KUALITAS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM ABSTRAK SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUALITAS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM ABSTRAK SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN"

Transkripsi

1 KUALITAS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM ABSTRAK SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN Ni matul Awalin 1 Sunaryo HS 2 Dwi Saksomo 3 ulin_15na@yahoo.com Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan bahasa Indonesia dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang Tahun yang meliputi pemaragrafan, pengalimatan, pembentukan kata dan pemilihan kata, serta penggunaan ejaan. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar kualitas penggunaan bahasa Indonesia mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia masih kurang tepat. Kata Kunci: penggunaan bahasa, abstrak skripsi, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia ABSTRACT: The aim of this research is to describe the quality of using bahasa Indonesia on thesis abstracts of Indonesian Department Students, State University of Malang, year of 2008 to 2012 based on paragraph-writing, sentence-making, word formation and selection, and spelling. This research is done by using qualitatif descriptive approach. Based on the data analysis major part of the research results are less appropriate. Keywords: using language, thesis abstract, the students of Indonesian department Salah satu keharusan bagi mahasiswa di perguruan tinggi adalah membuat karya tulis ilmiah. Belajar menulis laporan ilmiah memberi sedikitnya dua faedah. Pertama, melatih seseorang untuk menyusun hasil pemikiran dan hasil penyelidikannya menurut cara-cara yang lazim dipergunakan oleh sarjana-sarjana di dalam dunia ilmu pengetahuan. Kedua, memberi kesempatan kepada setiap orang untuk dapat mengikuti uraian-uraian dan data yang dikemukakan dalam laporan ilmiah itu. Karya tulis ilmiah memiliki bentuk yang bermacam-macam bergantung pada tujuan pembuatannya (Mulyono, 2011:5-6). Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang harus diselesaikan mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang S1. Dalam penulisan skripsi, abstrak diletakkan di halaman awal. Abstrak adalah deskripsi singkat dari suatu karya tulis ilmiah (Tim Revisi PPKI, 2010). Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari karya tulis ilmiah yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan. Format 1 Ni matul Awalin adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang(UM), Malang. Artikel ini diangkat dari skripsi Sarjana Pendidikan, Program Sarjana Universitas Negeri Malang, Sunaryo HS adalah dosen Sastra Indonesia UM 3 Dwi Saksomo adalah dosen Sastra Indonesia UM 1

2 2 penyusunan abstrak menggunakan gaya selingkung, artinya penyusunan abstrak berdasarkan kebijakan lembaga yang bersangkutan. Abstrak memuat inti sari laporan penelitian yang disajikan secara padat dan jelas. Ketika menulis abstrak, mahasiswa perlu memerhatikan penggunaan bahasanya agar gagasan dan hasil penelitiannya dapat tersampaikan dengan baik. Penelitian penggunaan bahasa Indonesia sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Zullina (2012) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Teks Pidato Karangan Siswa Kelas X SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian tersebut fokus pada sistematika pidato, kesesuiaian isi dengan tujuan pidato, dan penggunaan bahasa. Selain itu, Agustin (2008) juga menulis skripsinya dengan judul Diksi dan Gaya Bahasa dalam Pidato Presiden Suharto. Penelitian tentang penggunaan bahasa Indonesia sudah banyak dilakukan mahasiswa. Namun, penelitian tentang penggunaan bahasa Indonesia dalam abstrak skripsi belum ada. Selama ini, penelitian mahasiswa jurusan Sastra Indonesia yang ada hanya difokuskan pada pidato, makalah ilmiah, cerpen, dan puisi. Penelitian yang menganalisis inti sari skripsi berupa abstrak belum ada. Oleh karena itu, penelitian kualitatif yang berjudul Kualitas Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang Tahun perlu dilakukan. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas penggunaan bahasa Indonesia dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang tahun Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas empat aspek penggunaan bahasa Indonesia dalam abstrak skripsi, yaitu pemaragrafan, pengalimatan, pembentukan kata dan pemilihan kata, dan penggunaan ejaan. METODE Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan merupakan jenis penelitian deskriptif. Penggunaan penelitian kualitatif ini dikarenakan sifat induktif penelitian ini, yaitu pengembangan konsep didasarkan pada data yang telah didapatkan. Laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri alamiahnya (Tim Revisi PPKI, 2010:28). Arikunto (2006:293) menyatakan bahwa pada penelitian deskriptif peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberi perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya. Sumber data penelitian ini adalah abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia yang terdapat di perpustakaan Fakultas Sastra tahun Abstrak skripsi yang diperoleh sejumlah 58 abstrak. Setiap abstrak rata-rata terdiri atas dua halaman. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti dan alat bantu berupa panduan analisis. Peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, penganalisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya (Moleong, 2010:121). Panduan analisis terdiri atas empat aspek penggunaan bahasa Indonesia yang masing-masing dijabarkan menjadi tiga sampai lima kriteria penggunaan bahasa Indonesia yang baik.

3 3 Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data studi dokumenter. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus permasalahan (Sukmadinata, 2005: ). Data penelitian ini berupa bentukan kata, pilihan kata (diksi), bentukan kalimat, bentukan paragraf, dan ejaan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia. Analisis data dilakukan melalui lima tahap. Pertama, pengolahan data dilakukan dengan membaca dan memelajari semua abstrak skripsi Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang tahun Kedua, pengidentifikasian data dilakukan sesuai permasalahan yang diteliti, meliputi pemaragrafan, pengalimatan, pembentukan kata dan pemilihan kata, dan penggunaan ejaan. Ketiga, pengodean data dilakukan dengan memberikan kode berupa huruf dan angka untuk mempermudah peneliti menemukan, menarik, dan menggolongkan bagian data yang berhubungan dengan permasalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam abstrak skripsi. Keempat, penyajian data penelitian ini berupa uraian tentang pemaragrafan, pengalimatan, pembentukan kata dan pemilihan kata, dan penggunaan ejaan. Kelima, penyimpulan data dilakukan setelah penyajian data dengan didiskusikan kepada dosen pembimbing penelitian. Pengecekan data penelitian ini dilakukan dengan pengecekan ulang terhadap dokumen abstrak skripsi. Selain itu, dilakukan pengonsultasian kepada dosen pembimbing penelitian. Peran dosen pembimbing lebih dominan karena dijadikan sebagai acuan keterlaksanaan proses analisis data yang terpercaya. Di samping itu, peneliti membuat beberapa catatan untuk keperluan perbaikan penelitian HASIL Hasil penelitian meliputi deskripsi singkat tentang (1) pemaragrafan, (2) pengalimatan, (3) pembentukan kata dan pemilihan kata, dan (4) penggunaan ejaan. Pertama, penyusunan paragraf yang tepat paling banyak digunakan daripada penyusunan paragraf kurang tepat dan penyusunan paragraf tidak tepat. Analisis abstrak skripsi pada aspek pemaragrafan dapat dilihat dari gagasan atau tema tunggal, kohesif dan koheren (tidak ada kalimat yang rumpang), dan isinya yang lengkap, baik berupa penjelasan, contoh, serta alasan. Perincian kualitas pemaragrafan dengan tepat sebanyak 32 abstrak (55%), kurang tepat sebanyak 24 abstrak (41%), dan tidak tepat sebanyak 2 abstrak (4%). Kedua, penyusunan kalimat yang kurang tepat paling banyak digunakan daripada penyusunan kalimat dengan tepat dan penyusunan kalimat tidak tepat. Analisis abstrak skripsi pada aspek pengalimatan dapat dilihat dari gagasannya yang tunggal, struktur kalimatnya lengkap (S-P-O-K), kalimat yang digunakan efektif, tidak ambigu dan bertele-tele, serta tidak terdapat kata yang mubazir. Sebagian besar kesalahan terletak pada penulisan kalimat efektif. Perincian kualitas pengalimatan dengan tepat sebanyak 8 abstrak (14%), kurang tepat sebanyak 43 abstrak (74%), dan tidak tepat sebanyak 7 abstrak (12%). Ketiga, pembentukan kata dan pemilihan kata yang kurang tepat paling banyak digunakan daripada pembentukam kata dan pemilihan kata dengan tepat dan tidak tepat. Analisis abstrak skripsi pada aspek pembentukan kata dan pemilihan kata dapat dilihat dari sistem pengimbuhan (awalan, akhiran, sisipan, gabungan) yang sesuai konteks kalimat, pilihan kata yang sesuai dengan situasi pemakaian (keserasian), mewakili maksud penulis dan tidak rancu (ketepatan),

4 4 serta mampu menyampaikan maksud penulis dan tidak mubazir (kecermatan). Perincian kualitas pembentukan kata dan pemilihan kata dengan tepat sebanyak 9 abstrak (16%), kurang tepat sebanyak 33 abstrak (57%), dan tidak tepat sebanyak 16 abstrak (27%). Keempat, penggunaan ejaan yang kurang tepat paling banyak digunakan daripada penggunaan ejaan dengan tepat dan penggunaan ejaan tidak tepat. Analisis abstrak skripsi pada aspek penggunaan ejaan dilihat dari kesesuaian tulisan dengan Ejaan Yang Disempurnakan (penulisan huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan) dan kesesuaian penulisan identitas abstrak dengan PPKI UM edisi kelima. Hasil analisis membuktikan sebagian besar kesalahan terletak pada penggunaan tanda baca dan pemakaian huruf. Perincian kualitas penggunaan ejaan dengan tepat sebanyak 1 abstrak (2%), kurang tepat sebanyak 25 abstrak (43%), dan tidak tepat sebanyak 32 abstrak (55%). PEMBAHASAN Kualitas Pemaragrafan dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang Tahun Temuan pertama penelitian ini adalah kualitas pemaragrafan yang digunakan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang tahun meliputi tepat, kurang tepat, dan tidak tepat. Terhadap temuan tersebut dikemukakan pembahasan berikut. Penyusunan paragraf yang tepat paling banyak ditemukan dalam abstrak skripsi, yaitu 32 abstrak (55%). Setiap paragraf tersebut terdiri atas tiga kalimat atau lebih. Ide pokok dalam kalimat utama hanya satu, kemudian diikuti dengan kalimat penjelas yang mendukung ide pokok. Struktur kalimat lengkap dan sesuai dengan konteks kalimat. Kelengkapan dan kesesuaian tersebut dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam menyusun paragraf yang baik. Kedua faktor itu diperoleh melalui proses bimbingan selama penulisan skripsi, berbagai referensi yang dibaca, dan diskusi teman sejawat. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam menyusun paragraf dalam artikel ilmiah, penentuan kelayakan dipengaruhi oleh wawasan informasi dan pengalaman yang dimiliki mahasiswa. Temuan ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan (1988:3) bahwa pengalaman dan wawasan informasi mempengaruhi penentuan bahan dalam menulis. Arsjad dan Mukti (1991:29) juga menyatakan bahwa bahan penulisan diperoleh dari dua sumber, yakni inferensi dan pengalaman. Inferensi adalah nilai dari pengalaman, sedangkan pengalaman adalah semua pengetahuan yang diperoleh dari persepsi indrawi. Penyusunan paragraf dengan tepat terdiri atas kalimat-kalimat yang menggambarkan hubungan untuk mendukung satu gagasan dan harus diperhatikan oleh mahasiswa. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan (1988:144) bahwa dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama, kalimat penjelas, sampai kalimat penutup. Pemaragrafan yang kurang tepat cukup banyak ditemukan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia. Kekurangtepatan paragraf disebabkan oleh ketidakpaduan antarkalimat. Ketidakpaduan tersebut disebabkan karena meskipun terdapat satu kalimat utama, tetapi kalimat penjelas menyimpang

5 5 dari ide pokok. Penyimpangan ide pokok tersebut dipengaruhi oleh pemilihan kata yang tidak tepat. Selain itu, terdapat kalimat yang belum lengkap secara struktur karena tidak memiliki subjek. Terdapat juga satu paragraf yang mengandung tiga ide pokok, tetapi susunan kalimat dalam paragraf tersebut runtut dan logis. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam menyusun paragraf abstrak skripsi, kesatuan pikiran berupa ide pokok kurang diperhatikan oleh mahasiswa. Temuan ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Keraf (2001b:62-67) bahwa alinea merupakan satu kesatuan pikiran yang dihimpun dalam bentuk kalimat-kalimat untuk membentuk sebuah gagasan yang utuh. Seperti halnya dengan kalimat, sebuah alinea juga harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu kesatuan, koherensi, dan pengembangan alinea. Jumlah abstrak skripsi dengan kualitas pemaragrafan kurang tepat sebanyak 24 abstrak (41%). Temuan kualitas paragraf dalam abstrak skripsi paling sedikit dikategorikan tidak tepat. Paragraf tersebut memiliki lebih dari satu gagasan utama. Kalimat penjelas atau pendukung menyimpang dan tidak menunjang ide pokok. Susunan antarkalimat tidak logis dan tidak runtut. Terdapat pula satu paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat panjang. Pemilihan modalitas sebagai kata penghubung antarkalimat tidak sesuai konteks kalimat. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam menyusun paragraf dalam abstrak skripsi, tujuan kalimat penjelas diabaikan dan kurang penguasaan kosakata. Temuan ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan Glatthorn dan Fleming (1965:3) bahwa sebuah paragraf dikatakan padu apabila setiap kalimat berkontribusi untuk mencapai tujuan kalimat. Setiap paragraf disebut lengkap apabila setiap paragraf terdiri atas satu gagasan yang tertuang dalam kalimat utama dan didukung oleh ide-ide penjelas yang tertuang dalam kalimat penjelas. Gagasan pada dalam kalimat penjelas dapat berupa contoh, alasan, dan ilustrasi. Adapun Widjono (2007:98) menyatakan bahwa penggunaan pilihan kata dipengaruhi oleh kemampuan penggunaan bahasa secara aktif. Jumlah abstrak skripsi dengan kualitas pemaragrafan tidak tepat sebanyak 2 abstrak (4%). Kualitas Pengalimatan dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang Tahun Temuan kedua penelitian ini adalah kualitas pengalimatan yang digunakan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang tahun meliputi tepat, kurang tepat, dan tidak tepat. Terhadap temuan tersebut dikemukakan pembahasan berikut. Kualitas pengalimatan yang tepat cukup banyak ditemukan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, yaitu 8 abstrak (14%). Kalimat yang disusun sudah efektif. Setiap kalimat memuat gagasan tunggal. Oleh karena itu, pemahaman antara penulis dan pembaca sama. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam menyusun kalimat, keefektifan kalimat mempengaruhi pemahaman pembaca atau pendengar. Temuan ini sesuai dengan pernyataan Solichi dan Suryaman. Menurut Solichi (1994:27) kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis secara tepat dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dengan gagasan-gagasan pembicara atau penulis itu dalam pikiran pendengar atau pembaca dikategorikan kalimat yang efektif. Suryaman (1998:176) menyatakan pula bahwa kalimat baku disusun selugaslugasnya sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh si penulis atau

6 6 pembicara dapat ditangkap secara tepat oleh penerima. Pengungkapan yang lugas maksudnya tidak berbelit-belit, tidak mengobral penggunaan kata atau bentukan kata, dan tidak menimbulkan makna ganda Temuan kualitas pengalimatan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia paling banyak dikategorikan kurang tepat. Penyusunan kalimat kurang efektif. Ketidakefektifan terjadi karena terdapat kesalahan dalam menggunakan kata penghubung dan modalitas, tetapi struktur kalimat lengkap. Beberapa kalimat yang lengkap menjadi tidak efektif karena terlalu panjang. Gagasan kalimat menjadi lebih dari satu. Terdapat pula kalimat yang belum selesai atau tidak lengkap struktur sehingga makna kalimat rancu. Kekonsistenan penulisan bilangan atau angka kurang diperhatikan. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam menyusun kalimat dalam abstrak skripsi, penyuntingan sendiri sebelum konsultasi jarang dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Soedjito dan Saryono (2011:149) bahwa kalimat efektif dapat mengungkapkan gagasan pemakainya dan dapat dipahami secara tepat sesuai ciricirinya, yaitu lengkap, logis, serasi, padu, hemat, cermat, tidak taksa, tidak rancu, dan bervariasi. Jumlah abstrak skripsi dengan kualitas pengalimatan kurang tepat sebanyak 43 abstrak (74%). Pengalimatan dengan kualitas tidak tepat paling sedikit ditemukan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia. Kalimat terlalu panjang sehingga makna menjadi kabur. Kekaburan makna disebabkan oleh gagasan yang lebih dari satu, padahal masing-masing gagasan dapat menjadi kalimat yang berdiri sendiri. Selain itu, terdapat kalimat yang kurang bernalar. Mahasiswa tidak dapat menggunakan dua istilah atau lebih yang saling berhubungan, tetapi memiliki makna yang berbeda. Perpanjangan kalimat sering dilakukan dengan pengulangan kata kunci dan kata penghubung. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam menyusun kalimat dalam abstrak skripsi, pemahaman mahasiswa terhadap istilah-istilah tertentu kurang. Keraf (2001a:88) menyatakan bahwa keefektifan komunikasi menuntut persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengguna bahasa, yaitu kemampuan memilih kata yang sesuai dengan tuturan komunikasi. Salah satunya adalah penulis harus dapat membedakan kata umum dan kata khusus untuk menjamin ketepatan diksi. Menurut Widjono (2007:98) menyatakan bahwa salah satu indikator ketepatan kata, yaitu menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai dengan harapan penulis. Jumlah abstrak skripsi dengan kualitas pengalimatan tidak tepat sebanyak 7 abstrak (12%). Kualitas Pembentukan Kata dan Pemilihan Kata dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang Tahun Temuan ketiga penelitian ini adalah kualitas pembentukan kata dan pemilihan kata yang digunakan dalam abstrak skripsi mahasiswa jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang tahun meliputi tepat, kurang tepat, dan tidak tepat. Terhadap temuan tersebut dikemukakan pembahasan berikut. Kualitas pemilihan kata dan pembentukan kata yang tepat paling sedikit ditemukan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, yaitu 9 abstrak (16%). Sistem pengimbuhan berupa afiks, konfiks, sufiks sesuai konteks kalimat. Pemilihan kata juga sesuai dengan situasi pemakaian. Maksud penulis

7 7 secara tepat tersampaikan kepada pembaca. Selain itu, setiap kata dipilih secara cermat sehingga tidak ada kata yang mubazir. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam memilih kata dan membentuk kata dalam abstrak skripsi, kecermatan dan kesesuaian dengan konteks kalimat sangat diperhatikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Putrayasa (2007:7) bahwa pemilihan kata yang tepat hendaknya memenuhi isoformisme, yaitu kesamaan makna karena kesamaan pengalaman masa lalu atau adanya kesamaan struktur kognitif. Chaer (2003:169) menyatakan pula bahwa setiap bentuk dasar kata harus dibentuk menjadi sebuah kata gramatikal, baik melalui proses afiksasi, proses reduplikasi, maupun proses pemajemukan agar dapat digunakan dalam kalimat atau tuturan tertentu. Temuan kualitas pemilihan kata dan pembentukan kata paling banyak dikategorikan kurang tepat. Mahasiswa menggunakan sinonim yang tidak tepat untuk mengulang kata-kata tertentu. Akibatnya, kalimat menjadi tidak efektif. Pemilihan kata penghubung satuan bahasa atau preposisi terlalu banyak digunakan dalam kalimat sehingga tujuan kalimat menjadi tidak jelas. Ketidakjelasan terjadi karena ketidakcermatan pemilihan kata. Selain itu, masih ada sedikit kesalahan bentukan kata dan pilihan kata yang tidak tepat. Pilihan kata yang digunakan ambigu dan kurang sesuai dengan konteks penelitian.temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam memilih kata dan membentuk kata dalam abstrak skripsi, pemilihan kata sangat berpengaruh terhadap makna yang ditangkap pembaca. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Soedjito dan Saryono (2011: 47-56) bahwa pilihan kata harus sesuai dengan tingkat sosial, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan pembaca. Pilihan kata tersebut hendaknya lazim penggunaannya dan serasi. Jumlah abstrak skripsi dengan kualitas pemilihan kata dan pembentukan kata kurang tepat sebanyak 33 abstrak (57%). Pemilihan kata dan pembentukan kata yang tidak tepat cukup banyak ditemukan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia. Penggunaan istilah asing sering dipilih mahasiswa meskipun kata tersebut sudah diindonesiakan. Hal ini berkorelasi dengan pemahaman pembaca sehubungan dengan hasil penelitian mahasiswa. Pemilihan kata yang tidak cermat terlihat dari penggunaan verba kopula dan komposisi verba. Verba yang digunakan sebagai predikat tersebut dihilangkan sehingga struktur kalimat tidak lengkap. Penggunaan kata penghubung untuk menandai perlawanan intrakalimat atau antarkalimat sering terbalik. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam memilih kata dan membentuk kata dalam abstrak skripsi, pemilihan kata penghubung dan komposisi kurang diperhatikan mahasiswa. Temuan ini sesuai dengan pernyataan Chaer (2003: ) bahwa hasil dari proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang terikat membentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda atau yang baru. Jumlah abstrak skripsi dengan kualitas pemilihan kata dan pembentukan kata tidak tepat sebanyak 16 abstrak (27%). Kualitas Penggunaan Ejaan dalam Abstrak Skripsi Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang Tahun Temuan keempat penelitian ini adalah kualitas penggunaan ejaan yang digunakan dalam abstrak skripsi mahasiswa jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang tahun meliputi tepat, kurang tepat, dan tidak tepat. Terhadap temuan tersebut dikemukakan pembahasan berikut.

8 Penggunaan ejaan yang tepat paling sedikit digunakan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, yaitu 1 abstrak (2%). Penulisan identitas abstrak sesuai dengan kaidah PPKI UM edisi kelima. Penulisan ejaan dan tanda baca sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) tahun Ketepatan tersebut meliputi pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam menggunakan ejaan dalam abstrak skripsi, mutlak diperlukan untuk melambangkan bunyi ujaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Putrayasa (2007: 21) bahwa ejaan melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang (pemisahan dan penggabungan dalam suatu bahasa). Abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia yang kurang tepat cukup banyak ditemukan dari segi penggunaan ejaan. Pemenggalan kata dengan tanda hubung yang tidak tepat, padahal batas tepi kertas masih mencukupi. Pembubuhan tanda koma setelah modalitas kurang diperhatikan. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa menggunakan ejaan dalam abstrak skripsi berpengaruh terhadap pemahaman pembaca. Temuan tersebut sesuai dengan pernyataan Revan (2004:41) bahwa penulisan kalimat yang baik dan benar diperlukan dalam bahasa tulis agar pemahaman pembaca sama dengan ide yang ingin disampaikan penulis. Oleh karena itu, pengetahuan tentang penggunaan EYD diperlukan sebagai pedoman. Jumlah abstrak skripsi dengan penggunaan ejaan kurang tepat sebanyak 25 abstrak (43%). Penggunaan ejaan yang tidak tepat paling banyak ditemukan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia. Terdapat banyak kesalahan pada penggunaan huruf, penulisan unsur serapan, pemakaian tanda baca, dan penulisan identitas abstrak meskipun kesalahan tersebut tidak mengubah makna. Di samping itu, ditemukan sedikit kesalahan pada penulisan kata sehingga mengubah makna kalimat. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa dalam menggunakan ejaan dalam abstrak skripsi, pemilihan kata sangat berpengaruh terhadap makna yang ditangkap pembaca. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan (1988:180) bahwa gagasan yang disampaikan secara lisan lebih mudah dipahami daripada secara tertulis. Dalam bahasa lisan, unsur-unsur nonkebahasan (mimik dan gestur) ikut memperlancar tercapainya tujuan komunikasi. Adapun dalam bahasa tulis diperlukan ejaan dan tanda baca untuk mempermudah pemahaman pembaca atau pendengar. Jumlah abstrak skripsi dengan kualitas penggunaan ejaan tidak tepat sebanyak 32 abstrak (55%). Berdasarkan keempat temuan yang diperoleh dari penelitian tentang kualitas penggunaan bahasa Indonesia dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang tahun tersebut, dapat dikemukakan bahwa kualitas penggunaan bahasa Indonesia dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia kurang tepat. Walaupun demikian, beberapa abstrak sudah disajikan dengan bahasa yang baik (sederhana dan lugas), jelas (singkat dan mudah dipahami), dan teratur. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mulyono (2011:9) bahwa bahasa tulisan ilmiah harus berkosakata dan berstruktur standar atau baku, berunsur inti kalimat yang eksplisit, terhindar dari penyimpangan atau problematik bahasa, serta terhindar pula dari kesan emosional. 8

9 9 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut. Pertama, kualitas pemaragrafan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang tahun terdiri atas penyusunan paragraf dengan tepat, kurang tepat, dan tidak tepat. Penyusunan paragraf yang tepat paling banyak digunakan daripada penyusunan paragraf kurang tepat dan penyusunan paragraf tidak tepat. Kedua, kualitas pengalimatan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang tahun terdiri atas penyusunan kalimat dengan tepat, kurang tepat, dan tidak tepat. Penyusunan kalimat yang kurang tepat paling banyak digunakan daripada penyusunan kalimat dengan tepat dan penyusunan kalimat tidak tepat. Ketiga, kualitas pembentukan kata dan pemilihan kata dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang tahun terdiri atas pembentukan kata dan pemilihan kata dengan tepat, kurang tepat, dan tidak tepat. Pembentukan kata dan pemilihan kata yang kurang tepat paling banyak digunakan daripada pembentukam kata dan pemilihan kata dengan tepat dan tidak tepat. Keempat, kualitas penggunaan ejaan dalam abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang tahun terdiri atas penggunaan ejaan dengan tepat, kurang tepat, dan tidak tepat. Penggunaan ejaan yang kurang tepat paling banyak digunakan daripada penggunaan ejaan dengan tepat dan penggunaan ejaan tidak tepat. Saran Berdasarkan hasil temuan penelitian, dikemukakan tiga saran berikut ini. Bagi tenaga pengajar bahasa diharapkan dosen atau pihak yang terkait dengan matakuliah menulis, terutama menulis karya ilmiah melakukan perbaikan pembelajaran, khususnya dilihat dari penggunaan bahasa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pendalaman materi, pemberian model, contoh, dan latihan. Bagi peneliti selanjutnya disarankan melakukan penelitian pada aspek lain terkait dengan abstrak skripsi, misalnya sistematika penulisan abstrak skripsi mahasiswa Universitas Negeri Malang. Bagi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, disarankan menggunakan temuan penelitian ini sebagai bahan rujukan menulis abstrak yang baik dan benar. DAFTAR RUJUKAN Agustin, D. N Diksi dan Gaya Bahasa dalam Pidato Presiden Suharto. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia. Akhadiah, S., Arsjad, M.G., dan Ridwan, S.H Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arikunto, S Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arsjad, M.G. dan Mukti, U.S Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

10 Chaer, A Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Glatthorn, A A. dan Fleming, H Composition: Models and Exercises. Amerika Serikat: Harcourt Brace Jovanorich, Inc. Keraf, G. 2001a. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Keraf, G. 2001b.Komposisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Moleong, L. J., Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyono, I Dari Karya Tulis Ilmiah sampai dengan Soft Skills. Bandung: CV Yrama Widya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional. Putrayasa, I.B Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika). Bandung: PT Refika Aditama. Revan, Sys Aneka Surat Menyurat Lengkap untuk Sekretaris. Jakarta: Batavia Press. Soedjito dan Saryono, D Kosakata Bahasa Indonesia. Malang: Aditya Media Pustaka. Solichi, M Penggunaan Bahasa Indonesia. Malang: IKIP Malang. Sukmadinata, N.S Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suryaman, U Dasar-dasar Bahasa Indonesia Baku.Bandung:Alumni. Tim Revisi Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Edisi Kelima). Malang: Universitas Negeri Malang. Widjono Hs Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Zullina, D. N Analisis Teks Pidato Karangan Siswa Kelas X SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia. 10

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 MALANG TAHUN AJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 MALANG TAHUN AJARAN 2012/2013 KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 MALANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Bayu Gusti Antri Hariyono 1 Sumadi 2 Moch. Syahri 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang Email: bayu_gustian@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS TEKS PIDATO KARANGAN SISWA KELAS X SMA LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ANALISIS TEKS PIDATO KARANGAN SISWA KELAS X SMA LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ANALISIS TEKS PIDATO KARANGAN SISWA KELAS X SMA LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Dian Nita Zullina *) Email: zullina_diannita@yahoo.com Universitas Negeri Malang, Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi kepada orang lain. Kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa bisa berlangsung secara efektif

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: DIII MANAJEMEN INFORMATIKA Semester : 4

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: DIII MANAJEMEN INFORMATIKA Semester : 4 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: DIII MANAJEMEN INFORMATIKA Semester : 4 MATA KULIAH : Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah KODE MATA KULIAH / SKS : 390101020 / 2 SKS MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia baik lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem lambang bunyi yang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Mata

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 5

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 5 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 5 Berlaku mulai : Gasal/2011 MATA KULIAH : TEKNIK PENULISAN ILMIAH KODE MATA KULIAH / SKS : 410201026 / 2 SKS MATA KULIAH

Lebih terperinci

BENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN

BENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN BENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN 2010-2011 Vania Maherani Universitas Negeri Malang E-mail: maldemoi@yahoo.com Pembimbing:

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Dasar-dasar fundamental kemahiran bahasa. Penyusunan kalimat secara efektif

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG David Maulana Muhammad*)1 Wahyudi Siswanto)*2 Email davidmuhammad7@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Bahasa juga merupakan alat untuk berkomunikasi sehari-hari dan menjadi jembatan dalam bersosialisasi dengan manusia

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yudha Widwiarti Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peran yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia / MKPK 202 2SKS Deskripsi Singkat : Bahasa Indonesia menjadi salah satu instrumen pengembangan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih Abstrak: Sebagai karya tulis ilmiah, artikel ilmiah dikomunikasikan dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah (scientific language). Terdapat

Lebih terperinci

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (1-13)

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (1-13) BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (1-13) KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM TEKS TERJEMAHAN MAHASISWA Khoirun Nisa E-mail: niesha.violet@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa pada hakikatnya merupakan suatu hal yang tak mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa berisi gagasan, ide, pikiran, keinginan atau

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot Mata Kuliah : 2 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Dasar-dasar fundamental kemahiran bahasa. Penyusunan secara efektif dan analisis

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X A SMA NEGERI 8 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh : Alamsyah ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X A SMA NEGERI 8 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh : Alamsyah ABSTRAK KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X A SMA NEGERI 8 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh : Alamsyah ABSTRAK Alamsyah, 2014. Kemampuan Menulis Paragraf Siswa Kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Umum Mata Kuliah Prasyarat

Lebih terperinci

KALIMAT EFEKTIF DALAM BERKOMUNIKASI

KALIMAT EFEKTIF DALAM BERKOMUNIKASI Abstrak KALIMAT EFEKTIF DALAM BERKOMUNIKASI Trismanto 1) Staf Pengajar Fakultas Bahasa dan Budaya Universitas 17 Agustus 1945 Semarang Jalan Pemuda No. 70 Semarang 50132 Email : trismanto_tris@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA

KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA oleh I Gede Tunas Adiyasa, NIM 0812011039 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kencong dengan Strategi ATDRAP

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kencong dengan Strategi ATDRAP 1 Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kencong dengan Strategi ATDRAP Anisatul Fauziah 1 Sumadi 2 Moch. Syahri 2 E-mail: ikancute@gmail.com Universitas Negeri Malang,

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG HERI INDRA GUNAWAN 1, SAPTINA RETNAWATI 2 Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 1 Kode / SKS : PB012101 / 1 SKS Program Studi : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 Peranan dan fungsi bahasa Indonesia Sub Instruksional Khusus

Lebih terperinci

KALIMAT EFEKTIF. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih

KALIMAT EFEKTIF. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih KALIMAT EFEKTIF Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih Disusun Oleh : Mukoyimah (1601016060) Laila Shoimatu N. R. (1601016061) Laeli Uzlifa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran, 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, ide, dan keinginan kepada orang lain. Bahasa juga merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis 1 1 keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis sebagai salah satu kompetensi yang dikaji dan harus

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA Eti Ramaniyar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP PGRI Pontianak, Jalan

Lebih terperinci

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa,

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa, HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 AMANDA REYNA

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TATA TULIS DAN KOMUNIKASI ILMIAH

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TATA TULIS DAN KOMUNIKASI ILMIAH SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TATA TULIS DAN KOMUNIKASI ILMIAH Pe rte mu an ke Pokok Bahasan dan TIU 1 Komunikasi Ilmiah Sub Pokok Bahasan TIK Teknik Pembelajaran Media Pembelajaran memahami dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas menulis tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan bentuk kesalahan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK Mardianti, Tuti. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Siswa Kelas X AK 3

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih

SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih No. Revisi : 00 Tgl. 18 Februari 2012 Hal 1 dari 8 SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) SEMESTER : GASAL/GENAP PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun secara sistematis menurut aturan atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

Lebih terperinci

PKKF12102 BAHASA INDONESIA

PKKF12102 BAHASA INDONESIA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PKKF12102 BAHASA INDONESIA PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KORESPONDENSI DI LINGKUNGAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Dosen : Dra. Endang Retnaningdyah Elis Noviati Mariani, M. Hum. Fakultas : Seni Pertujukan NIP : 195711161988112001 Program Studi : Seni Pedalangan Mata Kuliah/Blok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 merupakan suatu bentuk pembelajaran yang berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks ini menjadikan

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Mesin S1

Program Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA 1 KODE / SKS : PP000108 / 2 Pertemuan 1 2. 3 Pokok Bahasan dan TIU Peranan dan fungsi bahasa Indonesia Agar memahami peran dan fungsi bahasa secara

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Nana Suriyana NIM 090388201211

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan 18 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk belajar berbahasa. Kaitannya dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP Mata kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : TIS2612 SKS : 3 Waktu Pertemuan : 16 kali Pertemuan Deskripsi : Mata kuliah Bahasa Indonesia ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial

Lebih terperinci

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V. ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek Bahasa yg efisien: bhs yg mengikuti kaidah yg dibakukan atau yg dianggap baku, dg mempertimbangkan kehematan kata dan ungkapan. Bahasa yg efektif: bhs yg mencapai

Lebih terperinci

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah

Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah A. Pendahuluan Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah Oleh: Nurhidayah, S.Pd. FBS Universitas Negeri Yogyakarta Menulis sebuah karya ilmiah tidak hanya memerlukan teknik tetapi juga keberanian dalam mengungkapkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs,

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI

KEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Global KEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI I Putu

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK LAPORAN PENELITIAN SISWA SMAK ST. ALBERTUS MALANG

KARAKTERISTIK LAPORAN PENELITIAN SISWA SMAK ST. ALBERTUS MALANG KARAKTERISTIK LAPORAN PENELITIAN SISWA SMAK ST. ALBERTUS MALANG Oleh: Titien Andriani* Universitas Negeri Malang Jl. Surabaya 6, Malang Email : meniez_gendut@yahoo.com Pembimbing : (I) Prof. Dr. Anang

Lebih terperinci

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK HUBUNGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK NIA ELCERIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya ilmiah merupakan karya tulis yang disusun dan disajikan berdasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dalam penyusunan dan pengkajiannya didahului oleh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai kompetensi menulis argumentasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil analisis korelasi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA Riswati Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Jatinangor Jalan Ir.Soekarno Jatinangor-Sumedang 5363 Pos-el : ridwanriswati@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi,

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kata-kata yang mubajir dan terlalu berbelit-belit.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kata-kata yang mubajir dan terlalu berbelit-belit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Isma, (2013: 29) menyatakan Bahasa tulis adalah bahasa yang digunakan secara tertulis. Bahasa tulis merupakan hasil pengungkapan pikiran atau perasaan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS WACANA NARASI SISWA KELAS XI TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK BINA BANGSA DAMPIT DENGAN STRATEGI CONTOH DAN NONCONTOH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS WACANA NARASI SISWA KELAS XI TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK BINA BANGSA DAMPIT DENGAN STRATEGI CONTOH DAN NONCONTOH PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS WACANA NARASI SISWA KELAS XI TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK BINA BANGSA DAMPIT DENGAN STRATEGI CONTOH DAN NONCONTOH Rizki Dian Lestari 1 A. Syukur Ghazali 2 Indra Suherjanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia diberikan anugerah yang luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa berupa ilmu tauhid dalam dirinya. Hal ini dapat diurai melalui proses pendalaman dan penjabaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai kedudukan yang penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu memiliki kompetensi pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada siswa sejak Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain Eni Sukaeni, 2012 Penggunaan Model Penemuan Konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas kehidupan, serta

Lebih terperinci

Pengertian Kalimat Efektif

Pengertian Kalimat Efektif MENULIS EFEKTIF Pengertian Kalimat Efektif Kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. 1 Syarat-syarat secara tepat mewakili

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia Riwayat Fakta Berasal dari bahasa Melayu yang diperkaya oleh berbagai sumber Lahir pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pengguna bahasa selalu menggunakan bahasa lisan saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam sepanjang hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia dalam berkomunikasi. Bahasa mempunyai hubungan yang erat dalam komunikasi antar manusia, yakni dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi Daftar Isi i ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi Daftar Isi iii Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi Oleh: Asih Anggarani Sri Hapsari Wijayanti Ika Endang Sri Hendarwati Amalia

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Azmayunira Muharramah Sabran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN TENTANG PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTsN MODEL TRENGGALEK

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN TENTANG PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTsN MODEL TRENGGALEK ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN TENTANG PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTsN MODEL TRENGGALEK Elva Ni matus Sholikah 1 Imam Suyitno 2 Martutik 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk menemukan pengetahuan yang bermanfaat dalam kehidupannya. Dalam hal ini pembelajaran yang dimaksud adalah

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas Pengampu Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : Nama Dosen : Tim Nama Mata Kuliah : Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi sesama manusia. Dengan bahasa,

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA, HURUF KAPITAL, DAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 ARTIKEL E-JOURNAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedudukan bahasa Indonesia saat ini semakin mantap sebagai wahana komunikasi, baik dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan formal. Pemakaian bahasa Indonesia mulai

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat

Lebih terperinci

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS DI RUANG PUBLIK SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS DI RUANG PUBLIK SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS DI RUANG PUBLIK SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG Oleh Lida Sari 1 Munaris 2 Kahfie Nazaruddin 3 Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN SINTAKSIS PADA PIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN SINTAKSIS PADA PIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN SINTAKSIS PADA PIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Perlinda Br Bangun (perlinda.bangun94@gmail.com) Dr. Malan Lubis,

Lebih terperinci

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD Oleh Trie Utami Nurlaksana Eko Rusminto Karomani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: trie.utami333@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana yang strategis untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia, sebab pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kemampuan menulis teks pidato siswa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide, maupun isi pikiran kepada

Lebih terperinci

KESALAHAN UMUM PEMAKAIAN BAHASA TULIS FORMAL PADA PENULISAN MAKALAH OLEH MAHASISWA

KESALAHAN UMUM PEMAKAIAN BAHASA TULIS FORMAL PADA PENULISAN MAKALAH OLEH MAHASISWA KESALAHAN UMUM PEMAKAIAN BAHASA TULIS FORMAL PADA PENULISAN MAKALAH OLEH MAHASISWA Syahriandi Dosen FKIP Universitas Malikussaleh E-mail: syah_4@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana menumbuh kembangkan potensi kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut Sahertian (2008: 26) pendidik

Lebih terperinci

ANALISIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMKN 12 MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ANALISIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMKN 12 MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ANALISIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMKN 12 MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Faridatul Umami Sunaryo Moch. Syahri E-mail: Faridatul Umami90@yahoo.com Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indoensia Universitas

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS USHULUDDIN - JURUSAN TAFSIR HADIS

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS USHULUDDIN - JURUSAN TAFSIR HADIS 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Standar Kompetensi SILABUS PERKULIAHAN : BAHASA INDONESIA : AE412104 : 2 SKS : III : menerapkan kaidah bahasa Indonesia yang

Lebih terperinci