LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Transkripsi

1 LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 47 TAHUN 1981 SERI D PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR 3 TAHUN 1981 (3/1981) TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA SERTA FORMASI DINAS PENDAPATAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan pasal 49 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974, tentang Pokok- Pokok Pemerintahan di Daerah telah dikeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah. 2. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 diatas, Khususnya Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Pendapatan Daerah, telah dikeluarkan petunjuk pelaksanaan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor KUPD 7/7/39-26 tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Pendapatan DaeRah Propinsi Daerah Tingkat I dan Nomor KUPD 7/15/ tentang Pedoman Formasi Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I. 3. Bahwa berdasarkan perimbangan-perimbangan angka 1 dan 2 tersebut diatas, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Pembentukan, Susunan Organisai dan Tatakerja serta Formasi Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagai mana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15

2 Tahun 1977; 4. Surat Keputusan Bersama MENHANKAM/PANGAB, MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI DALAM NEGERI Nomor Pol. Kep. 13/XII/76 Nomor Kep. 1693/MK/IV/12/1976 dan Nomor 311 Tahun 1976; 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor KUPD 7/7/39-26 tanggal 31 Maret 1978 jo Surat Menteri Dalam Negeri Nomor KUPD 7/14/23 tanggal 24 Juni 1979; 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor KUPD 7/15/ tanggal 16 Agustus 1978 jo Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 871/1730/PUOD tanggal 6 Mei 1981; 9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 88 Tahun 1968; 10. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4/K/DPRD/1978. Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKRTA TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA SERTA FORMASI DINAS PENDAPATAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Propinsi Daerah Istimewa Yoyakarta. b. Pemerintah DaeRah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. c. Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. d. Dinas adalah Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. f. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. g. Unit Pelaksana Tehnis adalah Unit Pelaksana Tehnis Dinas

3 Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. h. Kas Daerah adalah Kantor Kas Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. i. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2. Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Pendapatan Daerah. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3. (1). Dinas adalah Unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Pendapatan Daerah. (2). Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Pasal 4. Dinas mempunyai tugas: 1. Melaksanakan urusan rumah tangga Daerah dibidang Pendapatan Daerah meliputi : a. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh usaha dibidang pungutan dan pendapatan Daerah berdasarkan ketentuanketentuan baik yang diatur oleh Pemerintah Pusat maupun oleh Pemerintah Daerah. b. Mengadakan penelitian dan penilaian tata cara pemungutan pajak, retribusi dan pungutan-pungutan lainnya yang telah ada baik pungutan-pungutan yang diadakan oleh Pemerintah Daerah (sepanjang hal itu menjadi hak dan wewenangnya) maupun pungutan-pungutan Pemerintah Pusat yang telah diserahkan kepada Daerah guna menciptakan dan atau mencari sistim yang lebih berdaya guna dan berhasil guna. c. Melaksanakan segala usaha dan kegiatan pungutan, pengumpulan dan pemasukan pendapatan Daerah kedalam Kas Daerah secara maksimal, baik terhadap sumber pendapatan Daerah yang ada maupun dengan penggalian sumber-sumber pendapatan Daerah yang baru berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dan atau Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. 2. Selain tugas-tugas pokok dimaksud pada angka 1 pasal ini Dinas berkewajiban pula melakukuan tugas-tugas : a. Mengikuti perkembangan keadaan pelaksanaan tugas pokok secara terus menerus dan memperhatikan akibat atau pengaruh-pengaruh dari keadaan tugas itu. b. Mengumpulkan, menyusun dan mengelola data serta bahan-bahan me ngenai atau yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pokok.

4 c. Membuat rencana-rencana dan program-program yang diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pokok. d. Membuat perkiraan keadaan dan memberikan saran-saran atas pertimbangan-pertimbangan kepadakepala Daerah sebagai bahan guna menetapkan kebijaksanaan dan atau mengambil keputusan. e. Memberi saran dan pendapat kepada Kepala Daerah dalam mempertimbangkan besar/beratnya pungutan-pungutan Daerah. f. Mempersiapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan dan atau kebijaksanaan dibidang pungutan-pungutan Daerah. g. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan olah Kepala Daerah tentang pendapatan Daerah. h. Membuat rencana Peraturan Daerah dan meneliti Pengesahan Peraturan Daerah Tingkat II, sehubungan dengan pungutanpungutan Daerah dalam rangka pengesahan. i. Menyusun Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan Dinas. j. Menyusun laporan mengenai segala kegiatan dalam lingkungan Dinas. 3. Melakukan tugas lain yang diserahkan oleh Kepala Daerah kepadanya. Pasal 5. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 3 Dinas mempunyai fungsi : a. Perencanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk merencanakan, mempersiapkan, megelola dan menelaah penyusunan program kerja serta rumusan kebijaksanaan tehnis. b. pelaksanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk menyelenggarakan pemungutan dan pemasukan pendapatan Daerah. c. kertata usahaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan dibidang tata usaha umum, kepegawaian, perlengkapan dan keuangan. d. koordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan kesatuan dan keserasian gerak yang berhubungan dengan pelaksanaan peningkatan pendapatan Daerah. e. pengawasan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan pengamanan tehnis atas pelaksanaan tugas pokoknya sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah serta Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. BAB IV Bagian Pertama ORGANISASI

5 Pasal 6. Secara hirarkhis Dinas terdiri dari : a. Unsur Pimpinan : Kepala Dinas. b. Unsur Pembantu Pimpinan : Bagian Tata Usaha yang terdiri dari Sub Bagian - Sub Bagian. c. Unsur Pelaksana : - Sub Dinas - Sub Dinas yang masingmasing terdiri dari Sub Seksi. - Cabang Dinas. - Unit Pelaksana Tahnis. Pasal 7. (1). Susunan Organisasi Dinas terdiri dari : a. b. Bagian Tata Usaha. Sub Dinas Pajak c. Sub Dinas Retribusi. d. Sub Dinas Pendapatan Lain-lain. e. Sub Dinas Pengawasan dan Pembinaan. f. Sub Dinas Perencanaan dan Pengembangan. g. Cabang Dinas. h. Unit Pelaksana Tehnis. (2). Bagan Susunan Organisasi Dinas sebagaimana tersebut dalam Lampiran I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua BAGIAN TATA USAHA Pasal 8. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengurus dan melaksanakan segala usaha dan kegiatan dibidang umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan rumah tangga, menyelenggarakan kepustakaan dan penerapan serta tugastugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 9. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 8 Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan surat menyurat, arsip dan dokumentasi. b. penyelenggaraan urusan kepegawaian. c. penyelenggaraan urusan keuangan. d. penyelenggaraan urusan perlengkapan dan rumah tangga. e. penyelenggaraan kepustakaan dan penerangan f. Penyelenggaraan penyusunan dan pembuatan laporan. Bagian tata Usaha terdiri dari: Pasal 10.

6 a. Sub Bagian Umum. b. Sub Bagian Kepegawaian. c. Sub Bagian Keuangan. d. Sub Bagian Perlengakapan dan Perbekalan. e. Sub Bagian Kepustakaan dan Penerangan. Pasal 11. (1). Sub Bagian Umum mempunayai tugas : a. menerima dan meng-agenda surat-surat masuk serta menyampaikan kepada yang bersangkutan. b. meng-agenda dan mengirim surat-surat keluar. c. menyelenggarakan pekerjaan tik dan penggandaan. d. menyelenggarakan kegiatan urusan rumah tangga kantor (mempersiapkan rapat, penerimaan tamu, keamanan, ketertiban dan kebersihan kantor). e. menyelenggarakan kegiatan statistik yang menyangkut tugas pokok Dinas. (2). Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas : a. menyusun dan memelihara daftar urut kepangkatan (ranglyst) dan daftar hadir (presensi) pegawai. b. mempersiapkan usul : kenaikan pangkat, gaji, penempatan jabatan, pemindahan, cuti, bebas tugas, pensiun, daftar konduite, termasuk mempersiapkan usul pemberian tanda jasa dan hukuman jabatan. c. mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepegawaian. (3). Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : a. mengurus gaji dan lembur pegawai. b. menyusun rencana Anggaran Belanja. c. menyelenggarakan tata usaha keuangan dan pembukuan. (4). Sub Bagian Perlengkapan dan Perbekalan mempunyai tugas : a. mengusahakan dan mengurus segala keperluan peralatan kantor, alat tulis menulis dan alat-alat perlengkapan lainnya. b. menyelenggarakan perbaikan barang-barang inventaris kantor. c. mengatur penggunaan, pemeliharaan dan mengurus kebutuhan peralatan kendaraan Dinas. d. mempersiapkan, menyusun dan merumuskan rencana kebutuhan perbekalan Dinas. (5). Sub Bagian Kepustakaan dan Penerangan mempunyai tugas : a. menyelenggarakan kepustakaan dan menyusun rencana kepada kepustakaan yang menyangkut tugas pokok Dinas. b. mengumpulkan dan mengolah data yang berhubungan dengan tugas pokok Dinas sebagai bahan pertimbangan. c. menyelenggarakan hubungan masyarakat dibidang tugas pokok Dinas kepada lembaga resmi dan masyarakat. Bagian Ketiga SUB DINAS PAJAK

7 Pasal 12 Sub Dinas Pajak mempunayai tugas melaksanakan segala usaha dan kegiatan dibidang Pajak Daerah, meliputi kegiatan penerapan penagihan pembukuan dan laporan serta penyelesaian sengketa dan doleansi. Pasal 13 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 12, Sub Dinas Pajak mempunyai fungsi : a. perencanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk merencanakan, mempersiapkan, mengolah, penyusunan program kerja perumusan kebijaksanaan tehnis dibidang pajak. b. penyelenggaraan pemungutan pemasukan dan pengumpulan pajak kedalam Kas Daerah secara maksimal. c. pelaksanaan kebijaksanaan tehnis dibidangnya, meliputi segala usaha dan kegiatan untuk penyelenggaraan pemungutan, dan pemasukan dibidang pajak. d. penelitian dan evaluasi tata cara pemungutan, pamasukan, pengumpulan, pembukuan dan penyusunan laporan pajak sepanjang hal yang menjadi hak dan wewenangnya. e. pembukuan, pembuatan dan penyusunan laporan mengenai segala keperluan dalam lingkungan Sub Dinas Pajak. Pasal 14. Sub Dinas Pajak terdiri dari: a. Seksi Pajak. b. Seksi Pembukuan dan Laporan. c. Seksi Sengketa Pajak dan Doleansi. Pasal 15. (1). Seksi Pajak mempunayai tugas : a. menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan data tentang sumber pendapatan Daerah dari pungutan pajak dalam rangka, merumuskan kebijaksanaan penetapan pajak. b. melaksanakan segala usaha dan kegiatan meliputi : penagihan, pemasukan dan pengumpulan pajak. c. membuat daftar tunggakan dan pembayaran pajak sesuai dengan tembusan surat ketetapan pajak. d. menyelenggarakan pembukuan dan laporan. (2). Seksi Pembukuan dan Laporan mempunyai tugas : a. menyelenggarakan inventarisasi dan verifikasi data yang akan dibukukan. b. melaksanakan segala usaha dan kegiatan yang berhubungan dengan pembukuan pajak. c. menyelenggarakan pembukuan dan laporan. (3). Seksi Sengketa Pajak dan Doleansi mempunyai tugas : a. menerima, meneliti dan menilai masalah yang berhubungan dengan keberatan pajak. b. menyelenggarakan tata usaha surat menyurat yang berhubungan

8 dengan keberatan pajak. c. menyelenggarakan penyusunan laporan tentang sengketa pajak dan doleansi. Bagian Keempat SUB DINAS RETRIBUSI Pasal 16 Sub Dinas Retribusi mempunyai tugas melaksanakan segala usaha dan kegiatan dibidang retribusi meliputi : penetapan, pemungutan, penagihan, pemasukan, pengumpulan, pembukuan dan laporan. Pasal 17. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 16, Sub Dinas Retribusi mempunayai fungsi : a. perencanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan merencanakan, mempersiapkan, mengolah dan menelaah penyusunan rumusan program kerja serta rumusan kebijaksanaan tehnis dibidang retribusi. b. penyelenggaraan pemungutan, pemasukan dan pengumpulan retribusi ke dalam Kas Daerah secara maksimal. c. pelaksanaan kebijaksanaan tehnis dibidangnya, meliputi, segala usaha dan kegiatan untuk menyelenggarakan pemungutan dan pemasukan dibidang retribusi. Pasal 18. Sub Dinas Retribusi terdiri dari : a. Seksi Retribusi. b. Seksi Retribusi Daerah Tingkat II. c. Seksi Penerimaan Dinas-Dinas. Pasal 19. (1) Seksi Retribusi mempunyai tugas : a. menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan data tentang sumber-sumber Pendapatan Daerah dari pungutan retribusi dalam rangka merumuskan kebijaksanaan penetapan retribusi. b. menyelenggarakan pembuatan buku register wajib bayar retribusi serta menyusun daftar obyek dan subyek pungutan retribusi. c. menyelenggarakan penyediyaan tanda pembayaran retribusi dan penyerahannya kepada para wajib bayar. d. melaksanakan segala usaha dan kegiatan meliputi : pungutan, penagihan, pemasukan dan pengumpulan retribusi, berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. e. menyelenggarakan pembukuan dan laporan serta tata usaha surat-menyurat dibidang retribusi. (2) Seksi Retribusi Daerah Tingkat II mempunyai tugas : a. menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan data tentang sumber-sumber Pendapatan Daerah dari pungutan retribusi Daerah Tingkat II dalam rangka merumuskan kebijaksanaan

9 penetapan retribusi Daerah Tingkat II. b. menyelenggarakan pembuatan buku register wajib bayar retribusi Daerah Tingkat II, serta menyusun daftar obyek dan subyek pungutan retribusi Daerah Tingkat II. c. menyelenggarakan penyediaan tanda pembayaran retribusi dan penyerahannya kepada para wajib bayar retribusi Daerah Tingkat II. d. melaksanakan segala usaha dan kegiatan meliputi : pemungutan, penagihan, pemasukan dan pengumpulan retribusi Daerah Tingkat II, berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. e. menyusun rencana dan progran pelaksanaan untuk peningkatan dan pengembangan retribusi Daerah Tingkat II. f. mempersiapkan rencana koordinasi administrasi pemungutan, penagihan, pemasukan dan pengumpulan retribusi Daerah Tingkat II. g. menyelenggarakan tata usaha surat-menyurat yang berhubungan dengan retribusi Daerah Tingkat II. h. menyelenggarakan pembukuan dan laporan. (3) Seksi Penerimaan Dinas-Dinas mempunyai tugas : a. menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan data tentang sumber-sumber Pendapatan Daerah dari pungutan retribusi Dinas-Dinas dalam rangka merumuskan kebijaksanaan penetapan pungutan retribusi Dinas-Dinas lain. b. menyelenggarakan pembuatan buku register wajib bayar pungutan retribusi Dinas serta menyusun daftar obyek dan subyek pungutan retribusi Dinas-Dinas lain. c. menyelenggarakan penyediaan tanda pembayaran retribusi dan penyerahannya kepada Dinas-Dinas lain yang menyelenggarakan pungutan retribusi. d. melaksanakan usaha dan kegiatan meliputi : pemungutan, penagihan, pemasukan dan pengumpulan retribusi Dinas-Dinas lain berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. e. mempersiapkan rencana untuk mengkoordinasikan progran-program dan ketentuan pelaksanaan atau kebijaksanaan dibidang pungutan-pungutan yang diselenggarakan oleh Dinas-Dinas lain dalam rangka penertiban pungutan retribusi. f. menyelenggarakan tata usaha surat menyurat yang berhubungan dengan pungutan retribusi Dinas-Dinas lain. g. menyelenggarakan pembukuan dan laporan. Bagian Kelima SUB DINAS PENDAPATAN LAIN-LAIN Pasal 20 Sub Dinas Pendapatan Lain-lain mempunyai tugas melaksanakan segala usaha dan kegiatan diluar pungutan pajak dan retribusi yang diadakan oleh Pemerintah Daerah yang menjadi hak dan wewenangnya maupun yang... : penerimaan pusat; penerimaan lain-lain serta sumbangan dan... Pasal 21

10 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 20, Sub Dinas Pendapatan Lain-lain mempunyai fungsi : a. perencanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk merencanakan, mempersiapkan, mengolah dan menelaah program kerja perumusan kebijaksanaan tehnis dibidang pendapatan Lain-lain. b. penyelenggaraan pemungutan, pemasukan dan pengumpulan pendapatan lain-lain. c. pelaksanaan kebijaksanaan tehnis dibidangnya, meliputi segala usaha dan kegiatan untuk penyelenggaraan pemungutan dan pemasukan dibidang pendapatan lain-lain. d. penelitian dan evaluasi tata cara pemungutan, pemasukan, pengumpulan, pembukaan dan penyusunan laporan sepanjang hal itu menjadi hak dan wewenangnya. e. pembukuan dan pembuatan serta penyusunan laporan mengenai segala kegiatan dilingkungan Sub Dinas Pendapatan lain-lain. Pasal 22. Sub Dinas Pendapatan Lain-lain terdiri dari : a. Seksi Peneriman Pusat. b. Seksi Penerimaan Lain-lain. c. Seksi Sumbangan dan Perizinan. Pasal 23. (1) Seksi Penerimaan Pusat mempunyai tugas : a. menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan data tentang sumber pendapatan dari penerimaan Pusat, dalam rangka merumuskan kebijaksanaan penetapan penerimaan Pusat. b. menyelenggarakan pembuatan buku register wajib bayar pungutan penerimaan Pusat serta menyusun daftar obyek dan subyek pungutan penerimaan Pusat. c. membuat daftar tunggakan dan pembayaran pungutan penerimaan Pusat. d. menyelenggarakan melaksanakan segala usaha dan kegiatan yang meliputi : pungutan, penagihan, pemasukan dan pengumpulan dibidang penerimaan Pusat berdasarkan Peraturan Perundang- Undangan yang berlaku. d. melaksanakan segala usaha dan kegiatan meliputi : pungutan, penagihan, pemasukan dan pengumpulan retribusi, berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. e. menyelenggarakan tata usaha surat-menyurat dibidang penerimaan Pusat. f. menyelenggarakan pembukuan dan laporan. (2) Seksi Penerimaan Lain-lain mempunyai tugas : a. menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan data tentang sumber-sumber pendapatan Daerah diluar pungutan pajak dan retribusi dalam rangka merumuskan kebijaksanaan penetapan pungutan pendapatan Daerah diluar pajak dan retribusi. b. menyelenggarakan pembuatan buku register wajib bayar dan menyusun daftar obyek dan subyek pungutan pendapatan Daerah Daerah diluar pajak serta retribusi.

11 c. melaksanakan segala usaha dan kegiatan meliputi : pungutan, penagihan, pemasukan dan pengumpulan pendapatan Daerah diluar pajak dan retribusi berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. d. membuat daftar tunggakan dan pembayaran pungutan penerimaan lain diluar pajak dan retribusi. e. menyelenggarakan tata usaha surat menyurat yang berhubungan dengan pungutan dari penerimaan lain-lain diluar pajak dan retribusi. f. menyelenggarakan pembukuan dan laporan. (3) Seksi Sumbangan dan Perizinan mempunyai tugas : a. menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan data tentang sumber pendapatan Daerah dari sumbanan-sumbangan untuk merumuskan dan menyusun rencana peningkatan penerimaan sumbangan-sumbangan. b. melaksanakan segala usaha dan kegiatan meliputi : penerimaan, penagihan, pemasukan dan pengumpulan sumbangan-sumbangan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. c. mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan sumber pendapatan Daerah dari sumbangan-sumbangan. d. mempersiapkan petunjuk-petunjuk perizinan yang berhubungan dengan tugas pokok Dinas. e. meneliti, mengolah dan menilai permohonan izin yang berhubungan dengan tugas pokok Dinas. f. menyelenggarakan tata usaha yang berhubungan dengan sumber pendapatan Daerah dari sumbangan-sumbangan. g. menyelenggarakan pembukuan dan laporan. Bagian Keenam SUB DINAS PENGAWASAN DAN PEMBINAAN Pasal 24. Sub Dinas Pengawasan dan Pembinaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas meliputi : pengawasan keuangan, materiil dan personil pembinaan tehnis administrasi dan pembinaan Daerah bawahan. Pasal 25. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 23, Sub Dinas Pengawasan dan Pembinaan mempunyai fungsi : a. perencanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk merencanakan, mempersiapkan, mengolah, menelaah, menyusun program kerja serta rumusan kebijaksanaan tehnis dibidang pengawasan dan pembinaan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. b. pelaksanaan kebijaksanaan tehnis dibidangnya, meliputi segala usaha dan kegiatan untuk menyelenggarakan pengawasan dan pembinaan yang berhubungan dengan tugas Dinas. c. pengawasan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan pengawasan tehnis atas pelaksanaan tugas sepanjang hal ini menjadi hak dan wewenangnya serta berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. d. perumusan dan penyelenggaraan pembinaan tehnis administrasi dan

12 pembinaan Daerah bawahnya/dinas Pendapatan Daerah Tingkat II. e. pembuatan laporan. Pasal 26 Sub Dinas Pengawasan dan Pembinaan terdiri dari : a. Seksi Pengawasan Keuangan, Materiil dan Personil. b. Seksi Pembinaan Tehnis Administrasi. c. Seksi Pembinaan Daerah Bawahnya. Pasal 27 (1) Seksi Pengawasan Keuangan, Materiil dan Personil mempunyai tugas : a. mempersiapkan rumusan dan program kerja pengawasan keuangan materril dan personil yang berhubungan dengan tugas pokok Dinas. b. menyelenggarakan pengendalian keuangan, materiil dan personil yang berhubungan dengan tugas pokok Dinas sepanjang hal itu mejadi hak dan wewenangnya, serta berdasarkan Paraturan Perundang-Undangan yang berlaku. c. menyelenggarakan segala usaha dan kegiatan yang berhubungan dengan pengawasan keuangan, materiil dan personil. (2) Seksi Pembinaan Tehnis Administrasi mempunyai tugas : a. mempersiapkan rencana dan program kerja untuk memberikan pembinaan tehnis administrasi yang berhubungan dengan tugas pokok Dinas. b. menyelenggarakan standardisasi dalam rangka evaluasi administrasi Pendapatan Daerah. c. mengumpulkan, mengolah dan merumuskan data dibidang tehnis administrasi yang berhubungan dengan tugas Dinas untuk memberikan saran perbaikan. (3) Seksi Pembinaan Daerah Bawahan mempunyai tugas : a. mempersiapkan petunjuk untuk pembinaan Daerah bawahan. b. meneliti rencana Pengesahan Peraturan Daerah bawahan dalam bidang Pendapatan Daerah. c. mengumpulkan, meneliti, menyusun dan mengolah data yang berhubungan tugas Dinas Pendapatan Daerah bawahan. d. menyelenggarakan pembinaan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pokok Dinas pada Daerah bawahan. Bagian Ketujuh SUB DINAS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN Pasal 28. Sub Dinas Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan segala usaha dan kegiatan dibidang perencanaan dan pengembangan. Pasal 29. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 28, sub Dinas

13 Perencanaan dan Pengembangan mempunyai fungsi : a. perencanaan segala usaha dan kegiatan meliputi : mempersiapkan mengolah dan menelaah program kerja serta rumusan kebijaksanaan thnis dibidang perencanaan dan pengembangn. b. perumusan penyelenggaraan peningkatan pengembangan pendapatan Daerah dan penggalian sumber-sumber penapatan Daerah yang berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. c. penyelenggaraan dokumentasi, penyusunan statistik untuk bahan informasi. d. pembuatan laporan. Pasal 30. Sub Dinas Perencanaan dan Pengembangan terdiri : a. Seksi Penelitian dan Perencanaan. b. c. Seksi Dokumentasi dan Statistik. Seksi Hukum dan Perundang-Undangan. Pasal 31. (1). Seksi Penelitian dan Perencaan mempunyai tugas : a. mengumpulkan, mengolah dan merumuskan data dibidang pendapatan Daerah. b. mempersiapkan materi Rencana Peraturan Daerah dalam rangka peningkatan pendapatan Daerah. c. melaksanakan penelitian peraturan dan berbagai masalah yang berhubungan dengan pungutan Daaerah. d. melaksanakan penelitian untuk memperoleh sumber-sumber penapatan Daerah baru. e. mengumpulkan, mengolah dan mempersiapkan rumusan resmi dari Sub-Sub Dinas dilingkungan Dinas untuk menyusun rencana dan program kerja Dinas. (2). Seksi Dokumentasi dan Statistik mempunyai tugas : a. menyelenggarakan penyimpanan arsip dan dokumentasi serta statistik Dinas. b. menyelenggarakan segala usaha dan kegiatan yang berhubungan dengan dokumentasi dan statistik Dinas. (3). Seksi Hukum dan Perundang-Undangan mempunyai tugas : a. menyelenggarakan pengumpulan data dan peraturan Perundang- Undangan yang berhubungan dengan pendapatan Daerah. b. mengikuti perkembangan hukum yang berhubungan dengan pendapatan Daerah. c. menyelenggarakan segala usaha dan kegiatan yang berhubungan dengan masalah hukum dan peraturan Perundang-Undangan tentang pendapatan Daerah. Bagian Kedelapan CABANG DINAS Pasal 32.

14 Cabang Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Dinas Pendapatan Daerah dibidang pendapatan Daerah di WIlayah Daerah Kotamadya/Kabupaten Daerah Tingkat II. Pasl 33. Cabang Dinas mempunyai tugas : a. penyelenggaraan perumusan kebijaksanaan tehnis yang telah digariskan oleh Kepala Dinas. b. pelaksanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk menyelenggarakan pemungutan dan pemasukan pendapatan Daerah yang telah digariskan oleh Kepala Dinas. c. ketata usahaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan dibidang tata usaha. d. koordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan kesatuan dan keserasian gerak dalam rangka peningkatan pendapatan Daerah. e. penyusunan data untuk pembuatan laporan. Pasal 34. Secara hierarkhis Cabang Dinas terdiri dari : a. Unsur Pimpian : Kepala Cabang. b. Unsur Pembantu Pimpian : Sub bagian tata Usaha terdiri dari Urusan-Urusan. c. Unsur Pelaksana : Seksi-seksi yang terdiri dari sub-sub Seksi dan Unit Pelaksana Tehnis Dinas. Pasal 35. Sususnan Organisasi Cabang Dinas terdiri dari : a. Sub Bagian tata Usaha. b. Seksi Pembukuan dan Tata Usaha (PTU). c. Seksi Penetapan Rencana Penerimaan dan Doleansi. d. Seksi Penagihan. e. Seksi tata Usaha Piutang Pajak (TUPP). f. Seksi Retribusi dan Pendapatan lain-lain. Pasal 36. Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Urusan Umum. b. Urusan Keuangan. c. Urusan Perlengkapan dan Perbekalan. Pasal 37. (1) Urusan Umum mempunyai tugas : a. menyelenggarakan ketata usahaan. b. menyelenggarakan urusan kepegawaian. c. menyelenggarakan urusan rumah tangga Cabang Dinas. (2). Urusan Keuangan mempunyai tugas :

15 a. mempersiapkan perencanaan anggaran. b. menyelenggarakan pelaksana anggaran. c. menyelenggarakan pembukuan dan mempersiapkan Laporan. d. mempersiapkan surat-surat pertanggung jawaban anggaran. (3). Urusan Perlengkapan dan Perbekalan mempunyai tugas : a. mempersiapkan rencana keperluan perlengkapan Cabang Dinas. b. mengurus keperluan perlengkapan Cabang Dinas. c. menyelenggarakan pemeliharaan dan penggunaan kendaraan Cabang Dinas. Pasal 38. Seksi Pembukuan dan Tata Usaha (PTU) terdiri : a. Sub Seksi Loket. b. Sub Seksi Kartu. c. Sub Seksi Arsip. Pasal 39. (1). Sub Seksi Loket mempunyai tugas : a. menyelenggarakan penerangan kepada para wajib bayar. b. menyelenggarakan pelayanan kartu, blangko isian dan lain-lain kepada para wajib bayar. c. menyelenggarakan penerimaan pendapatan Daerah. d. meyelenggarakan pembukuan dan membuat laporan (2). Sub Seksi Kartu mempunyai tugas : Mengelola kartu yang meliputi : a. mengisi kartu. b. menyusun kartu. c. mempertanggung jawabkan kartu. (3). Sub Seksi Arsip mempunyai tugas : a. menyelenggarakan penyusun arsip. b. menyelenggarakan penyimpanan arsip. Pasal 40. Seksi Penetapan Rencana Penerimaan dan Doleansi terdiri dari : a. Sub Seksi Penetapan. b. Sub Seksi Doleansi dan Pemeriksaan Setempat. c. Sub Seksi Pembukuan Penetapan. Pasal 41. (1). Sub Seksi Penetapan mempunyai tugas : a. menyusun data dalam rangka penetapan pajak. b. mempersiapkan rencana penetapan pajak. (2). Sub Seksi Doleansi dan Pemeriksaan Setempat mempunyai tugas : a. menyelenggarakan inventarisasi dan verifikasi serta evaluasi surat-surat keberatan pajak. b. melaksanakan pemeriksaan setempat.

16 c. menyusun laporan beserta saran pertimbangan hasil pemeriksaan setempat. d. mempersiapkan surat menyurat yang berhubungan dengan keberatan pajak. (3). Sub Seksi Pembukuan Penetapan mempunyai tugas : a. menyelenggarakan inventarisasi dan verifikasi penetapan pajak. b. mengumpulkan, mengolah dan merumuskan penetapan pajak. c. menyusun laporan. Sub Seksi Penagihan terdiri dari : a. Sub Seksi Pelunasan. b. Sub Seksi Penagihan. c. Sub Seksi Tugas Luar. Pasal 42. Pasal 43. (1). Sub Seksi Pelunasan mempunyai tugas : a. mempersiapkan alat bukti pelunasan pajak. b. menyelenggarakan pencatatan angsuran. c. menyelenggarakan pencatatan yang perlu ditagih. (2). Sub Seksi Penagihan mempunyai tugas : a. mempersiapkan surat peringatan dan teguran tentang penagihan kepada wajib pajak. b. menyampaikan surat tagihan kepada wajib pajak. c. menyusun laporan. (3). Sub Seksi Tugas Luar mempunyai tugas : a. menyelenggarakan pemeriksaan setempat. b. menyampaikan surat penagihan. c. menyelenggarakan pembinaan terhadap wajib pajak. d. menyusun laporan. Pasal 44. Seksi Tata Usaha Piutang Pajak (TUPP) terdiri dari : a. Sub Seksi Pembukuan Penerimaan b. Sub Seksi Perincian Pembayaran. c. Sub Seksi Pelunasan Pembayaran. Pasal 45. (1). Sub Seksi Pembukuan Penerimaan mempunyai tugas : a. menyelenggarakan inventarisasi dan verifikasi penerimaan pajak. b. menyelenggarakan pembukuan penerimaan pajak. c. menyusun laporan. (2). Sub Seksi Perincian Pembayaran mempunyai tugas : a. menyelenggarakan perincian pembayaran pajak.

17 b. menyelenggarakan inventarisasi dan verifikasi perincian pembayaran pajak. c. menyusun laporan. (3). Sub Seksi Pelunasan Pembayaran mempunyai tugas : a. menyelenggarakan pencatatan pembayaran. b. menyelenggarakan pencatatan pelunasan pembayaran. c. menyusun laporan. Pasal 46 Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain terdiri dari : a. Sub Seksi Retribusi. b. Sub Seksi Pendapatan Lain-lain. Pasal 47. (1). Sub Seksi Retribusi mempunyai tugas : a. menyusun daftar obyek dan subyek pungutan retribusi. b. menyelenggarakan penyediaan tanda pembayaran retribusi untuk Dinas sendiri maupun Instansi yang lain. c. menyelenggarakan petunjuk-petunjuk untuk pemungutan retribusi. d. mengumpulan dan menyusun data sumber-sumber baru pungutan retribusi dalam rangka peningkatan pendapatan Daerah. (2). Sub Seksi Pendapatan Lain-lain mempunyai tugas : a. menyelenggarakan segala usaha dan kegiatan dalam rangka meningkatkan pendapatan Daerah berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku selain pajak dan Retribusi. b. mempersiapkan surat menyurat yang berhubungan dengan penerimaan pendapatan Daerah selain pajak dan Retribusi. c. menyelenggarakan pembukuan. d. menyusun laporan. Pasal 48. Cabang Dinas terdiri dari : a. Cabang Dinas Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. b. Cabang Dinas Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman. c. Cabang Dinas Kabupaten Daerah Tingkat II Bantul. d. Cabang Dinas Kabupaten Daerah Tingkat II Kulon Progo. e. Cabang Dinas Kabupaten Daerah Tingkat II Gunung Kidul. B A B V T A T A K E R J A Pasal 49 Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dias dan Kepala Cabang Dinas, Wajib menerapkan prinsip Koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkungan Dinas maupun dengan instansi lain diluar Dinas sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

18 Pasal 50 Kepala Dinas, Kepala Bagian tata Usaha, Kepala Sub Dinas dan Kepala Cabang Dinas, Wajib mengikuti dan memenuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 51 Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Sub Dinas dan Kepala Cabang Dinas, bertanggung jawab me... dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 52 Kepala Unit Pelaksana Dinas bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Dinas. Pasal 53 Kepala Dinas menyampaikan laporannya kepada Kepala Daerah. B A B VI PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DINAS Pasal 54 Untuk kepentingan pembinaan, pengangkatan dan pemberhentian Kepala Dinas dilakukan oleh Kepala Daerah setelah dikonsultasikan dengan Menteri Dalam Negeri. Pasal 55 Jabatan Kepala Dinas tidak dapat dirangkap. B A B VII KETENTUAN TAMBAHAN Pasal 56 Pada Dinas diangkat Bendaharawan. Pasal 57 Pada Cabang Dinas dapat diangkat Bendaharawanan Penerimaan dan Bendaharawanan Pemegang Uang Muka Cabang (PUMC). Pasal 58 Formasi dan Jenjang kepangkatan Dinas sebagaimana tercantum pada Lampiran II, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapatan Daerah ini.

19 B A B VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 59 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka semua ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 60 Hal-hal yang mengenai pelaksanaan Peraturan Daerah ini akan diatur dengan Keputusan Kepala Daerah. Pasal 61 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta, 25 Mei Ketua, SANTOSA SH. Wakil Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. PAKU ALAM VIII PERATURAN DAERAH INI TELAH MENDAPATKAN PENGESAHAN DARI MENTERI DALAM NEGERI DENGAN KEPUTUSAN NOMOR : TANGGAL, 9 - NOPEMBER ; DAN DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TANGGAL, 23 BULAN DESEMBER TAHUN 1981 SERI D NOMOR : 47. SEKRETARIS WILAYAH DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENJELASAN UMUM : (DRS. SOEMIDJAN) NIP PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MONOR : 3 TAHUN 1981 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA SERTA FORMASI DINAS PENDAPATAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

20 Dengan semakin berkembangnya dan meningkatnya usaha-usaha pembangunan Daerah yang merupakan salah satu tugas Pemerintahan Daerah sebagai perwujudan kegiatan Pemerintah Daerah secara berdaya guna dan berhasil guna menuju otonomi yang nyata dan bertanggung jawab perlu dilakukan usaha-usaha pemupukan dan penggalian sumber-sumber pendapatan Daerah sesuai dengan materi pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun Untuk itu perlu adanya Instansi yang menangani urusan tersebut dan instansi dimaksud berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku disebut Dinas Pendapatan Daerah. Dinas Pendapatan daerah daerah Istimewa yogyakarta yang ada sebelum Peraturan Daerah ini adalah salah satu Seksi (Seksi Pajak) dari Dinas Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960, tentang Susunan Organisasi dan Formasi Pegawai Instansi-Instansi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1962 tentang Pencabutan Lampiran II dan III dari Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 dan ketentuan-ketentuan Pangkat/Pangkat Sekretaris Daerah, Kepala-kepala Instansi, berikut Seksi-seksi, Bagianbagian/Urusan-urusan serta jumlah Pegawainya dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya dengan berlakunya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 tahun 1972 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah Tingkat I, yang dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 28 Tahun 1973 (yang disempurnakan), tentang Susunan Organisasi dan tata Kerja Sekretariat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta jo Keputusan Kepala Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 198 Tahun 1974 tentang Perincian Pelaksanaan Keputusan Kepala Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 28 Tahun 1973 (disempurnakan) Dinas Keuangan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta diubah menjadi Direktorat Keuangan Sekretariat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan Keputusan Kepala Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 417 Tahun 1974 tentang Pembentukan SUsunan Organisasi dan Tata Kerja serta Formasi Dinas Pendapatan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Seksi Pajak menjadi Dinas Pendapatan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, hal ini sebagai pelaksanaan dari Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 19 Desember 1972 Nomor SE/19/14/44. Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah pasal 42 ayat (2) jo Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan tata Kerja Dinas Daerah pasal 12, yang meterinya menyebutkan "Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja serta Formasi Dinas ditetapkan dengan Peraturan Daerah". Sebagai realisasi hal tersebut, telah dikeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor KUPD/7/39-26 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor KUDP/7/15/ tentang Pedoman Formasi Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I, oleh karena itu dipandang perlu segera ditetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja serta Formasi Dinas Pendapatan Daerah Istimewa Yogyakarta. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL :

21 Pasal 1 huruf a s/d g : Cukup jelas. Pasal 1 huruf h : Pola pengurusan Keuangan Daerah yang sesuai dengan pola pengurusan Keuangan Negara yang secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Pengurusan Administratif yang dilaksanakan oleh : a. Otorisator yang mana fungsi ini dilaksanakan langsung oleh Kepala Daerah. b. Ordonator yang mana fungsi ini dilaksanakan/didelegasikan kepada Biro Keuangan. 2. Comptabel yang fungsi ini dilaksanakan didelegasikan kepada Kantor Kas Daerah yang bertindak selaku Bendaharawan Pemerintah Daerah (Bendaharawan Umum). Eksistensi Kas Daerah berlandasan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Nomor : 59/KPTS/1979. Secara historis telah ada dan berfungsi selaku Comptabel sejak Pemeritah Kesultanan. Kedudukan tugas dan fungsi Kas Daerah dimaksud kemudian diatur serta dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri 113 Tahun 1972 yang dilaksanankan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Keputusan Kepala Daerah Nomor 28 Tahun 1973 (disempurnakan), yang merupakan salah satu Bagian pada Direktorat Keuangan. Kemudian dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 1976 Kas Daerah tidak diatur didalamnya. Atas dasar pengarahan Sekretariat Jenderal DEPDAGRI termaksud dalam suratnya tertanggal 16 Oktober 1978 Nomor : 288/BPR/K/X/78 sambil menunngu peraturan tersendiri atas Kas Daerah tersebut agar diatur dengan Keputusan Kepala Daerah, yang kemudian dikeluarkanlah Keputusan Kepala Daerah Nomor 59/KPTS/1979. Dan apabila didalam Peraturan

22 Pasal 1 huruf 1 : Cukup jelas. Pasal 2 : Cukup jelas. Pasal 3 ayat (1) : Cukup jelas. daerah Nomor 3 tahun 1976 ditentukan dimungkinkannya berfungsi sebagai pemegang Kas tidak berarti Bank Pembangunan Daerah secara otomatis berfungsi sebagai pemegang Kas, melainkan tergantung kebijaksanaan Kepala Daerah karena rumusan ketentuan tersebut "dapat melaksanakan fungsi Kas Daerah". Dengan dibentuknya Kantor Kas Daerah sebagaimana diatur Keputusan Kepala Daerah tersebut diatas, maka Kantor Kas Daerah adalah berfungsi sebagai Bendaharawan Umum/Comptabel, sedangkan Bank Pembangunan Daerah sebagai pembantu untuk melaksanakan tugas/fungsi Kas Daerah. ayat (2) : Kepala Dinas adalah jabatan karier dilingkungan Pegawai Pemerintah Daerah. Pasal 4 : Sumber Pendapatan daerah dibagi dalam 3 (tiga) golongan yakni: a. Pendapatan asli Daerah sendiri. b. Pendapatan berasal dari Pemberian Pemerintah Pusat. Pendapatan berasal dari Pemerintah Pusat tidak seluruhnya diurus oleh Dinas Pendapatan Daerah, antara lain Subsidi perimbangan keuangan, tetap ditangani oleh Biro Keuangan oleh karena hal ini sangat erat kaitannya penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang penyusunannya menjadi tugas Biro Keuangan. c. Lain-lain Pendapatan yang sah. Mengenai lain-lain pendapatan yang sah dapat ditegaskan, bahwa yang termasuk golongan ini adalah pendapatan Daerah yang berasal dari sumber-sumber lain daripadanya disebut a dan b; misalnya sumbangn dari pihak ketiga kepada Daerah dan lain-lain. Pasal 4 huruf a : Dalam rangka pelaksanaan pungutan pendapatan

23 Pasal 5 : Cukup jelas. Pasal 6 huruf a s/d c : Cukup jelas. Daerah secara operasional sebagian dilaksanankan oleh Dinas Pendapatan Daerah, sebagian lain karena sifat dan tehnis administrasinya tepat dilaksanakan oleh Dinas-Dinas Daerah lainnya, yang terkait tugas operasional Dinas-Dinas Daerah yang bersangkutan dan dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas koordinasi atas Pendapatan Daerah yang dipungut serta dimasukkannya ke Kas Daerah. dalam usaha pemungutan Pendapatan Daerah yang secara operasional, meliputi kegiatan-kegiatan pengumpulan Pendapatan Daerah dan pemasukkannya ke Kas Daerah yaitu kegiatan-kegiatan yang bersifat intensifikasi dan ekstensifikasi serta penggalian sumber-sumber pendapatan baru sehingga diperoleh pendapatan yang maksimal, demikian juga kegiatan koordinatipnya. huruf d : Pelaksanaan Pembentukan Cabang Dinas Pendapatan Daerah berdasarkan atas : ruang lingkup tugas, beban kerja/volume tugas serta kemampuan Daerah baik ditunjau dari segi kepegawaiannya, keuangan maupun peralatan. Unit Pelaksana Tehnis secara strukturil berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Cabang Dinas, sambil menunggu terbantukknya Cabang Dinas, Unit Pelaksana Tehnis Dinas untuk sementara langsung bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Perangkat Pungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Kantor Bersama yang sah. Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri HANKAM/PANGAB, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri tanggal 28 Desember Nomor Pol. Kep. 13/XII/1976. Nomor Kep. 1693/KK/IV/1976 dan Nomor 311 Tahun 1976 yang kemudian dilaksanakan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan naskah kerja sama Kepala Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Daerah Kepolisian IX Jawa Tengah dan Kepala Cabang Utama Perum Asuransi Kerugian Jasa Raharja Semarang tanggal 1 Desember 1977 Nomor 2/Nask/1977; Nomor Pol. TARRES.1996/OPS-LL/1344/XI/1977 dan Nomor B/E/35/XII/77.

24 Pasal 7 s/d 11 : Cukup jelas. Pasal 12 : Pengertian Doleansi adalah keberatan wajib pajak atas ketetapan besar pajak. Pasal 13 : Cukup jelas. Pasal 14 huruf a dan b : Cukup jelas. huruf c : Pelaksanaan pemungutan pajak dilakukan dengan penetapan dan penagihan kepada masing-masing wajib pajak. Apabila yang bersangkutan berkeberatan membayar pajak yang telah ditetapkan isntansi pajak dapat mengajukan keberatan yang telah ditentukan dalam Undang-undang Nomor DRT Tahun 1957 pasal 25 dan penyelenggara tugas yang menyangkut...ratan pajak dilaksanakan oleh Seksi... dan Doleansi. Pasal 15 s/d 18 : Cukup jelas. Pasal 19 ayat 1 huruf a : Cukup jelas. huruf b : Obyek retribusi adalah fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah kepada orang.. badan Hukum, sedangkan obyek.. adalah orang atau Badan Hukum yang bertanggungjawab atas pembayaran retribusi. huruf c,d,e : Cukup jelas. ayat (2) dan (3) : Cukup jelas. Pasal 20 : Pengeluaran ijin dikeluarkan oleh Gubernur Kepala Daerah atau Dinas-dinas tehnis dimana Gubernur Kepala Daerah;...nya dengan tugas Dinas Pendapatan Daerah untuk menjamin kelancaran pemasukan... Pendapatan Daerah ke Kas Daerah,... dapat dikeluarkan setelah pendapatan Daerah yang seharusnya dipe... pemohon ijin, dipenuhinya, untuk... surat keterangan dari Dinas Pendapatan Daerah yang berupa surat keterangan..lunas atas segala kewajiban dibidang Pendapatan Daerah. Pasal 21 s/d 23 : Cukup jelas. Pasal 24 : Yang dimaksud pengawasan dalan.. adalah pengawasan dalam riil... merupakan suatu usaha untuk menj...nya keserasian

25 Pasal 25 s/d 33 : Cukup jelas. penyelenggaraan tugas Pendapatan Daerah dengan Dinas Pendapatan Tingkat II, dalam rangka...penyelenggaraan tugas Pemerintah.... pengawasan umum atas jalannya Pemerintash Daerah adalah merupakan ketugasan Direktorat Wilayah Propinsi sebagai tersebut. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 219 Tahun 1979, Pembinaan Daerah Bawahan: bahwa antara urusan-urusan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II, sangat erat kaitannya dan hubungannya satu dengan yang lain. Maka untuk mencapai adanya keseragaman dan singkroniasi serta daya guna dan hasil guna dalam gerak yang sebesarbesarnya sangat diperlukan penyelenggaraan urusan-urusan itu dikoordinasikan dengan sebaik-baiknya dan harus selalu memperhatikan dan tidak boleh bertentangan dengan ketentuanketentuan perundangan yang berlaku. Pasal 34 : Kepala Urusan dan Kepala Sub Seksi dalam pasal ini jo Lampiran III (Formasi), bukanlah merupakan jabatan Strukturil sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Tehnis Dinas akan diatur kemudian yang sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 35 s/d 57 : Cukup jelas. Pasal 58 : Formasi Dinas Pendapatan Daerah adalah jumlah dan Susunan Pangkat pegawai Dinas Pendapatan Daerah. Perincian Formasi Dinas tersebut diatas akan ditetapkan terdiri dengan Keputusan Kepala Daerah. Pengisian Formasi Dinas Pendapatan Daerah berdasarkan pada beban kerja/volume tugas, serta kemampuan Daerah baik ditinjau dari Anggaran maupun peralatannya. Pasal 59 s/d 61 : Cukup jelas.

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR: 3 TAHUN 1982 (3/1982)

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR: 3 TAHUN 1982 (3/1982) PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR: 3 TAHUN 1982 (3/1982) TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SERTA FORMASI DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTAMADYA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 1978

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 1978 PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 1978 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DARRAH TINGKAT II YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DARRAH TINGKAT II YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor 11 Tahun 1991 Seri D ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTAMADYA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 23 TAHUN 1982 SERI D PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR 10 TAHUN 1981 (10/1981) TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA A CEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 46 TAHUN : 1983 SERI : D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 2 TAHUN 1981 SERI D PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR : 7 TAHUN 1980 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 6 TAHUN 1981 SERI : D NOMOR : 6 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 6 TAHUN 1981 SERI : D NOMOR : 6 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 6 TAHUN 1981 SERI : D NOMOR : 6 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 23 TAHUN 1981 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 39 TAHUN 1987 SERI : D

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 39 TAHUN 1987 SERI : D LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 39 TAHUN 1987 SERI : D ------------------------------------------------------------ PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 1988 SERI : D

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 1988 SERI : D LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 1988 SERI : D ------------------------------------------------------------ PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Perda No. 5/1991 tentang Susunan Organisasi dan tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Dati II Magelang.

Perda No. 5/1991 tentang Susunan Organisasi dan tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Dati II Magelang. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 1991 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 9 TGL. 21 MEI 1992 SERI D NO. 7

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 9 TGL. 21 MEI 1992 SERI D NO. 7 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 9 TGL. 21 MEI 1992 SERI D NO. 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 8 TGL. 17 MARET 1992 SERI D NO. 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 8 TGL. 17 MARET 1992 SERI D NO. 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 8 TGL. 17 MARET 1992 SERI D NO. 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 1991 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 11 TAHUN 1985 (11/1985) TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 05 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 19 TAHUN : 1983 Seri B Nomor 14 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 19 TAHUN : 1983 Seri B Nomor 14 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 19 TAHUN : 1983 Seri B Nomor 14 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 1983 TENTANG PERUBAHAN, SUSUNAN ORGANISASI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 45 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 45 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 45 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat : : a. Bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

NOMOR : 1 TAHUN 1982 SERI D

NOMOR : 1 TAHUN 1982 SERI D LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 1 TAHUN 1982 SERI D ----------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A B U P A T I TASIKMALAY A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMER : 3 TAHUN 1981 SERI D PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR : 8 TAHUN 1980 (1/1980) TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 2 TAHUN 1991 SERI D NO : 2 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 2 TAHUN 1991 SERI D NO : 2 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 2 TAHUN 1991 SERI D NO : 2 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 98 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 98 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 98 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PENDAPATAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG :

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 30 SERI : D NOMOR : 11

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 30 SERI : D NOMOR : 11 LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 30 SERI : D NOMOR : 11 PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II S U R A K A R T A NOMOR 16 TAHUN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1998 SERI D.4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1998 SERI D.4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1998 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 11 TAHUN 1997 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG Menimbang BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PONOROGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 7 TAHUN : 1992 SERI : D2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 7 TAHUN : 1992 SERI : D2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 7 TAHUN : 1992 SERI : D2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 7 TAHUN : 1991 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 86 TAHUN 1982 SERI D ================================================================

LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 86 TAHUN 1982 SERI D ================================================================ LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 86 TAHUN 1982 SERI D ================================================================ PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1999 SERI D NO. 10 LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1999 SERI D NO. 10 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor : 6 Tahun 1997 Seri: D

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor : 6 Tahun 1997 Seri: D LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor : 6 Tahun 1997 Seri: D PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 6 Tahun 2001 Seri D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA

Lebih terperinci

3 LEMBARAN DAERAH PEBRUARI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II NO. 3/C 1998 SURABAYA SERI C

3 LEMBARAN DAERAH PEBRUARI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II NO. 3/C 1998 SURABAYA SERI C 3 LEMBARAN DAERAH PEBRUARI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II NO. 3/C 1998 SURABAYA SERI C PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURABAYA NOMOR 12 TAHUN 1997 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PERUMAHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGAIRAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 35 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1977 TENTANG PEMBENTUKAN DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1977 TENTANG PEMBENTUKAN DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR TAHUN 977 TENTANG PEMBENTUKAN DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTAMADYA KEPAlA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

WALIKOTAMADYA KEPAlA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR 1 TAHUN 1987 (1/1987) TENTANG PEMBENTUKAN ORGANlSASI DAN TATA KERJA DINAS PASAR KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 22 Tahun 2001 Seri D --------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 52 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 1981 SERI D ================================================================

LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 1981 SERI D ================================================================ LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 1981 SERI D ================================================================ PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 40 Peraturan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 06 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BANJARBARU NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BANJARBARU NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BANJARBARU NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN KEKAYAAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang

Lebih terperinci

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002)

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002) Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002) Oleh: A. Bervian Sonny W F3400001 BAB I GAMBARAN UMUM DIPENDA

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II TULANG BAWANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II TULANG BAWANG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG NOMOR 4 TAHUN 1999 T E N T A N G PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PASAR KABUPATEN DAERAH TINGKAT II TULANG BAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 8 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2011 T E N T A N G PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 85 TAHUN 1982 SERI D ================================================================

LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 85 TAHUN 1982 SERI D ================================================================ LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 85 TAHUN 1982 SERI D ================================================================ PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1974 POKOK-POKOK ORGANISASI DEPARTEMEN TENTANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1974 POKOK-POKOK ORGANISASI DEPARTEMEN TENTANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1974 POKOK-POKOK ORGANISASI DEPARTEMEN TENTANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dipandang perlu untuk menegaskan dan menyempurnakan kedudukan,

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN

Lebih terperinci

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya; PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA, SENI DAN BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor: 1 Tahun 1990 Seri D

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor: 1 Tahun 1990 Seri D LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor: 1 Tahun 1990 Seri D PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS

Lebih terperinci

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2005 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2005 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAN KEKAYAAN DAERAH

Lebih terperinci

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah;

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah; PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 1994 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 1994 TENTANG GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 1994 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAERAH PROPINSI DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKALIS, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13 BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13 SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG FUNGSI DINAS, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 717 TAHUN : 2005 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 11 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH Menimbang KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 18 Tahun 2001 Seri D --------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI

MENTERI DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 133 TAHUN 1978 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT AGRARIA PROPINSI DAN KANTOR AGRARIA KABUPATEN/KOTAMADYA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 23 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 23 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 23 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA CABANG DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KUTAI PADA KECAMATAN MUARA BADAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 1 TAHUN 1988 SERI : D

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 1 TAHUN 1988 SERI : D LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 1 TAHUN 1988 SERI : D ------------------------------------------------------------ PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG KANTOR KAS DAERAH KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG KANTOR KAS DAERAH KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG KANTOR KAS DAERAH KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO Menimbang : bahwa dalam rangka pemantapan pelaksanaan otonomi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 79 TAHUN 2001 SERI D.76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 79 TAHUN 2001 SERI D.76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 79 TAHUN 2001 SERI D.76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG KANTOR KAS DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG KANTOR KAS DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG KANTOR KAS DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PAJAK DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berira Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor 2 Tahun 1985 Seri D

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berira Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor 2 Tahun 1985 Seri D Yogyakarta, 15 Maret 1985 LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berira Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor 2 Tahun 1985 Seri D PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA =================================================

PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ================================================= PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ================================================= PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 3 TAHUN 1990 (3/1990)

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, TATA RUANG DAN PENGAWASAN BANGUNAN KOTA BANJARBARU

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor : 5 Tahun 1997 Seri: D

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor : 5 Tahun 1997 Seri: D LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor : 5 Tahun 1997 Seri: D PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 1998 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 1998 T E N T A N G LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 1999 TAHUN : 1999 NOMOR : 23 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 1998 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAERAH PROPINSI DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 31 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH/PASEDAHAN AGUNG KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN

Lebih terperinci