Diplomasi. Media Komunikasi dan Interaksi. Bali Concord III Memetakan Jalan Bagi Interaksi Komunitas ASEAN dengan Komunitas Global Bangsa-Bangsa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Diplomasi. Media Komunikasi dan Interaksi. Bali Concord III Memetakan Jalan Bagi Interaksi Komunitas ASEAN dengan Komunitas Global Bangsa-Bangsa"

Transkripsi

1 No. 50 Tahun IV, Tgl. 15 Desember Januari 2012 Diplomasi TABLOID Media Komunikasi dan Interaksi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Bali Concord III Memetakan Jalan Bagi Interaksi Komunitas ASEAN dengan Komunitas Global Bangsa-Bangsa ISSN Program Outstanding Students for the World (OSTW) Memacu Generasi Muda Indonesia Meraih Prestasi di Kancah Global

2 TABLOID Media Komunikasi dan Interaksi Daftar Isi > > 4 5 Fokus Bali Concord III Memetakan Jalan Bagi Interaksi Komunitas ASEAN Dengan Komunitas Global Bangsa-Bangsa Fokus,A Meningkatkan Peran ASEAN Dalam Komunitas Global > > SOROT Diplomat Otentik dan Analis Symbolik: Bekerja dengan Nurani KILAS Dinamika Arsitektur Ekonomi Kawasan Asia: Peluang Bagi Uni Eropa > 6 Fokus Hasil - hasil Prestisius KTT ASEAN > 18 KILAS Abad Asia-Pasifik > 7 Fokus Konferensi Blogger ASEAN ASEAN Organisasi Pertama Yang Didukung oleh Komunitas Regional Secara Online > 20 sosok Anak Agung Gde Alit Santhika Direktur Eropa Tengah dan Timur Ditugaskan Dimanapun Selalu Happy > > 8 9 Fokus Postur ASEAN Diperhitungkan Dalam Percaturan Global Fokus Pekerjaan Myanmar Menuju 2014 > 21 WAWANCARA KJRI San Francisco Berupaya Meningkatkan Connectivity Antara Silicon Valley Dengan Industri IT di Indonesia > 10 fokus Mengoptimalkan Potensi Daerah Menghadapi ASEAN Community 2015 Kegiatan Program Outstanding Students for the World (OSTW) di Amerika Serikat Memacu Generasi Muda Indonesia Meraih Prestasi di Kancah Global 12 B I N G K A I

3 KTT ASEAN ke-19 yang diselenggarakan pada 17 November 2011 di Bali menjadi penghujung dari keketuaan Indonesia di ASEAN. Selanjutnya estafet keketuaan ASEAN 2012 akan dipegang oleh Kamboja. Sehubungan dengan itu para Pemimpin ASEAN telah menetapkan tiga prioritas ASEAN kedepan, yaitu: Memastikan kemajuan yang signifikan dalam mencapai Komunitas ASEAN; Memastikan arsitektur dan lingkungan regional yang tetap kondusif untuk pembangunan; dan Meningkatkan peran ASEAN dalam komunitas global. Ada sembilan capaian utama yang berhasil diraih dan menjadi catatan penting dari keketuaan Indonesia di ASEAN 2011, yaitu sebagaimana yang dijabarkan oleh Presiden SBY dalam pidato pembukaan KTT ASEAN ke-19 di Bali. Saat ini banyak harapan yang ditumpukan kepada ASEAN, karena sejarah telah menguji dan membuktikan bahwa ASEAN semakin menjadi asosiasi yang matang, yang mampu menciptakan stabilitas dan keamanan kawasan, mampu meningkatkan kekuatan ekonominya, serta mampu menjadi komunitas yang makin people-centered dan mampu pula menjalin kerukunan antar indentitas dan peradaban yang beragam. Dengan modal dan posisi ini, ASEAN akan mampu berkontribusi dalam merespon berbagai dinamika global sejalan dengan tema Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini: Komunitas ASEAN di antara Komunitas Global Bangsa-bangsa, dimana ASEAN ingin berperan lebih besar dalam urusan dunia: to outreach to the world. KTT ASEAN ke-19 telah melahirkan Bali Concord III, yang akan memetakan jalan ke depan bagi interaksi komunitas ASEAN dengan komunitas global bangsabangsa. Hal ini sejalan dengan tradisi kerjasama ASEAN selama ini yang selalu membuka diri terhadap dunia luar. Semangat dari Bali Concord III adalah partisipasi dan kontribusi ASEAN yang semakin besar bagi pembangunan dunia yang lebih damai, lebih adil, lebih demokratis dan lebih sejahtera, termasuk peran aktif ASEAN untuk ikut mengatasi berbagai permasalahan fundamental dewasa ini. Sementara ini, dunia sedang dihadapkan pada ancaman krisis ekonomi global baru akibat gejolak keuangan di Eurozone. Masalah krisis keuangan ini menjadi agenda pembahasan dalam KTT G20 di Cannes dan KTT APEC di Honolulu. Dan disamping ketidak-pastian baru yang menghantui perekonomian dunia tersebut, permasalahan dan tantangan yang fundamental seperti ketahanan pangan, energi dan air; perubahan iklim; bencana alam, serta dampak revolusi teknologi informasi pada kehidupan masyarakat juga masih harus dihadapi bersama. Meskipun demikian, dalam dua dekade terakhir, telah banyak capaian yang diraih terkait dengan perdamaian, stabilitas, kemakmuran dan meningkatnya integrasi ekonomi. Mulai dari G-20 di Cannes, APEC di Honolulu, KTT ASEAN dan East Asia Summit di Bali, seluruhnya berada dalam satu rangkaian yang memiliki kaitan satu sama lain. Isu utamanya adalah mengatasi Diplomasi TABLOID Media Komunikasi dan Interaksi Teras Diplomasi dampak krisis global dan membangun tatanan yang lebih berimbang. Di Honolulu, para Pemimpin APEC melihat adanya ekspektasi yang lebih optimis terhadap kawasan Asia- Pasifik yang sekarang ini berada di barisan terdepan bagi pertumbuhan global. Terjadinya ketidakpastian ekonomi global, melemahnya pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja di banyak negara, dan risiko penurunan ekonomi yang signifikan, telah semakin memperkuat komitmen para Pemimpin APEC untuk memajukan kerjasama. Melalui pembangunan Visi Yokohama, para Pemimpin APEC secara tegas memutuskan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan global yang kuat, berkelanjutan, dan seimbang serta memajukan Green Growth sebagai tujuan bersama dan mengatasi persoalan ekonomi kawasan dan tantangan lingkungan. APEC telah memajukan tujuan-tujuan tersebut secara signifikan pada 2011, dan pada 2012 APEC akan bekerjasama untuk mengembangkan suatu daftar lingkungan yang secara langsung berkontribusi positif terhadap pertumbuhan green growth dan pembangunan berkelanjutan. Kemajuan telah dibuat dan ada kemungkinan yang baik bahwa abad ke-21 bisa jadi menjadi Abad Asia-Pasifik, karena saat ini, kawasan Asia-Pasifik telah muncul secara cepat menjadi poros strategis dan ekonomi dunia. Sementara itu sebagai upaya untuk terus meningkatkan citra Indonesia melalui keterlibatkan generasi muda, Kemlu RI telah menyelenggarakan program Outstanding Student for The World (OSTW) dengan melibatkan para siswa berprestasi. Sekarang ini diplomasi bukan hanya dilakukan oleh entitas pemerintah, melainkan sudah meluas ke segala sektor masyarakat sehingga menjadikan aktor-aktor diplomasi menjadi beraneka-ragam. Generasi muda merupakan salah satu bagian penting dari aktor-aktor diplomasi tersebut, karena nantinya akan menerima estafet kepemimpinan nasional. OSTW diharapkan memberikan manfaat secara jangka panjang yang akan berdampak pada citra Indonesia. Dimana melalui peran para pemuda berprestasi, Indonesia bisa menghilangkan stereotypestereotype negatif mengenai Indonesia yang ada dan berkembang di luar negeri.[] Selamat Tahun Baru Pelindung Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Pengarah Direktur Diplomasi Publik penanggung jawab/pemimpin Umum Firdaus, SE. MH Pemimpin Redaksi Khariri Ma mun Redaktur Pelaksana Cahyono dewan redaksi Fransiska Monika Sitompul Isak Barry Kafiar Dila Trianti Staf Redaksi Saiful Amin Arif Hidayat M. Fauzi Nirwansyah Dian harja Irana Tata Letak dan Artistik Tsabit Latief Distribusi Mardhiana S.D. Suradi Sutarno Harapan Silitonga Kontributor M. Dihar Staf Diplomasi Publik Alamat Redaksi Direktorat Diplomasi Publik, Lt. 12 Kementerian Luar Negeri RI Jl. Taman Pejambon No.6 Jakarta Pusat Telp , Fax : , Tabloid Diplomasi dapat didownload di diplomasi_ri@yahoo.com Diterbitkan oleh Direktorat Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri R.I Sumber Gambar Cover : presidensby.info Bagi anda yang ingin mengirim tulisan atau menyampaikan tanggapan, informasi, kritik dan saran, silahkan kirim diplomasi_ri@yahoo.com Wartawan Tabloid Diplomasi tidak diperkenankan menerima dana atau meminta imbalan dalam bentuk apapun dari narasumber, wartawan Tabloid Diplomasi dilengkapi kartu pengenal atau surat keterangan tugas. Apabila ada pihak mencurigakan sehubungan dengan aktivitas kewartawanan Tabloid Diplomasi, segera hubungi redaksi.

4 4 FOKUS Bali Concord III Memetakan Jalan Bagi Interaksi Komunitas ASEAN Dengan Komunitas Global Bangsa-Bangsa Presiden SBY Pulau Bali memiliki makna historis yang khusus bagi kerjasama ASEAN, karena di sinilah tercapai beberapa kesepakatan penting yang menjadi pijakan arah perkembangan kerjasama ASEAN. Pada tahun 1976, telah dilahirkan Treaty of Amity and Cooperation (TAC), yang dikenal dengan Bali Concord I. Dokumen tersebut mengatur pola perilaku antar negara anggota, khususnya untuk tidak menggunakan kekerasan dan mengedepankan cara-cara damai. Semangat yang tertuang dalam TAC tersebut telah pula diterima oleh banyak negara non-asean, dan hingga saat ini sebanyak 29 negara telah menjadi negara pihak pada TAC. Pada tahun 2003, Bali kembali mencatat sejarah dengan dilahirkannya Bali Concord II. Melalui Bali Concord II ini negara-negara ASEAN bersepakat untuk membangun komunitas berdasarkan tiga pilar: pilar politik dan keamanan, pilar ekonomi, dan pilar sosial budaya. Kita bergembira bahwa pasca Bali Concord II, ASEAN kemudian menyepakati ASEAN Charter yang mengukuhkan ASEAN sebagai rule-based organization. KTT ASEAN kali ini melahirkan Bali Concord III, yang akan memetakan jalan ke depan bagi interaksi komunitas ASEAN dengan komunitas global bangsa-bangsa. Hal ini sesungguhnya sejalan dengan tradisi kerjasama ASEAN selama ini yang selalu membuka diri terhadap dunia luar, seperti melalui mekanisme dialog ASEAN dengan mitra wicaranya dan forum strategis seperti ARF. Semangat dari Bali Concord III adalah partisipasi dan kontribusi ASEAN yang semakin besar bagi pembangunan dunia yang lebih damai, lebih adil, lebih demokratis dan lebih sejahtera, termasuk peran aktif ASEAN untuk ikut mengatasi berbagai permasalahan fundamental dewasa ini. Kita berkumpul pada saat dunia dihadapkan pada satu proses perubahan yang berdampak luas pada kehidupan umat manusia. Di Timur Tengah dan Afrika Utara transformasi sistem sosial dan politik melalui Arab Spring terus berproses. Sementara itu, dunia pun dihadapkan pada ancaman krisis ekonomi global baru akibat gejolak keuangan di Eurozone. Kita sama-sama mengikuti bahwa masalah krisis keuangan ini menjadi agenda pembahasan dalam KTT G20 di Cannes dan KTT APEC di Honolulu baru-baru ini. Sementara itu, di samping ketidakpastian baru yang menghantui perekonomian dunia, permasalahan dan tantangan yang fundamental juga masih kita hadapi, seperti ketahanan pangan, energi dan air; perubahan iklim; bencana alam, serta dampak revolusi teknologi informasi pada kehidupan masyarakat kita. Di tengah pancaroba ini banyak harapan ditumpukan pada kawasan kita. Sejarah telah menguji dan membuktikan bahwa ASEAN kian menjadi asosiasi yang matang, yang mampu menciptakan stabilitas dan keamanan kawasan, mampu meningkatkan kekuatan ekonominya, serta mampu menjadi komunitas yang makin people-centered dan mampu pula menjalin kerukunan antar indentitas dan peradaban yang beragam. Dengan modal dan posisi ini, saya percaya ASEAN mampu untuk berkontribusi dalam merespon berbagai dinamika global tersebut. Hal ini sejalan dengan tema Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini: Komunitas ASEAN di antara Komunitas Global Bangsa-bangsa. Maknanya, ASEAN ingin berperan lebih besar dalam urusan dunia: to outreach to the world. Berangkat dari tema ini, saya ingin menggarisbawahi lima hal pokok yang perlu dibahas pada rangkaian kegiatan KTT ke-19 ASEAN dan KTT terkait lainnya. Pertama, kita perlu melakukan langkah-langkah konkrit guna memperkuat ketiga pilar Komunitas ASEAN. Kita harus memastikan tercapainya seluruh Rencana Aksi di ketiga pilar tercatat secara seimbang dan saling mengisi, sebelum Pembangunan Komunitas ASEAN harus terus melibatkan segenap pemangku kepentingan di kawasan. ASEAN harus menjadi komunitas yang people-oriented, people-centered, dan people-driven. Mereduksi makna komunitas ASEAN dengan cara menjadikan asosiasi ini sebagai urusan pemerintahan negaranegara anggota semata, ataupun hanya menitik beratkan pada kerjasama ekonomi, sungguhpun itu penting, adalah keliru. Ke dua, kita perlu memperkuat pertumbuhan ekonomi di kawasan. Melalui pertumbuhan tersebut, kawasan kita akan lebih tahan (resilient) terhadap volatilitas perekonomian global. Lebih dari itu, daya tahan tersebut akan membuat kita mampu menjadi bagian dari solusi atas krisis keuangan dan ekonomi dunia saat ini. Kita juga akan mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi global yang kuat, serta mampu membuat perekonomian global makin berimbang (more balanced global economy). Saya bergembira bahwa ASEAN telah memiliki peta jalan untuk menjaga tingkat pertumbuhan, antara lain dengan membangun konektivitas (connectivity) antar negara dan antar kawasan. Kita harus memastikan realisasi dari Master Plan on ASEAN Connectivity. Sama halnya, dalam kerangka nasional, Indonesia juga membangun konektivitas melalui MP3EI, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik serta membangun peluang untuk investasi, perdagangan dan penciptaan lapangan pekerjaan. Dengan keterhubungan yang semakin efektif, maka perdagangan dan investasi antar negara akan meningkat. Tentunya yang kita tuju bersama adalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kita berikan kesempatan yang adil bagi segenap warga kita untuk mendapatkan keuntungan dari semakin terintegrasinya perekonomian kawasan. Ketiga, kita perlu mengambil peran utama dalam menata arsitektur kerjasama kawasan yang lebih efisien dan efektif. ASEAN harus mampu mempertahankan sentralitas dan kepemimpinannya dalam berinteraksi dengan mitra wicara, dan dalam kesertaan ASEAN di forum-forum intra kawasan. Kerjasama dengan para mitra ASEAN telah kita kembangkan melalui mekanisme ASEAN Plus Satu, ASEAN Plus Tiga, ASEAN Defense Ministerial Meeting Plus, dan ASEAN Regional Forum maupun mekanisme-mekanisme lainnya. Sementara itu, dalam pembentukan arsitektur kawasan melalui kerangka East Asian Summit, kita perlu mengidentifikasi prinsip-prinsip bersama yang memandu hubungan seluruh negara peserta EAS. Melalui prinsip-prinsip itulah tata hubungan yang damai dan bersahabat tidak lagi terbatas pada Asia Tenggara, tetapi juga bagi negara-negara pelaku utama di kawasan Asia Timur ini. Kita membentuk East Asia Summit tentu bukan untuk menimbulkan perpecahan, tetapi justru untuk meningkatkan persatuan dan kebersamaan. Keempat, kita perlu menjaga stabilitas dan keamanan kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. ASEAN harus senantiasa bertindak proaktif memfasilitasi dan melibatkan diri dalam penyelesaian berbagai residual issues yang selama ini menjadi faktor penghambat akselerasi kerjasama ASEAN. Dalam masa Keketuaan Indonesia, ASEAN memfasilitasi dialog damai masalah perbatasan antara Kamboja dan Thailand. Ke depan kita harus terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan ASEAN dalam resolusi konflik. Kita patut bergembira bahwa ASEAN juga mampu membangun comfort zones bagi banyak negara untuk berdialog mengenai isu-isu yang pelik. Sebagai ilustrasi, di sela-sela pertemuan ARF bulan Juli lalu, telah berlangsung pembicaraan antara dua negara bersaudara, Korea Utara dan Korea Selatan. Selain itu, kesepakatan Guidelines on the Implementation of the Declaration on the Conduct of the Parties in the South China Sea antara ASEAN dan RRT telah menumbuhkan optimisme dalam melihat permasalahan di Laut China Selatan. Upaya kita meraih perdamaian dan stabilitas kawasan semakin maju dengan penerimaan negara-negara pemilik senjata nuklir terhadap kerangka kerjasama Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ). Kita harus memanfaatkan momentum yang sangat baik ini untuk melaksanaan penandatanganan Protokol SEANWFZ sesegera mungkin. Ke lima, dengan melakukan ke empat langkah yang saya sebutkan tadi secara bersamaan, maka kita akan memperkuat peran ASEAN secara global. Dalam dunia yang semakin kompleks dan saling kait-mengait, ASEAN sejatinya harus menjadi yang terdepan dalam mengatasi berbagai tantangan yang mencuat. ASEAN tidak boleh hanya menjadi penonton pasif, yang rentan menjadi korban permasalahan di belahan dunia lainnya. Kita berharap, Deklarasi Bali mengenai Komunitas ASEAN dalam Komunitas Global Bangsa-bangsa, akan menjadi petunjuk pelaksanaan dan landasan bersama kita, guna meningkatkan kontribusi ASEAN dalam penanganan isu-isu global. tulah agenda dan sasaran utama dalam rangakaian Pertemuan Puncak ASEAN tahun 2011 di Bali, Indonesia ini. (Di sunting dari Pidato Pembukaan Presiden RI pada KTT ASEAN ke-19 tanggal 17 November 2011, Bali Nusa Dua Convention Center).[] No. 50 Tahun IV 15 DESEMBER Januari 2012

5 FOKUS 5 KTT ASEAN Meningkatkan Peran ASEAN Dalam Komunitas Global Presidensby.info KTT ASEAN ke-19, dengan tema Komunitas ASEAN dalam Komunitas Global Bangsa-Bangsa, telah diselenggarakan di Bali pada 17 November KTT yang dipimpin oleh Presiden RI, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono ini dihadiri oleh Kepala Negara/Pemerintah seluruh negara anggota ASEAN serta Sekretaris Jenderal ASEAN. Dalam KTT tersebut para Kepala Negara/Pemerintah negara-negara ASEAN, telah melakukan diskusi secara luas dan terbuka serta berhasil menetapkan tiga prioritas ASEAN 2011, yaitu: Memastikan kemajuan yang signifikan dalam mencapai Komunitas ASEAN; Memastikan bahwa arsitektur dan lingkungan regional tetap kondusif untuk pembangunan; dan Meningkatkan peran ASEAN dalam komunitas global. Di dalam statement-nya, para Kepala Negara/Pemerintah ASEAN juga menyatakan rasa simpati dan belasungkawa yang mendalam kepada Pemerintah dan rakyat negara-negara di Asia Tenggara atas hilangnya nyawa dan kerusakan aset-aset sosial, ekonomi serta lingkungan yang disebabkan karena terjadinya banjir di Kamboja, Laos, Filipina, Thailand dan Vietnam. Dalam hal ini para Kepala Negara/ Pemerintahan ASEAN menekankan pentingnya kerjasama dan koordinasi yang kuat diantara negara-negara ASEAN untuk meningkatkan kapasitas kawasan dalam pengelolaan bencana. Untuk itu para Kepala Negara/ Pemerintah ASEAN mengadopsi ASEAN Leader s Statement mengenai kerjasama mitigasi dan pencegahan banjir, serta bantuan pemulihan dan rehabilitasi. Kesepakatan seluruh Kepala Negara/Pemerintah negara-negara ASEAN terhadap tiga prioritas ASEAN 2011 dilakukan dengan mengadopsi dan menandatangani Bali Declaration on ASEAN Community in a Global Community of Nations. Para Kepala Negara/Pemerintah negara-negara ASEAN sepakat untuk mengadopsi dan mencatat dokumen-dokumen yang signifikan yang dihasilkan dalam kerangka tiga pilar Komunitas ASEAN, yaitu; ASEAN Framework for Equitable Economic Development: Prinsip-prinsip panduan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan; Kerangka kerja ASEAN mengenai kemitraan ekonomi kawasan yang komprehensif; Komitmen Deklarasi ASEAN untuk mencapai Zero New HIV Infections, Zero Discrimination, dan Zero Di dalam statementnya, para Kepala Negara/ Pemerintah ASEAN juga menyatakan rasa simpati dan belasungkawa yang mendalam kepada Pemerintah dan rakyat negara-negara di Asia Tenggara atas hilangnya nyawa dan kerusakan aset-aset sosial, ekonomi serta lingkungan yang disebabkan karena terjadinya banjir di Kamboja, Laos, Filipina, Thailand dan Vietnam. AIDS-Related Deaths; Bali Declaration mengenai peningkatan peran dan partisipasi penyandang disabilitas; ASEAN Leaders Statement mengenai climate change pada Sidang ke-17 Konferensi Para Pihak dalam kerangka kerja Konvensi Perubahan Iklim PBB (COP-17 UNFCCC) dan Sidang ke-7 Konferensi Para Pihak yang membahas mengenai Protokol Kyoto (Protokol Kyoto CMP7); Laporan tahunan mengenai kemajuan pencapaian target 2011; dan Term of Reference mengenai ASEAN Ministerial Meeting on Women (AMMW). Secara garis besar, Chairs Statement pada penyelenggaraan KTT ASEAN ke-19 adalah terkait dengan persoalan Pembangunan Komunitas ASEAN 2015, Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN (APSC), Komunitas Ekonomi ASEAN, Komunitas Sosial- Budaya ASEAN, dan Konektivitas ASEAN, Upaya mempersempit gap pembangunan di antara negara-negara ASEAN, Keterlibatan dan partisipasi masyarakat, Implementasi ASEAN Charter; ASEAN dalam lingkup kawasan yang lebih luas, Relasi eksternal ASEAN dan ASEAN Plus Three Cooperation (APT). Selain itu juga mengenai instrumen-instrumen legal di bawah ASEAN Charter seperti ASEAN Inter- Parliamentary Assembly (AIPA), Sekretariat ASEAN, dan ASEAN Foundation. Dalam hal Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN, statemen para Kepala Negara/Pemerintah negara-negara ASEAN mencakup; Treaty of Amity and Cooperation (TAC) di Asia Tenggara, Good Governance, Manajemen dan Resolusi konflik, Kerjasama Maritim, Transnational Crime (TNC), Peacekeeping and Post- Conflict Peace Building, ASEAN Regional Forum (ARF), ASEAN Defense Ministers meeting (ADMM), ADMM Plus, ASEAN Security Outlook (ASO), dan South East Asia Nuclear Weapon-Free Zone (SEANWFZ). Disamping itu, statemen Kepala Negara/Pemerintah ASEAN juga menyoroti Kerjasama ASEAN dalam rangka persiapan kawasan Asia Tenggara sebagai zona bebas senjata nuklir dan senjata pemusnah masal lainnya (WMD), Komisi HAM antar- Pemerintah ASEAN (AICHR), ASEAN Legal and Law Ministers Meeting (ALAWMM), Kerjasama Visa ASEAN dan berbagai bentuk pelayanan sipil, serta review dua tahunan terhadap blueprint APSC, Untuk Komunitas Ekonomi ASEAN, statemen Kepala Negara/ Pemerintah negara-negara ASEAN mencakup; Kerangka kerja ASEAN untuk pembangunan ekonomi yang merata, Kerangka kerja ASEAN untuk kemiteraan ekonomi regional yang komprehensif, ASEAN Single Window, ASEAN Economic Initiative, ASEAN Mekong Basin Development Cooperation (AMBDC), ASEAN Strategic Transport Plan (ASTP), ASEAN Tourism, Food, Water and Energy Security, Kerjasama keuangan dan koordinasi ekonomi mikro, serta review atas cetak biru dan scorecard AEC. Sedangkan untuk Komunitas Sosial-Budaya ASEAN, statemen para Kepala Negara/Pemerintah negaranegara ASEAN mencakup; Manajemen penanggulangan bencana, Pekerja Migran, Pembangunan wilayah pedesaan dan eradikasi kemiskinan, Perubahan iklim dan lingkungan, Environmentally-Sustainable Cities, Pendidikan, Perempuan, Anakanak dan kelompok rentan lainnya, Pemuda, Kesehatan dan penyakit menular, Penyandang disabilitas, Ilmu pengetahuan & Teknologi, Olah raga dan pengajuan ASEAN sebagai tuan rumah World Cup 2030, serta Identitas budaya.[] 15 DESEMBER Januari 2012 No. 50 Tahun IV

6 6 F O K U S Hasil - hasil Prestisius KTT ASEAN Dalam press briefing yang diselenggarakan pada 19 November 2011 di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Presiden SBY mengemukakan sembilan butir capaian utama sebagai hasil dari pertemuan-pertemuan puncak prestisius KTT ASEAN, ASEAN+, ASEAN- East Asia, KTT PBB-ASEAN dan KTT-KTT terkait lainnya, yang telah dibahas dan diputuskan oleh para Pemimpin yang mewakili 18 negara ASEAN dan Mitra Dialogue ASEAN. Sembilan capaian utama Keketuaan Indonesia di ASEAN tersebut adalah berupa; Pertama: Langkah-langkah kongkrit guna memperkuat ketiga Pilar Komunitas ASEAN, yaitu: Keberhasilan penguatan langkah-langkah transformasi ASEAN dari sekedar asosiasi menjadi suatu komunitas kerjasama yang lebih kohesif sejalan dengan visi Komunitas ASEAN 2015; Memastikan kemajuan yang seimbang di antara ketiga pilar dibawah seluruh cetak biru Komunitas ASEAN secara konsisten dan saling isi-mengisi. KTT ASEAN ke-19 juga telah menyepakati sejumlah instrumen penting bagi penguatan pilar-pilar Komunitas ASEAN, yaitu berupa: Pembentukan ASEAN Institute for Peace and Reconciliation; Disepakatinya ASEAN Framework for Equitable Economic Development: Guiding Principles for Inclusive and Sustainable Growth dan ASEAN Framework for Regional Comprehensive Economic Partnership; dan Keberlanjutan komitmen untuk menjadikan ASEAN sebagai forum kerjasama yang peopleoriented, people-centred, and peopledriven. Kedua: Penguatan pertumbuhan ekonomi di kawasan. Indonesia terus mendorong langkah-langkah bersama bagi penguatan pertumbuhan ekonomi kawasan, dimana Indonesia telah memastikan agar ASEAN Architecture for Economic Integration and Cooperation betul-betul berfungsi dalam menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi negaranegara ASEAN. Disamping itu Indonesia juga terus mendorong implementasi The Master Plan on ASEAN Connectivity guna mendukung kerjasama perdagangan intra-asean. Ketiga: Mengambil peran utama dalam menata arsitektur kerjasama kawasan yang lebih efisien dan efektif dengan menjadikan East Asia Summit (EAS) sebagai premier forum untuk pembahasan isu-isu strategis di kawasan. Kemudian adanya pengakuan para Leaders atas sentralitas ASEAN dalam menata arsitektur kawasan Asia Timur. Keempat: Menjaga stabilitas dan keamanan kawasan Asia Tenggara. Kawasan kita masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, namun demikian selama Keketuaan Indonesia, ASEAN telah mampu mengelola konflik melalui mekanisme dialog, yaitu dalam hal isu Thailand-Kamboja dan isu Laut China Selatan. Di bawah keketuaan Indonesia, ASEAN berhasil menciptakan lingkungan yang kondusif bagi dimulai kembalinya Six Party Talks; Keberhasilan lainnya adalah adanya kemajuan yang signifikan dalam SEANWFZ, kemajuan isu maritim dalam ASEAN Maritime Forum (AMF) serta keberhasilan dalam memperkuat kemampuan ASEAN mengatasi konflik (conflict resolution) dan meningkatkan capacity building. Kelima: Penguatan peran ASEAN secara global, yaitu berupa peran ASEAN yang lebih besar dalam penanganan masalah-masalah global. Bentuk lainnya adalah berupa pengesahan Bali Declaration on ASEAN Community in a Global Community of Nations (Bali Concord III) serta dicapainya Kemitraan Komprehensif antara ASEAN dan PBB. Keenam: Upaya bersama untuk memperkuat ekonomi Asia Timur (Kawasan EAS), dimana dalam hal ini KTT Asia Timur di Bali telah menyepakati The Declaration of the 6 th East Asia Summit on ASEAN Connectivity. Deklarasi ini menjadikan ASEAN Connectivity sebagai bagian penting dari kerjasama EAS. Ketujuh: Upaya bersama untuk membangun landasan dan tindakan nyata dalam menangani food, water, and energy security serta climate change. Kerjasama yang dilakukan oleh ASEAN adalah dalam bentuk implementasi skema ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserves (APTEER); Percepatan realisasi ASEAN Power Grid dan Rencana Aksi ASEAN untuk Kerjasama Energi (APAEC) , serta komitmen ASEAN untuk terus engage dalam pembahasan masalah perubahan iklim di berbagai forum. Kedelapan: Upaya bersama untuk mengatasi non-traditional security challenges: natural disasters, terrorism, dan transnational crimes. Hal ini dilakukan dalam bentuk peluncuran dan pemafaatan ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre); Implementasi ASEAN Convention on Counter-Terrorism dan ASEAN Plan of Action to Combat Transnational Crime; serta dicapainya komitmen untuk membuat suatu mekanisme untuk menangani masalah perompakan di laut. Kesembilan: Upaya bersama untuk memelihara perdamaian, keamanan dan stabilitas serta ketertiban Kawasan Asia Timur. Dalam hal ini KTT Asia Timur 2011 telah mengesahkan The Declaration of the East Asia Summit on the Principles for Mutually Beneficial Relations. Sementara itu terkait dengan aplikasi Timor-Leste untuk menjadi anggota ASEAN, telah diperoleh kesepakatan untuk membentuk ASEAN Coordinating Council Working Group (ACCWG) yang bertugas untuk melakukan pembahasan secara menyeluruh. Sementara itu Indonesia telah secara jelas menyampaikan dukungan penuhnya bagi keanggotaan Timor-Leste tersebut.[] KTT ASEAN Mengatasi Dampak Krisis Global Dan Membangun Tatanan Yang Lebih Berimbang Sebenarnya, mulai dari G-20 di Cannes, APEC di Honolulu, KTT ASEAN dan East Asia Summit di Bali itu berada dalam satu rangkaian yang memiliki kaitan satu sama lain. Isu utamanya adalah mengatasi dampak krisis global dan membangun tatanan yang lebih berimbang. Namun demikian kita ingin agar KTT ASEAN lebih membumi. Forum G-20 dibuat pada tahun 2008 dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan global secara kolektif meskipun fokusnya adalah ekonomi. Dalam KTT G-20 Cannes, Perancis, dibahas isu-isu pertumbuhan perekonomian dunia yang melambat, sektor keuangan dan pasar uang dunia yang tidak stabil, serta tidak berimbangnya perekonomian dunia. Hal ini berdampak langsung maupun tidak langsung bagi semua negara. Bagi negara berkembang, negara yang memiliki kesulitan internal, ini bisa berdampak lebih serius lagi, misalnya meningkatnya kemiskinan. Kemudian tujuan pembangunan yang tidak bisa dicapai seperti Millenium Development Goals, permasalahan sosial, politik, maupun keamanan publik yang sering terganggu. Pertemuan APEC di Honolulu, meskipun ada agenda-agenda tradisional yang kita bahas dari satu pertemuan ke pertemuan lain, tetapi sebenarnya ini mengalir dari apa yang telah kita sepakati di Cannes, karena para Pemimpin APEC mempertimbangkan hasil dari pertemuan G-20. Pada sesi pertama Leaders Meeting, telah dibahas mengenai situasi perekonomian global, termasuk bagaimana kita bisa kembali menjaga dan meningkatkan pertumbuhan, menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan. Lantas setelah itu kita berdiskusi kembali, melihat bahwa kondisi keuangan global seperti ini, lalu bagaimana kita bisa menciptakan stabilitas, bentuk reformasi peraturan seperti apa yang harus kita laksanakan, sehingga dengan demikian tidak menjadi penghalang bagi peningkatan kembali pertumbuhan global. Oleh karena itu diakhir KTT ASEAN, KTT Asia Timur, dan ASEAN plus, termasuk pertemuan ASEAN-PBB dan ASEAN-Amerika, saya juga akan menyampaikan bahwa konferensi di Bali akan lebih membumi (down to earth) karena kita memang sudah akan bicara mengenai bentuk implementasinya seperti apa, kebijakan yang dikembangkan secara bersama juga seperti apa. No. 50 Tahun IV 15 DESEMBER Januari 2012

7 F O K U S 7 Duta Besar AM. Fachir Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kemlu RI Konferensi Blogger ASEAN ASEAN Organisasi Pertama Yang Didukung oleh Komunitas Regional Secara Online kotakinformasi.wordpress Dok. Diplomasi Abad ke-21 telah menjadi saksi terjadinya revolusi teknologi komunikasi dan informasi dengan luar biasa cepat. Industri Dot Com tidak hanya berkembang dengan pesat tetapi juga memberikan pengaruh yang sangat besar, sehingga people-to-people contact yang biasa dilakukan secara langsung menjadi kuno. Jutaan orang setiap harinya berinteraksi melalui blog, facebook, twitter, dan media sosial online lainnya. Tidak diragukan lagi, bahwa Konferensi Blogger ASEAN merupakan suatu upaya yang signifikan untuk bersama-sama membangun Komunitas ASEAN Upaya perubahan integrasi ASEAN sebagai people-center tidak hanya menjadi tugas Pemerintah semata. Peningkatan dukungan dan keterlibatan dari para pemangku kepentingan publik sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan berbagai tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan Komunitas ASEAN. Sebuah masyarakat yang aktif, informatif dan partisipatif tentunya dapat membantu menjamin keberlanjutan berbagai program dan kegiatan ASEAN. Perkembangan teknologi internet di kawasan ASEAN sekarang ini telah membuat orang menjadi lebih dekat dari sebelumnya. Sebanyak 38% dari 590 juta warga ASEAN telah mengakses internet sebagai media baru untuk komunikasi, interaksi dan networking. Ini tentunya merupakan sebuah contoh people-to-people contact yang harus kita pertimbangkan sebagai salah satu bagian dari bangunan Pilar Komunitas Sosial-Budaya ASEAN. Terhadap latar belakang seperti itu, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, telah memutuskan untuk menjalankan program diseminasi di kalangan blogger di Indonesia untuk menumbuhkan kesadaran publik tentang ASEAN dan kerjasama ASEAN dengan negara-negara Mitra Dialog. Saya senang untuk berbagi bahwa program tersebut telah berhasil meningkatkan rasa memiliki di kalangan blogger, dan selain itu, juga telah memperkuat ide untuk membentuk ASEAN Blogger Community. Sebagai langkah awal, pada 10 Mei 2011, blogger Indonesia telah membentuk Komunitas Blogger ASEAN Cabang Indonesia. Melalui Komunitas Blogger ASEAN Cabang Indonesia melakukan diseminasi berita secara kontinyu mengenai perkembangan dan pentingnya integrasi ASEAN. Para blogger dari negara-negara ASEAN berkumpul di Bali untuk melakukan pertukaran pengalaman, gagasan dan praktik-praktik terbaik untuk meningkatkan kesadaran publik. Saya dapat belajar dari diskusi-diskusi mereka yang luas tentang cara-cara dan sarana kerjasama, blogsphere, pengembangan teknologi informasi, dan strategi media sosial. Dengan senang hati kami mencatat bahwa kegiatan-kegiatan seperti itu bertujuan untuk membantu pembangunan ASEAN atas dasar semangat One Vision, One Identity, and One Community. Dalam hal ini telah tercapai pemahaman bersama di antara para peserta konferensi bahwa keterlibatan dan dukungan blogger ASEAN sangat diperlukan di dalam upaya membangun Komunitas ASEAN. Konferensi Blogger ASEAN ini akan menjadi salah satu tonggak sejarah people-to-people contact ASEAN di luar koridor birokrasi dan perbatasan teritorial. Setelah semua upaya dan kerja keras yang dilakukan bersama, kita akan segera menyaksikan penandatanganan Deklarasi Blogger ASEAN yang dengan ini kita akan meluncurkan ASEAN Blogger Community ke tingkat kolaborasi yang lebih tinggi. Deklarasi ini akan menjadikan ASEAN sebagai organisasi pertama yang didukung oleh komunitas regional secara online. Jelas, bahwa ASEAN bergerak di jalur yang benar, mengubah dirinya menjadi lebih dekat dengan masyarakat, menjadikan masyarakat sebagai pusat dan instrumen utama dalam pencapaian Komunitas ASEAN [] Kerjasama Maritim ASEAN Para Pemimpin ASEAN menegaskan kembali komitmen untuk bekerjasama dalam menangani isu-isu maritim secara komprehensif dalam kerangka ASEAN Maritim Forum (AMF) dan mekanisme ASEAN lainnya untuk kepentingan kawasan ASEAN. Negara-negara anggota ASEAN telah berinisiatif untuk melakukan kerjasama dalam berbagi informasi antar negara anggota ASEAN dan juga mengakui pentingnya promosi dan harmonisasi dalam kerjasama perlindungan lingkungan maritim, termasuk kegiatan ilegal yang berkaitan dengan lingkungan maritim. ASEAN menyerukan dilakukannya upaya dan kerjasama yang berkelanjutan dalam memerangi pembajakan dan perampokan bersenjata di laut, memberantas illegal logging, penyelundupan barang dan manusia migran, perdagangan gelap obat-obatan dan semua kejahatan yang dilakukan di laut. Oleh karena itu para Pemimpin ASEAN menyambut baik hasil dari ASEAN Maritime Forum ke-2 di Pattaya, Thailand yang diselenggarakan pada Agustus 2011, dan mencatat adanya sebuah perkembangan berupa usulan untuk lebih memperluas AMF, back-toback dengan pertemuan AMF ke depan untuk memasukkan negara-negara di kawasan Asia Timur. Mengingat kerjasama maritim bersifat sangat dinamis, para Pemimpin ASEAN sepakat untuk mempertahankan sentralitas penuh ASEAN dalam proposal dan inisiatif baru terkait dengan kerjasama maritim di kawasan dan sekitarnya. Sehubungan dengan hal tersebut, para Pemimpin ASEAN telah menugaskan AMF untuk mulai mengembangkan pendekatan dan langkah-langkah kooperatif untuk kerjasama maritim lebih lanjut. Untuk tujuan tersebut, para Pemimpin ASEAN berkomitmen untuk menciptakan mind-set kerjasama maritim yang efektif pada isu-isu terkait serta memberikan rekomendasi dan solusi terhadap berbagai tantangan yang muncul saat ini. 15 DESEMBER Januari 2012 No. 50 Tahun IV

8 8 f o k u s Postur ASEAN Diperhitungkan Dalam Percaturan Global Kawasan Asia Pasifik saat ini mengalami masa-masa yang mungkin dapat dikatakan menuju kejayaannya kembali. Terlepas dari keberadaan ASEAN di kawasan dengan berbagai upaya peningkatan dialog serta kerjasama politik dan keamanan, pada saat ini ASEAN merupakan kawasan paling stabil di dunia. Pusat ekonomi dunia secara diamdiam atau secara perlahan juga sedang bergeser, dimana kawasan Asia Timur atau Asia Pasifik menjadi tumpuan masa depan melalui berbagai organisasi internasional seperti ASEAN dan APEC. Nampak bahwa negara-negara di kawasan ini berkontribusi untuk membagi perdamaian di kawasan. Mereka berkeinginan untuk menyatu dalam sebuah kemitraan yang dinamik sebagai komunitas yang saling peduli serta terintegrasi dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia. Dalam perkembangannya sebagai salah satu organisasi di kawasan, ASEAN terbukti lebih dapat memberikan kemungkinan besar dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian serta mengembangkan kerjasama ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Sehingga sekarang ini postur ASEAN sudah sangat diperhitungkan dalam percaturan global. Hal ini mengingatkan bahwa keberadaan ASEAN telah berhasil membantu meredam berbagai potensi konflik di kawasan sehingga tidak berkembang menjadi konflik terbuka yang meluas. Ditengah semakin meluasnya dinamika perkembangan kawasan dan global saat ini, negaranegara ASEAN telah menyatakan komitmennya untuk memperkuat tiga pilar kerjasama ASEAN, yaitu kerjasama Politik dan Keamanan, Ekonomi dan Sosial Budaya. ASEAN juga telah memainkan peran kunci dalam pembentukan ASEAN Regional Forum (ARF) dimana forum ini telah terbukti meningkatkan kerjasama kawasan Asia Pasifik secara signifikan. Keberadaan forum ini juga mampu untuk menginisiasi terjadinya kerjasama dan berbagai peningkatan kerjasama di kawasan Asia Pasifik. Sebagai kilas balik, pada 1997 situasinya masih belum berubah, dunia terpuruk karena krisis moneter yang terjadi pada saat itu, dan kemudian dampaknya bagi kita adalah berupa Dok. Diplomasi Isman Pasya Kepala Museum KAA, Bandung krisis multidimensi. Krisis moneter tersebut mengajarkan kepada kita bahwa betapa pentingnya kerjasama kawasan atau yang disebut juga dengan regionalism, terutama dalam hal-hal yang bersifat ekonomi. Belajar dari krisis keuangan tersebut, sepuluh negara ASEAN bersama-sama dengan tiga mitra wicaranya yaitu China, Korea Selatan dan Jepang melahirkan inisiatif untuk membangun funding mechanism bersama dalam kerangka Chiang Mai Inisiatif. Hal ini untuk mengantisipasi terulang kembalinya krisis keuangan serupa dan untuk menangani meluasnya krisis di kawasan. Diharapkan dengan inisiatif ini maka kerjasama ekonomi dan pembangunan kawasan dapat mendukung terjadinya pembangunan ekonomi ASEAN yang terintegrasi. Tetapi, mekanisme integrasi ASEAN hanya dapat bekerja apabila didukung oleh semua stakeholder dan masyarakat. Kondisi yang ada di ASEAN pada saat ini menjadi tantangan bagi Indonesia untuk dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Konsolidasi dan koordinasi para pemangku kepentingan di dalam negeri antara pusat dan daerah perlu segera ditingkatkan, karena hal tersebut dapat menjadi upaya yang signifikan dalam pemberdayaan pengusahapengusaha lokal dalam sentra industri kecil, mulai dari proses produksi hingga pasca produksi menuju percepatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional. Yang menjadi pertanyaan adalah seberapa besar dan seberapa jauh pemerintah pusat dan daerah dapat mendukung pemberdayaan ini. Selain itu juga seberapa besar kesiapan pemerintah daerah untuk dapat merespon kebijakan insentif ekonomi yang diberikan. Dan mengingat perkembangan dunia internasional sekarang ini yang lebih kepada psikologi proyektif mengenai pembentukan ASEAN Community 2015, kiranya kita dapat lebih bersama-sama menyadari bahwa semua pemikiran yang ada di masyarakat untuk bersama-sama melihat dengan lebih jeli semua potensi lokal yang ada, dan potensi apa saja yang dapat dimanfaatkan oleh daerah untuk kemudian lebih diberdayakan agar dapat membantu dan mendorong pertumbuhan daerah tersebut. Kunci dari upaya ini adalah pada generasi muda yang merupakan sumber daya penting dari pembangunan daerah dan juga sebagai salah satu potensi demografi yang diharapkan dapat terus terlibat dan aktif dalam proses pemajuan ekonomi daerah dan pergerakan roda ekonomi daerah. Mereka bisa menggunakan diplomasi publik yang dapat mempromosikan potensi-potensi daerah ke manca negara. Saat ini, kemampuan entrepreneurship kiranya perlu ada dalam didalam hati sanubari setiap generasi muda, sehingga kalau mahasiswa punya naluri entrepreneurship, maka berbagai informasi mengenai daerah harus dapat dimanfaatkan untuk kepentingan daerah. Jangan hanya memakai atau membanding-bandingkan barangbarang orang ke dalam, tetapi bagaimana kita bisa memanfaatkan potensi daerah yang ada keluar. Karena yang lebih interes terhadap UMKM adalah para mahasiswa, karena itulah mari kita bantu UMKM. Bagaimana kita bisa memanfaatkan potensi daerah ini ke luar, yang sebenarnya bisa dilakukan tanpa harus membutuhkan suatu infrastruktur yang sangat besar, yang penting bagaimana kita dapat membantu masyarakat. Dalam era globalisasi, diplomasi tidak hanya terjalin antara G to G dan aktor-aktor utamanya juga bukan hanya sekedar negara saja. Diplomasi bentuk baru adalah diplomasi kita semua, dalam konteks negara yang dilakukan adalah diplomasi total. Apa yang dikatakan oleh bapak Menlu Natalegawa mengenai change make equilibrium, sekarang ini disebut sebagai doktrin Natalegawa yaitu dimana semuanya harus ada keseimbangan. Dengan memiliki lebih banyak kawan maka kita akan bisa berdagang lebih banyak, dan kalau kita berdagang lebih banyak maka untung yang bisa kita dapat juga akan lebih banyak. Dan itupun bukan untuk kita pribadi melainkan untuk masyarakat dan rakyat kita. Itulah yang harus dijadikan masukan terutama kepada generasi muda. Dalam hal ini Kemlu sangat aware terhadap adanya diplomasi yang lebih baik, dan Kemlu berharap kiranya dapat terus memberikan fasilitasi dan bekerjasama dengan agen-agen diplomasi publik di daerah-daerah untuk dapat terlibat lebih banyak dalam pengembangan aspek ekonomi, sosial, budaya dan hubungan internasional. Hal ini merupakan prioritas kita bersama dimana dapat dilaksanakan secara seksama demi penguatan politik luar negeri Indonesia. Politik luar negeri bukan hanya concern pemerintah, tetapi merupakan concern seluruh stakeholder dan bangsa ini. Seminar nasional ini merupakan salah satu upaya kerjasama antara Kemlu sebagai agen pemerintah dan para pemangku kepentingan daerah dalam bersama-sama menggali tentang peluang dan tantangan daerah terhadap pengembangan comprehensive advantage daerah dalam menghadapi ASEAN Community 2015.[] No. 50 Tahun IV 15 DESEMBER Januari 2012

9 Pekerjaan Myanmar Menuju 2014 Diplomasi f o k u s 9 Saat Myanmar resmi ditunjuk sebagai ketua ASEAN pada 2014 (Kamis, 17 November 2011), sebetulnya ini justru menjadi tantangan menyeluruh bagi ASEAN. Pertaruhan tantangan disaat ASEAN menegaskan akan aktif lebih berkontribusi secara global seiring kesepakatan Bali Concord III. Publik internasional masih memandang negatif terhadap Myanmar sekalipun Thein Sein selaku pemimpin Myanmar berusaha meyakinkan pihak luar (termasuk Asia Tenggara) bhawa sedang terjadi demokratisasi bertahap. Sayangnya, kadang bukti konkrit yang ada masih menunjukkan bahwa pendekatan represif tetap dijalankan oleh rezim berkuasa di Myanmar. Seperti yang dikeluhkan dan terus disuarakan ASEAN Inter Parliamentary Myanmar Caucus / AIPMC, dimana masih terjadi berbagai kekerasan terhadap rakyat. Baik karena kepentingan ekonomi misalnya pembebasan lahan secara paksa di Yadana dan Shwe terkait jalur pipa energi (gas), seperti diungkap Shwe Gas Movement. Serta sebetulnya masih minimnya transparansi publik yang dijalankan rezim Thein Sein, bahkan ironisnya terkait keinginan Myanmar menjadi ketua ASEAN Semoga status ketua ASEAN 2014 yang didapat Myanmar bukan menjadi proyek mercusuar semata bagi Thein Sein dan pemerintahannya. Karena demokratisasi harusnya selalu beriringan dengan transparansi publik dan kebebasan pers. Membangun citra demokrasi bagi pihak asing (termasuk sesama anggota ASEAN) tidak bisa sebatas berusaha bersikap baik dalam berdiplomasi, tapi harus melakukan hal konkrit. Sementara tantangan demokratisasi di Myanmar bukan hanya situasi politik, tapi juga masih amat rendahnya tingkat kemakmuran di Myanmar. Rezim Thein Sein harus paham betapa susahnya memperbaiki ekonomi dan politik secara bersamaan. Myanmar bisa meniru Indonesia yang sebetulnya juga mendapat sorotan saat menjadi ketua ASEAN pada Padahal, Indonesia baru mengalami krisis multidimensi pada 1998, dan baru berselang 4 tahun mengadakan pemilu demokratis (1999). Tapi sejatinya, pemerintah Indonesia pun baru menjalankan demokrasi sejak 2001, karena terjadi pergantian kepemimpinan. Praktis, hanya 2 tahun efektif Indonesia berusaha memulihkan citra dihadapan ASEAN jelang KTT di Bali (2003). Nyatanya, Indonesia mampu membuktikan kepada publik internasional bahwa Indonesia mampu melakukan transformasi menjadi negara yang jauh lebih demokratis. Bahkan, Indonesia pun juga mampu memperbaiki perekonomian meski pada 1998 mengalami krisis ekonomi paling parah dibanding negara Asia lainnya. Mampukah Myanmar pada 2014 meniru Indonesia (2003)? Jawabannya ialah seberapa jauh keterbukaan pemerintah Thein Sein memandang pihak asing. Ini bukan semata masalah politik, tapi justru terkait ekonomi. Ini tantangan bagi Myanmar yang selama ini cenderung amat bergantung dengan China dalam hal ekonomi. Terbukti amat patuhnya pemerintah Myanmar untuk membebaskan lahan di Yadana dan Shwe demi rute baru pipa energi ke arah China. Padahal, terlalu bergantung dengan China juga tak menguntungkan bagi kemandirian ekonomi Myanmar. Apalagi hampir dekat bagi 5 negara diluar pendiri ASEAN untuk efektif menjalani ACFTA. Apa yang membuat Indonesia berhasil melakukan transformasi politik dan ekonomi bersamaan (meski tak sempurna benar) pasca 1998, ialah kesediaan keterbukaan di berbagai bidang, termasuk politik dan ekonomi. Dengan demikian, saat pemerintah benar benar kehabisan anggaran karena benar benar kolaps pada 1998, sekalipun selalu menimbulkan debat, tapi keterbukaan ekonomi yang diiringi keterbukaan politik mendorong birokrasi kita memperbaiki transparansi publik setidaknya dalam jalannya pemerintah. Perlahan, pelaku ekonomi dalam negeri lebih aktif membangun ulang kegiatan bisnisnya, dan perlahan pula hadir ketertarikan ekonomi dari berbagai negara untuk berinvestasi di Indonesia. Maka Myanmar juga harus menjawab apakah Thein Sein akan tetap memberi keistimewaan kolutif yang selama ini saling menguntungkan (ekonomis, politis) dengan China, atau berusaha membangun kompetitivitas ekonomi nasional. Cara agar pemerintah Myanmar bisa mendorong aktivitas ekonomi terpadu dari rakyatnya sendiri, ialah jaminan bisnis tiap tiap warga sipil Myanmar dibiarkan kompetitif dan tidak ditakut takuti penindasan rezim jika dianggap menyaingi bisnis rezim pemerintah. Itulah dilema yang harus dijawab Myanmar apakah berani mengambil kebijakan yang lebih adil terhadap hubungan mereka dengan China, atau terus memaksakan diri bergantung pada China. Sementara disisi lain, Myanmar akan rentan menghadapi tekanan keamanan dari China jika memutus total hubungan dengan China hanya karena Myamar ingin mencitrakan diri sebagai negara yang lebih demokratis. Disinilah harusnya ASEAN bertindak sebagai mitra konstruktif yang bisa membantu bukan hanya mendorong demokratisasi. Tapi juga mitra ekonomi agar potensi ekonomi ASEAN yang makin besar seiring kestabilan pertumbuhan ekonomi di tingkat kawasan, bisa dilakukan pemerataan. Bagaimanapun, 3 pilar ASEAN yang direncanakan efektif berjalan pada 2015, apalagi terkait Masyarakat Ekonomi ASEAN / MEA, tidak akan berjalan efektif jika ada yang amat makmur dan ada yang amat tertinggal (secara ekonomi). ASEAN harus mengakui keadaan riil Myanmar yang amat bergantung dalam banyak hal dari China. Maka ASEAN harus lebih aktif membangun kebijakan yang mempercepat pembangunan ekonomi di Myanmar dan negara ASEAN yang masih tertinggal secara ekonomi. Terlebih, ketua ASEAN 2012 ialah Kamboja, yang juga berusaha memperlihatkan kebangkitan ekonomi dan memperbaiki kualitas demokrasi pasca perang. Kamboja bisa memakai acuan tindakan apa yang pernah dijalankan pemerintah Kamboja untuk perlahan bangkit, karenba karakteristik keadaan sosio kultural dan tantangan ekonomi politiknya hampir mirip dengan Myanmar. Menteri Luar Negeri AS pun juga berencana mengunjungi Myanmar melihat perkembangan KTT ASEAN tahun ini. Terlebih, kunjungan ini juga akan memastikan ulang benarkan Myanmar bisa dipegang komitmennya pasca penegasan ulang SEANWFZ (Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone). Dimana Myanmar dituding sebagai salah satu negara yang menikmati transfer teknologi senjata Dok. Diplomasi Adi Mulia Pradana, Peneliti Institute of International Studies HI UGM Angkatan 2009 nuklir dari Korea Utara yang kembali dikemukakan ulang oleh Barack Obama terhadap Korea Utara. Artinya, AS sebetulnya juga sama seperti ASEAN, berusaha percaya bahwa Thein Sein dan jajaran pemerintahannya akan sungguh sungguh melakukan proses demokratisasi. Termasuk juga apakah Myanmar bisa mengikuti komitmen bersama yang telah disepakati di Bali, baik terkait SEANWFZ maupun Bali Concord III. Jika ingin menegaskan ulang kesiapan sebagai ketua ASEAN 2014, harusnya Myanmar sudah saatnya menjawab sorotan internasional dimana Myanmar tak lagi menjadi sumber masalah. Tapi ikut memberi sumbang peran di dalam ASEAN dalam kontribusi secara global, setidaknya dalam hal konstelasi keamanan. Baik menciptakan pemerintahan lebih demokratis, maupun meyakinkan bahwa Myanmar tak sedang mengembangkan senjata nuklir. Pekerjaan selama 2 tahun kedepan harus bisa dijawab Myanmar bukan hanya untuk Myanmar sendiri. Tapi juga mempertaruhkan citra ASEAN. Terlebih, dalam kepemimpinan di 2014 nantinya, Myanmar dituntut memimpin segala proses merampungkan persiapan menjalankan 3 pilar ASEAN secara efektif. Justru seperti pada Bali Concord II (2003) yang membuat Indonesia ternyata mampu memberi kontribusi fondasi awal terbentuknya 3 pilar ASEAN, Myanmar berkesempatan pada 2014 mencapai semacam Naypydaw Concord yang merampungkan segala tahapan terkait 3 pilar ASEAN.[] 15 DESEMBER Januari 2012 No. 50 Tahun IV

10 10 f o k u s Mengoptimalkan Potensi Daerah Menghadapi ASEAN Community 2015 Edi Yuwono, Ph.D. Rektor Universitas Jenderal Soedirman (UnSoed), Purwokerto Presidensby.info Pada pertemuan di Cha Am, Thailand, pada 1 Maret 2009 telah ditandatangani deklarasi kesepakatan menuju Komunitas ASEAN 2015 yang meliputi blue print atau cetak biru Komunitas ASEAN dalam bidang politik dan keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Dalam kaitan ini maka menjadi peluang dan sekaligus juga tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan perannya di kawasan ASEAN. Adalah menjadi sebuah peluang ketika kita memakainya sebagai ruang-ruang untuk mengelaborasi dan mengoptimalkan potensi yang kita miliki dan kemudian memanfaatkan sebesarbesarnya bagi kemaslahatan bangsa dan umat manusia pada umumnya. Sebaliknya situasi ini juga dapat dimaknai sebagai suatu challenge atau suatu tantangan manakala kita tidak mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Adalah sebuah keniscayaan bahwa kita hanya sebatas menjadi penonton dan objek belaka, alih-alih sebagai leading sector atau aktor utama dalam komunitas negara-negara di kawasan Asia Tenggara tersebut. Sejak tahun 1963, Universitas Soedirman merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi yang memiliki komitmen pada pengembangan sumberdaya berkelanjutan, dan bahkan dipertegas lagi pada masa kepemimpinan Prof. Isman. Dan sekarang kami melakukan repredict terhadap komitmen kami dalam pengembangan pedesaan hingga standarisasi tingkat lokal. Melalui komitmen tersebut, seluruh sumberdaya dan potensi yang dimiliki oleh Unsoed di arahkan menuju ke ketahanan kolektif civitas akademika untuk menggali, memodifikasi potensi dan meningkatkan mutu kualitas pedesaan yang ada, demi tercapainya kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri. Tidak hanya berhenti pada jalur tersebut, Unsoed juga berusaha menjadi yang terdepan dalam mempromosikan potensi lokal atau daerah sebagai sebuah kekuatan sosial, ekonomi dan kebudayaan yang memiliki nilai tambah bagi negara dan bangsa ini dalam percaturan internasional. Berdasarkan uraian yang disampaikan tadi, Unsoed memandang mutlak bagi kita untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Dari perspektif ekonomi, menjadi kewajiban bagi kita untuk mendiversifikasi, melakukan modifikasi, dan memberikan nilai tambah pada setiap potensi lokal yang ada. Selain itu menjadi kewajiban bagi kita semua untuk menetapkan suatu standar yang tinggi bagi bidang jasa atau produk yang kita hasilkan, sehingga dapat tetap bertahan dan bersaing dalam kompetisi di level global. Dari perspektif politik dan keamanan, menjadi kewajiban kita untuk berpegang teguh pada empat pilar kebangsaan, yaitu; NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhina Ika Tunggal Ika. Sehingga spirit dan identitas ke-indonesiaan kita senantiasa terjaga di dalam dinamika realitas yang lebih besar, yaitu dinamika hubungan antar bangsa. Sedangkan dari perspektif sosial budaya, menjadi kewajban kita untuk meningkatkan pengembangan kapasitas dan kualitas sumberdaya dan kehidupan socio-cultural sehingga memberikan penguatan pada kualitas kehidupan manusia secara keseluruhan. Sudah selayaknya Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia memaksimalkan atau bisa lebih mengoptimalkan potensi daerah masingmasing dengan memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan dalam ASEAN Community [] Para Pemimpin ASEAN Sambut Baik Laporan Tahunan Sekjen ASEAN Presidensby.info Para Pemimpin ASEAN menyambut baik laporan tahunan Sekretaris Jenderal ASEAN yang menyoroti kemajuan berbagai upaya, peluang dan tantangan dalam membangun Komunitas dan proses integrasi ASEAN sejak dari KTT ASEAN ke-17 di Ha Noi, Viet Nam, Oktober 2010, hingga KTT ASEAN ke-19 di Bali, Indonesia, November Disamping itu, para Pemimpin ASEAN juga menyambut baik upaya pengembangan target pencapaian tahunan pada pelaksanaan cetak biru Komunitas ASEAN, yaitu berupa Bangunan Komunitas ASEAN - Target Tahunan 2011, serta kerjasama dan inisiatif baru menuju Komunitas ASEAN 2015 yang telah dan akan diintegrasikan ke dalam kebijakan dan program nasional masingmasing negara anggota ASEAN. Untuk itu, menurut pengamatan para Pemimpin ASEAN, sinergi dan koordinasi yang efektif di tiga pilar Komunitas ASEAN secara keseluruhan perlu diperkuat untuk memastikan bahwa semua kegiatan yang dilakukan responsif terhadap kebutuhan dan prioritas pembangunan komunitas dan integrasi ASEAN. Para Pemimpin ASEAN memberikan apresiasi terhadap upaya Dewan Komunitas ASEAN untuk mempromosikan dan memperkuat koordinasi semua badan sektoral ASEAN dan juga upaya Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) untuk mempromosikan koherensi ketiga pilar Komunitas ASEAN. Disamping itu para Pemimpin ASEAN juga memuji peran Sekretaris Jenderal ASEAN dalam membantu mempromosikan koordinasi yang lebih baik.[] No. 50 Tahun IV 15 DESEMBER Januari 2012

Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis, 17 November 2011 Pidato Pembukaan KTT ke-19 ASEAN

Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis, 17 November 2011 Pidato Pembukaan KTT ke-19 ASEAN Pidato Presiden Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis, 17 November 2011 Pidato Pembukaan KTT ke-19 ASEAN PIDATO PEMBUKAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PADA KOFERENSI TINGKAT TINGGI KE-19 ASEAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja sama merupakan upaya yang dilakukan oleh perseorangan, kelompok maupun negara untuk mencapai kepentingan bersama. Lewat bekerjasama, tentu saja seseorang, kelompok

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009 Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, 8-12-09 Selasa, 08 Desember 2009 Â SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY DI GEDUNG MERDEKA,

Lebih terperinci

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010 Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, 09-11-2010 Selasa, 09 November 2010 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN

Lebih terperinci

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011 Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011 Senin, 14 Februari 2011 PIDATO DR. R.M MARTY M. NATALEGAWA MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA SELAKU

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan

Lebih terperinci

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Bapak Presiden SMU PBB, Saya ingin menyampaikan ucapan

Lebih terperinci

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ASEP GINANJAR PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 1. Peran Indonesia dalam

Lebih terperinci

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011 Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011 KETERANGAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERDANA MENTERI PERANCIS, Y.M. FRANÃ

Lebih terperinci

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA Salah satu langkah penting dalam diplomasi internasional adalah penyelenggaraan KTT Luar Biasa ke-5 OKI untuk penyelesaian isu Palestina

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap persatuan dan kesatuan nasional, penegakan hukum dan penghormatan HAM

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF ACTS OF NUCLEAR TERRORISM (KONVENSI INTERNASIONAL PENANGGULANGAN TINDAKAN

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap

Lebih terperinci

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun

Lebih terperinci

Pidato Penutupan Menlu RI Dr. R.M. Marty Natalegawa Pada Forum Pertemuan Badan Penyelenggara Pemilihan Umum ASEAN

Pidato Penutupan Menlu RI Dr. R.M. Marty Natalegawa Pada Forum Pertemuan Badan Penyelenggara Pemilihan Umum ASEAN Pidato Penutupan Menlu RI Dr. R.M. Marty Natalegawa Pada Forum Pertemuan Badan Penyelenggara Pemilihan Umum ASEAN Rabu, 05 Oktober 2011 PIDATO PENUTUPAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA DR. R.M.

Lebih terperinci

KERJASAMA ASEAN DALAM BERBAGAI BIDANG

KERJASAMA ASEAN DALAM BERBAGAI BIDANG KERJASAMA ASEAN DALAM BERBAGAI BIDANG Negara-negara ASEAN juga bekerja sama dalam bidang ekonomi dan sosial budaya. Dalam bidang ekonomi meliputi : 1. Membuka Pusat Promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi

Lebih terperinci

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini. PAPARAN WAKIL MENTERI LUAR NEGERI NILAI STRATEGIS DAN IMPLIKASI UNCAC BAGI INDONESIA DI TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL PADA PERINGATAN HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA JAKARTA, 11 DESEMBER 2017 Yang terhormat

Lebih terperinci

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut. BAB V KESIMPULAN Sampai saat ini kelima negara pemilik nuklir belum juga bersedia menandatangani Protokol SEANWFZ. Dan dilihat dari usaha ASEAN dalam berbagai jalur diplomasi tersebut masih belum cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Melalui Buku Pegangan yang diterbitkan setiap tahun ini, semua pihak yang berkepentingan diharapkan dapat memperoleh gambaran umum tentang proses penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda Nusa Dua Bali, 25 26 Maret 2013 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA Yang Mulia Presiden ASEAN Inter-Parliamentary

Lebih terperinci

GROWTH AND RESILIENCY: THE ASEAN STORY. (Nugraha Adi) I. Latar Belakang

GROWTH AND RESILIENCY: THE ASEAN STORY. (Nugraha Adi) I. Latar Belakang GROWTH AND RESILIENCY: THE ASEAN STORY (Catatan Pertemuan the 8 th ASEAN Finance Ministers Investor Seminar (AFMIS), 8 November 2011, Jakarta I. Latar Belakang (Nugraha Adi) Kawasan ASEAN telah menjadi

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah

Lebih terperinci

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 Forum Dunia tentang HAM di Kota tahun 2011 GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 16-17 Mei 2011 Gwangju, Korea Selatan Deklarasi Gwangju tentang HAM di Kota 1

Lebih terperinci

ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. *

ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. * ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. * Era perdagangan bebas di negaranegara ASEAN tinggal menghitung waktu. Tidak kurang dari 2 tahun pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang telah membangun mitra kerjasama dengan Tiongkok dalam berbagai

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5518 PENGESAHAN. Konvensi. Penanggulangan. Terorisme Nuklir. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2014 Nomor 59) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN didirikan di Bangkok 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

ASEAN Tanpa RDTL: Kegagalan Diplomasi Indonesia. Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011 ini tinggal menghitung hari sebelum posisi itu

ASEAN Tanpa RDTL: Kegagalan Diplomasi Indonesia. Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011 ini tinggal menghitung hari sebelum posisi itu ASEAN Tanpa RDTL: Kegagalan Diplomasi Indonesia Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011 ini tinggal menghitung hari sebelum posisi itu diserahkan pada Kamboja 1 Januari 2012. Dapat dipastikan bahwa upaya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA TENTANG KERANGKA KERJA SAMA KEAMANAN (AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA

Lebih terperinci

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN LAPORAN PENELITIAN KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN Oleh: Drs. Simela Victor Muhamad, MSi.

Lebih terperinci

PESAN AIPA OLEH Y.M. TAN SRI DATUK SERI PANGLIMA PANDIKAR AMIN BIN HAJI MULIA PRESIDEN AIPA & KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT MALAYSIA

PESAN AIPA OLEH Y.M. TAN SRI DATUK SERI PANGLIMA PANDIKAR AMIN BIN HAJI MULIA PRESIDEN AIPA & KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT MALAYSIA PESAN AIPA OLEH Y.M. TAN SRI DATUK SERI PANGLIMA PANDIKAR AMIN BIN HAJI MULIA PRESIDEN AIPA & KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT MALAYSIA PERTEMUAN TATAP MUKA PEMIMPIN ASEAN DENGAN PERWAKILAN ASEAN INTER-PARLIAMENTARY

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN 22 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN 2.1. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2.1.1. Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN Masyarakat Ekonomi ASEAN

Lebih terperinci

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM MUHAMMAD NAFIS 140462201067 PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM Translated by Muhammad Nafis Task 8 Part 2 Satu hal yang menarik dari program politik luar negeri Jokowi adalah pemasukan Samudera Hindia sebagai

Lebih terperinci

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK A. KONDISI UMUM Setelah melalui lima tahun masa kerja parlemen dan pemerintahan demokratis hasil Pemilu 1999, secara umum dapat dikatakan bahwa proses demokratisasi telah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I.6.1 Kelemahan Organisasi Internasional secara Internal I.6.2 Kelemahan Organisasi Internasional dari Pengaruh Aktor Eksternal...

DAFTAR ISI. I.6.1 Kelemahan Organisasi Internasional secara Internal I.6.2 Kelemahan Organisasi Internasional dari Pengaruh Aktor Eksternal... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR GRAFIK... iii DAFTAR SINGKATAN... iii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Rumusan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA) DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 [Type text] LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 BUKU I: Prioritas Pembangunan, serta Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun 1980. Globalisasi selain memberikan dampak positif, juga memberikan dampak yang mengkhawatirkan bagi negara yang

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN PEKAN RAYA JAKARTA KE-43 DI ARENA PRJ-KEMAYORAN, JAKARTA

Lebih terperinci

Chalengging Change : Non-Tradional Security, Democracy and Regionalism

Chalengging Change : Non-Tradional Security, Democracy and Regionalism Ma ruf Habibie Siregar TMJ 6 AeU 4811020011 Chalengging Change : Non-Tradional Security, Democracy and Regionalism Rangkuman Pada chapter ini dibahas tentang apa- apa yang akan dilakukan ASEAN menuju ke

Lebih terperinci

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang. BAB V KESIMPULAN Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki potensi konflik di masa kini maupun akan datang. Konflik perbatasan seringkali mewarnai dinamika hubungan antarnegara di kawasan ini. Konflik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN CHARTER OF THE ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS (PIAGAM PERHIMPUNAN BANGSA-BANGSA ASIA TENGGARA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA)

UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA) Copyright 2002 BPHN UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA) *9571 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan BAB V KESIMPULAN Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan intensitas diplomasi dan perdagangan jasa pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara, yang kemudian ditengarai

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PRASETYA PERWIRA TENTARA NASIONAL INDONESIA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015

PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015 PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015 J.S. George Lantu Direktur Kerjasama Fungsional ASEAN/ Plt. Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Jakarta, 20 September 2016 KOMUNITAS ASEAN 2025 Masyarakat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGESAHAN ASEAN CONVENTION ON COUNTER TERRORISM (KONVENSI ASEAN MENGENAI PEMBERANTASAN TERORISME) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

Deklarasi Dhaka tentang

Deklarasi Dhaka tentang Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia terletak di benua Asia, tepatnya di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara yang terletak di kawasan ini memiliki sebuah perhimpunan yang disebut dengan ASEAN (Assosiation

Lebih terperinci

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

MEMBANGUN TIM EFEKTIF MATERI PELENGKAP MODUL (MPM) MATA DIKLAT MEMBANGUN TIM EFEKTIF EFEKTIVITAS TIM DAERAH DALAM MEMASUKI ERA ASEAN COMMUNITY 2016 Oleh: Dr. Ir. Sutarwi, MSc. Widyaiswara Ahli Utama BPSDMD PROVINSI JAWA TENGAH

Lebih terperinci

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF) ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF) www.appf.org.pe LATAR BELAKANG APPF dibentuk atas gagasan Yasuhiro Nakasone (Mantan Perdana Menteri Jepang dan Anggota Parlemen Jepang) dan beberapa orang diplomat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. penangkapan bertanggung jawab. Illegal Fishing termasuk kegiatan malpraktek

BAB V KESIMPULAN. penangkapan bertanggung jawab. Illegal Fishing termasuk kegiatan malpraktek BAB V KESIMPULAN Illegal Fishing merupakan kegiatan penangkapan yang dilakukan oleh nelayan yang tidak bertanggung jawab dan bertentangan oleh kode etik penangkapan bertanggung jawab. Illegal Fishing termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. geografis. Kecenderungan inilah yang sering dinamakan regionalisme.

BAB I PENDAHULUAN. geografis. Kecenderungan inilah yang sering dinamakan regionalisme. BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Pada akhir abad ke 20 hingga awal abad ke 21 telah ditandai dengan adanya suatu proses penyatuan dunia yang menjadi sebuah ruang tanpa batasan tertentu. Proses

Lebih terperinci

Presiden SBY Sampaikan Pidato Pembukaan KTT Ke-18 ASEAN Sabtu, 07 Mei 2011

Presiden SBY Sampaikan Pidato Pembukaan KTT Ke-18 ASEAN Sabtu, 07 Mei 2011 Presiden SBY Sampaikan Pidato Pembukaan KTT Ke-18 ASEAN Sabtu, 07 Mei 2011 Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato pembukaan penyelenggaraan KTT Ke-18 ASEAN di Jakarta Convention Center,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 5 KESIMPULAN Dalam bab terakhir ini akan disampaikan tentang kesimpulan yang berisi ringkasan dari keseluruhan uraian pada bab-bab terdahulu. Selanjutnya, dalam kesimpulan ini juga akan dipaparkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) / ASEAN Economic Community (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini merupakan agenda utama negara

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE MATERI: ASEAN COMMUNITY DAN REALITAS BANGSA

TERM OF REFERENCE MATERI: ASEAN COMMUNITY DAN REALITAS BANGSA Hari, tanggal : TERM OF REFERENCE MATERI: ASEAN COMMUNITY DAN REALITAS BANGSA Tujuan : Mencapai profil poin 1 1. A. Mahasiswa memahami secara umum salah satu aspek; sosial, ekonomi, budaya, teknologi,

Lebih terperinci

KEYNOTE ADRESS RAFENDI DJAMIN WAKIL INDONESIA UNTUK AICHR

KEYNOTE ADRESS RAFENDI DJAMIN WAKIL INDONESIA UNTUK AICHR KEYNOTE ADRESS RAFENDI DJAMIN WAKIL INDONESIA UNTUK AICHR Workshop Penguatan Komunitas Sosio-Kultural ASEAN 2015: Perumusan lndikator Capaian dari Strategic Measures dalam Attendant Document ASEAN Socio-Cultural

Lebih terperinci

INDONESIA NEW URBAN ACTION

INDONESIA NEW URBAN ACTION KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan

Lebih terperinci

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL KAJIAN SINGKAT TERHADAP

Lebih terperinci

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016 Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016 PERNYATAAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN FEDERASI RUSIA KEDIAMAN PRESIDEN

Lebih terperinci

Konferensi Asia Afrika: Pentingnya Diplomasi dalam Menggalang Ingatan Dunia

Konferensi Asia Afrika: Pentingnya Diplomasi dalam Menggalang Ingatan Dunia Konferensi Asia Afrika: Pentingnya Diplomasi dalam Menggalang Ingatan Dunia Kamapradipta Isnomo Direktur Sosial Budaya Organisasi Internasional Negara Berkembang Kementerian Luar Negeri 17 April 2018 Konferensi

Lebih terperinci

SIARAN PERS 1/6. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan

SIARAN PERS 1/6. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan 1/6 Penandatanganan Nota Kesepahaman Tunjukkan Peran Penting Pemerintah

Lebih terperinci

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN 2009-2014 Atas berkat Rahmat Allah SWT, Para penandatangan piagam kerjasama telah sepakat untuk membentuk koalisi berbasis platform

Lebih terperinci

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016 Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016 KETERANGAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN KOREA SELATAN KUNJUNGAN KENEGARAAN KE KOREA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF ACTS OF NUCLEAR TERRORISM (KONVENSI INTERNASIONAL PENANGGULANGAN TINDAKAN TERORISME

Lebih terperinci

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009 SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK KOREA, YANG MULIA

Lebih terperinci

Pidato Dr. R.M. Marty M. Natalegawa. Menteri Luar Negeri. Republik Indonesia. Pada Pertemuan Pejabat Tinggi

Pidato Dr. R.M. Marty M. Natalegawa. Menteri Luar Negeri. Republik Indonesia. Pada Pertemuan Pejabat Tinggi Pidato Menlu RI Dr. R.M. Marty M. Natalegawa Pada Pertemuan Pejabat Tinggi Untuk Pembentukan ASEAN Supreme Audit Institutions (SAI), Jakarta, 13 Oktober 2011 Kamis, 13 Oktober 2011 Mohon diperiksa disesuaikan

Lebih terperinci

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MENGENAI DINAMIKA HUBUNGAN indonesia - MALAYSIA DI MABES

Lebih terperinci

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional telah diselenggarakan

Lebih terperinci

Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN)

Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) A. Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) 1. Lahirnya ASEAN (Association of South East Asian Nations) Kerja sama antarbangsa dalam satu kawasan perlu dijalin. Hal itu sangat membantu kelancaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh United Nations Security Council yang menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. oleh United Nations Security Council yang menyebabkan berkembangnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan organisasi internasional sebagai subjek hukum internasional, tidak terlepas dari munculnya berbagai organisasi internasional pasca Perang Dunia ke II. Terjadinya

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDONESIA -- TIONGKOK BERKEMBANG PESAT...

HUBUNGAN INDONESIA -- TIONGKOK BERKEMBANG PESAT... Kolom IBRAHIM ISA Kemis, 03 Oktober 2013 -------------------- HUBUNGAN INDONESIA -- TIONGKOK BERKEMBANG PESAT... Hubungan dua negeri Asia: -- Indonesia dan Tiongkok--, Yang satu negeri kepulauan terbesar

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN 1. Umum. Pertahanan negara sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara merupakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008. BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin

BAB IV KESIMPULAN. Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin BAB IV KESIMPULAN Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin memiliki implikasi bagi kebijakan luar negeri India. Perubahan tersebut memiliki implikasi bagi India baik pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran pemuda terhadap ASCC. Pemuda merupakan subyek

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran pemuda terhadap ASCC. Pemuda merupakan subyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skripsi ini akan membahas mengenai peran organisasi AYFN dalam meningkatkan kesadaran pemuda terhadap ASCC. Pemuda merupakan subyek sentral dan stakeholder utama dalam

Lebih terperinci

Keterangan Pers Presiden RI pada acara Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting, Bogor,5 Juli 2013 Jumat, 05 Juli 2013

Keterangan Pers Presiden RI pada acara Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting, Bogor,5 Juli 2013 Jumat, 05 Juli 2013 Keterangan Pers Presiden RI pada acara Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting, Bogor,5 Juli 2013 Jumat, 05 Juli 2013 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA INDONESIA-AUSTRALIA ANNUAL

Lebih terperinci

POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015

POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015 POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015 Dr. Sahat M. Pasaribu Pendahuluan 1. Semua Negara anggota ASEAN semakin menginginkan terwujudnya kelompok masyarakat politik-keamanan,

Lebih terperinci

Pemuda Asia Tenggara sebagai Pemersatu untuk Dunia Kita Inginkan

Pemuda Asia Tenggara sebagai Pemersatu untuk Dunia Kita Inginkan 6th UNEP TUNZA Southeast Asia Youth Environment Network (SEAYEN) Meeting Youth Statement pertemuan Panel Tingkat Tinggi di Bali pada kemitraan / kerjasama global (25-27 Maret, 2013) 26 Maret 2013 Pemuda

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF ACTS OF NUCLEAR TERRORISM (KONVENSI INTERNASIONAL PENANGGULANGAN TINDAKAN TERORISME

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENUGASAN WAKIL PRESIDEN MELAKSANAKAN TUGAS PRESIDEN

KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENUGASAN WAKIL PRESIDEN MELAKSANAKAN TUGAS PRESIDEN PENUGASAN PENUGASAN WAKIL PRESIDEN KEPPRES NO. 1 TAHUN KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENUGASAN WAKIL PRESIDEN MELAKSANAKAN TUGAS PRESIDEN ABSTRAK : - bahwa untuk menjaga lancarnya pelaksanaan pemerintahan

Lebih terperinci

Gambaran Umum G20. Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Gambaran Umum G20. Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gambaran Umum G20 Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Latar Belakang Faktor utama terbentuknya G20 Ketergantungan antar negara semakin

Lebih terperinci

Peningkatan Kerjasama Indonesia India

Peningkatan Kerjasama Indonesia India Peningkatan Kerjasama Indonesia India Tulisan ini dimuat dalam buletin Atase Pendidikan KBRI New Delhi Edisi VI, ditampilkan di blog dengan harapan agar bisa berbagi informasi bagi teman-teman yang belum

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PANITIA NASIONAL KEKETUAAN INDONESIA UNTUK ASSOCIATION OF SOUTH EAST ASIAN NATIONS TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peacebuilding. Tulisan-tulisan terebut antara lain Aid, Conflict, and Peacebuilding

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peacebuilding. Tulisan-tulisan terebut antara lain Aid, Conflict, and Peacebuilding 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini lebih mengacu pada tulisan-tulisan yang berkaitan dengan peran organisasi internasional dalam peacebuilding.

Lebih terperinci

Andy Rachmianto Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri RI KORINWAS 12 Mei 2016

Andy Rachmianto Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri RI KORINWAS 12 Mei 2016 Andy Rachmianto Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri RI KORINWAS 12 Mei 2016 SAFETY SAFEGUARDS SECURITY IPTEK NUKLIR Keamanan nuklir mencakup keamanan bahan nuklir

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING ON THE ASEAN POWER GRID (MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

Lebih terperinci

ACARA TRADE EXPO 2008, DI KEMAYORAN, JAKARTA, 21 OKTOBER 2008 Selasa, 21 Oktober 2008

ACARA TRADE EXPO 2008, DI KEMAYORAN, JAKARTA, 21 OKTOBER 2008 Selasa, 21 Oktober 2008 ACARA TRADE EXPO 2008, DI KEMAYORAN, JAKARTA, 21 OKTOBER 2008 Selasa, 21 Oktober 2008 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA TRADE EXPO 2008 DI KEMAYORAN, JAKARTA PADA TANGGAL 21 OKTOBER 2008

Lebih terperinci

Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil

Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil Climate Summit 2014 merupakan event penting dimana negara-negara PBB akan berkumpul untuk membahas

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERS TAHUNAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA R.M. MARTY M. NATALEGAWA TAHUN 2014

PERNYATAAN PERS TAHUNAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA R.M. MARTY M. NATALEGAWA TAHUN 2014 Mohon diperiksa dengan penyampaiannya PERNYATAAN PERS TAHUNAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA R.M. MARTY M. NATALEGAWA TAHUN 2014 JAKARTA, 7 JANUARI 2014 Yang terhormat Duta Besar negara sahabat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI. No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan

LAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI. No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan LAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan 1. Peningkatan peran Memperkuat postur Meningkatkan hubungan pengaruh Indonesia diplomasi

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL, SALINAN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR KEP.99/M.PPN/HK/11/2011 TENTANG RENCANA PEMANFAATAN HIBAH TAHUN 2011-2014 MENTERI

Lebih terperinci