Perancangan Struktur Organisasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan Struktur Organisasi"

Transkripsi

1 Perancangan Struktur Organisasi Dosen Pembimbing : HAMIDAH NU, DR.MSI Disusun Oleh Kelompok 9 : Fonda Agustina Mulyanto ( ) Fungki Prastyananta ( ) Rahmah Febrina ( ) Din Haidiati ( ) Kelas A, Administrasi Bisnis Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Admnistrasi Universitas Brawijaya Malang

2 PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI 1. Pengertian Dasar Perancangan Struktur Organisasi (Desain Organisasi) Kata Struktur dalam organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme formal di mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan tugas dan wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan. Maka struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan dan bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Menurut Hatch ( 1997 : 182 ) struktur organisasi yang sebenarnya bisa jadi tidak sesuai dengan apa yang tertera pada bagan organisasi. Alasannya yaitu : 1) Perubahan organisasi terlalu cepat sehingga bagan yang ada tidak sempat untuk selalu di update. 2) Didalam organisasi ada konflik antar bagian, sehingga bagan organisasi yang sesungguhnya tidak ditampilkan kepada umum. Dalam konteks desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi. 2

3 2. Model Desain Struktur Organisasi a) Struktur sederhana Rancangan struktur organisasi terkadang tidak harus dilakukan secara mendetail. Pada organisasi-organisasi kecil biasanya tidak dibutuhkan rancangan struktur yang rumit. Hal ini bisa terjadi karena dalam organisasi kecil jumlah orangnya tidak terlalu banyak dan pembagian tugas cukup sederhana, pengelola organisasi dapat membuat struktur hubungan yang bersifat langsung. Inilah yang kemudian disebut dengan struktur sederhana (simple structur). Pemilik + Pengelola Manajer 1 Manajer 2 Manajer 3 Manajer 4 Gambar contoh struktur sederhana Seperti gambar diatas struktur sederhana tidak memiliki jenjang hierarki antara pelaksana dan pengelola. Biasanya pengelola sekaligus bertugas sebagai pemilik atau disebut dengan (senior executif) dan dibawahnya terdapat manajer toko yang masing masing bertanggung jawab atas pengelolaaan tokonya. Kelebihan struktur sederhana adalah struktur ini sangat simple (Robbins, 1990:281). Struktur sederhana memiliki pola yang bersifat langsung sehinggan aktifitas-aktifitas organisasi bisa dilaksanakan dengan mekanisme yang fleksibel dan cepat. Iaya-biaya yang berkaitan dengan koordinasi dan kontrol biasanya relatif sangat kecil. Kelemahan pokok dari struktur sederhana ini adalah aplikasinya yang sangat terbatas. Biasanya perusahaan-perusahaan wiraswasta yang baru saja dididrikan atau organisasi-organisasi kecil yang secara permanen tetap kecil 3

4 (praktik dokter, biro jasa, industri rumah tangga dan lain-lain) mungkin tidak akan mengalami kesulitan ketika menerapkan desain struktur ini. Akan tetapi, ketika ukuran organisasi makin besar dan aktifitas di dalamnya makin kompleks, biasanya struktur sederhana kehilangan efektivitasnya dan harus dicari desain struktur yang lebih cocok dengan aktifitas organisasi tersebut. b) Struktur fungsional Bagi pengelola struktur oraganisasi, perancangan struktur baru adalah sebuah masalah tersendiri. Disaat organisasi makin kompleks dan tidak dapat lagi ditangani dengan struktur sederhana maka cara yang paling umun dilakukan adalah memecah aktifitas-aktifitas organisasi ke dalam fungsi-fungsinyang terpisah. Pengelola harus membagi organisasi menjadi beberapa bidang atau fungsi, yang masing-masing tidak tercampur dengan fungsi-fungsi lainnya. Pada perusahaan manufaktur menengah biasanya terdapat pembgian fungsional seperti: pemasaran, produksi, personalia, dan akunting. Masing-masing fungsi dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab dan membawahi sejumlah pelaksana. General Manajer Pemasaran Produksi Penjualan Personalia Akunting c) Gambar contoh struktur fungsional Struktur fungsional memiliki kelebihan yaitu dapat menghindari duplikasi. Stuktur fungsional lebih hemat dalam hal sumber daya yang artinya, dalam suatu organisasi tidak terdapat dua fungsi yang berganda atau redundant. Hanya ada satu unit yang mengurusi, misalnya, masalah pemasaran. Inilah yang merupakan kelbihan strkutur fungsional, sehingga sumber daya organisasi dapat dipergunakan lebih efisien dan terfokus. 4

5 Masing-masing aggota ditempatkan sesuai bidangnya masing-masing dan seorang pimpinan atau manajer mengawasi pekerjaan mereka sekaligus sebagai penanggung jawab. Pengelola organisasi juga lebih mudah mengontrol kinerja perusahaan lewat manajer yang ditempatkan di sebuah bidang. Kelemahan dai struktur fungsional biasanya adalah pada bebean yang haru ditanggung oleh seorang pimpinan (Hatch,1997:184). Pimpinan adalah satu-satunya orang yang mengetahui kondisi organisasi secara keseluruhan. Biasnaya para manajer fungsi hanya berfokus pada bidangnya masingmasing. Akibatnya, keputusan-keputusan yang bersifat startegis haurs diputuskan oleh seorang pimpinan. Hal ini menjadi masalah ketika organisasi bertumbuh semakin besar dan aktifitas didalamnya makin kompleks.seain itu, jika sewaktu-waktu seorang pimpinan mengundurkan diri, maka tidak ada manajer fungsi yang siap mnggantikannya karena setiap manajer tidak mengetaui kondisi keseluruhan perusahaan, mereka hanyasebatas tahu di masing-masing bidang yang meraka tempati. Tetapi tidak semua organisasi yang memakai desain struktur fungsional bergantung pada seorang pimpinan. Pada organisasi fungsional besar, kepemimpinan dikelola oleh beberapa orang yang membantu seorang pimpinan dalam mengatur organisasi. Artinya, kelemahan yang diaksud Hatch barangkali lebih tepat dikenakan pada struktur sederhana yang benarbenar bergantung pada seorang pimpinan. (pemilik sekaligus pengelola). Namun ada kelemahan lain yang lebih kompleks dalam struktur fungsional yaitu persaingan antar fungsi atau bidang. Apabila fungsi-fungsi dijalankan secara terpisah tanpa adanya kerjasama atau koordinasi yang baik maka akan muncul egoisme fungsional. Setiap fungsi menganggap fungsinya adalah yang paling berperan dalam keberhasilan organisasi. d) Struktur multidivisional Struktur multidivisional terdiri dari divisi-divisi operasi, masing-masing mewakili pusat bisnis atau pusat laba yang terpisah, dimana pimpinan atas perusahaan mendelegasikan tanggung jawab operasional setiap hari dan 5

6 strategi unit bisnis kepada manajer divisi. Tujuannya adalah untuk membeerikan kebebasan kepada masing-masing divisi. Sehingga struktur multidivisional mampu menjawab kekurangan pada struktur fungsional. General Manager Divisi 1 Divisi 2 Divisi 3 Produksi Pemasaran dll Produksi Pemasaran dll Produksi Pemasaran dll CONTOH STRUKTUR MULTIDIVISIONAL Kelebihan dari struktur multidivisional adalah : Pimpinan dapat lebih berkonsentrasi pada aspek-aspek strategis. Masalah-masalah operasional menjadi tanggung jawab kepala divisi. Efektivitas organisasi dapat dipantau secara lebih objektif, sebab apabila suatu perusahaan mengalami kemerosotan kinerjanya, maka organisasi dapat mendeteksi sumber masalah. Penurunan kinerja suatu divisi tidak berdampak pada divisi lain. Membebaskan para kepala eksekutif dalam pembuatan keputusan strategi lebih luas. Semua kegiatan mudah untuk dikoordinasi dan prestasi kerja terpelihara. Kelemahan desain struktur multidivisional adalah : 6

7 - Konflik antar-divisi, atau antara divisi dengan kantor pusat. Konflik antar divisi biasa terjadi apabila suatu divisi tertentu mendapatkan perhatian yang lebih dari pucuk pimpinan yang mengakibatkan persaingan dan kecemburuan antar divisi. Konflik divisi dengan kantor pusat terjadi jika suatu divisi tidak mendapatkan suatu penghargaan yang semestinya atas kerja kerasnya selama ini. - Terjadinya duplikasi. Ini terjadi sebab setiap divisi memiliki fungsifungsi sendiri. Misalnya suatu perusahaan memiliki lima divisi, maka ini berarti perusahaan tersebut memiliki lima unit produksi, lima unit pemasaran pada setiap divisi. Dengan kata lain, ini merupakan suatu pemborosan sumber daya. - Beban koordinasi lebih besar. e) Struktur matriks Struktur matriks diciptakan dengan tujuan untuk menggabungkan kelebihan-kelebihan dari dua jenis desain yaitu struktur fungsional dan struktur muldivisional. Lebih dari 30 tahun desain struktur matriks populer. Perusahaanperusahaan penerbangan, biro iklan, laboratorium penelitian, perusahaan jasa konstruksi, rumah sakit, badan-badan pemerintahan, universitas, dan perusahaan hiburan, merupakan contoh-contoh dari sekian banyak organisasi yang kini memakai desain struktur matriks (Robbins: 1990: 334). 7

8 General Manager IKLAN FINANCE PENYIARAN PRODUKSI Proyek A Proyek B Proyek C Proyek X CONTOH STRUKTUR MATRIKS Anggota tim diambil dari fungsi-fungsi Struktur matriks dibagi atas : 1) Struktur matriks bersifat temporer berlaku efektif jika suatu proyek tertentu masih berlangsung. Contohnya adalah proyek-proyek pada perusahaan televisi, iklan, dll. 2) Struktur matriksbersifat permanen yaitu struktur yang bersifat tetap. Contohnya adalah organisasi universitas, badan-badan pemerintahan, rumah sakit, dll. Kelebihan struktur matriks adalah : Mengalokasikan tenaga spesialisasi secara efisien. Memberikan kebebasan lebih besar kepada anggota organisasi. Menyeimbangkan antara efisiensi dan kecepatan. Ini merupakan manfaat struktur matriks dari segi kinerja organisasi. Sebab struktur fungsional memliki kelebihan dari segi efisiensi sedangkan struktur 8

9 multidivisional memiliki kelebihan dari kecepatan merespons lingkungan. Lebih fleksibel dibandingkan struktur multidivisional. Ini lebih bertumpu pada proyek dalam jangka waktu pendek. Dalam struktur multidivisional proyek dalam jangka waktu pendek sulit dilakukan, sebab harus membuat divisi baru dan memakan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Namun jika menggunakan struktur matriks akan lebih fleksibel sebab struktur ini cukup menunjuk kepala proyek dan kepala proyek tinggal mengalokasikan tenaga kerja dan anggaran yang dibutuhkan. Menghindari atau mengurangi ego fungsional. Dengan struktur ini, kekuasaan fungsi dapat diredam oleh pelaksanaan proyek-proyek. Kekurangan desain struktur matriks yaitu : - Tekanan individu. Seorang tenaga spesialis bisa mengalami tkanan pekerjaan yang sangat berat dalam struktur matriks. Hal ini dapat terjadi ketika seorang tenaga spesialis harus menangani beberapa proyek. Apalagi dengan fokus pekerjaan yang berbeda. - Struktur matriks memungkinkan seorang anggota organisasi memiliki dua atasan sekaligus. Yang pertama adalah kepala fungsi dan kedua adalah kepala proyek. - Mendorong terjadinya perebutan kekuasaaan (power struggle). Seorang kepala proyek memungkinkan untuk bertengkar dengan kepala fungsi, berkenaan dengan alokasi sumber daya manusia dan keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu proyek. Karena posisinya yang relatif sederajat. Atau konflik dapat terjadi antara kepala-kepala proyek. Salah satu sumber masalahnya adalah perebutan tenaga spesialis. - Lebih membingungkan. Hal ini terjadi ketika anggota organisasi yang terbiasa dengan konsep unity of command, yang membingungkannya ketika ia harus melapor kepada dua atasan sekaligus. 9

10 f) Struktur campuran Struktur campuran (hybrid) merupakan gabungan dari dua atau lebih desain struktur organisasi yang berbeda dengan tujuan untuk menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan khusus dari suatu unit tanpa mengubah desain secara keseluruhan. CONTOH STRUKTUR CAMPURAN (HYBRID) 1) PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MULTINATIONAL CORPORATION) Perusahaan multinasional (MNC) adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi kantor cabang di berbagai negara maju dan berkembang. Contohnya termasuk General Motors, Coca-Cola, Firestone, Philips, Volkswagen, British Petroleum, Exxon, dan ITT. Sebuah perusahaan akan menjadi perusahaan multinasional berdasarkan keuntungan untuk mendirikan produksi dan kegiatan lainnya di lokasi asing. Perusahaan mengglobalisasikan kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri-negara mereka, dan untuk melayani pasar luar negeri secara langsung. STRUKTUR MATRIKS GLOBAL (STRUKTUR CAMPURAN DALAM MNC) Perusahaan multinasional (MNC) akan mencapai suatu tahap perkembangan yang sangat lanjut dan menjadi suatu organisasi yang snaga kompleks, ketika telah mengambil desain struktur yang disebut matriks global (global matrix). Proses ini terjadi ketika MNC meluaskan aktivitasnya ke berbagai Negara dalam skala yang tidak dapat ditangani oleh strukturstruktur biasa. 10

11 GAMBAR: CONTOH STRUKTUR MATRIKS GLOBAL Struktur organisasi global matriks tersebut jauh lebih rumit. Hal ini tercermin dalam dua hal, yaitu: 1. Pengelompokan terhadap produk tidak dilakukan secara individual melainkan per kelompok. Dalam satu MNC bisa terdapat sejumlah kelompok produk. Di sini bisa ditunjuk sejumlah manajer atau pimpinan khusus untuk menangani masing-masing kelompok produk, seperti masalah R & D (Research and Development), desain produk, penciptaan merek, iklan, dan lain-lain; 2. Setiap wilayah memiliki divisi tersendiri, seperti pada contoh gambar struktur matriks global terdapat empat area (Jerman, Amerika Latin, Argentina/Brazil, Spanyol/Portugal). Melalui kombinasi tersebut dikembangkan perusahaan-perusahaan lokal di berbagai tempat untuk melakukan proses manufakturing dan mengelola pemasaran setempat. Prosesnya dengan cara membentuk perusahaanperusahaan baru atau dengan cara mengakuisisi perusahaanperusahaan lokal. Jaringan eksternal yang terbentuk sudah sangat kompleks, di mana MNC biasanya memiliki kelompok pemasok, distributor, dan produsen 11

12 (manufacturer) yang tersebar di berbagai belahan dunia. Struktur ini disebut struktur campuran karena perusahaan-perusahaan lokal yang tersebar di berbagai benua biasanya desain strukturnya tidak sama persis.kita barang kali akan menemukan semua ragam desain struktur di sini, mulai dari struktur sederhana, fungsional, divisional, matriks, hingga struktur hybrid (Hatch, 1997: 194). 2) STRUKTUR JARINGAN (NETWORK) Kata kunci dari struktur organisasi jaringan di sini adalah outsourcing atau kolaborasi. Struktur organisasi yang dibangun melalui diferensiasi vertikal, horizontal, dan spasial tidak berlaku di sini. Dalam bentuk yang sangat ekstrem, struktur jaringan menghasilkan organisasi virtual (virtual organization). Di sini semua aktivitas organisasi telah habis di-outsourcing. Satu-satunya yang tersisa hanya sekelompok kecil eksekutif dan sebuah kantor dengan beberapa ratus orang pegawai. Padahal seharusnya ukuran organisasi yang normal bagi perusahaan-perusahaan multinasional adalah rata-rata di atas 10 ribu orang untuk di kantor pusat saja (Robbins, 1990: 322). Jadi, pengurangan hingga tinggal beberapa ratus orang saja adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Esensi pekerjaan eksekutif organisasi virtual terutama adalah melakukan koordinasi dang mengelola hubungan-hubungan eksternal. Semua hubungan bersifat kontrak sehingga sebagian besar waktu para pengelola dihabiskan untuk menangani hubungan-hubungan tersebut dan memastikan kesesuaiannya dengan tujuan-tujuan organisasi. 12

13 Konsultan R&D Independen Agen Periklanan Kelompok Eksekutif Pabrik-pabrik perakitan di negara berkembang Agen-agen penjualan (Sales representatives) GAMBAR: CONTOH STRUKTUR JARINGAN KEUNTUNGAN ORGANISASI JARINGAN 1. Mendorong sharing informasi Desain struktur jaringan biasanya didukung oleh perangkat TI yang canggih sehingga setiap informasi bagi kepentingan organisasi dapat diperoleh dengan cepat dan disebarkan secara instan ke seluruh jaringan. 2. Memudahkan pengambilan keputusan Pengambilan keputusan dilakukan secara fragmentaris (tidak harus melakukan rapat, brainstorming, atau metode-metode koordinasi lainnya) 3. Memacu inovasi Pertukaran gagasan yang jauh lebih kaya dibandingkan organisasi tradisional mendorong pada kreativitas dan berbagai inovasi. 4. Sangat fleksibel mengikuti perubahan tren atau mode Organisasi-organisasi yang membutuhkan kecepatan dalam penyesuaian tren atau mode (pakaian, sepatu, tas, dll) biasanya memperoleh manfaat yang lebih besar dari desain struktur jaringan. 13

14 5. Dapat merespons kebutuhan-kebutuhan atau preferensi-preferensi konsumen yang bersifat lokal karena unit-unit yang tersebar di berbagai penjuru dunia. KELEMAHAN ORGANISASI JARINGAN 1. Tidak bisa diterapkan pada semua jenis industri. Robbins (1990: 346-7) mengatakan bahwa selain organisasi yang menggantungkan diri pada tren dan mode, struktur jaringan biasanya efektif bagi perusahaan manufaktur yang berbasis tenaga kerja murah. 2. Kemungkinan eksploitasi Eksploitasi adalah ketika terdapat partner yang mengambil keuntungan dari informasi penting atau para pemasok memanfaatkan ketergantungan dari unsur-unsur organisasi lain (menaikkan harga ketika tercipta permintaan yang besar). 3. Masalah identitas organisasi Identitas adalah satu-satunya pengikat di antara unit-unit yang tersebar luas secara geografis. 4. Perlu pengelolaan khusus terhadap manajer level menengah dan spesialis Kerja sama dalam jaringan tidak terlalu disukai oleh manajer level menengah dan spesialis, padahal kerja sama adalah inti dari struktur jaringan. 3. Peran administrasi dalam perancangan struktur organisasi Secara umum, dalam setiap organisasi terdapat 5 elemen dasar yang menjadi dasar perancangan struktur organisasi, (Menurut Mintzberg, 1983:262) yaitu : 1. Elemen Operasional (Operating Core) 2. Manajer menengah (Middle Line), penghubung elemen operasional dan pucuk pimpinan 3. Pucuk pimpinan (Strategic Apex) 14

15 Mddle Line 4. Para pembuat peraturan (technostructure), para analis yang bertugas menyusun bentuk-bentuk standardisasi dalam organisasi 5. Staf pendukung (Support staff) Melalui elemen ini dapat dibedakan menjadi 5 model desain yang dapat dipilih oleh pengelola oraganisasi, yaitu : 1. Struktur sederhana 2. Struktur birokrasi mesin (Lebih kurang sejalan dengan sifat-sifat struktur fungsional) 3. Struktur birokrasi profesional (Dicirikan oleh elemen pelaksana yang terdiri dari tenaga-tenaga profesional atau terdidik) 4. Struktur divisional (karakteristik serupa dengan multidivisional) 5. Struktur inovasi (adhocracy- mencakup desain struktur matrix dan organisasi jaringan) Strategic Apex Support Staff Technostructure Karakteristik Desain struktur Mintzberg DESAIN STRUKTUR ELEMEN Sederhana B. Mesin B. Profesional Divisional Inovasi Operating Core Bertanggung jawab Menjalankan operasi Pelaksana adalah Bertanggung jawab Pelaksana, manajer dan 15

16 langsung pada berdasarkan kunci kepada staff pengelola aturan & kepala divisi banyak, dan prosedur batas ketiganya blur Middle Line Tidak ada Manajer adalah pengawas Sedikit Kepala divisi adalah Kunci - Support Staff Tidak ada Pendukung Pendukung Pendukung - Technostructure Tidak ada Pembuat aturan adalah kunci Sedikit Sedikit Sangat sedikit Strategic Apex Satu orang Beberapa Beberapa Beberapa Beberapa Tugas Administrasi menurut Simon (1957:8) meliputi, 1. Penetapan fungsi setiap anggota, ruang lingkup general dan sifat penugasannya 2. Pengalokasian wewenang, menetapkan siapa yang diberi wewenang untuk menerjemahkan keputusan tersebut secara lebih rinci 3. Penetapan batas-batas tindakan yang boleh dilakukan oleh seorang anggota agar terjadi koordinasi satu sama lain dalam organisasi Dalam era informasi struktur lebih mendekati pada seni (art) daripada teknis atau ilmu pasti. Artinya, pertimbangan yang luwes dan kreatif barangkali lebih dibutuhkan daripada sekedar mempertahankan kaidah kaidah baku dalm perancangan struktur organisasi. Langkah-langkah menyusun desain organisasi menurut O Brien adalah 1. Merancang gagasan-gagasan pokok tentang tujuan, visi, dan nilai nilai inti dengannya para anggota organisasi akan mendapat pedoman. 16

17 2. Merancang penugasan-penugasan dalam organisasi yang melipti kebijakan (policies), strategi-strategi, dan struktur Tipe-tipe rancangan struktur organisasi yang dikemukakan dalam teori organisasi yang dikatakan Hatch (1997:190) pada dasarnya adalah tipe murni. Artinya untuk kebutuhan-kebutuhan khusus dari suatu organisasi akan sangat dimungkinkan unutk menggabungkan berbagai tipe tersebut. 17

18 DAFTAR PUSTAKA Internet Hendry.2010.Teori Struktur Organisasi, diakses pada tanggal 11 September 2012 dari Artikel non-personal.2012.struktur Organisasi, diakses pada tanggal 11 September 2012 dari Artikel Non-personal.2012.Perusahaan Multinasional. Diakses pada tanggal 11 September 2012 dari Artikel Non-personal.2012.Pengertian Multinational Corporation MNC Perusahaan. Diakses pada tanggal 11 September 2012 dari Buku Kusdi.2011.Teori Organisasi dan Administrasi.Jakarta:Salemba Humanika. 18

PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI IKA RUHANA

PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI IKA RUHANA PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI IKA RUHANA RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI / DESAIN ORGANISASI Ini merupakan salah satu tugas yang umum harus dilakukan oleh setiap pengelola organisasi. Perlu dipikirkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI

PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi bersifat unik, tidak ada organisasi yang mempunyai struktur yang sama persis dengan yang lain. Namun mereka dapat diklasifikasikan menurut kesamaan elemennya

Lebih terperinci

School of Communication & Business Telkom University

School of Communication & Business Telkom University Week-9 by Ida Nurnida PRINSIP DASAR KONFIGURASI ORGANISASI STRUKTUR SEDERHANA BIROKRASI MESIN BIROKRASI PROFESIONAL STURKTUR DIVISIONA ADHOCRACY Seperti sidik jari: Tidak ada struktur organisasi yang sama

Lebih terperinci

semakin besar dan menuntut pendelegasian keputusan yang lebih banyak, tidak jarang pemilik sekaligus pengelola tersebut merasa enggan.

semakin besar dan menuntut pendelegasian keputusan yang lebih banyak, tidak jarang pemilik sekaligus pengelola tersebut merasa enggan. BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Organisasi atau perusahaan yang telah didirikan tentunya harus membentuk struktur organisasi, sehingga tidak hanya sekedar gedung tempat kerja, tetapi juga jelas organisasi

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI. Studi Kasus: pada Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Batu Makalah

STRUKTUR ORGANISASI. Studi Kasus: pada Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Batu Makalah STRUKTUR ORGANISASI Studi Kasus: pada Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Batu Makalah Ditulis untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Teori Organisasi dan Administrasi oleh: Royan Aditama 135030100111016

Lebih terperinci

TUGAS MINGGU DEPAN MERANGKUM 2 BAB BAB 11 BIROKRASI BAB 12 ADHOCRACY

TUGAS MINGGU DEPAN MERANGKUM 2 BAB BAB 11 BIROKRASI BAB 12 ADHOCRACY DESAIN organisasi TUGAS MINGGU DEPAN MERANGKUM 2 BAB BAB 11 BIROKRASI BAB 12 ADHOCRACY PENDAHULUAN Organisasi ~ sidik jari, yaitu bahwa : Struktur organisasi tidak sama sejenis Tidak ada struktur yang

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. Literatur: Kusdi Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika. Dosen:

Struktur Organisasi. Literatur: Kusdi Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika. Dosen: Struktur Organisasi Dosen: Pristiana Widyastuti, S.AB.,M.AB.,MBA Literatur: Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika Literatur Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi.

Lebih terperinci

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI 7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI Elemen struktur organisasi Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain: 1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh

Lebih terperinci

Strategi & Pola Pertumbuhan Struktur

Strategi & Pola Pertumbuhan Struktur 1 Pertemuan ke-7 struktur organisasi Definisi Stuktur Organisasi pengorganisasian terdiri dari 5 (lima) langkah Ada enam unsur kunci struktur organisasinya. dalam Strategi & Pola Pertumbuhan Struktur merancang

Lebih terperinci

Organizational Theory & Design

Organizational Theory & Design Modul ke: Organizational Theory & Design Desain Organisasi Fakultas PASCA FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi MM www.mercubuana.ac.id PENGORGANISASIAN : STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI Pengorganisasian

Lebih terperinci

Struktur dan Desain Organisasi. Kelompok 1 : Ade Febriany Cindy Yusman Ismi Nurhasanah Muhammad Aly Al-Husaini Puteri Prayakanza

Struktur dan Desain Organisasi. Kelompok 1 : Ade Febriany Cindy Yusman Ismi Nurhasanah Muhammad Aly Al-Husaini Puteri Prayakanza Struktur dan Desain Organisasi Kelompok 1 : Ade Febriany Cindy Yusman Ismi Nurhasanah Muhammad Aly Al-Husaini Puteri Prayakanza Pengertian Struktur dan Struktur Organisasi Struktur adalah cara sesuatu

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI. deden08m.com 1

STRUKTUR ORGANISASI. deden08m.com 1 Materi 11 STRUKTUR ORGANISASI deden08m.com 1 LIMA STRUKTUR ORGANISASI TRADISIONAL 1. Struktur Organisasi Sederhana (Simple Organizational Structure) 2. Struktur Organisasi Fungsional 3. Struktur Organisasi

Lebih terperinci

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI Terdapat berbagai batasan pada definisi manajemen proyek tergantung pada proyek apa yang diberi penekanan. Bila digolongkan pada pendekatan sistem akan menjadi maka manajemen

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI Elemen struktur organisasi Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain: 1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh

Lebih terperinci

Pengantar Manajemen & Bisnis

Pengantar Manajemen & Bisnis Modul ke: 08Fakultas Ariefah Ilmu Komputer Pengantar Manajemen & Bisnis Mengorganisasikan Perusahaan Bisnis Rachmawati Program Studi Sistem Informasi Bagian Isi 1. Elemen-elemen yang mempengaruhi struktur

Lebih terperinci

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi Modul ke: Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational

Lebih terperinci

Modul ke: Pengorganisasian. Fakultas FIKOM. Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom. Program Studi Public Relations

Modul ke: Pengorganisasian. Fakultas FIKOM. Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom. Program Studi Public Relations Modul ke: Pengorganisasian Fakultas FIKOM Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id Pengorganisasian Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam

Lebih terperinci

11. STRUKTUR ORGANISASI

11. STRUKTUR ORGANISASI 1 11. STRUKTUR ORGANISASI Dosen: Prof Ir Rudy C Tarumingkeng, PhD Fungsi organisasi adalah mengembangkan strategi pencapaian keunggulan kompetitif dengan penciptaan nilai, melalui peningkatan: efisiensi,

Lebih terperinci

OLEH. DR. WAHYUDI KUMOROTOMO, MPP MAP-UGM JOGJAKARTA

OLEH. DR. WAHYUDI KUMOROTOMO, MPP MAP-UGM JOGJAKARTA OLEH. DR. WAHYUDI KUMOROTOMO, MPP MAP-UGM JOGJAKARTA Masalah Penting Dalam Merancang Struktur Organisasi Oleh Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP MAP-UGM Jogjakarta www.kumoro.staff.ugm.ac.id kumoro@map.ugm.ac.id

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur Organisasi Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09 35008 Abstract Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pada Perusahaan Mandala Airlines Perwakilan

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI IKA RUHANA

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI IKA RUHANA STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI IKA RUHANA STRUKTUR ORGANISASI Terry (1986) menyatakan: Pengorganisasian adalah proses mengusahakan hubungan-hubungan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Proyek Outline Sumber Daya Proyek Tim Proyek dan Organisasi Stakeholder Sumber Daya Proyek Pada sebuah proyek diperlukan adanya sumber daya manusia,

Lebih terperinci

Oleh. Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP MAP-UGM Jogjakarta.

Oleh. Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP MAP-UGM Jogjakarta. Masalah Penting Dalam Merancang Struktur Organisasi Oleh Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP MAP-UGM Jogjakarta www.kumoro.staff.ugm.ac.id kumoro@map.ugm.ac.id Disampaikan dalam Apresiasi Analisis Jabatan Gunung

Lebih terperinci

Syarat Organisasi. 1. Sekelompok orang. 2. Hubungan dan Pembagian Kerja. 3. Tujuan

Syarat Organisasi. 1. Sekelompok orang. 2. Hubungan dan Pembagian Kerja. 3. Tujuan Organizing Syarat Organisasi 1. Sekelompok orang 2. Hubungan dan Pembagian Kerja 3. Tujuan Definisi Organizing Aplikasi syarat organisasi Gambaran skematis hubungan kerja capai tujuan Proses penetapan

Lebih terperinci

13. MENYESUAIKAN STRUKTUR DAN KONTROL DENGAN STRATEGI (Matching Structure and Control to Strategy)

13. MENYESUAIKAN STRUKTUR DAN KONTROL DENGAN STRATEGI (Matching Structure and Control to Strategy) 1 13. MENYESUAIKAN STRUKTUR DAN KONTROL DENGAN STRATEGI (Matching Structure and Control to Strategy) Struktur and Kontrol pada Functional Level Manufacturing * Strategi fungsional umumnya memfokus pada

Lebih terperinci

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi DESAIN ORGANISASI Oleh: Retno Dayu Wardhani BDK Cimahi Perbedaan organisasi tradisional dengan organisasi modern Organisasi tradisional Stabil Tidak fleksibel Berfokus pada pekerjaan Berorientasi individu

Lebih terperinci

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan Secara umum, yang dimaksud dengan mengorganisir adalah mengatur sumber daya perusahaan atau proyek dalam suatu gerak yang harmonis

Lebih terperinci

Desain Organisasi dan Strategi dalam Mengubah Lingkungan Global

Desain Organisasi dan Strategi dalam Mengubah Lingkungan Global Modul ke: Desain Organisasi dan Strategi dalam Mengubah Lingkungan Global Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational

Lebih terperinci

CHAPTER 8 PERENCANAAN STRATEGIS

CHAPTER 8 PERENCANAAN STRATEGIS CHAPTER 8 PERENCANAAN STRATEGIS Oleh : Kartika Putri K 0610230107 Renawati 0710230139 Fendi Permana 0710230168 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

BAB 7 PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB 7 PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI BAB 7 PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI Pengorganisasian Pengorganisasian (organizing) adalah suatu proses mengatur SDM dan sumber daya lainnya dalam menjalankan strategi perusahaan untuk mencapai

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI 1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi dan Organisasi mempengaruhi satu sama lain.

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI Hanny Siagian STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 hanny@mikroskil.ac.id Abstrak Kehadiran struktur organisasi mutlak ada didalam suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Oganisasi Organisasi merupakan alat atau wadah yang statis. Setiap orang tentunya pernah ataupun sedang berada di dalam sebuah organisasi. Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dimaksudkan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan kondisi di lapangan dengan gambaran dan keterangan, permasalahan

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No. 5887 PEMERINTAH DAERAH. Daerah. Perangkat. Pencabutan (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

Landasan Filosofi Struktur Organisasi

Landasan Filosofi Struktur Organisasi Struktur Organisasi Pada saat organisasi masih relatif kecil dan aktivitas-aktivitasnya relatif masih sederhana, manajemen organisasi juga tampak sederhana. Akan tetapi, ketika organisasi semakin besar

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI II.1 Pekerjaan II.2 Proses

BAB II DASAR TEORI II.1 Pekerjaan II.2 Proses BAB II DASAR TEORI Bab ini akan membahas dasar teori yang melandasi penulisan tesis ini yaitu pekerjaan, proses, struktur organisasi, sistem informasi, sistem informasi yang peduli proses, teknik pemodelan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN ORGANISASI

STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN ORGANISASI STUDI KELAYAKAN ORGANISASI 1. Studi Kelayakan Tujuan, hasil, kegiatan FS Materi FS 2. Organisasi Pengertian, kegunaan, workflow Bentuk-bentuk struktur organisasi STUDI KELAYAKAN (FEASIBILILITY STUDY) Apa

Lebih terperinci

Organisasi. Manusia Lingkungan luar Budaya Prosedur

Organisasi. Manusia Lingkungan luar Budaya Prosedur Organisasi Organisasi adalah struktur sosial, formal dan stabil dan mengambil sumber daya dari lingkungan dan mengolahnya menjadi output/produk Organisasi terdiri dari: Manusia Lingkungan luar Budaya Prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen itu akan berperan secara aktif. Suatu organisasi tanpa adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen itu akan berperan secara aktif. Suatu organisasi tanpa adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Organisasi Manajemen sangat berkaitan erat dengan organisasi sebagai suatu tempat manajemen itu akan berperan secara aktif. Suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Organisasi adalah sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikan aspirasi mereka. organisasi sangat penting ada di dalam setiap perguruan tinggi karena dengan adanya

Lebih terperinci

TI-3252: Perancangan Organisasi STRUKTUR ORGANISASI

TI-3252: Perancangan Organisasi STRUKTUR ORGANISASI TI-3252: Perancangan Organisasi Struktur Organisasi Laboratorium Sistem Produksi www.lspitb.org 2003 STRUKTUR ORGANISASI Materi (Sub-topik): Komponen Dasar Struktur Organisasi Penugasan, Hubungan Pelaporan,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI

KOMUNIKASI ORGANISASI MODUL PERKULIAHAN KOMUNIKASI ORGANISASI Struktur, Sistem Organisasi, dan Formal Communication Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh PASCASARJANA MAGISTER ILMU MK52004 KOMUNIKASI 05 Abstract

Lebih terperinci

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi Oleh: Bambang Moertijoso Manajemen sebagai proses atau kegiatan yang menjelaskan apa yang dilakukan manajer pada operasional organisasi mereka untuk merencanakan, meng organisasikan, memprakarsai, mengendalikan

Lebih terperinci

Teori Organisasi Bisnis. Dosen: Pristiana Widyastuti

Teori Organisasi Bisnis. Dosen: Pristiana Widyastuti Teori Organisasi Bisnis Dosen: Pristiana Widyastuti Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas dan mempelajari mengenai teori organisasi bisnis (profit oriented). Teori organisasi membahas tentang

Lebih terperinci

UKURAN, DAUR HIDUP DAN PERTUMBUHAN ORGANISASI IKA RUHANA

UKURAN, DAUR HIDUP DAN PERTUMBUHAN ORGANISASI IKA RUHANA UKURAN, DAUR HIDUP DAN PERTUMBUHAN ORGANISASI IKA RUHANA UKURAN ORGANISASI mengenai besar-kecilnya organisasi, serta apa dan bagaimana dampaknya terhadap pengelolaan organisasi. UKURAN ORGANISASI Ukuran

Lebih terperinci

ANALISIS LANJUTAN ANALISIS MANAJEMEN SECARAN UMUM

ANALISIS LANJUTAN ANALISIS MANAJEMEN SECARAN UMUM ANALISIS LANJUTAN ANALISIS MANAJEMEN SECARAN UMUM MAKSUD DAN TUJUAN Analisis manajemen secara umum yang dilakukan oleh auditor dimaksudkan untuk menilai efisiensi dan efektifitas fungsi manajemen dalam

Lebih terperinci

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and Price Concepts Minggu-4 Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom

Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom www.telkomuniversity.ac.id Disusun Oleh : Hanung N. Prasetyo, S.Si, M.T. dkk hanungnp@telkomuniversity.ac.id DMH1D3-Proses Bisnis Semester Ganjil 2016-2017 Hanya

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai. dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu

BAB II. Tinjauan Pustaka. Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai. dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Alasan Dibentuknya Organisasi Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu kelompok atau organisasi untuk

Lebih terperinci

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Modul ke: ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DESAIN ORGANISASI Fakultas Pascasarjana Dr. Mochammad Mukti Ali, ST., MM. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Mata Kuliah OTD Daftar Isi Silabus

Lebih terperinci

Organisasi Ideal 22/09/2007

Organisasi Ideal 22/09/2007 Organisasi Ideal Organisasi ideal (Max Weber) mengenal adanya : Spesialisasi Tingkatan berjenjang Berdasarkan prosedur kerja Hubungan yg bersifat impersonal Promosi berdasarkan kompetensi 1 Organisasi

Lebih terperinci

Proyek PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK 22/09/2007. Beberapa proyek besar sudah dimulai ribuan tahun yll, Ditentukan oleh beberapa kriteria :

Proyek PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK 22/09/2007. Beberapa proyek besar sudah dimulai ribuan tahun yll, Ditentukan oleh beberapa kriteria : PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK Proyek Beberapa proyek besar sudah dimulai ribuan tahun yll, spt pembangunan pyramid, candi dll Ditentukan oleh beberapa kriteria : Tujuan Siklus hidup Kompleksitas Keunikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

TI-3252: Perancangan Organisasi LINGKUNGAN (MATERI)

TI-3252: Perancangan Organisasi LINGKUNGAN (MATERI) TI-3252: Perancangan Organisasi Proses Manajemen Lingkungan Laboratorium Sistem Produksi www.lspitb.org 2003 LINGKUNGAN (MATERI) Organisasi sebagai sistem terbuka Ketidakpastian lingkungan Jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB VIII Struktur dan kultur organisasi bisnis. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.

BAB VIII Struktur dan kultur organisasi bisnis. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. BAB VIII Struktur dan kultur organisasi bisnis Menjelaskan pentingnya struktur dan kultur dalam organisasi bisnis Menjelaskan hubungan desain organisasi, struktur, kultur, dan lingkungan Menjelaskan tipe-tipe

Lebih terperinci

PERENCANAAN (planning)

PERENCANAAN (planning) PERENCANAAN (planning) Dasar Manajemen dan Bisnis Bahan: Gary Dessler Bab 3&4 created by Ryani D P 1 FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Mengetahui konsep dasar mengenai perencanaan dalam manajemen

Lebih terperinci

Makalah Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Makalah Sistem Informasi Manajemen (SIM) Makalah Sistem Informasi Manajemen (SIM) Mahfudz Ha-eR Semarang - PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang semakin kompetitif menimbulkan

Lebih terperinci

EVALUASI ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH

EVALUASI ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH EVALUASI ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH Oleh : Asisten Deputi Kelembagaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Disampaikan pada Workshop Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Daerah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan dunia perekonomian tidaklah semudah yang dibayangkan dan sesederhana seperti apa yang terlihat. Begitu pula dalam menjalankan suatu perusahaan. Tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dalam dunia usaha di negara Indonesia mengalami situasi perekonomian yang tidak menentu. Hal ini disebabkan oleh situasi dan kondisi di Indonesia

Lebih terperinci

MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Dunia bisnis menginginkan adanya kemampuan bisnis dan keuangan dalam diri para akuntan manajemen. Pekerjaan

Lebih terperinci

Anak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan/aktivitas (yang memerlukan jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah sumberdaya

Anak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan/aktivitas (yang memerlukan jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah sumberdaya SIMBOL-SIMBOL DALAM NETWORK Anak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan/aktivitas (yang memerlukan jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah sumberdaya Lingkaran kecil (node), menyatakan sebuah

Lebih terperinci

ririkyunita@yahoo.co.id SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Sistim formal dan proses informal mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi. Sistim formal terdiri dari perencanaan starategis, anggaran dan pelaporan.

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Pengendalian manajemen adalah suatu proses dimana manajemen menjamin bahwa organisasi melaksanakan strateginya dengan efektif dan efisien. Sistem pengendalian manajemen membantu

Lebih terperinci

akan lebih menyulitkan para anggota organisasi untuk berkomunikasi serta lebih sukar bagi manajemen untuk mengkoordinasi kegiatan mereka.

akan lebih menyulitkan para anggota organisasi untuk berkomunikasi serta lebih sukar bagi manajemen untuk mengkoordinasi kegiatan mereka. KOMPLEKSITAS Tingkat differensiasi yang ada didalam sebuah organisasi. Diffierensiasi dapat dibedakan atas : Diferensiasi Horizontal Diferensiasi Vertikal Diferensiasi Spasial Peningkatan pada salah satu

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X ekonomi MANAJEMEN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar manajemen. 2. Memahami fungsi-fungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

Perancangan dan Pengendalian Organisasi Internasional

Perancangan dan Pengendalian Organisasi Internasional Perancangan dan Pengendalian Organisasi Internasional Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A. STTKD Yogyakarta Jl.Parangtritis Km.4,5 Yogyakarta, http://www.sttkd.ac.id - info@sttkd.ac.id, sttkdyogyakarta@yahoo.com

Lebih terperinci

ORBITH VOL. 10 NO. 1 MARET 2014 : ORGANISASI PROYEK

ORBITH VOL. 10 NO. 1 MARET 2014 : ORGANISASI PROYEK ORBITH VOL. 10 NO. 1 MARET 2014 : 37 42 ORGANISASI PROYEK Oleh : Suwinardi Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Abstrak Organisasi

Lebih terperinci

BAB VI UKURAN DAN DAUR KEHIDUPAN ORGANISASI MINGGU KE 9

BAB VI UKURAN DAN DAUR KEHIDUPAN ORGANISASI MINGGU KE 9 BAB VI UKURAN DAN DAUR KEHIDUPAN RGANISASI MINGGU KE 9 Mampu menjelaskan pengertian dan definisi ukuran organisasi. Mampu memberikan analisis tentang hubungan ukuran organisasi dan kompleksitas, formalisasi,

Lebih terperinci

Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim :

Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim : Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim : 14121005 A. Pengertian Manajemen Bisnis memliki arti luas, bisa diartikan menjadi beberapa arti, antara lain 1) Manajemen sebagai suatu

Lebih terperinci

PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI "Organisasi" mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan

Lebih terperinci

Aspek SDM dan Organisasi 1

Aspek SDM dan Organisasi 1 Aspek SDM dan Organisasi 1 1. Struktur organisasi Organisasi Organisasi adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang bekerja bersama-sama dalam suatu bentuk yang ditetapkan untuk

Lebih terperinci

Lampiran 1 : BESAR UKURAN ORGANISASI KECIL. bayi remaja dewasa UMUR ORGANISASI. Krisis???? Krisis birokrasi

Lampiran 1 : BESAR UKURAN ORGANISASI KECIL. bayi remaja dewasa UMUR ORGANISASI. Krisis???? Krisis birokrasi Lampiran 1 : Salah satu model pertumbuhan organisasi diperkenalkan oleh Greiner 1). Larry E. Greiner : Evolution and Revolution as Organization Grow. Harvard Business Review, 50 (July-August 1972). hal

Lebih terperinci

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL Pengertian Globalisasi Kata globalisasi dari bahasa Inggris globalization. Global berarti universal yang mendapat imbuhan - lization yang bisa dimaknai sebagai proses.

Lebih terperinci

Materi Minggu 5. Desain dan Struktur Organisasi

Materi Minggu 5. Desain dan Struktur Organisasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 26 Materi Minggu 5 Desain dan Struktur Organisasi 5.1. Dimensi Struktur Organisasi Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Tim Kerja Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wadah apa perusahaan akan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi. perusahaan dagang (c) perusahaan manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. wadah apa perusahaan akan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi. perusahaan dagang (c) perusahaan manufaktur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1.Bentuk Usaha Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) suatu Proyek termasuk proses yang diperlukan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

Business Process Analysis

Business Process Analysis Business Process Analysis Pertemuan 3 Analisis Proses Bisnis Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom Analisis Proses inventarisasi, memahami dan membentuk PEMODELAN terhadap entitas yang dipandang Analisis membutuhkan

Lebih terperinci

3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN 3.1. TAHAP I KESELAMATAN YANG BERDASARKAN HANYA PADA PERATURAN PERUNDANGAN

3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN 3.1. TAHAP I KESELAMATAN YANG BERDASARKAN HANYA PADA PERATURAN PERUNDANGAN 3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN Semua organisasi organisasi yang terlibat dalam kegiatan nuklir jelas memiliki perhatian yang sama terhadap pemeliharaan dan peningkatan keselamatan. Tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era pembangunan dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan di Indonesia baik di bidang jasa, perdagangan, maupun industri yang

Lebih terperinci

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

Manajemen Strategik dalam Pendidikan Manajemen Strategik dalam Pendidikan Oleh : Winarto* A. Pendahuluan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah

Lebih terperinci

ORGANISASI. : Siti Cholisoh NPM :

ORGANISASI. : Siti Cholisoh NPM : ORGANISASI Nama Kelas : Siti Cholisoh : 2KA39 NPM : 17112047 Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2013 1. Pengertian Organisasi Organisasi adalah sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yang

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH. Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Organisasi

TUGAS MAKALAH. Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Organisasi TUGAS MAKALAH Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Organisasi (Dosen Pengampu : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) DI SUSUN OLEH: NAMA : ANDI HIDAYATULLAH NIM : 14121001 KELAS : 21 PROGRAM STUDI SISTEM

Lebih terperinci

KONSEP EVALUASI DAN DESAIN ORGANISASI

KONSEP EVALUASI DAN DESAIN ORGANISASI KONSEP EVALUASI DAN DESAIN ORGANISASI ARAH PENATAAN ORGANISASI PEMERINTAH 1). Organisasi Disusun Berdasarkan Visi dan Misi 2). Organisasi Bersifat Datar (Flat) 3). Organisasi Bersifat Ramping 4). Organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan

Lebih terperinci

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Maya Dewi Savitri, MSi.

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Maya Dewi Savitri, MSi. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Maya Dewi Savitri, MSi. 1 Pertemuan 12 Organisasi dan Kelompok Kerja 2 Materi 1. Pengertian organisasi 2. Prinsip organisasi 3. Bentuk organisasi 4. Proses pengorganisasian

Lebih terperinci

Manajemen. Pengantar. Manajemen. dan Organisasi. Bab. edisi kesepuluh. Penerbit Erlangga

Manajemen. Pengantar. Manajemen. dan Organisasi. Bab. edisi kesepuluh. Penerbit Erlangga Manajemen edisi kesepuluh Stephen P. Robbins Mary Coulter Bab 1 Pengantar Manajemen dan Organisasi Penerbit Erlangga 1 Kerangka Pembelajaran Ikuti Kerangka Pembelajaran ini ketika membaca dan mempelajari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri pada tanggal 13 maret 1992 sebagai satuan usaha dari yayasan LAPI ITB. Kemudian mulai

Lebih terperinci

Tujuan pembelajaran:

Tujuan pembelajaran: Tujuan pembelajaran: 1. Mengidentifikasi konsep-konsep teori manajemen dan memahami bagaimana konsep-konsep dapat membantu pemimpin dan manajer menjadi lebih baik 2. Mengelola olahraga, mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan Ngadiluwih

Lebih terperinci

Modul Struktur Organisasi Kantor

Modul Struktur Organisasi Kantor Bidang Studi Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Studi Keahlian Administrasi Perkantoran Modul Struktur Organisasi Kantor Pengantar Administrasi Perkantoran Untuk SMK dan MAK Disusun Oleh: Untuk SMK

Lebih terperinci

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Modul ke: Organization Design Fakultas Pasca Sarjana Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Program Studi Magister Management http://mercubuana.ac.id Organization Design Organisation

Lebih terperinci

MANAJEMEN ORGANISASI INDUSTRI. Nur Istianah,ST.,MT.,M.Eng

MANAJEMEN ORGANISASI INDUSTRI. Nur Istianah,ST.,MT.,M.Eng MANAJEMEN ORGANISASI INDUSTRI Nur Istianah,ST.,MT.,M.Eng Pengertian Organisasi Chester I. Barnard system kerjasama antara dua orang atau lebih James D. Mooney bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama

Lebih terperinci