BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN"

Transkripsi

1 BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH Strategi pembangunan daerah merupakan suatu pola pendekatan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah bersama seluruh komponen masyarakat guna mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan, selanjutnya untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan perlu dielaborasi lebih lanjut kedalam strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun ke depan yaitu : 1. Sasaran meningkatnya pendapatan daerah dan pendapatan per kapita masyarakat, strategi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut : 1). Meningkatkan pendapatan masyarakat, dan arah kebijakan yang akan ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan sumber-sumber pendapatan dan penghasilan masyarakat, (b) Meningkatkan partisipasi dan akses masyarakat pada lapangan kerja, (c) Mengembangan kemitraan dalam menyerap tenaga kerja; 2). Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifkasi sumber - sumber penerimaan daerah, dan arah kebijakan yang akan ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan pemutahiran data subyek dan obyek penerimaan daerah, (b) Pembuatan regulasi-regulasi daerah yang mengatur penerimaan daerah, (c) Melakukan evaluasi terhadap produk-produk hukum yang mengatur tentang penerimaan daerah, (d) Meningkatkan sistem pengawasan dan pengendalian pengelolaan pendapatan daerah, (e) Meningkatkan sistem informasi dan manajemen pengelolaan aset daerah. VI-1

2 2. Sasaran meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi unggulan daerah, strategi yang ditempuh adalah sebagai berikut : 1) Meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur pertanian, peternakan dan perikanan, arah kebijakan yang akan ditempuh yaitu : (a) Membangun, memperbaiki dan memelihara fasilitas, sarana dan prasarana infrastruktur pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, (b) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan kelompok tani dalam menggunakan dan memelihara fasilitas, sarana dan prasarana infrastruktur pertanian, (c) Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan kelompok tani. 2) Meningkatkan bantuan benih unggul, bibit unggul, saprodi dan alsintan, arah kebijakan yang akan ditempuh yaitu : (a) Menyediakan benih/bibit unggul dan saprodi yang tepat waktu, tepat sasaran dan sesuai kecocokan lahan, (b) Menyediakan alsintan sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah serta pemerataan penyebaran, (c) Menyediakan bibit ternak besar, kecil dan unggas, (e) Mengembangankan sentra-sentra komuditas unggulan (f) Mengintrodusir jenis-jenis HMT unggul 3) Meningkatkan budidaya perikanan rakyat, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan budidaya ikan air tawar dan payau, (b) Menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana budidaya ikan air tawar dan payau, (c) Menfasilitasi kelompok tani nelayan untuk magang, (d) Meningkatkan pembinaan dan penguatan kelompok nelayan pesisir. 4) Meningkatnya luasan areal pertanian, dan arah kebijakaan yang ditempuh yaitu : (a) Mengoptimalkan dan memfungsikan lahanlahan marginal masyarakat untuk areal pertanian, (b) Memanfaatkan sumber-sumber air tanah dan air permukaan untuk kebutuhan pertanian VI-2

3 5) Meningkatnya luasan areal sumber-sumber sumber-sumber hijauan makanan ternak, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu :(a) Mengoptimalkan dan memfungsikan lahan-lahan marginal masyarakat untuk areal peternakan, (b) Memanfaatkan sumber-sumber air tanah dan air permukaan untuk kebutuhan peternakan 6) Meningkatnya kelembagaan kelompok tani, ternak dan perikanan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Memberikan bantuan modal kerja kepada kelompok tani, (b) Meningkatkan pembinaan, pengendalian dan pengawasan. 3. Sasaran meningkatnya ketahanan pangan masyarakat, strategi yang ditempuh adalah : 1). Meningkatkan intensifikasi dan diversifikasi tanaman pangan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Mengintrodusir jenis pangan unggul berdasarkan kesesuaian lahan, (b) Mengembangkan pola tanam tumpang sari, (c) Mengembangkan jenis pangan local. 2). Meningkatkan sistem agribisbis pertanian, peternakan dan perikanan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Mengembangkan jenis-jenis pangan yang berorientasi pasar, (b) Pengolahan hasil pangan pasca panen, (c) Membangun jiwa kewirausahaan di bidang pertanian, (d) Penerapan system pemeliharaan ternak secara intensif (paronsasi dan pembibitan) 3). Meningkatkan desa mandiri pangan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan lumbung pangan desa. 4). Meningkatnya system informasi pasar, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Menyediakan data jenis komuditas, harga dan cadangan pangan. VI-3

4 4. Sasaran meningkatnya pertumbuhan koperasi, usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan perdagangan yang berorientasi pasar, strategi yang digunakan adalah : 1). Meningkatnya minat masyarakat untuk berkoperasi, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Membentuk koperasikoperasi baru (b) Menyiapkan modal dan akses permodalan dengan lembaga keuangan, (c) Mengembangkan kemitraan koperasi dengan dunia usaha. 2). Meningkatnya managemen pengelolaan koperasi, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan pelatihan dan advokasi perkoperasian, (b) Meningkatkan profesionalisme pengelolaan koperasi. 3). Meningkatnya kapasitas pengurus koperasi, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan pembinaan, pelatihan dan pendampingan pengurus koperasi. 4). Meningkatnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan kapasitas kelompok UMKM, (b) Menigkatkan pembinaan dan penguatan kelembagaan UMKM, (c) Meningkatkan promosi dan pemasaran, (d) Meningkatkan bantuan modal usaha mikro kecil dan menengah. 5). Meningkatnya jaringan kerjasama pemasaran antar lembaga, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan koordinasi antar lembaga. 5. Sasaran meningkatnya jumlah pasar tradisional dan sarana penunjangnya, stategi yang digunakan adalah : 1). Meningkatnya jumlah pasar desa dan kecamatan yang dibangun, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Menyiapkan lahan untuk pembangunan pasar desa dan kecamatan, (b) Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pasar, (c) Meningkatkan konektivitas antar wilayah. VI-4

5 6. Sasaran meningkatnya investasi dan penanaman modal, strategi yang digunakan adalah : 1). Meningkatnya promosi dan pegembangan potensi unggulan daerah, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan partisipasi dalam event pameran dan expo. 2). Meningkatnya fasilitasi dan kerjasama dibidang penanaman modal dengan dunia usaha, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan koordinasi dan penguatan kapasitas kelembagaan pelayanan publik. 3). Meningkatnya iklim investasi yang kondusif, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Menngkatkan kualitas pelayanan perijinan untuk memudahkan investasi, (b) Meningkatkan jaminan keamanan dalam berinestasi. 7. Sasaran meningkatnya partisipasi angkatan kerja, strategi yang digunakan adalah : 1). Meningkatnya lapangan kerja bagi angkatan kerja, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Menciptakan peluang dan iklim usaha yang kondisif. 2). Meningkatnya peluang kerja bagi angkatan kerja, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan kemitraan dengan ddunia usaha dan swasta. 3). Meningkatnya keterampilan dan keahlian tenaga kerja, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan keahlian dan keterampilan tenaga kerja, (b) Meningkatkan perlindungan dan jaminan keselamaatan tenaga kerja. 4). Meningkatnya sarana dan prasarana balai latihan kerja, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Membangun balai latihan kerja (BLK), (b) Meyiapkan sarana latihan kerja. VI-5

6 8. Sasaran meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan manca negara, strategi yang digunakan adalah : 1). Meningkatkan promosi, pemasaran obyek wisata dan eventevent wisata, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan promosi dan pemasaran pariwisata daerah, dalam dan luar negeri, (b) Mengembangkan produk dan obyek wisata daerah, (c) Meningkatkan pembinaan event-event wisata daerah. 2). Meningkatkan dan mengembangkan kawasan-kawasan wisata andalan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan penataan kawasan-kawasan wisata andalan, (b) Meningkatkan penataan obyek dan daya tarik wisata, (c) Meningkatkan manajemen pelayanan kepariwisataan. 9. asaran meningkatnya sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan, strategi yang digunakan adalah : 1). Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan perencanaan dan desain sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan, (b) Meningkatkan akses infrastruktur ke obyek wisata. 10. Sasaran meningkatnya kualitas SDM aparatur kepariwisataan, strategi yang digunakan adalah : 1). Meningkatkan kualitas SDM apatarur kepariwisataan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan pembinaan dan pelatihan SDM aparatur kepariwisataan. 2). Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan pelaku industri parwisata, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan pelaku industry pariwisata VI-6

7 11. Sasaran meningkatnya pembinaan seni budaya daerah, strategi yang digunakan adalah : 1). Meningkatkan pembinaan sanggar-sanggar seni, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan fasilitasi penyelenggaraan pagelaran seni budaya daerah. 12. Sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah, strategi yang digunakan adalah : 1). Meningkatnya status jalan dan jembatan kabupaten dan desa, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan akses jalan dan jembatan ke sentra-sentra perekonomian, (b) Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana transportasi, (c) Meningkatkan kualitas SDM dan manajemen pelayanan transportasi. 2). Meningkatnya sarana dan prasarana kebinamargaan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana kebinamargaan, (b) Meningkatkan kapasitas SDM pengelola sarana kebinamargaan. 3). Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya air, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan saluran irigasi primer dan sekunder, (b) Meningkatkan jumlah embung-embung dan bendugan. 4). Meningkatnya kualitas jasa konstruksi daerah, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan pembinaan dan pelatihan tenaga terampil konstruksi, (b) Meningkatkan pengendalian dan pengawasan tertib usaha jasa konstruksi. 13. Sasaran meningkatnya sarana dan prasarana perhubungan, strategis yang digunakan adalah : 1). Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana perhubungan yang dibangun,. dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan jumlah armada angkutan perkotaan dan perdesaan, (b) Meningkatkan dan memperluas terminal angkutan barang, jasa dan manusia. VI-7

8 14. Sasaran meningkatnya pengendalian dan pengamanan lalu lintas, strategi yang digunakan adalah : 1). Meningkatkan pengendalian dan pengamanan lalu lintas, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan pengendalian dan pengamanan lalulintas. 15. Sasaran meningkatnya pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan dan erkelanjutan, strategi yang digunakan adalah: 1) Meningkatkan jumlah dan kualitas dokumen perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan kuantitas dan kualitas dokumen perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang, (b) Meningkatkan sinkronisasi dan senergitas tata ruang dengan dokumen lainnya. 16. Sasaran meningkatnya penataan penguasaan, kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, strategi yang digunakan adalah; 1). Meningkatkan status kepemilikan hak atas, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan pelayanan sertifikasi tanah, (b) Meningkatkan fasilitasi penanganan masalahmasalah pertanahan. 2). Meningkatkan persehatian tata batas kecamatan dan desa, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan persehatian tata batas kecamatan dan desa 3). Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi penyelesaian konflik pertanahan antar desa, kecamatan dan antar kabupaten/kota, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi penyelesaian konflik pertanahan antar desa, kecamatan dan antar kabupaten/kota. 4). Meningkatkan penanganan tanah-tanah terlantar, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu : (a) Meningkatkan penanganan tanah-tanah terlantar. VI-8

9 17. Sasaran meningkatnya pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, strategi yang digunakan adalah : 1). Meningkatkan pengelolaan dan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan pengawasan dan pengendalian wajib Amdal, UKL/UPL dan SPPL, (b) Meningkatkan penanganan pencemaran lingkungan. 2). Meningkatkan pemanfaatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam, (b) Meningkatkan konservasi dan perluasan hutan rakyat. 3). Meningkatkan pengelolaan persampahan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Menyiapkan lokasi tempat pembuangan sampah terpadu, (b) Meningkatkan sarana dan prasarana tempat pembuangan sampah. 18. Sasaran meningkatnya perlindungan dan konservasi sumber daya alam, strategi yang digunakan adalah : 1). Meningkatkan konservasi sumber daya air dan kawasan pesisir, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan konservasi sumber daya air dan kawasan pesisir. 2). Meningkatnya pengendalian kerusakan hutan dan lahan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan pengendalian kerusakan hutan dan lahan. 3). Meningkatkan pengendalian dan pengawasan sumber daya alam, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan pengendalian dan pengawasan sumber daya alam 19. Sasaran meningkatnya penataan dan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH), strategi yang digunakan adalah : 1). Meningkatkan jumlah ruang terbuka hijau, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Menyiapkan lahan untuk membangun RTH, (b) Meningkatkan pengelolaan RTH. VI-9

10 20. Sasaran meningkatnya kapasitas dan kapabilitas SDM aparatur sipil negara, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan kualitas aparatur dalam penyelenggaraan kepemerintahan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan jumlah aparatur untuk mengikuti Diklat structural dan teknis fungsional, (b) Meningkatkan kesejahteraan aparatur sipil Negara, (c) Meningkatkan kualitas perencanaan formasi kebutuhan aparatur sipil negara. 21. Sasaran meningkatnya transparansi dan akuntablitas kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan dan menyempurnakan sistem manajemen dan pelaporan kinerja instansi pemerintah secara terintegrasi, kredibel dan dapat diakses publik, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur, (b) Meningkatkan akuntabilitas kinerja SKPD. 2) Meningkatkan penerapan aplikasi e-government untuk mendukung manajemen birokrasi secara modern; dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan kualitas SDM pengawas, (b) Meningkatkan jumlah jenjang kualifikasi auditor pengawas, (c) Meningkatkan disiplin, etos kerja dan loyalitas aparatur sipil negara, (d) Memberikan reward dan punishment pada aparatur sipil negara. 22. Sasaran meningkatnya akses publik terhadap informasi kinerja instansi pemerintah, strategi yang digunakan adalah : 1) Menyediakan sistem aplikasi yang dapat diakses publik, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Menyiapkan sistem aplikasi yang dapat diakses oleh publik, (b) Menyiapkan tenaga SDM yang dapat mengoperasikan sistem aplikasi. VI-10

11 2) Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kinerja aparatur, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kinerja aparatur. 3) Meningkatkan pemahaman aparatur terhadap tugas pokok dan fungsi, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan pembinaan terhadap tugas pokok dan fungsi aparatur. 23. Meningkatnya pemahaman dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan sosialisasi dan publikasi produk-produk hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, (b) Optimalisasi penegakan Perda dan peraturanperaturan lainnya yang berlaku. 2) Menyediakan sistem aplikasi yang dapat diakses oleh masyarakat, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Menyediakan sistem aplikasi yang dapat diakses oleh masyarakat, (c) Menyiapkan tenaga terampil yang dapat mengoperasikan sistem. 24. Meningkatnya kerjasama dengan aparat keamanan dan penegak hukum dalam mencegah dan menindak kejahatan dan kekerasan yang mengganggu ketenteraman dan ketertiban dalam masyarakat, strategi yang digunakan adalah : 1) Mengoptimalkan kerjasama dengan aparat keamanan dan penegak hukum untuk mencegah dan menindak kejahatan dan kekerasan dalam masyarakat, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan patrol bersama secara rutin dan berkala untuk mencegah tindak kejahatan dan kekerasan dalam masyarakat, (b) Melibatkan masyarakat untuk berperan VI-11

12 serta dalam mencegah tindak kejahatan dan kekerasan dalam wilayahnya. 25. Meningkatknya dialog dalam penyelesaian konflik dan memelopori gerakan anti kekerasan, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan BPD, (b) Meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya dialog dalam penyelesaian konflk melalui musyawarah dan mufakat, (c) Membangun kesepakatan bersama untuk memelopori gerakan anti kekerasan dalam masyarakat. 26. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian nilai-nilai budaya, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan pagelaran seni budaya secara berkala, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan pembinaan kesadaran untuk memelhara dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal. 2) Mendokumentasikan dan mempublikasikan nilai-nilai budaya kepada generasi muda, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Mendokumentasikan tata cara ritual adat dan ceriteraceritera rakyat sebagai kekayaan budaya lokal. 27. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pola hidup hemat, strategi yang digunakan adalah : 1) Membangun kesepakatan bersama untuk memulai hidup hemat dalam setiap penyelenggaraan pesta-pesta adat dan prosesi pemakaman, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya dan makna dari hidup hemat, (b) Merancang peraturan daerah tentang pembatasan pemotongan hewan pada acara-acara adat dan pembatasan lamanya persemayaman mayat dalam rumah. VI-12

13 28. Meningkatnya kualitas ketersediaan data dan informasi kependudukan, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan pemutahiran data dan informasi kependudukan yang kekinian, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan kualitas SDM aparatur dalam menyajikan dan mempublikasikan data dan informasi kependudukan. 2) Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung untuk menvalidasi data dan informasi kependudukan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan sarana dan prasarana untuk menvalidasi data dan informasi kependudukan. 3) Meningkatkan pemanfaatan data dan informasi kependudukan untuk perencanaan dan evaluasi hasil pembangunan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan pemanfaatan data dan informasi kependudukan untuk perencanaan dan evaluasi hasil pembangunan. 29. Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan desa, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan dasar hidup yang layak, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan dasar hidup yang layak. 2) Meningkatkan dan mengembangkan usaha ekonomi masyarakat desa, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan dan mengembangkan usaha ekonomi masyarakat desa. 3) Meningkatkan pendampingan, pembinaan dan memfasilitasi akses permodalan/kredit, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan pendampingan, pembinaan dan memfasilitasi akses permodalan/kredit. 4) Meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi tepat guna (TTG), dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) VI-13

14 Meningkatkan kapasitas pemerintah desa dan BPD melalui pelatihan dan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan pengendalian pelaksanaan kegiatan. 30. Meningkatnya kapasitas dan pendampingan aparatur pemerintah desa dan kelembagaan pemerintahan desa secara berkelanjutan, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan kapasitas pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa (BPD) melalui fasilitasi, pelatihan, pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan pengendalian pelaksanaan kegiatan, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan kapasitas pemerintah desa dan BPD melalui, pelatihan, pendampingan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, pengendalian dan pemeliharaan fasilitas yang di bangun. 2) Meningkatkan pengelolaan asset desa dan keuangan desa, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan pengelolaan asset desa dan keuangan desa. 3) Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pemerintahan desa, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan ketersediian sarana dan prasarana desa. 4) Mengembangkan kerjasama antar desa, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Pengembangan kerjasama antar desa. 5) Meningkatkan dan mengembangkan sistem administrasi dan informasi desa (SAID), dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Meningkatkan dan mengembangkan system aministrasi dan informasi desa (SAID). VI-14

15 31. Meningkatnya kolaborasi kemitraan yang sinergis antara pemerintah, swasta, NGO/LSM dan masyarakat, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan data dan informasi yang akurat sebagai dasar untuk membangun kolaborasi kemitraan yang sinergis antara pemerintah, swasta dan NGO/LSM, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan data dan informasi yang akurat sebagai dasar untuk membangun kolaborasi yang sinergis antara pemerintah, swasta dan NGO/LSM. 2) Membangun koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan lembaga-lembaga donor dalam negeri maupun luar, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan kesepahaman dan kesepakatan bersama untuk berkolaborasi dalam pemberdayaan masyarakat, (b). Pengoptimalan peran dan fungsi Sekber dalam mengkoordinasikan dan mensinergikan program kegiatan kerjasama. 32. Meningkatnya kerjasama pembangunan dengan perguruan tinggi negeri/swasta dan lembaga-lembaga penelitian lainnya, strategi yang digunakan adalah : 1) Membangun koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian lainnya, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan kesepahaman dan membangun kesepakatan bersama untuk pemberdayaan masyarakat. 33. Meningkatnya mutu dan pelayanan pendidikan Pra sekolah (PAUD dan Taman Kanak-kanak), strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan pra sekolah (PAUD dan Taman Kanak-kanak), dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan kualifikasi tenaga pendidik Pra sekolah dan Tk. (b) Peningkatan kompetensi tenaga pendidik Pra sekolah dan Tk, (c) Peningkatan peran dan fungsi VI-15

16 pengawas TK dan PAUD, (d) Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pendidikan pra sekolah dan TK. 2) Meningkatkan dan memfasilitasi pembentukan lembaga pendidikan pra sekolah baru, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan pendirian lembaga pendidikan pra sekolah di setiap desa/kelurahan dan dusun/lingkung. 34. Meningkatnya mutu dan pelayanan pendidikan dasar 9 tahun yang berkualitas dan berkelanjutan, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dasar 9 tahun, dan arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan, (b) Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, (c) Peningkatan peran dan fungsi pengawas sekolah dan atau pengawas mata pelajaran. (d) Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung proses KBM pada setiap jenjang pendidikan. 2) Meningkatkan dan memfasilitasi pembentukan lembaga pendidikan baru, arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan pendirian lembaga pendidikan dasar ( SD dan SMP ). 3) Menyelenggarakan pelayanan manajemen pendidikan, arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Penyelenggaraan manajemen berbasis sekolah (MBS), (b) Pemberian beasiswa ke jenjang perguruan tinggi bagi siswa/i berprestasi. 35. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan dasar 9 tahun, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya dunia pendidikan bagi anak-anak, arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan kesadaran orang tua tentang tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak. VI-16

17 36. Meningkatnya ketersediaan tenaga pendidik dan kependidikan, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan perekrutan calon-calon tenaga pendidik yang memenuhi kualifikasi pendidikan, arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan perekrutan calon-calon tenaga pendidik yang memenuhi kualifikasi pendidikan. (b) Peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan. 37. Meningkatnya pelayanan pendidikan keaksaraan fungsional dan paket A, B dan C, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional dan paket A, B, dan C, arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan kualifikas penyelenggaraan pelayanan pendidikan keaksaraan fungsional dan paket A,B, dan C. 38. Meningkatnya pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasaran pendukung dalam pelayanan pendidikan, arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan ketersediaan sarana dan prasaran pendukung dalam pelayanan pendidikan. 2) Menyiapkan tenaga pendidik dan kependidikan, arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Penyiapan tenaga pendidik dan kependidikan. 39. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan pendampingan dan menfasilitasi keterlibatan pemuda dalam pembangunan, arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan pendampingan dan menfasilitasi keterlibatan pemuda dalam pembangunan. 2) Menyelenggarakan event-event untuk melibatkan kaum muda, arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Penyelenggaraan event-event untuk melibatkan kaum muda. VI-17

18 40. Meningkatnya prestasi dan pemasyarakatan olahraga, strategi yang digunakan adalah : 1) Menyelenggarakan event-event olah raga dalam daerah, arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Penyelenggaraan eventevent olah raga dalam daerah. 41. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan akses dan mutu penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat, perorangan dan manajemen pelayanan kesehatan masyarakat, arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Penyediaan tenaga kesehatan dan asisten tenaga kesehatan yang memadai sesuai standar pelayanan kesehatan, (b) Peningkatan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan kesehatan, (c) Penyediaan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas, (d) Peningkatan kompetensi SDM kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan, (e) Peningkatan akses dan mutu sedian farmasi, peralatan dan perbekalan kesehatan, (f) Peningkatan dan penguatan manajemen pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. 2) Meningkatkan pengelolaan data dan informasi kesehatan, arah kebijakan yang ditempuh yaitu: (a) Peningkatan pengelolaan dan dan informasi kesehatan, (b) Peningkatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang kompetitif antar fasilitas kesehatan, (c) Peningkatan pelayanan kesehatan melalui pembentukan Tim Siaga Kesehatan. 3) Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan, arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Peningkatan pelayanan pelaksanaan Jaminan kesehatan Nasional (JKN) dan Jamkesda. VI-18

19 42. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, strategi yang digunakan adalah : 1) Meningkatkan percepatan pelayanan dan perbaikan gizi masyarakat, arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Peningkatan pelayanan dan perbaikan gizi masyarakat, (b) Pengoptimalan pelayanan kesehatan di Posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya, (c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam perbaikan gizi masyarakat, (d) Peningkatan pemberian makanan tambahan bagi Balita gizi buruk dan ibu hamil KEK, (e) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam pelayanan PMT pada bayi dan anak. 2) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS), arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat, (b) Peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi masyarakat melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), (c) Peningkatan pelayanan dan penjaringan serta pemeriksaan kesehatan anak sekolah. 43. Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular, strategi yang akan ditempuh adalah : 1) Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Melakukan pendeteksian sedini mungkin jenis penyakit menular dan tidak menular dalam masyarakat, (b) Melakukan intervensi dan penanganan terhadap penyakit menular dan tidak menular, (d) Melakukan secara rutin dan berkala pada pasien agar tidak berdampak lebih luas, (e) Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dalam penanganan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular. VI-19

20 44. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan, bayi baru lahir dan balita, strategi yang akan ditempuh adalah : 1) Menekan angka kematian ibu melahirkan, bayi baru lahir dan balita, arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Penyediaan ruang bersalin dan rumah tunggu serta peralatan di Puskesmas RRI, (b) Penguatan manajemen system 2 H 2 bagi ibu melahirkan, (c) Peningkatan pelayanan kesehatan antenatal pada ibu hamil, (d) Peningkatan akses ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan ibu bersalin, (e) Peningkatan ketersediaan bahan kelengkapan ibu melahirkan pada setiap fasilitas kesehatan. 45. Meningkatnya kualitas kehidupan keluarga, keluarga sejahtera, dan meningkatnya pelayanan keluarga berencana, strategi yang akan ditempuh adalah : 1) Peningkatan kualitas kehidupan keluarga, keluarga sejahtera, dan pelayanan KB, arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Peningkatan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang merata dan berkualitas, (b) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan obat dan alat kontrasepsi yang memadai, (c) Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan method kontrasepsi jangka panjang untuk mengurangi resiko drop out, (d) Pengembangan potensi local dalam mendorong peningkatan kesejahteraan keluarga yang kurang mampu. 46. Meningkatnya pemberdayaan dan perlindungan perempuan, anak dan remaja, strategi yang akan ditempuh adalah : 1). Peningkatan pemberdayaan dan perlindungan perempuan, anak dan remaja, arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Peningkatan pemahaman masyarakat dan dunia usaha tentang tindak kekerasan, eksploitasi dan penenlantaran dan perlakuan salah terhadap perempuan, anak dan remaja, (b) Peningkatan upaya VI-20

21 pemberdayaan dan perlindungan terhadap perempuan, anak dan remaja, (c) Pemberian perlindungan dan pengawasan hokum terkait tindak kekerasan terhadap perempuan, anak dan remaja. 47. Meningkatnya penurunan jumlah kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak, strategi yang akan ditempuh adalah : 1) Meningkatkan penurunan jumlah kekerasan dalam rumah dan kekerasan terhadap anak, arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Peningkatan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak. 48. Meningkatnya pelayanan sosial fakir miskin, anak terlantar, Lansia, penyandang cacat dan penyandang masalah sosial lainya, strategi akan yang ditempuh adalah : 1). Meningkatkan pelayanan sosial fakir miskin, anak terlantar, lansia, penyandang cacat dan penyandang masalah sosial lainnya, arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Peningkatan kualitas pelayanan sosial fakir miskin, anak terlantar, Lansia, penyandang cacat, dan penyandang masalah sosial lainnya, (b) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan fakir miskin, anak terlantar, Lansia, penyandang cacat, dan penyandang masalah sosial lainnya. 49. Meningkatnya jumlah perumahan dan permukiman layak huni bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, strategi yang akan ditempuh adalah : 1) Meningkatkan jumlah perumahan dan permukiman layak huni bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Peningkatan jumlah rumah an VI-21

22 permukiman layak huni bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. 50. Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat serta pengelolaan sumber daya air lainnya, strategi yang akan ditempuh adalah : 1) Meningkatkan penyediaan air bersih minum dan sanitasi yang layak, arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Peningkatan cakupan pelayanan air bersih sesuai potensi sumber mata air yang tersedia, (b) Peningkatan pengelolaan layanan sanitasi yang layak bagi masyarakat, (c) Peningkatan pelayanan potensi dan sumber daya ar lainnya, (d) Peringkatan peran dan fungsi kelembagaan masyarakat pengelola sarana air bersih. 2) Meningkatkan ketersediaan air permukaan, arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Peningkatan fasilitasi pembangunan sumur untuk masyarakat, (b) Peningkatan pembangunan embungembung, (c) Peningkatan penanaman hutan oleh masyarakat. 51. Meningkatnya pelayanan penerangan dan energi lainnya bagi masyarakat, strategi yang akan ditempuh digunakan adalah : 1) Meningkatkan pelayanan jaringan listrik, arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Peningkatan perluasan cakupan pelayanan jaringan listrik sampai ke desa-desa dan kampung, (b) Peningkatan perluasan cakupan pelayanan PLTS tersebar pada rumah-rumah tangga di perkotaaan dan perdesaan. 2) Meningkatkan pelayanan dan pemanfaatan energi lainnya, arah kebijakan yang ditempuh yaitu, (a) Peningkatan pelayanan dan pemanfaatan energi biogas untuk kebutuhan rumah tangga TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk menjabarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah agar dapat menjadi pedoman dan dasar untuk menentukan indikasi program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangan VI-22

23 masing-masing unsur baik pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan lainnya dalam masyarakat. Selanjutnya dirumuskan hubungan dan atau keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaaran dan strategi untuk menentukan arah kebijakaan yang telah ditetapkan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Keterkaitan dimaksud disajikan dalam tabel berikut ini : VI-23

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Mencermati kondisi aktual daerah dengan berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Jatilor saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maka untuk pembangunan

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. KEBIJAKAN UMUM Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan; BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII.1 Program Pembangunan Daerah Berdasarkan visi, misi serta tujuan yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara sistematik melalui

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.4. Tabel Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi : Terwujudnya Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian,

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. STRATEGI Untuk mencapai tujuan daerah yang merupakan hasil akhir dari tolok ukur pembangunan lima tahun yang akan datang dalam menjalankan misi guna mendukung terwujudnya

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi dan misi daerah Kabupaten Tojo Una-una lima tahun ke depan, strategi dan arah

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN Upaya untuk mewujudkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dari setiap misi daerah Kabupaten Sumba Barat

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Dalam menjabarkan dan mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kota Banjar Tahun 2014-2018 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN I.5. : PERATURAN DAERAH BANYUWANGI NOMOR : 04 Tahun 2015 TANGGAL : 22 JULI 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Prioritas pembangunan Kabupaten Lingga Tahun diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB V I I I 1 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan Perangkat Daerah terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1 Strategi Strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembangunan desa dirinci setiap misi dan tujuan sebagai berikut : Misi 1: Misi 2: Meningkatkan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam upaya mewujudkan Misi maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut. 6.1. MISI 1 : MENINGKATKAN PENEGAKAN SUPREMASI

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan Arah Kebijakan dan Dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. INDIKASI DAN PROGRAM PRIORITAS Program prioritas perlu ditetapkan untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Berdasarkan strategi pembangunan daerah yang telah ditetapkan, dirumuskan kebijakan umum dan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan, disertai

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PROGRAM PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 KETERSEDIAAN RPJMD RKPD 1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 1 1 1 1 1 1 1 1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Untuk mewujudkan misi pembangunan daerah Kabupaten Sintang yang selaras dengan strategi kebijakan, maka dibutuhkan adanya kebijakan umum dan program

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016 PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA 2016 DAERAH ========================================== SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN, DAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Kabupaten Grobogan pada saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 No Prioritas Daerah Sasaran Program SKPD 1 Peningkatan Mutu Pendidikan - Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL :

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL : STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH PENDIDIKAN TK DAN SD PENDIDIKAN SMP DAN SM TENAGA PENDIDIKAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PENGAJARAN TK DAN SD PENGAJARAN SMP DAN SM TENAGA

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 - PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KaT A BLITAR KOTABUTAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan akuntabel serta berorientasi pada

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH - 125 - BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan untuk mencapai Visi dan Misi selanjutnya dipertegas melalui strategi pembangunan daerah yang akan

Lebih terperinci

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1 PEDOMAN TRANSISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak Tahun 2011-2016 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program

Lebih terperinci

(19) Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah; (20) Peningkatan pelayanan kedinasan Bupati/Wakil Bupati; (21) Pengembangan budaya baca d

(19) Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah; (20) Peningkatan pelayanan kedinasan Bupati/Wakil Bupati; (21) Pengembangan budaya baca d BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Berdasarkan isu-isu strategis, visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, serta kebijakan umum pemerintah daerah Kabupaten Polewali Mandar maka dirumuskan agenda,

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. KEBIJAKAN UMUM Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan adanya pembagian/klasifikasi urusan pemerintahan yang

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2008 TANGGAL : 24 JUNI 2008 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH WALIKOTA WAKIL WALIKOTA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN NOMOR 83 TAHUN 2016 SERTA TATA KERJA PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA BEKASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN METROLOGI PASAR PERDAGANGAN DALAM NEGERI INDUSTRI

Lebih terperinci

KEPALA BUPATI NGAWI, HARSONO SEKRETARIAT UPTD SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG TATA PERKOTAAN DAN PERDESAAN

KEPALA BUPATI NGAWI, HARSONO SEKRETARIAT UPTD SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG TATA PERKOTAAN DAN PERDESAAN DINAS PEKERJAAN BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN KEBERSIHAN KEPEGAWAIAN PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN TATA PERKOTAAN DAN PERDESAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KEBERSIHAN PERTAMANAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN 1 BUPATI BANYUWANGI WAKIL BUPATI BANYUWANGI DAERAH STAF AHLI KELOMPOK JABATAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 KELOMPOK JABATAN TK/SD PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL PMPTK PENGOLAHAN

Lebih terperinci

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Arah Kebijakan 1 Mewujudkan sumber daya manusia Bangkalan yang agamis, produktif, berkualitas dan berdaya saing kualitas sumber daya manusia agar berdaya saing,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun 2009, maka disusunlah prioritas pembangunan Kota Banda Aceh yang sesuai dengan kedudukan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan umum bertujuan menggambarkan keterkaitan antar bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran, dan berfungsi

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KEPALA

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON FORMAL DAN INFORMAL KETENAGAAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS PENDIDIKAN SD

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi Visi merupakan kondisi ideal masa depan yang menantang, yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan, berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini. Kondisi

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Ambon Tahun 2014 memuat program kegiatan yang diarahkan sepenuhnya bagi pencapaian prioritas tahun 2014. Lebih

Lebih terperinci

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya

Lebih terperinci

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Mengacu kepada arah pembangunan jangka panjang daerah, serta memerhatikan kondisi riil, permasalahan, dan isu-isu strategis, dirumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana pemerintah Kabupaten Pinrang bersama seluruh pemangku kepentingan mencapai tujuan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BAGIAN ORGANISASI SETDA TAHUN 2008 PEMERINTAH PERATURAN DAERAH NOMOR : 7 TAHUN 2008

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN A. Indikasi Rencana Program Prioritas RPJMD Kabupaten Pati tahun 2012 2017 merupakan penjabaran dari RPJPD Kabupaten Pati Tahun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci