BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Location Based Service Location-based service (LBS) adalah sebuah layanan informasi yang dapat di akses oleh perangkat bergerak melalui jaringan internet dan juga bisa digunakan untuk merespon informasi yg diberikan dari perangkat bergerak tersebut (OGC,2005). Keberadaan aplikasi LBS tersebut merupakan hasil penggabungan dari tiga buah teknologi yakni New Information and Communication Technologies (NICTS), internet, dan Geographic Information System (GIS) dengan menggunakan database spatial. Ilustrasi dari keadaan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini. gambar 1.1: ilustrasi teknologi LBS Di lihat dari sejarahnya, LBS bukanlah sebuah penemuan baru yang datang seiring dengan adanya mobile phones. Di dalam bukunya, Espinoza (2001) menjelaskan bahwa informasi yang bersifat khusus dapat di 6

2 komunikasikan dengan orang lain secara person-to-person. Sedangkan di sisi lain, metode komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan kepada orang banyak adalah melalui poster, baligo, ataupun lampu lalu lintas yang mengatur kondisi pada suatu wilayah. Semuanya itu merupakan komunikasi satu arah. Dengan adanya LBS, akan memberikan kemampuan untuk berkomunikasi dua arah serta interaksi antara pihak satu dengan pihak lainya. Oleh karena itu, user akan memberitahu service provider tentang hal-hal yang diperlukan seperti jenis info apa yg dibutuhkan, posisi, serta info-info lainnya yang di inginkan. Tentu saja hal ini akan membantu provider sebagai sebuah layanan informasi untuk mengirimkan informasi kepada user. Apabila user ingin untuk memanfaatkan LBS maka dibutuhkan beberapa insfrastruktur pendukung. Hal tersebut ditunjukan oleh gambar berikut: gambar 2.2 : Infrastruktur LBS (Brimi-Combe 2002) Mobile device : Sebuah perangkat pada user untuk meminta informasi yang di inginkan. Hasilnya dapat berupa suara, gambar, teks, dan 7

3 sebagainya. Perangkat tersebut bisa berupa PDA, handphone, atau Laptop. Devise tersebut kadang juga bisa dijadikan sebagai salah satu unit navigasi pada sebuah kendaraan ketika melakukan suatu perjalanan. Communication Network: Komponen kedua yang dibutuhkan adalah jaringan komunikasi yang mentransfer permintaan layanan dan data dari sebuah mobile terminal ke service provider. Selain itu jaringan itu juga berfungsi untuk mengembalikan permintaan informasi ke user. Positioning Komponen: Untuk sebuah layanan yang ada biasanya posisi dari sebuah user harus di tentukan. Posisi user tersebut dapat di tentukan dengan menggunakan Mobile Communication Network atau GPS (Global Positioning System). Cara lain dari menentukan posisi adalah dengan menggunakan WLAN station, active badges, atau radio beacon. Sistem tersebut bisa digunakan untuk navigasi di dalam ruangan (indoor) seperti di dalam museum. Apabila posisi tidak ditentukan secara otomatis, maka posisi tersebut dapat ditentukan seara manual oleh user yang ada. Data & Content Provider Service Provider tidak akan menyimpan & memelihara semua informasi yang diminta oleh user. Oleh karena itu biasanyadatabase geografi dan informasi tentang lokasi diambil dari pihak pemegang hak cipta, bisnis, atau partner industry (yellow page, dinas lalu lintas). 2.2 J2ME (Java2 Micro Edition) Java2 Micro Edition atau biasa disebut J2ME adalah linkgungan pengembangan yang di desain untuk meletakan perangkat lunak java pada barang elektronik beserta perangkat pendukungnya. Pada J2ME, jika perangkat lunak berfungsi baik pada sebuah perangkat, maka belum tentu juga berfungsi baik pada perangkat yang lainnya. J2ME membawa java ke 8

4 dunia informasi, komunikasi, dan perangkat komputasi selain perangkat computer desktop. J2ME biasa digunakan pada telepon seluler, pager, personal digital Assistans, dan sejenisnya. J2ME adalah bagian dari J2SE, karena itu tidak semua library yang ada pada J2SE dapat digunakan pada J2ME. Tetapi J2ME memiliki beberapa library khusus yang tidak dimiliki oleh J2SE. Arsitektur J2ME dapat dilihat pada gambar berikut. gambar 2.3: Arsitektur J2ME (John W 2002) Teknologi J2ME juga memiliki beberaa keterbatasan, terutama jika diapliksikan pada ponsel. J2ME sangat tergantung pada perangkat (devise) yang digunakan, bis dari segi merk ponsel, maupun kemampuan ponsel, dan dukungannya terhadap teknologi J2ME. Misalnya, jika sebuah ponsel tidak memiliki kamera maka jelas J2ME pada ponsel tersebut tidak dapat mengakses kamera. Keterbatasan lainnya adalah pada ukuran aplikasi, karena memori pada ponsel amatlah terbatas. Sebagian besar ponsel tidak mengijinkan aplikasi J2ME menulis pada file karena alas an keamanan. Keterbatasan-keterbatasan tesebut akan dibahas secara lebih detail pada contoh-contoh pembuatan aplikasi pad bab-bab selanjutnya. 9

5 Configuration merupakan java library minimum yang difasilitasi oleh para pengembang J2ME agar perangkat bergerak memiliki kemampuan yang optimal. Configuration hanyalah mengatur hal hal tentang kesamaan sehingga dapat dijadikan ukuran kesesuaian antar devise. Misal sebuah lampu sepeda dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh berjenis-jenis sepeda. Dalam J2ME telah di definisikan dua buah konfigurasi uaitu CLDC (Connected Limited Device Configuration) untuk perangkat kecil dan CDC (Connected Device Configuration) unutk perangkat yang lebih besar. Lingkup CLDC dan CDC dapat dilihat pada gambar berikut: gambar 2.4: Lingkup Configuration CLDC dan CDC (John W 2002) Profile berbeda dengan Configuration, profile membahas sesuatu yang spesifik untuk sebuah perangkat. Sebagai contoh msalnya, sebuah sepeda dengan merk tertentu tentu mempunyai cirri spesifik dengan sepeda lain. Dalam J2ME terdapat dua buah profile yaitu MIDP dan Foundation Profile. Keterhubungan antara configuration dan profile yang ada pada J2ME beserta jenis mesin virtualnya dapat dilihat pada gambar berikut: 10

6 gambar 2.5 : hubungan Configuration dan Profiles (John W 2002) CLDC (Connected imited Device Configuration) CLDC atau Connected imited Device Configuration adalah perangkat dasar dari J2ME, spesifikasi dasar yang berupa library dan API yang di implementasikan pada J2ME, seperti yang digunakan pada telepon seluler, pager, dan PDA. Perangkat tersebut dibatasi degan keterbatasan memory sumber daya, dan kemampuan memproses. Spesifikasi CLDC pada J2ME adalah spesifikasi minimal dari package, kelas, dan sebagian fungsi Java Virual Machine yang di kurangi agar dapat di implementasikan dengan keterbatasan sumber daya pada alat-alat tersebut, JVM yang digunakan disebut KVM (Kilobyte Virtual Machine). Posisi CLDC pada arsitektur J2ME dapat dilihat pada gambar diatas (yang sebelumnya) CDC (Connected Device Configuration) CDC atau Connected Device Configuration adalah spesisifikasi dari konfigurasi J2ME. CDC merupakan komunitas proses pada Java yang memiliki standarisasi. CDC terdiri dari virtual machine dan 11

7 kumpulan library dasar untuk dipergunakan pada profile industry. Impementasi CDC pada J2ME adalah source code yang menyediakan sambungan dengan macam2 platform. Berikut adalah perbandingan antara CLDC dan CDC: Tabel 2.1: Perbandingan CLDC dan CDC CLDC CDC Mengimplementasikan sebagian Mengimplementasikan seluruh dari J2SE fitur J2SE JVM yang digunakan adalah KVM Digunakan pada perangkat genggam (Handphone, PDA, twoway pager) Dengan memori terbatas ( JVM yang digunakan adalah CVM Digunakan pada perangkat genggam (internet TV, Nokia Communicator, car TV) dengan memory minimal 2MB KB) Prosesor : 16/32 bit Prosesor : 32 bit MIDP (Mobile Information Device Profile) MIDP atau Mobile Information Device Profile adalah spesifikasi untuk sebuah profil J2ME. MIDP memiliki lapisan di atas CLDC, API tambahan untuk daur hidup aplikasi, antarmuka, jaringan, dan penyimpanan persisten. Pada saat ini terdapat MIDP 1.0 dan MIDP 2.0. Fitur tambahan MIDpP 2.0 dibanding dengan MIDP 1.0 adalah API untuk multimedia. Pada MIDP 2.0 terdapat dukungan memainkan tone, tone sequence, dan file WAV walaupun tanpa 12

8 adanya Mobile Media API (MMAPI). Posisi MIDP pada arsitektur J2ME dapat dilihat pada gambar:. Berikut adalh perbandingan MIDP 1.0 dan MIDP 2.0. Tabel 2.2: Perbandingan MIDP 1.0 dan MIDP 2.0 Spesifikasi MIDP 1.0 MIDP 2.0 Display 96 x x 54 Kedalaman Display Bentuk piksel (rasio apek) 1-bit 1-bit Mendekati 1:1 Mendekati 1:1 Input Keyboard dan touch screen Memory Jaringan 128 KB memori nonvolatile untuk komponen MIDP 8KB memori nonvolatile untuk data persistence yang dibuat oleh aplikasi 32 KB memori volatile untuk JRE Dua arah, tanpa kabel (wireless) Keyboard dan touch screen 256 KB memori non volatile untuk komponen MIDP 8 KB memori non-volatile unutk data persistence yang dibuat oleh aplikasi 128 KB memori volatile untuk JRE Dua arah, tanpa (wireless) 13

9 Library J2ME yang javax.microedition.lcdui javax.microedition.midlet javax.microedition.lcdui javax.microedition.midlet bukan merupakan library javax.microedition.rms javax.microedition.rms javax.microedition.lcdui.game javax.microedition.media javax.microedition.pki J2SE Multimedia - Memiliki kemampuan unutk memainkan file multimedia (suara dan video) MIDP user Interface API memiliki API level tinggi dan level rendah. API level rencah berbasiskan penggunaan dari kelas abstrak Canvas, sedangkan kelas API level tinggi antara lain Alert, Form, List, dan TextBox yang merupakan ekstensi dari kelas abstrak Screen. APIlevel rendah lebih memberikan kemudahan kepada pengembang unutk memodifikasi sesuai dengan kehendaknya, sedangkan API level tinggi biasanya hanya memberikan pengaksesan yang terbatas. Arsitektur antarmuka MIDP dpat dilihat pada gambar berikut: gambar 2.6 : MIDP user Interface 14

10 2.2.4 Kilobyte Virtual Machine KV adalah paket JVM yang di desain untuk perangkat yang kecil. KVM mendukung sebagian dari fitur-fitur JVM eperti misalnya KVM tidak mendukung operasi floating-point dan finalisasi objek. KVM di implementasikan dengan menggunakan C sehngga sangat mudah berdaptasi pada tipe platform yang berd\beda. Posisi KVM pada arsitektur J2ME dpat di lihat pada gambar: C-Virtual Machine (CVM) CVM adalah paket 0020 JVM optimal yang digunakan pada CDC. CVM mempunyai seluruh fitur dari virtual machine yang di desain untuk perangkat yang memerlukan fitur-fitur Java 2 Virtual Machine MIDlet MIDlet adalah aplikasi yang ditulis untuk MIDP. Aplikasi MMIDlet adalah bagian dari kelas javax.microediton.midlet.midlet yang di definisikan pada MIDP. MIDlet berupa sebuah kelas abstrak ynag merupakan sub kelas dari bentuk dasar aplikasi sehingga antarmuka antara lapisan aplikasi J2ME dan aplikasi manajemen pada perangkat dpat terbentuk. MIDlet terdiri dari beberapa metode yang harus ada, yakni constructor(), protected void startapp() throws MIDletStateChangeException, protected void pauseapp(), protected void destroyapp(boolean unconditional) throws MIDletStateChangeException. Alur hidup MIDlet dapat dilihat pada gambar berikut: 15

11 gambar 2.7 : Siklus Hidup MIDlet (John W 2002) Ketika MIDlet dijalankan maka akan di inisiasi dengan kondisi pause dan dijalankan pauseapp(), Kondisi berikutnya adalah fungsi MIDlet dijalankan, yaitu pada startapp(). Metode yang ada tersebt di implementasikan sebagai protected, hal ini dimaksudkan agar MIDlet lain tidak dapat memanggil metode tersebut. Pada saat pemakai keluar dari MIDlet, maka metode destroyapp() akan dijalankan sebelum MIDlet benar-benar tidak berjalan lagi. Metode notifydestroyed() akan dipanggil sebelum MIDlet benar-benar tidak berjalan lagi, destroyapp() akan memanggil notifydestroyed(), dan notifydestroyed() akan memberi tahu platform untuk menterminasi MIDlet dan membersihkan semua sumber daya yang mengacu pada MIDlet. 16

12 2.3 MMAPI (Mobile Media API) Mobile Media API (MMAPI), atau sering dikenal sebagai JSR 175 ddi dalam Java Community Process (JCP) memperluas fungsionalitas dari platform J2ME dengan memberikan audio, video, dan fasilitas lainnya berupa multimedia di dalam perangkat J2ME. Karena merupakan sebuah paket yang sederhana, hal tersebut memungkinkan pengembang untuk mengembangkan aplikasi lebih jauh di perangkat yang ada. MMAPI merupakan paket pilihan di dalam platform J2ME. Meskipun lebih di tekankan pada pada perangkat yang menggunakan implementasi CLDC, desain API yang ada juga bisa di gunakan pada perangkat yang mengimplementasikan CDC. Beberapa fitur yang diperkenalkan MMAPI antara lain: Protocol melalui datasource Syncronisasi dari sebuah multiple Players menggunakan interface TimeBase Pembuatan tiruan suara secara interaktif Fungsi camera dan video Menangkap dan merekam gambar/video Metadata Skalabilitas dan penggunaan pilihan dari API yang ada merupakan salah satu hal yang penting untuk pengembangan API tersebut pada perangkat yang ada. Sangatlah jelas bahwa tidak semua implementasi dari MMAPI akan selalu mendukung semua tipe multimedia dan protocol input. Sebagai contoh, suatu perangkat mungkin hanya mendukung untuk aplikasi playback dari file di dalam local audio. Design dari MMAPI memungkinkan pengimplementasian untuk memberikan support pilihan abgi tipe media dan protocol yang berbeda. 17

13 Di dalam MIDP 2.0 Sound API, kelas Maager memberikan method getsupportedcontent Types dan getsupportedprotocols untuk mencari tau tipe media dan protocol yang di dukung. Sebuah aplikasi dapat juga membuat sebuah Player dari kelas Manager yang diberikan di media input. Apabila tipe atau protocol yang ada tidak mendukung, method Player akan melemparkan sebuah exception. Disebabkan karena MMAPI merupakan sebuah paket pilihan, maka MMAPI tidak berada pada semua media tipe / protocol. Tipe & protocol yang di butuhkan ditentukan oleh profile yang mengadopsi MMAPI (misalnya MIDP 2.0).Bagaimanapun juga, dalam sebuah implementasi harus menjamin minimal satu media tipe dan protocol. MMAPI juga memungkinkan implementasi untuk mendukung fitur-fitur pilihan. Sebagai contoh,beberapa implementasi mungkin hanya support untuk melakukan playback, bukan untuk merekam. MMAPI membolehkan implementasi to mengekspose fitur pilihan ini sebagai sebuah aplikasi. Fitur pilihan itu di susun sebagai kelas Control. Sebuah Player dapat di minta untuk semua Contrils yang mendukung menggunakan mehod getcontrols atau atau sebagian dari tipe Controls menggunakan method getcontrol. MMAPI memberikan dukungan dari beberapa fitur untuk beberapa tipe media. Fitur lainnya yang direkomendasikan sedangkan yang lainnya adalah pilihan. Hal ini tentu saja akan menjamin keragamandalam implementasi yang berbeda-beda. 2.4 MAPSERVER MapServer ( merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) di web. APlikasi ini pertama kali dikembangkan di Universitas 18

14 Minesottta, Amerika Serikat untuk project ForNet (sebuah proyek untuk manajemen sumber daya alam) yang di sponsori oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration). Support NASA dilanjutkan dengan dikembangkan project TerraSIP untuk manajemen data lahan. Saat ini, karena sifatnya yang terbuka (open source), pengembangan MAPServer dilakukan oleh pengembang dari berbagai negara. Pengembangan MapServer menggunakan berbagai aplikasi open source atau freeware seperti Shapelib ( untuk baca / tulis format data Shapefile, FreeType ( untuk merender karakter, GDAL / OGR ( untuk baca tulis berbagai format data vector maupun raster, dan Proj.4 ( untuk menangani beragam proyeksi peta. Pada bentuk palin dasar. MapServer berupa sebuah program CGI (Common Gateway Interface). Program tersebut akan di eksekusi di webserver, berdasarkan beberapa parameter tertentu (terutama dalam konfigurasi dalam bentuk file *.MAP) akan menghasilkan data yang kemudian akan di kirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar peta ataupun bentuk bentuk lain. MapServer mempunyai fitur-fitur berikut: Menampilkan data spasial dalam format vector seperti : shapefile (ESRI), ArcSDE (ESRI), PostGIS dan berbagai format data vector lain dengan menggunakan library OGR. Menampilkan data spasial dalam format raster seperti : TIFF / GeoTIF, EPPL7 dan berbagai format data raster lain dengan menggunakan library GDAL. Menggunakan quadtree dalam indexing data spasial, sehingga operasioperasi spasial dapat dilakukan dengan cepat. 19

15 Dapat dikembangkan (customizable), dengan tampilan keluaran yang dapat di atur menggunakan file2 template. Dapat melakukan seleksi objekberdasar nilai, berdasar titik, area, atau berdasar sebuah objek spasial tertentu. Mendukung rendering karakter berupa font TrueType Mendukung penggunaan data raster maupun vector yang di tiled (dibagi-bagi menjadi sub bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil dan menampilkan gambar dapat dipercepat) Dapat menggambarkan elemen peta secara otomatis : skala grafis, peta indeks, dan legenda peta Dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan ekspresi logic maupun ekspresi regular Dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat di atur sedemikian rupa sehingga tidak saling tumpang tindih Konfigurasi dapat di atur secara on the fly melalui parameter yang di tentukan pada URL Dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly Saat ini, selain dapat mengakses MaServer sebagai program CGI, kita dapat mengakses MapServer sebagai modul MApScript, melalui berbagai bahasa skrip seperti PHP, Perl, Phyton, atau Java. Akses fungsi-fungsi MapServer melalui skrip akan lebih memudahkan pengembangan aplikas. Pengembang dapat memilih bahasa yang paling familiar Arsitektur pemetaan di web Bentuk umum arsitektur aplikasi berbasis peta di web dapat di lihat pada gambar di bawah ini: 20

16 Gambar 2.8 : Arsitektur Pemetaan berbasis Web Pada gambar di atas, interaksi antara klien dengan server berdasar scenario request dan respon. Web browser di sisi klient mengirim request dank e server web. Karena server web tidak memiliki kemampuan pemrosesan peta, maka request berkaitan dengan pemrosesan peta akan diteruskan oleh server web ke server aplikasi dan MapServer. Hasil pemrosesan akan dikembalikan lagi melalui server web, terbungkus dalam bentuk file HTML atau applet. Arsitektur aplikasi pemetaan di web dibagi menjadi dua pendekatan sebagai berikut: Pendekatan Thin Client Pendekatan ini memfokuskan diri pada sisi server. Hampir semua proses dan analisis data dilakukan berdasarkan request di sisi server. Data hasil pemrosesan kemudian dikirimkan ke client dalam format standar HTML, yang di dalamnya terdapat file gambar dalam format standard (misalnya GIF, PNG, atau JPG) sehingga dapat dilihat menggunakan sembarang web 21

17 browser. Kelemahan utama pendekatan ini menyangkut keterbatasan opsi interaksi dengan user yang kurang fleksibel, Pendekatan Thick Client Pada pendekatan ini, pemrosesan data dilakukan di sisi klien menggunakan bberapa teknoogi seperti control ActiveX atau applet. Kontrol ActiveX atau applet akan dijalankan di klient untuk memungkinkan web browser menangani format data yang tidak dapat di tangani oleh web browser dengan kemampuan standar. Dengan adanya pemrosesan di klien, maka transfer data antara klien dengan web server akan berkurang. Tidak seperti pada pendekatan thin client, data akan dikirim ke klien dalam bentuk data vector yang di sederhanakan. Pemrosesan dan penggambaran kembali akan di lakukan di sisi klien. Dengan cara demikian, pengembang aplikasi dapat lebih fleksibel dalam menentukan prosedur interaksi aplikasi dengan user. Kelemahan dari pendekatan ini, harus ada tambahan aplikasi yang dipasang di computer klien (control ActivX atau applet tadi). MapServer menggunakan pendekatan thin client. SEmua pemrosesan dilakukan di sisi server. Informasi peta dikirimkan ke web browser di sisi klien dalam bentuk file gambar (JPG, PNG, GIF, atau TIFF). Untungnya, saat ini kelemahan pendekatan thin client dalam hal interaksi dengan user sudah jauh berkurang dengan adanya framework aplikasi seperti Chameleon atau CartoWeb. 2.5 SIG (Sistem Informasi Gegrafis) SIG mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkat komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, SIG berkembang sangat pesat pada era 1990-an. 22

18 Secara harafiah, SIG dapat diartikan sebagai : suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis Informasi spasial memakai lokasi, dalam suatu sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Karenanya SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Aplikasi SIG menjawab beberapa pertanyaan seperti: lokasi, kondisi, trend, pola, dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya. Dilihat dari definisinya, SIG adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Memiliki perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya belum berarti bahwa kita sudah memiliki SIG apabila data geografis dan sumberdaya manusia yang mengoperasikannya belum ada. Sebagaimana sistem komputer pada umumnya, SIG hanyalah sebuah alat yang mempunyai kemampuan khusus. Kemampuan sumberdaya manusia untuk memformulasikan persoalan dan menganalisa hasil akhir sangat berperan dalam keberhasilan sistem SIG Data spasial Data spasial mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain yaitu informasi lokasi dan informasi atribut yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Informasi lokasi atau informasi spasial. Contoh yang umum adalah informasi lintang dan bujur, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. Contoh lain dari informasi 23

19 spasial yang bisa digunakan untuk mengidentifikasikan lokasi misalnya adalah Kode Pos. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial. Suatu lokalitas bisa mempunyai beberapa atribut atau properti yang berkaitan dengannya; contohnya jenis vegetasi, populasi, pendapatan per tahun, dsb Sistem Koordinat Informasi lokasi ditentukan berdasarkan sistem koordinat, yang di antaranya mencakup datum dan proyeksi peta. Datum adalah kumpulan parameter dan titik kontrol yang hubungan geometriknya diketahui, baik melalui pengukuran atau penghitungan. Sedangkan sistem proyeksi peta adalah sistem yang dirancang untuk merepresentasikan permukaan dari suatu bidang lengkung atau spheroid (misalnya bumi) pada suatu bidang datar. Proses representasi ini menyebabkan distorsi yang perlu diperhitungkan untuk memperoleh ketelitian beberapa macam properti, seperti jarak, sudut, atau luasan Format data spasial Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu: 1. Vektor Dalam data format vektor, bumi kita direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). 24

20 gambar 2.9 : Data Vektor Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual. 2. Raster Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan 25

21 bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dsb. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya. gambar 2.10 : Data raster Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sebaliknya, data raster biasanya membutuhkan ruang 26

22 penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis. 27

APLIKASI KAMUS MATEMATIKA UNTUK HANDPHONE

APLIKASI KAMUS MATEMATIKA UNTUK HANDPHONE APLIKASI KAMUS MATEMATIKA UNTUK HANDPHONE Ismi Amalia Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam Email : ismiamalia@gmail.com ABSTRAKS Penelitian ini bertujuan untuk merancang

Lebih terperinci

BAB III JAVA 2 MICROEDITION (J2ME) definisi dari sun adalah sekumpulan teknologi pemrograman yang digunakan

BAB III JAVA 2 MICROEDITION (J2ME) definisi dari sun adalah sekumpulan teknologi pemrograman yang digunakan BAB III JAVA 2 MICROEDITION (J2ME) 3.3 Arsitektur Java Bahasa Java merupakan salah satu bahasa tingkat tinggi. Java berdasarkan definisi dari sun adalah sekumpulan teknologi pemrograman yang digunakan

Lebih terperinci

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Pengertian Sistem Informasi Geografis Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian Aplikasi Kamus Bahasa Jepang - Indonesia Pada Perangkat Genggam Mengunakan J2ME (Murthi, Tommy Adhi Kresna, 2010), perancangan sistem ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bahasa. Bahasa adalah sistem tanda bunyi yang disusun berdasarkan kesepakatan

BAB II LANDASAN TEORI. bahasa. Bahasa adalah sistem tanda bunyi yang disusun berdasarkan kesepakatan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peranan Bahasa untuk Anak Usia Dini Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri dari bahasa. Bahasa adalah sistem tanda bunyi yang disusun berdasarkan kesepakatan

Lebih terperinci

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0 PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0 Riyan Nusyirwan [1.01.03.019] fastrow88@gmail.com Pembimbing I : Nana Juhana, M.T Pembimbing

Lebih terperinci

IF5093 Java ME. Achmad Imam Kistijantoro Semester II 2006/2007. IF-ITB/AI/Mar 07. IF5093 Java ME

IF5093 Java ME. Achmad Imam Kistijantoro Semester II 2006/2007. IF-ITB/AI/Mar 07. IF5093 Java ME IF5093 Java ME Achmad Imam Kistijantoro Semester II 2006/2007 IF5093 Java ME 1 Java ME overview Java ME (Micro Edition) adalah java platform untuk consumer devices seperti handphone, PDA, TV set-top boxes

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografi (2)

Sistem Informasi Geografi (2) Sistem Informasi Geografi (2) Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Manajemen Peta Digital Digitasi dan Editing Digitasi dan Editing

Lebih terperinci

SISTEM ONLINE UNTUK PELACAKAN PAKET MENGGUNAKAN GPS. Dodo Zaenal Abidin,M.Kom. Abstrak

SISTEM ONLINE UNTUK PELACAKAN PAKET MENGGUNAKAN GPS. Dodo Zaenal Abidin,M.Kom. Abstrak SISTEM ONLINE UNTUK PELACAKAN PAKET MENGGUNAKAN GPS Dodo Zaenal Abidin,M.Kom Abstrak Pada saat ini, sebagian besar perusahaan jasa pengiriman paket barang di negara kita tidak memiliki sistem yang menyediakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

Lebih terperinci

2.1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

2.1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BAB II TEORI DASAR 2.1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam pembahasan tentang chatting menggunakan J2ME ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam pembahasan tentang chatting menggunakan J2ME ini BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam pembahasan tentang chatting menggunakan J2ME ini pernah dibahas dalam skripsi yang berjudul APLIKASI CHATTING MENGGUNAKAN J2ME dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... I-1 1.2 Identifikasi Masalah... I-3 1.3 Maksud dan

Lebih terperinci

MOBILE PROGRAMMING (VI-SK)

MOBILE PROGRAMMING (VI-SK) MOBILE PROGRAMMING 162015 (VI-SK) Selasa Kelas A(08.00-10.15), Kelas B (16.30-18.30) Ruang,.. Dosen Lie Jasa Prasyarat Jaringan Komputer Algoritma dan Pemrograman (java) Tujuan Mahasiswa dapat memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Konsep Sistem Informasi Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yng membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suat tujuan. Informasi adalah

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO Outline presentasi Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) Komponen SIG Pengertian data spasial Format data spasial Sumber

Lebih terperinci

MOBILE SURVEYOR SEBAGAI PENGEMBANGAN APLIKASI BERBASIS LOKASI

MOBILE SURVEYOR SEBAGAI PENGEMBANGAN APLIKASI BERBASIS LOKASI MOBILE SURVEYOR SEBAGAI PENGEMBANGAN APLIKASI BERBASIS LOKASI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Menurut (Anastasia Diana & Lilis Setiawati; 2011:3) Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu

Lebih terperinci

Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster

Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster Tugas kelompok Pengindraan jauh Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster Oleh Fitri Aini 0910952076 Fadilla Zennifa 0910951006 Winda Alvin 1010953048 Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI Dalam tugas Akhir ini dikembangkan aplikasi mobile berbasis context aware dan location based service yang dinamakan dengan Mobile Surveyor. Mobile Surveyor bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN 16/09/2012 DATA Data adalah komponen yang amat penting dalam GIS SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN Kelas Agrotreknologi (2 0 sks) Dwi Priyo Ariyanto Data geografik dan tabulasi data yang berhubungan akan

Lebih terperinci

mlab : Aplikasi Perangkat Bergerak untuk Mengakses Sistem Informasi Laboratorium berbasis SMS dan J2ME

mlab : Aplikasi Perangkat Bergerak untuk Mengakses Sistem Informasi Laboratorium berbasis SMS dan J2ME mlab : Aplikasi Perangkat Bergerak untuk Mengakses Sistem Informasi Laboratorium berbasis SMS dan J2ME Iwan Handoyo Putro 1, Indar Sugiarto 2, Hestin Kezia Octalina Klaas 3 1,2.3 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dijelaskan tentang landasan teori yang akan digunakan sebagai acuan dalam analisis dan perancangan Pengembangan Aplikasi Mobile Ticketing untuk

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS) merupakan sistem informasi

Lebih terperinci

BONUS. Dasar Java Mobile. Mengenal Java Mobile Mengenal MIDlet Mobile Grafis Mobile Animasi Latihan Soal

BONUS. Dasar Java Mobile. Mengenal Java Mobile Mengenal MIDlet Mobile Grafis Mobile Animasi Latihan Soal BONUS Dasar Java Mobile Mengenal Java Mobile Mengenal MIDlet Mobile Grafis Mobile Animasi Latihan Soal Mengenal Java Mobile Dasar Java Mobile Java Mobile (J2ME) atau singkatan dari Java 2 Mobile Edition

Lebih terperinci

Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang

Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi

Lebih terperinci

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN Informasi geografis merupakan informasi kenampakan permukaan bumi. Sehingga informasi tersebut mengandung unsur posisi geografis, hubungan keruangan, atribut

Lebih terperinci

Modul Praktikum Geographic Information System 1. Oleh Team Asisten

Modul Praktikum Geographic Information System 1. Oleh Team Asisten Modul Praktikum Geographic Information System 1 Oleh Team Asisten Laboratorium Sistem Informasi Laboratorium Sistem Informasi Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Padang 2014 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi Location Based Service (LBS) saat ini mulai berkembang semakin beragam. Dimulai dari pengintegrasian Personal Computer (PC) dan Global Positioning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika merupakan lembaga pemerintahan yang exsist dan bertanggung jawab atas informasi mengenai seismic,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Menurut (Anastasia Diana & Lilis Setiawati; 2011:3) Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi mobile telah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari. Hampir semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant (PDA) atau

Lebih terperinci

WEB GIS. Arif Basofi PENS 2015

WEB GIS. Arif Basofi PENS 2015 WEB GIS Arif Basofi PENS 2015 v Web GIS Dunia Nyata dalam GIS v Software untuk WebGIS Alur WebGIS Development Web GIS v GIS yang berbasis web v Nama Lain WebGIS: Web-based GIS Online GIS Distirbuted GIS

Lebih terperinci

Aplikasi Client pada Ponsel untuk Memproses Informasi Perkuliahan

Aplikasi  Client pada Ponsel untuk Memproses Informasi Perkuliahan Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 12 (1), 2010, 33-38 Aplikasi Email Client pada Ponsel untuk Memproses Informasi Perkuliahan Moh. Firomas

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai Sistem Informasi Geografis telah banyak dilakukan salah satunya adalah Sistem Informasi Geografis untuk Visualisasi Tingkat Layanan PT.Coca-Cola

Lebih terperinci

Pengenalan J2ME (Java 2 Platform Micro Edition)

Pengenalan J2ME (Java 2 Platform Micro Edition) Pengenalan J2ME (Java 2 Platform Micro Edition) Wiranti Sri Utami whiranty68@gmail.com Abstrak Java merupakan sebuah bahasa pemrograman yang diciptakan oleh james gosling pada tahun 1996 dan mengklaim

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE

PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE Tujuan Mengidentifikasi karakteristik dari perangkat mobile Menjelaskan arsitektur J2ME Mengetahui peran atau aturan configuration dan profile Mengidentifikasi API yang disediakan

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS Novianti (11105172) Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

Web GIS. by: Arif Basofi

Web GIS. by: Arif Basofi Web GIS by: Arif Basofi 1 Objectives Web GIS Software untuk Web GIS Contoh instalasi Mapserver dan running 2 Overview 3 Web GIS GIS yang berbasis web Nama lain untuk Web GIS Web-based GIS Online GIS Distributed

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN Ricky Agus Tjiptanata 1, Dina Anggraini 2, Dian Safitri 3 1,2,3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perangkat Mobile Perangkat mobile memiliki banyak jenis dalam hal ukuran, desain dan layout, tetapi perangkat mobile memiliki kesamaan karakteristik yang sangat berbeda dari sistem

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Pengisian Pulsa dengan Java Mobile

Perancangan Aplikasi Pengisian Pulsa dengan Java Mobile Perancangan Aplikasi Pengisian Pulsa dengan Java Mobile Ummi Fauziyah, Dr. Poltak Sihombing, M.Kom, Handrizal, S.Si, M.Comp.Sc Program Studi Ekstensi S1 Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat. 3.1. Definisi Parkir Menurut Andi Prasetya Utomo (2013), parkir merupakan keadaan

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir APLIKASI CLIENT PADA PONSEL UNTUK MEMPROSES INFORMASI PERKULIAHAN

Makalah Seminar Tugas Akhir APLIKASI  CLIENT PADA PONSEL UNTUK MEMPROSES INFORMASI PERKULIAHAN Makalah Seminar Tugas Akhir 1 APLIKASI EMAIL CLIENT PADA PONSEL UNTUK MEMPROSES INFORMASI PERKULIAHAN Moh. Firomas AN 1, Kodrat IS 2, Adian FR 2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM HP CLIENT UNTUK APLIKASI REMOTE CONTROL PC BERBASIS BLUETOOTH

PERANCANGAN SISTEM HP CLIENT UNTUK APLIKASI REMOTE CONTROL PC BERBASIS BLUETOOTH PERANCANGAN SISTEM HP CLIENT UNTUK APLIKASI REMOTE CONTROL PC BERBASIS BLUETOOTH Oleh : Iyus Irwanto (5107100522) Dosen Pembimbing : 1. Ir. Muchammad Husni, M.Kom (131411100) 2. Royyana Muslim I, S.Kom,

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN JAVA FUNDAMENTAL BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION (J2ME) Naskah Publikasi

APLIKASI PEMBELAJARAN JAVA FUNDAMENTAL BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION (J2ME) Naskah Publikasi APLIKASI PEMBELAJARAN JAVA FUNDAMENTAL BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION (J2ME) Naskah Publikasi diajukan oleh : Sri Yuni Lestari 08.01.2387 Oliver Zakaria 08.01.2460 kepada SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Mobile Computing. Ramos Somya

Mobile Computing. Ramos Somya Mobile Computing Ramos Somya javax.microedition.lcdui Merupakan suatu desain user interface yang dikhususkan untuk perangkat dengan limited screen perangkat mobile. MIDP UI dirancang secara fleksibel sehingga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. elektronik beserta perangkat pendukungnya. Pada J2ME, jika perangkat lunak

BAB II LANDASAN TEORI. elektronik beserta perangkat pendukungnya. Pada J2ME, jika perangkat lunak BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Java 2 Micro Edition (J2ME) 2.1.1 Pengertian J2ME Java2 Micro Edition atau yang biasa disebut J2ME adalah lingkungan pengembangan yang didesain untuk meletakkan perangkat lunak

Lebih terperinci

Aplikasi Pelaporan Berita Emergensi Secara Visual dan Tekstual Lewat Telepon Selular

Aplikasi Pelaporan Berita Emergensi Secara Visual dan Tekstual Lewat Telepon Selular Aplikasi Pelaporan Berita Emergensi Secara Visual dan Tekstual Lewat Telepon Selular Leo Willyanto Santoso, Sukanto Tedjokusuma, Marcel Renaldy Soetanto Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

MEMBANGUN APLIKASI MOBILE TERJEMAH INDONESIA JAWA DENGAN J2ME

MEMBANGUN APLIKASI MOBILE TERJEMAH INDONESIA JAWA DENGAN J2ME MEMBANGUN APLIKASI MOBILE TERJEMAH INDONESIA JAWA DENGAN J2ME Naskah Publikasi diajukan oleh Feri Prastiyo 07.11.1375 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 BUILD

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN No Makalah : 103 Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN Ricky Agus Tjiptanata 1, Dina Anggraini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Platform Java dibagi dalam 3 (tiga) edisi dimana masing-masing dari

BAB II LANDASAN TEORI. Platform Java dibagi dalam 3 (tiga) edisi dimana masing-masing dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Java 2 Micro Edition (J2ME) Platform Java dibagi dalam 3 (tiga) edisi dimana masing-masing dari edisi tersebut mempunyai segmen pasar yang berbeda. Ketiga edisi dari Java tersebut

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi dan menyajikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II TINJUN PUSTK 2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information Sistem (GIS) merupakan sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri komunikasi tanpa kabel secara global telah tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri komunikasi tanpa kabel secara global telah tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri komunikasi tanpa kabel secara global telah tumbuh begitu pesat sejak beberapa tahun belakangan ini sehingga menyebabkan komunikasi tanpa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Java2 Micro Edition atau yang biasa disebut J2ME Menurut Zuber

BAB II LANDASAN TEORI. Java2 Micro Edition atau yang biasa disebut J2ME Menurut Zuber BAB II LANDASAN TEORI 2.1. J2ME (Java 2 Micro Edition) 2.1.1. Pengertian J2ME Java2 Micro Edition atau yang biasa disebut J2ME Menurut Zuber Fraooqui, Vineet Richharia, Suneel Phulre (2011:113) adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN PURBALINGGA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN J2ME DAN GOOGLE MAPS API NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN PURBALINGGA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN J2ME DAN GOOGLE MAPS API NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN PURBALINGGA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN J2ME DAN GOOGLE MAPS API NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Eri Irawan 10.21.0510 \ kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Konsep Sistem dan Informasi Peranan sistem informasi didunia IT saat ini sangat penting terutama bagi perusahaan. Teknologi hardware dan software komputer baru, terus bermunculan.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN SRI MELATI SAGITA melati_sms@yahoo.com Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI II-1

BAB II DASAR TEORI II-1 BAB II DASAR TEORI 2.1 Location Based Service. Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah sebuah layanan informasi yang dapat diakses dengan perangkat bergerak melalui jaringan dan

Lebih terperinci

Aplikasi MMS (Multimedia Messaging Service) pada Mobile Phone Menggunakan Pemrograman J2ME

Aplikasi MMS (Multimedia Messaging Service) pada Mobile Phone Menggunakan Pemrograman J2ME Aplikasi MMS (Multimedia Messaging Service) pada Mobile Phone Menggunakan Pemrograman J2ME Fria Avianto 1 dan Tri Daryanto 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai sistem pelacakan pernah dilakukan sebelumnya oleh Taufiq Hasan yang berjudul Pembangunan Sistem Pencarian Lokasi Kuliner Di Yogyakarta Dengan

Lebih terperinci

WEBGIS. Tujuan. Arna fariza. Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS

WEBGIS. Tujuan. Arna fariza. Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS WEBGIS Arna fariza Politeknik elektronika negeri surabaya Tujuan Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS 1 Overview Web GIS GIS

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KOTA DEPOK DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS DAN DATABASE POSTGRESQL

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KOTA DEPOK DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS DAN DATABASE POSTGRESQL SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KOTA DEPOK DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS DAN DATABASE POSTGRESQL Tias Ekawati (11105639) Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

SIG = MAPS + DATABASE

SIG = MAPS + DATABASE BAB II TEORI PENUNJANG 2.1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) 2.1.1 Pengenalan SIG SIG mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkat komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat

Lebih terperinci

PHP Mapscript Framework Solusi Praktis Untuk Sistem Informasi Geografis

PHP Mapscript Framework Solusi Praktis Untuk Sistem Informasi Geografis PHP Mapscript Framework Solusi Praktis Untuk Sistem Informasi Geografis Yudhi Kurniawan 1* 1 Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Ma Chung, Malang * E-mail : yudhi.kurniawan@machung.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Making Provisions for Applications and Services

Making Provisions for Applications and Services Making Provisions for Applications and Services Ketika seseorang mengakses informasi pada suatu perangkat (device), baik itu PC, laptop, PDA, ponsel, atau device lain yang terhubung ke jaringan, data tidak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Berdasarkan data historis hampir semua jenis bencana pernah berulangkali terjadi di Indonesia, seperti: gempa bumi, letusan gunung api, tsunami, longsor, banjir, kekeringan,

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem informasi geografis merupakan sebuah sistem yang didisain untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisa, mengatur, dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi Futsal Track, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Futsal Track. 3.1 Arsitektur

Lebih terperinci

Simulasi Aplikasi Pemesanan Tiket Travel Melalui Wireless dengan Teknologi J2ME

Simulasi Aplikasi Pemesanan Tiket Travel Melalui Wireless dengan Teknologi J2ME Simulasi Aplikasi Pemesanan Tiket Travel Melalui Wireless dengan Teknologi J2ME Jasman Pardede 1) 1) Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Jl. PKH. Hasan Mustapa No.23,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penulis berusaha membangun adanya kemudahan dan efisiensi, terutama di sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penulis berusaha membangun adanya kemudahan dan efisiensi, terutama di sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam mengembangkan sebuah aplikasi (penelitian yang sudah ada) penulis berusaha membangun adanya kemudahan dan efisiensi, terutama di sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Internet adalah singkatan dari Interconnection network, merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Internet adalah singkatan dari Interconnection network, merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Internet Internet adalah singkatan dari Interconnection network, merupakan interkoneksi antara komputer-komputer (node) di seluruh dunia yang membentuk sebuah jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma A* dan Dijkstra ini menggunakan model waterfall. Model waterfall penelitian untuk

Lebih terperinci

APLIKASI ENKRIPSI PESAN TEKS (SMS) PADA PERANGKAT HANDPHONE DENGAN ALGORITMA CAESAR CIPHER

APLIKASI ENKRIPSI PESAN TEKS (SMS) PADA PERANGKAT HANDPHONE DENGAN ALGORITMA CAESAR CIPHER APLIKASI ENKRIPSI PESAN TEKS (SMS) PADA PERANGKAT HANDPHONE DENGAN ALGORITMA CAESAR CIPHER Tri Puji Rahayu 1, Yakub 2, Irwan Limiady 3 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Dharma Putra Tangerang Jl.

Lebih terperinci

[Type the document title]

[Type the document title] SEJARAH ESRI Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data yang mempunyai referensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling tergantung

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Sesuai dengan perkembangan teknologi yang sudah dapat dicapai hingga pada saat ini, khususnya di bidang komputer grafik, web application, dan teknologi informasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Konsep Sistem dan Informasi Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK 1. BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1. Pendahuluan BAB I PERSYARATAN PRODUK Telepon genggam/handphone sekarang ini sudah mulai merambah untuk memfasilitasi pengguna untuk mencari sesuatu di dunia internet. Popularitas

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI. Menurut (Singh & Singh, 2011), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah

BAB III DASAR TEORI. Menurut (Singh & Singh, 2011), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah BAB III DASAR TEORI 3.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Menurut (Singh & Singh, 2011), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah sistem hardware komputer, software, dan prosedur yang di desain untuk

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Rumah Sakit. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan

BAB II DASAR TEORI Rumah Sakit. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan BAB II DASAR TEORI 2.1. Rumah Sakit Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi

Lebih terperinci

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Basis Data 2 Database Client / Server Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Tujuan Memahami bentuk-bentuk arsitektur aplikasi dalam database. Memahami konsep arsitektur: Single-Tier Two-Tier:

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN QUANTUM GIS

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN QUANTUM GIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN QUANTUM GIS Sulistiyanto Jurusan Teknik Informatika - STT Nurul Jadid Paiton E-mail : sulistiyanto@ymail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan teknologi yang terus berkembang seakan tidak ada titik akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information Technology (IT). Apalagi

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Implementasi Mobile Banking dengan PHP dan J2ME Andino Maseleno, Sigit Soijoyo Jurusan Teknik Infomatika, Universitas Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengukuran jarak jauh merupakan suatu proses pengukuran yang

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengukuran jarak jauh merupakan suatu proses pengukuran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Proses pengukuran jarak jauh merupakan suatu proses pengukuran yang melibatkan dua buah terminal pengukuran dan letaknya berjauhan.

Lebih terperinci

Untuk menampilkan proses pembuatan file JAR. Untuk menentukan nama file archive (file JAR)

Untuk menampilkan proses pembuatan file JAR. Untuk menentukan nama file archive (file JAR) Waktu Sisa : 0:47:34 1. Berikut diberikan contoh perintah untuk membuat file JAR. jar cvfm HelloMidlet.jar manifest.txt HelloMidlet.class Apakah arti dari parameter "f" pada perintah diatas? Untuk membuat

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar teori yang digunakan pleh penulis sebagai acuan dalam membangun sistem. 3.1 Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Saat ini perkembangan teknologi di Indonsia telah banyak membantu manusia dalam mencari banyak informasi termasuk mengenai pencarian sekol

PENDAHULUAN Saat ini perkembangan teknologi di Indonsia telah banyak membantu manusia dalam mencari banyak informasi termasuk mengenai pencarian sekol PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEBARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA DEPOK BERBASIS WEB 1 Galuh Ratri Hapsari(10107735) 2 Dr. Ernastuti., S.si., M.Kom 1 Mahasiswa Sistem Informasi

Lebih terperinci

JAVA DAN APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI JURUSAN SISTEM INFORMASI

JAVA DAN APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI JURUSAN SISTEM INFORMASI Makalah PTIK JAVA DAN APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI JURUSAN SISTEM INFORMASI Oleh: KHAIRUNNISA R (5212100148) PTIK 05 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

3 BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI

3 BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI 3 BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI Dalam Tugas Akhir ini dikembangkan aplikasi bergerak berbasis context aware dan LBS yang dinamakan dengan ItbInHand. ItbInHand bertujuan untuk memberikan layanan

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan. I.1.1 Tujuan. I.1.2 Ruang Lingkup

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan. I.1.1 Tujuan. I.1.2 Ruang Lingkup Bab I Persyaratan Produk I.1 Pendahuluan Dengan berkembang pesatnya teknologi perangkat bergerak seperti smart phone dan PDA maka pengiriman pesan melalui SMS maupun mobile internet mungkin dilakukan.

Lebih terperinci

data dengan menggunakan konektivitas tersebut terbatas jangkauan area koneksinya, meskipun pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya.

data dengan menggunakan konektivitas tersebut terbatas jangkauan area koneksinya, meskipun pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perangkat mobile seperti telepon selular atau ponsel berkembang sangat pesat belakangan ini. Berbagai fitur baru ditambahkan pada ponsel, sehingga ponsel

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi JOGIFT, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi JOGIFT. 3.1 Produk Pengertian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengajaran Berbantuan Komputer Pengajaran Berbantuan Komputer diadopsi dari istilah Computer Aided Instruction. Menurut Herman D. Sujono (1999) dalam Idris (2008), istilah Computer

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PEMROGRAMAN APLIKASI BERGERAK

SILABUS MATA KULIAH PEMROGRAMAN APLIKASI BERGERAK PEMROGRAMAN APLIKASI BERGERAK A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Sistem Informasi (S-1) Mata Kuliah : Pemrograman Aplikasi Bergerak (Pilihan) Kode : SI 427 Bobot : 4 (empat) sks Kelas : SI6A, SI6B,

Lebih terperinci