Telah Diperiksa dan Disetujui

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Telah Diperiksa dan Disetujui"

Transkripsi

1 PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL PENGARUH BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI REUMATIK PADA LANSIA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SIPATANA KOTA GORONTALO Oleh NITASANDI TOLINGGI NIM Telah Diperiksa dan Disetujui

2 LEMBAR PENGESAHAN JURNAL PENGARUH BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI REUMATIK PADA LANSIA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SIPATANA KOTA GORONTALO Hari/ Tanggal: Rabu, 08 Juli Waktu : Oleh NITASANDI TOLINGGI NIM Telah dipertahankan didepan dewan penguji

3 ABSTRAK Nitasandi Tolinggi Pengaruh back massage terhadap intensitas nyeri rumatik pada lansia di wilayah Kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo. Skripsi, Jurusan S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I DR. Hj. Rama P.Hiola,M.kes dan Pembimbing II DR. Hj. Rosmin Ilham, S.kep. Ns., MM. Back Massage adalah salah satu tehnik memberikan tindakan masase pada punggung selama menit. Usapan dengan lotion/balsem memberikan sensasi hangat dengan mengakibatkan dilatasi pada pembuluh darah lokal. Vasodilatasi pembuluh darah akan meningkatkan peredaran darah pada area yang diusap sehingga aktivitas sel meningkat dan akan mengurangi rasa Sakit serta menunjang proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh back massage terhadap intensitas nyeri rumatik pada lansia di wilayah Kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo. Penelitian ini merupakan eksperiment pra experimental dengan rancangan one group pretes-postest design. Jumlah sampel 15 responden dengan teknik acidental sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi menggunakan skala nyeri Hayward. Hasil penelitian menunjukkan intensitas skala nyeri pasien sebelum dilakukan back massage berupa nyeri sedang-berat terkontrol dan setelah perlakuan terjadi perubahan intensitas nyeri menjadi nyeri ringan-sedang. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh p value = 0,000 dengan taraf signifikansi < 0,05 sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh back massage terhadap intensitas nyeri rumatik pada lansia di wilayah Kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo. Diharapkan bagi perawat agar dapat menggunakan back massage dalam menurunkan intensitas nyeri. Kata Kunci :Back Massage, Nyeri, Reumatik, Lansia Daftar pustaka : 31( )

4

5 SUMMARY PENGARUH BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI REUMATIK PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIPATANA KOTA GORONTALO Nitasandi Tolinggi, DR. Hj. Rama P. Hiola, M. Kes, DR. Hj. Rosmin Ilham, S. Kep. Ns., MM Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Nitasandi Tolinggi Pengaruh back massage terhadap intensitas nyeri rumatik pada lansia di wilayah Kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo. Skripsi, Jurusan S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I DR. Hj. Rama P.Hiola,M.kes dan Pembimbing II DR. Hj. Rosmin Ilham, S.kep. Ns., MM. Back Massage adalah salah satu tehnik memberikan tindakan masase pada punggung selama menit. Usapan dengan lotion/balsem memberikan sensasi hangat dengan mengakibatkan dilatasi pada pembuluh darah lokal. Vasodilatasi pembuluh darah akan meningkatkan peredaran darah pada area yang diusap sehingga aktivitas sel meningkat dan akan mengurangi rasa Sakit serta menunjang proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh back massage terhadap intensitas nyeri rumatik pada lansia di wilayah Kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo. Penelitian ini merupakan eksperiment pra experimental dengan rancangan one group pretes-postest design. Jumlah sampel 15 responden dengan teknik acidental sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi menggunakan skala nyeri Hayward. Hasil penelitian menunjukkan intensitas skala nyeri pasien sebelum dilakukan back massage berupa nyeri sedang-berat terkontrol dan setelah perlakuan terjadi perubahan intensitas nyeri menjadi nyeri ringan-sedang. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh p value = 0,000 dengan taraf signifikansi < 0,05 sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh back massage terhadap intensitas nyeri rumatik pada lansia di wilayah Kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo. Diharapkan bagi perawat agar dapat menggunakan back massage dalam menurunkan intensitas nyeri. Kata Kunci :Back Massage, Nyeri, Reumatik, Lansia Daftar pustaka : 31( )

6 1. PENDAHULUAN Proses penuaan akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologi dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemapuan tubuh secara keseluruhan. Memasuki masa tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak profesional. Masalah- masalah kesehatan akibat penuaan terjadi pada berbagai sistem tubuh, salah satunya adalah penyakit reumatik. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan karena adanya kerusakan jaringan atau potensial kerusakan jaringan atau gambaran tentang kerusakan jaringan (Smeltzer dan Bare, 2002). 1 Salah satu cara yang digunakan untuk menurunkan nyeri reumatik adalah dengan cara back massage. (Thomas kristanto, 2012) 2 Back Massage adalah salah satu tehnik memberikan tindakan masase pada punggung selama menit (Kenworthy et al, 2002). 3 Usapan dengan lotion/balsem memberikan sensasi hangat dengan mengakibatkan dilatasi pada pembuluh darah lokal. Vasodilatasi pembuluh darah akan meningkatkan peredaran darah pada area yang diusap sehingga aktivitas sel meningkat dan akan mengurangi rasa Sakit serta menunjang proses penyembuhan (Kusyati E, 2006). 4 Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa lansia nyeri reumatik yang memeriksakan diri di Puskesmas Sipatana mengatakan bahwa selain mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter lansia juga sering melakukan pijatan/ massase untuk menurunkan nyeri tersebut tetapi pijtan/ masase yang di lakukan tidak sesuai prosedur. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh back massage terhadap intensitas nyeri reumatik pada lansia pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo. 2. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment pra experimental dengan rancangan jenis one group pretes-postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang memeriksakan diri di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 15 responden. Sampel pada penelitian ini ditentukan berdasarkan kriteria inklusi yaitu karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau oleh peneliti. Teknik 1 Smetltzer, S dan Brenda Bare Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume 1, Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2 Kristanto, Thomas Pengaruh Back Massage Terhadap Intensitas Nyeri Reumatik di wilayah kerja Puskesmas Karang Asem Surakarta. Artikel Keperawatan: Jakarta. 3 Kenroworty Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. Jakarta: EGC. 4 Kusyanti Manfaat trapi pijat. Hhtp:/Www. Scrib.Com. Diakses Pada 7 Ooktober 2010

7 sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah acidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan (Setiadi, 2007). 5 Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan alat ukur tingkat nyeri dalam penggunaanya menggunakan skala hayward. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN 3.1 Hasil Penelitian Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di Wilayah Kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo Umur (Tahun) > Jumlah n % ,3 26,7 Total % Sumber: Data Primer 2015 Dari hasil analisis didapatkan bahwa dari 15 responden yang diteliti di wilayah kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo untuk kelompok umur tahun sebanyak 11 responden (73,3 %), untuk kelompok umur 65 >tahun sebanyak 4 (26,7%) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis kelamin Di Wilayah Kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo Jenis Kelamin Jumlah Laki- laki Perempuan n % ,7 73,3 Total % Sumber : Data Primer 2015 Dari hasil analisis didapatkan bahwa dari 15 responden yang diteliti di wilayah kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo yang berjenis kelamin lakilaki sebanyak 4 responden (26,7%) dan perempuan sebanyak 11 responden (73,3%). Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin laki- laki lebih sedikit dibandingkan jumlah responden berjenis kelamin perempuan. 5 Setiadi Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

8 3.1.3 Intensitas nyeri sebelum dilakukan back massage Tabel 3.3 distribusi frekuensi nyeri reumatik sebelum dilakukan back massage Di Wilayah Kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo Skala nyeri sebelum dilakukan back massage n % Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat terkontrol Total Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan bahwa sebelum dilakukan back massage, frekuensi skala nyeri terbanyak yaitu skala nyeri sedang yaitu sebanyak 9 responden (60,00%) dan skala nyeri berat terkontrol sebanyak 6 responden (40,00%) Intensitas nyeri setelah dilakukan back massage Tabel 3.4 distribusi frekuensi nyeri reumatik setelah dilakukan back massage Di Wilayah Kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo Skala nyeri setelah dilakukan back n % massage Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat terkontrol ,3 46,7 - Total Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan bahwa setelah dilakukan back massage, frekuensi skala nyeri terbanyak yaitu skala nyeri ringan yaitu sebanyak 8 responden (53,3%) dan skala nyeri sedang sebanyak 7 responden (46,7%) Rataan skala nyeri reumatik sebelum dan setelah dilakukan back massage Tabel 3.5 Rataan skala nyeri sebelum dan setelah dilakukan back massage Mean n SD Nyeri pre-test 6, ,884 Nyeri post-test 3, , 113 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan uji statistik menunjukan bahwa rataan intensitas nyeri sebelum dilakukan back massage diperoleh hasil sebesar 6,27. Sedangkan setelah dilakukan back massage nilai rataan intensitas nyeri diperoleh hasil sebesar 3,81.

9 3.1.6 Pengaruh Back Massage terhadap Intensitas Nyeri Reumatik Tabel 3.6 Pengaruh Back Massage terhadap Intensitas Nyeri Reumatik Mean Rank Sum Of Ranks Z P (value) Nyeri Pre dan Post Intervensi Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan analisis uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test yang ditunjukan tabel diatas bahwa besarnya nilai Z sebesar dengan signifikan (p= value) sebesar Dengan demikian nilai probabilitas lebih kecil dari pada α <0,05 maka dengan ini H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh Back Massage terhadap penurunan nyeri pada nyeri reumatik di wilayah kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo. 3.2 Pembahasan Karakteristik responden berdasarkan umur Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 15 responden yang diteliti untuk kelompok umur tahun sebanyak 11 responden (73,3 %), untuk kelompok umur 65 >tahun sebanyak 4 (26,7%). Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien terbanyak yaitu umur tahun sebagian besar mengeluh nyeri berat terkontrol. Hal ini disebkan karena semakin tinggi usia, maka semakin banyak pengalaman individu tersebut dengan nyeri dan semakin besar pula toleransi terhadap nyeri. Namun terdapat pula pasien yang sudah berumur di atas 69 tahun yang mengeluh nyeri berat terkontrol. Menurut Potter dan Perry (2006) usia adalah variabel penting yang mempengaruhi nyeri. Perbedaan perkembangan yang ditemukan antara kelompok umur ini dapat mempengaruhi bagaimana individu tersebut bereaksi terhadap nyeri Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 15 yang diteliti yang berjenis kelamin laki- laki sebanyak 4 responden (26,7%) dan perempuan sebanyak 11 responden (73,3%). Hasil penelitian menunjukan bahwa skala nyeri yang di ungkapkan oleh responden perempuan lebih tinggi di bandingkan dengan responden laki- laki. Sebanyak 4 responden perempuan yang mengalami nyeri berat terkontrol dan hanya 2 responden laki- laki yang mengalami nyeri berat terkontrol. Hal ini menunjukan bahwa jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap presepsi nyeri 6 Potter, A. P dan Perry Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik.Volume 2 Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

10 reumatik dimana seorang perempuan di anggap sebagai individu yang lembut sehingga ketika terdapat sedikit stimulus nyeri akan mengartikan negatif stimulus secara berlebihan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Elizabeth J. Corwin (2009) bahwa frekuensi reumatik lebih banyak pada wanita dari pada pria. Hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis reumatik Intensitas Nyeri reumatik sebelum dilakukan back massage Sebelum dilakukan back massage pada nyeri reumatik untuk melihat pengaruhnya terhadap intensitas nyeri, dilakukan pengukuran intensitas nyeri dengan menggunakan skala nyeri Hayward pada seluruh subjek penelitian. Berdasarkan tabel 3.3 menunjukan bahwa sebelum dilakukan back massage, frekuensi skala nyeri terbanyak yaitu skala nyeri sedang yaitu sebanyak 9 responden (60,00%) dan skala nyeri berat terkontrol sebanyak 6 responden (40,00%). Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien nyeri reumatik yang mengeluhkan nyeri pada skala sedang hingga berat terkontrol. Selain itu pasien memperlihatkan tanda-tanda perilaku nyeri seperti menyebutkan lokasi dan tingkat nyeri, ekspresi wajah yang meringis, gerakan tubuh yang terbatas, serta interaksi sosial yang terbatas. Adanya perilaku ini membuktikan bahwa nyeri yang dirasakan pasien dianggap sangat menggangu kenyamanan dari pasien itu sendiri. Dalam penelitian ini Setiap orang memberikan persepsi serta reaksi yang berbeda satu sama lain tentang nyeri. Ini disebakan karena nyeri merupakan personal. Stimulus terhadap timbulnya nyeri merupakan sesuatu yang bersifat fisik dan/ atau mental yang terjadi secara alami. Nyeri merupakan suatu pengalaman yang melelahkan dan membentuhkan energi. Nyeri dapat menggangu hubungan personal dan mempengaruhi makna hidup (Potter dan Perry dalam Fitrawaty Yantu, 2014) Intensitas nyeri reumatik setelah dilakukan back massage Setelah dilakukan back massage pada lansia yang mengalami nyeri reumatik Di ukur kembali skala nyerinya menggunakan skala nyeri Hayward. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan bahwa setelah dilakukan back massage. frekuensi skala nyeri terbanyak yaitu skala nyeri ringan yaitu sebanyak 8 responden (53,3%) dan skala nyeri sedang sebanyak 7 responden (46,7%). Penurunan nyeri ini disebakan karena nyeri yang dirasakan oleh tiap individu berbeda- beda dan hanya dapat digambarkan oleh individu yang mengalami nyeri itu sendiri. Mekanisme penurun nyeri dengan back massage ini dapat dijelaskan dengan teori gate control yaitu intensitas nyeri diturunkan dengan gate control yaitu 7 Corwin, Elizabeth J Buku Saku Patofisiologi. Jakarta. Egc 8 Yantu, Fitrawati Pengaruh Teknik Guided Imagery (Imajinasi Terbimbing) Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Appendektomi Di Ruangan Bedah Rsud Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Skripsi. Gorontalo : Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo.

11 intensitas nyeri diturunkan dengan memblok transmisi nyeri pada gerbang (gate) dan teori endoprin yaitu menurunya intensitas nyeri dipengaruhi oleh meningkatnya kadar endoprin dalam tubuh. Dengan pemberian terapi back massage dapat merangsang serabut A beta yang banyak terdapat di kulit dan berespon terhadap masase ringan pada kulit sehingga implus dihantarkan lebih cepat. Pemberian stimulus ini membuat masukan implus dominan berasal dari serabut A beta sehingga pintu gerbang menutup dan implus nyeri tidak dapat diteruskan ke korteks serebral untuk dinterprestasikan sebagai nyeri. Disamping itu, sistem kontrol desenden juga akan bereaksi dengan melepaskan endoprin yang merupakan morfin alami tubuh sehingga memblok transmisi nyeri dan prepesi nyeri tidak trjadi. (Potter & Perry, 2006). 9 Penelitian ini sejalan dengan Thomas Krisyanto (2012) tentang pengaruh back massage terhadap intensitas nyeri reumatik di wilayah kerja Puskesmas Karang Asem Surakarta menyimpulkan bahwa Setelah diberi back massage tejadi perubahan tingkat nyeri, yaitu hanya 2 responden yang mengalami nyeri sedang yang sebelumnya sebanyak 8 responden, dan 11 responden mengalami nyeri ringan dengan intensitas nyeri Pengaruh back massage terhadap intensitas nyeri reumatik pada lansia Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rataan (mean) intensitas nyeri sebelum dilakukan back massage diperoleh hasil sebesar 6,27. Dan setelah dilakukan back massage nilai rataan intensitas nyeri menurun dengan nilai 3,67. Berdasarkan analisis uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test yang ditunjukan tabel diatas bahwa besarnya nilai Z sebesar dengan signifikan (p= value) sebesar Dengan demikian nilai probabilitas lebih kecil dari pada α <0,05 maka dengan ini H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh Back Massage terhadap penurunan nyeri pada nyeri reumatik di wilayah kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo. Reumatik merupakan penyakit degeneratif sendi yang disebabkan oleh banyak faktor antara lain: reaksi alergi, infeksi, genetik dan juga karena prosespenuaan seseorang. yang disebabkan karena proses penuaan seseorang dikarenakan tulang mulai kehilangan kartilago (jaringan tulang rawan) yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang dan sendi, yang kemudian semakin tipis sehingga menyebabkan rasa nyeri pada sendi akibat adanya inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi. Di antara tulangtulang tersebut terdapat suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial yang berfungsi sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat 9 Potter, A. P dan Perry Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik.Volume 2 Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 10 Kristanto, Thomas Pengaruh Back Massage Terhadap Intensitas Nyeri Reumatik di wilayah kerja Puskesmas Karang Asem Surakarta. Artikel Keperawatan: Jakarta.

12 lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri (Erwati, 2010 dalam Thomas Kristanto 2012). 11 Degenerasi pada kartilago atrikular dan hipertrofi tulang atau pertumbuhan tulang berlebihan dalam bentuk taji/ tonjolan tulang yang terjadi pada penyakit reumatik akan menimbulkan pergesekan yang merangsang nyeri. Sendi adalah satu organ yang banyak memiliki resptor nyeri. Stimulus nyeri yang mencapai ambang nyeri akan menyebabkan aktivitas reseptor dan terjadi penjalaran implus nyeri oleh serabut saraf A delta dan C. Adanya implus ini akan menyebabkan gerbang nyeri disubstansiagelatiosa terbuka. Namun dengan pemberian stimulus kutan berupa masase punggung, dimana stimulus ini direspons oleh serabut A beta yang lebih besar, maka stimulus ini akan mencapai otak lebih dahulu, dengan demikian akan menutup gerbang nyeri sehingga presepsi nyeri tersebut tidak timbul. Disamping itu, sistem kontrol desenden juga akan bereaksi dengan melepaskan endorpin yang merupakan morfin alami tubuh sehingga presepsi nyeri tidak terjadi (Anang satrianto, 2008) Kristanto, Thomas Pengaruh Back Massage Terhadap Intensitas Nyeri Reumatik di wilayah kerja Puskesmas Karang Asem Surakarta. Artikel Keperawatan: Jakarta. 12 Satrianto, Anang Stimulus Kutaneus SSBM Pada Osteoatritis Di Panti Werda Griya Asih Lawang. Skiripsi. Malang. Fakultas Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.

13 4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan terhadap 15 responden nyeri reumatik di wiliyah kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Intensitas nyeri yang dirasakan oleh responden sebelum dilakukan back massage berada pada skala nyeri sedang- berat terkontrol dengan nilai mean sebesar 6, Intensitas nyeri yang dirasakan oleh responden setelah di lakukan back massage berada pada skala nyeri ringan- sedang dengan nilai mean 3, Terdapat pengaruh back massage terhadap penurunan nyeri reumatik di wilayah kerja Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo dengan nilai Z sebesar dengan signifikan (p= value) sebesar (α <0.05). 4.2 Saran 1. Pemberian back massage membutuhkan ruangan yang benar- benar nyaman dan aman, oleh karena itu diharapkan bagi pihak Puskesmas agar dapat menyediakan tempat khusus yang digunakan sebagai tempat untuk pemberian tindakan untuk penurunan nyeri. 2. Bagi profesi keperawatan agar dapat menggunakan terapi back massage sebagai salah satu tindakan keperawatan dalam menurunkan nyeri. 3. Bagi pasien nyeri reumatik terutama pada lansia diharapkan agar menggunakan cara- cara menurunkan nyeri selain penggunaan obatobatan. Seperti back massage serta teknik lainya, baik di bantu oleh perawat maupun di lakukan oleh anggota keluarga tetapi harus dengan prosedur yang benar. 4. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian lebuh lanjut tentang back massage dengan desain penelitian yang lain serta melakukan penelitian tentang tindakan keperawatan lainya untuk menurunkan nyeri. Daftar Pustaka Ali Satia Graha Terapi Masase Frirage. Yoyakarta: Klinik Terapi Fisik UNY. Andromayo, sulistyo Konsep dan proses keperawatan nyeri. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Anonim Pengaruh Minuman Ramuan Rempah (Jahe Dan Asam) dalam Mengurangi Nyeri Dismenore pada Mahasiswi Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Angkatan Skripsi. Purwokerto : Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman. Arfa, Muhammad Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Post-Operasi Apendisitis Di Ruangan Bedah RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Skripsi. Gorontalo : Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo.

14 Artinawati, Sri Asuhan Keperawatan Gerontik. Bogor: In Media. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan 2012, Susenas Badan Pusat Statistik RI. Corwin, Elizabeth J Buku Saku Patofisiologi. Jakarta. Egc Depertemen kesehatan RI Gambaran Kesehatan Lanjut Usia Di Indonesia. Buletin. Elvie Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Dismenore Pada Remaja Putri Ponpes Putri Mambaul Ulum. Skripsi. Mojokerto : Program Studi Ilmu Keperawatan Dian Husada. Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Kenroworty Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. Jakarta: EGC. Kristanto, Thomas Pengaruh Back Massage Terhadap Intensitas Nyeri Reumatik di wilayah kerja Puskesmas Karang Asem Surakarta. Artikel Keperawatan: Jakarta. Kusyanti Manfaat trapi pijat. Hhtp:/Www. Scrib.Com. Diakses Pada 7 Ooktober 2010 Mangoenprasodjo, A. Setiono Terapi Alternatif & Gaya Hidup Sehat. Yogyakarta: Pradipta Publishing. Mansjoer,Arif Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius. Mubarak, Iqbal & Chayatin Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Mujahidullah, Khalid Keperawatan Geriatrik Merawat Lansia Dengan Cinta Dan Kasih Sayang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Notoatmodjo, Soekdijo Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurhayati, E.E, dkk Pengaruh Teknik Distraksi Relaksasi terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Pasien Post-Operasi Laparatomi di PKU Muhammadiyah Gombong. Jurnal Ilmu Kesehatan Keperawatan Volume 7, No 1. Nursalam Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika. Padila Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika. Potter, A. P dan Perry Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,

15 Proses dan Praktik.Volume 2 Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Purwanto, Budi Herbal Dan Asuhan Keperawatan Komplementer. Nuha Medika: Yogyakarta. Satrianto, Anang Stimulus Kutaneus SSBM Pada Osteoatritis Di Panti Werda Griya Asih Lawang. Skiripsi. Malang. Fakultas Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Setiadi Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Smetltzer, S dan Brenda Bare Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume 1, Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2, Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sugiono Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Yantu, Fitrawati Pengaruh Teknik Guided Imagery (Imajinasi Terbimbing) Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Appendektomi Di Ruangan Bedah Rsud Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Skripsi. Gorontalo : Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo. Zuliani,Dkk Pengaruh Kutaneus (Slow Stroke Back Masaage) TerhadapPenurunan Nyeri Haid (Disminore). Jurnal Eduhealth Vol 3 No 2. Jombang: Uiversitas Jombang.

BAB I PENDAHULUAN. masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan dan tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan melalui serangkaian periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lanjut usia. Semua individu pasti

Lebih terperinci

Eva Marvia, Nia Firdianty, IGA Mirah Adhi Staf Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK

Eva Marvia, Nia Firdianty, IGA Mirah Adhi Staf Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK PERBEDAAN PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA LANSIA YANG MENGALAMI PENYAKIT OSTEOARHRITIS DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PUSPAKARMA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang

Lebih terperinci

Persetujuan Pembimbing. Jurnal

Persetujuan Pembimbing. Jurnal Persetujuan Pembimbing Jurnal PENGARUH TEKNIK GUIDED IMAGERY (IMAJINASI TERBIMBING) TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST APENDEKTOMI DI RUANGAN BEDAH RSUD PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI REUMATIK PADA LANSIA DI WILAYAH PUSKEMAS PEMBANTU KARANG ASEM

PENGARUH TERAPI BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI REUMATIK PADA LANSIA DI WILAYAH PUSKEMAS PEMBANTU KARANG ASEM PENGARUH TERAPI BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI REUMATIK PADA LANSIA DI WILAYAH PUSKEMAS PEMBANTU KARANG ASEM Thomas Kristanto* Arina Maliya ** Abstract One of the most illnesses suffered by elderly

Lebih terperinci

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah penduduk usia lanjut secara dramatis pada abad 21 nanti. Berdasarkan data proyeksi penduduk tahun 1990-2025 dari Badan Pusat

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014 PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Tresna Komalasari ABSTRAK Teknik relaksasi dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER Dewi Rahmawati Abyu,Retno Dewi Prisusanti, AKBID Wijaya Kusuma Malang, Jln. Letjend S.Parman No.26A Malang Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). Nyeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pada saluran pencernaan (gastrointestinal) merupakan sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan medik. Kasus pada sistem gastrointestinal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (lansia) adalah kelompok usia 60 tahun ke atas dan mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (lansia) adalah kelompok usia 60 tahun ke atas dan mengalami perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lanjut usia (lansia) adalah kelompok usia 60 tahun ke atas dan mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial (Notoatmodjo, 2007). Usia lanjut dikatakan

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina Korespondensi: Lilin Turlina, d/a : STIKes Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG Skripsi ARI WIJAYANTO NIM : 11.0758.S TAUFIK NIM : 11.0787. S PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terapi intravena adalah suatu cara dari pengobatan untuk memasukan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien (Darmawan, 2008). Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga kematian. Proses menua berlangsung secara alamiah dalam tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. hingga kematian. Proses menua berlangsung secara alamiah dalam tubuh yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses menua (aging process) adalah akumulasi secara progresif dari berbagai perubahan patofisiologi organ tubuh yang berlangsung seiring dengan berlalunya waktu dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 Kelurahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 Kelurahan 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo berkedudukan di jalan Prof. Dr. H.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia merupakan kejadian yang akan dialami oleh semua orang yang diberi umur panjang, dan tidak dapat dihindari oleh siapapun. Proses menghilangnya secara perlahan

Lebih terperinci

The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Perbedaan Pengaruh Pemberian Meditasi Sederhana Dan Latihan Deep Breathing Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Posyandu Lansia Mentari Senja Semanggi Surakarta Nur Annisa 1, Maryatun

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 1, Februari 2011

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 1, Februari 2011 PENGARUH TEKNIK DISTRAKSI RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI PKU MUHAMMADIYAHGOMBONG Endah Estria Nurhayati 1, Herniyatun 2,Safrudin ANS 3 1,2,3Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuat sayatan serta diakhiri dengan penutupan dan penjahitan

Lebih terperinci

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia. PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT PADA LANSIA DI UPT PANTI SOSIAL PENYANTUNAN LANJUT USIA BUDI AGUNG KUPANG Yasinta Asana,c*, Maria Sambriongb, dan Angela M. Gatumc

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (2010) dikutip dalam Andarmoyo (2013) menyatakan bahwa nyeri merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (2010) dikutip dalam Andarmoyo (2013) menyatakan bahwa nyeri merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri merupakan bentuk ketidaknyamanan yang bersifat sangat individual dan tidak dapat dibagi dengan orang lain. Tamsuri (2007) mendefenisikan nyeri sebagai suatu keadaan

Lebih terperinci

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Isa Khasani dan Nisa Amriyah Abstrak Sectio caesarea merupakan salah satu pembedahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi Hipertensi adalah apabila tekanan sistoliknya diatas 140 mmhg dan tekanan diastolik diatas 90 mmhg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki umur harapan hidup penduduk yang semakin meningkat seiring dengan perbaikan kualitas hidup dan pelayanan

Lebih terperinci

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM

Lebih terperinci

Kata Kunci : Intensitas nyeri, Transcutan Electric Neurogenic Stimulator (TENS), Terapi es

Kata Kunci : Intensitas nyeri, Transcutan Electric Neurogenic Stimulator (TENS), Terapi es GASTER, Vol. 7, No. Agustus (56-573) PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN STIMULASI SARAF ELEKTRIK TENS DAN TERAPI ES TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN SIMPLE FRAKTUR DIRUANG PREMEDIKASI INSTALASI BEDAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri sendi merupakan salah satu gangguan kesehatan yang bisa dialami oleh siapapun karena setiap orang di dalam tubuhnya memiliki persendian (Soeroso, 2006). Sendi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat BAB V PEMBAHASAN A. Tingkat Dismenorea Pada Kelompok Eksperimen Sebelum dan Setelah Diberi Terapi Musik Klasik Mozart Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata tingkat dismenorea sebelum

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA LANSIA DENGAN OSTEOARTRITIS DI PSTW PUSPAKARMA MATARAM

PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA LANSIA DENGAN OSTEOARTRITIS DI PSTW PUSPAKARMA MATARAM PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA LANSIA DENGAN OSTEOARTRITIS DI PSTW PUSPAKARMA MATARAM Ni Made Sumartywati, Sukardin, Febriati Astuti Star Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK Jumlah

Lebih terperinci

Pengaruh Pendidikan Kesehatan 1

Pengaruh Pendidikan Kesehatan 1 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DEMANGAN KOTA MADIUN Hariyadi,S.Kp.,M.Pd (Prodi Keperawatan) Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

Lebih terperinci

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG Kiftiyah Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : kiftiyah83@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore Gambaran Perbedaan Intensitas Dismenore Setelah Melakukan Senam Dismenore Pada Remaja OCTA DWIENDA RISTICA, RIKA ANDRIYANI *Dosen STIKes Hang Tuah ABSTRAK Dismenore merupakan gangguan menstruasi yang sering

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B Khoiro Fatim 1), Iis Suwanti 2) *Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Dian Husada, Email : khoirocute@gmail.com

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2014 GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD 1* Bejo, 2 Wahyudin 1,2 Akademi Keperawatan Prima Jambi *Korespondensi penulis : santosobejo43@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain

BAB III METODE PENELITIAN. Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain penelitian ini termasuk

Lebih terperinci

Kata kunci: lansia, senam lansia, kemampuan fungsional.

Kata kunci: lansia, senam lansia, kemampuan fungsional. ABSTRAK Tansauban G. Rusman. 2015. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Kemampuan Fungsional Lansia di Puskesmas Berlian Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Skripsi, Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setiap individu tidak terlepas dari aktivitas atau pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut membutuhkan energi dan kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika melaporkan bahwa terdapat sekitar 35 juta pasien rematik (Purwoastuti, 2009). Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri itu merupakan alasan yang paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri biasanya menderita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari aktivitas dan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari aktivitas dan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai oleh penduduk dunia yang mengalami pergeseran pola pekerjaan dan aktivitas. Dari yang sebelumnya memiliki pola kehidupan agraris berubah menjadi

Lebih terperinci

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang pp PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNANTEKANANDARAH PADA LANSIA PENDERITAHIPERTENSIDI PANTISOSIAL WARGA TAMA INDRALAYA TAHUN 2014 Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL ABSTRAK

STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL 2 Ana Triwijayanti ABSTRAK Terapi oksigen merupakan salah satu dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penyakit gastrointestinal (saluran pencernaan) merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan penyebab terbanyak kematian

Lebih terperinci

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI HERNIA DI RSUD WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi DIAN APRIANTO NIM : 08.0263.S

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, peraikan lingkungan hidup,

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO Oleh SRI OKTAVIANTI ISMAIL NIM. 841 411 028 Telah diperiksa dan disetujui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui standart tim kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK Lexy Oktora Wilda STIKes Satria Bhakti Nganjuk lexyow@gmail.com ABSTRAK Background. Prevalensi

Lebih terperinci

JURNAL. Vira Julyanatien Igirisa, Rany Hiola, Nasrun Pakaya Jurusan Keperawatan, FIKK UNG ABSTRAK

JURNAL. Vira Julyanatien Igirisa, Rany Hiola, Nasrun Pakaya Jurusan Keperawatan, FIKK UNG   ABSTRAK PENGARUH KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI PENDERITA GOUT ARTRITIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PILOLODAA KEC. KOTA BARAT KOTA GORONTALO JURNAL Vira Julyanatien Igirisa, Rany Hiola,

Lebih terperinci

: Lansia Dengan Hipertensi, Melakukan Gerakan Shalat

: Lansia Dengan Hipertensi, Melakukan Gerakan Shalat Pengaruh Gerakan Shalat Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kelurahan Kedungwuni Timur Kabupaten Pekalongan Febrika Yuan Pratama dan Sri Mulyaningsih Emi Nurlaela,

Lebih terperinci

Wa Ode Yuliastri 1* STIKES Mandala Waluya Kendari, Indonesia *

Wa Ode Yuliastri 1* STIKES Mandala Waluya Kendari, Indonesia * EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP PENURUNAN NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RUMBIA KABUPATEN BOMBANA Wa Ode Yuliastri 1* STIKES Mandala

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana

Lebih terperinci

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI Rosita Dinny Permata Sari, Tri Susilowati STIKES Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar

Lebih terperinci

PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN

PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN Intan Pratika M *) Abstrak Desain penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Mila Nadi Rozako, Rusianah, Nuniek Nizmah F, Siska Yuliana Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan

Mila Nadi Rozako, Rusianah, Nuniek Nizmah F, Siska Yuliana Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DENGAN TEKNIK IMAJINASI TERBIMBING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DYSMENORRHEA PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN AL-QUR AN BUARAN

Lebih terperinci

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam BAB I PANDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu terutama wanita. Pada masa ini, terjadi proses transisi dari masa anak ke

Lebih terperinci

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK PERBEDAAN EFEKTIFITAS KOMPRES PANAS DAN KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI RSUD Dr.SOEGIRI KABUPATEN LAMONGAN Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK Semua

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang dirasakan mengganggu dan menyakitkan, sebagai akibat adanya kerusakan jaringan aktual dan potensial yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS 6 Arif Kurniawan*, Yunie Armiyati**, Rahayu Astuti*** ABSTRAK Kecemasan dapat terjadi pada

Lebih terperinci

STIMULASI KUTANEUS SLOW-STROKE BACK MASSAGE

STIMULASI KUTANEUS SLOW-STROKE BACK MASSAGE STIMULASI KUTANEUS SLOW-STROKE BACK MASSAGE MENURUNKAN INTENSITAS NYERI OSTEOARTRITIS PADA LANSIA (Cutaneus Stimulation: Slow-Stroke Back Massage Reduces the Intensity of Osteoartritis Pain of Elderly)

Lebih terperinci

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN : TERDAPAT PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh: Satriyo Agung, Annisa Andriyani, Dewi

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI Anas Tamsuri*, Ahmad Subadi.** *) Dosen Akper Pamenang Pare **) Perawat Magang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini menguraikan tentang tingkat nyeri pada pasien post operasi, yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini menguraikan tentang tingkat nyeri pada pasien post operasi, yang diperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian Dalam bab ini menguraikan tentang tingkat nyeri pada pasien post operasi, yang diperoleh melalui pengumpulan data menggunakan kuesioner data demografi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan derajat suhu tubuh sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kompres

Lebih terperinci

Arifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Arifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)-STIMULASI SENSORI TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PASURUAN BERLOKASI DI BABAT KABUPATEN LAMONGAN Arifal Aris Dosen Prodi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Univariat Penelitian dengan judul Perbedaan terapi musik dan relaksasi terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta telah dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah pribadi pasien.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah pribadi pasien. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah pribadi pasien. 2. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup. Di Indonesia jumlah penduduk lanjut usia (lansia) mengalami peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup. Di Indonesia jumlah penduduk lanjut usia (lansia) mengalami peningkatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lansia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup. Di Indonesia jumlah

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI, PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI, Amd.Keb DESA JOTO SANUR KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2013 Nepi Vilanti Eka Ratnasari*, Lilin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai

Lebih terperinci

SKRIPSI SULASTRI J

SKRIPSI SULASTRI J PERBEDAAN TINGKAT NYERI ANTARA KELOMPOK KONTROL DAN EKSPERIMEN SETELAH DIBERIKAN TERAPI MUSIK PADA PASIEN POST OP FRAKTUR FEMUR DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT KARIMA UTAMA KARTASURA SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar variabel yaitu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Kompres Jahe, Nyeri Lutut, Lansia Daftar Pustaka: 36 buah ( )

ABSTRAK. Kata kunci: Kompres Jahe, Nyeri Lutut, Lansia Daftar Pustaka: 36 buah ( ) ABSTRAK Yunistiah Podungge. 201. Pengaruh Kompres Jahe Terhadap Nyeri Lutut Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalate Kota Gorontalo. Skripsi, Jurusan Ilmu Keperawatan, Universitas Negeri Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional, telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan

Lebih terperinci

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Nurhafizah* Erniyati** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen Departemen Keperawatan Maternitas

Lebih terperinci

PENGARUH STIMULUS KUTANEUS SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA LOW BACK PAIN DI KELURAHAN AEK GERGER SIDODADI

PENGARUH STIMULUS KUTANEUS SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA LOW BACK PAIN DI KELURAHAN AEK GERGER SIDODADI PENGARUH STIMULUS KUTANEUS SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA LOW BACK PAIN DI KELURAHAN AEK GERGER SIDODADI SKRIPSI Oleh Sri Adhyati 091121050 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TERAPI RELAKSASI TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG. Jl. Kedungmundu Raya no.18 Semarang, Indonesia

TERAPI RELAKSASI TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG. Jl. Kedungmundu Raya no.18 Semarang, Indonesia TERAPI RELAKSASI TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG ERNAWATI 1, TRI HARTITI 2, IDRIS HADI 3 1. FakultasIlmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA LANSIA DENGAN ARTRITIS REUMATOID

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA LANSIA DENGAN ARTRITIS REUMATOID PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA LANSIA DENGAN ARTRITIS REUMATOID Dina Dewi SLI 1, Setyoadi, 2, Ni Made Widastra 3 1, 2, 3 Jurusan Keperawatan, Universitas Brawijaya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 52 Jombang. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang. dalam layanan pilihan utama masyarakat di Kabupaten Jombang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 52 Jombang. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang. dalam layanan pilihan utama masyarakat di Kabupaten Jombang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang yang berlokasi di Jl. KH. Wahid Hasyim 52 Jombang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi atau pembedahan merupakan tindakan pengobatan dengan cara membuka atau menampilkan bagian dalam tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini dilakukan

Lebih terperinci

CHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)

CHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S) EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES ES PRA INJEKSI INTRAMUSKULAR KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP PENURUNAN RESPON NYERI KLIEN DI PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi CHARISA CHAQ (08.0257.S) RIZKA

Lebih terperinci

MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH

MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH Dian Nurafifah Dosen Prodi D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan email: diannurafifah66@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI SLOW STROKE BACK MASSAGE DENGAN MINYAK ESSENSIAL LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI LOW BACK PAIN

PENGARUH TERAPI SLOW STROKE BACK MASSAGE DENGAN MINYAK ESSENSIAL LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI LOW BACK PAIN PENGARUH TERAPI SLOW STROKE BACK MASSAGE DENGAN MINYAK ESSENSIAL LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI LOW BACK PAIN 1 A.A.Ayu Emi Primayanthi, 2 Abdul Azis, 3 Luh Mira Puspita 1,3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses menua merupakan kombinasi bermacam-macam faktor yang saling berkaitan. Proses menua dapat diartikan sebagai perubahan yang terkait waktu, bersifat universal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000). BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Lansia mengalami proses menua (aging process) secara alami yang tidak dapat dihindari (Hawari, 2007). Namun pengaruh proses menua sering menimbulkan bermacam-macam

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN Kiftiyah Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : kiftiyahsugiarto@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Fadhil Al Mahdi STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin *korespondensi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015 Fransisca Imelda Ice¹ Imelda Ingir Ladjar² Mahpolah³ SekolahTinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. World Health Organisation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam tahap perkembangan manusia, setiap manusia pasti mengalami masa remaja atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 tahun, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas normal terjadi pada seseorang yang ditunjukkan oleh systolic dan diastolic pada pemeriksaan tekanan darah

Lebih terperinci

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG 1 Lisa Agustina ABSTRAK Jatuh merupakan masalah fisik yang sering

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN Oleh : Arni Wianti

GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN Oleh : Arni Wianti GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Arni Wianti ABSTRAK Pendahuluan. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi

Lebih terperinci