BAB I PENDAHULUAN. usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Proses

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Proses"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan tempat dilakukannya berbagai kegiatan dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Proses pencapaian tujuan perusahaan melibatkan semua sumber daya yang tersedia di dalam perusahan tersebut. Dalam hal ini karyawan memegang peranan penting, karena berhasil tidaknya tugas yang dipikul oleh perusahaan tergantung dari hasil kerja karyawannya. Diharapkan karyawan dapat bekerja secara maksimal dan se-produktif mungkin. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan kadangkala terdapat ketidakpuasan dikalangan karyawan yang dapat menyebabkan hubungan yang terbina kurang harmonis. Sumber ketidakpuasan itu bukan hanya berupa materi saja (gaji dan fasilitas yang minim), akan tetapi juga dapat bersifat non material, misal : penghargaan sebagai manusia, kebutuhan untuk berpartisipasi, dan lain sebagainya. Hubungan yang kurang harmonis pasti akan menciptakan suasana kerja yang tidak menyenangkan yang akan mengganggu produktivitas kerja. Untuk menciptakan hubungan yang harmonis diperlukan komunikasi antara pimpinan dan bawahan maupun antara sesama karyawan itu sendiri. Bentuk komunikasi yang paling tepat digunakan adalah komunikasi antar pribadi. Dalam hal ini terjalin proses komunikasi yang timbal balik yang pada akhirnya

2 dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dengan demikian juga halnya dalam hubungan dengan sesama karyawan itu sendiri. Adanya hubungan yang baik dan harmonis menjadikan adanya suatu kerjasama yang mantap. Karenanya karyawan akan merasa betah dan senang bekerja di lingkungan tempat ia bekerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Komunikasi antar pribadi yang merupakan salah satu bentuk komunikasi, memungkinkan seorang pemimpin atau atasan untuk berhadapan secara langsung dengan bawahannya, sekaligus dapat mengetahui keadaan bawahannya. Dengan bentuk komunikasi ini pula, tingkat persuasif dapat lebih baik dilakukan oleh seorang pemimpin. Dari sini, diharapkan dapat timbul kesamaan pengertian antara sesama anggota, yang kemudian dapat menimbulkan suatu sikap dan tingkah laku yang diharapkan dari para karyawan. Terbentuknya gairah kerja, disiplin kerja, dan kerjasama di antara karyawan sebagai akibat komunikasi antar pribadi yang dilaksanakan pimpinan terhadap bawahannya, akan dapat menciptakan produktivitas kerja yang pada akhirnya akan mewujudkan tujuan perusahaan. Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam menumbuhkan produktivitas kerja karyawan, yang berhubungan dengan komunikasi antar pribadi yang dilakukan pimpinan antara lain dengan menumbuhkan rasa percaya, sikap supportif dan sikap terbuka kepada karyawan, yang dapat mendorong timbulnya saling pengertian dan saling menghargai. Mengadakan hubungan seperti diuraikan di atas, hendaknya dikembangkan oleh pimpinan melalui kegiatan komunikasi antar pribadi, seperti

3 konsultasi dengan pimpinan tentang masalah yang berhubungan dengan pekerjaan. Pentingnya hubungan ini dilaksanakan pimpinan, adalah mengingat karyawan di dalam perusahaan terdiri dari individu-individu yang mempunyai kepentingan pribadi yang berbeda-beda, yang mana hal tersebut dapat menciptakan konflik dalam perusahaan. Apabila terjadi konflik antar karyawan dalam satu perusahaan, maka hal tersebut dapat mengakibatkan aktivitas perusahaan tidak berjalan dengan baik, dan pada tahap selanjutnya tidak akan ada kegairahan dan semangat kerja, dengan kata lain tidak akan menimbulkan produktivitas kerja. Untuk itulah, seorang pemimpin atau atasan harus mampu menciptakan hubungan pribadi dengan para karyawan di dalam perusahaan, baik melalui pertemuan formal maupun informal, yang dapat menumbuhkan rasa percaya, sikap supportif dan sikap terbuka, yang dapat mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai dan pada akhirnya, timbul suatu kerjasama yang dapat mewujudkan tercapainya tujuan perusahaan, dan dari keadaan seperti itu diharapkan dapat menciptakan produktivitas kerja karyawan. Bel Mondo Cafe merupakan salah satu restaurant yang terbaik di Medan dengan menyajikan pelayanan yang cepat dan tepat, beraneka ragam hidangan makanan dan minuman dan juga restaurant kedua serta yang pertama di Sumatera setelah salah satu hotel di Jakarta pada tahun 2000 yang mendapatkan American Beef Club Member by United State Meat Export Federation (USMEF) yang berpusat di Collorado, Denver USA pada tanggal 8

4 September Penghargaan ini diperuntukkan bagi jasa makanan dan minuman (cafe, restaurant maupun hotel) yang memenuhi standard kualifikasi khusus bagi penanganan dan pengolahan daging dari Amerika dari berbagai grade yang telah ditentukan oleh USDA (United State Departement of Agriculture). Keberhasilan Bel Mondo Cafe mendapatkan penghargaan tersebut pastinya tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara pimpinan dan bawahan yang terjalin dari adanya komunikasi antar pribadi yang baik pula di cafe tersebut, sehingga meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Seperti yang penulis ketahui para karyawan sering melakukan konsultasi tentang masalah yang mereka hadapi didalam pekerjaan mereka kepada pimpinannya. Jadi apabila terjadi konflik antar karyawan maupun dengan pimpinan tentunya tidak mempengaruhi produktivitas kerja mereka. Apalagi seperti yang kita ketahui Bel Mondo Cafe bergerak dalam usaha jasa restaurant yang menuntut para karyawannya untuk ramah dan cekatan dalam melayani pelanggan. Hal ini kiranya terbukti dengan tetap ramainya pengunjung yang datang ke cafe tersebut untuk bersantap maupun bersantai melepaskan penat setelah seharian bekerja. Dengan adanya kedekatan antara pimpinan dan bawahan di Bel Mondo Cafe yang tercurahkan melalui komunikasi antar pribadi yang baik sudah pasti membuat para karyawannya memiliki semangat dan disiplin kerja yang tinggi yang akhirnya tentu saja dapat meningkatkan produktivitas kerja. Peneliti menilai bahwa berkembangnya Bel Mondo Cafe tentu saja tidak terlepas dari hubungan interpersonal yang baik, yang dilakukan melalui komunikasi antar pribadi yang efektif antara pimpinan dan bawahan.

5 Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti hubungan komunikasi antar pribadi yang dilakukan pimpinan terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan di Bel Mondo Cafe. I.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah terdapat hubungan antara komunikasi antar pribadi dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan di Bel Mondo Cafe?. I.3. Pembatasan Masalah Untuk lebih memperjelas dan menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka perlu dibuat pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti penulis adalah : 1. Yang dimaksud dengan komunikasi antar pribadi dibatasi pada faktor-faktor keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, kesamaan. 2. Yang dimaksud dengan produktivitas kerja dibatasi pada faktor-faktor keseriusan kerja, disiplin kerja, partisipasi kerja, semangat kerja, mutu kerja, loyalitas kerja. 3. Objek penelitian adalah seluruh karyawan Bel Mondo Cafe baik dari lini bawah sampai lini atas yang telah bekerja selama 2 tahun. 4. Penelitian dilakukan pada bulan April 2008 Juni 2008.

6 I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan arah pelaksanaan penelitian, yang akan menguraikan apa yang akan dicapai, dan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan pihak lain yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui teknik komunikasi antar pribadi yang dilakukan pimpinan dan bawahan dalam peningkatan produktivitas kerja. 2. Untuk mengetahui hubungan komunikasi antar pribadi yang dilakukan pimpinan dan bawahan dengan peningkatan produktivitas kerja. 3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang sesungguhnya mempengaruhi produktivitas kerja karyawan di Bel Mondo Cafe. I.4.2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya Khasanah penelitian yang menyangkut komunikasi antar pribadi khususnya komunikasi antara pimpinan dan bawahan dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja dan sebagai sumber bacaan di lingkungan FISIP USU, khususnya di Departemen Ilmu Komunikasi. 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi Bel Mondo Cafe untuk mengantisipasi masalah yang ada pada objek yang diteliti.

7 3. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai hubungan komunikasi antar pribadi dalam meningkatkan produktivitas kerja. I.5. Kerangka Teori Untuk memecahkan suatu permasalahan dengan jelas dan sistematis, dibutuhkan teori-teori sebagai landasan dan kerangka berpikir, karena kerangka teori berguna sebagai pendukung pemecahan masalah. Teori terdiri dari konsep-konsep, defenisi, acuan dan proporsi yang menggambarkan suatu fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antara variabel dengan tujuan untuk menjelaskan (memprediksikan) fenomena tersebut (Rakhmat, 1993 : 7). Dalam setiap penelitian diperlukan dukungan dari teori-teori yang merupakan titik tolak dalam mencari penyelesaian dari suatu masalah. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana suatu masalah akan disoroti (Nawawi, 1991 : 140). Untuk memberikan kejelasan pada penelitian ini, penulis mengemukakan beberapa kerangka teori yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah : teori Komunikasi, Komunikasi Antar Pribadi, teori Self Disclosure, Produktivitas kerja.

8 I.5.1. Komunikasi Manusia adalah makhluk sosial yang mana selalu berinteraksi dengan manusia yang lain. Karena sejarah lahirnya manusia memiliki hasrat untuk menjadi satu dengan manusia yang lainnya. Untuk menciptakan suatu relasi manusia membutuhkan komunikasi sebagai sarana. Oleh karena itu komunikasi merupakan dasar dari eksistensi manusia yang ingin bermasyarakat. Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communication, yang bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 1992 : 5). Shannon dan Weaver (1949) menyatakan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi yang di dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan tekhnologi. Menurut Harold D. Lasswell dalam bukunya The Structuer and function of communication in Society, mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : who, says what, in which channel, to whom, with what effect. Jadi berdasarkan pandangan Lasswell tersebut komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

9 Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya komunikasi merupakan suatu proses dua arah. Komunikasi tidak hanya memberitahukan atau mendengarkan saja, komunikasi harus mengandung pembagian ide, pikiran, fakta, atau pendapat. Komunikasi bertujuan untuk menyalurkan ide atau pesan kepada orang lain dengan maksud agar mengerti, memperkuat, ataupun mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku seseoarang. Proses komunikasi tersebut dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan dimiliki bersama oleh komunikator dan komunikan. Proses tersebut akan lebih efektif jika sejalan dengan sistem nilai yang ada dilingkungan masyarakat ataupun dilingkungan kerja yang bersangkutan. Berdasarkan hal diatas suatu perusahaan akan dapat menangani permasalahan dalam mengkoordinasikan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan berkomunikasi. Bila disesuaikan dengan penelitian ini, bahwa peranan komunikasi disini adalah suatu proses penyampaian dan pertukaran pesan antar pimpinan dan karyawan. I.5.2. Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar dua orang atau lebih, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan. Komunikasi jenis ini bisa berlangsung secara berhadapan muka (face to face), bisa juga melalui sebuah medium, umpanya telepon, surat, telegram dan lain sebagainya. Ciri khas komunikasi antar pribadi ialah sifatnya dua arah atau timbal balik (two ways traffic of communication). Dalam komuniksi seperti komunikasi antar pribadi, komunikator dan komunikan saling bergantian fungsi. Pada suatu ketika

10 komunikan menjadi komunikator, demikian sebaliknya. Dalam situasi seperti itu, maka komunikator utama adalah orang yang pertama-tama menyampaikan pesan (message), sebab dialah yang memulai komunikasi dan dialah yang mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan komunikasi itu. Asumsi dasar komunikasi antar pribadi adalah bahwa setiap orang yang berkomunikasi akan membuat prediksi tentang efek atau perilaku komunikasinya, yaitu bagaimana pihak yang menerima pesan memberikan reaksinya. Jika menurut persepsi komunikator, reaksi komunikasi mentenangkan atau positif maka ini merupakan suatu pertanda bagi komunikator bahwa komunikasinya berhasil. Apabila dua orang individu terlibat dalam suatu percakapan dan terdapat kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi antar pribadi cukup efektif dalam merubah prilaku orang lain. Segi efektifnya adalah adanya arus balik langsung yang dapat ditangkap oleh komunikator, baik secara verbal dalam bentuk kata, maupun secara non-verbal dalam bentuk gerak-gerik seperti anggukan dan lain-lain. Menurut William F. Gluek mengatakan bahwa : komunikasi antar pribadi yaitu proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antar dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia (A.W. Widjaja, 1986 : 8). Dalam proses komunikasi antar pribadi nampak adanya upaya dari para pelaku komunikasi untuk terjadinya pengertian bersama (mutual understanding) dan empati. Jenis komuniksi antar pribadi dianggap paling

11 efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku manusia berhubungan dengan prosesnya yang dialogis (Liliweri, 1997 : 12). Dialog adalah proses komunikasi antar pribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Selanjutnya untuk menjelaskan pengertian komunikasi antar pribadi, De Vito (1976) (dalam Liliweri, 1997:12) memberikan beberapa ciri-ciri komunikasi interpersonal yang terdiri atas adanya : a. Keterbukaan ( openess) b. Empati (empathy) c. Dukungan (supportiveness) d. Rasa positif (positiveness) e. Kesamaan (equality) a. Keterbukaan (openess) Pihak komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala ide atau gagasan bahwa permasalahan secara bebas (tidak ditutupi) dan terbuka tanpa rasa takut atau malu. Kedua-duanya saling mengerti dan memahami pribadi masing-masing. b. Empati (empathy) Segala kepentingan yang dikomunikasikan ditanggapi dengan penuh perhatian oleh kedua belah pihak. Masing-masing merasakan situasi dan kondisi yang dialami tanpa pura-pura. c. Dukungan (supportiveness) Setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan mendapat dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Sehingga dengan demikian keinginan atau hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya. Dukungan membantu

12 seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang didambakan. d. Rasa positif Jika setiap pembicaraan yang dibicarakan mendapat tanggapan pertama yang positif, maka lebih mudah melanjutkan percakapan yang selanjutnya. Rasa positif menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk curiga atau berprasangka yang mengganggu jalinan interaksi. e. Kesamaan Suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan antar pribadipun lebih kuat, apabila mempunyai kesamaan pandangan, kesamaan sikap, kesamaan ideologi dan sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar pribadi adalah terdapatnya suatu hubungan komunikasi yang bukan saja sekedar menyampaikan informasi, tetapi terdapat unsur pendekatan pribadi. Karena hal ini penting dalam upaya mengubah sikap, pendapat dan prilaku. Untuk menumbuhkan hubungan antar pribadi yang baik harus memiliki sikap percaya, supportif, dan terbuka. Semakin baik hubungan antar pribadi, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung (Rahkmat, 2001 : 129). Dari pengertian komunikasi antar pribadi yang telah dikemukakan dapat dijelaskan agar tujuan komunikasi antar pribadi tercapai maka pimpinan (komunikator) harus bisa menarik perhatian karyawannya (komunikan) tentang

13 suatu pesan sehingga terjalin suatu kontak langsung, sehingga dengan sendirinya tujuan yang hendak dicapai dapat tercapai dengan tepat yaitu peningkatan produktivitas kerja si komunikan. I.5.3. Teori Self Disclosure Teori self disclosure sering juga disebut teori Johari Window atau Jendela Johari. Para pakar psikologi menganggap bahwa model teoritis yang dia ciptakan merupakan dasar untuk menjelaskan dan memahami interaksi antar pribadi secara manusiawi. Garis besar model teoritis Jendela Johari dapat dilihat dalam gambar berikut ini : Terbuka Diketahui diri sendiri dan orang lain Buta Tidak diketahui diri sendiri dan orang lain tahu Tersembunyi Diketahui diri sendiri tetapi tidak diketahui orang lain Tidak dikenal Tidak diketahui diri sendiri dan orang lain Sumber : Liliweri, 1951:53 Proses komunikasi antar pribadi akan datang berlangsung dengan baik bila pribadi-pribadi yang terlibat didalam proses komunikasi antar pribadi tersebut saling memiliki keterbukaan. Atau dalam bahasa lain komunikasi antar pribadi tidak akan berjalan dengan baik bila masing-masing orang yang terlibat saling menutup diri. Jadi bila dikaitkan dengan penelitian ini apabila setiap karyawan maupun pimpinan saling menutup diri maka komunikasi antar pribadi

14 diperusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Karena komunikasi antar pribadi akan berhasil apabila diantara karyawan dan pimpinan saling terbuka dan memahami satu sama lain. I.5.4. Produktivitas Kerja Berbicara mengenai pengertian atau defenisi produktivitas, bukanlah hanya satu masalah teknis semata ataupun manejerial, tetapi merupakan suatu masalah yang kompleks. Ada banyak pengertian tentang produktivitas, yang mana menunjukkkan betapa kompleksnya sesungguhnya arti dari produktivitas kerja dalam satu organisasi, ada ciri yang sama dari berbagi pengertian yang diberikan yaitu menyangkut output banding input, yaitu perbandingan antara totalitas pengeluaran dan totalitas pemasukan, jika semakin besar pengeluaran dibanding pemasukan berarti tidak produktif. Drs. Muchdarsyah Sinungan, mengartikan produktivitas sebagai : hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya (Muchdarsyah Sinungan : 1987 : 9). Sedangkan L. Greenberg mendefenisikan produktivitas sebagai : perbandingan totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas selama periode tersebut ( Muchdarsyah Sinungan, 1987 : 10). Berhubung yang dibicarakan adalah produktivitas kerja karyawan di Bel Mondo Cafe, berarti berbicara tentang produktivitas tenaga kerja. Ini juga berarti berbicara tentang bagaimana meningkatkan kerja produktif dari seseorang. Jadi menyangkut bagaimana menciptakan suatu kondisi kerja yang bisa mendorong seorang pekerja, untuk secara sukarela meningkatkan hasil dan

15 mutu kerja yang menjadi tanggungjawabnya di organisasi tempat ia mengadakan aktivitas kerja. Dengan demikian dibutuhkan suatu pengelolaan atau manajemen. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu (Drs. Oey Liang Lee, 1977 : 15). Dengan demikian dibutuhkan suatu seni mengelola manusia, baik ia sebagai individu, maupun kelompok agar dapat menghasilkan suatu hasil kerja yang seproduktif mungkin. Adapun faktor yang berkaitan dengan sikap untuk meningkatkan produktivitas kerja seseorang dapat dilihat dari : a. Keseriusan kerja Sikap untuk melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan tidak mengabaikan peraturan yang berlaku. b. Disiplin kerja : Sikap atau tingkah laku berupa kepatuhan dan ketaatan secara sadar terhadap aturan yang berlaku dalam lingkungan kerja karena adanya keyakinan bahwa dengan adanya aturan-aturan itu tujuan perusahaan akan dapat tercapai. c. Partisipasi kerja : Keikutsertaan para karyawan dalam usaha mencapai tujuan yang ingin dicapai organisasi.

16 d. Semangat kerja : Suatu gairah yang positif yang terdapat secara internal di dalam diri seseorang pekerja dalam melakukan aktivitas kerja. e. Mutu kerja : Suatu hasil yang diberikan oleh seseorang pekerja di dalam melakukan aktivitas kerja sesuai dengan bidangnya. f. Loyalitas kerja : Suatu kesetiaan yang diberikan oleh seseorang pada suatu organisasi dimana ia mengadakan aktivitas kerja. I.6. Kerangka Konsep Nawawi (1995 : 37), mengatakan bahwa langkah yang harus dilakukan setelah sejumlah teori diuraikan adalah merumuskan kerangka konsep sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama (Singarimbun, 1984 : 16). Kerangka konsep dari satu gejala sosial yang memadai diperlukan untuk menyajikan masalah penelitian dengan cara yang jelas dan dapat diuji, karena itu variabel-variabel yang penting harus didefenisikan dengan jelas, setidaknya beberapa variabel yang harus didefenisikan secara operasional untuk memungkinkan dalil-dalil yang dapat diuji.

17 Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang akan diteliti yaitu: 1. Variabel Bebas atau Independent Variabel (X) Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : Kegiatan Komunikasi Antar Pribadi. 2. Variabel Terikat atau Dependent Variabel (Y) Yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah : Produktivitas Kerja Karyawan 3. Variabel Antara atau Intervening Variabel (Z). Yaitu variabel yang berada diantara variabel bebas dan variabel terikat, yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat. Variabel antara dalam penelitian ini adalah : Karakteristik Responden. I.7. Model Teoritis Berdasarkan variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep, maka dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut : Variabel Bebas (X) Kegiatan Komunikasi Antar Pribadi ± Variabel Terikat (Y) Produktivitas Kerja Karyawan Variabel Antara (Z) Karakteristik Responden

18 I.8. Operasionalisasi Variabel Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang ada di atas, maka dibuat operasional variabel untuk membentuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu : VARIABEL TEORITIS 1. Variabel Bebas (X) Kegiatan Komunikasi Antar Pribadi VARIABEL OPERASIONAL 1. Keterbukaan 2. Empati 3. Dukungan 4. Rasa positif 5. Kesamaan 2. Variabel Terikat (Y) Produktivitas Kerja Karyawan 1. Keseriusan kerja 2. Disiplin kerja 3. Partisipasi kerja 4. Semangat kerja 5. Mutu kerja 6. Loyalitas kerja 3. Variabel Antara (Z) Karakteristik Responden 1. Umur 2. Kelamin 3. Pendidikan 4. Lama bekerja

19 I.9. Defenisi Operasional Defenisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Defenisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara mengukur variabelvariabel. Defenisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang sangat membantu peneliti lain yang akan menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1989 : 46). Defenisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas (X) Komunikasi antar pribadi : a. Keterbukaan : Adanya kemauan pimpinan dan karyawan di Bel Mondo Café untuk membuka diri, mengatakan tentang keadaan dirinya sendiri sehubungan dengan kegiatan komunikasi. b. Empati : Kemampuan pimpinan maupun karyawan Bel Mondo Café dalam menempatkan diri mereka seperti apa yang dirasakan oleh rekan kerja mereka sewaktu mengadakan komunikasi. c. Dukungan : Suatu keadaan yang mendorong para karyawan di Bel Mondo Café untuk berkomunikasi dengan pimpinan ataupun rekan kerja mereka tanpa merasa tertekan dan ketakutan atas kritik yang datang padanya.

20 d. Rasa positif : Suatu perasaan yang dialami secara internal oleh individu karyawan Bel Mondo Cafe itu sendiri bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukannya membawa manfaat kepada dirinya. e. Kesamaan : Adanya suatu kondisi yang menunjukkan terdapatnya posisi kesejajaran antara pimpinan dan bawahan dalam berkomunikasi satu sama lain di Bel Mondo Cafe tanpa memandang siapa lawan komunikasinya, baik itu dengan pimpinan maupun bawahan. 2. Variabel Terikat (Y) Produktivitas kerja : a. Keseriusan kerja : Sikap pimpinan maupun karyawan pada Bel Mondo Café untuk melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan tidak mengabaikan peraturan yang berlaku. b. Disiplin kerja : Sikap atau tingkah laku pimpinan maupun karyawan Bel Mondo Café yang berupa kepatuhan dan ketaatan secara sadar terhadap aturan yang berlaku dalam lingkungan kerja karena adanya keyakinan bahwa dengan adanya aturan-aturan itu tujuan perusahaan akan dapat tercapai. c. Partisipasi kerja : Keikutsertaan para karyawan dalam usaha mencapai tujuan yang ingin dicapai Bel Mondo Cafe.

21 d. Semangat kerja : Suatu gairah yang positif yang terdapat secara internal di dalam diri pimpinan dan karyawan dalam melakukan aktivitas kerja di Bel Mondo Cafe. e. Mutu kerja : Suatu hasil yang diberikan oleh para karyawan Bel Mondo Cafe di dalam melakukan aktivitas kerja sesuai dengan bidangnya. f. Loyalitas kerja : Suatu kesetiaan yang diberikan oleh para karyawan pada Bel Mondo Café untuk mencapai tujuan perusahaan. I.10. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan logis sebagai kemungkinan pemecahan masalah yang hanya dapat diterima sebagai kebenaran bilamana setelah diuji ternyata fakta atau kenyataan sesuai dengan dugaan tersebut (Nawawi, 1990 : 43). Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ho : Tidak terdapat hubungan antara kegiatan komunikasi antar pribadi yang dilakukan pimpinan dan bawahan di Bel Mondo Cafe dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan. Ha : Terdapat hubungan antara kegiatan komunikasi antar pribadi yang dilakukan pimpinan dan bawahan di Bel Mondo Cafe dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan.

22 I.11. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.2. Perumusan Masalah I.3. Pembatasan Masalah I.4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian I.4.1. Tujuan Penelitian I.4.2. Manfaat Penelitian I.5. Kerangka Teori I.6. Kerangka Konsep I.7. Model Teoritis I.8. Operasionalisasi Variabel I.9. Defenisi Operasional I.10. Hipotesa I.11. Sistematika Penulisan BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Antar Pribadi II.1.1. Pengertian Komunikasi II.1.2. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi II.2. Proses Komunikasi Antar Pribadi II.3. Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi II.4. Teori Self Disclosure II.5. Pengertian Produktivitas Kerja

23 II.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas Kerja BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian III.1.1. Gambaran Umum Bel Mondo Cafe III.1.2. Lokasi Penelitian III.1.3. Struktur Organisasi Bel Mondo Cafe III.2. Metode Penelitian III.3. Populasi dan Sampel III.4. Teknik Penarikan Sampel III.5. Teknik Pengumpulan Data III.6. Teknik Analisa data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Analisa Tabel Sunggal IV.2. Analisa Tabel Silang IV.3. Uji Hipotesis IV.4. Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan V.2. Saran LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar,

B A B I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar, B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi secara sederhana dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi merupakan proses sosial yang sangat mendasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran, yang diberikan pada jenjang pendidikan tersebut, yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran, yang diberikan pada jenjang pendidikan tersebut, yang saat ini BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan yang berlaku di negara kita, standar keberhasilan belajar siswa pada suatu jenjang pendidikan berdasarkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Pengertian Komunikasi Manusia tercipta sebagai mahkluk social yang tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui sebuah komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Peneliti ingin mengambil tema tentang budaya komunikasi di organisasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk dikaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi Antar Pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial dimana orang orang yag terlibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan. Segala kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok masyarakat mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi dan pengertian antara masing-masing individu yang terlibat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. benar. Proses yang baik dan benar hampir selalu melalui perjalanan yang panjang,

BAB I PENDAHULUAN. benar. Proses yang baik dan benar hampir selalu melalui perjalanan yang panjang, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan tidak hanya dinilai dari hasil akhir, tetapi proses. Banyak orang yang mendapatkan hasil yang baik tanpa menjalani proses yang baik dan benar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Narapidana sebagai orang-orang yang dinyatakan bersalah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Narapidana sebagai orang-orang yang dinyatakan bersalah merupakan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang masalah Narapidana sebagai orang-orang yang dinyatakan bersalah merupakan orang-orang yang mengalami kegagalan dalam menjalani hidup bermasyarakat. Mereka gagal memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada manusia yang sempurna, artinya semua orang pernah. mengalami situasi sulit. Ada beberapa orang yang sebenarnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada manusia yang sempurna, artinya semua orang pernah. mengalami situasi sulit. Ada beberapa orang yang sebenarnya memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Tidak ada manusia yang sempurna, artinya semua orang pernah mengalami situasi sulit. Ada beberapa orang yang sebenarnya memiliki kemampuan dan pengetahuan standar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam. dalam satu konsep keilmuan human behavior, semua perilaku manusia

BAB I PENDAHULUAN. selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam. dalam satu konsep keilmuan human behavior, semua perilaku manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia, sebagai mahluk sosial yang selalu mencoba berinteraksi, akan selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam berinteraksi, baik antar individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dalam kehidupan suatu perusahaan, baik itu perusahaan swasta maupun pemerintah, komunikasi memegang peranan penting didalamnya. Komunikasi sangat

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan

B A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan B A B I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini banyak perusahaan yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan yang bersangkutan adalah untuk memuaskan pelanggan. Cara pengungkapannya pun sangat beragam,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi atau perusahaan faktor sumber daya manusia memegang peranan penting dalam melaksanakan kegiatannya, karena sumber daya manusia berperan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Komunikasi 1. Definisi Komunikasi Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communication, yang akar katanya adalah communis, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang. dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang. dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara formal. Dalam komunikasi interpersonal, setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia setiap hari melakukan komunikasi mulai dari lingkungan keluarga, di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi adalah

Lebih terperinci

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki Komunikasi Interpersonal Dwi Kurnia Basuki Definisi Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yaitu, makhluk yang selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya manusia selalu berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dari penelitian yang dilakukan telah mengumpulkan data-data. Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, menganalisis data, memilah-milahnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan kepuasan kerja guru. Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan kepuasan kerja guru. Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas guru tidak terbatas hanya sebagai pengajar yang melakukan transfer of knowledge, tetapi memiliki multi peran diantaranya sebagai pembimbing yang mendorong

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan juga semakin pesat dan penuh tantangan.

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan juga semakin pesat dan penuh tantangan. 1 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dan Masalah Sumber daya manusia harus dikelola dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Peningkatan sumber daya manusia dalam setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Komunikasi Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial, keberadaannya tidak dapat. dipisahkan dari pengaruh orang lain, berhubungan serta bekerjasama dengan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial, keberadaannya tidak dapat. dipisahkan dari pengaruh orang lain, berhubungan serta bekerjasama dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari pengaruh orang lain, berhubungan serta bekerjasama dengan orang lain. Salah satu

Lebih terperinci

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL (Studi Deskriptif Kualitatif Proses Komunikasi Antarpribadi Sesama Warga Bina Sosial di UPT Pelayanan Sosial Tuna Susila Berastagi) Rittar Murdani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak di lahirkan, manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak di lahirkan, manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak di lahirkan, manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang menjadi wadah kehidupannya. Manusia hidup memerlukan bantuan dari orang lain. Untuk itu ia melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen pariwisata berusaha mengembangkan sumber daya manusianya, dalam memenuhi apa yang menjadi kebutuhan atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam I. PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA (Studi Korelasional Pengaruh Efektifitas Komunikasi Antarpribadi Pimpinan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri demikian pula halnya di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia, setiap aspek kehidupan kita seharihari dipengaruhi oleh komunikasi kita dengan orang lain. Komunikasi merupakan proses

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) Sepfiany Evalina Ginting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan sebagai pengganggu ketika sedang serius menonton acara televisi. Namun iklan juga ibarat darah

Lebih terperinci

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti Komunikasi & Konseling dalam Praktik Kebidanan Apa itu Komunikasi? Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor, diantaranya adalah faktor kesehatan, gizi, dan mental atau psikologis, dimana faktor-faktor tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya hakekat yang terkandung dalam komunikasi adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya hakekat yang terkandung dalam komunikasi adalah adanya BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya hakekat yang terkandung dalam komunikasi adalah adanya kesamaan makna dan kesamaan pengertian diantara individu-individu yang terlibat dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Konteks Masalah Penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baru dijajaki merupakan proses awal untuk dapat bertahan hidup dalam sebuah lingkungan baru. Berbagai masalah-masalah akan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan yang dramatis. Perubahan-perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan yang dramatis. Perubahan-perubahan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah suatu tahap dalam perkembangan di mana seseorang mengalami perubahan-perubahan yang dramatis. Perubahan-perubahan tersebut terutama ditandai oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah Service memang bukan produk utama suatu perusahaan. Sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah Service memang bukan produk utama suatu perusahaan. Sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Service memang bukan produk utama suatu perusahaan. Sebuah perusahaan perbankan misalnya, memiliki produk utama funding (tabungan, deposito dan investasi lainnya)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat, menanggapi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat, menanggapi dan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat, menanggapi dan mengambil kesimpulan tentang penyebab perilaku orang lain. Sejalan dengan itu kita juga menanggapi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS

KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS Disampaikan dalam Orientasi Perguruan Tinggi dan Kehidupan Kampus Universitas Slamet Riyadi Surakarta Tahun Akademik 2016 2017 Kamis, 15 September 2016 Oleh: SUGIARYO K.UPT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah definisi komunikasi yang dibuat oleh sekelompok sarjana

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah definisi komunikasi yang dibuat oleh sekelompok sarjana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah definisi komunikasi yang dibuat oleh sekelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human communication ) bahwa komunikasi

Lebih terperinci

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan Yora Munirah ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh makhluk hidup, terutama manusia. Tanpa adanya komunikasi, individuindividu

BAB I PENDAHULUAN. seluruh makhluk hidup, terutama manusia. Tanpa adanya komunikasi, individuindividu 10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah salah satu elemen penting yang sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, terutama manusia. Tanpa adanya komunikasi, individuindividu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di kehidupannya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Interpersonal Komunikasi Interpersonal merupakan bagian dari ilmu komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam suatu organisasi untuk kelancaran kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas 03FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi MARCOMM Ruang Lingkup Komunikasi Dalam memahami ruang lingkup komunikasi sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dan menjalankan seluruh aktivitasnya sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi maupun masyarakat. Dalam

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks bagi kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stres pada Wanita Karir (Guru) 1. Pengertian Istilah stres dalam psikologi menunjukkan suatu tekanan atau tuntutan yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia menjalin hubungan dengan sesamanya. sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis,

BAB I PENDAHULUAN. manusia menjalin hubungan dengan sesamanya. sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di jaman moderen yang terus berkembang saat ini, komunikasi merupakan aspek yang tidak pernah ketinggalan dengan perkembangan saat ini. Komunikasi menjadi hal yang sangat

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata kepemimpinan, sampai dengan tahapan melakukan nilai-nilai kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. kata kepemimpinan, sampai dengan tahapan melakukan nilai-nilai kepemimpinan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan telah memasuki seluruh tingkatan dalam lingkungan masyarakat pendidikan dan masyarakat umum. Namun untuk mengerti akan arti kata kepemimpinan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan. Kepentingan yang paling mendasar yaitu mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyamakan persepsi antar sesama manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyamakan persepsi antar sesama manusia. Dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang merupakan hal yang tidak akan pernah lepas dari keseharian manusia apalagi dalam keseharian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. orang lain. Sejak manusia dilahirkan, manusia sudah menjadi makhluk sosial karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. orang lain. Sejak manusia dilahirkan, manusia sudah menjadi makhluk sosial karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat melepaskan diri dari jalinan relasi sosial, dimana manusia selalu membuat kontak sosial atau berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki kemampuan berbahasa telah memungkinkan manusia memikirkan suatu masalah secara terus-menerus. Dengan bahasa, manusia dapat mengkomunikasikan apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian bersifat deskriptif, yaitu untuk memperoleh deskripsi mengenai Peranan komunikasi antar pribadi antara pengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau bagian yang bertugas untuk membina dan mengawasi para siswa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. atau bagian yang bertugas untuk membina dan mengawasi para siswa yang disebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai suatu lembaga atau institusi, didalam sekolah terdapat sebuah seksi atau bagian yang bertugas untuk membina dan mengawasi para siswa yang disebut Bimbingan

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan bagian yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Setiap harinya, manusia melakukan komuikasi dengan manusia lainnya karena manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi dirasakan diberbagai bidang kehidupan seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant 1. Definisi Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant Komunikasi interpersonal (interpersonal communication)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila karyawan-karyawan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan komunikasi saat ini, banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan komunikasi saat ini, banyak orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan komunikasi saat ini, banyak orang melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi secara efektif. Suatu kegiatan komunikasi yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang berkembang pesat ini, dunia pekerjaan dituntut menciptakan kinerja para pegawai yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, setiap perusahaan dihadapkan pada suatu iklim persaingan dan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu faktor yang sangat mendukung didalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana pertukaran pesan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya 15 BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut manusia memerlukan

Lebih terperinci

BAB I. Komunikasi Antar Peribadi Customer Service dan Kepuasan. Pelanggan

BAB I. Komunikasi Antar Peribadi Customer Service dan Kepuasan. Pelanggan BAB I Komunikasi Antar Peribadi Customer Service dan Kepuasan Pelanggan (Korelasional tentang pendekatan komunikasi antar peribadi Customer Service PT Indosat dan tingkat kepuasan pelanggan di Gallery

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

Peran Komunikasi Horizontal Dalam Menangani Konflik Antar Pegawai di Dinas Bina Marga Kota Medan. Tira Syahrina Harahap. Abstrak

Peran Komunikasi Horizontal Dalam Menangani Konflik Antar Pegawai di Dinas Bina Marga Kota Medan. Tira Syahrina Harahap. Abstrak Peran Komunikasi Horizontal Dalam Menangani Konflik Antar Pegawai di Dinas Bina Marga Kota Medan Tira Syahrina Harahap Abstrak Penelitian ini berjudul Peran Komunikasi Horizontal Dalam Menangani Konflik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan masyarakat dunia. Siaran

Lebih terperinci

Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal (Tedjo Dwiyanto) 2

Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal (Tedjo Dwiyanto) 2 Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal (Tedjo Dwiyanto) 2 PENDAHULUAN Komunikasi merupakan bagian terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena manusia merupakan makhluk sosial. Persyaratan utama dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penelitian yang dilakukan ini merupakan studi penelitian komunikasi, sehingga mengacu pada landasan dan teori komunikasi yang mendukung. Berikut ini, penulis akan memaparkan konsep-konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti umum

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tidak dapat terlepas dari dunia komunikasi. Komunikasi sangat diperlukan untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula dalam tugasnya sebagaimana diperjelas dalam PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci