BAB I PENDAHULUAN. yang tidak bisa melakukan improvisasi sedini mungkin akan di tinggalkan oleh

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring perkembangan jaman dan teknologi yang kian maju secara pesat di iringi dengan permintaan konsumen yang ingin memiliki suatu barang dengan harga semurah mungkin dan dengan kualitas yang dapat di jamin.sudah pasti banyak perusahaan yang tidak siap dengan kondisi tsb, dan akhirnya perusahaan yang tidak bisa melakukan improvisasi sedini mungkin akan di tinggalkan oleh konsumenya. Perusahaan harus bisa memutar otak untuk bisa bertahan dalam kondisi yang demikian, itulah sebabnya banyak perusahaan yang saling berlomba dan mulai mencari alternatif agar bisa terus bertahan dalam melayani permintaan konsumenya.perusahaan harus mampu mengembangkan usaha, meningkatkan kapasitas perusahaan, meningkatkan pelayanan kepada konsumen, melakukan efisiensi terhadap kegiatan logistik, dan sebagainya. Selain alternatif keunggulan di atas, salah satu cara yang digunakan oleh banyak perusahaan di dunia adalah dengan melakukan perbaikan terus menerus (continuous improvement) dalam setiap bagian atau departemen serta pada setiap proses di dalamnya. Dengan usaha-usaha perbaikan tersebut, perusahaan dapat bertahan dan mencapai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan. PT Yamaha Motor Electronics Indonesia adalah salah satu perusahaan Otomotif yang membuat spare part untuk brand sepeda motor Yamaha mulai melakukan pembenahan. 1

2 Rendahnya nilai Overal Equipment Efectiveness pada line Ignition Coil yang Rata-rata hanya mencapai 60% Setiap bulanya didalam proses produksi, dimana target yang ditentukan perusahaan adalah 85%. Dan artinya setiap bulanya 25% nilai OEE hilang dengan Sia-sia tanpa ada penyebab yang jelas, Hal tersebut yang memaksa perusahaan melakukan analisis terhadap kinerja dibagian proses produksi. Analisis ini dilakukan dengan mengamati tiga faktor utama yang mempengaruhi nilai OEE, yaitu Speed loss, Stop Loss, dan Quality Loss. Setelah menemukan permasalahan utama yang terjadi, maka perusahaan dapat mencari penyebab dan menentukan tindakan perbaikannya dengan menggunakan metode FMEA sebagai dasar analisa masalah. 1.2 Rumusan Masalah Berkaitan dengan latar belakang permasalahan yang sudah dijelaskan diatas, Bagaimana meningkatkan nilai OEE dengan menggunakan metode Theoritical Value Production (TVP) 1.3 Batasan Masalah Untuk menghidari pembahasan yang terlalu jauh karena penelitian ini masih dalam pengembangan terus menerus agar tidak menyimpang, sehingga mengarah kepada sasaran dan tujuan penelitian, maka penyusun membatasi lingkup pembahasan yang ada dengan hanya memfokuskan terhadap hal-hal berikut : 1. Pengukuran dan analisa OEE (Overal Equipment Efectiveness) mengunakan metode TVP, (Theoritical Value Productivity) dilakukan di 2

3 perusahaan penulis di PT.YEID, dimana pengukuran dan analisa OEE tsb kini sedang dikembangkan untuk merespon perubahan di dunia industri otomotif. dilakukan pada line Ignition Coil karena kondisi tiap tahunya yang merugi akibat rendahnya OEE. 2. Pembahasan yang di fokuskan pada pengukuran nilai Overal Equipment Efectiveness dengan menggunakan metode Theorical Value Production sesuai dengan perhitungan sebelumnya. 3. Data yang diambil untuk penelitian ini adalah data Overal Equipment Efectiveness, ditiap-tiap proses didalam produksi khususnya pada line Ignition Coil selama periode januari 2013 sampai periode Juni 2013 sebelum di mulainya Theorical Value Production (TVP) pada maret 2013 sampai saat ini. 1.4 Tujuan Penelitian Untuk meningkatkan nilai Overal Equipment Efectiveness yang saat ini Rata-rata hanya mencapai 60% setiap bulanya. Dengan menggunakan metode Theoritical Value Production (TVP). 3

4 1.5 Metode Penelitian Adapun metode penyelesaian masalah dilakukan meliputi sbb : 1. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari referensi-referensi yang berhubungan dengan tugas akhir yang akan dibuat. dan untuk mendapatkan tata cara penyelesaian masalah. 2. Diskusi/bimbingan dilakukan dengan dosen pembimbing dan dosen yang terkait sesuai dengan masalah yang dihadapi. 3. Data menyiapkan data-data skunder dari departemen produksi, Dept Engineering, dan Quality, yang nantinya untuk pengukuran nilai OEE. 1.6 Sistematika Penulisan Sistem penulisan ini merupakan penjelasan dari urutan penulisan yang kami susun dengan secara garis besar sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Merupakan penjelasan secara global tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian serta analisa, sehingga menimbulkan gagasan pemilihan judul, sampai pada klarifikasi masalah dan tujuan penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Berisi dasar-dasar teori dan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, sebagai landasan atau pedoman yang akan digunakan dalam pengukuran dan perhitungan OEE dengan mengunakan metode TVP. 4

5 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Mengemukakan langkah-langkah dan prosedur yang dilakukan dalam penelitian, pengolahan data, dengan melakukan evaluasi serta analisis dari data yang ada. BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Berisikan tentang data-data yang diperoleh dari perhitungan OEE serta hasil pengukuran dengan metode TVP, (Theoritical Value Production) dan improvment yang dilakukan untuk menaikan nilai OEE tsb. BAB V : ANALISA Menjelaskan pemecahan dan perencanaan langkahlangkah yang akan dilakukan dalam memecahkan masalah dan untuk untuk mengetahui kerugian akibat dari pengaruh rendahnya OEE. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan kesimpulan dan saran yang di dasarkan dari hasil analisa yang dilakukan. 5