BAB IV METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 23 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Adapun rancangan penelitian untuk menjawab permasalahan sesuai tujuan penelitian adalah seperti Gambar 4.1. Ide Penelitian Studi Kepustakaan Pengumpulan data sekunder Persiapan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Pemeriksaan sifat fisik,kimia dan mikrobiologi sampel air PMA Pengamatan lingkungan fisik (diagnose khusus, aktivitas masyarakat dan vegetasi sekitar PMA). Analisis lab. Analisis data Pembahasan Simpulan dan saran Gambar 4.1 Rancangan Penelitian

2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas I Tabanan yaitu perlindungan mata air di Desa Gubug, Desa Sudimara, Desa Bongan, Desa Delod Peken dan Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan. Jenis penelitian ini bersifat komparatif dengan metode pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu pada bulan Januari sampai dengan bulan Mei Peta wilayah dan lokasi penelitian tercantum pada seperti Gambar 4.2 dan 4.3. Lokasi wilayah penelitian Gambar 4.2.Peta Pulau Bali dan lokasi penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Tabanan I, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan.

3 Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah ; a) Pengambilan sampel air pada perlindungan mata air dilakukan pada 5 (lima) desa yaitu Desa Delod Peken (3 mata air), Desa Dauh Peken (3 mata air), Desa Gubug (3 mata air), Desa Delon Bongan (3 mata air) dan Desa Sudimara (3 mata air). b) Analisis air dari perlindungan mata air mengacu pada kriteria mutu air kelas I PerGub Bali. No.8 tahun c) Status mutu air perlindungan mata air mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.115 tahun d) Lingkungan fisik perlindungan mata air berdasarkan formulir pemeriksaan sanitasi (diagnose khusus) pada perlindungan mata air, aktivitas masyarakat dan vegetasi sekitar perlindungan mata air

4 Penentuan Sumber Data Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini yaitu Perlindungan Mata Air yang berada di wilayah Kerja Puskesmas I Tabanan Kecamatan Tabanan berjumlah 42 buah. Sampel yang diambil adalah ± 30 % dari populasi yaitu lebih dari 10 % (Arikunto, 1997). Sehingga jumlah sampel adalah 15 buah sarana PMA dan pemilihan secara random. Penentuan titik pengamatan pada perlindungan mata air sebagai sampel didistribusikan berdasarkan uraian diagnose khusus PMA (Lampiran 6) yaitu inspeksi sanitasi pada perlindungan mata air untuk status risiko pencemaran rendah, sedang dan tinggi secara proporsional di 5 (lima) desa di wilayah kerja Puskesmas Tabanan I. Sehingga masing-masing desa diambil 3 buah perlindungan mata air yaitu Desa Gubug 3 buah perlindugan mata air, Desa Sudimara 3 buah perlindungan mata air, Desa Bongan 3 buah perlindungan mata air, Desa Delod Peken 3 buah perlindungan mata air dan Desa Dauh Peken 3 buah perlindungan mata air. Sampel air diambil secara berkala yaitu pada Bulan Pebruari (bulan basah) dan kedua Bulan Mei 2010 (bulan lembab) (sesuai dengan pantauan BMKG Kota Denpasar tahun 2009) Penentuan Titik Lokasi Pengamatan Penentuan titik lokasi pengamatan Perlindungan Mata Air di lokasi pengambilan sample air dikelompokkan sebagai berikut: 1) Perlindungan Mata Air dalam katagori risiko pencemaran rendah (PR).

5 27 a) PR1 untuk perlindungan mata air di Desa Delod Peken b) PR2 untuk perlindungan mata air di Desa Dauh Peken. c) PR3 untuk perlindungan mata air di Desa Gubug d) PR4 untuk perlindungan mata air di Desa Bongan. e) PR5 untuk perlindungan mata air di Desa Sudimara. 2) Perlindungan Mata Air dalam katagori risiko pencemaran sedang (PS). a) PS1 untuk perlindungan mata air di Desa Delod Peken b) PS2 untuk perlindungan mata air di Desa Dauh Peken. c) PS3 untuk perlindungan mata air di Desa Gubug. d) PS4 untuk pelindungan mata air di Desa Bongan. e) PS5 untuk perlindungan mata air di Desa Sudimara. 3) Perlindungan Mata Air dalam katagori risiko pencemaran tinggi (PT) a) PT1 untuk perlindungan mata air di Desa Delod Peken. b) PT2 untuk perlindungan mata air di Desa Dauh Peken. c) PT3 untuk perlindungan mata air di Desa Gubug. d) PT4 untuk perlindungan mata air di Desa Bongan.

6 28 e) PT5 untuk perlindungan mata air di Desa Sudimara Adapun titik lokasi pengambilan sampel air pada perlindungan mata air di wilayah kerja Puskesmas Tabanan I seperti Gambar 4.3. Titik Lokasi Pengambilan sampel air PMA Keterangan : Risiko pencemaran rendah Risiko pencemaran sedang Risiko pencemaran tinggi (Ds.Delod Peken 3 bh PMA, Ds. Dauh Peken 3 bh PMA, Ds.Gubug 3bh PMA, Ds.Bongan 3 bh PMA, dan Ds.Sudimara 3 bh PMA). Gambar 4.3 Titik Pengambilan sampel di Wilayah Penelitian (Wilayah Kerja Puskesmas Tabanan I). 4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

7 29 Untuk menghindarkan salah penafsiran dalam penulisan ini maka perlu dijelaskan definisi operasional variabel yang diteliti sesuai dengan tujuan penelitian sebagai berikut: 1) Perlindungan Mata Air adalah mata air yang dilindungi dan airnya digunakan oleh masyarakat yang merupakan salah satu sumber air yang dimiliki oleh masyarakat untuk sumber air bersih. 2) Lingkungan fisik perlindungan mata air adalah kondisi fisik perlindungan mata air dengan diagnose khusus (Lampiran 6) dan hasil obsevasi penulis mengenai aktivitas masyarakat dan vegetasi yang berada di radius 100 meter dari perlindungan mata air. 3) Kualitas air adalah kualitas fisika (Tempratur, dan TDS,TSS), kimia (ph, DO, BOD, Nitrat, Timbal, dan Besi), mikrobiologis (total coliform, Escherichia coli), dengan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan lapangan. Kualitas air ditetapkan berdasarkan baku mutu air kelas I sesuai Keputusan Gubernur Bali No.8 tahun 2007, dan dengan metode indek pencemaran untuk mendapatkan tingkat pencemaran air sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.115 tahun Adapun parameter, metode dan peralatan yang digunakan dalam analisis kualitas air seperti Tabel 4.1. dibawah ini :

8 30 Tabel 4.1 Parameter, Metode dan peralatan yang digunakan dalam analisis kualitas air No Parameter Satuan Metode Alat yang digunakan 1 Tempratur o C Termometrik Termometer 2 TDS ppm Gravimetri Timbangan analitik 3 TSS ppm Gravimetri Timbangan analitik 4 DO ppm Elektrometrik DO meter 5 BOD ppm Inkubasi,20 o C,5hari DO meter 6 ph - Elektrometri ph meter 7 NO3-N ppm Spektrofotometrik Spektrofotometer 8 Timbal ppm Spektrofotometrik Spektrofotometer 9 Besi (Fe) ppm Spektrofotometrik Spektrofotometer 10 TotalColiform MPN/100 ml MPN Tabel MPN 11 E.Coli MPN/100 ml MPN Tabel MPN 4.6 Bahan dan Instrumen Penelitian Bahan penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Air dari perlindungan mata air di wilayah kerja Puskesmas Tabanan I Kabupaten Tabanan. b) Media LB (Lacthosa Brodha).

9 31 c) Media BGLB (Brilliant Green Lactose Bile Brodha). d) Media endo agar. e) Aquades, sepritus. f) Larutan buffer dan pengawet Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa alat : 1) Untuk pemeriksaan kualitas air di perlindungan mata air : a) Botol, jerigen plastik volume 200 ml. b) Botol seteril 250 ml. c) Botol gelap. d) Ember, kotak pendingin (ice box). e) Pembakar (bunsen), incubator suhu 35 o C 37 o C f) ph meter, Thermometer, DO meter, Spektrofotometer. Timbangan analitik, Tabel MPN. g) Kertas saring, pipet ukur, kamera, alat tulis dan alat alat pendukung lainnya.

10 32 2) Untuk lingkungan fisik di perlindungan mata air adalah berupa : a) Formulir inspeksi santitasi/diagnose khusus perlindungan mata air. b) Formulir invetarisasi vegetasi serta aktivitas masyarakat disekitar perlindungan mata air radius 100 meter. 4.7 Prosedur Penelitian Pengukuran parameter kualitas air Pengambilan contoh air perlindungan mata air untuk pemeriksaan sifat fisika, kimia dan mikrobiologis dilakukan dengan cara grab sample, yaitu sample diambil secara langsung dari perlindungan mata air menggunakan jerigen ± 2 liter dan dilakukan pemeriksaan lapangan dan laboratorium. Untuk pemeriksaan BOD 5 sampel diambil dengan menggunakan botol gelap ukuran 300 ml. Sampel yang diambil diawetkan dengan memasukkan ke dalam box yang dilengkapi pendingin/es, selanjutnya dibawa ke Laboratorium Kesehatan Denpasar. Alat-alat yang digunakan dalam pemeriksaan fisika dan kimia: suhu dengan termometer, TDS, TSS dengan Timbangan analitik, kertas saring, Nitrat, Fe, Timbal yaitu Spekrofotometer, sedangkan parameter DO, dan BOD, ph dilakukan pemeriksaan dengan alat, DO meter dan ph meter. Pengambilan sampel untuk parameter mikrobiologis air dengan metode khusus, alat botol steril pengambilan air volume 250 ml, botol di isi air contoh kira-

11 33 kira ¾ isi botol untuk mudah mencampur/mengocok sampel air (Sanropie, 1984), dan pengambilan sampel pada pagi hari (Effendi, 2003). Alat lainnya incubator suhu 35ºC 37 o C, lampu spiritus, pipet ukur, ice box, alat tulis, kamera dan alat pendukung lainnya. Pemeriksaan dengan metode Most Probable Number (MPN). Parameter kualitas air, teknik pengujian dan standar baku mutu dalam analisis air seperti tercantum pada Tabel Pengukuran lingkungan fisik perlindungan mata air Pengukuran lingkungan fisik perlindungan mata air dilakukan dengan a) observasi kegiatan/aktivitas masyarakat dan inventarisasi vegetasi radius 100 meter sekitar perlindungan mata air, b) diagnose khusus yang berisi persyaratan tentang PMA dengan sistem penilaian sebagai berikut: 1) Total pertanyaan terdiri dari 8 buah. Skor maksimal untuk setiap pertanyaan dalah 1 dan skor terendah adalah 0 (nol) Tabel 4.2 Parameter Kualitas Air, Teknik dan Standar Baku Mutu Air Kualitas I PerGub. Bali No.8 tahun No Parameter Satuan (*)Teknik Pengujian (**)Standar

12 34 baku mutu Air Klas I 1 Tempratur oc Termometrik Deviasi 3 2 TDS ppm Gravimetri TSS ppm Gravimetrik 50 4 DO ppm Elekrometri 6 5 BOD ppm Inkubasi 20 0 C 5 hari 2 6 ph - Elektrometri NO 3- N ppm Spektrometrik 10 8 Besi (Fe) ppm Spektofotometer 0,3 9 Timbal (Pb) ppm Spektrometrik 0,03 10 Total Colifom Sel/100 ml MPN E,Coli Se./100 ml MPN 50 Sumber (*) KenMen.L.H. No.37 tahun 2003,(**)PerGub.Bali No.8 tahun ) Total pertanyaan terdiri dari 8 buah. Skor maksimal untuk setiap pertanyaan dalah 1 dan skor terendah adalah 0 (nol). 3) Jadi total nilai tertinggi adalah 8 dan total terendah adalah adalah 0. Untuk setiap pertanyaan, jika dijawab benar (sesuai/ya) nilainya 1(satu), jika jawabannya salah (tidak sesuai) nilainya 0 (nol). 4) Penilaian menggunakan tiga katagori yaitu risiko pencemaran tinggi, sedang dan rendah. Untuk mencari interval penilaian digunakan rumus Rumus interval = Skor tertinggi skor terendah

13 35 Jumlah katagori Dalam hal ini. Skor teringgi = 8, skor terendah = 0 dan jumlah katagori = 3, Jadi interval = ( (8-0)/3 ) = 3. Maka interval nilai untuk ke tiga katagori adalah: a) Risiko pencemaran tinggi diberi nilai: 6-8 b) Risiko pencemaran sedang diberi nilai: 3-5 c) Reisiko pencemaran rendah diberi nilai: 0-2. Adapun tabel parameter lingkungan fisik dengan diagnose khusus pada perlindungan mata air seperti Tabel 4.3. Tabel 4.3. Pengukuran Parameter Lingkungan fisik Perlindungan Mata Air No Uraian diagnose khusus 1 Apakah konstruksi bangunan masih memungkinkan Air hujan masuk ke dalam? Ya Risiko Tidak 2 Apakah terdapat retak-retak pada bangunan? 3 Apakah tidak tersedia pipa penguras?

14 36 4 Apakah tidak tersedia pipa peluap pada bangunan? 5 Apakah Bangunan tersebut tidak dilengkapi dengan lubang pemeriksaan (manhole)? 6 Apakah manhole tidak dilengkapi dengan penutup? 7 Apakah penutup manhole tidak dikunci (digembok) dengan baik? 8 Apakah semua bagian yang terbuka (peluap, pipa hawa) tidak terlindung terhadap masuknya serangga /binatang? Jumlah 4.8 Analisa Data Analisa data yang dipergunakan adalah sebagai berikut : 1. Kualitas air pada Perlindungan Mata Air di desa Wilayah Kerja Puskesmas Tabanan I dianalisis dengan membandingkan dengan Baku Mutu Air berdasarkan air Kelas I PerGub. Bali No.8 Tahun Status Mutu air dengan metoda Indek Pencemaran di Perlindungan Mata Air di desa Wilayah Kerja Puskesmas Tabanan I dengan nilai-nilai parameter tertentu mengacu pada Kepmen. LH. No.115 tahun Adapun prosedur penggunaan Metode Indeks Pencemaran ini adalah sebagai berikut: 1) Memilih parameter menjadi tiga kelompok, yaitu: a) Parameter yang dinilai konsentrasi menurun menyatakan tingkat pencemaran yang menurun atau kualitas air yang membaik.

15 37 b) Parameter yang dinilai konsentrasi parameter menurun menyatakan tingkat pencemaran yang meningkat atau kualitas air memburuk. c) Parameter nilai baku mutu Lij memiliki rentang. 2) Menghitung harga Ci/Lij untuk tiap parameter pada setiap lokasi pengambilan cuplikan. a) Jika nilai konsentrasi parameter menurun menyatakan tingkat pencemaran yang meningkat, ditentukan terlebih dahulu nilai teoritik atau nilai maksimum Cim (misal untuk DO, maka Cim merupakan nilai DO jenuh). Dalam kasus ini nilai Ci/Lij hasil pengukuran diganti oleh nilai Ci/Lij hasil perhitungan dengan rumus: Cim Ci hasil pengukuran (Ci/Lij) = Cim Lij b) Jika nilai baku (Lij) tak memiliki rentang: (Ci/Lij) = (Ci/Lij) hasil pengukuran c) Jika nilai baku (Lij) memiliki rentang: Untuk Ci Lij rata-rata { Cim (Lij) rata-rata } (Ci/Lij) = {( Lij ) minimum (Lij) rata-rata } Untuk Ci Lij rata-rata

16 38 { Cim (Lij) rata-rata } (Ci/Lij) = {(Lij) maksimum (Lij) rata-rata } d) Jika nilai (Ci/Lij) 1,0 maka digunakan (Ci/Lij) hasil pengukuran. e) Jika Nilai (Ci/Lij) 1,0 maka digunakan persamaan: (Ci/Lij) baru = 1,0 + P. log (Ci/Lij) M, dengan P = 5. 3) Tentukan Nilai rata-rata dan nilai maksimum dari keseluruhan data, masingmasing dinyatakan sebagai (Ci/Lij) R dan (Ci/Lij) M. 4) Tentukan harga IPj dengan perhitungan Ipj = ( Ci/Lij) 2 M + ( Ci/Lij) 2 R 2 Keterangan: Ci. : Konsentrasi parameter kualitas air yang diperoleh dari hasil analisis cuplikan. Lij : Konsentrasi parameter kualitas air yang tercantum dalam baku mutu. Ipj : Indek Pencemaran, M=maksimum, R=rata-rata Metode ini dapat langsung menghubungkan tingkat ketercemaran dengan dapat atau tidaknya perlindungan mata air untuk penggunaan tertentu dengan nilai parameter tertentu: 0 Ipj 1,0 memenuhi baku mutu (kondisi baik)

17 39 1,0 < Ipj 5,0 cemar ringan 5,0 < Ipj < 10 cemar sedang Ipj > 10 cemar berat 3.Sistem inventarisasi vegetasi dan jenis kegiatan sekitar perlindungan mata air. Cara ini yang digunakan adalah dengan cara sederhana dan cepat dengan tujuan untuk melakukan pengenalan jenis secara morfologis, tanpa melakukan pengukuran apapun. Mekanismenya dengan melakukan penjelajahan di area perlindungan mata air radius 100 meter. Jenis tumbuhan langsung dicatat terutama jenis yang sudah dikenal nama jenisnya atau dilakukan pencocokkan dengan bantuan buku atlas tumbuhan atau herbarium yang diidentifikasi. Sedangkan jenis kegiatan dengan mengadakan pengamatan kegiatan/aktivitas masyarakat disekitar PMA dengan radius 100 meter. Cara ini dilakukan dengan tujuan terbatas untuk pengenalan awal.

BAB I PENDAHULUAN. banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air harus

BAB I PENDAHULUAN. banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air harus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air harus dilindungi agar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sepanjang aliran Sungai Cihideung dari hulu Gunung Salak Dua dimulai dari Desa Situ Daun hingga di sekitar Kampus IPB Darmaga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga November 2015. Lokasi pengambilan sampel penelitian berada di Sumber air

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Pengambilan Contoh Penentuan lokasi

3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Pengambilan Contoh Penentuan lokasi 17 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan contoh air dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2012. Lokasi penelitian di Way Perigi, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research yaitu penelitian yang akan menjelaskan hubungan variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5 III. METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Bakung desa Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung, jarak Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL)

Lebih terperinci

Lampiran 3. Hasil Analisis Air Limbah Domestik PT Inalum. No. Parameter Satuan Konsentrasi Metoda Uji mg/l mg/l mg/l

Lampiran 3. Hasil Analisis Air Limbah Domestik PT Inalum. No. Parameter Satuan Konsentrasi Metoda Uji mg/l mg/l mg/l Lampiran 3. Hasil Analisis Air Limbah Domestik PT Inalum No. Parameter Satuan Konsentrasi Metoda Uji 1. 2. 3. 4. ph Padatan Tersuspensi Minyak BOD - 7,2 19 1,3 8 SNI 06-6989.11-2004 SQA-WI24-025/1 SQA-WI24-063/2

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif untuk memetakan kualitas air tanah di Desa Dauh Puri Kaja Kota Denpasar. 4.2. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Waktu dalam kurun waktu 2 bulan, yang dimulai di awal bulan April dan selesai pada

Lebih terperinci

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo. 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Desa Bilungala Utara Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KerangkaPenelitian Tahapan dalam penelitian ini dimulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian dibawah

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS AIR DAN LINGKUNGAN FISIK PADA PERLINDUNGAN MATA AIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TABANAN I KABUPATEN TABANAN

ANALISIS KUALITAS AIR DAN LINGKUNGAN FISIK PADA PERLINDUNGAN MATA AIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TABANAN I KABUPATEN TABANAN ANALISIS KUALITAS AIR DAN LINGKUNGAN FISIK PADA PERLINDUNGAN MATA AIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TABANAN I KABUPATEN TABANAN Tesis untuk memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April Agustus 2009 di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor. Lokasi pengambilan contoh (Dekeng)

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian ini diuraikan dengan bentuk, sasaran, strategi penelitian, sumber data, teknik pengambilan data, teknik sampling, pengembangan validitas penelitian, analisis

Lebih terperinci

: Baku mutu air kelas I menurut Peraturan Pemerintah RI no. 82 tahun 2001 (hanya untuk Stasiun 1)

: Baku mutu air kelas I menurut Peraturan Pemerintah RI no. 82 tahun 2001 (hanya untuk Stasiun 1) LAMPIRAN 48 Lampiran 1. Hasil rata-rata pengukuran parameter fisika dan kimia perairan Way Perigi Parameter Satuan Baku Mutu Kelas I 1) Baku Mutu Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Kelas III 2) Stasiun 1

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata 11 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Waduk Cirata, Jawa Barat pada koordinat 107 o 14 15-107 o 22 03 LS dan 06 o 41 30-06 o 48 07 BT. Lokasi pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk mengetahui hubungan antara jarak perpipaan distribusi air perpipaan Instalasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Data Hasil Analisis Laboratorium Terhadap Air Tanah di Desa Dauh Puri Kaja Kota Denpasar

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Data Hasil Analisis Laboratorium Terhadap Air Tanah di Desa Dauh Puri Kaja Kota Denpasar 35 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Data Hasil Analisis Laboratorium Terhadap Air Tanah di Desa Dauh Puri Kaja Kota Denpasar Hasil uji laboratorium terhadap air tanah menunjukkan bahwa beberapa parameter telah

Lebih terperinci

II. METODELOGI PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Metode Pengumpulan Data 2.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel nasi bungkus diambil dari penjual nasi bungkus di wilayah sekitar kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran.

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian Mitigasi Pencemaran Sungai Martapura Dengan Mengetahui Fate E.coli dalam Tripikon-S dilaksanakan pada Kelurahan Sungai Bilu Kota Banjarmasin.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo Tahun 2014. Waktu penelitian ini pada bulan Januari

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei melalui kegiatan wawancara,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei melalui kegiatan wawancara, BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei melalui kegiatan wawancara, observasi, pengukuran lapangan dan laboratorium. Untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Diloniyohu Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo, dan untuk pengujian kandungan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi 5 desa dengan luas wilayah 24,37 km 2 yaitu Desa Delod Peken 4,48 km 2,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi 5 desa dengan luas wilayah 24,37 km 2 yaitu Desa Delod Peken 4,48 km 2, 41 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Wilayah Penelitian Puskesmas Tabanan I berada di wilayah Kecamatan Tabanan termasuk Tabanan bagian selatan dan lokasinya berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Tahapan dalam penelitian ini di mulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian :

Lebih terperinci

Lampiran 1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan.

Lampiran 1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan. Lampiran 1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan. No Parameter Fisik, Kimia, Biologi Satuan Alat 1 Temperatur air 0 C Termometer Air Raksa 2 DO (Oksigen Terlarut)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sanggrahan Kecamatan Karanggan Kabupaten Temanggung dengan. 1. Kondisi dan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sanggrahan Kecamatan Karanggan Kabupaten Temanggung dengan. 1. Kondisi dan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir sampah Sanggrahan Kecamatan Karanggan Kabupaten Temanggung dengan profil sebagai berikut :

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

TPA. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di

TPA. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di ANALISIS KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR TPA TAMANGAPA DENGAN PARAMETER BIOLOGI Farida Nur Program Studi Teknik Lingkungan Jurusan teknik Sipil, Universitas Hasanuddin ABSTRAK TPA Tamangapa merupakan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada di Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada di Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan Kota 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di tiap depot yang ada di Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2

Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2 Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air 1 ml MnSO 4 1 ml KOH-KI Dikocok Didiamkan Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2 SO 4 Dikocok Didiamkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014. 25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014. Tempat penelitian berlokasi di Sungai Way Sekampung, Metro Kibang,

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kawasan perikanan keramba jaring apung (KJA) di Waduk Ir. H. Juanda Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Gambar 4). Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di 2 (dua) tempat yang berbeda, yaitu : a. Lokasi observasi dan pengambilan 1sampel dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilanjutkan dengan analisis di laboratorium. Penelitian ini didukung oleh penelitian deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Kampus IPB Dramaga dan dilakukan dari bulan Juni hingga bulan Oktober 2010. 3. 2 Alat dan Bahan 3.2.

Lebih terperinci

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan BAB III TEKNIK PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar Sentral Kota Gorontalo. Dari keseluruhan penjual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan metode observasi. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi kandungan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 11 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di perairan Muara Kamal pada bulan Agustus Oktober 2011. Analisis preparasi sampel dilakukan di Laboratorium Produktivitas

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 11 TAHUN 2016 T E N T A N G JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN DAERAH BUKAN PAJAK PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret dengan mengambil sampel di lokasi Kelurahan Telukan, Kecamatan Grogol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Rancangan penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen murni (True experiment) dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini bersifat eksperimental. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif melalui RAL (Rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan Jalan Sisingamangaraja No 24, Medan yang dilakukan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2005 - Agustus 2006 dengan lokasi penelitian di Pelabuhan Sunda Kelapa, DKI Jakarta. Pengambilan contoh air dan

Lebih terperinci

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering. Lampiran 1.Flowsheet Pembuatan Media Lactose Broth Double Ditimbang seksama media Lactose Broth Double sebanyak 52 gr. Dimasukkan ke dalam beaker gelas. Dilarutkan dalam 1 liter aquadest. Dimasukkan magnetic

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama Mahasiswa Nusantara Universitas Negeri Gorontalo yang

Lebih terperinci

IV. METODA PENELITIAN

IV. METODA PENELITIAN IV. METODA PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di 18 stasiun yang merupakan titik-titik lokasi pengambilan sampel air sungai pada kawasan DAS Brantas Hulu Kota dan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Desa Boludawa. Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Desa Boludawa. Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. 37 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Desa Boludawa Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian dilakukan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian survei ini bersifat Deskriptif yaitu mengetahui gambaran hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur yang dijual oleh

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit

Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit Konsentrasi zat di titik sampling masuk dan keluar Hari/ mingg u WT H (jam) Masu k Seeding

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di Balai Laboratorium Kesehatan Medan. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah garam buffer

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bandar Lampung, Laboratorium Limbah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bandar Lampung, Laboratorium Limbah III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Bandar Lampung, Laboratorium Limbah Agroindustri, dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 34 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Explanatory Researchyaitu untuk mengetahui ataupun menjajaki kualitas bakteriologis air minum pada depot air minum di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pb, Cd, dan Hg di Pantai perairan Lekok Kabupaten Pasuruan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pb, Cd, dan Hg di Pantai perairan Lekok Kabupaten Pasuruan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode transek. Pengambilan sampel menggunakan metode eksploratif dengan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Pengujian ini memperoleh hasil dalam uji pendugaan, uji penegasan serta perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : 1.1.1 Hasil Tabung Reaksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dilingkungan Universitas Negeri Gorontalo yang berjumlah 9 penjual jajanan bakso, yang terdiri dari 3 kantin ( kantin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Tuladenggi adalah salah satu Kelurahan dari lima Kelurahan yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan

Lebih terperinci

STUDI KUALITAS HASIL PENGOLAHAN AIR LIMBAH - KASUS SALAH SATU HOTEL BERBINTANG DI BALI Oleh: N. Sudipa 1), M.S. Mahendra 2) dan I.B.

STUDI KUALITAS HASIL PENGOLAHAN AIR LIMBAH - KASUS SALAH SATU HOTEL BERBINTANG DI BALI Oleh: N. Sudipa 1), M.S. Mahendra 2) dan I.B. STUDI KUALITAS HASIL PENGOLAHAN AIR LIMBAH - KASUS SALAH SATU HOTEL BERBINTANG DI BALI Oleh: N. Sudipa 1), M.S. Mahendra 2) dan I.B. Sudana 2) 1) Fakultas Teknik Universitas Mahendradata 2) Program Magister

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT) BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2013 sampai dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten 3.1 Lokasi dan Tempat Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bone Bolango. sedangkan untuk melihat ada tidaknya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Metode pengambilan sampel air, sedimen dan ikan dilakukan secara purposive sampling (secara sengaja) atau judgement sampling. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu mengadakan kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan

Lebih terperinci

Gambar 5. Peta Rencana Penataan Blok dan Sarana/Prasarana Hutan Wisata Sungai Dumai. Universitas Sumatera Utara

Gambar 5. Peta Rencana Penataan Blok dan Sarana/Prasarana Hutan Wisata Sungai Dumai. Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Peta Rencana Penataan Blok dan Sarana/Prasarana Hutan Wisata Sungai Dumai Gambar 4. Sketsa Lokasi Penelitian Lampiran 8. Gambaran Keadaan Kawasan Wisata Alam Bunga Tujuh di Hutan Wisata Sungai

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1.

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1. 40 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian Aspek Teknis 5.1.1 Data Jumlah Penduduk Data jumlah penduduk Kabupaten Jembrana selama 10 tahun terakir berturut turut disajikan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yaitu dengan mendeskriptifkan atau memberi gambaran tentang hygiene sanitasi dan uji

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna Benda uji Tabung reaksi berisi laktosa broth Di Pipet Diinkubasi pada suhu 35 ± 0,5ºC selama 24 jam Tahap Pendugaan Gas + dalam 24 jam Gas dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo meliputi 8 depot diantaranya Desa Pilohayanga (2 depot), Desa Hulawa (1 depot),

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Lebih terperinci

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri Coliform, Es Batu

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri Coliform, Es Batu INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI Coliform PADA ES BATU DARI PENJUAL CAPPUCINO CINCAU YANG BERADA DI KELURAHAN KUIN SELATAN, KUIN CERUCUK DAN BELITUNG UTARA KOTA BANJARMASIN Inayah 1, Riza Alfian 2,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimental, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara menggunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan LAMPIRAN Lampiran 1 Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN Sampel Kode sampel Tes perkiraan Tes penegasan MPN Air Bersih 290/B/AB/02/201 4 5-1-0 5-1-0 33 Lampiran 2 Flowsheet Pembuatan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015. III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015. Lokasi penelitian adalah di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian DO Meter ph Meter Termometer Refraktometer Kertas Label Botol Sampel Lampiran 1. Lanjutan Pisau Cutter Plastik Sampel Pipa Paralon Lampiran 2. Pengukuran

Lebih terperinci

METODE PENGAMBILAN CONTOH UJI AIR.

METODE PENGAMBILAN CONTOH UJI AIR. METODE PENGAMBILAN CONTOH UJI AIR chamri@hotmail.com Perencanaan Pengambilan Contoh Air Menentukan tujuan pengambilan sampel air Menentukan alat pengambilan sampel yang sesuai Menentukan apakah alat pengambilan

Lebih terperinci

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

PENENTUAN STATUS MUTU AIR PENENTUAN STATUS MUTU AIR Sungai merupakan jaringan alur-alur pada permukaan bumi yang terbentuk secara alami, mulai dari bentuk kecil di bagian hulu sampai besar di bagian hilir. Sungai berfungsi menampung

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5.

METODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5. III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di perusahaan x yang berada di Jawa Tengah tepatnya di Unit Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel air diambil dari air sumur gali yang berada di Kelurahan Nunbaun Sabu Kecamatan Alak Kota Kupang yang selanjutnya sampel air dianalisa di

Lebih terperinci

2. Depot air minum isi ulang di sekitar jalan Magelang Yogyakarta sebagai

2. Depot air minum isi ulang di sekitar jalan Magelang Yogyakarta sebagai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian monitoring kualitas air minum isi ulang di sekitar jalan Magelang Yogyakarta, dilakukan di 2 (dua) tempat yaitu: 1. Laboratorium Kualitas Air..lurusan

Lebih terperinci

ECOTROPHIC 3 (2) : ISSN:

ECOTROPHIC 3 (2) : ISSN: ECOTROPHIC 3 () : 55 ISSN: 1975 KUALITAS AIR SUMUR GALI DITINJAU DARI KONDISI LINGKUNGAN FISIK DAN PERILAKU MASYARAKAT DI WILAYAH PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN Ni Made Marwati 1), N.K.Mardani ), I Ketut

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013. Tempat penelitian di Situ Cileunca, Kecamatan pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung pada lokasi

Lebih terperinci

HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBA PADA KECAP MANIS YANG DIGUNAKAN DI KANTIN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012

HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBA PADA KECAP MANIS YANG DIGUNAKAN DI KANTIN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012 HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBA PADA KECAP MANIS YANG DIGUNAKAN DI KANTIN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012 Ismiaty Abdullah Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 17 3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2008-Mei 2009 di Lokasi Rehabilitasi Lamun PKSPL-IPB Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa Dua, Kepulauan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Depot Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Penyelenggara air

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l

Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l No Panjang Gelombang % T Absorbansi (nm) 1 500 75 0,1249 2 505 74 0,1308 3 510 73

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS AIR DAN LINGKUNGAN FISIK PADA PERLINDUNGAN MATA AIR DI KERJA PUSKESMAS TABANAN I, KABUPATEN TABANAN

ANALISIS KUALITAS AIR DAN LINGKUNGAN FISIK PADA PERLINDUNGAN MATA AIR DI KERJA PUSKESMAS TABANAN I, KABUPATEN TABANAN ECOTROPHIC 5 (2) : 108-115 ISSN: 1907-5626 ANALISIS KUALITAS AIR DAN LINGKUNGAN FISIK PADA PERLINDUNGAN MATA AIR DI KERJA PUSKESMAS TABANAN I, KABUPATEN TABANAN I KETUT ARYANA!),MADE SUDIANAMAHENDRA 2

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM I. PARAMETER WAJIB No. Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum Yang Diperbolehkan 1. Parameter

Lebih terperinci

JUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA AIR BAKU DAN AIR HASIL PENGOLAHAN PDAM DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh. Mega Endahlestari NIM

JUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA AIR BAKU DAN AIR HASIL PENGOLAHAN PDAM DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh. Mega Endahlestari NIM JUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA AIR BAKU DAN AIR HASIL PENGOLAHAN PDAM DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Mega Endahlestari NIM 022010101079 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2007 JUMLAH BAKTERI COLIFORM

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 2 BAHAN DAN METODA BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret- 20 Juli 2011 di Perairan Kuala Tanjung Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara, dan laboratorium Pengelolaan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. pengambilan sampel pada masing-masing 3 lokasi sampel yang berbeda

METODOLOGI PENELITIAN. pengambilan sampel pada masing-masing 3 lokasi sampel yang berbeda 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Way Sekampung Tahun 2013 dan 2014, dimana pada Tahun 2013 dilakukan 4 kali pengambilan sampel dan pada Tahun 2014 dilakukan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI DAN PARAMETER TOTAL DISSOLVED SOLID AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN KARTASURA, SUKOHARJO SKRIPSI

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI DAN PARAMETER TOTAL DISSOLVED SOLID AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN KARTASURA, SUKOHARJO SKRIPSI PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI DAN PARAMETER TOTAL DISSOLVED SOLID AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN KARTASURA, SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: RISKA DWI CAHYANI K100090065 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA... PENGAWASAN KUALITAS AIR BERSIH FORMULIR INSPEKSI SANITASI : : : : : :

DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA... PENGAWASAN KUALITAS AIR BERSIH FORMULIR INSPEKSI SANITASI : : : : : : Sumur Gali.. kelas (diisi A/B/C/DE 1. Apakah ada jamban pada radius 10 m disekitar sumur? 2. Apakah ada sumur pencemar lain pada radius 10 m disekitar sumur, misalnya kotoran hewan, sampah, genangan air,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mewujudkan tujuan penelitian yang ingin dicapai,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mewujudkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:2). Dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci