Petikan Faedah dari Syarah Al- Qowa idul Arba Syaikh Shalih Al- Fauzan, Bag-2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Petikan Faedah dari Syarah Al- Qowa idul Arba Syaikh Shalih Al- Fauzan, Bag-2"

Transkripsi

1 Petikan Faedah dari Syarah Al- Qowa idul Arba Syaikh Shalih Al- Fauzan, Bag-2 PETIKAN FAEDAH DARI SYARAH AL-QOWA IDUL ARBA Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan (Kaedah Ke 2) القاعدة الثانية: أن هم يقولون: ما دعوناهم وتوج هنا إليهم إلا لطلب الق ر بة والشفاعة فدليل الق ربة قوله تعال : {و ال ذ ين ات خ ذ وا م ن د ون ه ا و ل ي اء م ا ن ع ب د ه م ا ل ي ق ر ب ون ا ا ل ال ه ز ل ف ا ن ال ه ي ح م ب ي ن ه م ف م ا. [ه م ف يه ي خ ت ل ف ون ا ن ال ه ي ه د ي م ن ه و ك اذ ب ك ف ار } [الزمر: 3 ودليل الشفاعة قوله تعال : {و ي ع ب د ون م ن د ون ال ه م ا ي ض ر ه م و ي ن ف ع ه م و ي ق ول ون ه و ء ش ف ع او ن ا ع ن د ال ه } [يونس: 18 ] والشفاعة شفاعتان: شفاعة منفي ة وشفاعة مثب تة: فالشفاعة المنفي ة ما كانت ت طلب من غير ال ه فيما لا يقدر عليه إلا ال ه والدليل: قوله تعال : {ي ا ا ي ه ا ال ذ ين آم ن وا ا نف ق وا م م ا ر ز ق ن اك م م ن ق ب ل ا ن ي ا ت ي و م ب ي ع ف يه و خ ل ة و ش ف اع ة و ال اف ر ون ه م الظ ال م ون } [البقرة: 254 ]. والشفاعة المثب تة ه : الت ت طلب من ال ه والش افع م ر م بالشفاعة والمشفوع له: من رض ال ه قوله. [وعمله بعد الا ذن كما قال تعال : {م ن ذ ا ال ذ ي ي ش ف ع ع ن د ه ا ب ا ذ ن ه } [البقرة: 255 Kaedah Kedua: Mereka berkata: Kami tidak berdo a kepada mereka (orangorang shalih yang telah meninggal) dan mengharap kepada mereka kecuali agar kami bisa dekat dengan Allah dan agar mereka bisa memberikan syafa at kepada kami. Dalil (bahwa tujuan mereka) untuk mendekatkan diri ialah firman Allah Ta ala, Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (QS. Az- Zumar:3)

2 Dan dalil (bahwa tujuan mereka) untuk (meminta) syafa at ialah firman Allah Ta ala, Mereka menyembah tuhan-tuhan dari selain Allah yang tidak dapat memberikan musibah dan mendatangkan manfaat kepada mereka. Dan mereka berkata, mereka ini adalah para pemberi syafa at kami di sini Allah. ( Yunus:18) Syafa at terbagi menjadi dua: Syafa at Manfiyyah yaitu syafa at yang diminta dari selain Allah dalam hal yang tidak dimampui kecuali Allah. Dalilnya ialah firman Allah Ta ala, Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa at. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqarah:256) Dan syafa at mutsbatah yaitu syafa at yang diminta dari Allah. Pemberi syafa at dimuliakan dengan syafa at tersebut, dan yang diberi syafa at adalah orang yang diridhai Allah baik ucapan dan perbuatannya setelah mendapat izin (dari Allah). Sebagaimana firman Allah Ta aa, Tiada yang dapat memberi syafa at di sisi Allah tanpa izin-nya (QS. Al-Baqarah:255) Faedah: Sesungguhnya kaum musyrikin yang telah dijamin kekal di dalam neraka oleh Allah Subhanahu wa Ta ala hanyalah menyekutukan Allah dalam tauhid uluhiyyah bukan tauhid rububiyyah. Mereka tidak pernah menyatakan bahwa tuhan-tuhan mereka bisa menciptakan dan memberi rejeki bersama Allah. Mereka juga tidak pernah meyakini bahwa tuhantuhan mereka dapat memberi manfaat atau menolak musibah dan mengatur alam semesta bersama Allah. Kaum musyrikin menyembah tuhan-tuhan mereka dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Agar tuhan-tuhan tersebut yang merupakan orang shalih dapat memberikan syafa at bagi mereka. Hal ini sebagaimana yang Allah nyatakan, Mereka menyembah tuhan-tuhan dari selain Allah yang tidak dapat memberikan musibah dan mendatangkan manfaat kepada mereka. Dan mereka berkata, mereka ini adalah para pemberi syafa at kami di sini Allah. ( Yunus:18) Dan maksud pemberi syafa at di sini ialah, penengah yang akan menyampaikan kebutuhan mereka kepada Allah. Kaum musyrikin ketika memberikan sesajian berupa sembelihan, atau

3 ketika bernazar bukan dikarenakan mereka meyakini bahwa tuhan-tuhan tersebut dapat menciptakan dan mengatur alam semesta, tapi karena semata-mata tuhan tersebut yang menyampaikan kebutuhan mereka kepada Allah dan memberi syafa at bagi mereka. Oleh karena itu ketika anda mencoba berdiskusi dengan Kuburiyyun, mereka pasti akan menjawab dengan jawaban yang persis seperti di atas, Aku tahu bahwa orang shalih ini tidak dapat memberi manfaat dan mudharat. Akan tetapi dia adalah orang shalih, dan aku hanya ingin agar ia memberikan syafa at bagiku. Syafa at ada yang benar dan ada yang bathil. Syafa at yang benar ialah yang terpenuhi dua syarat: Pertama: Harus seijin Allah. Kedua: Yang diberi syafa at adalah orang-orang yang bertauhid, maksudnya orang bertauhid yang berbuat maksiat. Jika salah satu syarat di atas tidak terpenuhi maka syafa at tersebut adalah batil. Allah berfirman, {م ن ذ ا ال ذ ي ي ش ف ع ع ن د ه ا لا ب ا ذ ن ه } Tiada yang dapat memberi syafa at di sisi Allah tanpa izin-nya (QS. Al- Baqarah:255) {و ي ش ف ع ون ا ل م ن ار ت ض } Dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah. (QS. Al-Anbiyah:28) Orang-orang kafir dan musyrikin tidak bermanfaat bagi mereka syafa atnya para pemberi syafa at. Allah berfirman, Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa at yang diterima syafa atnya. ( Ghafir: 18) Mereka hanya mendengar tentang syafa at tanpa memahami maknanya. Dengan santainya mereka meminta syafa at dari orang-orang yang telah meninggal tanpa seijin Allah. Parahnya, sebagian orang yang mereka

4 mintai syafa at adalah musyrik (pelaku kesyirikan, bukan orang shalih). Syafa at ada dua: Pertama: Syafa at Manfiyyah (Syafa at yang ditiadakan), yaitu syafa at tanpa seijin Allah atau ditujukan kepada orang musyrik. Tidak ada orang yang dapat memberi syafa at di sisi Allah kecuali yang diberi izin. Sebagai makhluk termulia sekaligus penutup para Nabi yaitu Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam ketika hendak memberi syafa at kepada manusia di padang mahsyar pada hari kiamat, beliau terlebih dahulu bersujud di hadapan Allah sembari berdo a dan memuji-nya. Beliau tidak henti-hentinya bersujud hingga dikatakan kepada beliau, Angkat kepalamu, bicaralah engkau akan didengar, berilah syafa at engkau akan diizinkan memberi syafa at. Kedua: Syafa at Mutsbatah (Syafa at yang ditetapkan), yaitu syafa at setelah izin dari Allah dan diperuntukkan bagi ahli tauhid. Petikan Faedah dari Syarah Al- Qowa idul Arba Syaikh Shalih Al- Fauzan, Bag-1 PETIKAN FAEDAH DARI SYARAH AL-QOWA IDUL ARBA Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan Hafizhahullahu Ta ala القاعدة الا ول : أن تعلم أن ال ف ار الذين قاتلهم رسول ال ه صل ال ه عليه وسلم مق ر ون با ن ال ه تعال هو الخال ق المدب ر وأن ذلك لم ي د خ ل هم ف الا سلام والدليل: قوله تعال : {ق ل م ن ي ر ز ق م م ن الس م اء و ا ر ض ا م ن ي م ل ك الس م ع و ا ب ص ار و م ن ي خ ر ج ال ح م ن ال م ي ت و ي خ ر ج ال م ي ت م ن ال ح و م ن [ي د ب ر ا م ر ف س ي ق ول ون ال ه ف ق ل ا ف ت ت ق ون } [يونس: 31

5 Kaedah Pertama: Hendaknya engkau mengetahui, bahwasanya orangorang kafir yang diperangi Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam mereka mengakui bahwasanya Allah adalah Pencipta dan Pengatur (alam semesta). Dan bahwasanya hal tersebut tidak dapat memasukkan mereka ke dalam Islam. Dalilnya adalah firman Allah Ta ala, Katakanlah: Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan? Maka mereka akan menjawab: Allah. Maka katakanlah: Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-nya)? (QS. Yunus:31) FAEDAH: Bahwasanya mengakui tauhid Rububiyah semata tidak lantas memasukkan seseorang ke dalam Islam. Karena dahulu orang-orang yang diperangi oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam mengakui tauhid Rububiyyah. Tapi nyatanya tidak memasukkan mereka ke dalam Islam, dan tidak membuat darah mereka haram ditumpahkan. Hal tersebut menunjukkan bahwasanya tauhid dan syirik tidak hanya pada Rububiyah saja. Bahkan tidak ada yang menyekutukan Allah dalam perkara Rububiyyah kecuali segelintir manusia. Seluruh umat mengakui tauhid Rububiyah. Tauhid Rububiyyah yang dimaksud di sini ialah, Mengakui bahwa Allah adalah Pencipta, Pemberi rejeki, Menghidupkan dan Mematikan, dan Mengatur seluruh makhluk. Hampir tidak didapati seorang pun yang meyakini adanya Pencipta, Pemberi Rejeki, dan Pengatur seluruh Makhluk bersama Allah. Bahkan kaum musyrikin yang diperangi Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam sekalipun mengakui hal ini. Ini menunjukkan bahwasanya tauhid yang para Rasul diutus dengannya bukanlah tauhid rububiyyah. Hanya meyakini tauhid rububiyyah tidak akan bermanfaat bagi pelakunya. Karena kaum musyrikin dahulu juga mengakuinya, tapi tidak dapat mengeluarkan mereka dari kekufuran dan memasukkan ke dalam Islam. Kesalahan besar ketika memaknakan tauhid hanya dalam hal rububiyah. Sebagaimana dilakukan oleh ulama ahli kalam di dalam kitab-kitab mereka. barangsiapa yang meyakini hal ini, maka ia akan senantiasa

6 berada di atas keyakinannya Abu Jahal dan Abu Lahab. Barangsiapa mengatakan, Bahwasanya kesyirikan ialah ketika seseorang meyakini ada Pencipta dan Pemberi rejeki lain bersama Allah. Maka ia sama dengan Abu Jahal dan Abu Lahab. Diringkas Oleh: Admin Warisan Salaf Insya Allah akan bersambung kepada Qo idah Kedua. HAKEKAT ILMU SYAR I DAN PEMAHAMAN MANUSIA YANG KELIRU TENTANGNYA (SYAIKH ALI NASHIR AL-FAQIHI) Bismillahirrahmanirrahim. Sekelumit tentang Asy-Syaikh Ali Al-Faqihi Hafizhahullahu Ta ala: Beliau adalah Asy-Syaikh Ali bin Muhammad bin Nashir Al-Faqihi Hafizhahullahu Ta ala. Dilahirkan di Desa Al-Minjaroh, salah satu Desa di Kota Jazan (Saudi bagian selatan) pada tahun 1354 Hijriyah. Di Desa tersebut beliau tumbuh dan menyelesaikan pendidikan hingga jenjang Tsanawiyah (di Indonesia, SMA). Dan melanjutkan hingga berhasil mendapatkan gelar Doktoral di Universitas Al-Malik Abdul Aziz pada jurusan Syari ah bagian Aqidah. Beliau belajar kepada beberapa ulama kibar, seperti Syaikh Abdullah Al-Qor awi (penulis kitab Al-Jadid Syarah Kitab Tauhid), dan Syaikh Hafizh Al-Hakami (penulis kitab Ma arijul Qabul). ====== Di dalam Syarah Ushul Sittah, ketika menjelaskan tentang Ilmu Syar i dan

7 pemahaman manusia yang salah tentangnya, beliau mengatakan, Ilmu Syar i adalah: Ilmu yang bersumber dari Al-Qur an dan hadits Nabi Dan yang teriwayatkan dari shahabat dengan riwayat yang shahih. Dan Ijma (kesepakatan ulama ) Dan Qiyas yang bersumber dari ushul di atas (yaitu bersumber dari Al-Qur an dan Hadits Nabi). Ini disebutkan oleh Al-Imam Asy-Syafi i Rahimahullahu Ta ala, beliau menyatakan, Inilah yang disebut ilmu. AL-Fiqhu fid Dien Al-Fiqhu fid Diin (pemahaman ad-diin). Ar-Rasul Shallallahu alaihi wa Sallam menyatakan, Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah pasti akan dipahamkan tentang urusan agamanya. Dan Ketika Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam tentang Syafa at (Siapakah orang yang paling beruntung dengan syafa atmu wahai Rasul? Tanya Abu Hurairah), maka Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam menjawab sebagaimana dalam riwayat Al-Imam Ahmad, ل ق د ظ ن ن ت ي ا ا ب ا ه ر ي ر ة ا ي س ا ل ن ع ن ه ذ ا ال ح د يث ا ح د ا و ل م ن ك ل م ا ر ا ي ت م ن ح ر ص ك ع ل ال ح د يث Sungguh wahai Abu Hurairah, aku telah menduga bahwasanya tidak ada yang bertanya tentang hadits ini seorang pun sebelum engkau, karena aku melihat betapa semangatnya dirimu terhadap hadits. Hadits yang dimaksud dalam riwayat di atas adalah ilmu, karena hadits bila disebutkan secara mutlak maka maknanya adalah ilmu, yaitu ilmu Al-Qur an dan ilmu sunnah. Jenis ilmu inilah yang pantas untuk dinamakan dengan ilmu. Adapun ilmu dunia yang mana manusia mengambil manfaat darinya dalam hidupnya juga dinamakan ilmu, tapi selalu disebutkan dengan keterangan (yakni bukan ilmu mutlak), seperti ilmu kedokteran, ilmu tehnik, dan semua jenis ilmu ini selalu dikaitkan dengan sifatnya. Sedangkan ilmu mutlak (yakni tanpa penyandaran) adalah kitabullah dan sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam.

8 Disebutkan oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, bahwasanya manusia pada masa-masa belakangan ini telah berpaling dari makna ini, dimana mereka memaknakan ilmu dan al-fiqhu sebagai ucapan manusia. Dan mereka sudah tidak lagi merujuk kepada Al-Qur an dan As-Sunnah, dan mengadakan beragam kebid ahan yang bukan bagian dari agama. Anehnya yang seperti ini justru mereka anggap sebagai ilmu. Parahnya lagi, sebagian mereka, yakni dedengkot ahli khurafat sampai mengatakan kepada Ahlussunnah yang selalu berpegang dengan Al-Qur an dan As-Sunnah, Kalian mengambil ilmu kalian dari orangorang yang sudah meninggal, sedangkan kami mengambilnya langsung dari yang masih hidup. (maksud mereka) mengambil ilmu dari orang-orang yang sudah meninggal adalah, dari ulama fulan, dari ulama fulan, dari ulama fulan, sampai kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam. Dan mereka mengaku mengambil ilmu langsung dari Al-Lauhul Mahfuzh. Tentu saja makna ini adalah mereka meninggalkan Al-Qur an dan As-Sunnah. Ilmu Syar i dan hakekat ilmu yang diambil faedahnya adalah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam, dan yang diriwayatkan dari Shahabat Radhiallahu anhum. ===== Demikian Faedah Ringkas yang kami sarikan dari Penjelasan Al-Ushul As- Sittah, pertemuan ke empat, oleh Asy-Syaikh Ali bin Nashir AL-Faqihi Hafizhahullahu Ta ala. Admin Warisan Salaf HUKUM SEPUTAR NAZAR (Bersama Syaikh Ubaid Al-Jabiri) Berikut kami ringkaskan hukum seputar nazar yang dijelaskan oleh Syaikh Ubaid Al-Jabiri Hafizhahullahu Ta ala dalam Syarah Tsalatsatul Ushul:

9 Pembahasan tentang Nazar meliputi 3 hal: Defenisinya Hukumnya Syarat-syaratnya Defenisinya adalah: Secara bahasa: al-ilzam (mengharuskan/mewajibkan) Secara istilah: Seorang mukallaf mengilzamkan dirinya melakukan ibadah yang pada dasarnya tidak wajib baginya. HUKUM NAZAR: Hukum nazar terbagi dua: Nazar Syar i (Nazar yang ditujukan hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta ala) Nazar Syirik (Nazar yang ditujukan kepada selain Allah Subhanahu wa Ta ala) Nazar Syar i terbagi menjadi dua: Munajaz (mutlak) Mu allaq Nazar Munnajaz atau mutlak adalah nazar yang tidak terikat dengan sesuatu apapun, contohnya: Wajib bagiku untuk umrah pada tahun ini. Atau Wajib bagiku mensedekahkan seribu dinar. Nazar Mu allaq adalah nazar yang dikaitkan dengan syarat tertentu. Contohnya seseorang mengatakan, Jika Allah menyembuhkan penyakitku maka aku akan berpuasa ini dan itu atau Jika Allah mengembalikan barangku yang hilang maka aku akan bersedekah demikian. Atau Jika aku berhasil dalam ujian ini maka aku akan mengadakan pesta.

10 FAEDAH: Sebagian ahlul ilmi berpendapat bahwasanya hukum bernazar adalah haram. Mereka berdalil dengan sabda Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam, Sesungguhnya Nazar tidak datang dengan kebaikan. Dan ia (nazar) tidaklah dikeluarkan melainkan dari orang yang bakhil. Mereka (yakni ahlul ilmi) menyatakan, ini adalah celaan (dzam). Dan celaan dalam perbuatan merupakan bentuk larangan far iyah. Sedangkan hukum asal pelarangan (نه ) adalah haram. Tapi yang benar, bahwasanya nazar tidak haram, akan tetapi lebih utama ditinggalkan. Barangsiapa yang terlanjur bernazar maka harus dilaksanakan dengan ketentuan syarat-syarat yang akan disebutkan. SYARAT-SYARAT NAZAR Syarat-syarat Nazar secara global: Taklif (yakni mukallaf mencakup sudah baligh dan berakal) Nazar keta atan Yang dinazarkan adalah miliknya. Yang Dinazarkan Memungkinkan untuk Diterapkan (khusus nazar mu allaq). Mampu melaksanakan. Permasalahan Penting: Bila seseorang tidak melaksanakan nazar keta atan, maka dia harus membayar kaffaroh. Dan kaffarohnya seperti kaffarotul yamin (kaffaroh sumpah). Yaitu: Memberi makan 10 orang miskin atau memberi pakaian. Membebaskan budak mukmin Kalau tidak mampu maka berpuasa 3 hari.

11 Adapun nazar maksiat, maka pendapat yang shahih menurut kami (yakni Syaikh Ubaid) bila seseorang tidak melaksanakan Nazar maksiat tidak membayar kaffaroh. TAMBAHAN FAEDAH: Firman Allah Ta ala: ي وف ون ب الن ذ ر و ي خ اف ون ي و م ا ك ان ش ر ه م س ت ط ير ا Mereka menunaikan Nazar dan (mereka) takut akan suatu hari yang adzabnya merata di mana-mana. (QS. Al-Insaan:7) Ayat ini menunjukkan bahwasanya nazar tidak haram. Bentuk pendalilannya adalah, konteks ayat ini sebagai pujian bagi orang-orang yang baik. Ayat sebelumnya adalah: (ا ن ا ب ر ار ي ش ر ب ون م ن ك ا س ك ان م ز اج ه ا ك اف ور ا (5) ع ي ن ا ي ش ر ب ب ه ا ع ب اد ال ه ي ف ج ر ون ه ا ت ف ج ير ا (6 Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur (5) (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. Ayat ini dalam konteks pujian atau celaan? Dalam konteks pujian. Berarti ayat ini sebagai dalil bahwasanya nazar tidak haram, dan menunaikan nazar keta atan merupakan sifatnya orang-orang yang berbuat kebaikan (al-abror). Semoga Allah menjadikan kami dan kalian termasuk orang-orang yang melakukan kebaikan. Disarikan dari Durus Tsalatsatul Ushul oleh Syaikh Ubaid AL-Jabiri Hafizhahullahu Ta ala.

12 Admin Warisan Salaf Adab di Masjid 2: Masuk Menggunakan Kaki Kanan Kebiasaan Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam dan para shahabatnya ketika masuk masjid ialah mendahulukan kaki kanan. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Anas bin Malik Radhiallahu anhu,. م ن الس ن ة ا ذ ا د خ ل ت ال م س ج د ا ن ت ب د ا ب ر ج ل ك ال ي م ن و ا ذ ا خ ر ج ت ا ن ت ب د ا ب ر ج ل ك ال ي س ر ى Termasuk sunnah (Nabi[1]), apabila kamu masuk masjid agar mendahulukan kaki kananmu, dan apabila keluar agar mendahulukan kaki kirimu. [2] Aisyah Radhiallahu anha berkata, Dahulu Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam suka mendahulukan bagian yang kanan[3] ketika bersuci, menyisir rambut, dan memakai sandal. [4] Hadits ini menunjukkan bahwasanya perbuatan-perbuatan yang mengandung kehormatan atau memiliki kemuliaan sebaiknya dimulai dengan (bagian yang) sebelah kanan, seperti memakai pakaian, celana, sepatu, masuk masjid, bersiwak, bercelak, dan yang lainnya.[5] Diriwayatkan juga dari Ibnu Umar Radhiallahu anhuma bahwasanya beliau mendahulukan kaki kanan ketika masuk masjid dan kaki kiri ketika keluar. ================ [1] Diterangkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah bahwa ucapan Anas bin Malik Radhiallahu anhu, Termasuk sunnah adalah sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam. (Fathul Baari, 2/146) [2]HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi,dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani,lihat Ash- Shahihah, no.2478, Lihat pula Al-Irwa hal.132, dalam Ats-Tsamar hal.601

13 beliau berkata: Maka hadits ini adalah hadits hasan, Insya Allah Ta ala.. [3]Yaitu melakukan sesuatu dengan tangan kanan, kaki kanan, dan tubuh bagian kanan. (Syarah Nawawi) [4]HR. Al-Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa i, dan Ibnu Majah [5]Syarhu An-Nawawi ala Muslim (3/160) ADMIN WARISAN SALAF Adab Di Masjid 1: Membaca Do a Masuk Masjid Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah.. Kita tahu bahwa setiap muslim pasti dalam kesehariannya selalu berinteraksi dengan Masjid. Setidaknya 5 Kali dalam sehari ia melangkahkan kakinya menuju masjid. Tentu kita tahu bahwa masjid adalah Rumah Allah; tempat yang paling afdhal di muka bumi. Tempat kaum mukminin beribadah kepada Allah. Kalau saja, seseorang tidak boleh berbuat sembarangan saat berkunjung ke rumah orang lain, walaupun itu rumah kerabatnya sendiri. Maka barang tentu Rumah Allah lebih berhak untuk dijaga hak-haknya. Tapi sangat disesalkan ketika masih banyak kaum muslimin yang belum paham hak-hak yang harus dia lakukan ketika berada di masjid, sehingga tak jarang berbagai pelanggaran mereka lakukan. Mengingat pentingnya permasalahan ini, maka kami berupaya berturut serta mencurahkan usaha yang kami miliki dengan menjelaskan adab-adab ketika seorang muslim berada di masjid. Semoga usaha kami ini diberi balasan

14 kebaikan yang berlipat di sisi Al-Maula Azza wa Jalla. Pembahasan ini akan terus berlanjut, setiap pembahasan kami cukupkan satu Bab Permasalahan. ============= Membaca Do a Masuk Masjid Membaca do a sebelum masuk masjid adalah Sunnah. Adapun lafazh do any ialah sebagai berikut: الل ه م اف ت ح ل ا ب و اب ر ح م ت ك Allahummaftahli Abwaba Rohmatika Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-mu. [1] Boleh juga membaca do a yang lebih panjang seperti berikut, ا ع وذ ب ال ه ال ع ظ يم و ب و ج ه ه ال ر يم و س ل ط ان ه ال ق د يم م ن الش ي ط ان الر ج يم ب س م ال ه الل ه م ص ل و س ل م ع ل م ح م د الل ه م اف ت ح ل ا ب و اب ر ح م ت ك ا ع وذ ب ال ه ال ع ظ يم و ب و ج ه ه ال ر يم و س ل ط ان ه ال ق د يم م ن الش ي ط ان الر ج يم ب س م ال ه الل ه م ص ل و س ل م ع ل م ح م د الل ه م اف ت ح ل ا ب و اب ر ح م ت ك A Udzu billahil adzim wa biwajhihil karim wa sulthonihil qadim minasy syaithanir rajim. Bismillah. Allahumma shalli wa sallim ala Muhammad. Allahummaf ftahlii abwaba rahmatika (Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dan (berlindung) dengan wajah-

15 Nya Yang Mulia, dan kekuasaan-nya yang kekal dari (gangguan) syaithan yang terlaknat. Dengan menyebut Nama Allah. Ya Allah, shalawat dan salam curahkanlah kepada Muhammad. Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-mu). [2] Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan, Tempat ke delapan dari tempat-tempat (yang disyari atkan) bershalawat kepada Nabi e adalah ketika akan masuk masjid dan ketika akan keluar darinya. [3] ============= [1]Dari Shahabat Abu Humaid dan Abu Usaid Al-Anshari Semoga Allah meridhai keduanya-, ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, Apabila salah seorang kalian hendak masuk masjid maka bacalah, Allahummaftahli Abwaba Rohmatika (Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-mu. (HR. Muslim no. 713) [2] Dalil-dalil untuk gabungan do a di atas adalah: Dalil Isti adzah:abdullah bin Amr bin Ash menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam apabila masuk masjid mengucapkan: A Udzu billahil adzim wa biwajhihil karim wa sulthonihil qadim minasy syaithanir rajim. Bismillah. Allahumma shalli wa sallim ala Muhammad. Allahummaf ftahlii abwaba rahmatika (Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dan (berlindung) dengan wajah-nya Yang Mulia, dan kekuasaan- Nya yang kekal dari (gangguan) syaithan yang terlaknat. Beliau r bersabda: Apabila seseorang membacanya, syaithan berkata, dia telah dijaga dariku sepanjang hari ini. (HR. Abu Daud no.466, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al- Albani dalam Al-Misykah no.749, Shahih wa Dha if Sunan Abi Daud no.466, dan Ats-Tsamarul Mustathob hal.603) Dalil Shalawat dan Salam, dari Anas bin Malik Radhiallahu anhu, Nabi e jika masuk masjid mengucapkan, Bismillah, Allahumma shalli ala Muhammad, dan apabila keluar mengucapkan, Bismillah, allahumma shalli ala Muhammad (Ya Allah, curahkanlah shalawat dan salam atas Muhammad). Makna serupa juga diriwayatkan dari Fathimah, Abu Hurairah, Abu Humaid dan Abu Usaid Al-Anshari. (Lihat Ats-Tsamarul Mustathob hal ) [3] Dinukil dari Aunul Ma bud(2/93)

16 ===================== Admin Warisan Salaf Menelisik Berbagai Tradisi di Bulan Muharram Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, bulan ini berada pada urutan pertama penanggalan hijriyah sejak diresmikan oleh Khalifah Umar bin KhattabRadhiallahu anhu. Pada mulanya, terjadi silang pendapat di antara para shahabat dalam menentukan awal masuk kalender Islam, dengan bulan apa dimulai? Sebagian mereka mengusulkan dimulai dengan bulan Rabi ul Awwal, sebagian lagi mengusulkan dengan bulan Ramadhan. Namun, Khalifah Umar dan sejumlah shahabat lainnya lebih memilih bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Islam, dengan alasan bahwa di bulan inilah Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam membulatkan tekadnya untuk berhijrah ke negeri Madinah. Oleh karena itu, penanggalan Umar ini disebut penanggalan hijriyyah. (Al-Bidayah wa An-Nihayah) Bulan Muharram Menurut Islam Muharram termasuk salah satu dari empat bulan suci dalam Islam yang tersebut dalam Al-Qur an, ا ن ع د ة الش ه ور ع ن د ال ه اث ن اع ش ر ش ه ر ا ف ك ت اب ال ه ي و م خ ل ق الس م او ات و الا ر ض م ن ه ا ا ر ب ع ة ح ر م Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. (QS. At-Taubah: 36) Keempat bulan itu adalah: Muharram, Rajab, Dzulqo dah, dan Dzulhijjah, sebagaimana yang dideklarasikan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa

17 Sallam pada saat haji perpisahan. Disebut bulan haram karena ia mengandung kemuliaan lebih (dari bulan-bulan lainnya) dan karena pada bulan-bulan ini diharamkan untuk berperang. (Tafsir As-Sa di, hal.192) Cukuplah menunjukkan kemuliaan bulan Muharram ini ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam menjulukinya sebagai bulan Allah, beliau bersabda, yaitu bulan Allah, bulan Muharram. (HR. Muslim, no.1982) Kata para ulama, segala sesuatu yang disandarkan kepada Allah itu memiliki kemuliaan lebih dari yang tidak disandarkan kepada-nya, seperti baitullah (rumah Allah), rasulullah (utusan Allah), dll. Dalam Islam, bulan Muharram memiliki nilai historis (sejarah) yang luar biasa; pada bulan ini, tepatnya pada tanggal sepuluh, Allah menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya dari kejaran Fir aun dan bala tentaranya serta menenggelamkan mereka di laut merah. Di bulan ini juga Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bertekad kuat untuk berhijrah ke negeri Madinah, setelah mendengar bahwa penduduknya siap berjanji setia membela dakwah beliau. Walaupun tekad kuat beliau ini baru bisa terealisasi pada bulan Shafar. Selain itu, di bulan ini terdapat ibadah puasa yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam sebagai puasa terbaik setelah Ramadhan, beliau bersabda: ا ف ض ل الص ي ام ب ع د ر م ض ان ش ه ر ال ه ال م ح ر م Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah berpuasa di bulan Allah, bulan Muharram. (HR. Muslim, no.1982 dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu) Beliau ` juga bersabda ketika ditanya tentang keutamaannya: Menghapuskan dosa-dosa tahun yang lalu. (HR. Muslim, no.1977 dari shahabat Abu Qotadah Al-Anshari Radhiallahu anhu) Berkaitan dengan puasa Asyuro, untuk lebih lengkapnya bisa dibaca kembali pada edisi sebelumnya.

18 Bulan Muharram Menurut Masyarakat Jawa Bagi masyarakat Jawa, bulan Muharram atau yang lebih dikenal dengan bulan suro memiliki nilai religi yang tinggi. Bulan ini dianggap sebagai bulan keramat yang tidak boleh dibuat pesta dan bersenang-senang, sehingga banyak aktivitas yang ditunda atau bahkan dibatalkan. Lebih dari itu, mereka meyakini siapa yang mengadakan hajatan pada bulan ini akan ditimpa musibah dan malapetaka. Sebagai contoh adalah pernikahan, masyarakat Jawa pada umumnya, enggan menikahkan putra atau putri mereka di bulan ini karena khawatir ditimpa petaka dan kesengsaraan bagi kedua mempelai. Ketika ditanya mengenai alasan mereka menilai bulan Muharram sebagai bulan keramat nan penuh pantangan, tidak ada Jawaban berarti dari mereka selain, Beginilah tradisi kami atau Beginilah yang diajarkan bapak-bapak kami. Para pembaca rahimakumullah, sikap mengikuti tradisi atau leluhur tanpa bimbingan Islam adalah terlarang, bahkan sikap seperti ini termasuk sifat orangorang jahiliyyah dan para pembangkang yang hidup jauh sebelum diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam. Berkaitan dengan orang-orang Jahiliyyah, Allah Subhanahu wa Ta ala di dalam Al-Qur an menyebutkan Jawaban orang-orang Quraisy ketika diajak oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam untuk meninggalkan kesyirikan, kata mereka: ا ن ا و ج د ن ا ا ب اء ن ا ع ل ا م ة و ا ن ا ع ل ا ث ار ه م م ه ت د ون Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak (nenek moyang) kami menganut suatu agama (bukan agama yang engkau bawa pent), dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka. (QS. Az-Zukhruf: 22) Demikian pula Fir aun, ketika diajak oleh Nabi Musa Alaihis Salam agar beriman kepada Allah, ia malah berkata: ق ال و اا ج ى ت ن ا ل ت ل ف ت ن ا ع م ا و ج د ن ا ع ل ي ه ا ب اء ن ا Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya. (QS. Yunus: 78) Kemudian, anggapan sial untuk melakukan aktivitas di bulan Muharram yang diyakini oleh keumuman masyarakat Jawa saat ini dalam ajaran Islam

19 disebut Tathoyur atau Thiyaroh, yaitu meyakini suatu keburuntungan atau kesialan didasarkan pada kejadian tertentu, atau tempat tertentu. Anggapan seperti ini sebenarnya sudah ada sejak zaman jahiliyah. Setelah Islam datang, maka ia dikategorikan kedalam perbuatan syirik yang harus ditinggalkan. Allah berfirman: Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS. Al-A raf: 131) Dalil yang menunjukkan bahwa Thatoyur atau Thiyaroh termasuk kesyirikan adalah sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam: الط ي ر ة ش ر ك الط ي ر ة ش ر ك ث لاث ا Thiyaroh adalah kesyirikan, beliau mengulangnya sebanyak tiga kali. (HR. Ahmad dan Abu Daud, dari shahabat Abdullah bin Mas ud Radhiallahu anhu) Apabila kita telah tahu bahwa anggapan sial atau keberuntungan seperti itu termasuk kesyirikan, kewajiban kita selanjutnya adalah menjauhinya dan menjauhkannya dari anak dan istri kita. Sehingga kita beserta keluarga kita tidak terjerembab kedalam kobangan dosa besar yang paling besar, yaitu dosa syirik. Bulan Muharram Menurut Syi ah Berbeda halnya dengan orang-orang syi ah, apabila keumuman masyarakat Jawa menjadikan bulan Muharram sebagai bulan pantangan untuk melakukan aktivitas tertentu, justru orang-orang syi ah menjadikannya sebagai hari berkabung. Pada setiap tanggal 10 Muharram, orang-orang syi ah di Iran mengadakan pawai akbar untuk memperingati hari terbunuhnya cucu RasulullahShallallahu alaihi wa Sallam, Husein bin Ali Radhiallahu anhuma di padang Karbala. Acara rutin mereka tersebut dimulai sejak tanggal 1 sampai tanggal 10 Muharram. Pada tanggal 1 Muharram sampai tanggal 9 Muharram mereka mengadakan pawai besar-besaran di jalan-jalan menuju Al-Huseiniyah. Al- Huseiniyah adalah tempat ibadah syi ah, kalau kaum muslimin menyebutnya masjid, tetapi biasanya Al-Huseiniyyah digunakan untuk makam Imam, bukan untuk shalat, sedang shalat dilakukan di luar bangunan. Penamaan ini diambil dari nama Imam syi ah ke 3, yaitu Al-Imam Husein bin Ali radhiallahu anhu. Peserta pawai hanya mengenakan celana atau sarung saja sedangkan badannya

20 terbuka. Selama pawai, mereka memukul-mukul dada dan punggungnya dengan rantai besi sehingga meninggalkan luka memar yang mencolok. Kemudian, pada acara puncak, mereka mengenakan kain berwarna putih dan ikat kepala berwarna putih pula. Setelah itu, mereka menghantamkan pedang, pisau, atau benda tajam lainnya ke kepala dan dahi mereka sehingga darah pun bercucuran. Darah yang mengalir ke kain putih membuat suasana semakin haru dan duka, bahkan tak sedikit di antara mereka yang menangis histeris. Demikianlah gambaran ringkas tentang aktivitas syi ah di bulan Muharram. Seperti yang telah kami sebutkan, tujuan utama mereka adalah untuk mengenang terbunuhnya Husein bin Ali radhiallahu anhuma. Para pembaca rahimakumullah, sebagai seorang muslim tentu kita juga sangat bersedih dengan peristiwa tragis nan menyayat hati yang menimpa cucu RasulullahShallallahu alaihi wa Sallam itu. Namun, Islam melarang pemeluknya yang tertimpa musibah untuk berucap atau berbuat sesuatu yang menunjukkan ketidak-ridhaan kepada keputusan Allah, seperti, merobek baju, menampar pipi, menjambak rambut, menangis histeris, apalagi menyayat kepala dan dahi seperti yang dilakukan orang-orang syi ah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda: Bukan dari golongan kami barang siapa yang menampar pipi, menyobek baju, atau meratap dengan ratapan jahiliyah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim, dari shahabat Abdullah bin Mas ud radhiallahu anhu) Lebih dari itu, bagi wanita peratap yang mati dan belum bertaubat, maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan pakaian dari tembaga yang meleleh, sebagaimana dijelaskan RasulullahShallallahu alaihi wa Sallam dalam haditsnya yang diriwayatkan Al-Imam Muslim dari Abu Malik Al-Asy ari Radhiallahu anhu. Maka tahulah kita bahwa apa yang dilakukan orang-orang syi ah tersebut bukan hanya tidak ada dasarnya dalam Islam, bahkan ia bertolak belakang dengan ajaran Islam. Lebih parah lagi, di Lahore, kota terbesar kedua di Pakistan, orang-orang syi ah menutup acara mereka itu dengan malam gembira berupa mut ah (baca; zina) masal. Na audzu billahi min dzalik.

21 Para pembaca rahimakumullah, peringatan 10 Muharram untuk mengenang terbunuhnya Imam Husein tidak hanya diadakan di Iran saja, tetapi juga di negara-negara lainnya, seperti India, Pakistan, Lebanon, dan juga Indonesia, hanya saja tata caranya berbeda. Di Indonesia, contohnya, sudah menjadi acara rutin tahunan bagi syi ah mengadakan acara ini yang mereka istilahkan dengan arba in-an, yaitu mengenang 40 hari syahidnya Imam Huseinradhiallahu anhu. Yang paling unik adalah yang dilakukan orang-orang syi ah dari kota Lawang, Bondowoso, Situbondo, dan beberapa daerah lainnya beberapa tahun silam, mereka menyelenggarakan ritual tahunan itu di Gereja Berzicht di kota Lawang, Jawa Timur. La haula wala quwwata illa billah. Penutup Para pembaca rahimakumullah, itulah fenomena yang terjadi di tengah-tengah umat seputar perbedaan menyikapi bulan Muharram. Sebagai seorang muslim seharusnya kita bisa membedakan antara syari at dan perkara adat. Tentunya Syari at harus dikedepankan walaupun menyelisih adat. Sebaliknya, adat harus disingkirkan ketika menyelisihi syari at, demikianlah Islam. Karena dengan sikap inilah Islam akan jaya. Adapun jika umat masih mengedepankan adat dan tradisi, walaupun bertentangan dengan syari at, maka pada saat itulah mereka akan ditimpa kehinaan dan kerendahan. Inilah makna hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam: و ج ع ل الذ ل ة و الص غ ار ع ل م ن خ ال ف ا م ر ي Dan dijadikan kerendahan dan kehinaan bagi siapa saja yang menentang syari atku. (HR. Al-Bukhari, dari shahabat Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma) Semoga tulisan ringkas ini bisa memberikan tambahan ilmu bagi saudarasaudaraku seiman dan semoga Allah selalu mencurahkan hidayah-nya kepada kita semua. Amin ya Rabbal alamin Ditulis oleh Admin Warisan Salaf Untuk Buletin Al-Ilmu

22 Pentingnya Al-Ilhah (Merengek) Ketika Berdo a Di antara adab penting di dalam berdo a adalah mengulang-ulang hajat yang ia butuhkan atau merengek. Merengek merupakan salah satu sebab dikabulkannya do a, karena itu pertanda bukti sangat butuhnya seseorang kepada Allah Subhanahu wa Ta ala. Al-Imam Ibnu Majah meriwayatkan di dalam Sunan-nya sebuah hadits dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, «م ن ل م ي س ا ل ال ه ي غ ض ب ع ل ي ه» Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, Dia akan murka kepadanya. Dan Al-Hakim di dalam Al-Mustadrak meriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiallahu annu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam, Janganlah kalian lemah di dalam berdo a. Karena sesungguhnya tidak seorangpun akan binasa bersama do a. Al-Auza i menyebutkan sebuah riwayat dari Az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah Radhiallahu anha, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, Sesungguhnya Allah menyukai seorang yang merengek dalam do anya. Di dalam kitab Az-Zuhd karya Al-Imam Ahmad, disebutkan sebuah Atsar dari Qotadah, dari Muwarriq, Aku tidak mendapati permisalan yang tepat bagi seorang mukmin, kecuali ibarat seseorang yang berada di tengah lautan yang hanya berpegangan sebatang kayu. Lalu ia berdo a, Wahai Rabbku, Wahai Rabbku.. Ia berharap Allah akan menyelamatkannya. Maksudnya adalah, seorang mukmin hidupnya di dunia dipenuhi dengan rasa butuh kepada Allah, ia selalu berdo a dalam setiap kebutuhannya. Dan di dalam berdo a dia seperti seorang yang berada di tengah lautan yang hanya berpegangan kepada sebatang kayu. Keadaan darurat tersebut membuat ia

23 sangat khusyu dan mengulang-ulang permintaannya. Sumber panduan: Al-Jawabul Kaafi (hal.11) Ulasan Surat Al-Fatihah: Mewujudkan Ayat IYYAKA NA BUDU Dengan Empat Hukum (Ibnul Qoyyim) Iyyaka Na budu wa Iyyaka Nasta in adalah ayat ke lima dari surat Al-Fatihah. Setiap muslim yang taat pasti membacanya setiap hari, minimalnya 17 kali dalam shalat lima waktu. Ayat ke lima tersebut yang berbunyi, إياك نعبد وإياك نستعين artinya adalah, Hanya kepada-mu (ya Allah) kami beribadah dan hanya kepada-mu (ya Allah) kami memohon pertolongan. Di dalam ayat di atas seorang muslim mengikrarkan diri sebagai hamba yang hanya beribadah serta memohon pertolongan kepada Allah dan tidak kepada selain-nya. Kaum muslimin yang dirahmati Allah, menjadi hamba yang benar-benar beribadah kepada Allah -seperti tersebut dalam ayat di atas- hanya akan terealisasi dengan empat perkara. Bila berhasil memenuhi keempatnya berarti dia masuk dalam golongan ayat tersebut. Tapi Jika ternyata tidak, berarti ikrar dia di dalam setiap raka at shalatnya adalah fatamorgana. Ke empat perkara yang kami maksudkan adalah apa yang disebutkan oleh Ibnul Qoyyim di dalam kitabnya Madarijus Salikin. Di Jilid ke 1 halaman 120 beliau meletakkan sebuah Fasal yang sangat berharga. Dengan Fasal ini kita akan

24 benar-benar paham maksud yang terkandung dalam ayat tersebut. Beliau berkata, Fasal: Membangun Iyyaka Na budu di atas Empat Kaedah Kata beliau, Dan Iyyaka Na budu Hanya kepada-mu (ya Allah) kami beribadah dibangun di atas empat kaedah, yaitu mengamalkan Perkaraperkara yang dicintai dan diridhai Allah dan Rasul-Nya, berupa: Ucapan Lisan. Dan (ucapan) hati. Amalan hati, Dan (amalan) anggota tubuh. Inilah makna peribadahan yang sesungguhnya. Seorang muslim yang benar-benar mengaku hanya beribadah kepada Allah harus membuktikan dengan melaksanakan empat perkara di atas. Ibnul Qoyyim melanjutkan, Al- Ubudiyyah adalah semua nama yang mencakup empat tingkatan ini. Maka orang-orang yang mengucapkan Iyyaka Na budu إياك تعبد) ) yang sesungguhnya ialah yang merealisasikannya (yakni mangamalkan empat kaedah tersebut,pen). Kemudian Ibnul Qoyyim mulai merinci makna dari empat perkara tersebut: Maka (yang dimaksud) ucapan hati ialah, meyakini (dengan sesungguhnya) berita-berita yang telah Allah sampaikan melalui lisan Rasul-Nya terkait tentang diri-nya, nama dan sifat-sifat-nya, malaikatmalaikat dan pertemuan dengan-nya. Sedangkan ucapan lisan ialah, menyebarkan berita-berita tersebut, mendakwahkannya, membelanya, dan menjelaskan batilnya kebid ahan yang menyelisihinya, serta selalu berdzikir kepada-nya, dan menyampaikan perintah-perintah-nya. Adapun amalan hati ialah, seperti rasa cinta kepada-nya, hanya bertawakkal kepada-nya, kembali (taubat) kepada-nya, takut dan berharap hanya kepada-nya, ikhlas dalam beragama, bersabar di dalam melakukan perintah-perintah-nya, dan (bersabar) dari (menjauhi) larangan-larangan-nya, dan (bersabar) di dalam menjalani ketentuan

25 (takdir)nya, ridho terhadap takdir yang baik dan yang jelek, menumbuhkan kecintaan karena-nya dan bermusuhan karena-nya pula, merendahkan dan menundukkan diri hanya kepada-nya, ikhbat kepada- Nya, thuma ninah kepada-nya, dan amalan-amalan hati lainnya yang mana amalan hati yang fardhu lebih fardhu dari amalan anggota tubuh, dan amalan mustahabnya lebih dicintai Allah ketimbang amalan mustahab anggota tubuh, karena amalan anggota tubuh tanpa disertai amalan hati bisa jadi tidak bermanfaat atau ada manfaatnya tapi sedikit. Dan amalan anggota tubuh ialah, seperti shalat, jihad, mengayunkan langkah menuju shalat jum at dan (shalat) jama ah, menolong orang yang lemah, berbuat baik kepada sesama, dan selain itu. Berarti, seorang yang mengikrarkan diri hanya beribadah kepada Allah tapi tidak mau beriman kepada berita-berita yang terdapat di dalam Al-Qur an dan hadits nabi, baik menolaknya secara langsung atau dengan alasan-alasan tertentu, seperti menolak Nama atau sifat Allah dengan alasan Allah tidak sama dengan makhluknya, atau memusuhi orang-orang yang mendakwahkan kebenaran, atau perkara-perkara lain yang telah disebutkan Ibnul Qoyim di atas menunjukkan bahwa orang itu tidak jujur dalam ikrarnya. Dan itu juga menunjukkan bahwa dia masih beribadah kepada selain Allah, dalam hal ini beribadah (tunduk dan patuh) kepada hawa nafsu, guru, atau kepada syaithan.. Kemudian Ibnul Qoyyim menutup penjelasannya, Maka IYYAKA NA BUDU merupakan keharusan (mengamalkan) empat hukum ini dan meyakininya. Lihat Madarijus Salikin (1/121) Admin Warisan Salaf

26 Begini Caranya Agar Terhindar dari Bisikan Syaithan (Syaikh Abdul Aziz bin Baaz) Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz ditanya, Do a apa yang bisa dibaca oleh seseorang agar terhindar dari bisikan Syaithan? Beliau menjawab, Seseorang dapat berdo a dengan do a-do a yang Allah mudahkan baginya (seperti), Ya Allah lindungi aku dari syaithan ya Allah selamatkan aku dari syaithan ya Allah jagalah aku dari syaithan ya Allah bantulah aku untuk berdzikir mengingat-mu, bersyukur kepada-mu, dan beribadah kepada-mu dengan ibadah yang bagus ya Allah jaga diriku dari tipu daya musuhmu yaitu syaithan Dan hendaknya ia memperbanyak berdzikir mengingat Allah, memperbanyak bacaan Al-Qur an, dan berlindung kepada Allah ketika mendapati bisikan syaithan. Apabila mendapati bisikan (syaithan) hendaknya ia berlindung kepada Allah dari (gangguan) syaithan yang terkutuk. Walaupun itu terjadi di dalam shalat. Apabila (bisikan dari syaithan) mengalahkannya hendaknya ia meniup (disertai semburan ludah) ke arah kirinya (sebanyak) tiga kali dan berlindung kepada Allah dari (godaan) syaithan tiga kali pula. Telah shahih dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bahwasanya shahabat Utsman bin Abil Ash Ats-Tsaqofi Radhiallahu anhu mengeluhkan kepada Nabi apa yang ia dapati dari gangguan syaithan di dalam shalatnya. Maka beliau memerintahkannya agar meniup (disertai semburan ludah) ke arah kirinya (sebanyak) tiga kali dan berlindung kepada Allah dari gangguan syaithan, dan itu dilakukan ketika shalat. Lantas beliapun melaksanakan hal itu dan hilanglah

27 gangguan tersebut dari dirinya. (HR. Muslim no.2203) Alhasil, bila seorang mukmin dan mukminah diuji dengan perkara ini hendaknya ia bersungguh-sungguh memohon keselamatan kepada Allah, dan banyak berlindung kepada Allah dari godaan Syaithan, dan bersungguh-sungguh memeranginya jangan sampai merasa tenang dengannya di dalam shalat atau di selainnya. Jika ia sudah berwudhu maka yakinlah kalau sudah berwudhu, jangan sampai mengulangi wudhu nya (karena bisikan syaithan). Jika ia sudah shalat maka yakinlah kalau sudah shalat, dan jangan sampai mengulangi shalatnya (karena bisikan syaithan). Jika ia sudah bertakbir maka yakinlah kalau sudah bertakbir dan jangan sampai mengulangi takbirnya dalam rangka menyelisihi (bisikan) musuh Allah (yaitu syaithan) dan (dalam rangka) memeranginya. Demikian seharusnya setiap mukmin untuk selalu menjadi musuh yang siap memerangi dan melawan syaithan, dan tidak pernah tunduk kepada (bisikanbisikan)nya. Apabila syaithan membisikkan kepadamu bahwa dirimu belum berwudhu atau belum shalat, padahal engkau yakin sudah berwudhu dan sudah shalat, dan engkau masih melihat tanganmu basah (karena air wudhu ) yang dengannya engkau yakin telah shalat maka jangan sampai engkau mengikuti (bisikan) musuh Allah tersebut. Yakinlah bahwa engkau sudah berwudhu dan jangan mengulanginya. Berlindunglah kepada Allah dari musuh Allah tersebut yaitu syaithan. Demikian seharusnya seorang mukmin, ia harus kuat dalam memerangi dan melawan musuh Allah, agar tidak dikuasai dan disakiti (oleh syaithan). Karena ketika syaithan berhasil menguasai seseorang, maka orang itu akan dipermainkan hingga seperti orang gila. Maka kewajiban seorang mukmin dan mukminah adalah waspada dari musuh Allah dan berlindung kepada Allah dari kejahatan dan tipu dayanya. Dan agar selalu kuat dan sabar (di dalam menghadapinya), agar tidak mentaatinya untuk mengulangi shalat, atau mengulangi wudhu, atau mengulangi takbir, atau yang lainnya.

28 Demikian juga bila ia berkata kepadamu, bajumu najis atau tempat ini najis atau kamar mandi ini najis atau tanah yang engkau injak najis atau tempat shalatmu ini demikian maka jangan sampai engkau mengikuti (bisikannya). Telah dusta musuh Allah tersebut. Berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya, dan shalatlah di tempat yang biasa engkau shalat, dan (sujudlah) di atas sejadah yang biasa engkau gunakan untuk shalat, dan di tanah yang biasa engkau injak dan engkau tahu kesuciannya, kecuali bila engkau melihat ada najis yang masih basah engkau injak maka cucilah kakimu, walhamdulillah. Adapun bisikan-bisikan musuh Allah janganlah diikuti. Ketahuilah bahwa hukum asal dari sesuatu adalah suci. Ini hukum asalnya. Maka janganlah engkau mengikuti (bisikan-bisikan) musuh Allah dalam hal apa pun kecuali engkau benar-benar yakin dengan melihat dan menyaksikan langsung dengan kedua matamu. Agar engkau tidak dikalahkan oleh musuh Allah. Kami memohon kepada Allah agar semua diselamatkan (dari bisikan Syaithan). Sumber: FATAWA NUUR ALA AD-DARB LIBNI BAAZ (1/78)

Petikan Faedah dari Syarah Al- Qowa idul Arba Syaikh Shalih Al- Fauzan, Bag-2

Petikan Faedah dari Syarah Al- Qowa idul Arba Syaikh Shalih Al- Fauzan, Bag-2 Petikan Faedah dari Syarah Al- Qowa idul Arba Syaikh Shalih Al- Fauzan, Bag-2 PETIKAN FAEDAH DARI SYARAH AL-QOWA IDUL ARBA Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan (Kaedah Ke 2) القاعدة الثانية: أن هم يقولون:

Lebih terperinci

Petikan Faedah dari Syarah Al- Qowa idul Arba Syaikh Shalih Al- Fauzan, Bag-1

Petikan Faedah dari Syarah Al- Qowa idul Arba Syaikh Shalih Al- Fauzan, Bag-1 Petikan Faedah dari Syarah Al- Qowa idul Arba Syaikh Shalih Al- Fauzan, Bag-1 PETIKAN FAEDAH DARI SYARAH AL-QOWA IDUL ARBA Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan Hafizhahullahu Ta ala القاعدة الا ول : أن تعلم أن

Lebih terperinci

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA DZIKIR PAGI DAN PETANG dan Penjelasan Maknanya ع ن ا ب ه ر ي ر ة ق ال : ك ان ر س ول ال ه ص ل ال ه ع ل ي ه و س ل م ي ع ل م ا ص ح اب ه ي ق ول : ا ذ ا ا ص ب ح ا ح د

Lebih terperinci

Menelisik Berbagai Tradisi di Bulan Muharram

Menelisik Berbagai Tradisi di Bulan Muharram Menelisik Berbagai Tradisi di Bulan Muharram Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, bulan ini berada pada urutan pertama penanggalan hijriyah sejak diresmikan oleh Khalifah

Lebih terperinci

PETIKAN FAEDAH DARI SYARAH AL-QOWA IDUL ARBA. Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan

PETIKAN FAEDAH DARI SYARAH AL-QOWA IDUL ARBA. Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan PETIKAN FAEDAH DARI SYARAH AL-QOWA IDUL ARBA Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan (Kaedah Ke 2) القاعدة الثانية: أن هم يقولون: ما دعوناهم وتوج هنا إليهم إلا لطلب الق ر بة والشفاعة فدليل الق ربة قوله تعال

Lebih terperinci

ADA APA DENGAN BULAN MUHARRAM?

ADA APA DENGAN BULAN MUHARRAM? Booklet Da wah.: Jumat, 06 Muharram 1438 H / 07 Oktober 2016 M 1 B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l ADA APA DENGAN BULAN MUHARRAM? ا صل ا صل ل ر ى ل ا ا ب : Bulan Muharram adalah

Lebih terperinci

Adab di Masjid 2: Masuk Menggunakan Kaki Kanan

Adab di Masjid 2: Masuk Menggunakan Kaki Kanan Adab di Masjid 2: Masuk Menggunakan Kaki Kanan Kebiasaan Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam dan para shahabatnya ketika masuk masjid ialah mendahulukan kaki kanan. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]: BAB IV KONSEP SAKIT A. Ayat-ayat al-qur`an 1. QS. Al-Baqarah [2]: 155 156...و ب ش ر الص اب ر ين ال ذ ين إ ذ ا أ ص اب ت ه م م ص يب ة ق ال وا إ ن ا ل ل و و إ ن ا إ ل ي و ر اج عون. "...Dan sampaikanlah kabar

Lebih terperinci

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah Saudara pembaca, dienul Islam adalah agama yang mengajarkan kepada pemeluknya segala bentuk kebersihan. Baik kebersihan yang bersifat rohani atau

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa 05-06-2017 10 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa Al-Bukhari 1811, 1812 Tirmidzi 648, 649 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA? APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA? Publication : 1436 H_2015 M Apa Pedomanmu dalam Beribadah Kepada Allah Ta'ala? Disalin dari Majalah as-sunnah Ed.05 Thn.XIX_1436H/2015M e-book ini didownload

Lebih terperinci

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA DOA dan DZIKIR SEPUTAR PUASA Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA Sumber: Sebagian Besar Dikutip dari Hisnul Muslim, Lengkapnya lihat ebook Versi CHM e-book ini didownload

Lebih terperinci

Petikan Faedah dari Syarah Al- Qowa idul Arba Syaikh Shalih Al- Fauzan, Bag-3

Petikan Faedah dari Syarah Al- Qowa idul Arba Syaikh Shalih Al- Fauzan, Bag-3 Petikan Faedah dari Syarah Al- Qowa idul Arba Syaikh Shalih Al- Fauzan, Bag-3 Kaedah Ke 3 Bagian 1 والقاعدة الثالثة: أن النب صل ال ه عليه وسلم ظهر عل ا ناس متفر قين ف عباداتهم منهم م ن يعب د الملاي ة ومنهم

Lebih terperinci

Syarah Istighfar dan Taubat

Syarah Istighfar dan Taubat Syarah Istighfar dan Taubat Publication : 1438 H_2017 M SYARAH ISTIGHFAR DAN TAUBAT Disalin dari: Syarah Do'a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad, dengan koreksian Syaikh Dr. Sa'id

Lebih terperinci

Manakah yang lebih Utama antara Menuntut Ilmu dan Qiyamul Lail? (Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin)

Manakah yang lebih Utama antara Menuntut Ilmu dan Qiyamul Lail? (Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin) Manakah yang lebih Utama antara Menuntut Ilmu dan Qiyamul Lail? (Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin) Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah ditanya, Manakah yang lebih utama antara qiyamul lail

Lebih terperinci

Adab Di Masjid 1: Membaca Do a Masuk Masjid

Adab Di Masjid 1: Membaca Do a Masuk Masjid Adab Di Masjid 1: Membaca Do a Masuk Masjid Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah.. Kita tahu bahwa setiap muslim pasti dalam kesehariannya selalu berinteraksi dengan Masjid. Setidaknya 5 Kali dalam

Lebih terperinci

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA Jama ah Jum at rahimakumullah Setiap muslim pasti bersaksi, mengakui bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, tapi tidak semua muslim memahami hakikat yang

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan 06-06-2017 11 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan Al-Bukhari 1814, 1815 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

Hadits-hadits Shohih Tentang

Hadits-hadits Shohih Tentang Hadits-hadits Shohih Tentang KEUTAMAAN PERNIAGAAN DAN PENGUSAHA MUSLIM حفظو هللا Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc Publication : 1436 H_2015 M Hadits-hadits Shohih Tentang Keutamaan Perniagaan dan

Lebih terperinci

QIYAMUL LAIL (Shalat Malam) Tatacara Pelaksanaan dan Hukum Seputarnya (bag 1)

QIYAMUL LAIL (Shalat Malam) Tatacara Pelaksanaan dan Hukum Seputarnya (bag 1) QIYAMUL LAIL (Shalat Malam) Tatacara Pelaksanaan dan Hukum Seputarnya (bag 1) QIYAMUL LAIL (SHALAT MALAM) Tata Cara Pelaksaannya dan Beberapa Hukum Terkait Dengannya Pendahuluan الحمد ل ه رب العالمين والصلاة

Lebih terperinci

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Mengabulkan DO A Hamba-Nya Janji ALLAH عز وجل untuk Mengabulkan DO A Hamba-Nya Tafsir Surat al-baqarah/2 ayat 186 رحمو هللا Imam Ibnu Katsir asy-syafi i Publication: 1435 H_2014 M Janji Allah Untuk Mengabulkan Do'a Hamba-Nya Tafsir

Lebih terperinci

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2) Ditulis oleh slam Center FATWA-FATWA PLHAN (18) Hukum Menyembelih untuk selain Allah Pertanyaan: Apakah hukum menyembelih untuk selain Allah? Jawaban: Sudah kami jelaskan dalam kesempatan lain bahwa tauhid

Lebih terperinci

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM www.ibnumajjah.wordpress.com TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH Oleh: رحمه اهلل Imam Ibnu Katsir Download > 350 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi. www.ibnumajjah.wordpress.com Kunjungi

Lebih terperinci

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc. Amalan Setelah Ramadhan Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc. ا ن ال ح م د ل له ن ح م د ه و ن س ت ع ي ن ه و ن س ت غ ف ر ه و ن ع و ذ ب الله م ن ش ر و ر ا ن ف س ن ا و م ن س ي ي ات ا ع م ال ن ا م ن ي ه

Lebih terperinci

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR حفظه هللا Ustadz Abu Ismail Muslim al-atsari Publication 1436 H/ 2015 M MENZHALIMI RAKYAT TERMASUK DOSA BESAR Sumber: Majalah As-Sunnah, No.08 Thn.XVIII_1436H/2014M

Lebih terperinci

DOA dan DZIKIR Seputar MASJID

DOA dan DZIKIR Seputar MASJID DOA dan DZIKIR Seputar MASJID Publication : 1437 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR MASJID Sumber: 1. Doa Pergi Ke Masjid, kami sebutkan dicatatan kaki. 3. Doa Masuk dan Keluar Masjid, disalin dari Panduan

Lebih terperinci

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 31-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Membatalkan Puasa Al-Bukhari 1797, 1800, 1815 Tirmidzi 652-653 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan

Lebih terperinci

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي KUMPULAN 20-AN DALIL PENTING UNTUK PEMULA --- 1. Perintah mentauhidkan Allah dan meninggalkan syirik: و اع ب د وا اللهه و ل ت ش ر ك وا ب ه ش ي ئ ا Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-nya

Lebih terperinci

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan. ADAB ISLAMI : ADAB SEBELUM MAKAN Manusia tidak mungkin hidup tanpa makan. Dengan makan manusia dapat menjaga kesinambungan hidupnya, memelihara kesehatan, dan menjaga kekuatannya. Baik manusia tersebut

Lebih terperinci

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah Sifat Wara' ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya sebagaimana mestinya,

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa 07-06-2017 12 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa Al-Bukhari 1816, 1817, 563 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa Serta Syarahnya Publication : 1437 H_2016 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR MUSUH DAN PENGUASA SERTA SYARAHNYA Disalin dari: 1. Terjemah Hishnul Muslim oleh Syaikh Dr.

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar 14-06-2017 19 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar Al-Bukhari 1876-1880, 1884 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar Ibnu Rifai Sahabat mulia, Malik bin al-huwairits radhiyallahu anhu bercerita, خ ب ر ن اه ه ل ن ا ف ا ل ن ا ع م ن ت ر ك ن ا ف ي أ ه

Lebih terperinci

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong) Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong) Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:???????????????????????????????????????

Lebih terperinci

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH Bagi orang yang ingin melakukan safar hendaknya belajar mengumpulkan bekal yang bermanfaat, salah satunya yaitu belajar tentang adab dan doa ketika hendak dan ketika safar

Lebih terperinci

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

PUASA DI BULAN RAJAB

PUASA DI BULAN RAJAB PUASA DI BULAN RAJAB الصوم ف شهر رجب ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid مد صالح املنجد Penterjemah: www.islamqa.info Pengaturan: www.islamhouse.com رمجة: موقع الا سلام

Lebih terperinci

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[ 2. Tauhid dan Niat TUJUAN Peserta memahami makna iman kepada Allah Peserta memahami hukum niat Peserta mengetahui hadits-hadits yang berkaitan dengan niat Peserta termotivasi untuk selalu berusaha meluruskan

Lebih terperinci

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA Penanya: Ferry al-firdaus, Dayeuhmanggung Rt. 01 / RW 05 Kec. Cilawu Garut Pertanyaan: Mohon penjelasan

Lebih terperinci

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir www.muzir.wordpress.com shahmuzir@yahoo.com Diturunkan pada Lailatul-Qadr إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam

Lebih terperinci

Konsisten dalam kebaikan

Konsisten dalam kebaikan Konsisten dalam kebaikan Disusun Oleh: Mahmud Muhammad al-khazandar Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad المداومة على فعل المعروف محمود محمد الخزندار Maktab Dakwah Dan Bimbingan

Lebih terperinci

Makna Islam dan iman

Makna Islam dan iman معنى الا سلام والا يمان Makna Islam dan iman ] اللغة الا ندونيسية [ Para Da'i Muhammad bin Abdullah At Tuwaijry Penterjemah Team Islamhouse Editor Eko Haryanto Abu Ziyad 1428-2007 www.islamhouse.com Makna

Lebih terperinci

4 Perkara Yang Mewajibkan Mandi dan Tatacara Mandi Wajib

4 Perkara Yang Mewajibkan Mandi dan Tatacara Mandi Wajib 4 Perkara Yang Mewajibkan Mandi dan Tatacara Mandi Wajib Bismillah. Saudaraku seiman, berikut ini adalah 4 perkara yang mewajibkan seseorang untuk mandi dan tatacara mandi wajib. Faedah ini kami nukilkan

Lebih terperinci

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh Al-Matiin, Yang Maha Kokoh Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc. Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc. QS. AN-NAAS : 1-6 Tahsin Tilawah Tarjamah lafzhiyah T a f s i r ) 2( ق ل أ ع وذ ب ر ب الن اس )1( م ل ك الن اس )

Lebih terperinci

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M Qawaid Fiqhiyyah ن ي ة ال م ر ء أ ب ل غ م ن ع م ل ه Niat Lebih Utama Daripada Amalan Publication : 1436 H_2015 M Sumber: Majalah as-sunnah, Ed. 01 Thn.XVIII_1435H/2014M, Rubrik Qawaid Fiqhiyyah Download

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 04-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Buat Orang Yang Berpergian Al-Bukhari 1805, 1806, 1807, 1808, 1810 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis

Lebih terperinci

Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani

Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani Dikutip dari buku: صلي اهلل عليه وسلم Sembuh dan Sehat Cara Nabi Karya: Syaikh Sa id bin Ali Wahf al-qahthani Terbitan: Mahtabah al-hanif, Yogyakarta 2009

Lebih terperinci

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari Publication : 1437 H_2016 M Tetangga: Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan al-halabi Disalin

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) 24 Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Inventasi) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG

Lebih terperinci

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya PERBAIKAN KEADAAN UMAT URGENSI DAN CARA MEWUJUDKANNYA Oleh Syaikh Shalih Fauzan al-fauzan hafizhahullah[1] Sesungguhnya perbaikan keadaan umat merupakan

Lebih terperinci

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahmaan

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahmaan Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahmaan PERJALANAN MERAIH RIDHA AR-RAHMAAN Oleh Usatadz Abu Isma il Muslim al-atsari Sebagian besar atau bahkan seluruh umat manusia di seluruh dunia pernah melakukan perjalanan,

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 03-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kesalahan Besar Di Bulan Ramadhan Al-Bukhari 1799-1801 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah

Lebih terperinci

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan? Kepada Siapa Puasa Diwajibkan? Kamis, 27 Oktober 2005 17:17:15 WIB Oleh Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Para ulama telah sepakat bahwa puasa wajib atas seorang mus-lim yang berakal, baligh, sehat,

Lebih terperinci

3 GOLONGAN MANUSIA PADA HARI KIAMAT

3 GOLONGAN MANUSIA PADA HARI KIAMAT 3 GOLONGAN MANUSIA PADA HARI KIAMAT 3 GOLONGAN MANUSIA PADA HARI KIAMAT Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz Rahimahullah berkata, Pada hari kiamat nanti manusia terbagi menjadi tiga golongan: Golongan Pertama

Lebih terperinci

ADA APA DENGAN BULAN MUHARRAM?

ADA APA DENGAN BULAN MUHARRAM? Booklet Da wah.: Jumat, 03 Muharram 1437 H / 16 Oktober 2015 M 1 B e r i lmu S e b e lu m B e rk a ta & B e ra m a l ADA APA DENGAN BULAN MUHARRAM? ا لح م د و ال صلا ة و ال سلا م ع لى ر س و ل الله و ع

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN 23 ZAKAT PENGHASILAN Majelis Ulama Indonesia, setelah FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN MENIMBANG : a. bahwa kedudukan hukum zakat penghasilan, baik penghasilan

Lebih terperinci

DI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH-

DI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH- dibunuh, mayoritas umat Islam menurut Wahabi Salafi adalah musyrik karena tidak mengikuti ajaran tauhid versi Muhammad bin Abdul Wahhab. Sementara yang tidak syirik hanya golongan yang sefaham dengan tauhid

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 26-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Qodho Puasa Yang Ditinggalkan Bukhari 310, 1814, 1815 Muslim 508 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak hafizhahullah Kematian adalah satu perkara yang pasti akan menjemput manusia. Tak seorang pun

Lebih terperinci

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK 31 PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 2 Tahun 2003 Tentang PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK Majelis Ulama Indonesia, setelah

Lebih terperinci

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam. Imam Nasser Muhammad Al-Yamani 18-11 - 1430 AH 06-11 - 2009 AD 12:41 am Tuhanmu Tidak Pernah Zhalim Kepada Siapapun Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta

Lebih terperinci

MENJAGA KEBERSIHAN JASMANI Bentuk Pengamalan Sunnah Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam, Bag: 2

MENJAGA KEBERSIHAN JASMANI Bentuk Pengamalan Sunnah Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam, Bag: 2 MENJAGA KEBERSIHAN JASMANI Bentuk Pengamalan Sunnah Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam, Bag: 2 Para pembaca rahimakumullah, edisi kali ini merupakan kelanjutan dari edisi no. 28/VII/VIII/1431 lalu dengan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 13-06-2017 18 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Itikaf Al-Bukhari 1885-1890 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di www.warungustad.com

Lebih terperinci

Iman Kepada KITAB-KITAB

Iman Kepada KITAB-KITAB Iman Kepada KITAB-KITAB رمحو هللا Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Publication : 1437 H, 2016 M Iman Kepada KITAB-KITAB Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Disalin dari Kitab 'Aqidah AhlusSunnah

Lebih terperinci

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif Publication : 1436 H, 2015 M Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Oleh : Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abd. Lathif

Lebih terperinci

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat (الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 18-06-2017 23 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Bersedekah Al-Bukhari 1341-1343, 1345, 1349, 1350, 1353 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur an

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur an 7 Keistimewaan Lailatul Qadar Muhammad Abduh Tuasikal Setiap muslim pasti menginginkan malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadar. Malam ini hanya dijumpai setahun sekali. Orang yang beribadah sepanjang tahun

Lebih terperinci

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول

Lebih terperinci

Syirik Penyebab Kerusakan Dan Bahaya Besar. February 3

Syirik Penyebab Kerusakan Dan Bahaya Besar. February 3 Syirik Penyebab Kerusakan Dan Bahaya Besar February 3 2012 Syirik Penyebab Kerusakan Dan Bahaya Besar Oleh: Rusdi Yazid ي ا ا ي ها ال ذ ي ن ء ام ن وا ات ق وا الله ح ق ت ق ات ه و لا ت م و ت ن ا لا و ا نت

Lebih terperinci

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin ] إندونييس Indonesian [ Indonesia Muhammad Abduh Tuasikal Editor : Tim islamhouse.com Divisi Indonesia 2014-1435 الصيام يعلمنا حب املساكني» باللغة الا ندونيسية

Lebih terperinci

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam سلسلة توجيهات ا رشادية Disusun Oleh: Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah 1429 2008 سلسلة توجيهات إرشادية باللغة الا ندونيسية

Lebih terperinci

Dimanakah Allah Subhanahu Wa Ta ala?

Dimanakah Allah Subhanahu Wa Ta ala? Dimanakah Allah Subhanahu Wa Ta ala? DIMANAKAH ALLÂH SUBHANAHU WA TA ALA? Oleh Ustadz Abu Isma il Muslim al-atsari Sesungguhnya tidak ada perbedaan pendapat di kalangan Ahlus Sunnah, bahwa Allâh Azza wa

Lebih terperinci

APAKAH ORANG YANG MENDENGARKAN AL- QUR AN TANPA MEMAHAMI (ARTINYA) DIBERI PAHALA? هل يثاب من ستمع ىل القرآن دون أن يفهمه

APAKAH ORANG YANG MENDENGARKAN AL- QUR AN TANPA MEMAHAMI (ARTINYA) DIBERI PAHALA? هل يثاب من ستمع ىل القرآن دون أن يفهمه APAKAH ORANG YANG MENDENGARKAN AL- QUR AN TANPA MEMAHAMI (ARTINYA) DIBERI PAHALA? هل يثاب من ستمع ىل القرآن دون أن يفهمه ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid مد صالح املنجد

Lebih terperinci

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب 7 Aliran yang menolak sunah/hadis rasul Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada Tanggal 16 Ramadhan 1403 H. bertepatan dengan tanggal 27 Juni 1983 M., setelah : Memperhatikan

Lebih terperinci

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik KEUTAMAAN TAUHID dan BAHAYA SYIRIK حفظو هللا Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA Publication : 1437 H_2016 M Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz,

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 284 ل ل ه م ا ف ي الس م او ات و م ا ف ي ال ا ر ض و ا ن ت ب د وا م ا ف ي ا ن ف س ك م ا و ت خ ف وه ي ح اس ب ك م ب ه الل ه ف ي غ ف ر ل م ن ي ش اء و ي ع ذ ب م ن ي ش اء

Lebih terperinci

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh: AL-HADIS KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-hadis dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-hadis INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan

Lebih terperinci

Wallahu A lam bisshawab Wa shallallahu ala nabiyyina Muhammadin wa ala aalihi wa shahbihi wa sallam

Wallahu A lam bisshawab Wa shallallahu ala nabiyyina Muhammadin wa ala aalihi wa shahbihi wa sallam BANTAHAN TERHADAP TULISAN SYUBHAT: Ajaran Tauhid Wahabi Muhammad bin Abdul Wahab ajaran Islam Ekstrem dan Radikal?Oleh Al-Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed hafidzahullahu ta ala Syubhat?Pada tanggal 15

Lebih terperinci

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan Publication: 1436 H_2015 M KAIDAH FIQH إ ع م ال الد ل ي ل ي أ و ل م ن إ ه ال أ ح د ه ا م ا أ م ك ن "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015

Lebih terperinci

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA) PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA ) حفظو هللا Ustadz Kholid Syamhudi Publication : 1437 H_2016 M PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA) حفظو هللا Oleh : Ustadz Kholid Syamhudi Sumber Almanhaj.Or.Id

Lebih terperinci

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir. SYRIA: Tidak Untuk Invasi Asing di dunia Arab, Takutlah pada Allah wahai para pemimpin Arab! 12-09-2013-05:45 AM Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu

Lebih terperinci

Tauhid yang didakwahkan oleh para rasul dan diturunkan kitab-kitab karenanya ada dua:

Tauhid yang didakwahkan oleh para rasul dan diturunkan kitab-kitab karenanya ada dua: Tauhid, Keutamaan dan Macam-macamnya Tauhid, yaitu seorang hamba meyakini bahwa Allah SWT adalah Esa, tidak ada sekutu bagi-nya dalam rububiyah (ketuhanan), uluhiyah (ibadah), Asma` dan Sifat-Nya. Urgensi

Lebih terperinci

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi Publication: 1439 H_2018 M TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH Oleh: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi Terjemah: Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor:

Lebih terperinci

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 - OBAT PENAWAR HATI Di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging yang ia merupakan pusat kebaikan atau keburukan. Segumpal daging tersebut yang akan mengomando seluruh perbuatan anggota badan. Segumpal

Lebih terperinci

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal; Makna dan Hakikat Ibadah Pengertian ibadah: Yang berhak disembah hanya Allah semata, dan ibadah digunakan atas dua hal; 1. Pertama: menyembah, yaitu merendahkan diri kepada Allah dengan melakukan segala

Lebih terperinci

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I. Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I. Shalat witir merupakan ibadah yang paling agung di sisi

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 24-06-2017 29 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Syawal Muslim 1984, Abu Dawud 2071 Tirmidzi 676, 692 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini

Lebih terperinci

BULAN MUHARRAM BUKAN BULAN SIAL

BULAN MUHARRAM BUKAN BULAN SIAL Booklet Da wah.: Jumat, 02 Muharram 1439 H / 22 September 2017 M 1 B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l BULAN MUHARRAM BUKAN BULAN SIAL آل ه Bulan Muharram telah tiba, jangan mengadakan

Lebih terperinci

DI BULAN SUCI RAMADHAN

DI BULAN SUCI RAMADHAN AMALAN-AMALAN DI BULAN SUCI RAMADHAN Disusun Oleh: Mohammad Iqbal Ghazali. MA Murajaah : Abu Ziyad ا عمال رمضانية Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah 1428 2007 AMALAN-AMALAN DI BULAN SUCI RAMADHAN

Lebih terperinci

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Pentingnya Kesabaran Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

MUZARA'AH dan MUSAQAH

MUZARA'AH dan MUSAQAH MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Publication : 1438 H, 2017 M MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Sumber:almanhaj.or.id dari Al-Wajiiz fii Fiqhis

Lebih terperinci

. Agama Islam ada tiga tingkatan: Islam, iman dan ihsan. Dan setiap tingkatan mempunyai rukun.

. Agama Islam ada tiga tingkatan: Islam, iman dan ihsan. Dan setiap tingkatan mempunyai rukun. Makna slam dan iman Ditulis oleh slam Center Makna slam dan man Tidak ada keberuntungan bagi umat manusia di dunia dan akhirat kecuali dengan slam. Kebutuhan mereka terhadapnya melebihi kebutuhan terhadap

Lebih terperinci

Tauhid, keutamaan dan macam-macamnya

Tauhid, keutamaan dan macam-macamnya التوحيد فضله وا نواعه Tauhid, keutamaan dan macam-macamnya ] اللغة الا ندونيسية [ Para Da'i Muhammad bin Abdullah At Tuwaijry Penterjemah Team Islamhouse Editor Eko Haryanto Abu Ziyad 1428-2007 www.islamhouse.com

Lebih terperinci

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih?

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih? Kebahagian Mana yang Ingin Anda RAIH? حفظه االله Ustadz Abu Isma il Muslim al-atsari Publication: 1434 H_2013 M Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih? خفظه االله Ustadz Abu Isma il Muslim al-atsari Disalin

Lebih terperinci