PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS IBADAH MASYARAKAT DESA ULUPOHARA KECAMATAN BESULUTU KABUPATEN KONAWE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS IBADAH MASYARAKAT DESA ULUPOHARA KECAMATAN BESULUTU KABUPATEN KONAWE"

Transkripsi

1 PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS IBADAH MASYARAKAT DESA ULUPOHARA KECAMATAN BESULUTU KABUPATEN KONAWE SITTI WAHYUNI NIM PENDAHULUAN Islam adalah agama yang sangat memperhatikan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Individu berbuat untuk kemaslahatan masyarakat, oleh karena itu Islam mewajibkan setiap pemeluknya untuk bertanggungjawab terhadap saudaranya dan segenap umat manusia pada setiap waktu dan keadaan. Dakwah merupakan segala usaha dan kegiatan yang disengaja dan terencana dalam wujud sikap, ucapan dan perbuatan yang mengandung ajakan dan seruan, baik langsung maupun tidak langsung. Hal ini ditujukan pada perorangan, masyarakat atau golongan supaya tergugah jiwanya, terpanggil hatinya kepada ajaran Islam untuk selanjutnya mempelajari dan menghayati serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. 1 Keikutsertaan penyuluh di dalamnya adalah keadaan yang dapat memberi warna pemahaman agama yang khas. Selain itu, merupakan sosok yang dipercaya memiliki keilmuan dan kelihaian didalam menganalisis sebuah masalah Keduanya akan berjalan beriringan dalam penyelesaian menurut problem yang tengah dihadapi oleh seluruh ataupun sebagian umat. Peranan penyuluh agama Islam dalam dakwahnya sangat penting baik dalam eksistensi praktek ibadah maupun sebagai tenaga pembina dan pembimbing yang menyertai masyarakat. Keberadaan penyuluh agama yang menjalankan peranannya serta di ikuti dengan kesungguhan upaya maka suatu masalah 2002) h Zulkifli. Ilmu Dakwah Aplikasinya Dalam Masyarakat (Makassar: Yayasan Fatiya,

2 termasuk rendahnya aktivitas ibadah masyarakat berdasarkan visi penugasannya tentu akan berusaha dalam mengatasinya. Selain itu, kehadiran penyuluh agama sangat relevan dengan tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu masyarakat yang sadar untuk mengembangkan nilai-nilai luhur keagamaan etika dan moral. Telah di ketahui bersama bahwa tujuan keberadaan penyuluh dalam suatu masyarakat adalah salah satu bentuk kepercayaan akan kemampuannya di dalam meramu strategi yang tepat guna menyelesaikan masalah yang ada berdasarkan pengamatan dan pengalamannya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk menganalisis peran penyuluh agama dalam meningkatkan aktivitas ibadah di Desa Ulupohara Kecamatan Besulutu Kabupaten Konawe, strategi penyuluh agama dalam meningkatkan aktivitas ibadah di Desa tersebut serta Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi pendukung dan penghambat penyuluh agama Islam dalam meningkatkan aktivitas ibadah masyarakat di Desa Ulupohara Kecamatan Besulutu Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini ada deskriptif kualitatif. Metode pengambilan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara kepada penyuluh agama, warga masyarakat, tokoh masyarakat, sekertaris desa, dan anggota majelis taklim Desa Ulupohara. PEMBAHASAN A. Konsep Dakwah Penyuluh Agama Terdiri dari pengertian dakwah : adalah ajakan dan seruan. sesuatu itu tidak di namai dakwah bila tidak di maksudkan untuk membawa manusia kejalan Allah 2. Selain hal tersebut di dalam prakteknya dilapangan haruslah sesuai dengan dakwah menurut pandangan Al-Qur an, dasar hukum berdakwah, tujuan dakwah, subyek dakwah dan obyek dakwah. Disamping itu ada strategi dakwah : merupakan perpaduan dari perencanaan (planning) dan management dakwah untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga bagi seorang penyuluh patut 2 Ibid., h. 146

3 memerhatikan aspek-aspek pentingnya strategi dakwah. Diantara tekhnik-tekhnik yang ada yaitu : Dakwah secara tatap muka (face to face). Selain itu, penting juga untuk memprioritaskan Materi Dakwah, Metode Dakwah. Sedangkan penyuluh agama : Secara umum, istilah Penyuluh ini di ambil dari kata dasar suluh yang searti dengan obor. Sementara secara khusus adalah : orang yang memberikan bantuan baik kepada individu atau khalayak dengan menggunakan metode-metode islam agar yang bersangkutan dapat keluar dari masalahnya dalam aktivitas ceramah sebagai penerangan 3. Karena itu dapat berarti penerangan tentang sesuatu. Istilah penyuluhan dalam arti penerangan ini selanjutnya banyak digunakan dalam kegiatan seperti, penyuluhan pertanian, yaitu pemberian penerangan dan bimbingan kepada para petani tentang cara-cara bertani yang baik dan benar. Sama halnya dengan penyuluhan Agama, merupakan serangkaian aktivitas penerangan dan bimbingan kepada masyarakat dalam ranah Agama utamanya Islam, tentang apa dan bagaimana mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Akan halnya dengan orang yang melaksanakan aktivitas penyuluhan disebut dengan Istilah penyuluh. 4 Sederhananya, penyuluhan Agama adalah aktivitasnya sedang penyuluh Agama adalah orang yang melaksanakan aktivitas penyuluhan terhadap masyarakat. Dengan kata lain orang yang memberikan bantuan baik kepada individu atau khalayak dengan menggunakan metode-metode islam 5 agar yang bersangkutan dapat keluar dari masalahnya dalam aktivitas ceramah sebagai penerangan. 6 Sedangkan tugas penyuluh : yaitu menjalankan suatu proses usaha untuk mencapai tujuan yaitu perubahan baik dalam bentuk pandangan, sikap keterampilan dan sebagainya 7 3 Isep Zainal Arifin : Bimbingan Penyuluhan Islam, Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi Islam, (Jakarta, Rajawali Pers, 2009), h Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008) h Isep Zainal Arifin : Bimbingan Penyuluhan Islam, Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi Islam, (Jakarta, Rajawali Pers, 2009), h Isep Zainal Arifin : Bimbingan Penyuluhan Islam, Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi Islam, (Jakarta, Rajawali Pers, 2009), h M. Umar, Sartono: Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung, Pustaka Setia, 2001), h. 14

4 Selain itu juga terjadi suatu proses dakwah yang didalamnya terdapat upaya pembentukan pemahaman, persepsi dan sikap atau kesadaran mad u (obyek dakwah). Kegiatan dakwah dapat dilakukan dengan pendekatan dakwah ucapan (bi al-qawl/al-lisan), dan dakwah melalui perbuatan (bi al-af al/bi al-amal) 8. C. Penelitian Yang Relevan Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Darwis mahasiswa jurusan Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Qaimuddin Kendari dengan judul Peranan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dalam meningkatkan pembinaan remaja mesjid Al-Mukhlis Kelurahan Wundudopi Kecamatan Baruga Kota Kendari 9 Pada skripsi ini dituliskan bahwa adanya keterbatasan pengurus lembaga serta adanya masalah remaja yang bersifat sosial menjadikan problemnya tidak kunjung terselesaikan. Di dusun tertentu dari desa yang saya teliti kondisi sosialnya relatif stabil khususnya dusun satu. Tinggal bagaimana menyamakan kondisi itu dengan dusun dua dan dusun tiga. Penelitian lain dilakukan oleh Jumriyadin mahasiswa jurusan Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Qaimuddin Kendari dengan judul Peranan dakwah Islam dalam meningkatkan pengamalan ibadah masyarakat di Desa lalobao Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan 10 Di dalam kesimpulan penelitiannya menegaskan bahwa di perlukan adanya penyuluhan dan bimbingan keagamaan dengan model yang telah ada. Penelitian ini lebih menggali pada pendekatan cara penyuluh agama (dengan sampel dusun satu) dalam upaya untuk memahamkan secara murni dan konsekuen 8 Ibid., h Darwis. Peranan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dalam menin gkatkan pembinaan remaja mesjid al-mukhlis Kelurahan Wundudopi Kecamatan Baruga Kota Kendari. Jurusan Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Qaimuddin Kendari. Skripsi Mahasiswa Diterbitkan, Jumriyadin. Peranan Dakwah Islam Dalam Meningkatkan Pengamalan Ibadah Masyarakat di Desa Lalobao Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan. Jurusan Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Qaimuddin Kendari. Skripsi Mahasiswa Diterbitkan, 2010

5 pada masyarakat yang tentu ini sedikit berbeda dengan pendekatan yang ada sebelumnya. Masjid memang memiliki peran yang vital dalam sisi religius masyarakat. Selain sebagai tempat pelaksanaan ibadah juga sebagai tempat dilaksanakannya tarbiyah, Rasul contohkan demikian, bahkan hingga hari ini aktivitas tarbiyah sebagaimana dilaksankaan oleh Rasul banyak kita jumpai di masjid-masjid sekitar kita. Pada sisi masyarakat, keberadaan masjid ini sangat tepat jika digunakan sebagai wadah tarbiyah bagi mereka. Baik dari segi keahlian seperti halnya membaca Al Qur an atau dalam hal pembinaan hingga para masyarakat tertanam dalam dirinya dorongan untuk meningkatkan aktivitas ibadah. Pada lokasi penelitian, penggunaan masjid sebagai wadah aktivitas tarbiyah terhadap masyararakat sudah tampak meski belum bisa dikatakan sepenuhnya di ikuti oleh mereka. Tapi setidaknya jika aktivitas seperti ini sudah mulai tampak, masyarakat tidak lagi awam bahwa posisi masjid hanya sekedar tempat peribadatan. Adapun dari segi sarana peribadatan Desa Ulupohara baru mempunyai satu masjid, tapi ini setidaknya lebih dari cukup untuk mengcover masyarakat yang ada di Desa tersebut. Berdasarkan jenjang pendidikan pada masyarakat di Desa Ulupohara kita memang belum banyak melihat masyarakat yang mengenyam pendidikan sampai pada tingkat Strata 1 (Sarjana). Adalah suatu kesyukuran bahwa di Desa Ulupohara Kabupaten Konawe 100 % dari jumlah penduduknya berstatus sebagai Muslim, yakni jumlah keseluruhan 534 Orang (272 laki-laki dan 262 perempuan) 11 A. Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Meningkatkan Ibadah Masyarakat di Desa Ulupohara Kecamatan Besulutu Kabupaten Konawe Pertama, pembina (model penyuluhan informatif) : Sebenarnya dakwah mengenai pembiasaan aktivitas ibadah di tengah-tengah masyarakat telah saya 11 Profil Desa Ulupohara. Departemen dalam negeri Direktorat jenderal Pemberdayaan masyarakat dan desa Tahun 2015

6 mulai sejak tahun Sebagai penyuluh non pegawai tentunya saya membina anak-anak melalui TPQ. 13. Kedua : Pendamping (cara penyuluhan persuasif). Pada saat itu pernah juga masyarakat memakai qunut pada shalat idhul adha dan ini sudah dianggap benar 14. Berkunjung : Sangat harmonis dan lancar, dengan cara pendekatannya itu dia miliki 15. Pembiasaan perilaku : Sebenarnya dakwah mengenai pembiasaan aktivitas ibadah di tengah-tengah masyarakat telah saya mulai sejak tahun Saat itu masyarakat di Desa ini masih asing dengan ibadah. Maka saya pun menjalaninya dengan penuh kesabaran. Tahun ini ibadah madhah sudah bagus dengan cara mengajak anakanak terlebih dahulu lalu di ikuti orang dewasa 16. Ketiga, penggerak (tekhnik penyuluhan rekreatif) : Upaya yang dilakukan cukup memberikan contoh dengan cara melaksanakan ibadah yang baik supaya dapat ditiru oleh masyarakat itu sendiri 17 C. Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Meningkatkan Ibadah Masyarakat di Desa Ulupohara Ceramah : Melalui ceramah saat shalat jum at menyampaikan perkara keimanan yang terkait dengan ibadah 18. Tanya jawab : Adanya upaya perbaikan yang di lakukan penyuluh agama ketika sebagian masyarakat ada yang bermasalah ibadahnya 19. Diskusi dan seminar : Disamping itu penyuluh tidak lupa untuk memusyawarahkan masalah tersebut kepada pemerintah setempat, dan lain-lain 20. Infiltrasi (infiltration) : Upaya yang di lakukan yakni dengan cara pendekatan secara individu dengan penyuluh. Karena terpupuknya kekeluargaan 21. Bercerita : Memberikan pemahaman agama agar masyarakat 12 La Iji, penyuluh agama, Wawancara Ulupohara, 2 November La Iji, penyuluh agama, Wawancara Ulupohara, 2 November La Iji, penyuluh agama, Wawancara Ulupohara, 2 November Agus, sekertaris Desa Ulupohara, Wawancara Ulupohara, 6 November La Iji, penyuluh agama, Wawancara Ulupohara, 2 November Afandi, warga masyarakat, Wawancara Ulupohara, 2 November Marlina. S, anggota majelis taklim, Wawancara Ulupohara, 6 November Limarhudin, warga masyarakat, Wawancara Ulupohara, 1 November Abd. Muis Pariama, tokoh masyarakat, Wawancara Ulupohara 4 November Rusdin, warga masyarakat, Wawancara Ulupohara, 1 November 2015

7 dapat menyempurnakan ibadahnya, dengan cara yang baik. 22. Teladan/demonstrasi : Pemberian contoh misalnya shalat di mesjid dengan konsisten dan terus menerus yang tadinya tidak begitu mengindahkan akhirnya merekapun mengikuti seperti tidak rutin shalat jamaah menjadi rutin, belajar al- Qur an bersama 23. Meragakan : praktek penyelenggaraan jenazah bagi orang dewasa. D. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Aktivitas Penyuluh Agama Islam Dalam Meningkatkan Aktivitas Ibadah Masyarakat di Desa Ulupohara Kecamatan Besulutu Pertama, faktor pendukung : Penyediaan buku paket agama dalam perpustakaan mesjid dari pemerintah, dan rumah ibadah yang lebih dulu tersedia 24. Kedua, faktor penghambat : Aktivitas dakwah keagamaan yang di lakukan seakan-akan di anggap suatu hal yang baru 25. PENUTUP Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya maka selanjutnya penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Situasi sosial berupa prasarana yaitu pengaruh transformasi gaya hidup (style) yang dibawa penyuluh agama sebagai pendatang. Dari pemerintah yakni pelaksanaan tugas pokok yang cukup memadai. Sarana pendidikan antara lain 22 Iswanto, tokoh masyarakat, Wawancara Ulupohara, 29 Oktober La Iji, penyuluh agama, Wawancara Ulupohara, 2 November Iswanto, tokoh masyarakat, Wawancara Ulupohara, 29 Oktober La Iji, penyuluh agama, Wawancara Ulupohara, 2 November 2015

8 lembaga pendidikan agama, TK dan sekolah dasar. Sarana peribadatan misalnya mesjid dijadikan sebagai wadah tarbiyah dan lain-lain. 2. Peran dakwah penyuluh agama dalam meningkatkan aktivitas ibadah masyarakat adalah beliau sebagai pembina selalu melakukan pembinaan rutin, majelis ta lim ataupun dalam bentuk TPA. 3. Strategi dakwah penyuluh diantaranya ceramah, tanya jawab, diskusi seminar, infiltrasi, bercerita, teladan, meragakan. Pemerintah dan masyarakat mengapresiasi peran riil penyuluh agama diantaranya beliau senantiasa memusyawarahkan masalah kepada berbagai pihak terkait, menampilkan ibadah yang baik dan benar dan lain sebagainya. 4. Faktor pendukung aktivitas penyuluh agama antara lain mengikuti perkembangan dakwah, fasilitas keagamaan. Sementara penghambatnya yaitu keadaan ekonomi, sarana dan prasarana dakwah, kurangnya tenaga penyuluh agama Islam. B. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka diajukan saran sebagai berikut: Masyarakat adalah tempat lahir dan bersemainya pribadi-pribadi baru yang akan melanjutkan kehidupan manusia di muka bumi. Sehingga sudah sewajarnyalah masyarakat mengharapakan dari penyuluh agama untuk membentuk generasi mereka yang taat beribadah. Berkepribadian serta berperilaku secara islami dan jauh dari kemaksiatan di kalangan generasinya Terkhusus di Desa Ulupohara kepada penyuluh di harapkan melakukan hubungan pendekatan serta memupuk keharmonisan dan kelancaran berinterkasi kepada masyarakat baik secara individu, kekeluargaan, dan kegiatan sosial lainnya,. Selain itu penyuluh harus mempelajari latar belakang pendidikan masyarakat sehingga di dalam menyajikan materi atau sebuah penjelasan dalam aktivitas penyuluh agar masyarakat dapat memahami atau menerimanya. Masyarakat hanya memahami bahasa yang mudah di serap dan di mengerti. Di samping itu, alangkah lebih baiknya secara umum penyuluh harus berdomisili di

9 wilayah tersebut agar masyarakat bisa menjangkaunya ketika ada masyarakat yang membutuhkan penjelasan yang belum di mengerti. Disamping itu penyuluh agama perlu kerjasama dalam upaya peningkatan aktivitas beribadah di suatu Desa di samping motivasi dari pemerintah setempat kemudian sarana dan prasarana. Pemerintah sudah sepatutnya selalu memfasilitasi berjalannya penyuluh dakwah di Desanya. Sehingga dapat menghasilkan masyarakat yang madani di salah satu wilayah. DAFTAR PUSTAKA Arifin Isep Zainal : Bimbingan Penyuluhan Islam, Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi Islam, (Jakarta, Rajawali Pers, 2009) Darwis. Peranan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dalam meningkatkan pembinaan remaja mesjid al-mukhlis Kelurahan Wundudopi Kecamatan Baruga Kota Kendari. Jurusan Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Qaimuddin Kendari. Skripsi Mahasiswa Diterbitkan, 2007 Jumriyadin. Peranan Dakwah Islam Dalam Meningkatkan Pengamalan Ibadah Masyarakat di Desa Lalobao Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan. Jurusan Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Qaimuddin Kendari. Skripsi Mahasiswa Diterbitkan, 2010 Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2000) Sartono, M. Umar. Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung, Pustaka Setia, 2001) Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung, Alfabeta, 2010). Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung, Alfabeta, 2005) Usman, Husaini. Purnomo Setiady Akbar: Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta, Bumi Aksara, 2001) Zulkifli. Ilmu Dakwah Aplikasinya Dalam Masyarakat (Makassar: Yayasan Fatiya, 2002)

10 Zulkifli : Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum, (Jakarta, Mazhab Ciputat, 2013) Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Teori-aplikasi, (Jakarta, Bumi Aksara, 2009) Profil Desa Ulupohara. Departemen dalam negeri Direktorat jenderal Pemberdayaan masyarakat dan desa Tahun 2015 Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta, Pusat Bahasa, 2008)

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu ajaran Islam mewajibkan kepada setiap muslim untuk berdakwah yang ditujukan kepada seluruh manusia, baik muslim maupun kepada mereka yang belum beragama.

Lebih terperinci

DAKWAH PADA MASYARAKAT MUSLIM MINORITAS ETNIS BALI DI KABUPATEN KONAWE SULAWESI TENGGARA

DAKWAH PADA MASYARAKAT MUSLIM MINORITAS ETNIS BALI DI KABUPATEN KONAWE SULAWESI TENGGARA DAKWAH PADA MASYARAKAT MUSLIM MINORITAS ETNIS BALI DI KABUPATEN KONAWE SULAWESI TENGGARA Mansur IAIN Sultan Qaimuddin Kendari Abstrak Penelitian ini difokuskan pada profesionalisme muballigh dalam mengakomodir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan manusia. Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan, fungsi sosial, pencerahan,

Lebih terperinci

PERAN MUBALIGH DALAM PENERAPAN AJARAN ISLAM PADA REMAJA MASJID AL-KHAERAT DESA TETEASA KECAMATAN ANGATA KABUPATEN KONAWE SELATAN

PERAN MUBALIGH DALAM PENERAPAN AJARAN ISLAM PADA REMAJA MASJID AL-KHAERAT DESA TETEASA KECAMATAN ANGATA KABUPATEN KONAWE SELATAN PERAN MUBALIGH DALAM PENERAPAN AJARAN ISLAM PADA REMAJA MASJID AL-KHAERAT DESA TETEASA KECAMATAN ANGATA KABUPATEN KONAWE SELATAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam kegiatan proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah kualitatif yang menggambarkan sekaligus mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang dikumpulkan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom 1. Remaja melakukan penyimpangan karena kurangnya pengetahuan agama. Akhlak remaja adalah tingkah laku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat agar mau menerima sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul Kedudukan agama dalam kehidupan masyarakat maupun kehidupan pribadi sebagai makhluk Tuhan merupakan unsur yang terpenting, yang

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara dengan jumlah penganut agama Islam terbesar didunia. Dengan perkiraan 90% dari jumlah total penduduk Indonesia. Islam telah lama mewarnai perjalanan

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2016 M / 1437 H

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2016 M / 1437 H EKSISTENSI PENYULUHAN AGAMA ISLAM DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DI GAMPONG MEUTIA KECAMATAN LANGSA KOTA - KOTA LANGSA SKRIPSI Diajukan Oleh : FIRDAUS Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN RELIGIUSITAS DI SEKOLAH KATHOLIK (Studi Kasus di Yayasan Kanisius SMAK Yos Soedarso Pati)

PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN RELIGIUSITAS DI SEKOLAH KATHOLIK (Studi Kasus di Yayasan Kanisius SMAK Yos Soedarso Pati) PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN RELIGIUSITAS DI SEKOLAH KATHOLIK (Studi Kasus di Yayasan Kanisius SMAK Yos Soedarso Pati) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BEKASI, Menimbang : a. bahwa pendidikan nasional berfungsi

Lebih terperinci

BAB VI REFLEKSI HASIL PENDAMPINGAN BERSAMA KELOMPOK TANI

BAB VI REFLEKSI HASIL PENDAMPINGAN BERSAMA KELOMPOK TANI BAB VI REFLEKSI HASIL PENDAMPINGAN BERSAMA KELOMPOK TANI Masyarakat serta kehidupan sosial di Desa Raci Kulon hampir sama dengan kehidupan pada masyarakat lainnya. Desa Raci Kulon merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari kepribadian yang sebenarnya. 1 Perilaku manusia dapat dikatakan sebagai perwujudan dari kepribadiannya,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, harus menguasai huruf Hijaiyyah beserta perubahannya. Kedua,

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, harus menguasai huruf Hijaiyyah beserta perubahannya. Kedua, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekatnya belajar membaca al Qur`an adalah bukan suatu perkara yang sulit, tidak membosankan dan tidak membutuhkan waktu yang lama, karena pada prinsipnya hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Waktu melakukan penelitian ini selama 7 (Tujuh) bulan dengan rincian sebagai berikut : Waktu Pelaksanaan No. Kegiatan Jan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan aktivitas yang sangat penting dalam Islam. Dengan dakwah, Islam dapat tersebar dan diterima oleh manusia. Sebaliknya, tanpa dakwah Islam akan

Lebih terperinci

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON m mm] NOMOR 47 TAHUN 2016 SERI E20 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 47 TAHUN 2016 T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian membutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Untuk itu dengan mengetahui dan memahami metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan- Nya.. Dalam menanamkan keyakinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mendalam mengenai stategi guru PAI dalam meningkatkan religiusitas siswa dengan pendekatan kualitatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan manusia, sehingga keberhasilan pendidikan sangat tergantung

Lebih terperinci

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH 68 BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH A. Model Komunikasi Dakwah yang Digunakan Da i dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Guru

Pedoman Wawancara Guru Lampiran 1 Pedoman Wawancara Guru 1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang pembelajaran Al-Qur an siswa kelas IV di TPQ Miftahul Muslim Desa Jati Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek? 2. Bagaimana perencanaan

Lebih terperinci

MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN

MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG 77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative reseach) adalah suatu penelitian yang ditujukkan untuk mendiskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melindungi hak-hak perempuan dalam perkawinan. 1 Disamping itu pencatatan. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

BAB I PENDAHULUAN. melindungi hak-hak perempuan dalam perkawinan. 1 Disamping itu pencatatan. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencatatan perkawinan sangat penting dalam kehidupan berumah tangga, terutama bagi kaum perempuan. Hal ini merupakan upaya pemerintah untuk melindungi hak-hak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang 34 A. Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang universal yang memuat banyak nilai-nilai kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk dan ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif- kualitatif yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif- kualitatif yakni 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif- kualitatif yakni menangkap berbagai fakta atau fenomena- fenomena sosial melalui pengamatan dilapangan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KEAGAMAAN JAMAAH DI MASJID JAMI DARUS SYUKUR NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KEAGAMAAN JAMAAH DI MASJID JAMI DARUS SYUKUR NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KEAGAMAAN JAMAAH DI MASJID JAMI DARUS SYUKUR NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Penerapan Fungsi Manajemen Dakwah di Masjid Jami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang

Lebih terperinci

BAB III TRADISI NGALOSE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA KEPUH TELUK KECAMATAN TAMBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK

BAB III TRADISI NGALOSE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA KEPUH TELUK KECAMATAN TAMBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK BAB III TRADISI NGALOSE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA KEPUH TELUK KECAMATAN TAMBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Tentang Desa Kepuh Teluk 1. Letak Geografis Desa Kepuh Teluk Desa atau Kelurahan

Lebih terperinci

PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013

PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI SUDARNO A510090214 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap dan tingkah laku manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran keikhlasan, kejujuran, keadilan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Jenis penelitian kualitatif dipandang

Lebih terperinci

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR Majelis ta lim sebagai lembaga pendidikan non formal, sebagai lembaga da wah islam mempunyai peran strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa yang paling menentukan masa depan karena masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa pentingnya masa-masa ini maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana upaya kepala madrasah dalam meningkatkan keprofesionalitas guru, melalui manajemen kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sunyi dari segala macam lukisan dan gambaran. Manakala anak-anak itu dibiasakan

BAB I PENDAHULUAN. sunyi dari segala macam lukisan dan gambaran. Manakala anak-anak itu dibiasakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seorang anak sejak dilahirkan merupakan amanat dari Allah kepada orang tuanya. Kalbu anak masih bersih dan suci bagai suatu permata yang sangat berharga, sunyi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode adalah cara tepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas, penelitian ini berusaha untuk mendapatkan informasi yang lengkap

Lebih terperinci

pada diri mereka sehingga mudah menguasai bahasa yang dipelajari baik secara aktif maupun pasif. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya

pada diri mereka sehingga mudah menguasai bahasa yang dipelajari baik secara aktif maupun pasif. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ma had Walisongo Semarang merupakan unsur penunjang pendidikan di lingkungan UIN Walisongo yang bersifat komplementer. Ma had tidak memberikan gelar khusus, akan tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang selama ini berlangsung agaknya terasa kurang terkait atau kurang concern terhadap persoalan bagaimana mengubah pengetahuan

Lebih terperinci

Resume Tesis Oleh. Samsul Arifin Strategi Dakwah pada Kelompok Majlis Ta lim Abang Becak Surabaya

Resume Tesis Oleh. Samsul Arifin Strategi Dakwah pada Kelompok Majlis Ta lim Abang Becak Surabaya Resume Tesis Oleh. Samsul Arifin Strategi Dakwah pada Kelompok Majlis Ta lim Abang Becak Surabaya Perumusan strategi dan pola dakwah dipandang perlu untuk meningkatkan efektifitas dakwah di kalangan majelis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG Pendidikan adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia, sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2009, hal.

BAB I PENDAHULUAN. Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2009, hal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama adalah unsur terpenting dalam pembangunan mental dan pendidikan moral. Jika kita mempelajari pendidikan agama, maka moral merupakan sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara menurut sistem aturan tertentu untuk mengarahkan suatu kegiatan praktis agar terlaksana secara rasional guna mencapai hasil yang optimal. 1 Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. 1 Sedangkan penelitian adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. 1 Sedangkan penelitian adalah suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. 1 Sedangkan penelitian adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya, gerak dan tangis yang pertama saat dia dilahirkan adalah suatu tanda komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Pada bab ini, penulis akan menganalisis kebijakan pemerintah kelurahan

Lebih terperinci

PERAN BPD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (Studi Kasus di Desa Ciputih, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes)

PERAN BPD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (Studi Kasus di Desa Ciputih, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes) PERAN BPD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (Studi Kasus di Desa Ciputih, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes) NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Disusun Oleh: ABIH GUMELAR A220090005

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah agama yang sangat menekankan umatnya untuk menuntut ilmu, tidak terkecuali tua muda, laki-laki maupun perempuan, semua diisyaratkan untuk mencari ilmu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah merupakan proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. 1 Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL Setelah diperoleh data yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa semua data untuk menjawab pertanyaan yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR (Studi Kasus pada SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Kemudian dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ani Sumarni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ani Sumarni, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehidupan manusia tidaklah hanya membutuhkan akan materi belaka. Banyak hal yang harus di penuhi dalam rangka menjadikan manusia yang mempunyai kesantunan terhadap Tuhan

Lebih terperinci

In In Permatasari Pengayaan PAI di SMP Salman Alfarisi Sebagai lembaga tempat terjadinya pendidikan, sekolah merupakan sektor penting yang dapat menja

In In Permatasari Pengayaan PAI di SMP Salman Alfarisi Sebagai lembaga tempat terjadinya pendidikan, sekolah merupakan sektor penting yang dapat menja PENGAYAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SALMAN AL FARISI Oleh: In In Permatasari Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh betapa pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi anak usia SMP yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang

BAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 103 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan alat yang sangat penting dalam mengembangkan pengetahuan, untuk meningkatkan kemajuan, dan untuk memungkinkan manusia berhubungan secara efektif dengan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI RENDRA ARI PRABOWO A 510 080 095 Penguji : Drs. Muhroji, M.Si

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Seorang peneliti harus menggunakan metode penelitian yang sesuai.peranan metode penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan dakwah merupakan suatu amanah yang diembankan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan dakwah merupakan suatu amanah yang diembankan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah Kegiatan dakwah merupakan suatu amanah yang diembankan kepada setiap umat yang menyandang status sebagai seorang muslim dalam melanjutkan perjuangan dakwah Rasulullah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi dalam era globalisasi sekarang ini telah membawa perubahan-perubahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dakwah adalah kewajiban bagi semua muslim, karena dakwah merupakan suatu kegiatan mengajak atau menyeru umat manusia agar berada di jalan Allah, baik melalui lisan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

SITI MEGAWATI NIM:

SITI MEGAWATI NIM: PROFIL TOKOH AGAMA ISLAM SEBAGAI TAULADAN BAGI MASYARAKAT MENURUT PANDANGAN MASYARAKAT GAMPONG BLANG SKRIPSI Diajukan Oleh SITI MEGAWATI NIM: 211001355 Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Lebih terperinci

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir 100 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Ada beberapa hal yang penulis simpulkan dari penelitian ini yakni sebagai berikut : 1. Tahapan segmentasi jama ah Majelis Dzikir Walisongo a. Mencari hubungan Jama ah Majelis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian. 44 BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian, disamping

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberikan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau

BAB III METODE PENELITIAN. atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan Penelitian Jenis skripsi yang penulis teliti ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Creswell mendefinisikan metode kualitatif merupakan metodemetode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan metode dan prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian dibutuhkan yang namanya sebuah rancangan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian dibutuhkan yang namanya sebuah rancangan untuk 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Jenis Penelitian Dalam penelitian dibutuhkan yang namanya sebuah rancangan untuk meneliti, dan juga mengemukakan jenis penelitian apa yang akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN 90 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN A. Analisis implementasi bimbingan sosial pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang Bimbingan sosial dapat diartikan sebagai proses pemberian bantuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilaksanakan di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari prosedur dan pola yang ditempuh oleh peneliti, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian generasi muda. Gejala kemerosotan moral antara lain diindikasikan dengan merebaknya kasus penyalahgunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus pada Remaja Masjid di Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono Kabupaten Batang)

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus pada Remaja Masjid di Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono Kabupaten Batang) PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus pada Remaja Masjid di Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono Kabupaten Batang) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Soetjipto. Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm. 59 Ibid, hlm. 60

BAB I PENDAHULUAN. Soetjipto. Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm. 59 Ibid, hlm. 60 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 95 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian, ini penulis menggunakan jenis penelitian Lapangan. Yang dimaksud dengan penelitian lapangan adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskripftif dengan jenis studi kasus yang digali adalah identitas tunggal atau

BAB III METODE PENELITIAN. deskripftif dengan jenis studi kasus yang digali adalah identitas tunggal atau BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskripftif dengan jenis studi kasus yang digali adalah identitas tunggal atau fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan, bukan hanya terjadi ketika seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan, bukan hanya terjadi ketika seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Religius (religiosity) merupakan ekspresi spiritual seseorang yang berkaitan dengan sistem keyakinan, nilai, hukum yang berlaku. Religiusitas diwujudkan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak dikeluarkannya surat ijin penelitian oleh STAIN Palangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh STAIN Palangka Raya dari tanggal 15 Agustus sampai 15 Oktober

BAB III METODE PENELITIAN. oleh STAIN Palangka Raya dari tanggal 15 Agustus sampai 15 Oktober BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu yang dialokasikan untuk proses penelitian ini adalah dua bulan dimulai sejak diterimanya surat izin penelitian yang dikeluarkan

Lebih terperinci