PENERAPAN SILA KE 4 dilingkungan JL.GARUDA 2 RT.16 DESA SAPTA MULIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN SILA KE 4 dilingkungan JL.GARUDA 2 RT.16 DESA SAPTA MULIA"

Transkripsi

1 PENERAPAN SILA KE 4 dilingkungan JL.GARUDA 2 RT.16 DESA SAPTA MULIA Disusun oleh: Nama : Erni Puji Astuti NIM : Kelompok : D Program studi : Pendidikan Pancasila Jurusan Nama dosen : S1-TI : Tahajudin Sudibyo, Drs Untuk memenuhi syarat mata kuliah pendidikan pancasila SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

2 ABSTRAK Membahas latar belakang penerapan sila ke 4 dilingkungan jl.garuda 2 Rt.16, karena dilingkungan masyarakat jl.garuda 2 Rt.16 telah menerapkan sila ke 4 dari sila pancasila yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Musyawarah dan gotong royong dilakukan dilingkungan jl.garuda 2 Rt.16 dalam membangun lingkungan yang asri, tertib, aman, nyaman, dan bernilai kemasyarakatan, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama. Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan. Pancasila adalah lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia. Sila dari pancasila yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan adalah sila yang memiliki arti demokrasi dan permusyawaratan, yaitu demokrasi dari, oleh dan untuk rakyat, dan permusyawaratan yang harus menghasilkan keputusan secara bulat, yang kemudian melakukan tindakannya secara bersama-sama yang akan memperoleh hasil sebaikbaiknya didalam keidupan bermasyarakat.

3 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan adalah Kerakyatan yang berke-tuhanan Yang Maha Esa, yang ber- Kemansiaan yang Adil dan Beradab, yang ber-persatuan Indonesia, yang ber-keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Nilai-nilai dari sila ke 4 yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan tidak dapat dipisahkan dengan keempat sila-sila dari pancasila lainnya, karena pancasila merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Dalam hal ini, secara khusus akan dibahas penerapan sila ke 4 dilingkungan jl.garuda 2 Rt.16, karena dilingkungan masyarakat jl.garuda 2 Rt.16 telah menerapkan sila ke 4 dari sila pancasila yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dalam menerapkannya masyarakat dilingkungan jl.garuda 2 Rt.16 melakukan kegiatan yang berhubungan dengan sila ke 4 yaitu musyawarah dalam mengatasi masalah ataupun sesuatu hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan Jl.Garuda 2 Rt.16 dan gotong royong demi terwujudnya lingkungan Jl.Garuda 2 Rt.16 yang asri, tertib, aman, nyaman dan bernilai kemasyarakatan dibandingkan dengan lingkungan Rt. Lainnya. Perwujudan dari penerapan sila ke 4 tersebut membuat masyarakat jl. Garuda 2 Rt.16 menjadi mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan kepentingan bersama untuk keperluan lingkungan jl. Garuda 2 Rt.16, menghormati setiap ide-ide dan setiap keputusan yang dicapai dari hasil musyawarah, dan melakukan kegiatan gotong royong yang telah diatur sesuai jadwalnya dan juga memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk mengkoordinir dalam melaksanakan kegiatankegiatan tersebut.

4 B. Rumusan Masalah Untuk membahas tentang penerapan sila ke 4 dilingkungan jl.garuda 2 Rt.16 terdapat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hubungan antara sila ke 4 didalam lingkungan jl.garuda 2 Rt.16? 2. Apakah kegiatan yang dilakukan masyarakat jl.garuda 2 Rt.16 dalam penerapan sila ke 4? 3. Bagaimana konsekwensi masyarakat yang tidak mengikuti kegiatan penerapan sila ke 4 di Jl.Garuda 2 Rt.16?

5 BAB II PENDEKATAN Pengertian pancasila Pancasila secara etimologis Secara etimologis pancasila berasal dari bahasa sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa prakerta). Menurut Prof. Muhammad Yamin dalam bahasa sansekerta perkataan pancasila ada dua macam arti yaitu: Panca artinya lima Syila dengan huruf i biasa (pendek) artinya batu sendi, alas, atau dasar Syila dengan huruf i panjang artinya peraturan tingkah laku yang penting /baik/senonoh. Kata sila dalam bahasa indonesia menjadi susila artinya tingkah laku yang baik. Maka panca-syila dengan sila huruf i biasa (pendek) artinya berbatu sendi yang lima. Adapun perkataaan panca-syila dengan huruf Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah-laku yang penting (Muhammad Yamin pembahasan pembukaan UUD, Republik Indonesia, hal. 437). Pancasila juga mempunyai arti Pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama), yaitu sebagai berikut: 1. Tidak boleh melakukan kekerasan 2. Tidak boleh mencuri 3. Tidak boleh berjiwa dengki 4. Tidak boleh berbohong 5. Tidak boleh mabuk minuman keras / obat-obatan terlarang Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia ditetapkan pada tanggal 18 Agustus sebagai dasar negara maka nilai-nilai kehidupan bernegara dan pemerintahan sejak saat itu haruslah berdasarkan pada Pancasila, namun berdasarkan kenyataan, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila tersebut telah dipraktikan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan kita teruskan sampai sekarang.

6 Pancasila secara historis Pada waktu sidang BPUPKI pertama, ketua BPUPKI Dokter K.R.T Rajiman Widyodiningrat,mengajukan suatu masalah `khususnya yang akan dibahas dalam sidang tersebut. Masalah yang dimaksudnya adalah suatu calon rumusan Dasar Negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampillah tiga orang pembicara yaitu Muhammad Yamin, Soepomo, Soekarno. Pada tanggal 1 juni 1945 dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan Dasar Negara Republik Indonesia kemudian untuk memberi nama lima asas/dasar Negara tersebut Ir.Soekarno member nama istilah Pancasila yang artinya Lima Dasar. Hal ini menurut beliau atas saran dari seorang teman ahli bahasa yang tidak disebutkan namanya. Sejak saat itulah perkataan pancasila menjadi bahasa Indonesia suda merupakan istilah umum. Walaupun didalam alinea ke empat pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah pancasila namun yang dimaksudkan Dasar Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah pancasila. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan calon rumusan Dasar Negara, yang kemudian pada tanggal 1 juni 1945 oleh Ir.Soekarno diberi nama dengan istilah pancasila yang secara spontan diterima oleh para peserta sidang. Demikianlah riwayat singkat Pancasila, yang berasal dari bahasa Sansekerta kemudian menjadi bahasa Jawa-kuno yang semula menjadi istilah ajaran moral Budha akhirnya menjadi Bahasa Indonesia dipakai sebagai istilah nama Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia hingga sekarang ini. Secara terminolgi historis proses perumusan pancasila adalah sebagai berikut: a. Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945) Pidato Mr.muh Yamin itu berisikan lima asas dasar untuk Negara Indonesia Merdeka yang diidam-idamkan, yaitu: 1. Peri kebangsaan 2. Peri kemanusiaan

7 3. Peri ketuhanan 4. Peri kerakyatan 5. Kesejahteraan rakyat Setelah berpidato beliau menyampaikan usul tertulis mengenai Rancangan UUD Republik Indonesia. Di dalam pembukaan dari UUD itu tercantum perumusan lima asas Dasar Negara yang berbunyi sebagai berikut: 1. Ketuhanan yang Maha Esa 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia 3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadialan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Perlu dicatat bahwa usul lima asas Dasar Negara yang dikemukakan oleh Mr. Muh.Yamin secara lisan dan dikemukakan secara tertulis terdapat perbedaan, baik perumusan kata-katanya maupun sistematikanya. b. Ir.Soekarno (1 Juni 1945) Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir.Soekarno mengucapkan pidatonya dihdapan sidang hari ketiga Badan Penyelidik dalam pidato itu dikemukakan / diusulkan juga lima hal untuk menjadi Dasar-dasar Negara Merdeka. Yang perumusan serta sistematikanya sebagai berikut: 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme atau perikemanusiaan 3. Mufakat atau Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan yang Berkebudayaan Untuk lima Dasar Negara itu oleh beliau diusulkan pula agar diberi nama Pancasila. Dikatakannya bahwa nama ini berasal dari seorang ahli bahasa kawan beliau. Tetapi tidak dikatakannya siapa. Usul mengenai nama pancasila ini kemudian diterima oleh sidang.

8 Jika perumusan dan sistematik yang dikemukakan/diusulkan oleh Ir.Soekarno itu kita bandingkan dengan pancasila yang sekarang. Nyata sekali bahwa perumusan dan sistematikanya berbeda dengan rumusan yang terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD Selanjutnya Nasionalisme dihadapkan/dipertentangkan dengan asas internasioalisme atau perikemanusiaan dan menjadi Sosio-Nasionalisme. Selanjutnya asas Mufakat atau Demokrasi dalam hal ini demokrasi politik dihadapkan dipertentangkan dengan asas kesejahteraan social yakni Gotong Royong. Pada tahun 1947 pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juli 1945 diterbitkan/dipublikasikan dengan nama lahirnya Pancasila. Kemudian menjadi populer dalam masyarakat bahwa pancasila adalah nama dari Dasar Negara kita. Meskipun bunyi rumusan dan sistematika serta metode berpikir antara usul Dasar Negara 1 Juni 1945 tidak sama dengan Dasar Negara yang disahkan dalam pembukaan UUD 1945 tanggal 18 Agustus Pancasila secara terminologis Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan Negara Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan Negara sebagaimana lazimnya suatu Negara yang merdeka. Maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (disingkat PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya pada tanggal 18 Agustus 1945 itu.ppki yang telah disempurnakan antara lain telah mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara yang kini terkenal dengan sebutan UUD UUD 1945 yang telah disahkan oleh PPKI itu terdiri dari dua bagian, yakni bagian pembukaan dan bagian Batang tubuh UUD yang berisi 37 pasal. 1 aturan tambahan peralihan terdiri atas 4 pasal. 1 aturan tambahan terdiri dari 2 ayat. Didalam bagian pembukaan yang terdiri atas empat alinea itu didalam alinea ke 4 tercantum perumusan pancasila yang berbunnyi sebagai berikut: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 3. Persatuan Indonesia

9 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan 5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia Rumusan Dasar Negara Pancasila yang tercantum dalam UUD 1945 inilah yang sah dan benar. Karena disamping mempunyai kedudukan konstitusionil, juga disahkan oleh suatu Badan yang mewakili seluruh bangsa Indonesia (Panitia Persiapan Kemerdekaan) yang mewakili seluruh bangsa Indonesia. Sebagai catatan dapat ditambahkan bahwa selain rumusan tersebut diatas kita dapati pula rumusan-rumusan sebagai berikut: a. Dalam konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat) yang berlaku mulai tanggal 29 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus Rumusan Dasar Negara Pancasila berbunyi sebagai berikut: 1. Ketuhanan yang Maha Esa 2. Peri Kemanusiaan 3. Kebangsaan 4. Kerakyatan 5. Keadilan social b. Dalam Undang-Undang Dasar sementara Republik Indonesia (UUDS1950) yang berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950 sampai tanggal 5 Juli 1959 (sejak 5 Juli 1959 berdasarkan Dekrit Undang-Undang Dasar 1945 berlaku kembali) rumusan Dasar Negara Pancasila sama dengan yang tercantum dalam konstitusi RIS. c. Disamping itu masih ada rumusan Dasar Negara Pancasila berbunyi sebagai berikut: 1. Ketuhanan yang Maha Esa 2. Peri Kemanusiaan 3. Kebangsaan 4. Kedaulatan Rakyat 5. Keadilan Sosial Dari keseluruhan rumusan pancasila tersebut diatas yang sah dan benar menurut hukum adalah sebagaimana yang termuat dalam alinea IV pembukaan UUD Hal ini juga sesuai

10 dengan ketetapan No.XX/MPRS/1996, Inpres No.12 tanggal 13 April Juga ketetapan No.II/MPR/1978. Khusus Inpres No.12 tanggal 13 April 1968 adalah menentukan bahwa pengucapan dan penulisan Pancasila Dasar Negara susunan dan rumusan yang benar adalah sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD Sila ke 4 yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan adalah Kerakyatan yang berke-tuhanan Yang Maha Esa, yang ber-kemansiaan yang Adil dan Beradab, yang ber-persatuan Indonesia, yang ber-keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Rakyat adalah sekelompok manusia yang bersatu yang bertujuan mewujudkan harkat martabat manusia dalam suatu wilayah Negara. Negara adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kebijaksanaan, yaitu: 1. Menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya 2. Menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru. 3. Mengambil suatu tindakan secara benar tanpa ada pihak yang dirugikan. 4. Bertindak dengan dasar yang benar dan jelas. Musyawarah adalah merupakan suatu upaya untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) guna mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian atau pemecahan masalah yang menyangkut urusan keduniawian. Dibawah ini adalah arti dan makna Sila ke 4 yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Hakikat sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Secara sederhana, demokrasi yang dimaksud adalah melibatkan segenap bangsa dalam pemerintahan baik yang tergabung dalam pemerintahan dan kemudian adalah peran rakyat yang diutamakan. 2. Pemusyawaratan. Artinya mengusahakan putusan secara bulat, dan sesudah itu diadakan tindakan bersama. Disini terjadi simpul yang penting yaitu mengusahakan keputusan secara bulat. Bulat yang dimaksud adalah hasil yang mufakat, artinya keputusan itu diambil dengan kesepakatan bersama. Dengan demikian berarti bahwa penentu demokrasi yang berdasarkan

11 pancasila adalah kebulatan mufakat sebagai hasil kebikjasanaan. Oleh karena itu kita ingin memperoleh hasil yang sebaik-baiknya didalam kehidupan bermasyarakat, maka hasil kebikjasanaan itu harus merupakan suatu nilai yang ditempatkan lebih dahulu. 3. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama. Dalam hal ini perlu diingat bahwa keputusan bersama dilakukan secara bulat sehingga membawa konsekuensi adanya kejujuran bersama. Perbedaan secara umum demokrasi di barat dan di Indonesia yaitu terletak pada permusyawaratan. Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang diambil secara bulat. LANDASAN HISTORIS Pengertian asal mula Pancasila Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pancasila secara formal yuridis terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD Disamping pengertian formal dalam arti formal menurut hukum atau formal yuridis maka Pancasila juga mempunyai bentuk (form) dan juga mempunyai isi dan arti (unsur-unsur yang menyusun Pancasila tersebut). Meskipun secara formal istilah pancasila tidak terdapat pada alinea IV pembukaan UUD 1945; bukan berarti bahwa rumusan dalam alinea IV pembukaan UUD 1945 secara yuridis tidak dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini didasarkan pada interpretasi historis dimana rumusan dalam alinea IV pembukaan UUD 1945 diberi nama dengan bentuk istilah Pancasila sejak tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI yang pertama. kausalitas (sebab asal mula dibentuk dan dirumuskannya Pancasila). Maka akan kita bahas teori kausalitas menurut Prof. Dr. Notonagoro, S.H. Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia digali dari nilai-nilai budaya dan nilai-nilai agama bangsa Indonesia. Menurut Prof. Dr. Notonagoro, S.H., Pancasila kalau ditinjau asal mulanya; atau sebab terjadinya maka pancasila memenuhi syarat empat sebab (kausalitas) menurut Aristoteles yaitu: 1. Causa Materialis, (asal mula bahan) 2. Causa Formalis, ( asal mula bentuk) 3. Causa Effisien, (asal mula karya) 4. Causa Finalis, (asla mula tujuan)

12 1. Causa Materialis, (asal mula bahan Sebelum Pancasila dirumuskan sebagai asas kehidupan kenegaraan, unsur-unsurnya telah telah terdapat pada Bangsa Indonesia sejak zaman dahulu, terdapat dalam adat-istiadat, kebudayaan dan dalam agama-agama. 2. Causa Formalis, (asal mula bentuk) Hal ini dimaksudkan bagaimana asal mula bentuk, atau bagaimana bentuk Pancasila itu dirumuskan. Hal ini yang dimaksudkan adalah pembentuk Negara dalam hal ini Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai anggota BPUPKI pertama dan bersama-sama anggota BPUPKI. Dimana pada sidang BPUPKI pertama dirumuskan dan dibahas Pancasila. Disamping itu sekaligus juga merupakan asal mula tujuan. 3. Causa Effisien, (asal mula karya) Dalam rangka sejak mula dirumuskannya, dibahas dalam sidang BPUPKI pertama dan kedua, juga dalam rangka proses pengesahan Pancasila Dasar Filafat Negara oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai asal mula karya. Juga didalam panitia sembilan 22 Juni 1945 yang merumuskan Piagam Jakarta yang memuat calon rumusan Dasar Negara Pancasila sebagai asal mula sambungan. 4. Causa Finalis, (asal mula tujuan) Yaitu asal mula dalam hubungannya dengan tujuan dirumuskannya Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Hal ini diwujudkan oleh panitia sembilan temasuk Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, dimana semuanya sebagai anggota BPUPKI yang menyusun Piagam Jakarta (pembukaan UUD 1945) pertama kali dibentuk, dan yang memuat Pancasila. Kemudian BPUPKI menerima rancangan tersebut dengan segala perubahannya, hal ini dimaksudkannya Pancasila dengan tujuan untuk dijadikan Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia. (Prof. Dr. Notonagoro, pancasila secara ilmiah populer, 1975, hal.32, 33). Bangsa Indonesia ber-pancasila dalam Tri Prakara (dalam tiga hal) Sebelum Pancasila disahkan oleh BPUPKI sebagai Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia secara yuridis unsure-unsur Pancasila telah dimiliki oleh Bangsa Indonesia, telah

13 melekat pada Bangsa Indonesia. Unsur-unsur tersebut berupa adat-istiadat, didalam kebudayaan dalam arti luas dan didalam agama-agama bangsa Indonesia. Jadi pertama: bahwa unsur-unsur Pancasila sebelum disahkan menjadi Dasar Filsafat Negara sudah dimiliki dan melekat pada bangsa Indonesia sebagai asasasas dalam adat-istiadat dan kebudayaan dalam arti luas (pancasila adatkebudayaan). Kedua : Ketiga: unsur-unsur Pancasila sudah terdapat pada bangsa Indonesia sebagai asasasas dalam agama-agama (Pancasila Religius). unsur-unsur ini kemudian diolah, dirumuskan, dibahas secara saksama dalam siding-sidang BPUPKI dan setelah Bangsa Indonesia Merdeka; calon rumusan Pancasila tersebut kemudian disahkan oleh PPKI dan terwujudlah Pancasila sebagai asas-asas kenegaraan (Pancasila Kenegaraan). Oleh karena itu tiga hal tersebut (Tri Prakara) yaitu Pancasila adat-istiadat, Pancasila Religius, Pancasila Kenegaraan tidak perlu dipertentangkan sebab ketiga hal tersebut merupakan unsurunsur yang membentuk Pancasila (Prof. Dr. Notonagoro, Pancasila secara ilmiah populer, 1975, Hl. 16, 17). LANDASAN YURIDIS Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, mengandung arti: a. Asas politik Negara, adalah Negara Indonesia berkedaulatan rakyat, berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. (pembukaan UUD 1945, alinea ke empat). Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia

14 itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan serta Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. b. Kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (pasal 1 ayat (2) UUD 1945). Termasuk pasal 2 dan 3 tentang MPR. pasal 1 ayat (2) UUD 1945: kedaulatan berada ditangan rakyat, dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. pasal 2 tentang MPR: Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota Negara. Pasal 3 tentang MPR: Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak. LANDASAN SOSIOLOGIS Landasan sosiologis sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, sebagai berikut: 5. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan hak dan kewajiban yang sama. 6. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 7. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 8. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 9. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. 10. Dengan i tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

15 11. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 12. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 13. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 14. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan Berdasasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disintesa bahwa sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan adalah sila yang memiliki arti demokrasi dan permusyawaratan, yaitu demokrasi dari, oleh dan untuk rakyat, dan permusyawaratan yang harus menghasilkan keputusan secara bulat, yang kemudian melakukan tindakannya secara bersama-sama yang akan memperoleh hasil sebaik-baiknya didalam keidupan bermasyarakat.

16 PEMBAHASAN Dengan adanya rumusan masalah yang telah disediakan, maka diuraikan jawaban dari rumusan masalah tersebut sebagai berikut: 1. Hubungan antara sila ke 4 didalam lingkungan masyarakat jl. Garuda 2 Rt.16 Pancasila adalah dasar filsafat negara kita sebagai sebuah bangsa yang majemuk, yang multi budaya, dan multi ras. Pancasila merupakan suatu sistem, dimana setiap sila tidak berdiri sendiri-sendiri (terpisah satu dengan sisi lainnya), baik dari tata susunan rumus maupun isi, inti dan arti Pancasila itu sendiri. Keseluruhan sila-sila Pancasila merupakan suatu kebulatan yang utuh sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan adalah Kerakyatan yang berke-tuhanan Yang Maha Esa, yang ber-kemansiaan yang Adil dan Beradab, yang ber-persatuan Indonesia, yang ber-keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Didalam sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan terkandung nilai bahwa Negara Indonesia berkedaulatan rakyat, berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan.(pembukaan UUD 1945 alinea IV). Sebuah kalimat yang secara bahasa membahasakan bahwa Pancasila pada sila ke 4 adalah penjelasan Negara demokrasi. Maksud demokrasi tersebut telah diterapkan dilingkungan jl.garuda 2 Rt.16. Perbedaan agama dan kepercayaan serta kebiasaan masyarakat jl.garuda 2 Rt.16 tidak mempengaruhi masyarakat jl.garuda 2 Rt.16 dalam melakukan suatu hal atau kegiatan-kegiatan demi membangun lingkungan jl.garuda 2 Rt.16 menjadi lingkungan bersih, tertib, dan bernilai kemasyarakatan dengan adanya musyawarah untuk mencapai mufakat yang dilakukan dengan bersifat kekeluaargaan. Oleh karena perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan merupakan ciri khusus manusia itu sendiri, maka dari itu masyarakat jl.garuda 2 Rt.16 dalam melaksanakan kegiatan ataupun hal-hal yang bersangkutan dengan keberhasilan lingkungannya, masyarakat jl.garuda 2 Rt.16 selalu melakukan musyawarah, gotong royong, dan masyarakat diberikan kebebasan berpendapat

17 untuk mewujudkan lingkungan jl.garuda 2 Rt.16 seperti yang diinginkan yang dilakukan melalui jalan musyawarah mufakat yang kemudian dilakukan secara bersama untuk mewujudkannya. Hubungan antara sila ke 4 didalam lingkungan jl. Garuda 2 Rt.16 yaitu mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama dan bergotong royong untuk mewujudkan lingkungan jl.garuda 2 Rt.16 bersih, asri, tertib, nyaman, aman dan bernilai kemasyarakatan. 2. Kegiatan yang dilakukan masyarakat jl.garuda 2 Rt.16 dalam penerapan sila ke 4 Kegiatan yang dilakukan masyarakat jl.garuda 2 Rt.16, yaitu bermusyawarah dan bergotong royong. Dalam melakukan musyawarah dan gotong royong masyarakat jl.garuda 2 Rt.16 melakukan suatu cara yang telah disepakati bersama, yaitu masyarakat jl.garuda 2 Rt.16 setiap satu bulan sekali mengadakan rapat atau kumpulan pemuda-pemudi yang membicarakan kebutuhan untuk lingkungan jl.garuda 2 Rt.16 itu sendiri dan juga setiap orang berhak mengeluarkan ide-idenya untuk mengembangkan lingkungan jl.garuda 2 Rt.16. tidak hanya untuk para pemuda-pemudi tetapi dewasa maupun orang tua juga ikut serta bermusyawarah untuk mewujudkannya. Sekarang ini masyarakat jl.garuda 2 Rt.16 telah melakukan kegiatan rutin setiap malamnya jika cuaca baik yaitu bermain badminton atau bulu tangkis dan pernah juga mengundang melakukan persahabatan dengan para pemain dari berbagai tempat lainnya. Lapangan untuk bermain tersebut adalah hasil penerapan sila ke 4 dari pancasila yang dibuat masyarakat jl. Garuda 2 Rt.16, yaitu bermusyawarah yang menghasilkan kesepakatan bersama yang di setujui dan gotong royong dengan kerja keras masyarakat bersama-sama hingga terbentuk seperti sekarang ini, telah resmi terbentuk pada awal tahun 2010 lalu. Atas hasil musyawarah pula telah disepakati bersama bahwa masyarakat pada tahun 2011 ini sedang melakukan perenovasian masjid yang berada di jl. Garuda 2 Rt.16, yaitu Masjid Bustanul Ulum dan juga telah disusun langsung kepanitiannya. Perenovasian tersebut

18 tentunya membutuhkan dana, untuk itu sebelumnya masyarakat telah diwajibkan memberikan jimpitan dari hasil kerja (berupa 1 kg getah karet) atau uang sebesar Rp ,- setiap satu minggu sekali. Dari hasil tersebut dan iuran-iuran ataupun infaq jumat yang dikumpulkan telah dapat melakukan perenovasian yang tentunya untuk membayar para tukang yang bekerja dan panitia yang ditugaskan untuk meminta tambahan dana juga harus melaksanakan tugasnya dengan baik. Dalam perenovasian tersebut masyarakat jl.garuda 2 Rt.16 dari panitia maupun bukan panitia tidak hanya berdiam diri saja meskipun telah menyewa tukang namun penerapan sila ke 4 kembali dilakukan yaitu masyarakat masih ikut bergotong royong dalam membangun perenovasian tersebut setelah jam kerja masing-masing selesai, biasanya sekitar sehabis sholat zhuhur hingga matahari terbenam atau (sebelum adzan magrib berkumandang). Tidak hanya itu saja setiap satu bulan sekali biasanya masyarakat jl.garuda 2 Rt.16, tepatnya pada hari jumat sehabis sholat jumat mengadakan gotong royong untuk kebersihan lingkungan jl.garuda 2 Rt.16, antaralain menyemprot rumput-rumput, ilalang dan lainnya, membersihkan pinggir-pinggir atau parit-parit jalan, dan kegiatan ini tidak pilih kasih tua muda, kaya atau sedehana harus mengikutinya kecuali ada kepentingan yang tidak dapat di tinggalkan. Dan harus ada izin dari ketua Rt. ataupun koordinator kegiatan tersebut. 3. Konsekwensi masyarakat yang tidak mengikuti kegiatan penerapan sila ke 4 di Jl.Garuda 2 Rt.16 Masyarakat jl.garuda 2 Rt.16 telah bersepakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut diatas. Oleh karena itu masyarakat harus mengikuti kesepakatan tersebut, dalam hal ini masyarakat ada yang mengikuti secara aktif dan tidak aktif dan adapula yang tidak sama sekali mengikutinya meski hanya 2% saja, namun tetap saja yang tidak mengikuti sama sekali mendapat konsekwensi, yaitu dia yang tidak mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut tetap menjadi masyarakat jl.garuda 2 Rt.16, namun pada hakikatnya dia tidak dianggap maksudnya disini jika ada segala sesuatu masyarakat tidak akan membantu ataupun ikut andil dalam sesuatu yang dihadapinya masyarakat dapat menentukan ataupun ingin membantu atau tidak. Tapi rata-rata masyarakat tidak ikut membantunya meskipun ada namun kira-kira 5% saja itupun yang sedikit mengenalnya.

19 BAB III KESIMPULAN Kesimpulan Pancasila adalah lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia Telah diketahui bersama bahwa sila ke 4 dari pancasila telah mendarah daging kedalam elemen-elemen pemerintahan yang berdasarkan demokrasi. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan adalah sila yang memiliki arti demokrasi dan permusyawaratan, yaitu demokrasi dari, oleh dan untuk rakyat, dan permusyawaratan yang harus menghasilkan keputusan secara bulat, yang kemudian melakukan tindakannya secara bersama-sama yang akan memperoleh hasil sebaik-baiknya didalam keidupan bermasyarakat. Musyawarah dan gotong royong dilakukan dilingkungan jl.garuda 2 Rt.16 dalam membangun lingkungan yang asri, tertib, aman, nyaman, bernilai kemasyarakatan, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama. Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan. Saran Demi terwujudnya lingkungan jl.garuda2 Rt.16 yang diinginkan, nilai-nilai penerapan sila ke 4 dari pancasila harusnya tetap terjaga. Sikap toleran harus tetap menjadi modal utama dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat.

20 REFERENSI Kaelan.1996.Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan. Paradigma. Yogyakarta www. Shvoong-static. Com Suwarno, P.J. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. hlm

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Hermawan Hadi Saputra NIM : 11.11.5634 Kelompok F S1 Teknik

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Dosen: Muhammad Idris Disusun Oleh: Nama : Dimas Pandu W. NIM : 11.01.3005 Kelompok : B Kelas : 11-D3TI-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PENETAPAN PANCASILA Dosen: Muhammad Idris

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Zaka nurhadi Nim : 11.11.5663 Kelompok : F Program studi : S1-Teknik informatika Dosen : Dr.

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA KEMERDEKAAN BAHAN TAYANG MODUL 3B SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Pancasila dan Implementasinya

Pancasila dan Implementasinya Modul ke: Pancasila dan Implementasinya Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Sejarah Lahirnya Pancasila Kata Pancasila pertama kali dapat ditemukan dalam buku Sutasoma karya Mpu

Lebih terperinci

BERPERILAKU PANCASILA

BERPERILAKU PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH PANCASILA BERPERILAKU PANCASILA DISUSUN OLEH : NAMA : EKO RAHMANTO NPM : 11.01.2979 KELOMPOK PRODI : B : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : D3 - TEKHIK INFORMATIKA 03 NAMA DOSEN

Lebih terperinci

KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA MAKALAH Nama : Adi Prasetyo Nugroho NIS : 11.11.5317 Kelompok : E Dosen Pembimbing : DR. Abidarin Rosyidi, MMa JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS; MENGETAHUI SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA MENJELASKAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945 TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945 Di susun oleh : Nama : Garna Nur Rohiman NIM : 11.11.4975 Kelompok : D Jurusan Dosen : S1-TI : Tahajudin Sudibyo, Drs Untuk memenuhi Mata Kuliah Pendidikan

Lebih terperinci

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR Disusun oleh : Sani Hizbul Haq 11.11.5585 Kelompok F Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS DAN HISTORIS

PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS DAN HISTORIS PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS DAN HISTORIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA RADEN AHMAD KHARIR M 11.11.5407 E 11-S1 TI-11 ABIDARIN ROSIDI. Dr. M.Ma 0 Abstraksi Dasar negara Republik Indonesia adalah Pancasila

Lebih terperinci

RANGKUMAN PENDIDIKAN PANCASILA PROF. KAELAN BAB 1

RANGKUMAN PENDIDIKAN PANCASILA PROF. KAELAN BAB 1 RANGKUMAN PENDIDIKAN PANCASILA PROF. KAELAN BAB 1 PENDAHULUAN Pancasila = dasar filsafat - Disahkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945 - Tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 - Diundangkan dalam : 1. Berita RI

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Disusun oleh : NAMA : ANDHIKA WAHYU PRATAMA NIM : 11.11.4962 KELOMPOK : D Untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Pendidikan Pancasila JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STMIK

Lebih terperinci

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3. PANCASILA LANJUT Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3. Peri ketuhanan 4. Peri kerakyatan 5. Kesejahteraan

Lebih terperinci

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara 2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara Ketua BPUPKI dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat pada pidato awal sidang pertama BPUPKI, menyatakan bahwa untuk mendirikan Indonesia merdeka maka diperlukan suatu

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM Yogyakarta NAMA : Listia Fitriani NIM : 11.01.2931 Kelompok : B Program Studi : Diploma 3 Jurusan : Teknik Informatika Dosen

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah

Latar Belakang Masalah Di Susun Oleh : Nama :Fredy Sipta Hartanto NPM : 11.12.5791 Kelompok : H Nama Dosen : Mohammad Idris P.Drs. MM Kelompok : HAK ASAZI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Lebih terperinci

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah ABSTRAKSI Mempelajari Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia adalah kewajiban moral seluruh warga negara Indonesia. Pancasila yang

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Pancasila, Ideologi Negara, Implementasi Pancasila di Negara Indonesia. Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Rakyat Indonesia

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Rakyat Indonesia TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Penerapan Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Disusun oleh: Nama : Mario Olyvius Ora Melano Nim : 11.11.5571 Kelompok Jurusan Nama Dosen : F : S1-TI : Dr.Abidarin

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : VI / I Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit Standar Kompetensi 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses

Lebih terperinci

PANCASILA. Dasar-dasar, Tujuan Penyelenggaraan, Capaian dan Metode Pembelajaran Pendidikan Pancasila. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

PANCASILA. Dasar-dasar, Tujuan Penyelenggaraan, Capaian dan Metode Pembelajaran Pendidikan Pancasila. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. PANCASILA Modul ke: Dasar-dasar, Tujuan Penyelenggaraan, Capaian dan Metode Pembelajaran Pendidikan Pancasila Fakultas MKCU Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Disusun oleh : Nama : Virsanima Fernanado NIM : 11. 12. 5449 Kelompok : G Jurusan : Sistem Informatika Dosen : M. Ayub Pramana, SH JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA DITINJAU DARI PANCASILA SILA KETIGA

PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA DITINJAU DARI PANCASILA SILA KETIGA PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA DITINJAU DARI PANCASILA SILA KETIGA Tugas Akhir Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Dosen Pengampu : Drs. Tahajudin Sudibyo Disusun oleh : Dwi Nuril Huda NIM : 11.11.4620

Lebih terperinci

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Nama : Rakhmat Subandi NIM : 11.11.5598 Kelompok : F Jurusan : S1-TI Dosen Pembimbing : DR. Abidarin Rosyidi, Mma JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

MAKALAH PANCASILA TINJAUAN HISTORIS PANCASILA

MAKALAH PANCASILA TINJAUAN HISTORIS PANCASILA MAKALAH PANCASILA TINJAUAN HISTORIS PANCASILA DisusunOleh: MahendraWahyuAngkasa[11.11.5241] JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Ebook dan Support CPNS   Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com: FALSAFAH DAN IDEOLOGI 1. Secara etimologis, filsafat berasal dari kata philein dan sophos. Perpaduan kata tersebut mengandung arti A. Cinta ilmu pengetahuan B. Teman dari kebijakan C. Kumpulan orang bijaksana

Lebih terperinci

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Modul ke: 03 Fakultas Udjiani EKONOMI DAN BISNIS A. Sejarah Lahirnya Pancasila B. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia C. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan

Lebih terperinci

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Galang Swawinasis (11.02.8059) Dosen Pembimbing : Kalis Purwanto Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Pancasila

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila dalam Kajian Ilmiah

PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila dalam Kajian Ilmiah PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila dalam Kajian Ilmiah A. PANCASILA SECARA ILMIAH Pancasila merupakan kajian ilmiah R. Poedjowijatno Tahu dan Pengetahuan merinci syarat-syarat ilmiah sebagai berikut : 1. Berobjek

Lebih terperinci

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PENDAHULUAN Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Pancasila PENDAHULUAN Kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran, Deskripsi Perkuliahan,

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA POSISI PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : DARMAN NIM : 11.11.5570 KELOMPOK : F PROGRAM STUDI : S1 JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA NAMA DOSEN :ABIDARIN ROSIDI. Dr,M,MA BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

ETIKA POLITIK PANCASILA

ETIKA POLITIK PANCASILA ETIKA POLITIK PANCASILA Oleh: Dwi Yanto Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Ma arif Buntok, Kalimantan Tengah Abstrak Pengertian secara sederhana tentang Politik adalah, Suatu kegiatan untuk mencapai

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA Indonesia Dahulu Kala Sebagai sebuah bangsa, embrio bangsa Indonesia dapat dilacak dari abad ke-7m Ditandai munculnya kerajaan Kutai, Mataram Kuno, Sriwijaya,

Lebih terperinci

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA Disusun oleh: Nama : Gigih Fajar Kurniawan Nim : 11.11.5519 Kelompok Jurusan Nama Dosen : F : S1-TI :Abidarin

Lebih terperinci

Nilai-Nilai Pancasila

Nilai-Nilai Pancasila Nilai-Nilai Pancasila Disusun Oleh: Puji Dwi Hartanto 11.11.5191 Kelompok E Pembimbing: DR.Abidarin Rosyidi, MMa STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kata Pengantar Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Modul ke: Mengapa mempelajari? Agar memahami Pancasila yang hidup dalam setiap tata peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia Fakultas Rina Kurniawati, SHI,

Lebih terperinci

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945) Mata Kuliah Pancasila Modul ke: Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945) Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Panti Rahayu, SH, MH Program Studi MANAJEMEN Pancasila Sebagai Dasar2

Lebih terperinci

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.  Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen PANCASILA Modul ke: Pancasila sebagai Dasar Negara www.mercubuana.ac.id Fakultas MKCU Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen Dasar Negara Indonesia dalam pengertian historisnya merupakan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI DI SUSUN NAMA : LEVYNA ISTA NIM : 11.01.2856 PROGRAM STUDY JURUSAN DOSEN : DIPLOMA TIGA : TEKNIK INFORMATIKA : IRTON SE, M.Si SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Pancasila Sebagai Dasar

Lebih terperinci

PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA

PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Disusun oleh Nama : Asilka Islamey Nim : 11.11.5124 Kelompok : D Jurusan Dosen : S1-TI : Drs. Tahajudin Sudibyo

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Di Susun Oleh : Jumat Waskito Aji 11.11.5242 11 S1.TI 09 KELOMPOK E PENDIDIKAN PANCASILA S1 TEKNIK

Lebih terperinci

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara I. Hakikat Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan

Lebih terperinci

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Pendidikan Pancasila Program D3-TI STMIK AMIKOM Yogyakarta Disusun oleh: ERVANDA YUDHA

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Sub Bahasan 1.Sejarah Lahirnya Pancasila 2.Pancasila

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA Nama : Dini Fathnin Suroyo NIM :11.02.8137 Kelompok A Dosen : Drs. Khalis Purwanto,MM DIII MANAJEMEN INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PANCASILA

Lebih terperinci

NILAI-NILAI dan KANDUNGAN SILA-SILA PACASILA DALAM HIDUP BERNEGARA

NILAI-NILAI dan KANDUNGAN SILA-SILA PACASILA DALAM HIDUP BERNEGARA i NILAI-NILAI dan KANDUNGAN SILA-SILA PACASILA DALAM HIDUP BERNEGARA DI SUSUN OLEH: NAMA: DWI APRIYANDI NIM: 11.11.4945 KELOMPOK / KELAS: D / S1-TI-05 DOSEN: TAHAJUDIN SUDIBYO, Drs UNTUK MEMENUHI SALAH

Lebih terperinci

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA TUGAS AKHIR disusun oleh Nama Mahasiswa Imam Khanafi Nomor Mahasiswa 11.11.5589 Kelompok F Nama Dosen DR. Abidarin Rosyidi, MMa JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Di susun oleh NAMA : ISMAUL KHAIRUL UMAR NIM : 11.11.5590 KELOMPOK : F JURUSAN : S1 TI DOSEN : ABIDARIN ROSIDI, DR, M.MA. ABSTRAKSI Pancasila

Lebih terperinci

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa 1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya

Lebih terperinci

MAKNA PANCASILA SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BERNEGARA

MAKNA PANCASILA SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BERNEGARA MAKNA PANCASILA SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BERNEGARA UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA NAMA : TAUFIK BUDI SETIAWAN NPM : 11.11.5097 KELOMPOK

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

TUGAS AKHIR KULIAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA TUGAS AKHIR KULIAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA SURYA ADE CANDRA PRABOWO/11.11.5595/KELOMPOK F/11-S1TI-14 PEMBIMBING: Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Abstraksi Pancasila memiliki arti lima dasar

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH PANCASILA Disusun Oleh : Nama : DIMAS RIZA RAHMAN NIM : 11.11.5313 Kelompok : E Program Studi : S1 Jurusan : TEKNIK INFORMATIKA Dosen Pembimbing : DR. Abidarin Rosyidin,MMa STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA. By : Amaliatulwalidain, MA

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA. By : Amaliatulwalidain, MA PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA By : Amaliatulwalidain, MA Penjajahan Belanda selama 3,5 abad dan 3,5 tahun oleh Jepang melahirkan suatu perjuangan yang sangat besar Jepang hadir di Indonesia dengan janji

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Nama : Ika Nur Lathifah NIM : 11.11.5445 Kelompok Jurusan Dosen : E : S1-TI : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jalan Ring Road Utara Condong Catur,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Oby rohyadi Nomer mahasiswa : 11.11.5471 Kelompok : F Program studi : STRATA 1 Jurusan Nama Dosen : Teknik Informatika : Dr.abidarin rosidi,m.ma Implementasi

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS AKHIR NAMA DOSEN : Drs. Muhammad Idris P, MM NAMA : GILANG RIZQI ZAINUDIN NIM : 11.12.5701 KELOMPOK : PERSATUAN JURUSAN : S1.SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

Lebih terperinci

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup) 1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup) Pengertian pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup, dimana dengan aturan aturan yang di buat untuk mencapai yang di

Lebih terperinci

MAKALAH EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

MAKALAH EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI MAKALAH EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI Nama : Ihsan Erwinda NIM : 11.12.6170 Kelompok : J Program Studi : S1 Jurusan : Sistem Informasi Dosen : Djunaidi Idrus, SH.,N.Hum

Lebih terperinci

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dalam kehidupan bernegara Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Oni Tarsani,

Lebih terperinci

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA Tatap muka ke -3 suranto@uny.ac.id 1 Asalmula Pancasila Pancasila sebagai dasar negara RI digali dari nilai-nilai agama dan budaya bangsa Indonesia Sebelum Pancasila disahkan

Lebih terperinci

MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca

MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Dengan

Lebih terperinci

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan kerakyatan adalah bersifat cita-cita kefilsafatan, yaitu bahwa negara adalah untuk keperluan rakyat. Oleh karena itu maka

Lebih terperinci

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Dosen : Dr. Abidarin Rosyidi, MMa Kelompok E Abdul Rajab Tahir S1.

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Dosen : Dr. Abidarin Rosyidi, MMa Kelompok E Abdul Rajab Tahir S1. MAKALAH PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Dosen : Dr. Abidarin Rosyidi, MMa Kelompok E Abdul Rajab Tahir 11.11.5222 S1.T1 ABSTRAKSI Kesetiaaan, nasionalisme, dan patriotisme warga

Lebih terperinci

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Nama : Muhammad Anis NIM : 11.11.5300 Kelompok : E Jurusan S1 TI Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. ABSTRAKSI Artinya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

KATA PENGANTAR. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya

Lebih terperinci

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh : Richi Ardianto 11.11.5468 Kelompok F S1 TI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK AKU WARGA NEGARA YANG BAIK Dosen Pembimbing: M. Ayub Pramana SH Disusun oleh Nama: Surya Widianto P.Y NIM : 11.12.5487 Kel : G Program studi : Pancasila Jurusan : S1 Sistem Informatika SEKOLAH TINGGI MANAJEMN

Lebih terperinci

PANCASSILA SEBAGAI LANDASAN HUKUM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANCASSILA SEBAGAI LANDASAN HUKUM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PANCASSILA SEBAGAI LANDASAN HUKUM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : ADE SEPTIAWAN ARDIYANTO N.I.M : 11.01.2842 KELOMPOK : B PROGRAM STUDI : DIPLOMA 3 JURUSAN DOSEN : TEKNIK INFORMATIKA : IRTON,SE,M.Si SEKOLAH

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 5 OLEH: TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA 9 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan Jepang. Kemudian dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan (Dokuritsu Zyunbi Iinkai)

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH PANCASILA. `: Roni Guswiyanto NIM : : S1 Teknik Informatika. : DR. Abidarin Rosyidi, MMa.

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH PANCASILA. `: Roni Guswiyanto NIM : : S1 Teknik Informatika. : DR. Abidarin Rosyidi, MMa. TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH PANCASILA Nama `: Roni Guswiyanto NIM : 11.11.5434 Kelompok Jurusan Dosen : E : S1 Teknik Informatika : DR. Abidarin Rosyidi, MMa. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAKSI Pancasila

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: 13 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Dan Implementasinya Bagian III Pada Modul ini kita membahas tentang keterkaitan antara sila keempat pancasila dengan proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

Oleh : Selly Rahmawati, M.Pd

Oleh : Selly Rahmawati, M.Pd Oleh : Selly Rahmawati, M.Pd 1 PENDAHULUAN Pancasila adalah dasar filsafat negara RI yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Dalam perjalanan

Lebih terperinci

Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila Sebagai Dasar Negara Pancasila Sebagai Dasar Negara Di susun oleh Nama : Reza Anggiawan NIM : 11.11.4904 Kelompok D S1 Tekhnik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta Abstrak Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA AGAMA SEBAGAI DASAR PANCASILA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA AGAMA SEBAGAI DASAR PANCASILA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA AGAMA SEBAGAI DASAR PANCASILA DI SUSUN : NAMA : NANDA GILANG YUDHA PRATAMA NIM : 11. 11. 4788 KELAS : 11 S1T1 03 KELOMPOK : C DOSEN : TAHAJUDIN S. Drs SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA

SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA Makalah ini diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir mata kuliah Pancasila Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun oleh : Nama : Arief Setiawan NIM : 11.11.5674 Kelompok :

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM TUGAS AKHIR MAKALAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM Disusun Oleh: Hesti Andriani Rahayu 11.12.6067 S1-SI STMIK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG Jl. Sompok No. 43 Telp. 8446802 Semarang Website.www.smp 37.smg.sch.id Email: smp 37 smg @ yahoo.co.id ULANGAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN

Lebih terperinci

INSTRUMEN SOAL DAN PEDOMAN PENILAIAN

INSTRUMEN SOAL DAN PEDOMAN PENILAIAN INSTRUMEN SOAL DAN PEDOMAN PENILAIAN Mata Pelajaran Kelas/ Semester Teknik Penilaian Bentuk Soal/ Instrumen : Pendidikan Kewarganegaraan : VII A- VII D/ BAB I : Tes Tertulis : Pilihan Ganda dan Uraian

Lebih terperinci

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL. Modul ke: 12 Fakultas TEKNIK AKTUALISASI SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN ( DALAM BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, HANKAM HUKUM DAN HAM )

Lebih terperinci

PENTINGNYA PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PENTINGNYA PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA PENTINGNYA PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN -ABSTRAKSI BERNEGARA Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki arti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan

Lebih terperinci

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta Bangsa Indonesia ber-pancasila Pancasila : Persatuan Indonesia STMIK AMIKOM Yogyakarta Disusun Oleh : Nama : ITA PERMATAHATI NIM : 11.12.5648 Kelompok : BAHASA / H Jurusan : S1 SI - 2011 Dosen : Mohammad

Lebih terperinci

PANCASILA UNTUK INDONESIA

PANCASILA UNTUK INDONESIA PANCASILA UNTUK INDONESIA Disusun Oleh : Aulia Gradita S.P NIM : 11.11.5052 Kelompok Jurusan Dosen : D : S1 Teknik Informatika : Tahajudin S, Drs Untuk memenuhi Mata Kuliah Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara 1. Suatu kumpulan gagasan,ide ide dasar serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu bangsa dan negara adalah pengertian... a. Ideologi c. Tujuan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Gerakan Pembasisan Pancasila Pancasila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II PANCASILA DASAR NEGARA

BAB I PENDAHULUAN BAB II PANCASILA DASAR NEGARA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar

Lebih terperinci

Mengaplikasikan Nilai-nilai Pancasila Dengan Donor Darah

Mengaplikasikan Nilai-nilai Pancasila Dengan Donor Darah Mengaplikasikan Nilai-nilai Pancasila Dengan Donor Darah Disusun Oleh : Nama : Ihsan Hadi NIM : 11.11.5025 Kelas Kelompok Dosen : S1-TI-06 : D : Drs. Tahajudin.S Untuk memenuhi satu syarat mata kuliah

Lebih terperinci

Disusun oleh : Passadewa NIM : Kelompok : Hak Asasi Program Studi : S1 Jurusan : Sistem Informasi Nama Dosen

Disusun oleh : Passadewa NIM : Kelompok : Hak Asasi Program Studi : S1 Jurusan : Sistem Informasi Nama Dosen PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Disusun oleh : Passadewa NIM : 11.12.5793 Kelompok : Hak Asasi Program Studi : S1 Jurusan : Sistem Informasi Nama Dosen : Drs. Muhammad Idri P.MM KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen Pendidikan Pancasila Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom Program Studi Manajemen Bagian Isi A. Pendahuluan B. Hubungan Pancasila dengan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA MUHAMAD AZIS MUSLIM (D3MI) NIM : 11.02.7919 KELOMPOK : A DOSEN : Drs. KALIS PURWANTO, MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 ABSTRAK Pancasila

Lebih terperinci

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Sejarah lahirnya Pancasila Tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk

Lebih terperinci

MAKALAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

MAKALAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Muhammad Noor Dwi Hadnomo NIM : 11.02.7965 Kelompok Program studi dan jurusan Nama dosen : A : D3 Manajemen Informatika :

Lebih terperinci

HAM DALAM PANCASILA. Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama Penyusun : Galit Rizky Fauzi NIM :

HAM DALAM PANCASILA. Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama Penyusun : Galit Rizky Fauzi NIM : HAM DALAM PANCASILA Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama Penyusun : Galit Rizky Fauzi NIM : 11.12.5854 Jurusan : S1-SI Kelas : 11-S1SI-07 Kelompok : Nusantara Dosen : Drs. Muhammad

Lebih terperinci

Realisasi, 29 Apr 45 dibentuk Dekuritsu Zyunbi Tyoosakai / BPUPKI Dilantik 28 Mei 45

Realisasi, 29 Apr 45 dibentuk Dekuritsu Zyunbi Tyoosakai / BPUPKI Dilantik 28 Mei 45 PERTEMUAN KE 4 7 Sept. 44, Teikuku Gikoi (Parlemen Jepang) Janji Indonesia merdeka 24 Agust, 45 Realisasi, 29 Apr 45 dibentuk Dekuritsu Zyunbi Tyoosakai / BPUPKI Dilantik 28 Mei 45 Ketua Ketua muda Ketua

Lebih terperinci

dalamnya turut mempertahankan dan mengamalkan pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

dalamnya turut mempertahankan dan mengamalkan pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. A. Abstraksi Pancasila sebagai ideologi merupakan bagian terpenting dari fungsi kehidupan dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai ideologi memiliki kedudukan

Lebih terperinci

2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut

2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut 2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut diamandemen. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang

Lebih terperinci

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat! SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BERBAH ULANGAN HARIAN 1 KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN 2016 Waktu: 50 menit Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat! 1. Sikap positif

Lebih terperinci