JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke Wilayah Timur Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke Wilayah Timur Indonesia"

Transkripsi

1 JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke Wilayah Timur Indonesia Oleh: Muhammad Syarif Hidayatullah Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

2 2

3 3

4 Teori-Teori Masuknya Islam ke Wilayah Timur Indonesia Muhammad Syarif H / ripsisa.ms@gmail.com Sastra Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Desember, 2013 Abstrak Sejarah masuknya Islam di Indonesia, yaitu pada abad ke-vii. Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh besar bagi negara Indonesia pada saat itu. Masuknya agama Islam di Nusantara dipelopori oleh pedagang-pedagang yang berasal dari Gujarat, India. Proses perkembangan Islam di Indonesia tidak dilakukan dengan kekerasan ataupun kekuatan militer, penyebaran Islam tersebut dilakukan secara damai dan berangsur-angsur melalui beberapa jalur, di antaranya melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendirian lembaga pendidikan, dan lain sebagai-nya. Akan tetapi jalur yang paling utama dalam proses Islamisasi di Nusantara ini melalui jalur perdagangan, yang pada akhirnya melalui jalur damai perdagangan inilah Islam kemudian semakin menyebar luas sampai ke wilayah timur Indonesia seperti Maluku dan Papua. Sementara itu pada abad ke- XVII & XVIII, daerah timur Indonesia masih menganut animisme. Islamisasi di wilayah tersebut juga masih sangat terbatas, yaitu hanya disekitar pelabuhan. Para pedagang dan ulama-lah yang menjadi peran penting dalam Islamisasi di wilayah Timur Indonesia. Kata Kunci: Jalur Perdagangan, Maluku, Papua. Theories Influx of Islam Into Eastern Region of Indonesia Abstract History of Islam was entered in Indonesia, namely in the VII century. Islam in Indonesia, brings a great influence to the country of Indonesia at that time. Arrival of Islam in the archipelago pioneered by traders from Gujarat, India. The process of the development of Islam in Indonesia was not performed by violence or military force, the spread of Islam carried out peacefully and gradually through multiple ways, including through a trade, marriage, establishment of educational institu-tions, and others as his. However, the most important pathway in the process of Islamization in the archipelago via trade, that the end through peaceful trade is Islam then progressively spread to the eastern parts of Indonesia such as Maluku and Papua. Meanwhile, in the XVII & XVIII century, eastern Indonesia still adhered to animism. Islamization in the region is still very limited, which is just around the harbor. The traders and the clerics who became an important role in the Islamization in Eastern Indonesia. Keywords: Trade Lines, Maluku, Papua. 4

5 1. Pendahuluan Agama Islam di daerah timur Indonesia tidak terlalu terdengar akibat dari masyarakat yang kurang mau peduli dengan kerohanian. Mereka menganggap bahwa menjunjung tinggi leluhur mereka dengan persembahan-persembahan kepada nenek moyang akan membuat mereka sukses menjalani kehidupan. Kegiatan seperti itulah pendalaman rohani mereka para suku di daerah timur Indonesia. Kehidupan mereka sebelum datangnya agama Islam di sana lebih memprihatinkan dibanding sekarang. Masyarakat timur Indonesia terkenal dengan penganut Animisme, atau yang biasa disebut penyembah roh. Masyarakat Indonesia banyak yang masih mempercayai mitos ataupun legenda. Mereka percaya akibat dari cerita turun temurun yang diceritakan dari nenek moyang mereka sampai ke zaman sekarang ini. Jadi tidak heran masih banyak yang melakukan hal-hal aneh untuk pemujaan leluhur mereka, yang konon apabil tidak dilakukan akan mendapat kesialan bahkan sampai turun temurun. Kepercayaan tersebut itulah yang disebut dengan Animisme. Animisme berasal dari kata Anima, adalah serapan dari bahasa latin Animus, dari bahasa Yunani Avepos, dan dalam bahasa Sansekerta disebut Prana, serta dalam bahasa Ibrani disebut Ruah. Semuanya mengandung arti yang sama yaitu napas atau jiwa, yang berarti ajaran dari doktrin tentang realitas jiwa. Kebudayaan animisme terbentuk ketika masyarakat masih belum mengenal agama, dimana masyarakat masih menggunakan bahasa isyarat dalam berkomuni-kasi. Masyarakat yang menganut kebudayaan animisme mempercayai bahwa benda mati seperti batu, pohon besar, dan hal semacamnya memiliki roh atau bisa disebut dikeramatkan. Selain percaya bahwa benda tersebut memiliki roh, mereka juga percaya bahwa roh orang yang sudah mati dapat hidup diantara mereka. Masyarakat seperti itu banyak kita jumpai di wilayah timur Indonesia, yang mana masyarakat di sana masih ada sebagian penganut animisme walaupun pada masa kini sudah mulai berkembangnya zaman. Masyarakat penganut Animisme di daerah timur Indonesia adalah mereka yang menganggap leluhur mereka sebagai Tuhan yang memberikan mereka kehidupan serta kemakmuran lingkungan mereka. Dalam jurnal ini akan dijelaskan bagaimana agama 5

6 Islam bisa masuk ke daerah maluku dan papua, serta masyarakat timur Indonesia yang menganut Animisme menjadi pemeluk agama Islam, dan jalur perdaganganlah yang menjadi pengaruh besar bagi proses berkembangnya agama Islam di sana. Kedatangan Islam di Nusantara membawa tamaddun (kemajuan) dan kecerdasan. Islam juga telah merubah kehidupan-kehidupan sosial budaya dan tradisi kerohanian masyarakat Indonesia. Kedatangan Islam merupakan titik terang bagi kawasan Asia Tenggara terutama Indonesia, karena dalam ajaran Islam sangat mendukung intelektualisme yang tidak terdapat pada masa Hindu-Budha. Dengan pengaruh ajaran Islam, Indonesia menjadi lebih maju dalam bidang perdagangan terutama dalam hubungan perdagangan Internasional dengan Timur Tengah. Khususnya dengan bangsa Arab, Persia, serta India. Berkat para pedagang muslim inilah Islam diperkenalkan serta disebarluaskan kepada masyarakat Indonesia. Mereka menyebarkan agama Islam dengan cara bertahap dan perlahan mengenalkan ajaran yang bertoleran serta persamaan derajat antar sesama makhluk. Hal ini tentu saja menjadi hal yang sangat menarik bagi masyarakat Indonesia, terlebih lagi selama ini kebudayaan Hindu-Budha justru lebih menekan-kan pada perbedaan derajat atau kasta. Sampai pada akhirnya sebagian besar masyarakat di Indonesia memeluk agama Islam. 2. Metode Penulisan dan Kerangka Teori Dalam penulisan jurnal ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah karena berkenaan dengan tema dan lingkup penelitian yang difokuskan pada upaya pengungkapan sejarah. Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah pengumpulan sumber (teori heuristik). Dalam proses ini sumber-sumber yang di-kumpulkan terdiri dari sumber primer dan sekunder, kemudian diambil dari berbagai perpustakaan. Sumber lainnya diperoleh dari sejumlah buku, artikel, majalah, tesis, serta tulisan lainnya yang berkenaan dengan tema penulisan ini. Berbagai sumber di atas digunakan sebagai bahan perbandingan demi membantu eksplanasi jurnal. Langkah kedua adalah dengan melakukan penilaian serta kritik terhadap sumber yang telah dikumpulkan. Berhubung penulisan jurnal ini berdasarkan penelitian sejarah, 6

7 maka sumber utama yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sumber tertulis. Sedangkan sumber lisan berupa hasil wawancara tidak dilakukan oleh penulis karena sumber tertulis sudah dianggap memadai dalam jurnal ini. Langkah terakhir adalah dengan melakukan interpretasi atau analisis yang bertujuan untuk mendapatkan sejumlah fakta, yang terkandung dalam berbagai sumber. Fakta tersebut selanjutnya disusun dalam kesatuan yang serasi dan logis, sehingga menghasilkan cerita sejarah. 3. Pembahasan 3.1 Pengaruh Jalur Perdagangan pada Penyebaran Agama Islam Dalam proses Islamisasi di Nusantara para pedagang muslim sangatlah berperan penting. Perkenalannya dimulai dari kawasan Asia Tenggara, namun masih dalam frekuensi yang tidak terlalu besar. Ini terjadi pada saat para pedagang muslim yang berlayar di kawasan tersebut singgah untuk beberapa saat. Di wilayah semenanjung melayu dan nusantara pengenalan Islam terjadi lebih intensif. Bukti tertua peninggalan arkeologi Islam di wilayah Asia Tenggara adalah ditemukannya dua makam muslim yang berangka tahun sekitar abad ke-5 H atau 11 M, yang terdapat didua tempat tidak berjauhan yaitu di Padurangga (Panrang di Vietnam) dan Juda di Leran (Gresik, Jawa Timur). Ditinjau dari segi bahan yang dibuat, dapat terlihat jelas makam ini bukan buatan lokal. Bahan serta tulisan dalam nisan tersebut bergaya Kufi, ini berkesan kuat bahwa kedua batu nisan tersebut dibuat di Gujarat, India. Dan sejak saat itu Islam terus berkembang di kepulauan Nusantara. Dari wilayah Malaka, proses Islamisasi kemudian berkembang ke daerah pesisir utara pulau Jawa. Tidak ada kejelasan pasti mengenai kapan dan dari mananya Islam masuk ke Nusantara, namun setidaknya ada tiga teori yang mencoba menjelaskan tentang proses Islamisasi tersebut. Tiga teori itu adalah Teori Gujarat, Teori Mekkah, dan Teori Persia. Ketiga teori tersebut saling berbeda pendapat mengenai waktu masuknya Islam di Nusantara, asal negara yang menjadi sumber atau perantara pengambilan ajaran agama Islam, serta pelaku penyebar atau pembawa Islam ke Nusantara. 7

8 3.1.1 Teori Gujarat Teori ini merupakan teori tertua yang menjelaskan proses Islamisasi di Nusantara. Dinamakan teori Gujarat karena berpatokan pada pandangannya yang mengatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke- 13 M. Ada dugaan bahwa pencipta dasar teori ini adalah Snouck Hurgronje, beliau berpaku pada pandangannya berdasarkan pada kurangnya fakta yang dapat menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia. Adanya kenyataan hubungan dagang India dengan Indonesia yang sudah lama terjalin, serta Inskripsi tertua mengenai Islam yang terdapat di Sumatera, membuktikan bahwa hubungan antara Sumatera dan India sangat erat. Ahli dari berbagai pendapat yang disampaikan oleh para teori Gujarat, dapat disimpulkan bahwa para ahli tersebut sangat menganut kebudayaan Hindu, membuat seakan-akan segala perubahan sosial, politik, ekonomi, budaya serta agama di Nusantara tidak lepas dari pengaruh India. Selain itu mereka lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam di Nusantara. Pandangan tersebut membuat Islam terkesan masuk di Nusantara dan langsung menguasai struktur politik di sana, padahal tidak dapat dipungkiri bahwa Islam masuk Indonesia melalui infiltrasi kultural oleh para pedagang muslim dan sufi Teori Mekkah Teori ini dicetuskan oleh Hamka didalam pidatonya saat Dies Natalis PTAIN ke-8 di Yogyakarta pada tahun Di sini Hamka berpendapat bahwa ia menolak pandangan yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara berasal dari Gujarat. Hamka menolak pendapat yang mengatakan bahwa Islam baru masuk ke Indonesia pada abad ke-13, karena pada kenyataannya pada abad itu di Indonesia sudah berdiri suatu politik Islam. Jadi sudah tentu Islam sudah masuk jauh sebelumnya, yaitu sekitar abad ke-7 Masehi atau pada abad pertama Hijriyah. 8

9 Bila dihubungkan dengan penjelasan dari studi kepustakaan Arab kuno, disebutkan al-hind sebagai India atau pulau-pulau Cina. Maka besar kemungkinan pada abad ke-2 SM bangsa Arab telah sampai di Indonesia. Bahkan Arab sebagai bangsa asing yang pertama kali sampai di Nusantara Teori Persia Pencetus teori ini adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat, yang berpendapat bahwa agama Islam yang masuk dan berkembang di Nusantara berasal dari Persia, singgah ke Gujarat, itu terjadi sekitar abad ke-13. Pandangan dalam teori ini berbeda dengan teori Gujarat dan Mekkah. Dalam teori ini lebih memusatkan kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam di Indonesia, dan disinyalir memiliki persamaan dengan Persia. Di antaranya adalah: - Peringatan Asyura atau 10 Muharram sebagai peringatan Syi ah atas Syahidnya Husein. - Kesamaan antara Syaikh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Iran al-hallaj, meskipun al-hallaj telah meninggal pada 310 H atau 922 M, akan tetapi ajarannya terus berkembang dalam bentuk puisi. - Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja atau membaca huruf Arab. - Nisan pada makam Malik Saleh pada tahun 1297 dan makam Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik dipesan dari Gujarat. - Pengakuan umat Islam di Nusantara terhadap Madzhab Syafi i sebagai madzhab utama di wilayah malabar. 3.2 Islamisasi di Tanah Maluku Tanah Maluku terkenal sebagai pulau penghasil rempah-rempah terbesar di dunia. Rempah-rempah yang dihasilkan antara lain cengkeh dan pala. Karena kekayaan alam di tanah Maluku menyebabkan tanah Maluku banyak dikunjungi oleh pedagang 9

10 diseluruh dunia. Seiring dengan gerak niaga tersebut, agama Islam menyebar luas di Maluku melalui jalur perdagangan. Agama Islam memasuki Maluku melalui para pedagang dari muballigh-muballigh Islam yang ikut serta bersama para pedagang. Pengaruh agama Hindu juga masuk ke tanah Maluku, akan tetapi unsur dari pengaruh agama Hindu tersebut kurang kuat untuk menumbuhkan suatu kebudayaan agama di sana. Dengan sendirinya pengaruh agama tersebut menghilang perlahan-lahan. Kemudia pada tahun 1500 agama Islam sudah mulai berkembang luas di antara kerajaan-kerajaan Maluku Utara. Tokoh pemeluk agama Islam yang pertama adalah Kolano Marhum ( ) adalah seorang Raja (penguasa Ternate ke-18) pertama yang memeluk agama Islam bersama seluruh kerabat dan pejabat istana. Kemudian menurun ke anaknya yaitu Zainal Abidin ( ) yang meninggalkan gelar keluarga kerajaannya Kolano menjadi Sultan. Sultan Zainal Abidin menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan, dan syariat Islam diberlakukan untuk membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama. Hal tersebut diikuti oleh kerajaan lain di Maluku tanpa diubah sedikitpun. Kemudian Sultan Zainal Abidin sang pencetus, mendirikan madrasah yang pertama di Ternate. Beliau mempunyai cukup ilmu untuk menyebarkan agama Islam, karkabarnya ia pernah berguru pada Sunan Giri di pulau Jawa dan dikenal sebagai Sultan Bualawa (Sultan Cengkih). Pada abad ke-13, Kampung Wawane Provinsi Maluku, adalah tempat dimana penduduk lokal asli Maluku menganut animisme. Satu abad kemudian, datanglah para pedagang-pedagang dari Jawa ke wilayah ini. Mereka tidak hanya berdagang, namun tujuan utama mereka adalah mengenalkan agama Islam di daerah tersebut. Masyarakat kampung Wawane yang menganut animisme, sedikit demi sedikit meninggalkan paham itu demi agama Islam yang dibawa oleh para pedagang Jawa. Masjid Wapaue, adalah masjid tertua di Indonesia yang menjadi simbol bahwa agama Islam masuk ke daerah Maluku pada tahun Masjid ini dinamakan Wapaue karena letaknya di bawah pohon mangga. Dalam bahasa Maluku Wapa berarti bawah, sementara Uwe adalah mangga. Masjid ini didirikan oleh saudagar kaya yang bernama Perdana Jamillu dan Alahulu. 10

11 3.3 Islamisasi di Tanah Papua Sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Papua sama halnya dengan sejarah Islamisasi di daerah-daerah lain Nusantara. Sebagian besar juga melalui jalur perdagangan. Letak Papua yang strategis inilah menjadi perhatian dunia barat serta para pedagang lokal. Papua kaya akan barang galian atau tambang yang tidak ternilai harganya, serta kekayaan rempah-rempah, sehingga papua dijadikan target oleh para pedagang untuk mencari hasil. Kepulauan Papua secara geografis terletak pada daerah pinggiran Islam di Nusantara. Sehingga Islam di Papua termasuk dalam kajian para sejarawan lokal maupun asing. Masuknya Islam di tanah Papua juga masih menjadi perdebatan di antara pemerhati, peneliti, maupun para keturunan raja-raja di daerah Raja Ampat-Sorong, Fak-Fak, Kaimana, dan Bintuni-Manokwari. Di-antara mereka saling berpendapat bahwa Islam lebih dahulu datang di daerahnya yang dapat dibuktikan dengan tradisi lisan tetapi tanpa didukung dengan bukti-bukti tertulis maupun bukti arkeologis. Saksi bisu masuknya Islam di tanah Papua adalah berdirinya Masjid Patimburak di Distrik Kokas, Fak-Fak. Masjid ini dibangun oleh Raja Wertver I, yang memiliki nama kecil Semempe. Pada tahun 1870, agama Islam dan Kristen sudah menjadi agama yang hidup saling berdampingan di Papua. Wertver sang Raja tak ingin kepercayaan rakyatnya terpecah belah. Oleh sebab itu Wertver membuat sayembara, dimana masing-masing agama ditantang untuk membangun tempat ibadahnya masing-masing. Islam membangun masjid dan Kristen membangun Gereja di sana. Masjid didirikan di daerah Patimburak, sedangkan Gereja didirikan di Bahirkendik. Dalam sayembara tersebut dikatakan bahwa, apabila salah satu di antara kedua agama tersebut dapat menyelesaikan bangunannya dalam jangka waktu yang ditentukan, maka seluruh rakyat Wertver akan memeluk agama tersebut. Pada akhirnya masjidlah yang berdiri di tanah Papua untuk pertama kalinya. Maka Raja dengan bijaksana melaksanakan janji yang ia buat. Raja Wertver beserta seluruh rakyatnyapun akhirnya memeluk agama Islam pada masa itu. Bahkan raja 11

12 Wertver menjadi Imam dengan mengenakan pakaian kebesarannya, yaitu Jubah, Sorban, serta tanda pangkat dibahu-nya. Dalam sejarah islamisasi kepulauan Papua, terdapat tujuh pendapat (teori) mengenai masuknya agama Islam yaitu: Teori Papua Teori ini berkembang berdasarkan pandangan adat dan legenda yang melekat pada sebagian masyarakat papua, terutama yang terdapat di wilayah fak-fak, Kaimana, Manokwari dan Raja Ampat (sorong). Teori ini berpendapat bahwa Islam tidak berasal dari luar Papua dan tidak dibawa serta disebarkan oleh kerajaan ternate dan tidore, serta pedagangan muslim dari Arab, Sumatera, Jawa, maupun Sulawesi. Mereka meyakini bahwa Islam berasal dari kepulauan Papua itu sendiri yaitu sejak Allah SWT menciptakan kepulauan Papua. Mereka juga berpendapat bahwa kepulauan Papua adalah tempat turunnya nabi Adam dan Hawa Teori Aceh Sejarah masuknya Islam di Fak-fak ditandai dengan datangnya Muballigh yang berasal dari Aceh yaitu Abdul Ghafar di Fatagar Lama, kampung Rumbati Fak-fak. Muballigh tersebut berdakwah selama 14 tahun ( M) di Rumbati dan sekitarnya. Setelah menyebarkan agama Islam di daerah tersebut, kemudian beliau wafat pada tahun 1374 M dan dimakamkan pula di belakang masjid kampung Rumbati Teori Arab Agama Islam mulai masuk dan diperkenalkan di kepulauan Papua pertama kali yaitu di wilayah Jazirah Onin (Patimunin-Fak-Fak) oleh seorang sufi yaitu Syarif Muaz Al-Qathan yang bergelar Syekh Jubah Biru dari negri Arab. Hal ini dibuktikan dengan adanya Masjid Tunasgain yang telah berumur sekitar 400 tahun Teori Jawa 12

13 Berdasarkan silsilah keluarga Abdullah Arfan pada tanggal 15 Juni 1946, yang berpendapat bahwa orang pertama yang memeluk agama Islam adalah Kawalen yang kemudian menikahi seorang Muballigh asal Cirebon yaitu Siti Hawa Farouk. Setelah memeluk agama Islam Kawalen berganti nama menjadi Bayajid. Jadi jika dilihat dari silsilah keluarga tersebut, Kawalen merupakan nenek moyang dari keluarga Arfan yang pertama kali memeluk agama Islam Teori Banda Halwany Michrob berpendapat bahwa Islamisasi di Papua khususnya wilayah Fak-fak disebarkan oleh pedagang-pedagang Bugis melalui Banda yang kemudian diteruskan ke Fak-fak melalui Seram Timur oleh Hawaten Attamimi, yaitu seorang pedagang dari Arab yang telah lama menetap di Ambon. Michrob juga berpendapat Islamisasi yang telah dilakukan oleh dua orang yang berasal dari Banda yaitu Salahuddin dan Jainun dengan cara Khitanan, tetapi pada saat itu kedua Muballigh tersebut dibawah tekanan penduduk setempat. Mereka ditekan oleh penduduk dengan perjanjian khitan, apabila yang di khitan meninggal, maka kedua muballigh tersebut akan dibunuh. Jika tidak, maka penduduk akan masuk Islam. Namun kedua muballigh tersebut berhasil dalam khitanan yang mereka lakukan, dan penduduk berduyun-duyun masuk agama Islam Teori Bacan Arnold berpendapat bahwa Raja Bacan yang pertama kali masuk Islam adalah Zainal Abidin yang memerintah pada tahun 1521 M. Pada saat itu raja bacan telah menguasai suku-suku di Papua serta pulau-pulau disebelah barat lautnya seperti Waigeo, Misool, Waigama dan Salawati. Kemudian beliau memperluas daerah kekuasaannya sampai ke semenanjung Onin Fak-fak. Berkat pengaruhnya dan para pedagang muslim maka penduduk sekitar pulau tersebut memeluk agama Islam Teori Maluku Utara (Ternate-Tidore) 13

14 Penyebaran Islam dikabupaten Fak-fak terjadi sekitar pertengahan abad ke-15. Proses masuknya melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan non formal, dan politik. Islam masuk ke wilayah tersebut tidak terlepas dari pengaruh kesultanan Ternate dan Tidore sebagai pelopor Islamisasi di Indonesia bagian Timur. 4. Penutup Dari semua sumber dan informasi yang telah dijelaskan oleh penulis di atas maka dapat disimpulkan bahwa jalur perdagangan adalah sarana terpenting dalam masuknya serta menyebarnya Islam di Indonesia. Proses Islamisasi di Indonesia terjadi berkat para pedagang-pedagang muslim yang singgah lalu memperkenalkan ajaran agama Islam yang mula-mulanya hanya diperkenalkan kepada masyarakat pesisir atau masyarakat sekitar pelabuhan. Namun seiring berjalannya waktu ajaran agama Islam berkembang luas keseluruh masyarakat Indonesia, dan bahkan sampai ke masyarakat Indonesia bagian timur. Dalam teori gujarat, makkah, serta persia pada umumnya memiliki pan-dangan yang sama yaitu jalur perdaganganlah yang berperan penting dalam masuk dan berkembangnya agama Islam. Namun perbedaan prinsip mengenai siapa orang yang pertama kali mengenalkan agama Islam di Indonesia, membuat teori tersebut terkesan bertentangan. 14

15 Referensi: Sunanto, Musyrifah. Sejarah Peradaban Islam Indonesia. RajaGrafindo Persada, Jakarta, Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Bumi Aksara, Jakarta, Yusuf, Mundzirin dkk. Sejarah Peradaban Islam Indonesia. Pustaka, Yogyakarta, Muhammad, Syahril. Kesultanan Ternate, Sejarah Sosial Ekonomi & Politik. Ombak, Yogyakarta, Alfian, Teuku Ibrahim. Dari Babad Sampai Sejarah Kritis. UGM Press, Yogyakarta, Woolford, Don. Papua New Guinea : Initation and independence. University of Queensland Press, Australia, Al-Habib Alwi bin Thahir, Al-Haddad. Sejarah Masuknya Islam di Timur Jauh. Lentera, Jakarta, Toni Victor, Wanggai. Rekonstruksi Umat Islam Di Tanah Papua. Badan Litbang dan Diklat Depag RI, Jakarta,

ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI

ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2 HIKMATULLOH, M.PdI Kompetensi Dasar Memahami islamisasi dan terbentuknya institusi-institusi Islam Indikator Dapat menjelaskan proses Islamisasi di Indonesia Dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping menjadi salah satu faktor pemersatu bangsa juga memberikan nuansa baru dalam keberislamannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang damai, dimana agama ini mengajarkan keharusan terciptanya keseimbangan hidup jasmani maupun rohani sehingga dimanapun Islam datang selalu

Lebih terperinci

Mam MAKALAH ISLAM. Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua

Mam MAKALAH ISLAM. Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua Mam MAKALAH ISLAM Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua 30, Januari 2014 Makalah Islam Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua Sigit Kamseno (Redaktur bimasislam.kemenag.go.id dan kontributor di beberapa

Lebih terperinci

22 September 1605 M. Selatan mendapat tempat

22 September 1605 M. Selatan mendapat tempat 22 September 1605 M dengan gelar Sultan Abdullah. Selanjutnya Karaeng Gowa I Manga rangi Daeng Manrabbia mengucapkan syahadat pada Jumat, 19 Rajab 1016 H atau 9 November 1607 M. Perkembangan agama Islam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia diawali melalui hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu kemudian berkembang ke berbagai

Lebih terperinci

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia PROSES MASUK DAN BERKEMBANG NYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Pada akhir abad ke-13, pengaruh Islam dari Timur Tengah berkembang pesat di Nusantara.

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Persia. Hal ini diperkuat dengan adanya... Bukti arkeologis tentang makam Sultan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Proses. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses memiliki arti antara lain runtunan perubahan ( peristiwa ), perkembangan

Lebih terperinci

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Islam Budaya lokal Pengantar 611M Masa Kelahiran Islam Di Arab. 632-661 M Mulai muncul Kekhafilahan di Arab untuk menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan Agama Islam Perkembangan Islam di Indonesia Fakultas PSIKOLOGI Maukuf, M.Pd Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id PErdagangan Islam masuk ke Indonesia salah satunya lewat

Lebih terperinci

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Dra. Dwi Hartini Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia Ahmad Mansur, Suryanegara

Lebih terperinci

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) Kerajaan Ternate dan Tidore Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) 1 Letak Kerajaan Sejarah Berdirinya Keadaan Kerajaan Kerajaan Ternate dan Tidore

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan penyebaran agama-agama di Indonesia selalu meningkat, baik itu agama Kristen Katholik, Protestan, Islam, dan sebagainya. Tidak hanya menyebarkan

Lebih terperinci

TEORI MASUKNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA

TEORI MASUKNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA TEORI MASUKNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA Mengenai tempat asal dan kapan datangnya Islam ke Nusantara, sedikitnya ada lima teori besar. a. Teori Arab Pertama, teori yang menyatakan bahwa Islam datang langsung

Lebih terperinci

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan) AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan) A. Latar Belakang Masalah Setiap agama bagi para pemeluknya merupakan

Lebih terperinci

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat beraneka ragam suku bangsa,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peran Cheng Ho dalam proses perkembangan agama Islam di Nusantara pada tahun 1405-1433 bisa dikatakan sebagai simbol dari arus baru teori masuknya agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. islam di Nusantara. Dan proses masuknya agama Islam di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. islam di Nusantara. Dan proses masuknya agama Islam di Indonesia menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Penyebaran Islam yang terjadi di Asia Tenggara menghasilkan terjadinya akulturasi dan asimilasi budaya lokal sehingga membuahkan budaya baru yang dinamis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun 1607-1636, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi paedagogis

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam Islam Di Indonesia Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 04 10230 Lestiyani Inayah, SAg Abstract Dalam bab ini kita

Lebih terperinci

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia 1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia Diperkirakan pengaruh Islam masuk ke Indonesia lebih awal daripada yang diduga banyak orang. Orang-orang gujaat lebih awal menerima pengaruh Islam dan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal memiliki segudang sejarah yang panjang dari kebudayaankebudayaan masa lampau. Sejarah tersebut hingga kini masih dapat dinikmati baik dari

Lebih terperinci

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Latar Belakang Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi

Lebih terperinci

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP / MTs :.. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VII/2 Alokasi waktu : 8 x 40 menit ( 4 pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Memahami perkembangan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB ISLAM DI INDONESIA Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informatika 04 90004 Abstract Kompetensi Penyebaran agama Islam

Lebih terperinci

AWAL MASUKNYA MAZHAB SYIAH KE INDONESIA. OLEH: Dr. NURBAITI, M.Pd

AWAL MASUKNYA MAZHAB SYIAH KE INDONESIA. OLEH: Dr. NURBAITI, M.Pd AWAL MASUKNYA MAZHAB SYIAH KE INDONESIA OLEH: Dr. NURBAITI, M.Pd I.PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Daerah Pertama Masuknya Islam ke Indonesia ACEH - letak Aceh yang sangat strategis : di perairan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

Kajian Proses Islamisasi Di Indonesia (Studi Pustaka) Latifa Annum Dalimunthe IAIN Palangka Raya

Kajian Proses Islamisasi Di Indonesia (Studi Pustaka) Latifa Annum Dalimunthe IAIN Palangka Raya 115 Kajian Proses Islamisasi Di Indonesia (Studi Pustaka) Latifa Annum Dalimunthe latifaannumdalimunthe@gmail.com Abstract The purpose of this study to describe the entry of Islam to Indonesia and the

Lebih terperinci

Hukum Islam di Indonesia. Lena Hanifah, SH, LLM

Hukum Islam di Indonesia. Lena Hanifah, SH, LLM Hukum Islam di Indonesia Lena Hanifah, SH, LLM Ada 3 aliran pendapat : 1. Islam agama yang sempurna, lengkap dengan pengaturan segala aspek kehidupan termasuk dalam bernegara. Dalam bernegara harus memakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Pandeglang terletak di wilayah Provinsi Banten, merupakan kawasan sebagian besar wilayahnya masih pedesaan. Luas wilayahnya 2.193,58 KM 2. Menurut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nusantara adalah sebuah wilayah yang telah berkembang menjadi wilayah perdagangan internasional, karena sudah memiliki perniagaan regional dan internasional, adanya kontrol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perjuangan Rasulullah SAW yang menyebarkan Islam mati-matian sampai-sampai

BAB I PENDAHULUAN. perjuangan Rasulullah SAW yang menyebarkan Islam mati-matian sampai-sampai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam di Indonesia telah memperlihatkan suatu ciri khas tertentu, yang mungkin berbeda dari tempat asal Islam itu sendiri, Mekkah. Sebagai agama rahmatan lil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang wajib kita mensyukuri rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan yang tidak ternilai

Lebih terperinci

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT A. Pengaruh Kebudayaan Islam Koentjaraningrat (1997) menguraikan, bahwa pengaruh kebudayaan Islam pada awalnya masuk melalui negara-negara

Lebih terperinci

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, sehingga kemudian jalur perdagangan berpindah tangan ke para

Lebih terperinci

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas.

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas. ISLAM DI INDONESIA Modul ke: 04Fakultas MATA KULIAH AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. Program Studi A. Sejarah Masuknya Islam di Indonesia Pada tahun 30 H/651M Khalifah

Lebih terperinci

BAB II KONDISI KEAGAMAAN DI TERNATE

BAB II KONDISI KEAGAMAAN DI TERNATE 17 BAB II KONDISI KEAGAMAAN DI TERNATE A. Letak Geografis Kota Ternate adalah sebuah kota yang berada dibawah kaki gunung api Gamalama pada sebuah Pulau Ternate di Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Kota

Lebih terperinci

KAJIAN PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA (STUDI PUSTAKA) Latifa Annum Dalimunthe 1 ABSTRACT

KAJIAN PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA (STUDI PUSTAKA) Latifa Annum Dalimunthe 1 ABSTRACT 148 IAIN Palangka Raya KAJIAN PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA (STUDI PUSTAKA) Latifa Annum Dalimunthe 1 ABSTRACT Trust before Islam arrived in Indonesia, namely animism, dynamism, Hinduism and Buddhism.

Lebih terperinci

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Naskah Drama Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kemunculan kerajaan ini diperkirakan berdiri mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M[1]

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam tradisi Jawa dikenal dengan nama Wali Sanga. Wali Sanga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam tradisi Jawa dikenal dengan nama Wali Sanga. Wali Sanga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Para muballigh yang telah berhasil menyebarluaskan agama Islam di Indonesia dalam tradisi Jawa dikenal dengan nama Wali Sanga. Wali Sanga telah berhasil mengislamkan

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini masih sulit memastikan kapan masuknya agama Islam ke Indonesia. Hal ini dikarenakan masih adanya perbedaan pendapat di antara para ahli sejarah.

Lebih terperinci

ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK

ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan oleh : UTTY RAKASIWI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA MODUL 3 KELAS XI PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA DISUSUN OLEH : Drs. OCTAVIANUS DWIANTO WISNU AJI STANDAR KOMPETENSI Menganalisa perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada :

KATA PENGANTAR. Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada : KATA PENGANTAR Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas sejarah yang berjudul Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituturkan di sejumlah wilayah di Indonesia, dan ada pula bahasa-bahasa etnik

BAB I PENDAHULUAN. dituturkan di sejumlah wilayah di Indonesia, dan ada pula bahasa-bahasa etnik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara multibahasa. Ada bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi kenegaraan, ada bahasa Melayu lokal yang dituturkan di

Lebih terperinci

KONSEP DAN WAWASAN UMUM GERAK NIAGA MALUKU-PAPUA ZONA EKONOMI DAN KEKUASAAN ISLAM

KONSEP DAN WAWASAN UMUM GERAK NIAGA MALUKU-PAPUA ZONA EKONOMI DAN KEKUASAAN ISLAM KONSEP DAN WAWASAN UMUM Wuri Handoko, Gerak Niaga Maluku Papua: Zona Ekonomi dan Kekuasaan Islam GERAK NIAGA MALUKU-PAPUA ZONA EKONOMI DAN KEKUASAAN ISLAM Wuri Handoko (Balai Arkeologi Ambon) Abstract

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti Arab, Melayu, China, Persia, India dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti Arab, Melayu, China, Persia, India dan lain sebagainya. BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Kota Cirebon di Propinsi Jawa Barat, merupakan salah satu kota tua yang terletak di pesisir Utara Pulau Jawa yang kaya akan peninggalan budaya dan sejarah.

Lebih terperinci

PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA (ABAD M): MASALAH DI SEKITAR KAPAN, SIAPA, DAN DARI MANA? *)

PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA (ABAD M): MASALAH DI SEKITAR KAPAN, SIAPA, DAN DARI MANA? *) MASALAH KONTROVERSIAL SEJARAH NASIONAL INDONESIA II PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA (ABAD 13-18 M): MASALAH DI SEKITAR KAPAN, SIAPA, DAN DARI MANA? *) Oleh: Andi Suwirta **) ABSTRAK Tulisan ini ingin mendiskusikan

Lebih terperinci

Islam Di Nusantara. Ringkasan Materi

Islam Di Nusantara. Ringkasan Materi Islam Di Nusantara Standar Kompetensi : 7. Memahami Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara 7 Kompetensi Dasar : 7.1 Menceritakan Sejarah Masuknya Islam di Nusantara Melalui Perdagangan, sosial, dan pengajaran

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Oleh : Andy Wijaya NIM :125110200111066 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing yang sangat strategis, yang terletak di tengah-tengah jalur perdagangan yang menghubungkan antara

Lebih terperinci

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA 2 SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA Pendahuluan Kompetensi Inti (KI) 1) Menghayati dan mengamalkan ajaran Islam. 2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang seluas-luasnya. Sebagai bagian dari arsitektur, mesjid merupakan konfigurasi dari

BAB I PENDAHULUAN. yang seluas-luasnya. Sebagai bagian dari arsitektur, mesjid merupakan konfigurasi dari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Pentingnya Pengetahuan Arsitektur Mesjid Mesjid merupakan tempat untuk melaksanakan ibadah kaum muslimin menurut arti yang seluas-luasnya. Sebagai bagian dari

Lebih terperinci

Papua akan terselamatkan secara komprehensif jika Islam diterapkan secara kaffah.

Papua akan terselamatkan secara komprehensif jika Islam diterapkan secara kaffah. Papua akan terselamatkan secara komprehensif jika Islam diterapkan secara kaffah. Potensi Papua melepaskan diri dari Indonesia cukup besar. Ini yang pernah disampaikan mantan Kepala Staf Angkatan Darat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Desa Sukkean Kecamatan Onanrunggu Kabupaten Samosir.

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Desa Sukkean Kecamatan Onanrunggu Kabupaten Samosir. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah merupakan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian masa lampau, baik bidang politik, militer, sosial, agama, dan ilmu pengetahuan yang dapat dibuktikan

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA Penyebaran Islam di Indonesia tidak terlepas dari peran saudagar muslim, ulama dan mubaligh melalui proses perdagangan, hubungan sosial dan pendidikan. Para ulama

Lebih terperinci

SENI ORNAMEN DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU RIAU

SENI ORNAMEN DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU RIAU SENI ORNAMEN DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU RIAU Purwo Prihatin Abstrak Tulisan ini untuk mengungkapkan seni ornamen dalam konteks budaya masyarakat Melayu Riau. Berkaitan dengan itu maka pelacakannya dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi

Lebih terperinci

Ketika Budaya Sasi Menjaga Alam Tetap Lestari

Ketika Budaya Sasi Menjaga Alam Tetap Lestari Ketika Budaya Sasi Menjaga Alam Tetap Lestari Kuwati, M. Martosupono dan J.C. Mangimbulude Magister Biologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Email: kuwatifolley@yahoo.co.id Pendahuluan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam tradisi mereka. Budaya dan sumber-sumber sejarah tersebut dari generasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam tradisi mereka. Budaya dan sumber-sumber sejarah tersebut dari generasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia menyimpan limpahan budaya dan sumber sejarah dalam tradisi mereka. Budaya dan sumber-sumber sejarah tersebut dari generasi ke generasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Samosir dikenal masyarakat Indonesia karena kekayaan budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Samosir dikenal masyarakat Indonesia karena kekayaan budaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Samosir dikenal masyarakat Indonesia karena kekayaan budaya yang merupakan pusat budaya batak toba. Selain itu samosir juga di kenal dengan ke indahan panorama alam

Lebih terperinci

KEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID

KEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID KEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID PENGENALAN Negara negara di Asia Tenggara terletak di laluan strategik antara Timur dan Barat. Selat Melaka adalah laluan utama untuk

Lebih terperinci

Cagar Budaya Candi Cangkuang

Cagar Budaya Candi Cangkuang Cagar Budaya Candi Cangkuang 1. Keadaan Umum Desa Cangkuang Desa Cangkuang terletak di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Desa Cangkuang dikelilingi oleh empat gunung besar di Jawa Barat, yang antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lampau dimana kawasan Sumatera Utara masuk dalam wilayah Sumatera Timur

BAB I PENDAHULUAN. lampau dimana kawasan Sumatera Utara masuk dalam wilayah Sumatera Timur 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumatera Utara adalah suatu kawasan yang banyak menyimpan bentukbentuk kesenian tradisional Melayu. Hal ini berkaitan dengan sejarah masa lampau dimana kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maluku Utara merupakan sebuah Provinsi yang tergolong baru. Ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Maluku Utara merupakan sebuah Provinsi yang tergolong baru. Ini adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maluku Utara merupakan sebuah Provinsi yang tergolong baru. Ini adalah provinsi kepulauan dengan ciri khas sekumpulan gugusan pulau-pulau kecil di bagian timur wilayah

Lebih terperinci

Indonesia (Nusantara) telah terbentuk pola-pola kehidupan rohaniyah. Masingmasing

Indonesia (Nusantara) telah terbentuk pola-pola kehidupan rohaniyah. Masingmasing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum periode Indonesia Madya (Jaman Pengaruh Islam) di wilayah Indonesia (Nusantara) telah terbentuk pola-pola kehidupan rohaniyah. Masingmasing adalah pola kehidupan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di ProvinsiBanten, Indonesia. Banten juga dikenal dengan Banten Girang yang merupakan bagian

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pedoman hidup manusia yang harus dimiliki oleh setiap orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan mana yang tidak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang terdiri dari berbagai macam pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki kota-kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Batubara merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang baru menginjak usia 8 tahun ini diresmikan tepatnya pada 15

Lebih terperinci

PERANAN SYEKH MAULANA MALIK IBRAHIM DALAM PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI GRESIK TAHUN SKRIPSI

PERANAN SYEKH MAULANA MALIK IBRAHIM DALAM PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI GRESIK TAHUN SKRIPSI PERANAN SYEKH MAULANA MALIK IBRAHIM DALAM PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI GRESIK TAHUN 1404-1419 SKRIPSI Oleh Evi Khafidah Rohmah NIM 070210302029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Tugas Perkuliahan & bobot nilai. Model Perkuliahan. Sub Pokok Bahasan. Kompetensi Khusus. Pokok Bahasan. Pertemuan ke- No.

Tugas Perkuliahan & bobot nilai. Model Perkuliahan. Sub Pokok Bahasan. Kompetensi Khusus. Pokok Bahasan. Pertemuan ke- No. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH SEJARAH ISLAM DI INDONESIA DOSEN : Drs. Andi Suwirta, M,Hum. Dr. Agus Mulyana, M.Hum. Encep Supriatna, M.Pd. BOBOT 3 SKS/Kode SJ 200 =======================================================================================================

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu animisme dan dinamisme. Setelah itu barulah masuk agama Hindu ke

BAB I PENDAHULUAN. yaitu animisme dan dinamisme. Setelah itu barulah masuk agama Hindu ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebelum datangnya Islam masyarakat Indonesia masih percaya akan kekuatan roh nenek moyang yang merupakan sebuah kepercayaan lokal yaitu animisme dan dinamisme.

Lebih terperinci

BAB VII RAGAM SIMPUL

BAB VII RAGAM SIMPUL BAB VII RAGAM SIMPUL Komunitas India merupakan bagian dari masyarakat Indonesia sejak awal abad Masehi. Mereka datang ke Indonesia melalui rute perdagangan India-Cina dengan tujuan untuk mencari kekayaan,

Lebih terperinci

INTERAKSI KEBUDAYAAN

INTERAKSI KEBUDAYAAN Pengertian Akulturasi Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing

Lebih terperinci

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau MATERI USBN SEJARAH INDONESIA PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH 1. PENGERTIAN SEJARAH Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makna bagi dunianya melalui adaptasi ataupun interaksi. Pola interaksi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. makna bagi dunianya melalui adaptasi ataupun interaksi. Pola interaksi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang mampu menciptakan makna bagi dunianya melalui adaptasi ataupun interaksi. Pola interaksi merupakan suatu cara, model, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri khasnya masing-masing. Hal itu bisa dilihat pada pengaruh karya seni rupa peninggalan kerajaan

Lebih terperinci

Seminar Pertumbuhan Dan Perkembangan Kesultanan Di Nusantara Abad XVII Masehi

Seminar Pertumbuhan Dan Perkembangan Kesultanan Di Nusantara Abad XVII Masehi Seminar Pertumbuhan Dan Perkembangan Kesultanan Di Nusantara Abad XVII Masehi *Diselenggarakan 20 November 2013 oleh Jurusan Sejarah & Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA by: Dewi Triwahyuni INTERNATIONAL RELATIONS DEPARTMENT COMPUTER UNIVERSITY OF INDONESIA (UNIKOM) BANDUNG 2013 1 SOUTHEAST ASIA (SEA) 2 POSISI GEOGRAFIS

Lebih terperinci

BAB 3: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

BAB 3: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM www.bimbinganalumniui.com 1. Perkembangan agama Islam pada masa Nabi Muhammad terutama meliputi wilayah etnis, baru setelah masa khalifah lebih ditekankan pada wilayah secara geografis. Dari sudut bahasa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki banyak pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki banyak pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik, dan memiliki banyak pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, negara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA MODUL 3 KELAS XI PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA DISUSUN OLEH : Drs. OCTAVIANUS DWIANTO WISNU AJI STANDAR KOMPETENSI Menganalisa perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional KOMPETENSI

Lebih terperinci

BEBERAPA TEORI TENTANG MASUKNYA ISLAM

BEBERAPA TEORI TENTANG MASUKNYA ISLAM BEBERAPA TEORI TENTANG MASUKNYA ISLAM 1. Teori gujarat, abad ke 13, didukung oleh Snouck Hurgronye, WF Stuterheim dan HM. Vlekke. buktinya 1. Kurangnya fakta bahwa yg menyebarkan islam ke indonesia itu

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2 1. Persentuhan antara India dengan wilayah Nusantara didorong oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang paling penting

Lebih terperinci

Sejarah Sosial & Politik Indonesia.

Sejarah Sosial & Politik Indonesia. Sejarah Sosial & Politik Indonesia Sejarah Ina Modern * Ricklefs: sejarah tertulis dimulai prasasti Yupa, Kutai 400M *3 unsur fundamental sbg kesatuan historis Budaya & agama: Islamisasi Ina 1300 M Unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia. Setiap daerah mempunyai kesenian yang disesuaikan dengan adat istiadat dan budaya setempat. Jawa Barat terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pesisir pantai barat. Wilayah budaya pantai barat Sumatera, adalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pesisir pantai barat. Wilayah budaya pantai barat Sumatera, adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat yang tinggal disepanjang pinggiran pantai, lazimnya disebut masyarakat pesisir. Masyarakat yang bermukim di sepanjang pantai barat disebut masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Khasanah budaya bangsa Indonesia yang berupa naskah klasik, merupakan peninggalan nenek moyang yang masih dapat dijumpai hingga sekarang. Naskah-naskah

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHMI DENGAN PARA PESERTA MUSABAQAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan salah satu warisan nenek moyang yang masih tersimpan dengan baik di beberapa perpustakaan daerah, seperti Perpustakaan Pura Pakualaman dan Museum

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pagaruyung. Kesimpulan yang dapat diambil dari latar belakang kerajaan Pagaruyung adalah, bahwa terdapat tiga faktor yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. yang berlangsung secara turun-temurun yang diwarisi oleh pelaku dari leluhur

BAB IV ANALISIS. yang berlangsung secara turun-temurun yang diwarisi oleh pelaku dari leluhur BAB IV ANALISIS Dari hasil penelitian pada bab terdahulu, dapat disimpulkan bahwa fenomena kekerabatan manusia dengan buaya di Kelurahan Teluk Tiram Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa perkembangan seni rupa Indonesia dimulai sejak zaman prasejarah. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut juga seni primitif.

Lebih terperinci

Bab. Bab 2. Bab 1. Bab. Bab 3 Bab 8. 4 Bab 9. Tingkatan 4. Bab. Bab 7. Bab

Bab. Bab 2. Bab 1. Bab. Bab 3 Bab 8. 4 Bab 9. Tingkatan 4. Bab. Bab 7. Bab 7 ISLAM DI ASIA TENGGARA SeJaRaH Modul ini mengandungi soalan objektif, struktur dan esei Soalan disusun mengikut bab Dihasilkan daripada analisa soalan SPM 2005 2010 Turut dimuatkan soalan aras KBKK,

Lebih terperinci

ISLAMISASI NUSANTARA

ISLAMISASI NUSANTARA ISLAMISASI NUSANTARA Sejak awal masehi kawasan Asia Tenggara telah berfungsi sebagai jalur lintas perdagangan bagi kawasan sekitarnya, Asia Timur dan Asia Selatan. Dari kawasan Asia Selatan, hubungan pelayaran

Lebih terperinci