Peranan Web Spider Dalam Internet Search Engine
|
|
- Suryadi Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JETri, Volume 3, Nomor 2, Februari 2004, Halaman 17-32, ISSN Peranan Web Spider Dalam Internet Search Engine Ferrianto Gozali & Mochamad Fajar Faezal* Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract Information is one of the basic necessities for human being. The complete and timely information is needed in almost every modern human activities. With internet as a global computer network, we can easily retrieve and find a comprehensive information we need from different places and experts from all over the world. With millions of web sites already on the Internet and thousands more being added daily, the chances of someone finding information they need are very easy and the capabilities of search engines to help users in information retrieval are very important. Internet search engine is a software that responsible for spidering and indexing the information in the Internet and maintaining a database of those information. When a keyword is entered into a search engine, it looks for that keyword in its database and displays any relevant records, so it is not really search the global network Internet. The capability of Internet Search Engine in information retrieval not only depend on the input keyword provided by user but also depend on the capability of the engine to build and maintain the database due to a dynamic changes of information in the Internet. This paper provides a brief overview about techniques used by internet search engine especially how it spidering the webs in the internet, indexing the information found in the web pages and building the database of the information. A model of web spider is developed and tested to show how web spider actually works and to investigate the relationship between the level of spidering with the capability of the search engine. The performance of the web spider is tested by spidering Trisakti University Web site using various key words and level of pages. Keywords: Internet Search Engine, web spider, web site, index, database. 1. PENDAHULUAN Pemamfaatan jaringan komputer global atau internet sebagai suatu sarana untuk mendapatkan berbagai macam informasi berkembang dengan pesat. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa internet telah menjadi suatu perpustakaan elektronik terbesar dimana semua orang dapat mencari informasi yang dibutuhkannya ataupun meletakkan informasi yang dimilikinya agar dapat digunakan oleh orang lain yang membutuhkannya. Namun demikian, untuk mencari suatu dokumen web yang sesuai dengan keinginan, dapat merupakan suatu pengalaman dan pekerjaan yang melelahkan. Tidak semua orang tahu dimana letak informasi yang * Alumni Jurusan Teknik Elektro FTI, Universitas Trisakti
2 JETri, Tahun Volume 3, Nomor 2, Februari 2004, Halaman 17-32, ISSN diinginkan dapat ditemukan, begitu pula tidak semua orang tahu bagaimana informasi yang disampaikan dapat dibaca oleh orang lain yang membutuhkan. Salah satu cara yang umumnya dilakukan untuk menemukan informasi di World Wide Web atau disingkat www adalah dengan menggunakan suatu alat bantu berupa program aplikasi yang dapat membantu proses pencarian atau internet search engine seperti yahoo, lycos, altavista, excite, google, dan lain-lain. Berdasarkan hasil survey, hampir 80 persen pengguna internet menggunakan search engine untuk mencari informasi yang dibutuhkannya di Internet dan merupakan cara yang paling dikenal untuk mendapatkan berbagai macam informasi di Internet (Gultekin Ozsoyoglu & Abdullah Al-Hamdani, 2003, n.p.). Bagaimanakah internet search engine dapat mengetahui tentang keberadaan suatu situs web dan dapat menampilkan informasi yang ada dalam situs tersebut? Semua itu dapat dilakukan dengan bantuan suatu progarm aplikasi yang dinamakan web spider atau web crawler atau kadang disebut search engine robots. Dengan menggunakan web spider, search engine berusaha mengindeks seluruh halaman web yang dijumpainya berdasarkan content atau isi dari halaman web tersebut yaitu pada kata-kata yang ditemukan pada halaman web. Web spider yang berbeda seringkali menggunakan cara yang berbeda dalam proses penelusuran serta penyusunan indeks. Akibatnya database yang dihasilkan akan berbeda pula. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan hasil pencarian informasi yang sedikit berbeda bila menggunakan search engine yang berbeda atau menggunakan search engine yang sama pada waktu yang berbeda walaupun dengan kata kunci yang sama. Penelitian terhadap penggunaan internet menunjukkan beberapa hal yang menarik antara lain, hampir 80 persen pengguna internet menggunakan search engine, lebih dari 52 persen pengguna internet menggunakan search engine yang sama setiap kali menggunakan search engine, dan kurang dari 46 persen pengguna merasa selalu berhasil mendapatkan apa yang dicarinya dengan menggunakan search engine tersebut (Gultekin Ozsoyoglu & Abdullah Al-Hamdani, 2003: n.p.). Hal ini menunjukkan pentingnya peranan internet search engine bagi user dalam proses pencarian informasi yang dibutuhkan. 18
3 Ferrianto Gozali & Mochamad Fajar Faezal, Peranan Web Spider Internet Search Engine Pada tulisan ini akan dibahas tentang konsep dasar dari internet search engine, bagaimana cara kerja web spider dari suatu search engine dalam membangun database, faktor-faktor apakah yang digunakan web spider dalam mengindeks suatu halaman web, serta bagaimana suatu search engine dapat mengikuti perubahan informasi yang terjadi dalam internet. Uji coba, pengamatan dan pengukuran dilakukan dengan menggunakan suatu model web spider yang dikembangkan untuk membangun database yang digunakan dalam suatu search engine. 2. KONSEP DASAR INTERNET SEARCH ENGINE Pada saat user menggunakan suatu search engine untuk mencari suatu informasi di Internet maka user tersebut sebenarnya tidak melakukan pencarian halaman web yang ada di jaringan global internet namun hanya melakukan pencarian pada database yang berisi informasi tentang halaman web yang berisi informasi yang dicari. Dengan meng klik hyperlink yang ditampilkan search engine barulah user berpindah dari komputer host search engine tersebut ke halaman web yang sebenarnya di Internet. Suatu search engine terdiri dari tiga bagian utama yaitu suatu web spider atau web crawler, suatu indexer dan suatu query processor Ross (Tyner & Walter Slany, 30 Juli 2004: WIB: n.p.). Web spider merupakan perangkat lunak yang bertugas untuk menelusuri seluruh halaman web yang ada di internet, umumnya dengan mengikuti hyperlink yang terdapat pada halaman web yang disinggahinya. Dengan kata lain, semakin banyak link yang dimiliki oleh suatu halaman web dari suatu situs web maka semakin sering pula halaman tersebut dikunjungi oleh web spider suatu search engine. Bagi halaman web yang terisolasi dan tidak memiliki link dengan situs web lain atau halaman web lainnya tidak akan disinggahi. Proses penelusuran yang dilakukan oleh web spider suatu search engine membutuhkan banyak pertimbangan seperti tingkat kelengkapan dan kedalaman dalam penelusuran, waktu penelusuran yang dilakukan, serta kapan proses dilaksanakan. Hal ini akan membedakan informasi dalam database yang dimiliki suatu search engine. 19
4 JETri, Tahun Volume 3, Nomor 2, Februari 2004, Halaman 17-32, ISSN Jika informasi tidak diletakkan pada halaman utama dari situs web yang dimiliki dan web spider dari search engine hanya melakukan penelusuran pada halaman utama dari situs web, maka informasi tersebut tidak akan diketahui pengguna internet pada saat menggunakan search engine tersebut. Hal inilah yang membedakan harga pemasangan iklan pada halaman utama atau bukan didalam suatu situs web. Informasi yang diperoleh pada saat mengunjungi halaman web suatu situs web ini akan digunakan sebagai indeks yang dapat meningkatkan effisiensi penelusuran informasi. Banyak cara yang digunakan dan untuk proses penentuan indeks pada suatu search engine. Umumnya search engine mengandalkan indeks yang dibuat secara otomatis oleh indexer yang dimiliki baik oleh search engine itu sendiri maupun dipadukan dengan teknologi lainnya seperti Lycos, Altavisa, Hotbot, Excite, Harvest, Infoseek, dll (Tyner & Walter Slany, 30 Juli 2004: WIB: n.p.). Dengan adanya web spider dan indexer inilah suatu search engine dapat memelihara database yang berisi informasi tentang jutaan halaman web yang ada di internet. Informasi pada database tersebut secara kontinyu di update sejalan dengan pertumbuhan situs web yang ada di Internet. Query processor merupakan suatu perangkat lunak yang menyediakan fasilitas query bagi user dalam menggunakan search engine tersebut, memasukkan kata kunci yang ingin dicarinya serta mengeksekusi query tersebut. Query processor juga bertanggung jawab untuk menganalisis input query, membandingkannya dengan indeks yang ada untuk mendapatkan item yang dicari. Hubungan antara ketiga bagian search engine tersebut dapat dilihat pada gambar.1. pada halaman berikut ini. Dengan melihat fungsi serta proses yang terjadi maka persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu search engine antara lain: mampu mencari lokasi serta ranking suatu halaman web secara efektif dan efisien, menampilkan hasil penelusuran yang mudah dimengerti oleh user, up-todate dan konsisten serta mampu mengadaptasi query dari user. 20
5 Ferrianto Gozali & Mochamad Fajar Faezal, Peranan Web Spider Internet Search Engine Gambar.1. Internet search engine Search engine dapat dikelompokkan berdasarkan bagaimana proses indeksing dilakukan. Secara umum dapat bedakan dalam tiga kelompok (Laura Gordon Murnane, 200:, n.p.) yaitu: a. Search engine yang menggunakan web spider dan secara otomatis membangun tabel indeks dari seluruh situs web yang ditelusurinya seperti pada Google. b. Search engine yang memelihara direktori secara manual seperti dijumpai pada Yahoo dimana informasi tentang situs web dikelompokkan secara manual. c. Hybrid search engine yang membangun tabel indeks secara otomatis dan memelihara hubungan antar direktori secara manual. Bagaimana sebenarnya sebuah spider program memulai tugasnya berkelana di dalam web? Tergantung bagaimana sebuah spider itu di rancang. Umumnya web spider akan memulai tugasnya dengan membuka sebuah alamat situs web sebagai titik awal. Spider akan memulai dari sebuah situs, mengindeks informasi yang terdapat pada halaman web situs tersebut kemudian mengikuti semua link yang ada dalam halaman tersebut. 21
6 JETri, Tahun Volume 3, Nomor 2, Februari 2004, Halaman 17-32, ISSN Dengan cara ini, suatu spider akan menyebar ke seluruh halaman pada situs web dan mengumpulkan data secara cepat. Meskipun semua search engine melakukan fungsi yang sama yaitu melakukan pencarian tetapi hasil yang diberikan oleh setiap search engine dapat saling berbeda antara satu dengan yang lainya. Hasil yang diperoleh setiap search engine tergantung banyak faktor. Faktor utama yang menyebabkan berbedanya hasil search yang dilakukan oleh search engine adalah bagaimana web spider yang digunakan oleh search engine tersebut melakukan spidering halaman web yang ada di internet. Hal ini akan berdampak pada kelengkapan database yang dimiliki oleh search engine tersebut. Faktor lain yang ikut menentukan kemampuan dari search engine tersebut antara lain frekuensi peng-update-an database yang dilakukan oleh search engine, algoritma search yang digunakan oleh search engine serta kecepatannya mencari halaman yang dimaksud dengan interface yang tidak membingungkan user sebagai pengguna. Berikut akan dibahas berbagai pendekatan yang dilakukan dalam pengembangan web spider didalam suatu internet search engine. 3. WEB SPIDER PADA INTERNET SEARCH ENGINE Salah satu cara yang digunakan search engine untuk mengideks secara cepat adalah mengumpulkan informasi tentang halaman web secara periodik dan otomatis dengan menggunakan program yang disebut web spider. Beberapa istilah lain yang digunakan seperti ants, automatic indexer, crawler, bot, web robots, worms, merujuk pada hal yang sama. Spider ini berkelana di web dan berfungsi untuk mengumpulkan segala informasi tentang suatu halaman web dan mengindeksnya ke dalam suatu database. Informasi tentang halaman web tersebut didapat dari katakata yang terdapat di dalam halaman web tersebut. Kata-kata tersebut kemudian di indeks menjadi sebuah daftar kata-kata yang biasanya dipakai sebagai kata kunci untuk menemukan halaman web. Proses pengumpulan informasi tentang halaman web dari situs web ini disebut web spidering. Sebuah spider program harus membuka banyak sekali halaman web untuk membentuk dan menghasilkan kumpulan kata-kata sehingga menjadi sebuah database yang terkelola dengan baik. Urutan penelusuran halaman 22
7 Ferrianto Gozali & Mochamad Fajar Faezal, Peranan Web Spider Internet Search Engine web pada suatu general search engine didasarkan pada dua konsep dasar yaitu breadth first spidering atau BFS dan depth first spidering atau DFS. Breadth First Spidering Ide dari bread first spidering adalah proses penelusuran halaman web dimana seluruh halaman web yang berada disekitar halaman utama akan ditelusuri terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke halaman web berikutnya yang letaknya lebih jauh dari halaman utama tersebut. Cara ini merupakan cara yang umum dilakukan oleh sebuah spider mengikuti link dalam suatu halaman. Breadth First spidering atau BFS dapat dilihat pada gambar 2 dimana halaman utama atau main page yang merupakan halaman web pada level-0 akan pertama di indeks. Pada halaman utama terdapat link ke tiga buah halaman pada level- 1 yaitu page-1, page-2 dan page-3 yang akan di indeks berikutnya. Setelah proses indeksing pada level-1 selesai barulah dilanjutkan pada level-2 dan selanjutnya. Gambar.2. Breadth First spidering 23
8 JETri, Tahun Volume 3, Nomor 2, Februari 2004, Halaman 17-32, ISSN Depth First Spidering Alternatif lainnya adalah depth first spidering. Dalam hal ini. spider akan menelusuri halaman web dengan mengikuti link mulai dari link pertama pada halaman awal level 0 dilanjutkan pada link pertama pada level 1 dan begitu seterusnya sampai akhir dari link tersebut. Selanjutnya proses secara iterative akan dilanjutkan dengan melakukan proses pengindeksan mulai dari link kedua yang berada pada halaman utama level 0 sampai seluruh link yang ada pada halaman utama level 0 tersebut selesai di indeks. Depth First spidering atau DFS dapat dilihat pada gambar 3 dibawah. Gambar.3. Depth First spidering 24
9 Ferrianto Gozali & Mochamad Fajar Faezal, Peranan Web Spider Internet Search Engine Dalam mengikuti link pada sebuah alamat situs web yang dikunjungi, seberapa jauh kedalaman level yang diikuti spider tersebut diatur sendiri oleh pembuatnya. Ada spider yang mengindeks sebuah alamat situd web secara tuntas, ada yang mengikuti link tanpa menghiraukan letak dari halaman tersebut. Beberapa search engine bahkan membatasi kedalaman spidering mereka untuk menghemat tempat penyimpanan yang dibutuhkan dan untuk menghindari loop yang terjadi pada sebuah situs web. Kecepatan dan banyaknya informasi yang diperoleh spider juga dipengaruhi oleh kedalaman ini. Keberadaan internet khususnya web menimbulkan tantangan baru didalam teknologi penelusuran informasi atau information retrieval. Jumlah informasi yang ada di Web berkembang dengan sangat pesat, diperkirakan pada tahun 1998 terdapat lebih dari 350 juta halaman web dan bertambah hampir sejuta halaman setiap hari (Gultekin Ozsoyoglu & Abdullah Al- Hamdani, 2003: n.p.), bahkan dari hasil penelitian diperkirakan lebih dari 600 Giga byte data halaman web yang berubah setiap bulan nya (Gultekin Ozsoyoglu & Abdullah Al-Hamdani, 2003: n.p.). Kecepatan pertumbuhan informasi pada halaman web ini menyebabkan terbatasnya kemampuan dari search engine yang menggunakan kedua cara spidering tersebut diatas. Untuk mempercepat proses spidering serta memperbanyak informasi yang dimiliki pada database, beberapa situs bahkan memiliki lebih dari satu spider, misalnya, google.com memiliki beberapa spider yang bekerja sangat cepat dalam menumpulkan data tentang halaman situs web. Cara ini disebut multi-threaded spidering. Setiap spider dapat membuka lebih dari 300 koneksi halaman web dalam waktu yang bersamaan. Pada performa terbaiknya, sebuah spider dapat membuka ratusan bahkan ribuan halaman web perdetik dan mengumpulkan sekitar 600 KByte data perdetik (K. Bharat & A. Broder, 1998: 52-56). Cara lain yang dilakukan untuk mengatasi tersebut diatas adalah dengan melakukan spidering halaman web yang lebih menarik atau yang yang sesuai dengan suatu topik tertentu. Pendekatan ini disebut dengan istilah focused spidering atau directed spidering (Gultekin Ozsoyoglu & 25
10 JETri, Tahun Volume 3, Nomor 2, Februari 2004, Halaman 17-32, ISSN Abdullah Al-Hamdani, 2003: n.p.), (Sergey Brin & Lawrence Page, 1998: n.p.). Pada focused spidering hanya sub set dari situs web yang akan di indeks yang sesuai dengan kriteria atau topik yang ditentukan. Dalam melakukan indeksing suatu halaman web, spider harus dapat menentukan bagian-bagian dari dokumen yang dapat dijadikan untuk indeks. Salah satu hal yang penting adalah meta tags atau meta data, yaitu suatu keterangan dalam halaman web yang tak terlihat pada web browser. Meta data ini yang menjelaskan isi dari halaman web tersebut dan berguna untuk membantu automatic indeksing. World Wide Web (WWW) Consortium telah membuat daftar tentang information and standardization proposals untuk metadata. Beberapa standard untuk metadata telah di umumkan untuk public diantaranya adalah Dublin Core Metadata standard dan Warwick framework. Dublin Core metadata terdiri dari 15-element yang ditujukan untuk memfasilitasi dan membantu mempercepat dan keakuratan otomatis indeks. Element-element itu adalah title; creator; subject; description; publisher; contributors; date; resource type; format; resource identier; source; language; relation; coverage; dan rights. Group ini juga telah membuat suatu cara untuk mempermudah penggabungan metadata ke dalam halaman web. Jika ini dilakukan secara keseluruhan dalam internet, dapat dipastikan Information retrieval di web akan menjadi lebih akurat, tapi untuk dapat mengadopsi hal ini secara international merupakan hal yang sulit diwujudkan karena tidak semua situs web menggunakan standard tersebut. 4. PENGEMBANGAN MODEL WEB SPIDER Pengembangan model aplikasi web spider ini dilakukan untuk memperlihatkan bagaimana teknologi web spider yang digunakan dapat secara cepat membangun database dari suatu situs web sehingga user dapat melakukan pencarian dengan hasil yang baik. Model spider ini hanya mengindeks file dan folder yang terhubung dan berada pada web-server tersebut dan tidak akan keluar dari root domain yang telah ditentukan. Sub domain tidak akan mengalami proses indeksing secara otomatis dan akan dibaca sebagai alamat situs web yang berbeda. Pengembangan model dilakukan pada Windows 2000 dengan Web Server Apache Ver 1.23 menggunakan PHP 4.0 dengan database 26
11 Ferrianto Gozali & Mochamad Fajar Faezal, Peranan Web Spider Internet Search Engine menggunakan MySQL database Hal utama dalam melakukan spidering adalah cara membaca sebuah file html dan mengumpulkan links yang ada dalam file tersebut dengan mengikuti links tersebut seperti sebuah web browser. Sedangkan indexing mencakup proses membaca file html, mengambil isinya, mengubahnya kedalam text biasa, menyimpulkan isi yang terkandung dalam file tersebut. Kemudian mngumpulkan keywords yang berhubungan dan menyimpannya sebagai bahan perbandingan query. Langkah-langkah utama dalam melakukan spidering dapat digambarkan sbb: 1. Menentukan file html sebagai starting point yaitu berupa file utama yang memiliki banyak links terhadap isi dari website yang akan di index, biasanya file root dari suatu situs web. Dalam mengikuti link, perlu di tentukan seberapa dalam kita akan mengikuti link, untuk mudahnya ini disebut level spidering. 2. Membaca file tersebut dalam text biasa, kemudian mengumpulkan links yang ada dalam file tersebut dan menyimpannya ke dalam database. Ini disebut level 0. HTML merupakan file teks yang memiliki struktur yang jelas yang dapat dibaca oleh browser. Links dalam HTML files berupa kode yang memiliki tags <a href = > dan beberapa kode script dalam vbscript seperti windows.open atau yang lainnya yang menunjukan link terhadap halaman lain. Alamat link inilah yang disimpan kedalam database. 3. Membuka link berikutnya seperti web browser dan mengulang point 2 sampai link yang ada dalam level ini habis. Links yang di kumpulkan merupakan daftar link pada level berikutnya. 4. Lakukan point 2 dan 3 secara berulang sampai dicapai level yang diinginkan. Untuk uji coba dilakukan pada situs web seperti terlihat pada gambar 4 pada halaman berikut ini. Spidering dilakukan sampai 5 level dan setiap level dilakukan 3 kali spidering untuk melihat kemampuan serta kecepatan web spider membentuk database hasil penelusuran. Tampilan layar proses spidering terlihat pada gambar 5 pada halaman berikunya lagi dan hasil rata-rata spidering tiap level dapat dilihat pada tabel 1. pada halaman berikut ini. 27
12 JETri, Tahun Volume 3, Nomor 2, Februari 2004, Halaman 17-32, ISSN Gambar 4.Tampilan proses spidering dan indeksing pada level 1 28
13 Ferrianto Gozali & Mochamad Fajar Faezal, Peranan Web Spider Internet Search Engine Gambar 5. Spidering terhadap level 1 29
14 JETri, Tahun Volume 3, Nomor 2, Februari 2004, Halaman 17-32, ISSN Pemakaian hasil spidering untuk proses penelusuran dengan menggunakan awal kata, kata dan bagian kata dengan menggunakan query interface seperti pada gambar 6 dibawah menghasilkan jumlah halaman dimana kata tersebut ditemukan dan waktu rata-rata pencarian seperti pada tabel.2 dibawah. Tabel 1. Hasil rata rata spidering Level Jumlah link Jumlah Keywords Waktu detik menit 44 detik menit 15 detik Time out Tabel.2. Hasil proses pencarian search engine Level Jenis pencarian Waktu Jumlah Halaman 1 Awalan kata 0.20 detik 3 halaman Kata 0.23 detik 3 halaman Bagian kata 0.22 detik 3 halaman 2 Awalan kata 0.37 detik 11 halaman Kata 0.37 detik 11 halaman Bagian kata 0.40 detik 11 halaman 3 Awalan kata 0.38 detik 11 halaman Kata 0.38 detik 11 halaman 30
15 Ferrianto Gozali & Mochamad Fajar Faezal, Peranan Web Spider Internet Search Engine Gambar 6. Tampilan layar proses penelusuran 5. KESIMPULAN Web spider merupakan bagian yang sangat penting didalam suatu search engine. Kemampuan web spider dalam mengikuti link dan aturanaturan standard yang telah ditetapkan serta kemampuan spider tersebut dalam melakukan indeks terhadap halaman-halaman website yang ada sangat berpengaruh terhadap performance sebuah search engine. 31
16 JETri, Tahun Volume 3, Nomor 2, Februari 2004, Halaman 17-32, ISSN Search engine mengindeks halaman di internet dengan berbagai cara. Salah satunya adalah secara otomatis dengan bantuan program web spider. Kemampuan sebuah web spider dalam mengindeks halaman website sangat mempengaruhi kemampuan search engine dalam mencari halaman yang diinginkan oleh user serta kedalaman sebuah web spider dalam mengindeks sebuah alamat website sangat mempengaruhi besar database yang dihasilkan. DAFTAR PUSTAKA 1. Gultekin Ozsoyoglu and Abdullah Al-Hamdani, Web Information Resource Discovery: Past, Present, and Future, Dept of Electrical Engineering and Computer Science, Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio 44106, K. Bharat and A. Broder, A technique for measuring the relative size and overlap of public web search engines, in: Proc. of the 7th World- Wide Web Conference, Laura Gordon Murnane, The Invisible Web: What Search Engines Can t Find and Why, University of Maryland Libraries Digital Dateline Series, Ross Tyner and Walter Slany, Sink or Swim Internet Search Tool & Techniques, Okanagan University College Library, University of Calgary, United Kingdom, Online at diakses 30 Juli 2004: WIB 5. Sergey Brin and Lawrence Page, The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search Engine, Computer Science Department, Stanford University, Stanford, CA 94305, USA,
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penerapan Web Crawler dalam Pencarian e-book ini merupakan hasil pengembangan dari penelitian terhadap Web Crawler yang sudah ada. Penelitian terdahulu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini mengalami perkembangan yang signifikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi saat ini mengalami perkembangan yang signifikan. Beragam aspek kehidupan sangat terbantu dengan perkembangan teknologi informasi ini. Hal
Lebih terperinciPERANCANGAN WEB RANK MENGGUNAKAN COLLABORATIVE FILTERING BERDASARKAN KEMIRIPAN KONTEN
PERANCANGAN WEB RANK MENGGUNAKAN COLLABORATIVE FILTERING BERDASARKAN KEMIRIPAN KONTEN Eka Budhi Prasetya Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah 27
Lebih terperinciPenerapan Graf dalam Algoritma PageRank Mesin Pencari Google
Penerapan Graf dalam Algoritma PageRank Mesin Pencari Google Adya Naufal Fikri - 13515130 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciFauzan Azmi Apa itu Search Engine. Cara Kerja Search Engine. Lisensi Dokumen:
Search Engine Fauzan Azmi azmifauzan@gmail.com http://www.azmifauzan.net Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan
Lebih terperinciAplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel
Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel Iwan Handoyo Putro 1, Resmana Lim 2, Rocky Y. Dillak 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciAplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel
Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel Iwan Handoyo Putro 1, Resmana Lim 2, Rocky Y. Dillak 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciMENDEMONSTRASIKAN AKSES INTERNET
MENDEMONSTRASIKAN AKSES INTERNET 2. Standar Kompetensi: Menggunakan internet untuk memperoleh informasi 2.1. Kompetensi Dasar: Mendemonstrasikan akses internet sesuai prosedur TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Search Engine Search Engine (Mesin Pencari) adalah salah satu program komputer yang dirancang untuk menemukan atau mencari file file yang disimpan dalam komputer. Mesin pencari
Lebih terperinciSEARCH ENGINE OPTIMIZATION (MESIN PENCARI)
SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (MESIN PENCARI) Muhamad Zaelani zaelani@raharja.info Abstrak Perkembangan internet semakin maju dan terus berkembang, sehingga semakin banyak manusia membuat suatu situs atau
Lebih terperinciMODUL 7. Apakah Joomla itu? A. Pra-Instalasi Joomla. Tujuan : 1. Pengenalan Joomla 2. Installasi Joomla 3. Pengenalan Section dan Categories
MODUL 7 JOOMLA Tujuan : 1. Pengenalan Joomla 2. Installasi Joomla 3. Pengenalan Section dan Categories Apakah Joomla itu? Sejauh ini joomla adalah: Joomla! is a free open source framework and content publishing
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SEARCH ENGINE DOKUMEN PAPER BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Aldrik Saddermi
ANALISIS DAN PERANCANGAN SEARCH ENGINE DOKUMEN PAPER BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Aldrik Saddermi 10.11.4055 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciTIK Agribisnis UMY 2016 Heri Akhmadi, S.P., M.A.
Search Engines TIK Agribisnis UMY 2016 Heri Akhmadi, S.P., M.A. Today s Lecture Mengenal dan menggunakan search engine (SE) untuk mendapatkan informasi Membandingkan kelebihan dan kelemahan beberapa SE,
Lebih terperinciPembuatan Aplikasi Konversi Metadata Menggunakan Standar Open Archive untuk Koleksi Artikel Elektronik Pusat Penelitian Universitas Kristen Petra
Pembuatan Aplikasi Konversi Metadata Menggunakan Standar Open Archive untuk Koleksi Artikel Elektronik Pusat Penelitian Universitas Kristen Petra Iwan Handoyo Putro 1), Resmana Lim 2), Hendri Kurnia Wijaya
Lebih terperinciSearch Engine. Adri Priadana ilkomadri.com
Search Engine Adri Priadana ilkomadri.com Pendahuluan Buku vs Internet. Internet Bebas dan Banyak Sumber seluruh dunia. Mencari informasi secara spesifik. Pencarian informasi secara spesifik ini dapat
Lebih terperincidapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator.
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam berbagai bidang kehidupan. Kemajuan ilmu dan teknologi telah mengakibatkan semakin meluasnya pemanfaatan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. untuk langkah berikutnya hingga tercapai hasil maksimal.
6 Learning). Setiap tahapan dalam SEO memerlukan cara kerja dengan melewati setiap fase dalam ARC seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5 Action Research Model. Diagnosa Tujuan dari penerapan SEO ini
Lebih terperinci2.2. Fitur Produk Perangkat Lunak Fitur Pengolahan Data Fakultas Fitur Pengolahan Data Jurusan
Abstract This search engine application is a tool used in topic research concerning practical work and final assignment made by Maranatha Christian University s students. The users can do research based
Lebih terperinciMODUL 1 MENGOPERASIKAN WEB BROWSER
MODUL 1 MENGOPERASIKAN WEB BROWSER I. PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Modul merupakan modul yang membahas tentang pengetahuan populer mengenai internet, penjelajahan dan pengambilan informasi melalui media internet
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas tentang Sistem Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan atau keseluruhan dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama
Lebih terperinciGambar 2. Halaman web dari Google. Search Bar
TEKNIK SEARCHING EFEKTIF DI INTERNET Restu Widiatmono, M.Si. Disampaikan dalam Workshop Peningkatan Strategi Belajar melalui IT, Program Hibah Kompetisi A2 Tahun 2007, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Lebih terperinciPERTEMUAN 6 PROMOSI DAN PEMELIHARAAN WEB
PERTEMUAN 6 PROMOSI DAN PEMELIHARAAN WEB Promosi Website Bagaimana user dapat menemukan dan mendapatkan informasi dari website adalah tujuan dari promosi web, terutama untuk aplikasi web yang komersil.
Lebih terperinciMOBILE ONLINE DICTIONARY
MOBILE ONLINE DICTIONARY Susana Limanto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya, Surabaya Jl. Raya Kalirungkut Surabaya - 60292 Telp (031)- 2981395 e-mail : us6169@fox.ubaya.ac.id
Lebih terperinciBernadus Very Christioko Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang. Abstract
IMPLEMENTASI SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Studi Kasus: Dokumen Teks Berbahasa Indonesia (IMPLEMENTATION OF INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM Case Study: Text Document in Indonesian Language) Bernadus Very
Lebih terperinciDR.LULUK FAUZIAH, M.SI FISIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 27 AGUSTUS 2016
DR.LULUK FAUZIAH, M.SI FISIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 27 AGUSTUS 2016 Teks/full-text Indeks/abstrak Suara/lagu Gambar/foto/imej Perangkat lunak Video, film Game Animasi Data statistik Formula/paten
Lebih terperinciKORPUS BERITA DARING BAHASA INDONESIA DENGAN DEPTH FIRST FOCUSED CRAWLING Aad Miqdad Muadz Muzad 1), Faisal Rahutomo 1)
KORPUS BERITA DARING BAHASA INDONESIA DENGAN DEPTH FIRST FOCUSED CRAWLING Aad Miqdad Muadz Muzad 1), Faisal Rahutomo 1) 1 Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang aadmiqdad@gmail.com,
Lebih terperinciHTML. Hypertext Markup Language. Pemrograman Web 1. Genap
HTML Hypertext Markup Language Pemrograman Web 1 Genap 2009 2010 HTML HTML? Sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser.
Lebih terperinciSearch Engines. Information Retrieval in Practice
Search Engines Information Retrieval in Practice All slides Addison Wesley, 2008 Search Engine Architecture Arsitektur dari mesin pencari ditentukan oleh 2 persyaratan efektivitas (kualitas hasil) efisiensi
Lebih terperinciE-MARKETING. On Page SEO
E-MARKETING On Page SEO PERILAKU KONSUMEN Tendensi Perilaku Konsumen Kemungkinan Besar Membeli Atas Dasar REKOMENDASI Proses Konversi E-Marketing Riset pasar (pencari Informasi) Tahapan pembelian Online
Lebih terperinciInternet dan World Wide Web
Materi 7 Internet dan World Wide Web Tujuan: Menjelaskan bagaimana berhubungan dan mengakses Internet Menjelasakan Bagaiman Melihat dan mencari informasi di Web Menggambarkan tipe-tipe website Mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. 1 Launching Business on the Web, David Cook and Deborah Sellers, QUE, 1995, hal 12.
BAB I Pendahuluan Perkembangan teknologi komputer akhir-akhir semakin maju, terutama perkembangan dibidang teknologi informasi, karena didukung oleh perkembangan perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet secara pesat dengan miliaran halaman web tersedia di internet dan halaman-halaman tersebut selalu tumbuh setiap waktunya, Akibat dari pertumbuhan
Lebih terperinciPENERAPAN FOCUSED CRAWLING PADA SITUS BERITA ONLINE
PENERAPAN FOCUSED CRAWLING PADA SITUS BERITA ONLINE Aad Miqdad Muadz Muzad 1, Faisal Rahutomo 2, Imam Fahrur Rozi 3 1,2,3 Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1 aadmiqdad@gmail.com,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang serupa menggunakan sistem pelayanan bisinis secara online.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dibidang informasi mendorong setiap instansi atau perusahaan untuk tetap mengikuti perkembangannya, terutama berkenaan dengan perkembangan
Lebih terperinciTIPS DAN TRIK MEMPEROLEH RANGKING DALAM SEARCH ENGINE. Kiat-Kiat Jitu Cara Mempromosikan Website Pada Search Engine
TIPS DAN TRIK MEMPEROLEH RANGKING DALAM SEARCH ENGINE Kiat-Kiat Jitu Cara Mempromosikan Website Pada Search Engine Untuk Memperoleh Rangking Yang Pantas Dikumpulkan Oleh : Putranda Akhmad PENDAHULUAN Perkembangan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 latar belakang masalah. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan
BAB I Pendahuluan 1.1 latar belakang masalah Buku merupakan salah satu prasyarat bagi tercapainya tujuan pendidikan. Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dijelaskan bahwa: Pendidikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Internet Internet merupakan suatu jaringan antar komputer yang saling dihubungkan. Media penghubung tersebut bisa melalui kabel, kanal satelit maupun frekuensi radio, sehingga
Lebih terperinciPemrograman Basis Data Berbasis Web
Pemrograman Basis Data Berbasis Web Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) Noor Ifada S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform
Lebih terperinciWEB1. Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1
WEB1 Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Kegiatan Bobot Nilai (%) Ujian Tengah Semester 25 Ujian Akhir Semester (Demonstrasi Tugas Aplikasi) 35 Laporan Tugas Aplikasi 30
Lebih terperinciMESIN PENCARI INFORMASI
BAB 7 MESIN PENCARI INFORMASI Peta Konsep Mesin Pencari Informasi Mengubah Bahasa yang Digunakan di Google Mencari Informasi Menggunakan Search Engine Mengelola Informasi Hasil Akses Internet Mencari Informasi
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN
SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN 1 Febri Yana Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan JL. H.M. Joni No. 70C Medan 20152 Indonesia twentyone_february@yahoo.co.id
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA PERUSAHAAN KARTIKA ANTIQUE. Naskah Publikasi
PERANCANGAN SISTEM BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA PERUSAHAAN KARTIKA ANTIQUE Naskah Publikasi Diajukan Oleh : Ayu Diani Astuti 09.22.1108 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciPertemuan 1. Pengenalan Dasar Web
Pertemuan 1 Pengenalan Dasar Web Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System) Homepage Web Browser
Lebih terperinciMesin Pencari Web. Ayub Firmansyah Hutabarat. Abstrak. Pendahuluan.
Mesin Pencari Web Ayub Firmansyah Hutabarat ayub@raharja.info Abstrak Hampir semua aplikasi dan web selalu dilengkapi mesin pencari yang sangat membantu dan mempermudah pengguna ataupun pembaca untuk menemukan
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus. berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Karakteristik Uneven Solution Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat mengandalkan satu bahasa seperti tahun lalu. Coba lihat
Lebih terperinciWWW (World Wide Web) Adalah salah satu bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet. Biasa disingkat sebagai Web. Merupakan sekumpulan
Pengantar 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System) Homepage Web Browser Web Server Web Programming
Lebih terperinciAplikasi DFS dan BFS pada Web Crawler di dalam Mesin Pencari (Search Engine)
Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Tugas II IF2211 Strategi Algoritma Aplikasi DFS dan BFS pada Web Crawler di dalam Mesin Pencari (Search
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis pakaian. Seiring dengan perkembangan fashion pakaian ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis penjualan pakaian sekarang ini memang semakin berkembang terutama di Indonesia, ini terbukti dengan semakin banyaknya muncul outlet dan distro yang menjual berbagai
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APPLICATION MANAGEMENT SYSTEM PADA WEBSITE JURUSAN ILMU KOMPUTER
PENGEMBANGAN APPLICATION MANAGEMENT SYSTEM PADA WEBSITE JURUSAN ILMU KOMPUTER 1 Muhammad Donny F, 1 Didik Kurniawan, 1 Anie Rose Irawati 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila Abstract Most of the system
Lebih terperinciWebometrics Best Practice. Beni Rio Hermanto, ITB webmaster team.
Webometrics Best Practice Beni Rio Hermanto, ITB webmaster team. Webometrics Motivation If the web performance of an institution is below the expected position according to their academic excellence, university
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu
Lebih terperinciSearch Engine. Asep Herman Suyanto
Search Engine Asep Herman Suyanto info@bambutechno.com http://www.bambutechno.com Beberapa search engine adalah untuk general-purpose pencarian. General-purpose search engines ini bisa lebih lanjut dibagi
Lebih terperinciWEB BROWSER World Wide Web WWW SEARCH ENGINE Mesin pencari
WEB BROWSER World Wide Web (www atau disebut web) adalah suatu ruang informasi dimana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI).
Lebih terperinciModul TIK Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : Menggunakan internet untuk keperluan informasi dan komunikasi : Mempraktikkan akses Internet Materi Pembelajaran : 1. Istilah-istilah dalam Internet dan Tipe Koneksi
Lebih terperinciInternet Marketing Jaeni
Pengantar Internet Marketing Jaeni info@jaeni.net 08562850663 www.amikom.ac.id 1 Introduction 2 3 Future? Internet menjadi kebutuhan Akses Internet semakin murah bahkan gratis Integrasi internet, mobile,
Lebih terperinciMatakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie
Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya
Lebih terperinciPengembangan Electronic Document Management System (EDMS) Sebagai Alternatif Pengarsipan di Perguruan Tinggi. M. Miftakul Amin
Pengembangan Electronic Document Management System (EDMS) Sebagai Alternatif Pengarsipan di Perguruan Tinggi M. Miftakul Amin Fakultas Ilmu Komputer, Informatics & Business Institute Darmajaya Jl. Z.A
Lebih terperinciSEO SEO ( Search Engine Optimization)
SEO SEO ( Search Engine Optimization) Oleh: Tim Modul Osca http://osca-akakom.org SEO SEO ( Search Engine Optimization) SEO ( Search Engine Optimization) merupakan cara atau usha yang dapat kita lakukan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 Sekolah : SMK Negeri 1 Nganjuk Mata Pelajaran : Produktif Multimedia Kelas / Semester : X / 1 Pertemuan Ke- : 1, 2 & 3 Alokasi Waktu : 12 Jam Pelajaran ( 3 x Pertemuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG TUGAS AKHIR
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG TUGAS AKHIR Kunci dari sukses Internet adalah adanya pertukaran data yang praktis, yang pada awal-nya hanya berupa teks yang ditampilkan dalam bentuk halaman web,
Lebih terperinciImplementasi Distributed File Server pada Apache Web Server
Implementasi Distributed File Server pada Apache Web Server Novita Belinda Wunarso, Andrias Rusli, Michelle Angelica, Arabella Margaret Salim Program Studi Sistem Informasi, Universitas Multimedia Nusantara,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci :SSL, RSA, MD5, Autentikasi, Kriptografi. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam dunia internet tidak ada yang benar-benar aman. Selalu saja ada celah dalam setiap aplikasi yang dibuat. Untuk memininalisir serangan dapat menggunakan enkripsi pada data ketika data tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penjualan pada butik Be Collection merupakan kegiatan pokok
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan penjualan pada butik Be Collection merupakan kegiatan pokok usaha yang bergerak dalam bidang produk fashion. Kegiatan penjualan berhubungan dengan arus
Lebih terperinciKULIAH 11 WEB IR. BAB 13 Baeza-Yates & Ribeiro-Neto. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia
KULIAH 11 WEB IR BAB 13 Baeza-Yates & Ribeiro-Neto World Wide Web Dikembangkan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1990 di CERN untuk mengorganisasikan dokumen penelitian yang ada di Internet. Mengembangkan
Lebih terperinciPengembangan Aplikasi E-learning dengan Menggunakan PHP Framework Prado
Pengembangan Aplikasi E-learning dengan Menggunakan PHP Framework Prado Djoni Setiawan K, Purnomo Wisnu Aji Program Studi D3 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciPenelusuran Informasi (Information Retrieval) Taufik Fuadi Abidin. Web Search
Penelusuran Informasi (Information Retrieval) Taufik Fuadi Abidin Web Search Topik Pertemuan Ini Web Search Overview Sejarah Perkembangan Web Search Arsitektur Web Crawler Tantangan dalam Web Search Tech
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Perancangan Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu (Kamus Bahasa Indonesia, 1988, h: 927). Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan,
Lebih terperinciSISTEM e- LIBRARY BERBASIS WEB DI POLITEKNIK NEGERI PADANG
SISTEM e- LIBRARY BERBASIS WEB DI POLITEKNIK NEGERI PADANG NASRUL NAWI AFRIZAL YUHANEF Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Universitas Andalas Padang ABSTRAK Communication technology of data
Lebih terperinciPANDUAN PENGGUNAAN. Joomla! Versi 1.5. Oleh: Anon Kuncoro Widigdo
PANDUAN PENGGUNAAN Joomla! Versi 1.5 Oleh: Anon Kuncoro Widigdo anonkuncoro@yahoo.com Kendari 2009-2010 MODUL I Pendahuluan Joomla adalah sebuah aplikasi sistim manajemen konten atau Content Management
Lebih terperinciALAT ANALISIS DOMAIN BERBASIS WEBSITE UNTUK MENGETAHUI PERINGKAT DI MESIN PENCARI. Naskah Publikasi
ALAT ANALISIS DOMAIN BERBASIS WEBSITE UNTUK MENGETAHUI PERINGKAT DI MESIN PENCARI Naskah Publikasi disusun oleh JATMIKO 06.11.1287 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciPengantar E-Business dan E-Commerce
Pengantar E-Business dan E-Commerce Pertemuan Ke-8 (Konsep Dasar Web dan Internet) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP
Lebih terperinciAPLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH
APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH 062406065 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berkaca dari pesatnya laju perkembangan teknologi. modern, sistem penjadwalan guru di sebuah sekolah akan lebih
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Berkaca dari pesatnya laju perkembangan teknologi modern, sistem penjadwalan guru di sebuah sekolah akan lebih efektif jika menggunakan sebuah aplikasi. Aplikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan media informasi terkini dan paling up to date
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet merupakan media informasi terkini dan paling up to date berisikan data informasi yang dapat diakses secara global. Melalui internet orang-orang dapat bertukar
Lebih terperinci2. Searching, Bookmark dan Download
2. Searching, Bookmark dan Download 2.1. Mencari Informasi Kegiatan yang paling banyak dilakukan pengguna Internet adalah mencari informasi tertentu yang sesuai dengan yang dibutuhkan, kegiatan ini disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan yang memiliki banyak kegiatan yang harus dilakukan dan untuk mengatur kegiatan tersebut bisa dilakukan secara manual atau secara online.
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Mendefenisikan Web dalam Macromedia Dreamweaver 8
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Mendefenisikan Web dalam Macromedia Dreamweaver 8 Sebelum membangun web yang akan kita buat, pertama kali yang dilakukan adalah file tersusun rapi dan terkumpul dalam satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Web sekolah merupakan ajang untuk menampilkan informasi dan dokumentasi sebuah sekolah. Sebenarnya banyak sekali informasi tentang sebuah sekolah yang bisa dipaparkan atau ditampilkan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN WEB CRAWLER APLIKASI PANDUAN PEMBELIAN SPESIFIKASI KOMPUTER RAKITAN ONLINE DENGAN MEMANFAATKAN GOOGLE GEARS
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN WEB CRAWLER APLIKASI PANDUAN PEMBELIAN SPESIFIKASI KOMPUTER RAKITAN ONLINE DENGAN MEMANFAATKAN GOOGLE GEARS Pawestri Dwi Utami Royyana Muslim I Henning T.C Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) Rangga Sanjaya Fakultas Teknik, Universitas BSI Jalan Sekolah Internasional No. 1-6, Bandung 40282, Indonesia
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. : Multi sistem operasi, bisa Windows, Linux, Mac OS, maupun Solaris
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 XAMPP XAMPP merupakan singkatan dari : X A M P P : Multi sistem operasi, bisa Windows, Linux, Mac OS, maupun Solaris : Apache HTTP Server : MySQL Database Server : PHP Scripting
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMBUATAN E-COMMERCE TOKO BUKU DENGAN ASP DAN DATABASE ODBC
TUGAS AKHIR PEMBUATAN E-COMMERCE TOKO BUKU DENGAN ASP DAN DATABASE ODBC TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Fakultas Teknik Jurusan Elektro
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (SEO) UNTUK MENINGKATKAN PERINGKAT DI SERP PADA GOOGLE HUMMINGBIRD
IMPLEMENTASI SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (SEO) UNTUK MENINGKATKAN PERINGKAT DI SERP PADA GOOGLE HUMMINGBIRD Rasyid Panji Ishwara Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131 E-mail :
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Website atau World Wide Web, sering disingkat sebagai www atau web saja, yakni
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Website Website atau World Wide Web, sering disingkat sebagai www atau web saja, yakni sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain dipresentasikan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PADEPOKAN TRAH SATRIA MATARAM YOGYAKARTA
SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PADEPOKAN TRAH SATRIA MATARAM YOGYAKARTA Naskah Publikasi Diajukan oleh Kurniawan Agung Pamungkas 05.12.1411 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciBAB 1 PERSYARATAN PRODUK
BAB 1 PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Kehidupan sekarang ini banyak sekali hal yang harus kita perhatikan, salah satunya adalah pendidikan, karena pendidikanlah yang dapat memberikan ilmu atau pengetahuan
Lebih terperinciPencarian Buku Perpustakaan. Melalui SMS Menggunakan Java
Pencarian Buku Perpustakaan Melalui SMS Menggunakan Java Jemmy / 0222129 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jln.Prof.Drg.Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia Email : j3m_my@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciBidang Studi :.. B. Pertanyaan
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Dengan hormat, Saya mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/I untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner berikut ini dalam rangka pencarian informasi tentang Teknologi
Lebih terperinciWahyu Dwi Suryanto DKSI IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion lt. 2 Darmaga IPB ALL ABOUT SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (SEO)
ALL ABOUT SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (SEO) 1. Mengapa Perlu Search Engine Optimization (SEO) Search Engine Optimization (SEO) adalah pengetahuan untuk merekayasa elemenelemen website untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Berkembang pesatnya dunia internet dan kebebasan dari sesorang untuk membuat suatu halaman web maka mengakibatkan halaman web bekembang jumlahnya dengan
Lebih terperinciAPLIKASI E-DOCUMENT PADA BURSA PENGETAHUAN KAWASAN TIMUR INDONESIA
APLIKASI E-DOCUMENT PADA BURSA PENGETAHUAN KAWASAN TIMUR INDONESIA Andreas Handojo, Yuliana Chandra, Agustinus Noertjahyana Universitas Kristen Petra handojo@petra.ac.id ABSTRACT Nowadays, people are more
Lebih terperinciPertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) D3 Manajemen Informatika - Unijoyo 1
Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) D3 Manajemen Informatika - Unijoyo 1 Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System)
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan
Lebih terperinciPERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG
PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG 072406029 PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciPemWeb C. Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1
PemWeb C Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan aplikasi web yang semakin pesat sejak munculnya teknologi internet sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan aplikasi web yang semakin pesat sejak munculnya teknologi internet sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN SISTEM PEMERINTAHAN DAN POTENSI DESA PADA KABAPUTEN PRINGSEWU BERBASIS WEB
PEMBERDAYAAN SISTEM PEMERINTAHAN DAN POTENSI DESA PADA KABAPUTEN PRINGSEWU BERBASIS WEB Asih Mekar Sari Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wismarini
Lebih terperinciBAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG
BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG Pengembangan website telah menjadi tuntutan pemiliknya seiring dengan dinamika dan kemajuan teknologi internet. Website yang tidak mempunyai informasi dan tampilan
Lebih terperinci