BAB II PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN Gambaran Umum Kabupaten Pakpak Bharat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN Gambaran Umum Kabupaten Pakpak Bharat"

Transkripsi

1 BAB II PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN Gambaran Umum Kabupaten Pakpak Bharat Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu kabupaten yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten ini berada pada wilayah dataran tinggi di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Pakpak Bharat berjarak kurang lebih 175 km dari kota Medan. Pakpak Bharat merupakan kabupaten yang termasuk baru, karena kabupaten ini berdiri pada tahun Kabupaten ini melaksanakan otonomi daerah bersama dengan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Humbang Hasundutan dan daerah lainnya yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten ini merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Dairi yang berada di sebelah utara Pakpak Bharat. Alasan utama pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat dari Kabupaten Dairi ialah dikarenakan alasan untuk mengoptimalkan penggarapan potensi daerah, percepatan pembangunan fisik dan pertumbuhan ekonomi wilayah terutama pembangunan sumber daya manusia. Awalnya kabupaten ini mengambil tiga kecamatan dari Kabupaten Dairi, yang kemudian membentuk sebuah kabupaten baru. Jika sebelumnya di Kabupaten Dairi komposisi masyarakat yang terdiri dari berbagai suku, maka di Kabupaten Pakpak Bharat sendiri hampir 90 persen masyarakatnya merupakan masyarakat yang bersuku Pakpak Sumber diperoleh dari data Pakpak Bharat Dalam Angka tahun 2012, hal 43.

2 Secara geografis Kabupaten Pakpak Bharat, terletak diantara koordinat Lintang Utara dan Bujur Timur. 33 Luas wilayah Kabupaten Pakpak Bharat ialah Ha. Kabupaten ini terdiri atas delapan kecamatan yaitu Kecamatan Salak, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kecamatan Tinada, Kecamatan Siempat Rube, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, Kecamatan Pergetteng Getteng Sengkut dan Kecamatan Pangindar. Secara administrasi Kabupaten Pakpak Bharat berbatasan dengan : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Dairi. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Tengah. c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Dairi. d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil (Propinsi Nanggroe Aceh Darusalam) dan Kota Subulussalam. Adapun jumlah penduduk kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2011 berjumlah jiwa yang tersebar di delapan kecamatan dengan komposisi penduduk yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan jiwa penduduk perempuan. Tingkat penyebaran penduduk kabupaten Pakpak Bharat menyebar di 52 desa dengan presentase jumlah penduduk terbesar di kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (23,24%) dan presentase terkecil terdapat di kecamatan Pangindar (2,97%). 34 Jumlah pertumbuhan penduduk yang cukup kecil setiap tahunnya yakni sekitar 0,94% - 1% setiap tahunnya membuat kabupaten ini termasuk sebagai kabupaten yang memiliki jumlah penduduk yang sedikit. Bila dibandingkan dengan luas Kabupaten Pakpak Bharat yakni Ha maka dapat disimpulkan 33 Ibid; hal Lihat Badan Pusat Statistik Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2011, hal

3 bahwa rata-rata tingkat kepadatan penduduknya mencapai 34 jiwa per Km 2 dan yang paling terpenting ialah kabupaten ini sangat memungkinkan untuk menerima penduduk dari luar daerah untuk membangun daerah ini. Adapun jumlah penduduk kabupaten Pakpak Bharat 5 tahun terakhir dapat dilihat melalui tabel 2.1. Tabel 2.1. Perbandingan Jumlah Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat No Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah Proyeksi Proyeksi --- Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Kabupaten Pakpak Bharat telah melaksanakan dua kali pemilukada sejak menjadi sebuah daerah otonom yakni pada periode dan Pada pemilukada yang kedua yakni untuk periode tahun dimenangkan oleh Reminggo Yolando Berutu dan H. Maju Ilyas Padang. Bupati dan wakil bupati ini dilantik pada bulan Agustus tahun Begitu halnya dengan kepala daerah dan wakil kepala daerah atau Bupati dan wakil bupati Kabupaten Pakpak Bharat yakni Bupati Reminggo Yolando Berutu dan H. Maju Ilyas Padang, pada saat masa pemilihan umum kepala daerah menawarkan janji-janji politik seperti pembangunan Pakpak Bharat yang lebih baik lagi dan tepat sasaran. Pasca terpilih menjadi kepala daerah, maka janji-janji politik semasa kampanye perlu diterapkan dan dilaksanakan bersama-sama dengan lembaga pemerintah daerah lainnya. Dalam hal ini, untuk menerapkan janji-janji tersebut serta

4 mengimplementasikan kepada masyarakat Pakpak Bharat, bupati dan wakil bupati terpilih harus melakukan kerjasama dengan badan dan lembaga teknis terkait dan juga dewan perwakilan rakyat daerah serta komponen penting lainnya termasuk dengan masyarakat sendiri. Sebagai kabupaten yang termasuk baru mengalami otonomi daerah struktur organisasi pemerintahan Pakpak Bharat terbilang lengkap. Adapun struktur organisasi pemerintah kabupaten Pakpak Bharat terdiri atas 10 dinas sedangkan untuk lembaga teknis daerah yang berfungsi untuk melaksanakan tugas teknis daerah berjumlah 9 lembaga teknis. Termasuk dalam lembaga teknis daerah yang dimaksud ialah Bappeda atau badan perencanaan pembangunan daerah. Lembaga teknis daerah merupakan perpanjangan tangan dari kepala daerah. Dalam hal ini lembaga teknis yang khusus menangani perencanaan pembangunan yang biasanya menjadi visi dan misi kepala daerah ialah Bappeda. Pada masa pelaksanaan kampanye pada pemilihan umum kepala daerah pada umumnya kandidat calon kepala daerah menawarkan janji-janji politik berupa visi dan misi yang bertujuan untuk membuat daerah tersebut lebih baik lagi. Visi dan misi kepala daerah ataupun janji-janji politik pada saat kampanye merupakan sebuah mandat yang harus dilaksanan oleh kepala daerah dan jajarannya. Pasca pelaksanaan otonomi daerah dari kabupaten Dairi, ibukota kabupaten Pakpak Bharat ialah Salak. Kabupaten ini memiliki delapan kecamatan dan 52 wilayah administratif atau dikenal sebagai desa. Namun status seluruh desa yang terdapat di kabupaten Pakpak Bharat merupakan desa swakarsa. Sebagian besar desa dan kecamatan yang terdapat di kabupaten ini masih mengalami ketertinggalan jika dibandingkan dengan desa dan kecamatan lainnya diluar dari kabupaten Pakpak Bharat. Hal inilah yang menjadi salah satu problematika dan permasalahan pembangunan dikabupaten Pakpak Bharat yang

5 harus segera diatasi karena masih banyaknnya daerah administratif yang mengalami ketertinggalan. Tabel 2.2. Kecamatan dan Desa di Kabupaten Pakpak. Kec. Salak 1. Desa Sibongkaras 2. Desa Kuta Tinggi 3. Desa P. Binanga Boang 4. Desa Salak I 5. Desa Salak II 6. Desa Boang Manalu Salak Kec. Sitellu Tali Urang Jehe 1. Desa Kaban Tengah 2. Desa Bandar Baru 3. Desa Tanjung Meriah 4. Desa Tanjung Mulia 5. Desa Simberuna 6. Desa Perolihen 7. Desa Maholida 8. Desa Perjaga 9. Desa Malum 10. Desa Binalun Kec. Pagindar 1. Desa Sibagindar 2. Desa Pagindar 3. Desa Lae Mbentar 4. Desa Napatalun Parlambukan Kec. Sitellu Tali Urang Julu 1. Desa Silimakuta 2. Desa Ulu Merah 3. Desa Pardomuan 4. Desa Lae Langge Namuseng 5. Desa Cikaok Kec. Pergetteng-getteng Sengkut 1. Desa Aornakan 2. Desa Simerpara 3. Desa Kecupak I 4. Desa Kecupak II 5. Desa Aornakan II Kec. Kerajaan 1. Desa Majanggut II 2. Desa Majanggut I 3. Desa Pardomuan 4. Desa Parpulungen 5. Desa Kutasaga 6. Desa Kutadame 7. Desa Kuta Mariah 8. Desa Sukaramai 9. Desa Surung Mersada 10. Desa Perduhapen Kec. Tinada 1. Desa Mahala 2. Desa Tinada 3. Desa Silimakuta 4. Desa Kuta Babo 5. Desa Prongil 6. Desa Buluh Tellang Kec. Siempat Rube 1. Desa Siempat Rube I 2. Desa Siempat Rube II 3. Desa Mungkur 4. Desa Siempat Rube IV 5. Desa Kuta Jungak 6. Desa Traju Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010.

6 Adapun yang dimaksud dengan kategori desa atau daerah administratif yang tertinggal dapat dinilai dari tingkat kesejahteraan rakyat, tingkat ekonomi, pendidikan, tingkat kesehatan masyarakat atau dikenal pula dengan indeks kualitas hidup manusia, jumlah keluarga miskin, fasilitas sarana dan prasarana yang minim dan lain sebagainnya. Tampak jelas bahwa desa swakarsa yang berdiri sendiri dan bersifat mandiri masih banyak yang mengalami ketertinggalan. Jumlah kecamatan dan desa di Kabupaten Pakpak Bharat dapat dilihat pada tabel 2.2 dan perbandingan kategori desa dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3 merupakan tabel perbandingan kategori desa yang terdapat di kabupaten Pakpak Bharat. Tabel 2.3. Perbandingan Kategori Desa No Kecamatan Sangat Maju Maju Tertinggal Sangat Tertinggal 1 Salak Sitellu Tali Urang Jehe Pagindar Sitellu Tali Urang Julu Pergetteng-Getteng Kerajaan Tinada Siempat Rube Jumlah Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Melalui tabel perbandingan kategori desa atau daerah administratif diatas, terlihat bahwa masih banyak desa yang tertinggal dan yang sangat tertinggal di Pakpak Bharat. Oleh karena itu diperlukan sebuah solusi yang dapat mengatasi kesenjangan disetiap daerah. Diperlukan solusi perencanaan pembangunan yang

7 matang dan terarah agar dapat menyelesaikan permasalahan kesenjangan antar daerah administratif dikabupaten Pakpak Bharat terlebih dengan Kabupaten lainnya. Pembangunan, baik yang sedang direncanakan maupun yang telah dilaksanakan di kabupaten Pakpak Bharat berawal dari perencanaan pembangunan. Perbaikan dan pembangunan desa-desa yang tertinggal merupakan tugas pemerintah. Butuh perencanaan pembangunan untuk membangun desa-desa yang tertinggal di Kabupaten Pakpak Bharat. Pelakasanaan dari kebijakan perencanaan pembangunan harus selaras dengan visi dan misi dari pemerintah kabupaten Pakpak Bharat. Visi pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat diperiode ialah terwujudnya masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat yang sejahtera serta kepemimpinan yang adil dan demokratis didukung pemerintahan yang profesional yang berfokus kepada peningkatan perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesehatan dengan menjunjung tinggi nilai budaya pakpak dan agama. Sedangkan misi pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat diperiode ialah (1)Mewujudkan masyarakat sejahtera. (2)Mewujudkan pemerintahan yang profesional, efisien, efektif, kreatif, inovatif dan fasilitatif. (3)Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan masyarakat.(4)mewujudkan masyarakat yang sehat melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan serta peningkatan sarana prasarana kesehatan. (5)Memantapkan jaringan dengan menjalin hubungan yang dinamis dengan pemerintah atasan dan seluruh daerah khususnya yang berbatasan langsung guna membuka kerjasama yang menguntungkan. (6)Meningkatkan iklim keterbukaan, aspiratif dan partisipatif. (7)Meningkatkan sinergitas dalam pemberdayaan masyarakat. (8)Peningkatan dan penguatan peranan perempuan dalam pembangunan. (9)Mewujudkan komitmen bersama dalam penegakan hukum secara konsisten dan konsekuen.

8 2.2.Gambaran Umum Badan PerencanaanPembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pakpak Bharat Badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) merupakan lembaga teknis daerah dibidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Badan ini mempunyai tugas pokok membantu Bupati dan wakil bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang penelitiandan perencanaan pembangunan daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan: 35 a. Bahwa dalam rangka usaha peningkatan keserasian pembangunan di daerah diperlukan adanya peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan pembangunan daerah. b. Bahwa dalam rangka usaha menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan pembangunan didaerah, diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah dan terpadu. Bertitik tolak pada pertimbangan-pertimbangan diatas, maka dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1980, tentang Pembentukan Badan PerencanaanPembangunan Daerah, yang kemudian ditindak lanjuti dengankeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185 Tahun 1980, tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan PerencanaanPembangunan Daerah Tingkat II. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya Bappeda merupakan badan yang menjalankan perencanaan pembangunan yang berasal dari kepala daerah. 36 Dalam struktur pemerintah daerah, Bappeda merupakan lembaga teknis yang tepat berada dibawah kepala daerah dan merupakan satu kesatuan dalam 35 I Widarta, loc.cit. hal Undang-Undang Republik Indonesia No, 32 Tahun 2004 pasal 120 tentang Perangkat daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) pada setiap daerah.

9 suatu tatanan pemerintah daerah, baik itu pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah kabupaten dan kota. Beberapa fungsi kerja Bappeda secara umum baik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota ialah sebagai berikut: 37 (1)Bappeda mempunyai fungsi penyelenggaraan penelitian dibidang pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan dalam rangka pengembangan pembangunan secara umum. (2)Penyusunan pola dasar pembangunan daerah dan penyusunan rencana pembangunan lima tahun. (3)Penyusunan program dan rencana kerja tahunan daerah. (4)Pelaksanaan kerjasama penelitian dan perencanaan pembangunan daerah dengan lembaga perguruan tinggi dan lembaga lain baik pemerintah maupun swasta. (5)Pengkoordinasian, perumusan dan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah. (6)Pemantauan dan evaluasi, penelitian dan perencanaan pembangunan daerah. (7)Penyelenggaraan tugas pembantuan. (8)Pengelolaan urusan rumah tangga Bappeda. Begitu pula dengan Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat yang merupakan instansi pemerintah yang bertugas untuk membantu bupati dan wakil bupati dalam menentukan arah dan kebijakan serta kebijaksanaan dibidang perencanaanpembangunan Kabupaten Pakpak Bharat. Badan ini berada dan bertanggung jawab kepada langsung dibawah kepala daerah Bupati Pakpak Bharat, Reminggo Yolando Berutu pada periode Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat memiliki visi yakni terwujudnya perencanaanpembangunan Pakpak Bharat yang aspiratif, aplikable, dan dinamis. Sedangkan misi dari Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat ialah (1)Meningkatnya kemampuan sumber daya manusia. (2)Meningkatnya fungsi dan peranan penelitian dan pengembangan. (3)Meningkatnya koordinasi yang solid antara elemen-elemen perencanaanpembangunan. (4)Meningkatkan fungsi monitoring dan evaluasi antar lembaga pemerintah. 37 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah di Kabupaten Kabupaten Pakpak Bharat

10 Kedudukan Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat memiliki struktur yang sama seperti kabupaten lainnya. Struktur kedudukan tersebut dalam pemerintahan ialah: a. Bappeda kabupaten Pakpak Bharat merupakan badan teknis daerah yang langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala daerah yakni bupati dan wakil bupati Pakpak Bharat. b. Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat dipimpin oleh seorang kepala. Periode Bappeda Pakpak Bharat masih dipimpin oleh pelaksana tugas. c. Umumnya dalam melaksanakan tugas kepala Bappeda dibantu oleh seorang wakil kepala yang bertanggung jawab kepada kepala Bappeda. Badan perencanaan pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat mempunyai visi dan misi yang berjalan sesuai dengan tujuan pemerintah, baik itu pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota. Perencanaan pembangunan membutuhkan waktu serta periode yang telah ditetapkan untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembangunan, karena dalam pembangunan dibutuhkan perencanaan yang matang dan dukungan dari setiap elemen pemerintah dan masyarakat. Untuk mewujudkan pembangunan yang baik dibutuhkan kinerja yang baik, kerja keras dan loyalitas kerja yang tinggi dari segenap lembaga pemerintah. Kinerja perencanaan pembangunan yang baik memberikan hasil yang maksimal, bermutu dan tepat sasaran. Kinerja perencanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh Bappeda Pakpak Bharat periode ialah: a. Menyelesaikan rencana pembangunan jangka panjang yang merupakan rencana pembangunan yang berasal dan sejalan dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

11 b. Menyelesaikan rencana pembangunan jangka menengah daerah untuk bidang sosial budaya yang terdiri dari peningkatan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ketenagakerjaan dan bidang lainnya. c. Menyelesaikan rencana kerja pemerintah daerah yang dilaksanakan setiap tahunnya terutama ditahun serta menyelesaikan rencana strategis dan prioritas pembangunan disetiap tahunnya. Kinerja Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat mengacu kepada permasalahan pokok yang terdapat di Kabupaten Pakpak Bharat. Sehingga yang menjadi pokok utama pembangunan Pakpak Bharat ialah 38 (1)Pembangunan sumber daya manusia. (2)Reformasi birokrasi dan tatanan pemerintahan. (3)Penguatan struktur perekonomian daerah. (4)Pengembangan infrastruktur dan tata ruang. (5)Pengendalian kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup. (6)Pembangunan kehidupan sosial, politik dan budaya politik yang demokratis. Sedangkan struktur organisasi serta jabatan badan perencanaan pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat telah diatur melalui peraturan Bupati no 4 tahun Struktur Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat memiliki kepala badan atau dikenal dengan kepala Bappeda yang berfungsi sebagai pemimpin pembuat kebijakan program pembangunan dan lainnya. Dibawah kepala bappeda terdapat sekretaris dan kepala sub bagian yang memiliki fungsi dan tugasnya masing masing. Untuk lebih jelas struktur organisasi lembaga teknis Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat dapat dilihat pada tabel Lihat RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat Periode Hal 145.

12 Tabel 2.4. Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat Jabatan Nama Pejabat Kepala Bappeda Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Sub Bagian Umum dan Perlengkapan Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya Bidang Penelitian dan Pengembangan Bidang Perekonomian Bidang Sosial Budaya Bidang Sarana Fisik dan Prasarana Umum Bidang Litbang, Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Ir. Parlaungan, M.Si R. Tumpal Manik, S.Sos Lamtiur MR Sitompul, SE Paul L Padang Kaben Habeahan, SE Edwart SMT Pandiangan, ST, MT Hendi Situmorang, S.Kom Lotman Y, Berutu, A.Md Lusiana Berutu Bahri Bancin, SH Iwan Taruna Berutu, S.Sn Fadlan saragih, SP Nursiah Capah, SE Augusman Harapan Padang, ST, M.Si Erika Juliana Berutu, SP Lampita Pasaribu, SE Wisma MF Maharaja Nurjadiaty Manik, A.Md Rohani Habeahan Aryanto Tinambunan, SP, M.Si Deli Mariaty Banuarea, S.Pt Sariyanto, S.Kom Ranni Sidebang, SE Jiwantry Boangmanalu, A.Md Rosdiana Berutu, SS Saifan, ST Gita Viswana Berutu, S.Sn Abdul Rohim Marpaung, SP Supriadi Kasmaida Boangmanalu Rudiyar Sembiring, ST, MT Sumber: Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2012.

13 2.3.Deskripsi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Pembangunan daerah dalam era desentralisasi dewasa ini mengacu dan dilaksanakan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera yang berkeadilan, demokratis, dan memiliki daya saing dan maju. Pembangunan masyarakat harus ditempatkan sebagai fokus utama dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan pembangunan, baik melalui pengembangan pelayanan dalam berbagai segi kehidupan seperti kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi maupun melalui dukungan pembangunan fisik non fisik lainnya. Artinya, pada akhirnya keberhasilan pembangunan itu tidak semata-mata dilihat dari aspek pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi melainkan juga sejauh mana Pemerintah mampu menciptakan kondisi masyarakat yang hidup dengan layak dan mampu meningkatkan taraf hidupnya secara berkesinambungan. Adanya pembangunan di kabupaten Pakpak Bharat merupakan hasil kerja keras dari segenap elemen pemerintah dan masyarakat. Sebenarnya pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dari pembangunan nasional yang dilakukan oleh Bappenas, yang secara khusus diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. 39 Maka pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat diarahkan untuk mendorong prakarsa dan peran aktif masyarakat, serta pengembangan potensi daerah secara optimal dan terpadu guna mengaktualisasikan kebijakan otonomi yang lebih nyata dan bertanggung jawab. Adapun rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Pakpak Bharat tahun merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Pakpak Bharat yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. Rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Pakpak 39 Sumber diolah melalui hasil wawancara dengan Parlaungan, Kepala Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat pada 21 Januari 2013 di Kantor Bappeda Pakpak Bharat, jam wib.

14 Bharat Tahun dalam penyusunannya berpedoman pada dokumen perencanaan pembangunan lainnya, seperti rencana tata ruang dan rencana pembangunan jangka panjang kabupaten, rencana tata ruang dan rencana pembangunan jangka panjang provinsi serta memperhatikan rencana pembangunan jangka menengah Provinsi Sumatera Utara dan rencana pembangunan jangka menengah secara nasional. Rencana pembangunan jangka menengah daerah Pakpak Bharat sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah Provinsi Sumatera Utara dan rencana pembangunan jangka menengah negara Indonesia dalam lingkup nasional. Untuk dapat melaksanakan rencana pembangunan jangka menengah daerah Pakpak Bharat tentunya perlu visi ataupun cita-cita dari suatu program perencanaan pembangunan. Visi pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat ialah terwujudnya masyarakat Pakpak Bharat yang sejahtera serta kepemimpinan yang adil dan demokratis didukung pemerintahan yang professional yang berfokus kepada peningkatan perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesehatan dengan menjunjung tinggi nilai budaya Pakpak dan agama. Visi ini merupakan satu kesatuan dari visi pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat secara keseluruhan. 40 Kepemimpinan yang adil, demokratis, pemerintahan yang profesional dan masyarakat yang sejahtera merupakan komponen strategis yang sangat diharapkan dapat terwujud pada pembangunan jangka menengah di Pakpak Bharat. Ketiganya merupakan strategi mewujudkan masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat yang nduma. 41 Masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat yang menjadi dambaan dan dicita-citakan bersama yaitu masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan hidup layak, baik dari sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kehidupan sosial lainnya. 40 DokumenRPJMD Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat Periode Nduma: (dalam bahasa setempat) yang berarti sejahtera. Hal ini terkait dengan kesejahteraan masyarakat Pakpak Bharat merupakan harapan dan keinginan sejak Pakpak Bharat menjadi kabupaten.

15 Proses perencanaan pembangunan di Pakpak Bharat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan dinamika politik lokal. Proses ini erat kaitannya dengan konstelasi politik, bahkan dalam proses penyusunan rencana jangka menengah sekalipun dilakukan melalui pendekatan politik yang dideskripsikan dalam visi, misi dan program kepala daerah terpilih langsung yang diakui sebagai program prioritas pembangunan jangka menengah daerah. 42 Proses dan urutan penyusunan rencana pembangunan jangka menengah ini dilakukan dengan berbagai bentuk pendekatan, antara lain pendekatan politis, teknokratis, partisipatif, (top down) dan (bottom up). Sejak pergantian kepemimpinan kepala daerah, maka proses politik terjadi dalam setiap pengambilan kebijakan perencanaan pembangunan, mulai dari legislatif sampai kepada kelompokkelompok penekan yang mengharapkan agar pembangunan berlangsung cepat dan tepat. Rencana pembangunan jangka menengah bertujuan untuk menyediakan data dan dokumen perencanaan lima tahunan. Dokumen ini akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana strategis satuan kerja perangkat daerah, rencana kerja pemerintah daerah dan rencana kerja perangkat daerah sesuai dengan Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah. Rencana pembangunan jangka menengah daerah juga disusun dengan memperhatikan data statistik regional dan lokal seperti data statistik dibidang ekonomi seperti lapangan pekerjaan dan tingkat pendapatan rata-rata masyarakat, potensi dan sektor unggulan daerah serta bidang lainnya. Kemudian data statistik dibidang sosial budaya seperti kondisi tingkat kesehatan rata-rata masyarakat, angka kemiskinan, tingkat pengangguran, angka pendidikan dasar dan menengah dan lainnya. Serta terakhir merupakan data statistik dibidang fisik prasarana, seperti rencana tata ruang dan kawasan dan 42 Sumber diolah melalui hasil wawancara dengan Paul L Padang, Staff Ahli bidang Kebijakan Perencanaan dan Humas Politik Pemerintahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat pada 22 Januari 2013 di kantor Bappeda Pakpak Bharat, jam wib.

16 wilayah, kantong-kantong kemiskinan, kawasan tertinggal, desa dan kecamatan serta kondisi lingkungan. Rencana pembangunan jangka menengah daerah Pakpak Bharat tahun disusun untuk memberikan landasan kebijakan pembangunan selama lima tahun demi terlaksananya pencapaian visi, misi dan program kepala daerah dan sebagai kinerja kepala daerah khususnya dan kinerja pemerintah daerah Pakpak Bharat pada umumnya. Rencana pembangunan jangka menengah merupakan salah satu program kegiatan tahunan daerah yang akan dimulai dari forum musyawarah perencanaan pembangunan daerah secara berjenjang, yaitu mulai dari desa, kecamatan sampai tingkat kabupaten. Oleh karena itu isi dan substansinya mencakup indikasi rencana program dan kegiatan, baik dengan satu sumber pembiayaan dari anggaran pendapatan belanja negara, anggaran pendapatan belanja daerah provinsi dan anggaran pendapatan belanja daerah Kabupaten Pakpak Bharat. Dalam proses perencanaan dibutuhkan pula kerjasama dari masyarakat. Proses inilah yang kemudian tercipta menjadi sebuah kebijakan, sehingga setiap tahun selalu dilaksanakan jajak pendapat dengan seluruh masyarakat Pakpak Bharat atau peristiwa dikenal dengan musyawarah perencanaan pembangunan. Musyawarah perencanaan pembangunan daerah, merupakan media dalam merespon berbagai isu strategis dan aspirasi masyarakat dalam pembangunan. Hasil dari musyawarah ini, dijadikan bahan pokok dalam penyusunan rencana kerja Kabupaten Pakpak Bharat untuk setiap tahunnya, yang didalamnya memuat prioritas pembangunan daerah, arah kebijakan keuangan daerah, rencana kerja, serta kerangka anggaran pembangunan daerah, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah, maupun yang berupa stimulan pembangunan untuk mendorong partisipasi masyarakat Sumber diolah melalui hasil wawancara denganparlaungan, Kepala Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat di kantor Bappeda Pakpak Bharat pada 21 Januari 2013, jam wib.

17 Musyawarah perencanaan pembangunan daerah merupakan tahapan akhir dari serangkaian proses perencanaan satu tahun ke depan, yang di mulai dari tingkat desa, kecamatan dan forum satuan kerja perangkat daerah.selain hal tersebut, musyawarah perencanaan pembangunan daerah merupakan sebuah cara koordinasi antar instansi dan elemen pemerintah, masyarakat dan partisipasi seluruh pembangunan, untuk memformulasikan prioritas program pembangunan dan kegiatan pembangunan yang sesuai kebutuhan, sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan termasuk dalam peningkatan perekonomian daerah. Rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Pakpak Bharat dirancang dengan tujuan untuk 44 (1)Menjadi pedoman dalam penyusunan rencana pembangunan tahunan daerah Kabupaten Pakpak Bharat. (2)Menjadi acuan resmi bagi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan DPRD Pakpak Bharat dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai APBD Pakpak Bharat, APBD Sumatera Utara, APBN dan sumber pembiayaan lainnya. (3)Menyediakan satu tolok ukur untuk melakukan evaluasi kinerja pemerintah daerah dan satuan kerja perangkat daerah. (4)Memaparkan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Pakpak Bharat. (5)Memudahkan pemerintah daerah Kabupaten Pakpak Bharat dan DPRD Pakpak Bharat dalam menyusun kebijakan sercara terpadu, terarah dan terukur. Periode , Pakpak Bharat memiliki beberapa program yang bertujuan demi kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Program kerja lima tahunan ini tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah yang telah disetujui oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan DPRD. Program ataupun rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Pakpak Bharat tahun dapat di klasifikasikan pada tabel Lihat Dokumen RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat Periode , hal 3-4.

18 Tabel 2.5.RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat No Program RPJMD 1 Peningkatan Ekonomi dan Pendapatan Masyarakat 2 Birokrasi Pemerintah dan Pelayanan Umum 3 Politik dan HAM 4 Pendidikan 5 Kesehatan 6 Lingkungan Hidup 7 Perumahan dan Infrastruktur 8 Budaya dan Pariwisata 9 Perlindungan Masyarakat dan Kesejahteraan Masyarakat Sumber: Diolah melalui dokumen RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat periode Banyak bidang yang terdapat dalam rencana pembangunan jangka Pakpak Bharat, namun ada sembilan bidang utama yang menjadi fokus rencana jangka menengah demi mewujudkan masyarakat sejahtera. Peningkatan sektor ekonomi melalui sektor-sektor lainnya seperti pertanian, perkebunan dan jasa. Tidak lupa pemerintah daerah Pakpak Bharat juga membenahi sektor birokrasi pemerintah dan pelayanan publik, politik dan hak asasi manusia serta bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, perumahan, budaya dan perlindungan masyarakat. Untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat, beberapa program kerja ditawarkan oleh pemerintah Pakpak Bharat. Bidang pertanian dan perkebunan masih mendominasi program peningkatan pendapatan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh hampir mayoritas masyarakat ataupun penduduk asli yang berdomisili di kabupaten Pakpak Bharat menggantungkan kehidupannya melalui sektor pertanian dan perkebunan rakyat. Sehingga inilah yang menjadi fokus utama kepala daerah yang dituangkan dalam rencana kerja jangka

19 menengah. Program peningkatan perekonomian dan pendapatan masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat dapat dilihat pada tabel 2.6. Tabel 2.6. Program Kerja Bupati Pakpak Bharat Bidang Peningkatan Pendapatan Masyarakat No Program Kerja 1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. 2 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian,Perkebunan). 3 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian, Perkebunan. 4 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian, Perkebunan. 5 Program Peningkatan Produksi Pertanian, Perkebunan. 6 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perkebunan Lapangan. 7 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak. 8 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan. 9 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan. 10 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan. 11 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan. 12 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. 13 Perlindungan dan Konversi Sumber Daya Hutan. 14 Program Pemanfaatan Kawasan Hutan Industri. 15 Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan. 16 Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan. 17 Program Pengembangan Budidaya Perikanan. 18 Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan. 19 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan. 20 Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar. Sumber: RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat periode , hal 153.

20 Pada tabel 2.7 dapat dilihat bahwa adanya berbagai program pencapaian peningkatan pemerintahan yang profesional, kreatif dan fasilitatif. Pembenahan birokrasi dan pelayanan umum demi meningkatkan pemerintahan yang profesional, kreatif dan fasilitatif solusi demi perbaikan pada bidang birokrasi pemerintah. Bidang ini diharapakan agar pemerintah mampu mendengar dan menyerap aspirasi masyarakat yang kemudian diimplementasikan pemerintah melalui skema pengambilan keputusan dan kebijakan bersama lembaga legislatif.

21 Tabel 2.7. Program Kerja Bupati Pakpak Bharat Bidang Birokrasi dan Pemerintahan No Program Kerja 1 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah. 2 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah. 3 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. 4 Program Peningkatan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan daerah. 5 Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa. 6 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan. 7 Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan. 8 Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan. 9 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi. 10 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat. 11 Program Peningkatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah 12 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan. 13 Program Penataan Daerah Otonom Baru. 14 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan. 15 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen, Arsip Daerah. 16 Program Pemeliharaan Rutin, Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan,Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi. 17 Program Pendidikan Kedinasan. 18 Program Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur. 19 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur. Sumber: RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat periode , hal 155.

22 Pendidikan menjadi fokus utama dalam rencana jangka menengah mengikuti trend dari pemerintah pusat. Sejak lama oleh pemerintah pusat bidang pendidikan mendapat bagian yang cukup besar dalam anggaran. Hal ini jelas berdampak juga ke daerah-daerah. Pendidikan menjadi fokus misi rencana kerja di Pakpak Bharat dengan alokasi 20 persen dana anggaran dari anggaran pendapatan belanja daerah setiap tahunnya. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat maka dibidang ini ditetapkan program pembangunan seperti pada tabel 2.8. Tabel 2.8. Program Kerja Bupati Pakpak Bharat Bidang Pendidikan Masyarakat No Program Kerja 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini. 2 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. 3 Program Pendidikan Menengah. 4 Program Pendidikan Non Formal. 5 Program Pendidikan Luar Biasa. 6 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 7 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan. Sumber: RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat periode , hal 159 Kesehatan menjadi fokus utama dikarenakan masyarakat Pakpak Bharat masih sulit untuk mengakses sejumlah sarana dan prasarana kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, selain karena faktor geografis, faktor sosial serta faktor-faktor lainnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan serta peningkatan sarana prasarana kesehatan maka ada beberapa program pembangunan seperti pada tabel 2.9.

23 Tabel 2.9. Program Kerja Bupati Pakpak Bharat Bidang Kesehatan No Program Kerja 1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat. 3 Program Pengawasan Obat dan Makanan. 4 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia. 5 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat. 6 Program Perbaikan Gizi Masyarakat. 7 Program Pengembangan Lingkungan Sehat. 8 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. 9 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan. 10 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin. 11 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas, puskesmas pembantu dan jaringannya. 12 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit, rumah sakit jiwa, rumah sakit paru-paru, rumah sakit mata. 13 Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit, rumah sakit jiwa, rumah sakit paru-paru, rumah sakit mata. 14 Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan. 15 Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita. 16 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia. 17 Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan. 18 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. Sumber: RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat periode , hal 165

24 Selain empat bidang yang telah dijabarkan diatas terdapat bidang-bidang lainnya yang menjadi program kerja jangka menengah pemerintah daerah Pakpak Bharat seperti (5)Memantapkan tata hubungan yang dinamis dengan pemerintah atasan dan kerjasama saling menguntungkan dengan daerah lain khususnya yang berbatasan langsung. (6)Meningkatkan iklim keterbukaan dan partisipatif dalam sistem sosial, politik dan birokrasi. (7)Meningkatkan sinergitas para pihak dalam pemberdayaan masyarakat. (8)Meningkatkan kualitas hidup dan menguatkan peran perempuan dalam pembangunan. (9)Mewujudkan komitmen bersama dalam penegakan hukum secara konsisten dan konsekuen. (10)Meningkatkan hubungan yang dinamis dengan masyarakat pakpak perantau. (11)Menjadikan budaya Pakpak sebagai landasan dalam kebijakan publik. (12)Melakukan tindakan nyata yang kreatif dan inovatif didalam menggali sumber pendapatan asli daerah. Program kerja dan misi kepala daerah Kabupaten Pakpak Bharat diatas merupakan satu kesatuan dengan rencana kerja jangka menengah kabupaten Pakpak Bharat dan visi misi kepala daerah terpilih. Era demokrasi pada saat ini memberikan dampak positif untuk masyarakat memilih kepala daerah sesuai dengan pilihannya. Sektor pembangunan infrastruktur sebagai dasar dari empat prioritas misi dan program kerja pada rencana pembangunan jangka menengah periode kepemimpinan Bupati Reminggo. Melalui sektor pembangunan infrastruktur fisik dan mengarah kepada sektor-sektor pembangunan lain. 45 Faktor visi dan misi serta program kerja yang ditawarkan oleh kepala daerah juga menjadi salah satu faktor utama masyarakat Pakpak Bharat untuk memilih seorang pemimpin. Dari sini terlihat bahwa visi dan misi bupati Pakpak Bharat sejak masa kampanye sampai menjabat masih sama yakni fokus pada beberapa bidang pembangunan utama dan bidang-bidang lainnya. 45 Sumber diolah melalui hasil wawancara dengan Parlaungan dan A. Harapan Padang, Kepala Bappeda dan Staff Ahli Bidang Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Perencanaan Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat, di kantor Bappeda pada 21 Januari 2013, jam wib.

25 2.4.Deskripsi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Rencana kerja pemerintah daerah Kabupaten Pakpak Bharat setiap tahunnya khususya tahun merupakan dokumen perencanaanpembangunan yang digunakan oleh satuan kerja perangkat daerah untuk menyusun rencana kerja yang akan dilaksanakan pada tahun Rencana kerja pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tahun merupakan dokumen perencanaan tahunan daerah yang dihasilkan melalui musyawarah perencanaan pembangunan yang dilaksanakan berjenjang, mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga terakhir pada tingkat kabupaten. Musyawarah perencanaan pembangunan merupakan tahapan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah sekaligus forum koordinasi antar instansi pemerintah dan menjadi tempat untuk melakukan dialog seluruh pelaku pembangunan demi menyelaraskan program dan kegiatan pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat. Hasil yang didapat melalui mekanisme musrenbang kemudian diolah kembali oleh Bappeda bersama seluruh pemerintah daerah melalui forum satuan kerja pemerintah daerah dan selanjutnya akan menghasilkan rencana kerja pemerintah daerah yang berlaku ataupun dilaksanakan setiap setahun sekali. Rencana kerja pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat setiap tahun merupakan bahan masukan bagi penyusunan rencana kerja pemerintah daerah Provinsi Sumatera utara setiap tahun. Rencana kerja dihasilkan melalui forum satuan kerja perangkat daerah provinsi, kabupaten dan kota dan menjadi bahan penyusunan rencana kerja pemerintah provinsi tahun melaui rapat kordinasi pusat dan musrenbang nasional. Untuk mendapat keselarasan antara rencana kerja pemerintah provinsi dan kabupaten dan kota maka penyusunan rencana kerja pemerintah provinsi dan kabupaten dan kota memerlukan masukan

26 dari daerah khususnya yang akan mempengaruhi pembangunan didaerah terkait dengan pendanaan program kerja dan APBD provinsi dan APBN, bantuan keuangan dari provinsi maupun sumber-sumber lainnya termasuk pinjaman dari luar negeri. Dengan adanya musrenbang setiap tahun diharapkan berbagai keinginan dan kebutuhan pembangunan yang dirasakan mendesak oleh satuan kerja perangkat daerah dapat disampaikan untuk dapat dibiayai dari APBN, APBD provinsi, APBD kabupaten maupun sumber-sumber dana lainnya.sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah, rencana kerja pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat setiap tahun memuat rencana kerja perangkat daerah yang akan dilaksanakan untuk setiap tahun pula. Isi dari rencana kerja pemerintah daerah ialah seperti prioritas pembangunan daerah, kinerja pemerintah daerah, penganggung jawab program, serta rincian pembiayaan program kerja. Dampak dari pelaksanaan otonomi daerah bukan hanya terpaut kepada konsep pemekaran dari kabupaten awal, atau juga pada pelaksaan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah beserta anggota legislatif, namun perlu diingat bahwa azas otonomi daerah akan berpengaruh kepada bentuk pembangunan suatu daerah kedepannya.daerah otonom merupakan tempat dimana kekuatan-kekuatan politik seringkali bermain setiap ada perumusan sampai kepada pelaksanaan kebijakan. Kedua bidang ini terkonsentrasi kepada pembagian anggaran kebijakan dan menjadi bidang yang sangat sering dipengaruhi oleh kondisi politik dan konstelasi politik yang terdapat di daerah tersebut. Berdasarkan keputusan bupati tentang rencana kerja pemerintah daerah tahun 2010 pasal yang ketiga dijelaskan bahwa rencana kerja pemerintah daerah tahun 2010 merupakan dokumen perencanaan daerah untuk periode satu tahun yaitu tahun 2010 yang dimulai dari tanggal 1 januari sampai dengan 31 september Rencana kerja pemerintah daerah kabupaten Pakpak Bharat mencakup begitu banyak bidang rencana kerja dan program serta tujuan akhir yang akan diperoleh. Tabel 2.10 merupakan intisari dan pokok utama program rencana kerja

27 kabupaten Pakpak Bharat tahun 2010 beserta jenis kegiatan dan jumlah anggaran dana yang disediakan. Selain rencana kerja tahunan terdapat prioritas pembangunan tahunan di Kabupaten Pakpak Bharat setiap tahun yang bertujuan agar dapat memenuhi kebutuhan rakyat yang mendesak. Prioritas pembangunan tahun 2010 merupakan kebijakan yang digagas dari kepemimpinan Bupati Makmur Berasa dan melalui kesepakatan bersama legislatif dan lembaga teknis dan perangkat daerah. Prioritas pembangunan pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2010 ialah (1)Peningkatan akses pendidikan dan kesehatan bagi penduduk miskin. (2)Pemanfaatan sumber daya ekonomi lokal secara optimal. (3)Peningkatan daya saing usaha mikro kecil menengah. (4)Pengembangan infrastruktur dan energi pedesaan. (5)Peningkatan keahlian dan keterampilan tenaga kerja. Pada tabel 2.10 terlihat bidang pendidikan, pekerjaan umum untuk sarana dan prasarana infrastruktur serta bidang penataan birokrasi dan otonomi daerah masih menjadi pokok program perencanaan pembangunan tahun Hal ini terlihat jelas dengan deskripsi masing-masing anggaran yang terdapat disetiap bidang. Bidang pendidikan menjadi pokok utama pemerintahan kabupaten Pakpak Bharat sesuai dengan amanat konstitusi dan kehendak pemerintah pusat. Selain itu anggaran pembangunan untuk masing-masing daerah administratif yakni delapan kecamatan yang terdapat di Pakpak Bharat cenderung memiliki anggaran yang tidak jauh berbeda, namun Kecamatan Kerajaan menjadi daerah yang paling banyak mendapat suntikan anggaran pembangunan dari pemerintah daerah Pakpak Bharat.

28 Tabel 2.10.Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat tahun No Rencana Program dan Kegiatan Total Anggaran 1 Bidang Pendidikan Rp Bidang Kesehatan Rp Bidang Pekerjaan Umum Rp Bidang Perencanaan Pembangunan 5 Bidang Perhubungan, Rp Bidang Lingkungan Hidup Rp Bidang Kehutanan dan Pertambangan Rp Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Rp Bidang Pertanian Rp Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Rp Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Rp Perlindungan Anak 12 Bidang Keluarga Berencana Rp Bidang Sosial Rp Bidang Ketenagakerjaan Rp Bidang Koperasi, Usaha Kecil Mengenah Rp Bidang Pemuda dan Olahraga Rp Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Rp Negeri 18 Bidang Urusan Otonomi Daerah dan Rp Pemerintahan 19 Sekretariat Daerah Rp Sekretariat DPRD Rp Inspektorat Kabupaten Rp Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Rp

29 Aset Daerah 23 Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Rp Pemerintahan Desa. 24 Kantor Kepegawaian Daerah Rp Kantor Pelayanan Perijinan Satu Pintu dan Rp Penanaman Modal 26 Kecamatan Salak Rp Kecamatan Kerajaan Rp Kecamatan STU Jehe Rp Kecamatan Siempat Rube Rp Kecamatan STU Julu Rp Kecamatan Pergetteng Getteng Sengkut Rp Kecamatan Tinada Rp Kecamatan Pagindar Mersada Rp Pemberdayaan Masyarakat Rp Urusan Kearsipan Rp Urusan Komunikasi dan Informasi Rp Sumber: RKPD Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2010, hal 251. Perencanaan pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2011 merupakan evaluasi dan penilaian ulang dari kinerja atau pencapaian perencanaan pembangunan Pakpak Bharat tahun Evaluasi terhadap keberhasilan ini akan mencerminkan bagaimana penerapan dan implementasi suatu program ataupun kegiatan dibidang perencanaan pembangunan demi tercapainnya kesejahteraan rakyat. Data yang diperoleh tahun 2010 mengenai program perencanaan pembangunan daerah merupakan kelanjutan dari tahun 2009 dan seterusnya. Perlu diingat bahwa rencana kerja pemerintah daerah tahun 2010 merupakan program kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya yaitu tahun

30 2009. Untuk tahun 2010 merupakan tahun politik bagi kabupaten Pakpak Bharat karena adanya momen pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah periode , sehingga adapun RKPD tahun 2010 merupakan RKPD yang disahkan dibawah kepemimpinan bupati dan wakil bupati periode sebelumnya yakni bupati Makmur Berasa. Melalui evaluasi perencanaan pembangunan di tahun 2009 dan 2010, maka dibawah kepemimpinan bupati Reminggo Yolando Berutu menetapkan beberapa prioritas pembangunan. Untuk tahun 2011 dilakukan evaluasi dan penilaian terhadap isu strategis seperti akses dan kualitas pendidikan, akses dan kualitas kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, permodalan dan usaha mikro kecil menengah, kemiskinan dan penganggutan, ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah, peningkatan kemajuan desa dan pengembangan budaya daerah. Dengan adanya evaluasi terhadap pembangunan ditahun sebelumnya diharapkan mampu untuk lebih menjangkau terhadap seluruh masyarakat kabupaten Pakpak Bharat. Sedangkan yang menjadi prioritas pembangunan pemerintah kabupaten Pakpak Bharat periode 2011 ialah (1)Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan serta peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. (2)Peningkatan ekonomi yang didukung oleh pembangunan pertanian, koperasi, usaha mikro kecil menengah dan infrastruktur. (3)Pengembangan dan pemeliharaan nilai-nilai budaya Pakpak. Pada tabel telihat bidang pendidikan, kesehatan dan pekerjaan umum atau infrastruktur menjadi fokus utama pemerintah Pakpak Bharat pada rencana pembangunan tahun Anggaran yang disiapkan paling banyak pada bidang pekerjaan umum atau infrastruktur, sedangkan anggaran pembangunan daerah administratif masih mengikuti kebijakan pembangunan tahun Adapun yang menjadi program kegiatan perencanaan pembangunan kabupaten Pakpak Bharat tahun kerja 2011 yang dimulai dari 1 Januari sampai 31 September 2011 dapat diklasifikasikan pada tabel 2.11.

31 Tabel Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat tahun No Rencana Program Total Anggaran 1 Urusan Pendidikan Rp Urusan Kesehatan Rp Bidang Pekerjaan Umum Rp Bidang Perhubungan Rp Bidang Lingkungan Hidup Rp Bidang Kehutanan dan Pertambangan Rp Bidang Bidang Koperasi, Usaha Mikro Rp Kecil Mengenah 8 Urusan Pemberdayaan Masyarakat Rp Urusan Sekretariat Daerah Rp Urusan Pilihan Rp Urusan Pertanian Rp Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Rp Kehutanan 13 Urusan Kehutanan Rp Urusan Energi dan Sumber Daya Rp Mineral 15 Urusan Pariwisata Rp Urusan Kelautan, Perikanan Rp Urusan Perdagangan Rp Urusan Industri Rp Urusan Ketransmigrasian Rp Sumber: RKPD Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2011, hal 153.

32 Sistematika perencanaan pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat tidak banyak mengalami perubahan ditahun 2012, hal ini dikarenakan pada tahun 2012 Kabupaten Pakpak Bharat masih dipimpin oleh kepala daerah yang sama. Seringkali ketika terjadi pergantian ataupun rotasi kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah maka terjadi perubahan dalam keputusan, kebijakan dan peraturan daerah. Pada tahun 2012 masih terlihat bahwa bidang pendidikan merupakan bidang yang paling besar mendapat bagian dikarenakan 20 persen dari anggaran pendapatan belanja daerah dan anggaran pendapatan belanja negara dipergunakan untuk peningkatan pendidikan. Kemudian disusul dengan urusan dibidang kesehatan dan bidang-bidang lainnya. Masih seperti tahun 2011, mengikuti arah kebijakan rencana pembangunan jangkan menengah dan rencana kerja tahunan sebelumnya maka kebijakan prioritas pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2012 ialah (1)Peningkatan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan mencakup pemerataan, keterjangkauan dan peningkatan kualitas pendidikan. (2)Peningkatan perekonomian daerah dengan titik berat pada pengembangan sektor pertanian, industri kecil maupun rumah tangga dan koperasi. (3)Penataan dan penyediaan sarana dan prasarana wilayah pesedaan dan sarana publik. (4)Pengembangan kelestarian seni, budaya lokal dan pariwisata. Perbandingan anggaran pembangunan setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan terutama dibawah kepemimpinan Reminggo Yolando Berutu. Anggaran pembangunan daerah administratif menjadi bagian yang tidak terpisahkan setelah bidang bidang pendidikan, kesehatan dan pekerjaan umum atau infrastruktur. Anggaran pembangunan daerah administratif tingkat kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat mengalami peningkatan. Dari delapan kecamatan yang terdapat di Pakpak Bharat, Kecamatan Salak menjadi daerah yang paling banyak mendapat anggaran pembangunan ditahun Program perencanaan pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat tahun kerja 2012 yang dimulai dari 1 Januari sampai 31 September 2012 dapat di klasifikasikan pada tabel 2.12.

BUPATI PAKPAK BHARAT,

BUPATI PAKPAK BHARAT, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DESA CIKAOK, DESA NAPATALUM PERLAMBUKEN, DESA PAGINDAR, DESA LAE MBENTAR DI KECAMATAN SALAK, DESA KUTA JUNGAK, DESA SIEMPAT

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT,

BUPATI PAKPAK BHARAT, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SITELLU TALI URANG JULU, KECAMATAN PERGETTENG-GETTENG SENGKUT, KECAMATAN PAGINDAR, KECAMATAN TINADA DAN KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1.Profil Kabupaten Pakpak Bharat Kabupaten Pakpak Bharat merupakan sebuah kabupaten baru di Provinsi Sumatera Utara yang berdiri pada tahun 2003. Kabupaten Pakpak Bharat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1 1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

Tanjung Mulia, Desa Mbinalun sebagai pemekaran dari Desa Tanjung Muli

Tanjung Mulia, Desa Mbinalun sebagai pemekaran dari Desa Tanjung Muli PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN DESA AORNAKAN II KECAMATAN PERGETTENG-GETTENG SENGKUT, DESA PERJAGA, DESA MALUM, DESA MBINALUN KECAMATAN SITELLU TALI URANG

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH,

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (1) dan (2)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (1) dan (2) PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB DAN PILIHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Wilayah Kecamatan Pergetteng getteng Sengkut terdiri dari 5 wilayah Administrasi

BAB II. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Wilayah Kecamatan Pergetteng getteng Sengkut terdiri dari 5 wilayah Administrasi BAB II Gambaran Umum Daerah Penelitian Gambaran Wilayah Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut Wilayah Kecamatan Pergetteng getteng Sengkut terdiri dari 5 wilayah Administrasi Desa,yaitu Aornakan I, Aornakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG 1 BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan regional, juga bermakna sebagai pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL, BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG POLA HUBUNGAN KERJA ANTAR PERANGKAT DAERAH DAN ANTARA KECAMATAN DENGAN PEMERINTAHAN DESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah dibagi menjadi beberapa tahapan mulai dari Perencanaan Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Tahunan. Dokumen perencanaan jangka panjang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.130,2016 Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH. ORGANISASI. TATA LAKSANA. Kedudukan. Susunan Organisasi. Tugas. Fungsi. Tata

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) DAERAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN PADA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60-

BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60- BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1.Kota Metro Kota Metro secara geoafis terletak pada 105,170-105,190 bujur timur dan 5,60-5,80 lintang selatan, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung).Wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013-2018 1.1. Latar Belakang Lahirnya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM... I-1 1.3. GAMBARAN UMUM JAWA BARAT... I-4 1.3.1.

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013-2015 Penyelenggaraan penanggulangan bencana bertujuan untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI LANDAK, : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

Daftar Lampiran Wawancara

Daftar Lampiran Wawancara Daftar Lampiran Wawancara 1. Laporan hasil wawancara dengan Bapak Ir. Parlaungan, M.Si, Kepala Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat. Pertanyaan:Bisa bapak jelaskan mengenai apakah visi dan misi BAPPEDA periode

Lebih terperinci

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1 PEDOMAN TRANSISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak Tahun 2011-2016 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 23 TAHUN 2017

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 1 BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (LAMPIRAN Ia : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 21 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembangunan daerah yang merupakan kewenangan daerah sesuai dengan urusannya, perlu berlandaskan rencana pembangunan daerah yang disusun berdasarkan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang tahun 2015-2019 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N Lampiran : Peraturan Bupati Semarang Nomor : 46 Tahun 2013 Tanggal : 30 Mei 2013 BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan

Lebih terperinci

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU, SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah, yang disusun melalui 4 pendekatan, yaitu: Pendekatan Teknokratis

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO Rancangan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Lampung adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung, yang merupakan penjabaran dari Rencana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR : 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN NIAS SELATAN, KABUPATEN PAKPAK BHARAT, DAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, tiap individu selalu dihadapkan pada aturan, norma, standar, ukuran yang harus dipenuhi. Aturan, norma, standar, maupun ukuran tersebut

Lebih terperinci