5 Abad Islam di Papua: Dari Raja Ampat Hingga Sultan Papua

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "5 Abad Islam di Papua: Dari Raja Ampat Hingga Sultan Papua"

Transkripsi

1 5 Abad Islam di Papua: Dari Raja Ampat Hingga Sultan Papua Jum'at, Syiar Islam di Bumi Papua awalnya terkonsentrasi di wilayah Papua Barat, mulai dari Raja Ampat hingga Fakfak page 1 / 7

2 FOTO: KOLEKSI FOTO TROPEN MUSEUM BELANDA Haji Oea Saraka di Onin (Fakfak). Foto diambil antara tahun page 2 / 7

3 Oleh : Beggy Rizkiyansyah GEMA Takbir mengumandangkan kebesaran Allah di nusantara ternyata meluas, bahkan hingga ke Papua. Lautan luas, diterabas, ombak diterjang oleh Muslim untuk menyiarkan Islam ke penjuru nusantara. Di bumi Papua, kita dapat merasakan kehadiran dakwah Islam, bahkan sejak lima ratus tahun yang lalu. page 3 / 7

4 Papua sendiri telah dikenal sejak lama. Pada masa Kerajaan Sriwijaya, Papua disebut Janggi. Pelaut Portugis yang pernah singgah di Papua tahun menyebutnya Papua. Namun ada pula yang menyebutnya Isla de Oro (Island of Gold). Kemiripan fisik orang Papua dengan orang Afrika membuat pelaut Spanyol menyebutnya Nieuw Guinea, merujuk pada wilayah Guinea di Afrika Barat.[Rekonstruksi Sejarah Umat Islam di Tanah Papua. Disertasi tidak diterbitkan, Toni Victor M, Sekolah PascaSarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta 2008.] Papua, mungkin juga berasal dari bahasa Melayu, pua-pua, yang berarti keriting. Istilah ini dipakai oleh William Mardsen tahun 1812, dan terdapat dalam salah satu kamus bahasa Melayu -Belanda karya Von der Wall tahun 1880, dengan kata Papoewah yang berarti orang yang berambut keriting.[on the Origin of the Name Papua, J Sollewijn Gelpke. 1993BKI Vol 149 No: 2.Leiden] Istilah Papua sendiri tampaknya berasal dari bahasa Tidore, Papo Ua, yang berarti tidak bergabung atau tidak bersatu. Maksudnya adalah wilayah luas dan tanah besar itu (Papua) tidak termasuk ke dalam induk kesultanan Tidore. Berbagai sebutan untuk Papua menyiratkan pada kita, akan keragaman bangsa yang berinteraksi dengan orang-orang Papua. Salah satu bangsa yang diketahui berhubungan dagang dengan orang-orang Papua adalah pedagang Cina. Pertukaran barang seperti porselin dan tembikar terjadi diantara mereka. Bahkan di kalangan masyarakat Seruni, terdapat keturunan Cina. Hubungan lain tercipta antara Kerajaan Majapahit dengan orang-orang Papua. Terutama dengan penduduk Papua di Onin (Wwanin), Fakfak. Hubungan ini diketahui dari Syair Negarakertagama karya Empu Prapanca (1365M), dalam sebuah bait syair disebutkan kata Wwanin (Onin, Fakfak) dan Sran (Kowiai atau Kaimana). Tak hanya dengan bangsa di Asia, para penjelajah Eropa juga telah mengunjungi Papua sejak abad ke 16. Tahun 1526, misalnya, Gubernur Portugal pertama di Maluku bernama Jorge de Menesez mengunjungi Pulau Waigeo (Raja Ampat). Tahun 1545, Kapten Ynigo Ortiz de Retez dari Spanyol mencapai sekitar Sarmi, di muara Sungai Mamberamo. Ia kemudian memberi nama pulau itu (Papua) Nueva Guinea. Hubungan orang Papua, yaitu Raja Waigeo dengan orang Portugis bisa ditelusuri dari catatan perjalanan Miguel Roxo de Brito, yang menjelajah ke Raja Ampat tahun Dari catatan De Brito, tampaknya dapat kita simpulkan Raja Waigeo telah memeluk agama Islam.[ The Report of Miguel Roxo de Brito in His Voyage in To the Raja Ampat, the MacClur Gulf and Seram, JHF Sollewijn Gelpke, BKI Vol 150 No: 1 Leiden, 1994] Kontak-kontak orang-orang Papua dengan berbagai pihak tersebut biasanya sebatas perdagangan. Namun kontak orang-orang Papua dengan Muslimlah yang kemudian memberikan dampak yang berbeda. Kontak orang-orang Papua dengan Muslim tak hanya terbatas pada soal perdagangan, namun juga perubahan hidup mereka dengan memeluk Islam. Syiar Islam di Bumi Papua terjadi terutama terkonsentrasi di wilayah Papua Barat, mulai dari Raja Ampat hingga Fakfak. Ada beberapa versi mengenai masuknya Islam di Papua. Kebanyakan sumber sejarah masuknya Islam di Papua berdasarkan sumber-sumber lisan masyarakat setempat. Versi Papua, misalnya, berdasarkan legenda di masyarakat setempat, khususnya di Fakfak. Versi ini menyebut Islam bukanlah dibawa dari luar seperti Tidore atau pedaganh Muslim, tetapi Papua sudah Islam sejak Pulau Papua diciptakan oleh Allah. Versi ini page 4 / 7

5 tentu saja tidak bisa diterima, namun secara tersirat versi ini menandakan Islam di Papua telah menjadi kepercayaan yang menyatu dengan masyarakat setempat. Versi lain adalah versi Aceh. Versi ini berdasarkan sejarah lisan dari daerah Kokas (Fakfak) yang menyebutkan Syekh Abdurrauf dari Kesultanan Samudera Pasai mengirim Tuan Syekh Iskandar Syah untuk berdakwah di Nuu War (Papua) tahun Syekh Iskandar kala itu membawa beberapa kitab yakni mushaf Al Qur an, kitab hadits, kitab tauhid dan kitab kumpulan doa. Ada pula manuskrip yang ditulis di atas pelepah kayu, mirip daun lontara. Beberapa manuskrip tersebut diyakini selamat hingga saat ini. Namun versi ini perlu dipertimbangkan kembali, mengingat btu nisan Sultan pertama Pasai, Malik As Shalih di Pasai berangka tahun 1297M. Artinya, abad ke 13 adalah masa-masa awal Kesultanan Samudera Pasai. Dakwah Kesultanan Samudera Pasai saat itu (abad ke 13) sepertinya masih terkonsentrasi di Sumatera, mengingat saat itu, wilayah-wilayah lain di Sumatera pun belum sepenuhnya memeluk Islam. Manuskrip warisan yang disimpan hingga kini, akan lebih baik jika diteliti secara filologi. Menurut tradisi lisan lain di Fakfak, Islam disebarkan oleh mubaligh bernama Abdul Ghafar asal Aceh pada tahun di Rumbati. Makam dan Masjid Rumbati menjadi peninggalannya. Namun informasi lain menyebut Abdul Ghafar datang ke Rumbati tahun 1502 M. Kemungkinan ini perlu ditinjau kembali, terutama dalam hal waktu masuknya Islam. Kemungkinan Abdul Ghafar datang pada abad ke 16, bersamaan dengan masa keemasan Kesultanan Ternate dan Tidore sebagai bandar jalur sutera dan meluaskan kekuasaannya dari Sulawesi hingga Papua. Versi lain masuknya Islam di Papua adalah versi Arab. Versi ini menyebutkan Islam di Papua disebarkan oleh seorang sufi bernama Syarif Muaz al Qathan (Syekh Jubah Biru) dari Yaman, yang terjadi pada abad ke 16. Hal ini sesuai dengan adanya Masjid Tunasgain yang dibangun sekitar tahun Informasi lain menyebut Syekh Jubah Biru datang pada tahun 1420M. Pendapat yang tampaknya lebih kuat mengenai masuknya Islam di Papua adalah datangnya Islam di Papua melalui Kesultanan Bacan (Maluku). Di Maluku terdapat empat Kesultanan, yaitu, Bacan, Jailolo, Ternate dan Tidore (Moloku Kie Raha atau Mamlakatul Mulukiyah). J.T. Collins, menyebutkan, berdasarkan kajian linguistik, Kesultanan Bacan adalah Kesultanan tertua di Maluku. Syiar Islam oleh Kesultanan Bacan disebarkan di wilayah Raja Ampat. Terbentuknya Kolano Fat (Raja Ampat atau Raja Empat, dalam bahasa Melayu) di kepulauan Raja Ampat oleh Kesultanan Bacan, dapat dilihat dari nama-nama gelar di kepulauan tersebut; (1) Kaicil Patra War, bergelar Komalo Gurabesi (Kapita Gurabesi) di Pulau Waigeo, (2) Kaicil Patra War bergelar Kapas Lolo di Pulau Salawati. (3) Kaicil Patra Mustari bergelar Komalo Nagi di Misool, (4) Kaicil Boki Lima Tera bergelar Komalo Boki Sailia di Pulau Seram.Isitilah Kaicil adalah gelar anak laki-laki Sultan Maluku. Menariknya, nama Pulau Salawati menurut tutur lisan masyarakat setempat,, diambil dari kata Shalawat. Ada beberapa nama tempat yang merupakan pemberian Sultan Bacan. Seperti Pulau Saunek Mounde (buang sauh di depan), Teminanbuan (tebing dan air terbuang), War Samdin (air sembahyang). War Zum-zum (penguasa atas sumur) dan lainnya. Nama-nama tersebut merupakan bukti-bukti peninggalan nama-nama tempat dan keturunan Raja Bacan yang menjadi Raja-raja Islam di Kepulauan Raja Ampat. Kemungkinan Kesultanan Bacan menyebarkan Islam di Papua sekitar pertengahan abad ke 15 dan kemudian abad ke 16, terbentuklah kerajaan-kerajaan kecil di Kepulauan Raja Ampat, setelah para pemimpin-pemimpin Papua di Kepulauan tersebut mengunjungi Kesultanan Bacan tahun page 5 / 7

6 Pendapat ini didukung pula oleh catatan sejarah Kesultanan Tidore Museum Memorial Kesultanan Tidore Sinyine Malige, yang menyebutkan Sultan Ibnu Mansur (Sultan Tidore X) melakukan ekspedisi ke Papua dengan satu armada kora-kora. Ekspedisi ini menyusuri Pulau Waieo, Batanta, Salawati, Misool di Kepulauan Raja Ampat. Di wilayah Misool, Sultan Ibnu Mansur yang sering disebut Sultan Papua I, mengangkat Kaicil Patra War, putra Sultan Bacan dengan gelar Komalo Gurabesi. Kacili Patra War kemudian dinikahkan dengan putri Sultan Ibnu Mansur, yaitu Boki Thayyibah. Dari penikahan inilah Kesultanan Tidore memperluas pengaruhnya hingga ke Raja Ampat bahkan hingga Biak.* *** Pemerintah Belanda memang beriskap diskriminatif terhadap Muslim di Papua. Buku-buku agama Islam sulit diperoleh *** PENYEBARAN Islam kemudian juga disebarluaskan ke berbagai wilayah pesisir Papua Barat, seperti Kokas, Kaimana, Namatota, Kayu Merah, Aiduma dan Lakahia oleh para pedagang Muslim seperti dari Bugis, Buton, Ternate dan Tidore. Kehadiran orang Buton diperkuat dengan kesaksian Luis Vaes de Torres di tahun Ia menyebutkan di daerah pesisir Onin (Fakfak) telah menetap orang Pouton (Buton) yang berdagang dan menyebarkan agama Islam. Syi ar Islam di Papua menjadi lebih mudah karena kesamaan budaya dan bahasa. Bahasa yang dipakai tergolong bahasa-bahasa dari rumpun Austronesia, seperti bahasa di Bacan dan Sula (bahasa Biak di Raja Ampat; Tobelo dan bahasa Onin di Fakfak dan Seram; maupun bahasa non Austronesia seperti di Ternate; Tidore dan Jailolo karena masuk golongan Bahasa Halmahera Utara, yaitu bahasa Galela). Bahasa Onin telah lama digunakan sebagai lingua franca yang berguna sebagai bahasa untuk perdagangan dan penyebaran agama Islam. Bahasa ini dipakai oleh kalangan pedagang dan elit (pemimpin masyarakat) yang terdapat di pesisir pantai selatan Kepala Burung dan Semenanjung Bomberey (Fakfak dan Kaimana). Kemudahan komunikasi dengan para pemimpin masyarakat Papua, yang kemudian memeluk Islam, mendorong berdirinya kerajaan-kerajaan (Petuanan) otonom di bawah Kesultanan Tidore. Kerajaan-kerajaan (Petuanan) ini terdapat di Raja Ampat (Kolano Fat), yang tetap terpatri hingga kini sebagai identitas Pulau Papua. Kerajaan di Raja Ampat terdiri dari Kerajaan Waigeo (yang berpusat di Weweyai), Kerajaan Salawati (berpusat di Sailolof), Kerajaan Misool (berpusat di Lilinta) dan Kerajaan Batanta. Kerajaan-kerajaan ini berdiri dengan perangkatnya masing-masing, yang diberi gelar oleh Kesultanan Tidore, sebagai imbal atas upeti kerajaaan tersebut kepada Kesultanan Tidore.[ Masa Kuasa Belanda di Papua: , Rosmaida Sinaga Depok: Komunitas Bambu] Di wilayah Fakfak dan Kaimana kerajaan-kerajaan (Petuanan) ini terbagi menjadi sembilan, yaitu Petuanan Namatota, Komisi, Fatagar, Ati-ati, Rumbati, Pattipi, Sekar, Wertuar dan Arguni. Pengaruh Kesultanan Tidore di Kerajaan Wertuar misalnya, dapat dilihat dari pelantikan Raja Wertuar VII yang dilakukan oleh Sultan Tidore, Muhammad Tahir Alting pada tahun Sedangkan di Kampung Ugar, Fakfak, terdapat dokumen silsilah Raja-Raja Ugar beraksara Arab, yang tertulis tahun 1929 M. Pengaruh Islam kepada masyarakat papua dapat diperkirakan dengan melihat penerapan ajaran Islam yang terdapat di masyarakat Papua saat itu. Penerapan hukum Islam, misalnya, telah diterapkan masyarakat Pulau Misool, hinggak akhir masa kolonial Belanda. Di sana terdapat Hakim Syara yang bertugas mengurusi perihal perkawinan, kematian dan sholat berjamaa ah. Kehadiran Masjid-masjid tua, seperti misalnya Masjid Tunasgain, yang diperkirakan dibangun sejak tahun Atau di Patimburak, yang diperkirakan sejak abad ke 19. Kehadiran Masjid ini selain peninggalan fisiknya, dapat pula kita perkirakan kedudukannnya dalam masyarakat. Kehadiran Masjid sejak abad ke 16, menandakan sejak lama telah dilaksanakannya pendidikan Islam melalui khotbah Jum at. Kehadiran Masjid bisa pula kita perkirakan berfungsi sebagai tempat pendidikan, meski dalam bentuk yang sederhana di masyarakat. Pola pendidikan sederhana ini dapat kita telusuri dengan ditemukannya kitab Barzanji, bertanggal 1622 M dalam bahasa Jawa Kuno dan teks khutbah Jum at yang bertarikh 1319 M. Kehadiran kitab Barzanji, dapat kita perkirakan sebagai upaya untuk menumbuhkan tradisi Islam dalam masyarakat. Pengaruh Islam lainnya dalam masyarakat, dapat dilihat dari nama-nama yang terdapat dalam masyarakat papua pribumi. Di desa Lapintol dan Beo, pada umumnya, kaum pria memakai nama-nama Arab seperti Idris, Hamid, Abdul Shomad, atau Saodah untuk perempuan.[21] Islam juga mengubah penampilan masyarakat. Jika di pedalaman Papua, masyarakat aslinya belum berpakaian, dan hanya menutup bagian vitalnya saja, maka di pesisir penduduk Papua keadaan sangat berbeda. Tak dapat dipungkiri, Syiar Islam di Papua mengalami proses yang gradual. Masih dapat ditemukan Muslim Papua saat itu yang mempercayai kepercayaan Animisme atau kepercayaan lokal lainnya. Proses penyebaran Islam melalui kepala suku atau pemimpin masyarakat, membuat syi ar Islam sangat bergantung kepada kepedulian kepala suku tersebut. Syiar Islam di Papua sedikit banyak juga terpengaruh oleh dinamika yang terjadi di Maluku. Pasang-surutnya kekuasaan Kesultanan Tidore mempengaruhi kehidupan yang terjadi di Papua. Kehadiran bangsa asing yang menjajah Maluku, seperti Portugis, Inggris, Spanyol dan Belanda berpengaruh besar terhadap kekuasaan Kesultanan Tidore dan Ternate. Kedudukan Kesultanan Tidore pada masa Sultan Saifuddin yang sebelumnya sejajar dengan Belanda, lama kelamaan mengalami masa surut.[ The World of Maluku: Eastern Indonesia in the Early Modern Period, Leonard Y Andaya, Honolulu: University of Hawaii Press, 1993] Konflik internal dan suksesi kepemimpinan di Kesultanan Tidore ikut menyeret Belanda ke dalam pusaran konflik. Pergantian kepemimpinan di Kesultanan Tidore lambat laun melibatkan campur tangan VOC (Belanda). Kesultanan Tidore dan Ternate yang saling bertikai, memaksa keduanya bertekuk di bawah VOC dan menjadi vasal VOC. Hal ini berdampak pada pengaruh Kesultanan Tidore di Papua. Kesultanan Tidore mulai kehilangan pengaruhnya di Papua terutama sejak abad ke 18. Kondisi Kesultanan Tidore yang lemah, membuat seorang Pangeran Kesultanan Tidore, yaitu Pangeran Nuku memberontak terhadap kekuasaan Tidore. Pangeran Nuku kemudian menjadi simbol perlawanan terhadap VOC yang bersekutu dengan Sultan Tidore serta Ternate.Perlawanan Pangeran Nuku yang anti Belanda, menggerogoti kekuasaan Belanda di Maluku. Pangeran Nuku tidak saja mampu memperoleh dukungan dari orang-orang di Tidore, Ternate, Seram, dan juga Halmahera, tetapi ia terutama memperoleh dukungan dari orang-orang Papua terutama di Raja Ampat. Dukungan orang-orang Papua di Raja Ampat, membuatnya bergelar Sultan Papua II. Meneruskan Sultan Ibnu Mansur (Sultan Tidore X) yang bergelar Sultan Papua I.[ Cross-Cultural Alliance-Making and Local Resistance in Maluku during Revolt of Prince Nuku, c , Muridan Satrio Widjojo, Leiden: Universitas Leiden, 2002] Kekuatan pasukan Pangeran Nuku begitu hebat, terutama saat ia bersekutu dengan Inggris untuk memerangi VOC. Yang menarik, Pangeran Nuku juga disebutkan didukung oleh ulama dan tokoh haji berpengaruh, yaitu Haji Umar. Ambisi Pangeran Nuku untuk membebaskan dan memunculkan kembali empat Kesultanan Maluku memang tak tercapai. Namun ia berhasil membebaskan Kesultanan Tidore dari pengaruh Belanda. Hingga ia wafat (1805), Kesultanan Tidore mampu berdiri tanpa pengaruh Belanda. Namun Semenjak ia wafat, Kesultanan Tidore tak mampu lagi mempertahankan kemerdekaannya. Belanda kembali menguasai Kesultanan Tidore. Masuknya kembali pengaruh Belanda ke Kesultanan Tidore membawa pengaruh besar di Papua. Belanda akhirnya terjun langsung ke bumi Papua, untuk menegakkan kekuasaannya. Motivasi Belanda menguasai langsung Papua setidaknya terdapat lima motif, (1) Belanda hendak mencegah intervensi asing seperti Inggris ke wilayah Papua. (2) Belanda juga berhasrat untuk melindungi kekuasaannya di Maluku. (3) Belanda memiliki kepentingan ekonomi di Papua, terutama dari hasil produk hutan, laut dan eksplorasi agararia. (4) Melindungi Belanda dari perompak, yaitu Suku Tugeri (Marind-Anim) di Papua. (5) Belanda hendak mendukung penyebaran Kristen (Katolik dan Protestan) di Papua. Belanda mendirikan benteng pertamanya di Papua, yaitu Benteng Du Bus. Dinamakan Benteng Du Bus, sebagai penghargaan terhadap Komisaris Jenderal Hindia Belanda, L.P.J. du Bus de Gesignies yang mengusulkan dibangunnya pos perdagangan di Papua ( ). Belanda kemudian mengumumkan kepemlikan Raja Netherland atas seluruh wilayah Papua bagian barat, kecuali yang menjadi hak Sultan Tidore di Mansarij, Karandefur, Ambapura dan Umbarpon.[28] Meski Benteng Du Bus tak bertahan lama, namun hal ini menandakan berkuasanya Belanda di Papua secara langsung, setelah selama ini mereka berkuasa melalui perantara Kesultanan Tidore. Namun pada kenyataannya Belanda mengalami kesulitan mengontrol Papua bagian barat, terutama pesisir bagian selatan. Di wilayah itu (Fakfak), masyarakat pribuminya beragama Islam, dan secara struktur kekuasaan berbentuk kerajaan (pertuanan) sehingga lebih dekat kepada pengaruh Tidore. Di antara kelima motif Belanda di Papua, mungkin dukungan Belanda terhadap penyebaran Kristen Protestan dan Katolik di Papua, yang paling berpengaruh negatif terhadap syi ar Islam di Papua. Belanda amat Kristenisasi di Papua. Kristenisasi di Papua di mulai sejak 5 Februari 1855 dengan kehadiran Carl Willem Ottow dan Johann Gottlob Geissler di Mansinam, Manokwari. Mereka berdualah yang kelak dijuliki Rasul Papua, dan tanggal kehadiran mereka kini diperingati setiap tanggal 5 Februari oleh Gereja Kristen Injili di Papua. Dengan mendukung Kristenisasi di Papua maka, Belanda mendapatkan justifikasi untuk menduduki Papua, menutupi motif utama mereka, mengeruk keuntungan dari tanah Papua. Di Papua bagian barat, penyebaran Kristen (Zending) bersaing dengan Missi Katolik. Para zending dibantu oleh guru zending yang berasal dari Ambon dan Manado-Sanger. Sedangkan missionaris Katolik dibantu guru yang berasal dari Kei. Kehadiran zending dan missi di Papua bagian barat ini menjadikan penduduk pribumi Papua memeluk Katolik dan Kristen. Namun lain halnya dengan Papua bagian selatan. Di wilayah ini dikuasai missi Katolik, sebagai akibat dari kebijakan Asisten Residen Kroesen. Pada Agustus page 6 / 7

7 Powered by TCPDF ( Berita: Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1905, missi Katolik dimulai dengan kehadiran Pastor H. Nollen, Pastor P. Braun dan Bruder Roessel di Merauke. Mereka mulai memfokuskan pada kajian bahasa, mengajarkan membaca, berhitung dan menulis. Tahun 1921 missi Katolik mulai mendirikan sekolah-sekolah bagi anak-anak Papua. Di Papua wilayah tengah, lembaga zending Christian and Missionary Alliance membuka pos penginjilan mereka di Baliem. Missi Katolik juga turut serta di wilayah ini. Namun daya cakupan zending lebih luas dibandingkan lainnya. Bagaimanapun, pemerintah kolonial mendukung penuh penyebaran Kristen dan Katolik di Papua, hal ini bertolak belakang dengan sikap mereka terhadap syi ar Islam di Papua. Tak ada dukungan, misalnya untuk anak-anak Muslim pribumi di Papua. Syi ar Islam sejak bercokolnya Belanda di Papua, lebih banyak bergantung kepada umat Islam itu sendiri. Tahun 1910, Haji Abdul Majid mulai mendirikan pendidikan Islam di Jayapura dan mendirikan sebuah masjid pertama di Jayapura. Ia pulalah yang menjadi imam masjid tersebut. Di Merauke, tahun 1908, seiring dibukanya perkebunan kapas, pemerintah Belanda mendatangkan orang-orang Jawa di wilayah tersebut. Anak-anak pendatang ini kemudian mempelajari agamanya dengan bantuan guru mengaji. Tahun 1930, Tengku Bujang, seorang yang berstatus diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda (Digulis), tiba di Merauke dan memulai dakwahnya dengan membangun Masjid Sepadin. Di Masjid inilah ia memulai khotbah Jumat dengan bahasa Indonesia. Ia pula yang mempelopori Sholat Ied di lapangan. Di Merauke ia kemudian membentuk Muhammadiyah. Antara tahun Muhammadiyah mengirimkan tiga orang mubaligh ke Papua, yaitu Ustadz Jais, Ustadz Asarar dan Ustadz M, Chatib. Di Fakfak, Muslim Papua membentuk Kesatuan Islam Nieuw Guinea (KING), yang dipimpin oleh Raja Rumbati, yaitu Haji Ibrahim Bauw. Ia kemudian membuka sekolah Islam. Tahun 1933, bersama pembimbingnya, Daeng Umar, ia mendirikan Muhammadiyah Fakfak. Namun hal ini tak berlangsung lama, Haji Ibrahim ditangkap dan Daeng Umar diasingkan ke tempat lain. Tahun 1950, bahkan pekerja-pekerja Muslim yang ada di Jayapura dikembalikan secara besar-besaran ke luar Papua. Jayapura menjadi kosong dari penduduk Muslim. Masjid Jayapura pun dijadikan bar dan restoran. Pemerintah Belanda memang beriskap diskriminatif terhadap Muslim di Papua. Buku-buku agama Islam sulit diperoleh, sehingga didatangkan dari Jawa atau daerah lainnya. Pemerintah Belanda, hanya mendirikan sebuah sekolah untuk anak-anak Muslim, yaitu Openbare Vervolg School (O.V.V.S), itupun dilakukan menjelang pengalihan kekuasaan Belanda pada Indonesia ditahun 1960an. Syi ar Islam di Papua semakin semarak sejak Papua bergabung dengan Indonesia. Pemerintah kemudian mendirikan berbagai sekolah, termasuk sekolah pendidikan Agama Islam di Papua. Syi ar Islam kembali menguat sejak dibukanya program transmigrasi di era Orde Baru.[39] Muslim-Muslim yang hadir di Papua meneruskan kembali dakwah Islam di Papua yang telah dimulai setidaknya sejak 500 tahun yang lalu, ketika Islam menjadi agama pertama yang masuk ke Papua. Maka sungguh ironis jika umat Islam, yang telah hadir di Papua sejak 500 tahun yang lalu, diintimidasi dalam melaksanakan ibadah dan syi ar agamanya.* *) Penulis adalah Penggiat Jejak Islam untuk Bangsa (JIB) Rep: Admin Hidcom Editor: Cholis Akbar sumber: hidayatullah.com page 7 / 7

Mam MAKALAH ISLAM. Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua

Mam MAKALAH ISLAM. Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua Mam MAKALAH ISLAM Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua 30, Januari 2014 Makalah Islam Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua Sigit Kamseno (Redaktur bimasislam.kemenag.go.id dan kontributor di beberapa

Lebih terperinci

22 September 1605 M. Selatan mendapat tempat

22 September 1605 M. Selatan mendapat tempat 22 September 1605 M dengan gelar Sultan Abdullah. Selanjutnya Karaeng Gowa I Manga rangi Daeng Manrabbia mengucapkan syahadat pada Jumat, 19 Rajab 1016 H atau 9 November 1607 M. Perkembangan agama Islam

Lebih terperinci

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) Kerajaan Ternate dan Tidore Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) 1 Letak Kerajaan Sejarah Berdirinya Keadaan Kerajaan Kerajaan Ternate dan Tidore

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituturkan di sejumlah wilayah di Indonesia, dan ada pula bahasa-bahasa etnik

BAB I PENDAHULUAN. dituturkan di sejumlah wilayah di Indonesia, dan ada pula bahasa-bahasa etnik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara multibahasa. Ada bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi kenegaraan, ada bahasa Melayu lokal yang dituturkan di

Lebih terperinci

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Kristen sejauh ini hanya berdasarkan wacana teologi atau lebih dari itu terfokus

BAB VI KESIMPULAN. Kristen sejauh ini hanya berdasarkan wacana teologi atau lebih dari itu terfokus BAB VI KESIMPULAN Berbagai penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan wacana agama Kristen sejauh ini hanya berdasarkan wacana teologi atau lebih dari itu terfokus tema etika, dan moralitas agama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang damai, dimana agama ini mengajarkan keharusan terciptanya keseimbangan hidup jasmani maupun rohani sehingga dimanapun Islam datang selalu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peran Cheng Ho dalam proses perkembangan agama Islam di Nusantara pada tahun 1405-1433 bisa dikatakan sebagai simbol dari arus baru teori masuknya agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping menjadi salah satu faktor pemersatu bangsa juga memberikan nuansa baru dalam keberislamannya

Lebih terperinci

ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI

ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2 HIKMATULLOH, M.PdI Kompetensi Dasar Memahami islamisasi dan terbentuknya institusi-institusi Islam Indikator Dapat menjelaskan proses Islamisasi di Indonesia Dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia diawali melalui hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu kemudian berkembang ke berbagai

Lebih terperinci

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan sebab dan tujuan kedatangan bangsa barat ke Indonesia;

Lebih terperinci

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN Saya siswa kelas 5A Siap Belajar dengan Tenang dan Tertib dan Antusias Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol,

Lebih terperinci

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas.

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas. ISLAM DI INDONESIA Modul ke: 04Fakultas MATA KULIAH AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. Program Studi A. Sejarah Masuknya Islam di Indonesia Pada tahun 30 H/651M Khalifah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Program Studi IPA (Sejarah) Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Kerajaan Kutai dan Tarumanegara Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk wilayah Indonesia bagian barat. Karena letaknya berada pada pantai selat Malaka, maka daerah

Lebih terperinci

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Naskah Drama Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kemunculan kerajaan ini diperkirakan berdiri mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M[1]

Lebih terperinci

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME KOLONIALISME DAN IMPERIALISME Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga

Lebih terperinci

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Latar Belakang Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Persia. Hal ini diperkuat dengan adanya... Bukti arkeologis tentang makam Sultan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang terletak di benua asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra, yaitu samudra

Lebih terperinci

MASUKNYA ISLAM DI KABUPATEN FAKFAK DAN TINGGALAN ARKEOLOGINYA

MASUKNYA ISLAM DI KABUPATEN FAKFAK DAN TINGGALAN ARKEOLOGINYA MASUKNYA ISLAM DI KABUPATEN FAKFAK DAN TINGGALAN ARKEOLOGINYA Bau Mene (Balai Arkeologi Jayapura, balar_jpr@yahoo.co.id) Abstract The process of introduction of Islam in Fakfak conected the sultanate of

Lebih terperinci

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT A. Pengaruh Kebudayaan Islam Koentjaraningrat (1997) menguraikan, bahwa pengaruh kebudayaan Islam pada awalnya masuk melalui negara-negara

Lebih terperinci

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH 5W + 1H Apa Asal-usul Kerajaan AcehDarussalam? Siapakah Raja-raja yang memerintah di Kerajaan Aceh Darussalam? Kapan Kerajaan Aceh didirikan? Dimana Terletak Kerajaan Aceh? Mengapa Kerajaan Aceh Darussalam

Lebih terperinci

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat beraneka ragam suku bangsa,

Lebih terperinci

I. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar!

I. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar! Standar Kompetensi : Kemampuan memahami: (1) Keragaman kenampakan alam, sosial, budaya, dan kegiatan ekonomi di Indonesia; (2) Perjalanan bangsa Indonesia pada masa Hindu-Buddha, Islam, sampai masa kemerdekaan;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedatangan orang-orang Eropa pertama di kawasan Asia Tenggara pada awal abad XVI kadang-kadang dipandang sebagai titik penentu yang paling penting dalam sejarah kawasan

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke Wilayah Timur Indonesia

JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke Wilayah Timur Indonesia JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke Wilayah Timur Indonesia Oleh: Muhammad Syarif Hidayatullah 1006714494 Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makna bagi dunianya melalui adaptasi ataupun interaksi. Pola interaksi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. makna bagi dunianya melalui adaptasi ataupun interaksi. Pola interaksi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang mampu menciptakan makna bagi dunianya melalui adaptasi ataupun interaksi. Pola interaksi merupakan suatu cara, model, dan

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 Nama Sekolah : SMA Islam Al-Azhar BSD Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 50 Kelas / Semester : XI / Ganjil Bentuk Soal : Pilihan

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ISLAM DI PULAU MISOOL, KABUPATEN RAJA AMPAT

PENGARUH BUDAYA ISLAM DI PULAU MISOOL, KABUPATEN RAJA AMPAT PENGARUH BUDAYA ISLAM DI PULAU MISOOL, KABUPATEN RAJA AMPAT Bau Mene (Balai Arkeologi Jayapura) Abstract Raja Ampat is part of the province of West Papua which consists of four major islands, namely Pulau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah seperti vanili, lada, dan cengkeh. Rempah-rempah ini dapat digunakan sebagai pengawet

Lebih terperinci

Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng di Sulawesi Selatan yang boleh dianggap megah dan menawan. Seorang wartawan New York Times, Barbara Crossette pernah menggambarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pagaruyung. Kesimpulan yang dapat diambil dari latar belakang kerajaan Pagaruyung adalah, bahwa terdapat tiga faktor yang

Lebih terperinci

Papua akan terselamatkan secara komprehensif jika Islam diterapkan secara kaffah.

Papua akan terselamatkan secara komprehensif jika Islam diterapkan secara kaffah. Papua akan terselamatkan secara komprehensif jika Islam diterapkan secara kaffah. Potensi Papua melepaskan diri dari Indonesia cukup besar. Ini yang pernah disampaikan mantan Kepala Staf Angkatan Darat

Lebih terperinci

BAB II KEHADIRAN SERIKAT YESUIT DI NUSANTARA. perdagangan ke pusat rempah-rempah di Asia. Perdagangan Portugis ke Asia

BAB II KEHADIRAN SERIKAT YESUIT DI NUSANTARA. perdagangan ke pusat rempah-rempah di Asia. Perdagangan Portugis ke Asia BAB II KEHADIRAN SERIKAT YESUIT DI NUSANTARA A. Awal Misi di Maluku Misi Katolik di Nusantara dimulai ketika bangsa Portugis melaksanakan perdagangan ke pusat rempah-rempah di Asia. Perdagangan Portugis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjalanan agama Kristen masuk ke Indonesia memang panjang. Ada beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia. Agama Kristen memang bukan agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang seluas-luasnya. Sebagai bagian dari arsitektur, mesjid merupakan konfigurasi dari

BAB I PENDAHULUAN. yang seluas-luasnya. Sebagai bagian dari arsitektur, mesjid merupakan konfigurasi dari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Pentingnya Pengetahuan Arsitektur Mesjid Mesjid merupakan tempat untuk melaksanakan ibadah kaum muslimin menurut arti yang seluas-luasnya. Sebagai bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari beberapa Suku, Bahasa, dan Agama. Agama bagi mayarakat di

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari beberapa Suku, Bahasa, dan Agama. Agama bagi mayarakat di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan salah satu Provinsi di Negara Indonesia yang terdiri dari beberapa Suku, Bahasa, dan Agama. Agama bagi mayarakat di Sumatera Utara memegang

Lebih terperinci

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia 1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia Diperkirakan pengaruh Islam masuk ke Indonesia lebih awal daripada yang diduga banyak orang. Orang-orang gujaat lebih awal menerima pengaruh Islam dan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aceh terletak di ujung bagian utara pulau Sumatera, bagian paling barat dan paling utara dari kepulauan Indonesia. Secara astronomis dapat ditentukan bahwa daerah ini

Lebih terperinci

KERAMIK SEBAGAI KOMODITAS PERDAGANGAN DI PULAU MISOOL KABUPATEN RAJA AMPAT

KERAMIK SEBAGAI KOMODITAS PERDAGANGAN DI PULAU MISOOL KABUPATEN RAJA AMPAT KERAMIK SEBAGAI KOMODITAS PERDAGANGAN DI PULAU MISOOL KABUPATEN RAJA AMPAT Bau Mene (Balai Arkeologi Jayapura, balar_jpr@yahoo.co.id) Abstract Ceramics in the presence of Misool Island, Raja Ampat attractive

Lebih terperinci

Misteri Gandrung dari Tiongkok

Misteri Gandrung dari Tiongkok 1 Misteri Gandrung dari Tiongkok Sumono Abdul Hamid Dua puluh satu tahun yang lalu, tepatnya 5 Maret 1990, saya menonton pementasan gandrung di Taman Ismail Marzuki, garapan seniman kondang Hendrawanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dituliskan dalam berbagai sumber atau laporan perjalanan bangsa-bangsa asing

BAB V KESIMPULAN. dituliskan dalam berbagai sumber atau laporan perjalanan bangsa-bangsa asing BAB V KESIMPULAN Barus merupakan bandar pelabuhan kuno di Indonesia yang penting bagi sejarah maritim Nusantara sekaligus sejarah perkembangan Islam di Pulau Sumatera. Pentingnya Barus sebagai bandar pelabuhan

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : 8 Waktu : 10.00-11.30 No.Induk : Hari/Tanggal : Senin, 08 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

Kerajaan Islam di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku

Kerajaan Islam di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku LOGO Elvanya Purba D (08) Hutama Sektiaji (16) Nirma Ayuni S (24) Tutug Kinasih (32) Kerajaan Islam di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku SEJARAH Kerajaan Islam Kerajaan di Kalimantan (Kerajaan Banjar) Kerajaan

Lebih terperinci

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA Peta Konsep Peran Indonesia dalam Perdagangan dan Pelayaran antara Asia dan Eropa O Indonesia terlibat langsung dalam perkembangan perdagangan dan pelayaran antara Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan penyebaran agama-agama di Indonesia selalu meningkat, baik itu agama Kristen Katholik, Protestan, Islam, dan sebagainya. Tidak hanya menyebarkan

Lebih terperinci

PROSES AWAL ISLAMISASI DI TANAH PAPUA. Oleh : Rustam.Lengkas SHI

PROSES AWAL ISLAMISASI DI TANAH PAPUA. Oleh : Rustam.Lengkas SHI 44 PROSES AWAL ISLAMISASI DI TANAH PAPUA Oleh : Rustam.Lengkas SHI A. Kedatangan Islam Islam adalah suatu agama baru yang lahir di semenanjung Arabia sesudah agama Yahudi dan Kristen, dan merupakan agama

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara BAB V KESIMPULAN Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara merupakan salah satu tempat tujuan maupun persinggahan bagi kapal-kapal dagang dari berbagai negara di dunia. Nusantara

Lebih terperinci

MODUL 5. Kejayaan Islam di Nusantara

MODUL 5. Kejayaan Islam di Nusantara MODUL 5 MODUL 5 Kejayaan Islam di Nusantara i Kata Pengantar Daftar Isi Pendidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang karena kondisi geografis, sosial budaya,

Lebih terperinci

KONSEP DAN WAWASAN UMUM GERAK NIAGA MALUKU-PAPUA ZONA EKONOMI DAN KEKUASAAN ISLAM

KONSEP DAN WAWASAN UMUM GERAK NIAGA MALUKU-PAPUA ZONA EKONOMI DAN KEKUASAAN ISLAM KONSEP DAN WAWASAN UMUM Wuri Handoko, Gerak Niaga Maluku Papua: Zona Ekonomi dan Kekuasaan Islam GERAK NIAGA MALUKU-PAPUA ZONA EKONOMI DAN KEKUASAAN ISLAM Wuri Handoko (Balai Arkeologi Ambon) Abstract

Lebih terperinci

1. Pendeta Karel Burdam 1) Apa makna dan manfaat sasi? Sasi itu merupakan suatu larangan untuk mengambil/memanen sebelum waktunya (buka sasi)

1. Pendeta Karel Burdam 1) Apa makna dan manfaat sasi? Sasi itu merupakan suatu larangan untuk mengambil/memanen sebelum waktunya (buka sasi) Lampiran Data Hasil Wawancara 1. Pendeta Karel Burdam 1) Apa makna dan manfaat sasi? Sasi itu merupakan suatu larangan untuk mengambil/memanen sebelum waktunya (buka sasi) 2) Dari mana sasi berasal? Sasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maluku Utara merupakan sebuah Provinsi yang tergolong baru. Ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Maluku Utara merupakan sebuah Provinsi yang tergolong baru. Ini adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maluku Utara merupakan sebuah Provinsi yang tergolong baru. Ini adalah provinsi kepulauan dengan ciri khas sekumpulan gugusan pulau-pulau kecil di bagian timur wilayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempromosikan museum-museum tersebut sebagai tujuan wisata bagi wisatawan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempromosikan museum-museum tersebut sebagai tujuan wisata bagi wisatawan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia kaya akan keragaman warisan sejarah, seni dan budaya yang tercermin dari koleksi yang terdapat di berbagai museum di Indonesia. Dengan tujuan untuk mempromosikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di ProvinsiBanten, Indonesia. Banten juga dikenal dengan Banten Girang yang merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Kebijakan pengasingan telah dikenal sejak masa VOC, yang mana para

BAB VI KESIMPULAN. Kebijakan pengasingan telah dikenal sejak masa VOC, yang mana para 223 BAB VI KESIMPULAN Kebijakan pengasingan telah dikenal sejak masa VOC, yang mana para bangsawan, raja dan pemuka agama yang dianggap menjadi ancaman bagi VOC disingkirkan dengan cara ini. Lokasi awal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung- 1 I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pringsewu adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Sejarah Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan (tiuh) yang bernama Margakaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini didiami oleh beberapa kelompok etnis yaitu Etnis Melayu, Batak Karo dan Batak Simalungun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerajaan Langkat didirikan oleh Raja Kahar pada pertengahan abad ke- 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat kepemimpinan diteruskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan merupakan suatu sistem yang membentuk tatanan kehidupan dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh individu dengan individu lainnya atau antara

Lebih terperinci

Sejarah Sosial & Politik Indonesia.

Sejarah Sosial & Politik Indonesia. Sejarah Sosial & Politik Indonesia Sejarah Ina Modern * Ricklefs: sejarah tertulis dimulai prasasti Yupa, Kutai 400M *3 unsur fundamental sbg kesatuan historis Budaya & agama: Islamisasi Ina 1300 M Unsur

Lebih terperinci

Hukum Islam di Indonesia. Lena Hanifah, SH, LLM

Hukum Islam di Indonesia. Lena Hanifah, SH, LLM Hukum Islam di Indonesia Lena Hanifah, SH, LLM Ada 3 aliran pendapat : 1. Islam agama yang sempurna, lengkap dengan pengaturan segala aspek kehidupan termasuk dalam bernegara. Dalam bernegara harus memakai

Lebih terperinci

KERAJAAN SAMUDERA PASAI

KERAJAAN SAMUDERA PASAI KERAJAAN SAMUDERA PASAI Kerajaan Islam pertama di Indonesia, didirikan oleh Nazimuddin Al-Kamil dan Sultan Malik As-Saleh yang bergelar Marah Sile. Buktinya adalah terdapatnya makam bercirikan Islam dari

Lebih terperinci

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA BAB I PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA Tahun 1620, Inggris sudah mendirikan beberapa pos perdagangan hampir di sepanjang Indonesia, namun mempunyai perjanjian dengan VOC untuk tidak mendirikan

Lebih terperinci

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Oleh : Andy Wijaya NIM :125110200111066 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam Islam Di Indonesia Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 04 10230 Lestiyani Inayah, SAg Abstract Dalam bab ini kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barat wilayah propinsi Sumatera Utara, berbatasan sengan propinsi Sumatera Barat.

BAB I PENDAHULUAN. barat wilayah propinsi Sumatera Utara, berbatasan sengan propinsi Sumatera Barat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mandailing adalah nama sebuah wilayah terletak di bagian paling selatan dan bagian barat wilayah propinsi Sumatera Utara, berbatasan sengan propinsi Sumatera

Lebih terperinci

Sejarah Islam di Cape Town

Sejarah Islam di Cape Town Sejarah Islam di Cape Town Umat Muslim di Cape Town, Afrika Selatan. Sejarah Islam di Cape Town sangat menarik untuk disimak. Peninggalannya dapat dilihat dari beberapa makam atau karamat dan masjid yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sebuah manuskrip dalam aksara Latin yang berjudul Tjajar Sapi berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN Sebuah manuskrip dalam aksara Latin yang berjudul Tjajar Sapi berisi tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya aksara Latin pada awal abad ke-20 secara perlahan-lahan menggeser penggunaan aksara Arab-Melayu di Nusantara. Campur tangan bangsa Eropa (Belanda) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim

BAB I PENDAHULUAN. etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyebaran agama Islam di Yogyakarta khususnya untuk kalangan etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim di Jawa adalah orang-orang

Lebih terperinci

Peninggalan Kolonial Di Kampung Makian. Marlyn Salhuteru*

Peninggalan Kolonial Di Kampung Makian. Marlyn Salhuteru* Peninggalan Kolonial Di Kampung Makian Marlyn Salhuteru* Abstract Mace Producer or recognized with term spice island, Moluccas become Europe nations capture. Initially Portugis, later; then Spanyol and

Lebih terperinci

Perkembangan Sejarah Pendidikan di Indonesia dan Maroko: Melihat Persamaan dari Berbagai Perbedaan. Oleh : Mutia Zata Yumni Senin, 20 Juni :42

Perkembangan Sejarah Pendidikan di Indonesia dan Maroko: Melihat Persamaan dari Berbagai Perbedaan. Oleh : Mutia Zata Yumni Senin, 20 Juni :42 KOPI, Dalam menghadapi tantangan global yang terjadi pada abad ke-21 ini, masyarakat atau negara dituntut untuk mampu mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Konsep kualitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah usaha untuk memperluas, menjamin lalu lintas perdagangan rempah-rempah hasil hutan yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Membahas Masjid Raya Binjai tidak terlepas dari peran Kesultanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Membahas Masjid Raya Binjai tidak terlepas dari peran Kesultanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Membahas Masjid Raya Binjai tidak terlepas dari peran Kesultanan Langkat. Sultan Musa membangun masjid ini karena pada masa itu kawasan ini merupakan tempat berkumpulnya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Proses. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses memiliki arti antara lain runtunan perubahan ( peristiwa ), perkembangan

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB VII RAGAM SIMPUL

BAB VII RAGAM SIMPUL BAB VII RAGAM SIMPUL Komunitas India merupakan bagian dari masyarakat Indonesia sejak awal abad Masehi. Mereka datang ke Indonesia melalui rute perdagangan India-Cina dengan tujuan untuk mencari kekayaan,

Lebih terperinci

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia PROSES MASUK DAN BERKEMBANG NYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Pada akhir abad ke-13, pengaruh Islam dari Timur Tengah berkembang pesat di Nusantara.

Lebih terperinci

Bab Satu Pendahuluan. Ciptaan: NN.

Bab Satu Pendahuluan. Ciptaan: NN. Bab Satu Pendahuluan Hela Rotan 1 Hela hela rotan e rotan e tifa jawa, jawa e babunyi Reff, rotan, rotan sudah putus sudah putus ujung dua, dua bakudapa e. Ciptaan: NN. Syair lagu di atas mengingatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO

BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO A. Akulturasi China dan Jawa di Masjid Cheng Hoo Masjid Cheng Hoo Surabaya adalah Masjid bernuansa Muslim Tionghoa yang berlokasi

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 Disusun Oleh : Kelompok 5 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 LATAR BELAKANG TOKOH PEMIMPIN KRONOLOGIS PETA KONSEP PERLAWANAN

Lebih terperinci

BAB. I MOLOKU. (Taufik Abdullah, Sejarawan Indonesia)

BAB. I MOLOKU. (Taufik Abdullah, Sejarawan Indonesia) BAB. I MOLOKU Penjajahan di bumi nusantara tidak akan pernah terjadi apabila tidak ada cengkeh (Eugenia aromatika) di bumi Maluku karena pada waktu itu cengkeh merupakan primadona unggulan untuk perdagangan

Lebih terperinci

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Islam Budaya lokal Pengantar 611M Masa Kelahiran Islam Di Arab. 632-661 M Mulai muncul Kekhafilahan di Arab untuk menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Lebih terperinci

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG Jakarta, 26 Februari 2015 JUM AT, 27 FEBRUARI 2015 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : PERAIRAN BENGKULU, LAUT CHINA SELATAN, SELAT SUNDA BAGIAN SELATAN, LAUT SULAWESI BAGIAN TIMUR, PERAIRAN BITUNG-MANADO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo.

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Langkat adalah salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Letaknya di barat provinsi Sumatera Utara, berbatasan dengan provinsi Aceh. Sebelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan berkembangnya zaman, kita perlu tahu tentang sejarahsejarah perkembangan agama dan kebudayaan di Indonesia. Dengan mempelajarinya kita tahu tentang sejarah-sejarahnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA WILAYAH BANTEN Menurut berita dari Tome Pires (1512-1515) menyebutkan bahwa di daerah Cimanuk, kota pelabuhan dan batas kerajaan Sunda dan Cirebon

Lebih terperinci

Tugas Perkuliahan & bobot nilai. Model Perkuliahan. Sub Pokok Bahasan. Kompetensi Khusus. Pokok Bahasan. Pertemuan ke- No.

Tugas Perkuliahan & bobot nilai. Model Perkuliahan. Sub Pokok Bahasan. Kompetensi Khusus. Pokok Bahasan. Pertemuan ke- No. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH SEJARAH ISLAM DI INDONESIA DOSEN : Drs. Andi Suwirta, M,Hum. Dr. Agus Mulyana, M.Hum. Encep Supriatna, M.Pd. BOBOT 3 SKS/Kode SJ 200 =======================================================================================================

Lebih terperinci

Tafsir Surat Al-Fil: Ketika Gajah pun Enggan Memaksiati Allah

Tafsir Surat Al-Fil: Ketika Gajah pun Enggan Memaksiati Allah Tafsir Surat Al-Fil: Ketika Gajah pun Enggan Memaksiati Allah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????

Lebih terperinci

Melacak Perburuan Mutiara dari Timur

Melacak Perburuan Mutiara dari Timur Melacak Perburuan Mutiara dari Timur A. Latar Belakang Masuknya Bangsa Barat Peta diatas merupakan gambaran dari proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Nusantara. Garis menggambarkan proses perjalanan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 SEJARAH KERAJAAN CIREBON DAN KERAJAAN BANTEN Disusun Oleh Kelompok 3 Rinrin Desti Apriani M. Rendi Arum Sekar Jati Fiqih Fauzi Vebri Ahmad UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 KERAJAAN CIREBON Kerajaan

Lebih terperinci

BAB XIII PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA MASA KOLONIAL EROPA PETA KONSEP. Kata Kunci

BAB XIII PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA MASA KOLONIAL EROPA PETA KONSEP. Kata Kunci BAB XIII PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA MASA KOLONIAL EROPA Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu memiliki kemampuan untuk menjelaskan kedatangan bangsa Eropa dan perkembangan agama Nasrani pada masa

Lebih terperinci

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG Jakarta, 1 April 2015 KAMIS, 2 APRIL 2015 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3,0 M DI : SAMUDERA HINDIA SELATAN NTB, LAUT SULAWESI BAGIAN TIMUR, PERAIRAN BITUNG-MANADO, PERAIRAN KEP. SANGIHE, PERAIRAN SELATAN

Lebih terperinci