BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan terdiri dari sejumlah individu yang membentuk kelompok

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan terdiri dari sejumlah individu yang membentuk kelompok"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan terdiri dari sejumlah individu yang membentuk kelompok sosial dengan ciri-ciri tertentu yang disebut Public. Public terbentuk karena adanya kepentingan yang sama yang dirasakan oleh masing-masing individu, sehingga dalam suatu perusahaan ada Public Internal dan public eksternal. Untuk menghubungkan Public Internal dan public eksternal tersebut dengan perusahaan yang bersangkutan, dibentuklah Public Relations yang bertujuan memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang berkepentingan, yaitu masyarakat umum, para karyawan dan para pemimpin perusahaan itu sendiri. Bagi setiap perusahaan, Public Internal ini disebut karyawan atau pegawai. Mereka terdiri dari orang-orang yang memimpin dan dipimpin sebagai staf pelaksana yaitu mulai dari pesuruh sampai pimpinan puncak. Dalam perusahaan ini para karyawan memiliki dua peranan, pertama ia bekerja sebagai individu untuk dirinya dan kedua sebagai salah satu anggota kelompok dimana ia bekerja. Dengan demikian, mereka harus menyadari bahwa karyawan di satu pihak selalu mengharapkan perhatian kepada kebutuhan atau keinginan mereka, namun dilain pihak mempunyai kewajiban untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan kepada mereka dan mereka dituntut agar tugas-tugasnya dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab.

2 Karyawan merupakan harta yang paling berharga bagi suatu perusahaan sebab karyawan merupakan faktor yang dominan yang turut menentukan berhasil tidakanya usaha-usaha untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. Untuk itulah perlu memfungsikan Public Relations dengan kegiatannya yang memfokuskan pada kegiatan yang bersifat intenal. Internal Public Relations yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan dimaksudkan untuk menyelenggarakan kegiatan komunikasi yang efektif, baik antara sesama karyawan maupun antara atasan dan bawahan. Komunikasi yang efektif tersebut diharapkan mampu menciptakan harmonisasi hubungan kerja di dalam perusahaan. Terciptanya suasana kerja yang harmonis akan mendorong para porsonil untuk bekerja lebih baik dan lebih produktif. Salah satu kegiatan Internal Public Relations adalah mengeratkan hubungan dengan orang-orang didalam perusahaan agar terbentuk opini yang positif terhadap organisasi perusahaan. Karena seorang praktisi Public Relations bukan hanya duduk di belakang meja kantornya saja, melainkan harus beranjak dari ruang kerjanya untuk melakukan komunikasi langsung dengan para karyawan, harus senantiasa melakukan personal contact, memantau keresahan terhadap masalah-masalah yang tidak terungkapkan. Sikap para karyawan yang berupa keresahan terhadap masalah-masalah yang mereka hadapi, baik masalah keluarga maupun masalah pekerjaan yang tidak terungkapkan itu, pada suatu ketika bisa meledak dalam bentuk perilaku seperti mogok kerja disertai aksi pengerusakan. Jika hal ini terjadi, maka akan merugikan pihak perusahaan.

3 Karyawan dituntut agar bisa menjaga keharmonisan dengan sesama karyawan dan juga dengan perusahaan lainnya. Oleh sebab, itu pihak perusahaan harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan karyawan. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan karyawan merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan keharmonisan kerja karyawan. Dilingkungan kerja, keharmonisan kerja seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal yaitu persepsi karyawan itu sendiri. suasana lingkungan kerja, faktor gaji, kedudukan, pangkat, fasilitas, penghargaan atas prestasi dan sebagainya. Keharmonisan kerja karyawan dapat ditumbuhkan melalui faktor internal tersebut, maka hasil kerjanya membawa konsekuensi pemenuhan kebutuhan. Melihat betapa pentingnya keharmonisan karyawan terhadap suatu perusahaan, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti Peranan Internal Public Relations dalam menciptakan keharmonissan kerja karyawan. Untuk mendukung penelitian ini, maka peneliti mengambil para karyawan Hotel Danau Toba Internasional Medan sebagai objek penelitian. Sebab para karyawan di hotel ini memiliki tingkat kerja yang cukup tinggi, dan dituntut dapat memberikan pelayanan sempurna dan terbaik. Karyawan tentunya sangat rentan terhadap stres dan tekanan. Sehingga sangat memungkinkan terjadinya konflik didalam internal perusahaan itu sendiri, baik itu konflik antar sesama karyawan, hingga konflik antara depertemen dan perusahaan. Hal ini terjadi karena kesalahan sedikit informasi akan bisa menyebabkan kesalahpahaman dengan depertemen lain dan bisa memicu konflik internal didalam tubuh perusahaan sehingga bisa membuat layanan kepada publik pengguna tidak maksimal.

4 Hotel Danau Toba Internasional Medan ini merupakan salah satu hotel berbintang Lima (*****) di kota Medan. Hotel Danau Toba Internasional medan ini selalu mendapatkan tempat dihati para pengguna jasa untuk menggunakan fasilitas yang ada di hotel tersebut. Selain itu, memiliki tingkat hunian kamar yang cukup tinggi dan stabil. Dalam pemesanan kamar dan kegiatan-kegiatan lainnya seperti seminar, diskusi hingga resepsi pernikahan. Hotel Danau Toba Internasional ini memiliki tingkat hunian dan kegiatan yang cukup padat. Sering kali pengunjung hanya untuk bertemu dengan kolega kerja hingga kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dari pihak luar hotel, sepeti kegiatan seminar, diskusi, jumpa pers, acara musik, hingga mengadakan resepsi pernikahan. Melihat adanya beragam bidang kegiatan yang cukup kompleks dan rumit, maka pihak perusahaan menyadari pentingnya Internal Public Relations dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan karyawan, khususnya dalam menumbuhkan keharmonisan karyawan terhadap perusahaan. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut Sejauhmanakah hubungan Internal Public Relations berperan dalam menciptakan keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional, di jalan Imam Bonjol No.17 Medan, Sumatera Utara. C. Pembatasan Masalah

5 Untuk menghindari terjadinya bias dan kekaburan dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut: 1. Fokus penelitian adalah peranan Internal Public Relations dalam menciptakan keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional Medan. 2. Penelitian ini di batasi di Hotel Danau Toba Internasional Medan mengingat antara lokasi penelitian dengan tempat tinggal penulis cukup ideal, sehingga penelitian ini layak diteliti 3. Dilihat ketersediaan data, dokumen, literatur, penelitian ini layak dilakukan serta dapat di selesaikan tepat pada waktunya 4. Unit analisis penelitian yang dipilih dan ditetapkan adalah karyawan tetap yang telah bekerja di Hotel Danau Toba Internasional Medan. D. Tujuan dan Mamfaat Penelitian D.1. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui peranan Internal Public Relations dalam menumbuhkan keharmonisan kerja karyawan. 2. Untuk mengetahui kegiatan Internal Public Relations yang dilakukan dalam mendukung tumbuhnya keharmonisan kerja karyawan. D.2. Mamfaat penelitian 1. Secara akademis, penelitian ini disumbangkan kepada FISIP USU, khususnya department ilmu komunikasi dalam rangka pengembangan studi dan teori tentang Internal Public Relations.

6 Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam menciptakan keharmonisan kerja karyawan di kantor Hotel Danau Toba Internasional. 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Hotel Danau Toba Internasional Medan dan diharapkan dapat menjadi kontribusi positif bagi peningkatan keharmonisan kerja karyawan yang bisa membuahkan hasil positif bagi perusahaan itu sendiri. E. Kerangka Teoritis Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan untuk memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang mengambarkan dari sudut mana penelitian disoroti. Uraian di dalam kerangka teori merupakan hasil berpikir rasional yang di tuangkan secara tertulis meliputi aspek-aspek yanng terdapat di dalam masalah ataupun sub-sub masalah (Nawawi, 2001:39-40). Teori adalah himpunan kontruk (konsep), defenisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (rakhmat, 1998:6). Adapun teori-teori yang digunakan untuk membahas penelitian ini diantaranya adalah komunikasi Internal, Public Relations, Internal Public Relations dan keharmonisan kerja.

7 Untuk lebih memahami pengertian komunikasi, maka peneliti mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold D. Laswell dalam karyanya the Structure and Function of Human Communication in Society yakni: Who Say what In What Channel To Whom Whith What Effect Formula ini menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsure yakni: Who: Pihak-pihak yang menyampaikan pesan atau biasa disebut komunikator. Say What: pertanyaan-pertanyaan yang didukung oleh lambang-lambang atau pesan. In what channel: merupakan sarana atau saluran yang mendukung pesan yang disampaikan yaitu berupa lisan (spoken words) atau tulisan (printed word). To whom: pihak yang menerima pesan, atau disebut dengan komunikan. With What Effect: suatu dampak yang timbul sebagai pengaruh dari penyampaian pesan (Effendy, 2004:10). Dikaitkan dengan penelitian yang akan dilakukan, yang menjadi komunikator adalah praktisi Public Relations yang bekerja di Hotel Danau Toba Internasional. Pesan yang disampaikan adalah kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan ataupun informasi atau pemberitahuan dari manager ataupun pihak lain yang terkait, saluran atau media yang digunakan adalah lisan, melalui komunikasi tatap muka dan tulisan, melalui buletin, papan informasi, dan lain-lain, yang menjadi komunikan adalah seluruh karyawan yang bekerja di Hotel Danau Toba Internasional Medan. Effect yang diharapkan adalah terbinanya hubungan yang harmonis antara organisasi dan khalayak sehingga akan tercipta keharmonisan kerja karyawan. Komunikasi yang terjadi dalam perusahaan harus lancar dimana informasi mengalir secara bebas dari atas kebawah atau sebaliknya. Segala sesuatu harus

8 dikomunikasikan secara terbuka. Terbuka dalam komunikasi bermakna transparan. Transparan dalam pengelolaan keuangan dan dalam hal visi, misi, dan tujuan organisasi. Ciri kedua dan yang paling penting adalah adanya umpan balik. Ini mutlak harus berlangsung, sehingga seorang manager atau Public Relations yang melancarkan komunikasinya dapat mengetahui dampak atau efek dari komunikasi yang dilakukannya. Dalam seluruh organisasi umpan balik dapat diutarakan dalam suasana saling percaya, saling tertarik, saling memperhatikan, dan saling menghormati (Arep, 2003:82-83). E.1. Pengertian Public Relations Sebelum menentukan definisi Public Relations ada baiknya kita kaji dahulu secara etimoligis. Public Relations terdiri dari dua buah kata, yaitu Public dan Relation. Dalam bahasa indonesia, kata pertama berarti publik (masyarakat) dan kata kedua berarti hubungan. Jadi, Public Relations adalah hubungan masyarakat. Banyak pakar telah mengemukakan pendapatnya tentang pengertian Public Relations. Menurut hasil survey yang telah diadakan oleh majalah Public Relations news di Amerika Serikat pada tahun 1947, dua ribu orang terkemuka dalam bidang Public Relations telah menyatakan defenisi mereka tentang Public Relations. Satu sama lain berbeda pendapat, sebab masing-masing mempunyai dasar pandangan dan pemikiran sendiri-sendiri. Dari dua ribu defenisi yang terkumpul itu, tiga diantaranya terpilih sebagai defenisi yang terbaik. Pilihan yang dilakukan oleh sebuah panitia yang beranggotakan para pakar Public Relations itu jatuh pada (Griswold, 1948:4).

9 Defenisi J.C.Seidel, seorang Public Relations Director pada division of Housing di New York, yang berbunyi, Public Relations adalah proses yang berkelanjutan dari usaha manajemen untuk memperoleh jasa baik dan pengertian dari para langgannya, pengawai-pengawainya, dan publik pada umumnya, kedalam mengatakan analisa dan kreksi (perbaikan-perbaikan) terhadap diri sendir, keluar mengadakan peryataanpernyataan yang berarti menguntungkan. Definisi W.Emerson Reck, seorang Public Relations director pada Colgate University, yazng berbunyi, Public Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan jasa baik dari merek, sedangkan pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap itu adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya. Definisi Howard Bonham, seorang Vice Chairman pada American National Red Cross yang berbunyi, Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperbesar kepercayaaan publik terhadap seseorang atau organisasi. Menurut the International Public Relations (IPRA), Public Relations adalah berfungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan public nya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama, melibatkan manajemen mampu menanggapi opini publik, mendukung manajemen dalam mengikuti dan memamfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan

10 menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.(ruslan, 1998:17). Menurut professor Edward L. Bernays, mengatakan bahwa Public Relations mempunyai tiga pengertian yaitu: a. Memberikan penerangan kepada masyarakat b. Membujuk langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan. c. Usaha-usaha pengintekrasian sikap dan tindakan dari perusahaan dengan masyarakat dan lain masyarakat dengan perusahaan kita. Public Relations merupakan penujang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu perusahaan. Jadi Public Relations tidak mungkin dipisahkan dari manajemen, manajemen akan berhasil bila ditunjang oleh kegiatan Public Relations. Adapun sasaran utama kegiatan Public Relations adalah public internal dan Public Eksternal. Public eksternal terdiri dari orang-orang atau anggota masyarakat diluar perusahaan, baik yang ada kaitannya dengan perusahaan seperti pelanggan dan balik masyarakat umum. Sedang Public Eksternal adalah orang-orang yang berada didalam perusahaan dan yang secara fungsional memilik tugas seperti karyawan dan pemengang saham. E.2. Tugas Public Relations Adapun tugas Public Relations yang perlu diperhatikan ada beberapa hal sebagai berikut: a. Pelaksanaan tujuan kedalam dan keluar melalui pendekatan informative, edukatif,

11 persuasif. Proses komunikasi lewat kegiatan dilakukan berencana dan terus menrus yang meliputi keterampilan komunikator, pesan yang disampaikan akurat, ojektif, punya daya tarik yang kuat, guna berhasilnya mencapai sasaran yang telah ditetapkan (Widjaja, 1995:53). Inti tugas Public Relations sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling pengertian, dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dan publik. Persesuaian yang menciptakan hubungan yang harmonis dimana satu sama lain saling memberi dan menerima hal-hal yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. Berdasarkan adanya dua jenis publik bagi suatu badan atau perusahaan (Public Intern dan Public Ekstern), maka tujuan Public Relations pun diarahkan melalui dua macam tugas, yaitu di dalam dengan sebutan Internal Public Relations, dan di luar dengan sebutan Ekternal Public Relations. Dengan kata lain, Public Relations mengemban tugas atau tujuannya tadi, yaitu berkomunikasi ke dalam dengan Public Intern, dan keluar dengan Public Ekstern. E.3 Fungsi dan Peranan Public Relations Fungsi Public Relations menurut para pakar komunikasi dan praktisi Public Relations diantaranya adalah: Bertrand R.Canfield Public Relations Principles dan problem (didalam buku Widjaya, 1995:54), mengemukakan tiga fungsi Public Relations, adalah:

12 1. Mengabdi kepada kepentingan yang baik. 2. Memelihara komunikasi yang baik. 3. Menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik Maksudnya bahwa kegiatan Public Relations harus benar-benar di curahkan untuk kepentingan umum dengan menciptakan, membina serta memelihara hubungan kedalam serta keluar. Seorang Public Relations officer harus bisa menjadi perantara antara pemimpin dengan publiknya dengan membina komunikasi yang terarah dan efektif. Disamping itu seorang public relations akan mempunyai wibawa bila ia sendiri tidak cacat moral dan bertingkah laku baik, dalam arti harus jadi teladan. Menurut Scoot M. Cutlip Allen H Center, Efektif Public Relations (Di dalam buku Siswanto 1992:8) Fungsi Public Relations mengandung tiga unsur yaitu: 1. Mempengaruhi pendapat. 2. Penyajian yang dapat diterima. 3. Dengan komunikasi dua arah. Maksudnya untuk mencapai hubungan yang efektif antara semua Public dalam perusahaan maka hubungan itu harus dapat diterima semua pihak dan dilaksanakan secara timbal, yaitu kedalam dan keluar dan keatas. Menurut John Tondowidjojo, fungsi Public Relations dalam sebuah perusahaan ada beberapa bagian, diantaranya: Membantu menentukan dan merumuskan tempat dan tujuan organisasi dalam kehidupan bersama. Public Relations memberi masukan untuk kebijakan dan langkah selajuntnya.

13 Memberi masukan dalam kepemimpinan. Mengetahui situasi organisasi dan perkembangan dalam kehidupan bersama dan opini Public. Menetapkan adanya kelompok-kelompok Public yang relavan dari organisasi. Presentasi organisasi. Pembuatan dan pengurusan sarana-sarana komunikasi. Mengurus representasi organisasi. Menurut Cultip dan Center, fungsi Public Relations meliputi: menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi, menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan, melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan perusahaan dengan publik, baik internal maupun eksternal. Untuk itu diperlukan seorang Public Relations Officer yang cekatan dan terampil dan mampu mengerjakan banyak hal. Seorang Public Relations harus mampu menciptakan berbagai jalur komunikasi internal. Ia mengenal setiap orang di organisasi serta mampu memperoleh kepercayaan dari semua orang. Sehingga ia bisa memperoleh informasi dari siapa saja, dan mampu mengakses informasi secara cepat dan terutama juga mampu memastikan keakuratan informasi itu, dan setiap orang juga dapat mempercayai informasi yang ia sampaikan. Dengan demikian, petugas Public Relations harus rajin menjumpai dan mengenal orangorang di semua bagian dalam organisasi. Ia juga dituntut untuk mampu menciptakan berbagai jalur komunikasi eksternal. Artinya ia dikenali oleh publik sekaligus dipercaya

14 sebagi sumber informasi yang handal, karena setiap organisasi memerlukan sebanyak mungkin sumber informasi eksternal yang dapat diandalkan. Seorang Public Relations juga bertindak sebagai mediator. Menampung segala keluhan, tanggapan, dan keinginan para karyawan, kemudian menyampaikan kepada pimpinan organisasi. Semuanya demi kelancaran jalannya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang Public Relations harus peka terhadap pendapat umum. Jika ternyata negatif, harus segera diusahakan secara tuntas sehingga pendapat umum menjadi positif dalam arti kata pendapat umum menjadi favourable bagi organisasi, kalau tidak cepat ditangani pendapat umum tersebut akan berubah bentuk menjadi action yang lebih merugikan organisasi. Seorang Public Relations harus melakukan hubungan manusiawi, yaitu interaksi orang-orang yang menuju suatu situasi kerja yang memotivasikan mereka untuk bekerjasama secara produktif dengan perasaan puas, baik ekonomis, psikologis, maupun sosial. Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia. Seorang Public Relations harus mampu membawa penderita dari problem situation ke problem solving behavior. E.4. Kegiatan Internal Public Relations Sudah tentu suasana di dalam badan atau perusahaan itu sendiri yang menjadi target Internal Public Relations, terutama suasana diantara para karyawannya yang mempunyai hubungan langsung dengan perkembangan badan atau perusahaannya.

15 Kegiatan Public Relations kedalam perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan diantara para karyawannya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta menyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan. Tiap anggota dari badan atau perusahaan itu, dari tingkat pimpinan sampai pada pesuruh, merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi. Mereka harus menyadari bahwa sebagai anggota atau keluarga dari perusahaan, mereka akan selalu mendapat sorotan dari publik yang ada diluar. Sikap, sifat, tingkah laku, dan perbuatan seorang karyawan atau keluarganya dapat mempengaruhi nama baik instansi atau perusahaan dimana mereka bekerja. Dengan kesadaran dan keyakinan tersebut diharapkan muncul kegairahan kerja dan tercipta keharmonisan kerja. Keadaan demikian dapat diciptakan apabila pimpinan atau majikan selalu memperhatikan kepentingan para pengawainy. Baik secara ekonomi, sosial maupun secara psikologis. Sebaliknya, perusahaan memerlukan pengawai yang memeiliki sifat-sifat disipilin, penuh tanggung jawa, dan sopan terhadap atasan dan sesamanya. Keseraian hubungan di antara para pengawai, baik vertikal maupun horizontal diharapkan akan memperkuat tim kerja dalam perusahaan itu. Tidak saja terbatas pada pengawainya yang langsung berada di dalam perusahaan, keluarganya pun mempunyai andil yang besar dalam memupuk hubungan yang baik ini. Ketentaram dan kesejahteraan keluarga akan selalu menjamin ketentaraman bekerja para pengawai perusahaan itu. Dengan demikian, Internal Public Relations dapat menciptakan keharmonisan kerja karyawan. Adapun kegiatan Internal Public Relations di Hotel Danau Toba Internasional Medan adalah:

16 1. Melaksanakan penyebaran informasi persuasive dan informative, hal ini dapat dilaksanakan dengan cara tertulis, lisan dan konseling. 2. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya informal untuk lebih mengeratkan hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan olah raga, hiburan dan darma wisata, kegiatan keagamaan dan lain-lain. 3. Pengadaan kotak saran dan papan pengumuman 4. Study tour dan pelatihan, memberikan hadiah dan penghargaan. Internal Public Relations yang baik adalah memperlakukan tiap karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan pangkat, pendidikan dan lain-lain. Tapi bertindak adil, tidak memihak satu golongan, jujur dan bijaksana, karena tiap anggota mulai dari pimpinan sampai pesuruh merupakan bagian dari keseluruhan badan itu. Bila ditarik garis besar hubungan perusahaan dengan public karyawan seperti upah yang cukup, perlakuan adil, ketenangan kerja, penghargaan atas prestasi kerja dan jaminan sosial yang baik, baik bagi karyawan itu sendiri maupun keluarga. E.5. Tujuan Pubic Relations Charles S. Steinberg mengemukakan bahwa tujuan Public Relations adalah menciptakan opini publik yang menyenangkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan atau perusahaan yang bersangkutan. Pandangan lain datang dari Dimock Marchall bersama rekan-rekannya, Edward, Gladys, Odgen Dimock, dan louis W. Koenig, melalui bukunya yang berjudul Public Administration, membagi tujuan Public Relations atas dua bagian yaitu:

17 1. Berusaha mendapatkan dan menambah penilaian serta jasa baik suatu organisasi atau perusahaan. 2. Untuk membelah diri terhadap pendapat masyarakat yang bernada negatif, bila mana diserang dan serangan itu wajar, padahal organisasi atau perusahaan itu tidak salah (terjadi kesalahpahaman). Dengan demikian, tindakan ini merupakan salah satu aspek penjagaan atau pertahanan. E.6. Keharmonisan Kerja Menurut Riyono (1995:50), pengertian hubungan yang harmonis dalam kegiatan internal Public Relations mencakup: 1. Public Relations harus mampu menciptakan keterbukaan diantara public yang berkepentingan. a. Public Relations harus mampu menciptakan kejujuran diantara public yang berkepentingan. b. Public Relations harus mampu menciptakan kerja sama diantara public yang berkepentingan. c. Public Relations harus mampu menciptakan saling pengertian diantara public yang berkepentingan. d. Public Relations harus mampu menciptakan rasa kepuasan diantara public yang berkepentingan.

18 Internal Public Relations diharapkan mampu menumbuhkan keharmonisan kerja karyawan dengan melakukan usaha-usaha yang dapat menciptakan suasana lingkungan kerja yang menyenangkan dengan menciptakan komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan, fasilitas dan gaji yang cukup, dan sebagainya. Disamping itu, hubuungan antara karyawan dapat dilakukan kegiatan seprti olahraga, tour wisata, dan kegiatan kemanusiaan lainnya. Membentuk suatu keharmonisan kerja yang baik pada karyawan dan bawahan seluruhnya di dalam perusahaan, merupakan salah satu tujuan Internal Public Relations khususnya hubungan dengan karyawan. Yang dimaksud dengan karyawan disini ialah semua pekerja baik pekerja halus baik yang berpakaian bersih diruangan kantor yang serba bersih, sampai pada pekerja yang paling bawah. Stimuli juga berupa motivasi yang diberikan oleh Public Relations, motivasi mempersoalkan bagaimana caranya menciptakan keharmonisan kerja dan mendorong gairah kerja karyawan bawahan agar mereka mau bekerja keras dan memberikan semua kemapuan dan ketrampilannya demi mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasarnya perusahaan bukan hanya mengharapkan karyawan yang mampu dan terampil tetapi yang penting mereka mau bekerja keras dan bekeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Dengan adanya hubungan dengan karyawan, dengan memberikan pendapat, saran, memecahkan kesulitan, mendengarkan keluhan, memberikan harapan-harapan dan sebagainya dengan tujuan untuk memberi semangat dan kekuatan lahir batin pada

19 perusahaan, membentuk suatu pengabdian atau loyalitas yang baik pada perusahaan serta mengatur kerjasama antar karyawan. F. Kerangka Konsep Setelah sejumlah teori diuraikan dalam kerangka teori, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan kerangka konsep sebagi hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai (Nawawi, 1998:37). Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam rangka memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai (Nawawi, 2005:40) Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diuraikan, yaitu: 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur lain (Nawawi, 2005:56). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karateristik responden dan kegiatan Internal Public Relations. 2. Variable Terikat (Y) Variabel terikat adalah sejumlah atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variable bebas (Nawawi, 2005:57). Variabel terikat dalam penelitianadalah keharmonisan kerja di Hotel Danau Toba Internasional Medan. G. Model Teoritis

20 Berdasarkan uraian diatas maka vaiable-variable dalam penelitian dapat dalam penelitian dapat digambarkan dalam satu model teoritis, sebagai berikut: Gambar.2. Model Teoritis Variable Bebas (X) Kegiatan Internal Public Variable Terikat (Y) Keharmonisan Kerja H. Operasinal Variable Berdasarkan kerangka teori yang telah di jelaskan, ada baiknya batasan operasional variable agar lebih jelas penggunaannya di lapangan yang dibuat dalam bentuk table sepertio di bawah ini. Tabel 1 Operasionalisasi Variable No Variabel Teoritis Variabel Operasional 1 Variabel bebas (X) 1. Karateristik responden - Usia - Jenis Kelamin - Pendidikan - Jabatan - Lama Bekerja 2. Kegiatan internal public relation 1. Komunikasi yang formal dan persuasif - Tertulis : Surat, bulletin - Lisan : Rapat dan brifing, diskusi, majalah. - Konseling atau konsultasi 2. Kegiatan yang bersifat informal - Kegiatan olah raga, ulang tahun - Hiburan dan darma wisata, kegiatan keagamaan 3. Pengadaan kotak saran dan papan pengumuman. 4. Study tour dan pelatihan, memberikan hadiah dan penghargaan.

21 2 Variabel Terikat (Y) Keharmosisan kerja - Keterbukaan - Kejujura - Kerjasama - Saling pengertian - Rasa kepuasan I. Defenisi Operasional Variabel Defenisi operasional variabel adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variable (Singarimbun, 1994:420). Adapun defenisi operasinal variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (X) Pada variabel bebas (kegiatan Internal Public Relations dan karateristik responden) a. Karateristik responden 1) Usia adalah tingkat umur responden 2) Jenis kelamin adalah penggolongan sex pada responden, yakni laki-laki atau perempuan 3) Pendidikan adalah mengelompokkan responden yang berpendidikan terakhir, SLTP, SLTA, Akademi, dan Sarjana. 4) Jabatan adalah mengelompokkan responden yang merupakan karyawa tetap dan masih aktif. 5) Lama bekerja adalah: mengelompokkan responden yang lama bekerja. b. Kegiatan Internal Public Relations 1) Jenis Kegiatan Internal Public Relations (kegiatan yang bersifat formal dan persuasif.)

22 i. Tertulis adalah penyampaian pesan kepada Public Internal dengan menggunakan media perantara, yaitu: Surat : yang merupakan pemberitahuan yang berisikan tentang teguran, kenaikan, pangkat, undangan dan sebagainya. Buletin : Media cetak berupa selebaran atau majalah, berisi warta singkat atau peryataan tertulis yang diterbitkan secara periodik oleh suatu perusahaan atau lembaga untuk kelompok profesi tertentu. ii. Lisan adalah penyampaian pesan kepada Public Internal secara langsung yaitu dengan cara: Rapat atau brifeing, diskusi. iii. Konseling adalah bimbingan terhadap Public Internal untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan tentang masalah pekerjaan. 2. Kegiatan yang bersifat informal adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan diluar jam kerja yang dilaksanakan oleh perusahaan maupun secara pribadi karyawan. Contohnya olahraga, Hiburan dan darma wisata, kegiatan keagamaan, ulang tahun, kursus dan lain-lain. 3. Pengadaan Kotak saran dan papan pengumunan: kotak saran merupakan sarana yang digunakan untuk menampung aspirasi karyawan. 4. Study tour dan pelatihan, memberikan hadiah dan penghargaan 2. Variabel Terikat (Keharmonisan Kerja) a. Keterbukaan adalah : transparansi manajemen Public Relations tentang rencana dan kebijakan perusahaan dimasa mendatang. 1) Kejujuran adalah : Transparansi manajemen Public Relations dalam hal penilaian

23 kinerja, nasib, serta masa depan karyawan. b. Kerja sama adalah : Sikap untuk menerima, mengikuti serta melaksanakan intruksi atasan dalam hal pekerjaan. 1) Saling pengertian adalah : sikap untuk memahami dan menerima tentang kebijakan-kebijakan yang diberlakukan perusahaan. 2) Rasa kepuasan adalah : pemenuhan kepuasan karyawan baik secara ekonomi, sosial maupun psikologis. J. Hipotesa Hipotesa adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan karena merupakan instrument kerja dari teori (Singarimbun, 1995 : 43). Hipotesa adalah kesimpulan yang masih belum final, dalam arti masih harus dibuktikan atau diuji kebenarannya (Nawawi, 1991: 44). Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah adalah sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat hubungan antara kegiatan internal Public Relations dalam menciptakan keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional Medan. Ha : Terdapat hubungan antara kegiatan internal Public Relations dalam menciptakan keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional Medan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, perusahaan bahkan pemerintahan. Kebutuhan dan. elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, perusahaan bahkan pemerintahan. Kebutuhan dan. elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Public Relations atau Humas Pada dasarnya Public Relations atau disebut juga Humas merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. Pada umumnya Humas atau Public Relations merupakan metode

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. Pada umumnya Humas atau Public Relations merupakan metode BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST A. Kerangka Teori 1. Definisi Public Relations Pada umumnya Humas atau Public Relations merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai bentuk komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan mempunyai hubungan dengan unsur-unsur yang lain antara lain hubungan dengan masyarakat, baik itu perusahaan swasta maupun Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupannya tidak lepas dari komunikasi. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui

Lebih terperinci

Pertemuan ke

Pertemuan ke Pertemuan ke 5-6 suranto@uny.ac.id 1 Internal public relations (Hubungan publik internal) adalah aktivitas kehumasan yang dimaksudkan untuk membina hubungan baik dengan publik internal. Secara umum yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi Antar Pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial dimana orang orang yag terlibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di kehidupannya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian dan Definisi Public relations. sebagai hubungan kepada masyarakat.

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian dan Definisi Public relations. sebagai hubungan kepada masyarakat. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar 2.1.1 Pengertian dan Definisi Public relations Istilah Public relations berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu Publik, yang artinya publik, rakyat, atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah organisasi. Dalam kegiatan berorganisasi sehari-hari komunikasi merupakan suatu tindakan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi maupun perusahaan. Public Relation merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi maupun perusahaan. Public Relation merupakan salah satu hal yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan modern, dimana perkembangan masyarakat memasuki era global dan era informasi, sangatlah penting artinya bagaimana kita berhubungan antara orang yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hubungan Masyarakat 2.1.1. Pengertian Hubungan Masyarakat Terdapat beberapa pengertian mengenai Hubungan Masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut: Menurut Cutlip, dkk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Peneliti ingin mengambil tema tentang budaya komunikasi di organisasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk dikaji

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 24 BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori II.1.1. Komunikasi dan Komunikasi Efektif Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada kelompok lain untuk memberitahu atau untuk merubah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap organisasi atau perusahaan komunikasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap organisasi atau perusahaan komunikasi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap organisasi atau perusahaan komunikasi merupakan kebutuhan yang paling essential, karena melalui komunikasi segala visi, misi dan tujuan organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya hakekat yang terkandung dalam komunikasi adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya hakekat yang terkandung dalam komunikasi adalah adanya BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya hakekat yang terkandung dalam komunikasi adalah adanya kesamaan makna dan kesamaan pengertian diantara individu-individu yang terlibat dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berisikan teori-teori dasar / umum yang akan digunakan oleh peneliti dalam Pengertian Komunikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berisikan teori-teori dasar / umum yang akan digunakan oleh peneliti dalam Pengertian Komunikasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Berisikan teori-teori dasar / umum yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah sebagai pemimpin penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah bertugas menggali dan mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Humas (Public Relations) Menurut Sirait (1970;16) dalam Suhandang (2012:46) public relations sebagai aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

Lebih terperinci

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan organisasi dan memberi kemajuan bagi organisasi karena mempunyai fungsi persuasif,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri demikian pula halnya di dalam

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu

BAB II URAIAN TEORITIS. Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu komunikasi dalam pengertian secara umum dan pengertian secara paradigmatic, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Human Relation ( Hubungan Antar Manusia )

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Human Relation ( Hubungan Antar Manusia ) BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Human Relation ( Hubungan Antar Manusia ) Hubungan manusiawi adalah terjemahan dari human relation. Orangorang juga ada yang menterjemahkan menjadi hubungan manusia atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citra sebuah lembaga merupakan salah satu harta yang bernilai tinggi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Citra sebuah lembaga merupakan salah satu harta yang bernilai tinggi bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra sebuah lembaga merupakan salah satu harta yang bernilai tinggi bagi suatu lembaga manapun. Karena citra merupakan cara pandang atau persepsi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan, sehingga tenaga kerja yang ada perlu dipelihara dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humas sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olah raga saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan. Mengingat terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness center yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin BAB I PENDAHULUAN I.1 Belakang Masalah Hiburan menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang utama pada saat ini. Hal ini disebabkan karena gaya hidup, tingkat stres yang tinggi dan masih banyak lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya sekarang ini. Melalui komunikasi sejumlah individu mengadakan interaksi antara satu dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerja karyawanya dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi dan pengertian antara masing-masing individu yang terlibat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Relations merupakan suatu hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator memperlakukan komunikannya secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Kerja 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam diri seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh kesimpulan bahwa program sosialisasi yang dilakukan Tutor Time Intercon

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Konstruktivisme Paradigma yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Teori konstruktivisme adalah pendekatan secara teoritis untuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan seorang Humas disuatu Instansi pemerintah sangat dibutuhkan, seorang Humas bukan hanya sekedar satu arah arus informasi, ia juga memiliki fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola sekolah harus mengadakan hubungan baik secara terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola sekolah harus mengadakan hubungan baik secara terus-menerus dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan tidak lepas dari masyarakat, dimana pendidikan didirikan oleh masyarakat, lembaga pendidikan dipandang sebagai suatu lembaga yang dapat memperbaiki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan sebagai pengganggu ketika sedang serius menonton acara televisi. Namun iklan juga ibarat darah

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajad Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh IFAH KIRANA RUSMAN A

SKRIPSI Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajad Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh IFAH KIRANA RUSMAN A HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR PELAYANAN DAN PENGAWASAN BEA DAN CUKAI TIPE A3 SURAKARTA SKRIPSI Disusun guna memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar misalnya aksi-aksi demonstrasi

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen pariwisata berusaha mengembangkan sumber daya manusianya, dalam memenuhi apa yang menjadi kebutuhan atau

Lebih terperinci

Komunikasi formal adalah proses komunikasi yang memanfaatkan saluransaluran. organisasi. AKTIVITAS KOMUNIKASI PERKANTORAN

Komunikasi formal adalah proses komunikasi yang memanfaatkan saluransaluran. organisasi. AKTIVITAS KOMUNIKASI PERKANTORAN AKTIVITAS KOMUNIKASI PERKANTORAN A. Komunikasi Formal dan Non Formal Komunikasi formal adalah proses komunikasi yang memanfaatkan saluransaluran formal dalam organisasi. 1 Komunikasi formal Saluran formal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Proses

BAB I PENDAHULUAN. usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Proses BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan tempat dilakukannya berbagai kegiatan dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Proses pencapaian tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang berdiri sendiri maupun melebur dengan bagian yang lain. Misalnya di Pemkot Batu, Humas dilebur

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi dalam sebuah perusahaan khususnya dan umumnya organisasiorganisasi lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

Human Relations. Public Relations dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

Human Relations. Public Relations dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat Human Relations Modul ke: Public Relations dan Human Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Amin Shabana Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Public Relations dalam Manajemen Manusia adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang terjadi di internal Perusahaan merupakan komunikasi organisasi. Organisasi terdiri dari individu dan kelompok yang mempunyai karakteristik,

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Humas Keberadaan fungsi humas pada suatu organisasi atau perusahaan biasanya diketahui dari adanya bagian atau departemen humas. Di berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Karyawan melakukan pekerjaan di instansi maupun perusahaan untuk memperoleh gaji berupa uang untuk memenuhi kebutuhan kehidupanya seharihari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya. Untuk memaparkan pendapat pendapat serta

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya. Untuk memaparkan pendapat pendapat serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam suatu perusahaan terdapat target yang sudah diusung dalam mencapai tujuannya. Untuk memaparkan pendapat pendapat serta gagasan gasasan disetiap langkah

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATIONS DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATIONS DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATIONS DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh YUSVA RAHMAN Nim

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, 24 II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Perusahaan atau organisasi dapat maju dan berkembang apabila mampu menjalankan kegiatan dengan manajemen yang baik. Peranan manajemen sangat menentukan karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dukungan dari berbagai kelompok atau publiknya. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dukungan dari berbagai kelompok atau publiknya. Komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan organisasi dan masyarakat tidak bisa dipandang dalam konteks relasi ekonomi saja, melainkan juga dalam bentuk relasi sosial. Prinsip ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini adalah perusahaan jasa di bidang transportasi. Sektor

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini adalah perusahaan jasa di bidang transportasi. Sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bidang usaha perekonomian yang mengalami persaingan ketat akhir-akhir ini adalah perusahaan jasa di bidang transportasi. Sektor transportasi merupakan salah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan peneliti maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pola aliran informasi yang terjadi dalam komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan organisasi yang menjadi asset dan mempunyai peranan penting adalah sumber daya manusia. Dalam konteks yang lebih luas, manusia merupakan penggerak

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan juga semakin pesat dan penuh tantangan.

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan juga semakin pesat dan penuh tantangan. 1 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dan Masalah Sumber daya manusia harus dikelola dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Peningkatan sumber daya manusia dalam setiap

Lebih terperinci

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja Review / Ulasan Edisi 1 No. 3, Juli September 2014, p.16-22 Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja Agung Basuki Widyaiswara Madya pada Badan Pendidikan

Lebih terperinci

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA Mardani Eka Ningrum, SE Kasubag Perencanaan Sistem Informasi APSI Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAK Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor internal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan kerja Luthans (2006: 142) mengatakan kepuasan kerja adalah situasi emosional yang positif dari individu yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manusia dengan segala kelebihan dan kelemahan tidak dapat terlepas dari kehidupan berkelompok dengan manusia lain, karena manusia adalah makhluk sosial.

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations. Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau merupakan organisasi perusahaan milik negara atau yang biasa disebut dengan BUMN yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berbagai aspek kehidupan sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi: Strategi

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Sihar Pangondian Lumbantobing 090922006 Abstrak Jenis penelitian adalah jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa ditandai dengan keterlibatannya dalam suatu organisasi tertentu. 1 Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa ditandai dengan keterlibatannya dalam suatu organisasi tertentu. 1 Setiap hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi adalah salah satu sumber pendidikan yang memerlukan komunikasi secara komunikatif. Robert mengatakan bahwa ciri peradaban manusia yang bermasyarakat

Lebih terperinci