasa Inggris) merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. Dengan menguasai bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa internasional diharapkan seseorang dapat menerima informasi lebih banyak lagi dari negara luar, sehingga seseorang tersebut dapat mengembangkan i1mu dan pengetahuannya untuk kemajuan negaranya. Pada kenyataannya, tidak banyak orang Indonesia yang mampu berbahasa Inggris dengan baik. Untuk itulah, kehadiran penerjemah sangat dibutuhkan untuk menjembatani kesenjangan komunikasi yang terjadi antara penutur dan petutur. Penerjemahan pada dasarnya tidak sekedar mengalihbahasakan dari satu bahasa ke bahasa lain. Hal terpenting yang harus selalu diingat bahwa pesan yang akan disampaikan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran harus sama. Di dalam perkembangannya, penerjemahan tidak hanya sekedar mendasarkan pada proses pengalihbahasaannya, namun lebih jauh juga mempertimbangkan pada pembaca sasaran (target reader) dan tujuannya. Nord (1997: 2) mengatakan, "Translating thus, involves aiming at a particular communicative purpose that may or may not be identicall with the one that other participants have in mind". Dari sini jelas terlihat bahwa peran penerjemahan dalam masyarakat sangat penting, mengingat masyarakat itu sendiri merupakan sekumpulan manusia yang heterogen yang memiliki dasar dan tujuan yang berbeda-beda. Dukungan Sosiolinguistik Terhadap Penerjemahan Kegiatan penerjemahan yang dihasilkan oleh seorang penerjemah, sudah barang tentu ditujukan bagi individu-individu tertentu atau masyarakat tertentu yang membutuhkan karya terjemahan tersebut. Untuk itu, dalam menghasilkan karya tejemahan, seorang penerjemah tidak dapat mengabaikan unsur-unsur di luar masalah 96
6 No.1 / Volume 19 / 2010 kebahasaan itu sendiri. Ketika dua orang manusia dari dua negara yang-berbeda dengan bahasa yang berbeda pula mereka berinteraksi, mereka akan berusaha untuk mendapatkan beberapa petunjuk yang dapat dipakai untuk memperjelas hal-hal yang akan disampaikannya. Hal yang sama terjadi dalam penerjemahan, petunjuk tersebut (bisa berupa latar belakang geografis, kelas sosial yang berbeda, dan lain-lain) sangat perlu diperhatikan untuk menentukan jenis terjemahan yang akan dihasilkan. Untuk menerjemahkan suatu teks percakapan misalnya, seorang penerjemah perlu menganalisis dari masyarakat penutur yang bagaimana dan untuk masyarakat petutur yang mana. Istilah dialek dan idiolek bisa menjadi petunjuk yang dapat digunakan untuk menerjemahkan teks tersebut dengan baik dan berterima. Apabila penerjemah tidak memahami faktor-faktor tersebut, bisa jadi hasil terjemahan tersebut menjadi suatu hasil terjemahan yang kurang berterima. Hal ini perlu diperhatikan, mengingat penerjemah tidak hanya sekedar mengalihkan bahasa, tetapi juga menyampaikan pesan yang dimaksud dengan baik. Selain itu, unsur emosi atau kejiwaan dalam menterjemahkan karya sastra perlu diperhatikan.. Tanpa mengetahui latar belakang budaya, geografis, dan petunjuk-petunjuk lain yang digunakan oleh penutur, mustahil seorang penerjemah dapat mentransfer pesan yang dimaksud dengan baik. Sebagai contoh: seorang penutur asli bahasa Inggris yang mengatakan kekagumannya terhadap suatu hal yang dilihatnya dengan mengatakan, "How beautiful the view is. Bilamana kalimat tersebut ditejernahkan ke dalam bahasa petutur Jawa dari masyarakat menengah ke bawah, tidak cukup hanya ditejemahkan dengan, "Apike pemandangan iku". Di sini unsur emosi kurang terlihat secara nyata terjemahan tersebut akan jauh berbeda bila diterjemahkan dengan menggunakan seruan yang sering diungkapkan oleh orang Jawa ketika dia mengagumi sesuatu hal. Misalnya, terjemahan tersebut akan menjadi seperti ini, "Biyuh, apik tenan pemandangane". Terjemahan seperti ini tidak akan bisa dihasilkan bila di dalam penerjemahan mengabaikan hal-hal yang terjadi di dalam masyarakat. Dari ilustrasi di atas, dapat dikatakan secara umum ada pengaruh masyarakat di dalam penggunaan bahasa, yaitu : 1) Banyak contoh tentang lingkungan fisik di dalam kehidupan masyarakat yang direfleksikan dalam bahasa. Misalya kata snow dalam bahasa Inggris hanya menunjuk pada satu (atau mungkin dua) kata dan satu benda, namun dalam bahasa Eskimo kata itu mempunyai makna banyak. 2) Lingkungan sosial dapat direfleksikan dalam bahasa dan kadang-kadang memiliki efek pada sktruktur kosa kata. Contoh : sistem kekerabatan dalam masyarakat pada umumnya direfleksikan dalam kosa kata kekerabatan. Dalam kenyataannya, masyarakat penutur bahasa Inggris mengenal son, daughter, grandson, granddaughter, mother, father, dan sebagainya. Tentu saja selain itu dapat dibicarakan hubungan yang mengarah pada perbedaan antara hubungan paternal dan maternal, yang di dalam masyarakat yang berbahasa Inggris hubungan seperti itu tidak perlu disebutkan. Hal tersebut akan berbeda di dalam masyarakat yang menganut sistem paternal atau maternal semacam ini (Trudgill, 1977:27). Dari contoh dan penjelasan di atas jelas terlihat bahwa dukungan sosiolinguistik terhadap penerjemahan sangat nyata dan penting. Ujaran suatu bahasa tidak akan mempunyai arti bilamana dia hanya berdiri sendiri tanpa memperhatikan konteks kalimat yang menyertai dan masyarakat tempat penutur dan petutur berada. 97
7 Kesimpulan Bahasa merupakan alat komunikasi yang vital bagi manusia. Dengan bahasa manusia dapat mengekspresikan segala sesuatu yang ada di dalam benaknnya. Namun perlu diperhatikan bahwa ujaran suatu bahasa tidak akan berarti apapun bila ujaran tersebut berdiri sendiri tanpa memperhatikan konteksnya. Bahasa juga dipengaruhi oleh lingkungan tempat masyarakat penutur dan petutur berada. Dalam perkembangan ilmunya, bahasa juga dipelajari oleh disiplin ilmu lain yang pada akhirnya menjadi ilmu antar displiner, salah satunya adalah sosiologi dan linguistik yang kemudian disebut sosiolinguistik. Dukungan sosiolinguistik dalam penerjemahan sangat nyata dan penting, karena dalam menghasilkan terjemahan yang baik dan berterima, seorang penerjemah tidak hanya memperhatikan unsur kebahasaan saja namun juga unsur non kebahasaan, misalnya ragam bahasa yang ada dalam masyarakat. Daftar Rujukan Abdul Chaer, Leonie Agustian Sosiolinguistik (Perkenalan Awal). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bell, Roger T Sociolinguistics (Goals, Approaches and Problems). London: BT Batsford. Catford, J.C A Linguistic Theory of Translation. Oxford Univel-sity Press. Hudson, R.A Sociolinguistics. Cambridge: Cambridge University Press. Hymes, Dell Foundation in Sociolinguistics (An Ethnographic Approach). Philadelpia: University of Pennsylvania Press. Nida, E and Taber, C The Theory and Practice of Translation. Leiden: E.J. Bill Nord, Christiane Translating as a Purposeful Activity (Funclionalist Approach Explained). Manchester U.K: St. Jerome Publishing. Shuttleworth, Mark and Moira Cowie Dictionary of Translation Studies. Manchester U.K: St. Jerome Publishing. Trudgill, Peter Sociolinguistics (An Introduction). England: Penguin Books Ltd, Harmondsworth, Middlesex. 98
PENGERTIAN SOSIOLINGUISTIK
PENGERTIAN SOSIOLINGUISTIK Janet Holmes (1995:1): sociolinguistics study the relationship between language and society, they are interested in explaining why we speak differently in different social context,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat beranekaragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka berisi beberapa hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan, buku-buku yang digunakan dalam pengkajian ini adalah buku-buku tentang sosiolinguistik.
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah ide-ide, penggambaran, hal-hal, atau benda-benda ataupun gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia memiliki status sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang kebanggaan
Lebih terperinciPENGANTAR. 1. Pengertian Sosiolinguistik 2. Masalah Yang Dikaji Sosiolinguistik
PENGANTAR 1. Pengertian Sosiolinguistik 2. Masalah Yang Dikaji Sosiolinguistik Pengantar مقدمة Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi dapat dikaji secara internal dan eksternal. Kajian internal mikrolinguistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sarana komunikasi yang paling penting sesama masyarakat adalah bahasa. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia lain. Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dibalik kemajuan teknologinya yang pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Clay dalam arti yang sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki
Lebih terperinciSILABUS SOSIOLINGUISTIK BIL008. Dr. Gatot Sarmidi, M.Pd.
Kode dokumen Halaman : 1 of 5 SILABUS SOSIOLINGUISTIK BIL008 Dr. Gatot Sarmidi, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG SILABUS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni kegiatan mengubah bentuk bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Dalam The Merriam Webster Dictionary
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia mempunyai peranan yang sangat. pada setiap bahasa, khususnya bahasa ibu atau bahasa asal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia mempunyai peranan yang sangat penting. Bahasa menjadi kunci penentu proses perubahan. Namun demikian, hal itu terkadang kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan alat yang penting dalam mendukung terjalinnya komunikasi antar individu. Dalam kegiatan komunikasi, tujuan dari kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia, terutama fungsi komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh manusia dan menjadi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 42 5.1 KESIMPULAN... 42 5.2 SARAN... 43 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kajian mengenai bahasa menjadi suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN BAHASA SASTRA Prosedur dan Kultur. Meyridah SMAN Tambang Ulang, Tanah Laut
METODE PEMBELAJARAN BAHASA SASTRA Prosedur dan Kultur Meyridah SMAN Tambang Ulang, Tanah Laut merydah76@gmail.com ABSTRAK Tulisan ini bertujuan memberikan kontribusi pemikiran terhadap implementasi pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa (language) merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial antara individu dengan individu lain. Interaksi tersebut dapat dilakukan dengan tindakannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu identitas sebuah bangsa demikian juga halnya dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang aktual dan terpercaya menjadi salah satu kebutuhan yang dicari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi yang aktual dan terpercaya menjadi salah satu kebutuhan yang dicari dan dikonsumsi oleh masyarakat sekarang ini. Karena itu, banyak sekali bentuk penyebaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perbedaan bahasa sudah tidak lagi menjadi hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia. Tuntutan mendapatkan informasi inilah yang memunculkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi tersebut, manusia memerlukan
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian penerjemahan dan metode penerjemahan yang akan digunakan untuk menganalisis data pada Bab 3. Seperti dikutip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini keberadaan talk show atau dialog interaktif sebagai sarana dalam berkomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan semakin beragamnya talk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dominan di antara sesama manusia. Realitas ini menunjukkan betapa bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa adalah salah satu faktor yang menjadi ciri pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Bahasa merupakan alat dalam komunikasi dan interaksi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena kedudukannya yang sangat penting, maka membuat bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alasan peneliti memilih judul Penggunaan Campur Kode ceramah ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 November 2013. Peneliti ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tradisi dan budaya yang sangat tinggi. Bahasa merupakan Sistem lambang bunyi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi dengan berbagai macam cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan ekspresi verbal yang disebut bahasa. Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh suku, daerah dan bangsa dalam bersosial. Tanpa adanya bahasa, komunikasi antar manusia akan terhambat. Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh sekelompok manusia untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan, karena bahasa mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alih kode..., Dewi Nuryanti, FIB UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemahaman berbahasa setiap orang berbeda di setiap budaya. Berkumpulnya berbagai budaya di suatu tempat, seperti ibukota negara, menyebabkan bertemunya berbagai budaya
Lebih terperinciALIH KODE DAN CAMPUR KODE SERTA PENGGUNAANNYA DALAM RANAH SOSIOLINGUISTIK
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE SERTA PENGGUNAANNYA DALAM RANAH SOSIOLINGUISTIK Sungkono Dekan FKIP Universitas Borneo Tarakan E-mail: sungkono_ubt@yahoo.com ABSTRAK: Manusia mengungkapkan maksud yang ingin
Lebih terperinciPEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI
PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat
Lebih terperinciApa yang Dipelajari oleh Ilmu Bahasa (linguistik)? (Bahan Kuliah Sosiolinguistik)
Bahasa dipelajari atau dikaji oleh disiplin ilmu yang disebut linguistik atau ilmu bahasa. Seperti halnya disiplin-displin yang lain, linguistik juga memiliki tiga pilar penyangga, yakni ontologi, epistemologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu bahasa, baik yang positif atau bahkan memberi suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Globalisasi, suka maupun tidak telah memberi dampak pada perkembangan suatu bahasa, baik yang positif atau bahkan memberi suatu efek yang dapat membahayakan
Lebih terperinciETNOGRAFI KOMUNIKASI. Sangra Juliano P, M.I.Kom
ETNOGRAFI KOMUNIKASI Sangra Juliano P, M.I.Kom Etnografi Etnografi berasal dari kata ethnos yang berarti bangsa dan graphein yang berarti tulisan atau uraian. Jadi berdasarkan asal katanya, etnografi berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbentuknya pembagian bahasa di dunia yang memiliki ciri-ciri yang unik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri melainkan selalu berinteraksi dan berkomunikasi dengan makhluk sosial lainnya, untuk keperluan
Lebih terperinciALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SD DOREMI EXCELLENT SCHOOL. oleh: Ni Made Yethi suneli
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SD DOREMI EXCELLENT SCHOOL oleh: Ni Made Yethi suneli Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mengalami perubahan signifikan seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan yang pesat saat ini. Film juga telah memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan mengenai: (1) latar belakang, (2) fokus penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) penegasan istilah. Berikut diuraikan penjelasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai wahana komunikasi digunakan setiap saat. Bahasa merupakan alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan fenomena yang tidak dapat dilepaskan dari segala kegiatan manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat
Lebih terperinciTEORI SKOPOS DAN TRANSLATION BRIEF DALAM PENERJEMAHAN
The 1st International Conference on Language, Literature and Teaching ISSN 2549-5607 TEORI SKOPOS DAN TRANSLATION BRIEF DALAM PENERJEMAHAN Anam Sutopo Universitas Muhammadiyah Surakarta anam.sutopo@ums.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana,
Lebih terperinciMETODE PENGAJARAN BAHASA BERBASIS KOMPETENSI
METODE PENGAJARAN BAHASA BERBASIS KOMPETENSI Berlin Sibarani Universitas Negeri Medan Abstract This paper discusses the concepts of competency based language teaching. The focus of the discussion is mainly
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antara manusia satu sama lain. Bahasa tersebut dapat diungkapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan hal yang sangat penting dan memliki peran besar dalam kehidupan sosial manusia karena bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara manusia satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi berartikulasi yang. mark having understood meanings.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI,1990:66) bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat konvensional yang dipakai sebagai
Lebih terperinciDAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS... iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT...
Lebih terperinciAbstraksi. Kata kunci: dialektologi, sikap, bahasa, minang, rantau
Kajian Dialektologi dan Sikap Bahasa Minang Pada Pedagang Rantau di Jakarta 1 Erni Hastuti, 2 Teddy Oswari 1 Fakultas Sastra dan Bahasa, Universitas Gunadarma 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa selalu mengalami perubahan dan perkembangan.perkembangan dan perubahan itu terjadi karena adanya perubahan sosial, ekonomi, dan budaya.perkembangan bahasa
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Alih Kode Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian. Menurut KBBI konsep adalah rancangan dasar, ide, pengertian, dan gambaran
Lebih terperinciBAB I iii PENDAHULUAN. pada makhluk lainnya dimuka bumi ini. Semua orang menyadari betapa pentingnya
BAB I iii PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya dimuka bumi ini. Semua orang menyadari betapa pentingnya peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam komunikasi, hubungan antara bahasa dan masyarakat tidak dapat dipisahkan karena bahasa merupakan wahana bagi masyarakat untuk berinteraksi satu sama lain. Fungsi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. bahasa. Tidak seperti sistem isyarat yang lain, sistem verbal bisa digunakan untuk
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori Ibrahim (1993:125 126), berpendapat bahwa semua kelompok manusia mempunyai bahasa. Tidak seperti sistem isyarat yang lain, sistem verbal bisa digunakan untuk mengacu
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
1 of 8 SILABUS Fakultas : Bahasa dan Seni Jurusan/Prodi : Bahasa dan Sastra Indonesia/Sastra Indoesia Mata Kuliah : Sosiolinguistik Kode Mata Kuliah : SAS 311 SKS : 2 SKS Standar Kompetensi : Memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat
1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat menentukan dalam perkembangan kehidupan bangsa Indonesia. Dalam masa perjuangan kemerdekaan, bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menjabarkan teori-teori yang digunakan penulis dalam menerjemahkan Komik Indonesia Nusantaranger karya Tim Nusantaranger. Agar dapat menerjemahkan komik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang dapat bertutur dengan bahasa tertentu secara tiba-tiba dalam situasi penuturan baik bersifat formal maupun yang bersifat informal. Mengganti bahasa diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain. Penggunaan suatu kode tergantung pada partisipan, situasi, topik, dan tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang dalam kehidupan mereka setiap harinya. Baik untuk komunikasi antarteman, murid dengan guru, maupun
Lebih terperinciALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR Nur Hafsah Yunus MS 1, Chuduriah Sahabuddin 2, Muh. Syaeba 3 Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita merupakan rangkaian peristiwa yang disampaikan baik berasal dari kejadian nyata ataupun kejadian tidak nyata. Terdapat berbagai macam jenis cerita seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan merupakan upaya untuk mengganti teks bahasa sumber ke dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan penerjemahan as changing
Lebih terperinciUpaya Bahasa Jawa Mengakomodasi Tulisan Ilmiah: Tanda-Tanda Impotensi atau Komplikasi?
Upaya Bahasa Jawa Mengakomodasi Tulisan Ilmiah: Tanda-Tanda Impotensi atau Komplikasi? Oleh: Djatmika Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstrak Makalah ini membahas kemampuan bahasa Jawa sebagai media
Lebih terperinciPEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA
PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA Himawatul Azmi Nur dan Prembayun Miji Lestari Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, FBS, Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun kelompok. Bahasa
Lebih terperinciPENGARUH STRUKTUR BAHASA ARAB TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM TERJEMAHAN AL QURAN Oleh: Yayan Nurbayan. Abstrak
PENGARUH STRUKTUR BAHASA ARAB TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM TERJEMAHAN AL QURAN Oleh: Yayan Nurbayan Abstrak Penerjemahan adalah sebuah proses yang bertujuan memindahkan pesan bahasa sumber ( BS ) kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa yang berlaku dan harus pandai memilih kata-kata yang tepat agar apa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengarang adalah kegiatan merangkai kata-kata yang disusun berdasarkan tema yang sudah ditentukan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.merangkai kata-kata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa sangatlah penting, karena merupakan penghubung dalam setiap pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Pada setiap bangsa,
Lebih terperinciAnalisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo
Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo Oleh: Rinda Aprilia Eka Wati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Rindaapriliaekawati@gmail.com Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciAlih Kode Pada Masyarakat Sosial Kelas Atas
Alih Kode Pada Masyarakat Sosial Kelas Atas Indriani Triandjojo Fakultas Bahasa Dan Sastra Universitas AKI Abstract People need a means which is language to play their role as a part of society in order
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesantunan berbahasa merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan komunikasi yang baik di antara penutur dan lawan tutur. Kesantunan berbahasa memiliki
Lebih terperinciSeptianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta
KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010
ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat pemakai bahasa membutuhkan satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan. komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan
Lebih terperincib. Untuk memperkenalkan bahasa Batak Toba kepada masyarakat sebagai salah satu bahasa daerah yang turut memperkaya kebudayaan nasional.
1.4.2 Manfaat Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pemakaian kata sapaan dalam bahasa Batak Toba. b. Untuk memperkenalkan bahasa Batak Toba kepada masyarakat sebagai salah satu bahasa daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut membuat banyak orang Korea berdatangan di negara di mana mereka. satunya di Indonesia. Selain ingin melakukan perjalanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan industri teknologi dan bisnis Korea Selatan telah membawa Korea Selatan menjadi negara maju, salah satu dampak ekspansi industri dan teknologi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk menyampaikan pesan moral kepada anak-anaknya. Di masa lalu, orang tua menceritakan kepada anak-anaknya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat utama dalam komunikasi dan memiliki daya ekspresi dan informatif yang besar. Bahasa sangat dibutuhkan oleh manusia karena dengan bahasa manusia
Lebih terperinciKariman, Volume 02, No. 02, Tahun
FUNGSI KEMASYARAKATAN BAHASA DALAM PERSPEKTIF KAJIAN SOSIOLOGI-LINGUISTIK Wildan Abstract Bahasa adalah alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan, ide atau perasaan dengan memakai tanda, simbol,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teks terjemahan diciptakan dalam bingkai kondisi yang berlainan dengan bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan mengatasi sejumlah masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Dalam bagian ini diuraikan (1) latar belakang, (2) masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) struktur organisasi penulisan. Adapun uraiannya sebagai berikut. 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana yang sangat penting untuk berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Manusia merupakan makhluk individu dan makhluk sosial yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu bahasa ke bahasa yang lain. Teks yang diterjemahkan disebut Teks Sumber (Tsu) dan bahasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi dan juga digunakan sebagai alat untuk menyampaikan. pesan atau maksud pembicara kepada pendengar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam menyampaikan dan menerima informasi yang dapat mempengaruhi hidup setiap manusia. Bahasa memegang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Nurlaila Djamali (2005) mengkaji tentang Variasi Bahasa Bolaang Mongondow
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Disadari bahwa penelitian ini bukanlah kajian pertama yang mengangkat masalah ini. Telah banyak penelitian yang relevan sebelumnya. Berikut adalah uraian singkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sikap bahasa merupakan sebagian dari sosiolinguistik yang mengkaji tentang bahasa.
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sikap bahasa merupakan sebagian dari sosiolinguistik yang mengkaji tentang bahasa. Jadi sikap bahasa tidak bisa lepas dari sosiolinguistik. Kebebasan memilih dan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena interferensi bahasa sangat lumrah terjadi pada masyarakat yang menggunakan dua bahasa atau yang juga disebut dwibahasa. Fenomena tersebut dalam sosiolinguistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang anak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya (Simanjuntak:1987:157).
Lebih terperinciANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK
ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinci