PENERAPAN MEDIA GAMBAR FOTO DALAM MENGEMBANGKAN PARAGRAF PADA SISWA KELAS III SDN 1 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN MEDIA GAMBAR FOTO DALAM MENGEMBANGKAN PARAGRAF PADA SISWA KELAS III SDN 1 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO"

Transkripsi

1 PENERAPAN MEDIA GAMBAR FOTO DALAM MENGEMBANGKAN PARAGRAF PADA SISWA KELAS III SDN 1 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan Oleh YULIANTI HALUKOI NIM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2015

2

3 Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf Pada Siswa Kelas III SDN 1 Gorontalo Yulianti Halukoi 1, Yusuf Jafar 2, Ratnarti Pahrun 3 1) Mahasiswa Jurusan PGSD, 2) Dosen Jurusan PGSD, 3) Dosen Jurusan PGSD, Program Studi PGSD, Fakultas Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo yuliantihalukoi_93@yahoo.com Abstrak Yulianti Halukoi Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf pada Siswa Kelas III SDN 1 Gorontalo. Skripsi jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd dan Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd. Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf pada Siswa Kelas III. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian tentang menerapkan media gambar foto pada materi mengembangkan paragraf, pada indikator penerapan media gambar foto memperoleh hasil 95%. Sedangkan indikator pembelajaran mengembangkan paragraf memperoleh hasil rata-rata 96%. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran mengembangkan paragraf sebelum dan setelah menggunakan media gambar foto meningkat yaitu dari 58% menjadi 89%. Hasil observasi pembelajaran mengembangkan paragraf menggunakan media gambar foto oleh siswa diperoleh hasil 92%. Dan dari hasil wawancara dengan guru kelas III diperoleh hasil rata-rata 94%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo telah mencapai hasil yang diinginkan dalam pembelajaran mengembangkan paragraf dengan menggunakan media gambar foto. Kata kunci: Penerapan, Media Gambar Foto, Mengembangkan Paragraf Abstract Yulianti Halukoi The Application of Picture Media on Developing the Paragraph to the 3 rd Grade Student in SDN 1 Telaga, Sub District Telaga, District of Gorontalo. Skripsi Departement of Elementary Teacher Education, Faculty of Education Sciences, Universitas Negeri Gorontalo. The principal supervisor was Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, and Co-Supervisor was Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd. The problem in this research is how the application of the picture media on developing paragraph to the 3 rd grade students. The aim of this research is to know how the application of this method. The method used in this research was descriptive quantitative.the result of this research on the application the picture media indicator had 95%, while the indicator of developing the paragraph had the average 96%. The result of students study on developing the paragraph before and after use the picture media increased form 58% to 89%. The result of observation on the developing paragraph using picture media had 92%. From the interview to the teacher of 3 rd grade class had the average 94%. This research concluded that students on the 3 rd grade class in SDN 1 Telaga, sub district Telaga, district of Gorontalo has achieved the result in developing the paragraph using picture media. Keywords: Application, Picture Media, Developing the Paragraph

4 PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan hasil pengalaman penulis waktu melaksanakan PPL 2 di SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, penulis menemukan berbagai kendala dan hambatan dalam pembelajaran mengembangkan paragraf. Seperti yang kita ketahui dalam paragraf terdiri dari beberapa kalimat dan terdapat kalimat utama. Akan tetapi pada siswa kelas III SDN 1 Telaga, hasilnya masih di bawah dari yang diharapkan yaitu 58%. Karena penulisan paragraf masih tidak teratur, tidak diketahui mana kalimat utama dan kalimat penjelas, pemilihan kata-kata yang tidak sesuai serta penggunaan ejaan dan tanda baca yang tidak tepat. Pembelajaran mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Gorontalo perlu diterapkan lagi karena kurangnya minat siswa di dalam mengembangkan paragraf. Sehingga siswa masih kurang mampu dalam mengembangkan paragraf. Hal ini dikarenakan penerapan media pembelajaran yang belum memadai, jadi Identifikasi Masalah Masih redahnya kemampuan siswa dalam mengembangkan paragraf Penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf belum memadai Rumusan Masalah Bagaimana Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf Pada Siswa Kelas III SDN 1 Gorontalo? Tujuan Penelitian Untuk mengetahui penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. siswa masih kekurangan ide atau gagasan yang seharusnya didapat sehingga perlu digunakannya sebuah media yang menarik. Media yang dimaksud adalah media gambar foto. Dengan adanya media gambar foto ini siswa mampu merespon setiap gambar yang diberikan dan kemampuan nalar siswa dalam membuat paragraf bisa berkembang. Salah satu komponen penting dalam pembelajaran adalah media pembelajaran. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya, karena pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Begitupun dengan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang baik. Berdasarkan permasalah yang ada, penulis mengangkat judul Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf pada Siswa Kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Manfaat Penelitian Manfaat Teoretis Memberikan pengetahuan pada perkembangan pengajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran mengenai mengembangkan paragraf. Manfaat Praktis Bagi Siswa Bagi Guru Bagi Sekolah Bagi Peneliti KAJIAN TEORETIS Kajian Teoretis Pengertian Media Menurut Azhar Arsyad (2013:3) Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari

5 pengirim kepada penerima pesan. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Fungsi Media Pembelajaran Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2013:19) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan peyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Manfaat Media Pembelajaran Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa. Dale (dalam Azhar Arsyad, 2013:27-28) mengemukakan bahwa guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja. Prinsip Prinsip Penggunaan Media pembelajaran Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegaiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Media Gambar dalam Media Pembelajaran Menurut Azhar Arsyad (2013:109) gambar yang dimaksudkan di sini termasuk foto, lukisan/gambar, dan sketsa (gambar garis). Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa. Media gambar terdiri dari: a. Gambar Jadi b. Gambar Garis (sketsa atau stick figure) Penggunaan Media Gambar Foto dalam Pembelajaran Arief, dkk (2012:29) mengemukakan bahwa di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Media merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di manamana. Oleh karena itu, pepatah Cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. Pengertian Paragraf Zainurrahman (2013:22) mengemukakan bahwa paragraf merupakan satuan paling mendasar dalam sebuah tulisan. Sebuah paragraf pada umumnya terdiri dari beberapa kalimat, dan ada pula paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat panjang. Menurut Sri Satata, dkk (2012:131) paragraf merupakan seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimatkalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Fungsi Paragraf Menurut Zainurrahman (2013:22) fungsi utama dari paragraf adalah menyampaikan satu ide pokok, dengan sejumlah ide pendukung, sebagai informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca. Fungsi paragraf sangat penting dalam rangka belajar tentang

6 pengembangan paragraf dan cara menulis paragraf yang baik dan benar. Fungsi paragraf antara lain: a. Menampung Ide Pokok b. Membantu Memahami Isi c. Membantu Menguraikan Masalah d. Memulai Pokok Pikiran Baru Syarat Paragraf yang Baik Paragraf yang baik harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menurut Kuntarto (dalam H. Dalman, 2014:54), paragraf yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu kepaduan paragraf, kesatuan paragraf, dan kelengkapan paragraf. Untuk mencapai kepaduan, langkah yang harus ditempuh adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu. Selain kepaduan, persyaratan penulisan paragraf yang baik adalah prinsip kesatuan. Yang dimaksud dengan kesatuan adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Selanjutnya, sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukkan pokok pikiran atau kalimat utama. Letak Kalimat Utama Menurut Kona ah, dkk (2010:8) kalimat utama atau realisasi dari ide pokok yang berupa pernyataan atau kalimat yang terletak di awal dan di akhir paragraf. Kalimat Utama adalah kalimat inti yang digunakan sebagai acuan pengembangan menjadi sebuah paragraf. Kalimat utama atau kalimat pokok paragraf itu harus berisi ide utama dari Paragraf yang bersangkutan. Pengembangan Paragraf Menurut Zainurrahman (2013:22) sebuah paragraf biasanya ada pembuka, isi, dan penutup; ini merupakan konvensi umum, meskipun agak sulit merealisasi konvensi ini dalam paragraf yang hanya terdiri dari beberapa kalimat pendek. H. Dalman (2014:56) mengemukakan bahwa dalam sebuah karya tulis paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai cara. Cara atau teknik atau metode yang digunakan dalam pengembangan paragraf umumnya bergantung pada keluasan pandangan atau pengalaman penulis dan juga materi yang ditulis sendiri itu. Pola pengembangan paragraf adalah bentuk pengembangan kalimat topik ke dalam kalimat-kalimat penjelas atau kalimatkalimat pengembang. Jenis-jenis Paragraf Menurut Mustakim (dalam H. Dalman, 2014:65), paragraf pada dasarnya dapat dibedakan menjadi bermacam-macam jenis. Jika dilihat dari fungsinya paragraf dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: a. Paragraf Pengantar Paragraf pengantar atau paragraf pembuka merupakan suatu jenis paragraf yang berfungsi untuk mengantarkan pembaca pada pokokpokok persoalan yang akan dikemukakan. b. Paragraf Pengembang Paragraf pengembang merupakan paragraf yang terletak antara paragraf pengantar dengan penutup. c. Paragraf Penutup Paragraf penutup merupakan suatu jenis paragraf yang berfungsi mengakhiri karangan atau penutup karangan. Diksi atau Pilihan Kata Menurut (Zegy, 2013) diksi dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan Gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan. Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang.

7 Ejaan dan Tanda Baca Menurut (Sukurudin, 2014) ejaan adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan penggabungan kata, penulisan kata, huruf, dan tanda baca. Ejaan dan tanda baca ini sangat perlu diperhatikan terutama sekali pada kegiatan menulis. Berkaitan dengan pemakaian ejaan, yang perlu dicermati adalah penulisan huruf dalam kata atau kalimat, dan tanda baca. a. Penggunaan huruf kapital Kaidah huruf kapital itu adalah sebagai berikut. 1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kalimat yang berupa petikan langsung. 2) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama gelar (kehormatan, keturunan, agama), jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang. 3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi,atau nama tempat. 4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa 5) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama,tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah. b. Penulisan kata ulang Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung (-). Pemakaian angka dua untuk menyatakan bentuk perulangan, hendaknya dibatasi pada tulisan cepat atau pencatatan saja. Pada tulisantulisan resmi kata ulang ditulis secara lengkap. Berikut akan di paparkan bersama contohnya 1) Pengulangan kata dasar Contoh : Anak-Anak 2) Pengulangan kata berimbuhan Contoh : berkejar-kejaran 3) Pengulangan gabungan kata Contoh : Rumah-Rumah sakit 4) Pengulangan kata yag berubah bunyi Contoh : Sayur-mayur 5) Penulisan gabungan kata Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata dituliskan serangkai. Contoh : mana kala ditulis manakala 6) Pemakaian tanda baca Menurut (Bebery, 2013) tanda baca terdiri dari beberapa macam, diantaranya: a. Tanda titik (.) Fungsi dan pemakaian tanda titik: 1) Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. 2) Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan. 3) Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. b. Tanda Koma (,) Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain: 1) Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang. 2) Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat. 3) Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll. c. Tanda Seru (!) Fungsi dan pemakaian tanda seru : 1) Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan

8 kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat. d. Tanda Titik Koma (;) Fungsi dan pemakaian titik koma adalah: 1) Memisahkan bagianbagian kalimat yang sejenis atau setara 2) Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. e. Tanda Titik Dua (:) Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut: 1) Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian. 2) Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian 3) Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan f. Tanda Hubung (-) Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut: 1) Menyambung unsur-unsur kata ulang 2) Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing g. Tanda Tanya (?) Tanda tanya selalu dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya. h. Tanda Kurung ( ) Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut: 1) Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan 2) Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan i. Tanda Petik ( ) Fungsi tanda petik adalah: 1) Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain 2) Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat 3) Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal j. Tanda Garis Miring (/) 1) Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat 2) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat Contoh : Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s. Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf Menurut Azhar Arsyad (2013:102) media gambar merupakan salah satu dari media yang berbasis visual. Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Gambar pada dasarnya membantu menolong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran, membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi,bacaan, penulisan, melukis dan menggambar, serta membantu mereka nmenafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks. Gambar pun bisa dipergunakan sebagai dasar studi untuk

9 kelompok siswa dalam membuat laporannya, referensi untuk studi atau penelitiannya. Penafsiran tentang gambar oleh setiap siswa secara individual pasti akan berbeda-beda sehingga dapat menghasilkan produk kerja yang berbeda-beda pula. Kajian Penelitian yang Relevan Agung Nugroho, (2014) dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Sederhana Di Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Plembutan Playen Gunungkidul. Kesimpulan penelitiannya menyatakan bahwa dalam menulis paragraf sederhana mengalami peningkatan yaitu dari 71,08% menjadi 76,16. Saiful Muna, (2014) dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan Media Gambar Berseri untuk Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Siswa Kelas IV SD 2 Ploso Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Kesimpulan penelitiannya menyatakan bahwa dalam menulis paragraf narasi mengalami peningkatan yaitu dari 69,3% menjadi 75,2%. Jadi dari beberapa hasil skripsi yang relevan dapat disimpulkan bahwa di dalam menulis paragraf atau mengembangkan paragraf bisa dibelajarkan dengan menggunakan media gambar yang menarik. METODE PENELITIAN Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, tempat peneliti waktu melaksanakan PPL 2 selama 2 bulan. SDN 1 Telaga terletak di Jln. Husin Bilondatu, Desa Bulila, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Sekolah ini dibangun pada tahun 1982, dengan luas tanah m 2 yang sekarang dipimpin oleh ibu Maharani Mohamad S.Pd. Di depan SDN 1 Telaga terdapat SDN 2 Telaga. Sebelah kiri SDN 1 Telaga jalan menuju SDN 3 Telaga. Sekolah ini beroperasi guna menghasilkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa, mempunyai wawasan yang luas dan mampu berkompetisi. Sekolah ini mempunyai siswa dengan jumlah 174 orang dan guru terdiri dari 9 orang yang turut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, serta mempengaruhi proses penyelenggaraan suatu lembaga pendidikan kearah perkembangan yang lebih bermutu dan berkualitas. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Telaga pada T.P 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan sampai peneliti mendapatkan data yang sesuai dan benarbenar untuk tujuan penelitian ini dilakukan. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Secara deskriptif penelitian ini akan memberikan gambaran bagaimana penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga dengan mengolah data berdasarkan prinsip statistik dalam bentuk angka-angka. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yakni dilakukan secara langsung di sekolah sebagai objek atau tempat penelitian. Variabel Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dapat dikemukakan bahwa penelitian ini terdapat satu variabel yang dijadikan fokus kajian penelitian dengan indikator-indikator yakni: a. Penerapan media gambar foto 1) Membangkitkan motivasi belajar 2) Menimbulkan gairah belajar 3) Melahirkan minat belajar siswa 4) Menarik perhatian siswa 5) Memberikan umpan balik 6) Memperjelas penyajian materi

10 b. Mengembangkan paragraf 1) Mengembangkan paragraf berdasarkan kalimat utama dan kalimat penjelas 2) Diksi/pilihan kata 3) Ejaan dan tanda baca Populasi dan Sampel Populasi Menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah SDN 1 Gorontalo. Sampel Menurut Sugiyono (2009:117) sampel adalah bagian dari jumlah data karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut dengan sampel total. Peneliti mengambil teknik pengambilan sampel berfokus pada purposive sampling yang merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek dengan didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak mengambil sampel yang besar dan jauh. Yang menjadi sampel dari penelitian adalah SDN 1 Telaga yaitu siswa kelas III yang berjumlah 20 orang. Teknik Pengumpulan Data Salah satu kegiatan dalam penelitian ini adalah menentukan cara mengukur variabel penelitian dan alat pengumpulan data. Untuk mengukur variabel diperlukan instrumen penelitian dan instrumen ini berfungsi untuk digunakan dalam mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu: Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang paling utama yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden atau subjek penelitian untuk dijawab oleh guru dan siswa. Pada penelitian ini angket digunakan untuk mengumpulkan data. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada siswa dan guru yakni tentang media gambar foto dapat membangkitkan motivasi belajar, menimbulkan gairah belajar, melahirkan minat belajar siswa, menarik perhatian siswa, memberikan umpan balik, memperjelas penyajian materi, siswa mampu mengembangkan paragraf berdasarkan kalimat utama dan kalimat penjelas, mampu menggunakan diksi/pilihan kata, serta mampu menggunakan ejaan dan tanda baca. Observasi Observasi merupakan cara atau teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis pada objek penelitian. Observasi merupakan pelengkap dari angket. Untuk memperoleh data dalam suatu penelitian, maka sebagai langkah awal yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi. Dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti dapat melihat langsung keadaan lokasi penelitian serta dapat mengetahui proses pembelajaran di kelas dan juga untuk mengetahui penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf. Tes Tes merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah item pertanyaan mengenai materi yang telah diberikan kepada subjek penelitian yaitu guru dan siswa. Pada penelitian ini tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar siswa terhadap pengembangan paragraf menggunakan media gambar foto. Tes dalam penelitian ini berbentuk esay yang memuat hasil

11 belajar siswa dalam pembelajaran mengembangkan paragraf. Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf Pada Siswa Kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Dokumentasi Pada dasarnya dokumentasi merupakan alat dalam mengumpulkan data dan juga informasi bagi objek yang diteliti. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang telah ada yaitu hasil tugas menulis pengembangan paragraf melalui mengarang dan fotofoto saat proses pembelajaran. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengembangkan paragraf menggunakan media gambar foto. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2011:207) dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data akan menggunakan teknik presentase. Dengan rumus sebagai berikut: P = f x100% N Keterangan: P = Persentase (%) F = Frekuensi N = Jumlah Responden Data yang dikumpul dan diolah secara deskriptif yaitu data tentang Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf Pada Siswa Kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan tentang penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Hasil penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen angket, tes, wawancara, observasi dan dokumentasi. Pembahasan Penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Gorontalo. Pembelajaran mengembangkan paragraf di sekolah dasar merupakan suatu aktivitas atau tindakan yang harus dibelajarkan oleh guru kepada peserta didik, agar peserta didik dapat melatih untuk menuangkan ide-ide atau pemikiran mereka dalam mengembangkan paragraf. Dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dalam mengembangkan paragraf, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan paragraf yaitu mengembangkan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf, pilihan kata yang baik dan benar, serta penggunaan tanda baca yang baik dan benar dalam paragraf. Angket Dari perolehan hasil angket yang dilakukan tentang penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Gorontalo berhasil dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari presentase yang telah dicapai, yaitu: 1) penerapan media gambar foto memperoleh hasil rata-rata 91% dengan kategori baik, 2) mengembangkan paragraf memperoleh hasil rata-rata 94% dengan kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo yang dilaksanakan oleh guru sudah berjalan dengan baik. Dari perolehan hasil angket

12 guru juga menunjukkan hasil rata-rata 88% dan dapat dikategorikan baik. Pada pelaksanaan penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf dapat dijelaskan bahwa: dengan diterapkannya media gambar foto dapat membuat siswa lebih mudah mengembangkan paragraf, karena dengan mengamati gambar siswa akan mudah mengembangkan ide pemikirannya dalam paragraf. Menurut Riduwan (2010:99) angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang yang bersedia memberikan repons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tes Dari perolehan nilai hasil belajar siswa yang telah dilakukan oleh siswa kelas III SDN 1 Telaga dalam mengembangkan paragraf sebelum menggunakan media gambar foto, nilai dari masing-masing siswa masih di bawah dari nilai yang diharapkan. Yang mendapat nilai 78 ada 2 orang siswa, yang mendapat nilai 67 ada 8 orang siswa, yang mendapat nilai 56 ada 4 orang siswa, yang mendapat nilai 44 ada 5 orang siswa dan yang mendapat nilai 33 1 orang siswa. Dari nilai hasil belajar siswa dalam mengembangkan paragraf sebelum menggunakan media gambar foto memperoleh hasil rata-rata 58% dengan kategori cukup baik. Sedangkan dari perolehan nilai hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Telaga dalam mengembangkan paragraf setelah menggunakan media gambar foto mengalami peningkatan. Yang mendapat nilai 100 ada 12 orang siswa, yang mendapat nilai 89 ada 3 orang siswa, yang mendapat nilai 78 ada 1 orang, yang mendapat nilai 67 ada 2 orang, yang mendapat nilai 56 ada 1 orang siswa dan yang mendapat nilai 44 ada 1 orang siswa. Dari nilai hasil belajar siswa dalam mengembangkan paragraf setelah menggunakan media gambar foto memperoleh hasil rata-rata 89% dengan kategori baik. Dari hasil perolehan nilai siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo dalam mengembangkan paragraf sebelum dan sesudah menggunakan media gambar foto hasilnya mengalami peningkatan yaitu dari 58% menjadi 89%. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo telah berhasil dilaksanakan. Menurut Riduwan (2010:105) tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Wawancara Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas III SDN 1 Telaga diperoleh hasil bahwa sebagian besar guru telah melaksanakan aspek yang dinilai dalam penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Gorontalo dengan baik. Hal tersebut terlihat dari 18 item pertanyaan yang ditanyakan kepada guru diperoleh hasil dengan kategori Ya berjumlah 17 item yang telah dilaksanakan guru. Apabila disajikan dalam presentase maka diperoleh hasil 94%. Sedangkan kategori Tidak berjumlah 1 item yang tidak dilaksanakan atau 6%. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa indikator yang belum dilaksanakan oleh guru tersebut yaitu guru belum pernah menerapkan media gambar foto dalam pembelajaran mengembangkan paragraf. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar aspek yang diamati dari pertanyaan yang diajukan telah dilaksanakan oleh guru kelas III SDN 1 Gorontalo demngan baik dengan hasil

13 yang diperoleh sebesar 94% dengan kategori baik. Hal ini disebabkan hasil rata-rata berada pada rentang 76%-100% maka dapat dikategorikan baik. Menurut Riduwan (2010:102) wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Observasi Dari hasil observasi penelitian yang telah dilakukan, dalam pelaksanaan penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf dapat dijelaskan bahwa guru telah melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran yang disusun dalam RPP secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Beberapa kegiatan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran mengembangkan paragraf yaitu sebelum memulai pembelajaran, guru mempersiapkan peralatan yang akan digunakan, memperhatikan kesiapan siswa dengan mengatur tempat duduk, berdoa, apersepsi serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Sebelum masuk dalam materi mengembangkan paragraf, guru menjelaskan materi pembelajaran, guru memberikan contoh dari materi yang diajarkan. Setelah siswa memahami materi pembelajaran, dilanjutkan dengan guru memperlihatkan media gambar foto di papan tulis dan memerintahkan siswa untuk mengamati gambar tersebut, serta guru memerintahkan siswa untuk mengembangkan paragraf melalui menulis karangan dengan mengamati gambar di papan tulis. Penilaian yang digunakan untuk menilai hasil kerja siswa sesuai dengan aspek atau indikator yang akan diukur dalam mengembangkan paragraf yaitu: 1) siswa dapat mengembangkan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf, 2) siswa dapat menggunakan pilihan kata yang baik dan benar dalam mengembangkan paragraf, dan 3) siswa dapat menggunakan ejaan tanda baca yang baik dan benar dalam paragraf. Adapun hasil observasi penelitian yang telah dilakukan, bahwa dalam proses pembelajaran sebagian besar siswa telah melaksanakan aspek yang diamati yaitu: 1) kesiapan menerima pembelajaran, 2) menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru, 3) memperhatikan guru menjelaskan materi pelajaran, 4) paham terhadap materi pelajaran, 5) mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan 6) menutup pembelajaran. Dari semua aspek yang diamati dalam observasi, yang melaksanakan aspek pertama 20 orang siswa atau 100%, yang melaksanakan aspek kedua 20 orang siswa atau 100%, yang melaksanakan aspek ketiga 17 orang siswa atau 85%, yang melaksanakan aspek keempat 16 orang siswa atau 80%, yang melaksanakan aspek kelima 20 orang siswa atau 100%, dan yang melaksanakan aspek keenam 20 orang siswa atau 100%, dengan memperoleh hasil rata-rata 92% dan dapat dikategorikan baik karena berada pada rentang 76%-100%. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mulai dari angket, tes, wawancara, dan observasi dapat disimpulkan bahwa penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Gorontalo telah dilaksanakan dengan baik. Dikatakan demikian, karena dari hasil observasi penelitian terhadap guru mencapai 91% dengan kategori baik, dan hasil observasi penelitian terhadap siswa mencapai hasil 92% dengan kategori baik. Hal ini disebabkan hasil rata-rata yang diperoleh berada pada presentase 76%-100% maka dapat dikategorikan baik. Menurut Riduwan (2010:104) observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.

14 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mulai dari hasil angket, tes, wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo telah dilaksanakan dengan baik. Dikatakan demikian, karena hasil analisis data yang diperoleh dari hasil angket siswa 93% dengan kategori baik, angket guru memperoleh hasil 88% dengan kategori baik, tes hasil belajar siswa dalam mengembangkan paragraf sebelum dan setelah menggunakan media gambar foto mengalami peningkatan yaitu dari 58% menjadi 89% dalam hal ini media gambar foto telah berhasil dilaksanakan dalam pembelajaran mengembangkan paragraf, wawancara memperoleh hasil 95% dengan kategori baik, observasi dalam pembelajaran mengembangkan paragraf yang dilakukan oleh guru memperoleh hasil 91% dengan kategori baik dan observasi siswa dalam pembelajaran mengembangkan paragraf yang memperoleh hasil 92% dengan kategori baik. Hal ini disebabkan hasil rata-rata yang diperoleh berada pada presentase 76%-100% maka dapat dikategorikan baik. Selain itu, dengan diterapkannya media gambar foto siswa akan lebih mudah dalam mengembangkan paragraf berdasarkan kalimat utama dan kalimat penjelas, diksi/pilihan kata, serta penggunaan ejaan dan tanda baca dengan benar. Saran Dalam hasil penelitian di atas diharapkan pada guru agar dalam kegiatan proses belajar mengajar guru menggunakan media gambar yang menarik perhatian siswa saat belajar, khususnya menerapkan media gambar foto dalam pembelajaran mengembangkan paragraf dengan alasan sebagai berikut: Guru diharapkan agar dalam proses mengajar harus menerapkan media gambar yang menarik, karena dengan media gambar akan lebih membantu proses pembelajaran. Diharapkan dengan penerapan media gambar siswa akan lebih senang dengan materi yang diberikan oleh guru, dan bisa membuat guru mencapai standar kompetensi dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Diharapkan kepada peneliti lain dapat melaksanakan penelitian deskriptif kuantitatif yang serupa untuk pokokpokok bahasaan yang lain dalam pembelajaran bahasa Indonesia Dengan pelaksanaan penelitian deskriptif kuantitatif ini diharapkan apat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf yang dapat meningkatkan aktifitas dan kualitas pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arsyad Azhar Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Dalman, H Keterampialn Menulis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Riduwan Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: ALFABETA Sadiman, Arief S. (dkk) Media Pendidikan. Depok: PT RajaGrafindo Persada Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Zainurrahman Menulis: Dari Teori Hingga Praktik. Bandung: Alfabeta Bebery Tanda Baca Fungsi dan Contoh. Blogspot (Online). 13/10/03/tanda-baca-fungsi-dancontoh/. Diakses Tanggal 20 Juni 2015 (21:00)

15 Kona ah, dkk Makalah Pengembangan Paragraf. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sukurudin Makalah Bahasa Indonesia mengenai Jenis-Jenis Ejaan dan Tanda Baca. Blogspot (Online). 14/03/26/makalah-bahasaindonesia-mengenai-jenis-jenisejaan-dan-tanda-baca/. Diakses Tanggal 20 Juni 2015 (20:00) Zegy Makalah pilihan Kata Diksi. Blogspot (Online) 013/05/makalah-pilihan-katadiksi. diakses Tanggal 5 Maret 2015 (20:35)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X Peningkatan Kemampuan Menggunakan Tanda Baca Titik, Koma, Dan Titik Dua Dalam Kalimat Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN I Ogotua Kec. Dampal Utara Sri Dewi Astuti A., Gazali, dan Efendi Mahasiswa

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YULINA Guru SD Negeri 002 Muara Lembu Kecamatan Singingi anayuli.teacher@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Fungsi Bahasa 1. Alat/media komunikasi 2. Alat u/ ekspresi diri 3. Alat u/ integrasi & adaptasi sosial 4. Alat kontrol sosial (Keraf,

Lebih terperinci

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017 25 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN MEDIA VIDEO DAKWAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS X MA RIANA HASTITI 1),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa aktif dalam kegiatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI Antonius Hari Suharto 1), H. Soegiyanto S.U 2), Sadiman 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi No. 449, Surakarta

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO OLEH OLA HENDRIK Pembimbing I: Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd M.Pd Pembimbing II: Dra. Ratnarti Pahrun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis karangan merupakan kompetensi dasar yang harus dicapai pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar. Terdapat beberapa kompetensi dasar yang memiliki

Lebih terperinci

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V. ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG 218 KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG Suci Rahmadani 1, Suhartono 2, dan M. Arifin 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD Oleh: Imam Syah H.R. 1), Suhartono 2), Warsiti 3) e-mail: imamsyah12@gmail.com Abstract: The using of

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Kemampuan Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan kegiatan. Setiap melakukan kegiatan pasti diperlukan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk mengumpulkan data, menyusun, serta menganalisis

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO ESAI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO ESAI EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO ESAI Masniah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia e-mail: imasmasniah@rocketmail.com

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa bagi seseorang mutlak diperlukan. Keterampilan berbahasa seseorang harus mengacu

Lebih terperinci

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh Hendra Purnama Nurlaksana Eko Rusminto Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PANJER

ANALISIS KESULITAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PANJER ANALISIS KESULITAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PANJER Husnul Khotimah, Kartika Chrysti Suryandari Universitas Sebelas Maret e-mail: husnul.guru@gmail.com Abstrak Artikel ini membahas dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia menuntut siswa untuk mampu menuangkan pikiran serta perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN 1. Tulisan merupakan karya orisinal penulis (bukan plagiasi) dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dalam proses publikasi pada media lain yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X O BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Membahas mengenai metode penelitian erat kaitannya dengan teknik dan instrumen penelitian. Menurut Sudaryanto (1993:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Tugas Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V Isdianti Isdianti15@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 merupakan suatu bentuk pembelajaran yang berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks ini menjadikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGSEM II NO 172 SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A ) 0 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF NARASI DENGAN METODE BERLATIH MENULIS KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 7 BANYUDONO, BOYOLALI Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk menemukan pengetahuan yang bermanfaat dalam kehidupannya. Dalam hal ini pembelajaran yang dimaksud adalah

Lebih terperinci

PROSIDING SEMNAS KBSP V

PROSIDING SEMNAS KBSP V TEKS CERITA INSPIRATIF SEBAGAI SALAH SATU BAHAN AJAR ALTERNATIF PEMBELAJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI) Irma Fika Nurfajar Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan suatu proses untuk memberikan pengaruh, bantuan, atau tuntunan yang diberikan kepada setiap orang ketika sejak lahir pada umumnya. Dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara,

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa merupakan dasar pengetahuan bagi manusia. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Menurut Tarigan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1 Belajar dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan, dengan tulis menulis juga dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. Walaupun tempatnya berada di tengah pedesaan, tetapi kualitasnya tidak jauh berbeda dengan

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA FLASH CARD TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN KARANG SATRIA 05 TAMBUN UTARA BEKASI.

PENGARUH MEDIA FLASH CARD TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN KARANG SATRIA 05 TAMBUN UTARA BEKASI. PENGARUH MEDIA FLASH CARD TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN KARANG SATRIA 05 TAMBUN UTARA BEKASI. Aningsih AsihTriwinanti Email : aning_unisma@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TANYA DAN TANDA BACA TITIK PADA TEKS DIALOG SISWA

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TANYA DAN TANDA BACA TITIK PADA TEKS DIALOG SISWA ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TANYA DAN TANDA BACA TITIK PADA TEKS DIALOG SISWA 2016 (Analisis Deskriptif Kualitatif Terhadap Teks Dialog Siswa Kelas VI SD Negeri Mangkubumi Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL Nofita Rahayu 1, Upit Yulianti DN 2, Ricci Gemarni Tatalia 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO RUSMIN HUSAIN Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan secara khusus adalah mampu menguasai empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan secara khusus adalah mampu menguasai empat aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI 1 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI andisusisuriana@yaho.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya peneliti

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Enung Siti Nurjanah, Aan Kusdiana, Seni Apriliya Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memerlukan bahasa untuk berinteraksi. Dengan bahasa manusia dapat berekspresi, menyampaikan ide, gagasan, dan pendapat. Bahasa mencerminkan pikiran seseorang.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI BAGI SISWA KELAS IV B SD IT AS SALAMAH BATURETNO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI BAGI SISWA KELAS IV B SD IT AS SALAMAH BATURETNO TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI BAGI SISWA KELAS IV B SD IT AS SALAMAH BATURETNO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa

Lebih terperinci

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER (Improving the third grade student's ability in writing a paragraph by using puzzle as the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting dalam dunia

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA TELEVISI MY TRIP MY ADVENTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENGARUH MEDIA TELEVISI MY TRIP MY ADVENTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 0 PENGARUH MEDIA TELEVISI MY TRIP MY ADVENTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Monica Putri Manurung (monicaputri0595@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Rima Mawarni Siregar NIM 2103111057 ABSTRAK

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME Agung Gede Suputra Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo Anggota

Lebih terperinci

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat Jurnal Pesona, Volume 3 No. 2, (2017), 156-162 ISSN Cetak : 2356-2080 ISSN Online : 2356-2072 DOI: https://doi.org/ 10.26638/jp.444.2080 Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG Oleh Fitri Kurnia Mulyanto Widodo Ni Nyoman Wetty S Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung email : fitrikurnia@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

TAHUN AJARAN 2015/2016

TAHUN AJARAN 2015/2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III SDN 1 GONDANGWAYANG TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 Dyah Candraningrum

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG

PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG Ria Kumala Sari 1, Hasnul Fikri 2, Zulfa Amrina 2. Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas katakata atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran penggunaan bahasa Indonesia dilakukan sejak dari sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan bahasa Indonesia.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 BINTAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 BINTAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 BINTAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh LINDA ROSITA NIM 090388201179 JURUSAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi wicara bermakna dalam

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi wicara bermakna dalam BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Hakikat Membaca Pada hakikatnya membaca merupakan keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Secara luas dapat diartikan bahwa komunikasi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP Sofrowati Inayatun 148620600123/Semester 6/A2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku siswa agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas

Lebih terperinci

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016 KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016 KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA Oleh Ervina Meria Sari Pohan A. Effendi Sanusi Email: endarmuda.pohan@yahoo.com ABSTRACT The problem in this study

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Ferlianus Telaumbanua Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai empat keterampilan berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENYUNTING TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

KEMAHIRAN MENYUNTING TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI KEMAHIRAN MENYUNTING TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi pembelajaran

Lebih terperinci

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa, PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS IV SDN TANUHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Rifqa Annisa Oktaviyana 1, Imam

Lebih terperinci

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS PENGGUNAAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN 2 KARANGGADUNG TAHUN AJARAN 2012/2013 Resti Utami 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran yang diberikan pada siswa di sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting terhadap kemajuan suatu bangsa di dunia. Pendidikan diproses

Lebih terperinci

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi...

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi... Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Media Gambar Berseri Siswa Kelas IV SDN 3 Tlogosari Sumbermalang Situbondo Pelajaran 2012/2013 (The Improving Writing Narrative Essay by

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD Shinta Mariyana 1, Ngatman 2, Suhartono 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa pada hakikatnya merupakan suatu hal yang tak mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun

Lebih terperinci

THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012

THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012 1 THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012 Hidayah Sari, Otang Kurniaman, Mahmud Alpusari hidayah.ksari@student.unri.ac.id, otang.kurniaman@lecturer.unri.ac.id,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja dengan melibatkan siswa secara aktif mengembangkan potensi yang dimiliki, mengubah sikap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana yang strategis untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia, sebab pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD Peningkatan Keterampilan Menulis... (Ismi Nur Azizah) 2.313 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD IMPROVING THE WRITING SKILLS BY USING

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I 1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I Kusma Helentari, Nanang Heryana, Agus Wartiningsih Progran Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

: HUSWATUL HASANAH NIM

: HUSWATUL HASANAH NIM KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Skripsi diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

Studi Kasus Menulis Karangan Menggunakan Media Flash Card pada Siswa SD

Studi Kasus Menulis Karangan Menggunakan Media Flash Card pada Siswa SD Studi Kasus Menulis Karangan Menggunakan Media Flash Card pada Siswa SD Ning Jumadirah 1, Imam Suyanto 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jl.Kepodang, Panjer, Kebumen

Lebih terperinci