BAB I PENDAHULUAN. Format baru penyelenggaraan pemerintahan telah digulirkan pada tanggal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Format baru penyelenggaraan pemerintahan telah digulirkan pada tanggal"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Format baru penyelenggaraan pemerintahan telah digulirkan pada tanggal 30 September 1999, bahkan UU No.22 tahun 1999 telah direvisi dengan UU No.32 Tahun 2004, namun sementara ini atau paling tidak hingga saat ini otonomi daerah hanya menjadi wacana dalam konteks kemandirian pemerintahan tanpa banyak memperbincangkan dimana posisi dan peran masyarakat dalam otonomi tersebut. Hal ini disebabkan karena pemahaman umum para penyelenggara pemerintahan daerah dalam memandang desentralisasi dan otonomi daerah cenderung hanya dalam perspektif internal, padahal disamping aspek internal dalam desentralisasi dan otonomi daerah mengandung pula makna eksternal. Dimensi yang tidak kalah pentingnya adalah pemahaman desentralisasi dan otonomi daerah dari aspek eksternal yaitu menyangkut interaksi antara negara dan masyarakat. Dalam konteks ini desentralisasi dan otonomi daerah dipahami sebagai upaya untuk melibatkan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sehingga salah satu tolak ukur kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah tingkat keterlibatan masyarakat dalam penyusunan kebijakan publik Salah satu kebijakan publik yang paling penting dan menjadi fokus dalam penelitian ini adalah partisipasi masyarakat dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Penyusunan Anggaran merupakan bagian yang penting karena anggaran merupakan rancangan yang rnemuat tentang

2 2 apa yang akan dilakukan oleh pemerintah desa dalam kurun waktu tertentu. Melalui anggaran dapat diketahui sejauhmana pemerintah desa benar-benar memenuhi kepentingan dan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu menjadikan penting, makna partisipasi masyarakat yang merupakan pilar penting dalam teori demokrasi selain persamaan dalam pemilihan urnum, keterlibatan dalam proses pengambilan kebijakan, persamaan hak pilih bagi semua orang dewasa. 1 Hal ini sejalan dengan konsep governance yang memberikan kesempatan kepada stakeholder lain di luar pemerintah untuk terlibat dalam proses perumusan kebijakan publik. Sebagai alat kebijakan anggaran bisa dipakai pemerintah untuk melakukan intervensi di banyak sektor yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Dengan demikian anggaran bisa berdampak menguntungkan maupun merugikan pada semua dimensi kehidupan masyarakat. Namun, dalam prakteknya partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes menghadapi banyak masalah. Masalah tersebut mulai dari prosedur hingga praktek dan proses penganggaran itu sendiri, artinya hampir bisa dikatakan bahwa penganggaran adalah proses yang tidak partisipatif. Bahwa dari sisi masyarakat ada situasi yang menjadi kendala untuk berpartisipasi dalam penganggaran, antara lain: 2 1. Kapasitas warga untuk advokasi masih lemah walaupun telah ada inisiasi advokasi anggaran berbasis sumber daya dan kapasitas masyarakat, secara makro kontribusinya terhadap perubahan kebijakan anggaran masih sangat kecil. 1 Held dalam Amallnda Savirani, Anggaran Partisiparif dan Demokrasi Deliberatif dalam Wahyu W. Basjir. Keindahan yang Menipu; Partisipasi Mtesyarakat dalam Penganggaran Daerah di Indonesia, 2006 Hlm: 17 2 An am Tamrin, Menjaring Uang Rakyat: Ragam Advokasi Anggaran di Indonesia. Hlm: 25

3 3 2. Jaringan antar elemen masyarakat sipil belum terbangun sehingga kekuatan warga tidak terkonsolidasi dan posisi tawar rakyat jadi lemah. Banyak inisiasi yang tidak terkoodinasi membuat upaya saling dukung kepada tujuan bersama tidak muncul. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa sesungguhnya proses pengambilan keputusan berkaitan dengan proses pembangunan di daerah harus melibatkan masyarakat sebagai bagian dari warga negara. Musyawarah Rencana Pembangunan yang dilaksanakan secara bertingkat mulai dari desa, kecamatan hingga kabupaten sejatinya dilaksanakan demi mengakomodir aspirasi masyarakat di bidang pembangunan. Karena itu, Peraturan Pemerintah No72 tahun 2005, pada pasal 14 sampai dengan 15 dengan tegas menjelaskan tentang tugas, kewenangan, kewajiban dan hak kepala desa. Antara lain, kepala desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Kepala desa juga mempunyai kewenangan memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD, dan mempunyai kewajiban meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati, serta memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD. Kewenangan desa jelasnya, diatur dalam Pasal 7 Undang-undang (UU) Nomor 32 tahun Diantaranya kewenangan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa, urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang diserahkan pengaturannya kepada desa dan tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten serta urusan pemerintahan lain yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa.

4 4 APBDes yang dibuat desa merupakan dasar dan kekuatan hukum Pemkab Pasuruan untuk memberikan alokasi dana desa kepada desa se-kabupaten Pasuruan. Dalam penyusunan RPJM dan APBDes yang perlu menjadi perhatian adalah kondisi desa sekarang. Tentunya yang dapat menggambarkan potensi, baik berupa kekuatan dan kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi. Sehingga tujuan (goal) yang diharapkan lima tahun ke depan dapat sesuai dengan sasaran program setiap tahunnya. Menurut UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pemerintahan desa terdiri dari Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. Kedua struktur pemerintah di level bawah ini, memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat paling bawah. APB Desa adalah instrumen penting yang sangat menentukan dalam rangka perwujudan tata pemerintahan yang baik (good governance) di tingkat desa. Tata pemerintahan yang baik diantaranya diukur dari proses penyusunan dan pertanggungjawaban APB Desa. Memahami proses pada seluruh tahapan pengelolaan APB Desa (penyusunan, pelaksanaan, pertanggungjawaban. Proses pengelolaan APB Desa yang didasarkan pada prinsip partisipasi, transparansi dan akuntabel akan memberikan arti dan nilai bahwa pemerintahan desa dijalankan dengan baik. Dari permasalahan di atas, penulis ingin lebih jauh meneliti sejauh mana Partisipasi Masyarakat Dalam Penyusunan APBDes yang difokuskan pada pola hubungan Pemerintah Desa dan masyarakat Desa Pucangsari Kecamatan Purwadadi Kabupaten Pasuruan).

5 5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Partisipasi Masyarakat Dalam Penyusunan APBDes di Desa Pucangsari Kecamatan Purwadadi Kabupaten Pasuruan? C. Tujuan Penelitian Setiap Penelitian pada dasarnya mempunyai tujuan penelitian yang ingin dicapai, yang dimaksudkan untuk memberikan arah kepada setiap penyusun dalam menjalankan tugasnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui Partisipasi Masyarakat Dalam Penyusunan APBDes di Desa Pucangsari Kecamatan Purwada di Kabupaten Pasuruan. D. Manfaat Penelitian 1. Secara Akademis Secara akademis Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah, memperdalam wawasan dan mengembangkan pengetahuan bagi mahasiswa ilmu pemeritahan pada khususnya, dan sebagai pembelajaran bagi penyusun dan menganalisis masalah secara ilmiah. Mendapatkan jawaban dari masalah yang ada dalam proses merencanakan penyusunan APBDes sebagai upaya peningkatan kesadaran tentang pentingnya pengambilan keputusan secara bersama. 2. Secara Praktis Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan kontribusi bagi pemerintah, masyarakat maupun lembaga swasta lain

6 6 dan dapat dijadikan referensi bagi masyarakat luas, mengenai pentingnya partisipasi masyarakat dalam merencanakan pembangunan yang dilaksanakan dan mendesak dicarikan solusinya. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bentuk informasi tentang partisipasi masyarakat dalam ikut merencanakan penyusunan APBDes sebagai upaya peningkatan kesadaran tentang pentingnya pengambilan keputusan secara bersama. E. Definisi Konseptual Definisi konseptual menguraikan tentang beberapa istilah atau konsep yang terkait pada penelitian yang dilakukan. Adapun konsep-konsep yang dibuat dalam penelitian ini agar tetap terfokus sesuai dengan tujuan yang dicapai oleh peneliti, demikian pula agar ada batasan-batasan dan tidak keluar dari konteknya. 1. Partispasi adalah keikutsertaan seseorang atau kelompok didalam suatu kegiatan. 3 Dalam proses penyusunan APBDes sebagai hak setiap masyarakat untuk terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan. 2. Penyusunan APBDes adalah suatu perencanaan operasional tahunan yang diambil dari program umum pemerintahan dan pembangunan Desa yang dijabarkan dalam angka-angka rupiah, disatu pihak mengandung perkiraan target penerimaan dan dilain pihak mengandung perkiraan batas tertinggi belanja/pengeluaran keuangan Desa. 3 Ishomuddin,2001. Diskursus politikdan Pembangunan. Penerbit UMM. Hlm: 165

7 7 F. Definisi Operasional Definisi Operasional merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian karena berperan sebagai alat untuk mengukur variabel. Definisi operasional juga merupakan suatu unsur yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Untuk menilai variabel dapat dilihat melalui indikasi dengan indikator yang ada atau terjadi. Dalam penelitian ini variabel penelitianya adalah partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes. Untuk melihat bagaimana masyarakat terlibat dalam penyusunan APBDes maka ditetapkan beberapa indikator, sebagai berikut: 1. Partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes di Desa Pucangsari Kecamatan Purwadadi Kab. Pasuruan. a. Persepsi masyarakat terhadap APBDes b. Bentuk partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes 2. Pola hubungan Pemerintah Desa dan masyarakat Dalam Penyusunan APBDes di Desa Pucangsari Kecamatan Purwadadi Kab. Pasuruan. a. Pemahaman Pemerintah Desa dan masyarakat Dalam Penyusunan APBDes b. Keharmoniasan hubungan Pemerintah Desa dan masyarakat Dalam Penyusunan APBDes 3. Level pelibatan masyarakat dan dampaknya terhadap proses penyusunan APBDes. a. Pelibatan masyarakat dari level RT/RW/Dusun dan desa b. Manfaat yang diambil dari penyusunan APBDes

8 8 G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, dengan alasan agar dapat menggali informasi yang mendalam mengenai objek yang diteliti. Metode deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diteliti berdasarkan fakta-fakta, sehingga tujuan dari metode deskripstif adalah untuk menggambarkan tentang suatu masyarakat atau kelompok tertentu atau gambaran tentang gejala sosial. 4 Dalam penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan alasan bahwa dalam penelitian ini berupaya menggali data, yaitu data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli. Kemudian responden dan peneliti memberikan penafsiran, sehingga dapat memunculkan suatu temuan atau mengembangkan temuan dan memberikan informasi serta gambaran keterlibatan masyarakat dalam penyusunan APBDes. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. 5 Karena sebagai subyek yang mampu memberikan informasi yang seluas-luasnya, maka dalam penelitian ini peneliti sangat berhati-hati dalam menentukan informan, agar didapatakan informasi yang valid dan lengkap. Penelitian ini menggunakan intensity sampling karena para informan tersebut dipandang dapat 4 Soehartono, Irawan Metode Penelitian Sosial. Bandung: hlm:35 5 Lexey, Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria. Hlm: 90

9 9 memberikan pengalaman yang seluas-luasnya terutama berhubungan dengan proses penyusunan APBDes di Desa Pucangsari Kecamatan Purwadadi Kab. Pasuruan. 6 Oleh karenanya informan penelitian yang dipilih 6 orang diantaranya adalah: a. Kepala desa b. Sekretaris Desa c. Ketua BPDes d. Skretaris BPDes e. Tokoh masyarakat f. Masyarakat 3. Sumber Data a. Sumber Data Primer Sumber data primer berupa data kata-kata dan tindakan tentang: (a) sejauah mana partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes melalui hubungan Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa Pucangsari Kecamatan Purwadadi Kabupaten Pasuruan (b). Data tentang bentuk partisipasi masyarakat desa, (c). data tentang level pelibatan masyarakat terhadap penyusunan APBDes. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder diperoleh dari buku, bahan referensi dan hasil-hasil kajian yang semuanya mendukung atau memperkaya sumber data primer. Dalam penelitian ini dicari informasi yang diperoleh pemerintah desa, juga 6 Ibid:92

10 10 dari beberapa dokumen yang terkait, berupa catatan perencanaan pembangunan yang disusun oleh desa. 4. Teknik Pengumpulan Data Pada prinsipnya pengumpulan data empirik diawali dengan memahami setting. Dalam hal ini peneliti masuk sebagai bagian dari subyek penelitian. Sehubungan dengan penelitian ini, maka digunakan teknik pengumpulan data berupa pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan teknik dokumentasi untuk mencari data sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian 7. Teknik pengumpulan data yang dipilih tergantung pada faktor utama dan jenis data. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Observasi Guba dan Lincoln mengemukakan beberapa alasan penggunaan teknik observasi: Pertama, teknik ini didasarkan atas pengalaman secara langsung, kedua, memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat kejadian yang terjadi di lapangan, ketiga, memungkinkan mencatat peristiwa dalam situasi berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh, keempat, pengamatan adalah merupakan alternatif menghindari bias data, kelima, memungkinkan memahami situasi-situasi yang rumit. 8 7 Gulo, W Metode Penelitian, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Hlm: Lexey, Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria. Hlm: 126

11 11 Di samping itu teknik observasi merupakan teknik penelitian melalui penjajakan lapangan berusaha mengenal segala unsur lingkungan sosial, sedangkan yang dimaksud dengan penilaian keadaan lapangan adalah untuk menilai keadaan, situasi, latar dan konteksnya lebih spesifik lagi observasi dikatakan sebagai penelitian dengan cara pengindraan yaitu mengamati. 9 b. Wawancara Teknik pengumpulan data berikutnya yang digunakan adalah teknik wawancara. Dalam penelitian ini sengaja menggunakan teknik wawancara mendalam dan terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara yang merupakan suatu cara pengumpulan data secara langsung dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini diperlukan beberapa informan yang dianggap memahami masalah yang diteliti. Oleh sebab itu peneliti sebelum melakukan wawancara, perlu menentukan informan kunci. Beberapa pertimbangan dalam menentukan informan kunci, adalah aparat desa dan masyarakat yang terlibat maupun yang tidak terlibat dalam penyusunan APBDes atau subyek yang berkompeten dalam permasalahan yang diteliti. Menurut Moloeng (2002) taknik wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai/informan. Masalah 9 Ibid. 2002:112

12 12 pencatatan data wawancara merupakan suatu aspek utama yang amat penting dalam wawancara, karena jika tidak dilakukan dengan semestinya, maka sebagian dari data akan hilang, dan usaha wawancara akan sia-sia. 10 c. Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan penelusuran dokumen-dokumen resmi dalam menjajaki sumber tertulis tersebut. Sehingga akan memperkaya data disamping itu metode dokumentasi ini akan dapat membantu peneliti dalam penganalisaan. Peneliti mencari data sekunder dengan jalan mengadakan studi kepustakaan dan rekaman. Lincoln dan Guba seperti yang diikuti oleh Sonhaji (1994) mengartikan rekaman sebagai setiap tulisan atau pernyataan yang dipersiapkan oleh individual atau organisasi dengan tujuan membuktikan adanya suatu peristiwa atau memenuhi accountin. Sedangkan dokumen digunakan untuk mengacu setiap tulisan atau rekaman, yaitu dipersiapkan secara khusus untuk tujuan tertentu Lokasi Penelitian Data-data penelitian dirancang dengan pendekatan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Cara yang dilakukan dengan mendiskripsikan partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes melalui 10 Lexey, Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria. Hlm: Sonhadji, Ahmad, Teknik Pengumpulan dan Analisa Data Dalam Peneltian Kualitatif (Dalam buku Penelitian Kualitatif dalam Bidang Ilmu-Ilmu Sosial Keagamaan). Penerbit Kalimasahada Press Malang. Hlm: 74

13 13 hubungan Pemerintah Desa dan masyarakat Desa Pucangsari Kecamatan Purwadadi Kabupaten Pasuruan sekaligus bentuk partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes serta level pelibatan masyarakat terhadap proses penyusunan APBDes. Alasan pemilihan lokasi ini, dikarenakan seringkali musrembang tidak membuka peluang keterlibatan masyarakat secara penuh. 6. Teknik Analisa Data Dalam rangka mencapai hasil penelitian, data yang akan dikumpulkan perlu dianalisis. Analisis data merupakan tahap yang sangat menentukan dalam keseluruhan proses penelitian. Analisis data menyangkut kekuatan analisis dan kemampuan mendeskripsikan situasi dan konsepsi yang merupakan bagian dari penelitian. Dengan melakukan analisa data dapat memberikan ati dari makna yang berguna dalam memecahkan permasalahan. 12 Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data, pengorganisasian ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema yang dirumuskan. Data yang terkumpul terdiri dari catatan lapangan, interview, gambar, foto dan dokumen berupa laporan, biografi, artikel, kemudian direduksi dan diolah untuk memperoleh kesimpulan informasi tersebut. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang kemudian dilakukan reduksi data (menformulasikan teori ke dalam seperangkat konsep) yang dilakukan dengan membuat rangkuman inti dalam penelitian tersebut. Dalam 12 Lexey, Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria. Hlm: 15

14 14 penelitian ini data dianalisis secara normatif melalui studi literatur dan analisis bersifat kualitatif atau uraian. 13 Proses analisis dilakukan sejak proses pencarian data dimulai sampai akhirnya dirasa telah cukup. Pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif, dimana peneliti mencari dan menganalisa data tanpa harus menunggu sampai seluruh data terkumpul. Jadi proses analisa data dilakukan sejak mengumpulkan data maupun setelah selesai mengumpulkan data yang diperoleh dari melalui observasi, wawancara maupun studi dokumen dengan analisa kualitatif. Analisa data yang dilakukan dengan menerapkan metode analisa yang lazim digunakan dalam penelitian lapangan (field research). Peneliti berpedoman pada langka-langka sebagai berikut: 1. Analisa data dalam penelitian lapangan dilakukan secara jalin-menjalin dengan proses pengamatan. 2. Berusaha menemukan kesamaan dan perbedaan berkenaan dengan gejala sosial yang diamati, yakni menemukan model partisipasi masyarakat yang diteliti. 3. Membentuk taksonomi tindakan terkait dengan kondisi yang diamati. 4. Menyusun secara tentatif proposisi teoritis, berkenaan dengan kategori yang dikembangkan/dihasilkan dari penyusunan taksonomi diatas. 5. Melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap tindakan sosial yang berkaitan dengan proposisi-proposisi sementara. 13 Ibid

15 15 6. Mengevaluasi proposisi teoritis sementara untuk menghasilkan kesimpulan. 7. Untuk mencegah penarikan kesimpulan secara subyektif, dilakukan upaya: (a) mengembangkan intersubyektif melalui diskusi dengan orang lain, (b) menjaga kepekaan sosial dan kesadaran sebagai peneliti. Di samping itu, untuk menambah bobot validitas dan otentisitas sumber data, peneliti akan menggunakan strategi internal, yakni; (a) melakukan kritik ekstern untuk menentukan otentisitas sumber data, (2) melakukan kritik intern untuk menentukan kredibilitas informasi yang dikemukakan oleh sumber tersebut. Selanjutnya, proses analisis data baik ketika mengumpulkan data maupun setelah selesai pengumpulan dimulai dengan 14 : 1. Data yang telah terkumpul dari berbagai sumber melalui observasi, wawancara, studi dokumen dan sebagainya, dibaca dan ditelaah dengan seksama untuk dijadikan acuhan berfikir serta mencari solusi yang tepat, dan pada penelitian lebih lanjut diharapkan menghasilkan hasil data yang valid. 2. Data yang telah terkumpul, direduksi sehingga tersusun secara sistematis, akan lebih nampak pokok-pokok terpenting menjadi fokus penelitian, guna memberikan gambaran yang lebih tajam terhadap fenomena yang diteliti. 14 Faisal, Sanapiah Metodologi Penelitian Kualitatif, Hakekat Beserta Karakteristik dan Variasi. Malang : Universitas Negeri Malang. Hlm;31

16 16 3. Data yang direduksi, di susun dalam satuan-satuan yang berfungsi untuk menentukan atau mendefinisikan kategori dari satuan yang telah dikategorikan akan diberikan kode-kode tertentu untuk memudahkan pengendalian data dan penggunaannya setiap saat, sehingga penggalian data dapat dijadikan pijakan untuk mempermuda penelitian. 7. Pengecekan Keabsahan Data Dalam upaya mendapatkan data yang valid atau sahih peneliti melakukan metode triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan, pengecekan atau sebagai pembanding data itu. 15 Hal ini merupakan cara paling popular dalam penelitian kualitatif. Dengan triangulasi ini peneliti mampu menarik kesimpulan yang tidak hanya dari satu cara pandang sehingga kebenaran data lebih diterima. Dalam prakteknya peneliti menggunakan tiga macam triangulasi, pertama triangulasi sumber. Di sini peneliti membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. Kedua, triangulasi metode. Caranya dengan menggunakan metode wawancara, pengamatan dan dokumentasi untuk mengecek topik atau data yang sama. Ketiga, triangulasi teori. Menguraikan pola, hubungan dan mengetahui penjelasan yang muncul dari analisis. 15 Moleong Lexey J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria.Hlm:330

BAB I PENDAHULUAN. sosial di Kabupaten Bulungan, bahwa usaha-usaha kesejahteraan sosial adalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial di Kabupaten Bulungan, bahwa usaha-usaha kesejahteraan sosial adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Perda No 3 tahun 2009 tentang penanganan kesejahteraan sosial di Kabupaten Bulungan, bahwa usaha-usaha kesejahteraan sosial adalah upaya, program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harga beras. Dalam implementasi program ini perlu ada kemauan keras serta

BAB I PENDAHULUAN. harga beras. Dalam implementasi program ini perlu ada kemauan keras serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2008 tentang kebijakan Raskin, Perusahaan Umum (Perum) diberikan penugasan oleh pemerintah untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup masyarakat yang dilaksanakan secara berencana dan. menyeluruh yang meliputi semua segi kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup masyarakat yang dilaksanakan secara berencana dan. menyeluruh yang meliputi semua segi kehidupan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya terarah dan terpadu serta berkesinambungan untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat dalam rangka menunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 11 Tahun 2005, bahwa kewajiban Pemerintah sebagai penyelenggaran

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 11 Tahun 2005, bahwa kewajiban Pemerintah sebagai penyelenggaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005, bahwa kewajiban Pemerintah sebagai penyelenggaran utama pelayanan publik untuk melayani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makmur dibutuhkan pengaturan lebih lanjut bagi proses perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. makmur dibutuhkan pengaturan lebih lanjut bagi proses perencanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya terarah dan terpadu serta berkesinambungan untuk meningkatkan pencapaian masyarakat adil dan makmur dalam wadah Negara Kesatuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Ini memberikan implikasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Ini memberikan implikasi terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah berimplikasi pada pergeseran sistem pemerintahan dari sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Ini memberikan implikasi terhadap perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan otonomi daerah berdampak pada pergeseran sistem pemerintahan dari sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi, yaitu dari pemerintah pusat kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan seiring dengan disahkannya Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 pada

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan seiring dengan disahkannya Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seluruh kebijakan pembangunan perumahan dan permukiman harus disesuaikan seiring dengan disahkannya Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 pada tanggal 12 Januari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, suatu kondisi, suatu obyek, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif, BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode untuk penyusunan perencanaan partisipatif berbasis kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif, yaitu suatu metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Orde Baru jatuh dikarenakan reformasi maka istilah Good

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Orde Baru jatuh dikarenakan reformasi maka istilah Good BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setelah Orde Baru jatuh dikarenakan reformasi maka istilah Good Governance begitu popular. Hampir di setiap peristiwa penting yang menyangkut masalah pemerintahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Dengan mengacu pada beberapa pandangan seperti yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendasar terhadap pola hubungan Pemerintah pusat dan daerah, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendasar terhadap pola hubungan Pemerintah pusat dan daerah, mulai dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan otonomi daerah di Indonesia telah membawa perubahan yang sangat mendasar terhadap pola hubungan Pemerintah pusat dan daerah, mulai dari dimensi sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Secara harfiah, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepemerintahan yang baik (good governance). Good governance adalah

BAB I PENDAHULUAN. kepemerintahan yang baik (good governance). Good governance adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi telah mendorong perubahan dalam pengelolaan negara. Setelah pada masa Orde Baru, semua urusan pengelolaan daerah tersentralisasi, maka pada reformasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kondisi aktual tentang pelaksanaan Al-Quran dengan metode isyarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan fenomena sosial yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan fenomena sosial yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian jenis ini dimaksudkan sebagai suatu cara yang tidak menggunakan prosedur statistik atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian tentang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian tentang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian tentang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Berkarakter dalam Pendidikan Agama Islam di SMP Bina Bangsa Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akuntabilitas dan transparansi laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu sebuah penelitian yang cenderung dengan pendekatan deskriptif dan berhubungan dengan sifat data yang kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pola/ Jenis Penelitian Penelitian dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan persiapan yang sesuai dengan prosedur penelitian. Persiapan-persiapan ini akan membantu kelancaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati disistematikan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan meneliti mengenai dampak ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri terhadap berubahnya peran dan fungsi anggota keluarga. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam bagian ini penulis akan mengemukakan metode penelitian. Dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam bagian ini penulis akan mengemukakan metode penelitian. Dalam BAB III PROSEDUR PENELITIAN Dalam bagian ini penulis akan mengemukakan metode penelitian. Dalam setiap kegiatan penelitian ilmiah, metode penelitian memegang peranan penting. Metode penelitian adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan. 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul yang peneliti angkat, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, fenomenologis dan berbentuk diskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak melalui permainan tradisional ini dilakukan di Kampoeng Dolanan Nusantara. Kampoeng

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Kota Surakarta, dimana di kota ini terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kolonial, di berbagai daerah telah dikenal kelompok masyarakat yang bermukim

BAB I PENDAHULUAN. kolonial, di berbagai daerah telah dikenal kelompok masyarakat yang bermukim BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara historis desa merupakan cikal bakal terbentuknya masyarakat politik dan pemerintahan jauh sebelum negara Indonesia terbentuk. Sebelum masa kolonial, di berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian ilmiah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya apabila menggunakan suatu metode yang sesuai dengan kajian penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian Peneliti menentukan Sekolah Luar Biasa Dharma Bhakti Dharma Pertiwi Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena-fenomena atau masalah-masalah berlandaskan

III. METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena-fenomena atau masalah-masalah berlandaskan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, karena mengungkapkan fenomena-fenomena atau masalah-masalah berlandaskan atas logika keilmuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan kualitatif ini merupakan suatu cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keleluasan kepada Daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keleluasan kepada Daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah, hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia merupakan Negara kesatuan yang menganut asas Desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan keleluasan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kedai Kopi AGP jl.mt Haryono Gang 17

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kedai Kopi AGP jl.mt Haryono Gang 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kedai Kopi AGP jl.mt Haryono Gang 17 Dinoyo, Malang. Peneliti mengambil tempat disini dikarenakan Kedai kopi AGP merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini meliputi : lokasi penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, keabsahan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan elemen yang penting untuk menjaga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan elemen yang penting untuk menjaga 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan elemen yang penting untuk menjaga realibilitas dan validitas hasil penelitian. Metode penelitian adalah cara apa dan bagaimana data diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan dalam jiwa individu. Proses pendidikan karakter dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaannya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peristiwa aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara

BAB III METODE PENELITIAN. peristiwa aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perspektif Pendekatan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Suwatu Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di tempat

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung

METODE KAJIAN. Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung METODE KAJIAN Kajian pengembangan masyarakat ini dilaksanakan di kelurahan Campaka kecamatan Andir kota Bandung dengan pertimbangan Kelurahan Campaka merupakan kelurahan yang telah tersentuh program-program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Majalengka adalah suatu penelitian untuk mengkaji sejauh mana siswa terlibat

BAB III METODE PENELITIAN. Majalengka adalah suatu penelitian untuk mengkaji sejauh mana siswa terlibat BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengelolaan kekaryaan seni rupa siswa SMP di Kabupaten Majalengka adalah suatu penelitian untuk mengkaji sejauh mana siswa terlibat secara aktif dalam memajang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (fieldresearch), yaitu jenis penelitian yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang alamiah.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tipe Penelitian Tipe dari penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Deskriptif yaitu data yang di kumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong, (2007:6) penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain,

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan JenisPenelitian Metode atau metodologi adalah proses, prinsip, prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pelaksanaan tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 26 Surabaya ini menggunakan paradigma alamiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian. 44 BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian, disamping

Lebih terperinci

Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran,

Pertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran, 114 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengkaji permasalahan dan memperoleh makna yang lebih mendalam sesuai dengan kondisi lingkungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian kualitatif' adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahanya. 1 Metode

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahanya. 1 Metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkah sistematis dan logis dalam mencari data yang berkenaan dengan masalah tertentu, untuk diolah, dianalisis, diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu fenomena penelitian yang

Lebih terperinci

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam Diklat Satuan Polisi Pamong Praja

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam Diklat Satuan Polisi Pamong Praja 81 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data empiris tentang penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam Diklat Satuan Polisi Pamong Praja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan itu berupa kata-kata,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang 82 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif, yakni menggambarkan apa adanya tentang kenyataan faktual yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini ingin mengetahui kreativitas siswa dalam memahami bangun datar kelas VII MTs Al Ghozali Panjerejo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) sehubungan dengan fenomena yang peneliti temui yaitu terdapat perbedaaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut Lexy J. Moleong metode kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Agama Bantul, Yogyakarta yang beralamat di Jalan Jendral Urip Sumoharjo 8, Bantul, Bantul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian mengenai pola asuh keluarga broken home dalam perkembangan anak ini, peneliti mengambil lokasi di Desa Sumberejo, Kecamatan Madiun.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus fenomenologi. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu peneliti terjun kelapangan untuk memperoleh data. Penelitian dilakukan di MI Imaduddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mengeksplorasi dan proses kebijakan pembentukan wilayah Kecamatan Way

III. METODE PENELITIAN. mengeksplorasi dan proses kebijakan pembentukan wilayah Kecamatan Way 35 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi dan proses kebijakan pembentukan wilayah Kecamatan Way Khilau Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orangorang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. Menurut Moleong (2012), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan yaitu jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. atau dengan menggunakan alat kuantifikasi yang lain, melainkan melakukan

METODE PENELITIAN. atau dengan menggunakan alat kuantifikasi yang lain, melainkan melakukan III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian jenis ini dimaksudkan sebagai suatu cara yang tidak menggunakan prosedur statistik atau dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Peneliti harus dapat memilih dan menentukan metode yang tepat dan mungkin dilaksanakan (feasible) guna mencapai tujuan penelitiannya. Karena itu, seorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian implementasi pembelajaran Pendidikan Antikorupsi sebagai faktor pendukung Pendidikan Kewarganegaraan seyogyanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Jogokariyan, Karangkajen Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Jogokariyan, Karangkajen Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini di Jogokariyan, Karangkajen Yogyakarta. Dalam penelitian kali ini difokuskan untuk mengkaji strategi yang digunakan takmir Jogokariyan

Lebih terperinci

Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok

Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metoda deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan metoda penelitian dengan pendekatan ini disesuaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif, sebagaimana yang dikatakan Bogdan dan Taylor yang dirujuk oleh Lexy J. Moleong, bahwasanya metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu. 34 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian apapun bentuk dan macamnya perlu kiranya membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu. Apalagi penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demorasi secara langsung, desa juga merupakan sasaran akhir dari semua program

BAB I PENDAHULUAN. demorasi secara langsung, desa juga merupakan sasaran akhir dari semua program 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Desa merupakan basis bagi upaya penumbuhan demokrasi, karena selain jumlah penduduknya masih sedikit yang memungkinkan berlangsungnya proses demorasi secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: A. Metode Penelitian

Lebih terperinci