Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan"

Transkripsi

1 Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan Pamungkas Daud Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Abstrak Topik penulisan kali ini adalah mengenai sistem monitoring kecepatan kendaraan dengan menggunakan komponen mikrokontroler AT89C51 untuk sistem kontrolnya dan komponen Light Dependent Resistor (LDR) untuk komponen sensor yang akan digunakan. Sistem ini dapat digunakan untuk pencatatan kecepatan kendaraan yang melewati batas kecepatan berkendaraan yang diijinkan sesuai dengan aturan lalulintas yang berlaku, dan meminimalkan tubrukan serta kecelakaan-kecelakaan kendaraan mobil lainnya yang semua diakibatkan oleh cara mengendara kendaraan dengan kecepatan kendaraan melebihi yang dianjurkan. Kata kunci: Sensor, Mikrokontroler, LDR 1. Pendahuluan Perkembangan pada bidang transportasi sejalan dengan pertumbuhan suatu kota, seperti kawasan industri, pusat perkantoran, pertokoan, pariwisata dan lain-lain. Namun perkembangan tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan prasarana yang mendukung yaitu sarana transportasi, keadaan tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan intensitas jumlah kendaraan pada suatu jalan sehingga timbul kepadatan lalulintas yang berimbas kepada pembatasan kecepatan kendaraan. Pada kenyataannya pembatasan kecepatan kendaraan seringkali tidak dipatuhi oleh pengguna kendaraan. Kepadatan lalulintas yang terjadi menyebabkan adanya pembatasan kecepatan kendaraan, namun seringkali pengguna kendaraan tidak mematuhinya, hal ini dapat membahayakan pengguna kendaraan dan pengguna jalan pada umumnya. Salah satu alternatif dalam mengawasi dan mengatur pengguna kendaraan agar menjalankan kendaraannya tidak melebihi batas kecepatan yang diijinkan serta membantu dan memudahkan aparat terkait yang ditugaskan dalam pengawasan di jalan raya yaitu dengan memasang suatu perangkat yang dapat mengatur kecepatan kendaraan yang lewat. Dengan pesatnya kemajuan teknologi elektronika pada saat ini sangat memungkinkan dalam merealisasikan perangkat tersebut, penggunaan perangkat ini juga dapat dioptimalkan dengan menambahkan perangkat elektronika lainnya seperti kamera pengawas sehingga hasil data yang didapat lebih akurat dan teliti. Keuntungan perangkat ini tidak membutuhkan banyak tenaga manusia dalam pengoperasian dan mudah pengoperasiannya dan tidak membutuhkan biaya pembuatan yang terlalu mahal; sedangkan kelemahan dari perangkat ini menggunakan sensor yang sangat tergantung pada sumber cahaya sehingga pada kondisi hujan/mendung dan pada malam hari sulit untuk mendeteksi kecepatan kendaraan, sehingga diperlukan sumber cahaya lain agar alat dapat dioperasikan pada kondisi2 tersebut diatas.disamping itu karena sensor dipasang pada badan jalan raya, sehingga dibutuhkan peralatan tambahan sebagai pengaman untuk menjaga sensor dari beban mekanis, debu dan air yang dapat mengganggu kerja sensor. Secara diagram blok sistem pengukuran kecepatan kendaraan ini dapat digambarkan sebagai Gambar 1. 1

2 2. Perancangan dan Pembuatan Perangkat Perancangan perangkat keras dan lunak dari rangkaian yang akan dibuat dibahas mulai dari diagram keseluruhan,berikut cara kerja dari setiap blok secara detail. Di bawah ini diperlihatkan gambar blok diagram perangkat keras yang akan dibuat. 2.1 Komponen Yang Digunakan Perangkat keras yang akan dibuat adalah perangkat yang berbasis mikrokontroler yang dapat diprogram dan dirancang menggunakan komponen-komponen pendukung utama sebagai berikut : LDR sebagai sensor. Osilator sebagai pembangkit detak/clock. IC AT89C51 sebagai mikrokontroler. 74LS48 sebagai Decoder BCD to Seven Segment. Display Seven Segment sebagai peraga hasil pengukuran. 2.2 Prinsip Kerja Perangkat Prinsip kerja dari rangkaian yang akan dibuat ini adalah memanfaatkan adanya perbedaan jarak dan waktu tempuh untuk mendapatkan nilai kecepatan suatu kendaraan yang melintas. Untuk lebih memperjelas pembahasan, kita dapat melihat blok diagram rangkaian seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. sensor Rangkaian Penerima Mikrokontroler Display 7-segment Gambar 1 Blok Diagram Rangkaian OSILATOR SENSOR 1 LDR SENSOR 2 LDR MIKRO- KONTROLE R DECODER 74LS48 DISPLAY SEVEN SEGMENT LDR 1 dan LDR 2 ditempatkan terpisah dengan jarak yang telah ditentukan (ditetapkan jarak masing-masing LDR adalah 15 cm), pada saat kendaraan melintas melewati rangkaian sensor LDR 1, LDR 1 akan aktif dan mengirimkan sinyal ke pin interrupt 0 pada mikrokontroler, begitu pula pada saat kendaraan melintas melewati rangkaian sensor LDR 2, LDR 2 akan aktif dan mengirimkan sinyal ke pin interrupt 1 pada mikrokontroler. Dari peristiwa di atas akan didapat data berupa waktu tempuh kendaraan sewaktu melintasi masing-masing Gambar 2 Blok Diagram Rangkaian LDR dan jarak antara kedua LDR tersebut. Data-data yang telah didapat akan diolah oleh mikrokontroler, pengolahan data tersebut dimungkinkan dengan adanya perangkat lunak yang dibuat dan diprogramkan ke dalam mikrokontroler. Mikrokontroler tersebut akan menghasilkan data dalam bentuk nibble BCD (Binary Coded Decimal) dan data dalam bentuk nibble BCD tersebut akan dikirimkan ke Decoder BCD to Seven Segment, selanjutnya Decoder to Seven Segment akan menggerakkan Display Seven Segment dan 2

3 menampilkan nilai hasil pengukuran kecepatan kendaraan pada display seven segment tersebut. 2.3 Rangkaian Sensor Blok ini merupakan rangkaian sensor yang berfungsi untuk mendeteksi adanya kendaraan yang melintas, perangkat yang akan dibuat terdiri atas sepasang rangkaian sensor tipikal, masing-masing rangkaian sensor terdiri atas sebuah komponen sensor LDR dan beberapa komponen bantu lainnya seperti transistor dan resistor.masingmasing rangkaian sensor tersebut dihubungkan ke pin yang terdapat pada mikrokontroler (rangkaian sensor LDR 1 ke pin INTR0/P3.2 dan rangkaian sensor LDR 2 ke pin INTR1/P3.3). Pada saat kendaraan melintas melewati LDR 1, akan memicu terjadinya perubahan tingkat level cahaya, sehingga menimbulkan terjadinya perubahan level tegangan yang dialami oleh rangkaian sensor. Pada keadaan ini rangkaian sensor akan mengirim sinyal ke mikrokontroler dan timer 1 akan aktif dan memulai penghitungan waktu tempuh kendaraan.demikian pula pada saat kendaraan melintas melewati LDR 2, rangkaian sensor akan mengirim sinyal ke mikrokontroler dan timer 2 akan aktif dan mencatat waktu tempuh kendaraan darildr 1ke LDR Rangkaian Osilator Blok ini merupakan rangkaian osilator yang berfungsi membangkitkan sinyal detak/clock pada proses menjalankan program pada mikrokontroler, rangkaian osilator yang digunakan terdiri atas sebuah osilator kristal dengan frekuensi getar 12MHz dan dua buah kapasitor yang dihubungkan secara paralel. Rangkaian osilator tersebut dihubungkan ke mikrokontroler (pin XTAL1 dan XTAL2), pin XTAL1 dan XTAL2 berturut-turut sebagai input dan output dari hubungan antara rangkaian osilator dan mikrokontroler. 2.5 Mikrokontroler AT89C51 Mikrokontroler AT89C51 adalah komponen yang berfungsi untuk mengolah data dan mempunyai jalur data sebanyak 8 bit. Mikrokontroler ini memiliki 40 pin diantaranya 32 pin sebagai jalur input-output (I/O) yang dapat diprogram (terbagi atas 4 buah port yang masing-masing portnya terdiri atas 8 buah pin), sedangkan 8 buah sisanya masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda diantaranya sebagai RST, XTAL1, XTAL2, GND, VCC, EA/VPP, ALE/PROG dan PSEN. Dari semua fasilitasfasilitas yang terdapat pada mikrokontroler AT89C51 tidak seluruhnya digunakan tergantung dari kebutuhan atau fungsi dari perangkat yang akan dibuat. 2.6 Decoder 74LS48 Decoder 74LS48 adalah komponen Decoder BCD to Seven Segment yang berfungsi untuk mengubah sebuah nibble BCD menjadi keluaran yang dapat menggerakkan Display Seven Segment, komponen ini sangat berguna bagi peragaan bilangan desimal. Decoder 74LS48 mempunyai 4 (empat) buah jalur data masukan (input data) dan 7(tujuh) buah jalur data keluaran (output data). Keempat buah jalur data masukan dari decoder 74LS48 dihubungkan ke mikrokontroler, hubungan antara mikrokontroler dan decoder 74LS Display Seven Segment Komponen display seven segment berfungsi untuk menampilkan sebuah nibble BCD dari dekoder 74LS48 menjadi tampilan sebuah bilangan digital, 7(tujuh) buah jalur data keluaran dari dekoder 74LS48 dihubungkan dengan 7(tujuh) buah jalur data masukan bagi display seven segment. 2.8 Perancangan Perangkat Lunak Unjuk kerja dari suatu sistem yang menggunakan mikrokontroler ditentukan dari fungsi input dan output perangkat lunak yang diberikan. Perangkat lunak yang diimplementasikan pada perancangan perangkat pengukuran kecepatan kendaraan 3

4 yang melintas ini menggunakan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa rakitan (assembler) untuk mikrokontroler dari keluarga Mcs-51 INTEL. Tabel 1 Fungsi pin-pin Mikrokontroler No. pin Deskripsi pin Fungsi 1 P1.0 Dihubungkan ke rangkaian switch on 2 P1.1 Tidak digunakan 3 P1.2 Tidak digunakan 4 P1.3 Tidak digunakan 5 P1.4 Tidak digunakan 6 P1.5 Tidak digunakan 7 P1.6 Tidak digunakan 8 P1.7 Tidak digunakan 9 RST Dihubungkan ke rangkaian switch reset 10 P3.0/RxD Tidak digunakan 11 P3.1/TxD Tidak digunakan 12 P3.2/INT0 Dihubungkan ke rangkaian sensor LDR 1 13 P3.3/INT1 Dihubungkan ke rangkaian sensor LDR2 14 P3.4/T0 Tidak digunakan 15 P3.5/T1 Tidak digunakan 16 P3.6/WR Tidak digunakan 17 P3.7/RD Tidak digunakan 18 XTAL2 Dihubungkan ke rangkaian osilator sebagai output 19 XTAL1 Dihubungkan ke rangkaian osilator sebagai input 20 GND Dihubungkan ke ground/pentanahan 21 P2.0/A8 Tidak digunakan 22 P2.1/A9 Tidak digunakan 23 P2.2/A10 Tidak digunakan 24 P2.3/A11 Tidak digunakan P2.4/A12 Dihubungkan ke rangkaian transistor Q5 26 P2.5/A13 Dihubungkan ke rangkaian transistor Q4 27 P2.6/A14 Dihubungkan ke rangkaian transistor Q3 28 P2.7/A15 Dihubungkan ke rangkaian transistor Q2 29 PSEN Tidak digunakan 30 ALE/PROG Tidak digunakan 31 EA/VPP Dihubungkan ke RPACK kaki ke P0.7/AD7 Bus data bit ke 8 33 P0.6/AD6 Bus data bit ke 7 34 P0.5/AD5 Bus data bit ke 6 35 P0.4/AD4 Bus data bit ke 5 36 P0.3/AD3 Bus data bit ke 4 37 P0.2/AD2 Bus data bit ke 3 38 P0.1/AD1 Bus data bit ke 2 39 P0.0/AD0 Bus data bit ke 1 40 VCC Dihubungkan ke rangkaian catu daya Vcc 5 Volt 4

5 Pada perancangan sistem ini, salah satu fungsi dari perangkat lunak yang dibuat adalah untuk mengaktifkan timer/counter yang terdapat pada mikrokontroler, seperti yang telah diketahui bahwa mikrokontroler mempunyai 2(dua) buah timer/counter 16 bit yang dapat diaktifkan melalui perangkat keras atau perangkat lunak. Salah satu cara yang digunakan untuk menjalankan timer/counter melalui perangkat lunak adalah dengan men-set bit TRx (timer run 1 atau 0). Bila hitungan timer/counter telah melimpah, bit TFx (timer overflow 1 atau 0) akan di-set. Pada saat perangkat dijalankan, program mikrokontroler dimulai dari alamat 00H dan menjalankan perintah inisialisasi terlebih dahulu. Proses inisialisasi berfungsi untuk mengkondisikan semua perintah pada posisi awal yaitu timer dalam keadaan logika 0 dan stop, kondisi awal display dalam keadaan nol/blank dan semua memori untuk sensor 1 dan sensor 2 dalam keadaan menunggu. Interrupt 1 dan interrupt 2 1. Menyiapkan Parameter- Parameter yang diperlukan dalam pengujian perangkat 2.Mencari data secara teori sebagai pembanding. diaktifkan, interrupt 1 terhubung dengan sensor 1 dan interrupt 2 terhubung dengan sensor 2. Setelah proses inisialisasi, tahap selanjutnya adalah menunggu tombol start diaktifkan dan mulai membaca sensor. Jika salah satu sensor terdeteksi aktif maka timer akan diaktifkan sampai sensor berikutnya terdeteksi yang akan menyebabkan terjadinya penghentian timer. Setelah timer berhenti, selanjutnya melakukan proses penghitungan kecepatan dengan cara membagi antara jarak tempuh dengan waktu yang telah ditempuh. Setelah didapat hasil dari penghitungan, maka perintah berikutnya adalah menampilkannya pada display seven segment. Dan untuk mengulangi proses dari awal tombol start harus diaktifkan kembali. 3. Pengujian dan Analisa Pengukuran Langkah-langkah pengujian perangkat yang telah dibuat berikut analisa hasil pengukuran secara pengujian dan cara pemakaian perangkat, akan ditampilkan dalam bentuj diagram blok sebagai berikut: 3. Melakukan pengukuran atau pengujian untuk mendapatkan data hasil pengujian 4. Membandingkan data secara teori dan secara pengujian serta menganalisanya. 3.1 Pengujian Perangkat Gambar 3. Blok diagram langkah-langkah pengujian Langkah-langkah pengujian yang akan dilakukan pada perangkat yang telah dibuat adalah sebagai berikut : Menyiapkan parameter-parameter pengujian yang diperlukan dalam proses pengujian perangkat. Berikut ini adalah parameter-parameter yang dimaksud : Diketahui : V = nilai kecepatan (Km/jam) X.=jarak antara masing-masing sensor LDR = 15 cm = 0.15 x 10-3 Km T = waktu yang diperlukan menempuh masing-masing sensor LDR = t detik = t x (1/3600) jam Dari hubungan semua parameterparameter yang ada didapat hubungan : V = X = 0.15 x 10-3 Km T t x (1/3600) jam = 0.54 Km/jam ( 1 ) t Melakukan penghitungan secara teori untuk mendapatkan nilai pengukuran yang sebenarnya sebagai pembanding terhadap nilai hasil pengukuran secara pengujian. 5

6 Berikut ini adalah tabel berisikan nilai pengukuran secara teori berdasarkan (1). Tabel 2 Hasil Pengukuran Secara Teori No. t (detik) Nilai Kecepatan (Km/jam) Melakukan pengukuran secara pengujian untuk mendapatkan hasil nilai kecepatan. Berikut ini adalah tabel berisikan nilai pengukuran secara pengujian. Melakukan analisa terhadap nilai hasil pengukuran secara pengujian. Setelah melakukan langkah-langkah pengujian, didapat hasil pengukuran secara teori dan secara pengujian. Dengan keadaan seperti itu kita dapat melakukan perbandingan hasil untuk mendapatkan nilai persentase kesalahan. Tabel 4 adalah berisi persentase kesalahan hasil pengukuran. Tabel 3 Hasil Pengukuran Secara Pengujian Percobaan Nilai Hasil Pengukuran Secara Pengujian ( Km/jam) Ke t = 2 detik t = 5 detik t = 8 detik t = 9 detik t = >10 det Jumlah Nilai ratarata Dari pengujian pengukuran yang telah dilakukan terdapat beberapa analisa yang dapat disampaikan, yaitu: Perbedaan nilai antara hasil perhitungan secara teori dan secara pengujian, hal ini terjadi diakibatkan adanya faktor keterbatasan kemampuan manusia dalam melakukan pengukuran waktu tempuh (nilai t) dan tidak dapat mengimbangi tingkat ketelitian perangkat dalam mendeteksi perbedaan waktu tempuh kendaraan, dalam hal ini perangkat dapat mendeteksi perbedaan waktu sampai 1 ms. Pada pengujian diatas 10 detik, perangkat tidak dapat mengidentifikasi hasil kecepatan, hal ini berarti perangkat tidak dapat mengukur suatu kendaraan dengan kecepatan kurang daari Km/jam. 4. Cara Pemakaian Perangkat Dalam menjalankan atau menggunakan perangkat ini agar dapat berfungsi sebagaimana yang telah dibuat sebelumnya, ada beberapa langkah kerja yang harus diperhatikan, yaitu: Pastikan perangkat terhubung dengan catu daya. Pastikan rangkaian sensor terkoneksi. Sensor ditempatkan sesuai dengan jarak yang telah ditentukan. Sebelum melakukan proses pengukuran kecepatan, tombol start harus diaktifkan dan display harus menunjukkan angka 0 (nol). Untuk mengulangi proses pengukuran kecepatan dari awal, tombol start harus diaktifkan kembali. 6

7 Tombol reset diperlukan untuk menghentikan proses pengukuran kecepatan pada saat perangkat sedang bekerja. Tabel 4 Persentase kesalahan t (s) Hasil Pengukuran (Km/jam) Persentase Secara Teori Secara Pengujian Kesalahan (%) >10 - Tidak teridentifikasi - [2] Loveday, George, Intisari Elektronika, Elex Media Komputindo, Jakarta, [3] Malvino, Albert Paul, Elektronika Komputer Digital-Pengantar Mikrokomputer, Erlangga, Jakarta, [4] Malvino, Albert Paul, Prinsip-prinsip Elektronika, Erlangga, Jakarta, [5] Sutrisno, Seri Fisika-Fisika Dasar, Institut Teknologi Bandung, [6] Yohanes, H.C., Drs, Dasar-dasar Elektronika,Ghalia Indonesia, Kesimpulan Teknologi sistem sensor merupakan indera utama dan penghasil data untuk sistem kontrol kecepatan kendaraan yang dirancang mikrokontroler AT89C51 sangatlah sederhana dan mudah dalam pemakaiannya Aplikasi Teknologi elektronika digital sangatlah cocok untuk perangkat Pengukur Kecepatan Kendaraan yang dibuat dan merupakan solusi alternatif dalam membantu permasalahan lalu lintas, sehingga membantu aparat terkait dalam memudahkan pekerjaannya Masih banyak kreasi-kreasi yang dapat diciptakan dengan mengaplikasikan teknologi elektronika digital dan teknologi sensor ini dalam rangka membantu permasalahan sehari-hari, baik itu yang sifatnya sederhana maupun rumit, disini perlu kreaktivitas yang tinggi dan inovasi-inovasi baru yang sebenarnya tidaklah terlalu susah. 6. Daftar pustaka [1] Arianto Widyatmo, Haryono Eduard, Fendy, Belajar Mikroprosesor- Mikrokontroler Melalui Komputer PC, Elex Media Komputindo, Jakarta,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

P0.0/AD0 P0.1/AD1 P0.2/AD2 P0.3/AD3 P0.4/AD4 P0.5/AD5 P0.6/AD6 P0.7/AD7 P2.0/A8 P2.1/A9 P2.2/A10 P2.3/A11 P2.4/A12 P2.5/A13 P2.6/A14 P2.

P0.0/AD0 P0.1/AD1 P0.2/AD2 P0.3/AD3 P0.4/AD4 P0.5/AD5 P0.6/AD6 P0.7/AD7 P2.0/A8 P2.1/A9 P2.2/A10 P2.3/A11 P2.4/A12 P2.5/A13 P2.6/A14 P2. U1 39 38 37 36 35 34 33 32 1 2 3 4 5 6 7 8 19 18 31 9 P0.0/AD0 P0.1/AD1 P0.2/AD2 P0.3/AD3 P0.4/AD4 P0.5/AD5 P0.6/AD6 P0.7/AD7 P1.0 P1.1 P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7 XTAL1 XTAL2 EA/VPP RST P2.0/A8 P2.1/A9

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada timbangan digital sebagai penentuan pengangkatan beban oleh lengan robot berbasiskan sensor tekanan (Strain Gauge) dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor dan maraknya pencurian kendaraan bermotor, penggunaan alat keamanan standar yang

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 Ery Safrianti, Febrizal, Edy Alvian P. Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar dapat mengetahui karakteristik

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, banyak terjadi kecelakaan didunia pertransportasian. Salah satunya dalam industri perkeretaapian. Salah satu penyebab banyaknya kecelakaan adalah disebabkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 Isa Hamdan 1), Slamet Winardi 2) 1) Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2) Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 57 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Fungsi dari masing-masing blok yang terdapat pada gambar 3.1 adalah sebagai berikut : Mikrokontroler AT89S52 Berfungsi

Lebih terperinci

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51 21 Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Ahmad Yusup, Muchlas Arkanuddin, Tole Sutikno Program Studi Teknik Elektro, Universitas Ahmad Dahlan Abstrak Penggunaan

Lebih terperinci

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut. Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O dan port serial. Selain itu

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin 4 BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori mengenai perangkatperangkat pendukung baik perangkat keras dan perangkat lunak yang akan dipergunakan sebagai pengukuran

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur 6 BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Tombol Kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur sebagai berikut: 1. tombol pengolah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pemantau Ketinggian Air Cooling Tower di PT. Dynaplast. Pengujian dan pengoperasian ini dilakukan

Lebih terperinci

Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan : 1. Mengenal cara kerja dari peraga 7-segmen 2. Mengenal cara kerja rangkaian

Lebih terperinci

ALAT PENGGAMBAR TANGGAPAN MAGNITUDO TAPIS DALAM RENTANG FREKUENSI AUDIO

ALAT PENGGAMBAR TANGGAPAN MAGNITUDO TAPIS DALAM RENTANG FREKUENSI AUDIO ALAT PENGGAMBAR TANGGAPAN MAGNITUDO TAPIS DALAM RENTANG FREKUENSI AUDIO Irwanto 1, Bambang Sutopo 2 1 Penulis, Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Elektro UGM 2 Dosen Pembimbing, Staf Pengajar di Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN ALAT BAB IV PEMBAHASAN ALAT Pada bab pembahasan alat ini penulis akan menguraikan mengenai pengujian dan analisa prototipe. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul terlebih dahulu penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYINARAN SCREEN SABLON PCB DENGAN PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52

PERANCANGAN ALAT PENYINARAN SCREEN SABLON PCB DENGAN PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52 PERANCANGAN ALAT PENYINARAN SCREEN SABLON PCB DENGAN PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52 Bakhtiar 1 dan Muzanni Reza 2 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN 34 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

Bab IV PERANCANGAN SISTEM KONTROL NUTRISI HIDROPONIK NFT TUMBUHAN TOMAT

Bab IV PERANCANGAN SISTEM KONTROL NUTRISI HIDROPONIK NFT TUMBUHAN TOMAT Bab IV PERANCANGAN SISTEM KONTROL NUTRISI HIDROPONIK NFT TUMBUHAN TOMAT IV. Desain Sistem Disain sistem yang dibangun dibagi menjadi tiga proses yaitu pencampuran larutan di tabung pencampur, pemberian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dilakukan pemasangan sensor getar SW-420 untuk mendeteksi apakah pemohon SIM C menabrak/menyenggol

Lebih terperinci

COUNTER DAN TRANSPORTER BARANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51 ABSTRAKSI

COUNTER DAN TRANSPORTER BARANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51 ABSTRAKSI COUNTER DAN TRANSPORTER BARANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C5 ABSTRAKSI Amri Arifianto, 000307 COUNTER DAN TRANSPORTER BARANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C5 Skripsi, Fakultas Ilmu Komputer, 005 Kata

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data

(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data 39 Penerima FM Demodulator FSK Level Converter PC Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data (b) (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data 3.2 Perancangan Perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 20 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perencanaan Secara Diagram Blok Untuk dapat melakukan perancangan alat Water Bath, maka penulis memulai dengan perancangan blok diagram yang tertera pada gambar dibawah.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, selain untuk meringankan kerja manusia, alat-alat yang digunakan oleh manusia diharapkan mempunyai nilai lebih daripada meringankan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN BAB III BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN 3.1 Blok Diagram SWITCH BUZZER MIKROKONTROLLER AT89S52 DTMF DECODER KUNCI ELEKTRONIK POWER SUPPLY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 0 # KEYPAD 43 3.2 Gambar Rangkaian 44 3.3

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

PENYEDIA VOLUME BENDA CAIR DENGAN STEP 150 ml ( WATER LEVEL )

PENYEDIA VOLUME BENDA CAIR DENGAN STEP 150 ml ( WATER LEVEL ) PENYEDIA VOLUME BENDA CAIR DENGAN STEP 150 ml ( WATER LEVEL ) Imam Chaerudin Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGUKUR DAN PENGENDALI SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER AT 89S51 DAN SENSOR SUHU LM 35

RANCANG BANGUN PENGUKUR DAN PENGENDALI SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER AT 89S51 DAN SENSOR SUHU LM 35 POLITEKNOLOGI VOL. 9, NOMOR 2, MEI 2010 RANCANG BANGUN PENGUKUR DAN PENGENDALI SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER AT 89S51 DAN SENSOR SUHU LM 35 Benny dan Nur Fauzi Soelaiman Jurusan Teknik Elektro, Politeknik

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 YOGYAKARTA, 8 NOVEMBER 00 ISSN 978-076 SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S5 Masruchin, Widayanti, Prodi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Jl Marsda Adisucipto,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. DIAGRAM BLOK display Penguat sinyal Sensor 1 keypad AT89S51 Penguat sinyal Sensor 5 relay alarm pompa Keterangan diagram blok: Sensor air yang berfungsi untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu. BAB III PERANCANGAN Pada bab tiga akan diuraikan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada Data Logger Parameter Panel Surya. Dimulai dari uraian cara kerja

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab

Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab Selasa 18 Oktober 2011; 09:00 WIB ; Dosen: Waskita Adijarto, Pranoto Hidaya Rusmin 1 Sistem Mikroprosesor Diketahui sebuah sistem mikroprosesor

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only) 1. Operasi Serial Port mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini mikrokontroler 2560 sebagai IC utama untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pembahasan tentang: Referensi: mikrokontroler (AT89S51) mikrokontroler (ATMega32A) Sumber daya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 ISSN: 693-6930 ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C5 Muhammad Andang Novianta Jurusan Teknik Elektro Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi, Octa Heriana, Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan

Lebih terperinci

PENGUKURAN CURAH HUJAN DENGAN PENGIRIMAN DATA MELALUI SMS

PENGUKURAN CURAH HUJAN DENGAN PENGIRIMAN DATA MELALUI SMS PENGUKURAN CURAH HUJAN DENGAN PENGIRIMAN DATA MELALUI SMS RINGKASAN SKRIPSI Oleh Cia Kim Liang Anhar Purwito Sari Fendy (0300453296) (0300477863) (0300481305) Universitas Bina Nusantara Jakarta 2005 PENGUKURAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram blok sistem secara umum Pada sub bab ini dibahas tentang uraian keseluruhan dari diagram blok sistem. Diagram blok sistem ini diperlihatkan pada gambar 3.1. Sensor

Lebih terperinci

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 A. Pendahuluan Mikrokontroler merupakan lompatan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. Mikrokontroler diciptakan tidak semata-mata hanya memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN 35 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler Sri Wahyuni Dali #1, Iskandar Z. Nasibu #2, Syahrir Abdussamad #3 #123 Teknik Elektro Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Makalah ini membahas desain

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Indikator Digital pada Kendaraan Listrik

Perancangan Sistem Indikator Digital pada Kendaraan Listrik Perancangan Sistem Indikator Digital pada Kendaraan Listrik Agus Risdiyanto P2 Telimek, LIPI riesdian@yahoo.com Teguh Tri Lusijarto P2 Telimek, LIPI teguh_06@yahoo.com Bambang Susanto P2 Telimek, LIPI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perencanaan Alat Terapi Infra Red Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan Alat Terapi Infra Red. Akan tetapi sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR INFRA MERAH TERKENDALI MIKROKONTROLER AT89C51

SISTEM INFORMASI PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR INFRA MERAH TERKENDALI MIKROKONTROLER AT89C51 SISTEM INFORMASI PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR INFRA MERAH TERKENDALI MIKROKONTROLER AT89C51 Rahmaniah, Agus Setiyo Budi Nugroho, Budi Rahmani ABSTRAK Sistem perparkiran yang konvensional khususnya di pusat-pusat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok

Lebih terperinci

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK BAB IV METODE KERJA PRAKTEK sebagai berikut : Metode yang digunakan dalam pengerjaan kerja praktek ini adalah 1. Wawancara, yaitu bertanya secara langsung kepada asisten laboratorium mikrokontroler untuk

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Berikut ini adalah diagram blok sistem rancang bangun alat pengontrol volume air dan aerator pada kolam budidaya udang menggunakan mikrokontroler. Sensor Utrasonik

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

PENCATAT VOLUME KENDARAAN OTOMATIS BERBASIS PC PADA PINTU JALAN TOL

PENCATAT VOLUME KENDARAAN OTOMATIS BERBASIS PC PADA PINTU JALAN TOL PENCATAT VOLUME KENDARAAN OTOMATIS BERBASIS PC PADA PINTU JALAN TOL Joko Haryono 1, Heru Supriyono 2 Program Studi Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Surakarta e-mail: herusupriyono@yahoo.com ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN Gambaran Umum Penggunaan Air Panas Dalam Kehidupan Sehari-hari

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN Gambaran Umum Penggunaan Air Panas Dalam Kehidupan Sehari-hari BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penggunaan Air Panas Dalam Kehidupan Sehari-hari Tanpa disadari kebutuhan air panas pada kehidupan masyarakat seharihari semakin berkembang. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2

Lebih terperinci

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER FX. Budi Rahardjo Abstrak: Otomatisasi pengepres kantong plastik ini menggunakan mikrokontroler AT89C51 sebagai pengontrol utama. Sistem akan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci