Lembar Observasi. No Dasar Pemikiran Sasaran Observasi Ada Tidak Jumlah Ketera ngan 1. Data angka kecelakaan dan secara keseluruhan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lembar Observasi. No Dasar Pemikiran Sasaran Observasi Ada Tidak Jumlah Ketera ngan 1. Data angka kecelakaan dan secara keseluruhan."

Transkripsi

1 LAMPIRAN 120

2 Lampiran 1 Lembar Observasi No Dasar Pemikiran Sasaran Observasi Ada Tidak Jumlah Ketera ngan 1. Jumlah angka kecelakaan Data angka kecelakaan dan secara keseluruhan jumlah karyawan pabrik Jumlah angka kecelakaan terbesar dari seluruh divisi plant 2. Bagan struktur organisasi PT. PJM Bagan struktur organisasi Menentukan ruang lingkup departemen produksi plant Spin On Bagan alur kerja produksi filter PT. PJM Bagan alur kerja plant Spin On 3. Sarana dan Prasarana Fasilitas yang tersedia untuk penerapan 4. Metode HIRADC awal (Identifikasi bahaya dan risiko) HIRADC Tahapan pekerjaan/jenis pekerjaan dan rincian pekerjaan Sumber bahaya di plant Spin On Jenis bahaya yang ada di plant Spin On Risiko yang ada di plant Spin On 5. Penilaian Risiko Tingkat keparahan pada bahaya yang ada Klasifikasi risiko pada bahaya yang ada 6. Pengendalian Bahaya Pengendalian yang telah di lakukan secara Hirarki Action Plan (peningkatan program, pengendalian operasi dan manajemen darurat 7. Dokumentasi HIRADC Dokumen pelaporan dan pencatatan form HIRADC 8. Pelatihan/training Pelaksanaan training HIRADC pada 121

3 No Dasar Pemikiran Sasaran Observasi Ada Tidak Jumlah Ketera ngan karyawan/pekerja 9. Informasi pernah terjadi kecelakaan di bagian Kejadian Kecelakaan produksi plant Spin On Kerja di plant Spin On Informasi rincian kejadian kecelakaan Pengendalian penanganan yang telah dilakukan oleh perusahaan 122

4 FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Lampiran 2 Judul Nama Peneliti : Evaluasi Penerapan Hazard Identification, Risk Assessment dan Determining Control (HIRADC) Pada Mesin Pleating Paper di Plant Spin On PT. Panata Jaya Mandiri, Tangerang : Sely Nugraheni NIM : Saya adalah mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat peminatan K3 Universitas Esa Unggul yang sedang melakukan penelitian di wilayah kerja PT. Panata Jaya Mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak penerapan HIRADC. Saya mengharapkan partisipasi bapak/ibu dalam memberikan jawaban atas wawancara sesuai dengan pendapat bapak/ibu tanpa dipengaruhi orang lain. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban bapak/ibu, jawaban yang diberikan hanya untuk kebutuhan penelitian. Partisipasi bapak/ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, bapak/ibu berhak menerima atupun menolak menjadi responden tanpa sanksi apapun. Jika bapak/ibu bersedia menjadi responden, silahkan menandatangani surat persetujuan ini pada tempat yang disediakan sebagai bukti bapak/ibu bersedia menjadi responden pada penelitian ini. Terimakasih atas perhatian bapak/ibu untuk penelitian ini. No. Informan : Nama Lengkap : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : SD/SMP/SMA/Perguruan Tinggi Tanggal : Tanda Tangan 123

5 Lampiran 3 PEDOMAN WAWANCARA A. INPUT 1. Variabel SDM a) Bagaimana menurut pendapat saudara mengenai sumber daya manusia (SDM) pelaksana kegiatan di Plant Spin On? Dan bagaimana khususnya untuk SDM yang bekerja pada mesin pleating paper? Apakah jumlah SDM sudah mencukupi? Apakah pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki SDM sudah mencukupi dan sesuai dengan pekerjaannya? (HSE) b) Apakah ada pelatihan / training atau mengetahui SOP terkait pekerjaan tersebut? (Pekerja, HSE) c) Bagaimanakah menurut pendapat saudara mengenai kesadaran SDM dalam melaksanakan tugasnya? Menurut anda apa saja hambatanhambatan SDM yang ada? Apa upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut? (HSE) 2. Variabel Anggaran a) Apakah perusahaan membuat anggaran untuk mendukung penerapan HIRADC? Bagaimana prosedur, dan dari mana sumber dana untuk melaksanakan sumber dana untuk menerapkan HIRADC di PT. Panata Jaya Mandiri? (HSE) b) Apakah anggaran tersebut dipenuhi dan mendapatkan dana yang cukup untuk mendukung pelaksanaan HIRADC? Kendala apa yang dihadapi terkait anggaran? Bagaimana upaya penanganan yang telah dilakukan? (HSE) 3. Variabel Sarana dan Prasarana a) Sarana dan prasarana apa saja yang tersedia untuk penerapan HIRADC? (Pekerja, HSE) 124

6 b) Bagaimana keadaan dan kecukupan sarana dan prasarana tersebut dalam menunjang pelaksanaan HIRADC? (Pekerja, HSE) c) Apakah ada permasalahan berkaitan dengan sarana dan prasarana yang menghambat kegiatan penerapan HIRADC? (HSE) 4. Variabel Kebijakan Manajemen a) Bagaimana menurut anda mengenai kebijakan manajemen perusahaan terhadap pelaksanaan HIRADC? (HSE) b) Apakah kebijakan manajemen telah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam penerapan HIRADC? (HSE) B. PROSES 1. Variabel Identifikasi Bahaya a) Sudah berapa lama anda bekerja di bagian produksi/plant spin on pada mesin pleating paper? (Pekerja, HSE, Rekan kerja/maintenance) b) Bagaimana proses kerja mesin pleating paper? (Pekerja, HSE, Rekan kerja/maintenance) c) Apakah bekerja di bagian mesin pleating paper sangat berbahaya? (Pekerja, HSE, Rekan kerja/maintenance) d) Sumber bahaya dari mana saja yang terdapat pada pleating paper? Jenis bahaya apa saja yang terdapat pada mesin tersebut? Potensi bahaya apa saja yang terjadi? (Pekerja, HSE, Rekan kerja/maintenance) 2. Variabel Penilaian Risiko a) Risiko kerja apa saja yang terdapat pada mesin tersebut? (Pekerja, HSE, Rekan kerja/maintenance) b) Seberapa sering dan parahkah potensi bahaya tersebut menimbulkan kecelakaan? (Pekerja, HSE) c) Kecelakaan kerja apa saja yang pernah terjadi di bagian mesin pleating paper? (HSE) d) Apakah anda pernah mengalami atau melihat rekan kerja anda kecelakaan kerja di bagian mesin pleating paper? Jika pernah, kapan 125

7 kecelakaan tersebut terjadi dan ceritakan kronologisnya. (Pekerja, Rekan kerja/ maintenance) e) Menurut anda seberapa sering kejadian kecelakaan serupa tersebut terjadi? (Pekerja) f) Selain peristiwa pertama, apakah ada peristiwa lainnya yang terjadi di bagian mesin pleating paper? (Pekerja) 3. Variabel Pengendalian Risiko a) Apa dampak dari kecelakaan tersebut? (Pekerja, HSE, Rekan kerja/maintenance) b) Upaya apa yang langsung dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi kecelakaan yang terjadi kepada pekerja? (Pekerja, HSE, Rekan kerja/maintenance) c) Apakah anda menggunakan Alat Pelindung Diri saat bekerja? (Pekerja) d) Apakah pekerja diberikan atau difasilitasi Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan pekerjaannya? (HSE) e) Apakah dari tim SHE memiliki rekaman dokumen terkait kejadian kecelakaan kerja di plant Spin On? khususnya di mesin pleating paper? (HSE) C. OUPUT 1. Variabel Efektivitas Penerapan HIRADC a) Apa yang anda ketahui mengenai HIRADC? Sejauh mana pemahaman anda mengenai HIRADC? (Pekerja) b) Siapa saja yang terlibat dalam penerapan HIRADC? (Pekerja, HSE) c) Menurut pendapat anda siapakah yang bertanggung jawab dalam keberhasilan penerapan HIRADC? (Pekerja, HSE) d) Apakah HIRADC di perusahaan sudah dijalankan dengan baik dan benar? (HSE) 126

8 e) Sebelum menerapkan HIRADC, upaya atau metode apa yang dilakukan perusahaan untuk mencegah kecelakaan kerja? Bagaimana perubahan yang terjadi selama setahun menerapkan HIRADC? (HSE) f) Apa yang menjadi kendala / hambatan dalam penerapan HIRADC ini? (HSE) 127

9 Lampiran 4 128

10 129

11 130

12 Hasil Wawancara Mendalam Kepada HSE No Variabel Hasil Wawancara Informan 1 Informan 2 1. a. Jumlah SDM Kalo di sini kan ada beberapa macam perekruktan ya, dulu tuh dari pertama ada yang namanya perekrutan dari yayasan kemudian ada perekrutan dari harian lepas sama perekrutan dari perusahaan langsung. Kalau ditinjau dari ketiga macam sumber masukan tadi itu kita merasa di lapangan sih cukup, perlu penambahan personil lebih baik. b. Pelatihan/training/SOP terkait pekerjaan b. Kesesuaian keterampilan dan pengetahuan SDM Ada, untuk itu kita ada pelatihan product knowledge, terus kesadaran kualitas, K3, 5S. Ada jadwalnya juga ada. Setelah dia masuk kerja kita berikan training. Masih kurang ya pembekalan dari masingmasing sumber perekrutan tadi. Misalkan kalo dari harian lepas otomatis dia lebih kurang pembekalannya daripada yang dari yayasan begitu juga dari perusahaan. Sekarang adanya hanya ada dari yayasan sama harian lepas. Kalo ditinjau dari itu kurang, kurangnya masa on the job trainingnya (OJT) hanya berkisar 1 sampai 3 bulan. Tapi ya sejauh ini pekerja pengalamannya dalam bekerja sudah cukup, kalo yang sudah bekerja di atas 1 tahun sudah mulai terampil lah cuma ya perlu pelatihan lagi, perlu di Cukup. Tapi sebaiknya yang memegang posisi di mesin pleating paper setidaknya 2 orang, yaitu untuk mengatur/setting mesin, dan untuk memotong hasil lipat kertas. Kalau yang bekerja di lapangan kan nyatanya hanya bekerja sendiri. Namun, pekerjaan tersebut masih bisa di handle sih jadi tidak terlalu dipermasalahkan. Untuk training-training seperti itu kita ada. Jadi awal masuk orang, 4 hari training di HRD, nah salah satu materinya ada K3, itu ada 2 sesi. Tapi untuk training mesinnya itu OJT. Kalo lihat dari waktu OJT-nya 1 sampai 3 bulan mungkin lama ya, tapi kalo kita liat porsi training-nya itu kita masih kurang karena kan masih banyak rentan masalah kecelakaan kerja itu seharusnya ada namanya simulasi. Seharusnya dalam on the job training kan dia dikenalkan dengan mesin A tetapi saat dia udah lulus on the job training begitu dia masuk dalam waktu selang seminggu eh ternyata dia dipindahkan ke mesin B. Harusnya sih dibekali dengan aplikasi untuk 5 mesin, on the job training-nya harusnya dia 5 mesin. 131

13 arahkan lagi. c. Kesadaran SDM Kalo kesadaran SDM kita kan, tentu kalo dari harian lepas itu kan kita perekrutannya engga melihat latar belakang dan usia tetapi kalo kita di yayasan kan itu kan lebih terstuktur ya. Jadi kalo dilihat dari kesadaran tentu lebih bagus yang di yayasan. Kalo di harian lepas hanya tenaganya saja yang lebih dibutuhkan. Kesadaran dalam menjalankan tugasnya hanya mengejar output, hasilnya saja tanpa sadar bahaya yang ada. d. Kendala dan penanggulangan masalah SDM Seperti yang saya jelaskan tadi ya. Pembekalan si orang tersebut mengenai pekerjaannya. Membutuhkan pembelajaran lagi untuk si operator ini masalah spesifikasi yang ada di lapangan supaya tidak salah mengoperasikan. Untuk antisipasinya mungkin kita penempatan OJT-nya lebih lama. Kemudian di sela-selanya kita sisipkan training. 2. Budgeting Sumbernya gaji haha karena HIRADC yang melaksanakan orang P2K3. Tidak ada anggaran untuk membuat itu karena untuk membuat dokumen itu biasanya ya memang P2K3 bertugas untuk itu. Tapi untuk apa Soalnya di sini banyak ditemukan itu. Dari segi pengalaman sudah mencukupi jadi sekarang sudah mengerti dan lebih terampil dalam mengoperasikan mesin. Kesadaran pekerja sejauh ini ya baik sih hanya saja perlu terus diawasi, dipantau dalam melakukan pekerjaannya. Harus terus diingatkan soal bahaya yang ada di lapangan. Mereka juga sudah mematuhi peraturan yang ada sih kayak memakai APD lalu bekerja sesuai SOP. Itu karena di Plant Spin On pekerjanya direkrut dari yayasan ya jadi lebih bagus. Kendalanya ya masih ada beberapa pekerja yang kurang mengerti ada bahaya dan risiko apa pada pekerjaan yang dia kerjakan. Dan di mesin pleating paper sih ya kendalanya untuk setter sih ya, dia kan masa kerjanya harus di atas 2 sampe 3 tahun baru dia bener-bener punya apa namanya insting lah gitu. Perlu adanya pengenalan mengenai bahaya saat bekerja melalui pelatihan juga pastinya. Untuk HIRADC tidak ada anggaran khusus ya. Kalo pengobatan dari kecelakaan kerja itu pasti ada dari ditanggung dari BPJS Ketenegakerjaan nah tinggal di klaim ke mereka. Nah kita punya klinik di sini sudah 132

14 namanya, pemasangan rambu-rambu terus misalnya ada yang harus ditutup itu termasuk biaya maintenance rutin aja. Tidak ada anggaran khusus untuk HIRADC, cuman itu aja sih pelatihan aja. Sejauh ini sih untuk kecukupan dana, sudah cukup terpenuhi ya. Baik dana untuk orang, mesin atau lingkungan. Kalo dana untuk orang sendiri kan kita bekerjasama dengan BPJS ya, untuk mesin dan lingkungan juga tidak ada kendala. Perusahaan mendukung penuh dari segi angggaran. 3. Sarana dan prasarana Fasilitas ada, banyak yaa itu APD, terus spanduk keselamatan maksudnya ramburambu gitu ya, kemudian ruangan untuk pelatihan training misalnya kemarin ada pelatihan safety driving, lalu kita juga ada kotak P3K terus ada klinik juga. Itu fasilitasfasilitas untuk menggalakkan penerapan HIRADC biar ada kesadaran keselamatan bekerja dan penanggulangannya. Kalo dari segi keadaan dan kecukupan fasilitas yang ada sudah cukup baik ya. Kami kontrol rutin setiap hari kamis, jadinya mencukupi kebutuhan. Kendalanya ya operator suka tidak mencatet di list gitu apa yang dia ambil bisa menerima BPJS Kesehatan ya, tapi nanti masalah masuk ke kecelakaan kerja kan itu udah masuk ke ranahnya BPJS Ketenagakerjaan itu langsung diurusin sama bagian personalia untuk diklaimnya itu. Engga ada anggaran dari kita, cuma anggaran dari kita itu jatah pengobatan aja kalo sakit tapi bukan kecelakaan kerja. Waktu itu ada kebakaran di oven pleating paper perusahaan memberikan dana untuk memperbaiki itu, tapi ya itu masuk ke biaya perawatan rutin gedung. Kendala dana engga ada sih, manajemen memberikan penuh, kurang apa kurang apa. Semuanya kebutuhan ya terpenuhi dan cukup. Fasilitas yang diberikan ada APD, safety sign, APAR, hydrant, kotak P3K, tandu, terus klinik. Udah yaa paling itu-itu aja sih fasilitas yang kita berikan buat penerapan HIRADC. Semua fasilitas itu menurut saya sudah cukup baik ya keadaannya karena kita selalu mengontrol kelengkapan keadaan dari sarana prasarana. Kayak misalnya, APAR tabungnya kosong atau tidak terus tanggal kadaluarsanya kapan itu di cek, setiap bulan di cek minggu ke-2. Ada lagi kotak P3K isinya dikontrol juga oleh penanggung jawabnya, isinya yang kurang apa, dicocokan dengan listnya, 133

15 misalnya di kotak P3K ada listnya apa aja yang tersedia, asal maen ambil aja tidak mencatat jadi kami ga tau. 4. Kebijakan manajemen Kalo kebijakan perusahaan kita sih apa ya, iya sudah ada, kita kan corporate ya jadi ada kebijakan manajemen perusahaan bentuknya dalam SOP itu, cuma sistemnya belum berjalan dengan baik, belum ada konsistensinya. Ya karena susah koordinasinya dengan induknya HSE dalam corporate. Kebijakan manajemen dengan tujuan dan sasaran untuk penerapan HIRADC yaa sudah sesuai tinggal nunggu komitmennya aja ini. 5. Identifikasi bahaya Sebenarnya sangat berbahaya atau tidak itu tergantung dari tipe mesin pleating paper dan jenis paper itu sendiri. Ada yang lewat proses preheating, ada yang lewat preheating curing, ada yang engga duaduanya. Tergantung jenis papernya dan yang berbahaya yang papernya itu engga di oven. Iya itu bisa resin, bisa alergi nah ada seminggu sekali di check. Kendalanya tidak ada yang mencatat kalo ambil ngambil fasilitas yang digunakan, kayak di kotak P3K ya, operator sering tidak bertanggung jawab ngambil engga dicatat. Untuk atensi ke sana sih ada cuma banyak kesibukan sendiri-sendiri jadi yaa mau dikerjain terserah tidak dikerjain terserah. Komitmennya masih belum ya, masih kurang maju mundur aja jadinya kita. Makanya gaungnya lebih ke 5S lebih condong diarahkan ke sono. Semua sudah sesuai, mulai dari tujuan, visi misi sudah jelas semua, itu targetnya sudah punya cuma untuk menjalankan tiap hari engga ada komitmen dari perusahaan, manajemen juga. Makanya untuk menggabungkan komitmen berbagai pihak itu susah. Kita (HSE) sudah semangat tapi dari bagian produksi engga, kemudian manajemen juga engga. Kalo untuk mesin pleating paper sendiri ya sumber bahayanya kebanyakan dari medianya, media paper aja udah ada potensi bahayanya, debu paper itu ada resin bikin alergi dan bersifat karsnogenik juga ya. Terus pada saat pasang paper, roll papernya juga bisa membuat tangan terjepit. Terus oven untuk pematangan 134

16 satu item di HIRADC itu dari segi paper terpapar paper kan. Pemotongan paper paling yang sering terjadi kecelakaan itu sih, tersayat pisau cutter gitu. Jenis bahayanya ya kimiawi untuk terpapar media paper terus bahaya mekanik juga bisa. Sumber bahaya lainnya bisa juga dari saat loading roll paper itu bisa tertimpa kalo dia masangnya pake hoist crane engga benar, jenis mekanik kalo yang ini. Kemudian uap panas oven bikin sakit ke mata, panas kena resin itu. Dan hal tersebut masuk ke dalam bahaya fisik 6. Penilaian risiko Risikonya luka memar, alergi, iritasi, tersayat, sesak napas. Kecelakaan kerja selain itu apa ya oh oven untuk pematangan paper pernah terbakar karena debu paper numpuk gitu terus oven menyedot debunya ya jadi terbakar. Kecelakaan-kecelakaan itu engga sering sih, jarang tapi pernah. Ya tapi ada tapi jarang. 7. Pengendalian risiko Dampaknya engga begitu serius sih kalo diliat dari kejadian-kejadian yang tadi kayak kesayat, kejepit itu cuma dikasih P3K aja kalo emang itu ya ke klinik. Kalo pernapasan kan dampaknya jangka panjang ya, alergi juga. Alergi gitu ya solusinya dia dipindahkan, kalo dia dipaksa di situ terus paper bisa kena uap panasnya kemudian pisau potong buat potong papernya itu masih menggunakan pisau cutter yang biasa itu loh jadi pekerja sering tersayat. Nah itu yang paling berbahaya proses cutting dan curing. Sumber-sumber bahayanya sama potensinya yang di lapangan itu sih. Oh kalo jenis bahayanya lebih ke bahaya fisik sama mekanik oh iya satu lagi kimiawi yang dari resin paper itu. Risikonya terjepit roll paper memar, tertimpa material paper, terus tersayat saat cutting itu, pernapasan karena terpapar dari jenis paper tadi bisa, terus oven kan yang dibakar paper nah panas resin sisa paper, uap panas gitu perih itu kalo kena mata kayak apa ya abis makan kecipratan cabe rawit tapi ini tertentu sih ya tergantung jenis paper. Kalo tersayat dan gitu gitu juga ga terlalu sering cuma pernah terjadi. Upaya yang kita lakukan ya pastinya lakuin sesuai dengan hirarki pengendalian yang ada ya. Tapi kita tinjau dulu dari prosedurnya, apakah sudah bekerja sesuai dengan ketentuan yang ada atau tidak. Kemudian baru kita lakukan tindakan, misal kemaren terjadi kebakaran oven, 135

17 8. a. Keterlibatan dan bertanggungjawab dalam keberhasilan penerapan HIRADC b. Efektivitas penerapan HIRADC bisa berdampak panjang yang cukup serius. Upaya yang kita lakukan biasanya kita tinjau dari SOPnya gimana udah benar engga kemudian dari prosesnya operator tersebut dia sesuai engga dengan SOP. Standar dulu kita tinjau. Pekerja juga diberikan APD yang sesuai dengan pekerjaannya, soalnya waktu kita merumuskan proses sudah kita perhitungkan, sudah kita petakan. Aktualnya yang terlibat sih anggota HSE sendiri sama ya operatornya. Kalo sesuai SK sih yang bertanggungjawab dalam keberhasilan sih semua ya, semua karyawan yang ada di PJM harus bertanggungjawab semuanya. Seperti yang saya jelaskan tadi ya kalo kita visi misi, goalnya itu sudah benar, langkahlangkah yang kita lakukan sudah benar, cuma intinya itu apa sih yaa kerjasama. Masih kurang kesadaran dari manajemen, operator dan sebagainya. Perlu diperbaiki lagi dari segi itunya. Kita terus melakukan evaluasi sih, kita review terus perkembangannya gimana gimana penerapan HIRADC ini. Kita ada semacam sanksi, punishment lah jadi ada rapot, rapot kejadiannya kita tinjau dulu terus baru diperbaiki mesin, kemudian ada pekerja yang alergi karena debu paper kita pindahkan ke mesin laen bergantian gitu, terus sama pake APD sih. Kalo terjadi lukaluka begitu ya paling dikasih P3K dulu kalo ternyata memang parah ya ke klinik, seperti itu sih. Semua harus terlibat ya karena kalo cuma HSE doang juga ga bakal jalan. Staff, operator juga perlu terlibat untuk membantu kita. Pokoknya semua elemen dari HSE, staff, operator, karyawan punya kans untuk bertanggungjawab biar berhasil penerapannya ini, jadi tercapai itu zero accident. Tapi ya kenyataannya susah, masih banyak yang kurang sadar. Dibilang sudah baik dan efektif banget belom ya. Karena masih banyak yang belom paham sadar bagaimana kerja aman. Kami sih HSE sudah melakukan berbagai cara ya untuk mencegah hal-hal yang tidak diingikan, cuma ya balik lagi kita kan ga bisa bekerja sendiri butuh kerjasama dari semua pihak. Kita kasih minus poin juga untuk staff, operator kalo ada kecelakaan kerja berat. Dari pengendalian pun belom cukup efektif sebenernya cuma karena ya 136

18 c. Kondisi sebelum dan sesudah d. Kendala dalam penerapan HIRADC untuk operator, staff. Kalo ada kecelakaan kerja berat kita ada pengurangan poinnya. Sebelum diterapkan HIRADC paling metodenya korektif sama menggunakan APD sih. Perubahan setelah ada HIRADC kita jadi bisa memetakan kan ya mana potensi-potensi yang dulunya masih gelap dan lebih tau secara detail. Kendalanya ya tadi kerjasama, koordinasi antar manjemem, HSE, staff, operator. Kurangnya pengetahuan staff, operator mengenai bahaya, masih tersendat. Man power juga untuk memberikan training kurang. itu kurang SDM juga dari tim HSE, jadi yang mengerti HIRADC juga sedikit sementara PJM sendiri banyak pekerjanya, kurang ada yang kontrol. Tidak ada, pas ada kecelakaan baru ada tindakan. Untuk jangka panjangnya paling menggunakan APD. Dengan adanya HIRADC jadi lebih ke arah sih, lebih tau kegiatan mana saja yang berpotensi bahaya. Bisa kita ambil tindakan preventif dan penanggulangannya apa. Kerjasama dari semua pihak masih kurang, kesadaran untuk kerja aman dari individu juga masih kurang, dari pengetahuan soal bahaya juga masih kurang. Ada sih pelatihan/training cuma masih terbatas waktu dan orang yang memberikan training juga masih kurang. 137

19 Hasil Wawancara Mendalam Kepada Pekerja No Variabel Hasil Wawancara Informan 3 Informan 4 Informan 5 1. a. Jumlah SDM Kalo menurut saya sih cukup ya. Saya bekerja sendiri sih Menurut saya sih cukup Cuma dulu untuk jumlah kecapean pasti, untuk setting mbak, sendiri juga bisa operator, 1 mesin itu dua orang mesin sama potong paper ini, mengoperasikan mesin, soalnya untuk 1 mesin itu satu dibilang kerepotan sih cuma ya lebih enak lagi untuk setter yang setting dia kerepotan gimana ya cuma dia kalo berdua. Bisa lebih menyiapkan dari depan terus engga sampe bikin risiko fokus kerjanya. yang belakang cutting sama menyiapkan wadah. mbak, eemm ya gimana ya cukup cukup aja sih, engga masalah kalo kerja sendiri juga b. Pelatihan/training/SOP terkait pekerjaan Training K3 gitu, kita ada kok mbak. SOP kita ada sudah terpampang di line-nya juga. 2. Sarana dan prasarana Kalo yang ada di sini ya APAR, terus APD udah baru itu oh sama klinik. Sudah cukup memadai sih, semua masih layak pakai karena di cek terus, penggunaan APARnya pun kalo sudah kadaluarsa diganti. 3. Identifikasi bahaya Bekerja di mesin pleating paper itu bahaya sekali. Sumber bahayanya kita menggunakan bahan media paper ya dengan berbagai jenis, potensinya ya paper ini mengandung resin atau tapi lebih cepet kalo berdua. Ada, kalo training soal kerjaan ini dikasih mbak pas awal saya mau kerja. Iya SOP juga ada. APD doang mbak kayaknya engga ada lagi. Cukup baik sih mbak ini, memadai. Bahaya tapi dalam jangka panjang. Sumber bahayanya dari paper, debunya itu bahaya, terus cutting, paling kejepit roll slitting, oh iya sama besi panas. Udah sih mbak itu Iya pasti ada mbak SOP sama training K3. Apa ya mbak fasilitasnya, ya itu APD, klinik di depan itu. Udah itu aja. Ini roll paper tangan bisa terjepit, ganti pisau slitting bisa kesayat juga kejepit juga, roll pleater ini juga bisa kejepit, oven panas bisa kebakaran, terus 138

20 debunya, kemudian bagian slitting potensinya tangan terjepit, oven potensi bahayanya sering ada penumpukan resin itu, bisa terbakar, pisau potong paper kita kan masih pake yang manual ya jadi suka tersayat. Jenis bahayanya ya ke mekanik sama fisik ya kebanyakan. 4. Penilaian risiko Risiko kerjanya ya itu bisa terjadi luka memar, alergi, kebakaran mesin, luka sayat. Kalo untuk bahan media paper cukup sering sih tergantung dari kulit pekerja juga ya bisa parah juga alerginya bisa seluruh badan, ada yang sampe begitu terus resinnya itu parah dalam jangka 1 3 tahun paru-paru bisa jebol. Terus kalo terjepit slitting pernah terjadi cuma jarang, menurut saya sih sedang lah memarnya. Kebakaran mah jarang terjadi cuma fatal juga jadinya kalo engga segera ditanganin. Yang sering itu tersayat cutter tapi ya engga terlalu parah. doang kayaknya kalo di sini mah. Untuk jenis bahayanya yaa kimiawi Paru-paru bisa rusak kalo kena debu paper, cutting paling lecet, kesayat sering sih kalo kena cutter sering, kena besi panas sering iya luka bakar kayak gimana ya melepuh, kejepit roll slitting jarang cuma pernah sekali dua kali bengkak doang gitu. motong paper ini tergores, kesayat. Terus debu papernya juga bahaya bisa mengendap di paru-paru. Kalo menurut saya bahaya fisik ya yang kayak gitu sama apa itu namanya, bahaya kimia gitu lah. Kalo kejepit roll paper, roll pleater gitu jarang sih tapi bisa jadi kejepit, ada yang pernah kejepit juga. Yang sering ya ini kesayat pisau potong kertas, soalnya kan motongnya manual. Kecelakaan laennya pernah sih itu mesin oven buat pematangan paper kebakar karena ada penumpukan debu paper terus debunya itu kesedot ke blower mesin oven ya jadi kebakar. 5. Pengendalian risiko Dampaknya pekerja ada yang Dampaknya yang jangka Kalo kejadian kebakaran 139

21 6. a. Pengetahuan mengenai HIRADC b. Keterlibatan dan yang bertanggungjawab dalam keberhasilan penerapan HIRADC tidak bisa bekerja sementara karena harus dapat perawatan, kemudian oven terbakar ya mesin produksi dihentikan sementara. Upaya yang dilakukan perusahaan itu meninjau kembali ya kesalahannya dari mesin atau operator nih, jadi ya di training kembali dengan bahaya yang ada di sekitar kita apabila kita lalai dalam menjalankan SOP. Kalo yang luka-luka gitu paling dibawa ke klinik mbak. Kalo HIRADC ya jujur saya baru tau sekarang ini. Jadi ya belom paham itu apaan. Ya mulai dari staffnya terus ketua regunya sama si operator itu sendiri. Kalo menurut saya sih staff yang bertanggungjawab supaya HIRADC ini berjalan, setau saya ya mbak hehe. panjang doang sih ya yang paru-paru sampe kena resin bahaya itu. Upayanya ya langsung dibawa ke klinik, kalo cuma sedikit mah engga kalo kayak kulit melepuh itu dibawa ke klinik. Belom, belom tau. Saya juga baru kok mbak. Menurut saya, operator kali ya. Yang bertanggungjawab ya K3 kali ya. Kurang begitu ngerti mbak hehe. ya mesin sempet mati sementara sih untuk di cek dan diperbaiki gitu. Tapi engga sampe parah soalnya cepet ditanggulangin. Terus kalo luka-luka gitu juga engga sampe ganggu kerja, ganggu sih sebenernya cuma ga lama berapa jam istirahat juga udah bisa kerja lagi. Upayanya ya itu dicari tau dulu kenapa bisa begitu, ditanyain sudah kerja sesuai SOP belom, terus diliat lagi ini karena mesin apa karena kesalahan operator. Kalo yang luka ya dibawa ke klinik. Aduh itu apa ya mbak haha saya baru tau ini, ga tau apaan mbak. Kalo menurut saya kayak yang mbak jelasin sih ya, semuanya mesti terlibat deh. Kalo yang bertanggungjawab P2K3 mungkin ya. 140

22 Hasil Wawancara Mendalam Kepada Rekan Kerja/Maintenance No Variabel Hasil Wawancara Informan 6 Informan 7 1. a. Identifikasi bahaya Ya berbahaya lah mbak semua. Kalo jenis bahaya mekanik biasanya. Sumber bahayanya dari papernya juga dia mengandung resin ya, itu kimia kan ya bahaya sekali. Potensinya ya paru-paru itu ngendap resinnya bisa kanker. Terus ketimpa bahan itu bisa terjadi, kejepit roll pleater, kebakaran mesin karena resin. Kena pisau juga bisa luka sobek terus kena besi panas. b. Penilaian risiko Risikonya bisa luka memar, luka bakar, kebakaran mesin, tersayat pisau, sesak napas karena resin masuk ke paru-paru itu. Kalo untuk terjepit, tertimpa, kebakaran itu jarang ya mbak terjadi. Terus luka memar sama tersayat gitu juga engga begitu parah ya menurut saya. c. Pengendalian risiko Dampaknya ya si pekerja keganggu kerjaannya. Ya kalo buat kecelakaannya sendiri si korban ya langsung dibawa ke klinik. sumber bahayanya ya itu dari roll paper roll pleater potensinya dia bisa terjepit, besi panas potensinya luka bakar, oven pematang paper potensinya uap panasnya itu terus juga papernya ada resinnya debunya gitu mbak sama palingan pisau slitting bisa terjepit sama pisau cutter kesayat ya. Jenis bahayanya ya mbak biasanya sih fisik terus mekanik sama kiamiawi udah kayaknya itu aja deh mbak yang ada di mesin ini mah. Ya itu mbak yang kayak saya tadi bilang sih. Ya luka memar gitu mbak bengkak dibilang parah sih engga ya jarang juga karena operator udah tau biasanya, terus luka sayat sering terjadi juga tapi ga begitu parah terus luka bakar lumayan sering kayaknya ya. Oh sama kebakaran mesin oven ya itu pernah terjadi tuh kecelakaan kerja itu. Kalo yang kebakaran dampaknya ya produksi off mbak terhambat, upayanya ya dicari tau dulu penyebabnya kenapa terus kita cek deh terus diperbaiki. Kalo kayak kecelakaan yang luka sayat, memar, luka bakar itu yang saya tau langsung dibawa ke klinik situ. 141

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya risiko yang terjadi tergantung dari jenis industri, teknologi serta upaya pengendalian risiko

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA 1. Kecelakaan kerja a. Bagaimana cara mengetahui gambaran jumlah unsafe action dan unsafe condition penyebab kecelakaan kerja? b. Apa yang anda lakukan apabila terjadi kecelakaan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Uraian :... Uraian : Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Uraian :...

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Uraian :... Uraian : Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Uraian :... LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA A. Latar Belakang Pendidikan 1. Pendidikan terakhir : Cukup 2. Latar belakang pendidikan : Cukup 3. Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Cukup

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) : Evaluasi Penerapan Program My BBS berdasarkan unsafe act di PE

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) : Evaluasi Penerapan Program My BBS berdasarkan unsafe act di PE FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Evaluasi Penerapan Program My BBS berdasarkan unsafe act di PE Bagging dan Warehouse PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk. Nama Peneliti : Maryam Afra Jamilah

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI DALAM PENCAPAIAN TARGET UCI DI PUSKESMAS BEROHOL, KECAMATAN BAJENIS, KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter

Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter Nama Pewawancara Tanggal Wawancara Waktu Wawancara Tempat Wawancara I. Petunjuk Umum 1. Sampaikan ucapan terimakasih kepada informan atas kesediaannya dan waktu

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil wawancara dengan berpedoman pada Internal Control

BAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil wawancara dengan berpedoman pada Internal Control 148 BAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara dengan berpedoman pada Internal Control Questionnaires (ICQ), observasi, inspeksi dokumen, dan reperforming terhadap pelaksanaan

Lebih terperinci

: Permohonan Wawancara. Cirebon, Juli Kepada Yth. Bapak/Ibu

: Permohonan Wawancara. Cirebon, Juli Kepada Yth. Bapak/Ibu Permohonan Wawancara Cirebon, Juli 2010 Hal : Permohonan Wawancara Kepada Yth. Bapak/Ibu Dengan hormat, Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ( IN DEPTH INTERVIEW ) ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI DOTS PLUS PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TB MDR DI PUSKESMAS TELADAN TAHUN 06 I. Daftar pertanyaan untuk Staf bidang

Lebih terperinci

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care Naskah Manajemen Complain dan Customer Care 1. Karakter Emosional Complain Seorang ibu yang merupakan anggota keluarga pasien datang ke customer service menanyakan perihal tidak adanya tempat tidur yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ( Informed Consent )

LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ( Informed Consent ) LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ( Informed Consent ) Kepada Yth. Responden di Tempat Dengan Hormat, Saya mahasisiwi S1 sarjana ekstensi FKM Universitas Esa Unggul Nama : Rismayani Nim :

Lebih terperinci

LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (1)

LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (1) LAMPIRAN 1 80 LAMPIRAN 2 81 LAMPIRAN 3 82 LAMPIRAN 4 83 LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (1) 1. Sejak kapan Anda menjabat sebagai Kepala Puskesmas/Penanggungjawab Program Posbindu? 2. Bagaimana pengalaman

Lebih terperinci

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar? Setting: Di suatu hari yang cerah beberapa hari setelah dilakukannya implementasi oleh perawat Evita mengenai senam kaki dan edukasi mengenai terapi diet bagi sekelompok masyarakat yang menderita DM. Maka

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA Nama : Indah Wulandari NPM : 34413373 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Stephanus Benedictus Bera

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Bumiputera Cabang Tanjung Balai?

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Bumiputera Cabang Tanjung Balai? LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Adapun pedoman wawancara yang akan peneliti tanyakan kepada 2 informan adalah: 1. Bagaimana proses pengelolaan arsip dinamis pada Kantor Asuransi Bumiputera Cabang Tanjung

Lebih terperinci

1. Bagaimana kondisi lampu taman menurut pendapat anda? (Menunjuk satu bagian lampu taman yang tidak berfungsi).

1. Bagaimana kondisi lampu taman menurut pendapat anda? (Menunjuk satu bagian lampu taman yang tidak berfungsi). LEMBAR WAWANCARA STUDI EVALUASI KUALITAS ELEMEN PENDUKUNG TAMAN PADA TAMAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA Hari/Tanggal/Bulan : Resi Hari Murti Adjie

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KARYAWAN PT PDSI RANTAU ACEH TAMIANG TAHUN 2014 I.

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT HOSPITAL CINERE

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT HOSPITAL CINERE Lampiran 1 : Struktur Organisasi RS. Hospital Cinere SK Direktur PT. Anadi Sarana Tatahusada No.16/001/SK DIRUT PT. AST/2007 STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT HOSPITAL CINERE DIREKSI PT. ANADI SARANA TATAHUSADA

Lebih terperinci

Nama : Bekerja di bagian : Bagian di tim tanggap darurat :

Nama : Bekerja di bagian : Bagian di tim tanggap darurat : Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Tinjauan Pelaksanaan Program Tanggap Darurat Kebakaran di Kantor Sektor dan Pusat Listrik Paya Pasir PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Medan Tahun 2013 Nama : Bekerja di

Lebih terperinci

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau)

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau) BAB II A. PROFIL INFORMAN 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau) WE adalah mahasiswa perempuan asal Riau. WE menempuh pendidikannya di kota Yogyakarta sejak tahun 2013. WE memilih berkuliah

Lebih terperinci

WAWANCARA KEPADA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM) maka kosmetik tersebut dapat dikategorikan sebagai kosmetik impor ilegal.

WAWANCARA KEPADA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM) maka kosmetik tersebut dapat dikategorikan sebagai kosmetik impor ilegal. WAWANCARA KEPADA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM) 1) Menurut anda apa yang dimaksud kosmetik ilegal? - Kosmetik yang beredar diwilayah Indonesia untuk diperdagangkan tanpa memenuhi ketentuan dan

Lebih terperinci

LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN)

LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN) LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN) Inisial Nama : MA Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur Pendidikan Pekerjaan : 45 Tahun : SMA : Tidak Ada No. Variabel / Pertanyaan Informan Kemudahan Memperoleh Narkoba 1 Apakah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diwarnai dengan berbagai macam emosi, baik itu emosi positif maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. diwarnai dengan berbagai macam emosi, baik itu emosi positif maupun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada umumnya pasti tidak akan terlepas dari permasalahan sepanjang masa hidupnya. Hal ini dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang setiap harinya pasti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa lulus dari mata kuliah tersebut. selalu menilai negatif, tidak mengikuti ujian, belum mengambil mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa lulus dari mata kuliah tersebut. selalu menilai negatif, tidak mengikuti ujian, belum mengambil mata kuliah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2014 pasal 17 ayat 3b menyatakan bahwa mahasiswa yang mengambil program sarjana

Lebih terperinci

Wawancara Partisipan 1

Wawancara Partisipan 1 55 Verbatim Partisipan Wawancara Partisipan 1 S Isi Percakapan Kode P Selamat pasi mas 1 P1 Selamat pagi juga mbak 2 P Bisa minta waktunya sebentar mas sekitar 5-10 menit 3 P1 Iya bisa 4 P Perkenalkan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3 CV. KARYA BHAKTI USAHA Jampirejo Timur No 351 Temanggung PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRARK3K) Disiapkan untuk pekerjaan: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kali Pacar 1. KEBIJAKAN K3

Lebih terperinci

Bikin Foto Bareng Kembaran Kamu di Photoshop

Bikin Foto Bareng Kembaran Kamu di Photoshop Bikin Foto Bareng Kembaran Kamu di Photoshop Bismillahirrohmani Rohim, Sebener nya agak ga enak juga sih mau nulis ini, masih takut salah salah, coz masi banyak yang lebih hebat bikinan nya dari pada gue,

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. berdasarkan PP No. 46 Tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja PNS yang

BAB III PENYAJIAN DATA. berdasarkan PP No. 46 Tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja PNS yang BAB III PENYAJIAN DATA Penulis melakukan penelitian mengenai Penilaian Prestasi Kerja Pegawai berdasarkan PP No. 46 Tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja PNS yang dilaksanakan di Dinas Koperasi dan

Lebih terperinci

This is the beginning of everything

This is the beginning of everything This is the beginning of everything Sudah cukup lama rasanya aku tak berhubungan lagi dengan Tomi. Dan sekarang, aku sudah kuliah. Ya, kuliah. Aku menjadi mahasiswa sekarang. Dimana inilah saat-saat yang

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi responden Lampiran 1. Persetujuan Responden LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa Sarjana

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN MANAJEMEN K3 TERHADAP TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN MANAJEMEN K3 TERHADAP TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN MANAJEMEN K3 TERHADAP TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA DI PT. INTI BENUA PERKASATAMA DUMAI Saya adalah

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Ilmiah PERBAIKAN KONDISI KERJA BERDASARKAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT (HIRA) UNTUK MENGURANGI

Naskah Publikasi Ilmiah PERBAIKAN KONDISI KERJA BERDASARKAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT (HIRA) UNTUK MENGURANGI Naskah Publikasi Ilmiah PERBAIKAN KONDISI KERJA BERDASARKAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT (HIRA) UNTUK MENGURANGI KECELAKAAN KERJA KARYAWAN DI UNIT PENGGILINGAN PT MADU BARU YOGYAKARTA

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 4. Menurut kamu sudah baik kah pelayanan humas? Ya mereka sudah bekerja dengan baik.

LAMPIRAN. 4. Menurut kamu sudah baik kah pelayanan humas? Ya mereka sudah bekerja dengan baik. LAMPIRAN Transkip 1 : Informant bernama Vimala (2011-58-008) status mahasiswa aktif UEU fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Broadcasting. 1. Apakah yang kamu ketahui tentang opini publik? Opini publik bagi

Lebih terperinci

57 LAMPIRAN-LAMPIRAN

57 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN-LAMPIRAN 57 58 LAMPIRAN 1 LEMBAR PEMBERIAHUAN AWAL FAKULAS PSIKOLOGI UNIVERSIAS INDONUSA ESA UNGGUL AKARA erima kasih telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian saya mengenai gambaran coping

Lebih terperinci

Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS

Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS PRAKUALIFIKASI CSMS 3.1. PROFIL KONTRAKTOR 1. Nama Perusahaan : Alamat Pos : Nomor Telephone/Fax :... Email : 2. Anggota Direksi NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN TERAKHIR

Lebih terperinci

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Lampiran 1 Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata No Tujuan A. Menemukan gambaran model pembinaan yang selama ini digunakan untuk B. membina sekolah Adiwiyata, yaitu mulai

Lebih terperinci

PERTANYAAN WAWANCARA. Jenis kelamin: Pendidikan terakhir: Pendapatan/bulan : <3juta >3juta

PERTANYAAN WAWANCARA. Jenis kelamin: Pendidikan terakhir: Pendapatan/bulan : <3juta >3juta PERTANYAAN WAWANCARA Nama: Jenis kelamin: Jabatan: Pendidikan terakhir: Lama bekerja: Pendapatan/bulan : 3juta 1. Saat ini ibu sedang menggunakan bank apa? Sudah berapa lama ibu menggunakan bank

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Kepada Yth. Di Tempat. Saya yang bertanda tangan dibawah: : Destinady Kadiser Miden NIM :

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Kepada Yth. Di Tempat. Saya yang bertanda tangan dibawah: : Destinady Kadiser Miden NIM : 64 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Kepada Yth Calon Partisipan Penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah: Nama : Destinady Kadiser Miden NIM : 462012049 Adalah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag BAB V PEMBAHASAN Dari hasil penelitian PT. Bina Guna Kimia telah melaksanakan programprogram keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag Out (LOTO) dan Line Breaking merupakan program

Lebih terperinci

Lampiran 1. Instrumen Penelitian. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengetahuan Kecelakaan Kerja

Lampiran 1. Instrumen Penelitian. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengetahuan Kecelakaan Kerja 87 Lampiran 1. Instrumen Penelitian Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengetahuan Kecelakaan Kerja 88 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja 89 90 Variabel

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Judul : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak Nama Peneliti : Pusparini NIM : 462012064 Saya adalah mahasiswa program S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. pendidikan inklusi tingkat sekolah dasar pada SDN Tugu Utara 11 :

BAB III PENYAJIAN DATA. pendidikan inklusi tingkat sekolah dasar pada SDN Tugu Utara 11 : BAB III PENYAJIAN DATA 3.1 Identifikasi Informan Berikut daftar informan pada penelitian evaluasi penyelenggaraaan pendidikan inklusi tingkat sekolah dasar pada SDN Tugu Utara 11 : 1. Nama : Drs. H. Iskandar,

Lebih terperinci

Informed Consent. Pesetujuan menjadi Responden

Informed Consent. Pesetujuan menjadi Responden Informed Consent Pesetujuan menjadi Responden Selamat Pagi/Siang/Sore Perkenalkan nama saya Rian Krisna Pratiwi mahasiswi S1 Kesehatan Masyarakat, Jurusan K3, Universitas Esa Unggul, saya bermaksud melakukan

Lebih terperinci

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi KEBIJAKAN K3 Konstruksi VISI PERUSAHAAN MENJADI BADAN USAHA TERKEMUKA DIBIDANG KONSTRUKSI, yang mengandung arti Menduduki posisi 3 besar dalam pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang pesat tidak hanya ditandai dengan adanya persaingan yang ketat antar perusahaan. Namun, penggunaan teknologi dan material yang berbahaya

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil Wawancara 1. Wawancara dilakukan di kantor PT. Bumi Darussalam. Berikut merupakan hasil dari wawancara yang dilakukan:

LAMPIRAN. Hasil Wawancara 1. Wawancara dilakukan di kantor PT. Bumi Darussalam. Berikut merupakan hasil dari wawancara yang dilakukan: 1 LAMPIRAN Hasil Wawancara 1 Wawancara dilakukan di kantor PT. Bumi Darussalam. Berikut merupakan hasil dari wawancara yang dilakukan: Tanggal : 24 Juli 2012 Nama : Kamal Jabatan : Manajer IT Hasil Wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan manfaat namun juga dampak risiko yang ditimbulkan.

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan manfaat namun juga dampak risiko yang ditimbulkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi bersifat dinamis dan terus berkembang dengan inovasi terbaru. Perusahaan yang terbuka terhadap perkembangan teknologi akan mengalami kemajuan dan mampu bersaing

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN TINDAKAN PENGENDALIAN

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN TINDAKAN PENGENDALIAN RESIKO DAN TINDAKAN Dibuat Oleh, Direview oleh, Disahkan oleh Riwayat Perubahan Dokumen Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh Daftar Isi 1. Tujuan...4 2. Ruang Lingkup... 4 3. Referensi... 4 4. Definisi...

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah asset yang sangat berharga dimana harus terus dijaga dan diperdayakan. Pemberdayaan dan perhatian terhadap sumber daya manusia yang tinggi

Lebih terperinci

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG Rumahtangga di Indonesia terbagi ke dalam dua tipe, yaitu rumahtangga yang dikepalai pria (RTKP) dan rumahtangga yang dikepalai

Lebih terperinci

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama?

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama? esponden 1 Hari / tanggal : abu / 9 Oktober 2013 Identitas esponden Nama : Aji Wawancara : Sudah, hususnya saya sebagai karyawan KFC Suzuya Binjai mengusahakan sesama karyawan itu begitu saya memberikan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi

Lebih terperinci

JADWAL TENTATIF PENELITIAN

JADWAL TENTATIF PENELITIAN Lampiran 1 JADWAL TENTATIF PENELITIAN No. Nama Kegiatan Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pemilihan sampel penelitian 2 Melakukan prolonged engagement 3 Melakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 71

LAMPIRAN LAMPIRAN 71 LAMPIRAN LAMPIRAN 71 Lampiran 1 72 Lampiran 2 Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI PARTISIPAN Judul Penelitian Nama Peneliti : Respon Kedukaan Pasien saat Terdiagnosa HIV

Lebih terperinci

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ 1. Kegiatan selama liburan Bantu orang tua:3 Ya, kalo aku sih ya diem aja dirumah soalnya dirumah juga kan ada ibu punya took jadi bisa bantu-bantu (D,P,Aktif, Jalan-jalan:5 Kalo traveling, mungkin naik

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA (Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang)

PEDOMAN WAWANCARA (Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang) PEDOMAN WAWANCARA (Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang) Kode Informan : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Unit Kerja : Jabatan : Masa Kerja : Pengetahuan Mengenai Fungsi Puskesmas

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Lampiran KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 5 Tahun ) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Yang Pemenuhan Keterangan ditanya 3 Ya Tdk 4. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN..

Lebih terperinci

ANALISIS MARKET RESEARCH UKSW

ANALISIS MARKET RESEARCH UKSW 1. Kegiatan selama liburan Bantu orang tua: 2 Jalan-jalan: 6 kalo misalnya lagi gak ada acara tu pergi travelling atau ngapain gt, tapi kalo misalnya ada acara, ya fokus diacara itu. (AD, P, Sosial, 2013)

Lebih terperinci

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu)

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu) Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu) 1. Seberapa sering anda berkomunikasi dengan pelanggan 2. Apakah semua pelanggan yang datang diperlakukan yang

Lebih terperinci

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR Latar Belakang PP No. 50 Tahun 2012 PENGERTIAN PASAL 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. 2. Bagaimana proses Pengadaan Grey Literature di perpustakaan Universitas

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. 2. Bagaimana proses Pengadaan Grey Literature di perpustakaan Universitas LAMIRAN I EDOMAN WAWANCARA 1. Apa saja jenis Grey Literature yang ada di perpustakaan Universitas Negeri Medan? 2. Bagaimana proses engadaan Grey Literature di perpustakaan Universitas Negeri Medan? 3.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian 1. Subjek S 1Untuk mengetahui kemampuan translasi model representasi dari Real Script menjadi Gambar Statis subjek S 1, maka diberikan

Lebih terperinci

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT STRUKTUR ORGANISASI HSE PROJECT MANAGER Ir. P Tanudjaja HSE OFFICER Suharso HSE SUPERVISOR Widianto HSE SUPERVISOR Deni Santoso HSE STAFF Jauhari J HSE STAFF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan Teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan teknologi maju sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, namun tanpa disertai dengan pengendalian yang tepat akan dapat merugikan manusia

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS PEGANG BARU KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN SUMATERA BARAT TAHUN 2014 Petugas SIMPUS (I 1) Data Responden

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM KEPALA PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG (INFORMAN 1)

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM KEPALA PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG (INFORMAN 1) 1. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM KEPALA PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG (INFORMAN 1) Petunjuk Umum Wawancara: 1. Ucapkan terima kasih atas kesediaan diwawancarai. 2. Lakukan perkenalan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian 45 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat tahap-tahap kegiatan dalam pengerjaannya. Rincian waktu dan kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KERJA DENGAN EFISIENSI KERJA DI PT. TOTALINDO EKA PERSADA ST. REGIS PROJECT 5 Identitas Peneliti Nama : Muhammad Afifurrachman

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA No. Responden : UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN DI DEPT. UTILITY

Lebih terperinci

Disusun oleh Lusi Nurfaridah

Disusun oleh Lusi Nurfaridah Analisis Pengembangan Potensi Siswa SD dan Upaya Bimbingan dan Konseling di SD Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang diampu oleh Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd. Disusun oleh

Lebih terperinci

Lembar Identitas Informan Penelitian

Lembar Identitas Informan Penelitian 253 Lembar Identitas Informan Penelitian Nama : Gerry Jenis Kelamin : Laki-Laki Pendidikan : SMU Pekerjaan : Sales Promotion Boys Rokok Bandung, Juni 2010 Informan Penelitian Nama: Gerry 254 PEDOMAN WAWANCARA

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN 35 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN 36 KUESIONER Responden yang terhormat, Saya Andre Kurniawan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Unika Soegijapranata Semarang, memohon kesediaan Saudara

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

LAMPIRAN. Universitas Indonesia 1 LAMPIRAN 2 I. Identitas Pribadi Subjek 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Agama 4. Suku Bangsa Pedoman Wawancara Lampiran 1: Pedoman Wawancara II. Gambaran Pribadi Subjek 1. Masa Kecil Subjek (Prob: Peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perbedaan persepsi dan sikap terhadap pengalaman, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perbedaan persepsi dan sikap terhadap pengalaman, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia adalah unik. Hal ini terjadi karena manusia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang berbeda-beda, baik secara budaya, latar belakang pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG. signifikan bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2006, luas lahan areal kelapa

BAB 1 LATAR BELAKANG. signifikan bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2006, luas lahan areal kelapa 1 BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Industri yang mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir ialah minyak kelapa sawit. Komoditas kelapa sawit menunjukkan peran yang signifikan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT TIRTA ALAM SEGAR OLEH: SNEZANA YOFANDA/

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT TIRTA ALAM SEGAR OLEH: SNEZANA YOFANDA/ MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT TIRTA ALAM SEGAR OLEH: SNEZANA YOFANDA/ 37412094 PENDAHULUAN Latar Belakang Kecelakaan Kerja Program K3 PT Tirta Alam Segar PERUMUSAN PENELITIAN Mengetahui

Lebih terperinci

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI METAL STAMPING PART

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI METAL STAMPING PART MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI METAL STAMPING PART Disusun oleh: Diki Alnastain 32411082 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Omron Manufacturing of Indonesia merupakan merupakan perusahaan yang memproduksi alat-alat elektronik seperti Relay dan Switch. Produk yang dihasilkan diekspor

Lebih terperinci

Simulasi Try Out dengan perhitungan Item Response Theory

Simulasi Try Out dengan perhitungan Item Response Theory Simulasi Try Out dengan perhitungan Item Response Theory Wisnu Subekti April 22, 2018 Contents 1 Latar Belakang 1 2 Metode Simulasi 2 2.1 Software yang dipakai...................... 2 2.2 Cara mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa aslinya disebut adolescene, berasal dari bahasa Latin adolescene

BAB I PENDAHULUAN. bahasa aslinya disebut adolescene, berasal dari bahasa Latin adolescene 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswi merupakan bagian dari masa remaja. Remaja yang di dalam bahasa aslinya disebut adolescene, berasal dari bahasa Latin adolescene (kata bendanya, adolescentia

Lebih terperinci

KRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI

KRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI Halaman 1 dari 1 KRONOLOGI DOKUMEN Tanggal Revisi Ke Keterangan (Tuliskan sub-bab & perihal yang diubah serta alasan perubahan) 14-10-2011 0 Penentuan baru 25-11-2013 1 Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013).

PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013). PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan kerja agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

LDR (Long Distance relationship)

LDR (Long Distance relationship) LDR (Long Distance relationship) Abis gue tanyain tentang cowok yang di taksir Siska, Diki ngerasa dia butuh pacar baru. Akhirnya dia buka facebook.. nyari-nyari cewek. dia nemu tuh nama sama cewek cantik

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data dan dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang mendalam dan terstruktur guna mendapatkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pedoman Wawancara. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Pedoman Wawancara. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 113 LAMPIRAN Pedoman Wawancara 114 Tujuan penelitian: - untuk mengetahui alasan siswa menggunakan jejaring sosial Ask.Fm. - untuk mengetahui keterbukaan diri siswa melalui jejaring sosial Ask.Fm. 1 Apa

Lebih terperinci

Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09.

Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09. Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09.00 WIB Bagaimana proses identifikasi wajib retribusi Izin

Lebih terperinci

Faktor yang paling sering terjadi yaitu bangkrut yaa pada perusahaan, kita mensurveynya kurang tepat, karakter nasabah yang susah,

Faktor yang paling sering terjadi yaitu bangkrut yaa pada perusahaan, kita mensurveynya kurang tepat, karakter nasabah yang susah, Wawancara dengan pihak Account officier No Tanggal Nama Profesi Pedoman Pertanyaan Isi Wawancara Wawancara Responden 1 14 juli 2017 Mas Taufik Account Officier 1. Seperti apa mekanisme penyaluran pembiayaan

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

BAB VI KARAKTERISTIK DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT KELURAHAN SITUGEDE

BAB VI KARAKTERISTIK DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT KELURAHAN SITUGEDE 50 BAB VI KARAKTERISTIK DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT KELURAHAN SITUGEDE 6.1 Karakteristik Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pada umumnya telah banyak kelompok tumbuh di masyarakat,

Lebih terperinci

MEMPELAJARI IDENTIFIKASI BAHAYA KERJA DIPROSES BAG MAKING PADA PT SUPERNOVA FLEXIBLE PACKAGING. Disusun Oleh: Andy Permana/

MEMPELAJARI IDENTIFIKASI BAHAYA KERJA DIPROSES BAG MAKING PADA PT SUPERNOVA FLEXIBLE PACKAGING. Disusun Oleh: Andy Permana/ MEMPELAJARI IDENTIFIKASI BAHAYA KERJA DIPROSES BAG MAKING PADA PT SUPERNOVA FLEXIBLE PACKAGING Disusun Oleh: Andy Permana/30411836 Latar Belakang Perusahaan Hambatan Penerapan Keselamatan dan kesehatan

Lebih terperinci

Salah satu metode yang di lakukan dalam penelitian untuk medapatkan data

Salah satu metode yang di lakukan dalam penelitian untuk medapatkan data Lampiran Wawancara 1 Tanggal 10 Mei 2016 Salah satu metode yang di lakukan dalam penelitian untuk medapatkan data secara aktual dan terperinci yaitu dengan menggunakan metode pendekatan secara langsung

Lebih terperinci

GI,? MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INSTRUKSI KERJA. SISTEM MANAJEMEN MUTU AIRLANGGA INTEGRATED MANAJEMEN SYSTEM (ArMS)

GI,? MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INSTRUKSI KERJA. SISTEM MANAJEMEN MUTU AIRLANGGA INTEGRATED MANAJEMEN SYSTEM (ArMS) INSTRUKSI KERJA MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SISTEM MANAJEMEN MUTU AIRLANGGA INTEGRATED MANAJEMEN SYSTEM (ArMS) UNIVERSITAS AIRLANGGA Revisi ke 2 Tanggal Revisi : 1 Januari 2018 Tanggal Berlaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menghasilkan produk velg sepeda motor. Visi dari PT. Batavia Alumindo

BAB I PENDAHULUAN. yang menghasilkan produk velg sepeda motor. Visi dari PT. Batavia Alumindo 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT. Batavia Alumindo Industri merupakan perusahaan industri manufaktur yang menghasilkan produk velg sepeda motor. Visi dari PT. Batavia Alumindo Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan

BAB I PENDAHULUAN. membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas

Lebih terperinci