BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi digital membawa perubahan yang. membuat hampir semua bidang keilmuan terkena imbasnya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi digital membawa perubahan yang. membuat hampir semua bidang keilmuan terkena imbasnya."

Transkripsi

1 15 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi digital membawa perubahan yang membuat hampir semua bidang keilmuan terkena imbasnya. Perubahan yang terjadi tidak datang dalam satu malam, satu bulan atau satu tahun. Semua yang mengalami perubahan atau perkembangan pasti akan mengalami proses perubahan, dari sebelum berubah sampai ketika perubahan atau perkembangan terjadi. Secara umum kata teknologi diasosiasikan dengan penggunaan alat atau mesin. Pemahaman umum tersebut sangat melekat, membuat kata teknologi dan kata seni menjadi kata yang hasil kegiatannya mempunyai wilayah masing-masing. Teknologi berada di wilayah industri dan seni berada di wilayah individu. Meskipun demikian kedua kata tersebut sama-sama berhubungan dengan kreativitas dan inovasi. Seni berkisar pada ide, dan teknologi memberi kemungkinan baru untuk timbulnya ide. Media yang dipilih untuk digunakan pada proses pembuatan karya seni selalu dikaitkan secara erat dengan ide dan maksud sebuah karya. Bagaimanapun juga, teknologi digital membutuhkan sejumlah keahlian yang berbeda

2 16 dengan keahlian yang dibutuhkan pada kesenian yang sudah ada sebelumnya. Mengelola keahlian ini akan membuka proses kreatif baru dan cara berpikir baru yang selanjutnya bisa meningkatkan jangkauan seni serta memberikan kontribusi pada keanekaragaman seni. 1 Pengaruh teknologi cetak digital di dunia seni rupa Indonesia mulai terlihat pada akhir tahun 90 an, namun penerimaan karya seni rupa dengan teknologi cetak digital terlihat marak sekitar tahun Salah satu indikasinya bisa dilihat pada penyelenggaraan kompetisi seni rupa Indonesia/ASEAN Art Awards (IAAA) pada tahun itu. Sebanyak 20 dari 66 finalis menggunakan media digital. Menurut ketua dewan juri Mamannoor, jumlah ini cukup mengejutkan karena semula karya seni semacam itu belum memperoleh kesempatan dan momentum seperti layaknya karya seni lainnya. 2 Bahkan salah satu dari lima karya terbaik pada kompetisi seni rupa tersebut, yaitu hasil karya Ayu Arista Murti, menggunakan teknik cetak digital pada neon box. 1 Mamta Herland, A Shift Toward Digital Print in Future Art: The Impact of Giclee, 2 Kompas, Lima Karya Seni untuk Kompetisi se-asean, 16 September 2003

3 17 Gb 1.1 Ayu Arista Murti (Katalog IAAA 2003) Seni dan teknologi mempunyai hubungan. Hanya mereka yang melihat seni dan teknologi secara wadah, tidak mampu melihat hubungan seni dan teknologi. Di belakang yang berwujud selalu ada yang tidak berwujud dan yang nampak itu selalu digerakkan oleh yang tak nampak. Semua kebudayaan itu termasuk seni dan teknologi, terwujud akibat munculnya gagasan, ide, imajinasi pada diri manusia. 3 Pada dasarnya seni dan teknologi mempunyai persamaan yaitu imajinasi. Dalam kesenian, imajinasi termasuk salah satu 3 Jakob Sumardjo, Teknologi dan Seni, Pikiran Rakyat, edisi cetak 29 September 2007

4 18 unsur yang mendorong kreativitas dan kemudian berlanjut menjadi kegiatan untuk menghasilkan sebuah karya seni. Demikian juga halnya dengan teknologi, dapat dikatakan bahwa hampir semua penemuan baru melalui tahap imajinasi sebelum akhirnya berkembang menjadi sesuatu yang mempunyai wujud fisik. Dalam proses untuk berkembang keduanya sama-sama membutuhkan kreativitas. Meskipun demikian sampai sebelum abad ke-19 perkembangan pada wilayah seni dan teknologi terlihat berjalan sendiri-sendiri. Perkembangan teknologi masih berupa penemuan alat tepat guna, sedangkan keindahan bentuk visual, yang berhubungan dengan seni masih belum dipertimbangkan. Pada saat teknologi berkembang lebih jauh, keindahan bentuk visual mulai dipertimbangkan. Selanjutnya seni dan teknologi mulai berkembang beriringan. Perkembangan teknologi secara umum ditujukan untuk manusia. Sebagian besar penemuan baru dalam dunia teknologi merupakan alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Dengan adanya alat-alat baru tersebut banyak aspek kehidupan manusia dipermudah terutama yang berhubungan dengan kegiatan fisik. Kehidupan manusia yang pada awalnya menjadi acuan dalam perkembangan teknologi juga mengalami perubahan. Kemudahan dalam kehidupan sehari-hari yang

5 19 dihasilkan dari perkembangan teknologi tidak bisa dipungkiri memengaruhi pola pikir dan kehidupan manusia sebagai pelaku dalam perkembangan teknologi. Perubahan pola pikir dan kehidupan secara menyeluruh berimbas pada kebudayaan manusia itu sendiri. Teknologi digital sudah mencapai tahap menjadi alat dalam perubahan kebudayaan yang cakupannya luas, di seluruh dunia dengan waktu yang hampir bersamaan. Perubahan yang cepat sebagai efek dari perkembangan teknologi digital sering disebut sebagai revolusi digital. Istilah revolusi digital digunakan untuk menggambarkan efek pada masyarakat, terutama berkenaan dengan kontroversi yang diakibatkan oleh penyerapan teknologi secara luas dan besar-besaran. Banyak hal yang membuat teknologi digital diserap secara luas dan besar-besaran. Salah satunya yang sangat menonjol adalah kemampuan teknologi digital sebagai media yang dapat dikombinasikan dengan media lain. Kemajuan teknologi secara kuat memengaruhi dasar pikiran dan kehidupan merubah cara melihat serta berpikir. Hal tersebut memengaruhi muatan, filsafat dan gaya karya seni. Perkembangan teknologi dan usaha artistik selalu memengaruhi satu sama lain, baik dalam garis lurus atau paradoks. Penemuan teknologi alat-

6 20 alat visual memengaruhi cara dunia melihat dan menginterpretasi serta cara kebudayaan terbentuk. 4 Teknologi digital telah menyiptakan perspektif baru dalam seni serta memengaruhi cara berpikir seniman. Teknologi menjadi lebih menarik ketika ada bentuk estetis di dalamnya. Seperti halnya telepon genggam, bentuk estetis yang ada di dalamnya menjadi daya tarik yang tidak ada habisnya. Perubahan yang begitu menyeluruh akibat perkembangan teknologi digital yang berlangsung secara terus menerus dalam beberapa tahun terakhir memengaruhi kehidupan sosial manusia. Perkembangan teknologi menyebabkan tidak sedikit perubahan yang terjadi begitu juga adaptasi yang harus dilakukan manusia. Seniman adalah manusia yang sudah terbukti selama ribuan tahun mampu beradaptasi dan menghasilkan sesuatu yang bisa lebih baik melalui proses adaptasinya. Eksplorasi yang dilakukan oleh seniman dalam proses kreatif tidak pernah berhenti. Kondisi tersebut secara tidak langsung memacu seniman untuk selalu mencari alat, bahan dan teknik baru untuk berkesenian. Melihat sejarah seni rupa bisa diketahui bahwa hampir semua alat-alat dan bahan yang sekarang umum digunakan dalam berkesenian tidak secara khusus 4 Lovejoy, Margot, Digital Currents: Art in The Electronic Age (New York, Routledge, 2004) h.14

7 21 diciptakan untuk kepentingan tersebut. Sehingga tidak mengherankan apabila akhirnya teknologi yang berkembang saat ini seperti teknologi digital menjadi bagian dari berkesenian. Bagi seniman yang mempunyai ketertarikan dengan kerja yang menggunakan sistem berkaitan dengan teknik dalam proses kreatif, komputer merupakan medium alamiah yang sangat menarik untuk dieksplorasi. Proses kreatif yang bisa dilakukan dengan menggunakan komputer mempunyai daya tarik dan tantangan tersendiri serta ditambah dengan adanya perkembangan teknologi yang terjadi secara terus menerus akan selalu berimbas pada komputer. 5 Ketertarikan terhadap kemungkinan baru dalam proses berkesenian membuat para pelaku kesenian sering melakukan eksplorasi dengan teknologi dan alat yang ada pada bidang lain salah satunya adalah komputer. Media tersebut sejak awal kemunculannya sudah mendapat perhatian dari para pelaku kesenian. Eksplorasi berkesenian dengan komputer yang dimulai sekitar tahun 1960-an diawali oleh Michael A. Noll, seorang peneliti dari Bell Laboratories, New Jersey. Noll menyiptakan komputer yang dapat digunakan untuk menghasilkan gambar. Sejak saat itu intensitas proses penciptaan dan pengembangan 5 Linda Candy dan Ernest Edmond, Explorations in Art and Technology (London, Springer-Verlag, 2002) h.12

8 22 komputer yang mempunyai kemampuan menghasilkan serta mengolah gambar meningkat. Perkembangan teknologi komputer selanjutnya sampai pada tahap yang dikenal saat ini, menggunakan teknologi digital. Pada akhir abad ke-20 perkembangan teknologi digital yang cepat dan dinamis memengaruhi hampir semua aspek kehidupan, termasuk kesenian. Peran serta pelaku kesenian dalam perkembangan teknologi digital sudah dimulai bahkan sejak sebelum teknologi ini menjadi bagian dari masyarakat umum. Teknologi digital membuat kemampuan komputer berkembang sangat pesat. Hal tersebut juga didukung oleh perkembangan perangkat elektronik lain yang dalam penggunaannya berhubungan dengan komputer. Tidak dapat dihindari, kemudahan dalam pemanfaatan komputer dan perangkatnya membuat orang menjadikannya sebagai media dalam kegiatan sehari-hari termasuk juga berkesenian. Perangkatperangkat tersebut juga memberi pemahaman serta wacana baru dalam pemakaian komputer sebagai salah satu media untuk menghasilkan sebuah karya seni rupa. II. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana perkembangan karya seni rupa dengan media cetak digital?

9 23 2. Bagaimana bentuk estetika karya seni rupa yang menggunakan media cetak digital? 3. Bagaimana orientasi yang dilakukan seniman dalam eksplorasi cetak digital pada karya? III. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Untuk mengumpulkan, mengidentifikasi dan menganalisis penggunaan media cetak digital dalam karya-karya seni rupa di Yogyakarta Untuk mengetahui karakter dan perkembangan media cetak digital seni rupa di Yogyakarta. Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan menambah wawasan tentang media digital dan sumbangan pemikiran ke arah penciptaan seni rupa khususnya yang menggunakan media cetak digital. IV. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian mengenai Seni Rupa yang berhubungan dengan media cetak digital pernah dilakukan oleh penulis pada tahun 2007 dengan judul Karakteristik Teknik Cetak Digital Pada Karya

10 24 Seni Grafis di Yogyakarta. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik teknik cetak digital dalam Karya-karya Seni Grafis di Yogyakarta pada periode tahun Dengan demikian hasil yang didapatkan dapat memetakan karya yang dihasilkan dengan menggunakan teknik cetak digital dan eksplorasi yang telah dilakukan selama proses pembuatan karya. Penelitian ini melihat karya-karya yang menggunakan teknik cetak digital mulai bermunculan sejak 2001 terpengaruh pada kemunculan teknik cetak digital di Indonesia yang lebih kepada kepentingan seni terap yaitu desain, sehingga bisa dikatakan untuk bidang seni rupa murni teknik cetak digital adalah teknik yang relatif baru. Penggunaan teknik cetak digital sebagai alat membutuhkan kemampuan berbeda dibandingkan dengan teknik-teknik konvensional. Seperti alat-alat baru lainnya teknik cetak digital juga menimbulkan euphoria. Euphoria pada cetak digital membuat penggunaan teknik cetak digital masih sekedar seperti fashion. Kondisi tersebut menyebabkan beberapa karya cetak digital terlihat sekedar euphoria. Beberapa karya ditampilkan dengan cara hanya dibentang saja seperti spanduk. Konvergensi seni dan teknologi digital yang terjadi di Yogyakarta terjadi ketika bentuk teknologi tersebut sudah sangat

11 25 umum dipakai dalam proses kreatif. Hal tersebut membuat karakteristik karya-karya cetak digital terlihat masih berada dalam bentuk eksplorasi awal. Masih banyak penyesuaian yang harus dilakukan dan tahap-tahap yang harus dilewati untuk membuat karya cetak digital di Yogyakarta pantas disejajarkan dengan bentuk-bentuk karya seni murni yang sudah ada sebelumnya. Tinjauan pustaka mengenai karya seni rupa yang menggunakan media digital di Indonesia sangat terbatas. Oleh sebab itu tinjauan pustaka lainnya yang bisa didapat berasal dari essay yang dibuat berdasarkan tesis yang dilakukan sebagai bagian dari studi Master of Fine Arts di Winchester College of Art, University of Southampton, England oleh Mamata B. Herland pada tahun 2003 dengan judul The Impact of Giclée A Shift Towards Digital Print in Future Art. Dalam laporan penelitiannya dituliskan bahwa giclée atau digital inkjet adalah suatu karya seni yang dibuat dengan menggunakan sebuah komputer dan digital inkjet printer berkualitas tinggi. Herland menambahkan bahwa tujuan penelitiannya adalah untuk meneliti pengaruh Giclée dan kemunculan teknologi cetak inkjet. Adaptasi seniman pada teknologi memunculkan pertanyan ulang mengenai kualitas seni, konsep orisinalitas dan penerimaan karya di dunia seni. Pada perkembangan selanjutnya kata Giclée lebih dikhususkan pada inkjet print komersil yang berkualitas tinggi.

12 26 Hal tersebut disebabkan banyak intitusi seni, galeri serta museum yang memilih menggunakan Ink Jet Art atau Digital Print untuk karya seni yang dihasilkan dengan teknik cetak digital. Melihat kurangnya penelitian dan pembahasan karya seni rupa dengan media cetak digital terutama mengenai perkembangan dan estetika maka penelitian dengan judul Karya Seni Rupa Dengan Media Cetak Digital Di Yogyakarta layak dilakukan. V. LANDASAN TEORI Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berusaha untuk medefinisikan perkembangan dan eksplorasi pada karya seni rupa yang menggunakan media cetak digital. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan multidisiplin. Penelitian ini menitikberatkan pada karya seni rupa sehingga dibutuhkan pendekatan melalui bentuk estetik pada karya. Landasan teori dalam penelitian digunakan sebagai batasan agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah. Beberapa istilah penting yang menjadi dasar dalam penelitian ini akan dibahas pada landasan teori sebagai cara untuk memperjelas pengertian sehingga penelitian ini menjadi lebih fokus.

13 27 Techniques is an individual or personal way of using medium. 6. Eksplorasi media yang dilakukan seniman dalam proses pembuatan karya seni menghasilkan variasi dalam seni seperti yang diuraikan Stephen Davies dalam buku The Philosophy of Art. Karya seni rupa yang menggunakan media cetak digital merupakan interaksi seniman terhadap teknologi digital. Interaksi tersebut juga melibatkan elemen visual yang sudah ada dalam seni rupa seperti garis, warna, ritme, proporsi dan sebagainya. Sebuah definisi mengenai seni akan menunjukkan apa yang semua dan biasanya hanya dimiliki seni dalam sifat mana itu seni. Dalam kalimat lain, sebuah definisi akan mengidentifikasi seni seperti apapun itu, yang memiliki elemen tersebut dengan cara demikian adalah seni. 7 Sebagai elemen dalam sebuah karya baik itu garis, warna, komposisi atau ritme adalah bagian yang membuat hasil dari kreatifitas disebut karya seni. Elemen yang ada pada sebuah karya seni rupa memiliki nilai artistik dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari estetika karya. Properti estetik biasanya digolongkan sebagai tujuan istimewa yang dirasakan pada karya seni sebagai objek apresiasi. 6 Edmund Burke Feldman, Art As Image and Idea (New Jersey, Prentice Hall, Inc., 1967)h Stephen Davies, The Philosophy of Art (Oxford, Blackwell Publishing, 2006)h. 26

14 28 Properti tersebut sudah ada dalam karya seni, secara langsung tersedia untuk persepsi dalam pengenalan terhadap karya seni dan tidak membutuhkan pengetahuan bahan di luar objek apresiasi. Secara khusus apresiasi tidak membutuhkan informasi tentang keadaan saat karya tersebut dibuat atau tentang tujuan dan fungsi karya yang mungkin dimiliki. Properti estetik seperti itu memperlihatkan tandanya seperti apa adanya melalui pengalaman estetik yang tersedia pada karya seni. 8 Karya dengan media cetak digital menggunakan teknologi yang pada awalnya disebut reproduksi mekanik. Perkembangan reproduksi mekanik pada seni dimulai dengan kemunculan fotografi dan film. Mengenai reproduksi mekanik dalam bidang seni fotografi dijelaskan Walter Benjamin dalam essainya yang berjudul The Work of Art in The Age of Mechanical Reproducibility. Gelombang pertama reproduksi mekanik pada seni membuat walter Benjamin mempertanyakan originalitas dari sebuah karya seni saat teknologi reproduksi mekanik mulai berkembang di wilayah seni. Kemampuan reproduksi mekanik yang dimiliki oleh fotografi dan film membuat seni mampu menjadi bersifat massal. Pengaruh yang dibawa oleh fotografi dan film terhadap dunia seni rupa murni menghasilkan pemahaman baru. Selanjutnya secara tidak langsung juga memengaruhi dalam munculnya bentuk- 8 Stephen Davies, h

15 29 bentuk seni baru. Konsep aura yang melekat di dunia seni rupa murni pada saat itu juga terkena imbas yang dikhawatirkan akan membuat seni kehilangan aura. Konsep aura yang dimaksud adalah bahwa budaya reproduksi secara massal dalam masyarakat industri kapitalisme telah menghilangkan kekuatan aura seni dan kedalaman estetis dari hal-hal yang diproduksi. Aura ini lenyap karena kegiatan reproduksi dimaknai sebagai kegiatan teknis belaka untuk mengejar tujuan-tujuan ekonomi kapitalistis. Padahal adanya aura itu memberi makna yang dalam terhadap suatu karya seni yang dihasilkan. 9 Istilah seni yang bersifat massal atau Mass Art muncul seiring dengan perkembangan teknologi reproduksi mekanik. Seni massa, singkatnya, dirancang untuk konsumsi massa. Hal ini dirancang untuk dikonsumsi oleh sejumlah besar orang karena seni massa memungkinkan konsumsi simultan dari karya-karya seni yang sama oleh khalayak, terkadang dibagi di berbagai tempat dengan jarak yang sangat jauh Mudji Sutrismo dan Hendar Putranto (ed), Teori-teori Kebudayaan (Yogyakarta, Kanisius, 2005) h Noel Carrol, The Ontology of Mass Art, The Journal of Aesthetics and Art Criticism, Vol.55, No.2, Perspectives on the Arts and Technology (Spring, The American Society for Aesthetics, 1997)h.188

16 30 VI. METODE PENELITIAN Metode dapat dipahami sebagai cara serta strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian, sebab akibat berikutnya. 11 Untuk mempermudah proses maka dalam penelitian meliputi batas penelitian, teknik pengumpulan data serta analisis data sesuai dengan tujuan dan fokus penelitian. 1. Batas penelitian Objek penelitian ini dibatasi pada karya seni dua dimensional yang dibuat menggunakan media cetak digital dan ditampilkan pada pameran yang berlangsung di Yogyakarta antara tahun Rentang waktu empat tahun tersebut dipilih karena pada saat itu banyak aktivitas pameran yang diselenggarakan di Yogyakarta. Dari sekian banyak pameran yang diselenggarakan di Yogyakarta dipilih tujuh pameran yang dianggap dapat merepresentasikan perkembangan seni rupa di Yogyakarta. Pameran yang dipilih secara garis besar berdasarkan penyelenggara dibagi dua pertama pameran yang diselenggarakan oleh ISI Yogyakarta yaitu The Highlight: dari medium ke transmedia tahun 2008 dan Pameran Besar Seni Visual Indonesia: Exposign tahun Kedua pameran yang 11 Nyoman Kuntha Ratna, Metodologi Penelitian, Kajian Budaya Dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2010) h.84

17 31 diselenggarakan oleh Heri Pemad Art Management dengan konsep art fair yaitu JAF (Jogja Art Fair)#1, JAF #2, ArtJOG10, ARTJOG11 dan ARTJOG Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data adalah tahapan dalam penelitian yang berkaitan dengan metode yang digunakan dalam pengumpulan data yang dibutuhkan. Ada dua metode lapangan yang digunakan yaitu: a) Metode Lapangan berupa observasi, dokumentasi dan wawancara observasi dilakukan untuk mendapatkan data berdasarkan pengamatan terhadap karya. Dokumentasi yang dilakukan berupa pencatatan tertulis, perekaman data gambar ataupun suara. Wawancara, dilakukan dengan sampel yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan pedoman wawancara, mendengarkan serta merekamnya dan kemudian menindaklanjuti dengan pertanyaan tambahan yang terkait. b) Metode pustaka berupa pengumpulan data pustaka pada perpustakaan UGM, ISI Yogyakarta dan IVAA serta buku dan jurnal elektronik melalui internet.

18 32 3. Analisis data Proses analisis data dimulai dengan menelaah semua data yang tersedia dari berbagai sumber melalui pengunaan metode lapangan dan metode pustaka. Sesuai dengan pendapat RM Soedarsono, penelitian ini menempatkan kualitatif yang merupakan kualitas data, sebagai jenis penelitian atau jenis data yang dianalisis, bukan pendekatan. 12 VII. SISTEMATIKA Hasil penelitian dijabarkan dalam lima bagian, yaitu: Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian serta sistematika penulisan. Bab II berisi uraian interaksi seni rupa dan teknologi digital. Bab III memuat penyajian data yang berupa pemaparan karya-karya seni rupa yang dihasilkan dengan menggunakan teknik cetak digital serta hasil wawancara dengan para nara sumber. 12 R.M. Soedarsono, Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan Dan Seni Rupa (Bandung, Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, 1999) h.33

19 33 Bab IV berisi analisa data dan telaah masalah yang menyangkut karya seni rupa dengan media cetak digital di Yogyakarta periode Bab V merupakan bab terakhir yang memaparkan kesimpulan dari serangkaian pengamatan atas objek penelitian serta analisanya.

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di bidang ini fotografer dapat bereksperimen dengan leluasa, menciptakan fotografi seni yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi di era globalisasi ini, komunikasi menjadi sebuah kegiatan penting. Informasi sangat dibutuhkan dalam mendukung

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya manusia hidup di dunia harus memenuhi lima kebutuhan pokok untuk bertahan hidup, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. masyarakat umum sehingga lebih bermanfaat dan tidak hanya menjadi penghias semata.

BAB V PENUTUP. masyarakat umum sehingga lebih bermanfaat dan tidak hanya menjadi penghias semata. BAB V PENUTUP Tugas akhir ini merupakan karya ilmiah berupa tulisan laporan penciptaan karya seni rupa yang harus diselesaikan sebagai salah satu syarat guna menuntaskan studinya pada jenjang (s-1) mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi tidak terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari, baik itu dilakukan secara hubungan sadar maupun tidak sadar, sebagai contoh menggunakan indera manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dari jaman dahulu komunikasi merupakan salah satu aktifitas yang terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya komunikasi dapat memberikan suatu informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya dihasilkan dari imajinasi dan temporer seniman. Batasan dari cetak tradisional,

BAB I PENDAHULUAN. karya dihasilkan dari imajinasi dan temporer seniman. Batasan dari cetak tradisional, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni grafis tradisional ditengah arus kemajuan dibidang percetakan. Cetak tradisional mampu mempertahankan eksistensinya di masyarakat, karena sebuah karya

Lebih terperinci

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: KOMSEP KARYA SENI Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan Saat ini kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilustrasi merupakan bentuk visual dari teks atau kalimat. Ilustrasi dapat memperjelas teks atau kalimat terutama bagi anak-anak yang belum bisa membaca. Dengan menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Perkembangan Desain Komunikasi Visual di Dunia Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra. Namun, seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia. Dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pameran merupakan suatu kegiatan penyajian karya seni rupa sehingga dapat dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa Kegiatan Pembelajaran 3 Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa A. Apresiasi dalam Pendidikan Seni Rupa Salah satu aspek pembelajaran yang cukup penting dalam pendidikan seni rupa adalah

Lebih terperinci

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara kaya akan sumber daya alam mineral. Berbagai macam bahan mineral yang banyak ditemukan diantaranya berupa batuan sedimen,

Lebih terperinci

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini membuktikan bahwa seniman telah memiliki. kesadaran dalam mempresentasikan karya sebagai pertunjukan.

BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini membuktikan bahwa seniman telah memiliki. kesadaran dalam mempresentasikan karya sebagai pertunjukan. BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Penelitian ini membuktikan bahwa seniman telah memiliki kesadaran dalam mempresentasikan karya sebagai pertunjukan. Hal ini terlihat dari adanya manipulasi medium yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah akar kehidupan dimana semua aspek kehidupan dapat dipelajari dan dipahami. Dari pendidikan maka tercipta banyak hal-hal menakjubkan, seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian Setiap penelitian terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian tersebut, hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian terlahir dari ekspresi dan kreativitas masyarakat yang dilatarbelakangi oleh keadaan sosial budaya, ekonomi, letak geografis, pola kegiatan keseharian.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Bentuk foto dokumenter yang menjadi sebuah diary akan sangat menarik

BAB V PENUTUP. Bentuk foto dokumenter yang menjadi sebuah diary akan sangat menarik BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Cara pandang seorang yang introvert merupakan cara pandang yang berbeda dengan kebanyakan pribadi lainnya. Kecenderungan berpikir subjektif dan memiliki dunia sendiri dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pada dasarnya adalah suatu bahasa komunikasi yang disampaikan melalui suatu media. Seniman sebagai sumber komunikasi, sedangkan karya seni sebagai media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi informasi di dunia. Media telah mengubah fungsi menjadi lebih praktis, dinamis dan mengglobal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan proses manual di zaman yang serba digital seperti sekarang ini. Kita tidak dapat mengelak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni lukis merupakan salah satu bagian dari cabang seni yang memiliki unsur dua dimensi dan sangat terkait dengan gambar. Secara historis terlihat bahwa sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti keahlian, namun pada perkembangannya seni juga dapat diartikan sebagai sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia dilahirkan dengan dibekali potensi rasa, karsa, dan cipta. Potensi ini terus dikembangkannya, sejalan dengan pertambahan pengalaman atau usia dan proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan 33 BAB III METODE PENCIPTAAN Setiap orang pasti mempunyai kegelisahan terhadap suatu persoalan yang ada didalam dirinya ataupun dilingkungan sekitar, sehingga menumbuhkan gagasan untuk keluar dari kegelisahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak masih terpinggirkan dalam khazanah kesusastraan di Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang sastra anak. Hal

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian BAB I A. Latar Belakang Penelitian Tingkat apresiasi masyarakat tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti rutinitas dari kegiatan Seni Rupa ditengah masyarakat dan pendidikan Seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. Hal ini berhubungan dengan perkembangan teknologi yang menuntut seni untuk tujuan

Lebih terperinci

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Keberadaan fitur kamera dan kualitas kamera yang semakin baik pada ponsel memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk mengabadikan setiap momen atau kejadian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berjudul Representasi Benda dalam Lukisan merupakan pengalaman sebagai

BAB V PENUTUP. berjudul Representasi Benda dalam Lukisan merupakan pengalaman sebagai BAB V PENUTUP Tugas akhir ini merupakan karya ilmiah berupa tulisan laporan penciptaan karya seni rupa yang harus diselesaikan sebagai salah satu syarat guna menuntaskan studi pada jenjang S1 mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. sesuatu yang luar biasa jika ada niat atau keinginan untuk mewujudkannya.

BAB V KESIMPULAN. sesuatu yang luar biasa jika ada niat atau keinginan untuk mewujudkannya. BAB V KESIMPULAN Banyak hal yang bisa penulis tarik sebagai kesimpulan setelah menjalani proses Tugas Akhir ini, terutama dalam proses pencarian ide dan perwujudannya. Sempat ada hambatan ketika pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN A. Kelompok Data berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Media cetak adalah sebuah media yang memiliki fungsi sebagai penyampaian informasi yang memiliki manfaat dan terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 lalu merupakan tahun yang cukup penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut bertepatan dengan dilaksanakan pemilihan umum yang biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan mengolah benda-benda dan kekayaan alam lingkungan sekitar kita menjadi suatu benda yang mempunyai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Batasan Masalah Karya seni mempunyai pengertian sangat luas sehingga setiap individu dapat mengartikannya secara berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi yang diciptakan oleh sastrawan melalui kontemplasi dan suatu refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dapat merubah pola hidup manusia maupun nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dapat merubah pola hidup manusia maupun nilainilai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dapat merubah pola hidup manusia maupun nilainilai suatu budaya. Seseorang dapat dengan mudah memperoleh sesuatu yang ada dipikirannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

2014 SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

2014 SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Pesatnya perkembangan dunia fotografi menjadikan sebuah bidang yang sangat luas dengan aspek-apek kehidupan didalmnya. Kebutuhan manusia akan dunia fotografi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu

Lebih terperinci

GUDANG GARAM INDONESIA ART AWARD 2015

GUDANG GARAM INDONESIA ART AWARD 2015 1 GUDANG GARAM INDONESIA ART AWARD 2015 Indonesia Art Award adalah program Yayasan Seni Rupa Indonesia yang diselenggarakan sejak 1994, berawal dengan nama Phillip Morris Indonesia Art Awards, bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Galeri adalah selasar atau tempat, dapat pula diartikan sebagai tempat yang memamerkan karya seni tiga dimensional karya seorang atau sekelompok seniman atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Raymond Williams dalam Komarudin (2007: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Raymond Williams dalam Komarudin (2007: 1). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akibat dari pesatnya arus industri dan urbanisasi yang menuju pada modernitas, kebudayaan telah mengalami perubahan perkembangan, serta pergeseran dalam wujud,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer,

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keinginan seseorang untuk bercerita tentang suatu pengalaman ekspresi diri, peristiwa yang aktual, nostalgia, menjadikan foto sebagai media yang akurat untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Batik merupakan salah satu warisan leluhur Indonesia yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia, tetapi banyak masyarakat yang belum mengerti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Persiapan 1. Ide Kegemaran penulis pada desain khususnya ilustrasi secara digital, menjadikan semangat untuk terus berkarya. Proses pengolahan gambar pada media komputer dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. fotografi pada akhirnya semakin luas peranannya di semua disiplin Ilmu

BAB V PENUTUP. fotografi pada akhirnya semakin luas peranannya di semua disiplin Ilmu BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pesatnya perkembangan dunia fotografi dewasa ini diiringi dengan kemajuan teknologi, dimulai dari penemuan camera obscura hingga penemuan digital fotografi, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ciri khas merupakan tuntutan dalam derasnya persaingan industri media massa yang ditinjau berdasarkan tujuannya sebagai sarana untuk mempersuasi masyarakat. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era modern ini setiap wilayah sedang mengembangkan potensi budaya dan kesenian yang warisankan oleh genersi sebelumnya. Seni sendiri terbagi dalam bebepa jenis antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,

Lebih terperinci

STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA SILABUS PENDIDIKAN SENI RUPA ANAK USIA DINI. Jam 2 x 50. Usia Dini

STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA SILABUS PENDIDIKAN SENI RUPA ANAK USIA DINI. Jam 2 x 50. Usia Dini STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA SILABUS PENDIDIKAN SENI RUPA ANAK USIA DINI SEMESTER 6 Pendidikan Seni Rupa Anak Usia Dini Jam 2 x 50 Nama Mata Kuliah : Pendidikan Seni Rupa Anak Usia Dini Kode Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desain Komunikasi Visual (DKV) yang sebelumnya popular dengan sebutan Desain Grafis selalu melibatkan unsur-unsur seni rupa (visual) dan disiplin komunikasi, Semenjak

Lebih terperinci

INDONESIA ART AWARDS 2013

INDONESIA ART AWARDS 2013 1 INDONESIA ART AWARDS 2013 Yayasan Seni Rupa Indonesia Indonesia Art Award adalah program Yayasan Seni Rupa Indonesia yang diselenggarakan sejak 1994, mula- mula dengan nama Phillip Morris Indonesia Art

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah sudah menjadi sempit. Interaksi antar manusia dalam wujud tertentu sudah tidak dapat dibatasi

Lebih terperinci

2014 GUNUNG KRAKATAU SEBAGAI IDE BERKARYA SENI GRAFIS

2014 GUNUNG KRAKATAU SEBAGAI IDE BERKARYA SENI GRAFIS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni selalu berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia sejak saat adanya peradaban manusia dan akan terus berkembang sampai masa yang akan

Lebih terperinci

HANDOUTS MK. KRITIK SENI

HANDOUTS MK. KRITIK SENI HANDOUTS MK. KRITIK SENI Minat Kajian Seni Pertunjukan Dr. R.M. Pramutomo Isi Mata Kuliah Pemahaman terhadap : tujuan kritik, Peralatan kritik, tipe kritik seni, sebagai proses apresiasi menuju tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBYEK POPULASI PENELITIAN. terdokumentasikan di sekretariat lomba, Kantor Bidang Pendidikan Dasar Dinas

BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBYEK POPULASI PENELITIAN. terdokumentasikan di sekretariat lomba, Kantor Bidang Pendidikan Dasar Dinas 75 BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBYEK POPULASI PENELITIAN Karya-karya peserta lomba lukis sebagai subyek penelitian terdokumentasikan di sekretariat lomba, Kantor Bidang Pendidikan Dasar Dinas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULLUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULLUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULLUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2017 DESKRIPSI KARYA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami banyak perkembangan dan ini merupakan hasil dari usaha manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

V. PENUTUP. A. Kesimpulan

V. PENUTUP. A. Kesimpulan V. PENUTUP A. Kesimpulan Menciptakan karya seni memerlukan banyaknya pertimbangan dari berbagai aspek, termasuk keseimbangan antara visualisasi karya yang didukung oleh pemahaman dari aneka referensi.

Lebih terperinci

BAB II ORISINALITAS (STATE OF THE ART)

BAB II ORISINALITAS (STATE OF THE ART) BAB II ORISINALITAS (STATE OF THE ART) Kajian tentang poin State of the Art merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu proses penulisan karya ilmiah, mengingat bahwa di poin State of the Art inilah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Zimmerer, Scarborough, & Wilson dalam Wijatno (2009: 42) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan suatu gagasan atau ide baru untuk menemukan cara-cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin terdengar biasa di telinga, sebutan yang sepintas telah biasa didengar di berbagai tempat

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat dalam kampanye sosial hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah mengkampanyekan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki cita rasa dan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki cita rasa dan potensi 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya setiap manusia memiliki cita rasa dan potensi pengungkapan perasaan melalui karya seni. Filsuf Italia Benedetto Croce (1866-1952) dalam The (1976:75)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi menjadi komponen penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Kenyataan seni selalu menyertai manusia sejak dari permulaan, tidak sedikit membangkitkan kesadaran untuk membawa seni ke dalam proporsi sewajarnya, di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Di Indonesia salah satu kota yang dikenal sebagai pusat fashion adalah kota Bandung. Kota ini menjadi salah satu kota yang dinamis dalam hal mode bahkan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas sehingga tidak

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas sehingga tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan banyaknya kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas sehingga tidak terjadinya suatu kelangkaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Tato merupakan salah satu karya seni rupa dua dimensi yang layak untuk dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh yang dapat dikatakan sangat signifikan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh yang dapat dikatakan sangat signifikan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi komunikasi memberikan pengaruh yang dapat dikatakan sangat signifikan terhadap perkembangan dunia kreatif termasuk advertising

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan istilah seniman. Pada umumnya, seorang seniman dalam menuangkan idenya menjadi sebuah karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seni merupakan salah satu konsep yang sulit untuk didefinisikan. Karena sulitnya, maka pengertian seni sering merujuk ke arah konsep metafisik, padahal pada

Lebih terperinci

BAB I I.PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I I.PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I I.PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belakangan ini banyak sekali kejadian di masyarakat ramai membicarakan isu - isu yang terjadi, mulai dari isu teknologi, politik, intertainment, social, budaya dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sikap yang melatarbelakangi gagasan sebuah karya seni.

BAB V PENUTUP. sikap yang melatarbelakangi gagasan sebuah karya seni. BAB V PENUTUP Seperti yang telah diuraikan dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, karya seni merupakan hasil ungkapan yang ditimbulkan dari kesadaran terhadap apa saja yang terjadi maupun yang telah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan negara-negara lain di dunia, tak terkecuali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pada dasarnya adalah suatu bentuk ungkapan (ekspresi) dan memiliki beberapa fungsi, bukan saja bersifat pribadi tetapi juga bersifat sosial. Sampai saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran

Lebih terperinci

REDESAIN PUSAT KESENIAN JAKARTA - TAMAN ISMAIL MARZUKI (PKJ - TIM)

REDESAIN PUSAT KESENIAN JAKARTA - TAMAN ISMAIL MARZUKI (PKJ - TIM) LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN PUSAT KESENIAN JAKARTA - TAMAN ISMAIL MARZUKI (PKJ - TIM) Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 110 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang tidak menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Perkembangan dunia kesenirupaan saat ini sudah sangat pesat sekali dengan inovasi bahan dan media dari karya seni rupa yang sudah beragam dan kadang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fotografi merupakan teknik yang digunakan untuk mengabadikan momen penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena melalui sebuah foto kenangan demi kenangan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu pesat khususnya dalam media yakni, media cetak, media online ataupun media elektronik.

Lebih terperinci

GALLERY PHOTOGRAPHY IN YOGYAKARTA

GALLERY PHOTOGRAPHY IN YOGYAKARTA TUGAS AKHIR PERIODE 111 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GALLERY PHOTOGRAPHY IN YOGYAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Modern Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan ini menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan ini menggunakan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengolahan data Penelitian yang dilaksanakan ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Sebagaimana dikemukakan oleh Surachmad (1990 : 140 ) yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang fenomena kesusastraan tentu tidak lepas dari kemunculannya. Hal ini disebabkan makna yang tersembunyi dalam karya sastra, tidak lepas dari maksud pengarang.

Lebih terperinci

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi seni adalah sebagai media komunikasi, dimana dalam setiap unsur seni memiliki pesan yang ingin dikomunikasikan kepada penikmatnya, baik tersirat

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN. Pendidikan Seni Rupa untuk Anak Usia Dini I

SILABUS PERKULIAHAN. Pendidikan Seni Rupa untuk Anak Usia Dini I SILABUS PERKULIAHAN Pendidikan Seni Rupa untuk Anak Usia Dini I Kode Mata Kuliah/SKS : UD 204/2SKS Oleh: Ardiyanto, M.Sn Helmi PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat BAB V PENUTUP Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa karya seni lahir dari adanya proses cipta, rasa, dan karsa yang bertolak dari sebuah rangsangan

Lebih terperinci