PENGARUH METODE PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH METODE PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI"

Transkripsi

1 ISSN Jurnal Penelitian idang Pendidikan Volume 19(1): 19-7, 013 PENGARUH METODE PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL ELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI SMA NEGERI TEING TINGGI Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan, Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 01 Diterima 10 Nopember 01, disetujui untuk publikasi 5 Januari 013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode peta pikiran terhadap hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa kelas X pada materi pokok Suhu dan Kalor di SMA Negeri Tebing Tinggi. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri Tebing Tinggi yang terdiri dari 6 kelas berjumlah 40 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil kelas dari 6 kelas secara acak yaitu kelas X-3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 38 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 0 soal dan untuk mengamati aktivitas belajar siswa digunakan lembar observasi. Hasil penelitian nilai rata-rata pretest kelas eksperimen 51,4 dengan standar deviasi 9,9 dan nilai rata-rata kelas kontrol 51,1 dengan standar deviasi 1,6. Hasil uji t data pretest diperoleh kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama. Di kelas eksperimen diajar dengan metode peta pikiran dan kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional. Pada saat diberikan perlakuan dilakukan juga pengamatan aktivitas belajar siswa dengan peningkatan aktivitas belajar dari pertemuan I dan pertemuan II sebesar 71, termasuk kategori aktif. Setelah pembelajaran selesai maka dilakukan postest dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 74,9 dengan standar deviasi 9,6 dan kelas kontrol 64, dengan standar deviasi 10,6, pengujian data postest dari kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Dari uji statistik t diperoleh kesimpulan ada pengaruh yang signifikan metode peta pikiran terhadap hasil belajar siswa pada materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri Tebing Tinggi. Kata kunci: metode, peta pikiran, hasil belajar, suhu, kalor Pendahuluan Pendidikan merupakan usaha untuk membimbing anak menjadi orang dewasa maksudnya anak dilatih untuk berpikir dengan melihat ke masa yang akan datang. Terutama anak di tingkat remaja yaitu memacu pemikiran tentang pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari - hari. Pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Menurut Jean Piaget dalam Sagala (005) Pendidikan sebagai penghubung dua sisi lain nilai sosial, intelektual dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu Lembaga Penelitian Universitas Negeri Medan tersebut. Perkembangan individu bersifat kausal. Namun terdapat komponen normatif, juga karena pendidikan menuntut nilai. Nilai ini adalah norma yang berfungsi sebagai petunjuk dalam mengidentifikasi apa yang diwajibkan, diperbolehkan dan dilarang. Jadi, pendidikan adalah hubungan normatif antara individu dan nilai. Pandangan tersebut memberi makna pendidikan bahwa segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit, pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Sedangkan para ahli psikologi 19

2 Rappel Situmorang memandang pendidikan adalah pengaruh orang dewasa terhadap anak yang belum dewasa agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosialnya dalam bermasyarakat. Pelaksanaan pemberian pendidikan terhadap anak diperlukan trik dalam perlakuan otak anak agar mudah memperoleh pelajaran. Perlakuan yang salah terhadap otak akan menyebabkan gangguan-gangguan dalam belajar dan bekerja. Pada anak akan timbul masalah yang bermacam-macam, namun sudah dikenal polanya selama ini adalah : tidak bisa konsentrasi, tidak paham apa yang dipelajarinya, mudah lupa apa yang sudah diingat sebelumnya, otak merasa penuh sehingga tidak bisa belajar lebih baik lagi. Inilah masalah yang sering muncul dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus lebih kreatif dan bijak dalam menggunakan metode dalam pembelajaran untuk mengurangi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Namun, kebanyakan guru hanya menggunakan metode konvensional yaitu memberi ceramah, tanya jawab dan tugas. Hal ini membuat siswa jenuh dan penat sehingga tidak dapat menerima pelajaran dengan baik. Masalah ini ditemukan juga pada SMA Negeri Tebing Tinggi dimana guru juga hanya menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran. Hal ini dilihat dari observasi dan studi pendahuluan ke sekolah tersebut. Observasi dan studi pendahuluan yang dilakukan adalah dengan mewawancarai guru dan melihat guru mengajar di kelas. Oleh sebab itu, peneliti hendak mengurangi sedikit kesulitan yang dialami oleh siswa dengan mengoptimalkan keseimbangan kerja otak. Metode Peta Pikiran diperkenalkan oleh Tony uzan pada tahun 1974, seorang ahli pengembangan potensi manusia dari Inggris. Menurut Tony uzan dalam Wikipedia ( Peta Pikiran (bahasa Inggris Mind Mapping) adalah yaitu suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan. Wikipedia menjelaskan tentang peta pikiran bahwa: Mind maps provide an effective study technique when applied to written material. However before mind maps are generally adopted as a study technique, consideration has to be given towards ways of improving motivation amongst users. Peneliti sebelumnya Seri Asmaidah (007) diperoleh ada perbedaan hasil belajar siswa mengggunakan peta pikiran dengan tidak menggunakan peta pikiran pada materi pokok Listrik Dinamis dimana hasil belajar mengggunakan peta pikiran lebih tinggi. Rista Handayani Dalimunthe (008) juga meneliti tentang peta pikiran pada materi pokok wujud zat dan perubahannya di SMP Prayatna Medan, diperoleh kesimpulan bahwa peta pikiran yang dibuat siswa pada setiap siklus terjadi peningkatan dan memperoleh nilai diatas ketuntasan untuk siklus II. Penelitian sebelumnya hanya memberikan kesempatan siswa untuk membuat peta pikiran secara individu sehingga kegiatan siswa dalam pembelajaran kurang terarah. Sedangkan, kegiatan pembelajaran hendaknya disusun terarah agar dapat membimbing dan memotivasi siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Perbedaan proses pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan penyampaian materi menggunakan gambar, di mana gambar dibuat dalam kertas filchart dan ditempelkan pada papan tulis agar semua siswa dapat melihatnya kemudian mengajak siswa berdiskusi kelompok dan membuat peta pikiran bersama. Peneliti berharap dengan menggandengkan metode peta pikiran dengan diskusi berkelompok menjadikan siswa lebih aktif dan mampu bekerja sama dengan teman sejawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh metode peta pikiran terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor sebelum dan sesudah pembelajaran. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan metode peta pikiran pada materi pokok Suhu dan Kalor. Penelitian memberi manfaat bagi guru dalam 0 Jurnal Penelitian idang Pendidikan Volume 19 Nomor 1 Maret 013

3 Pengaruh Metode Peta Pikiran Terhadap Hasil elajar Siswa Pada Materi Suhu Dan Kalor di SMA Negeri Tebing Tinggi memilih metode yang sesuai untuk meningkatkan hasil belajar siswa Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Negeri di Jl. K.L. Yos Sudarso Tebing Tinggi yang terdiri dari 6 kelas. Sampel dalam penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang melibatkan dua kelas yang diberikan dua perlakuan yang berbeda. Pengambilan sampelnya dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil kelas dari 6 kelas secara acak yaitu kelas X3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X4 sebagai kelas kontrol pada SMA Negeri Tebing Tinggi dengan jumlah siswa 38 orang satu kelas. Penelitian ini terdiri dari dua variabel. Variabel terikat adalah hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor. Hasil belajar yang dimaksudkan adalah nilai-nilai yang diperoleh setelah diberikan perlakuan yang diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian.variabel bebas adalah metode peta pikiran yang dikenakan pada kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode peta pikiran terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Two Group Pre-test Post-test. Rancangan ini dipilih karena selama eksperimen tidak memungkinkan untuk mengubah kelas yang telah ada. Pre-test digunakan untuk menyetarakan pengetahuan awal kedua kelompok sedangkan post-test digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan. Keterangan : X = metode peta pikiran O = metode ceramah T1 = pre-test T = post tes (tes diagnostik) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang berbentuk tes objektif dan non tes yang berbentuk pengamatan (observasi). Test tertulis memiliki indikator meliputi : penalaran kombinatorial, proporsi, koordinasi, keseimbangan mekanik, probability, korelasi, kompensasi dan konservasi. Soal berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan. obot soal yang dijawab benar = 1 dan yang dijawab salah = 0, dengan alokasi waktu selama 90 menit dengan jumlah soal sebanyak 0 buah. Melalui tes ini diharapkan mampu mengungkap kemampuan berpikir yang dimiliki siswa dalam berpikir abstrak dan sistematis terhadap suatu obyek. Tetapi sebelumnya tes hasil belajar divalidkan kepada validator selanjutnya digunakan pada sampel. Tipe soal adalah pilihan ganda. Tes ini digunakan sebagai tes awal untuk melihat prior knowledge siswa dan tes akhir untuk mengetahui pengaruh peta pikiran terhadap hasil belajar siswa. Untuk menjamin validitas isi (content validity) dilakukan dengan menyusun kisi-kisi soal, sehingga akan tersusun secara proporsional. Dalam penyusunan tes ini digunakan validitas isi dan validitas empirik untuk menyesuaikan soalsoal tes dengan berpedoman pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dengan materi pokok Suhu dan Kalor.Instrumen yang telah disusun kemudian divalidasikan kepada ahli (dosen atau guru). Tabel 1. Rancangan Eksperimen Kelompok Pre Tes Treatment Post Tes Eksperimen T1 X T Kontrol T1 O T Jurnal Penelitian idang Pendidikan Volume 19 Nomor 1 Maret 013 1

4 Rappel Situmorang Tabel. Kisi-Kisi Tes Materi Pokok Suhu dan kalor No Keterangan: Materi pokok 1. Suhu dan kalor. 3. Kalor jenis dan kapasitas panas Perubahan wujud dan kalor laten Kategori C1 C C3 C4 C5 C6 C1 = Pengetahuan C3 = Penerapan C 5 = Sintesis 1, 8 C = Pemahaman C4 = Analisis C = Evaluasi 6 3 4, , 11 16, Jumlah soal 17 6, Perpindahan panas Validitas yang tinggi apabila skor tes mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan sebagai korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar. Validitas empirik akan dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Tebing Tinggi Jl. K.L Yos Sudarso. Dengan Rumus Korelasi adalah sebagai berikut : r xy { N X Keterangan : N ( XY ( X )( X ) }{ N r xy = Koefisien korelasi Y (Arikunto, 007) Y ) N = Jumlah item soal X = Nilai untuk setiap item Y = Nilai total untuk setiap item Untuk menghitung reliabilitas tes digunakan rumus Kuder-Richardson (KR-0): r 11 Keterangan : r 11 n S ( )( n 1 S (Arikunto, 007) pq ) = Reliabilitas tes secara keseluruhan ( Y ) } p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p) pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q n = anyaknya item S = Standar deviasi dari tes Untuk menentukan tingkat kesukaran masing-masing item digunakan rumus, yaitu : P (Arikunto, 007) JS Keterangan : P = Indeks kesukaran = anyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar J = Jumlah seluruh siswa peserta tes Untuk menetukan daya beda tes masing-masing tes digunakan rumus yaitu: A D (Arikunto, 007) J A Keterangan : D = Daya beda tes J = anyaknya peserta kelompok atas A yang menjawab soal benar Jurnal Penelitian idang Pendidikan Volume 19 Nomor 1 Maret 013

5 Frekuensi Pengaruh Metode Peta Pikiran Terhadap Hasil elajar Siswa Pada Materi Suhu Dan Kalor di SMA Negeri Tebing Tinggi = anyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar J = anyaknya peserta kelompok atas A J = anyaknya peserta kelompok bawah Setelah data diperoleh kemudian diolah dengan teknik analisa data sebagai berikut: dihitung rata-rata, simpangan baku, kemudian diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Liliefors dan uji homgen dengan uji F. Uji statistik t dua pihak untuk menguji kemampuan awal dan uji t satu pihak untuk menguji ada tidaknya pengaruh karena adanya perbedaan kedua perlakuan. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada awal penelitian dilakukan pretest pada kedua kelas yang bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak. erdasarkan hasil penelitian diperoleh data pretest pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Ekperimen Kelas Kontrol Nilai Frekuensi Rata - rata Standar Deviasi Nilai Frekuensi ,4 9, Σ = 38 Σ = 38 Rata - rata Standar Deviasi 51,1 8,4 Maka diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 51,4 dengan standar deviasi 9,9 dan nilai rata-rata kelas kontrol 51,1 dengan standar deviasi 8,4. Untuk melihat secara rinci hasil pretes kedua kelas dapat dilihat pada diagram batang berikut : Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Nilai Gambar 1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Eksperimen Jurnal Penelitian idang Pendidikan Volume 19 Nomor 1 Maret 013 Kelas 3 Kontrol

6 Rappel Situmorang Setelah diperoleh data hasil pretest siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan terlebih dahulu pengujian analisa data berupa uji normalitas dan uji homogenitas data pretest untuk mengetahui kelayakannya sebelum diberikan perlakuan. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data yaitu uji normalitas menggunakan uji liliefors. Hasil uji normalitas yang diperoleh Lhitung = 0,1346 dan Ltabel = 0,1437. Sesuai syarat uji, bahwa data pretes dari kedua kelas berdistribusi normal. Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelas sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak, artinya apakah sampel yang dipakai dalam penelitian ini dapat mewakili seluruh populasi yang ada. Pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji F. Hasil uji homogenitas data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4 berikut : Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data No. Data Varians Fhitung Ftabel Kesimpulan 1. Pretes kelas 70,48 eskperimen 1,416 1,798 Homogen. Pretes kelas kontrol 99,87 Dari Tabel 4 nilai Fhitung < F tabel yang berarti bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan homogen atau dapat mewakili seluruh populasi yang ada. Hasil uji beda kemampuan awal siswa diperoleh bahwa untuk nilai pretest thitung < ttabel yaitu 0,6 < 1,9 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. Setelah kedua sampel diterapkan perlakuan yang berbeda di mana pada kelas eksperimen diterapkan metode peta pikiran dan Nilai pada kelas kontrol diterapkan metode konvensional maka kedua kelas selanjutnya diberikan postest dengan soal yang sama seperti soal pretest. Hasil yang diperoleh adalah nilai ratarata postest kelas eksperimen setelah diterapkan metode peta pikiran sebesar 74,9 dengan standar deviasi 9,6. Sedangkan di kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata postes siswa sebesar 64, dengan standar deviasi 10,6. Data yang diperoleh dari postest yang diberikan pada kedua kelas seperti pada Tabel 5 berikut : Tabel 5. Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Frekuensi Rata rata Standar Deviasi Nilai Frekuensi , , Σ = 38 Σ = 38 Rata - rata Standar Deviasi 64, 10,6 4 Jurnal Penelitian idang Pendidikan Volume 19 Nomor 1 Maret 013

7 Frekuensi Pengaruh Metode Peta Pikiran Terhadap Hasil elajar Siswa Pada Materi Suhu Dan Kalor di SMA Negeri Tebing Tinggi disimpulkan bahwa data postes dari Untuk melihat secara rinci hasil protest kedua kelas berdistribusi normal. kedua kelas dapat dilihat pada diagram Pengujian homogenitas data batang berikut : postes dilakukan dengan uji F. Hasil uji homogenitas data diperoleh Fhitung = Data Postes Kelas Eksperimen 1,16 Dan dan Kelas Ftabel = 1,698. Karena nilai Fhitung Kontrol < F tabel yang berarti bahwa sampel yang Gambar. Diagram atang Data Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Nilai Kontrol Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data yaitu uji normalitas menggunakan uji liliefors. Hasil uji normalitas untuk kelas eksperimen diperoleh Lhitung = 0,116 dan Ltabel = 0,1437. Hasil uji normalitas untuk kelas kontrol diperoleh Lhitung = 0,1300 dan Ltabel = 0,1437. erdasarkan syarat uji Lilliefors bahwa Lhitung < Ltabel sehingga digunakan dalam penelitian ini dinyatakan homogen atau dapat mewakili seluruh populasi yang ada. Hasil uji t satu pihak diperoleh thitung = Kelas 4,4 dan ttabel = 1,7 karena thitung > ttabel Eksperimen maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen Kelas lebih Kontrol besar dari hasil belajar kelas kontrol, berarti ada pengaruh metode peta pikiran terhadap hasil belajar siswa pada materi Suhu dan Kalor di kelas X SMA Negeri Tebing Tinggi. Observasi bertujuan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dengan metode peta pikiran dan juga dengan pembelajaran konvensional. Observasi dilakukan oleh rekan peneliti. Observasi dilakukan selama kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari dua kali pertemuan. Hasil perkembangan aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 6 berikut: Tabel 6. Perkembangan Aktivitas elajar Siswa Kelas Eksperimen Pada Pertemuan I dan II Pertemuan I Pertemuan II Nilai Penilaian Jmlh Siswa Nilai Penilaian Jmlh Siswa 43 Sangat kurang baik 1 57 Kurang baik 57 Kurang baik 5 6 Kurang baik 4 6 Kurang baik 6 67 Cukup baik 5 67 Cukup baik 7 71 Cukup baik 4 71 Cukup baik 6 76 aik 9 76 aik aik aik 3 86 Sangat baik 3 Jumlah = Sangat baik 1 Jumlah = Rata rata = 68,1 Rata rata = 74,3 Rata rata = 71, (aktif) Jurnal Penelitian idang Pendidikan Volume 19 Nomor 1 Maret 013 5

8

9 Rappel Situmorang Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa perkembangan aktivitas siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan selama menerima pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran yaitu peningkatan aktivitas belajar siswa dari pertemuan I sampai pertemuan II dengan rata rata nilai seluruhnya adalah 71, dengan kategori aktif. Hal ini menunjukkan bahwa metode peta pikiran tidak hanya meningkatkan hasil belajar saja, tetapi juga mampu meningkatkan aktivitas siswa. Ternyata aktivitas ini juga memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap hasil belajar siswa yaitu dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen yang baik sebesar 74,9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan menggunakan metode peta pikiran terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X SMA Negeri Tebing Tinggi.Hal ini diperkuat dengan perolehan nilai rata-rata pretes siswa di kelas eksperimen sebesar 51,4 dan nilai rata-rata postes sebesar 74,9. Sedangkan di kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes siswa sebesar 51,1 dan nilai rata-rata postes sebesar 64, serta persentase peningkatan sebesar 16,6 %. Dengan menggunakan peta pikiran atau pemetaan pikiran diharapkan siswa dapat mencatat dengan teknik mencatat tingkat tinggi dengan menjabarkan informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa sehingga dapat diingat dengan bantuan catatan. Peta pikiran yang dibuat merupakan bentuk catatan yang tidak monoton berupa produk kreatif yang dihasilkan oleh siswa dalam kegiatan belajar dengan meringkas materi yang telah diberikan. Kemudian siswa menuangkan ringkasannya berupa kata kunci, memberi warna-warna dan membuat simbolsimbol yang berkaitan dengan materi yang disampaikan agar mudah mengingatnya. Dengan menggunakan peta pikiran siswa dapat menghubungkan ide baru dan unik dengan ide yang sudah ada, sehingga menimbulkan adanya tindakan spesifik yang dilakukan oleh siswa. Kelebihan penggunaan catatan peta pikiran yaitu membiasakan siswa untuk melatih aktivitas kreatifnya sehingga siswa dapat menciptakan suatu produk kreatif yang dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Hal lain yang berkaitan dengan sistem limbik yaitu peranaannya sebagai pengatur emosi. Emosi sangat diperlukan untuk menciptakan motivasi belajar yang tinggi. Motivasi yang tinggi dapat menambah kepercayaan diri siswa, sehingga siswa tidak ragu dan malu serta mau mengembangkan potensi - potensi yang terdapat dalam dirinya terutama potensi yang berhubungan dengan kreativitas. Dengan metode peta pikiran siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%. Kelebihan lain dalam penggunaan peta pikiran pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan menyajikan materi menggunakan filchart berupa peta pikiran yang telah didiskusikan sebelumnya pada kelompok masing - masing. Setiap kelompok berlomba - lomba menyajikan peta pikiran yang mereka hasilkan dengan kreativitas masing-masing. Menggunakan warna warna dan symbolsimbol yang menarik untuk dilihat sehingga kelompok yang lain tertarik untuk mendengarkan pernyataan dan bertanya mengenai materi yang dipresentasikan. Selama melakukan presentasi dan pembuatan peta pikiran diperoleh juga peningkatan aktivitas belajar dengan melalui pengamatan oleh dua orang observer sebesar 71, dari pertemuan I dan pertemuan II dengan kategori aktif. Ternyata, aktivitas siswa yang dikategorikan aktif sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang juga dikategorikan baik yaitu 74,9. Dalam hal ini, aktivitas siswa memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar. Ditinjau dari segi waktu, peta pikiran juga dapat mengefisienkan penggunaan waktu dalam mempelajari suatu informasi. Hal ini disebabkan karena peta pikiran dapat menyajikan gambaran menyeluruh atas suatu 6 Jurnal Penelitian idang Pendidikan Volume 19 Nomor 1 Maret 013

10 Pengaruh Metode Peta Pikiran Terhadap Hasil elajar Siswa Pada Materi Suhu Dan Kalor di SMA Negeri Tebing Tinggi hal, dalam waktu yang lebih singkat. Dengan kata lain, peta pikiran mampu memangkas waktu belajar dengan mengubah pola pencatatan linear yang memakan waktu menjadi pencatatan yang efektif yang sekaligus langsung dapat dipahami oleh individu. Walaupun penggunaan metode peta pikiran dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa, tetapi selama pembelajaran masih ada kendala yang dihadapi, yaitu pada diskusi kelompok terdapat beberapa orang siswa yang diam atau kurang berpartisipasi/kurang aktif dalam melakukan presentasi dan aktivitas belajar siswa berbeda setiap pertemuannya. Hal ini disebabkan karena berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap saat. Suasana menyenangkan yang diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan mempengaruhi penciptaan motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses belajar. Dengan demikian, guru diharapkan dapat menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses diskusi. Proses belajar yang dialami seseorang sangat bergantung kepada lingkungan tempat belajar. Jika lingkungan belajar dapat memberikan sugesti positif, maka akan baik dampaknya bagi proses dan hasil belajar, sebaliknya jika lingkungan tersebut memberikan sugesti negatif maka akan buruk dampaknya bagi proses dan hasil belajar. Peta pikiran juga memiliki kekurangan terutama dalam hal jumlah detail informasi yang dapat dimasukkan. Apabila mencoba memasukkan informasi secara mendetail dan pada saat menarik garis cabang dan ranting-rantingnya berupa garis lurus maka siswa akan menemukan bahwa peta pikiran yang dihasilkan menjadi tidak efektif atau bahkan memusingkan. Menyesuaikan gambar, warna dan simbol pada materi yang diajarkan sangat ditekankan agar siswa dengan mudah mengingat informasi yang diperolehnya pada saat pembelajaran. Simpulan dan Saran Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan metode peta pikiran adalah 74,9 yang tergolong baik. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan metode konvensional adalah 64, yang tergolong cukup. Ada pengaruh yang signifikan menggunakan metode peta pikiran terhadap hasil belajar siswa pada materi Suhu dan Kalor di kelas X SMA Negeri Tebing Tinggi. Aktivitas belajar siswa yang diamati pada penerapan pembelajaran metode peta pikiran mengalami peningkatan dari pertemuan I sampai pertemuan II dengan nilai rata-rata sebesar 71, termasuk kategori aktif. Dalam pembuatan peta pikiran perlu diperhatikan terutama dalam hal jumlah informasi yang dapat dimasukkan dan penyesuaian gambar, warna dan simbol pada materi yang diajarkan agar siswa dengan mudah mengingat informasi yang diperolehnya pada saat pembelajaran. Daftar Pustaka Arikunto, S., (003), Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, umi Aksara, Jakarta Kanginan, Marthen, (007), IPA Fisika kelas VII, Erlangga, Jakarta Mudjiono dan Dimyanti, (006), elajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta Prawiradilaga, (008), Prinsip Disain Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta Sagala, (005), Konsep dan Makna Pembelajaran,Alfabeta, andung Sanjaya, Wina, (009), Strategi Pembelajaran erorientasi Standar Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta Sarbana, S., (009), Ampuh Cerdas Tanpa atas, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Sudjana, (00), Metoda Statistika, Tarsito, andung Sukardi, (008), Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, umi Aksara, Jakarta Trianto, (009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta Jurnal Penelitian idang Pendidikan Volume 19 Nomor 1 Maret 013 7

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 BATANG KUIS T.P. 2013/2014 Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA Rosmeidani Harahap dan Betty M. Turnip Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI ISSN 5-73X PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI BINJAI Benni Aziz Jurusan Pendidikan Fisika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN Karya Sinulingga dan Amelia Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan amels_heart@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS p-issn 5-73X e-issn 30-765 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS Karya Sinulingga Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian quasi eksperimen karena peneliti ingin mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu variabel. Perlakuan

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN Winna Risky Ginting 1,Yuspa Hanum 2 Program Studi Pendidikan Tata Boga FT Universitas Negeri Medan Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunaan analisis data kuantitatif. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI OPERASI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIANTAR T.A. 2012/2013 Gayus Simarmata FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI1 SILIMAKUTA SARIBUDOLOK T.P 2014/2015 Iramaya Fridayanti Sinaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen akan diterapkan Model Creative Problem Solving dengan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen akan diterapkan Model Creative Problem Solving dengan Metode 37 A III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen akan diterapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh yaitu berupa skor hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan adalah metode studi eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sisitematis, logis dan teliti didalam melakukan kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan metode eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design. Adapun pola desain

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 01/013 Ermawati dan Rita Juliani Jurusan Fisika Fisika Universitas Negeri Medan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN ISSN 5-73X PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN Abdul Hakim dan Dayuani Rambe Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN Dame S Silaban dan Mariati Purnama Simanjuntak Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I MTs N MEDAN T.P 01/013 Fhitriani Harahap 1) dan Jurubahasa Sinuraya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- Posttest Control Group Design, sehingga digunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan A III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan posttest, yang dilakukan terhadap dua kelompok kelas. Kelompok kelas eksperimen diterapkan pembelajaran dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA SMAN 12 Pekanbaru pada saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS ISSN 301-7651 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS Karya Sinulingga Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18 desember 2013 di MTs Muslimat NU Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. B. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru 35 A III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN Pekanbaru tahun ajaran 03/04 pada bulan Agustus hingga bulan september tahun 03 yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian post test only control design. Subjek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu. 1 A III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013 tahun ajaran 2012/2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti menerapkan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi experiment. Desain ini akan mengukur pengaruh metode simulasi pada materi sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK 443 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat 35 III.METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat membandingkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA Nelvia Anisah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan nelviaanisah@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis penilaian performance dengan menggunakan media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus dikerjakan siswa sebelum dimulainya PBM. Pembuatan mind map dalam penugasan tersebut

Lebih terperinci

Rita Juliani dan Saima Putrini R. Harahap Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Rita Juliani dan Saima Putrini R. Harahap Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 BATANG KUIS T.P. 2013/2014 Rita Juliani dan Saima

Lebih terperinci

ABSTRAK. PBL (Problem Based Learning), Gerak lurus, Media peta pikiran, Hasil belajar siswa. ABSTRACT

ABSTRAK. PBL (Problem Based Learning), Gerak lurus, Media peta pikiran, Hasil belajar siswa. ABSTRACT PENGARUH MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN T.P 214/215 Shabrina

Lebih terperinci

Karya Sinulingga dan Denny Munte Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan. = 4,479 dan t tabel.

Karya Sinulingga dan Denny Munte Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan. = 4,479 dan t tabel. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS X SMA Karya Sinulingga dan Denny Munte Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode dalam penelitian ini menggunakan metode Kuasi Eksperimen (eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. metode dalam penelitian ini menggunakan metode Kuasi Eksperimen (eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan pada Bab 1, maka metode dalam penelitian ini menggunakan metode Kuasi Eksperimen (eksperimen

Lebih terperinci

Jurnal Mantik Penusa Vol 16 No 2 Desember 2014 ISSN

Jurnal Mantik Penusa Vol 16 No 2 Desember 2014 ISSN Jurnal Mantik Penusa Vol 6 No Desember 04 ISSN 088-3943 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPOSITORI BERBASIS PETA PIKIRAN DAN BERBASIS PETA KONSEP PADA POKOKBAHASAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas, yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapat

BAB III METODE PENELITIAN. kelas, yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapat 29 A III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapat perlakuan dengan menggunakan

Lebih terperinci

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu Sri Ayu Anugrah, Yusuf Kendek dan Amiruddin Kade email : ayuanugrah@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. 44

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN ISSN 5-73X PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN Ratni Sirait Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan quasi experiment, rancangan yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan quasi experiment, rancangan yang digunakan 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan quasi experiment, rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest Eqiuvalent Group Design,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pelaksanaan dan hasil penelitian dapat didiskripsikan sebagai berikut. 1. Tahap Persiapan Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES Siskawati Dewi Purba dan Eidi Sihombing Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan siskapurba20@gmail.com ABSTRACT The purpose

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS Sundari Fitri dan Pintor Simamora f3_sundari@rocketmail.com Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 36. Jenis penelitian ini merupakan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. 32 BAB III METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kelas, dimana ada kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus s.d. 26 September 2013. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Fatima Batubara dan Karya Sinulingga Program Studi Pendidikan FMIPA Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN 2014-2015 H. Jafri Haryadi dan Sri Wayuni Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

Lebih terperinci

Ida Wahyuni dan Khairil Irfan Lubis Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan

Ida Wahyuni dan Khairil Irfan Lubis Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN VISUAL SPASIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK LURUS DI KELAS VII SMP NEGERI 2 STABAT Ida Wahyuni dan Khairil Irfan Lubis Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design dengan bentuk One-Shoot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan) dimana dalam design penelitian

Lebih terperinci

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221 PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTU LEMBAR KEGIATAN SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATERI POKOK OPTIK GEOMETRI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG Amin Musofa Abdurohman 1) Widodo Budhi 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam Malik No. 12 Medan. Penelitian ini pelaksanaannya pada Tahun Pelajaran 2013/2014,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan peneliti adalah Metode penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci