DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi

1 LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 23 TAHUN 1982 SERI D PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR 10 TAHUN 1981 (10/1981) TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 pasal 49 ayat (2) tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah telah dikeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah. 2. Bahwa dalam rangka peningkatan kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan perkembangan Pemerintah Daerah, maka dipandang perlu meninjau kembali Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 jo Nomor 2 Tahun 1962, khususnya mengenai Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. 3. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977, khususnya Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah dikeluarkan petunjuk pelaksanaan sebagaimana tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1980 tentang petunjuk pelaksanaan mengenai Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. 4. Bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 jo Peraturan

2 Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana diubah dan ditambah terakhir dengan Undangundang Nomor 26 Tahun 1959; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 1951; 4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977; 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977; 6. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1980; 7. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 jo Nomor 2 Tahun 1962; 8. Keputusan dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4/K/DPRD/1978 Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1. Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. c. Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. d. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. f. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/kotamadya Dati II Propinsi Daerah Istimewa

3 Yogyakarta. g. Seksi Dinas adalah Seksi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. h. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB II PEMBENTUKAN DINAS Pasal 2. Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3. (1). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Pendidikan dan Kebudayaan. (2). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. (3). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah. Pasal 4. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok : a. melaksanakan urusan rumah tangga Daerah dibidang Pendidikan dan Kebudayaan. b. Melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan oleh Kepala Daerah. c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah. Pasal 5. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 4, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan tehnis, pemberian bimbingan dan binaan, pemberian perijinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. b. Pelaksanaan sesuai dengan tugas pokoknya dan berdasarkan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. c. Pengamanan dan pengendalian tehnis atas pelaksanaan tugas pokoknya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala

4 Daerah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV Bagian Pertama ORGANISASI Pasal 6. Secara hierarchies Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdiri dari : a. Unsur Pimpinan : Kepala Dinas b. Unsur Pembantu Pimpinan : - Bagian Tata Usaha yang terdiri dari SUB BAGIAN-SUB BAGIAN c. Unsur Pelaksana : -Sub Dinas-Sub Dinas yang terdiri dari SEKSI-SEKSI-Cabang Dinas Pasal 7. Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdiri dari : (1). a Bagian Tata Usaha b Sub Dinas Gedung/Bangunan dan Sarana c Sub Dinas Subsidi/Bantuan d. Sub Dinas Tenaga Tehnis dan Non Tehnis e. Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah f. Sub Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan g. Cabang Dinas (2) Bagian Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tersebut dalam lampiran Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua BAGIAN TATA USAHA Pasal 8. (1) Bagian tata usaha mempunyai tugas mengurus dan melaksanakan kegiatan dibidang perencanaan dan pengendalian, umum dan rumah tangga, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (2) Bagian tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Pasal 9. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 8, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan perencanaan dan pengendalian. b. Penyelenggaraan urusan surat menyurat, kearsipan, dokumentasi dan rumah tangga. c. Penyelenggaraan urusan keuangan.

5 d. Penyelenggaraan urusan kepegawaian e. Penyelenggaraan urusan perlengkapan. f. Penyelenggaran penyusunan dan pembuatan laporan. Pasal 10. (1) Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian. b. Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga. c. Sub Bagian Keuangan d. Sub Bagian Kepegawaian. e. Sub Bagian Perlengkapan. (2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bagian Tata Usaha. Pasal 11. (1) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian mempunyai tugas : a. menyusun rencana program kerja. b. Menyelenggarakan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data. c. Menyelenggarakan dokumentasi dan statistik. d. Merumuskan saran/cara untuk mengendalikan pelaksanaan rencana program. e. Mengikuti penilaian pelaksanaan rencana program. f. Menyusun laporan pelaksanaan rencana program. (2) Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga mempunyai tugas : a. menerima surat-surat masuk serta menyampaikan kepada yang berkepentingan/bersangkutan. b. Mengirim surat-surat keluar. c. Menyelenggarakan penyimpanan arsip dan dokumentasi. d. Menyelenggarakan pekerjaan tik dan penggandaan. e. Mempersiapkan rapat, penerima tamu, keamanan, ketertiban dan kebersihan kantor. f. Mengatur penggunaan, pemiliharaan dan mengurus keperluan kendaraan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. (3) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas : a. menyusun dan memilihara daftar kepangkatan dan daftar hadir (presensi) pegawai. b. Mempersiapkan usul : pengangkatan calon pegawai/pegawai, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, penempatan dalam jabatan, pemindahan, cuti, bebas tugas/pensiun, daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (konduite), pemberian tanda jasa dan hukuman jabatan. c. Mempersiapkan/mengurus latihan pegawai, kursus-kursus tugas belajar dan lain-lain yang berhubungan dengan peningkatan mutu pegawai. d. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepegawaiaan.

6 (4) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : a. Mengurus gaji pegawai. b. Menyelenggarakan tata usaha keuangan. c. Menyusun rencana Anggaran Belanja. d. Mempersiapkan dan mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah keuangan. (5) Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas : a. Mengusahakan dan mengurus segala keperluan peralatan kantor, alat-alat tulis menulis, dan alat-alat perlengkapan lain. b. Menyelenggarakan perbaikan barang-barang inventaris kantor dan rumah tangga. c. Mempersiapkan, merumuskan rencana keperluan perlengkapan/perbekalan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Bagian Ketiga SUB DINAS GEDUNG/BANGUNAN DAN SARANA Pasal 12. (1) Sub Dinas Gedung/bangunan dan Sarana mempunyai tugas menginventarisir, memonitor, mengkoordinir pengadaan gedung, bangunan, perlengkapan, alat pelajaran dan buku pelajaran. (2) Sub Dinas Gedung/bangunan dan Sarana dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Pasal 13. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 12, Sub Dinas Gedung/Bangunan dan Sarana mempunyai fungsi : a. penyusunan inventarisasi data gedung/bangunan, perlengkapan, alat pelajaran, buku pelajaran dan prasarana pendidikan yang lain. b. Pengadaan gedung/bangunan, perlengkapan, alat pelajaran dan buku pelajaran. c. Koordinasi dalam arti mengatur dan membina kerja sama, mengintegrasikan dan mensinkronisasikan seluruh kegiatan penunjang dinas. d. Pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. Pasal 14. (1) Sub Dinas Gedung/Bangunan dan Sarana terdiri dari : a. Seksi Gedung Sekolah. b. Seksi bangunan Kantor. c. Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana. (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Gedung/Bangunan dan Sarana.

7 Pasal 15. (1) Seksi Gedung Sekolah mempunyai tugas : a. menyelenggarakan pengadaan gedung sekolah. b. Mempersiapkan lokasi gedung sekolah. c. Mengatur penggunaan gedung sekolah. d. Mengelola administrasi gedung sekolah. (2) Seksi Bangunan Kantor mempunyai tugas : a. menyelenggarakan inventarisasi bangunan dan tanah perkantoran. b. Menyelenggarakan pengadaan bangunan perkantoran. c. Menyelenggarakan rehabilitasi bangunan kantor Dinas. (3) Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas : a. b. menyusun kebutuhan alat-alat/buku pelajaran. Menyusun penggunaan alat-alat/buku pelajaran. c. Mengatur pembagian alat-alat/buku pelajaran. d. Menyelenggarakan pengadaan prasarana-prasarana pendidikan. Bagian Keempat SUB DINAS SUBSIDI/BANTUAN Pasal 16. (1) Sub Dinas Subsidi/Bantuan mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan di bidang pendataan dan pelaporan, pelaksanaan perbendaharaan pembukuan dan verifikasi. (2) Sub Dinas Subsidi/Bantuan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Pasal 17. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 16, Sub Dinas Subsidi/Bantuan mempunyai fungsi : a. penyusunan inventarisasi data tentang pemberian subsidi/bantuan kepada Kepala Sekolah Dasar Swasta. b. Mempersiapkan rencana pemberian subsidi/bantuan kepada Sekolah Dasar Swasta. c. Pelaksanaan pemberian subsidi/bantuan kepada Sekolah Dasar Swasta. d. Penyelenggaraan perbendaharaan, pembukan dan verifikasi pemberian subsidi/bantuan kepada Sekolah Dasar Swasta. Pasal 18. (1) Sub Dinas Subsidi/Bantuan terdiri dari : a. Seksi Pendataan dan Laporan. b. Seksi Pelaksanaan. c. Seksi Perbendaharaan, Pembukan dan Verifikasi. (2) Masing-Masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

8 berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Subsidi/Bantuan. Pasal 19. (1) Seksi Pendataan dan Laporan mempunyai tugas : a. menghimpun dan mengelola data personil sekolah dan murid. b. Menghimpun dan mengelola data fisik sekolah. c. Menyusun, mengelola dan menyiapkan laporan (2) Seksi Pelaksanaan mempunyai tugas : a. menyalurkan dana subsidi. b. Menyalurkan bantuan-bantuan lainnya. (3) Seksi Perbendaharaan, Pembukan dan Verifikasi mempunyai tugas : a. membukukan penerimaan dan pengeluaraan uang subsidi/bantuan. b. Menghimpun dan mengelola surat pertanggungjawaban (SPJ). c. Mengadakan penelitian terhadap pelaksanaan pemberian Subsidi/Bantuan. Bagian Kelima SUB DINAS TENAGA TEHNIS DAN NON TEHNIS Pasal 20. (1) Sub Dinas Tenaga tehnis dan Non Tehnis mempunyai tugas mengadakan inventarisasi, mempersiapkan pengadaan dan pengangkatan serta peningkatan kemampuan Pimpinan Sekolah, Guru, dan tenaga non tehnis. (2) Sub Dinas Tenaga Tehnis dan Non Tehnis Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Pasal 21. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 20, Sub Dinas Tenaga Tehnis dan Non Tehnis mempunyai fungsi : a. persiapan pengadaan dan pengangkatan tenaga Pimpinan Sekolah dan Tenaga Non Tehnis. b. Pengadaan Guru Sekolah Dasar. c. Penyusunan inventarisasi tenaga Pimpinan Sekolah, Guru, dan Tenaga Non Tehnis. d. Pembinaan dan peningkatan kemampuan Pimpinan Sekolah, Guru dan Tenaga Non Tehnis. Pasal 22. (1) Sub Dinas Tenaga Tehnis dan Non Tehnis terdiri dari : a. Seksi Pimpinan Sekolah dan Tenaga Non Tehnis. b. Seksi Guru Sekolah Dasar. 1 c. Seksi Pembinaan Tenaga Tehnis.

9 (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Tenaga Tehnis dan Non Tehnis. Pasal 23. (1) Seksi Pimpinan Sekolah dan Tenaga Non Tehnis mempunyai tugas : a. membina peningkatan pengabdian Pimpinan Sekolah dan Tenaga Non Tehnis. b. Menyelenggarakan inventarisasi tenaga Pimpinan Sekolah dan Tenaga Non Tehnis Sekolah. c. Mempersiapkan pengadaan tenaga Pimpinan Sekolah dan Tenaga Non Tehnis. d. Melaksanakan penempatan tenaga Pimpinan Sekolah dan tenaga Non tehnis. (2) Seksi Guru Sekolah Dasar mempunyai tugas : a. membina peningkatan pengabdian Guru Sekolah Dasar. b. Menyelenggarakan inventarisasi Tenaga Guru Sekolah Dasar. c. Mempersiapkan kebutuhan Tenaga Guru Sekolah Dasar. d. Melaksanakan penempatan tenaga Guru Sekolah Dasar. (3) Seksi Pembinaan Tenaga Tehnis mempunyai tugas : a. membina peningkatan pengabdian Tenaga Tehnis. b. Menyelenggarakan inventarisasi Tenaga tehnis. c. Mempersiapkan kebutuhan Tenaga tehnis. d. Melaksanakan penempatan tenaga tehnis. Bagian Keenam SUB DINAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH Pasal 24. (1) Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pendataan, pengadaan, penyelenggaraan dan pengembangan di bidang pendidikan luar sekolah, kursuskursus ketrampilan, pembinaan generasi muda, pramuka, olah raga dan kesehatan sekolah. (2) Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah dipimpin oleh Kepala Sub Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Pasal 25. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 24, Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan dan pembinaan kursus-kursus. b. Penyelenggaraan pembinaan generasi muda dan Pramuka. c. Penyelenggaraan pembinaan olah raga dan kesehatan sekolah. Pasal 26.

10 (1) Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah terdiri dari : a. Seksi Kursus-Kursus b. Seksi Pembinaan Generasi Muda dan Pramuka. c. Seksi Olah Raga dan Kesehatan Sekolah. (2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub Dinas. Pasal 27. (1) Seksi Kursus-kursus mempunyai tugas : a. menyelenggarakan dan membina kegiatan kursus pengetahuan dasar. b. Menyelenggarakan dan membina pendidikan ketrampilan. c. Mempersiapkan pengadaan prasarana dan sarana kursuskursus. (2) Seksi Pembinaan Generasi Muda dan Pramuka mempunyai tugas : a. menyelenggarakan dan membina kegiatan generasi muda. b. Menyelenggarakan dan membina kegiatan pramuka. c. Mempersiapkan pengadaan prasarana dan sarana pembinaan generasi muda dan Pramuka. (3) Seksi Olah Raga dan Kesehatan mempunyai tugas : a. menyelenggarakan dan membina kegiatan olah raga. b. Menyelenggarakan dan membina usaha kegiatan sekolah. c. Mempersiapkan pengadaan prasarana dan sarana olah raga dan usaha kesehatan sekolah. Bagian Ketujuh SUB DINAS PENDIDIKAN DASAR DAN KEBUDAYAAN Pasal 28. (1) Sub Dinas pendidikan dasar dan Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pendataan pengadaan, penyelenggaraan dan pengembangan di bidang administrasi persekolahan, perpustakaan dan keseniaan. (2) Sub Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Pasal 29. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 28, Sub Dinas pendidikan Dasar dan Kebudayaan mempunyai fungsi : a. pembinaan, pengembangan dan penyelenggaraan administrasi sekolah dasar. b. Pembinaan, pengembangan dan penyelenggaraan perpustakaan. c. Pembinaan, pengembangan dan penyelenggaraan keseniaan.

11 Pasal 30. (1) Sub Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan terdiri dari : a. Seksi Administrasi Persekolahan. b. Seksi Perpustakaan. c. Seksi Keseniaan. (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan. Pasal 31. (1) Seksi Administrasi Persekolahan mempunyai tugas : a. memahami, menyusun dan mengembangkan administrasi persekolahan. b. Membina dan mengawasi penyelenggaraan Administrasi Persekolahan. c. Melakukan pencatatan dan penilaian penyelenggaraan pendidikan Sekolah Dasar Swasta. d. Menyiapkan pertumbuhan pemecahan, penggabungan dan penghapusan sekolah dasar. (2) Seksi Perpustakaan mempunyai tugas : a. menyelenggarakan inventarisasi perpustakaan. b. Menyelenggarakan dan mengembangkan perpustakaan c. Mengurus dan menyiapkan pengadaan buku-buku perpustakaan. d. Mempersiapkan pengadaan sarana/prasarana perpustakaan. (3) Seksi Keseniaan mempunyai tugas : a. mengadakan inventarisasi keseniaan daerah. b. Membina dan memajukan keseniaan daerah. c. Bekerja sama dengan instansi lain dalam mengembangkan keseniaan. d. Mengurus pengadaan sarana keseniaan. Bagian Kedelapan CABANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Pasal 32. (1) Di Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II dalam wilaya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dibentuk Cabang Dinas. (2) Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dipimpin oleh seorang Kepala Cabang Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Pasal 33. Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan sebagiaan tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di

12 Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II. Pasal 34. Sambil menunggu dikeluarkannya Pedoman dari Menteri Dalam Negeri, Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Cabang Dinas dapat ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah yang sebelum dijalankan memerlukan persetujuan Menteri Dalam Negeri. BAB V TATA KERJA Pasal 35. (1) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas, Kepala Sub Dinas, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Cabang Dinas, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi secara vertikal dan horisontal. (2) Setiap Pimpinan Komponen di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dalam memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 36. (1) Setiap Pimpinan Komponen dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan wajib mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. (2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan komponen dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diolah dan dipergunakans sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut. Pasal 37. (1) Kepala Sub Bagian menyampaikan laporan tepat pada waktunya kepada Kepala Bagian sesuai dengan bidang tugasnya dan Kepala Bagian menampung serta menyusun laporan tersebut sebagai bahan laporan untuk disampaikan tepat pada waktunya kepada Kepala Dinas. (2) Kepala Seksi menyampaikan laporan tepat pada waktunya kepada Kepala Sub Bagian sesuai dengan bidang tugasnya dan Kepala Sub Dinas menampung serta menyusun laporan tersebut untuk disampaikan tepat pada waktunya kepada Kepala Dinas. Pasal 38. Dalam menyampaikan laporan kepada atasannya masing-masing tembusan laporan tersebut disampaikan kepada komponen-komponen/satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

13 Pasal 39. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas/pimpinan masing-masing dibantu oleh Pimpinan Satuan Komponen bawahannya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing mengadakan rapatrapat berkala. BAB VI FORMASI Pasal 40. Jenjang kepangkatan dan susunan kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan diatur kemudian sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 41. Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 jo Nomor 2 Tahun 1962 sepanjang mengenai susunan Organisasi dan Tatakerja yang telah diatur dalam Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 42. Hal-hal yang menyangkut pelaksanaan peraturan daerah ini akan diatur oleh Kepala Daerah. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 43. Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT WAKIL DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Yogyakarta, 9 Nopember 1981 GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KETUA, ttd SANTOSA SH ttd PAKU ALAM VIII PERATURAN DAERAH INI TELAH DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL 10 APRIL 1982 DAN DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA

14 YOGYAKARTA NOMOR 23 TANGGAL 27 BULAN MEI TAHUN 1982 SERI D SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DRS SOEMIDJAN ttd NIP PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 1981 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. PENJELASAN UMUM. Berdasarkan pasal 49 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 jo Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977, Dinas Daerah adalah unsur pelaksana yang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerjanya harus ditetapkan/diatur dengan Peraturan Daerah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sekarang ada, diatur berdasarkan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 tentang Susunan Organisasi dan Formasi Pegawai instansi-instansi pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta jo Nomor 2 Tahun 1962 tentang Pencabutan Lampiran II dan III dari Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 dan Ketentuan-Ketentuan Pangkat/Tingkat Sekretaris Daerah, Kepala-Kepala Instansi berikut Seksi-Seksi. Bagian-Bagian/Urusan-urusan serta jumlah pegawainya dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tersebut di atas sebagai pelaksanaan lebih lanjut dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 beserta perubahan-perubahannya jo Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan sebagian dari urusan Pemerintah Pusat dalam lapangan Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Dalam Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dimaksud diatur pula urusan-urusan yang secara historis telah diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan politik kontrak antara Pemerintah Hindia Belanda dengan Kesultanan Yogyakarta. (Staatsblad 1941 Nomor 47 Pasal 37) penyelenggaraan urusan dimaksud berdasarkan pasal 4 ayat (4) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tetap diakui, kemudian diatur dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 jo Nomor 2 Tahun Urusan dimaksud adalah fungsi pengawasan pendidikan dan kebudayaan yang dilaksanakan Unit Organisasi yang disebut Inspeksi (Inspeksi Pendidikan Dasar,

15 Inspeksi Pendidikan Jasmani, Inspeksi Pendidikan Masyarakat dan Inspeksi Kebudayaan). Dengan keluarnya Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1980 tentang Petunjuk Pelaksanaan Mengenai Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pengawasan urusan dimaksud tidak diatur di dalamnya. Dengan demikian maka dalam struktur organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang baru berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1980 tersebut tidak lagi mencantumkan penyelenggaraan urusan pengawasan dan struktur baru dinas tersebut disesuaikan dengan urusan/kewenangan yang diserahkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun Atas dasar hal-hal tersebut di atas, dalam usaha mencapai daya guna dan hasil guna serta perlu ditetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d 6 : cukup jelas Pasal 7 ayat (1) huruf a : cukup jelas Pasal 7 ayat (1) huruf b : yang dimaksud dengan gedung adalah gedung sekolah Pasal 7 ayat (1) huruf c : cukup jelas. Pasal 7 ayat (1) huruf d : yang dimaksud dengan : - tenaga tehnis adalah tenaga yang tugasnya berhubungan langsung dengan tehnis edukatif. - tenaga non tehnis adalah tenaga administrasi pesuruh dan penjaga sekolah. Pasal 7 ayat (1) huruf e : yang dimaksud pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang dilaksanakan di luar sekolah (kursus). Pasal 7 ayat (1) huruf f dan g: cukup jelas Pasal 7 ayat (2) : cukup jelas. Pasal 8 s/d 16 : cukup jelas. Pasal 17 a : yang dimaksud dengan Sekolah Dasar Swasta adalah Sekolah Dasar Swasta bersubsidi, Sekolah Dasar Swasta Berbantuan, dan Sekolah Swasta Penuh. Pasal 17 b s/d d : cukup jelas. Pasal 18 : cukup jelas.

16 Pasal 19 ayat (1) huruf a : yang dimaksud dengan personil sekolah adalah Pimpinan sekolah, guru, tenaga administrasi, dan Pasal 19 ayat (1) huruf b,c : Cukup jelas Pasal 19 ayat (2) dan (3) : cukup jelas. Pasal 20 s/d 22 : cukup jelas. Pasal 23 ayat (1) dan (2) : cukup jelas penjaga/pesuruh sekolah dasar. Pasal 23 ayat (3) : yang dimaksud dengan tenaga tehnis adalah tenaga-tenaga pengajar dilingkungan Dinas P dan K di luar Pimpinan dan Guru Sekolah Dasar misalnya tenaga pengajar pada kursus ketrampilan. Yang dimaksud dengan tenaga non tehnis adalah tenaga pembantu penyelenggaraan kursus-kursus, misalnya penjaga gedung kursus. Pasal 24 s/d 43 : cukup jelas.