Sistem Jasa Informasi Tagihan Air (Jasinta) Melalui Saluran Telepon

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sistem Jasa Informasi Tagihan Air (Jasinta) Melalui Saluran Telepon"

Transkripsi

1 Sistem Jasa Informasi Tagihan Air (Jasinta) Melalui Saluran Telepon Taruna Aditya Siswanto Hendro Gunawan A.F.L. Tobing Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Jl. Kalijudan Surabaya, tel 0-9, fax 0-9 ( contact person) Abstract Dengan pengembangan teknologi yang sebagian besar sudah digital dan otomatis akan menciptakan efisiensi dari berbagai segi. Oleh sebab itu, penulis merancang alat yang diberi judul Sistem Jasa Informasi Tagihan Air Melalui Saluran Telepon. Saat ini petugas PDAM masih melakukan pemeriksaan meteran air secara manual, hal ini tentu saja harus membutuhkan petugas yang banyak dan tentu saja tidak menutup kemungkinan-kemungkinan terjadinya kesalahan dalam mendata meteran air disetiap rumah. Hal ini jelas akan sangat merugikan bagi PDAM maupun pelanggan. Sistem ini ditunjang dengan teori tentang: pencatatan data air menggunakan Water Flow Sensor, LED dan photodiode, operational amplifier, dual tone multiply frequency, mikrokontroler AT9S, Water Flow Sensor, sistem komunikasi serial, LCD, relay, dan bahasa program visual basic. Pada sistem yang dirancang terdapat suatu alat yang dapat mengirim data air yang diukur atau dihitung dengan menggunakan sensor flow, kemudian data dikirimkan ke PC server oleh mikrokontroler melalui saluran telepon (PABX) dengan menggunakan IC MT. Data yang dikirim akan diterima oleh DTMF dan didistribusikan ke PC server dengan menggunakan komunikasi serial RS. Dari hasil pengukuran dan pengujian alat dapat disimpulkan alat bekerja dengan baik. Keywords: water flow sensor, PABX, DTMF. Pendahuluan Saat ini pencatatan data pada meteran air yang ada masih dilakukan secara manual, yaitu dengan melakukan pencatatan ke tiap-tiap konsumen oleh petugas PDAM. Petugas PDAM diberikan waktu ± menit untuk melakukan pencatatan meter air atau memeriksa meter air. Berikut contoh form pencatatan meter air yang digunakan petugas PDAM pada Gambar. V R 0 D LED R 0k D PHOTODIODE Gambar. Form Pencatatan Meter Air Gambar. Rangkaian flow sensor Setelah melakukan pencatatan data pemakaian air yang telah dicatat dari konsumen tadi akan dibawa petugas ke kantor PDAM menurut SUBZONA masing-masing wilayah. Oleh karena itu, tiap-tiap konsumen wajib membayar pemakaian pada kantor PDAM sesuai SUBZONA atau dapat melalui autodebet pada bank-bank tertentu yang bekerjasama dengan pihak PDAM.

2 . Tinjauan Pustaka.. Perancangan Water Flow Sensor Pada sub bab ini akan dijelaskan perancangan flow sensor yang digunakan. Sensor ini memanfaatkan aliran air yang mengalir sehingga menggerakan kincir yang ada pada sensor. Pada masing-masing sisi kincir tersebut dipasangkan komponen yaitu super bright LED dan photodiode yang berfungsi menghasilkan output tegangan pada sensor tersebut, rangkaian dapat dilihat pada gambar. Pada perancangan pemancar ini menggunakan Super Bright LED dengan resistor 0Ω yang dihubungkan secara seri, dapat dilihat pada Gambar.. Dalam perancangan rangkaian ini menggunakan resistor 0Ω berdasarkan pada perhitungan jika diketahui I yang dibutuhkan adalah 0 ma 0 ma dan V yang digunakan adalah V, maka R = V / I () R = / 0.0 R = 0 ohm Dimana V adalah tegangan (volt), I adalah arus (ampere), dan R adalah hambatan (ohm). Pada perancangan rangkaian photodiode dihubungkan seri dengan resistor 0KΩ. Rangkaian ini untuk menerima cahaya infa merah yang dipancarkan oleh rangkaian pemancar. Dalam perancangan rangkaian ini menggunakan resistor 0KΩ berdasarkan pada perhitungan bahwa photodiode tersebut bekerja pada tegangan sebesar V dengan arus sebesar 0,mA. Diketahui : Range Yang digunakan Vmax/Vr = V; Vcc = V Vf (Forward Voltage) =,V,V Vf = V If = 0nA<min If = 0.mA V Vf R = If () V V R = 0,mA = 9,0909KΩ Dimana V adalah voltage (volt), Vf adalah Forward Voltage (volt), If adalah Forward Current (ampere), dan R adalah Resistor. Karena R=9,0909K tidak tersedia di pasaran, maka yang diambil adalah R=0KΩ. Rangkaian di atas dipasangkan diantara kincir air agar pada saat berputar sensor bekerja dengan mengeluarkan level tegangan tertentu. Tegangan sensor memiliki kondisi yaitu saat sensor terhalang oleh kincir dan saat sensor tidak terhalang oleh kincir: Besar tegangan output sensor saat terhalang kincir adalah.00 V Besar tegangan output sensor saat tidak terhalang kincir adalah 0.0 V Putaran kincir sangat berpenguruh dari arus yang mengalir melalui sensor dari putaran kincir akan dihasilkan pulsa. Gambar flow sensor dapat dilihat pada Gambar. Pada perancangan water flow sensor pada penelitian ini penulis membuat sensor dengan memanfaatkan putaran kincir. Pada sensor terdapat mata kincir yang menerima dorongan aliran arus air yang mengalir sehingga kincir berputar, ketika masing-masing mata kincir melewati sensor (super bright LED dan photodiode) maka sensor akan mengeluarkan beda tegangan. Beda tegangan inilah yang dinamakan counter satu mata kincir yang melewati sensor (super bright LED dan photodiode) mewakili counter, kemudian dari hasil kalibrasi didapat counter menghasilkan liter debit air. 0

3 Rangkaian Sensor V Rangkaian Pengkondisi Sinyal V V R R VAR 0k R V 0 LED R R 0 0k D PHOTODIODE D LM UA + - V+ V- OUT D LED OUTPUT Gambar. Flow Sensor Gambar. Schematic Rangkaian RPS P0 R-PACK 0K 00 Sw 0u V Reset K GND 0p 0p Xtal CRYSTAL MHz Xtal 0 9 P xtal xtal Reset XTAL PSEN 9 XTAL 0 RST ALE/PROG 0 P0.0/AD0 P0./AD P0./AD P0./AD P0./AD P0./AD P0./AD P0./AD P.0/T P./T-EX P. P. P./SS P./MOSI P./MISO P./SCK EA/VPP AT9S P.0/A P./A9 P./A0 P./A P./A P./A P./A P./A P.0/RXD P./TXD P./INTO P./INT P./TO P./T P./WR P./RD 0 P P GND Gambar. Rangkaian AT9S.. Rangkaian Pengkondisi Sinyal (RPS) Pada perancangan rangkaian pengkondisi sinyal ini digunakan IC LM yang bertindak sebagai pembanding atau komparator. Komparator mempunyai suatu keluaran dua tingkat, tegangan rendah atau tegangan tinggi. Perancangan rangkaian komparator dapat dilihat pada Gambar. Sesuai dengan teori yang didapat maka perhitungan yang dilakukan untuk menentukan Vref adalah jika diketahui R = 000 ohm, R = 000 ohm, Vcc = V, maka R Vref = Vcc () R + R 000 = x 0000 =. V Dimana Vref adalah Tegangan Referensi (volt) dan Vcc adalah Tegangan Input Supply. Ketika Vin lebih besar dari Vref, tegangan masukan diferensial adalah positif dan keluaran tegangan adalah high. Ketika Vin lebih kecil daripada Vref, tegangan masukan diferensial adalah negatif dan tegangan keluaran adalah low.

4 .. Mikrokontroler AT9S Dalam rangkaian ini fungsi utama dari mikrokontroler adalah sebagai pengolah data dan pengontrol dari peralatan keras. Koneksi tiap pin rangkaian pembuatan mikrokontroler dapat dilihat pada Gambar Pada penelitian ini menggunakan buah mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengirim dan penerima data... Rangkaian Pengirim/Penerima DTMF MT IC ini dipilih karena MT dapat berfungsi sebagai penerima dan pengirim DTMF sekaligus, selain bisa berfungsi sebagai penerima DTMF, bisa pula dipakai untuk membangkitkan nada DTMF sesuai dengan angka biner yang diterimanya. Saluran data (data bus) dan sinyal-sinyal kontrol MT dirancang sesuai dengan karakteristik mikrokontroler buatan Intel. Sehingga DTMF ini dapat digunakan untuk mengirim data dari flow sensor dan menerima data tersebut untuk dikirim ke PC melalui komunikasi serial RS. Berikut Gambar merupakan rangkaian penerima dan pengirim. Input 00n 00k Y 00n Output 00k 0k U 0 IN+ VDD 9 IN- SoGT GS ESt Vref D Vss D OSC D OSC D0 9 TONE IRQ/CP 0 WR RD CS RS0 MT k port mikro Gambar. Rangkaian Penerima / Pengirim DTMF MT Nilai-nilai komponen ini langsung diambil dari lembaran datasheet MT yang sudah disesuaikan dengan karakteristik sinyal DTMF pada umumnya... Rangkaian Call Detector Rangkaian yang ditunjukkan pada gambar merupakan rangkaian yang berfungsi mendeteksi adanya panggilan masuk. Pada rangkaian ini menggunakan LM sebagai detektor adanya panggilan masuk. Digunakan rangkaian komparator sebagai aplikasinya, pada rangakaian di bawah output akan mendeteksi sinyal low saat ada panggilan masuk dan berkondisi high saat tidak ada panggilan masuk. 00n 00n RESISTOR VAR 0k Line Phone R + - LM V+ V- OUT OUT LED 0k n + OUT LM - 0n R 0 00 Gambar. Rangkaian Call Detector Gambar. Rangkaian Penguat LM Perhitungan pembagi tegangan panggilan masuk untuk Vin pada rangkaian call detector adalah ketika diketahui Vin adalah 9. Volt (tegangan saat tidak ada dering), Vout adalah Volt, dan R bernilai K ohm (referensi), maka R Vout = Vin () R + R

5 000 = 9, R x R =. K ohm Dimana Vin adalah Tegangan Masuk, Vout adalah Tegangan Keluar, dan R adalah Resistor, maka resistor yang dibutuhkan pada rangkaian pembagi tegangan tersebut adalah R =. K dan R = K... Rangkaian Penguat LM LM pada perencanaan dan pembuatan penelitian ini dipakai sebagai sebuah penguat sinyal suara yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi pemakaian tegangan rendah berdasarkan pada data sheet LM Low Voltage Audio Power Amplifier. Inputnya adalah ground yang di-referensi-kan. Jika tegangan outputnya saturasi secara otomatis diturunkan menjadi. kali tegangan sumber, rangkaian dapat dilihat pada Gambar... Rangkaian Konverter Level Tegangan RS Karena level tegangan PC (RS-) +V dan -V, sedangkan mikrokontroler AT9S (TTL) 0 dan V maka digunakan rangkaian konverter tegangan TTL/RS-, agar dapat mengirimkan data dari mikrokontroler. Didalam perancangan ini menggunakan IC MAX sebagai konverter tegangan TTL/RS-. Pada IC MAX sebagai dipasang empat buah kapasitor pendukung yang bernilai µf seperti yang terlihat pada gambar.. Pin RIN dihubungkan dengan dengan pin (RX) pada port serial PC dan pin RIN dihubungkan dengan RX (P.0) dari mikrokontroler, ini digunakan untuk mengirimkan data dari PC ke Mikrokontroler. Pin TIN dihubungkan dengan TX (P.) dari mikrokontroler dan pin ROUT dihubungkan dengan pin (TX) pada port serial PC, ini digunakan untuk pengiriman data secara serial dari mikrokontroler ke PC. Rangkaian dapat dilihat pada Gambar 9. MIKRO PORT Tx Rx 0uF 0uF 0uF C C C 0 U RIN RIN TIN TIN C+ C- C+ C- V+ V- MAX ROUT ROUT TOUT TOUT 9 9 P CONNECTOR DB9 0uF C Gambar 9. Gambar Rangkaian IC MAX Gambar 0. Rangkaian LCD.. LCD (Liquid Crystal Display) LCD (Liquid Crystal Display) yang digunakan pada penelitian kali ini adalah tipe LMBA ( x dot- matrix) dengan karakter dan dua baris tampilan. LCD berfungsi untuk menampilkan letak stasiun dan jumlah saldo. Resistor Variabel 0kΩ didalam rangkaian ini digunakan untuk mengatur kontras dari LCD. Rangkaian lengkap LCD yang dihubungkan pada mikrokontroler dapat dilihat pada Gambar Rangkain Power Supply Power supply V ini digunakan sebagai sumber tegangan untuk seluruh rangkaian. Untuk mendapatkan tegangan yang stabil sebesar V maka digunakan komponen

6 regulator 0. Pada rangkaian ini ditambahkan relay yang difungsikan untuk switch ke power supply cadangan (accu) untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik. Mengenai gambar rangkaian power supply volt lebih detailnya dapat dilihat pada Gambar. LM0/TO GND VIN D T - + CAPACITOR K RELAY SPDT VDC ACCU TRANSFORMER DIODE BRIDGE C CAPACITOR VOUT Gambar. Rangkaian Power Supply VDC.0. Flow Chart Program Suatu sistem akan memperoleh hasil yang optimal jika penyusunan perangkat keras pada sistem yang telah direncanakan dipadu dengan perangkat lunak (software). Perangkat lunak yang digunakan adalah bahasa Assembly pada mikrokontroler dan visual basic pada Personal Computer. Perangkat lunak (sofware) pada mikrokontroler digunakan menjalankan dari perangkat keras dan mengirimkan data ke PC, sedangkan perangkat lunak pada PC difungsikan untuk database pemakaian air. Software tersebar pada tiga perangkat keras yang berbeda yaitu software pada DTMF pengirim (Gambar ), software pada DTMF penerima (Gambar ), dan software pada PC Server (Gambar ).. Hasil dan Pembahasan.. Pengukuran Sensor Pada bagian ini akan diukur tegangan output yang keluar dari sensor setelah melalui RPS (Rangkaian Pengkondisi Sinyal) dengan menggunakan avometer. Sensor diukur pada saat sensor (super bright dan photodiode) terhalang kincir dan pada saat sensor tidak terhalang kincir untuk rangkaian pengukuran dapat dilihat pada Gambar. Hasil pengukuran sensor pada kondisi berbeda yaitu saat sensor (super bright dan photodiode) terhalang oleh kincir dan saat sensor tidak terhalang oleh kincir. Besar tegangan output sensor saat tidak terhalang kincir adalah 0.0 VDC Besar tegangan output sensor saat terhalang kincir adalah.00 VDC Tegangan yang keluar dari sensor kemudian dihubungkan ke port mikro yang mana kondisi dari hasil pengukuran sensor di atas dianggap sebagai keadan high dan low. Keadaan ini dimanfaatkan sebagai counter untuk water flow sensor dari hasil kalibrasi yang paling mendekati 000ml adalah counter. Tabel adalah hasil pengujian kapasitas air terhadap putaran dari flow sensor. Dari Tabel, persen error tiap liter dihitung menggunakan rumus: selisih % error = x 00% 000 Sehingga dari perhitungan tabel di atas didapat rata-rata error sebesar: jumlah % error 0 Rata-rata % error = = =. % 0 0 Dari hasil pengujian keluaran air dari sensor flow didapat rata-rata error tiap liternya sebesar.%.

7 Gambar. Flowchart DTMF Konsumen Gambar. Flowchart PC Server Gambar. Flowchart DTMF Server Gambar. Pengukuran Sensor

8 Tabel. Pengujian Kapasitas Air yang Keluar dari Sensor Pengujian Ke Kapasitas Air Dalam Bejana Ukur Error %Error 0 ml 0 ml % 900 ml 00 ml 0% 90 ml 0 ml % 0 ml 0 ml % 90 ml 0 ml % 0 ml 0 ml % 90 ml 0 ml % 0 ml 90 ml 9% 9 90 ml 0 ml % 0 90 ml 0 ml % 0 ml 0 ml % 0 ml 0 ml % 90 ml 0 ml % 0 ml 0 ml % 90 ml 0 ml % 90 ml 0 ml % 90 ml 0 ml % 0 ml 0 ml % 9 00 ml 00 ml 0% 0 0 ml 90 ml 9% 90 ml 0 ml % 00 ml (-0) ml % 0 ml 0 ml % 90 ml 0 ml % 0 ml 0 ml % 90 ml 0 ml % 90 ml 0 ml % 90 ml 0 ml % 9 0 ml 90 ml 9% 0 90 ml 90 ml 9% = 0.. Pengujian Cara Kerja Alat Berikut adalah tahapan pengujian alat secara keseluruhan, yaitu:. Air yang dipakai oleh konsumen akan mengalir melalui flow sensor, yang akan menggerakkan kincir sehingga menghasilkan input seperti pada gambar. Gambar. Air Mengalir Melaui Sensor Flow Gambar. DTMF Pengirim. Kemudian banyaknya air yang terpakai akan ditampilkan pada LCD (gambar ), pada perancangan alat ini data akan dikirim setiap 0 liter. Secara otomatis alat akan mendial ke nomer tujuan PC server yaitu nomor extention dan kemudian mengirimkan data melalui saluran telepon.. Data yang dikirim oleh DTMF konsumen akan diterima oleh DTMF PC server (gambar ). Untuk mendistribusikan data ke PC server digunakan komunikasi serial RS (gambar 9). Gambar. DTMF Penerima Gambar 9. Serial Port pada PC

9 . Pada PC server akan didapat tampilan sebagai berikut : a. Setelah diketahui ada panggilan masuk dari DTMF pengirim secara otomatis telepon pada PC server akan diterima, kemudian akan tampil nomor telepon yang melakukan panggilan dan data air akan diolah dan disimpan pada database visual basic. b. Untuk menampilkan data pemakaian air dan total harga yang harus dibayar terlebih dahulu memilih nomor tagihan yang akan dilihat pada tombol pilihan kemudian tekan tombol show report data akan ditampilkan. Tampilan form visual basic dapat dilihat pada Gambar 0. Gambar 0. Tampilan Form pada visual basic Berikut pada Tabel merupakan pengujian pengiriman data air dari konsumen ke PC Server dan tampilan dengan PC Server. Pengujian dikatakan berhasil apabila jumlah pemakaian air dan biaya pemakaian air bertambah. Tabel. Pengujian Pengiriman Data Air dari Konsumen ke PC Server Pengujian Pengiriman Ke Hasil Pengujian Keterangan Debit Air Harga (Pkl :9:) berhasil 0 liter Rp 00 (Pkl ::0) berhasil 0 liter Rp 00 (Pkl ::0) berhasil 0 liter Rp 00 (Pkl ::) berhasil 0 liter Rp 00 (Pkl 9:0:) berhasil 0 liter Rp 00 (Pkl 9:0:09) berhasil 0 liter Rp 00 (Pkl 9::) berhasil 0 liter Rp 00 (Pkl 9::0) berhasil 90 liter Rp (Pkl 9::0) berhasil 900 liter Rp (Pkl 9:9:) berhasil 90 liter Rp 900 Dari tabel didapat error pengiriman dua kali. Tetapi, error bukan disebabkan karena kegagalan rangkaian namun lebih disebabkan karena adanya gangguan pada jaringan. Data-data air yang terkirim disimpan pada database microsoft access.. Kesimpulan Dari hasil pengujian keluaran air dari sensor flow didapat rata-rata error tiap liternya sebesar.%. Alat bekerja dengan baik, dari sepuluh kali pengiriman data air dari konsumen ke PC Server alat bekerja dengan baik. Daftar Pustaka [] ), Datasheet MAXIM RS- [] Atmel, Microcontroller T9S Data Sheet, 00 [] Dallas Semiconductor, Fundamentals of RS- serial communications [] Data Sheet MITEL Semiconductor, ISO-CMOS MTC- Integrated DTMF Transceiver with Intel Micro Interface [] Ibrahim, KF., Pengantar Sistem Elektronika, PT. Multi Media, Jakarta, 9

10 [] LED, September 00 [] Malvino, Albert Paul, PH.D., E.E., Prinsip-Prinsip Elektronika, jilid satu, hal 9, 9., Salemba Teknika, Jakarta, 00 [] Muhammad Ali Mazidi, Janice Gillispie Mazidi, Rolin D. McKinlay, The 0 Microcontroller and Embedded systems Using Assembly and C, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey 0, 00 [9] Photodiode, September 00 [0] Prasetia, Retna Teori dan Praktek Interfacing Port Paralel dan Port serial komputer dengan Visual Basic.0/ Retna Prasetia & Catur Edi Wibowo:- Ed.- Yogyakarta: Andi 00 [] Prima Elektronik, LCD Module User Manual Data Sheet [] Putra, Agfianto Eko, Belajar Mikrokontroler AT9C//, hal -, Gava Media, Yogyakarta, 00 [] Robert F. Coughlin & Frederick F.Driscoll, Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear, Erlangga, 9 [] Sanjaya, Ridwan. S.E, S.Kom, Pemrograman Database Visual Basic.0 dan Acces 000/XP/00 Tingkat Lanjut, Elex Media komputindo, Jakarta 00 [] Transistor, November 00 [] Water flow sensor, Desember 00

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA Vol. 1 No. 2 April 2007

Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA Vol. 1 No. 2 April 2007 PEMANFAATAN SERIAL PORT KOMPUTER SEBAGAI INTERFACE PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK DAN PEMANFAATAN SINYAL DTMF (DUAL TONE MULTIPLE REQUENCY) SEBAGAI PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK JARAK JAUH Didik Sunarko,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGATUR PERIODA PENYEMPROTAN PADA ROOM DEODORIZER DISPENSER BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGATUR PERIODA PENYEMPROTAN PADA ROOM DEODORIZER DISPENSER BERBASIS MIKROKONTROLER Nugroho: PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGATUR PERIODA PENYEMPROTAN... 55 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGATUR PERIODA PENYEMPROTAN PADA ROOM DEODORIZER DISPENSER BERBASIS MIKROKONTROLER Dody Nugroho

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MODEL SISTEM PENGENDALI DAN PENGAMANAN PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU IDENTIFIKASI DAN HANDPHONE

RANCANG BANGUN MODEL SISTEM PENGENDALI DAN PENGAMANAN PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU IDENTIFIKASI DAN HANDPHONE F.6. Rancang Bangun Model Sistem Pengendali Dan Pengamanan Pintu... (Jaenal Arifin) RANCANG BANGUN MODEL SISTEM PENGENDALI DAN PENGAMANAN PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : DTMF MT88700, Buffer (IC 74244), Driver Motor, Mikrokontroler AT89S51, Sensor infra red (IR) 1. PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata kunci : DTMF MT88700, Buffer (IC 74244), Driver Motor, Mikrokontroler AT89S51, Sensor infra red (IR) 1. PENDAHULUAN 35 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL SISTEM KENDALI UNTUK PENGENDALIAN DAN PENGAMANAN PINTU GUDANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU IDENTIFIKASI DAN HANDPHONE Jaenal Arifin

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor dan maraknya pencurian kendaraan bermotor, penggunaan alat keamanan standar yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 Isa Hamdan 1), Slamet Winardi 2) 1) Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2) Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

PERANCANGAN OVERHANDLE SYSTEM PADA KASUS KESALAHAN PELETAKAN GAGANG TELEPON

PERANCANGAN OVERHANDLE SYSTEM PADA KASUS KESALAHAN PELETAKAN GAGANG TELEPON PERANCANGAN OVERHANDLE SYSTEM PADA KASUS KESALAHAN PELETAKAN GAGANG TELEPON Julian Fitrahadi, dan Fathul Qodir A ABSTRAK Faktor peletakan gagang telepon menjadi salah satu penyebab tidak siapnya (gagalnya)

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada timbangan digital sebagai penentuan pengangkatan beban oleh lengan robot berbasiskan sensor tekanan (Strain Gauge) dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data

(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data 39 Penerima FM Demodulator FSK Level Converter PC Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data (b) (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data 3.2 Perancangan Perangkat

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 YOGYAKARTA, 8 NOVEMBER 00 ISSN 978-076 SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S5 Masruchin, Widayanti, Prodi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Jl Marsda Adisucipto,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN BAB III BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN 3.1 Blok Diagram SWITCH BUZZER MIKROKONTROLLER AT89S52 DTMF DECODER KUNCI ELEKTRONIK POWER SUPPLY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 0 # KEYPAD 43 3.2 Gambar Rangkaian 44 3.3

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 27 BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Sistem Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari satu atau lebih komponen yang memiliki satuam kerja tersendiri dan setiap

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas perancangan yang merupakan proses dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan software. Dimana perancangan software

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER 3.1 Perancangan Sistem Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : a. perancangan perangkat keras (hardware) dengan membuat reader RFID yang stand alone

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut : BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan menggunakan PC, memiliki 6 blok utama, yaitu personal komputer (PC), Mikrokontroler AT89S51,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) Charles P M Siahaan (1), Fakhruddin Rizal B (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom Pri Hadi Wijaya ABSTRAKSI Disini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan

Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan Pamungkas Daud Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi pmkdaud@ppet.lipi.go.id Abstrak Topik penulisan kali ini adalah mengenai

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Sun Purwandi 1) Haryanto 1) 1) Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya Email:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok

Lebih terperinci

ALAT PENGUJI KUALITAS KOIL KENDARAAN BERMOTOR

ALAT PENGUJI KUALITAS KOIL KENDARAAN BERMOTOR 7 ALAT PENGUJI KUALITAS KOIL KENDARAAN BERMOTOR Yohanes Mario ), Antonius Wibowo ) E-mail: rioma70@yahoo.com ABSTRAK Kendaraan bermotor merupakan alat transportasi yang paling banyak digunakan oleh kebanyakan

Lebih terperinci

ALAT PENGUKUR PANJANG DAN TINGGI BARANG HASIL PRODUKSI SECARA KONTINYU

ALAT PENGUKUR PANJANG DAN TINGGI BARANG HASIL PRODUKSI SECARA KONTINYU 45 ALAT PENGUKUR PANJANG DAN TINGGI BARANG HASIL PRODUKSI SECARA KONTINYU Hendra Ardi Setiadi 1), Antonius F.L. Tobing 2) ABSTRAK Mesin merupakan salah satu wujud nyata dari perkembangan teknologi yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar dapat mengetahui karakteristik

Lebih terperinci

Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Pesan Telepon Otomatis

Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Pesan Telepon Otomatis Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Telepon Otomatis Suherman Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Di negara maju, mesin penjawab telepon (telephone answering machine)

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Alat Pengujian dilakukan bertujuan untuk mengetahui kinerja dan kemampuan dari perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem dari perangkat,

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul tugas akhir maka perlu diadakan pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran adalah untuk mengetahui ketepatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.

Lebih terperinci

Bab IV PERANCANGAN SISTEM KONTROL NUTRISI HIDROPONIK NFT TUMBUHAN TOMAT

Bab IV PERANCANGAN SISTEM KONTROL NUTRISI HIDROPONIK NFT TUMBUHAN TOMAT Bab IV PERANCANGAN SISTEM KONTROL NUTRISI HIDROPONIK NFT TUMBUHAN TOMAT IV. Desain Sistem Disain sistem yang dibangun dibagi menjadi tiga proses yaitu pencampuran larutan di tabung pencampur, pemberian

Lebih terperinci

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 Ery Safrianti, Febrizal, Edy Alvian P. Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

ALAT PENGIRIM DATA MENU MAKANAN DAN MINUMAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER

ALAT PENGIRIM DATA MENU MAKANAN DAN MINUMAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER 22 Ardianto: ALAT PENGIRIM DATA MENU MAKANAN DAN MINUMAN DENGAN... ALAT PENGIRIM DATA MENU MAKANAN DAN MINUMAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER Hari Ardianto 1), Andrew Joewono

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUKURAN. 4.1 Analisa dan Pengukuran Perangkat Keras (Hardware)

BAB IV ANALISA DAN PENGUKURAN. 4.1 Analisa dan Pengukuran Perangkat Keras (Hardware) 1 BAB IV ANALISA DAN PENGUKURAN 4.1 Analisa dan Pengukuran Perangkat Keras (Hardware) 4.1.1 Rancangan Power Supply a. Power Supply Satu polaritas Power supply yang digunakan dalam rancangan ini yaitu tujuh

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN ALAT BAB IV PEMBAHASAN ALAT Pada bab pembahasan alat ini penulis akan menguraikan mengenai pengujian dan analisa prototipe. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul terlebih dahulu penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu. BAB III PERANCANGAN Pada bab tiga akan diuraikan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada Data Logger Parameter Panel Surya. Dimulai dari uraian cara kerja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN RUMAH BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA PEREKAM

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN RUMAH BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA PEREKAM RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN RUMAH BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA PEREKAM Staf Pengajar Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361 liejasa@ee.unud.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Blok Diagram Sistem Sensor Gas Komparator Osilator Penyangga/ Buffer Buzzer Multivibrator Bistabil Multivibrator Astabil Motor Servo Gambar 4.1 Blok Diagram

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Analisa dan Pengujian Alat lunak. Pada bab pengujian dan analisa dilakukan pada perangkat keras dan perangkat 4.2 Perangkat Keras Adapun perangkat keras yang akan dianalisi

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada

Lebih terperinci

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang. BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas tentang skema rangkaian dari sistem alat ukur tingkat curah hujan secara keseluruhan, analisis perangkat keras, pengolahan data di software dan analisis

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan.

BAB III PERANCANGAN ALAT. dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan. BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini akan membahas mengenai perancangan alat dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung keseluruhan alat yang dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE Oleh : Ovi Nova Astria (04105001) Pembimbing : Didik Tristanto, S.Kom., M.Kom. PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

Lebih terperinci

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

PENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER PENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER Tatyantoro Andrasto Teknik Elektro UNNES ABSTRAK Piranti Elektronik pada umumnya dikendalikan secara manual, banyaknya

Lebih terperinci

APLIKASI MASTER SWITCH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

APLIKASI MASTER SWITCH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 ISSN: 1693-6930 113 APLIKASI MASTER SWITCH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 Prastyono Eko Pambudi Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi (ISTA) AKPRIND Yogyakarta Kampus ISTA Jl. Kalisahak

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah. BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sebelum melakukan implementasi diperlukan perancangan terlebih dahulu untuk alat yang akan di buat. Berikut rancangan alat Alarm rumah otomatis menggunakan mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori atau hukum rangkaian elektronika dan teori komponen komponen yang digunakan sebagai alat bantu atau penunjang pada proses analisa Photodioda. Pembahasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 Yudhi Gunardi 1,Firmansyah 2 1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menampikan dan menghitung hasil dari nilai nilai inputan sensor sensor dan gambaran Rancang Bangun Alat Pengukuran

Lebih terperinci

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting 27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER FX. Budi Rahardjo Abstrak: Otomatisasi pengepres kantong plastik ini menggunakan mikrokontroler AT89C51 sebagai pengontrol utama. Sistem akan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci