PERANCANGAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI DIGITAL. Budi Santoso, Sukandar, Romadhon, dan Kristiyanti

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI DIGITAL. Budi Santoso, Sukandar, Romadhon, dan Kristiyanti"

Transkripsi

1 PRPN - BA TAN, 14 November 2013 PERANCANGAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI DIGITAL Budi Santoso, Sukandar, Romadhon, dan Kristiyanti PRPN - BAT AN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang Selatan, ABSTRAK PERANCANGAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI DIGITAL. Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Indonesia, kanker leher rahim dan kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Metode pendeteksian kanker payudara, yang paling umum dilakukan adalah melalui screening menggunakan teknik mamografi. Untuk meningkatkan akses masyarakat Indonesia terhadap fasilitas pemeriksaan payudara, diperlukan banyak perangkat mamografi. Berdasarkan kenyataan-kenyataan inilah kami tergerak untuk melakukan penelitian dan mengembangkan perangkat mamografi. Melalui beberapa kajian awal, maka penelitian mengarah kepada pembuatan pesawat mamografi digital, dimana peran kaset film digantikan oleh flat panel detector. Tahapan penelitian dibagi menjadi 2, tahun 2013 penelitian pada tahap perancangan dan 2014 dilanjutkan tahap pembuatannya. Tahap perancangan meliputi bagian elektronik, elektromekanik dan perangkat lunak. Bagian elektronik meliputi pengendali tegangan tinggi, pengatur arus dan waktu. Rancangan elektromekanik menitikberatkan pada komponen C-arm, stand, konsul serta merancang graphical user interface (GUI) dan embedded system pada bagian perangkat lunaknya. Dengan telah dilakukannya tahapan perancangan, diharapkan penguasaan teknologi mamografi akan semakin meningkat, dan menghasilkan rancangan bagian-bagian pesawat sinar-x mamografi yang bisa diwujudkan menjadi prototip pada tahun Kata kunci: kanker payudara, screening, sin ar-x, mamografi. ABSTRACT DESIGN OF X-RA Y DIGITAL MAMMOGRAPHY. Based on data from the Ministry of Health of Indonesia, cervical cancer and breast cancer is the most common cancer encountered in Indonesia. Method of detection of breast cancer, the most common is through the use of screening mammography techniques. To increase Indonesian people access to breast screening facilities, required a lot of mammography devices. Based on these facts we moved to do research and develop a mammography device. Through a preliminary study, the research led to the creation of digital mammography device, where the role of the film cassette was replaced by a flat panel detector. Research is divided into two stages, in 2013 research at the design stage and 2014 continued stage of manufacture. The design phase includes electronic parts, electromechanical and software. Electronic parts include controlling high voltage, current and time control. The design of electromechanical focuses on components C-arm, stand, console and designing the graphical user interface (GUI), embedded systems at the software. Had done with the design phase, expected mastery mammography technology will increase, and produce design parts of X-ray mammography which could be realized into a prototype in Keywords: breast cancer, screening, X-ray, mammography

2 PRPN - BA TAN, 14 November PENDAHULUAN Kanker payudara dan kanker Ieher rahim merupakan jenis kanker tertinggi pad a pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh RS di Indonesia, dengan proporsi sebesar 28,7% untuk kanker payudara, dan kanker leher rahim 12,8%, leukemia 10,4%, lymphoma 8,3% dan kanker paru 7,8%. Penderita pasien kanker payudara setiap tahun semakin meningkat. Deteksi dini kedua jenis kanker tersebut dapat dilakukan dengan teknologi tepat guna yang murah dan sederhana atau simple. Itulah sebabnya, pengendalian kedua jenis kanker tersebut merupakan salah satu program prioritas Pemerintah [1]. Deteksi dini kanker payudara stadium nol dibutuhkan untuk menemukan penderita kanker pad a stadium rendah (down staging), sehingga presentase kemungkinan untuk dapat disembuhkan tinggi. Stadium nol adalah merupakan stadium pra kanker, dimana massa tumor belurn keluar dari kelenjar susu maupun saluran susu (LCIS lobular carcinoma in situ atau DCIS ductal carcinoma in situ). Mamografi merupakan deteksi dini atau screening untuk rnendiagnosis kanker payudara sedini mungkin menggunakan sinar-x dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 msv) [2]. Perangkat ini mampu memperlihatkan kelainan pada payudara dalam bentuk yang terkeeil hingga kurang dari 5 mm (stadium nol). Pad a stadium ini, mamografi dapat memperlihatkan adanya mikrokalsifikasi, yaitu suatu benjolan yang tidak dapat teraba baik oleh perempuan itu sendiri maupun dokter sekalipun, hingga benjolan tersebut berukuran 1 em atau lebih. -\ Gambar 1. Pesawat Sinar-X Mamografi [3]

3 PRPN - SA TAN, 14 November 2013 Untuk meningkatkan akses masyarakat Indonesia terhadap fasilitas pemeriksaan kanker khususnya kanker payudara, diperlukan banyak perangkat mamografi. Umumnya perangkat mamografi yang ada di rumah sakit dibeli dari luar negeri. Berdasarkan kenyataan-kenyataan inilah kami tergerak untuk melakukan penelitian dan mengembangkan perangkat mamografi. Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan penguasaan teknologi mamografi akan semakin meningkat dan bisa merancang prototip pesawat sinar-x untuk mamografi. Perangkat mamografi secara garis besar terdiri dari unit penghasil sinar-x (tabung dan komponen elektronik/elektrik pengendali), unit mekanik dan unit penangkap citra [4]. Penelitian pesawat sinar-x mamografi tahun 2013 menitikberatkan pada merancang bagian elektronik antara lain untuk mengontrol tegangan tinggi, arus tabung, pewaktu, sensor temperatur tabung dan interlock. Rancangan mekanik meliputi stand, C-arm, konsul (console) serta merancang perangkat lunak yang terdiri dari graphical user interface (GUI), embedded system. Pad a perangkat yang konvensional, film dalam kaset digunakan sebagai penangkap citra/gambar. Film hasil pencitraan/mammogram akan dilihat oleh ahli radiologi menggunakan kotak cahaya dan kemudian disimpan dalam jaket sebagai arsip. Sebelum menjadi mamogram, diperlukan proses kimiawi (pencucian film) sehingga hasil tidak segera dapat dilihat. Pad a perangkat yang lebih modern, sebagai pengganti film, biasanya digunakan detektor sinar-x seperti flat panel detector yang berbasis silikon. Penggunaan flat panel detector, memungkinkan ahli radiologi atau dokter segera mendapatkan hasil pencitraan/mammogram dalam bentuk citra digital karena akuisisi gambar cepat (kurang dari satu men it) dan waktu pemeriksaan yang lebih sing kat. Mammogram digital memudahkan dalam penyimpanan, pembesaran, orientasi, kecerahan. Manfaat ini termasuk peningkatan kontras antara jaringan payudara yang padat dan non-padat. Setelah pemeriksaan selesai untuk lebih akurat dalam mendeteksi kanker payudara, dokter dapat memanipulasi gambar payudara, memperbaiki under atau over-exposure citra tanpa harus mengulang pemeriksaan. Mammogram digital juga memudahkan pengiriman dan penyebaran informasi antara dokter dan atau ahli radiologi melalui jaringan internet untuk konsultasi jarak jauh dengan dokter lain. Manfaat lebih perangkat mamografi digital selain dosis radiasi yang lebih rendah, juga sensitivitas yang lebih tinggi dibanding mamografi konvensional [5]

4 Prosiding Perlemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN- BATAN, 14 November 2013 Mammography Gambar 2. Screening Menggunakan Mamografi Digital [6] 2. TEORI Jika dibandingkan dengan cahaya tampak, sinar-x mempunyai daya tembus yang lebih tinggi sehingga mampu menembus berbagai jenis material. Seperti Gambar 3, ketika sinar-x menembus material, intensitasnya akan berkurang sebanding dengan jenis material yang dilewati. Perbedaan intensitas/kontras inilah yang tampak sebagai citra/gambar, dimana pada sistem konvensionallangsung ditangkap dengan film. Gambar 3. Prinsip Kerja Perangkat Sinar-X [7]

5 Prosiding Pertemuan /lmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 14 November 2013 Seperti pada Gambar 2, perangkat sinar-x yang digunakan untuk mamografi juga mempunyai prinsip kerja yang sama dengan perangkat sinar-x yang lain. Energi sinar-x mamografi dari tabung melewati payudara ditangkap kaset film yang di bawah payudara. Sementara yang diserap mempunyai tingkat yang bervariasi sesuai jenis jaringan. Variasi dalam penyerapan meneiptakan perbedaan hasil exposure, yang memberikan rineian jaringan di dalam payudara. Pada mammogram, lemak tampak berwarna hitam, sedang yang lainnya; kelenjar, jaringan ikat, tumor, kalsifikasi muneul dalam variasi warna putih dan abu-abu. Karena obyek (payudara) tergolong daerah jaringan (soft tissue) dibandingkan dengan dada atau perut, maka dosis/paparan sinar-x yang digunakan lebih rendah dari perangkat sinar-x untuk thorax dan sejenisnya. Karena itu tujuan mamografi adalah menghasilkan eitra/gambar yang mampu : memperlihatkan mikrokalsifikasi dengan kontras yang tinggi. memperlihatkan sebagian besar daerah jaringan payudara dengan kontras yang lebih rendah. Persyaratan energi sinar-x rata-rata (efektif) untuk daerah jaringan payudara harus memenuhi kriteria bahwa energinya harus serendah mungkin, tetapi masih memungkinkan untuk penetrasi payudara. Oleh karena itu perlu optimalisasi energi sinar X rata-rata dalam hal : Oosis serap harus serendah mungkin dengan menaikkan energi sinar-x. Kontras meningkat seiring penurunan energi sinar-x. Untuk payudara keeil perangkat mamografi dioperasikan pada tegangan 30 kv, yang berarti energi sinar-x efektif 18 sampai 20 kev, eukup memberikan keseimbangan antara dosis dan kontras, sedangkan untuk jaringan payudara tebal, sebaiknya energi sinar-x efektifnya sedikit ditingkatkan dan penggunaan filter yang berbeda [6]. Dan pemilihan tabung sinar-x untuk mamografi optimalnya menggunakan tabung dengan anoda dan filter (0,03mm) terbuat dari bahan Molybdenum (Mo), karena mempunyai karakteristik energi sinar-x efektifnya 17,9 kev dan 19,5 kev yang memberi keseimbangan antar dosis serap dan kontras seperti Gambar

6 PRPN - BA TAN, 14 November 2013 i, ~c' I;aqet,, OJ"hi,.~(. ; Itel i!)tt~')')lt'fpn kevof p'~ctcn 12r>..:-rgy I Photon Energy (key) I D.'! ) Q.':" 28 Gambar 4. Spektrum Energi Sinar-X Mamografi [6] 3. TAT A KERJA Penelitian pesawat sinar-x mamografi tahun 2013 menitikberatkan beberapa bagian: pada meraneang Elektromekanik: C-arm (kepala tabungltube head, compression paddle dan pemegang detektor), stand (pemegang C-arm), konsul dan shielding operator. Perangkat lunak pendukung dalam meraneang bagian elektromaknetik menggunakan CA T1A. Elektronik: pengendali tegangan, arus tabung, pewaktu, sensor temperatur tabung, interlock. Perangkat lunak pendukung dalam meraneang bagian elektronika menggunakan Proteus Perangkat lunak: graphical user interface (GUI), embedded system 3.1 Bagian Elektromekanik Untuk mekanik mamografi memenuhi beberapa persyaratan : Stand harus mampu dan kuat menyangga beban/berat dari C-arm tersebut. Stand harus stabil dan setimbang baik saat C-arm diam maupun saat bergerak. C-arm mampu berotasi ±180o menyesuaikan posisi pemeriksaan CranioCaudal(CC) maupun MedioLateral Oblique(MLO) [7]. C-arm mampu bergerak vertikal mengikuti tinggi pasien di Indonesia dengan jangkauan pergerakan 100 em em. Stand dan C-arm bisa menyesuaikan posisi jika pasiennya menggunakan kursi roda. Konsul selain mampu melindungi modul elektronik yang ada didalamnya, juga harus mempertimbangkan faktor ergonomi operator saat mengoperasikan pesawat

7 PRPN - BA TAN, 14 November 2013 Shielding operator mampu melindungi operator terhadap paparan sinar-x. namun tidak menghalangi sudut pandang terhadap pasien dan sekitarnya. Pasien dan operator terlindungi dari potensi kejutan listrik. Catu daya kelistrikan dilengkapi dengan proteksi terhadap beban lebih (overload protection) Penggunaan material/bahan mekanik harus sesuai untuk medis. 3.2 Bagian Elektronika Untuk elektronika mempunyai beberapa persyaratan : Tegangan catu jala-jala (single phase) minimal 180 Vac dan maksimal 240 Vac pad a frekuensi kerja 50 Hz. Modul tegangan tingginya mampu menyediakan tegangan sebesar :::; 35 KVp yang dapat diatur sesuai keperluan. Modul tegangan tinggi harus stabil, aman dari arus kebocoran dan arus pendek (short circuit protection). Kabel untuk tegangan tinggi menggunakan jenis kabel tegangan tinggi (high tension cable) Kemampuan arus tabung hingga 30 ma untuk focal spot kecil ::::0,1-0,3 mm. Pewaktu bisa diatur minimal 0,4 detik sampai dengan maksimal 2 detik. Adanya sensor temperatur tabung untuk memperpanjang waktu pakai tabung sinar-x. Adanya modul interlock dan emergency untuk keamanan bagi pasien dan operator. Adanya lampu indikator saat sedang pesawat mamografi sedang bekerja dan saat situasi emergensi. 3.3 Bagian Perangkat Lunak Perangkat lunak graphical user interface (GUI) mampu merekam, menyimpan dan mengolah hasil/citra digital 2 dimensi. Perangkat lunak mampu menyimpan data hasil pemeriksaan pasien secara valid. Perangkat lunak embedded system mampu mengendalikan modul elektronik secara aman dan akurat. GUI harus mudah dioperasikan oleh operator dan informatif

8 PRPN-BATAN, 14 November HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perancangan pesawat sinar-x mamografi yang meliputi elektronik, elektromekanik dan perangkat lunak. 4.1 Bagian Elektronika Pengendali Tegangan Tinggi Rangkaian pengendali tegangan tinggi berfungsi mengatur tegangan kerja tabung sinar-x sesuai dengan kebutuhan. Oalam pesawat mamografi tegangan tinggi mempunyai pengaruh pada energi sinar-x yang dihasilkan, besarnya energi sinar-x berpengaruh terhadap daya tembus/penetrasi sinar-x terhadap obyek payudara. Rangkaian ini menggunakan ATmega8 sebagai pengendali tegangan tinggi yang dilengkapi dengan rangkaian umpan balik, agar besarnya setting tegangan tinggi sesuai yang diinginkan, sedangkan sistem pengaturannya menggunakan teknik pulse wave modulation (PWM). Nantinya pilihan tegangan tinggi untuk mamografi mempunyai interval KVp. Gambar 5. Rangkaian Pengendali Tegangan Tinggi Pengatur Arus Tabung Rangkaian pengatur arus tabung berfungsi mengatur besarnya arus tabung sinar-x sesuai dengan kebutuhan. Pad a tabung mamografi, filament katoda jarak ke anodanya lebih dekat dibandingkan dengan tabung sinar-x biasa, sehingga saat beroperasi temperatur tabung bisa jauh lebih rendah

9 PRPN-BATAN, 14 November 2013 Pada mamografi arus tabung adalah fungsi dari pad a arus fila men, karena untuk mengatur arus tabung pad a nilai tertentu, harus dengan mengubah arus filamen. Rangkaian ini menggunakan ATmega8 sebagai pemilih arus sesuai kebutuhan. Nantinya pilihan untuk arus tabung dibuat menjadi 15mA, 20mA, 25mA dan 30mA. Gambar 6. Rangkaian Pengatur Arus Tabung Pengatur Waktu Pengaturan waktu exposure berfungsi memberikan waktu bagi sinar-x untuk mencapai atau penetrasi terhadap obyek sehingga bisa menghasilkan citra yang tajam. Waktu exposure yang terlalu lama bisa membuat gambar tidak tajam akibat pergerakan obyek, sebaliknya jika waktunya terlalu singkat, sinar-x belum mencapai atau penetrasi sehingga citra obyek yang dihasilkan cenderung gelap/kurang kontras. Biasanya waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh mamografi berkisar 1-2 detik. Rangkaian ini menggunakan mikrokontroller A Tmega 16, karena selain sebagai pengatur waktu juga bertindak sebagai pusat pengatur dan mengkoordinir keseluruhan input ouput sistem elektronika termasuk diantaranya setting parameter dari GUI. Perangkat lunak yang tertanam di ATmega (embedded system) mengatur seluruh perintah yang diterima ataupun dilakukan modul elektronik, komunikasi antar mikrokontroler menggunakan jalur 12C

10 PRPN - BA TAN, 14 November 2013 ~'''~'.-,::: """<:_b'l: 'L ~",', '. r=ill.:;.., JcL\J>," ~.:,,!),;}:rr '"",,(;.I"'»>!'-''''W>''~~>::<''''''~ """"'<0;";,.,"'-'0,""",'... ~ C!'" Gambar 7. Rangkaian Pengatur Waktu 4.2 Bagian Mekanik C-arm C-arm yang terdiri dari tube head, compression paddle dan detector merupakan bagian mekanik yang langsung berinteraksi dengan pasien, sehingga faktor keamanan, kenyamanan menjadi perhatian. Tube head dengan kolimatornya harus menjamin bahwa bagian obyek (payudara) saja yang terkena sinar-x. Compression paddle harus diusahakan senyaman mungkin ketika melakukan tekanan terhadap payudara, biasanya bahan paddlenya terbuat dari polyethylene untuk medis. Detector yang digunakan harus sesuai dengan range energi sinar-x mamografi dan area aktifnya biasanya ± 20x25 em

11 PRPN - BA TAN, 14 November 2013 i ~~~:.:I;~'"r. ::. 1",;,. IsornetrlC view Scale: 1:4 ::~,:~L(\"J..~ i~ % ~~"l'. i!" ;><;I',e!(ren,iix.""un s<:: Q!a: Pa"\'1 '!)": Kl.ur Gambar 8. C-arm mamografi Konsul Konsul sebagai tempat bekerja operator dalam mengatur dan mengendalikan pengoperasian pesawat mamografi, juga menjadi wadah untuk sebagian besar modul elektronik. Untuk melindungi operator dari papa ran sinar-x, maka perhitungan tebal shielding serta ketersediaannya di pasaran adalah 7 mm kaea Pb atau setara 1,1 mm Pb [8]. Peraneangan konsul mempertimbangkan ergonomi, mobilitas dan sudut pandang operator saat bekerja, juga volume dan tat a letak modul elektronik. Sebagai tindakan keamanan dan keselamatan bagi operator dan pasien. Dengan dimensi konsul tinggi ± 80 em, lebar ± 65 em merupakan ukuran yang optimal bagi rata-rata operator Indonesia agar nyaman saat mengoperasikan pesawat mamografi

12 Pro siding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN-BATAN, 14 November 2013 Gambar 9. Konsul mamografi 4.3 Bagian Perangkat Lunak Graphical user interface (GUI) sebagai salah satu media operator dalam mengatur dan mengendalikan pesawat mamografi, berfungsi memasukkan parameter-paramater saat pemeriksaan, menyimpan dan mengolah data pasien hasil pemeriksaan. Sedangkan embedded systemnya ditanam pad a mikrokontroler pengendali tegangan tinggi, pemilih arus tabung dan pengatur waktu. ~~~ ~; BADAN PUSAT TENAGA REKAYA$A NUKLIR PERANGKAT NASIONAL NUKLIR :I~ BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL ;f.:.~$ PUSAT REKAYA$A PERANGKAT NUKLIR DATA PASIEN MAMMOGRAPHY NamIlPa~ieJJ; IOPU"ft IOPu!eo, T~L.1t\J ~~~el'~s."~;~~.! ~!<GOiIII ITIIIPtIt.s.a AIIIUItJ( ~ "'''''.'''.'..... AM I?.lrcflt.w: t KV I!1A...'" Gambar 10. Tampilan GUI mamografi

13 PRPN- BATAN, 14 November KESIMPULAN Pad a penelitian ini telah dihasilkan rancangan pesawat sinar-x mamografi yaitu: Elektromekanik: C-arm (kepala tabung, compression paddle dan pemegang detektor), stand (pemegang C-arm), konsul dan shielding operator. Elektronik: pengendali tegangan, arus tabung, pewaktu. Perangkat lunak: graphical user interface (GU/). Dalam proses perancangannya menggunakan beberapa perangkat lunak aplikasi sesuai peruntukannya. 6. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih pad a teman kerja di Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN), khususnya di Bidang Instrumentasi Kesehatan dan Keselamatan (BIKK), yang telah membantu baik dalam bentuk fasilitas, dana, pemikiran dan tenaga terhadap keberhasilan dan kelancaran kegiatan tahap perancangan pada penelitian Perekayasaan Pesawat Sinar-X Mamografi. 7. DAFTAR PUSTAKA 1. Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Seminar Sehari dalam Rangka Memperingati Hari Kanker Sedunia 2013 Available: 18 Oktober Anonymous, Mamografi Available: diakses 18 Oktober Budi Santoso, Perekayasaan Pesawat Sinar-X Mamografi, Proposal Usulan Kegiatan, PRPN, Anonymous, Digital Mamografi Available: 19 Oktober National Cancer Institute, Breast Cancer Screening Available: diakses 1 November IT Garbet, Mamografi-Physical Principles and Instrumentation Available: diakses 22 Oktober Bonnie A. Barnes,BA,R.T.(R)(M)(CT)(f) dan Xuan Ho, Ph.D R.T(R), Screen-Film Mamografi Equipment Unit Available: diakses tanggal 22 Oktober

14 Pro siding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir PRPN- BATAN, 14 November Badan Standarisasi Nasional, Kaca Timbal Untuk Proteksi Radiasi Sinar-X, SNI , 2002 TANYA JAWAB Pertanyaan: 1. Dosis serapan yang diterima pasien mengapa tidak ditentukan? Padahal proteksi untuk operator dapat ditetapkan. (Ahmad Faisal) Jawaban: 1. Dosis serapan buat pasien 1 mby tanpa GRID, 3 mby dengan GRID, ± 0,7 msv untuk penyinaran

PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT MAMMOGRAFI MX-13 BERBASIS PULSE WIDTH MODULATION

PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT MAMMOGRAFI MX-13 BERBASIS PULSE WIDTH MODULATION PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT MAMMOGRAFI MX-13 BERBASIS PULSE WIDTH MODULATION Wiranto Budi Santoso, Budi Santoso, Sukandar, I Putu Susila Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN) BATAN Email

Lebih terperinci

KAJIAN KESELAMA TAN RADIASI DALAM PERANCANGAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI

KAJIAN KESELAMA TAN RADIASI DALAM PERANCANGAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI PRPN - BA TAN, 14 November 2013 KAJIAN KESELAMA TAN RADIASI DALAM PERANCANGAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI Kristiyanti, Budi Santoso, Rahmat, dan M. Subhan PRPN - BAT AN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONSUL UNTUK OPERATOR PADA PEREKAYASAAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI

PERANCANGAN KONSUL UNTUK OPERATOR PADA PEREKAYASAAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI PERANCANGAN KONSUL UNTUK OPERATOR PADA PEREKAYASAAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI Rahmat, Budi Santoso, Kristiyanti Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir-BATAN ABSTRAK PERANCANGAN KONSUL UNTUK OPERATOR PADA PEREKAYASAAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada gelombang listrik dari pada peralatan yang dimaksudkan ialah X-Ray (sinar-

BAB 1 PENDAHULUAN. pada gelombang listrik dari pada peralatan yang dimaksudkan ialah X-Ray (sinar- BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan teknologi sangat cepat pertumbuhannya dari suatu negara, perkembangan tersebut hampir menyeluruh disegala bidang terutama dibidang kelistrikan. Sejak berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radiodiagnostik merupakan tindakan medis yang memanfaatkan radiasi

BAB I PENDAHULUAN. Radiodiagnostik merupakan tindakan medis yang memanfaatkan radiasi 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Radiodiagnostik merupakan tindakan medis yang memanfaatkan radiasi pengion (X-ray) untuk melakukan diagnosis tanpa harus dilakukan pembedahan. Sinar-X akan ditembakkan

Lebih terperinci

UJI FUNGSI MODUL PENANGKAP CITRA SINAR-X BERBASIS LAYAR PENDAR

UJI FUNGSI MODUL PENANGKAP CITRA SINAR-X BERBASIS LAYAR PENDAR UJI FUNGSI MODUL PENANGKAP CITRA SINAR-X BERBASIS LAYAR PENDAR Istofa 1, I Putu Susila 2, Sukandar 3, Leli Yuniarsari 4 1,2,3,4 Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung 71, Tangerang

Lebih terperinci

HUBUNGAN TEGANGAN DAN CITRA RADIOGRAFI REAL TIME PADA PESAWAT SINAR-X RIGAKU RADIOFLEX-250EGS3

HUBUNGAN TEGANGAN DAN CITRA RADIOGRAFI REAL TIME PADA PESAWAT SINAR-X RIGAKU RADIOFLEX-250EGS3 HUBUNGAN TEGANGAN DAN CITRA RADIOGRAFI REAL TIME PADA PESAWAT SINAR-X RIGAKU RADIOFLEX-250EGS3 Zaenal Abidin, Muhamad Isa, Tri Wulan Tjiptono* zaenala6@gmail.com STTN-BATAN, *) PTAPB BATAN Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL DENGAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN RUANGAN RADIOGRAFI MEDIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNIK NUKLIR

PERANCANGAN RUANGAN RADIOGRAFI MEDIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNIK NUKLIR YOGYAKARTA, 3OKTOBER 0 PERANCANGAN RUANGAN RADIOGRAFI MEDIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNIK NUKLIR Kristiyanti, Ferry Suyatno Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN Gd 7 Kawasan Puspiptek Serpong Email untuk korespondensi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR

RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR NOGROHO TRI SANYOTO, SUDIONO, SAYYID KHUSUMO LELONO Sekolah

Lebih terperinci

Analisa Kualitas Sinar-X Pada Variasi Ketebalan Filter Aluminium Terhadap Dosis Efektif

Analisa Kualitas Sinar-X Pada Variasi Ketebalan Filter Aluminium Terhadap Dosis Efektif Analisa Kualitas Sinar-X Pada Variasi Ketebalan Filter Aluminium Terhadap Dosis Efektif Ella nurlela 1, purwantiningsih 1, Budi Santoso 1 1 Program Studi Fisika, Universitas Nasional, Jalan Sawo Manila,

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM CATU DAYA DAN RUMAH PENANGKAP CITRA PADA PESAWAT SINAR-X FLUOROSCOPY

RANCANGAN SISTEM CATU DAYA DAN RUMAH PENANGKAP CITRA PADA PESAWAT SINAR-X FLUOROSCOPY RANCANGAN SISTEM CATU DAYA DAN RUMAH PENANGKAP CITRA PADA PESAWAT SINAR-X FLUOROSCOPY Fery Sujatno 1,Budi 2, Achmad Haerudin 3, Jalil 4 1,2,3,4 Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan PUSPIPTEK Serpong,

Lebih terperinci

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh. 1. Pendahuluan Sinar X adalah jenis gelombang elektromagnetik. Sinar x ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada tanggal 8 November 1895, ia menemukan secara tidak sengaja sebuah gambar asing dari generator

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Pengaturan keseimbangan robot merupakan suatu cara agar robot dapat setimbang. Dengan menggunakan 2 roda maka akan lebih efisien dalam hal material dan juga karena tidak

Lebih terperinci

HUBUNGAN TEGANGAN DAN CITRA RADIOGRAFI REAL TIME PADA PESAWAT SINAR-X RIGAKU RADIOFLEX-250EGS3

HUBUNGAN TEGANGAN DAN CITRA RADIOGRAFI REAL TIME PADA PESAWAT SINAR-X RIGAKU RADIOFLEX-250EGS3 SDM TEKNOLOGI SEMINAR NASIONAL NUKLIR VII YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011 HUBUNGAN TEGANGAN DAN CITRA RADIOGRAFI REAL TIME PADA PESAWAT SINAR-X RIGAKU RADIOFLEX-250EGS3 Zaenal Abidin, Muhamad Isa, Tri Wulan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF Leli Yuniarsari, Kristiyanti, Bang Rozali, Beny Syawaludin Pusat Rekayasa Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat performansi dari suatu sistem pembangkit listrik ditentukan oleh frekuensi output yang dihasilkan. Pada suatu pembangkit listrik yang menggunakan energi renewable

Lebih terperinci

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green. Par LED W PAR LED (Parabolic Light Emitting Diode) Tidak bisa dielakkan bahwa teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) akan menggantikan lampu pijar halogen, TL (tube lamp) dan yang lain. Hal ini karena

Lebih terperinci

REFURBISHING PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK EKS. LITBANG BATAN

REFURBISHING PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK EKS. LITBANG BATAN REFURBISHING PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK EKS. LITBANG BATAN Zaenal Abidin 1, Sujatno 2, Yadi Yunus 1 1 STTN-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta 55821 Email untuk korespondensi : termosttn@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat pengukur waktu expose. Penelitian ini bertujuan mengukur waktu expose

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat pengukur waktu expose. Penelitian ini bertujuan mengukur waktu expose BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nanang T ( 2007 ) dengan judul alat pengukur waktu expose. Penelitian ini bertujuan mengukur waktu expose sinar-x

Lebih terperinci

PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60

PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60 PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60 Kristiyanti, Budi Santoso, Abdul Jalil, Sukandar PRPN BATAN, Kawasan PUSPIPTEK, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 ABSTRAK. PERANCANGAN

Lebih terperinci

Desain Ulang Shielding Ruangan Linear Accelerator (Linac) untuk Keselamatan Radiasi Di Gedung 14 PSTA-BATAN Yogyakarta

Desain Ulang Shielding Ruangan Linear Accelerator (Linac) untuk Keselamatan Radiasi Di Gedung 14 PSTA-BATAN Yogyakarta Desain Ulang Shielding Ruangan Linear Accelerator (Linac) untuk Keselamatan Radiasi Di Gedung 14 PSTA-BATAN Yogyakarta Rendi Akhbar 1, Galih Anindita 2, dan Mochamad Yusuf Santoso 3 1,2,3 Program studi

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PELATIHAN PENCITRAAN PADA PERALATAN KAMERA GAMMA

PERANGKAT LUNAK PELATIHAN PENCITRAAN PADA PERALATAN KAMERA GAMMA PERANGKAT LUNAK PELATIHAN PENCITRAAN PADA PERALATAN KAMERA GAMMA SIGIT BACHTIAR Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN) BATAN Kawasan Puspitek, Serpong Tangerang 15310, Banten Telp (021) 7560896 Abstrak

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT SINAR-X DIGITAL UNTUK DIAGNOSIS MEDIS

PERANCANGAN PERANGKAT SINAR-X DIGITAL UNTUK DIAGNOSIS MEDIS PERANCANGAN PERANGKAT SINAR-X DIGITAL UNTUK DIAGNOSIS MEDIS I Putu Susila, Sukandar, Leli Yuniarsari dan Ferry Suyatno PRPN BATAN, Kawasan PUSPIPTEK, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 ABSTRAK. PERANCANGAN

Lebih terperinci

DESAIN DASAR PERANGKAT SCINTIGRAPHY

DESAIN DASAR PERANGKAT SCINTIGRAPHY DESAIN DASAR PERANGKAT SCINTIGRAPHY WIRANTO BUDI SANTOSO Pusat Rekayasa Perangakat Nuklir, BATAN Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 ABSTRAK Desain Dasar Perangkat Scintigraphy.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan pembangunan di negara ini, jumlah kebutuhan daya energi listik cenderung naik pesat. Kebutuhan daya listrik dapat diakibatkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

UNJUK KERJA PENCITRAAN PADA MODUL PENANGKAP CITRA SINAR- BERBASIS LAYAR PENDAR

UNJUK KERJA PENCITRAAN PADA MODUL PENANGKAP CITRA SINAR- BERBASIS LAYAR PENDAR UNJUK KERJA PENCITRAAN PADA MODUL PENANGKAP CITRA SINAR-X BERBASIS LAYAR PENDAR Istofa, Sukandar, Leli Yuniarsari PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek Gd 71 Serpong Tangerang 15310 ABSTRAK. UNJUK KERJA PENCITRAAN

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan di uraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan,dan

Lebih terperinci

OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) PTAPB BATAN TIPE BA 350 kev / 10 ma

OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) PTAPB BATAN TIPE BA 350 kev / 10 ma OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) PTAPB BATAN TIPE BA 350 kev / 10 ma A. PENDAHULUAN Pada umumnya suatu instrumen atau alat (instalasi nuklir) yang dibuat dengan didesain atau direncanakan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PELAKSANAAN. Sinar-X LCD 16x2. Pengkondisi Sinyal Analog. Gambar 3.1 Blok Diagram Alat

BAB III METODE PELAKSANAAN. Sinar-X LCD 16x2. Pengkondisi Sinyal Analog. Gambar 3.1 Blok Diagram Alat BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Blok Diagram Sinar-X LCD 16x2 Sensor Pengkondisi Sinyal Analog Mikro- Kontroller Modul Bluetooth Android Gambar 3.1 Blok Diagram Alat 3.2 Cara Kerja Alat Pemasangan baterai

Lebih terperinci

PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL

PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana sotdag@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan bisa dikatakan tanpa kesehatan yang baik segala yang dilakukan tidak akan maksimal.

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF Leli Yuniarsari, Kristiyanti, Bang Rozali,Beny Syawaludin PRPN BATAN, Kawasan PUSPIPTEK,

Lebih terperinci

PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60

PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60 PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60 Kristiyanti, Budi Santoso, Abdul Jalil, Sukandar Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN) BATAN E-mail : kristiyantiwst@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam penggunaan teknologi nuklir disadari benar bahwa selain dapat diperoleh manfaat bagi kesejahteraan manusia juga ditemui posisi bahaya bagi keselamatan manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada wanita di dunia. Angka kejadian kanker payudara meningkat lebih dari 20% sejak tahun 2008.

Lebih terperinci

UNTUK MENGURANGI RESIKO RADIASI P ADA OPERATOR. Ferry Suyatno PRPN -BAT AN PEREKA YASAAN SISTEM PESA W AT SINAR-X FLUOROSCOPY

UNTUK MENGURANGI RESIKO RADIASI P ADA OPERATOR. Ferry Suyatno PRPN -BAT AN PEREKA YASAAN SISTEM PESA W AT SINAR-X FLUOROSCOPY PEREKA YASAAN SISTEM PESA W AT SINAR-X FLUOROSCOPY UNTUK MENGURANGI RESIKO RADIASI P ADA OPERATOR Ferry Suyatno PRPN -BAT AN ABSTRAK PEREKA YASAAN SISTEM PESA W AT SINAR-X FLUOROSCOPY UNTUK MENGURANGI

Lebih terperinci

PENGARUH TEGANGAN TABUNG (KV) TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAFI PESAWAT SINAR-X DIGITAL RADIOGRAPHY (DR) PADA PHANTOM ABDOMEN

PENGARUH TEGANGAN TABUNG (KV) TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAFI PESAWAT SINAR-X DIGITAL RADIOGRAPHY (DR) PADA PHANTOM ABDOMEN DOI: doi.org/10.21009/spektra.022.04 PENGARUH TEGANGAN TABUNG (KV) TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAFI PESAWAT SINAR-X DIGITAL RADIOGRAPHY (DR) PADA PHANTOM ABDOMEN 1, a) Sriwahyuni 1 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

Penentuan Entrance Skin Exposure (ESE) pada Pesawat Mammografi Mammomat 1000 dengan Filter Molybdenum (Mo) dan Rhodium (Rh)

Penentuan Entrance Skin Exposure (ESE) pada Pesawat Mammografi Mammomat 1000 dengan Filter Molybdenum (Mo) dan Rhodium (Rh) Penentuan Entrance Skin Exposure (ESE) pada Pesawat Mammografi Mammomat 1000 dengan Filter Molybdenum (Mo) dan Rhodium (Rh) Fitri Susanti, 1 Choirul Anam, Evi Setiawati Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

FABRIKASI BAGIAN-BAGIAN PERANGKAT SCINTIGRAPHY UNTUK TIROID

FABRIKASI BAGIAN-BAGIAN PERANGKAT SCINTIGRAPHY UNTUK TIROID FABRIKASI BAGIAN-BAGIAN PERANGKAT SCINTIGRAPHY UNTUK TIROID Wiranto Budi Santoso PRPN BATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 ABSTRAK FABRIKASI BAGIAN-BAGIAN PERANGKAT SCINTIGRAPHY

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Gambaran Sistem Umum Pembuka pintu otomatis merupakan sebuah alat yang berfungsi membuka pintu sebagai penganti pintu konvensional. Perancangan sistem pintu otomatis ini merupakan

Lebih terperinci

PENENTUAN TEBAL PERISAI RADIASI PERANGKAT RADIOTERAPI EKSTERNAL Co-60 UNTUK POSISI PENYINARAN

PENENTUAN TEBAL PERISAI RADIASI PERANGKAT RADIOTERAPI EKSTERNAL Co-60 UNTUK POSISI PENYINARAN PENENTUAN TEBAL PERISAI RADIASI PERANGKAT RADIOTERAPI EKSTERNAL Co-60 UNTUK POSISI PENYINARAN Kristiyanti, Budi Santoso, Leli Yuniarsari, Wiranto B.S. Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir - BATAN Kawasan Puspiptek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana. PRR-Batan, kawasan Puspiptek Serpong, ABSTRAK ABSTRACT

I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana. PRR-Batan, kawasan Puspiptek Serpong,  ABSTRAK ABSTRACT PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN KENDALI JARAK JAUH BERBASIS SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) PADA SISTEM KESELAMATAN DI PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA (PRR) I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana PRR-Batan,

Lebih terperinci

Perancangan Keselamatan Ruangan Radiologi Pesawat Sinar-X Di PSTA BATAN Yogyakarta

Perancangan Keselamatan Ruangan Radiologi Pesawat Sinar-X Di PSTA BATAN Yogyakarta Proceeding 1 st Conference on Safety Engineering and Its Application ISSN No. 581 1770 Perancangan Keselamatan Ruangan Radiologi Pesawat Sinar-X Di PSTA BATAN Yogyakarta M. Tekad Reza R 1, Galih Anindita,

Lebih terperinci

PENENTUAN KEMBALI KOMPOSISI KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA SEBAGAI PERISAI RADIASI SINAR-X SESUAI KETENTUAN BAPETEN

PENENTUAN KEMBALI KOMPOSISI KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA SEBAGAI PERISAI RADIASI SINAR-X SESUAI KETENTUAN BAPETEN PENENTUAN KEMBALI KOMPOSISI KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA SEBAGAI PERISAI RADIASI SINAR-X SESUAI KETENTUAN BAPETEN Kristiyanti, Tri Harjanto, Suripto Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir - BATAN E-mail

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI TEBAL PARUH (HVL) PADA CITRA DIGITAL COMPUTED RADIOGRAPHY

PENENTUAN NILAI TEBAL PARUH (HVL) PADA CITRA DIGITAL COMPUTED RADIOGRAPHY PENENTUAN NILAI TEBAL PARUH (HVL) PADA CITRA DIGITAL COMPUTED RADIOGRAPHY Cicillia Artitin, Suryono dan Evi Setiawati Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang E-mail

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi FSM based PLC Spesifikasi dari FSM based PLC adalah sebagai berikut : 1. memiliki 7 buah masukan. 2. memiliki 8 buah keluaran. 3. menggunakan catu daya 5

Lebih terperinci

PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT

PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT Wiranto Budi Santoso 1 dan Leli Yuniarsari 1 1 Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir - Badan Tenaga Nuklir Nasional ABSTRAK PEREKAYASAAN SISTEM

Lebih terperinci

Physics Communication

Physics Communication Rodhotul Muttaqin dkk / Phys. Comm. 1 (1) (217) Phys. Comm. 1 (1) (217) Physics Communication http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/pc Uji banding kualitas citra radiograf sistem radiografi digital

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar. 4.1 Blok Diagram sistem counting bottle. Unit Power. Primus CMP-72T. Keypad.

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar. 4.1 Blok Diagram sistem counting bottle.  Unit Power. Primus CMP-72T. Keypad. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Sistem Counting Bottle Pada prinsipnya sistem ini digunakan untuk menghitung botol tranparan pada conveyor yang sedang beroperasi dengan kecepatan 400-500 botol permenit. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUKURAN. 4.1 Analisa dan Pengukuran Perangkat Keras (Hardware)

BAB IV ANALISA DAN PENGUKURAN. 4.1 Analisa dan Pengukuran Perangkat Keras (Hardware) 1 BAB IV ANALISA DAN PENGUKURAN 4.1 Analisa dan Pengukuran Perangkat Keras (Hardware) 4.1.1 Rancangan Power Supply a. Power Supply Satu polaritas Power supply yang digunakan dalam rancangan ini yaitu tujuh

Lebih terperinci

PRIMA Volume 8, Nomor 1, Juni 2011 ISSN : DESAIN PINTU RUANG PESAWAT SINAR-X DARI BAHAN KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA

PRIMA Volume 8, Nomor 1, Juni 2011 ISSN : DESAIN PINTU RUANG PESAWAT SINAR-X DARI BAHAN KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA ABSTRAK DESAIN PINTU RUANG PESAWAT SINAR-X DARI BAHAN KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA Sri Mulyono Atmojo*Krismawan*Abdul Jalil* *Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN Telah dilakukan perancangan pintu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan Pasien Dengan Kanker Payudara Stadium Dini di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan Pasien Dengan Kanker Payudara Stadium Dini di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan Pasien Dengan Kanker Payudara Stadium Dini di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Abstrak Ciptomangunkusumo Jakarta Tahun 2012 Silvia Sagita Pembimbing : Dr. Pandu Riono,

Lebih terperinci

Deteksi Tepi Citra Kanker Payudara dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG)

Deteksi Tepi Citra Kanker Payudara dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Deteksi Tepi Citra Kanker Payudara dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah 1), Andi Ihwan 1) 1) Prodi Fisika FMIPA Untan, Pontianak

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian simulasi pemindaian dan reonstuksi, juga rekonstruksi tomogram dari citra sinar-x. Sistem rekonstruksi citra yang telah

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sebagian besar pembangkit listrik di dunia masih menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas bumi sebagai bahan bakarnya.

Lebih terperinci

PEREKAYASAAN PERANGKAT PENCACAH RIA IP10 UNTUK DIAGNOSA TUMOR PAYUDARA

PEREKAYASAAN PERANGKAT PENCACAH RIA IP10 UNTUK DIAGNOSA TUMOR PAYUDARA PEREKAYASAAN PERANGKAT PENCACAH RIA IP10 UNTUK DIAGNOSA TUMOR PAYUDARA Wahyuni Z. Imran, Hari Nurcahyadi, Sukandar dan Nuning Duria Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN, Serpong, Tangerang Selatan ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penemuan sinar-x pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm C. Roentgen pada tanggal 8 November 1895 memberikan hal yang sangat berarti dalam perkembangan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN FILM RADIOGRAFI SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN AUTOMATIC X-RAY FILM PROCESSOR MODEL JP-33

PENGOLAHAN FILM RADIOGRAFI SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN AUTOMATIC X-RAY FILM PROCESSOR MODEL JP-33 PENGOLAHAN FILM RADIOGRAFI SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN AUTOMATIC X-RAY FILM PROCESSOR MODEL JP-33 Zoucella Andre Afani 1, Ni Nyoman Rupiasih 1* 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10.

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10. ABSTRAK ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10. Benar Bukit, Kristiyanti, Hari Nurcahyadi Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL No. 11 / Tahun VI. April 2013 ISSN 1979-2409 IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL Akhmad Saogi Latif Pusat Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for Reasearch on Cancer (IARC)

Lebih terperinci

12/03/2015 SEKILAS SEJARAH. PERTEMUAN KE-3 PEMBENTUKAN DAN PENDETEKSIAN SINAR-X Nurun Nayiroh, M.Si TABUNG SINAR-X SKEMA TABUNG SINAR-X

12/03/2015 SEKILAS SEJARAH. PERTEMUAN KE-3 PEMBENTUKAN DAN PENDETEKSIAN SINAR-X Nurun Nayiroh, M.Si TABUNG SINAR-X SKEMA TABUNG SINAR-X MK DIFRAKSI SINAR-X SEKILAS SEJARAH PERTEMUAN KE-3 PEMBENTUKAN DAN PENDETEKSIAN SINAR-X Nurun Nayiroh, M.Si William Roentgen menemukan sinar-x yang memiliki sifat: 1. Merambat dengan lintasan lurus 2.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

PEREKAYASAAN PROTOTIP PESAWAT SINAR-X DIAGNOSIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PEREKAYASAAN PROTOTIP PESAWAT SINAR-X DIAGNOSIS BERBASIS MIKROKONTROLER PEREKAYASAAN PROTOTIP PESAWAT SINAR-X DIAGNOSIS BERBASIS MIKROKONTROLER Ferry Suyatno, Lely Yuniarsari, Beny Syawaludin PRPN BATAN Kawasan Puspitek Serpong, email : ontayus1@yahoo.com ABSTRAK PEREKAYASAAN

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN diperkuat oleh rangkainan op-amp. Untuk op-amp digunakan IC LM-324. 3.3.2.2. Rangkaian Penggerak Motor (Driver Motor) Untuk menjalankan motor DC digunakan sebuah IC L293D. IC L293D dapat mengontrol dua

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras sistem terdiri dari 3 bagian, yakni mekanik, modul sensor berat, dan modul sensor gas. Berikut dibahas bagian demi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi telah menciptakan inovasi terhadap perkembangan sistem radiografi konvensional ke sistem radiografi digital. Sistem radiografi berawal dari penemuan

Lebih terperinci

PORTABLE DENSITOMETER BERBASIS PC VIA BLUETOOTH

PORTABLE DENSITOMETER BERBASIS PC VIA BLUETOOTH PORTABLE DENSITOMETER BERBASIS PC VIA BLUETOOTH (Galih Eki Maulana, Tri Bowo Indrato, Syaifudin) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur No. Surabaya ABSTRAK Densitometer

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM CATU DAYA DAN RUMAH PENANGKAP CITRA PADA PESAWAT SINAR-X FLUOROSCOPY

RANCANGAN SISTEM CATU DAYA DAN RUMAH PENANGKAP CITRA PADA PESAWAT SINAR-X FLUOROSCOPY RANCANGAN SISTEM CATU DAYA DAN RUMAH PENANGKAP CITRA PADA PESAWAT SINAR-X FLUOROSCOPY Sujatno 1, Budi Santoso 1, Ahmad khaerudin 1, Abdul jalil 1 1 PRPN-BATAN, Komplek Puspiptek Gd.71 Serpong, Tangerang

Lebih terperinci

INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK

INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK SUJATNO, WIRANTO BUDI SANTOSO PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek Serpong Abstrak

Lebih terperinci

Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Tri Deviasari Wulan 1, Endah Purwanti 2, Moh Yasin 3 1,2 Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Daftar alat Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang digunakan agar proses pembuatan bisa berjalan dengan maksimal. Daftar alat-alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan kadar oksigen yang cukup dalam tubuh untuk dapat bertahan hidup. Sehingga perlu

Lebih terperinci

PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT

PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT Wiranto Budi Santoso 1, Leli Yuniarsari 2, Sigit Bachtiar 3 1,2,3 Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung

Lebih terperinci

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN SINGLE PHOTON EMISSION COMPUTED TOMOGRAPHY (SPECT) MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI HIGH ENERGY I 131 Yosi Sudarsi Asril 1, Dian Milvita 1, Fadil

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGONTROLAN INTENSITAS PENERANGAN LAMPU PIJAR MENGGUNAKAN PENGATURAN FASA SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR)

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGONTROLAN INTENSITAS PENERANGAN LAMPU PIJAR MENGGUNAKAN PENGATURAN FASA SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR) RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGONTROLAN INTENSITAS PENERANGAN LAMPU PIJAR MENGGUNAKAN PENGATURAN FASA SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR) Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Teknik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik.

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi bagian yang penting

Lebih terperinci

KUALITAS GAMBAR RADIOGRAFI KONVENSIONAL

KUALITAS GAMBAR RADIOGRAFI KONVENSIONAL REFERAT KUALITAS GAMBAR RADIOGRAFI KONVENSIONAL OLEH : Budi Windarta PEMBIMBING : dr. Bambang Purwanto Utomo, Sp Rad. PPDS I RADIOLOGI FKUGM YOGYAKARTA 2014 1 PENDAHULUAN 1 KUALITAS RADIOGRAF YG TINGGI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi terhadap para wanita semenjak beberapa dekade terakhir ini. Tentunya hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi terhadap para wanita semenjak beberapa dekade terakhir ini. Tentunya hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar yang terjadi terhadap para wanita semenjak beberapa dekade terakhir ini. Tentunya hal ini menjadi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Keselamatan radiasi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah kesehatan manusia maupun lingkungan yang berkaitan dengan pemberian perlindungan kepada seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemanfaatan teknologi nuklir kini tidak hanya di bidang energi seperti pada PLTN tetapi juga untuk berbagai bidang, salah satu yang kini telah banyak diterapkan di

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation Bab III Perancangan Perangkat Keras Sistem Steel Ball Magnetic Levitation Dalam perancangan perangkat keras sistem Steel Ball Magnetic Levitation ini dibutuhkan pengetahuan dasar tentang elektromagnetik,

Lebih terperinci

MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355. Oeh:

MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355. Oeh: MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355 Oeh: Fatimah N. H. Kusnanto Mukti W. Edi Prasetyo M0209025 M0209031 M0210019 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi Implementasi mikrokontroler atmega 8535 pada panel surya statis dan panel surya dinamis berdasarkan waktu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT UKUR KADAR AIR TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

PENGEMBANGAN ALAT UKUR KADAR AIR TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER AVR PENGEMBANGAN ALAT UKUR KADAR AIR TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER AVR Microcontroller Based Soil Moisture Content Instrumental Development using AVR Principle M.T. Sapsal, Suhardi, Munir, A., Hutabarat, O.S.

Lebih terperinci

ANALISIS KESEIMBANGAN KONSTRUKSI PESAWAT TDS BRAKITERAPI MEDIUM DOSE RATE

ANALISIS KESEIMBANGAN KONSTRUKSI PESAWAT TDS BRAKITERAPI MEDIUM DOSE RATE ABSTRAK ANALISIS KESEIMBANGAN KONSTRUKSI PESAWAT TDS BRAKITERAPI MEDIUM DOSE RATE Bandi Parapak Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir Kawasan Puspiptek, Gedung 71 Lt. 2, Serpong, Tangerang Selatan ANALISIS KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Mikrokontroler, Mekanik dan Transceiver)

Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Mikrokontroler, Mekanik dan Transceiver) Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan (Mikrokontroler, Mekanik dan Transceiver) Rinaldi Simanullang 1), Arif Gunawan 2), Cyntia Widiasari 3) 1) Jl. Lobak Komp Ligako no A.15 Pekanbaru, Riau Abstrak

Lebih terperinci

Uji Akurasi Tegangan Tinggi Alat Rontgen Radiography Mobile. Wadianto¹, Azis Muslim²

Uji Akurasi Tegangan Tinggi Alat Rontgen Radiography Mobile. Wadianto¹, Azis Muslim² 65 Uji Akurasi Tegangan Tinggi Alat Rontgen Radiography Mobile Wadianto¹, Azis Muslim² Email : wadianto_anto@yahoo.com ¹,²Jurusan Teknik Elektromedik,Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II ABSTRAK Alat

Lebih terperinci