NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM AL-QUR AN SURAH AL-ISRA AYAT DAN AKTUALISASINYA DALAM DUNIA MODERN SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM AL-QUR AN SURAH AL-ISRA AYAT DAN AKTUALISASINYA DALAM DUNIA MODERN SKRIPSI"

Transkripsi

1 NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM AL-QUR AN SURAH AL-ISRA AYAT DAN AKTUALISASINYA DALAM DUNIA MODERN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Pendidikan Islam oleh: K H A N I F NIM : FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

2 PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Khanif NIM : Jurusan/ Program Studi : Tarbiyah/PAI Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karyasaya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya. Semarang, 4 April 2012 Saya yang menyatakan Khanif NIM ii

3 iii

4 iv

5 v

6 ABSTRAK Judul : Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Q.S Al-Isra Ayat 23-25dan Aktualisasinya Dalam Dunia Modern Penulis : Khanif NIM : Skripsi ini membahas nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Q.S Al-Isra Ayat dan aktualisasinya dalam dunia modern. Kajiannya dilatar belakangi oleh minimnya pendidikan aqidah (Mengesakan Allah) dan berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul walidaini). Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan:(1) Apa nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Q.S. Al-Isra ayat 23-25? (2) Bagaimanakah aktualisasi nilai-nilai pendidikan agama berdasarkan Q.S Al-Isra ayat dalam dunia modern? Permasalahan tersebut dibahas melalui kitab suci Al-Quran yang menjadi pedoman hidup orang Islam. Selain itu, sumber data penulisan ini juga diambil dari buku-buku atau bahan bacaan yang relevan dengan pembahasan masalah dalam penulisan skripsi ini. Sumber data penelitian ini penulis bedakan menjadi dua kelompok, yang pertama adalah sumber primer yang berasal dari Al-Quran dan yang kedua adalah sumber sekunder yang berasal dari data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang masih berkaitan dengan masalah penelitian seperti: Tafsir klasik dan tafsir kontemporer. Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Q.S Al-Isra ayat yaitu pertama, pendidikan akidah yakni Allah mewajibkan hamba-hamba-nya untuk mengesakan-nya dalam ibadah dan dalam penyembahan serta melarang mereka menyekutukan Allah dengan apa pun atau siapa pun. Oleh sebab itu, yang berhak mendapat penghormatan tertinggi hanyalah yang menciptakan alam dan semua isinya yaitu Allah SWT.kedua, Pendidikan birrul walidainiyakni sesudah Allah memerintahkan supaya jangan menyembah selain Dia lalu Allah memerintahkan kepada kaum Muslimin agar mereka benar-benar memperhatikan urusan kebaktian kepada kedua ibu bapak dan tidak menganggapnya sebagai urusan yang remeh, dengan menjelaskan bahwa Tuhanlah yang lebih mengetahui apa yang tergetar dalam hati mereka.(2) aktualisasinilai-nilai pendidikan berdasarkan Q.S Al-Isra ayat dalam dunia modern yaitu pertama, pendidikan akidah di sekolahan hendaknya mengajarkan kepada peserta didik bertauhid meng-esakan Allah bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah selain Allah Tuhan Yang Maha Esa. Jumlah jam pelajaran yang terbatas dengan materi yang diserat menyebabkan guru agama mengambil jalan pintas yang paling mudah, yaitu melihat pendidikan agama tidak lebih sebagai pelajaran daripada sebagai pendidikan.kedua, pendidikan birrul walidaindalam dunia modern sekarang inijustru perlakuan terhadap orang tua yang sudah lanjut usia sungguh terbalik. Di saat mereka membutuhkan perhatian lebih dari orangorang terdekat terutama seorang anak, malahan mereka kebanyakan diasingkan dari keluarga dengan alasan supaya mendapatkan perhatian yang lebih baik. Akhirnya, mereka dititipkan di panti jompo atau yang lain. vi

7 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena ijin dan ridha-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Q.S Al-Isra Ayat Dan Aktualisasinya Dalam Dunia Modern. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman dan pembawa rahmat bagi makhluk seluruh alam. Dalam penulisan ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini terlepas dari keterbatasan penulis sebagai manusia dengan segala kekurangan dan kekhilafan. Tidak ada kata yang pantas penulis ungkapkan kepada pihak-pihak yang membantu proses pembuatan skripsi ini, kecuali terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Dr. Suja i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang selalu mengembangkan keilmuan di Fakultas Tarbiyah. 2. Nasirudin, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang selalu memberi arahan dan nasehat. 3. Dr. Musthofa, M.Ag. selaku pembimbing I danalis Asikin, M.A. selaku pembimbing II yang telah berkenan untuk meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 4. Dosen jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman 5. Ayahanda H. Subkhan dan ibunda Hj. Mutiah yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan baik moril maupun materiil dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita. 6. Teman-teman penulis yaitu Adam Fatukaloba, Rois Ma sum dan Mukhlisin yang ikut memberikan motivasi selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan. vii

8 Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi, metodologi dan analisisnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berharap, semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin. Semarang,4 April2012 Penulis Khanif viii

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii PENGESAHAN... iii NOTA PEMBIMBING... iv ABSTRAK... vi TRANSLITERASI... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x BAB I: PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3 D. Kajian Pustaka... 3 E. Metode Penelitian F. Sistematika Pembahasan BAB II : DESKRIPSI Q.S AL-ISRA AYAT A. Surat Al-Isra Ayat Redaksi Ayat dan Terjemahan Munasabah Asbabun Nuzul B. Pendapat Mufasir Klasik Tentang Penafsiran Q.S Al-Isra Ayat C. Pendapat Mufasir Kontemporer Tentang Penafsiran Q.S Al-Isra Ayat ix

10 BAB III : NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM Q.S AL-ISRA AYAT A. Pendidikan Tauhid B. Pendidikan Birrul Walidaini BAB IV : AKTUALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN Q.S AL-ISRA AYAT DALAM DUNIA MODERN A. Penguatan Akidah Peserta Didik B. Penanaman Nilai Birrul Walidaini BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP x

11 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran merupakan kalam Allah yang mu jiz, yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir (Muhammad SAW) melalui perantara malaikat Jibril ditulis dalam lembaran-lembaran (mashahif) sampai kepada umat manusia secara mutawatir dan membacanya termasuk ibadah, diawali dengan surat al-fatihah dan ditutup dengan surat al-nas. 1 Al-Quran juga sebagai sumber utama ajaran agama Islam. Di dalamnya mencakup ajaran tentang I tiqad (keyakinan), akhlak (etika), sejarah, serta amaliyah (tindakan praktis). 2 Al-Quran merupakan peraturan bagi umat sekaligus sebagai way of lifenya yang kekal hingga akhir masa. Oleh karena itu, kewajiban umat Islam adalah memberikan perhatian yang besar terhadap Al-Quran baik dengan cara membacanya, menghafalkan atau mempelajarinya. Dalam Al-Quran tidak terdapat sedikitpun kebatilan serta kebenarannya terpelihara dan dijamin keasliannya oleh Allah SWT sampai hari kiamat. 3 Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hijr ayat 9 yang artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. 4 Al-Quran diturunkan bertujuan untuk menjadi petunjuk (hudan) dan pedoman bagi manusia dalam menata perjalanan hidupnya dunia sampai akhirat. Al-Quran sebagai petunjuk tidak akan bermanfaat sebagaimana mestinya jika tidak dibaca, dipahami maknanya (kognitif), dihayati kandungannya (afektif), dan kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari (psikomotor). 5 Al- 1 Muhammad Aly As Shabuny, Al-Tibyan Fi Ulum Al-Quran, (Bairut: Alim Al Kutub, 1985), hlm. 8 2 Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm Raghib As Siraji, Cara Cerdas Hafal Al-Qur an, (Solo: Aqwam, 2010), hlm Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemah Indonesia Inggris, (Solo: Qamari, 2008), hlm Mana Khalil Al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur an, Terj. Mudzakir, (Bogor: Pustaka Literatur Antarnusa, 2007), hlm. 19 1

12 Quran bukanlah merupakan kitab undang-undang dan lebih lagi bukan buku sains dan teknologi. Menurut Fazlur Rahman bahwa tujuan pokok Al-Quran adalah ajaran moral. jika melihat kebelakang, keadaan dimana pertama kali Al-Quran diturunkan, maka akan ditemui keadaan masyarakat Makkah yang penuh dengan berbagai problem sosial. Dari yang paling kronis berupa praktek-praktek polyteisme penyembahan kepada berhala-berhala, eksploitasi terhadap orang miskin-miskin, penyalahgunaan di dalam perdagangan, sampai pada tidak adanya tanggung jawab umum terhadap masyarakat. Meresponi situasi masayarakat seperti itu, Al-Quran meletakkan ajaran tauhid atau ketuhanan Yang Maha Esa, di mana setiap manusia harus bertanggungjawab kepadanya, dan pemberantasan kejahatan sosial dan ekonomi dari tingkat yang paling bawah sampe ke tingkat yang paling atas. 6 Selain pelajaran mengenai aqidah, dalam ayat ini penulis juga mengidentifikasi masalah lain yang menjadi pokok kandungannya, diantaranya yaitu aspek akhlak yang menjelaskan tentang birrul walidain (berbuat baik pada kedua orang tua). Dimana akhlak seorang anak terhadap kedua orangtua saat-saat mereka sangat membutuhkan yakni di saat kedua orang tua dalam usia lanjut. Bagaimana seorang anak berbuat baik kepeda kedua orang tua karena pada saat lanjut usia perilaku mereka berubah seperti anak-anak dan banyak lupa. Ini termasuk bagian dari perilaku birrul walidain seorang anak terhadap kedua orang tua. 7 B. Rumusan Masalah Dalam tulisan ini, yang penulis jadikan sebagai rumusan masalah adalah: 1. Apa nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Q.S. Al-Isra ayat 23-25? 2. Bagaimanakah aktualisasi nilai-nilai pendidikan agama berdasarkan Q.S Al-Isra ayat dalam dunia modern? hlm A. Qodri Azizy, Pendidikan Untuk Membangun Etika Sosial, (Semarang: Aneka Ilmu, 2003), 7 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, (Bandung : PT Mizan Pustaka, 2007), hlm. 45 2

13 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan pada pokok permasalahan di atas, tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung pada surat Al-Isra ayat dan aktualisasinya dalam dunia modern. Sedangkan manfaat yang dapat kita ambil dari penelitian telaah Al-Quran ini adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan wawasan yang lebih komprehensif terhadap pemahaman nilai-nilai yang terkandung dalam Q.S Al-Isra ayat dan aktualisasinya dalam dunia modern. 2. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu membantu dalam usaha penghayatan dan pengamalan terhadap isi kandungan dan nilai-nilai yang ada pada Al-Quran baik yang tersirat atau pun yang tersurat, lebih khusus lagi pada Q.S Al-Isra ayat dan aktualisasinya dalam dunia modern. 3. Penelitian ini dapat memberikan sedikit sumbangan bagi literatur ilmu pendidikan dalam beberapa aspek, yaitu aspek aqidah, akhlak, dan mua malah. D. Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan kajian penting dalam sebuah penelitian yang akan kita lakukan. Kajian pustaka disebut juga kajian literal. Kajian pustaka merupakan sebuah uraian tentang literatur yang relevan dengan bidang atau topik tertentu. 8 Penelitian pustaka ini pada dasarnya bukan penelitian yang benar-benar baru. Sebelum ini banyak yang sudah mengkaji objek penelitian tentang nilai-nilai pendidikan. Oleh karena itu, penulisan dan penekanan skripsi ini harus berbeda dengan skripsi yang telah dibuat sebelumnya. Adapun telaah yang digunakan pada penulisan skripsi ini ialah menggunakan prior research (penelitian terdahulu). Prior research yaitu penelitian terdahulu yang telah membahas nilai-nilai pendidikan. Namun prior research yang digunakan penulis dalam pembuatan skripsi ini, adalah nilai-nilai pendidikan yang telah dikhususkan objek kajiannya, seperti nilainilai pendidikan akidah dan akhlak, dan lain sebagainya. Diantara prior research yang dimaksudkan diantaranya adalah sebagai berikut : 8 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2010), hlm 72 3

14 1. Nilai-nilai pendidikan akhlak menurut Al Qur an surat At Taghabun ayat 14. Disusun oleh Faiq Jauharotul Huda. Di sini dinyatakan nilai-nilai pendidikan akhlak yang dilakukan kepada anak dengan menggunakan metode pembiasaan yang sekaligus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari harus mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan anak. Penerapan pendidikan antara periode satu dengan periode yang lainnya harus berbeda, sebagai perbedaan tersebut berpengaruh terhadap perbedaan usia dan bahkan peningkatan karakter dan paradigma anak. Jadi pendidikan akhlak yang dilakukan kepada anak seharusnya menggunakan metode pembiasaan yang sekaligus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam surah Al A raf ayat 199. Disusun oleh Zaenal Abidin. 10 Di sini dinyatakan bahwa pola pendidikan Islami adalah pola pendidikan Qurani yang diaplikasikan oleh Rasulullah Saw. dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya melalui metode-metode pendidikan yang dicontohkan oleh beliau. Metode pendidikan Qurani adalah suatu cara atau tindakan-tindakan dalam lingkup peristiwa pendidikan yang terkandung dalam Al-Quran dan Assunnah. Jadi metode dalam pendidikan akhlak seharusnya menganut kepada pendidkan yang diajarkan oelh Rasulullah yang terkandung dalam Al-Quran dan As-sunnah Nilai-nilai pendidikan social dalam Al-Quran surat Al Ma un. Disusun oleh Nikmatul Ulfa. Di sini dinyatakan bahwa pembiasaan dalam pendidikan memiliki peranan yang sangat penting karena dengan membiasakan kepada anak terhadap hal-hal yang baik akan memasukkan unsur-unsur positif dalam pribadi yang sedang tumbuh dengan metode pembiasaan, pembelajaran diharapkan akan lebih bermakna bagi siswa. Jadi Metode pembiasaaan tepat untuk diterapkan dalam pengamalan pendidikan ahklak sebagai mata pelajaran yang dapat mendorong 9 Faiq Jauharotul Huda ( ), Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Menurut Al-Qur an Surat At- Taghabun Ayat 14, (Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah, 2008), td 10 Zaenal Abidin ( ), Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Surah Al-A raf Ayat 199, (Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah, 2007), td Heri Jauhari Muchtar, Fiqih Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosda karya, 2005), hlm. 4

15 siswa menghayati sekaligus mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari Nilai-nilai pendidikan keimanan anak dalam al-quran surat al Jin ayat 20. Disusun oleh Sri Mulyati. 13 Di sini dinyatakan bahwa dengan bertambahnya ilmu, iman, sesorang akan lebih mantap, lebih kokoh, dan tindak tanduknya selalu mengingat keagungan dan kebesaran Illahi. Ilmu yang dimaksud tersebut adalah ilmu tentang alam (sunatullah) serta ilmu tentang agama Allah SWT (dinullah), sebab keduanya merupakan kebenaran yang datangnya dari Allah. 14 Dari beberapa kajian pustaka di atas, maka jelaslah bahwa tulisan skripsi yang membahas tentang nilai-nilai pendidikan dalam Q.S Al-Isra ayat belumlah ada yang membahasnya. Dari hal inilah, penulis akan mencoba memaparkan dan menganalisis tentang nilai-nilai pendidikan yang ada pada Q.S Al-Isra ayat dan Aktualisasinya dalam dunia modern. E. Metode Penelitian 1. Fokus Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan fokus penelitian sebagai berikut : nilai-nilai pendidikan pada Q.S Al-Isra yang meliputi tentang aspek pendidikan aqidah dan aspek pendidikan birrul walidain (berbuat baik pada kedua orang tua), Bagaimana akhlak seorang anak terhadap kedua orangtua di saat mereka sangat membutuhkan yakni di saat kedua orang tua dalam usia lanjut. Seharusnya seorang anak berbuat baik kepeda kedua orang tua karena pada saat lanjut usia perilaku mereka berubah seperti anak-anak dan banyak lupa. Ini bagian dari perilaku birrul walidain seorang anak terhadap kedua orang tua. Penelitian ini secara tidak langsung juga merupakan studi sejarah mengenai cerita isra mi rajnya nabi Muhammad SAW, karena hal tersebut juga 12 Nikmatul Ulfa, Nilai-Nilai Pendidikan Social Dalam Al-Quran Surat Al-Ma un, (Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah, 2008), td 13 Sri Mulyati, Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan Anak Dalam Al-Quran Surat Al-Jin Ayat 20, (Semarang : Perpustakaan fakultas tarbiyah, 2010), td 14 Musa Sueb, Urgensi Keimanan Dalam Abad Globalisasi, (Jakarta: Padoman Ilmu Jaya, 1996), hlm. 63 5

16 terdapat pada Q.S Al-Isra ayat 23-25, dan yang menjadi fokus penelitian ini adalah mengenai isi dari Q.S Al-Isra ayat dan aktualisasinya dalam dunia modern. 2. Sumber Data Data penelitian ini diperolehdari kitab suci Al-Quran yang menjadi pedoman hidup orang Islam. Selain itu, sumber data penulisan ini juga diambil dari buku-buku atau bahan bacaan yang relevan dengan pembahasan masalah dalam penulisan skripsi ini. Sumber data penelitian ini penulis bedakan menjadi dua kelompok, yang pertama adalah sumber primer, dan yang kedua adalah sumber sekunder. a) Sumber Primer Sumber primer adalah data yang diperoleh dari sumber inti. Dalam melakukan kajian mengenai suatu ayat, maka jelaslah kalau yang menjadi sumber data primer adalah berasal dari Al-Quran. b) Sumber Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang masih berkaitan dengan masalah penelitian, dan memberi interpretasi terhadap sumber primer. Sumber data sekunder dapat berupa kitab-kitab tafsir maupun buku-buku bacaan yang masih relevan dengan pembahasan skripsi ini. 15 Kitab-kitab tafsir yang penulis jadikan sebagai referensi penulisan skripsi adalah sebagai berikut : 1) Tafsir klasik : a) Tafsir Al Maraghi, karya Ahmad Musthafa Al Maraghi b) Tafsir Al Munir, karya Muhammad Nawawi Al Jawi c) Tafsir Fi Dzilalil Quran, karya Sayyid Quthb 2) Tafsir kontemporer : a) Tafsir Al Misbah, karya M.Quraish Shihab. b) TafsirAl-Azhar, karya Abdul Malik Karim amrullah c) Tafsir Al Bayan, karya Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm

17 3. Metode Pengumpulan Data Tidak kalah penting dari metode-metode lain, adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, dan sebagainya. 16 Menjadikan perpustakaan sebagai sumber data utama, yang dimaksud adalah untuk menggali teori dan konsep yang telah ditentukan oleh para ahli terdahulu, mengikuti perkembangan penelitian di bidang yang akan diteliti, memperoleh orientasi yang luas mengenai topik yang dipilih, dan memanfaatkan data sekunder, serta menghindari duplikasi penelitian. Kemudian ditelaah dan dikritisi, serta mengadakan interpretasi secara cermat dan mendalam. 4. Metode Analisis Data Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisis dengan metode yang diinginkan. Metode yang digunakan dalam menganalisis tulisan ini adalah metode tahlili. Metode Tahlili adalah menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dengan memaparkan segala aspek yang terkandung di dalam ayat-ayat yang ditafsirkan itu, serta menerangkan makna-makna yang mencakup di dalamnya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufasir yang mentafsirkan ayat tersebut. Dalam metode ini, biasanya mufasir menguraikan makna yang terkandung dalam Al-Quran, ayat demi ayat, dan surat demi surat sesuai dengan urutannya di dalam mushaf. Uraian tersebut mencakup berbagai aspek yang terkandung dalam ayat yang ditafsirkan, seperti pengertian kosakata, konotasi kalimatnya, latar belakang turun ayat, kaitannya dengan ayat-ayat lain, baik sebelum maupun sesudahnya. Dan tak ketinggalan pula pendapat yang telah diberikan berkenaan dengan tafsiran ayat-ayat tersebut, baik yang disampaikan oleh Nabi, sahabat, para tabi in, maupun ahli tafsir lainnya. 17 hlm Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, hlm Nashrudin Baidan, Methodologi Penafsiran Al-Quran, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), 7

18 F. Sistematika Pembahasan Bab pertama dimulai dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan. Bab kedua mendeskripsikan tentang Q.S Al-Isra ayat menurut para mufassir yakni menurut mufassir klasik dan mufassir kontemporer. Bab ketiga pemaparan nilai-nilai pendidikan dalam Q.S Al-Isra ayat Bab keempat analisa dari aktualisasi pendidikan Q.S Al-Isra ayat dalam dunia modern. Bab kelima kesimpulan secara keseluruhan serta memberi saran jika perlu. 8

19 BAB II DESKRIPSI Q.S AL-ISRA AYAT A. Surat Al-Isra Ayat Redaksi Ayat dan Terjemahan Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "Ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia, dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil", Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, Maka Sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat Munasabah Munasabah secara etimologi berarti kedekatan (al-muqarabah) dan kemiripan atau keserupaan (al-musyakalah). Ia juga bisa berarti hubungan atau persesuaian. Secara terminologi munasabah adalah ilmu Al-Quran yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar ayat atau surat dalam Al-Quran secara keseluruhan dan latar belakang penempatan tertib ayat dan suratnya. Menurut Quraisy Shihab munasabah adalah kemiripan-kemiripan yang terdapat pada hal-hal tertentu dalam Al-Quran baik surat maupun ayat-ayatnya yang hlm Idris Abdul Somad, Dkk., Al-Quran dan Tafsirnya, (Semarang: PT. Citra Effhar, 1993), 9

20 menghubungkan uraian satu dengan yang lainnya. 2 Pendapat lain mengatakan bahwa munasabah merupakan sebuah ilmu yang digunakan untuk mengetahui alasan-alasan penertiban bagian-bagian dari Al-Quran. Bahkan pendapat lain mengatakan munasabah merupakan usaha pemikiran manusia dalam menggali rahasia hubungan antar ayat atau surat yang dapat diterima oleh akal. Dengan demikian, ilmu ini menjelaskan aspek-aspek hubungan antara beberapa ayat atau surat Al-Quran baik sebelum maupun sesudahnya. Hubungan tersebut bisa berupa hubungan am (umum) dan khas (khusus), antara yang abstrak dan yang kongkrit, antara sebab dan akibat, antara yang rasional dan yang irasional, atau bahkan antara dua hal yang kontradiktif. Adapun yang menjadi ukuran (kriteria) dalam menerangkan macammacam munasabah ini dikembalikan kepada derajat kesesuaian (tamatsul atau tasyabuh) antara aspek-aspek yang dibandingkannya. Jika munasabah itu terjadi pada masalah-masalah yang satu sebabnya dan ada kaitan antara awal dan akhirnya, maka munasabah ini dapat dipahami dan diterima akal. Sebaliknya, jika munasabah itu terjadi pada ayat-ayat yang berbeda sebabnya dan masalahnya tidak ada keserasian antara satu dengan lainnya, maka hal itu tidak dikatakan berhubungan (tanasub), karena sebagian ulama mengatakan: Munasabah adalah suatu urusan (masalah) yang dapat dipahami, jika ia dikemukakan terhadap akal, niscaya akal menerimanya. 3 Jadi dapat disimpulkan bahwa munasabah termasuk hasil ijtihad mufasir, bukan tawqifi (petunjuk Nabi), buah penghayatannya terhadap kemukjizatan (i jaz) Al-Quran dan rahasia retorika (makna) yang dikandungnya. 4 Adapun letak persesuaian antara surat ini dengan surat an-nahl dan sebabnya surat ini diletakkan sesudahnya adalah sebagai berikut: 2 Nashruddin Baidam, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm Supiana dan M. Karman, Ulumul Quran dan Pengenalan Metode Tafsir, (Bandung: Pustaka Islamika, 2002), hlm Supiana dan M. Karman, Ulumul Quran dan Pengenalan Metode Tafsir, hlm

21 1. Bahwa Allah SWT. pada surat An-Nahl menceritakan tentang perselisihan umat Yahudi mengenai hari Sabtu, sedang pada surat ini Allah menunjukkan Syari at Ahlus-Sabti (Syariat Yahudi) yang telah allah syari atkan dalam Taurat. Menurut riwayat yang dikeluarkan dari Ibni Jarir dan Ibnu Abbas, bahwa dia pernah mengatakan: Sesungguhnya isi Taurat seluruhnya terdapat pada lima belas ayat dari surat Bani Israil. 2. Bahwa setelah Allah SWT. memerintahkan Nabi SAW. supaya bersabar dan menahan agar jangan bersedih dan jangan bersempit dada terhadap tipu daya orang-orang Yahudi pada surat yang lalu, maka pada surat ini Allah menyebutkan tentang kemuliaan Nabi-Nya dan keluhuran di sisi Tuhannya. 3. Pada surat yang lalu, Allah menyebutkan beberapa nikmat yang banyak, sehingga karenanya surat itu disebut surat An-Ni am. Maka, di sini pun Allah menyebut beberapa nikmat khusus maupun umum. 4. Pada surat yang lalu, Allah menyebutkan bahwa lebah mengeluarkan dari dalam perutnya suatu minuman yang bermacam-macam dan mengandung obat bagi manusia. Maka Allah berfirman dalam surat Al-Isra ayat 82 yaitu: Dan kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. 5. Pada surat yang lalu, Allah SWT menyuruh supaya menyantuni kepada kerabat. Hal yang sama juga diperintahkan oleh Allah di samping diperintahkan pula agar memberi sesuatu kepada orang miskin dan ibnu sabil Asbabun Nuzul Menurut bahasa Asbabun Nuzul berarti sebab-sebab turunnya ayatayat Al-Quran. Al-Quran di turunkan Allah SWT. kepada Muhammad SAW. secara berangsur-angsur dalam masa kurang lebih 23 tahun. Al-Quran diturunkan untuk memperbaiki akidah, akhlak, ibadah dan pergaulan manusia yang sudah 5 Ahmad Mustafa Al-Maragi, Terjemah Tafsir Al-Maragi, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1993), hlm

22 menyimpang dari kebenaran. Sebab al-nuzul atau asbabunnuzul (sebab-sebab turunnya ayat) di sini dimaksudkan sebab-sebab yang secara khusus berkaitan dengan turunnya ayat-ayat tertentu. Shubhi Al-Shahih memberi definisi asbabunnuzul (sebab-sebab turunnya ayat) yaitu: Sesuatu yang dengan sebabnya turun suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung sebab itu, tau memberi jawaban terhadap sebab itu atau menerangkan hukumnya pada masa terjadinya sebab tersebut Berdasarkan rumusan di atas bahwa sebab turun suatu ayat adakalanya berbentuk peristiwa dan adakalanya berbentuk pertanyaan. Suatu ayat atau beberapa ayat turun untuk menerangkan hal yang berhubungan dengan peristiwa tertentu atau memberi jawaban terhadap pertanyaan tertentu. 6 Surat ini mempunyai beberapa nama, antara lain yang paling populer adalah surat Al-Isra dan surat Bani Isra il. Ia dinamai al-isra karena awal ayat ini berbicara tentang Al-Isra yang merupakan uraian yang tidak ditemukan secara tersurat selain pada surat ini. Demikian juga dengan nama Bani Isra il, karena hanya di sini diuraikan tentang pembinaan dan penghancuran Bani Isra il. Ia juga dinamakan dengan surat subhana karena awal ayatnya dimulai dengan kata tersebut. Nama yang populer bagi kumpulan ayat ini pada masa Nabi SAW. adalah surat Bani Isra il. Pakar hadits at-tirmidzi meriwayatkan melalui Aisyah ra., istri Nabi bahwa Nabi SAW. tidak akan tidur sebelum membaca surat Az-Zumar dan Bani Isra il. Surat ini menurut mayoritas ulama turun sebelum Nabi SAW. berhijrah ke Madinah, dengan demikian ia merupakan salah satu surat makiyyah. 7 Surat Al- Isra di turunkan di kota Makkah, setelah turunnya surat Al-Qashas. Dalam urutan yang ada di dalam Al-Quran, surat Al-Isra berada setelah surat Al-Nahl dan memiliki 111 ayat. 8 Ada yang mengecualikan dua ayat, yaitu ayat 73 dan 74, dan 6 Ahmad Syadali dan Ahmad Rofi i, Ulumul Quran 1, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2000), hlm M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm Amr Khalid, Spiritual Al-Quran, (Yogyakarta: Darul Hikmah, 2009), hlm

23 ada yang menambahkan juga ayat 60 dan ayat 80. Masih ada pendapat lain menyangkut pengecualian-pengecualian beberapa ayat Makiyyah. Pengecualian itu disebabkan karena ayat-ayat yang dimaksud dipahami sebagai ayat yang membicarakan tentang keadaan yang diduga terjadi pada periode Madinah, namun pemahaman tersebut tidak harus demikian. Karena itu penulis cenderung mendukung pendapat ulama yang menjadikan seluruh ayat surat ini Makiyyah. Memang peristiwa hijrah terjadi tidak lama setelah peristiwa Isra dan Mi raj Nabi SAW., yakni sekitar setahun lima bulan dan ini berarti turunnya surat ini pada tahun XII kenabian, di mana jumlah kaum muslimin ketika saat itu relatif banyak, walau harus diakui bahwa dibukanya surat ini dengan uraian tentang peristiwa Isra, belum tentu ia langsung turun sesudah peristiwa itu. Bisa saja ada ayat-ayat yang turun sebelumnya dan ada juga yang turun sesudahnya. 9 Imam Al- Biqa i berpendapat bahwa tema utama surat ini adalah ajakan menuju ke hadirat Allah SWT., dan meninggalkan selain-nya, karena hanya Allah pemilik rincian segala sesuatudan Dia juga yang mengutamakan sesuatu atas lainnya. Itulah yang dinamakan taqwa yang batas minimalnya adalah pengakuan Tauhid/Keesaan Allah SWT. Yang juga menjadi pembuka surat yang lalu (An-Nahl) dan puncaknya adalah ihsan yang merupakan penutup uraian surat An-Nahl. Ihsan mengandung makna fana, yakni peleburan diri kepada Allah SWT. Semua nama-nama surat ini mengacu pada tema itu. Namun subhana yang mengandung makna penyucian Allah SWT. Merupakan nama yang paling jelas untuk tema itu, karena siapa yang Maha Suci dari segala kekurangan, maka dia sangat wajar untuk diarahkan kepada-nya semata-mata hanya untuk pengabdian dan berpaling dari selain-nya. Demikian juga nama Bani Israil. Siapa yang mengetahui rincian keadaan mereka dan perjalanan mereka menuju negeri suci yaitu Bait Al-Maqdis yang mengandung makna isra, yaitu perjalanan malam, akan menyadari bahwa hanya Allah yang harus dituju. Dengan demikian, semua nama surat ini mengarah kepada tema utama yang disebut dengan aqidah. 9 M. Quraish Shihab, hlm

24 Thabathaba i berpendapat bahwa surat ini memaparkan tentang Keesaan Allah SWT. dari segala macam persekutuan. Surat ini lebih menekankan sisi pensucian Allah dan sisi pujian kepada-nya, karena itu berulang-ulang disebut di sini kata subhana (Maha Suci). Ini terlihat pada ayat 1, 43, 93, 108, bahkan penutup surat ini memuji-nya dalam konteks bahwa Dia tidak memiliki anak, tidak juga sekutu dengan kerajaan-nya dan Dia tidak membutuhkan penolong. 10 B. Pendapat Mufasir Klasik Tentang Penafsiran Surat Al-Isra Ayat Menurut bahasa kata tafsir diambil dari kata fassara-yufassirutafsiran yang artinya adalah keterangan, penjelasan atau menerangkan dan mengungkapkan sesuatu yang tidak jelas. Tafsir Al-Quran adalah penjelasan atau keterangan-keterangan tentang firman Allah SWT. yang berhubungan dengan makna dan tujuan kandungan atau keterangan dan penjelasan tentang sesuatu kata atau kalimat yang digunakan di dalamnya. 11 Adapun pengertian tafsir secara istilah seperti yang diungkapkan oleh Syaikh Al-Jazairi adalah menjelaskan kata yang sukar dipahami oleh para pendengar sehingga berusaha mengemukakan sinonimnya atau makna yang mendekati dengan jalan mengemukakan salah satu petunjuknya (dilalahnya). Imam Al-Kilabi mengartikan tafsir adalah menjelaskan ayat-ayat Al-Quran, menerangkan maknanya dan menjelaskan tujuan yang dikehendaki oleh nash atau teks Al-Quran tersebut. Dari pengertian tafsir di atas dapat disimpulkan bahwa tafsir adalah suatu hasil usaha tanggapan, penalaran, atau pemahaman manusia dalam menyikapi nilai-nilai samawi atau nilai-nilai Ilahiyyah yang terdapat di dalam Al-Quran. Oleh karena itu, perbedaan-perbedaan dalam penafsiran Al-Quran sangat mungkin terjadi karena dipengaruhi oleh latar belakang, disiplin ilmu, metode dan corak yang digunakan oleh para penafsirnya sendiri M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran, hlm Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), hlm Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam, hlm

25 Maksud dari potongan ayat di atas adalah Tuhanmu memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia, karena ibadah adalah puncak pengagungan yang tidak patut dilakukan kecuali terhadap Tuhan yang dari padanyalah keluar kenikmatan dan anugerah atas hamba-hamba-nya, dan tidak ada yang dapat memberi nikmat kecuali Dia. 13 Dalam tafsir Imam Qurthubi dinyatakan bahwa kata Qodhoo itu artinya memerintahkan (amara), mengharuskan (alzama), dan mewajibkan (awjaba). Ibnu Abbas, Hasan, dan Qatadah berkata: Qodhoo di sini bukanlah qodhoo yang berarti memutuskan suatu perkara (qodho uhukmin), melainkan qodhoo yang berarti memerintahkan suatu perkara (qodho amri). 14 Kata qodhoo Maksudnya memerintahkan, semua perintah mengandung konsekuensi hukum wajib 15 (alaslufilamri lil wujub) 16. Menurut Imam Nawawi dalam kitab Murohu Lubaid tafsir an-nawawi perintah di sini adalah perintah yang mewajibkan. 17 Menurut Ibn Abbas, Hasan dan Qatadah, Allah telah memerintahkan kita untuk beribadah kepada-nya dan mentauhidkan (mengesakan) Dzatnya. Selanjutnya Allah telah menjadikan perbuatan berbakti kepada kedua orangtua sebagai kewajiban yang berkaitan dengan hal itu, sebagaimana Dia juga mengaitkan antara syukur (berterima kasih) kepada orang tua dengan syukur kepada-nya Ahmad Musthafa Al-Maraghiy, hlm Muhammad Al-Fahham, Terjemah Sa addah Al-Abna Fii Birr Al-Ummahat Wa Al- Aba, (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2006), hlm Nizam Muhammad Saleh Ya kubi dan Muhammad Shadik, TerjemahQurratu Al-Ainaini Fi Fadhail Birri Al-Wahdain Wa 55 Hikayah Fi Birri Al-Walidaini Li Thiflika, (Solo: Ziyad Visi Media, 2009), hlm. 18. hlm Abdul Hamid Hakim, As-Sullam, (Jakarta: Saadiyyah Putra,. ), hlm Muhammad An-Nawawi, Murohu Lubaid Tafsir An-Nawawi,(Semarang: Toha Putra,. ), 18 Muhammad Al-Fahham, hlm

26 Maksud dari potongan ayat di atas adalah agar kamu berbuat baik dan kebajikan terhadap orang tua, supaya Allah telah menyertai kamu. 19 Yang dimaksud dengan kata ihsan atau berbuat baik dalam ayat tersebut adalah berbakti kepada keduanya yang bertujuan untuk mengingat kebaikan orang tua karena sesungguhnya dengan adanya orang tua seorang anak itu ada dan Allah menguatkan hak-hak orang tua dengan memposisikan di bawah kedudukan setelah beribadah kepada Allah yakni mengtauhidkan Allah. 20 Allah mengurutkan kedua amal tersebut dengan menggunakan lafazh tsumma yang memberikan pengertian tertib atau teratur. Dalam tafsir Al-Munir karya Wahban Az- Zuhaili dijelaskan bahwa Allah sering mengaitkan antara perintah untuk beribadah kepadanya dengan perintah untuk berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua dengan cara memperlakukan mereka berdua dengan perlakuan yang baik dan sempurna. Hal itu disebabkan karena kedudukan mereka berdua di bawah kedudukan Allah. Yang merupakan sebab hakiki (yang sesungguhnya) dari keberadaan manusia (di muka bumi). Adapun mereka berdua (keduanya) hanyalah merupakan sebab zhahiri (yang nampak) dari keberadaan anak-anak, di mana mereka berdua akan mendidik mereka dalam suasana yang penuh dengan cinta, kelembutan, kasih sayang, dan sikap mengutamakan anak dari pada diri mereka berdua. Oleh karena itu, di antara sikap yang menunjukkan kesetiaan dan muru ah seorang anak adalah membalas kebaikan mereka berdua itu, baik dengan cara memperlihatkan perilaku yang baik dan akhlak yang disenangi maupun dengan memberikan bantuan berupa materi jika mereka berdua memang membutuhkannya dan jika sang anak memang mampu melakukan hal tersebut. 21 Maksud dari potongan ayat di atas adalah apabila kedua orang tua atau salah seorang di antaranya berada di sisimu hingga mencapai keadaan lemah, 19 Ahmad Musthafa Al-Maraghiy, hlm Abdullaah bin Ibrahim Al-Ansari, Fathul Bayan Fi Maqosidil Quran, (Bidaulatil Qitrin: Ihya Turosil Islam, 1248), hlm Muhammad Al-Fahham, hlm

27 tidak berdaya dan tetap berada di sisi mereka berdua pada awal umurmu, maka kamu wajib belas kasih dan sayang terhadap keduanya. Kamu harus memperlakukan kepada keduanya sebagaimana orang yang bersyukur terhadap orang yang telah memberi karunia kepadanya. Ibnu Jarir dan Ibnu Munzir telah mengeluarkan sebuah riwayat dari Abu AI-Haddaj yang katanya: Pernah saya berkata kepada Sa id bin Al-Musayyab, segala apa yang disebutkan oleh Allah dalam Al-Quran mengenai birru i-walidain, saya telah tahu, kecuali firman-nya: Apa yang dimaksud perkataan yang mulia di sini? Maka, berkatalah Ibnu AI-Musayyab: yaitu seperti perkataan seorang budak yang berdosa di hadapan tuannya yang galak. 22 Menurut imam Jalalain dalam kitabnya tafsir jalalain yang dimaksud dengan perkataan yang mulia adalah perkataan yang yang baik dan sopan (jamilan layyinan), 23 begitu juga menurut imam Nawawi perkataan yang mulia yakni perkataan yang lembut dan baik yang bertujuan untuk menghormati. 24 Setelah Allah melarang melontarkan ucapan buruk dan perbuatan tercela, maka Allah SWT. menyuruh berkata-kata baik dan berbuat baik kepada keduanya. 25 Maksud potongan ayat di atas adalah rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan adalah hendaknya seorang anak selalu menyenangkan hati kedua orang tuanya berapapun besarnya, baik itu dengan perkataan, dengan sikap dan perangai yang baik, dan jangan sekali-kali menyebabkan mereka itu murka atau benci atas putra-putrinya. 26 Dalam Kitab Tafsir Imam Qurthubi menjelaskan Allah SWT telah menyebutkan aspek 22 Ahmad Musthafa Al-Maraghiy, hlm Imam Jalalain, Tafsir Jalalain, (Surabaya, Darul Ilmi,. ), hlm Muhammad An-Nawawi, hlm Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Terjemah Lubaib Tafsir Min Ibni Katsir, (Kairo: Mus assasah, 1994), hlm Maimunah Hasan, Rumah Tangga Muslim, (Yogyakarta: Bintang Cemerlang, 2000), hlm. 17

28 pendidikan (yang dilakukan oleh kedua orang tua) itu secara khusus dengan maksud agar seorang hamba mau mengingat akan kasih sayang kedua orang tua kepada anaknya serta rasa letih yang telah dirasakan oleh mereka berdua dalam mendidik anaknya. Hal ini dapat menambah rasa sayang dan cinta dalam hati seorang hamba kepada orang tuanya. 27 Maksud dari potongan ayat di atas adalah ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil adalah janganlah kamu merasa cukup dengan kasih sayangmu yang telah kamu berikan kepada mereka berdua, karena kasih sayangmu itu tidaklah kekal. Akan tetapi, hendaklah kamu berdoa kepada Allah agar dia mengasihi keduanya dengan kasihnya yang kekal, dan jadikanlah do a itu sebagai balasan atas kasih sayang dan pendidikan yang telah mereka berikan kepadamu saat kamu masih kecil. Maksud dari ayat di atas adalah Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu, baik berupa perasaan berbakti dan menyakiti jika kamu orangorang yang baik yakni orang-orang yang taat kepada Allah, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat yakni orang-orang yang kembali kepada Allah dengan berbuat taat kepada-nya. 28 Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Q.S. Al-Isra ayat menurut mufasir klasik yaitu berisi tentang pendidikan tauhid (mengesakan Allah) dan pendidikan akhlak birrul walidaini yang mana keduanya saling keterkaitan. Di sini Allah menempatkan posisi berbuat baik kepada orang tua langsung di bawah posisi pengesaan Allah dan penghambaan kepada-nya tanpa disela dengan apapun. Menurut Imam An- Naisaburi dalam tafsirnya bahwa Allah sengaja menempatkan berbuat baik kepada 27 Muhammad Al-Fahham, Hlm Bahrul Abu Bakar, Terjemah Tafsir Jalalain, (Bandung: Sinar Baru, 1990), hlm

29 orang tua langsung setelah ibadah kepada Allah karena keeratan korelasinya dengan ibadah, diantaranya: 1. Keduanya adalah fasilitator kelahiran mereka di muka bumi sekaligus fasilitator pendidikan mereka. Tidak ada persembahan yang lebih agung setelah persembahan Allah daripada persembahan orang tua. 2. Pemberian mereka mirip seperti pemberian Allah karena keduanya tidak meminta pujian maupun pahala dibalik pemberiannya. 3. Allah SWT tidak pernah jemu memberi kenikmatan pada hamba, mesti hamba- Nya melakukan dosa besar sekalipun. Begitu juga orang tua, mereka tidak akan memutuskan aliran kemurahan mereka pada anaknya meskipun ia tidak berbakti kepadanya. 4. Sama seperti Allah yang hanya menginginkan kebaikan bagi hamba-nya, orang tua pun hanya menginginkan kesempurnaan bagi anaknya. Seorang anak tidak akan bisa sempurna kecuali berkat peran dan obsesi ayahnya. Buktinya, orangtua tidak pernah iri pada anaknya meskipun ia diungguli dan anak lebih baik dari pada diri mereka, bahkan justru mereka senang dan mendambakannya. Sebaliknya seorang anak tidak menginginkan jika ada orang lain yang lebih baik dari pada dirinya. C. Pendapat Mufasir Kontemporer Tentang Penafsiran Surat Al-Isra Ayat Maksud dari ayat di atas adalah Tuhanmu telah menetapkan sesuatu ketetapan yang harus dilaksanakan yaitu jangan engkau menyembah selain Dia. 29 Agar tidak menyembah tuhan-tuhan yang lain selain Dia. Termasuk pada pengertian menyembah tuhan selain Allah yakni mempercayai adanya kekuatan lain yang dapat mempengaruhi jiwa dan raga, selain kekuatan yang datang dari Allah. Semua benda yang ada yang kelihatan ataupun yang tidak adalah makhluk 29 T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Al-Bayaan, (Bandung: PT Al-Ma arif,. ), hlm

30 Allah. 30 Thahir Ibn Asyur menilai ayat ini dan ayat-ayat berikutnya merupakan perincian tentang syari at Islam yang ketika turunnya merupakan perincian pertama yang disampaikan kepada kaum muslimin agar di Mekkah. Menurut Sayyid Quthb ayat ini berkaitan dengan tauhid (mengesakan Allah), bahkan dengan tauhid itu dikaitkan dengan segala ikatan dan hubungan, seperti ikatan keluarga, kelompok, bahkan ikatan hidup. 31 Menurut Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh dalam Tafsir Ibn Katsiir Allah berfirman seraya memerintahkan agar hamba-nya hanya beribadah kepada-nya saja, tiada sekutu bagi-nya. 32 Begitu juga menurut Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) dalam bukunya Tafsir Al-Azhar pada ayat 22 di atas tujuan hidup dalam dunia ini telah dijelaskan yaitu mengakui hanya satu Tuhan itu yakni Allah SWT. barangsiapa mempersekutukan-nya dengan yang lain maka akan tercela dan terhina. Pengakuan bahwa hanya satu Tuhan tiada bersyarikat dan bersekutu dengan yang lain. Bahwasanya Tuhan Allah itu sendiri yang menentukan, yang memerintah dan memutuskan bahwa Dialah yang mesti disembah, dipuji dan dipuja. Dan tidak boleh dan dilarang keras menyembah selain Dia. Oleh sebab itu, maka cara beribadah kepada Allah, Allah sendirilah yang menentukan. Maka tidak pulalah sah ibadah kepada Allah yang hanya dikarang-karangkan sendiri. Untuk menunjukkan peribadatan kepada Allah Yang Maha Esa itulah, Dia mengutus Rasul-rasul-Nya. 33 Maksud dari ayat di atas adalah supaya berbuat ihsan kepada ibu bapak 34 yakni berbuat baik kepada keduanya dengan sikap sebaik-baiknya. Allah 30 Menteri Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Tafsirnya, (Jakarta, Menteri Agama Republik Indonesia, 1990), hlm M. Quraish Shihab, hlm Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh Hlm Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), Tafsir Al-Azhar, (Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD, 1999), hlm T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, hlm

31 memerintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada ibu bapak sesudah memerintahkan untuk beribadah kepada-nya. Dengan maksud agar manusia memahami betapa pentingnya berbuat baik terhadap ibu bapak dan mensyukuri kebaikan mereka seperti betapa besarnya penderitaan yang telah mereka rasakan pada saat melahirkan, betapa pula banyaknya kesulitan dalam mencari nafkah dan dalam mengasuh serta mendidik putra-putra mereka dengan penuh kasih sayang. Maka pantaslah apabila berbuat baik kepada kedua ibu bapak, dijadikan sebagai kewajiban yang paling penting diantara kewajiban-kewajiban yang lain dan diletakkan Allah dalam urutan kedua sesudah kewajiban manusia beribadah hanya kepada Allah Yang Maha Kuasa. 35 menurut T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy dalam Tafsir Al-Bayaan bahwa berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan tugas yang pertama sesudah beriman. 36 Menurut Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) dalam lanjutan ayat ini terang sekali bahwasanya berkhidmat kepada ibu bapak, menghormati kedua orang tua yang telah menjadikan sebab bagi manusia dapat hidup di dunia ini ialah kewajiban yang kedua sesudah beribadah kepada Allah. 37 Menurut Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Zhilalil-Quran bahwa sebuah ikatan yang pertama sesudah ikatan akidah adalah ikatan keluarga. Atas dasar inilah susunan ayat mengaitkan berbakti kepada kedua orang tua dengan pengabdian kepada Allah, sebagai deklarasi akan tingginya nilai berbakti kepada keduanya di sisi Allah. 38 Maksud dari ayat di atas adalah jika usia keduanya atau salah seorang di antara keduanya, ibu dan bapak itu sampai meninggal tua sehingga tak kuasa lagi hidup sendiri sudah sangat bergantung kepada belas kasih puteranya hendaknya sabar dan berlapang hati memelihara orang tua. Bertambah tua terkadang bertambah dia seperti kanak-kanak seperti dia minta dibujuk, minta 35 menteri Agama Republik Indonesia, hlm T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, hlm Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), hlm Sayyid Quthb, Fi Zhilalil-Quran,(Jakarta: Gema Insani Press, 2003), hlm

32 belas kasihan anak. Terkadang ada juga bawaan orang tua membosankan anak, maka janganlah keluar dari mulut seorang anak walaupun itu satu kalimat yang mengandung rasa bosan atau jengkel di saat memelihara orang tua. 39 Maksud dari ayat di atas adalah hendaklah katakan kepada kedua orang tua dengan perkataan yang mulia, yang pantas, kata-kata yang keluar dari mulut orang yang beradab, sopan dan santun. 40 Maksud dari ayat di atas adalah Allah memerintahkan agar merendahkan diri kepada kedua orang tua dengan penuh kasih sayang. Yang dimaksud dengan merendahkan diri dalam ayat ini adalah mentaati apa yang mereka perintah selama perintah itu tidak bertentangan dengan ketentuanketentuan syara. Taat anak kepada kedua orang tuanya merupakan tanda kasih sayang kepada kedua orang tuanya yang sangat diharapkan terutama pada saat keduanya sangat memerlukan pertolongannya. Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir AL-Misbah Pada ayat ini tidak membedakan antara ibu dan bapak. Memang pada dasarnya ibu hendaknya didahulukan atas ayah, tetapi ini tidak selalu demikian. Thahir Ibn Asyur menulis bahwa Imam Syafi i pada dasarnya mempersamakan keduanya sehingga bila ada salah satu yang hendak didahulukan, sang anak hendaknya mencari faktor-faktor penguat guna mendahulukan salah satunya. Karena itu pula, walaupun ada hadits yang mengisyaratkan perbandingan hak ibu dengan bapak sebagai tiga dibanding satu, penerapannya pun harus setelah memperhatikan faktor-faktor yang dimaksud. 41 Maksud dari ayat di atas adalah Allah memerintahkan untuk mendoakan kedua orang tua mereka, agar diberi limpahan kasih sayang Allah 39 Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), Tafsir Al-Azhar, hlm Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), Tafsir Al-Azhar, hlm M. Quraish Shihab, hlm

33 hatimu. 44 Syu bah menceritakan dari Yahya bin Sa id dari Said bin al-musayyab, sebagai imbalan dari kasih sayang kedua orang tua itu dengan mendidik mereka ketika masih kanak-kanak. 42 Hanya saja ulama menegaskan bahwa doa kepada orang tua yang dianjurkan di sini adalah bagi yang muslim, baik masih hidup maupun telah meninggal. Sedangkan bila ayah atau ibu yang tidak beragama Islam telah meninggal terlarang bagi anak untuk mendoakannya. Al-Quran mengingatkan bahwa ada suri tauladan yang baik bagi kaum muslimin dari seluruh kehidupan Nabi Ibrahim as. 43 Maksud dari ayat di atas adalah Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu, jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat, mengenai seseorang yang terburu nafsu mengucapkan kata-kata yang tidak sopan terhadap ayah ibunya, padahal bukan bermaksud menyakiti hati mereka, atau melakukan sesuatu perbuatan yang keliru, padahal dalam hatinya bermaksud baik dengan perbuatan itu, maka allah berfirman: Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam ia mengatakan: awwaabiin ialah orang-orang yang berbuat dosa lalu bertaubat, berbuat dosa lalu bertaubat. Demikian juga yang diriwayatkan oleh Abdurrazzaq, Ma mar, Atha bin Yasar, Said bin Jubair dan Mujahid mengatakan: awwaabiin ialah orang-orang yang kembali kepada kebaikan. Ibnu Jarir berkata: di antara pendapat-pendapat tersebut yang paling tepat adalah pendapat yang menyatakan bahwa awwaabiin ialah orang yang bertaubat dari dosa dan meninggalkan maksiat menuju kepada ketaatan, bertolak dari apa yang dibenci Allah menuju kepada apa yang dicintai dan diridhai-nya. Apa yang dikatakan Ibnu Jarir inilah yang benar 42 Menteri Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Tafsirnya, hlm M. Quraish Shihab, hlm Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1990), hlm

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM AL-QUR AN SURAH AL-ISRA AYAT DAN AKTUALISASINYA DALAM DUNIA MODERN SKRIPSI

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM AL-QUR AN SURAH AL-ISRA AYAT DAN AKTUALISASINYA DALAM DUNIA MODERN SKRIPSI NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM AL-QUR AN SURAH AL-ISRA AYAT 23-25 DAN AKTUALISASINYA DALAM DUNIA MODERN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI Q.S AL-ISRA AYAT 23-25

BAB II DESKRIPSI Q.S AL-ISRA AYAT 23-25 BAB II DESKRIPSI Q.S AL-ISRA AYAT 23-25 A. Surat Al-Isra Ayat 23-25 1. Redaksi Ayat dan Terjemahan!"#$%&'"( 12$ 45 $ /0 )*+,-. %?$ ; (

Lebih terperinci

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang

Lebih terperinci

KONSEP PENDIDIKAN BIRRUL WALIDAIN DALAM AL-QUR AN

KONSEP PENDIDIKAN BIRRUL WALIDAIN DALAM AL-QUR AN KONSEP PENDIDIKAN BIRRUL WALIDAIN DALAM AL-QUR AN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Derajat S-1 KARTIKA WAHYU UTAMI 1306010030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA

Lebih terperinci

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung

Lebih terperinci

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed TAWASSUL Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed Setelah kita mengetahui bahaya kesyirikan yang sangat besar di dunia dan akhirat, kita perlu mengetahui secara rinci bentuk-bentuk kesyirikan yang banyak terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

HIERARKI PRIORITAS PENDIDIKAN PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN (SEBUAH KAJIAN TAFSIR TAHLILI QS. LUQMAN AYAT 12-15)

HIERARKI PRIORITAS PENDIDIKAN PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN (SEBUAH KAJIAN TAFSIR TAHLILI QS. LUQMAN AYAT 12-15) HIERARKI PRIORITAS PENDIDIKAN PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN (SEBUAH KAJIAN TAFSIR TAHLILI QS. LUQMAN AYAT 12-15) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S.1) Dalam Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan pada dasarnya adalah transformasi pengetahuan ke arah perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan potensi manusia.oleh karena itu pendidikan tidak mengenal ruang

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd Disusun Oleh : Sahri Ramadani SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL IBROHIMY TANJUNGBUMI BANGKALAN 2012 KATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Islam merupakan proses perubahan menuju kearah yang lebih baik. Dalam konteks sejarah, perubahan yang positif ini adalah jalah Tuhan yang telah dibawa oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Qur an adalah Kalam Allah yang mu jiz, diturunkan kepada Nabi dan Rosul pengahabisan dengan perantaraan Malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan

Lebih terperinci

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir Kisah Pembangunan Ka bah Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir Alih Bahasa: Ummu Abdullah Desain Sampul: Ummu Zaidaan Disebarluaskan melalui: Maktabah

Lebih terperinci

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui: Kisah Pembangunan Ka bah Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir Alih Bahasa: Ummu Abdullah al-buthoniyah Desain Sampul: Ummu Tsaqiif al-atsariyah Disebarluaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap individu berinteraksi dengan individu lainnya. Interaksi ini disebut dengan

Lebih terperinci

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Program Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Islam bersumber kepada Al-Qur an dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Islam bersumber kepada Al-Qur an dan As-Sunnah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam bersumber kepada Al-Qur an dan As-Sunnah. Al-Qur an merupakan kitab suci yang terakhir yang dipedomani umat Islam hingga akhir masa.

Lebih terperinci

Bukti Cinta Kepada Nabi

Bukti Cinta Kepada Nabi Bukti Cinta Kepada Nabi Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

UMMI> DALAM AL-QUR AN

UMMI> DALAM AL-QUR AN UMMI> DALAM AL-QUR AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab) Muji Basuki I Di dalam Al-Qur an kata ummi> disebutkan sebanyak 6 kali, dua kali dalam bentuk mufrad dan 4 kali dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai umat muslim sudah tidak asing lagi dengan kata hikmah karena kata-kata ini sering dijumpai hampir disetiap kitab-kitab yang bernuansa ibadah bahkan kata hikmah

Lebih terperinci

[ Indonesia Indonesian

[ Indonesia Indonesian SUAMI TIDAK SHALAT : [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Misy'al al-utaibi Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 : : : : 2009 1430 2 Suami Tidak Shalat Segala puji

Lebih terperinci

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Khutbah Pertama???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR AN

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR AN NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR AN SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan kepada hambanya, penutup para nabi dan rasul, Muhammad SAW. Ia adalah jalan lurus dan ikatan

Lebih terperinci

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Istiqomah. Khutbah Pertama: Istiqomah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????..???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM:

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM: PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENCAPAIAN KURIKULUM 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan

Lebih terperinci

: - - Bacalah Al-Fatihah kepada ketua, penyshafaat, nabi dan penolong kita Muhammad s.a.w..... Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan Agama Islam Kesalehan Sosial Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN KESALEHAN SOSIAL Kesalehan sosial adalah suatu perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran Islam yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat merupakan salah satu ibadah yang diwujudkan dengan perbuatan-perbuatan yang disertai dengan ucapan-ucapan dan do a sebagai upaya untuk mendekatkan diri

Lebih terperinci

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Tadris Kimia. Disusun Oleh: UMI ZAROH NIM:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Tadris Kimia. Disusun Oleh: UMI ZAROH NIM: STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEER LESSONS DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA TERPADU MATERI POKOK STRUKTUR PERMUKAAN BUMI SISWA KELAS IX MTs DARUL ULUM DEMAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:???????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH Standar Kompetensi (Aqidah) BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH : 2. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah. Kompetensi Dasar : 2.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah. 2.2.

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM (studi kasus pada mahasiswi Fakultas Syari ah Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2009 IAIN Walisongo Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR AN

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR AN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR AN ( Kajian Tafsir Tahlili Surat al-hujurat Ayat 11 dan 12 ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG DALAM SURAT AL-MAIDAH AYAT 8-11

PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG DALAM SURAT AL-MAIDAH AYAT 8-11 PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG DALAM SURAT AL-MAIDAH AYAT 8-11 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdi) Fakultas Agama Islam Universitas

Lebih terperinci

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi Untuk Apa Kita Diciptakan? Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi K ehidupan di dunia pada dasarnya hanyalah senda gurau atau main-main saja. Orang akan semakin merugi bila tidak

Lebih terperinci

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????

Lebih terperinci

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim) BILA CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad J ), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105

ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105 ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Al-Qur an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan tuhan, tetapi

Lebih terperinci

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( ) Kelompok 5 1. Azizatul Mar ati (14144600200) 2. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186) 3. Nurul Fitria Febrianti (14144600175) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Sucikan Diri Benahi Hati

Sucikan Diri Benahi Hati Sucikan Diri Benahi Hati Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah 1 4 I Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

Lebih terperinci

: :

: : [ ] : : : Hikmah (Bijaksana) "Dan barangsiapa yang diberikan hikmah maka sungguh ia telah diberikan kebaikan yang banyak." Sesungguhnya orang yang mempunyai niat yang baik dan ibadah yang benar, kebaikannya

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C Lampiran 3 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C 01. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi 60 BAB IV ANALISIS Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi sallam dari tafsir al-marāghī di dalam bab tiga, maka pada bab ini akan dipaparkan analisis guna menganalisa şalawat

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133

PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133 PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

A L - H A K I I M Yang Maha Bijaksana

A L - H A K I I M Yang Maha Bijaksana A L - H A K I I M Yang Maha Bijaksana Syaikh Dr. Said bin 'Ali bin Wahf al-qahthani Publication : 1437 H_2016 M Al-Hakiim Oleh : Syaikh Said bin 'Ali Wahf al-qahthani Disalin dari Syarah Asma'ul Husna

Lebih terperinci

ANALISIS MADZHAB HANAFI TENTANG HAK NAFKAH ISTRI DALAM IDDAH TALAK BA IN. (Studi dalam Kitab Badai ash-shanai ) SKRIPSI

ANALISIS MADZHAB HANAFI TENTANG HAK NAFKAH ISTRI DALAM IDDAH TALAK BA IN. (Studi dalam Kitab Badai ash-shanai ) SKRIPSI ANALISIS MADZHAB HANAFI TENTANG HAK NAFKAH ISTRI DALAM IDDAH TALAK BA IN (Studi dalam Kitab Badai ash-shanai ) SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan dan masalah kehidupan selalu muncul secara alami seiring dengan berputarnya waktu dan perkembangan zaman. Berbagai masalah muncul dari berbagai sudut

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah? 109 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditulis. Maka peneliti telah menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung

Lebih terperinci

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY) KAYA TAPI ZUHUD Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY) Kaya sering dipahami sebagai melimpahnya harta yang dimiliki seseorang. Orang kaya adalah orang yang memiliki harta yang berlimpah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi kalam Allah yang digunakan sebagai pedoman dan petunjuk bagi kehidupan umat Islam. Adapun definisi Al-Qur

Lebih terperinci

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya syariah Islam itu terbagi dua bagian:

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya syariah Islam itu terbagi dua bagian: Banyak di antara kaum muslimin yang kurang memperhatikan masalah aqidah pada kehidupannya dan kehidupan saudaranya (muslim) yang lain. Untuk itu tulisan berikut ingin sedikit mengingatkan kita, khususnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an sebagai Kitab Suci umat Islam merupakan kumpulan firman Allah (kalam Allah) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk

Lebih terperinci

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Membahas Kitab Tafsir

Membahas Kitab Tafsir Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tafsir menurut bahasa adalah penjelasan atau keterangan, seperti yang bisa dipahami dari Quran S. Al-Furqan: 33. ucapan yang telah ditafsirkan berarti ucapan yang tegas

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan 170 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini dengan terjadinya perkembangan global disegala bidang kehidupan, selain dapat mengindikasikan kemajuan umat manusia di satu pihak, juga mengindikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP PENULIS

RIWAYAT HIDUP PENULIS RIWAYAT HIDUP PENULIS 1. Nama lengkap : Ripani 2. Tempat Tanggal Lahir : Banjarmasin, 10 Pebruari 1990 3. Agama : Islam 4. Kebangsaan : Indonesia 5. Status Perkawinan : Belum Kawin 6. Alamat : Jl. Ujung

Lebih terperinci

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahman

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahman Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahman Khutbah Pertama:?????????????????????????????????,?????????????????????????????????,????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????,????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????,????????????????????????????????,??????????????????????????????,?????????????????????????,???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari rahimahullah,

Lebih terperinci

PERAN AYAH DALAM MEMBANGUN KELUARGA ISLAMI MENURUT MUFASSIR INDONESIA (Telaah QS. an-nisa: 34 dan QS. Luqman: 13)

PERAN AYAH DALAM MEMBANGUN KELUARGA ISLAMI MENURUT MUFASSIR INDONESIA (Telaah QS. an-nisa: 34 dan QS. Luqman: 13) PERAN AYAH DALAM MEMBANGUN KELUARGA ISLAMI MENURUT MUFASSIR INDONESIA (Telaah QS. an-nisa: 34 dan QS. Luqman: 13) Oleh: HALILURRAHMAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) mencatat serta mengolah bahan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) mencatat serta mengolah bahan penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) yaitu penelitian yang dilaksanaakan dengan menggunakan literature kepustakaan baik

Lebih terperinci

[ ] E٣٢٧ J٣١٩ W F : : Al- HAYA' (Sifat PEMALU) "al Haya' ( Rasa malu) tidak datang kecuali dengan kebaikan." Sesungguhnya di antara fenomena keseimbangan dan tanda-tanda kesempurnaan dalam tarbiyah bahwa

Lebih terperinci

BAB III MENGENAL SURAT AL-NUR AYAT bumi. Di dalamnya cahaya disebutkan dengan pengaruh-pengaruh dan

BAB III MENGENAL SURAT AL-NUR AYAT bumi. Di dalamnya cahaya disebutkan dengan pengaruh-pengaruh dan BAB III MENGENAL SURAT AL-NUR AYAT 30-31 A. Gambaran Umum Surat al-nur dan ayat 30-31 1. Gambaran Umum Surat al-nur Surat Al-Nūr merupakan surat yang di dalamnya kata Al-Nūr dikaitkan dengan zat Allah.

Lebih terperinci

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan Tauhid untuk Anak Tingkat 1 Oleh: Dr. Saleh As-Saleh Alih bahasa: Ummu Abdullah Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary Desain Sampul: Ummu Zaidaan Sumber: www.understand-islam.net Disebarluaskan melalui:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci terakhir yang di wahyukan Allah kepada nabi Muhammad SAW guna untuk dijadikan sebagai pedoman hidup (way of life) bagi umat manusia,

Lebih terperinci

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET) KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET) SEJARAH NABI MUHAMMAD DI MAKKAH BACA DI BUKU PAKET HALAMAN 109 126 (lebih lengkap)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alqur an, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharany (QS.

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alqur an, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharany (QS. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alqur an adalah kitab suci yang menjadi sumber dalam ajaran Islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah Muhammad

Lebih terperinci

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Hakikat Ibadah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Berkawan dengan Orang Shalih

Berkawan dengan Orang Shalih Berkawan dengan Orang Shalih Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid Qur an, 1 yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji al-qur

Lebih terperinci

ADAB MURID TERHADAP GURU DALAM PERSPEKTIF KITAB BIDAYATUL HIDAYAH KARANGAN IMAM GHAZALI

ADAB MURID TERHADAP GURU DALAM PERSPEKTIF KITAB BIDAYATUL HIDAYAH KARANGAN IMAM GHAZALI ADAB MURID TERHADAP GURU DALAM PERSPEKTIF KITAB BIDAYATUL HIDAYAH KARANGAN IMAM GHAZALI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam tersebut dinamakan orang mu min. Orang mu min adalah seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. Islam tersebut dinamakan orang mu min. Orang mu min adalah seseorang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama yang mementingkan keyakinan yang mendalam (pasrah) dalam menerima segala aturan yang telah diturunkan oleh Allah SWT. Kepasrahan tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan

Lebih terperinci

ZAKAT HARTA ORANG YANG TIDAK CAKAP BERTINDAK SKRIPSI. Diajukan Oleh: ROHANA BINTI MAHUSSAIN. Mahasiswa Fakultas Syari ah

ZAKAT HARTA ORANG YANG TIDAK CAKAP BERTINDAK SKRIPSI. Diajukan Oleh: ROHANA BINTI MAHUSSAIN. Mahasiswa Fakultas Syari ah ZAKAT HARTA ORANG YANG TIDAK CAKAP BERTINDAK SKRIPSI Diajukan Oleh: ROHANA BINTI MAHUSSAIN Mahasiswa Fakultas Syari ah Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiah NIM : 110807795 FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Seperti: orang kaya membutuhkan orang miskin, orang miskin membutuhkan orang kaya, orang kuat membutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO 75 BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO Setelah dilakukan penelitian dan pengkajian adapun kandungan dalam novel Nak,

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Allah dalam juz amma dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menurut pemikiran Hamka dan M. Quraish Shihab dalam kitabnya

BAB VI PENUTUP. Allah dalam juz amma dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menurut pemikiran Hamka dan M. Quraish Shihab dalam kitabnya BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa penulis dari kedua mufassir dalam menafsiri ayatayat sumpah dalam juz amma, maka akhir dari skripsi ini merupakan penutup dan dimana dikemukakan beberapa

Lebih terperinci

KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM QS. LUQMAN MENURUT KAJIAN TAFSIR AL-MISHBAH

KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM QS. LUQMAN MENURUT KAJIAN TAFSIR AL-MISHBAH KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM QS. LUQMAN MENURUT KAJIAN TAFSIR AL-MISHBAH OLEH NIA FATMASARI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1437 H i KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM QS. LUQMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan sumber hukum yang utama bagi umat Islam. Semua hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di samping al-qur an sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaanpun sejak manusia mengenal

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT AS-SYIRAZI DALAM KITAB AL-MUHAZZAB TENTANG HAK HADHANAH KARENA ISTERI MURTAD DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

ANALISIS PENDAPAT AS-SYIRAZI DALAM KITAB AL-MUHAZZAB TENTANG HAK HADHANAH KARENA ISTERI MURTAD DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPILASI HUKUM ISLAM ANALISIS PENDAPAT AS-SYIRAZI DALAM KITAB AL-MUHAZZAB TENTANG HAK HADHANAH KARENA ISTERI MURTAD DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPILASI HUKUM ISLAM PROPOSAL SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 )

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 ) NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh:

Lebih terperinci