Keragaan Agronomi dan Ekonomi Sistem Usahatani Jagung Hibrida di Sulawesi Selatan
|
|
- Iwan Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Keragaan Agronomi dan Ekonomi Sistem Usahatani Jagung Hibrida di Sulawesi Selatan Hadijah, AD 1) dan Zulkifli Zaini 2) 1)Peneliti Balai Penelitian Tanaman Serealia dan 2) Peneliti Puslitbangtan Abstrak Sistem produksi jagung sangat beragam tergantung agroekosistem, pola tanam dan pilihan manajement pengelolaan yang selanjutnya rekomendasi pemupukan jagung masih bersifat nasional. Untuk mendapatkan rekomendasi pemupukan jagung hibrida spesifik lokasi diadakan penelitian yaitu mengevaluasi kelayakan agronomi dan ekonomi pemupukan hara spesifik lokasi berdasarkan perangkat lunak nutrient manager di Kabupaten Bone yang merupakan salah satu wilayah pengembangan jagung yang terluas di Sulawesi Selatan. Dari 27 kecamatan di Kabupaten Bone dipilih Kecamatan Dua BoccoE mewakili lahan tadah hujan. Survei dilakukan dengan wawancara dengan pemuka masyarakat sebagai key informan dan petani jagung 20 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem produksi jagung pada lahan sawah tadah hujan dengan indeks pertanaman 3 x pertahun (50 %) dan pada lahan kering 2 x pertahun (70 %), varietas jagung hibrida yang ditanam petani adalah BISI 2 (50 %), Jaya Sulawesi (40 %) dan SHS-2 (10 %). Produksi rata-rata diperoleh petani pada musim hujan 7,82-7,83 t/ha, musim kemarau 5,80-5,91 t/ha. Secara finansial keuntungan yang diperoleh petani pada musim hujan rata-rata Rp ,-/ha sedang pada musim kemarau rata-rata Rp ,-/ha. Secara ekonomis usahatani jagung hibrida baik diusahakan dan dikembangkan pada wilayah yang potensil untuk jagung karena menguntungkan petani. Kata Kunci: Keragaan, jagung hibrida, kelayakan usahatani Pendahuluan Dalam perekonomian nasional, jagung merupakan komoditas kedua terpenting setelah padi. Walaupun produksi jagung meningkat dengan laju rata-rata 7,6% selama kurun waktu , tetapi produksi jagung masih belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, terutama untuk bahan baku industri pakan, makanan, dan minuman yang meningkat sekitar 10%/tahun. Dengan demikian, produksi jagung mempengaruhi kinerja industri peternakan yang merupakan sumber utama protein masyarakat. Ditinjau dari sumberdaya lahan dan ketersediaan teknologi, terutama varietas unggul, Indonesia memiliki peluang untuk berswasembada jagung dan bahkan berpeluang pula menjadi pemasok di pasar dunia mengingat makin meningkatnya permintaan dan makin menipisnya volume jagung di pasar internasional. Untuk mengimbangi permintaan pasar, maka perlu adanya upaya dalam pengembangan jagung baik produksi maupun produktivitasnya secara meluas ditingkat petani melalui sekolah lapang SLPTT dengan penerapan teknologi pemupukan dan penggunaan varietas hibrida. Dalam lima tahun terakhir, dengan semakin gencarnya promosi penjualan benih hibrida jagung, menyebabkan di beberapa sentra produksi, penggunaan hibrida jagung telah mencapai 70% dari areal pertanaman (Kasryno et al., 2007). Perubahan teknik produksi jagung, dari jagung varietas komposit ke jagung varietas hibrida, juga merubah manajemen pengelolaan tanaman seperti penggunaan pupuk nitrogen (N) yang lebih tinggi, jarak tanam yang lebih rapat, penanaman benih tunggal, dan peningkatan penggunaan herbisida. 627
2 Provinsi Sulawesi Selatan merupakan provinsi penghasil jagung terbesar di wilayah Indonesia Timur. Dalam periode , luas areal pertanaman jagung di Sulawesi Selatan meningkat dengan laju pertumbuhan 5,84%/tahun, produksi jagung meningkat 1,56%/tahun, dan produktivitas meningkat 0,98%/tahun (Tabel 1). Rendahnya peningkatan produktivitas mengindikasikan bahwa penerapan teknologi ditingkat petani masih rendah sehingga produktivitas jagung yang diperoleh masih rendah (3,26 t/ha) dibandingkan potensi hasil yang telah dihasilkan oleh balai penelitian (varietas komposit berkisar 7 8 t/ha, hibrida berkisar 9 12 t/ha). Rendahnya produktivitas yang dicapai ditingkat petani karena teknologi yang digunakan belum memadai terutama penggunaan pupuk dan varietas unggul baru/hibrida. Pemupukan merupakan suatu cara untuk meningkatkan produksi, efisiensi pemupukan mutlak diperlukan dalam budidaya jagung karena hal tersebut sangat menentukan produktivitas tanaman dan pendapatan yang akan diperoleh. Rekomendasi pemupukan jagung masih bersifat nasional, belum mempertimbangkan status hara tanah, atau sesuai kebutu-han tanaman. Konsep mengenai pemupukan hara spesifik lokasi baru dikembangkan untuk padi lahan sawah irigasi yang saat ini menjadi salah satu komponen teknologi dalam pendekatan Pengelolaan sumberdaya dan Tanaman Terpadu (PTT) padi. Di Amerika Serikat konsep ini telah dikembangkan sebagai dasar pemupu -kan jagung dengan memperhitungkan potensi hasil dan senjang hasil sebagai dasar dalam rekomendasi spesifik lokasi. Suatu pendekatan baru mengenai rekomendasi pupuk telah dikemukakan dalam model QUEFTS yang dikembangkan pada pertanaman jagung di Afrika Timur (Janssen et. al., 1999) yang kemudian dimodifikasi menjadi pendekatan pengelolaan hara spesifik lokasi untuk tanaman padi (Dobermann et. al., 2002; Witt et. al., 2002.) Pendekatan ini mencoba untuk mengkuantifikasi kebutuhan hara N, P, dan K secara simultan berdasarkan target hasil yang dapat dicapai. Tabel 1. Luas panen, produksi dan produktivitas jagung di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Luas panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas (t/ha) , , , , , , ,70 Rataan ,26 Laju Pertumb(%) 5,84 1,56 0,98 Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Provinsi Sulawesi Selatan (Data sekunder setelah diolah) 628
3 Konsumsi pupuk dalam sistem produksi jagung berkaitan erat dengan kondisi agro-ekologi dan kebutuhan tanaman. Adopsi jagung varietas hibrida berdaya hasil tinggi, secara umum telah memacu petani untuk meningkatkan produksinya mirip de-ngan revolusi hijau pada tanaman padi. Provinsi Sulawesi Selatan secara administratif terdiri dari 21 kabupaten, salah satu kabupaten yang potensial untuk tanaman jagung baik pada lahan sawah tadah hujan maupun lahan kering yaitu Kabupaten Bone. Kabupaten Bone secara administratif terdiri dari 27 kecamatan dengan luas persawahan ha dan tegalan/ladang ha yang merupakan areal potensial untuk tanaman pangan khususnya jagung pada setiap kecamatan. Rataan produktivitas jagung di Sulawesi Selatan 3,26 t/ha dan di Kabupaten Bone baru mencapai 2,69 t/ha. Dalam kondisi demikian terdapat senjang hasil yang cukup berarti antara produktivitas di tingkat provinsi dan kabupaten sebesar 0,57 t/ha. Senjang hasil antara produktivitas di tingkat provinsi dan hasil penelitian dan potensi hasil jagung hibrida sangat banyak berkisar 5-6 ton/ha. Oleh karena itu perlu ditelusuri penyebab rendahnya produksi baik dari segi keragaan agronomisnya maupun dari segi ekonomi yang berdampak terhadap pendapatan petani. Bahan dan Metode Penelitian dilaksanakan secara bertahap yaitu dengan pengumpulan data sekunder dan primer. Dari data sekunder tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dipilih Kabupaten Bone, kemudian dipilih Kecamatan Dua Boccoe sebagai lokasi survei karena dianggap dapat mewakili secara umum Kabupaten Bone dengan melihat areal panen, produksi dan produktivitasnya selain itu merupakan wilayah pengembangan tanaman jagung hibrida pada lahan sawah tadah hujan dengan topografi datar. Data primer dilaksanakanm dengan mengadakan survei intensif pada lokasi yang telah dipilih tersebut. Survei awal yaitu dengan mengadakan wawancara dengan pemuka masyarakat sebagai informasi kunci (key informan) dan dilanjutkan dengan wawancara dengan 20 orang petani sebagai responden. Data primer yang telah dikumpulkan ditabulasi dan dianalisis secara sederhana dengan menghitung nilai rata-rata : biaya, produksi, keuntungan serta permasalahan yang dihadapi petani. Hasil dan Pembahasan Karakteristik Petani Responden Umumnya petani yang bertanam jagung di Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone adalah laki-laki dengan umur berkisar tahun, berpendidikan sebagaian besar tingkat Sekolah Dasar (90%) dan selebihnya SLTA (10 %) dengan pengalaman bertanam jagung kurang dari 5 tahun yang jumlahnya terbanyak (80 %) dan selebihnya (20%) dengan pengalaman berkisar 6 10 tahun. Generasi muda yang berpengalaman kurang dari lima tahun mulai bertanam jagung hibrida karena tertarik dengan produksi tinggi dibanding varietas jagung komposit (Tabel 2). Lahan yang digarap untuk usahatani jagung umumnya hak milik dan sebagian oleh penyakap/bagi hasil dengan pola tanam utama adalah jagung terus menerus (70 %) dan sebagian kecil dengan pola tanam padi jagung dan padi-jagung-jagung. Rata-rata luas garapan yang dikelola petani untuk tanaman jagung seluas 0,88 ha. 629
4 Tabel 2. Karakteristik petani responden di Kecamatan Dua BoccoE Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan Jenis kelamin Karakteristik Kecamatan Dua Boccoe (n = 20) Jumlah % Laki-laki Wanita 0 0 Umur (tahun) > Pendidikan SD SLTP 0 - SLTA 2 10 Pengalaman sebagai petani (tahun) > Pola tanam utama Padi gogo-jagung 3 15 Padi gogo-jagung-jagung 3 15 Jagung terus menerus Rataan luas lahan garapan (ha) 0,88 Keragaan Agronomi Jagung Hibrida 630
5 Sistem produksi jagung. Di Kabupaten Bone khususnya di Kecamatan Dua Boccoe jagung umumnya ditanam pada lahan sawah tadah hujan dengan indeks pertanaman yang terbanyak 3 x pertahun (55 %) (Tabel 3). Tabel 3. Sistem produksi jagung di Kecamatan Dua BoccoE Kabupaten Bone,Provinsi Sulawesi Selatan, 2010 U r a i a n Jumlah % Sistem produksi : Lahan kering 0 0 Lahan sawah tadah hujan Indeks pertanaman Benih dan varietas unggul baru x pertahun x pertahun x pertahun Luas tanam jagung/kk (ha) Musim (MH) Musim (MK) Hujan Kemarau 0,90 0,86 Di tingkat petani varietas jagung hibrida yang banyak ditanam di Kecamatan Dua Boccoe adalah BISI 2 ( 50 %), Jaya Sulawesi (40 %) dan SHS -2 (10 %), baik pada waktu tanam musim hujan maupun musim kemarau. Benih diperoleh petani yaitu dengan membeli dikios/pedagang (50 %) dan dari kelompok Tani (50%), lain halnya di. Berdasarkan pengalaman petani pada awal mereka mulai tanam jagung hibrida (2004/2005) beragam tergantung dari promosi atau bantuan yang diperoleh baik dari pengusaha maupun dari Dinas Pertanian, antara lain: N32, Cap Kuda, Nusantara 1, Jaya 1(Jaya Sulawesi) dan Bisi 2 (Tabel 4). Menurut pengalaman petani yang paling bagus adalah BISI 2 karena penampilan tanaman kuat dan produksi tinggi dibanding yang lainnya. Tabel 4. Penggunaan varietas jagung hibrida ditingkat petani di Kecamatan Dua BoccoE Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan,2010 U r a i a n Jumlah % Varietas, MH P Bisi C SHS Jaya Sulawesi 8 40 Varietas, MK SHS Bisi Jaya Sulawesi 8 40 Sumber benih Kios/Pedagang Kelompok Tani Benih (kg/ha) MH 16,50 MK 17,25 Harga benih (Rp/kg) Penyiapan Lahan, Waktu tanam dan populasi tanaman. Di Kecamatan Dua Boccoe umumnya petani menanam jagung pada musim hujan bulan Desember dan panen bulan Maret, untuk musim kemarau bulan April/Mei dan panen Juli/Agustus dan untuk tanam berikutnya pada bulan September dan panen November/ Desember jika hujan turun dan mencukupi. 631
6 Persiapan lahan untuk ditanami jagung umumnya tanpa olah tanah (TOT) atau olah tanah minimum (OTM) dengan herbisida baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Jumlah biaya yang dikeluarkan oleh petani pada musim hujan sejumlah Rp ,- dan pada musim kemarau sejumlah Rp ,-/ ha. Rata-rata petani menanam benih jagung 1 biji/lubang dengan jarak tanam bervariasi sehingga populasi tanaman bervariasi. Dengan jarak tanam 75 cm x 20 cm (Legowo 2) diperoleh populasi tanaman/ha (Tabel 5). Pengelolaan hara dan air Petani dalam mengelola tanamannya sebagian besar menggunakan pupuk organik yang berasal dari kotoran ayam. Kotoran ayam lebih mudah diperoleh dibanding kotoran sapi oleh karena petani dapat membeli dengan murah dari pedagang pengumpul desa yang membawa jagung ke Kabupaten Sidenreng Rappang. Kabupaten tersebut merupakan daerah penghasil telur ayam sehingga jagung dari Kabupaten Bone banyak dibawa kesana dan sekembalinya pedagang memuat kotoran ayam yang nantinya dijual kepetani. Di Kecamatan Dua Boccoe,harga pakan ditingkat petani adalah rata-rata Rp.94,75/kg Tabel 5. Jarak tanam, populasi dan biaya tanam jagung di Kecamatan Dua BoccoE, Kabupaten Bone, Provinsi SulawesiSelatan.2010 U r a i a n Jumlah (n =20) % Jumlah benih/lubang 1 benih/lubang benih/lubang 0 0 Jarak tanam (40x20)x80cm (legowo 2) x 20 cm x 25 cm x 40 cm x 20 cm 0 0 Populasi tan./ha (40x25)x75cm (legowo 2) 0 (40x20)x80cm (legowo 2) x 20 cm x 40 cm Biaya tanam (Rp/ha)
7 dengan takaran yang digunakan rata-rata kg/ha. Pupuk kandang tersebut diberikan pada lubang tanam setelah benih jagung ditanam (Tabel 6). dilakukan oleh sebagian besar petani (70 %) dan ada yang mencocor di sekitar tanaman (30%), frekuensi pemberian pupuk 2 kali, yaitu umur tanaman rata-rata 12 hst dan Tabel 6. Penggunaan pupuk organik pada tanaman jagung di Kecamatan Dua BoccoE Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.2010 U r a i a n Jumlah (n=20) % Pemberian pupuk organik Ya Tidak 3 15 Bentuk pukan Kotoran sapi 0 0 Kotoran ayam Ketersediaan Mudah Sukar 3 15 Takaran (kg/ha) Harga pukan sampai di lahan (Rp/kg) 94,75 Harga pukan (Rp/ha) Biaya aplikasi pukan (Rp/ ha) Penggunaan pupuk anorganik/kimia pada tanaman jagung di Kecamatan Dua Boccoe dengan menggunakan Urea 347,50 kg/ ha, SP-36 57,50 kg/ha, Ponska 67,50 kg/ha, selain itu ada yang menggunakan ZA 12,50 kg/ ha. Jumlah biaya yang dikeluarkan petani untuk pupuk kimia tersebut sejumlah Rp ,-/ha dengan biaya aplikasi Rp ,-/ha,- (Tabel 7). Pemberian pupuk anorganik dengan cara ditugal disamping lubang tanaman oleh umur 31,5 hst (25 %)(Tabel 8). Umumnya petani menanam jagung dengan mengandalkan air hujan dan sisa tanaman dijadikan sebagai mulsa untuk mencegah penguapan pada musim kemarau. Pengendalian hama, penyakit dan gulma. Berdasarkan informasi dari petani bahwa hama yang sering menyerang tanaman jagung di Kecamatan Dua Boccoe adalah belalang, penggerek tongkol. Kemudian penyakit 633
8 Tabel 7. Penggunaan pupuk kimia pada tanaman jagung di Kecamatan Dua BoccoE KabupatenBone, Provinsi Sulawesi Selatan U r a i a n Jumlah (kg/ha) Biaya (Rp/ha) Pemupukan Urea 347, SP-36 57, KCl 0 0 Ponska 67, ZA 12, ,50 Biaya pupuk (Rp/ha) Biaya aplikasi (Rp/ha) Tabel 8. Cara, frekuensi, dan takaran pemberian pupuk kimia pada tanaman jagung di Kecamatan Dua Bocc0E, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.2010 U r a i a n Jumlah(n=20) % Cara pemberian pupuk Ditugal di samping lubang tanaman Ditugal di samping lubang tanaman, kemudian ditutup 0 0 Dicocor 6 30 Frekuensi pemberian pupuk urea 1 kali kali Waktu pemberian pupuk urea Pemberian I (HST) 12 - Pupuk susulan (HST) 31,5 - Takaran pupuk urea Pemberian I (kg/ha) 338,23 Pupuk susulan (kg/ha) 146,75 yang sering muncul adalah bercak daun dan busuk pelepah. Untuk mengantisipasi hal tersebut disarankan petani melakukan pengendalian termasuk gulma, hama dan penyakit. Dalam pengendalian hama penyakit petani mengeluarkan biaya sebesar Rp ,-/ha dan untuk gulma sejumlah Rp ,-/ha. Panen dan produksi jagung hibrida. Produksi jagung hibrida yang diperoleh pada musim hujan lebih tinggi dibanding musim kemarau yaitu rata-rata 7,82 t/ha dan 5,92 t/ha. Akan tetapi har-ga jagung lebih murah pada waktu hasil panen musim hujan yaitu Rp.1.535,-/kg dibanding pada hasil panen mu- 634
9 sim kemarau yaitu Rp 1.720,-/kg. Terjadinya perbedaan harga yang cukup besar disebabkan kadar air yang masih tinggi, serta kebutuhan petani mendesak dan tidak tersedianya tempat penyimpanan hasil dalam skala luas. Keragaan Ekonomi Sistem Usahatani Jagung Hibrida Untuk mengetahui suatu usahatani menguntungkan yaitu dengan menghitung semua biaya-biaya yang dikeluarkan (pembelian sarana produksi dan upah tenaga kerja) dan penerimaan dari nilai hasil produksi yang di-peroleh. Berdasarkan hasil analisis usahatani jagung hibrida di Kecamatan Dua Boccoe dapat diketahui bahwa total biaya produksi yang dikeluarkan sejumlah Rp ,-/ha dengan penerimaan sejumlah Rp ,- /ha sehingga diperoleh keuntungan sejumlah Rp ,-/ha pada hasil panen musim hujan. Sedang keuntungan yang diperoleh pada hasil panen musim kemarau sejumlah Rp ,-/ha. Selanjutnya untuk mengetahui secara ekonomis usahatani jagung menguntungkan yaitu dengan hasil analisis R/C rasio diperoleh nilainya lebih besar dari satu (>1), jadi terlihat bahwa usahatani jagung hibrida yang diusahakan pada musim hujan dan musim kemarau adalah menguntungkan petani (Tabel 9). Tabel 9. Analisis finansial usahatani tanaman jagung di musim hujan dan musim kemarau, Kecamatan Dua BoccoE, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan Uraian Komponen Biaya (Rp/ha) Saprodi MH Musim tanam Benih Herbisida Pratanam Kontak/penyiangan Pupuk organic Pupuk anorganik Pestisida (Rp/ha) Total saprodi Total tenaga kerja (tanam, memupuk,panen dan b.angkut) MK Total Biaya Komponen Pendapatan Produksi (kg/ha) Harga jagung kering panen (Rp/kg) Penerimaan (Rp/ha/musim) Keuntungan Finansial Keuntungan atas Biaya Tunai (Rp/ha/musim) R/C ratio 2,41 2,11 635
10 Jadi terlihat bahwa usahatani jagung hibrida baik diusahakan dan dikembangkan pada wilayah yang potensial untuk jagung, khususnya di lahan sawah tadah hujan. Untuk pengembangannya diperlukan dukungan pemerintah yaitu penyediaan fasilitas pompa terutama pada musim kemarau, alat pemipil, tempat dan alat pengering serta penyimpanan hasil. Kesimpulan 1. Pengalaman petani mulai tanam hirida 2004/2005 dan beragam tergantung dari promosi atau bantuan yang diperoleh baik dari pengusaha maupun dari Dinas Pertanian. antara lain: N32, Cap Kuda, Nusantara 1, Jaya 1(Jaya Sulawesi) dan BISI 2. Yang paling bagus dan disukai adalah BISI 2 karena penampilan tanaman kuat dan produksi tinggi dibanding yang lain. 2. Penanaman jagung pada MH dan MK pada lahan yang tanpa diolah (TOT) atau olah tanah minimum (OTM) dengan herbisida, dengan jumlah biji rata-rata 1 buah dengan jarak tan bervariasi. 3. Petani dalam mengelola tanamannya sebagian besar menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam. Selain pupuk kandang petani juga meng-gunakan pupuk anorganik sejumlah 347,50 kg Urea, SP 36 sejumlah 57,50 kg/ha dan Ponska sejumlah 67,0 kg/ha dan juga ada petani yang menggunakan ZA sejumlah 12,50 kg/ha, dengan demikian rata-rata biaya pemupukan dan aplikasinya sejumlah Rp , -/ha. 4. Jumlah total biaya yang dikeluarkan petani pada MH lebih tinggi dibanding MK, dan produksi yang diperoleh juga tinggi, namun harga dimusim kemarau lebih tinggi dibanding pada musim hujan. Jumlah keuntungan yang diperoleh petani pada MH sejumlah Rp ,- dan pada MK sejumlah Rp ,- 5. Besarnya senjang hasil dan keuntungan yang diperoleh antara MH dan MK memerlukan dukungan dari pemerintah seperti penyediaan pompa air pada musim kemerau dan tempat pengeringan dan penyimpanan hasil. Dengan adanya fasilitas tersebut maka jagung dapat dikembangkan pada areal yang lebih luas, sehingga pendapatan petani khususnya dapat meningkat dan masyarakat di pedesaan pada umumnya. Daftar Pustaka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Statistik Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar. Dobermann, A. T. Arkebauer, K.G. Casman, R.A. Drijber, J.L. Lindquist, J.E. Specht, D.T. Walters, H. Yang, D. Miller, D.L. Binder, G. Teichmeier, R.B. Ferguson, and C.S. Wortmann Understanding corn yield potential in different environments. P In L.S. Murphy (ed.) Fluid focus: the third decade. Proceedings of the 2003 Fluid Forum, Vol. 20. Fluid Fertilizer Foundation, Manhaatan, KS. Janssen BH, Guiking FCT, van der Eijk D, Smaling EMA, Wolf J, van Reuler H A system for quantitative eva- 636
11 luation of the fertility of tropical soils (QUEFTS). Geoderma. 46: Kasryno, F., E. Pasandaran, Suyamto, dan M.O. Adnyana Gambaran umum ekonomi jadung Indonesia. Dalam Buku Jagung. Teknik Produksi dan Pengembangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Litbang Pertanian. Hal Witt, C., V. Balasubramanian, A. Dobermann and R.J. Buresh Nutrient management. p In T.H. Fairhurst and C. Witt (ed) Rice: a practical guide to nutrient management. PPI/PPIC, IRRI, Singapore, Manila. 637
DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1
DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1 Balai Penelitian Tanaman Serealia 2 Balai Pengkajian teknologi Pertanian
Lebih terperinciTAKARAN PUPUK N, P, K, DAN S TANAMAN JAGUNG PADA BEBERAPA JENIS TANAH DI SULAWESI SELATAN
Seminar Nasional Serealia, 2013 TAKARAN PUPUK N, P, K, DAN S TANAMAN JAGUNG PADA BEBERAPA JENIS TANAH DI SULAWESI SELATAN Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Pemupukan berimbang adalah
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT
Seminar Nasional Serealia, 2013 KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT Syuryawati, Roy Efendi, dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Untuk
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA
Seminar Nasional Serealia, 2013 PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA Muhammad Thamrin dan Ruchjaniningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciPENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2
PENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2 M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilakukan di Desa Manggalung, Kecamatan Mandalle, Kabupaten
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN
ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN Bunyamin Z. dan N.N. Andayani Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Jagung sebagian besar dihasilkan pada lahan kering dan lahan
Lebih terperinciKERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING
Seminar Nasional Serealia, 2013 KERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING Syuryawati Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Lebih terperinciEfektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering
Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering Abstrak Sumanto 1) dan Suwardi 2) 1)BPTP Kalimantan Selatan, Jl. Panglima Batur Barat No. 4, Banjarbaru 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciAnalisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara
Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. Sondakh 1), dan Andi Tenrirawe 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciSEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
RAKITAN TEKNOLOGI SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN Bogor,
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK
TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK Pengembangan pertanaman jagung akan lebih produktif dan berorientasi pendapatan/agribisnis, selain
Lebih terperinciKERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG
KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG Moh. Saeri dan Suwono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Sampang merupakan salah satu
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI JAGUNG TERHADAP KOMPONEN TEKNOLOGI PETANI PADA LAHAN SAWAH di KABUPATEN GOWA DAN TAKALAR
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 ANALISIS USAHATANI JAGUNG TERHADAP KOMPONEN TEKNOLOGI PETANI PADA LAHAN SAWAH di KABUPATEN GOWA DAN TAKALAR Margaretha SL, Syuryawati dan Arsyad Biba
Lebih terperinciBUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG) SUSMAWATI WIDYAISWARA MUDA
BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG) SUSMAWATI WIDYAISWARA MUDA Jagung berperan penting dalam perekonomian nasional dengan berkembangnya industry pangan yang ditunjang oleh teknologi budidaya
Lebih terperinciINOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG
8 Highlight Balitsereal 2008 INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG PTT Jagung pada Lahan Sawah Sub Optimal Untuk peningkatan produksi jagung, komponen-komponen teknologi yang telah dihasilkan dari penelitian
Lebih terperincisosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.
85 VI. KERAGAAN USAHATANI PETANI PADI DI DAERAH PENELITIAN 6.. Karakteristik Petani Contoh Petani respoden di desa Sui Itik yang adalah peserta program Prima Tani umumnya adalah petani yang mengikuti transmigrasi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU
Seminar Nasional Serealia, 2013 EFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU Hasnah Juddawi dan Novia Qomariyah Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciWilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung
Wilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung Zubachtirodin, M.S. Pabbage, dan Subandi Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros PENDAHULUAN Jagung mempunyai peran strategis perekonomian nasional, mengingat
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR Amir dan M. Basir Nappu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA
PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk
Lebih terperinciProspek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara
Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. W. Rembang 1), dan Andi Tenrirawe 2) Peneliti pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara 1) Balai Penelitian
Lebih terperinciAnalisis Ekonomi Cara Tanam Cangkul dan Tugal pada Usahatani Jagung Hibrida di Desa Alebo, Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan
Analisis Ekonomi Cara Tanam Cangkul dan Tugal pada Usahatani Jagung Hibrida di Desa Alebo, Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Suharno *), Rusdin *) dan Sumarni Panikkai **) *)Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciPELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN
PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN Rosita Galib dan Sumanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Abstrak.
Lebih terperinciKata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan
INTRODUKSI BEBERAPA JAGUNG KOMPOSIT VARIETAS UNGGUL PADA LAHAN KERING DALAM UPAYA MENUNJANG KEDAULATAN PANGAN DI KABUPATEN SRAGEN (The assessment of introduction of corn composite high yield varieties
Lebih terperinciPENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP
PENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Pengembangan usahatani jagung yang lebih
Lebih terperinciPeluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara
Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), Andi Tenrirawe 2), A.Takdir 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi pertanian Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG
PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG Resmayeti Purba dan Zuraida Yursak Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciPengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) JAGUNG Penyusun Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri Design By WAHYUDI H Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT. Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia
IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Kabupaten Lombok Timur,
Lebih terperinciKERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING
KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING Margaretha SL dan Zubachtirodin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian keragaan usahatani jagung komposit
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR
UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR Amir dan St. Najmah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan pada lahan sawah
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia
TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Teknologi produksi biomas jagung melalui peningkatan populasi tanaman.tujuan pengkajian
Lebih terperinciPedoman Umum. PTT Jagung
Pedoman Umum PTT Jagung Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016 i Pedoman Umum PTT Jagung ISBN: 978-979-1159-31-9 Cetakan pertama: Mei 2009 Cetakan kedua: Februari 2010 Cetakan
Lebih terperinciKAJIAN MODEL PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH MELALUI PERBAIKAN POLA TANAM YANG BERBASIS KEMITRAAN
KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH MELALUI PERBAIKAN POLA TANAM YANG BERBASIS KEMITRAAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENELITI UTAMA: ZAINAL ABIDIN, SP.,MP FOKUS:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
Lebih terperinciKajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi
Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi Syafri Edi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Abstrak Budidaya tanaman jagung di Provinsi Jambi dilaksanakan pada
Lebih terperinciPENGEMBANGAN JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN. Balai Penelitian Tanaman Serealia 2. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT
PENGEMBANGAN JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN Faesal 1, Syuryawati 1 dan Tony Basuki 2 1 Balai Penelitian Tanaman Serealia 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK Penanaman jagung
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA Endang Iriani, Munir Eti Wulanjari dan Joko Handoyo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Tengah Abstrak.
Lebih terperinciKAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA
KAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA Zainal Abidin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara ABSTRAK Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir data
Lebih terperinciI. Pendahuluan. II. Permasalahan
A. PENJELASAN UMUM I. Pendahuluan (1) Padi sawah merupakan konsumen pupuk terbesar di Indonesia. Efisiensi pemupukan tidak hanya berperan penting dalam meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga terkait
Lebih terperinciDENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT
DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT Penerapan Padi Hibrida Pada Pelaksanaan SL - PTT Tahun 2009 Di Kecamatan Cijati Kabupaten Cianjur Jawa Barat Sekolah Lapang (SL) merupakan salah satu metode
Lebih terperinciV. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM
V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM Hingga tahun 2010, berdasarkan ketersediaan teknologi produksi yang telah ada (varietas unggul dan budidaya), upaya mempertahankan laju peningkatan produksi sebesar
Lebih terperinciVI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya
Lebih terperinciKeragaan Galur Jagung Genjah pada Lahan Kering Provinsi Riau
Keragaan Galur Jagung Genjah pada Lahan Kering Provinsi Riau Yunizar dan Jakoni Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Fax. (0761) 674206; E-mail bptpriau@yahoo.com Abstrak Peningkatan produksi jagung
Lebih terperinciKomponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:
AgroinovasI Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Rawa Meningkatkan Produktivitas Dan Pendapatan Petani Di Lampung, selain lahan sawah beririgasi teknis dan irigasi sederhana, lahan rawa juga cukup potensial
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan beras di Indonesia pada masa yang akan datang akan meningkat. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi dengan besarnya konsumsi beras
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Studi kasus Daerah Rawan Pangan)
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Studi kasus Daerah Rawan Pangan) Dr. Aris Slamet Widodo, SP., MSc. Retno Wulandari, SP., MSc. Prodi Agribisnis,
Lebih terperinciV. PERKEMBANGAN PRODUKSI, USAHATANI DAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PENGEMBANGAN JAGUNG
V. PERKEMBANGAN PRODUKSI, USAHATANI DAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PENGEMBANGAN JAGUNG 5.1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung di Jawa Timur dan Jawa Barat 5.1.1. Jawa Timur Provinsi Jawa Timur
Lebih terperinciProgram peningkatan produksi jagung nasional melalui upaya
Evaluasi Penerapan Sistem Pengelolaan Tanaman Jagung secara Terpadu pada Lahan Sawah Tadah Hujan Margaretha Sadipun Lalu dan Zubachtirodin 1 Ringkasan Evaluasi penerapan sistem pengelolaan tanaman jagung
Lebih terperinciPERAN SERTA TERNAK SEBAGAI KOMPONEN USAHATANI PADI UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI
PERAN SERTA TERNAK SEBAGAI KOMPONEN USAHATANI PADI UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MH. Togatorop dan Wayan Sudana Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor ABSTRAK Suatu pengkajian
Lebih terperinciAPLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia
APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Dalam budi daya jagung perlu memperhatikan cara aplikasi pupuk urea yang efisien sehingga pupuk yang diberikan
Lebih terperinciProsiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :
Usaha tani Padi dan Jagung Manis pada Lahan Tadah Hujan untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Kalimantan Selatan ( Kasus di Kec. Landasan Ulin Kotamadya Banjarbaru ) Rismarini Zuraida Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciPENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) JAGUNG Penulis: Hendi Supriyadi Penyunting: Bambang Irawan Nandang Sunandar Disain Layout: Nadimin Saefudin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL
Eko Srihartanto et al.: Penerapan Sistem Tanam Jajar PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL Eko Srihartanto 1), Sri Wahyuni
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM TANAM JAGUNG UMUR GENJAH MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI
KAJIAN SISTEM TANAM JAGUNG UMUR GENJAH MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI Amir dan Baso Aliem Lologau Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Sulawesi Selatan salah satu sentra pengembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi negara berkembang seperti Indonesia landasan pembangunan ekonomi negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman pangan memberikan kontribusi
Lebih terperinciREKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa
REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU Wahyu Wibawa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu Telp. (0736) 23030 e-mail :
Lebih terperinciTUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB
TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (IPPTP)
Lebih terperinciREKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor
REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor Data statistik menunjukkan bahwa dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir, rata-rata
Lebih terperinciSISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH
SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH 11:33 PM MASPARY Selain ditanam pada lahan sawah tanaman padi juga bisa dibudidayakan pada lahan kering atau sering kita sebut dengan budidaya padi gogo rancah. Pada sistem
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI PADI DAN PALAWIJA PADA LAHAN KERING DI KALIMANTAN SELATAN
ANALISIS USAHATANI PADI DAN PALAWIJA PADA LAHAN KERING DI KALIMANTAN SELATAN (Studi Kasus di Desa Budi Mulia, Kabupaten Tapin) Oleh : Adreng Purwoto*) Abstrak Di masa mendatang dalam upaya mencukupi kebutuhan
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Husnarti Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciInovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional
Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional Dewasa ini, Pemerintah Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) ingin mewujudkan Sumsel Lumbung Pangan sesuai dengan tersedianya potensi sumber
Lebih terperinciPENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI BAWANG MERAH LOKAL PALU MELALUI PENDEKATAN PTT DI SULAWESI TENGAH
PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI BAWANG MERAH LOKAL PALU MELALUI PENDEKATAN PTT DI SULAWESI TENGAH Muh. Rusdi, Herman S. dan Ruslan Boy Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciKAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI. Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi
KAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Abstrak. Budidaya tanaman jagung di Provinsi Jambi dilakukan
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH MELALUI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) DI PROVINSI JAMBI
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH MELALUI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) DI PROVINSI JAMBI Julistia Bobihoe dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi
Lebih terperinciPengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan
Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan Anton J. Supit Dewan Jagung Nasional Pendahuluan Kemajuan teknologi dalam budidaya jagung semakin
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK SAPI PADA LAHAN SUB OPTIMAL. Ballitsereal Maros 2) BPTP Nusa Tenggara Timur ABSTRAK
TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK SAPI PADA LAHAN SUB OPTIMAL Faesal 1), Syuryawati 1) dan Evert Hosang 2) 1) Ballitsereal Maros 2) BPTP Nusa Tenggara Timur ABSTRAK Nusa
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN. Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Areal pertanaman jagung di Kalimantan Selatan cukup luas terutama
Lebih terperinciTeknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row
Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row PENDAHULUAN Ubi kayu dapat ditanam sebagai tanaman tunggal (monokultur), sebagai tanaman pagar, maupun bersama tanaman lain
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah tropika seperti di Indonesia.
Lebih terperinciKeragaan Usahatani Kacang Hijau di Lahan Suboptimal Kabupaten Sambas
Keragaan Usahatani Kacang Hijau di Lahan Suboptimal Kabupaten Sambas Rusli Burhansyah 1*, Y. Nurhakim 1, dan Nila Prasetiaswati 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat Jl. Budi Utomo
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS Keberhasilan usahatani yang dilakukan petani biasanya diukur dengan menggunakan ukuran pendapatan usahatani yang diperoleh. Semakin besar pendapatan usahatani
Lebih terperinciPENANAMAN TANAMAN JAGUNG/ System JARWO
PENANAMAN TANAMAN JAGUNG/ System JARWO Oleh : Sugeng Prayogo BP3K Srengat Penanaman merupakan proses pemindahan benih kedalam tanah dengan tujuan agar tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik. Untuk memperoleh
Lebih terperinciVII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG
VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG 7.1 Keragaan Usahatani Padi Varietas Ciherang Usahatani padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani di gapoktan Tani Bersama menurut hasil
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO
Prosiding BPTP Karangploso No. - ISSN: - PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI, MASALAH, DAN PELUANG SUSTAINABILITAS DISTRIBUSI DAN PEMASARAN BENIH SUMBER JAGUNG
IDENTIFIKASI POTENSI, MASALAH, DAN PELUANG SUSTAINABILITAS DISTRIBUSI DAN PEMASARAN BENIH SUMBER JAGUNG Margaretha S.L. dan Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Ketersediaan benih dengan
Lebih terperinciPENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN BULUKUMBA
PENDAMPINGAN SLPTT JAGUNG DI KABUPATEN BULUKUMBA Ir. Andi Darmawida A., dkk I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat akibat bertambahnya jumlah penduduk, kualitas
Lebih terperinciPerkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung
Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Siwi Purwanto Direktorat Budi Daya Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan PENDAHULUAN Jagung (Zea mays) merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pupuk Kompos Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk
Lebih terperinciADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK
ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH Yakob Bunga T, Saidah 1) dan Amran Muis 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah 2)
Lebih terperinciMODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI
MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI Prof. Dr. Marwoto dan Prof. Dr. Subandi Peneliti Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian MALANG Modul B Tujuan Ikhtisar
Lebih terperinciKERAGAAN AGRONOMI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LOKASI SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN TAKALAR
Seminar Nasional Serealia, 2013 KERAGAAN AGRONOMI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LOKASI SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN TAKALAR Amir Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH
Seminar Nasional : Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH Asmarhansyah 1) dan N. Yuliani 2)
Lebih terperinciKebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus meningkat,
Robi'in: Pengujian daya hasil jagung bersari bebas di lokasi Prima Tani Kabupaten Probolinggo 45 Buletin Teknik Pertanian Vol. 14, No. 2, 2009: 45-49 TEKNIK PENGUJIAN DAYA HASIL JAGUNG BERSARI BEBAS (KOMPOSIT)
Lebih terperinciStudi Komposit Potensi Jagung pada Lahan Sawah Tadah Hujan Setelah Pertanaman Padi. Composite Study of Potential Corn The Land After Rice Rainfed
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 13 (2): 103-107 ISSN 1410-5020 Studi Komposit Potensi Jagung pada Lahan Sawah Tadah Hujan Setelah Pertanaman Padi Composite Study of Potential Corn The Land After
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BIMA 1 DI NUSA TENGGARA TIMUR
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BIMA 1 DI NUSA TENGGARA TIMUR Helena Da Silva dan Bambang Murdolelono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK Pengembangan jagung hibrida di
Lebih terperinciPENGATURAN POPULASI TANAMAN
PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PENGATURAN POPULASI TANAMAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 Sesi : PENGATURAN POPULASI
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sawah irigasi sebagai basis usahatani merupakan lahan yang sangat potensial serta menguntungkan untuk kegiatan usaha tani. Dalam satu tahun setidaknya sawah irigasi dapat
Lebih terperinciKeragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara
Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Idris Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara Bptp-sultra@litbang.deptan.go.id Abstrak Penyebaran
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang dikuasainya.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Petani Petani adalah pelaku usahatani yang mengatur segala faktor produksi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kualitas
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
. PENDAHULUAN. Latar Belakang Kesejahteraan dapat dilihat dari tersedianya dan terpenuhinya kebutuhan pangan. Apabila tidak tercukupinya ketersediaan pangan maka akan berdampak krisis pangan. Tanaman pangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju peningkatan produktivitas tanaman padi di Indonesia akhir-akhir ini cenderung melandai, ditandai salah satunya dengan menurunnya produksi padi sekitar 0.06 persen
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura sebagai salah satu subsektor pertanian memiliki peran yang cukup strategis dalam perekonomian nasional. Hal ini tercermin dari perannya sebagai pemenuh kebutuhan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2012 oleh Septima (2012). Sedangkan pada musim tanam kedua penelitian dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Peran tersebut diantaranya adalah mampu memenuhi
Lebih terperinciPENCAPAIAN TARGET SWASEMBADA JAGUNG BERKELANJUTAN PADA 2014 DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIS
BAB III PENCAPAIAN TARGET SWASEMBADA JAGUNG BERKELANJUTAN PADA 2014 DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIS Uning Budiharti, Putu Wigena I.G, Hendriadi A, Yulistiana E.Ui, Sri Nuryanti, dan Puji Astuti Abstrak
Lebih terperinciVI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.
Lebih terperinci1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan
1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Pilih kondisi lahan sawah Anda: O Irigasi O Tadah hujan O Rawa pasang surut Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah individu
Lebih terperinci