BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembuatan karya, program, literatur sebelumnya Dengan ada nya kesempatan ini maka kami akan berkesempatan membuat sebuah acara magazine, dengan isi persegmennya. 1. Segmen pertama membahas tentang top six trend fashion for men and women, dan ada talen yang sudah kami persiapkan untuk mengenakan trend fashion busana tersebut. Lalu akan ada tampilan harga dan brand pada busana yang model kenakan. Ditujukan agar memberikan informasi dan mempermudah para fashionistas medapatkan barang yang sama seperti pada tamppilan fashion yang dikenakan model. 2. Segmen kedua akan menampilkan cuplikan film, dan selesai cuplikan film diputar makan host akan memberikan komentar seputar fashion yang dikenakan oleh aktor dan aktris yang ada pada film tersebut dan juga akan menampilakn VT dari pakar atau orang yang berkompeten dalam bidang fashion untuk memberikan komentarnya. Dalam segmen kedua ini yaitu segmen Fashion Scene selain berkomentar mereka juga membahas apakan fashion tersebut dapat menjadi trend dalam fashion ataukah tidak. Juga memberikan saran bagaimana seharusnya fashionistas berbusana, bagaimana mengaplikasikan fashion dengn baik dan sesuai kepribadian para fashionistas. 3. Disegmen ketiga host akan menampilkan liputan tentang designer dari dalam negeri yang dikemas secara menarik. Pada segmen ini, akan mengulas sisi lain kehidupan seorang designer sebelum menjadi designer. Secara singkat pada segmen ketiga ini akan menampilkan auto biografi dari seorang designer. Disajikan secara ringan karena yang akan diangkat adalah ssok seorang designer yang memang baru merambah kedunia fashion. Contohnya yang akan diangkat menjadi topik adalah seorang aktris atau penyanyi yang merambah dunia fashion seperti membuat brand dengan namanya atau apapun yang berhubungan dengan fashion. Mengulas bagaimana dia terjun kedunia fashion dan apasaja koleksi dari rancangannya. Begitulah kira kira hasil dari FGD untuk menentukan isi program apa yang akan kami produksi. Begitulah gambaran isi program acara fashion update pada setiap segmen nya.

2 Fashion update akan menampilkan ulasan fashion teranyar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan fashionistas yang haus akan informasi fashion. jenis acara news magazine hampir sama dengan program features hanya saja news magazine yang lebih mendalam pada hal untuk mempercantik sebuah berita agar terlihat lebih menghibur dan menarik pada sebuah berita atau informasi ketimbang menonjolkan sebuah aspek dari sebuah konten berita tersebut. Dengan banyaknya acara fashion magazine yang telah dibuat di indonesia, dari program acara tersebut yang telah tayang sebelumnya telah menjadi sebuah panduan atau contoh untuk program acara fashion update ini. maka dari itu penulisan ini akan membahas tentang perbedaan dari acara fashion update ini dengan program acara sebelumnya yang sudah ditayangkan ditelevisi dengan isi dan konten program acara yang berbeda. Tabel 2.1 Perbandingan program Fashion Update dengan Program Lain No Judul Program Isi Program 1. ilook ilook merupakan sebuah Net TV program acara magezine Hari Sabtu - yang lebih membahas Minggu berbagai berbagai pernakpernik yang berhubungan dengan fesyen. Program ini tayang setiap sabtu dan minggu yang berdurasi 30 menit. Acara ini juga memberikan tips-tips seputar make up, nail, rambut dan juga fasyen atasan/bawahan pria dan wanita. Perbedaan dengan Program yang Dibuat Memiliki persamaan dari keduanya yang merupakan program magazine yaitu sebuah program acara yang lebih mengutamakan hal-hal menariknya. Ada beberapa perbedaan yang di buat Fashion Update dengan ilook, seperti keberadaan shooting, ilook hanya didalam studio sedangkan fashion update mempunyai beberapa liputan di luar studio. Dari segi pembahasan, ilook memberikan tips and trick tentang fesyen, fashion update akan membahas lebih luas mengenai trend update top six fashion men/women. Dan untuk

3 No Judul Program Isi Program 2. Food&Fashion Program yang TransTV berdurasikaan 30 menit Jumat ini, Farah Quinn sebagai host akan mengajak untuk jalan-jalan dan mencari makanan khas baik tradisional maupun modern, dan melihat cara pembuatannya. Selain itu dalam program ini Farah Quinn juga akan memberikan informasi seputar fashion. Perbedaan dengan Program yang Dibuat komentar fesyen itu sendiri yang dipergunakan dalam program ilook hanya komentar host yang berperan sebagai model, sedangkan fashion update meminta komentar dari beberapa sumber lainnya. Perbedaan yang di tujukan dalam program food&fashion trans tv ini akan membahas segmen fashion saja. Pembahasan mengenai fashion dalam program di trans tv ini, host mengunjungi sebuat butik ataupun tempat perbelanjaan untuk membeli dan langsung mengenakan baju yang diinginkan sesuai dengan tema atau topik yang saat itu sedang di bahas. Fashion update lebih membahas semua tentang gaya berpakaian yang sedang up to date dan juga mempunyai segmen komentar fashion dari beberapa orang yang berhubungan dengan fashion. 2.2 Teori atau Konsep yang Berkaitan dengan Proses Pembuatan Tugas Karya Akhir Konsep Tahapan Produksi

4 Pada hakikatnya masyarakat sebagai audience dari media televisi ingin mendapatkan informasi dari sebuah tayangan televisi yang informatif dan juga menarik. Agar dapat menyajikan program tayangan yang menarik diperlukan kerjasama tim yang baik antara divisi dalam sebuah stasiun tv. Selain itu persiapan yang matang dan tahapan produksi juga berpengaruh besar didalam menentukan value dari sebuah tayangan. Menurut zettl tahapan produksi dapat terbagi menjadi tiga tahapan yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. 1. IDE Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televisi dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau non fiksi dan rekaan atau fiksi. Banyak sekali sumber ide yang dapat dijadikan inspirasi untuk menulis sebuah script video dan televisi. Misalnya, novel, cerita nyata, dan lain-lain. Di samping itu FGD sangat diperlukan setelah kami telah menemukan sebuah ide yang akan dibuat menjadi sebuah program. FGD dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi yang terkait dengan isi program yang akan dibuat naskahnya yang akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis. Setelah memahami hasil riset atau informasi yang terkumpul, saya membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan saya tuangkan menjadi sebuah script. Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan saya tulis menjadi sebuah script. Langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis atau deskripsi singkat mengenai program yang akan saya tulis. Sinopsis dan outline akan membantu memfokuskan perhatian saya dan tim pada pengembangan ide yang telah saya pilih sebelumnya. Penulisan sinopsis harus jelas sehingga dapat memberi gambaran tentang isi program video atau televis yang akan kita buat. Menulis naskah harus didasarkan pada rencana yang telah dibuat yang meliputi outline, synopsis dan treatment. Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah diserahkan kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh content expert dan ahli media. 2. PERENCANAAN Dalam proses produksi sebuah siaran televisi,unsur perencanaan harus ada, agar langkah-langkah yang akan dilakukan akan menjadi mudah dan terarah.karena sudah adanya perencanaan. Adapun hal-hal yang ada dalam sebuah perencanaan antara lain :

5 a. Stafing/ Crew Sebagai seorang produser programdisini saya benar-benar memperhatikan dalam penentuan crew yang benar-benar layak untuk dipilih,hal ini bertujuan untuk menciptakan sebuah team yang soulit. b. Bageting/Biaya Bageting atau biaya juga harus benar-benar sudah diperhitungkan dalam sebuah perencanaan,hal ini bertujuan untuk menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi Program siaran tersebut. c. Menentukan Waktu Menentukan waktu atau menyusun scedul produksi,hal ini bertujuan agar proses produksi lebih terarah. Dan selesai pada waktu yang telah ditentukan. Dalam pengerjaan pembuatan program ini kami membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan untuk menyelesaikan proses, dari pra prouksi, produksi hingga pasca produksi. d. Rapat Crew Kegiatan ini merupakan bagian dari Perencanaan dari Proses sebuah Produksi Siaran Televisi,yang mana bertujuan agar seluruh crew benar-benar paham dan mengerti dengan apa yang akan dikerjakannya.oleh karna itu dilakukannya tapat crew yang bermaksud untuk memberi arahan sebelum dilakukannya shooting. 3. PERSIAPAN Setelah melewati tahap perencanaan,yang mana seperti yang telah dijelaskan di atas,maka tahap selanjutnya adalah Persiapan. Pada tahap persiapan ini,semua tim harus mempersiapkan segala sesuatu yang butuhkan sebelum shooting atau proses pengambilan gambar berlangsung. Baik dari segi Peralatan,operasional dilapangan,dan lain sebagainya. Namun tak lepas dari itu semua, terdapat dua hal penting yang harus dipersiapkan,yaitu Breakdown dan Shooting Script. Yang dibutuhkan tim produksi adalah a. Breakdown Merupakan sebuah tabel kegiatan yang mana berisi tentang jadwal kegiatan shooting berlangsung dan lengkap dengan penanggung jawab,dan properti apa saja yang dibutuhkan,serta tanggal dan jam kegiatan dilaksanakan.

6 Breakdown ini berfingsi sebagai panduan untuk mempermudah setiap team memahami dan mengerti akan apa saja yang harus ia kerjakan dan ia persiapkan,sehingga dengan adanya breakdown ini pekerjaan akan lebih terarah dan berjalan rapi karena sudah ada susunan kegiatan yang sudah diatur. b. Shooting Script Shoting script memiliki sedikit kesamaan dengan breakdown,hanya saja pada shooting scrip hanya berisi kumpulan dari setiap shine,yang telah dikelompokkan kelompokkan berdasarkan lokasi shootingnya.hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan gambar sehingga tidak rumit dan berpindah pindah. Disamping itu, di dalam shooting screapt juga berisi tentang instruksi-instuksi angel/sudut pengambilan gambar, seperti long shoot,medium shoot.closeup,penlife,penright dan lain lain-lain.yang tentunya sudah disesuaikan dan diselaraskan dengan alur cerita /naskah. c. Set Up And Rehearsel Tahapan ini disebut juga dengan tahap Pengesetan,yang mana seluruh hal-hal yang berhubungan dengan teknis dilapangan baik dekorasi tempat, tatacahaya, tatasuara dan kamera. Seluruhnya harus melalui proses pengesetan atau diatur agar sesuai terhadap konsep yang telah ditentukan dalam breakdown, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan teknis dilapangan. Di samping itu, dalam tahap ini juga dilakukan gelade atau latihan. Di sini seluruh artis yang akan berperan dalam naskah dilatih sesuai dengan karakter (Blocking Artis)yang tertulis dalam naskah. Blocking alat dan lain sebagainya. d. Production Peran saya sebagai produser dalam proses produksi adalam membntu kerja Camera Person. Saya membantu mendirect camper agar mengambil gambar sesuai dengan script yang sudah ditentukan. Proses pengambilan gambar dari setiap scene yang talah dituankan ke dalam shooting script berdasarkan naskah yang ditulis, di sinilah ujung penentu baik tidaknya sebuah produksi dilihat dari proses produksi tersebut. Maka peran sutradara dan semua team sangat menunjang dalam penyelesaian suatu produksi siaran. e. Pasca Production Pasca Produksi merupakan sebuah tahapan akhir dari dari sebuah produksi siaran televisi, namun di dalam tahap pasca produksi ini terdapat beberapa proses lagi di antaranya :

7 a) Editing Merupakan penggabungan dari beberapa scene yang telah dishooting pada saat tahap produksi,yang mana disusun dan disesuaikan dengan naskah. b) Mixing Merupakan rangkaian dari proses editing,yang mana dalam tahap ini hasil editing di beri sound,atau suara baik berupa beck sound maupun narasi. c) Revew Memutar ulang hasil produksi,yang mana bertujuan untuk dikaji ulang kembali,guna mengantisipasi akan terjadinya kesalahan-kesalahan pada saat tahaptahap sebelumnya. d) Revisi Memperbaiki dan menyempurnakan hasil produksi yang ada,apabila terdapat perubahan-perubahan yang dihasilkan dari proses revew di atas. e) Hasil Akhir Merupakan proses finalisasi hasil dari sebuah produksi siaran yang mana hasil tersebut memang sudah benar-benar layak untuk On Air atau layak siar. f) On Air Proses penyiaran hasil produksi siaran melalui stasiun penyiaran. Pada Pra Produksi merupakan tahapan sebelum dilakukannya proses Produksi. Tahapan dalam proses Pra Produksi dapat dibagi menjadi kedalam dua tahap. Yang pertama, tim produksi pada sebuah stasiun televisi akan mengembangkan ide yang telah dibangun sebelumnya menjadi sebuah konsep dan script. Pada tahapan kedua akan melakukan pembicaraan mengenain detil-detil produksi, termasuk didalamnya mengenai lokasi syuting, crew, dan peralatan produksi yang digunakan. Tahapan selanjutnya adalah Produksi. Proses produksi adalah tahapan dimana tiap crew dari setiap tim produksi masuk kedalam studio maupun lapangan baik itu pada saat melakukan reherarseal ataupun pada saat proses pengambilan gambar. Proses pasca produksi menjadi tahapan terakhir didalam memproduksi sebuah tayangan. Kegiatan pada proses pasca produksi berbicara seputar video dan audio editing. Pada tahap ini seorang editor memegang peran penting dalam menghasilkan sebuah tayangan televisi yang baik, informatif dan juga menarik (Zettl, 2009:4) Peran Produser

8 Proses Kerja Produser Produser adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu program, tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi sesuai tujuan yang ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi. 1. Pra Produksi Sebelum memproduksi program magazine ini produser memulai proses kerja dengan membagi tiap tugas masing-masing para kru. kemudian membuat schedule awal, seperti menentukan jadwal untuk rapat kelompok disela-sela waktu kosong saat perkuliahan, dateline naskah serta penyusunan budget yang dibutuhkan. Karena karya tugas akhir ini adalah produksi bersama, di jalankan bersama, dan hasil yang dinikmati pun secara bersama pula. Oleh karena itu produser memberikan keleluasaan gerak kepada anggota untuk menuangkan ide kreatif maupun saran guna melancarkan dan mengembangkan dalam proses produksi yang lebih baik. Seiring berjalannya waktu, naskah/script pun terus mengalami perubahan-perubahan atas saran dan masukan dari tiap divisi. Setelah direvisi, penulis mengajukan proposal bab I kepada dosen pembimbing tugas akhir kami, guna mendapatkan persetujuan untuk memproduksi drama televisi. Dari pengajuan ini kami mendapatkan beberapa masukan mulai dari perbaikan proposal hingga script yang mengalami sedikit perubahan ulang, sampai akhirnya menjadi sebuah naskah utuh dan siap untuk diproduksi. Setelah itu barulah Produser membuat jadwal untuk pertemuan berikutnya. Kemudian produser melakukan persiapan-persiapan produksi seperti mengingatkan kepada setiap kru sesuai job desk-nya, mencari lokasi shooting, casting host, dan model hingga survei harga penyewaan alat-alat. Mengingat karya kami adalah news magazine dengan sekuel atau berlatar belakang modern, fun, dan colorful seperti sekarang ini, maka produser berusaha mematangkan persiapan produksi dengan ekstra hati-hati dalam menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk produksi nantinya. Saat naskah sudah selesai, saatnya penulis beserta anggota lainnya mencari lokasi untuk shooting, pencarian dan menentukan lokasi shooting, sempat terhambat, karena sedikit ada masalah ketidakcocokan pada lokasi-lokasi sebelumnya atau jarak tempatnya yang jauh. akhirnya kami mendapatkan lokasi shooting, yang sesuai dan mendukung, Lokasi tersebut berada di Jl.Lebak Bulus 1 no.62, BUMI HARUM MANIS Cilandak, Jakarta selatan yang dijadikan sebagai lokasi Studio. Seminggu menjelang produksi, produser mengecek ulang kesiapan dan kelengkapan produksi per- divisi mulai dari penata artistik, penata lampu dan suara serta penata kamera

9 dan lain-lain. Membuat surat ikatan kerja untuk host dan model serta melatih host dan model untuk melakukan adegan-adegan yang nantinya dapat melancarkan dalam proses shooting, 2. Produksi Pada saat proses shooting berlangsung, produser mengawasi jalannya produksi tersebut dengan acuan-acuan yang telah dibuat, sebelumnya produser sudah memberikan lembar shooting schedule kepada semua kru dan host agar shooting berjalan dengan lancar dan tepat pada waktunya. Kemudian produser menyiapkan lembar Daily Production Report dan Call Sheet, hal ini mengingat agar tidak terjadinya penundaan waktu selama shooting berlangsung, mengatur pengeluaran biaya akomodasi, transportasi, dan yang lainnya agar tidak terjadi pembengkakan biaya. Sebagai seorang produser harus mempunyai kepekaan dalam hubungannya dengan kepentingan khalayak penonton pada setiap ide yang diproduksi. Jika konsep program sudah direncanakan dengan baik. sebelum memulai produksi produser menginformasikan terlebih dahulu peraturan-peraturan selama ditempat lokasi serta pada saat proses shooting berlangsung dan memastikan semua kelengkapan yang dibutuhkan dari sebuah lokasi yang tersedia agar terpelihara dengan baik. Beberapa tugas dari seorang produser yaitu, menyusun jadwal pertemuan rutin dengan kelompok, mencari host untuk di casting terlebih dahulu, mencari dan menetapkan lokasi serta perizinan lokasi, melatih host dan model, mengumpulkan dana dari tiap anggota tim untuk biaya kelangsungan produksi sesuai dengan kesepakatan bersama, menyusun anggaran pemasukan dan pengeluaran keuangan mulai dari pra produksi hingga pasca produksi, membuat jadwal shooting, membuat Daily Production Report, mengawasi pelaksanaan saat proses produksi yang disesuaikan atau ditetapkan sebelumnya, dan bertanggung jawab atas seluruh hasil produksi baik dari segi maupun hasil akhir produksi tersebut yaitu dengan mendiskusikan dan melakukan tahapan editing bersama sutradara dan editor. produser juga membantu kru lainnya, seperti mencatat time code untuk disesuaikan waktunya hal ini berguna untuk membantu proses editing (paska produksi). 3. Pasca Produksi Setelah tahap produksi selesai kini produser yang merangkap menjadi sutradara bersama editor melakukan proses editing. Dalam proses editing, produser memberikan beberapa masukan berupa saran dalam merancang tahapan editing hingga akhir editing. dan produser mengingatkan melalui tugas dari masing-masing kru untuk melengkapi atau merapikan laporan-laporan yang sudah dikerjakan pada saat shooting berlangsung. dan

10 laporan tersebut berguna untuk membantu proses saat editing. kemudian produser membuat jadwal pertemuan kembali dengan host dan model untuk mengisi voice over (vo). 4. Peran dan Tanggung Jawab Produser Peran dan tanggung jawab produser dalam program acara fashion update adalah memimpin dan me-manage jalannya produksi drama dari pra produksi hingga paska produksi, sesuai yang ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dan disesuaikan dengan kesepakatan bersama. Pada saat pra produksi, produser bertanggung jawab mengemas konsep drama menjadi menarik dari segi cerita dan mempunyai nilai yang komersial. Bertanggung jawab pada manajemen keuangan dan administrasi. Beberapa peran dan tanggung jawab seorang produser secara garis besarnya, yaitu seperti : - Menyusun rancangan atau desain produksi. - Membuat jadwal pertemuan rutin dengan kelompok. - Mencari pemain untuk di casting terlebih dahulu. - Mencari lokasi dan menetapkan serta perizinan lokasi. - Melatih para pemain. - Mengumpulkan dan dari tiap anggota tim untuk biaya kelangsungan produksi. - Menyusun anggaran pemasukan dan pengeluaran keuangan mulai dari pra produksi hingga pasca produksi. - Membuat Shooting Schedule. - Membuat Daily Production Report. - Mengawasi pelaksanaan saat proses produksi yang disesuaikan atau ditetapkan sebelumnya. - Bertanggung jawab atas seluruh hasil produksi baik dari segi dan maupun hasil akhir produksi tersebut. Produser juga biasanya menjadi manajer pra produksi di lapangan. Mengatur kerja dan memaksimalkan potensi yang ada pada setiap divisi. membuat check list, mendata apa yang sudah dan belum dikerjakan, mengantisipasi masalah yang mungkin akan timbul serta menyiapkan alternatif pemecahannya. Proses Kerja Sutradara

11 Sutradara Televisi adalah seseorang yang memiliki visi mengembangkan nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam pikiran dan kreativitasnya, sedangkan filosofi dalam penyutradaraan televisi merupakan sebuah daya pemikiran atas nilai-nilai visual yang diwujudkan dalam kenyataan visual itu sendiri. (Rukmananda, 2004) Sedangkan definisi sutradara menurut penulis progrm acara fashion update adalah seseorang yang memiliki ide dan imajinasi yang tinggi dan mampu menuangkan ide tersebut dalam suatu bentuk karya visual dengan tujuan agar karya bisa dimengerti dan dinikmati oleh orang lain. Menjadi seorang Sutradara bukanlah suatu hal yang sangat mudah, karena Penulis dituntut untuk tahu akan semua seluk beluk masalah mulai dari pra produksi, produksi, maupun paska produksi. Kelancaran dan keberhasilan pada sebuah produksi tidak hanya karena siapa sutradara dalam sebuah drama tersebut tetapi melainkan suatu kerja sama antara tim yang kompak dan saling menghargai satu sama lainya. Kelancaran dan keberhasilan pada sebuah produksi tidak hanya karena siapa sutradara dalam sebuah program acara tersebut tetapi melainkan suatu kerja sama antara tim yang kompak dan saling menghargai satu sama lainya. 1. Pra Produksi Menjadi Sutradara menjadi suatu tantangan sekaligus kebanggaan tersendiri bagi penulis, Berkaca pada pengalaman menjadi Sutradara pada tugas sebelumnya Penulis mencoba memperbaiki kesalahan-kesalahan maupun kekurangan, sehingga diharapkan program acara fashion update yang akan di produksi ini lebih baik dari yang sebelumnya. Memproduksi sebuah program acara bukanlah hal yang mudah, konsep kerja yang jelas serta perhitungan yang jelas terhadap segala kemungkinan kendala-kendala yang terjadi pada saat sebuah produksi berjalan merupakan salah satu kunci kesuksesan sebuah produksi. Tahap pra produksi merupakan tahap yang paling penting dan berperan dalam suatu proses produksi, karena segala sesuatunya diperhitungkan pada tahap ini. Adapun tahap yang penulis lakukan pada pra produksi adalah: a. Pembentukan kru produksi Hal yang pertama dilakukan adalah membentuk sebuah kru produksi berdasarkan kesepakatan tim produksi. Dalam Program acara fashion update produser menjabat sebagai seorang sutradara. Selama proses pengerjaan tugas penulis dibantu serta diberi masukan dan saran dari teman-teman yang lain.

12 Seperti yang kita ketahui bahwa dalam sebuah produksi drama membutuhkan kerjasama dengan banyak orang. Tim Produksi adalah sekumpulan orang yang sejak awal terlibat langsung dari proses pra produksi hingga paska produksi. Tim produksi dalam karya fashion update adalah : 1. Nadiah Hardianti Sebagai Sutradara & produser 2. Endahsari Pratiwi Sebagai Camera Person 1 & penata lampu 3. Kevin Praditya Sebagai Editor & penata artistik 4. Stevanus Efras Sebagai Camera Person 2 b. Analisa Naskah Setelah ditunjuk sebagai seorang Sutradara langkah pertama yang penulis lakukan adalah membaca naskah, mempelajari serta berusaha memahami pesan yang tersirat dalam naskah tersebut. Penulis berulang kali mencoba dan berusaha memahami setiap scene dari naskah tersebut, sampai menemukan imajinasi sebagai bentuk kasar tampilan program acara tersebut, untuk memahami naskah tersebut mungkin tidak terlalu sulit bagi penulis karena disini selain menjadi seorang sutradara penulis juga sebagai penulis naskah, sehingga merupakan suatu kesatuan tugas yang cukup mempermudah proses kerja. Dari awal pembuatan, naskah banyak mengalami perubahan atas usul dan masukan dari seluruh kru. Akhirnya setelah direvisi bersama kami pun mengajukanya kepada Dosen Pembimbing. Dari pengajuan naskah ini pun kami mendapat banyak masukan dan saran, sehingga naskah siap untuk di produksi. c. Mencari Referensi Proses selanjutnya adalah mencari referensi program acara fashion yang sesuai atau setidaknya mirip dengan naskah tersebut,untuk itu penulis memutuskan untuk mengamati program acara I Look di NET TV. Tujuan utama penulis mencari referensi dari film-film tersebut adalah untuk mengetahui teknik pengambilan gambar dan isi segmen yang dilakukan oleh host dalam program acara tersebut, serta berbagai properti serta baju-baju yang digunakan.

13 d. Mencari lokasi pengambilan gambar. Setelah menentukan setting, langkah selanjutnya adalah mencari lokasi pengambilan gambar. Dalam mencari lokasi harus diperhatikan segala kemungkinan misal dari segi akomodasi, transportasi dan keamanan setting yang telah ditentukan. Syarat-syarat tempat digunakan untuk lokasi pengambilan gambar adalah : a. Lokasi studio indor dan outdor yang sesuai dengan konsep program acara b. Akomodasi dan transportasi terjangkau. c. Keamanan terjaga. d. Bebas dari gangguan. e. Biaya sewa tidak mahal. e. Mengelola Host dan model Sutradara yang baik harus mampu mencari para pemain yang sesuai dengan karakter yang terdapat dalam naskah. Untuk mendapatkan peran host, Penulis harus teliti memilih host yang mampu mendalami karakter fun, modern dan colorful. kami pun melatih kemampuan pemeran agar dapat tampil menarik di depan kamera. Langkah utama yang penulis lakukan untuk memilih atau menentukan tokoh-tokoh yang sesuai dengan tuntutan naskah adalah melakukan Casting, reading dan Rehersal pemain. - Casting Pemain Produser perlu melakukan casting agar supaya benar-benar bisa mendapatkan pemeran yang sesuai dengan yang ada di dalam naskah. Adapun fungsi casting adalah mencari atau menyeleksi calon pemain agar mendapatkan sosok yang sesuai dengan yang ada di dalam naskah. Produser harus benar-benar selektif terutama didalam memilih seorang host dan model. - Reading (membaca Skenario) Setelah mendapatkan calon host produser mengumpulkan para host dan model untuk memberikan pengarahan agar sesuai dengan skenario dan

14 juga pencapaian kreatif yang diinginkan produser dan tim adalah melaukukan Reading atau membaca naskah secara bersama-sama. Fungsi reading adalah untuk mengetahui durasi dialog dalam sebuah adegan, sehingga durasi dialog bisa diperkirakan, membantu para pemeran dalam melfalkan dialog dan tata gerak sesuai dengan tuntutan naskah. Didalam program acara fashion update produser melakukan reading untuk mengetahui durasi dalam setiap adegan agar dapat memperkirakan durasi keseluruhan dalam naskah tagar tidak melebihi dari durasi yang telah ditentukan yaitu 30 menit. - Latihan (Rehearsal) Dalam reihersal ini para pemain dilatih tata gerak, mimik, dan bahasa tubuh yang diarahkan sesuai dengan keinginan sutradara. Fungsi reihersal adalah membangun kepercayaan diri dan mood para pemeran. Pada tahap akhir rehersal agar hasil lebih maksimal harus melibatkan penata fotografi dan penata artistik, karena pada saat pemeran berlatih blocking, penata fotografi bisa merancang gerakan kamera dan sudut kamera terbaik untuk setiap adegan, sedangkan penata artistik bisa mengetahui kebutuhan sesuai dengan bloking pemeran, camera movement penata fotografi dan keinginan sutradara. - Membuat Lembar Kerja Sutradara Pada saat pra produksi produser mulai mendesain tampilan visual yang penulis inginkan, dengan membuat script breakdown Sheet, director shot dan casting list. Dalam program acara fashion update. Pada tahap ini penulis juga menentukan gaya editing yang akan digunakan dalam drama ini apakah cut to cut atau special effect akhirnya penulis memilih dengan cara cut to cut dengan alasan untuk memperjelas cerita antara scene to scene dari segmen ke segmen. - Konsep Penyutradaraan Sebelum melangkah kedalam aspek visual, terlebih dahulu seorang sutradara mempunyai gambaran mengenai teknik penyutradaran, hal ini akan dipakai seorang sutradara saat melakukan tugasnya dilapangan.

15 Seorang sutradara yang baik harus memiliki kepekaan terhadap Rumus 5-C yakni Close-up (pengambilan jarak dekat), camera angle (Sudut pengambilan gambar), composition (Komposisi ruang gambar), Cutting (pergantian gambar) dan Continuity (persambungan gambargambar). 2. Produksi Tugas utama seorang sutradara adalah memimpin tim dalam menjalankan yang sudah direncanakan pada saat pra produksi dan mengatur tempo kerja tim sehingga tidak berdampak pada drama itu sendiri. Produksi dalam pembuatan drama biasa juga disebut pengambilan gambar (shooting) Untuk program acara fashion update dijadwalkan Shooting (tiga hari) dengan perincian : a. Satu hari scene di Fahri Hendrayan Studio, Jalan Lebak Bulus 1 no.62 BUMI HARUM MANIS Cilandak, Jakarta Selatan b. Satu hari Scene di gedung tua, daerah Panglima Polim, Jakarta Selatan c. Satu hari Jl. RC Veteran,bintaro. Butik HF By Sazkia Sungkar. No. Hari Lokasi Scene 1 Selasa, 21 April 2015 Jl. Lebak Bulus 1 no.62 BUMI HARUM MANIS Cilandak, Jakarta Selatan 1. shooting indor opening sampai closing segmen 1 sampai segmen3 di Fahri Hendrayana Studio. 2. Shooting outdor untuk segmen1 top 6 2 Jumat, 24 April 2015 Jl. PanglimaPolim,Jakarta Selatan trend fashion oleh dua model.

16 3 Senin, 11 Juni 2015 Jl. RC Veteran,Bintaro 3. shooting liputan segmen 3, kebutik HF By Sazkia Sungkar 2.3 Teori atau Konsep yang berkaitan dengan Tugas Karya Akhir Semiotika Fashion Emitologi kata fashion berasal dari bahasa latin factio yang memiliki arti membuat atau melakukan (Bernard, 2011)arti asli fashion mengacu pada kegiatan. Fasion merupakan sesuatu yang dilakukan seseorang, tidak seperti dewasa ini, yang memaknai fashion sebagai sesuatu yang dikenakan orang. Dari arti kata fashion dalam kamus oxford, dapat ditarik kata kata yang memiliki arti hampir sama dengan fashion, antara lain: Sinonim kata fashion 1. Style 2. Way 3. Maner 4. Forge 5. Mode Fashion merupakan gaya atau kebiasaan dalamberpakaian yang terbaru. 1. Style adalah bentuk yang konsisten atas gaya berbusana tertentu 2. way adalah bagaimana kita berpakaian. 3. Maner merupakan cara bertindakatau berprilaku dalam berpakaian. 4. forge merupakan komponen-komponen dalam fashion. 5. Mode adalah bentuk yang terbaru dalam pakaian (tren baru), misalnya potongan rambut, aksesoris, tas, maupun baju. 6. Mode merupakan suatu cara aksi yang dirangsang oleh perkembangan industrikonsumen. Selanjutna, fashion adalah satu cara tindakan sosial, baik sirkular maupun tradisional (Chaney, 2009). Fashion juga dapat didefinisikan sebagai gaya atau kebiasaan yang paling lazim dalam berpakaian. Fashion adalah semacem kode berpakaian makro yang menetapkan standar gaya menurut usia, gender, kelas sosial, dan seterusnya (Danesi, 2010). Meskipun fashion menampilkan gaya tertentu yang sangat beragam, namun tidak setiap gaya akan menjadi fashion. Penggabungan

17 fashion item yang terlihat old dengan gaya yang modern akan membentuk trend fashion baru dan sesuai dengan bagaimana kepribadian anda Semiotika Pakaian Pakaian merupakan sesuatu yang kita kenakan ditubuh dan merupakan tanda dari diri, dan didefinisikan sebagai tanda yang memperluas makna dasar tubuh dalam konteks budaya (Danesi, 2010). Oleh karena itu, pakaian dan tubuh yang ditutupi olehnya disusupi oleh signifikansi moral, sosial, dan etis. Memahami fenomena fashion dalam kehidupan masyarakat, brown berpendapat dalam bukunya fashion and textiles, the essential carreers guide bahwa fashion merupakan salah satu bkebutuhan unruk membedakan seseorang dengan yang lainnya dan kebutuhan seseorang untuk bergabung dengan kelompoknya.selain itu, kebutuhan untuk berkelompok tersebut jugamengungkapkan bahwa kelompok merekaberbeda dengan kelompok lain, karena mereka memiliki style fashion tersendiri yang menjadi ciri khas. Jika kita melihat perkembangan dunia fashion pada masa dahulu, fashion hanya berlaku pada masyarkat kelas atas karena fashion mengeluarkan biaya yang besar. Kelas masyarakat menengah kebawah dengan keterbatasan ekonominya, berusaha untuk mencontoh fashion kelas atas dengan biaya yang minim.ehingga, masyarakat kelas bawah turut menciptakan tren fashion tersendiri dalam dunia fashion Media dan Komunikasi Massa Komunikasi masa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Awal perkembangannya berawal dari pengembangan kata media of communication. Peran media massa dalam kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat modern tidak ada yang menyangkal, menurut McQuail (2000 : 66) ada enam perspektif dalam hal melihat peran media: Melihat media massa seabagai window on event and experience. Media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Atau media merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa. Media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection. Cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya. Karenanya para pengelola media sering merasa tidak bersalah jika isi media penuh dengan kekerasan, konflik, pornografi dan berbagai keburukan lain, karena memang menurut mereka faktanya demikian, media hanya sebagai refleksi fakta, terlepas dari suka atau tidak suka.

18 Padahal sesungguhnya, angle, arah dan framing dari isi yang dianggap sebagai cermin realitas tersebut diputuskan oleh para profesional media, dan khalayak tidak sepenuhnya bebas untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. Memandang media massa sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Media senantiasa memilih issue, informasi atau bentuk content yang lain berdasar standar para pengelolanya. Di sini khalayak dipilihkan oleh media tentang apa-apa yang layak diketahui dan mendapat perhatian. Media massa sering juga dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter, yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau alternatif yang beragam. Melihat media massa sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ideide kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya tanggapan dan umpan balik. Media massa sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekadar tempat berlalu lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif Komunikasi Massa Definisi Komunikasi Massa Menurut Wright komunikasi massa adalah: 1. Pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakankhalayak secara serentak dan bersifat sekilas. 2. Komunikator bergerak dalam organisasi yang kompleks, yaitu menyangkut berbagai pihak yang terlibat dalam proses komunikasi massa, mulai dari menyusun pesan sampai pesan diterima oleh komunikan. Misalkan, bila pesan disampaikan melalui media elektronik radio siaran, maka pihak yang terlibat diantaranya adalah penyiar dan operator. 3. Penggunaan seperangkat alat tekhnologi dengan sendirinya menyebabkan komunikasi massa itu membutuhkan biaya relatif besar. Menurut Astrid S. Susanto sendiri Komunikasi Massa merupakan suatu kegiatan Komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak. Komunikasi dapat dipergunakan dengan media massa dan dapat pula tanpa media. Sedangkan menurut De Fleur & Dennis, komunikasi massa merupakan suatu proses dalam mana Komunikasi menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas dan terus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda melalui berbagai cara. Komunikasi massa menyiarkan informasi, sikap dan

19 gagasan kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media meliputi surat kabar, majalah, televisi, radio, dan film. Karakteristik Komunikasi Massa Karakteristik komunikasi massa dapat dibedakan menjadi: Pesan bersifat umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok tertentu. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa, atau opini, serta pesan tersebut harus memenuhi kriteria penting atau menarik bagi sebagian besar komunikan. Komunikan anonim dan heterogen Komunikatornya tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi. Pesan serempak Kelebihan komunikasi massa dibandingkan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. Mengutamakan isi Pada komunikasi massa yang lebih dipentingkan adalah isi dibanding hubungan dengan komunikan. Isi adalah pesan yang harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan. Bersifat satu arah Karena melalui media massa dalam penyampaian komunikasi, maka komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan-pun aktif menerima pesan, namun diantara kedua-nya tidak dapat melakukan dialog. Dengan demikina, komunikasi massa itu bersifat satu arah Stimulasi alat indera yang terbatas Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indera bergantung pada jenis media massa. Seperti halnya pada siaran radio, khalayak hanya dapat menangkap pesan dengan cara mendengar. Hubungan Komunikator dengan Komunikan bersifat non-pribadi Maksud dari hubungan antar komunikator dengan komunikan bersifat nonpribadi karena keunikan yang anonim dicapai oleh orang-orang yang dikenal hanya dalam perannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Jadi, komunikasi massa diartikan sebagai salah satu jenis komunikasi yang ditujukan kepada semua khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media massa cetak maupun elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat Media Massa

20 Media massa biasa dianggap sebagai sumber berita dan hiburan. Media massa juga membawa pesan persuasi. Media massa dapat menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan begitu banyak audience. Hampir semua media massa mengandung unsure enterteiment, walaupun tidak ada medium yang sepenuhnya bersifat hiburan, namun di dalamnya jelas juga ada unsure informasi dan persuasi.. Media massa merupakan bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari apalagi pada saat ini media begitu penting masyarakat, sehingga masyarakat tidak bisa membayangkan bagimana hidup tanpa media Karakteristik Media Massa Karakteristik media massa adalah: a. Bersifat lembaga, artinya pihak yang megelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi. b. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau terjadi reaksi ataupun umpan balik biasanya memerlukan waktu dan tertunda. c. Meluas dan serempak artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena memilki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informan yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama. d. Memilki peralatan teknis atau mekanis seperti radio, televise, surat kabar dan semacamnya. e. Bersifat terbuka, artinya pesanya dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin dan suku bangsa. Media massa merupakan sarana penyampaian komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara masal dan dapat diakses oleh masyarakat secara luas pula. (Tamburaka, 2012). Istilah media massa mengarah pada alat atau cara yang terorganisasi untuk berkomunikasi secara terbuka kepada banyak orang dalam jarak dan waktu yang ringkas. Media massa bukan sekedar alat, melainkan juga institusi dalam masyarakat sehingga terjadi proses pengaturan terhadap alat itu oleh warga masyarakat melalui kekuasaan yang ada maupun melalui kesepakatan-kesepakatan lain.

21 Sebagai bentuk komunikasi massa, media massa memiliki karakter yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari hari, seperti : 1. Publisitas, yakni bahwa media massa adalah produk pesandan informasi yang disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak. 2. Perioderitas, yaitu waktu tayangnya bersifat berkala misalnya mingguan. 3. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus menerussesuai dengan periode mengudara atau jadwal tayang. 4. Aktualitas, berisi hal hal baru seperti informasi baru Teori Fashion Berbicara mengenai fashion, yang terpikir dalam pikiran kita adalah pasti tentang sebuah busana atau pakaian. Dan berbicara tentang pakaian adalah berbicara mengenai sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita. Seperti yang di kutip oleh Idi Subandi Ibrahim (peneliti media dan kebudayaan pop dalam pengantar buku Malcolm Barnard, fashion dan komunikasi, Thomas Carlyle mengatakan, pakaian adalah perlambang jiwa. Masih menurut Idi: pakaian tak bisa di pisahkan dari perkembangan sejarah kehidupan dan budaya manusia. Dalam bahasan ini, fashion tidak akan berada jauh dari konsep konsumerisme. George Simmel menekankan tentang interaksi pertukaran dalam ekonomi. Menurutnya model baru dalam mengkonsumsi muncul berkat kemunculan uang dan masyarakat perkotaan. Pertumbuhan kelas sosial urban dan model baru konsumsi tersebut terkait dengan modifikasi barang konsumsi. Pertumbuhan imajinasi mengenai barang konsumsi muncul dari penilaian pada barang tersebut. Puncak imajinasi itu berperan pada munculnya masyarakat urban yang berorientasi pada pemasaran mode (fashion) (Chaney, 2006). chaney menyimpulkan bahwa mengkonsumsi membentuk budaya baru dan mengkonstruksi masyarakat, di mana terjadi pergeseran dari masyarakat konsumen (comsumer society) menjadi budaya konsumen (consumer culture). Fashion merupakan standar berpakaian, untuk memenuhi standar berpakaian tentunya memerlukan informasi tambahan sebagai referensi berbusana agar tidak monoton, Danesi juga mengatakan bahwa gaya berpakaian seseorang sangan membetuk kepribadian orang tersebut.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 41 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam Bab IV ini akan dibahas mengenai deskripsi pekerjaan selama melakukan Kerja Praktik di Bios TV Surabaya. Pada pelaksaan Kerja praktik ini dilaksanakan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person BAB 5 EVALUASI 5.1 Camera Person Sebuah program acara, seorang camera person sangat berperan penting dan bertanggung jawab atas semua aspek saat pengambilan gambar. Seperti pergerakan kamera, ukuran gambar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan. Masa kehamilan dan persalinan dideskripsikan oleh Bronislaw Malinowski menjadi fokus

Lebih terperinci

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Modul ke: Program Dokumenter Drama Fakultas 12FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Program Dokumenter Drama Dokumentasi drama (drama dokumenter), yakni suatu film atau drama televisi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya NO Judul Program Isi Program 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis *Dipresenteri oleh satu presenter laki laki yang

Lebih terperinci

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi MODUL PERKULIAHAN TV PROGRAMMING PRODUKSI PROGRAM TELEVISI Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting TatapMuka 03 Kode MK A31415EL DisusunOleh Gunanto Abstract Kompetensi Pembahasan Suatu program

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI. Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut:

BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI. Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut: BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI 4.1 Profil Tayangan Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut: Judul Tayangan : Dibalik Wanita Jenis Tayangan : Feature Durasi : 15 menit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap keberhasilan acara program televisi, seorang camera person sangat berperan penting dalam mengoperasikan kamerasecara fisikdan memelihara komposisi serta

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi adalah suatu pernyataan antar manusia, baik secara perorangan maupun berkelompok, yang bersifat umum dengan menggunakan lambang-lambang yang berarti, maka akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK BROADCASTING KOMPETENSI KEAHLIAN :

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1 BAB 5 EVALUASI 5.1 Pasca Produksi Setelah melalui tahapan pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahapan ini hasil shooting dan kumpulan hasil stock shoot dipilih dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. 144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai definisi yaitu sebuah transmisi sebuah pesan dari sumber kepada penerima, lebih dari 50 tahun konsep komunikasi dikemukakan olehn Harold Lasswell,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie BAB 5 EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah selesai tahapan pra produksi dan tahapan produksi maka tahapan selanjutnya adalah pasca produksi. Dimana dalam tahapan pasca produksi ini adalah sebuah tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FEATURE Feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya. Di tengah derasnya arus teknologi informasi saat ini, beberapa

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya. Di tengah derasnya arus teknologi informasi saat ini, beberapa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan di dunia media saat ini semakin ketat untuk memuaskan para konsumennya. Di tengah derasnya arus teknologi informasi saat ini, beberapa media khusunya

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Hakikat komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembuatan produksi sebuah film, pada dasarnya memiliki suatu rangkaian tahapan yang harus dilalui. Rangkaian tersebut akan membantu menentukan hasil proses produksi program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) 2.1 Kegiatan Kerja Praktek Lapangan Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan sejak tanggal 02 September sampai dengan 01 Oktober penulis telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat menjadikannya sebagai sarana hiburan utama. Hampir di setiap rumah memiliki televisi

Lebih terperinci

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM KOMEDI K-POP DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM KOMEDI K-POP DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM STRATEGI PRODUKSI PROGRAM KOMEDI K-POP DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM Raja Paruhum Sihombing Komunikasi Pemasaran, Jakarta, Indonesia,13120 ABSTRAK Tujuan Penelitian. Ialah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program tayangan Professor Cilik. Praktikan bekerja pada bagian perencanaan pra production, creative production

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan membahas tentang pokok-pokok dalam pengerjaan Character Generator. 3.1 Metodologi Metodologi yang akan digunakan

Lebih terperinci

Menulis Skenario Drama. Modul ke: 15FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

Menulis Skenario Drama. Modul ke: 15FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Modul ke: Menulis Skenario Drama dan Film Fakultas 15FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Menulis Skenario Penulisan naskah untuk drama, film, televisi, termasuk video, lazim dengan istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau member informasi dari atau kepada orang lain. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB V PASCA PRODUKSI BAB V PASCA PRODUKSI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melakukan proses produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Pasca produksi yang dilakukan meliputi editing dan mixing. Pembuat karya yang bertugas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sudah menjadi alat komunikasi yang efektif didalam masyarakat Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya membuat televisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia. Penyampaian pesan tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk mendapatkan informasi terkini, wawasan maupun hiburan. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sangat pesat sekali perkembangan dunia informasi dan media massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang penting dalam

Lebih terperinci

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DERTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal... 2015 Randy Monthonaro Tampubolon DIREKTUR UTAMA 1 PT NUSANTARA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya teknologi media massa pada zaman modern ini semakin memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi. Membuat masyarakat untuk dituntut serba cepat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan pada tahap

Lebih terperinci

PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir.

PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir. PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir. MODERN DAY PRODUCTION COMPANY & CONTENT STUDIO Riset Goal Penonton Ide Setelah mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 24 BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada bab 3 ini, menjelaskan tentang metode yang digunakan dan proses perancangan karya dalam proses pengolahan editing berita (pasca produksi) di LPP TVRI D.I.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa

Lebih terperinci

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro 64 BAB V EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melewati proses pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahap ini shooting dan stock shoot diseleksi dan di pisahkan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program non berita merupakan program yang dapat dibedakan berupa program hiburan musik, drama, olahraga dan agama. Program non berita yang banyak digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cirebon adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini berada di pesisir utara Jawa Barat atau dikenal dengan Pantura yang menghubungkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL..... i HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS MATERI.. iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.....

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya No Judul Program Isi Program Perbedaan dengan Program yang Dibuat 1 Swara Liyan (TVRI) Menyajikan informasi mengenai kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Film dokumenter ini menceritakan mengenai kehidupan masyarakat suku Baduy yang dimana terdapat problematika sosial budaya dalam konteks kepercayaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Logo INDO COMMUNITIES

Gambar 5.1 Logo INDO COMMUNITIES BAB 5 PASCA PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR 5.1. Editing dan Mixing Setelah selesai melakukan berbagai proses tahapan produksi, tim produksi mulai melakukan tahapan pasca produksi. Kegiatan pada pasca produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan, sehingga dengan cepat tersebar, didengar, dibaca ataupun

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan, sehingga dengan cepat tersebar, didengar, dibaca ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi massa merupakan salah satu bentuk komunikasi yang melibatkan khalayak luas. Informasi dapat disampaikan secara cepat dan hampir bersamaan, sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menentukan kemajuan dari suatu negara adalah melalui perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi menjadi salah satu syarat untuk suatu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sebagian besar kota besar yang ada di Indonesia saat ini semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk. Salah satu kota yang berkembang saat ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tugas Karya Akhir, Program, Literatur Sebelumnya

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tugas Karya Akhir, Program, Literatur Sebelumnya BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tugas Karya Akhir, Program, Literatur Sebelumnya Laporan khas atau feature adalah sebuah uraian fakta yang bersifat khas atau unik dan termasuk dalam kategori berita human interest.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik Televisi merupakan perkembangan dari berbagai penemuan di dunia sebelumnya, yang mulai di awali dari penemuan teleskop, telegraf, telefon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya industri pertelevisian di Indonesia maka persaingan untuk merebut perhatian pemirsa pun semakin tajam, tak hanya berskala nasional tetapi juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi sejak dilahirkan didunia, komunikasi tidak hanya berupa

Lebih terperinci

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI Oleh Ika Windarti 1100056041 DISUSUN OLEH : UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan Pengerjaan Iklan Layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Kerangka berpikir studi diatas merupakan tahap dari konsep berpikir penulis, berikut penjelasan secara singkat: 1. Passing note Judul dari film pendek yang diangkat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, oleh sebab itu manusia pasti berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu secara langsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Dalam halaman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam menyelesaikan karya. 3.1 Metodologi Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pertelevisian semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan makin bermunculannya stasiun-stasiun televisi baru, baik lokal maupun nasional, bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Divisi Kreatif suatu divisi di dalam dunia pertelevisian atau broadcasting yang diberi tanggung jawab untuk berkreasi dengan pemikiran dari setiap anggotanya untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses, produksi dan pasca produksi dalam pembuatan film AGUS. Berikut ini adalah penjelasan proses pembuatan film yang berjudul AGUS, sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Global Trend adalah salah satu program yang disiarkan oleh televisi berlangganan indovision yakni MNC Fashion. Global Trend berisikan informasi mengenai

Lebih terperinci

NEW MEDIA & SOCIETY. Globalisasi Media: Imperialisme Budaya. Rahmadya Putra Nugraha, M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Broadcasting

NEW MEDIA & SOCIETY. Globalisasi Media: Imperialisme Budaya. Rahmadya Putra Nugraha, M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Broadcasting Modul ke: NEW MEDIA & SOCIETY Globalisasi Media: Imperialisme Budaya Fakultas FIKOM www.mercubuana.ac.id Rahmadya Putra Nugraha, M.Si Program Studi Broadcasting Sebagaimana diketahui, peran media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau periklanan

Lebih terperinci